• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penudikan agama islam terhadap perlaku mandiri anak (Study kasus kelas 2 dan 4 SD dl Fath Cirendeu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penudikan agama islam terhadap perlaku mandiri anak (Study kasus kelas 2 dan 4 SD dl Fath Cirendeu)"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDY KASUS KELAS 2dan 4 SD AL I<ATH CIRENDEU)

Skripsi

Diajukan nntuk Mcmamhi Persyaratan Mcmcperolah Gclar Sarjana 'endidikan Islam (S. Pd.i)

Olch Zulalatin NIM: 103011026797

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA lSLANTc

I•'AKULTAS ILMU TAJIBIYAH DAN KJl',GURUAN

(2)

(STUDY KABUS KELAS 3 dan 4 SD AL FATH CIRENDEU)

Skripsi

Diaju!<mn kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memepcrolah Gclar Sarjana Pendidik:m Islam (S. Pd.i)

Oleh Zulalatin NIM: 103011026797

\ ]>c1it;..lin1bin_g

JURUSAN

PENnHnKAN

AGAfVIA ISLA!Vl

FAKULTA.S JLIVIIJ TAHJ3IYAH DAN KEGURUAN

UllN SA V ARIF HIDA 'YA.TULLAH

(3)

Skripsi yang berjudul: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Mandiri (Studi Kasus Kelas 3 dan 4 SD al Fath Cirendeu) telah di setujui dala sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2007 dan skripsi Ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program

Strata Satu (Sl) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Panitia Sidang Munaqosah Ketua Jurusan

DRS. H. Abdul Fatah Wibisono, MA NIP. 150 236 009

Sekretaris Jurusan

DRS. Sapiuddin Shidig, M.Ag NIP : 150 299 477

p・ョァオェゥセセ@

gィセ@

iCa::

セNLdイウN@

H

NIP : 150 202 340

Penguji II

DRS. Sapiuddin Shidig, M.Ag NIP : 150 299 477

Jakarta, 13 Agustus 2007

Tanggal Taaja Tangan

(4)

I. Skripsi ini 111erupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi s<tlah satu persyarntan memperoleh gelar sratal di UJN Syarif Hidayatulah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

3. jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya mau merupakan basil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia nvcnerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

Cipulilt, I 0 Juli 2007

(5)

Zulalatin

Pengaruh Pendidilrnn Agama Islam Terhadap Kemandirian (Study Karn» anak Jrnlas 3 dan 4 SD al Fath Cirendeu)

Kemandirian adalah periiaku yang aktivitasnya cliarahkan oleh diri sendiri, tidak mmgaharapkan pengarahan dari orang lain, dan bahkan mencoba memecab:rnn masalahnya sendiri tanpa ba.ntuan orang lain, percaya diri, bertanggung jawab, krealif clan berupa tingkah laku yang konluit. Perilaku mendiri pada anak SD masih sedcrhana, mel.ipuli memakai sepatu sendiri, makan tidak disuapin, memakai baju sendiri dan perilaku sehMi-hari yang biasa dialkukatJ oleh anak seusianya.

Pendiclikan agama Islam rnerupakan bimbingan j2smani dan raohani berdasarkan ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribaclian utama menurut tolok ukur Islam.

pᄋセョ・ャゥエゥ。ョ@ ini ingin mengetahui bagaiman pengaruh pendidikan agama !slam te1 haclap kemandirian anak pacla kelas 3 clc;.n 4 SD. Melalui wawancara, observasi dan angket diketalmi bahwa kemandirian snak kelas 3 clan 4 SD masih sedang

I

c:ukup.
(6)

rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini sesuai dengan waktunya. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada

Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa cahaya kehidupan, yang telah

menunjukkan seluruh umatnya kepada jalan yang lurus. Demikian juga kepada

keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa memperjuangkan ajarannya.

Tulisan ini dan semua ilmu yang penulis dapatkan selama masa perkuliahan

jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, maupun dalam

kesempatan-kesempatan lainnya, merupakan hasil dari konstribusi yang tidak temilai harganya

dari orang-orang yang sangat berjasa terhadap penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Abdul Haris, MA, selaku pembimbing skripsi, yang dengan sabar

membimbing penulis dan memberikan masukan-masukan yang sangat

berarti, serta selalu memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

4. Dr. H . Abdurarahman Ghazali MA, sebagai Dosen Penasehat Akademik

Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2003.

5. Para Dosen pengajar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya

Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah yang telah melayani dengan baik selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

7. Lisna Sawitri, C, S.Si selaku Kepala Sekolah SD al Fath, dan Nur Fitri

(7)

sayang, perhatian, serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Yang tersayang mbak Titik Nihayatie dan Mas Mustakief atas segala motivasi dan bantuan baik moril maupun materil, serta tidak lupa penulis ucapkan terimah kasih kepada kakakku Dali Kafa'ah, Nur Mawadah, dan adikku Muhammad Akhbar, Hati Izzatin, dan Zahi sakilah yang telah membantu dan banyak menghibur di kala duka dan terns memberikan motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

IO. Teman-teman seperjuangan di kelas D, dan di Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2003, semoga kita semua bisa mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari, menjadi manusia yang berguna bagi diri, kelurga, agama, bangsa dan negara.

11. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga mereka dirido'i Allah SWT dan mendapatkan pahala dari-Nya.

Sebagai kata terakhir, penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis dan juga bagi para pembaca pada umurnnya

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis semoga apa yang telah diberikan menjadi amal sholeh di sisi Allah SWT, Amien.

Jakarta, I 0 Juli 2007

(8)

ABSTRAK ... .

KATA P!<:NGANTAR... 1;

DAFTAR ISI ... IV DAFT ART ABEL... VI BABl PENDAHULlJAN A. La tar Belakang Masalah ... . B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ... ... 5

C. Tuj uan dan Manfaaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian... 7

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAlJAN PlJSTAKA, KERANGKA BER.fIK1R DAN HIPOTESA A. Tinjauan Pustaka l. Pendidikan Agama Islam di Selmlah Dasar. a. Pendidikan Dasar menurut Undang-Undang Sistem Pendiclibm Nasional (UUSPN) ... ... ... 8

b. Pcndidikan Agama Islam di Scko!ah Dasar ... 12

2. Perilaku Mandiri Anak . a. Pengerlian clan ciri-ciri Kema11d\rian ... 14

b. Faktor-Zak:or yang Mempengaruhi Kernanclirian... 16

c. Konsep Ajaran Islam tentang Pcrilaku M2ndiri... 20

d. Periodisas1 Perkernbangan Jnclividu ...

21

e. Konclisi··Kondisi yang ャGカヲ・ュー[セョァ。イオィゥ@ Konsep diri Anak

22

B. Kerangka Berfikir... ... 21
(9)

B. Waktu dan Ternpat Penelitian ...•... 26

C. Populasi dan Sampel ... ... ... ... ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data... ... 28

E. Teknik Pengolahan dan Anali>;a Data···"'··· 31

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi Objektiv SD al Fath Cirendeu. 1. SD Al Fath Sekolah dキゥセ^。ィ。ウ。@ ... 35

2. Kondisi Guru dan Siswa ... 38

3. Hubungan Sekolah/ Guru dengan Orang Tua... 40

4. Kurikulum al Fath ... .40

B. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SD al Fath I. Tujuan dan Ruang Lingkup ... 42

2. Standard Kornpetensi. ... 44

3. Metode yang digunakan ... 47

4. Praktek Keagarnaan ... 48

C. Pengolahan dan Analisa Data... 49

D. Interpretasi Data... 69

BAB V PENUTUP A. Kesirnpulan...

71

B. Saran ... Ii

DAFTAE PlJSTAKA

(10)

2. Tabel 2 Kisi-kisi Angket Variabel Y (Kemandirian Anak) ... 29

3. Tabel 3 Indeks Korelasi Produck Momem ... 32

4. Tabel 4 Analisis Angket menolong teman... ... 49

5. Tabel 5 Analisis Angket Tidak Mencuri karena Allah Maha Melihat ... 50

6. Tabel 6 Analisis Angket Sabar terhadap Cobaan ... 50

7. Tabel 7 Analisis Angket Gemar Mengaji ... 51

8. Tabel 8 Analisis Angket Mendoakan Orang Tua ... ... .. 51

9. T«bel 9 Analisis Angket dapat membaca iqra . . . 52

10. Tabcl I 0 Analisa Senang Membantu Orang Tua di Rumah ... 52

11. Tabel 11 Analisis angket menghormati orang tua ... 53

12. Tabel l 2Analisis Angket pernah bertengkar dengan Saudara . . . .. 53

13. Tabel 13 Analisis Angket senang sholatjama'ah di Masjid... 54

14. Tabel 14 Analisis Angket senang mempelajari al Qur'an ... 54

15. Tabel 15 Analisis Angket membantu pengemis ... 55

16. Tabel 16 Analisis Angket pernah berbohong pacla orang tua ... 55

17. Tabel 17 Analisis Angket memakai seragam sekolah sendiri ... 56

18. Tabel 18 Analisis Angket makan masih disuapin ... 56

I 9. Tabel 19 Analisis Angket memakai sepatu masih cli bantu ... 57

20. Tabel 20 Analisis Angket menge1jkan PR. sencliri ... 57

21. Tabcl 21 Analisis Angket yakin dapat menjawab pertanyaan guru... 58

22. Tabel 22 Analisis Angket kmpat ticlur selalu berantakan ... Uセ@ 23. Tabel 23Analisis Angket jika lapar saya meminta ibu mengambilkan makan 59 24. Tabet 24 Analisis Angket bcrseclia di hukum apabila melakukan kesalahan 59 25. Tabel 25 Analisis Angket ta1.rnt maju ke depan kela:; untuk mengerjakn soal 60 26. Tabel 26 Analisa Angket meletakkan tas di tempatnya ... 60

27. Tabel 27 Analisa Angket scgera minta maaf,jika bersalah ... 61

(11)
(12)

A. Latar Bclakang Masalah

Masa anak-anak merupakan masa paling rentan dalam kehidupan manusia, saat dimana individu relatif tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak. Anak-anak memiliki kepribadian yang unik yang berbeda sekali dengan pribadi manusia dewasa, maka keliru apabila ada yang mengatakan bahwa anak adalah bentuk replika dari orang dewasa.

Perkembangan anak sangat pesat pada saat usia sekolah dan lingkungan keluarga tidak mampu memberikan seluruh fasilitas untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak terutanm fungsi intelektual dalam mengejar kemajuan zaman modern, sehingga anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru yang Iebih Juas yaitu berupa sekolah yang merupakan tempat untuk men§,embangkan semua potensi yang dimilikinya.

Sekolah memberikan pengaruh yang sangat besar kepada anak sebagai indi·vidu dan sebagai makhluk social. Semua kegiatan yang berada disekolah memberikan pengaruh yang sangat besar sekali bagi perkembangan kepri badian anak, termasuk kemandirian. Anak yang mandiri adaiah anak yang melakukan aktivitasnya sendiri, percaya diri, bertanggung jawab dan kreatif.

Pendiclikan merupakan satu hal yang penting clalam pembentukan karakter manusia. Dalam perkembangan istilah pencliclikan berarti bimbingan yang cliberikan clengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.

(13)

JV:enurut Ahmad D Marimba yang dinamakan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dun rnhani berdasarkan hukum-hukum Islam yang menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut tolok ukur Islam. 2

Pendidikan adalah segala 'JsahB. orang dewasa dalam pengaruhnya te.-hadap anak-anak untuk memimpin perkembangan rohani dan jasmaninya kearah kedewasaan3. Hal ini sejalan dengan pendidikan Islam yang berupa

bimbingan terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang berdasarkan pada ajaran Islam. Pendidikan merupakan suatu ha! yang penting dalam menentukan maju tidaknya suatu bangsa karena pendidikan meruiJakan alat untuk mencerdaskan kehiclupan bangsa.

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap orang setelah terpenuhinya kebu1 uhan primer. Ban yak orang yang berpcndapat bahwa pendiclikan clapat mengubah nasib orang dari keadaan yang ticlak baik menjadi lebih baik. Pendiclikan formal yang berlangsung disekolah adalah proses peudidiLu mehilui interaksi antara guru clan murid. Proses yang te1jadi didalam ォ・ャ\[セ[@ aclalah untuk tujuan, yaitu tujuan kurikulum clan tujuan in:>titusi. Ltjuan instruksional yang clibuat okh guru kadang-kadang mempunyai tujuan. Untuk mencr.pai tujuan tersebut guru memerlukan beberapa metode penyajian yang cligunakan dalam proses belajar イイョセョァ。ェ。イ@ di clalam metode yang bcrvariasi.

Kedudukan penclidikan dalam kehiduran sangat penting artin;'a. Dalam sejarah perkembangan kebuclayaan mmmsia penclidikan merupakan tolok ukur untuk mengetahui maju mundurnya suatu kebuclayaan umat manusia pacla masa lalu clan sekarang. Suatu bangsa bisa dikatakan maju apbila tingkat penclidikannya telah memaclai kondisi yang clialaminya, juga bisa clikatakan apabila pendiclikan bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi umat manu.s ia pada waktu tertentu. Keberhasilan pendiclikan merupakan warna kehidupan dinamis. Dalam menuju keberhasilan pendidikan banyak diperlukan motivasi untuk mengembangkan potensi yang ada, juga

2

(14)

meugantisipasi hambatan yang menjadi ancarnan bagi tercapainya tujuan pendidi.kan secara optimal.

Salah satu sistem yang memungkinkan proses kependidikan Islam beriangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuannya adalah institusi atau kelembagaan pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau lembaga dimana pendidikan itu berlangsung. Adapun Jimgsi lembaga tersebut adalah untuk menunjang kegiatan pendidikan, karena tidak ada satupun kegiatan yang dapat berlangsung dengan efektif dan efisien tanpa memerlukan tempat dimana kegiatan itu diadakan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melnksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan エセイ・ョ」。ョ。N@ Sekolah memiliki tanggung jawab yang 「・セN。イ@ menumbuhkan kepribadian anak.

Selolah didirikan untuk mengemban tugas mewujudkan aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan pendidikan yang telah dipikirkan dan dirumuskaa dengan seksama. Di Ine1or.esia sekolah ha.rus dengan segala kesungguhan melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni membimbing anak didik menjadi warga negara pancasila yang berpribadi, berda;arkan ketuhanan yang Maha Esa, berkesadaran bermasyarakat dan rnampu membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minat masing-masing. Sehingga mamilki kepribadian yang seimbang dan be1jiwa karya ウセイエ。@ bertanggung jawab terhadap kesejnhteraan masyarakat dan tanah air.

(15)

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dai·i aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga hams berlangsung secara be1iahap. Oleh karena itu, kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan, pertumbuhan barn dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearr,b tujuan perkembangan atau pertumbuhannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan dasar mempunyai peranan awal bagi perkembangan pribadi serta peningkatan diri sendiri bagi subyek didiknya.5 Tidak dapat disangsikan tentang peranan pendidikan dasar bagi pcningkatan stallls subyek didiknya sebagai wnrga Negara.

P::oses yang diinginkan dalam usaha kependidikan adalah proses y:mg terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedanglrnu tujuan yang hendak di capai adalah terbentuknya kep;-ioadian yang bulat dan utuh セ[[「。ァ。ゥ@ manusia individual clan social serta menjadi hamba Allah SWT yang mengabdi diri kepadanya.

Anak yang tidak memiliki dasar agama atau aqidah Islam sejak kecil mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat. Keadaan semacam ini juga dapat menjadi penyebab utama kP.rnerosotan moral, pergaulan bebas, pcnggunaan obat-obat tcrlarang, pemerkosaan, pembunuhan clan berbagai bentuk kcjahatan yang kebanyakan dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamannya tentang isi ajaran al-Qur'an; kurangnya pendidikan agama serla _oembinaan akhlak pada anak.

Dengan adanya pendidikan agama Islam diharapkan mampu membantu anak didik untuk senantiasa berakhlak mulia dimanapun berada. Anak diharapkan mempunyai sikap kemandirian dalam kehidupannya, sehingga tujuan pendidikan dapat tcrcapai.

(16)

mulai diajarkan sejak kelompok bermain . Pelajaran iqra diberikan 3 kali seminggu . Shalat jama'ah diajarkan setiap hari yaitu shalat zuhur. Metode yang digunakan SD Al-Fath adalah active learning yaitu menempatkan siswa tidak hanya sebagai obyek pendidikan tetapi siswa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran. Al- Fathjuga menggunakan madia- media dalam rangka menmtjang materi yang diberikan pada siswa, diantaranya yaitu penggunan video

Berdasarkan pemikiran diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul "PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK (STUDY KASUS KELAS 3 DAN

4

sn

AL-l<'ATH CIRENDEU)".

B. Pcmbatasan dan Perumusan Masalah

L Pcmbatasan Masalah

Untuk menghindari salah penge:tian dan perbedaan persepsi serta rnengarahkan penelitian ini, maka perlu penulis memberi batasan-batasan masalah yang berkenaan dengan penelitian ini

a. Pendidikan agama Islam yang dimaksud adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut tolok ukur Islam. Objek yang hendak diteliti adalah penc!idikan agama Islam yang berlangsung di SD al fath.

(17)

tidak dite1mmi, membereskan mainan, menge1:jakan pekerjaan rumah (PR), memakai seragam sekolah, dan memakai kaos kaki dan sepatu. c. Anak yang climaksud clisini adalah anak yang cluduk di kelas 3 clan 4

SD al Fath

2. Perumusan Masalah

Berclasarkan pembatasan masalah yang telah clikemukalrnn di atar. maka peaulis merumuskan pennasalah:mnya, sebagai berikut:

a. Apa materi Pendiclikan Agama Islam di kclas 3 dan 4 SD al Fath. b. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SD al Fath. c. Apa materi pelajaran yang mendukung kemandirian anak kdas 3 clan 4

SD al Fath.

cl. Adakah hubungan yang signifik:m antnra Fenclidikan Agama Islam dengan kemandirian anak.

C. Tu.iuan clan Manfaat Pcnclitilln.

Pcnelitian ini dilakukan clengan tujuan untuk mengetahui gambaran mcngenai kemandirian anak serta untuk mcngetahui S<ojauh mana pengaruh p,;ndidikan Agama Islam tc:'iiadap siswa dalam membimbing anak dalam hal kema:1dirian clalam kehidupannya 5ehari-hari.

(18)

D. Metodologi Penelitian.

Untuk rnendapatkan data dalam penulisan skripsi ini, cligunakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penulis エ・セェオョ@ langsung ke lapangan (SD al Fafli Cirendeu) dan kepustakaan (Library Research) yaitu penulis mencari data-data yang bersifat teori di Perpustakaan.

Metode yang digunakan adalah Deskripsi Analisis, yaitu menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang berkait?.cl dengan tcma yang diteliti, kemuclian memaparkannya clengan cam sistcmatis dan rasional.

E. Sistcmatika Penulisan.

Isi keseluruhan pembahasan skripsi ini disusun dalam sistematika yang secara urut sbb:

BARI Pcndahuluan meliputi latar bdakang masals11, pembatasan dan perumusan nwsalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAD II Deskripsi Tcoritis, kQセイ。ョァエ。@ Berfikfr, clan Pengajnan Hipotesis

yang melipLtti deskripsi teoritis terdiri dari pendidikan sekolah clasar menurut UUSPN, pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar, pcngertian kcmandirian, perkembangan fase anak clan faktor-foktor yang mempengaruhi kemandirian, kerangka 「ᄋセNイヲゥォゥイ@ clan pengajuan hipotesis.

BAB HI Mctodologi Penditian meliputi waktu dan tempat penelitian, populasi dan sarnpel, teknik pengumpulm: data dan teknik pengolahan clan analisa data.

BAB IV Hasil Pcnelitian meliputi gambaran umum pelaksanaan

Pendidikan Ac;mna Islam di SD ai Fath, pengo!ahan dan interpretasi data serta analisa data.

[image:18.527.55.453.144.639.2]
(19)

A. Tinjauan Pustaka

I. Pendidikan Agama Islam di セセォッャ。ィ@ Dasar.

a. Pcndidikan Dasar mcnurut Undang-IJndang Sistem Pcndidikan Nasional (UUSPN).

Jalur pendidikan sekolah aclalah pencliclil<an yang cliselenggarakan disekolah melnlui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang clan berkesinambungan; seclangkan jalur pendiclikan luar sekolah. merupakan pencliclikan yang cliselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang ticlak :1arus be1jenjang dan berkesinambungan6.

Setiap warga Negara yang beracla clalam naungan suatu Negara berhak mendapatkan penclidikan yang layak. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 6 ayat 2 Unclang-Unclang Dasar Pendidikan Nasional. Pasal tersebut berbunyi "Setiap warga Negara yang bernsia tujuh sampai dengan lizna belas tahun w<<lib mengikuti pcndidikan clasar".7Berdasarkan bunyi ayat tersebut diketahui bahwa setiap warga Negara tidak memandang suku clan status sosial mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Berdasarkan ketentuan Pasal 13. 14 clan 15 UUSPN rabun 2003 tentang jalur, jenjang clan jenis penclidiknn disebutkan sebagai berikut:8

Pasal 13

I) Jalur penclidikan terdiri atas pendidikan fonnal,non formal, clan informal yang clapat saling melengkapi clan memperkaya.

(20)

Pa.;al 14

.kujang pendidikan flmnal terdiri alas pendidikan dasar, penclidikan menengah, clan pendiclikan tinggi.

p。セ。ャ@

15

J enis pencliclikan mencakup pencliclikan um um, kejuruan, akademik, pwfesi, vokasi, keagamrnn, dan khusus.

Sebagaimana te!ah clisebutkan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan tidak hany0 berada di sekolah saja (formal), tetapi dapat diperoleh diluar sekolah (non fonnal). Dimana ketiga jalur pendidikan te.rsebut saling melengkapi dan memperkaya wawasan peserta didik sehingga berguna bagi kehidupannya.

Pendidikan dasar ditempuh selama 6 tahun lamanya. Sedangkan pendidikan menengah (menengah pertama clan atas) ditempuh masing-masing selama 3 tahun. Pendidikan tinggi dapat diperoleh pada Universitas.

Pendidikan Dasar adalah pendidikan umum yang lamanya 9 tahun, dfrelenggarakan selama 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama atau pendidikan yang sederajat.9

Dalam Undang-Undang Sistcm Penclidikan Nasional tahun 2003 disebutkan

Pasal 17

1) Penclidikan clasar merupakan Jen Jang pendiclikan yang melanclasi jenjang pendiclikan rnenengah.

2) Penclidikan clasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Maclrasah Ibticlaiyah (MI) atau bentuk lain yang seclerajat sertu Sekolah Menengah Pertama (SMP) clan Maclrnsah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang ウ・」ャ・イセ|ゥ。エN@

(21)

Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang menyeienggarakan program 6 tahun, sedangkan Sekolah Lmjutan Tingkat P<?.rlama ada!al1 benluk saluan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program 3 tahun.

Pendidikan Dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik unluk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggola masyarakat, warga Negara chn anggota umat manusia serta mempersiapkan peserla did1k unluk mengikuti pendidikan menengah 11•

Pendidikan Dasar dise!enggarakan untuk mengembangkan sikap drn1 kemarnpuan serla memberikan pengelahuan clan keterampi!an c!asar yc.ng diperlukan untuk hidup da!am masyarakat serta mernpersiapkan pu;erla c!idik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti penc!idikan

n1cncngah.

Banyak terdapat faktor yang rnempengaruhi berhasi!nya proses pembelajaran pada anak didik. Diantarn faktor tersebut adalah kurikulum.

Kurikulurn adalah seperangkat rencana dan r1engaturan mengenai tujuan, isi dan bahlm pelajaran serla cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

• 12

tu1uan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dcngan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pacla ;;cmua jenjang dau jenis penclidikm1 dikembangkan de1gan prinsip cliversifikasi <lengan saluan pendic!ikan, potensi, daerah, dan pcserta diclik.

(22)

1) Peningkatan iman dan taqwa; 2) Peningkatan akhlal mulia;

3) Peningkatan potensi, kecerc;asan, dan minat peserta didik; 4) Keragaman potensi claerah dan lingkungan;

5) Tuntutan pembangunan claerah dan nasional; 6) Tuntutan dunia kerja;

7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknoiogi, dab seni; 8) Agama;

9) Dinamika perkernbangna global; dan

I 0) Persatuan nasional clan nilai-nilai kebangsaan.

Jsi kurikulum pendidikan clasai' merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penclidikan dasar.

lsi kurikulum pendidikan dasar wajib memuat sekurang-kurangnya bahan k<\iian dan pelajaran: 14

i) Pendidikan agama

2) Pendidikan kewarganegaraan 3) Bahasa

4) Matematika

5) Ilmu pengetabuan alam 6) Ilmu pengetahuan sosial

7) Seni dan budaya

8) Pencliclikan jasmani clan olah raga

9) Keterampilan/ kejuruan; dan 1 Ol Muatan lokal.

Dengan kurikulum sebagaimana dijabarkan diatas, 、ゥィセイ」ッォュG@

(23)

b. Pendidikan Agama Islam

<Ii

Sekolah D.nsar.

Pcndidikan Agama Islam yang dijalankan di Sekolah Dasar harus scsuai dengan Kurikulum yang lelah ditetapkan oleh pemetintah.

Penetapan standar kemampuan s1swa dijabarkan dalmn bentuk kompetensi sebagai berikut:

1) Standar Kompctensi Lintas Knriknlum.

Kompetensi lintas kurikulum merupakan kecakapan untuk belajar scpanjang hayat sebagai akumulasi kcmampuan selelab seseorang mempelajari berbagai kompetensi dasar yang dirumuskan setiap mata pelajaran.

Kompetensi lintas kurikulum tersebut dirumuskan menjadi

b., I . I . . I I

sem 1 an compctens1 se 1111gga s1swa mampu: ·

a) Mcmiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan bcrperilaku sesuai clengan agama yang clianutnya, serta menyadari bahwa setiap oraag perlu saling menghargai dan merasa aman.

b) Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengko111unikasikm1 gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.

c) Memilih, memaclukan, dan menerapkan konsep-konsep clan teknik-teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari clan clan menyusun pola, struktur, dan hubungan.

cl) Memilih, mencari, dan menerapkan telmologi clan i11formasi Y"ng diperlukan dari berlm;\ai sumber scrta menilai kebermanfaatannya. e) Memahami dan menghmgai dunia fisik, maldi!uk hidup, clan

teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dun nilai-nilai untuk mengamb i l keputusan yang tepat.

(24)

g) Berpartisipasi dalmn kegiatan kreatif dilingkungan untuk saling menghargai karya artistic, budaya, dan i ntelek,'.ual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kcrnatangan pribadi menuju masyarakat beradab.

h) Menunjukkan kernampuan berfikir konsekuen, berfikir lateral, berfikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk menghaclapi berbagai kemungkinan.

i) lvlenunjukan motifasi clan percaya cliri da!am belajar, mampu bekerja mancliri, dan mampu beke1ja sama dengan orang lain.

2) Stmdar Kompctensi Rumpun Pc!ajarnn.

11.) St11111l11r kompeteusi pendidikan agmua.

Siswa beriman clan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT), berakhlak rnulia (be1budi pekerti luhur) yang tercennin. clalarn kehiclupan pribacli, be1masyarakat, berbangasa, dan bern'='gara; memahami, rnenghayati, dan mengamalkan ajaran agamanya, serta mampu menghorm2ti agama lain dalam kerangka kerukunan :mtar

b 16

utnat eraga111a .

b)

Standar kompetensi spesijik PAJ.

Dengan landasan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW; siswa beriman clan bertaqwa kepada Allab S\VT; berakhlak mulia (berbucli pekerti luhur) yang tercermin dalam perilakuy sehari-hari dalmn hubungannya clengan Allah, sesama rnanusia, clan alam sekitar; mampu membaca dan memahami Al Qur'an; mampu beribaclah dan bermuamalah dengan baik clan benar; se1ia mampu me1'\iaga kerukunan intern dan antar umat beragama.17

3) Stundar Kompeteusi Mata Pclajaran Agama Islam.

(25)

K.;mampuan ini berorientasi pada periJaku afektif dan psikomotorik dro:ngan dukungan pcngetahuan kognitif dalarn rangka rnernperkuat keimanan dan ketaqwar.n kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen Kemampuan Dasar ini rnerupakan

ー・ゥセェ。「。イ。ョ@ clari kemampuan clasar umum yang harus di capai di SD yaitu: a) Beriman kepacla Allah SWT clan lima rukun iman yang Jain dengan

mengetahui fungsi serta terefleksi clalam sikap, perilaku, clan ak.hlak peserta diclik dalam dimensi vertical maupun horizontal.

b) Dapat membaca Al- Qur'an surat-surat pilihan clengan benar, menyalin clan mengartikannya.

c) Mempu beribaclah clengan baik dan benarsesuai dengan tuntunan syari'at Islam terutama ibadah mahdhah.

cl) Dapat menelaclani sifat, sikap, clan kepribadian Rasulullah SAW serta Khulafaur Rasyidin 18•

4) l(,Jmpetensi Persatuan .Jenjang Penclidilrnn.19

Sekolah Dasar

a) Mampu membaca

a'

Qur'an dengan benar.

b) Bcriman kepada Allah, ma!n'.kat, kitab, rasul, hari kiarnat, clan qadha-qaclar.

c) Terbiasa berperilaku clengan sifat terpuji, ュ・ョァィゥョ、。イNセ@ sifat-sifat tercela, clan bertatakrama dalam keliiclupan sehari-lrnri,

cl) Mengenal rukun Islam clan marnpu melaksanakan beribaclah salat, puasa, zakat fitrah, dan zikir serta do'a setelah shalm.

2. Pcril:>:tm Mandiri Anak.

a. Pt,ngertian clan Ciri-Ciri Kemandirian.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia mancliri diaiiikan sebagai ke2.claan clapat bercliri sendiri, ticlak bergantung pacla orang lain. 20

12

ibid.

(26)

Kemandirian sudah dapat dilihat sejak individu masih kecil dan akan terns berkembang hingga akhirnya menjadi sifat yang relatif menetap pada masa renmJ a.

Penyebab utama dari keinginan untuk mandiri pada anak adalah hasil dc.ri kematangan fisik. Anak ingin melakukan segala ha! sendiri, hal ini kc.rena otot-ototnya telah berkembang cukup baik. Mereka ingin be1jalan, makan, dan memakai baju sendiri.

Ciri yang menonjol pada konsep r::tandiri adalah kecendrungBn untuk bcrusaha agar ia dapat menguasai lingkungannya, kecendrungan untc.J; bcrsikap bebas dan orisinal.

Menurut Smart dau Smart ciri-ciri orang yang mandiri antara lain

111( mpunyai kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai tujuan dan kontrol

dh, mampu dan puas atas pekerjaan atau usahanya sendiri setia bersifat ebploratif.21

Orang yang mandiri juga mempunyai ciri-ciri secara jarang mencari perlindungan kepada orang lain, menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk mrngejar prestasi, memiliki rasa percaya diri, memiliki keinginan untuk mrnonjo!.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian memiliki ciri-ciri pokok yaitu:

Aktivitas sendiri : adanya tindakan yang dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain, mampu mengendalikan tindakannya dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

Percaya diri :adanya kepercayaan pada kemampuan yang

dimilikinya, penerinnan terhadap dirinya sendiri dan memperoleh kepuasan dari usaha yang telah dilakukannya sencliri.

(27)

keputusan yang diambil, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Kreatif :kemampuan untuk bertindak orisiniL penuh gagasan dan mampu mengembangkan sikap kritis.

Kemandirian merupakan tugas perkernbangan yang hams dicapai oleh setiap individu. Kemandirian bukan merupakan factor bawaan sejak lahir tetapi terbentuk melalui proses yamng cukup panjang dengan belajar dari pengalaman yang sejak masa kanak-kanak berkembang terus hingga sifat yang relatif menetap pada masa remaja.

b. Fnktor - faldor yang Mempengaruhi Perilaku lVIandiri.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian antara lain

1) Intelegensia

Blair dalam Gulmore yang dikutip oleh Soetjiningsih, menyatakan bahwa intelegensi seseorang berhubungan dengan tingkat kemandiriannya, artinya semakin tinggi tingkat intelegensi semakin tinggi pula kemandiriannya. Penelitian yang dilakukan Gilmore pada anak yang cerdas dan yang kurang cerdas, diperoleh bahwa anak yang cerdas lebih mandiri dibandingkan dengan anak yang kmang cerdasn

2) Kebudayaan

Suatn kelompok budaya bisa besar sepe1ii, Amerika Serikat, atau sekecil kelompok pemburu-pengumpul Afrika. Apapun ukurannya budaya kelompok akan mempengaruhi identitas, belajar, dan tingkah laku sosial anggotanya.23

Kebudayaan dimana seseorang tinggal, sangat mempengaruhi kepribadian anak, termasuk aspek kemandiriannya. Kebudayaan yang masih sederhana yang menekankan ke1j as am a akan melahirkan pribadi-pribadi yang relatif kurang mandiri. Seclangkan kebudayaan

22

(28)

yang maju dan kompleks mendorong warganya untuk hidup dalam situasi kompetitif dan individualis, sehingga muncullah pribadi-pribadi yang memiliki kemandirian.

3) Pola asuh orang tua

Robert S. Weiss dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa anak dari orang tua tunggal (biasanya hanya ada ibu saja, tanpa ayah) lebih bertanggungjawab dan lebih mandiri.24

Hal tersebut disebabkan karena dalam keluarga biasa ( ada aya!i. dan ibu) biasanya terdapat hirarki kekuasaan yang ketat sehingga peran anak merljadi terbatas. Lain halnya dengan orang tua tunggal yang harus merangkap sebagai ayah maupun ibu. Dalam keadaan seperti itu ayah atau ibu iunggal lebih banyak melibatkan anaknya dalam berbagai kegiatan rumah tangga, sehingga mereka rnenjadi lebih cepat dewasa dan be1ianggung jawab.

Keluarga yang demokratis dengan perlakuan yang hangat, mengasihi, mendukung, dan berkomunikasi dengan baik akan dapat meningkaikan kemandirian anaknya. Sementara tindakan orang tua yang terlalu. keras dengan sendirinya akan membuat seorang anak yang ragu-rau bertambah takut dan kehilangan gairah utnuk melakukan sesuatu, sebaliknya anak yang terlalu percaya diri dan berkemauan keras akan lebih bersikap membangkang atau melawan perintah dan larangan ibunya yang disampaikan dengan cara yang tidak lembut.

4) Umur

(29)

dunia yang lebih luas, clan kontrol diri rneningkat. Masa ini sering clisebut sebagai masa sekolah dasar.25

Semakin bertambah umur seseorang, perllaku mancliri akan makin berkembang clan perilaku tergantung akan berkurang.

Dengan dernikian dapat dilihat bahwa kemadirian seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh satu factor saja, melainkan oleh banyal; factc.r yrng clapat menyebabkan anak menjadi mandiri.

Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yaitu lma-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria.26

Masa kanak-kanak clapat dibagi lagi menjadi clua periode yang bc:becla-beda, awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal bcrlangsung clari 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari umur 6 samapai tiba saatnya anak matang sccara seksml.

Perkembangan kepribadian an:ik dalam Tri Pusat Penclidikan disebutkan27:

(i;· Di rurnah atau dic!alam keluarga, anak berinteraksi clengan orang tua dan segenap anggot:i keluarga lainnya. Ia memperolah pendidikan informal, berupa pembentukan pembiasaan. Misalnya cara makan, tidur, bangun pagi, gosok gigi, mandi, berpakaian, tata karma, sopan santun, religi dan lain-lainnya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan clasar pembentukan kepribadian anak. lvlisalnya sikap religius, disiplin, kmbut/ kasar, rajin/ rapi, penghemat/ pernboros.

(ii) Disekolah anak berinteraksi dengan guru beserta bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta di di k lainnya, serta Jl'=gawai ta ta usaha. Ia memperoleh pendidikan formal (terprogram dan te1jabarkan

25

John W Santrock, op. cit., h, 31

(30)

dengan tetap). Di sekolah berupa pernbentukan· Eilai, pengetahuan, keterampilan, clan sikap terhaclap bidang studi. Akibat bersosialisasi clcngan pendiclikan formal, terbentuklah kepribacliannya untuk tekun clan rajin belaj.1r dise1tai keinginan untuk meraih cita-cita akadernis yang setinggi-tingginya.

(ii") Di masyarakat anak bcrinteraksi clengan seliruh anggota masyarakat yang berancka ragam. Ia memperoleh pendidikan non formal berupa pengalamn hidup.

Dalam masa perkembangan, anak-anak sudah mempunyai pengertian sederhana mengenai kenyataan social dan fisik, tetapi sangat kurang dalam rnenghadapi cakrawala social se1ta lingkungan fisik yang semakin luas. Sa !ah satu yang terpenling dan yang bagi anak-anak merupakan tu gas perkembangan yang paling sulit adalah belajar untuk berhubungan secara ell'.osional dengan orang tua, saudara-saudara kandnng dan orang lain.

Hubungan emosional yang terdapat selama masa bayi harus diganti dengan hubungan yang lebih matang. Alasannya karena lmbungan dengan onng lain dalam masa bayi berdasarkan pada ketergantungan bayi pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya, terutama kebutuhan kasih sayang (anak harus belajar terikat keluar dari pada dirinya sendiri).

Dalam tahap perkembangan ini anak akan memperluas daya imajinasinya, ia mulai mencoba memainkan peran orang tua yang be1jenis kelamin sama dan peran lain yang pernah ia lihat. Dalam masa ini se\'.ara ticlak sadar anak laki-laki meniru kebiasaan perilaku ayahnya, sedangkan anak perempuan meniru ibunya. Ia mulai menyadari kemampuan dan berhayal tentang apa yang ia akan lakukan. Ia mulai berinisiatif, tetapi kerena inisiatifnya timbul dari keinginannya untuk menyadari, maka banyak inisiatif yang tidak berkenan di hati orang tuanya, sehingga ia mcrasa bersalah.

Pada masa ini anak mulai dapat menguasai gcrakan-gerakan fisiknya

(31)

hanya senang bermain sendiri dan mengamati anak-anak lain yang sedang bermain, kemudian anak mulai belajar bergaul dengan teman sebayanya. Diri social (social self) mulai muncul. Tetapi meskipun si anak sudah dapat membedakan antara dirinya dengan orang lain, namun ia masih belum dapat membedakan antara pendapat dan perasaan orang lain dengan pendapat dan perasaan dirinya.

Keinginan anak mandiri timbul karena ia mulai menyadari akan dirinya. Maka perkembangan kepribadian anl!k pada masa ini sangat tergantung pada interaksi antara orang tua dan anak, kalau interaksi tersebut kostruktif maka si anak akan mengembangkan kepribadian yang positif. Setelah menyadari dirinya sebagai pribadi yang terpisah dari orang lain I ibunya, makanya tidak dapat menerima kontrol orang tua dengan mudah. Dia ingin menegaskan dirinya sebagai pribadi mandiri. Di lain pihak anak memahami banyak ha! dan sering ingin melakukan sesuatu di luar batas kemampuan fisiknya. Dengan demikian usahanya untuk mandiri sering menimbulkan frustasi dan kalau frustasi ini terlalu sering dialami dapat merusak harga diri anak.

Perkembangan anak yang sangat pesat pada saat usia sekolah di sekolah anak dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.

c. Konsep dari Ajaran Islam tentang Perilaku Mandiri.

Agama Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan segala sesuatu sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Hal ini ditegaskan dalam hadis ahroad

iセ@

' ' ,,

o • "

J\J ,

;tS

LlS

_;l..c

c.)! ..l..=..4

L.Jc-

LS

.fu.J\

ylc

y,

I

\ii

.b..

セ@

y.u&

セiセ@

Jj

f'

U""'

セ|@

L.Jc-

oyy.

セi@

L.Jc-

Ci.b..,1

i?.fa..JI

(uuybJI

セ@

c}\.i

L,-Jl.:iS,..IA.::..\

ol_,_;)

セ@ |セ|@

J...WI

Artinya "' menceritakan pada kami Amir al 'aqdiy dari Muhammad bin 'Ammar

(32)

Hwaim/J dari Na bi SA IV herka111: "Sebaik-buik usa!w, usuhanyc: seorang deng:1•1

lltl1J;lll1ll)Yl bi/a sャャャャsセァオOjMsGuャャァァオィB@

()::. J.!AC

0-!

セ@

l.F

J:,\3 ,)'"- セセ@ l:i'.i..i.::.. jセ@

y\.c.

,)!

..iY-"I lLl

..i.::..

J.u:::.

3 .J3Y.""

セ@

JI.ii

セi@

Lセャ@

UC

f' I.>""

Mセi@

Jl...,

jセ@

.UL:>.

|LセA@ セセi@

..i:w.'.,)

ッセ@

tJ_,.)1

Artinya: " menceritakan pada kami Aswad bin Amir berkata menceritakan pada kami Syuraik dari Wail dari Jami' bin Umair dari saudaranya berkata:

Nabi ditanya tentang usaha yang utama, maka Nabi bersabda "jual be! yang

bagus dan peke1jaan seseorang dengan tangannya. "

d. pQセイゥッ、ゥウ。ウゥ@ Perkcmbangan Individu.

Berbagai ahli membatasi usia perkembangan injiviclu ticlaklah sama, misalnya Erikson membatasi tahap perkembangan incliviclu aclalah28:

I) 0,0- 12 bulan tahap: "the sense of trust". fase ini merupakan fase saclar akan kepercayaan, yaitu mempercaya1 bahwa segala kebutuhan hiclupnya akan terpenuhi.

2) 1,5 - 3 tahun disebut: "the sense of autonomy'', fase ini merupakan fase sadar akan keberclirian sencliri, yaitu sadm bahwa ia mempunyai pernsaan clan kepribadian yang mandiri, ia telah sadar bahv;a ia dapat haclir seperti kehadir::mnya yang lain. Pendiclik haruslah menclukung perasaannya clan perlakukanlah clengan toleransi, penghargaan, dan penghormatan.

3) 3,5 - 5,5 tahun clisebut " the sense

(J/

initiative" fase ini merupakan

1ltse sadar akan bcrprnkarsa, yaitu anak 1ng1n bebas dalan1

mengembangkan kenrnmpuan yang tersimpan dalam dirinya, ::mnk ingin イョ・ョゥイオセ@ n1enc:C1l>n, bcrHJntasi, krc:atiJ: daJl berinisiatif l)ada f:ise

(33)

maka biarkanlah perbuatan pendidik yang bersifat menekan terhadap anak.

4) 6,0 ·- 12 tahun disebut " the sense of accomplismenf' fase ini merupakan fase sadar akan penyeJesaian tugas, yaitu rajin daJam menyelesaikan tugas-tigas. Dalam fase ini pendidik harus menjaga supaya anak jangan kekurangan tugas sebagai tantangannya, dan tugas ilu jangan terlampau membebani sd1ingga mengakibatkan anak putus asa.

5) 12 - 18 tahun disebut " the sense of identity" fase ini mernpakan fase sadar akan keyakinan bentuk dirinya, yaitu mencari keyakinan dan mencoba mengidentifikasikan dirinya meJakukan peran dan tokoh yang dianggap baik clan mendekati dirinya. la menilai clirinya baik dari segi norma, sifat-sifatnya, maupun hubungm1 dengan orang Jain karena merasa diperehatikan, karena itu selalu berusaha menunjukan identitasnya sendiri.

6; 18 -.... tahun disebut "intimacy, generativity, dan integrity" intimacy mcrupakan fase kekariban yang bentuknya seperti ュ・ョァオョァォ。ーォュセ@

cita-cita, kepemimpinan, perjuangan, dan persaingan. Gencraiivity merupakan fase siap untuk berketunman, ia mempu untuk berkelua:·ga, mampu mengurus suami atau isteri dan anak-anaknya. Integrity merupakan fase keutuhab izepribadian, ia telah mampu menerima clirinya dan orm1g lain se1ia berkewajiban stabil dalam rnengahc!api peristiwa clalam kehidupan.

e. Kondisi··Kondisi yang Membentuk Konsep Diri pada Anak.

Lingkungan anak terbatas pada rumah clan anggota keluarga. Tic!ak mengherankan bahwa banyak kondisi keluarga yang turut membentuk konsep diri dalan tahun-tahun awaJ masa anak. Kondisi-kondisi tersebut

yaitu

29
(34)

Disiplin otoriter yang keras clisc:rtai banyaknya hukuman baclan cenderung rnemupuk kebencian kepada semua orang yang berkuasa clan menirnbulkan perasaan menyerah, clan berkembang menjadi kompleks. 2) Cita-cita orang tua.

Cita-cita orang tua terhadap anaknya berperan penting clalam mengembangkan konsep dirinya. Kalau harapan mereka terlalu tinggi, anak cenclerung gagai. Terlepas dari bagaimana anak beraksi, kegagalan rneninggalkan bekas yang tidak terhapiskan pada konsep diri clan meletakkan clasar-clasar untuk perasaan renclah cliri dan tidak rnampu

3) Posisi urutan

Posisi urutan anak dalam keluarga clapat mempengaruhi perkembangan kepribadian. Setiap anak clalam keluarga akan memerankan suatu peran khusus clan melakukan persaingan clengan sauclara kanclungnya.

4) Ketidaknyamanan lingkungan.

Dapat clisebabkan o!eh kemrttian, perceraian, perpisahan atau mobilitas soaial, berpengaruh buruk terhaclap konsep diri. Anak merasa ticlak nyaman clan merasa lain clari teman-temmmya.

B. Kcranglrn Berfikir

Perkembangan anak sangat pesat pacla saat usia sekolah clan ャゥョァォュセ{R。ョ@

keluarga ticlak mampu memberikan seluruh fasilitas untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak terutama fungs; intelektual clalam mengejar kcmajuan zaman •11oclern, sehingga anak memerlukan satu Jingkungan sosial yang baru yang kbih luas yaitu berupa sekolah yang rnerupakan tempat untuk menger,1bangkan semua potensi yang dimiLkinya.

(35)

pQセョ、ゥ、ゥォ。ョ@ merupakan satu ha! yang penting dalam pembentukan karakter manusia. Dalarn perkembangan istilah pendidikan berarti bimbingan yang diberikan clengan sengaja oleh orang dewasa agar ia me11jadi dewasa.

Pt!ndidikan sangat dibutuhkan oleh setiap orang setelah terpenuhinya kehutuhan primer. Banyak orang yang berpenclapat bahwa pencliclikan clapat mengubah nasib orang dari keaclaan yang ticlak baik menjacli lebih baik. Pcncliclikan formal yang berlangsung clisekolah aclalah proses pendiclikan melalui interaksi antara guru clan muricl. Proses yang te1:jacli clidalam kelas adalah untuk tujuan, yaitu tttjuan kurikulum clan tujuan institusi. Tujuan instruksional yang clibuat oleh guru kaclang-kaclang mempunyai tujuan. Untuk menca;)ai tujuan tersebut guru memerlukan bebernpa metocle penyajian yang cligunakan clalam proses belajar mengajar di clalam metocle yang bervariasi.

Kecluclukan pencliclikan clalam kehiclupan sangat penting artinya. Dalam sejarah perkembangan kebuclayaan manusia pendiclikan merupakan tolok uku!· untuk mengetahui rnaju munclurnya suatu kebudayaan umat ュ。ョオセュQ@ pacla masa ,alu clan sekarang. Suatu bangsa bisa clikatakan maJu apbila tin'.(km pencliclikannya telah memaii:li konclisi yang clialaminya, juga bisa dikatakan apabila pencliclikan bisa me11jawab セ。ョエ。ョァ。ョMエ。ョエ。ョァ。ョ@ yang clihaclapi umat manusia pacla waktu tcrtentu. Keber!rnsilan pencliclikan merupakan warna kehiclu1:an clinamis. Dalam menujE keberh:osilan penclidikan banyak cliperlukan ュッャゥカッセZゥ@ untuk mengemban3kan potcnsi yang acla, juga mengantisipasi hambatan yang menjacli ancaman bagi tercapainya tuj uan pencliclikan secara optimal.

Pencliclikan sebagai usaha membina clan mengembangkan pribacli manusia dari aspek-aspek rohaniah clan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahzp. Oleh karena itu, kematangan yang bert.itik akhir pacla optimalisasi perkembangan, pertumbuhan baru clapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses c.emi proses kearah tujuan perkembangan atau pertumbuhannya.

(36)

didikuya.30 Tidak dapat disangsikan tentang peranan pendidikan dasar bagi peningkatan status subyek didiknya sebagai warga Negara.

M.asa kanak-kanak dimulai setdah melewati masa bayi yang penuh dengan ketergantungan , yakni kira-kiara berusia

.2

tahun sampai anak matang sccara seksuaJ, yakni kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa lrnnak-kanak dibagi menjadi dua priode.

K1:.inginan anak untuk mandiri timbul karena anak rnuJai menyadari akan diriay;:L Maka perkembangan kepribadian anak pada masa ini sangat tergantung pada interaksi antara orang tua dan anak. Kalau interaksi tersebut konstraktif maka anak akan mengembangkan kepribadian yang positif. Setelah menyadari dirinya sebagai pribadi yang terpisah dari oarng lain. Anak tidak dapat menerima kontrol orang tua dengan mudah. Di lain pihak anak memabami banyak hal dan sering ingin melakukan sesuatu diJuar batas kemarnpuan fisiknya. Dengan dmikian usahanya sendiri untuk mandiri sering menimbulkan frustasi clan kalau frstasi ini terlalu sering clialami clapat merusak harga diri anak.

Dcngan aclanya penclidikan agama Islam yang clilaksanakan di sekolah di harapk m pertm11buhan, dan perkembangan anak clapat clipantau clan menclaµat penanganan yang tepat d an sesuai. Sehingga kemanclirian anak d apat terbeniuk dan te1ianam dengan baik clclam kehidupannya sehari-hari

C. Hipotesis.

Dalam penelitian ini penulis rnengajukan dun hipotesis yaitu

I. Terclapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama lslam clengan kemanclirian anak (Ha)

(37)

Penelitian ini adalah

jleld reseach

atau penelitian lapangan. Data dan informasi dari objek penelitian digali rnelalui pengamatan ( observasi), angket (kuesioner) dan wawancara. lvklalui ketiga cara itu diharapkan agar hasil yang diperolell (pengan1h pendiJikan agarna Islam krhac!ap ke1mmc!,rian anak)

n1cndek'1ti gn1nbaran yang san1a dengan Y,,.ea<laan ya:Jg sebenarnya.

A. Variabel Pcnelitian.

Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai clan menjacli objek pene:itian. Dengan demikian penelitian ini terdapat clua variabel, yaitu:

I. Variabel Bebas (Independent Variabe/) adalah \'ariabel yan;,; ュセュー・ョァ。イオィゥL@ yaitu penc!idikan agama Islam.

2. Variabel Terikat (Dependent Vari ab el) adalah variabel yarg dipengat uhi yaitu kemandirian anak.

B. Waktu clan Tempat Pcnelitian

Penelitian ini clilaksanakan di Sekolah Dasar al Fath Cirendeu, Tange;·ang, Banten pada bulan April ウ。ュー\セゥ@ c!engan Il'lei 2007.

A lasan penuLis memilih tempat penelitian di Seko!ah Dasar al-Fath Cirendeu adalah:

I.

Lokasi SD

al

Fath yang strategis berada di dekat jalan raya sehingga nF.dah dijangkau oleh penulis.
(38)

C. Populasi dan Sampcl

Dalam penelitian diper!ukan suatu teknik pengambilan yang sangat baik. Sehingga data yang dipero!eh merupakan representasi data dari populasi yang ada.

I. Populasi.

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari nnnusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. 31

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang sedang duduk dikelas 3 dan 4 Sekolah Dasar al Fath Cirendeu. Jumlah populasi yang ada mencapai 155 responden dengan komposisi jumlah anak kelas 3 sebc111yak

9::

aaak dan kelas 4 sebanyak 62 anak.

2. Sampcl.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiiiki sifat dan karnkteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi.Guna mi:nyederhanakan proses pengumpula.n dan pengolahan data maka penulis menggunakan tekhnik sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi smnpel sebanyak 25 % dari jumiah populasi yang ada. Dengan perhitungan 25% x 155

= 39 respondw (pembulatan). Hal ini berdasarkan

pendapat Suharsimi Arikunto sebagai berikut:

"Apabila subjeknya kurang dari l 00, lebih baik diam bi! semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Seianjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara antara I 0-15 %, atau 20-25 % a tau lebih "32

Sedangkan teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan telmik random sampling. Yaitu dengan cara mengambil secara acak dengan cara nornor absen m1ak yang sebelunmya ditulis di kertas kemudian diletakkan dalam gelas kemudian dikocok. Nomor absen anak yang ke!uar adalah anak yang akan cliteliti clan diberi Jembar angket.

31

(39)

D. Tclmik Pcngumpulan Data

Metode yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data yaitu: I.

0 bscrvasi.

Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematika data yang diselidiki dalam arti yang luas. Observasi ini dipergunakan penulis untuk memperoleh data dari sekolah berupa data tentang pelaksanaan pendiclikan Agama Islam meliputi materi, metocle clan praktek keagamaan yant; clilaksanakan oleh S!) a! Fath.

Observasi ini berluitan pula dengan keaclaan sekolah bagaimana sarana clan prasarana yang acla di sekolah clan data lain yang dibutuhkan oLh penulis dalarn menyusun skripsi ini.

Data dari hasil observasi untuk selm1jutnya diolah clalarr. bab IV untuk melengkapi data yang berasal dari kuesioncr clan interview dengan pihak sckolah.

2. Kuesioner.

Caranya ialah memberi pertanyaan-pertanyaan 'tertulis kepada anak-anak apakah ia setuju atau tidak ,·etuju terhadap pernyataan yang diberikan33• Angket atau kuesioner yang digunakan penulis adalah angket

atau kuesioner tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai sejumlah jawaban terikat pada sejumlah kenrnngkinan jawaban yang telah discdiakan.

(40)
[image:40.530.86.461.51.655.2]

Tabel I

Kisi-kisi angket untuk variabel X (pendidilrnn agama Islam)

No. Dimcnsi

I

Indikator

セ@

]. Aqidah )'- Perea ya kepada Allah

17

SWT

);> Melaksanakan Shalat

24

);> Percaya kepacla qadha

18

I

I

dan qadar

I

2.

Ibaclah

>

Membaca al Qur'an /

I

atau juz amma i I

J9, 25

I

\

I

>

Berclo'a !

20

3. Akhlak

>

Menghormati orang

22,23

I yang lebih tua (orang

I

tua, guru, kakak)

I

>

Suka menolong.

16,26

I

'

>

Patuh pad a aturan

21, 27

I

agama.

Tabel 2

Kisi-kisi angket untuk variabel Y (kemandirian anak)

No. Dimensi Indikator No. Item

1. Aktivitas

>

Merapikan mainan

14

sendiri

>

Mengerjakan sesuatu

7, 10

sencliri 6

>

Merapikan tempat ticlur 1,

3

>

Memakai baju dan

2

sepatu

>

Makan

·---

____

,,

____

.

- - - - -

-2.

Percaya diri

>

Maju kedepan kelas

9

>-

Bertanya pada guru

12

(41)

MMMMMMMMMMセMMMMMLNNMMM

--'• Menjawab dengan suara 5

I

r

kents

-3. Bertanggung

>

Mengaku j ika melakukan 8, 11

I

kesalahan

I

jawab

---1

4. Kreatif

>

Mernberi gagasan ketika 4 ke1:ja kelompok

I

>

Belajar tan pa disuruh I 15

oleh orang tua

>

Membuat kerajinan 13

tang an

-- ·-

---·

3. Interview.

Dengan interview dapat diadakan hubungan yang bersifat pribadi, lebih-lebih apabila interview dilakukan dalam keadaan yang ticlak frnrna!34• Penulis mengadakan interview kepada pihak sekolah berkaitan

dengan jadwaJ pelaksanaan pendidikan agama Islam, rnateri dan metode yang digunakan oleh pihak sekolah untuk rneningka1kan prestasi belajar anak dan kecerdasan anak.

Dalam ha! ini penulis mengaclakan intc1:view dengan Wakil Kepala Sekolah SD al Fath bagian kurikulum yaitu Mrs, Nur Fitri Hariyati, S.Si. J>ertanyaan yang diajukan berupa:

a. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agarna Islam di SD

al

Fath?

b. Metode apa yang digunakan untuk mcninglrntkan motifasi dan minat anak belajar agama clan agar materi dapat diterima dengan baik oleh anak?

c. Bagaimana kurikulum yang cliternpkan oleh SD al Fath?

Data yang diperolch dari hasil interview dengan pihak sekolah ur,tuk se:anjutnya akan cliolah clalam bab IV yaitu berupa hasil penelitian.

'

(42)

E. Te kn ik Analisis dan Pcngolahan Data.

Daia yang dipcrolch dari kepustakaun digunakan scbagai tcori yang dijadikan pecloman oleh penulis untuk melakukan pcne!itian lapangan Aclapt!ll data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini sclanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengunghapkan pokok masalah yang cliteliti, sehingga c'apat dipernieh kesimpulan.

Dalarn menganalisa hasil peneiil.ian berupa " Pcngaruh Pcndidikan Agama Islam Tcrhadap Kcmandirian Anak (study kasus kclas 3 dan 4 SD

a! Fath Cirendcu)" digunak&n analisa kvantitatif yaitu analisa y<1ng dilakukan terhac ap data yang berwujud angbt, dengan cara menjumlahkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan clan selanjutnya dilakukan perhitungan dengar. menggunakan data statistik.

Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: I.

Ec

1.iting, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau

kuesioner yang berhasil dikumpulkan.

2. Skoring. yaitu memberikan nilai pada seliap jawaban angket sebagai berikut: Dalam skala ini terdapat lima kategori jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), ticlak setuju (TS), clan sangat tidak setuju (STS). Item-item di beri skor berdasarkan jawaban yang dipilih d;m jenis pertanyaan positif clan negatif. Untuk pernyataan positif skor bergerak dari jawaban SS skornya

5, 4, 3, 2, 1.

Untuk "pernyataan negatif penskoran bergerak scbaliknya.

3. Tabulating, yaitu mentabulasikan datajawaban yang berhasil dikumpulkan ke dalam label yang tdah disediakan.

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap bet"ikutnya data tersebut di analisa dengan analisa kuantitatif secara deskripsif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan mcnggunakan rumus distribusi frelrner.si:

RtJmus : !'=F x 100 % K.;terangan: P: Presentasi

(43)

l'.emudian untuk mengetahui bagaimar;a pengaruh Pendidikan Agama Islam (variabel x) terhadap Kemandirian Anak (variabel y), penulis menggunakan rumus procluek moment dari Calr Pearson sebagai teknik analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut:35 a. ivkneari angka korelasi dcngan rumus:

keterangan

NIXY -(_LX)(_LY)

fr.N_Lx' -(_LX)'][N_LY'

セMHMiMyIMGj@

r,,:

1 : Angka Indeks korelasi "r" Pro:luck moment.

N : Number of Cases

L:XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X clan akor Y

IX

:

Jumlah seluruh skor

X

:?:,

Y : Jumlah seluruh skor.

b. M セュ「・イゥォ。ョ@ interpretasi terhadap rxy yaitu

1) Memberikan interpretasi sederhana clengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan incleks korelasi "r" produck moment seperti dibawah ini:

T11bel 3

Indcks Korelasi ャGイッ、オセォ@ Moment

I

b・ウ。QZQセケ。@

"r''

l'roduck ュ」[セ[イョエ@ (r tMMMセエ・イーイ」エ。ウゥ@

xy) I

(44)

-- - -

-0,20-0,40

I

Ant!i1«1 variabel

x

dan variabel y '

tcrcfapat korelasi yang lcmab atau rer:Jah

--- · - · - - -

-0,40-0,70 An tarn variabel

x

dan variabel y terdapat korelasi yang sedang a tau cukup.

0,70-0,90 Amara variabel

x

dan variabel y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

·-0,90-l,OO Antara variabel

x

dan variabel y terdapat korelasi yang sangat tinggi

2) Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila earn ini akan ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan bipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nihil (Ho). b) Menguji kebenaran dari hipotesa yang teJah dirumuskan dengan

jalan mernbandingkan besarnya "r" produck moment dengan "r" yang tercantum dalm tabel (r) baik pada raraf signifikansi I% maupun 5% namun terlebih dahulu mencarai derajat bebasnya (db) atau Degrees or Frccclomnya (di).

Rumusnya: elf= N-nl'

Keterangan :

df : degrc'" uffreedom (der(\jat berms) N: juml:th subjek penelitian (sample) nr : jumlah v :criabel.

(45)

Setelah rnemberikan interpretasi secara kasar atau sederhana maupun dengan mcnggunakan nilai r tabe!. Langkah selanjutnya yakni mencari seberapa konstribusi yang diberikan variabel x terhadap variabel y,

daian1 bal ini penulis n1enggunakan run1us sebagai berikut36:

K.D= r 2 x 100

°/t,

Keterangan

KD: konstribusi variabel x tcrhadap variabel y

2

(46)

A. Kondisi Objektiv SD Al Fi1th Cirendeu

I.

SD Al-Fath Sekolah Dwibahasa

SD Al-fath berdiri pada tanggal I februari 200 I dibawah naungan yayasan Bina Insan Sakina. A-Fath Elementary School menggunakan b2hasa Indonsia sebagai bahasa pengantar pada mata pelajaran yang diljarkan oleh guru kelas seperti matematika. bahasa Indonesia, IPA, IPS, drm PPKN dan oleh beberapa guru bidang studi seperti Agama Islam, Iqra, Musik, Olah Raga dan Art. Namun instruksi sederhana dalam bahasa liiggris diterapkan pada kegiatan- kegiatan belajar rnengajar prida mata pdajaran tersebut. Sedangkan bahasa lnggris digunakan >ebagai bahas,; pengantar pada mata pdajaran bahasa lnggris scperti English Language, English Math/ science, English Story Telling Video, English Cookery I

Fun English clan English for cambridge Certificate Drill. Penulisan Diary clalam bahasa lnggris dimulai sejak kelas

1

semester

2.

Hari Senin clan Rabu ditetapkan sebagai English Day yaitu climana sie.wa cian guru harus be·bicara daJam bahasa lnggris. Pcngelolaan kegiatan pembelajaran clilakukan oleh tirn dalan1 wadah struktur organisasi sebagai berikut :

イセウMZrNhセMML@

---1-

Ketua rjayasan ____ 1 _______

1

,---

t

. -

.d __ L _

Ir. Evita M'1yanti Susanto セ@

L

Dra. Wilujeng A. hオMイMゥ。MョMウケ⦅。⦅ィMセ@

Pengurus Harian l (Bid. a、ュゥョゥウエイ。ウセ@ {⦅セ・ョァオイオウ@ Harian 2 (Bid. Kurikulum)

[_

---·--·

i

__ _____,

(47)

/ Lisna Sawitri C. Sctyabakti, S.Si

」]MMkセj。@ Sekolah __ ___] _ __,

_ _ _

J

Wa. Ka. Al-Fath Elementary School

J

Nur Fitri Hariyati, S.Sil

j Lower

s」セッッャ@

__

_j

Ora. Ninil< h。イゥケ。セᄚャMセ@

·

-Special Studies _J

· ·

-Hセャ。ウウ@ Coordinator

--1>-Novitn Is1nuliati, S.Pd

Grade I Coordinator

t

-

Yan ti Ramdaniall, S.l-l=11t

Gracie 3 Coordinator

-

---Widiyawati, S.Pi

·----1

Grade 5 Coordinator

[ Ida Farida, S.Ag

j

1=

jウャ。ュゥセ@

sセエ。jゥ・ウ@

J

A.rdi IV1uharnrna.d, S.I(on1

Grade 2 Coordinr.tnr

E

o'.'.'_

セQ。イケ。ュGN@

S.Si

j

ade 4 Coordinator

Sri Indarwati C, S.Si Cirade 6 Coordinator

(48)

kdas, tingkat 3 yang memiliki 4 kelas, tingkat 4 yang merniliki 3 kelas, tingkat 5 yang merniliki 3 kelas, tingkat 6 yang memiliki i kelas, Dari sctiap tingkat memiliki Class Coordinator yang menjadi managerial dari setiap tingkatnya,

Dengan struktur sepe1ii ini ketua dan anggota memiliki tugas rnasing-masing untuk mengelola lembaga, yang diharapkan lembaga dapat ter-manage dengan baik dan teratur, karena dengan struktur tersebut telah ェセA。ウ@ masing- masing pese11a dengan tujuan yang sama yaitu menjadikan Al-Fath Elementary School terns meningkatkan kualitas dan kuantitas nya dalam berbagai bidang.

Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, sekolah memiliki fasilitas sebagai beriknt

1) Kelas ber-AC ;'.! ruang (Baik) 2) Laboratorium Komputer

3) Laboratorium Science

4) Ruang multimedia dan internet 5) Ruang Art

6) Perpustakaan 7) Kolam renang

8) Indoor & outdoor playground

1

ruang ( Baik) I ruang ( Baik) 1 ruang ( Baik) 1 ruang ( Baik) 1 ruang ( Baik) I ruang (Baik) I ruang (Baik)

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar hasil yang diharapkan menjadi optimal. Al-Facb Elementary School rnenyediakan ruang kelas ber-AC dengan tujuan suasana belajar menjadi lebih nyaman hingga kegiatim belajar mengajar menjadi fokus dan konsentrasi pada proses pembelajaran. Begitu juga d<:ngan fasilitas Jainnya, tentu memiliki fungsi masing-masing. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal tidak :1tmya membutuhkan materi dmi guru tetapi siswa harus mempraktikkan apa yang clidapat dari guru, clengan begitu gum bisa membimbing langsung clengan materi yang sudah

(49)

J kelas. Dikarenakan setiap tingkat kelas terdiri dari beberapa kelas maka diperlukan Class Coordinator yang mengelola dan mengatur tingkat kelas rnasing-masing Coordinator.

Berdasarkar basil observasi siswa-siswa Al-Fath Elementary School aktif dalam kegiatan belajar mngajar, mereka juga mampu bersikap kritis terhadap guru, contoh c!iantaranya adalah siswa tidak takut untuk menegur guru jika guru terdapat kesalahan dalam menjelaskan materi.

Metode active learning yang diterapkan oleh SD Al-Fath tidak hanya sekedar isu atau melengkapi tulisan clalam sebuah brosur, SD Al-Fath konsisten dengan metode active learningnya. Dan ini jelas terlihat pada keaktifan siswa-siswa nya dalam kegiatan belajar mengajar. Mereka tidak hanya menerima dari guru tetapi ikut serta berpean aktif dalam kegiatan belajar. Siswa terkontrol dengan baik karena selain guru bidang studi, dikelas juga terdapat guru pcndamping yang terdiri dari guru dan as is ten.

Dalam satu kelas l1anya menarnpung 24 siswa dan satu siswa yang berkebutuhan khusus . .lumlah siswa sudah menjadi ketentuan Al-Fath rkngan tujuan siswa yang tidak terialu banyak aka11 mampu tertangani dengan baik oleh tcnaga pengajar baik guru bidang s:udi atau guru kelas. Pengelo!aan kegialan pcmbeiajaran clilakukan oleh tim dalam wadah strukl ur kelas sebagai berikut :

Class Team

{セkッッイ、ゥョ。エッイ@

Kelas
(50)

3.

Hu

'nmgan Sckolah I Guru dengan Orang Tua

1) Buku penghubung yang diberikan setiap hari setelah KBM.

2) Familiy funday, ウオ。Zセ@ kegiatan yang melibatkan orang tua untuk ke1mtjuan anak- anaknya.

3) Pare

Gambar

gambaran umum
Tabel I Kisi-kisi angket untuk variabel X (pendidilrnn agama Islam)
Tabel 4 Menolong tcman
Tabel di atas menuqjukkan bahwa 41 % anak menyatakan sangat setuju
+7

Referensi

Dokumen terkait

OsCommerce merupakan solusi aplikasi online shop (eCommerce) yang bersifat open source. Aplikasi ini membantu menciptakan toko di dalam dunia maya yang pada akhirnya membantu

(2) Tujuan SOP ini adalah untuk menentukan kelayakan proposal kegiatan Penggiat Komunitas Pemberdayaan Masyarakat dan/atau UKM Dalam Program P4GN yang akan dilaksanakan

Fish species used in different parts of Asia as biological control agent against various species of mosquito larvae.. Countries Fish Species Mosquito

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kondisi kesejahteraan keluarga penerima manfaat di sekitar tambang sebelum dan sesudah menerima program CSR,

Ancaman Cyber Warfare dipandang anarki dalam perspektif ini, maksudnya adalah wacana ancaman perang secara dunia maya ini akan tetap menjadi fiksi jika Amerika Serikat

adalah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi pembelajaran yang baik di TK dimaksudkan untuk lebih

Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya,

Tilaar, 1997 (Sambeta, 2010) mengemukakan bahwa pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin canggih, semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih