SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasi
Disusun oleh :
LUSITA APRIANI NAIBAHO
10507299
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRAK
CV.Ilham Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi
barang konsumsi baik “food” dan “non-food”. Dalam melaksanakan proses bisnisnya
yang semakin berkembang, tidak sedikit kendala yang dialami CV.Ilham Jaya. Permasalahan yang terjadi pada CV. Ilham Jaya adalah proses pengolahan pencatatan data keuangan masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan, belum terintegrasinya sistem inventori barang secara client-server, program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang. Untuk itu penulis membuat aplikasi sistem informasi inventori barang dengan tujuan untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang sedang berjalan, untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat, untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya, untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya. Dengan itu, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama pada bagian gudang.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode deskriftif dimana gambaran tentang penelitian selanjutnya akan diambil tindakan untuk membuat suatu sistem informasi inventori barang. Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode prototype dengan alat bantu Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kamus Data, Normalisasi File, Tabel Relasi. Metode prototype digunakan agar user dan peneliti dapat melakukan pendekatan mengenai bagaimana suatu program yang akan dirancang sesuai keinginan user. Dimana sistem yang telah dibangun dapat diuji oleh user dan dikemmbangkan kembali sesuai dengan masukan terakhir yang diberikan. Adapun perancangan program ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan database yang digunakan untuk membantu program ini adalah SQL Server 2000.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis melihat bahwa fungsi pengolahan data inventori barang pada CV. Ilham Jaya telah berjalan cukup memadai. Hal ini dikarenakan aplikasi baru yang telah mencatat data keuangan arus barang secara terkomputerisasi, jaringan yang telah terintegrasi secara client server, dan aplikasi baru yang memiliki database baru sehingga kesalahan pada aplikasi seperti error dapat diminimalisasikan. Dengan ini diharapkan pengolahan data barang dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan mempunyai data yang akurat.
Jaya is the process of recording financial data processing is still manual by writing them into the financial books, not yet integrated inventory system is a client-server stuff, there are programs that often run into problems such as errors and blank so that the resulting data in the database is lost. To the authors make the application of information systems inventory of goods in order to determine Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, who is running, to design the Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya thus simplifying business processes with accurate goods data processing, to perform testing Goods Inventory Information System on CV. Ilhan Jaya, to implement Information Systems Inventory of Goods at CV. Ilhan Jaya. With it, it is hoped this research may develop the company in improving the quality of data management products on CV.Ilham Jaya, especially in the warehouse.
The research method used by the authors is to use a descriptive method in which the idea of further research would have taken action to create an information system inventory of goods. The system development method used by the writer is prototype method with assistive devices Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagrams (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Dictionary, Normalization File, Table Relationships. Prototype method used to allow users and researchers can approach about how a program will be designed to suit the user. Where the system has been built can be tested by the user and dikemmbangkan in accordance with the last input was given. The program design was created by using the software Microsoft Visual Basic 6.0 and database used to assist this program is SQL Server 2000.
Based on this research, the authors see that the data processing functions of inventory items on the CV. Ilham Jaya has been running quite adequate. This is because new applications that have recorded data in computerized financial flows of goods, which have been integrated network server client, and new applications that have the new database so that the error in the application of such errors can be minimized. With this expected data processing goods can be done quickly, precisely and have accurate data.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Jurusan Sistem Informasi
di Universitas Komputer Indonesia.
Adapun judul Penelitian ini adalah “SISTEM INFORMASI INVENTORI
BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”. Dalam Menyelesaikan Penelitian ini
tentunya penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada berbagai pihak yang selama ini banyak membantu dan memberikan dorongan,
antara lain kepada yang terhormat :
1. YESUS KRISTUS atas segala Berkat dan Rahmat-Nya bagi penulis.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM).
3. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
4. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi serta
Dosen Wali yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini.
5. Sintya Sukarta, ST., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
khususnya Papa yang selalu sabar ngadepin tingkahku dan selalu berusaha
buat ngasih yang terbaik buat aku. Aku sangat bersyukur dan berterimakasih
karena mempunyai orang tua seperti papa. I proud of you, dad.
7. Opung yang udah menjadi figure ibu dalam hidupku. Benni yang bisa
merangkap jadi adek, abang, temen dan juga teman berantem. Robby dan
Chelsy yang membuatku menjadi seorang kakak yang harus lebih
bertanggungjawab lagi. I’m really love you all.
8. Seluruh Dosen dan staf yang telah membina penulis untuk menjadi orang
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
9. Jaka Januar selaku pembimbing pada CV. Ilham Jaya yang telah membantu
dan memberi kelancaran dalam pelaksanaan Skripsi.
10.Mami dan abah yang gak pernah sewot kalau aku bangun siang terus selama
penyusunan skripsi ini.
11.Imas sama freezbe yang udah ngasih banyak jasanya, thx a lot. Cacha yang
udah mau jadi sahabatku selama kurang lebih 7 tahun ini. Thx buat kalian
berdua karena udah mau menjadi temen untuk tempat perputaran uang alias
banyak kenangan sama kalian yang gak bisa disebutin satu-satu, dua-dua,
tiga-tiga, aku sayang ibu deh...hohoho Love you guys.
12.Nenk Risty dan Dedew yang selalu bisa menjadi teman saat senang dan sedih.
Kalian udah ngasih hari-hari indah yang gak akan pernah bisa aku lupain. Dan
semoga kita selalu bisa hidup bahagia.
13.Cungkring yang sabar banget ngadepin tingkahku yang moody dan gak pernah
marah segimanapun menyebalkannya aku. Sorry 4 everything
14.Seluruh teman – teman seperjuangan di MI7 angkatan 2007, serta sahabat
penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. I’ll gonna mizz you guys.
Kemampuan dan Pengalaman yang penulis miliki sangat terbatas. Oleh karena
itu, penulis sadar benar apa yang penulis tuangkan dalam Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Maka saran–saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan untuk dimanfaatkan pada masa–masa mendatang.
Kiranya cukup sekian prakata dari penulis, penulis mohon maaf apabila ada
kekurangan dan kekhilafan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan
Berkat dan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Bandung, Juni 2011
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya teknologi yang semakin pesat merupakan suatu usaha dalam
meningkatkan kinerja suatu instansi swasta maupun pemerintah. Teknologi yang
berkembang pesat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan sehingga
digunakan dalam berbagai bidang. Karena dengan teknologi komputer, informasi
yang dihasilkan tersebut dapat membantu pekerjaan manusia dengan cepat, praktis,
efektif, dan efisien.
Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja
perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan
terhadap sistem kerja yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan karena sistem kerja
yang telah diterapkan kurang efektif digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan, terutama di dalam melakukan pengelolaan data. Karena dalam
pengolahan data membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi yang
terjadi di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan itu pula yang harus dipenuhi pada CV.
Ilham Jaya.
CV. Ilham jaya sendiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
distribusi. Adapun barang yang didistribusikan oleh CV. Iham Jaya tersebut adalah
2
bisnisnya, perusahaan memasok barang dari supplier lalu memasarkannya melalui
jasa sales.
Dalam melakukan bisnis itu, CV. Ilhan Jaya selalu melakukan survey terlebih
dahulu ke lapangan untuk mengetahui permintaan pasar. Tujuannya adalah untuk
mengetahui produk apa saja yang laku dan mendapat banyak permintaan di pasaran.
CV. Ilhan Jaya juga melakukan promosi produk-produk yang akan disuplai ke
customer melalui sales perusahaan yang turun langsung ke lapangan. Mereka
menawarkan produk yang tersedia khususnya produk-produk baru.
Adapun perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan CV.
Ilhan Jaya untuk dipasarkan produknya antara lain : PT. Aneka Food Tata Rasa
Industri, PT. Miswak Utama, PT. Multi Aneka Pangan Nusantara, PT. Odeloren
Food, dan PT. Dwi Satria Utama. Selain itu, CV. Ilhan Jaya juga memasarkan
produk dari PT. Frisian Flag, namun belum ada kerjasama sehingga penyuplaian
produk tidak dilakukan secara berkelanjutan.
Pada usianya yang ke-2 tahun ini, CV. Ilhan Jaya sudah memiliki pangsa
pasarnya sendiri. CV. Ilhan Jaya saat ini telah memiliki 2500 outlet traditional
market, 50 outlet modern market, dan 1000 outlet horeka. Maka jumlah barang yang
didistribusikan pun sudah cukup banyak perbulannya. Jumlah pesanan memang tidak
menentu perbulannya. Contoh rata-rata penjualan selama 3 bulan terakhir ditunjukkan
Tabel 1.1
Data Penjualan Barang 3 Bulan Terakhir pada CV. Ilham Jaya
Bulan/Tahun Barang Yang Terjual Februari/2011 134.059 barang
Maret/2011 120.900 barang
April/2011 135.700 barang
Sumber : Bagian Gudang CV. Ilham Jaya
Dengan adanya data sirkulasi data produk tersebut, CV. Ilhan Jaya
membutuhkan pengolahan data persediaan produk yang ada di gudang. Hal tersebut
dibutuhkan untuk mempermudah pengolahan data persediaan barang agar dalam
melakukan bisnisnya dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam
pengelolaan data barang di gudang, seperti kehabisan stock barang ketika ada
pesanan dari costumer, dan pengolahan data yang telah terkomputerisasi sehingga
proses yang berlangsung tidak berbelit-belit dan data yang ada bisa tersimpan dengan
baik dan mudah dikelola.
CV. Ilhan Jaya sendiri telah memiliki sistem pengolahan data barang di
gudang, tetapi sistem tersebut masih berbasis under DOS dengan menggunakan
database access. Namun program ini belum maksimal karena dalam pencatatan
keuangan dan pembuatan laporan keuangan masih dilakukan secara manual yaitu
ditulis kedalam buku keuangan, belum adanya sistem inventori barang secara
4
mengalami masalah seperti error dan blank sehingga mengakibatkan data-data di
database hilang. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis mengangkat
masalah pengolahan data barang di gudang sebagai topik penyusunan skripsi ini
dengan judul yang diambil yaitu :
”SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG PADA CV. ILHAM JAYA”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang dan judul dapat disusun
permasalahan sebagai berikut :
1. Pencatatan data keuangan yang diakibatkan oleh keluar dan masuknya
barang masih manual dengan menuliskannya ke dalam buku keuangan.
2. Belum adanya sistem inventori barang secara client-server atau
terintegrasi dengan bagian keuangan.
3. Program yang ada sering sekali mengalami masalah seperti error dan
blank sehingga mengakibatkan data-data di database hilang.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya
adalah :
1. Bagaimana Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya yang
2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV.
Ilhan Jaya yang diusulkan sehingga mempermudah proses bisnis dengan
pengolahan data barang yang akurat.
3. Bagaimana melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang
pada CV. Ilhan Jaya.
4. Bagaimana melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang
pada CV. Ilhan Jaya.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakasanakan penelitian ini adalah untuk membuat software baru
yaitu dengan membangun system informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan Jaya.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian di CV. Ilham Jaya adalah :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan
Jaya yang sedang berjalan.
2. Untuk merancang Sistem Informasi Inventori Barang pada CV. Ilhan
Jaya sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data
barang yang akurat.
3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada CV.
6
4. Untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada
CV. Ilhan Jaya.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan perusahaan
dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data barang pada CV.Ilham Jaya, terutama
pada bagian gudang.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk
menambah wawasan, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai dasar
pengembangan bagi peneliti lain.
1.5. Batasan Masalah
Dalam pembuatan sistem informasi pengolahan inventori barang ini terdapat
batasan masalah antara lain :
1. Proses yang dibuat dalam sistem informasi ini hanya tentang proses
pengolahan data-data barang yang masuk dari supplier serta proses
pengolahan data barang yang keluar dari gudang ke customer, dan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1Pengumpulan Data
2Analisis
3Perancangan Program 4Pembuatan Jadwal 5Pengujian Program 6Implementasi
Mei Juni No Aktivitas Januari Februari Maret April
2. Sistem ini tidak membahas tentang administrasi keuangan secara
keseluruhan, melainkan hanya arus keuangan yang disebabkan oleh
penjualan dan pembelian barang saja .
3. Sistem ini hanya dapat digunakan oleh user yang memiliki hak akses.
4. Sistem ini tidak membahas tentang retur barang.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Ilham Jaya yang beralamat di Jl. Cijagra No. 12
Ruko 5 Bojong Soang Bandung. Penelitian lapangan dilakukan selama enam bulan,
dengan perincian kegiatn seperti terlihat pada table dibawah ini :
Tabel 1.2.
Jadwal Penelitian
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem mempunyai input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh
sistem melalui proses menjadi output. Output merupakan input sistem yang lain, yang
biasanya bentuk output berbeda dengan input. Supaya dapat memahami atau dapat
mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:1) sistem dapat
didefenisikan dengan pendekatan posedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan
pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
Dan dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai
kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:54) mendefinisikan sistem adalah
“sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
Dari pengertan diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari
bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapaisatu tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:3) bahwa suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen –
komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment),
penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan
sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –
elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap
subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang
10
3. Lingkungan Sistem (environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan
(harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus
ditahan dan dikendalikan).
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir
dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu
sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut
ini :
1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan
sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem
yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan
manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di
buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah
sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan
12
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem
tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka
(open sistem). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh
lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian
yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif
tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari inputan
(2003:29), Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian aktivitas, dan transaksi yang
tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.
Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi
yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut
Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata
lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam
bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.
Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah
data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan
datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi
yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:
1. Akurat
Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–
kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.
2. Tepat waktu
Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,
karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu
14
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena
batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar
– benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.
Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi
(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:10)
2.2.1 Nilai Informasi
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari
informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di
2.2.2. Siklus Hidup Informasi
Dari penjelasan sebelumnya telah di kemukakan bahwa informasi adalah
merupakan hasil dari pengolahan data. Supaya informasi yang didapat sesuai dengan
yang diinginkan dan dapat melangsungkan hidupanya, maka diperlukan feedback
atau umpan balik dari sistem yang berjalan.
Gambar 2.2 Siklus Hidup Informasi
(Sumber: Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., 2005:9)
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa
informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka
sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut
Dr. Azhar Susanto (2007:55) adalah sebagai berikut:
16
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang
menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan
baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Keunggulan (usefulness)
Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan
relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam
organisasi.
2. Ekonomis
Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat
minimal, sebesar biayanya.
3. Kehandalan (Reliability)
Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem
tersebut harus beroperasi secara efektif.
4. Pelayanan (Customer Service)
Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para
pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.
5. Kapasitas (Capacity)
Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani
setiap periode sesuai yang dibutuhkan.
6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)
Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya
7. Fleksibel (Fleksibility)
Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang
diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.
Komponen Sistem Informasi
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:12) Istilah dalam komponen
sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi
enam blok, yaitu :
1. Blok masukan (input block)
Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi
tertentu.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, Logika dan model matematik yang
akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.
3. Blok keluaran (output block)
Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya
akan disimpan berupa data cetak laporan.
4. Blok teknologi (technologi block)
Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem
informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data (input
device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk
18
pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri
dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak
(software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok basis data (database block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi
sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
6. Blok kendali (control block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.
2.4 Pengertian Inventori
Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,
dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal
perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa
yang akan datang.
Menurut Koher,Eric L.A. Inventory adalah : Bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi, dan barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada
dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan
maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.
Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenis perusahaannya. Apabila suatu perusahaan memiliki jenis barang untuk dijual
lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja yaitu persedian barang dagangan.
Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan dalam proses
c. Persediaan barang jadi.
Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud yang
dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini dihasilkan
sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan
itu sendiri, barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir,
persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan
untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil
produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan
20
Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui
secaraa pasti harga pokok dari barang-barang dagangan yang terjual. Disamping itu
untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan
terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier,barang yang dipesan
oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan
penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar pencatatan
tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak tertimbun
(over stock) barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena
persediannya sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka
pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory
yang lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan baik
maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan inventory secara pasti pada
suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang
ada dan yang sudah dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh
langganan (Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada
supplier (Quantity Sold) dan informasi penting lainnya
2.5 Pengertian Barang
Menurut Bayu Swasta (2000:34) barang adalah Suatu sifat yang kompleks
baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise
perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh
Pengolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya :
1. Barang Tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara
normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang
relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis, kacamata penggaris, dsb.
2. Barang Tidak Tahan Lama (non durable goods) adalah barang-barang
yang secara normal hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali
barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya : Bahan
Baku, Sabun, Makanan, dsb
3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Misalnya : Jasa reparasi, Jasa Potong rambut, Jasa Pendidikan, dan
sebagainya.
Penggolongan Barang menurut tujuan pemakainya oleh pemakainya
a. Barang Konsumsi
Barang Konsumsi : Barang-barang yang untuk dikonsumsikan. Barang
konsumsi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Barang Konvenien (convenience Goods)
Barang Konvenien yaitu barang yang mudah dipakai, membelinya dapat
disembarang tempat dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok, sabun, dsb
2. Barang Shopping (shopping Goods).
Barang Shopping yaitu barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan
22
membandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Misalnya : Tekstil, perabot rumah
tangga, dsb. Secara relative barang-barang shopping ini lebih mahal , dibandingkan
dengan barang konvenien, dan di butuhkan usaha-usaha serta waktu yang relatif
banyak untuk mengadakan perbandingan.
3. Barang special
Barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu
saja. Misalnya : barang antik di toko seni tertentu, perhiasan di toko perhiasan
tertentu.
b. Barang Industri
Barang-barang yag di beli untuk proses lagi/untuk kepentingan dalam industry
baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi.
Misalnya : dalam industrial baja, hampir semua produk dari baja digunakan untuk
memproduksi barang lain.
2.6 Konfigurasi Jaringan
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer pribadi yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi
sehingga dapat saling berbagi informasi, program, penggunaan bersama perangkat
keras seperti printer, harddisk. Selain itu, jaringan komputer dapat diartikan
kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri
dari lebih dari satu computer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan
Server adalah komputer yang difungsikan sehingga “pelayanan” pengiriman
data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transaksi) menuju ke sisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.6.1 Tipe Jaringan Komputer
1. Local Area Network (LAN)
LAN digunakan untuk menghubungkan computer yang berada di dalam
suatu area yang kecil, misalnya dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak
antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. kecepatan LAN
biasanya mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.
2. Metropolitan Area Netwok (MAN)
MAN merupaka suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.
MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa
mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. kecepatan MAN biasanya mulai 15
sampai 150 Mbps.
3. Wide Area Network (WAN)
Jaringan WAN mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan
24
Model jaringan pada Local Area Network (LAN)
1. Peer to peer
Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan
juga dapat mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.
2. Model Client/Server
Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan
jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client). Beberapa
computer di set-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari
jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada computer lain yang
dikoneksikan ke jaringan yang berfungsi sebagai client.
2.6.2 Topologi Jaringan
1. Topologi Star
merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node
tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi
jaringan dengan biaya menengah.
Gambar 2.3 Topologi Star (Sumber: Budhi Irawan, 2005:27)
2. Topologi bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya
terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin
terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya
sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel
utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
ujung dengan ujung.
Gambar 2.4 Topologi Bus (Sumber: Budhi Irawan, 2005:26)
2. Topologi Ring
Topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya,
membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi
data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
26
2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun jaringan computer adalah sebagai
berikut :
1. Sharing Resources
Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya
dapat dimanfaatkanoleh setiap orang yang ada pada jaringan computer tanpa
terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain,
seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun
informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.
2. Media komunikasi
Jaringan computer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik
untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting
lainnya.
3. Integrasi data
Pembangunan jaringan computer dapat mencegah ketergantungan pada komputer
pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja melainkan dapat
didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat berbentuk data
yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk
memperoleh dan mengelola informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan pemeliharaan
Dengan adanya jaringan computer ini, maka perkembangan peralatan dapat
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya
untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup
memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.
5. Keamanan data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan
keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai
dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data
mendapat perlindungan yang efektif.
6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai
bisa mendapat hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data
atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang
terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.6.4 Sistem Client Server
Sistem client-server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client
dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan
terbanyak untuk memenuhi permintaaan-permintaan dari computer client dan
bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau
workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server
kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain
28
Sistem client-server merupakan suatu sistem computer yang melibatkan
proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada computer server yang
menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama
melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (Front-end) dan server
(back-end) ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori
yang sama, namun terbagi dalam computer client-server.
Hal ini menjadikan konfigurasi bagi computer client dan computer server bisa
berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran
yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang
menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang
khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi
server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan computer client
menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah computer desktop yang terhubung
ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows ME, windows XP
dan lain-lain
2.6.5 Cara Kerja Sistem Client Server
Sistem Client Server berjalan seutuhnya pada dua sistem computer yang
berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa computer client, walaupun
mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin
dikirimkan melalui jaringan kepada server. Server kemudian menjalankan permintaan
dan mengirimkan kembali kepada client.
Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai
bersama (shared resource) seperti database, printer atau jalur komunikasi selain
menjalankan tugasnya sebagai back-end, sistem client-server yaitu pemrosesan data,
sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirim pesan permintaan
pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus
atau menambah data. Karena itu program pada client adalah aplikasi front-end yang
digunakan sebagai antarmuka (Interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan
server, selain itu client menangani pemakaian sumber daya local seperti monitor,
keyboard dan perangkat local lainnya.
2.7Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis dalam membangun
sistem ini ada beberapa, diantaranya Microsoft Visual Basic 6.0 digunakan untuk
membangun program dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai basis data yang
digunakan.
2.7.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0
Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja
dalam lingkup Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan
30
cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan
pemrograman Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat
untuk menjalankan dan mengelola program yang di buat. Microsoft Visual Basic juga
mengandung segala sesutau yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk
Microsoft Windows dari awal.
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu tool untuk pengembangan
aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Microsoft Visual Basic 6.0
menawarkan kemudahan dalam pembuatan aplikasi dan dapat menggunakan
komponen-komponen yang telah disediakan. Untuk memulai Microsoft Visual Basic
6.0 anda perlu menginstall Microsoft Visual Basic 6.0. Program ini biasanya dalam
satu paket dengan Microsoft Visual Studio 6.0.
Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 kita bisa menghasilkan
berbagai macam jenis program. Dari aplikasi yang mengintegrasikan database,
jaringan, office automation, dan web application Tool yang terdapat dalam Microsoft
Visual Basic 6.0 diantaranya:
1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program.
Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris
penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows
lainnya.
2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form
digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung
Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh
pemakai apabila program dijalankan. Objek ini diantaranya adalah objek untuk
memanipulasi informasi pada database.
3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting property
dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah kualitas objek-objek
yang terdapat pada antar muka.
Gambar 2.6Tools Microsoft Visual Basic 6.0
(Sumber: http://www.2lisan.com/rss/
dunia-teknologi:-belajar-menguasai-microsoft-visual-basic-6.0 (7 Februari 2011))
2.7.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL 2000 diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft
OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. SQL Server 2000 dikomersilkan pada
tahun 2000 dan mempunyai desain modern. SQL Server 2000 adalah mesin database
client/server yang berbeda dengan database computer tunggal tradisional yang
memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya dBASE, Microsoft
32
bergantung pada sebuah proses client tunggalper user untuk memanipulasi data pada
file yang dipakai pada server jaringan. SQL Server 2000 memberikan bahasa dan
antarmuka yang baik untuk pemograman dan komunikasi pada server.
Transact-SQL adalah bahasa pemograman server yang merupakan superset
dari ANSI SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi
data yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk
mendefinisikan struktur database.
SQL Server mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi
database yang diberikan oleh aplikasi client dengan kinerja yang baik. SQLServer
akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses
perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost BasedQuery
Optimization.
2.7.3 Data Report
Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat
laporan/report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk tampilan
layar(soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output lain, seperti
kertas (hard copy).
Ada banyak program aplikasi yang dapat membantu kita dalam pembuatan
laporan seperti Crystal Report, Quick Report, dsb. Namun dalam pembuatan sistem
informasi ini, penulis menggunakan Data Report, karena di dalam Visual BASIC
Komponen Data Report digunakan untuk mendesain tampilan laporan, sedangkan
untuk sumber datanya data report membutuhkan komponen pengakses database, yaitu
Data Environment. Data Environment berisi definisi dari database serta table yang
akan dibuat report, sedangkan Data Report berisi tampilan untuk merancang layout
34
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di CV. Ilham Jaya. Adapun alamat objek
penelitian tersebut berada di Jl. Cijagra No. 12 Ruko 5 Bojong Soang Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Ilham Jaya adalah sebuah cabang perusahaan PT. Fajar Multi Dimensi.
PT. Fajar Multi Dimensi berdiri pada tahun 1993 di Jakarta dan dipimpin oleh Drs.
Teddy Nawawi. PT. Fajar Multi Dimensi bergerak dalam bidang kontraktor dan
supplier. PT. Fajar Multi Dimensi beralamat di Jl. Agave Raya Ujung C4-10 G
Komp. Kedoya Baru, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Dilihat dari perkembangan
perekonomian saat ini yang begitu menjanjikan terutama dalam sektor perdagangan,
PT. Fajar Multi Dimensi membuka cabang di Bandung dengan nama CV. Ilham Jaya,
dengan pimpinan/direktur perusahaan Cece Suryana S.H., MM dan wakil direktur
Cecep Mastur.
Mengembangkan bidang usaha bukan hanya bidang kontraktor dan supplier
saja, tapi di bidang pendistributoran. Pada mulanya CV. Ilham Jaya merupakan salah
CV. Ilham Jaya Bandung sendiri dibuka pada bulan Februari 2008. Dengan
modal awal Rp. 700.000.000,- Seiring dengan berkembangnya waktu, untuk
menambah omset, CV. Ilham Jaya bergabung dengan beberapa perusahaan lain
diantaranya : PT. Miswak Utama, PT. Aneka Food, dan lain-lain.
CV. Ilham Jaya beralamatkan di Komp. GBI Blok C-4 No.14 Buah Batu
Bandung, dengan posisi gudang beralamatkan di Jl. Cijagra No.12 Ruko 5 Bojong
Soang Bandung.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi
Menjadikan salah satu perusahaan distribusi yang besar dan terbaik diantara
distributor lain dengan dukungan dari produk principal yang berkualitas, pangsa pasar
yang memungkinkan dan kinerja perusahaan yang kuat, serta dukungan dari staf yang
profesional, berdedikasi tinggi, mempunyai rasa tanggung jawab dan kejujuran yang
tinggi.
Misi
1. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.
2. Target meningkatkan penjualan minimal 20% sampai dengan 30% per tahun.
3. Memiliki tim marketing dan staf pendukung yang profesional.
4. Memiliki prinsipal mempunyai produk yang berkualitas.
5. Memiliki Cash Flow dan Profitabilitas yang kompetitif.
36
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : CV. Ilhan Jaya )
Keuangan Komisaris/Owner
Drs.Teddy nawawi
Direktur/Pimpinan Cece Suryana
S.H.,MM
Wakil Direktur
Cecep Mastur Penasehat Sudar
Admin Fakturis - Admin fakturis : Jaka
Januar, SE
- Admin F&A : Wiwin Nurlaelawati, SE
Supervisior Ade Hidayat
Gudang Taufik Hidayat
Sales
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah tugas – tugas dari masing – masing bagian :
a. Komisaris : Merupakan Owner dari perusahaan berperan selain sebagai
pemilik dari perusahaan juga merupakan investor yang memodali segala
keperluan perusahaan.
b. Direktur : Pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab maju dan
tidaknya suatu perusahaan dan merupakan penanggung jawab dari
perusahaan.
c. Wakil direktur : Pengimplementasi pergerakan perusahaan dan merupakan
pertanggung jawab atas pelaksanaan dari suatu program yang dilakukan
perusahaan
d. Penasehat : Berperan sebagai penasehat apabila terjadi trouble
diperusahaan
e. Fakturis : Bertanggung jawab atas pembuatan faktur pada perusahaan
f. Keuangan : Bertanggung jawab dalam pengaturan keuangan yang pada
perusahaan
g. Supervisor : Bertanggung jawab dalam hal pengkoordinran para sales dan
memantau kinerja sales serta pemberi motivator bagi sales
h. Gudang : Melakukan pengecekan antara barang masuk dan keluar
3.2 Metode Penelitian
Untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan secara akademis maupun praktis, maka harus ada kejelasan
38
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.
Artinya penelitian yang dimaksudkan bertujuan untuk mengumpulkan informasi
mengenai suatu masalah yang ada pada tempat atau lokasi dilakukannya penelitian
tersebut, yaitu menganai inventori barang.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan melalui angka,
simbol, kode, dan lain-lain. Dalam suatu penelitian, data dapat dikelompokkan
menjadi data primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber data, seperti hasil
wawancara atau hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, data primer
juga dapat diperoleh melalui observasi dan menyebarkan kuesioner. Adapun metode
yang dilakukan penulis untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan wawancara dan observasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab
langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti. Dalam hal ini
2. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara datang
langsung ketempat dilakukannya penelitian. Dalam hal ini peneliti datang ke
CV. Ilham Jaya untuk melihat sistem yang sudah berjalan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak
pengumpul data primer ataupun oleh pihak lain. Sumber data sekunder biasanya
didapat dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan objek yang diteliti yang
ada di tempat dilakukannya penelitian, seperti laporan persedian barang dan laporan
keuangan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih
mudah jika menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode
pendekatan analisis dan perancangan terstruktur. Dalam metode ini terdapat :
1. Flow Map
2. Diagram Konteks
40
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
5. Kamus Data
6. Normalisasi File
7. Tabel Relasi
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk metode pengembangan sistem ini digunakan metode Prototype yaitu
suatu metode dalam pengembangna sistem yang menggunakan pendekatan untuk
membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di
evaluasi oleh pemakai (user). Alasan penulis menggunakan metode prototype adalah
dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan
dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem
yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan
kesempatan untuk diberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user.
Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan
dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya
dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran
bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut
Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Mengembangkan Versi Produksi Menperbaiki Protototype
Menguji Prototype Menbuat Prototype
Pengembang pemakai bertemu
Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem
Pengembangan mulai membuat prototype
Pemakai menguji prototype dan meberikan kritikan atau saran
Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai
Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai
Gambar 3.2Mekanisme Pengembangan Sistem Pendekatan Prototype
(Sumber : Abdul Kadir, 2003:417)
Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing tahap dalam model Prototype :
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem
informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem
bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun
42
2. Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta
kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem
mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang
akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding
yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman
yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.
3. Pengujian Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan
Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat
kekurangan pada program.
4. Perbaikan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi
sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah
Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan,
berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode
prototype :
1. Kelebihan
a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatab pemakai
yang lebih intensif
b. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototype kesalahan
segera tediteksi oleh pemakai.
c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan.
d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan
e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional.
2. Kekurangan
a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya
untuk menggarap prototype.
b. Dokumentasi seringa terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi
pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.
c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang
teruji.
d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai
44
e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan
prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering
dipenuhi.
Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang
menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkahlangkah
antara lain :
a. Mengidentifikasi kebutuhan User, tujuannya adalah supaya penulis bisa
merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diinginkan oleh
User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan
cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan fielf recerch (metode
penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literature
yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.
b. Membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai
model sistem yang akan dirancang.
c. Melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa
sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga sesuai
kebutuhan pemakai.
d. Menentukan apakan sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai atau harus
dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus diulang dari awal lagi.
Setelah perbaikan sistem selesai, penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga
e. Mengembangkan versi produksi, yaitu penulis akan merampungkan sesuai
dengan masukan terakhir dari pemakai.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Ada beberapa alat bantu atau notasi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan keadaan suatu sistem seperti, Data Context Diagram (DCD), Data
Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) serta Flowmap.
1) Flow Map
Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses–proses, aliran–
aliran data logis, masukan–masukan, keluaran–keluaran dan file–file serta entitas
sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini
menggunakan simbol–simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir
sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.
2) Diagram Konteks
Diagram konteks data atau Context Diagram (CD) adalah Diagram yang
menggambarkan seluruh elemen perangkat lunak (sistem) sebagai sebuah proses
tunggal dengan data masukan dan data keluaran yang ditandai dengan keluar
masuknya anak panah.
3) Data Flow Diagram
Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem yang
46
untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan
satu sama lain dengan aliran data yang ada didalam sistem.
4) Kamus Data
Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah sistem Data
Directory adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Kamus data ini memuat tentang :
1. Nama. Adalah nama database atau tabelnya.
2. Deskripsi. Adalah uraian singkat dari database atau tabel tersebut.
3. Struktur data. Adalah daftar fields (komponen data) yang ada didalam
database atau tabel tersebut.
4. Tipe data field. Adalah tipe data dalam representasi computer untuk
masing-masing data.
5) Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi
table-table yang entity dan relasinya.
Normalisasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu teknik yang
menstrukturkan / memecah / mendekomposisi data dalam cara – cara tertentu
untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.
Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan
(ammomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relsim dan
Bentuk – bentuk Normalisasi
1. Bentuk Tidak Normal
Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah
tabel yang memiliki atribut yang berulang.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara
setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai
data.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Pada tahap normal kedua haruslah sudah ditentukan primary keynya.
Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat
mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering
digunakan pada tabel / relasi tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field
non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain, setiap atribu bukan
kunci haruslah bergantung pada kunci utama.
b. Tabel Relasi (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah alat bantu dalam