• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan)"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelaya nan Pajak

Pratama Padangsidimpuan)

Diajukan Oleh :

Irna Ristiana Siregar

100904133

Program Studi :Hubungan Masyarakat

Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

SKRIPSI

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Padangsidimpuan)

DiajukanOleh :

Irna Ristiana Siregar

100904133

Program Studi :Hubungan Masyarakat

Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LembarPersetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : IrnaRistianaSiregar

NIM : 100904133

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan dan Produktivitas

Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi

Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan).

Medan, Oktober 2014

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Mukti Sitompul, M.Si

NIP. 1953071619811210001 NIP.196208281986012001 Dra. FatmaWardy Lubis.M.A

Dekan FISIP USU

(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan

benar.Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat),

maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Irna Ristiana Siregar

NIM : 100904133

Tanda Tangan :

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan sebaik-baiknya dengan judul “Efektifitas Komunikasi Antar

Pribadi Pimpinan dan Produktivitas Kerja”, dan kepada Rasulullah SAW yang

menjadi pembimbing jalan kehidupan manusia.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana dari Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2013/2014. Dengan

selesainya skripsi ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang tercinta, Ayahanda Purba Siregar dan

Ibunda Rosmaini Harahap, abang Amir dan adikku Pani risky, kakDewi serta

keluarga besarku yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, doa,

serta materi kepada Penulis. Dengan setulus hati Penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Fatmawardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera

Utara, sekaligus Dosen Wali Penulis.

3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera

(6)

4. Bapak Drs. Mukti Sitompul, M.Si selaku dosen pembimbing yang sudah

banyak memberikan bimbingan dan arahan untuk membantu penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Emilia Ramadhani M.A selaku dosen Wali saya yang banyak

memberikan masukan,nasehat, bimbingan, dan dorongan selama saya

menjalani perkuliahan di Unoversitas Sumatera Utara.

6. Bapak dan Ibu para dosen FISIP USU khususnya dosen Ilmu Komunikasi

yang telah mencurahkan ilmunya kepada Penulis selama di bangku

perkuliahan

7. Pak Tangkas, danKak Maya yang sudah banyak membantu segala urusan

administrasi yang diperlukan penulis.

8. Kakak dan Abang yang tercinta, Anna Leli dan Azhar Nasution yang

selalu memberikan dukungan, bantuan dan doa kepada penulis.

9. Sahabat setia saya Novia Natasya, Ika Rusdiyanti, Sri Bulan, Yesi

Kusmasari, Nurhanifah, Dila Nandari, Masayu Nurhalimah, Ade

Handayani dan sahabat-sahabatlainnya yang memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis,serta teman-teman seperjuangan yang takdapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari ketidaksempurnaan skripsi ini, untuk setiap kekurangan

baik dari isi maupun penyajiannya, penulis memohon maaf. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.Terimakasih.

Medan, Oktober 2014

Penulis

(7)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertandatangan

di bawah ini:

Nama : Irna Ristiana Siregar

NIM : 100904133

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas : Universitas Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Ekslusive

Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “Studi Korelasional

Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja

Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan).

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).Dengan Hak Bebas Royalti Non

eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan mengalih

media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat

dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Medan, Oktober 2014

(8)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi,Kepemimpinan, dan Produktivitas Kerja. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan yaitu sebanyak 50 orang yang disebut sebagai populasi. Sesuai dengan pendapat Arikunto, apabila jumlah populasi tidak mencapai lebih dari 100 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan kuesioner, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis table tunggal dan analisis table silang. Berdasarkan hasil perhitungan melalui Koefisien Korelasi Spearman yang dilihat pada skala Guilford ternyata terdapat hubungan yang sangat tinggi antara Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan dan Produktivitas Kerja. Jika dilihat melalui perhitungan Uji T, ternyata thitung lebihbesar (>) darittabel, maka hubungan signifikan. Demikian pula berdasarkan ujideterminasi ternyata Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan cukup tinggi yaitu sebesar 92,16% sedangkan selebihnya yaitu sebesar 7,84% diduga dipengaruhi oleh faktor lain.

(9)

ABSTRACT

This research titled Effective Interpersonal Communication Leadership and Work Productivity (Correlation Study of Interpersonal Communication Leadership Effectiveness on Employees Work Productivity on office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. Study aims to determine the extent of the influence of Interpersonal Communication Leadership Effectiveness on Employees Work Productivity. Theory used in this research is the theory of Communication, Interpersonal Communication, Leadership, and Work Productivity. The research using correlation methods. Population in this study is a Supervisor on the Office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan as many as 50 people were referred to as the population. In accordance with the opinion Arikunto, when the population reaches no more than 100 people, the entire population sampled. Technique of collecting data are observes and questioner, technique of analysis data are single table and cross table. Based on calculations via Spearman correlation coefficients were seen on a scale of Guilford turns out there is a very high correlation between the effectiveness of Interpersonal Communication Leadership and Work Productivity. When viewed through T Test calculations, it turns out t count greater (>) than t table, hence a significant association. Similarly, based on the determination test turns Influence Interpersonal Communication Effectiveness on Employees Work Productivity on office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan quite high at 92.16% with the remaining 7,84% was by otherfactors.

(10)
(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

LEMBAR PERSETUJUAN……….. ii

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS……… iii

LEMBAR PENGESAHAN……… iv

KATA PENGANTAR……… v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……. vii

ABSTRAK……… viii

DAFTAR ISI……… x

DAFTAR TABEL……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah………. 1

1.2 RumusanMasalah……….. 7

1.3 PembatasanMasalah……….. 7

1.4 TujuanPenelitian……… 8

1.5 ManfaatPenelitian………. 8

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 KerangkaTeori……….. 9

2.1.1 Komunikasi……….9

2.1.2 Kepemimpinan………...14

2.1.3Komunikasi Antar Pribadi……….17

2.1.4 ProduktivitasKerja……….20

2.2 KerangkaKonsep……….24

2.3 VariabelPenelitian………25

2.4 DefenisiOperasional………25

2.5 Hipotesis………..27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DeskripsiLokasiPenelitian………. 28

3.1.1 GambaranUmum KPP PratamaPadangsidimpuan 28 3.1.2 SaranadanPrasarana………..29

3.1.3 VisidanMisi KPP Pratama ………31

3.1.4 StrukturOrganisasi……….31

3.2 MetodePenelitian………33

3.3 PopulasidanSampel………33

3.3.1 Populasi……….33

3.3.2 Sampel………33

3.4 TeknikPengumpulan Data………..34

3.5 TeknikAnalisis Data………34

3.5.1 AnalisisTabel Tunggal………...34

3.5.2 AnalisisTabelSilang………34

3.5.3 UjiHipotesis………35

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilAnalisis……… 37

4.1.1 AnalisiTabel Tunggal……… 37

4.1.1.1 KarakteristikResponden………... 37

4.1.1.2 KomunikasiAntarPribadiPimpinan………. 40

4.1.1.3 ProduktivitasKerja……… 48

4.1.2 AnalisisTabelSilang………. 53

4.2 UjiHipotesis……….. 56

4.3 Pembahasan………... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 61

5.2 Saran………. 62 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

4.1 UsiaResponde………....37

4.2 JenisKelaminResponden………..38

4.3 PendidikanTerakhirResponden………....38

4.4 MasaKerjaResponden………..39

4.5 KeterbukaanKomunikasiAntarPribadiPimpinan ………. ..40

4.6 KeterbukaanKomunikasiAntarPribadiPimpinan…...… ….40

4.7 EmpatiKomunikasiAntarPribadiPimpinan………..41

4.8 EmpatiKomunikasiAntarPribadiPimpinan………...42

4.9 EmpatiKomunikasiAntarPribadiPimpinan………...42

4.10 MotivasiKomunikasiAntarPribadiPimpinan………43

4.11 MotivasiKomunikasiAntarPribadiPimpinan………44

4.12 RasaPositifKomunikasiAntarPribadiPimpinan………...44

4.13 Rasa PositifKomunikasiAntarPribadiPimpinan………...45

4.14 KesamaanKomunikasiAntarPribadiPimpinan……….46

4.15 KemampuandalamProduktivitasKerja……….47

4.16 KeterampilandalamProduktivitasKerja………47

4.17 Hasil yang dicapaidalamProduktivitasKerja………48

4.18 Hasil yang dicapaidalamProduktivitasKerja………48

4.19SemangatKerjaPegawaidalamProdutivitasKerja………49

4.20 SemangatKerjaPegawai………49

4.21 PengembanganDiridalamProduktivitasKerja………50

4.22 PengembanganDiridalamProduktivitasKerja………50

4.23 HasilKerjadalamProduktivitasKerja………..51

(14)

4.25 EfisiensidalamProduktivitasKerja……… ...52

4.26 UjiSilangantarasifatterbukaPimpinandengansemangatkerja

KerjaPegawai………53

4.27 UjiSilangantaraMotivasiPimpinandengansemangatkerja

Pegawai………54

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Fotron Cobol

3. Tabel Nilai Jawaban Variabel X

4. Tabel Nilai Jawaban Variabel Y

5. Tabel Skor Ranking Komunikasi Antaribadi Pimpinan

dan Produktivitas Kerja

6. Tabel Distribusi t

7. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

8. Surat Izin Penelitian

(16)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi,Kepemimpinan, dan Produktivitas Kerja. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan yaitu sebanyak 50 orang yang disebut sebagai populasi. Sesuai dengan pendapat Arikunto, apabila jumlah populasi tidak mencapai lebih dari 100 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan kuesioner, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis table tunggal dan analisis table silang. Berdasarkan hasil perhitungan melalui Koefisien Korelasi Spearman yang dilihat pada skala Guilford ternyata terdapat hubungan yang sangat tinggi antara Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan dan Produktivitas Kerja. Jika dilihat melalui perhitungan Uji T, ternyata thitung lebihbesar (>) darittabel, maka hubungan signifikan. Demikian pula berdasarkan ujideterminasi ternyata Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan cukup tinggi yaitu sebesar 92,16% sedangkan selebihnya yaitu sebesar 7,84% diduga dipengaruhi oleh faktor lain.

(17)

ABSTRACT

This research titled Effective Interpersonal Communication Leadership and Work Productivity (Correlation Study of Interpersonal Communication Leadership Effectiveness on Employees Work Productivity on office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. Study aims to determine the extent of the influence of Interpersonal Communication Leadership Effectiveness on Employees Work Productivity. Theory used in this research is the theory of Communication, Interpersonal Communication, Leadership, and Work Productivity. The research using correlation methods. Population in this study is a Supervisor on the Office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan as many as 50 people were referred to as the population. In accordance with the opinion Arikunto, when the population reaches no more than 100 people, the entire population sampled. Technique of collecting data are observes and questioner, technique of analysis data are single table and cross table. Based on calculations via Spearman correlation coefficients were seen on a scale of Guilford turns out there is a very high correlation between the effectiveness of Interpersonal Communication Leadership and Work Productivity. When viewed through T Test calculations, it turns out t count greater (>) than t table, hence a significant association. Similarly, based on the determination test turns Influence Interpersonal Communication Effectiveness on Employees Work Productivity on office of Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan quite high at 92.16% with the remaining 7,84% was by otherfactors.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah Prasyarat dalam kehidupan manusia,

karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara

perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan mungkin

dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila

masing-masing melakukan aksi dan reaksi.Aksi dan reaksi antar

manusia inilah yang dalam komunikasi biasa disebut dengan

tindakan komunikasi.Tindakan komunikasi dapat dilakukan

dalam berbagai cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata,

baik lisan dan tulisan) ataupun nonverbal (tidak dalam bentuk

kata-kata, misalnya sikaf, tingkah laku, gambar-gambar, dan

bentuk-bentuk lainnya.Komunikasi juga dapat dilakukan secara

langsung dan tidak langsung.Komunikasi tidak langsung adalah

tindakan komunikasi yang dilakukan tidak secara perorangan

tetapi melalui medium atau perantara tertentu. Misalnya

penyampaian informasi melalui surat kabar, majalah, radio,

Tv,dan lainnya. Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi

kehidupan manusia. Fungsi komunikasi adalah untuk

menyampaikan apa yang ada didalam benak pikirannya dan

perasaan hatinya kepada orang lain baik secara langsung ataupun

tidak langsung. Komunikasi mempunyai arti penting dan banyak

kegunaannya di dalam kehidupan manusia sehari-hari (Marhaeni

Fajar, 2009:12).

(Thomas M Scheidel, 2009: 38-39) mengemukakan bahwa

kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung

identitas diri untuk membangun kontak social dengan orang

(19)

berperilaku yang kita inginkan.Masih menurut Scheidel tujuan

utama kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan fisik dan

psikologi kita.Sedangkan menurut (Gordo I Zimmerman, 1977)

menjelaskan tujuan komunikasi menjadi dua kategori: yang

pertama kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang penting bagi kebutuhan kita, dan kedua kita berkomunikasi

untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.

Komunikasi bisa terjadi dimana saja, di rumah, di kampus,

dikantor,dan dimana saja.Susan Curtis menunjukkan bahwa

komunikasi amat esensial buat pertumbuhan kepribadian

manusia. Ahli-ahli ilmu sosial telah berkali-kali mengungkapkan

bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan

kepribadian

Komunikasi antar pribadi sering juga disebut “Diadic

Communication”yaitu komunikasi antar dua orang dimana terjadi

kontak langsung dalam bentuk percakapan, bisa secara

berhadapan muka (face to face) atau bisa juga sebuah medium,

seperti telepon (Effendy, 1981 :31). Komunikasi antar pribadi

dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan.Satu hal yang perlu

diperhatikan dalam tujuan komunikasi antar pribadi yaitu

komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk

memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan

tentang diri kita sendiri pada orang lain, kita akan mendapat

perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih

mendalam tentang sikap dan perilaku kita (Marhaeni

Fajar,2009:78). Komunikasi antar pribadi sebagai suatu bentuk

perilaku, dapat berubah dan sangat tidak efektif. Pada suatu saat

komunikasi bisa lebih buruk dan pada saat lain bisa lebih baik.

Namun demikian, perlu diingat bahwa setiap tindakan komunikasi

adalah berbeda dan mempunyai keunikan-keunikan

sendiri.Sehingga prinsip-prinsip yang dibicarakan disini harus

(20)

Barry Cushway dan Derek Lodge menggambarkan fungsi

komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk iklim organisasi

yaitu suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan

dan sikap orang-orang yang bekerja di dalam organisasi yaitu

nilai dan kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi.Di

dalam organisasi, komunikasi dibutuhkan sebagai system

pengadilan manajemen karena merupakan alat untuk

mengarahkan, memotivasi, memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan manajemen yang diarahkan pada tujuan organisasi

agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan

dapat berjalan efektif dan efisien.Penggunaan komunikasi baik

secara verbal maupun nonverbal berpengaruh cukup besar pada

organisasi. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk

menggerakkan jalannya perusahaan, semakin efektif komunikasi

yang di bina semakin produktif perilaku karyawan dalam

menjalankan pekerjaannya (Sutrisno,2010:41). Organisasi sebagai

kerangka (framework) menunjukkan adanya pembagian tugas

antara orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat

diklasifikasikan sebagai tenaga pimpinan dan tenaga yang

dipimpin. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan

tujuan yang akan dicapai, manajer atau administrator mengadakan

peraturan sedemikian rupa sehingga ia tidak perlu berkomunikasi

secara langsung dengan seluruh karyawan. Ia membuat

kelompok-kelompok menurut jenis pekerjaannya dan mengangkat

seorang sebagai penanggung jawab atas kelompoknya. Dengan

demikian pimpinan cukup berkomunikasi dengan para

penanggung jawab kelompok (Onong Uchjana

Effendy.2006:122).

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada

umumnya bersifat informative, yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki

(21)

adanya hubungan baik sebagai akibat kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh organisasi, masalah

yang dijumpai kemungkinan besar tidak akan terlalu sulit

diatasi. Dalam komunikasi organisasi terdapat dua arus

komunikasi, pertama “down ward communication” fungsi

komunikasi dari atas kebawah meliputi pemberian atau

menyampaikan instruksi kerja, penjelasan dari pimpinan

tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan,

penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan

yang berlaku, dan pemberian motivasi kepada karyawan

agar bekerja lebih baik.Kedua “Upward communication “

fungsi komunikasi yang dilakukan bawahan dengan

mengirim pesan kepada atasannya meliputi pemberian

informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudag

dilaksanakan, penyampaian informasi tentang

persoalan-persoalan peekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat

diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran

perbaikan dari bawahan, dan penyampaian keluhan dari

bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system

pemrosesan informasi (Information processing

system).Maksudnya seluruh anggota dalam suatu organisasi

berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih

baik dan tepat waktu.Informasi yang didapat memungkinkan

setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya

secara lebih pasti.Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua

orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu

organisasi.Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun

guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam

organisasi.Sedangkan karyawan atau bawahan membutuhkan

(22)

informasi tentang jaminan keamanan, jaminan social dan

kesehatan, izin cuti dan sebagainya (Marhaeni Fajar, 2009: 126).

Orang-orang yang berada pada puncak pimpinan suatu

organisai seperti : Manajer, direktur, kepala dan sebagainya,

memiliki kekuasaan( power) dalam konteks mempengaruhi

perilaku orang-orang yang secara structural organisatoris yang

berada dibawahnya, sehingga mampu menumbuhkan motivasi

bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik.

Namun sebagian pemimpin lainnya tidak mampu memakai

kekuasaan dengan efektif, sehingga aktivitas untuk melaksanakan

pekerjaan dan tugas tidak dapat dilakukan dengan baik. Jika

setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi

tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi

tersebut adalah pertukaran kekuasaan.

Salah satu karakteristik komunikasi antar manusia (human

communication) menegaskan bahwa tindakan komunikasi akan

mempunyai efek yang dikehendaki dan efek yang tidak

dikehendaki. Dalam suatu organisasi prosedur yang ada biasanya

mensyaratkan orang untuk menjelaskan setiap gagasan ataupun

persoalannya kepada orang lain dengan tegas. Kalau pimpinan

terlalu sibuk , tidak ramah ataupun tidak tertarik dengan gagasan

ataupun persoalan yang kita lontarkan maka produktifitas kerja

tidak akan berjalan dengan semestinya, maka dari itu perlu

kemampuan berkomunikasi dalam suatu organisasi diantara

pimpinan maupun bawahan. Diri pribadi adalah suatu ukuran

yang memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenal

sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Kualitas

yang membuat seseorang memiliki kekhasan tersendiri sebagai

manusia, ini tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial,

yaitu berkomunikasi dengan orang lain.Individu tidak dilahirkan

(23)

social dan diri psikologis manusia akan terus berkembang dan

menjadi matang sejalan dengan usia kita.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki

kecakapan dan kelebihan sehingga dia mampu mempengaruhi

ornag-orang lain untuk bersama –sama melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Henry Pratt Faircild manyatakan pemimpin adalah sesorang

yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial

dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol

usaha atau upaya orang lain melalui prestise, kekuasaan atau

posisi (Kartini Kartono.2005:39). Bentuk Komunikasi informal

dapat berupa pertemuan yang tidak direncanakan, seperti

bertemu dan mengobrol dikantin pada jam makan siang,

diresepsi, atau pertemuan lainnya. Apabila hubungan antara

pimpinan dan bawahan terjaga baik, maka produktifitas kerja

karyawan akan meningkat.Dalam suatu pencapaian tujuan suatu

perusahaan terdapat ketidakpuasan kinerja karyawan. Sumber

ketidakpuasan ini bukan hanya berupa materi saja, gaji dan

fasilitas yang minim, akan tetapi dapat juga bersifat nonmaterial

misalnya saja dalam penghargaan , kebutuhan untuk

berpartisipasi dan sebagainya. Hubungan yang kurang harmonis

pasti akan menciptakan suasana kerja yang tidak menyenangkan

yang akan mengganggu produktivitas kerja. Salah satu bentuk

komunikasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis

diperlukan komunikasi itu sendiri.

Komunikasi antar peribadi (interpersonal communication)

adalah komunikasi antara orang- orang secra tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal (Deddy

Mulyana.2005:73). Adanya hubungan yang baik atau yang

terjalin secara harmonis menjadikan suasana kerja sama yang

(24)

dilakukan dalam komunikasi antar pribadi pimpinan kepada

bawahan dibutuhkan rasa percaya.Sikap suportif dan terbuka

kepada pegawai yang dapat mendorong timbulnya saling

pengertian dan saling menghargai. Pentingnya komunikasi antar

pribadi yang dilakukan oleh pimpinan yakni mengingat pegawai

terdiri dari individu-individu yang berbeda, dimana hal tersebut

dapat menciptakan suatu konflik, apabila hal ini terjadi maka

tidak ada gairah dan semangat kerja dan produktivitas kerja akan

menurun.

Dalam penelitian ini , peneliti memilih kepala utama

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan yang

melakukan komunikasi antar pribadi langsung kepada kepala

seksi dan pegawai-pegawai yang ada di kantor Pelayanan Pajak

Pratama Padangsidimpuan. Peneliti ingin melihat sejauh mana

komunikasi antar pribadi yang diterapkan oleh pimpinan kepada

bawahan dalam meningkatkan produktifitas kerja.

Kepemimpinan memiliki peranan penting untuk

memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun diluar

organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu

situasi dan kondisi tertentu. Transisi dalam teori kepemimpinan

berkembang dari waktu kewaktu berdasarkan keingintahuan para

ilmuan dan peneliti.Mula-mula kepemimpinan itu dilihat dari

sudut pandang sifat, ciri atau bakat yang dibawa sejak lahir.

Ketidakpuasan akan hasil dari pendekatan ciri tersebut

melahirkan pendekatan kepemimpinan berdasarkan perilaku.

Pada Kantor Pajak Pratama Padangsidimpuan Pimpinan

langsung melihat bagaimana kinerja pehawai, apabila pimpinan

melihat kinerja pegawai yang bagus, secara langsung pimpinan

akan memberikan surat pemindahan dari seksi terbawah ke

bagian seksi yang lebih berpotensi atau melakukan mutasi ke

Kantor Cabang lainnya. Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(25)

setiap kegiatan yang dilakukan pegawainya, serta tingkat

kedisiplinan pimpinan ini sangat tinggi. Dalam setiap sudut

ruangan dipasang sisi Tv agar dapat mengontrol setiap kegiatan

pegawainya, baik secara formal maupun informal,melihat siapa

saja pegawainya yang tidak bekerja dengan baik serta melihat

kedisiplinan setiap pegawai agar tidak main-main dalam

menjalankan tugas dari masing-masing seksi yang

dijalankannya. Pimpinan juga sering melakukan pendekatan

kepada setiap pegawai, misalnya berdiskusi langsung dengan

setiap pegawai, makan bersama dikantin Kantor, berolah raga

setelah jam kerja selesai dan ikut senam pagi yang diadakan

setiap Jumat pagi.Secara tidak langsung produktivitas kerja

pegawai meningkat dalam mencapai tujuan.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan

merupakan organisasi dan tata kerja Instansi Vertikal Direktorat

Jendral Pajak, Wilayah Kerja KPP Pratama Padangsidimpuan

meliputi 1 (satu) Kotamadya, dan 4 (empat) Kabupaten, yaitu

Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten

Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, dan Kabupaten

Mandailing Natal.Kantor Pajak Pratama Padangsidimpuan

merupakan sarana untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib

pajak.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik

untuk meneliti sejauh mana komunikasi antar pribadi pimpinan

terhadap produktivitas kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Padangsidimpuan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis

(26)

“Sejauh mana pengaruhEfektivitas komunikasi Antar Pribadi

Pimpinan terhadap Produktivitas kerja Pegawaipada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.”

1.3Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas uraian penelitian yang sistematis dan

menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka

perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun pembatasan

masalah yang akan diteliti penulis adalah :

1. Yang dimaksud dengan Komunikasi Antar Pribadi

Pimpinan dibatasi pada keterbukaan, empati, dukungan,

rasa positif, serta kesetaraan.

2. Yang dimaksud dengan Produktivitas Kerja dibatasi pada

kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat

kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi.

3. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Juni - Agustus 2014.

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruhKomunikasi

Antar Pribadi Pimpinan terhadap produktivitas kerja

Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Padangsidimpuan.

2. Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pimpinan dalam

meningkatkan produktivitas kinerja pegawai di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

3. Untuk melihat Produktivitas kerja pegawai dalam

mencapai suatu target atau tujuan dari perusahaan.

(27)

1. Secara akademis, penelitian diharapkan dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pengetahuan dalam bidang

komunikasi sebagai bahan referensi, bahan penelitian, dan

sumber bacaan bagi mahasiswa Departemen Ilmu

Komunikasi FISIP USU.

2. Secara teoritis, Penelitianini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan bagipeneliti tentang Komunikasi

antar pribadi pimpinan dan Produktivitas Kerja.

3. Secara Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Dalam memecahkan permasalahan dengan jelas dan

sistematis, maka dibutuhkan teori-teori sebagai landasan dalam

memilih kejelasan dalam memecahkan permasalahan yang

diteliti.Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan yang

menggambarkan suatu fenomena secara sistematis melalui

penentuan hubungan antara variable dengan tujuan untuk

menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut

(Rahmat,1993:7). Dalam penelitian diperlukan

kerangka-kerangka teori yang merupakan titik dalam mencari solusi atau

pemecahan dari suatu masalah.

Dalam memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis

mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan. Adapun teori-teori yang dianggap

relevan dengan penelitian ini adalah: Teori Komunikasi,

Komunikasi Antar Pribadi, Kepemimpinan, Produktivitas kerja.

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Manusia adalah makhluk social yang berinteraksi dengan

manusia yang lain. Karena sejarah lahirnya manusia memiliki

hasrat untuk menjadi satu dengan yang lainnya.Komunikasi

berasal dari bahasa latin, communis yaitu “sama”,yang diartikan

sebagai proses penyamaan makna ( Effendy, 2007: 9).

Harrold Laswell dalam bukunya “The structur and

function of communication in Society”bahwa cara yang baik

untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan

(29)

(Effendy, 1993 : 10).Komunikasi memiliki tujuan dan fungsi

dalam menyampaikan pesan. Dalam hal ini komunikasi memiliki

tujuan untuk mengubah sikap, opini, pandangan, pendapat untuk

mengubah perilaku dan masyarakat.serta memiliki fungsi untuk

menginformasikan, mendidik, menghibur, dan

mempengaruhi.Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat

dikenali ataupun tidak. Selanjutnya meskipun tekhnologi

komunikasi berubah dengan cepat dan drastic, kita mengirimkan

surat elektronika, bekerja dengan computer, misalnya- tujuan

komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya

resolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan dating (

Arnold dan Bowers, 1984:Naisbitt, 1984).

2.1.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Berdasarkan defenisi Lasswel ini dapat diturunkan lima

unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu :

1. Sumber (source)

Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.Sumber boleh jadi

seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan

suatu negara. Untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya

atau pikirannya, sumber harus mengubah perasaan atau pikiran

tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal atau non verbal yang

idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebt

penyandian (encoding). Pengalaman masa lalu, rujukan nilai,

pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan sumber

mempengaruhi sumber dalam merumuskan pesan.

2. Pesan

Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber

kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal

dan atau noverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau

(30)

simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk

atau organisasi pesan

3. Saluran atau media

Saluran atau media yaitu alat atau wahana yang

digunakan sumber umtuk menyampaikan pesannya kepada

penerima.Saluran dapat merujuk pada bentuk pesan yang

disampaikan kepada penerima baik verbal dan non verbal.

Saluran dapat juga merujuk pada cara penyajian pesan yakni

langsung (tatap muka), lewat media cetak atau media elektronik.

4. Penerima/sasaran

Penerima / sasaran yaitu orang yang menerima pesan

dari sumber.Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai,

pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima

pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol

verbal dan atau non verbal yang diterima menjadi gagasan yang

dapat dipahami.Proses ini disebut decoding.

5. Efek

Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah

menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan,

perubahan sikap, perubahan keyakinan dan sebagainya.

6. Umpan Balik

Umpan Balik, adalah respon terhadap pesan yang

dikirimkan kepada pengirim pesan.

7. Gangguan/ kendala komunikasi

Lingkungan, adalah faktor-faktor tertentu yang dapat

mempengaruhi jalannya komunikasi.

(31)

Ditinjau dari bentuknya, Liliweri (1991: 7-8) komunikasi

dapat diklasifikasikan sebagai berikut

a. Komunikasi Persona

1. Komunikasi intrapesona

2. Komunikasi Antarpesona

b. Komunikasi Kelompok

1. Komunikasi kelompok kecil

2. Komunikasi kelompok besar

c. Komunikasi Massa

Berdasarkan bidangnya, komunikasi meliputi jenis – jenis

sebagai berikut:

1. Komunikasi sosial (communication social)

2. Komunikasi organisasional/manajemen

(organizational/management communication)

3. Komunikasi Bisnis ( business communication)

4. Komunikasi Politik (political communcation)

5. Komunikasi Internasional (International

communication)

6. Komunikasi antar budaya (intercultural

communication)

7. Komunikasi pembangunan (development

communication)

8. Komunikasi tradisional (traditional communication)

Ditinjau dari sifatnya,komunikasi diklasifikasikan sebagai

berikut:

1. Komunikasi Verbal (verbal communication)

a. Komunikasi Lisan (oral communication)

b. Komunikasi tulisan (written communication)

2. Komunikasi nirverbal (nonverbal communication)

a. Komunikasi kial (gestural/body communication)

b. Komunikasi gambar (pictorial communication)

(32)

4. Komunikasi Bermedia (mediated communication)

Bedasarkan situasi komunikan, maka diklasifikasikan

menjadi bentuk – bentuk sebagai berikut:

1. Komunikasi pribadi (personal communication)

a. Komunikasi intra pribadi (intrapersonal

communication)

b. Komunikasi antar pribadi (interpersonal

communication)

2. Komunikasi kelompok (group communication)

a. Komunikasi kelompok kecil (small group

communication)

b. Komunikasi kelompok besar (large group

communication)

3. Komunikasi massa (mass communication)

a. Komunikasi media massa cetak/pers (printed

mass media communication)

b. Komunikasi media massa elektronik (electronic

mass media communication)

4. Komunikasi media (media communication)

Berdasarkan tujuan, komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the

opinion)

c. Mengubah prilaku (to change the behaviour)

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Berdasarkan fungsinya, komunikasi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Menginformasikan (to inform)

b. Mendidik (to educate)

(33)

d. Mempengaruhi (to influence)

Berdasarkan tekniknya, komunikasi diklasifikasikan

menjadi:

a. Komunikasi informative (informative communication)

b. Komunikasi persuasive (persuasive communication)

c. Komunikasi pervasive/meresap (pervasive

communication)

d. Komunikasi koersif (coercive communication)

e. Komunikasi instruktif (instructive communication)

f. Hubungan manusiawi (human relation)

Metode komunikasi meliputi kegiatan – kegiatan yang

terorganisasi sebagai berikut:

a. Jurnalisme/Jurnalistik (journalism)

1. Jurnalisme cetak (printed journalism)

2. Jurnalisme elektronik (electronic journalism)

b. Hubungan masyarakat (public realtions)

c. Periklanan (Advertising)

d. Propaganda

e. Perang urat syarf (psychological warfare)

f. Perpustakaan (Library)

Berdasarkan uraian diatas Perusahaan akan mampu

menangani permasalahan dalam mencapai tujuan melalui kegiatan

komunikasi. Dalam hal ini komunikasi memiliki peranan dalam

proses penyampaian dan pertukaran antar pimpinan dan

karyawan.

2.1.2.Kepemimpinan

2.1.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Defenisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang

yang mencoba mendefenisikan konsep kepemimpinan.Defenisi

(34)

menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku untuk

mencapai tujuan , memengaruhi untuk memperbaiki kelompok

dan budayanya. Selain itu juga memengaruhi interpretasi

mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian

dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara

hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan

dan kerja sama dari orang-orang diluar kelompok. Kepemimpinan

dimasukkan dalam kategori “Ilmu terapan” dari ilmu social, sebab

prinsip-prinsip, defenisi, dan teori- teorinya diharapkan dapat

bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia.

Tiga implikasi yang penting dalam mengarahkan dan

mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan

pekerjaan,yakni:

1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan

maupun pengikut.

2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara

pemimpin dan anggota secara seimbang.

3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan

yang berbeda untuk memengaruhi tingkah laku pengikutnya

melalui berbagai cara.

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan

untuk menggerakkan dan memengaruhi orang. Kepemimpinan

sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang

agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Ada beberapa

factor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman,

penghargaan, otoritas,dan bujukan.Fungsi artinya jabatan

(pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja

suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan

berhubungan langsung dengan situasi social dalam kehidupan

kelompok atau organisasi masing-masing., yang mengisyaratkan

(35)

itu.Fungsi kepemimpinan merupakan gejala social, karena harus

diwujudkan dalam interaksi antarindividu di dalam situasi

social.Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi seperti:

a. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan

mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas

pemimpin.

b. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau

support atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam

melaksanakan tugas-tugas pokok.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan maka

akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila aktivitas

tersebut dipilah-pilah maka akan terlihat gaya kepemimpinan

dengan polanya masing-masing.Gaya kepemimpinan tersebut

merupakan dasar dalam mengklasifikasikan tipe kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:

1. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan

pelaksanaan tugas.

2. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan

hubungan kerja sama.

3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil

yang dicapai.

Menurut Sanford, Hunt dan Bracey dalam Deddy Mulyana

(2004:2005) yang menyatakan bahwa cara seorang bawahan

member respon kepada atasannya bergantung pada fakto-faktor

seperti sejauh mana bawahan mempercayai atasannya dan berapa

besar keingina bawahan naik pangkat dan mobilisasi

keatas.Menurut sintesa Jablin dalam Deddy Mulyana (2005:205)

memperkenalkan Delapan kategori masalah hubungan pimpinan

dan bawahan, yakni:

1. Pola-pola interaksi

(36)

3. Distorsi keatas

4. Pengaruh ke atas

5. Sifat-sifat pribadi diadik

6. Jarak informasi semantic

7. Atasan yang efektif

8. Pengaruh variable-variabelorganisasi sistematik.

Menurut analisa khusus Pace & Boren dalam deddy

mulyana (2005:202) menyatakan bahwa hubungan antar

personalakan berhasil dan efektif bila melakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menumbuhkan

perasaan bermusuhan.

b. Menetapkan dan menegastakan identitas anda dalam

hubungan dengan orang lain tanpa membesar-besarkan

ketidakpastian.

c. Menyampaikan informasi kepada oang lain tanpa

menimbulkan kebingungan, kesalahpahaman, penyimpangan

atau perubahan lainnya yang disengaja.

d. Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka tanpa

menimbulkan sikap bertahan atau mengentikan proses.

e. Membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya

hubungan persona dan antarpersona yang efektif.

f. Ikut serta dalam interaksi social informan tanpa terlibat dalam

muslihat atau gurauan atau hal-hal lainnya yang mengganggu

komunikasi yang menyenangkan.

2.1.3. Komunikasi Antar Pribadi

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Defenisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi

(37)

dalam hal ini, penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan

pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan

berbagi dampaknya dengan peluang untuk memberikan umpan

balik segera. Dalam defenisi berdasarkan hubungan, dapat

didefenisikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang

berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang

mantap dan jelas.Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

antar dua orang atau lebih.Dimana terjadi kontak langsung dalam

percakapan.William F. Gluek mengatakan bahwa “ komunikasi

antarpribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan

pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok

kecil manusia (A.W.Widjaja, 1986:8).

Dalam proses komunikasi antar pribadi Nampak adanya

upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian

bersama ( mutual understanding) dan empati. Komunikasi

antarpribadi dianggap paling efektif dalam mengubah sikap.

Pendapat, atau perilaku manusia berhubungan dengan prosesnya

yang dialogis ( Liliweri, 1997:12).

2.1.2.2 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi dapat dipergunakan untuk

berbagai tujuan dan akan dibahas enam tujuan komunikasi antar

pribadi yang dianggap penting. Satu hal yang perlu diperhatikam

dalam tujuan komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi yang

memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri

kita sendiri. Dengan membicarakan tentang diri kita sendiri pada

orang lai, kita akan mendapat perspektif baru tentang diri kita

sendiri dan memahami lebih dalam tentang sikap dan perilaku

kita.

(38)

Nasehat seorang filsuf terkenal Socrates yaitu : cogito

ergosum yang memiliki arti kurang lebih “kenalilah dirimu”.Salah

satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui

komunikasi antar pribadi.Komunikasi ini memberikan

kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri.

Melalui komunikasi antar pribadi kita juga belajar tentang

bagaimana dan sejauh mana kita harus membuka diri pada orang

lain. Selain itu, komunikasi antar pribadi juga akan membuat kita

mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain.

2.Mengetahui Dunia Luar

Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk

memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek dan

kejadian- kejadian orang lain. Banyak informasi yang kita miliki

sekarang berasal dari interaksi antar pribadi. Meskipun ada yang

berpendapat bahwa sebagai besar informasi yang ada berasal dari

media massa, tetapi informasi dari media massa tersebut sering

dibicarakan dan diinternalisasi melalui komunikasi antar pribadi.

3.Menciptakan dan Memelihara Hubungan menjadi

bermakna

Kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi antar

pribadi yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara

hubungan social dengan orang lain.Hubungan ini membantu

mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita merasa

lebih positif tentang diri kita sendiri.

4.Mengubah Sikap dan Perilaku

Dalam komunikasi antar pribadi sering kita berupaya

mengubah sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya kita banyak

mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui

komunikasi antar pribadi.

5.Bermain dan Mencari Hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh

(39)

sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena

kita bias member suasan yang lepas.

6.Membantu

Psikiater, psikolog klinik dan ahli terapi adalah profesi

yang mempunyai fungsi menolong orang lain. Tugas-tugas

tersebut sebagian besar dilakukan melalui komunikasi antar

pribadi.

2.1.2.3 Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi sebagai suatu bentuk perilaku,

dapat berubah dan sangat tidak efektif. Pada suatu saat

komunikasi bias lebih buruk pada saat lain bias lebih baik.

Namun demikian, perlu diingat bahwa setiap tindakan komunikasi

adalah perbedaan dan mempunyai keunikan-keunikan

sendiri.Sehingga prinsip- prinsip yang dibicarakan disini harus

diterapkan secara fleksibel.

Menurut Kumar dalam Wiryanto (2004:36) efektifitas

komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri, yaitu:

1. Keterbukaan ( openes), kemauan menanggapi dengan senang

hati informasi yang diterima di dalam menanggapi hubungan

antarpribadi. Dalam berkomunikasi kita perlu

mengembangkan sikaf terbuka atau tidak ada yang ditutupi,

sehingga dapat menimbulakan rasa percaya dari penerima

pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling

curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan

antusiasme.

2. Empati ( empathy), kemampuan untuk menempatkan diri kita

pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Salah satu

(40)

kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih

dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

3. Dukungan (supportiveness), situasi yang terbuka untuk

mendukung informasi berlangsung efektif merupakan salah

satu cara untuk membangkitkan antusiasme. Sehingga dengan

demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi atau

diberi semangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Rasa positif , seseorang harus memiliki rasa positif terhadap

dirinya, mendorong orang lain agar lebih aktif berpartisipasi

dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi

yang efektif dengan melatih kemampuan mendengar dan

bersikaf perseptif atau siap menerima masukan ataupun

umpan balik dengan sikap positif.

5. Kesamaan (equality),pengakuan secara diam-diam bahwa

kedua belah pihak menghargai pihak lainnya, atau komunikasi

yang dijalin lebih akrab untuk mempunyai kesamaan

pandangan, kesamaan sikap, kesamaan ideology dan

sebagainya.

Dari pengetian komunikasi antarpribadi yang telah

dikemukakan terlihat jelas bahwa pimpinan (komunikator) harus

bisa menarik perhatian pegawai/ karyawannya (komunikan)

tentang suatu pesan sehingga terjadi kontak langsung, sehingga

dengan sendirinya tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai

dengan tepat.

2.1.4 Produktivitas kerja

Produktivitas kerja sebenarnya mencakup tentang suatu

sikap mental yang selalu mempunyai pandangan kehidupan

mengenai pelaksanaan produksi didalam suatu perusahaan dimana

dalam memproduksi untuk hari ini diharapkan lebih baik dari hari

(41)

perbaikan-perbaikan dengan dinamis, kreatif, serta

terbuka.Pengertian dari produktivitas, berikut ini pembahasan

yang dikemukakan oleh sukanto (1995), dalam bukunya yang

berjudul manajemen produksi replasi menyatakan bahwa :

“Produktivitas adalah nilai output dalam hubungan dengan suatu

kesatuan input tertentu.Peningkatan produktivitas yang berarti

jumlah sumber daya yang digunakan dengan jumlah barang dan

jasa yang di produksisemakin meningkat dan membaik.

Produktivitas kerja karyawan memerlukan keterampilan kerja

yang sesuai dengan isi kerja minimal mempertahankan cara

kerjayang sudah baik. Teknologi yang semakin maju berpengaruh

pada kebutuhan masyarakat yang semakin beragam menuntut

karyawan untuk selalu menunujukkan kualitas dari sumber daya

manusia yang berkualitas dapat membuat perusahaan semakin

mantap untuk bersaing dalam era globalisasi ini. Oleh karena itu

kerja produktif memerlukan prasyarat yang lain sebagai faktor

pendukung,yaitu kemauan kerja yang tinggi, kesanggupan kerja

dan hubungan kerja yang harmonis dan saling percaya. Untuk itu,

berhasilnya tujuan untuk perusahaan juga tergantung pada

partisipasi kerja, semangat kerja serta disiplin kerja para

karyawannya. Produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai

penggunaan lebih intensif terhadap sumber-sumber konversi

seperti tenaga kerja dan masih diukur secara tepat akan

benar-benar menunjukkan suatu penampilan efisiensi.

Menurut Locke dalam Danuyasa A (1998:346) yang

menyatakan bahwa orang yang menentukan bagi dirinya sendiri

tujuan yang lebih tinggi atau menerima tujuan demikian yang

ditentukan orang lain akan mengeluarkan usaha yang lebih

berprestasi lebih baik, maka suatu pencapaian yang dilakukan

pegawai dalam memenuhi standar atau tujuan perusahaan yang

(42)

kontribusi terhadap pencapaian tersebut.Jadi yang dinilai adalah

sifat-sifat dari pegawai dan kontribusi terhadap kerja,antara lain:

1) Semanagt kerja

2) Loyalitas

3) Kerja sama

4) Kehadiran

5) Penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu.

Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja

yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi.

Produktivitas kerja dipengaruhi beberapa factor baik yang

berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain,

sepertin, tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan

etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan,

jaminan social, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi,sarana

produksi, manajemen, dan prestasi.

2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi

Produktivitas Kerja

Setiap Perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja

yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi.

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa factor baik

yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun factor

lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan

etika kerja, motivasi , gizi dan kesehatan,tingkat penghasilan,

jaminan social, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana

produksi, manajemen, dan prestasi.

Menurut Simanjuntak 1993 (dalam Sutrisno, 2010: 209)

ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan, yaitu :

(43)

Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan

dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk

menggunakan peralatan kerja. Untuk itu latihan kerja

diperlukan bukan saja sebagai pelengkap, akan tetapi

sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.

2. Mental dan Kemampuan Fisik Karyawan.

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang

sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, oleh

karena itu keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai

hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja.

3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan.

Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan

yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan

terhadap bawahan, sejauh mana bawahan diikut sertakan

dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-menjalin

telah mampu meningkatkan produktivitas kerja.

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi

para pegawai yang ada diperusahaan. Dengan adanya

produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara

efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan

dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan untuk mengukur

produktivitas kerja.

2.1.4.2 Indikator Produktivitas Kerja

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi

karyawan yang ada diperusahaan. Dengan adanya produktivitas

kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana sevara efisien dan

efektif, sehingga diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah

ditetapkan untuk mengukur produktivitas kerja.

Menurut Sutrisno 2010, produktivitas kerja diperlukan

(44)

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas

kemampuan seorang pegawai tergantung pada keterampilan

yang dimiliki serta professional mereka dalam bekerja.Hal ini

memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

diembankannya kepada mereka.

2. Meningkatkan Hasil yang Dicapai.

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai ialah hasil

yang merupakan salah satu dapat dirasakan baik oleh yang

mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan

tersebut.Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja

bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3. Semangat Kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin, hal

semacam ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang

dicapai dalam satu hari kemudian dibandigkan dengan hari

sebelumnya.

4. Pengembangan Diri

Dalam mengembangkan diri senantiasa untuk meningkatkan

kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan

dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang

dihadapi. Karena semakin kuat tantangannya, pengembangan

diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk mencapai

lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada

keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.

5. Mutu

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan

(45)

untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan

sangat berguna bagi perusahaan dan pada dirinya sendiri.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan

sumber daya yang dipergunakan.Masukan dan keluaran

merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh

yang cukup signifikan bagi karyawan.

Namun orang sering kali mengabaikan bahwa yang paling

menentukan dari upaya peningkatan produktivitas adalah

munculnya perilaku produktif dari karyawan.Perilaku produktif

pada dasarnya terbentuk dari dua jenis perilaku secara

kebersamaan, yaitu perilaku efektif dan efisien.Sebagai perilaku

efektif yang menghasilkan kinerja yang sesuai dengan

rencana.Perilaku efektif juga daoat dikaji sampai seberapa jauh

perilaku itu menghasilkan kinerja, artinya seberapa dekat kinerja

yang dihasilkan memenuhi ketentuan dari kinerja yang

direncanakan.Sebagai perilaku efisien, perilaku produktif dinilai

sampai seberapa jauh kinerja yang dihasilkan bila dibandingkan

dengan masukan yang digunakan untuk menghasilkan kinerja

tersebut.

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan

uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan

hasil penelitian yang dicapai dan dapat pada rumusan hipotesa

(46)

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan operasional konsep penelitian, adapun

variabel penelitian yang digunakan ada dua variabel yaitu

sebagai berikut :

1. Variabel bebas (x) / independent Variable

Variabel bebas yaitu segala gejala, faktor atau unsur yang

menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua

yang disebut variabel terikat (Nawawi, 2001:57).Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Efektivitas komunikasi

antar pribadi pimpinan.

2. Variabel terikat (Y) / Dependent Variabel

Variabel terikat yaitu variable yang dipengaruhi oleh variabel

bebas (Bungin,2011:72). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah Produktivitas Kerja Pegawai.

3. Karakteristik Responden (Z)

Karakteristik responden merupakan cirri-ciri pada responden

yang akan dijadikan sampel pada penelitian. Karakteristik

responden meliputi karakteristik responden yaitu pegawai

KPP Pratama Padangsidimpuan. Variabel bebas

(X)Efektifitas Komunikasi antar

pribadi Pimpinan

Variabel terikat (Y) Produktivitas Kerja

Variabel Z Karakteristik

(47)

2.4Operasional Variabel

Operasional Variabel berfungsi untuk memperjelas

pengertian variable, maka untuk mempermudah penelitiandibuat

operasional variable sebagai berikut:

2.5 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini defenisi operasional berfungsi

memperjelas pengertian variable-variabel yang terdapat dalam

penelitian serta untuk menghindari kesalahpahaman.Maka

defenisi operasionalnya sebagai berikut:

1. Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan.

a. Keterbukaan: Kemauan Pimpinan untuk menanggapi

informasi yang diterima dalam hubungan komunikasi

antar pribadi pimpinan terhadap pegawaipada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. Variabel Teoritis Operasional Variabel

Variabel Bebas (X) Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi pimpinan

a.Keterbukaan b.empati c.Dukungan d. Rasa Positif e.Kesamaan Variabel terikat (Y)

Produktivitas kerja

a.Kemampuan b.Hasil yang dicapai c.Semangat Kerja d.Pengembangan Diri e.Mutu

f.Efisiensi Variabel (Z)

Karakteristik responden

a.Jenis Kelamin b.Usia

(48)

b. Empati: Kemauan Pimpinan untuk menempatkan diri

pada situasi dan kondisi yang dihadapi dengan pegawai

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

c. Dukungan: Situasi yang terbuka untuk mendukung

informasi yang berlangsung efektif merupakancara untuk

membangkitkan antusiasme pimpinan kepada pegawai

pada KantorPelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

d. Rasa Positif :Adanya rasa positif yang dimiliki pimpinan

untuk mendorong dan menciptakan situasi komunikasi

yang kondusif dalam bekerja pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Padangsidimpuan.

e. Kesamaan: Adanya pengakuan pimpinan untuk saling

menghargai satu sama lain, mempunyai kesamaan

pandangan, kesamaan sikap, kesamaan ideology dalam

bekerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Padangsidimpuan.

2. Produktivitas kerja.

a. Kemampuan ; Kemampuan Pegawai dalam meningkatkan

keterampilan dan profesionalisme dalam bekerja pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

b. Meningkatkan hasil yang dicapai :Upaya pegawai untuk

meningkatkan produktivitas kerja serta menikmati hasil

pekerjaannya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Padangsidimpuan.

c. Semangat Kerja: usaha pegawai dalam meningkatkan etos

kerja untuk mencapai hasil yang lebih baik pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

d. Pengembangan Diri: Tantangan yang dihadapi pegawai

untuk mengembangkan diri dalam meningkatkan

kemampuan kerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(49)

e. Mutu:Hasil kerja pegawai yang menunjukkan kualitas

kerja yang terbaik pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Padangsidimpuan.

f. Efisiensi: Perbandingan hasil dan sumber daya pegawai

yang memberikan pengaruh signifikan dalam bekerja pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.

3. Karakteristik responden

a. Jenis Kelamin adalah pria dan wanita.

b. Usiaadalah kedewasaan seseorang sebagai seorang

pemimpin dan pegawai.

c. Pendidikan adalah derajat dari seseorang berdasarkan

pendidikan yangtelah dijalaninya.

d. Masa Kerja adalah Jangka waktu kerja seseorang.

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, oleh sebab itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono,2003).

Ho:Tidak terdapat hubungan komunikasi antarpribadi pimpinan

terhadap produktivitas kerja pada Kantor pelayanan Pajak

Pratama Padangsidimpuan.

Ha: terdapat hubungan komunikasi antarpribadi pimpinan

terhadap produktivitas kerja pada Kantor pelayanan Pajak

(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Padangsidimpuan

Cikal bakal KPP Pratama Padang Sidempuan adalah

KPP Padang Sidempuan dengan wilayah kerja meliputi : Kota

Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten

Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah,

Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba

Samosir, dengan 3 (tiga) KP4 yaitu : KP4 Panyabungan, KP4

Sibolga, KP4 Gunung Sitoli dan KP4 Tarutung.

Dengan bergulirnya era modernisasi wilayah kerja

tersebut kemudian dipecah menjadi 3 (tiga) wilayah kerja KPP

Pratama yaitu KPP Pratama Padang Sidempuan, KPP Pratama

Sibolga, dan KPP Pratama Balige.Berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor : 67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan tata Kerja Instansi

vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Wilayah kerja KPP Pratama

Padang Sidempuan meliputi 1 (satu) kotamadya, dan 4 (empat)

Kabupaten, yaitu Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli

Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas

Utara, dan Kabupaten Mandailing Natal, dengan membawahi 2

(dua) KP2KP yaitu KP2KP Panyabungan dan KP2KP Sibuhuan.

KPP Pratama Padang Sidempuan merupakan

penggabungan antara KPP Padang Sidempuan dan KPP PBB

Padang Sidempuan yang menempati gedung Eks.KPP Padang

Sidempuan yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6

(51)

salah satu dari 8 (delapan) KPP Pratama dalam wilayah kerja

kantor wilayah DJP Sumatera Utara II dengan tugas melayani WP

Lokasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II.

Letak geografis wilayah KPP Pratama Padang Sidempuan

berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Labuhan

Batu

- Sebelah Timur : Provinsi Riau

- Sebelah Selatan : Provinsi Sumatera Barat

- Sebelah Barat : Samudera Indonesia

No Kabupaten/Kota

Luas Wilayah JumlahWilayah Administratif

(Km²) Kecamatan Desa

1 2 3 4 5

1 Padang Sidempuan 146,86 6 79

2 Tapanuli Selatan 4.367,05 11 490

3 Mandailing Natal 6.620,74 23 378

4 Padang Lawas 4.229,99 9 303

5 Padang Lawas Utara 3.789,76 9 387

Jumlah 19.154,4 58 1.637

3.1.2Sarana dan Prasarana

1.sarana

Sarana yang diberikan untuk meninngkatkan mutu pelayanan

kepada wajib pajak adalah:

(52)

1. Televisi : Untuk memberikan hiburan, kenyamanan

kepada wajib pajak ketika menunggu pelayanan.

2. Brosur atau leaflet : Agar wajib pajak mengetahui dan

memahami berbagai informasi perpajakan.

3. Alat Tulis : Wajib Pajak dapat melengkapi dokumen

atau laporan yang aka

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi keeratan hubungan yang termasuk sedang antara kesesuaian pembelajaran Student Centered Learning (SCL) dengan tingkat

Our high gratitude to Directorate of Researc h and Community Ser vices, Higher Education Indonesia for researc h grant, Way Kambas National Park for the scientific collaboration

Jika potensiometer diubah dalam keadaan 0%, maka arus dan tegangan listrik yang mengalir akan maksimal, karena nilai tahanan dalam potensiometer menjadi 0 sehingga arus

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan bentuk penelitian kualitatif (qualitative research) rancangan penelitian penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada jumlah dan berat jamur merang dalam berbagai perlakuan, maka dapat disimpulkan ada interaksi antara media

berpendapat bahwa individu yang mempunyai minat belajar tinggi akan berusaha.. keras demi suksesnya

Berdasarkan hasil olah statistik SPSS dengan regresi linear dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa tingkat kekayaan daerah (PAD), belanja modal (BM), dan temuan audit

[r]