• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Inventori Barang Pada CV. Ilham Jaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Inventori Barang Pada CV. Ilham Jaya"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasi

Disusun oleh :

LUSITA APRIANI NAIBAHO

10507299

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

ABSTRAK

CV.Ilham Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

barang konsumsi baik “food” dan “non-food”. Dalam melaksanakan proses bisnisnya

yang semakin berkembang, tidak sedikit kendala yang dialami CV.Ilham Jaya. Permasalahan yang terjadi pada CV. Ilham Jaya adalah proses pengolahan pencatatan data keuangan masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan, belum terintegrasinya sistem inventori barang secara client-server, program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang. Untuk itu penulis membuat aplikasi sistem informasi inventori barang dengan tujuan untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang sedang berjalan, untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat, untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya, untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya. Dengan itu, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama pada bagian gudang.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode deskriftif dimana gambaran tentang penelitian selanjutnya akan diambil tindakan untuk membuat suatu sistem informasi inventori barang. Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode prototype dengan alat bantu Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kamus Data, Normalisasi File, Tabel Relasi. Metode prototype digunakan agar user dan peneliti dapat melakukan pendekatan mengenai bagaimana suatu program yang akan dirancang sesuai keinginan user. Dimana sistem yang telah dibangun dapat diuji oleh user dan dikemmbangkan kembali sesuai dengan masukan terakhir yang diberikan. Adapun perancangan program ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan database yang digunakan untuk membantu program ini adalah SQL Server 2000.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis melihat bahwa fungsi pengolahan data inventori barang pada CV. Ilham Jaya telah berjalan cukup memadai. Hal ini dikarenakan aplikasi baru yang telah mencatat data keuangan arus barang secara terkomputerisasi, jaringan yang telah terintegrasi secara client server, dan aplikasi baru yang memiliki database baru sehingga kesalahan pada aplikasi seperti error dapat diminimalisasikan. Dengan ini diharapkan pengolahan data barang dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan mempunyai data yang akurat.

(3)

Jaya is the process of recording financial data processing is still manual by writing them into the financial books, not yet integrated inventory system is a client-server stuff, there are programs that often run into problems such as errors and blank so that the resulting data in the database is lost. To the authors make the application of information systems inventory of goods in order to determine Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, who is running, to design the Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya thus simplifying business processes with accurate goods data processing, to perform testing Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, to implement Information Systems Inventory of Goods at CV. Ilhan Jaya. With it, it is hoped this research may develop the company in improving the quality of data management products on CV.Ilham Jaya, especially in the warehouse.

The research method used by the authors is to use a descriptive method in which the idea of further research would have taken action to create an information system inventory of goods. The system development method used by the writer is prototype method with assistive devices Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagrams (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Dictionary, Normalization File, Table Relationships. Prototype method used to allow users and researchers can approach about how a program will be designed to suit the user. Where the system has been built can be tested by the user and dikemmbangkan in accordance with the last input was given. The program design was created by using the software Microsoft Visual Basic 6.0 and database used to assist this program is SQL Server 2000.

Based on this research, the authors see that the data processing functions of inventory items on the CV. Ilham Jaya has been running quite adequate. This is because new applications that have recorded data in computerized financial flows of goods, which have been integrated network server client, and new applications that have the new database so that the error in the application of such errors can be minimized. With this expected data processing goods can be done quickly, precisely and have accurate data.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Jurusan Sistem Informasi

di Universitas Komputer Indonesia.

Adapun judul Penelitian ini adalah “SISTEM INFORMASI INVENTORI

BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”. Dalam Menyelesaikan Penelitian ini

tentunya penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada berbagai pihak yang selama ini banyak membantu dan memberikan dorongan,

antara lain kepada yang terhormat :

1. YESUS KRISTUS atas segala Berkat dan Rahmat-Nya bagi penulis.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

3. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi serta

Dosen Wali yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini.

5. Sintya Sukarta, ST., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

(5)

khususnya Papa yang selalu sabar ngadepin tingkahku dan selalu berusaha

buat ngasih yang terbaik buat aku. Aku sangat bersyukur dan berterimakasih

karena mempunyai orang tua seperti papa. I proud of you, dad.

7. Opung yang udah menjadi figure ibu dalam hidupku. Benni yang bisa

merangkap jadi adek, abang, temen dan juga teman berantem. Robby dan

Chelsy yang membuatku menjadi seorang kakak yang harus lebih

bertanggungjawab lagi. I’m really love you all.

8. Seluruh Dosen dan staf yang telah membina penulis untuk menjadi orang

yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

9. Jaka Januar selaku pembimbing pada CV. Ilham Jaya yang telah membantu

dan memberi kelancaran dalam pelaksanaan Skripsi.

10.Mami dan abah yang gak pernah sewot kalau aku bangun siang terus selama

penyusunan skripsi ini.

11.Imas sama freezbe yang udah ngasih banyak jasanya, thx a lot. Cacha yang

udah mau jadi sahabatku selama kurang lebih 7 tahun ini. Thx buat kalian

berdua karena udah mau menjadi temen untuk tempat perputaran uang alias

(6)

banyak kenangan sama kalian yang gak bisa disebutin satu-satu, dua-dua,

tiga-tiga, aku sayang ibu deh...hohoho Love you guys.

12.Nenk Risty dan Dedew yang selalu bisa menjadi teman saat senang dan sedih.

Kalian udah ngasih hari-hari indah yang gak akan pernah bisa aku lupain. Dan

semoga kita selalu bisa hidup bahagia.

13.Cungkring yang sabar banget ngadepin tingkahku yang moody dan gak pernah

marah segimanapun menyebalkannya aku. Sorry 4 everything

14.Seluruh teman – teman seperjuangan di MI7 angkatan 2007, serta sahabat

penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. I’ll gonna mizz you guys.

Kemampuan dan Pengalaman yang penulis miliki sangat terbatas. Oleh karena

itu, penulis sadar benar apa yang penulis tuangkan dalam Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Maka saran–saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat

penulis harapkan untuk dimanfaatkan pada masa–masa mendatang.

Kiranya cukup sekian prakata dari penulis, penulis mohon maaf apabila ada

kekurangan dan kekhilafan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan

Berkat dan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Bandung, Juni 2011

(7)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya teknologi yang semakin pesat merupakan suatu usaha dalam

meningkatkan kinerja suatu instansi swasta maupun pemerintah. Teknologi yang

berkembang pesat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan sehingga

digunakan dalam berbagai bidang. Karena dengan teknologi komputer, informasi

yang dihasilkan tersebut dapat membantu pekerjaan manusia dengan cepat, praktis,

efektif, dan efisien.

Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja

perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan

terhadap sistem kerja yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan karena sistem kerja

yang telah diterapkan kurang efektif digunakan untuk kegiatan operasional

perusahaan, terutama di dalam melakukan pengelolaan data. Karena dalam

pengolahan data membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi yang

terjadi di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan itu pula yang harus dipenuhi pada CV.

Ilham Jaya.

CV. Ilham jaya sendiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

distribusi. Adapun barang yang didistribusikan oleh CV. Iham Jaya tersebut adalah

(8)

2

bisnisnya, perusahaan memasok barang dari supplier lalu memasarkannya melalui

jasa sales.

Dalam melakukan bisnis itu, CV. Ilhan Jaya selalu melakukan survey terlebih

dahulu ke lapangan untuk mengetahui permintaan pasar. Tujuannya adalah untuk

mengetahui produk apa saja yang laku dan mendapat banyak permintaan di pasaran.

CV. Ilhan Jaya juga melakukan promosi produk-produk yang akan disuplai ke

customer melalui sales perusahaan yang turun langsung ke lapangan. Mereka

menawarkan produk yang tersedia khususnya produk-produk baru.

Adapun perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan CV.

Ilhan Jaya untuk dipasarkan produknya antara lain : PT. Aneka Food Tata Rasa

Industri, PT. Miswak Utama, PT. Multi Aneka Pangan Nusantara, PT. Odeloren

Food, dan PT. Dwi Satria Utama. Selain itu, CV. Ilhan Jaya juga memasarkan

produk dari PT. Frisian Flag, namun belum ada kerjasama sehingga penyuplaian

produk tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Pada usianya yang ke-2 tahun ini, CV. Ilhan Jaya sudah memiliki pangsa

pasarnya sendiri. CV. Ilhan Jaya saat ini telah memiliki 2500 outlet traditional

market, 50 outlet modern market, dan 1000 outlet horeka. Maka jumlah barang yang

didistribusikan pun sudah cukup banyak perbulannya. Jumlah pesanan memang tidak

menentu perbulannya. Contoh rata-rata penjualan selama 3 bulan terakhir ditunjukkan

(9)

Tabel 1.1

Data Penjualan Barang 3 Bulan Terakhir pada CV. Ilham Jaya

Bulan/Tahun Barang Yang Terjual Februari/2011 134.059 barang

Maret/2011 120.900 barang

April/2011 135.700 barang

Sumber : Bagian Gudang CV. Ilham Jaya

Dengan adanya data sirkulasi data produk tersebut, CV. Ilhan Jaya

membutuhkan pengolahan data persediaan produk yang ada di gudang. Hal tersebut

dibutuhkan untuk mempermudah pengolahan data persediaan barang agar dalam

melakukan bisnisnya dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam

pengelolaan data barang di gudang, seperti kehabisan stock barang ketika ada

pesanan dari costumer, dan pengolahan data yang telah terkomputerisasi sehingga

proses yang berlangsung tidak berbelit-belit dan data yang ada bisa tersimpan dengan

baik dan mudah dikelola.

CV. Ilhan Jaya sendiri telah memiliki sistem pengolahan data barang di

gudang, tetapi sistem tersebut masih berbasis under DOS dengan menggunakan

database access. Namun program ini belum maksimal karena dalam pencatatan

keuangan dan pembuatan laporan keuangan masih dilakukan secara manual yaitu

ditulis kedalam buku keuangan, belum adanya sistem inventori barang secara

(10)

4

mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di

database hilang. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis mengangkat

masalah pengolahan data barang di gudang sebagai topik penyusunan skripsi ini

dengan judul yang diambil yaitu :

”SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang dan judul dapat disusun

permasalahan sebagai berikut :

1. Pencatatan data keuangan yang diakibatkan oleh keluar dan masuknya

barang masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan.

2. Belum adanya sistem inventori barang secara client-server atau

terintegrasi dengan bagian keuangan.

3. Program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan

blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya

adalah :

1. Bagaimana Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang

(11)

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV.

Ilhan Jaya yang diusulkan sehingga mempermudah proses bisnis dengan

pengolahan data barang yang akurat.

3. Bagaimana melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang

pada CV. Ilhan Jaya.

4. Bagaimana melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang

pada CV. Ilhan Jaya.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakasanakan penelitian ini adalah untuk membuat software baru

yaitu dengan membangun system informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian di CV. Ilham Jaya adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan

Jaya yang sedang berjalan.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan

Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data

barang yang akurat.

3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV.

(12)

6

4. Untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada

CV. Ilhan Jaya.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan perusahaan

dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama

pada bagian gudang.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk

menambah wawasan, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai dasar

pengembangan bagi peneliti lain.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi pengolahan inventori barang ini terdapat

batasan masalah antara lain :

1. Proses yang dibuat dalam sistem informasi ini hanya tentang proses

pengolahan data-data barang yang masuk dari supplier serta proses

pengolahan data barang yang keluar dari gudang ke customer, dan

(13)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1Pengumpulan Data

2Analisis

3Perancangan Program 4Pembuatan Jadwal 5Pengujian Program 6Implementasi

Mei Juni No Aktivitas Januari Februari Maret April

2. Sistem ini tidak membahas tentang administrasi keuangan secara

keseluruhan, melainkan hanya arus keuangan yang disebabkan oleh

penjualan dan pembelian barang saja .

3. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh user yang memiliki hak akses.

4. Sistem ini tidak membahas tentang retur barang.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. Ilham Jaya yang beralamat di Jl. Cijagra No. 12

Ruko 5 Bojong Soang Bandung. Penelitian lapangan dilakukan selama enam bulan,

dengan perincian kegiatn seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 1.2.

Jadwal Penelitian

(14)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem mempunyai input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh

sistem melalui proses menjadi output. Output merupakan input sistem yang lain, yang

biasanya bentuk output berbeda dengan input. Supaya dapat memahami atau dapat

mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk

menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:1) sistem dapat

didefenisikan dengan pendekatan posedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan

pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari

prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Dan dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk

satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:54) mendefinisikan sistem adalah

“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk

(15)

Dari pengertan diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari

bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapaisatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:3) bahwa suatu sistem

mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen –

komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment),

penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan

sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –

elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap

subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu

dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu

sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang

(16)

10

3. Lingkungan Sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan

(harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus

ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir

dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan

penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu

kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem

(17)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu

sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut

ini :

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan

sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem

yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan

manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di

buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan

(18)

12

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem

tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang

sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan

karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka

(open sistem). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,

tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah

relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem

terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar

atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian

yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif

tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk

pengaruh yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari inputan

(19)

(2003:29), Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian aktivitas, dan transaksi yang

tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi

yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut

Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata

lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam

bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah

data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan

datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi

yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–

kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,

karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu

(20)

14

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena

batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar

– benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi

(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:10)

2.2.1 Nilai Informasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari

informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di

(21)

2.2.2. Siklus Hidup Informasi

Dari penjelasan sebelumnya telah di kemukakan bahwa informasi adalah

merupakan hasil dari pengolahan data. Supaya informasi yang didapat sesuai dengan

yang diinginkan dan dapat melangsungkan hidupanya, maka diperlukan feedback

atau umpan balik dari sistem yang berjalan.

Gambar 2.2 Siklus Hidup Informasi

(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:9)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa

informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka

sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut

Dr. Azhar Susanto (2007:55) adalah sebagai berikut:

(22)

16

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang

menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan

baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Keunggulan (usefulness)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan

relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam

organisasi.

2. Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat

minimal, sebesar biayanya.

3. Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem

tersebut harus beroperasi secara efektif.

4. Pelayanan (Customer Service)

Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para

pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.

5. Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani

setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya

(23)

7. Fleksibel (Fleksibility)

Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang

diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:12) Istilah dalam komponen

sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi

enam blok, yaitu :

1. Blok masukan (input block)

Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi

tertentu.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, Logika dan model matematik yang

akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.

3. Blok keluaran (output block)

Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya

akan disimpan berupa data cetak laporan.

4. Blok teknologi (technologi block)

Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem

informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data (input

device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk

(24)

18

pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri

dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak

(software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi

sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.

2.4 Pengertian Inventori

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,

dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal

perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa

yang akan datang.

Menurut Koher,Eric L.A. Inventory adalah : Bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi, dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.

(25)

Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada

dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan

maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.

Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan berdasarkan

jenis perusahaannya. Apabila suatu perusahaan memiliki jenis barang untuk dijual

lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja yaitu persedian barang dagangan.

Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah

bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3

kelompok yaitu:

a. Persediaan bahan baku

b. Persediaan dalam proses

c. Persediaan barang jadi.

Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud yang

dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini dihasilkan

sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan

itu sendiri, barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir,

persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan

untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil

produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan

(26)

20

Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui

secaraa pasti harga pokok dari barang-barang dagangan yang terjual. Disamping itu

untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan

terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier,barang yang dipesan

oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan

penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar pencatatan

tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun

(over stock) barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena

persediannya sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka

pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory

yang lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan baik

maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan inventory secara pasti pada

suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang

ada dan yang sudah dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh

langganan (Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada

supplier (Quantity Sold) dan informasi penting lainnya

2.5 Pengertian Barang

Menurut Bayu Swasta (2000:34) barang adalah Suatu sifat yang kompleks

baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise

perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh

(27)

Pengolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya :

1. Barang Tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara

normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang

relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis, kacamata penggaris, dsb.

2. Barang Tidak Tahan Lama (non durable goods) adalah barang-barang

yang secara normal hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali

barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya : Bahan

Baku, Sabun, Makanan, dsb

3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual. Misalnya : Jasa reparasi, Jasa Potong rambut, Jasa Pendidikan, dan

sebagainya.

Penggolongan Barang menurut tujuan pemakainya oleh pemakainya

a. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi : Barang-barang yang untuk dikonsumsikan. Barang

konsumsi dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Barang Konvenien (convenience Goods)

Barang Konvenien yaitu barang yang mudah dipakai, membelinya dapat

disembarang tempat dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok, sabun, dsb

2. Barang Shopping (shopping Goods).

Barang Shopping yaitu barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan

(28)

22

membandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Misalnya : Tekstil, perabot rumah

tangga, dsb. Secara relative barang-barang shopping ini lebih mahal , dibandingkan

dengan barang konvenien, dan di butuhkan usaha-usaha serta waktu yang relatif

banyak untuk mengadakan perbandingan.

3. Barang special

Barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu

saja. Misalnya : barang antik di toko seni tertentu, perhiasan di toko perhiasan

tertentu.

b. Barang Industri

Barang-barang yag di beli untuk proses lagi/untuk kepentingan dalam industry

baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi.

Misalnya : dalam industrial baja, hampir semua produk dari baja digunakan untuk

memproduksi barang lain.

2.6 Konfigurasi Jaringan

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer pribadi yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi

sehingga dapat saling berbagi informasi, program, penggunaan bersama perangkat

keras seperti printer, harddisk. Selain itu, jaringan komputer dapat diartikan

kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri

dari lebih dari satu computer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan

(29)

Server adalah komputer yang difungsikan sehingga “pelayanan” pengiriman

data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi

secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transaksi) menuju ke sisi

penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.6.1 Tipe Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

LAN digunakan untuk menghubungkan computer yang berada di dalam

suatu area yang kecil, misalnya dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak

antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. kecepatan LAN

biasanya mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.

2. Metropolitan Area Netwok (MAN)

MAN merupaka suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.

MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa

mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. kecepatan MAN biasanya mulai 15

sampai 150 Mbps.

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan WAN mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan

(30)

24

Model jaringan pada Local Area Network (LAN)

1. Peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan

juga dapat mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client/Server

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan

jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client). Beberapa

computer di set-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari

jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada computer lain yang

dikoneksikan ke jaringan yang berfungsi sebagai client.

2.6.2 Topologi Jaringan

1. Topologi Star

merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node

tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi

jaringan dengan biaya menengah.

Gambar 2.3 Topologi Star (Sumber: Budhi Irawan, 2005:27)

(31)

2. Topologi bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya

terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin

terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya

sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel

utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya

ujung dengan ujung.

Gambar 2.4 Topologi Bus (Sumber: Budhi Irawan, 2005:26)

2. Topologi Ring

Topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya,

membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi

data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI

mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan

berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

(32)

26

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan computer adalah sebagai

berikut :

1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya

dapat dimanfaatkanoleh setiap orang yang ada pada jaringan computer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain,

seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun

informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringan computer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik

untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting

lainnya.

3. Integrasi data

Pembangunan jaringan computer dapat mencegah ketergantungan pada komputer

pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja melainkan dapat

didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat berbentuk data

yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk

memperoleh dan mengelola informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan adanya jaringan computer ini, maka perkembangan peralatan dapat

(33)

memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya

untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup

memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan

keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai

dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data

mendapat perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai

bisa mendapat hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data

atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang

terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.6.4 Sistem Client Server

Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client

dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan

terbanyak untuk memenuhi permintaaan-permintaan dari computer client dan

bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau

workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server

kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain

(34)

28

Sistem client-server merupakan suatu sistem computer yang melibatkan

proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada computer server yang

menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama

melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (Front-end) dan server

(back-end) ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori

yang sama, namun terbagi dalam computer client-server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi computer client dan computer server bisa

berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran

yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang

menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang

khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi

server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan computer client

menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah computer desktop yang terhubung

ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows ME, windows XP

dan lain-lain

2.6.5 Cara Kerja Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan seutuhnya pada dua sistem computer yang

berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa computer client, walaupun

mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin

(35)

dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan permintaan

dan mengirimkan kembali kepada client.

Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai

bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain

menjalankan tugasnya sebagai back-end, sistem client-server yaitu pemrosesan data,

sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirim pesan permintaan

pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus

atau menambah data. Karena itu program pada client adalah aplikasi front-end yang

digunakan sebagai antarmuka (Interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan

server, selain itu client menangani pemakaian sumber daya local seperti monitor,

keyboard dan perangkat local lainnya.

2.7Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis dalam membangun

sistem ini ada beberapa, diantaranya Microsoft Visual Basic 6.0 digunakan untuk

membangun program dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai basis data yang

digunakan.

2.7.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja

dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan

(36)

30

cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan

pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat

untuk menjalankan dan mengelola program yang di buat. Microsoft Visual Basic juga

mengandung segala sesutau yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk

Microsoft Windows dari awal.

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu tool untuk pengembangan

aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Microsoft Visual Basic 6.0

menawarkan kemudahan dalam pembuatan aplikasi dan dapat menggunakan

komponen-komponen yang telah disediakan. Untuk memulai Microsoft Visual Basic

6.0 anda perlu menginstall Microsoft Visual Basic 6.0. Program ini biasanya dalam

satu paket dengan Microsoft Visual Studio 6.0.

Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 kita bisa menghasilkan

berbagai macam jenis program. Dari aplikasi yang mengintegrasikan database,

jaringan, office automation, dan web application Tool yang terdapat dalam Microsoft

Visual Basic 6.0 diantaranya:

1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program.

Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris

penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows

lainnya.

2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form

digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung

(37)

Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh

pemakai apabila program dijalankan. Objek ini diantaranya adalah objek untuk

memanipulasi informasi pada database.

3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property

dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek

yang terdapat pada antar muka.

Gambar 2.6Tools Microsoft Visual Basic 6.0

(Sumber: http://www.2lisan.com/rss/

dunia-teknologi:-belajar-menguasai-microsoft-visual-basic-6.0 (7 Februari 2011))

2.7.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL 2000 diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft

OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. SQL Server 2000 dikomersilkan pada

tahun 2000 dan mempunyai desain modern. SQL Server 2000 adalah mesin database

client/server yang berbeda dengan database computer tunggal tradisional yang

memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya dBASE, Microsoft

(38)

32

bergantung pada sebuah proses client tunggalper user untuk memanipulasi data pada

file yang dipakai pada server jaringan. SQL Server 2000 memberikan bahasa dan

antarmuka yang baik untuk pemograman dan komunikasi pada server.

Transact-SQL adalah bahasa pemograman server yang merupakan superset

dari ANSI SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi

data yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk

mendefinisikan struktur database.

SQL Server mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi

database yang diberikan oleh aplikasi client dengan kinerja yang baik. SQLServer

akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses

perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost BasedQuery

Optimization.

2.7.3 Data Report

Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat

laporan/report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk tampilan

layar(soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output lain, seperti

kertas (hard copy).

Ada banyak program aplikasi yang dapat membantu kita dalam pembuatan

laporan seperti Crystal Report, Quick Report, dsb. Namun dalam pembuatan sistem

informasi ini, penulis menggunakan Data Report, karena di dalam Visual BASIC

(39)

Komponen Data Report digunakan untuk mendesain tampilan laporan, sedangkan

untuk sumber datanya data report membutuhkan komponen pengakses database, yaitu

Data Environment. Data Environment berisi definisi dari database serta table yang

akan dibuat report, sedangkan Data Report berisi tampilan untuk merancang layout

(40)

34

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di CV. Ilham Jaya. Adapun alamat objek

penelitian tersebut berada di Jl. Cijagra No. 12 Ruko 5 Bojong Soang Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Ilham Jaya adalah sebuah cabang perusahaan PT. Fajar Multi Dimensi.

PT. Fajar Multi Dimensi berdiri pada tahun 1993 di Jakarta dan dipimpin oleh Drs.

Teddy Nawawi. PT. Fajar Multi Dimensi bergerak dalam bidang kontraktor dan

supplier. PT. Fajar Multi Dimensi beralamat di Jl. Agave Raya Ujung C4-10 G

Komp. Kedoya Baru, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Dilihat dari perkembangan

perekonomian saat ini yang begitu menjanjikan terutama dalam sektor perdagangan,

PT. Fajar Multi Dimensi membuka cabang di Bandung dengan nama CV. Ilham Jaya,

dengan pimpinan/direktur perusahaan Cece Suryana S.H., MM dan wakil direktur

Cecep Mastur.

Mengembangkan bidang usaha bukan hanya bidang kontraktor dan supplier

saja, tapi di bidang pendistributoran. Pada mulanya CV. Ilham Jaya merupakan salah

(41)

CV. Ilham Jaya Bandung sendiri dibuka pada bulan Februari 2008. Dengan

modal awal Rp. 700.000.000,- Seiring dengan berkembangnya waktu, untuk

menambah omset, CV. Ilham Jaya bergabung dengan beberapa perusahaan lain

diantaranya : PT. Miswak Utama, PT. Aneka Food, dan lain-lain.

CV. Ilham Jaya beralamatkan di Komp. GBI Blok C-4 No.14 Buah Batu

Bandung, dengan posisi gudang beralamatkan di Jl. Cijagra No.12 Ruko 5 Bojong

Soang Bandung.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

Menjadikan salah satu perusahaan distribusi yang besar dan terbaik diantara

distributor lain dengan dukungan dari produk principal yang berkualitas, pangsa pasar

yang memungkinkan dan kinerja perusahaan yang kuat, serta dukungan dari staf yang

profesional, berdedikasi tinggi, mempunyai rasa tanggung jawab dan kejujuran yang

tinggi.

Misi

1. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.

2. Target meningkatkan penjualan minimal 20% sampai dengan 30% per tahun.

3. Memiliki tim marketing dan staf pendukung yang profesional.

4. Memiliki prinsipal mempunyai produk yang berkualitas.

5. Memiliki Cash Flow dan Profitabilitas yang kompetitif.

(42)

36

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : CV. Ilhan Jaya )

Keuangan Komisaris/Owner

Drs.Teddy nawawi

Direktur/Pimpinan Cece Suryana

S.H.,MM

Wakil Direktur

Cecep Mastur Penasehat Sudar

Admin Fakturis - Admin fakturis : Jaka

Januar, SE

- Admin F&A : Wiwin Nurlaelawati, SE

Supervisior Ade Hidayat

Gudang Taufik Hidayat

Sales

(43)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah tugas – tugas dari masing – masing bagian :

a. Komisaris : Merupakan Owner dari perusahaan berperan selain sebagai

pemilik dari perusahaan juga merupakan investor yang memodali segala

keperluan perusahaan.

b. Direktur : Pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab maju dan

tidaknya suatu perusahaan dan merupakan penanggung jawab dari

perusahaan.

c. Wakil direktur : Pengimplementasi pergerakan perusahaan dan merupakan

pertanggung jawab atas pelaksanaan dari suatu program yang dilakukan

perusahaan

d. Penasehat : Berperan sebagai penasehat apabila terjadi trouble

diperusahaan

e. Fakturis : Bertanggung jawab atas pembuatan faktur pada perusahaan

f. Keuangan : Bertanggung jawab dalam pengaturan keuangan yang pada

perusahaan

g. Supervisor : Bertanggung jawab dalam hal pengkoordinran para sales dan

memantau kinerja sales serta pemberi motivator bagi sales

h. Gudang : Melakukan pengecekan antara barang masuk dan keluar

3.2 Metode Penelitian

Untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik dan dapat

dipertanggung jawabkan secara akademis maupun praktis, maka harus ada kejelasan

(44)

38

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.

Artinya penelitian yang dimaksudkan bertujuan untuk mengumpulkan informasi

mengenai suatu masalah yang ada pada tempat atau lokasi dilakukannya penelitian

tersebut, yaitu menganai inventori barang.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan melalui angka,

simbol, kode, dan lain-lain. Dalam suatu penelitian, data dapat dikelompokkan

menjadi data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber data, seperti hasil

wawancara atau hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, data primer

juga dapat diperoleh melalui observasi dan menyebarkan kuesioner. Adapun metode

yang dilakukan penulis untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan wawancara dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab

langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti. Dalam hal ini

(45)

2. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara datang

langsung ketempat dilakukannya penelitian. Dalam hal ini peneliti datang ke

CV. Ilham Jaya untuk melihat sistem yang sudah berjalan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak

pengumpul data primer ataupun oleh pihak lain. Sumber data sekunder biasanya

didapat dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan objek yang diteliti yang

ada di tempat dilakukannya penelitian, seperti laporan persedian barang dan laporan

keuangan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih

mudah jika menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode

pendekatan analisis dan perancangan terstruktur. Dalam metode ini terdapat :

1. Flow Map

2. Diagram Konteks

(46)

40

4. Entity Relationship Diagram (ERD)

5. Kamus Data

6. Normalisasi File

7. Tabel Relasi

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk metode pengembangan sistem ini digunakan metode Prototype yaitu

suatu metode dalam pengembangna sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di

evaluasi oleh pemakai (user). Alasan penulis menggunakan metode prototype adalah

dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan

dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem

yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan

kesempatan untuk diberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang

dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan

dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya

dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran

bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut

(47)

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Versi Produksi Menperbaiki Protototype

Menguji Prototype Menbuat Prototype

Pengembang pemakai bertemu

Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

Pengembangan mulai membuat prototype

Pemakai menguji prototype dan meberikan kritikan atau saran

Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai

Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai

Gambar 3.2Mekanisme Pengembangan Sistem Pendekatan Prototype

(Sumber : Abdul Kadir, 2003:417)

Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing tahap dalam model Prototype :

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem

informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem

bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun

(48)

42

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta

kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem

mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang

akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding

yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman

yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan

Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai

dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat

kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi

sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah

(49)

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan,

berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode

prototype :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatab pemakai

yang lebih intensif

b. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototype kesalahan

segera tediteksi oleh pemakai.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan.

d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan

e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional.

2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya

untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi seringa terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi

pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang

teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai

(50)

44

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering

dipenuhi.

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang

menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkahlangkah

antara lain :

a. Mengidentifikasi kebutuhan User, tujuannya adalah supaya penulis bisa

merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diinginkan oleh

User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan

cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan fielf recerch (metode

penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literature

yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.

b. Membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai

model sistem yang akan dirancang.

c. Melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa

sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga sesuai

kebutuhan pemakai.

d. Menentukan apakan sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai atau harus

dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus diulang dari awal lagi.

Setelah perbaikan sistem selesai, penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga

(51)

e. Mengembangkan versi produksi, yaitu penulis akan merampungkan sesuai

dengan masukan terakhir dari pemakai.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu atau notasi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan keadaan suatu sistem seperti, Data Context Diagram (DCD), Data

Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) serta Flowmap.

1) Flow Map

Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses–proses, aliran–

aliran data logis, masukan–masukan, keluaran–keluaran dan file–file serta entitas

sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini

menggunakan simbol–simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir

sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram konteks data atau Context Diagram (CD) adalah Diagram yang

menggambarkan seluruh elemen perangkat lunak (sistem) sebagai sebuah proses

tunggal dengan data masukan dan data keluaran yang ditandai dengan keluar

masuknya anak panah.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan

sistem yang terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem yang

(52)

46

untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan

satu sama lain dengan aliran data yang ada didalam sistem.

4) Kamus Data

Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah sistem Data

Directory adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi

dari suatu sistem informasi. Kamus data ini memuat tentang :

1. Nama. Adalah nama database atau tabelnya.

2. Deskripsi. Adalah uraian singkat dari database atau tabel tersebut.

3. Struktur data. Adalah daftar fields (komponen data) yang ada didalam

database atau tabel tersebut.

4. Tipe data field. Adalah tipe data dalam representasi computer untuk

masing-masing data.

5) Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi

table-table yang entity dan relasinya.

Normalisasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu teknik yang

menstrukturkan / memecah / mendekomposisi data dalam cara – cara tertentu

untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.

Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan

(ammomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relsim dan

(53)

Bentuk – bentuk Normalisasi

1. Bentuk Tidak Normal

Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah

tabel yang memiliki atribut yang berulang.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang

berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara

setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai

data.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap normal kedua haruslah sudah ditentukan primary keynya.

Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat

mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering

digunakan pada tabel / relasi tersebut.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk

normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field

non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain, setiap atribu bukan

kunci haruslah bergantung pada kunci utama.

b. Tabel Relasi (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah alat bantu dalam

Gambar

Gambar 2.3 Topologi Star
Gambar 2.4 Topologi Bus
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : CV. Ilhan Jaya )
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem Pendekatan Prototype (Sumber : Abdul Kadir, 2003:417)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun tebih tertinggal dibanding peternakan ayam ras, sebenarnya terobosan teknologi ternak sapi dan kerbau sudah cukup berkembang, terutama dalam teknologi pakan dan reproduksi,

 Sistem menentukan apakah suatu user atau group bisa mengakses file atau program berdasarkan permission yang program berdasarkan permission yang diassign di file atau folder

mber tahun Dua ribu enam belas melalui yanan Pengadaan (ULP) Polres Bangli putusan Kapolres Bangli Nomor : giatan Penjelasan pekerjaan tersebut di situs

Untuk meningkatkan penjualan peningkatan penjualan perlengkapan motor tersebut penulis membuat website Muliya Motor dengan tujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari

(1)PIHAK KEDUA bersedia dipekerjakan oleh PIHAK KESATU sebagai Pegawai Tidak Tetap pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Utara,

Pada substitusi minyak biji karet 25%, ikan mas diduga mendapatkan kecukupan energi dari non protein (karbohidrat dan lemak) untuk pemeliharaan tubuh sehingga protein pakan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) serta fasilitas pendukung aktifitas pariwisata lainnya yang tersedia di Desa

Amat senang sudah bisa membaca dan berhitung; kali, bagi, tambah, dan kurang.‖ (hal. Buyung menjelaskan kalau di sebelah kanan berjarak sekitar dua mil ada