• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN SUKARAJA RAJABASA LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN SUKARAJA RAJABASA LAMPUNG SELATAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN

SUKARAJA RAJABASA LAMPUNG SELATAN

Oleh AL KHAIRIYAH

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskrifsikan peningkatan aktivitas siswa dan Peningkatan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Matematika dan pada siswa kelas IV Semester II SDN Sukaraja Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV dengan tiga siklus, Siklus I dua kali pertemuan, Siklus II dan III satu kali pertemuan.Instrumen yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi.Data dianalisis secara deskriftif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan: 1). Aktivitas siswa, pada siklus I rata-rata aktivitas siswa sebesar 51,67 %, siklus II 61,11 %, dan siklus III 77,78 % dan 2). Rata-rata prestasi belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 52,17 %, siklus II 70 %, dan siklus III 80,94 %

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

HALAMAN RIWAYAT HIDUP

Penulis Lahir di Sukau Desa Canti Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan Provinsi lampung,pada tanggal: 10 September 1966 , anak Ke delapan dari: Hi.Jafar dan Hj.Aisyah.menikah dengan: Bahruddin dan dikaruniai2 orang anak , yaitu: 1). Nurul Azizah. 2). Subhan Fadhiil.

Riwayat Pendidikan :

Pendidikan yang pernah Penulis tempuh :

1. MI Nurul Awal Canti di Canti Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan.

Tamat Tahun 1982.

2. MTs Way Lahudi Desa Tanjung iman Kecamatan Kalianda Lampung Selatan. Tamat Tahun 1985.

3. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muhammadiyah di Kalianda Kec.Kalianda Lampung Selatan,Tamat Tahun 1988.

4. Pada Tahun 2010 ,Penulis melanjutkan Pendidikan Pada Program Studi PGSD Strata 1 dalam Jabatan,Jurusan Ilmu Pendidikan,di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bandar Lampung, Sampai sekarang.

Riwayat Pekerjaan :

Penulis menjadi Guru Tidak Tetap/Guru Honor di SDN Sukaraja Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan,Sejak tanggal 01 Juli 2003 Sampai dengan 31 Desember 2006.

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini, Kupersembahkan Kepada :

1. Ayahnda Hi.Jafar (Alm) ,Ibunda Hj.Aisyah (Alm) orang tua kandungku. 2. Ibunda Aisyah dan Ayahndaku Ismail ( Mertuaku ) yang selalu mendo’akan

keberhasilanku.

3. Suamiku tercinta Bahruddin, yang telah banyak membimbing dan mendukungku selama ini.

4. Anak-anakku tersayang :1). Nurul Azizah, 2. Subhan Fadhiil.

5. Yang telah memberikan semangat dan selalu mendambakan keberhasilanku. 6. Seluruh Rekan Guru-guru di SDN Sukaraja,yang banyak membantu selama

ini.

(8)

MOTO

“Kemudian apabila Kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah Sesungguhnya, Allah menyukai orang- orang yang bertawakal kepada Nya”

( Terjemahan Qs.Al.Imran : 159 ).

(9)

KATA PENGANTAR

Peneliti panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,atas limpahan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan dalam penyusunan Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dalam bentuk sebuah Karya ilmiah,Yang berjudul “Upaya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan” walaupun masih banyak terdapat kesalahan baik dalam Penulisan maupun isinya.Karya ilmiah ini disusun Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD Strata 1 dalam Jabatan,Jurusan Ilmu Pendidikan.

Pada kesempatan ini Peneliti mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya ilmiah ini,Peneliti menyadari bahwa Karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan nya, dengan harapan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca yang sangat saya harapkan.

Semoga semua bantuan dari,Bapak,Ibu,Saudara-saudari dan rekan-rekan kepada kami akan menjadi amal yang baik serta senantiasa akan mendapatkan imbalan yang lebih dari Allah SWT, Amin.

Lampung Selatan, 20 Februari 2014 Penyusun

(10)

DAFTAR ISI

Daftar isi Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah ...…….……… 1

1.2.Indentifikasi masalah ...…….……… 4

1.3.Pembatasan masalah ...…….……… 5

1.4.Rumusan masalah ...…….……… 5

1.5.Tujuan penelitian ...…….……… 6

1.6.Manfaat penelitian ...…….……… 6

1.7.Ruang Lingkup penelitian ...…….……… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas belajar ...…….……… 8

2.2. Prestasi belajar ...…….……… 11

2.3. Media pembelajaran ...…….……… 16

2.4. Metode demontrasi ...…….……… 18

2.5. Hasil Penelitian yang relevan ...…….……… 24

2.6. Kerangka pikir ...…….……… 25

2.7. Hipotesis tindakan ...…….……… 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode penelitian ...…….……… 27

3.2.Tempat dan waktu penelitian ...…….……… 27

3.3. Tahapan tindakan ...…….……… 29

3.4.Tehnik pengumpulan data ...…….……… 33

3.5. Tekhnik analisis data ...…….……… 34

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian ...…….……… 35

4.1.1. Siklus I ...…….……… 35

4.1.2. Siklus II ...…….……… 45

4.1.3 Siklus III ...…….……… 50

4.2. Pembahasan ...…….……… 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...…….……… 59

A. Saran ...…….……… 59

DAFTAR PUSTAKA ...…….……… 61

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel hal

1. Prestasi belajar matematika siswa kelas IV Semester II ………. 2 2. Aktivitas belajar siswa, siklus I pertemuan ke 1 ……….

37 3. Aktivitas belajar siswa, siklus I pertemuan ke 2 ……….

39 4. Nilai pertemuan 1 dan 2 siklus I ……….

41

5. Kinerja Guru siklus I ……….

42 6. Aktivitas belajar siswa, Siklus II ……….

46 7. Nilai pertemuan, siklus II ……….

47

8. Kinerja Guru siklus II ……….

48 9. Aktivitas belajar siswa, Siklus III ……….

52 10. Hasil belajar siswa, Siklus III ……….

54

11. Kinerja Guru, siklus III ……….

55 12. Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

1. Kerangka pikir ……….………. 25 2. Diagram Penelitian ……….……….

(14)

LAMPIRAN- LAMPIRAN

halaman

1 Surat izin Penelitia ……….. 64

2 Surat Keterangan Penelitian ………. 65

3 Surat Penyataan ……….. 66

4 Pemetaan SK – KD ………. 67

5 Silabus (Berkarakter) ………. 68

6 RPP ( 3 Siklus dengan 4 x Pertemuan) ……….. 69

7 IPKG Guru ……… 80

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Program Pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan semakin terlihat nyata dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang mendukung perkembangan budaya dan kehidupan manusia sejak masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.Oleh karena itu wajar apabila pada materi pembelajaran disekolah melalui mata pelajaran matematika melekat pada berbagai pembelajaran yang lainnya.

Kebutuhan akan alat bantu pembelajaran,terutama pada mata pelajaran matematika sangat dibutuhkan bahkan guru mampu membimbing siswa dalam cara penggunaannya,Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika relatif rendah sehingga sangat jarang ditemukan siswa yang mampu memperoleh nilai yang memuaskan.

(16)

2

Seorang guru harus mampu memilih media pembelajaran yang tepat, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Begitu juga dengan metode pembelajaran yang akan digunakan seperti diskusi, kerja kelompok demontraswi,secara bersambung, akan membuat siswa tertantang dalam belajar. Seorang guru harus bisa mengayomi anak didik nya selagi dapat mengarah kepada hal-hal yang positif.

Berdasarkan pengamatan awal prestasi belajar pada siswa kelas IV di SDNegeriSukaraja masih belum mencapai KKM (daftar yang terdapat pada tebel1.1berikut ).

Tabel.1.1 Prestasi belajar matematika siswa kelas IV Semester II SD Negeri Sukaraja Tahun Pelajaran :2013-2014

No Jumlah

Siswa

Prestasi Hasil belajar

Tinggi Rendah KKM Nilai

1 10 - v 60 30

2 14 - v 60 40

3 1 v - 60 60

4 5 v - 60 80

Jumlah 30 6 24 - -

Sumber :Tes awal kegiatan Mahasiswa, Belajar matematika siswa kelas IV Semester II SD Negeri Sukaraja Tahun Pelajaran : 2013-2014

Dari Tabel.1.1. di atas, terlihat bahwa belajar matematika pada siswa kelas IV hasil belajarmatematika masih belum mencapai KKM ± 70 %.

(17)

3

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas peneliti ingin menanamkan konsep.

Rendahnya nilai Matematika pada siswa kelas IV SDNegeriSukaraja Rajabasa Lampung SelatanTahun Pelajaran 2013-2014 dalam pembelajaran disebabkan karena proses pembelajaran selama ini Kurang menggunakan metode pembelajaran yang benar mengaktifkan anak, sehingga siswa sulit untuk memahami materi dalam pelajaran Matematika.

(18)

4

mengutamakan pengertian dari pada hafalan. Jadi, siswa bukan sekedar mengetahui namun ia harus mengalami apa yang dipelajarinya. Tugas seorang guru adalah membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide atau gagasan sendiri dalam belajar. Dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa tidak merasa kesulitan untuk menerapkan hasil Pembelajaran Matematika ke dalam situasi kehidupan nyata.Strategi pembelajaran Matematika yang berorientasi pada realitas kehidupan nyata yaitu dengen meningkatkan aktifitas belajar siswa.Hal ini bertujuan agar siswa dapat melakukan eksperimen terhadap konsep dasar Pembelajaran Matematika yang terwujud dalam bentuk kegiatan siswa yaitu bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.Berdasarkan uraian di atas, rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SDNegeriSukaraja Rajabasa,karena Kuranggnya penggunaan metode pembelajaran kurang tepat.

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan.

1.2. Identifikasi Masalah.

(19)

5

Faktor penyebabnya dan dimungkinkan untuk menemui cara mengatasinya,misalnya :

1. Masih Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika 2. Masih Terbatas buku pebelajaran Matematika yang dimiliki siswa 3.Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran. 4.Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan Alat pembelajaran.

5. Rendahnya tingkat Profesionalitas guru dalam mengajar di Kelas IV SDNegeriSukaraja

6. Masih Rendahnya Penguasaan guru terhadap materi ajar yang belum dikuasai pada mata pelajaran Matematika.

1.3. Pembatasan Masalah.

Penelitian ini dibatasi pada masalah ranah kognitif yaitu mengukur penguasaan atau pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran Matematika.ranah afektif yaitu perilaku siswa misalnya dalam aktivitas dan ketekunan dalam belajar serta tanggung jawab, sedangkan ranah psikomotor yaitu keterampilan dalam menggunakan alat peraga.

1.4. Rumusan Masalah.

Berdasarkan pembetasan masalah di atas, permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

(20)

6

demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan ?

2.Apakah terdapatpeningkatan prestasi belajar matematika Pokok bahasan: mengindentifikasi sifat-sifat operasi hitung dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam pokok bahasan operasi hitung bilangan.

2. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam pokok bahasan operasi hitung bilangan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kinerja pembelajaran dikelas ,meningkatkan relevansi pendidikan,meningkatkan mutu hasil pendidikan dan meningkatkan efesiensi pengelolaan pendidikan disekolah.Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat baik bagi sekolah ,bagi Guru maupun bagi siswa.

Manfaat bagi Sekolah: Akan menumbuhkan inofasi baru,memacu tumbuhnya semangat kalaborasi antar komponen pendidikan di sekolah.

(21)

7

Manfaat bagi guru: Akan meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan profesionalisme ,tumbuhnya hubungan kolegal yang sehat,rasa saling membutuhkan dan bekerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah.

Manfaat bagi siswa: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan memberikan pengaruh bagi peningkatan hasil belajar mereka.

Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih berperan aktif dalam belajar, membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar, juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa agar menjadi lebih baik.

Penerapan pembelajaran dengan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasipada siswa Kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan,dalam usaha untuk memberikan peluang kepada siswa untuk belajar lebih aktif dan kreatif.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Objek Penelitian

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2013-2014

1.7.2 Subjek Penelitian

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Aktivitas Belajar.

Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, melaksanakan Penjumlahan dan Pengurangan serta segala kegiatan yang dilakukan dapat menunjang prestasi belajar, Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya diklasifikasikan menjadi kerja kelompok,yaitu:

Kegiatan-kegiatan medengarkan: Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.

Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, memeriksa karangan, laporan, mengisi angket, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes.

Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

(23)

9

karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan dan bermakna bagi dirinya.

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar. Dalam belajar diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar ini tidak

mungkin berlangsung dengan baik. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern.Menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Hamalik (2001:172) aktivitas belajar dapat di golongkan menjadi beberapajenis : Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,

percobaan.

Listening activities, seperti: mendengarkan penyajian bahan, percakapan, diskusi,

pidato.

Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket.

Motor activities, antara lain: melakukan percobaan, bermain, berkebun, berternak.

Mental activities, misalnya: mengingat, merenung, memecahkan masalah,

menganalisis.

Emotional activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, gugup.

(24)

10

dapat digunakan sebagai penunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya. Nilai yang di peroleh setelah proses belajar mengajar ini di sebut sebagai hasil belajar.

Slamet (1991:2) belajarkan merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sacara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dan interaksi dengan lingkungan. Biasanya aktivitas anak didik akan berkurang apabila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya disebabkan dengan cara mengajar dan mengabaikan prinsip-prinsip mengajar.

Berdasarkan bebrapa defenisi di atas ,maka dapat disimpulkan adalah: Belajar sebagai aktivitas fisik berarti belajar dengan mendayagunakan semua kekuatan fisik berupa kemampuan badan maupun perlengkapan belajar fisik lainnya. Sedangkan belajar sebagai aktivitas psikis merupakan proses yang selain diwujudkan juga benar-benar harus duhayati dan diresapi oleh pihak yang belajar dengan suasana hati yang kondusif.

Dengan demikian Upaya ini diharapkan siswa terbiasa terlibat dari aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktifitas siswa meningkat dan berujung pada peningkatan hasil belajar.

(25)

11

kelas, tentu kelas tersebut akan lebih dinamis, tidak membosankan, dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal. Dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pun diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang dapat merangsang timbulnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

Biasa nya aktivitas anak didik akan berkurang apabila bahan belajar yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya disebabkan dengan cara mengajarnya dan mengabaikan prinsip-prinsip mengajar. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru, tetapi mencakup semua peristiwayang mempunyaipengaruh langsung pada proses belajar yang meliputi: Kegiatan yang diturunkan dari bahan-bahan buku cetak, gambar, radio, televise, film maupun dari bahan-bahan lainnya. Hal ini maksudkan agar siswa tidak bosan dalam belajar, dan aktivitas belajar siswa pun akan keluar dengan sendirinya agar prestasi belajar meningkat. Dengan demikian minat belajar dari dalam diri siswa, diharapkan aktivitas pembelajaran yang berlangsung akan menunjukan kecenderungan belajar yang baik.

(26)

12

2.2 Prestasibelajar.

Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian.

Menurut Bloom dalam Arikunto bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Tiga aspek kategori ranah (domain) yang dikenal dengan sebutan “Taaksonomi Bloom”. Ketiga kategori prestasi belajar itu mempunyai beberapa aspek masing-masing yaitu:

Kognitif, aspek-aspek dari domain ini terdiri dari: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi.

Afektif, domain terdiri dari aspek-aspek: penerimaan penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pengarahan.

Psikomotor, terdiri beberapa aspek: kemampuan gerak refleks, kemampuan gerak dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, kemampuan gerak terampil, dan kemampuan gerak komunikatif.

(27)

13

Pada kesempatan yang baik ini,kami selalu mengarahkan kepada para siswa agar dapat mengikuti proses pembelajaran denganmelakukan cara belajar yang sungguh-sungguh dan siswa harus mampu mengerjakan berbagai tugas dari guru, baik secara kelompok ataupun secara individu dengan aktivitas yang baik, mantap dan afektif sehingga hasil yang akan di capai oleh siswa akan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Prinsip-prinsip tersebut akan mudah dipahami untuk dapat memberikan penjelasan tentang usaha pencapaian tujuan belajar itu sendiri melalui kondisi belajar yang afektif. Dan akan menunjukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan fisiologis atau perubahan kematangan.Perubahan yang terjadi karena belajar dapat perubahan-perubahan pengetahuan, kebiasaan, kecakapan, istilah aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor, Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2002:141) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di klasifikasikan menjadi dua yaitu: Faktor luar lingkungan dan Faktor dalam lingkungan.

Faktor luar lingkungan, adalah: merupakan bagian dari kehidupan anak didik yang di luar lingkungannya,anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan .

(28)

14

Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai yaitu: Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan.

Dalam rangka melicinkan kearah itu di perlakukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenis Sbb: 1) kurikulum, 2) program-program, 3) sarana,guru dan 4) fasilitas.

Kondisi fiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang tidak berkurang gizi,Mereka lekas lelah, mudah ngantuk dan sukar menerima pelajaran.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa merupakan penilaian penguasaan, baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor sehingga merupakan pencerminan adanya perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar yang telah diikutinya melalui program pembelajaran di sekolah.

(29)

15

Faktor-faktor pendekatan belajar, yakni: jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategis dan metode yang digunakan sisswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa berbeda-beda karena setiap siswa mempunyai perbedaan dalam hal kecerdasan, kelengkapan sarana belajar, minta belajar serta dukungan dari orang tua.

Menurut Sardiman (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini setelah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemempuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.

Berdasarkan penjelasan diatas, yang dimaksud belajar adalah proses perubahan tingkahlaku individu yang berlangsung selama satu masa tertentu, meliputi pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap pengalaman yang didapatkan nya dilingkungan situasi belajar itu berlangsung. Adapun batasan prestasi belajar terdapat berbagai pendapat sesuai dengan sudut pandang masing-masing ahli.

(30)

16

Dengan demikian hasil belajar Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Berdasarkan pendapatan diatas, prestasi dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau proses dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tidak menegrti menjadi mengerti setelah mengikuti kegiatan belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa akan terlihat dalam bentuk nilai yang diperoleh melalui suatu tes.

Adanya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor tersebut bisa dari luar siswa maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

(31)

17

Rusminiarti (2007:3) ada dua fungsi media pembelajaran. Fungsi pertama adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai sumber belajar.

2.3 Media pembelajaran .

Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.

Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Media pembelajaran yang kami gunakan berupa tulisan pada kertas karton tentang:sifat-sifat operasi hitung bilangan ,komulatif(pertukaran) ,asosiatif(pengelompokan) dan distributif(penyebaran).

penggunaan media pembelajarn tersebut tidak monoton, tetapi diavariasikan dengan media yang lainnya secara bervariasi. Dalan hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih berminat dalam mengikuti pelajaran, karena dengan penggunaan media pendidikan dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran sehingga siswa mendapat nilai yang lebih.

(32)

18

siswa. Sebagai alat bantu media atau alat peraga mempunyai fungsi untuk mempermudah jalannya tujuan pembelajaran.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar.

Ada5 macam sumber belajar, yaitu: 1. Manusia.

2. Buku perpustakaan. 3. Media masa.

4. Alam lingkungan . 5. Alat pendidikan.

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar dan dapat membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa.

2.4 MetodeDemontrasi.

(33)

19

keterampilannya mengenai pola/aturan/dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum.

Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep selanjutnya merninta murid untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk disampingnya, dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode demontrasi ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran matematika.

Para ahli memberikan definisi yang agak sedikit berbeda meskipun pada intinya definisi-definisi tersebut sama.Menurut: David P.Ausubel ( 2006 : 18) bahwa metode demontrasi yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.

Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode demontrasi itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna (tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain kepada pengertian daripada cara menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan dan permainan.

(34)

20

laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu : dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat ngawur. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai. Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode: pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis; mengajarkan materi yang berguna bagi menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan ketrampilan dasar pada umumnya.

Ausubel membedakan :

a) Belajar menerima (reception learning),materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk akhir,dan

b) Belajar menemukan (discovery learning): pola, dalil atau aturan harus ditemukan siswa.

Ia juga membedakan antara :

a) Belajar menghafal (rote learning),dan

b) Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya nomor dua.

Menurut Roestiyah( 2002 : 61) ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

(35)

21

latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.

Kelebihan dan kelemahan metode demontrasi 1. Kelebihanmetode demontrasi

Strategi pembelajaran demontrasi merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

1) Dengan metode pembelajaran demontrasi guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2) Metode pembelajaran demontrasi dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui metode pembelajaran demontrasi selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

4) Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

2. Kelemahan Metode demontrasi

Di samping memiliki kelebihan, metode demontrasi juga memiliki kelemahan, di antaranya:

(36)

22

siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi lain.

2) Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.

3) Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

4) Keberhasilan metode pembelajaran demontrasi sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.

(37)

23

Tidak membosankan siswa melakukan kegiatan belajar diluar kelas bahkan dikeluar sekolah yang bervariasi, seperti wawancara, cari sumber bukti di perpustakaan dan lain-lain.

Pembelajaran dengan menggunakan metode Demontrasidan harus mengikuti Langkah-langkah pembelajaran metode demontrasi.

Ada beberapa langkah dalam penerapan metodedemontrasi, yaitu:

Persiapan :

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.Dalam Metode demontrasi, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Metode demontrasi.

sangat tergantung pada langkah persiapan. beberapa hal yang harus dilakukan dalam

langkah persiapan di antaranya, adalah:

1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif. 2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai. 3) Bukalah filedalam otak siswa.

Penyajian

(38)

24

Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan gurusebelum langkah-langkah pelaksanaan penyampaian materi pembelajaran disjikan,yaitu:

1) penggunaan bahasa, 2) intonasi suara,

3) menjaga kontak mata dengan siswa,dan 4) menggunakan trik-trik yang menyenagkan

Korelasi

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core)dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam

(39)

25

Mengaplikasikan

Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran Demontrasi, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya: 1.dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan.

2.dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

2.5 Hasil penelitian yang relevan.

Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri,membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah dan Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.

Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.

(40)

26

Kebenaran empirik (kebenaran secara teoritik berupa hepotesis),Secara teoritik kebenaran diperoleh dari pengembangan kajian teori,kerangka pikirdan pinalnya pengajuan hepotesis dan Secara empirik kebenaran diperoleh dari hasil analisis data,Sehingga hasil penelitian merupakan kebenaran secara empirik.

2.6 Kerangka pikir.

Dengan adanya Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

[image:40.595.118.495.408.612.2]

Dalam Peningkatan aktivitas belajar merupaka salah satu tugas dan fungsi Guru yang wajib di lakukan dalam pengelolaan Pembelajaran ,dalam hal ini memberikan partisipasi dan bimbingan kepada Siswa Kelas IVdi SDNegeriSukaraja dalam menigkatkan pelaksanaan pembelajaran.

Gambar : 2.1. digambarkan secara sistematis

2.7 Hipotesis Tindakan.

1. Melalui metode demontrasimampu meningkatkan aktivitas belajar matematika. 2. Melalui metode demontrasimampu meningkatkan hasil belajar matematika.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian.

Pembelajaran ini menggunakan PTK, PTK didefenisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat relatip dengan melakukan tindakan.

3.2. Tempat dan waktu penelitian

a. Tempat penelitia :

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDNegeri Sukaraja Rajabasa Lampung selatan.

b. Waktu Penelitian :

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II (genap) Tahun Pelajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, dalam setiap siklus terdiri dari satu pokok bahasan dalam 3 kali pertemuan dan setiap siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

(42)
[image:42.595.112.529.149.570.2]

28

Gambar :3.2.diagram Penelitian (Arikunto, 2007:16)

Arikunto (2007:62) PTK memiliki ciri khusus yang membedakan dengan penilaian lain.

(43)

29

pembelajaran, Permasalahan yang diangkat bersifat sederhana, nyata, jelas, dan penting. Adanya kolaborasi antara praktikan dan peneliti,Adanya tujuan penting dalam pelaksanaan PTK, yaitu meningkatkan perfosinalisme guru, ada keputusan kelompok, ketujuan untuk meningkatkan dan nambah pengetahuan.

3.3. Tahapan Tindakan A. Perencanaan.

Menyusun silabus, rencana pembelajaran, dan media untuk menunjang pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pokok,Menentukan kelas penelitian dan menetapkan materi pembelajaran,Menyusun soal-soal untuk melakukan latihan. Menetapkan cara pengamatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Menyusun lembar observasi untuk melihat aktifitas, efektifitas dan psikomotor siswa selama pembelajaran berlangsung,Merefleksikan setiap akhir tindakan pada setiap siklus

B. Pelaksanaan Tindakan Standar Kompetensi :

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi dasar:

1.1.Mengindentifikasi sifat-sifat operasi hitung.

(44)

30

a. Perencanaan siklus pertama ( I). -Pertemuan pertama (1):

Materi pelajaran Matematika “ Pada operasi hitung bilangan dengan metode demontrasi pada siswa Kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan “ Tahun Pelajaran 2013-2014.

Guru menyajikan pengantar materi pelajaran Matematika tentang Peningkatan aktivitas hasil belajar matematika operasi hitung bilangan dengan metode demontrasi

pada siswa siswa kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan,membentuk kelompok latihan siswa, untuk melaksanakan kerja kelompok sesuai perintah guru,Siswa menggunakan media pembelajaran dari sumber informasi lainnya.

Guru pembimbingan siswa untuk mendemonstrasikan didepan kelas,Memberikan tes pada akhir pelajaran.

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi sebagai acuan untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan untuk membuat rencana tindakan pada pertemuan berikutnya.

-Pertumuan kedua (2) :

(45)

31

pembelajaran.Diharapkan pada siklus kedua ini ada peningkatan pencapaian hasil belajar siswa secara optimal.

b. Perencanaan siklus Kedua ( II ).

Materi pelajaran matematika dengan Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

Langkah-langkah scenario pembelajaran sebagai berikut:

Mengadakan apresiasi untuk membuka pelajaran, dilanjutkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang dikaitkan dengan pokok materi.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:

Guru menyajikan pengantar materi pelajaran matematika operasi hitung bilangan dengan Metode demontrasi pada siswa Kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

Membentuk kelompok siswa, untuk melaksanakan tugas kelompok sesuai perintah guru, Pembelajaran matematika dengan metode demontrasi siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mempresentasikan didepan kelas.

(46)

32

c. Perencanaan siklus Kedua ( III ).

Materi pelajaran Matematika “Peningkatan aktivitas dan prestasi belajar matematika dengan metode demontrasi pada siswa kelas IV SD Negeri Sukaraja Rajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

Langkah-langkah scenario pembelajaran sebagai berikut:

Mengadakan apresiasi untuk membuka pelajaran, dilanjutkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang dikaitkan dengan pokok materi.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:

Guru menyajikan pengantar materi pelajaran matematika operasi hitung bilangan dengan Metode demontrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

Membentuk kelompok siswa, untuk melaksanakan tugas kelompok sesuai perintah guru, Siswa melaksanakan tugas menerima dan mengerjakan berbagai soal pembelajaran yang mampu diselesaikan dengan cara kerja kelompok,sehingga hasil yang diharapkan mampu mengadakan peningkatan dari sebelumnya

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mempresentasikan didepan kelas,Memberikan tes pada akhir pelajaran.

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi sebagai acuan untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan untuk membuat rencana tindakan pada pertemuan berikutnya.

C. Obsevasi

(47)

33

D. Refleksi.

Berdasarkan data hasil observasi dan evaluasi kemudian diadakan analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan Kriteria indicator keberhasilan aktifitas yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 60. dan kriteria indicator keberhasilan hasil belajar siswa adalah 80.

3.4. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

[image:47.595.115.533.444.696.2]

Observasi untuk mengawasi aktivitas siswa selama proses tes untuk mengukur hasil belajar siswa

Tabel.3.1. Kisi-kisi soal tes : Sifat-sifat operasi hitung

Standar Kompetensi

Kompetensi

dasar Indikator

Tingkat tes

(48)

34

3.5. Teknik Analisis Data

Data kualitatif merupakan data hasil pengamatan yang terdiri dari data aktifitas siswa, diambil pada setiap pertemuan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Data merupakan obyek dalam langkah dasar untuk memperoleh bahan yang obyektif ,sehingga memudahkan dalam suatu proses dalam menguji kebenarannya.

Data berada di suatu tempat /sasaran apa yang hendak kita gali kebenarannya dan akan dilakukan suatu proses dan memakan waktu yang tidak terlalu singkat melainkan memakan ewaktu yang sangat lama.

3.6. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran matematika operasi hitung bilangan dengan metode demontrasi pada siswa Kelas IV SD Negeri SukarajaRajabasa Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013-2014.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan:

1). Aktivitas siswa, setiap siklus terjadi peningkatan.

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Proses Pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya yaitu siklus I rata aktivitas siswa selama pembelajaran adalah sebesar 51,67 %,Siklus II rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran adalah sebesar 61,11% dan Siklus III rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran adalah sebesar 77.78%.

2. Penerapan Proses Pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan Prestasi belajar matematika siswa pada setiap siklusnya, dengan peningkatan pada setiap siklusnya yaitu (1) Pada siklus I ini indikator yang diharapkan belum tercapai karena Prestasi belajar siswa belum mencapai 70% yaitu baru mencapai 52,17% dan banyak siswa yang memperoleh nilai >70 belum mencapai 70% , Pada siklus II Prestasi siswa yang mengalami peningkatan sebesar 8,94 % pada Siklus III.

B. Saran

(50)

60

lampung selatan, hendaknya menggunakan metode demontrasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan Prestasi belajar siswa.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, 2006. Strategi Belajar Mengajar,Jakarta, Rineka Cipta. Ahmadi. 2004, Psikologi Belajar, Jakarta ,Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 2007, Managemen Penelitian, Jakarta, Bumi Aksara. Dalyono, 2003, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta. David P. Ausubel, 2006, Penelitian Ttindakan Kelas, Jakarta. Bumi Aksara. Hamalik, oemar, 2001, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,

Jakarta, Bumi Aksara.

Muhibin, Syah, 2003, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Bandung, Remaja Rosdakarya.

Roestiyah, 2002. Prinsip-prinsip dan Teknk Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Rasra.

Rusmuniati, 2007, Pengembangan Pendidikan SD, Jakarta ,Ditjen Dikti Depdiknas.

Sardiman, 2001, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Eduktif, Jakarta, Renika Cipta.

Slamet, 1991, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Erlangga. Tabrani, A. 1991, Upaya Meningkatkan Pembelajaran melalui Metode

Pembelajaran, Jakarta ,Media Pendidikan.

Gambar

Tabel
Tabel.1.1 Prestasi belajar matematika siswa kelas IV Semester II SD Negeri Sukaraja Tahun Pelajaran :2013-2014
Gambar : 2.1. digambarkan secara sistematis
Gambar :3.2.diagram Penelitian (Arikunto, 2007:16)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Khadziq, (2016) Konvergensi Media Surat Kabar Lokal (Studi Deskriptif Pemanfaatan Internet Pada Koran Tribun Jogja dalam Membangun Industri Media

ANALISIS KINER,'A IN'IESTASI DANA PENSIUN SEMEN. PADANG SEtrELUM DAN SESUDAII

Raif Ahmad Nakhlan A Ravael Setiawan Rizqy Ziffana Maurine Syifa Aprilia Az-Zahra Ziyanatun Abidah. Mengetahui, Gumayun, 4 -3

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut. 1) Kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen sebelum

Hasil dari pengujian kekuatan tarik dan persen elongasi dari edible film dengan penambahan konsentrasi agar, menunjukkan penambahan konsentrasi agar 4% memiliki nilai

mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi peneliti yang berjudul “Kerusuhan anti Etnis Tionghoa di Jatiwangi Februari 1998 (Sebuah Tinjauan

bidang yang menjadikan profesi baru yang dibutukan pada saat sekarang dan yang

Kusumahadi Santosa antara lain mekanisme pembayaran ekspor dengan metode TT sebaiknya dilakukan dengan cara sales contract , pembayaran penuh, proses produksi, pengiriman