• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis isi pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh Izzah Fitriyah NIM: 1110051000092

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 September 2014

(5)

i

ABSTRAK

Izzah Fitriyah

Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong

Perkembangan zaman yang telah membawa kehidupan yang sampai saat ini, telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam menyebarkan agama Islam. Kegiatan dakwah saat ini tidak hanya dilakukan melalui lisan saja seperti ceramah dari mulut kemulut, tetapi dakwah juga dapat dilakukan melalui media tulisan atau dakwah bilqalam yaitu sarana dan metode dalam penyampaian pesan-pesan dakwah kepada mad’u melalui media-media cetak baik koran, novel, buku-buku ataupun tulisan artikel lainnya.

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka pertanyaannya adalah Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong?danApapesandakwah yang paling dominan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong?

Isi pesan yang terkandung di dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini adalah isi pesan yang mengandung pesan aqidah yang terdiriimankepada Allah, iman kepada Rasul, iman kepada Malaikat, imankepadaKitab, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada Qadha dan Qadhar. Pesan akhlak yang terdiri dari akhlak kepada Allah dan akhlak kepada manusia, dan pesansyari’ah yang terdiri dari muamalah dan ibadah.

Teori yang digunakan dalam skripsi ini yaitu teori R. Holsti, adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa pesan-pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kuantitaif yang mengutamakan ketetapan dalam mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini ialah analisis isi berdasarkan pendekatan kuantitaif yaitu dengan cara mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan, yang akhirnya akan melahirkan generalisasi.

Dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra dari 4 sub judul ini aqidah memiliki hasil prosentase 36,2%, akhlak33,6%, sedangkan syari’ah berjumlah 30,2%. Jadi pesan dakwah yang paling dominan yaitu aqidah dengan hasil prosentase 36,2 %, berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil‘alamin, rasa syukur selalu berhembus pada setiap helaan rahmat atas segala rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tiada bias diucapkan satu persatu. Dialah Allah Yang Maha Esa yang menciptakan akal dan pikiran manusia untuk menyelami lautan ilmu-Nya yang begitu dalam melebihi dalamnya samudra sehingga kita tidak henti untuk mempelajari ilmu-Nya.Shalawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir zaman yang membawa kita dari zaman kegelapan dan kebodohan.

Berkat ilmu-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan merupakan kewajiban akademis dikampus tercinta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Skripsi ini ditulis dengan berbagai kesulitan, halangan dan rintangan yang terkadang membuat penulis merasa bosan hingga putus asa. Berkat orang-orang terkasihlah skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih untuk do’a, bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak yaitu:

1. Prof. Komaruddin Hidayat, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta pembantu dekan dan jajarannya.

(7)

iii

4. Rubiyanah, M.A selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan, memotivasi serta membagi ilmunya kepada penulis. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi mengajar dan

membagi ilmunya kepada penulis. Semoga berkah dan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah membantu penulis dalam pencarian bahan untuk skripsi ini. 7. Terimakasih yang paling istimewa untuk Abi tercinta H. Marzuki Al

Fatiri, S. Ag dan Umi tercinta Hj. Hamnah yang dengan penuh kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta do’a yang selalu dikirimkan demi kelancaran penulis dalam setiap prosesnya. Dan juga untuk kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan motivasi serta perhatiannya.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan Anita Purnama Sari Daya Putri, Indah Dwi Fujiani, Ardiyat Ningrum, Sinta Taryas Putri, Noor Aisyah, Alfani Roosy Andini, dan Eva Damayanti. Terimakasih untuk setiap moment yang tak terlupakan dan UIN jadi saksi persahabatan kita atas segala canda, tawa, tangis serta amarah yang pernah terjadi diantara kita. Dan Alhamdulillah akhirnya kita bisa lulus bareng, salam saying selalu untuk kalian semua.

(8)

iv

Ramadhan dan khususnya spesial untuk Denny Sarwani yang selalu memberikan dukungan semangat, menghibur dan memotivasi penulis ditengah rasa bosannya dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih, kalian membuat penulis merasa hebat dan teristimewa.

10. Kawan-kawan KPI C 2010 untuk suasana kekeluargaan selama empat tahun, kita akan merindukan masa-masa itu. Salam kompak selalu guys!.

11. KKN Sayaga yang memberikan pelajaran berbagi di kehidupan sosial, semoga kita siap siaga membantu masyarakat luas dengan bekal masa perjuangan kita selama sebulan.

12. Dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Begitu besar ucapan terimakasih yang penulis sampaikan untuk mereka yang tersayang, baik yang selalu disamping penulis maupun pelukan dari do’a -do’a yang dikirimkan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Amin yaRabbal ‘alamin

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 1 September 2014

(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metodologi Penelitian ... 7

F. Tinjauan Pustaka ... 12

G. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Analisis Isi... 16

B. Pengertian Pesan Dakwah ... 18

C. Pengertian Novel ... 28

D. Novel Sebagai Bentuk Sastra ... 30

E. Unsur Intrinsik Novel ... 31

(10)

vi

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS SAMUDRA

A. Biografi Gola Gong ... 38 B. Deskripsi Novel Cinta-Mu Seluas Samudra ... 41 C. Sinopsis Novel Cinta-Mu Seluas Samudra ... 44

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CINTA-MU SELUAS SAMUDRA

A. Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong ... 47 B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Novel

Cinta-Mu Seluas Samudra... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 57 B. Saran ... 58

(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi adalah masa di mana dunia semakin menyempit, seolah-olah tidak ada batas geografis bahkan budaya atau kultur. Tidak terkecuali teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini bermanfaat sebagai sebuah sarana yang menghubungkan masyarakat dari tempat satu ke tempat lain. Kecanggihan teknologi ini mempengaruhi juga pada aspek kehidupan manusia.

Salah satu hasil teknologi komunikasi yang saat ini amat berperan dalam kegiatan komunikasi adalah novel. Novel merupakan media komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan pun dibuat secara halus dan menyentuh hati tanpa harus digurui.1

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dimanfaatkan

oleh para penulis dan da’i sebagai sarana dakwah untuk mengajak manusia

ke jalan Allah SWT.

Karya sastra adalah refleksi masyarakat dari renungan mendalam serta pengolahan serius penciptanya (sastrawan). Karya sastra harus mengandung kebenaran, sastra yang baik adalah yang mengandung kebenaran. Akan tetapi, kebenaran dalam karya sastra bukanlah kebenaran faktual, melainkan lebih kepada kebenaran ideal. Banyak ide dalam karya sastra, ide-ide itu

1

(12)

2

bisa berwujud hal-hal tentang hubungan sesama manusia, tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan makhluk lainnya, tentang pendidikan, agama, dan lain-lain.2

Seni tulis menulis memberikan kesenangan, hiburan, dan kebahagiaan pada manusia, karena seni adalah keindahan. Keindahan itu adalah segala pikiran manusia yang berguna bagi manusia lain. Maka dari itu, novel selain menghibur juga berguna untuk memanusiakan manusia, karena di sana juga terdapat pesan-pesan yang dapat di ambil hikmahnya.3

Saat ini masih banyak orang yang membaca sebuah karya sastra sekedar menikmatinya sebagai hiburan saja, tanpa berusaha untuk merenungkan apa pesan yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini penulis berusaha untuk menggali isi pesan yang terdapat dalam novel atau karya sastra.

Karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Dalam karya sastra yang menceritakan suatu kisah baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat pesan-pesan yang bermuatan dakwah dan moral. Selain itu, memberikan pengetahuan yang memuat aspek-aspek yang lebih kompleks seperti sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pengetahuan dan pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui novelnya tersebut diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan setiap orang yang membacanya.

2

Nguruh Persua, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan,(Suara Guru, XII, 1980), h. 5

3

(13)

Hubungan novel dengan dakwah yaitu sebagai media komunikasi di mana di dalamnya terdapat proses komunikasi yang mengandung pesan-pesan keagamaan dan moral. Biasanya pesan-pesan moral itu memang dari cerminan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai kebenaran.

Dakwah juga merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung sejak dunia ini berkembang sejak Nabi Adam sebagai nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir zaman nanti. Dalam pelaksanaannya dakwah diterapkan dengan mempergunakan media dan sarana secara bertahap berkembang menurut zamannya.

Dalam berdakwah tidak harus berceramah, dakwah juga bisa dilakukan melalui sebuah tulisan melalui cerpen (cerita pendek), cerbung (cerita bersambung), cergam (cerita bergambar) dan bahkan novel bisa disisipkan nilai-nilai dakwah didalamnya. Maka, jadilah dakwah Bil Qolam

sebagai konsep “dakwah melalui pena”, yaitu dengan membuat tulisan di

media.

(14)

4

merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif dalam proses mengubah prilaku seseorang untuk menjadi lebih baik. Tatkala seseorang pembaca menikmati isi novel tersebut, kemudian ia menangis maka tangisannya itu adalah hasil dari pemikirannya yang panjang, dan inilah salah satu bentuk novel yang berkualitas.4

Salah satu contohnya adalah novel karya Gola Gong yang menjadikan karya tulisnya menjadi pelajaran yang patut dicontoh oleh pembacanya. Yang membuat para pembacanya mudah untuk memahami isi novel dan menyentuh hati mereka yang membacanya.

Berdasarkan hal inilah penulis termotivasi untuk menulis skripsi yang dilatarbelakangi dari permasalahan di atas dengan mengangkat sebuah judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.”

Novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang bernama Anah yang kelahirannya tidak diinginkan lantaran lahir di luar pernikahan yang sah. Yang mula-mula dia dibuang, kemudian dipungut seorang janda penjual nasi uduk yang bernama Bik Eti. Sepeninggal Bik Eti Anah tinggal bersama sebuah keluarga yang sangat menyanyanginya, tetapi dia tetap merasakan kehidupan yang berat. Dengan sabar dia berusaha menjalaninya. Dengan keyakinan suatu saat pasti akan ada cahaya Ilahi untuk menuntunnya ke jalan yang diridhai Yang Mahakuasa. Inilah kisah perjuangan seorang Muslimah dalam mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4

(15)

Novel ini sangat menarik, karena novel ini merupakan novel best seller dari kumpulan ketiga novel Gola Gong yang terkenal, Pada-Mu Aku Bersimpuh, Tempatku Disisi-Mu, dan Biarkan Aku Jadi Milik-Mu, dan mendapat sambutan yang hangat dari para penggemarnya ketika disinetronkan.Selain itu novel ini juga mempunyai makna yang sangat mendalam tentang kasih sayang Allah SWT pada makhluknya dan ketabahan dalam menjalankan hidup. Serta memberi inspirasi pada pembaca agar tidak putus asa dalam menjalani hidup.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Novel ini terdiri dari 22 judul, dan dari 22 judul ini penulis membatasi hanya 4 sub judul yakni, Bayi Mungil Tak Berdosa Itu Dibuang di Stasiun Kereta Api, Keluarga Hidayat Menolong Anah dari Kehancuran, Pak Hari Natadiningrat Hidup Sebatang Kara, dan Anah Terkena Kanker Hati dan Menyuruh Bashir Menikah dengan Mutiara.

Pada penelitian ini hanya membatasi lingkup analisis pada 4 sub judul yang terdapat pada novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong yang mengandung unsur-unsur pesan dakwah yaitu aqidah, akhlak dan syari’ah pada dialog-dialog yang terdapat dalam paragraf pada novel tersebut.

2. Perumusan Masalah

(16)

6

a. Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong?

b. Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, ada beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian terhadap novel Cinta-Mu

Seluas Samudra, yaitu:

1. Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.

2. Untuk mengetahui pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam menempatkan novel sebagai salah satu media dakwah dan menambah khazanah juga referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang komunikasi dan penyiaran islam.

2. Manfaat Praktis

(17)

memberikan motivasi kepada para penulis untuk terus berkreasi menciptakan novel-novel yang bermutu dan mendidik.

E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah analisis isi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan cara mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan, yang akhirnya akan melahirkan generalisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

content analiysis. Analisis isi (content analiysis) yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.5

Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi secara umum diartikan metode yang meliputi semua analisis yang mengenai isi teks.Sedangkan analisis data kuantitatif merupakan proses analisis data dengan bentuk data angka atau data kuantitatif (data yang countable).

Krippendorf mengemukakan kajian isi adalah tekhnik penelitian yang dimanfaatkan menarik kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data atas dasar konteksnya, sedangkan R. Holsti mendefinisikan bahwa kajian isi adalah tekhnik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan

5

(18)

8

melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.6

Metode analisis isi ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah novel

Cinta-Mu Seluas Samudra.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data para juri membaca novel Cinta-Mu

Seluas Samudra secara berulang-ulang untuk mengetahui kategorisasi

pesan dakwah, kemudian mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi pesan yang mengandung nilai dakwah dan dimasukkan kedalam kategori pesan dakwah.

a. Menentukan Unit Analisis

Langkah awal yang penting dalam analisis isi ialah menentukan unit analisis. Krippendorff (2007: 97), mendefinisikan unit analisis isi sebagai apa yang diobservsikan, dicatat dan dianggap sebagai data, memisahkan menurut batas-batasnya dan mengidentifikasi untuk analisis berikutnya. Unit analisis secara sederhana dapat digambarkan sebagai bagian apa dari isi yang kita teliti dan kita pakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks.7

6

Soejono & Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), cet. Ke 1.h, 13

7

(19)

Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah: a. Teks

Untuk menentukan kategorisasi pesan dakwah yang terkandung dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra ini, penulis menentukan para juri yang dianggap kredibel untuk membaca keseluruhan isi teks dalam novel tersebut dari sub-sub judul yang telah ditentukan.

b. Judul Novel

Dalam menentukan unit analisis ini, penulis membatasi hanya 4 sub judul yakni, Bayi Mungil Tak Berdosa Itu Dibuang di Stasiun Kereta Api, Keluarga Hidayat Menolong Anah dari Kehancuran, Pak Hari Natadiningrat Hidup Sebatang Kara, dan Anah Terkena Kanker Hati dan Menyuruh Bashir Menikah dengan Mutiara.

3. Teknik Pengolahan Data a. Kategorisasi

Setelah peneliti menetapkan data, peneliti menggunakan coding sheet, yaitu tabel yang berisikan kategori pesan menjadi objek penelitian. Coding sheet dibuat berdasarkan kategorisasi yang ditetapkan. Penyusunan kategorisasi pesan yang diteliti meliputi tiga kategorisasi besar yaitu pesan Aqidah, Akhlak, dan Syari’ah.

(20)

10

kategori-kategori pesan dakwah sesuai dalam bentuk tabel kategorisasi berikut:

Tabel 1

Kategori dan Sub kategori Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra

No Kategori Sub kategori

1 Pesan Aqidah a. Iman Kepada Allah b. Iman Kepada Malaikat c. Iman Kepada Kitab d. Iman Kepada Rasul e. Iman Kepada Akhirat

f. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

2 Pesan Akhlak a. Akhlak Kepada Allah

b. Akhlak Kepada sesama ciptaan Allah

3 Pesan Syari’ah a. Ibadah b. Muamalah

b. Penjurian atau koder

(21)

pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dianggap kredibel.

Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reabilitas. Untuk mencapai koefisien reabilitas kategori antar juri, peneliti menggunakan rumus Holsti (1969: 17-150).8

Koefisien Reliabilitas: 2M____ N1+N2

Keterangan:

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1+ N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri M = Kesepakatan antar juri

N = Jumlah yang diteliti

Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar juri (komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reliabilitas: ___N (x antar juri)___

1 + (N-1) (x antar juri)

Keterangan: N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri

8

(22)

12

4.

Teknik analisa data

Data yang sudah terkumpul diperoleh dari penilaian juri akan diamati, dihitung dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reliabilitas tiap juri. Antar juri 1 dan 2, 2 dan 3, 1 dan 3. Koder yang terdiri dari juri I, Anita Purnama Sari Daya Putri (Mahasiswi jurusan KPI), juri II Indah Dwi Fujiani (Mahasiswi jurusan KPI), juri III Ardiyat Ningrum (Mahasiswi jurusan KPI). Menampilkan cerita dari 4 sub judul berdasarkan kategorisasi secara sistematik, dari hal ini maka dibuat kategorisasi nilai aqidah, akhlak dan syariah untuk mengamati isi pesan pada novel Cinta-Mu Seluas Samudra.

5. Pedoman Penulisan

Isi penulisan ini akan ditulis berdasarkan skripsi yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Jakarta yaitu CeQDa.9

F. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah dan Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut pengamatan penulis, terdapat banyak skripsi yang membahas tentang analisis isi tetapi sampai saat ini hanya menemukan adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti:

9

(23)

1. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Ketika Mas Gagah Pegi karya Helvy Tiana Rosa oleh Dina Kusumaningrum tahun 2009, pada penelitian ini hanya dibatasi pada salah satu novel karya Helvy Tiana Rosa dan membatasi penelitiannya hanya 12 bab. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan 3 koder/juri. Dengan menganalisis secara bab perbab. Dan membahas pesan dakwah yang paling dominan antara ketiga kategori tersebut.

2. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni tahun 2007, membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam novel Gadis Pantai. Secara garis besar pembahasan terlihat lebih kepada novel Gadis Pantai. Metode yang digunakanpun sama dengan menggunakan 3 koder/juri. Dengan kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dan membahas pesan dakwah yang paling dominan antara ketiga kategori tersebut.

3. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Di Atas Sajadah Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy oleh Zakiyah Fiddin tahun 2008. Skripsi ini membahas tentang novel karya Habiburrahman El-Shirazy yaitu Di Atas Sajadah Cinta yang terdapat 38 pembahasan, namun yang diteliti hanya 19 pembahasan. Ia menganalisisnya per bab dan per dialog. Dalam skripsi ini ia membahas psan dakwah yang paling dominan dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan perolehan data sebanyak 52,63%, akhlak 26,31%, dan syariah 5,26%.

(24)

14

isi pesan dakwah dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong. Dapat disimpulkan penulis ialah orang pertama yang mengangkat novel ini sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penulis mengajukan judul “Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong”.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi 5 bab yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Membahas tentang pengertian analisis isi, pengertian pesan dakwah,pengertian novel, novel sebagai bentuk sastra, unsur intrinsik novel, novel sebagai media dakwah.

BABIII GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS SAMUDRA

Membahas tentang latar belakang kehidupan Gola Gong dan karya-karyanya, seputar novel Cinta-Mu Seluas Samudra.

(25)

Pembahasan pesan dakwah, kategori pesan dakwah dan pesan dominan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra.

BAB V PENUTUP

(26)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi (content analiysis) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti isi pesan yang disampaikan dalam suatu proses komunikasi.1 Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi secara umum diartikan metode yang meliputi semua analisis yang mengenai isi teks.

Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D Laswell, yang mempelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi.2 Analisis isi banyak dipakai dalam lapangan ilmu komunikasi. Bahkan, analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam disiplin ilmu komunikasi. Analisis isi terutama dipakai untuk menganalisis isi media cetak ataupun elektronik. Lewat penelitian ini, peneliti dapat mempelajari gambaran isi, karakterisitik pesan, dan perkembangan (tren) dari suatu isi.3

1

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi¸ (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 66

2

Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitiaan Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h. 79

3

(27)

Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tesedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan secara sosiologis, uraian dan analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun kedua-duanya.

Analisis isi menurut R. Holsti, adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa pesan-pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kuantitaif yang mengutamakan ketetapan dalam mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi. Sedangkan yang pendekatan kualitatif menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencakup jumlah atau kuantitas.4

Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tidak hanya itu, analisis isi juga dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

4

(28)

18

komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, tulisan, pidato, surat, teater, bahkan novel dan lain sebagainya.5

Dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk lambang tersebut, maka unit analisis yang digunakan adalah materi dakwah yang berisi tentang pesan aqidah, akhlak, dan syari’ah (ibadah dan muamalah).

Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja metode ini hampir sama dengan metode survey, yang membedakan hanyalah objek penelitiannya.6

B. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan (message) dakwah adalah pesan yang dikomunikasikan, dalam dakwah adalah ajaran Islam yang dikemas dengan baik oleh da’i.7

Pengertian dakwah menurut etimologis adalah „panggilan, seruan,

ajakan’. Pengertian dakwah menurut istilah dalam arti terbatas yaitu,

penyampaian Islam kepada manusia, baik secara lisan, tulisan, maupun secara lukisan (panggilan, seruan ajakan kepada manusia kepada Islam).8

5

Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Terbuka, 2001), h. 32

6

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi¸ (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 68

7

Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 28

8

(29)

Dakwah dalam arti amar ma’ruf nahi munkar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat. Ini merupakan kewajiban fitrah manusia sebagai makhluk sosial (makhluq ijtima’i) dan kewajiban yang ditegaskan oleh Risallah Kitabullah dan Sunah Rasul.9

Islam adalah agama dakwah, karena disebarkan dan diperkenalkan melalui aktifitas dakwah dan mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif dalam berdakwah. Al-Qur’an merupakan sumber utama dalam melakukan dakwah, yang mengandung pesan untuk melaksanakan nilai-nilai kebenaran.10

Dakwah Islam identik dengan risalah islamiah yang diemban oleh para rasul. Dalam pengertian bahwa ajaran Islam diterima oleh para Rasul untuk disebarluaskan kepada pengikutnya, tugas dakwah islamiah dimulai sejak zaman Nabi Nuh as. Dakwah menawarkan pemahaman yang fleksibel pada makna pesan yang dikemukakan. Ketika mengirimkan pesan-pesan yang dirujuk dari ajaran Islam, dai tidak memaksakan kehendaknya. Artinya, dai tetap memberikan ruang gerak penafsiran akan ajara Islam yang disampaikan kepada audiensnya.

Dakwah Islam tidak sekedar diartikaan sebagai ajaran Islam, tetapi

lebih diartikan sebagai “mengundang” objek dakwah untuk menerima

informasi ke Islaman. Dengan demikian, para da’i sebagai pengundang

harus menempatkan objek dakwah sebagai tamu yang mesti dihormati.11

9

M. Natsir, Fiqhud Dakwah, (Solo: CV. Ramdani, 1965), h. 109

10

Enung Asmaya, Aa Gym Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004), h. 33

11

(30)

20

Dalam buku membumikan Al-Qur’an, Quraisy Syihab berpendapat bahwa pesan dakwah adalah Al Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jarak menerangkan norma-norma agama dan susila.12

Sebelum suatu pesan dakwah dapat dikonstruksikan untuk disampaikan kepada komunikan dengan tujuan mempengaruhi dan mengajak, di situ harus terdapat materi atau pesan dakwah yang dirumuskan sesuai dengan ajaran Islam. Perlu diingat juga bahwa pengertian komunikasi dakwah tidak ditekankan pada aspek tujuannya saja, tetapi juga menekankan efek yang muncul kepada komunikan sebagai akibat dari penyampaian suatu pesan. Lebih lanjut, jika ditinjau dari prosesnya, dakwah adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri dari dua manusia, yakni da’i sebagai komunikator, dan mad’u sebagai komunikan. Proses tersebut berlangsung dalam kegiatan dakwah, yaitu

proses penyampaian pesan dakwah kepada mad’u. Selain itu, komunikasi

dalam proses dakwah tidak hanya ditujukan untuk memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, membina hubungan sosial yang baik, tetapi tujuan

terpenting dalam komunikasi dakwah adalah mendorong mad’u untuk

(31)

bertindak melaksanakan ajaran-ajaran agama terlebih dahulu memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina hubungan baik.13

Dakwah dikatakan berhasil apabila semua unsur dalam dakwah dipenuhi dan bisa dioperasikan dengan baik. Adapun unsur-unsur dakwah tersebut adalah:

a) Da’i

Seorang da’i hendaknya memiliki kepribadian yang baik bagi seorang da’i. Kepribadian itu bisa bersifat ruhaniah, (psikologis), yang

meliputi sikap, sifat dan kemampuan diri seorang da’i. Sifat dari pribadi

da’i diantaranya, iman kepada Allah, ikhlas yang tidak mementingkan

kepribadian, ramah dan penuh pengertian, tawadhu’ rendah diri, sederhana dan jujur, tidak egois, sabar.14

Seorang da’i menyampaikan dakwah secara sengaja untuk mengajak setiap manusia ke jalan kebenaran sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.

b) Mad’u

Mereka yang menerima dakwah (mad’u) lebih tepat disebut mitra dakwah daripada sebutan objek dakwah, sebab sebutan yang kedua lebih mencerminkan kepasihan penerima dakwah, padahal sebenarnya dakwah adalah suatu tindakan menjadikan orang lain sebagai kawan

13

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 25

14

(32)

22

maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok yaitu, aqidah, akhlak dan syari’ah.16 1. Aqidah

Aqidah secara etimologi diambil dari kata ”aqad” yakni ikatan yang kuat. Dapat berarti juga teguh, permanent, saling mengikat, dan rapat. Dalam eksiklopedi Islam, aqidah dalam

I’tiqad bersifat yang mencakup masalah-masalah yang

berhubungan dengan rukun iman.17 Pengertian aqidah secara terminologi yaitu, wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Akidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian akidah dalam agama

15

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 90

16

Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali, 1996), h. 71

17

(33)

maksudnya berkaitan dengan keyakinan, buakan perbuatan seperti akidah dengan adanya Allah dan diutusnya para Rasul.18

Akidah dalam Islam adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.19 a) Iman kepada Allah

b) Iman kepada Malaikat-Nya c) Iman kepada Kitab-kitab-Nya d) Iman kepada Rasul-rasul-Nya e) Iman kepada hari akhir

f) Iman kepada qadha dan qadha 2. Akhlak

Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, dalam bentuk jamak dari khula yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara linguistik kata akhlak merupakan isim dari jaid. Maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang datang dari pencipta (Allah SWT). Ada pula yang

mengatakan akhlak yaitu perkataan jama’ dari bahasa Arab yang

berarti khulk, sedangkan didalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan didalam

Da’iratul Ma’arif dikatakan akhlak ialah sifat manusia yang

terdidik.20 Sedangkan menurut Al-Ghazali akhlak diartikan sebagai

18 AA. Hamid Al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah,

(Jakarta: Naga Swadaya, 2004), h. 34

19

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60

20

(34)

24

suatu sifat yang tetap pada seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:

a) Akhlak kepada Allah

b) Akhlak terhadap sesama manusia 3. Syariah

Secara etimologis berarti jalan. Syariah adalah segala yng diturunkan oleh Allah SWT. Kepada nabi Muhammad SAW. Berbentuk wahyu di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Sedangkan secara terminologi syariah ialah ketentuan (norma) Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (muamalah).21 Syariah yang mencakup pengertian dalam hukum-hukum yang berdalil pasti dan tegas yang tertera dalam Al-Qur’an dan Hadits shahih atau ditetapkannya

dengan ijma’.

a) Ibadah (dalam arti sempit) seperti, thaharah, sholat, zakat, shaum (puasa), haji bila mampu.

(35)

d) Media Dakwah

Media berasal dari bahasa Latin yaitu “median” yang berarti alat perantara. Pengertian media secara istilah segala sesuatu yang dapat dijadikan alat (perantara) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.22

Media adalah alat atau perantara dalam menyampaikan dakwah, saat ini para juru dakwah (da’i) sudah menggunakan teknologi. Dengan cara berdakwah melalui berbagai media, seperti media cetak yaitu melalui buku, koran, majalah dan novel. Melalui media elektronik yaitu radio, televisi, hingga dakwah melalui internet.

e) Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut

Thariq.23

Metode dakwah dapat diartikan sebagai jalan atau cara yang dipakai oleh seorang juru dakwah untuk menyampaikan materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi jika disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan. Terkait dengan aktivitas dakwah, metode dakwah yang dapat digunakan antara lain:

22

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h. 165

23

(36)

26

1. Metode bil-Hikmah, artinya pernyataan yang tegas lagi benar dengan disertai dalil atau bukti yang kuat untuk menjelaskan yang haq dan menghilangkan yang bathil atau subyhat.

2. Metode Mau’idhah Hasanah, artinya dakwah dengan nasihat dan pengajaran dengan disertai contoh-contoh yang baik sesuai dengan tingkat pemikiran objek dakwah.

3. Metode Mujadalah bil-Lati Hiya Ahsan. Artinya perdebatan yang dilakukan dengan cara yang baik, yakni dengan menggunakan dalil-dalil rasional tanpa mencaci maki atau memusuhi orang yang didebat. Perdebatan disini dimaksudkan untuk memberikan kepuasan kepada mereka yang menentang kebenaran ajaran Islam dan bukan untuk mencari kemenangan dan popularitas. Dengan katalain, mujadalah dalam aktivitas dakwah dapat diartikan sebagai usaha memperkuat pernyataan yang diperselisihkan dengan menggunakan argumentasi, metode dan etika yang sebaik-baiknya untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kebathilan.

4. Metode bil Qalam, artinya metode dakwah dengan cara melalui tulisan. Dakwah dengan tulisan misalnya dapat berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamflet, dan lain sebagainya.

(37)

dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit, memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan lembaga -lembaga pekerjaan seperti: pabrik, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.24

Metode komunikasi dakwah merupakan teknik, jalan yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan-pesannya terhadap komunikannya. Pada setiap komunikasi dakwah yang dilakukan, komunikator mempertimbangkan secara cermat kondisi dan kemampuan komunikannya, misalnya dalam kemampuan berpikir, setiap individu ada yang senang berpikir mendalam, namun ada yang senang berpikir sedang, dan ada yang tidak senang berpikir mendalam.

Metode dakwah sangat penting agar suatu dakwah dapat mencapai sasarannya secara akurat. Jadi, bukan asal telah melaksanakan dakwah saja, melainkan harus bisa dilihat keluarannya. Suatu pesan yang jelas (al-balagh al-mubin) memrlukan perincian, pesan mana yang disenangi dan cocok buat suatu kelompok masyarakat sehingga memperoleh sambutan, serta pesan mana yang kurang mengena dan tidak disenangi karena tidak memperoleh efek positif. Metoode tertentu yang diambil akan menampakkan perolehan hasil sesuai dengan target dan sasaran yang diharapkan, serta akan membantu mengefisienkan

24

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2204303-metode

(38)

28

gerakan dakwah karena perilaku manusia lahir pada hakikatnya merupakan ekspresi dan aktualisasi dari situasi jiwa.

C. Pengertian Novel 1) Pengertian Novel

Novel berasal dari kata Latin novellus yang diturunkan dari kata

“novies” yang berarti baru. Menurut Henry Tarigan dalam bukunya

Prinsip-Prinsip Dasar Sastra dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian.

Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa narasi, bersifat imajinatif, ceritanya lebih panjang dari cerpen, merupakan peniruan dari kehidupan manusia, dan melibatkan banyak tokoh.25

Novel adalah salah satu karya yang berbentuk prosa, dimana sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik.26

Novel merupakan jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah karya sastra yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti: plot, tokoh, setting, dan lain-lain. Dalam sebuah novel juga cenderung menitikberatkan munculnya kompleksitas. Novel merupakan produk masyarakat kota

(39)

yang terpelajar, mapan, kaya, cukup waktu luang untuk menikmatinya. Di Indonesia, masa perkembangan terjadi pada tahun 1970-an.27

2) Pengertian Novel Islam

Novel Islam merupakan novel yang berisikan kisah cerita yang memiliki nilai-nilai dakwah. Dalam alur cerita novel tersebut, menyisipkan unsur dakwah. Nilai-nilai dakwah yang dimasukkan dalam isi cerita novel Islam sengaja dimasukkan oleh pengarang novel. Biasanya nilai-nilai dakwah yang dimasukkan seperti aqidah, akhlak,

dan syari’ah.

Menurut Sunarwoto Prono Legsono dalam buku Menandai Kebangkitan Fiksi Islam, mengartikan sastra Islami dalam 3 bagian:

1) Sastra Islami adalah karya sastra yang menampilkan persoalan (tema) dan latar belakang dunia Islam. Tidak hanya dalam konteks Indonesia, tetapi dunia Islam secara universal.

2) Sastra Islami adalah karya yang menampilkan tokoh-tokoh Islam. Para pelaku cerita adalah orang-orang Islam yang berjuang atau memperjuangkan ke-Islamannya.

3) Para penulis adalah orang-orang Islam.

27

(40)

30

D. Novel Sebagai Bentuk Sastra

Karya sastra adalah karya yang kreatif, sehingga ada hal yang baru muncul, sastra mempunyai intensitas terhadap realitas bukan sekedar meletakkan kembali realitas tersebut.28

Dalam hal ini beberapa para ahli yang mengungkapkan pengertian dari sastra:

1) Menurut M. Atar Semi, bahwa sastra adalah bentuk seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.29

2) Panuti Sujiman mengemukakan, sastra adalah karya lisan dan tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, karakteristik, keindahan dalam isi dan ungkapannya.30

3) Menurut Jan Van Luxembrug, pada dasarnya sastra adalah seni kreatif. Hal ini lahir karena adanya objek peristiwa dari kegiatan manusia itu sendiri. Dan sastra merupakan ciptaan sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi.31

Segala yang berhubungan dengan sastra adalah sesuatu yang bisa dipahami dan mengerti. Dan sebuah karya sastra selalu mengandung banyak pesan di dalamnya, yang dirangkai dengan kata-kata indah.

28

Goenawan Muhammad, Sejarah Sastra Indonesia, Perkembangan Yang Tak Pernah Mengagetkan, (Prisma no. 8tahun 1998), h. 53

29

M. Atar Semi, Anatomi Sastra, (Padang: Angkasa Raya, 1998), h. 8

30

Panuti Sujiman, Kamus Istilah Sastra, (Jakarta: UI Press, 1990), h. 71

31

(41)

E. Unsur Intrinsik Novel

Novel memiliki unsur-unsur pembangun yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsisik. Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur yang dimaksud antara lain: plot, tokoh, dan penokohan, latar atau setting, point of view atau sudut pandang.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi. Menurut Welleck dan Warren, sebaaimana dikutip Burhan Nurgiantoro bahwa unsur-unsur tersebut antara lain keadaan subjektifitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang kesemuanya akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.32

Diantara beberapa unsur intrinsik dalam novel atau prosa yaitu: 1. Plot

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang sebagai yang terpenting diantara berbagai unsur fiksi lain.33 Hal itu kiranya beralasan, sebab kejelasan plot kejelasan tentang kaitan antara peristiwa yang dikisahkan secara linear akan mempermudah pemahaman kita terhadap cerita yang ditampilkan. Kejelasan plot dapat berarti kejelasan cerita, kesederhanan plot berarti kemudahan cerita untuk dimengerti. Sebaliknya plot sebuah karya fiksi yang kompleks dan sulit dikenali hubungan kausalitas

32

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1995), h. 23

33

(42)

32

antar peristiwanya, menyebabkan cerita menjadi lebih sulit dipahami.34

Plot sering dikupas menjadi lima elemen penting, yaitu pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan masalah.35

Secara teoritis plot dapat dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, plot progresif atau lurus, yaitu jika peristiwa-peristiwa yang diceritakan bersifat kronologis, peristiwa yang pertama kali diikuti oleh (atau: menyebabkan terjadinya) peristiwa-peristiwa yang kemudian. Atau secara berurutan cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). Kedua, plot regresif atau alur sorot balik (flash back), yakni peristiwa yang diceritakan tidak bersifat kronologis. Cerita tidak dimulai dari tahap awal melainkan mulai dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Namun tidak ada novel yang secara mutlak berplot lurus-kronologis atau sebaliknya sorot-balik. Maka Burhan Nurgiantoro dalam pembahasan yang sama mengenai plot, menambahkan satu kategori plot yaitu progresif-regresif atau dapat dinamakan plot-campuran.36

34

Ibid, h. 120

35

Jacob Sumardjo dan Saini K. M, Apresiasi Kesusastraan , (Jakarta: Penerbit PT. Gramedia 1986), h. 49

36

(43)

2. Tokoh dan Penokohan

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita,

misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “siapakah tokoh

utama novel itu?”, atau ada beberapa jumlah pelaku novel itu?” dan lain sebagainya. Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh.

Penokohan dan karakterisasi menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Atau seperti yang dikatakan Jones, sebagaimana dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.37

Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama, protagonis, antagonis, tritagonis, dan tokoh pembantu:

a. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah novel. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian, termasuk konflik sehingga tokoh tersebut mempengaruhi perkembangan plot.38 Kriteria yang digunakan untuk menentukan tokoh utama bukan frekuensi kemunculan tokoh itu dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatan tokoh-tokoh didalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita.39

(44)

34

b. Tokoh Protagonis

Altenberhand dan Lewis, sebagaimana yang dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, mengartikan tokoh protagonis sebagai tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawatan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita40.

c. Tokoh Antagonis

Yaitu tokoh atau pelaku yang menentang tokoh protagonis sehinga terjadi konflik dalam cerita41.

d. Tokoh Tritagonis

Yaitu tokoh yang menjadi penengah antara pelaku protagonis dengan antagonis.

e. Tokoh pembantu atau tambahan

Yaitu pelaku yang bertugas membantu pelaku utama dalam rangkaian mata rantai cerita pelaku pembantu, mungkin berperan sebagai pahlawan, mungkin juga sebagai penenang atau penengah jika terjadi konflik.

3. Setting atau latar

Latar atau setting, menurut M. H. Abrams adalah sebagaimana yang dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, dapat juga disebut sebagai landas tumpu yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar atau temapat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

40

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1995), h. 178

41

(45)

Latar waktu lampau berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.42

4. Point Of View

Sudut pandang atau point of view oleh Robert Stanton, sebagaimana yang dikutip oleh Adib Sofia dan Sugihastuti, diartikan sebagai posisi yang merupakan dasar berpijak kita untuk melihat secara hati-hati agar ceritanya dapat memiliki hasil yang sangat memadai.43

Sudut pandang dalam novel tersebut memiliki keindahan dan tatanan bahasa, yang tetap sesuai dengan gaya bahasa sastra dan menggugah pembacanya untuk terus membaca dan tidak bosan terlarut dalam cerita yang diceritakan.

Unsur lain yang menarik dari novel dapat dilihat dari isi dialog dalam sebuah novel. Dialog dalam Kamus Bahasa Indonesia memiliki arti percakapan (sandiwara atau cerita), atau karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih.44

42

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1995), h. 81

43

Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang, (Bandung: Katarsis, 2003), h. 16

44

(46)

36

F. Novel Sebagai Media Dakwah

Tulisan merupakan salah satu dari sekian banyak cara dalam berdakwah, saat ini telah banyak penulis yang mengaplikasikan hal tersebut ke dalam sebuah buku. Novel merupakan salah satunya, banyak pembaca yang menikmati novel Islam.

Novel Islam dibuat karena hal itu merupakan salah satu cara mengemas materi dakwah agar selalu terlihat menarik, tidak monoton, dapat menghibur, dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, pembaca juga membaca ulang materi dakwah yang disampaikan jika lupa.

Dakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat pada sejumlah pengurus Arab saat itu atau yang paling mungkin lagi karena pesan pertama Al-Qur’an adalah membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah menulis.45

Sebuah novel bernilai dakwah bila segala unsur yang terdapat dalam novel tersebut memiliki pesan-pesan dakwah dan nilai-nilai keislaman. Hal itu juga bisa dilihat dari pribadi pengarangnya, keinginan pengarang dalam berdakwah, dan pengetahuan pengarang mengenai Islam.

Dalam novel terdapat banyak pesan-pesan dakwah yang dapat disampaikan dari setiap uraian kalimat yang diuntai oleh pengarang. Pengarang juga dapat menyisipkan pengetahuan Islam mereka kedalam alur cerita sebuah novel. Pembaca juga dapat mengikuti alur cerita yang dibuat pengarang, pembaca mulai menenggelamkan atau menyatu dengan alur

45

(47)

cerita. Biasanya tanpa sadar pembaca, juga ikut membayangkan dan ikut merasakan menjadi tokoh utama.

Pemanfaatan novel Islam sebagai media komunikasi dakwah merupakan salah satu alternatif pengarang dalam mencapai target dakwah

penggemar novel. Pengarang sebagai da’i bisa memasukkan materi-materi

dakwah dan referensi mengenai pengetahuan Islam ke dalam teks narasi dalam sebuah novel.

(48)

38

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS

SAMUDRA KARYA GOLA GONG

A. Biografi Gola Gong

Heri Hendrayana adalah seorang penulis. Dia lebih populer dengan nama penanya, yakni Gola Gong. Heri hendrayana atau Gola Gong dilahirkan di kota Purwakarta (Solo), pada tanggal 15 Agustus 1963. Dari seorang ayah bernama Harris dan Ibu bernama Atisah. Pada 1965 ia bersama dengan orangtuanya meninggalkan kampung halamannya Purwakarta menuju ke Serang, Banten. Bapaknya adalah guru olahraga sedangkan ibunya seorang guru di sekolah keterampilan putri, Serang. Mereka tinggal di sebuah rumah di dekat alun-alun Serang.

(49)

Sejak remaja ia berimpian untuk memiliki sebuah gelanggang remaja. Impiannya terwujud pada tahun 2001, ketika ia bersama temannya Toto ST Radik dan adiknya Ryas Revolta (alm) mendirikan komunitas kesenian Rumah Dunia di Serang, Banten. Komunitas ini berada di atas tanah 1000 meter persegi di belakang rumahnya di Komplek Hegar Alam, Ciloang, Serang, Banten.

Pada umur 33 tahun, dia menikahi Tias Tatanka, gadis asal Solo. Dari pernikahan ini mereka memiliki anak; Nabila Nurkhalisah (Bela), Gabriel Firmansyah (Abi), Jordi Alghifari (Odi), dan Natasha Azka Nursyamsa (Kaka). Bela yang saat ini kelas 2 di SMP Peradaban Serang (2012) meneruskan kiprah Ayahnya. Novelnya yang tergabung dalam KKPK (kecil-kecil punya karya) Dar!Mizan laris manis di pasaran. Sementara Abi, di Kelas 1 SMP Al Mahah Al Ain, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sangat menyukai gambar sehingga kerap menjadi desain grafis sampul buku anak-anak di Rumah Dunia, sanggar yang didirikan Gola Gong.

Pada 1990-1992 dia melakukan perjalanan jurnalistik ke pelosok Indonesia, juga Jepang, Asia Selatan seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Bangladesh, Nepal, India, dan Pakistan. Catatan perjalannya ke luar negeri ini dimuat bersambung di majalah Anita Cemerlang.

(50)

40

Bad Days, Blue Ransel, Solidarnos, Telegram, Kapal, Traveller, dan

Epilog). Setelah itu, lahirlah novel-novel lepas lainnya.

Pernah jadi wartawan di Gramedia Group (tabloid Warta Pramuka, 1990-1991). Kartini Group (tabloid Karina, 1994-1995), dan Pemimpin Redaksi tabloid Meridian (Bacaan Anak Muda Banten). Kini dia menekuni penulisan skenario televisi. Pertama kali menulis skenario televisi pada 1993, yaitu komedi situasi karya Yul Andryono di RCTI; Keluarga Van

Danoe. Setelah itu, Pondok Indah II di ANTV. Kemudian pada 1995

bergabung di INDOSIAR sebagai script writer. Terlibat dalam kuis

Terserah Anda dan sinetron Remaja 5.

Lalu ia hengkang ke RCTI pada 1996. Mengikuti writing course dengan konsultan drama Joanne Brough (dalangnya Dallas, Falcon Crest,

dan Master of The Sea). Di RCTI menggarap opera sabun Dua Sisi Mata

Uang. Komedi situasi ikhlas, komedi Papa, komedi superhero Sang

Prabu, mega sinetron Tauke Tembakau, drama misteri Maharani, Pe-De

dot Kom, dan program spesial Tanah Air.

Beberapa novelnya diproduksi PT. Indika Entertainment, mulai dari

Petualangan Si Roy, Mata Elang, Aku Seorang Kapiten, novel trilogi

(51)

Pada tahun 2007, dia mendapatkan penghargaan “Tokoh Perbukuan

Islamic Book Fair”, “ ugra Jasadarma Pustaloka Perpustakaan asional”.

Tahun 2008, dia mendapatkan dua penghargaan lainnya, yaitu “Anugerah

Literasi World Book Day 2008” dari Komunitas Literal Indonesia, dan

Indoensia Berprestasi Award dari Provider XL untuk kategori pendidikan. Gola Gong juga mengumpulkan banyak penghargaan lain atas keterampilannya. Pada tahun 1985 sampai 1989, Gola Gong menjadi Juara Badminton NAtar Orang Cacat Se-Indoensia di Solo dan Surabaya. Pada tahun 1989 dan 1990, dia menjadi juara se-Asia di Fespic Games di Solo dan Kobe-Jepang.

B. Karya-karya Gola Gong

Beberapa karya-karya Gola Gong:

(52)

42

12) Surat, novel (Gramedia, 1994)

13) Tembang Kampung Halaman (Gramedia)

14) Perjalanan Asia, travel writing (Puspa Swara, 1993) 15) Kutunggu di Yogya, novel wisata (Puspa Swara, 1993)

16) Menulis Skenario Itu (Lebih) Gampang, tips menulis (Puspa Swara, 1997)

17) Dua Kisah, kumpulan 2 novelet (Senayan Abadi, 2005) 18) Kacamata Sidik, kumcer (Senayan Abadi, 2004)

19) Masih Ada Cinta di Senja Itu, kumcer (Senayan Abadi, 2004) 20) Aku Seorang Kapiten, novel anak (Al Kautsar, 2002)

21) Harga Sebuah Hati, kumcer (Akoer, 2004) 22) Clay, novel (Cakrawala, 2004)

23) Subuh Itu Biru, Chika - kumcer (LPPH) 24) Hari Senjakala, novel (Fatahilah, 2004) 25) Al Bahri (Syaamil, 2001)

26) Nyanyian Perjalanan (Syaamil, 2001)

27) Pada-Mu Aku Bersimpuh, novel (Mizan, 2001) 28) Biarkan Aku Jadi Milikmu, novel (Mizan, 2001) 29) Tempatku di Sisi-Mu, novel (Mizan, 2001) 30) Jendral Kecil (Mizan, 2002)

31) Cinta-Mu Seluas Samudra, novel (Mizan 2008) 32) Mata Elang, komik (MIzan)

33) Ini Rumah Kita Sayang (GIP)

(53)

35) Labirin Lazuardi: Ketika Bumi Menangis (Tiga Serangkai, 2007) 36) Labirin Lazuardi: Pusaran Arus Waktu (Tiga Serangkai, 2007) 37) Aku Anak Matahari, memoar (Salamadani, 2008)

38) Musafir, kumcer (Salamadani, 2008)

39) Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, tips menulis (Salamadani, 2008)

40) The Journey: From Jakarta to Nepal, travel writing, (Salamadani, 2008)

41) Gilalova 2 (Gong Publishing, 2010) 42) Tiga Ombak (Gong Publishing, 2010)

43) Ledakan Idemu Agar Kepalamu Nggak Meledak (Gong Publishing, 2010)

44) Dunia Ikan (Gong Publishing, 2011)

45) Aku Pantang Menyerah : novel seri anak, 10 judul (Zikrul Hakim, 2011)

46) Ayo Sekolah: novel seri anak, 10 jusul (Zikrul Hakim, 2011)

47) Aku Bangkit: novel remaja, motivasi, 10 judul (Tiga Serangkai, 2011) 48) Rahasia Penulis Hebat Menciptakan Karakter, tips menulis

(Gramedia, 2011)

49) Mother Bukan Monster, parenting (Gramedia, 2011) 50) Menggenggam Dunia, memoar (KPG 2011)

51) Relawan Dunia, motivasi (KPG 2011)

(54)

44

53) Rahasia Penulis Hebat Membangun Setting Lokasi, tips menulis (Gramedia 2012)

54) Gempa Literasi (KPG, 2012) 55) Travel Writer (KPG 2012) 56) Kutunggu di Yogya (1993) 57) Lewat Tengah Malam 58) Perjalanan Asia (1994) 59) Kupu-Kupu Pelangi

60) Jangan Mau Gak Mau Nulis Seumur Hidup 61) Menggenggam Dunia Buku Hatiku

62) Senja di Selat Sunda

C. Sinopsis Novel Cinta-Mu Seluas Samudra

Anah adalah seorang anak perempuan hasil hubungan gelap seorang pengusaha bernama Hari Natadiningrat dengan seorang model berkebangsaan Indo-Belanda bernama Natalia. Namun, ia di buang oleh kedua orang tuanya di stasiun kereta api karena mereka tidak menginginkan keberadaanya. Beruntung ada bik Eti penjual nasi uduk yang menemukannya dan merawatnya dan ia pula yang memberi nama Siti Nurkhasanah, setelah Anah berusia 10 tahun bik Eti meninggal dunia, dan Anah di rawat oleh pak haji Budiman.

(55)

SMA Anah di jebak oleh dicky dan ia akan di perkosa. Beruntung ia selamat dari kejadian itu namun ia merasa kotor lalu ia berniat bunuh diri. Beruntung ada pak Hidayat dan bu Hidayat yang menolong Anah, sejak itu Anah tinggal di rumah mereka dan di angkat sebagai anak. 7 tahun setelah kejadian itu pak haji budiman meninggal dunia karena di tabrak oleh seseorang.

Sebelum meninggal ia mewasiatkan agar Anah dan hakim menikah. Setelah mereka menikah Anah mengetahui bahwa pak Hari adalah orang tua kandungnya, hal itu ia ketahui dari kalung leontin miliknya yang berisi foto pak Hari dan Natalia, pak hari dan Natalia mengakui semuanya dan meminta maaf kepada Anah atas semua kesalahannya. Semenjak menikah Hakim tak pernah menggauli Anah sama sekali. Ternyata ia mempunyai rahasia yang tek pernah ia ceritakan pada pak haji Budiman dan Bashir serta Anah sendiri. Rupanya Hakim telah menikah dengan wanita Thailand bernama Namlok Sachiptan saat mereka kuliah di Mesir bahkan Hakim telah mempunyai seorang putri bernama Siti Aisyah. setelah memberi tahukan hal itu pada anah, Hakim terkena serangan jantung karena ia tidak kuat mengungkapkan rahasia besar yang selama ini ia simpan.

(56)

46

(57)

47

DATA DAN ANALISA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL

CINTA-MU SELUAS SAMUDRA

A. Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta-Mu Seluas Samudra Karya Gola Gong

Pada pembahasan bab IV ini penulis akan menguraikan data tentang isi pesan dakwah dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra karya Gola Gong berdasarkan 3 kategori pesan dakwah yakni:

No Kategori Sub kategori

1 Pesan Aqidah a. Iman Kepada Allah b. Iman Kepada Malaikat c. Iman Kepada Kitab d. Iman Kepada Rasul e. Iman Kepada Akhirat

f. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

2 Pesan Akhlak a. Akhlak Kepada Allah

b. Akhlak Kepada sesama ciptaan Allah

(58)

48

Dan untuk memperoleh validitas dan reliabilitas kategori isi pesan dalam novel Cinta-Mu Seluas Samudra, penulis mengadakan pengujian kategori pada 3 orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari Juri I Anita Purnama Sari Daya Putri (Mahasiswi jurusan KPI), Juri II Indah Dwi Fujiani (Mahasiswi jurusan KPI), dan Juri III Ardiyat Ningrum (Mahasiswi jurusan KPI).

Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reabilitas. Untuk mencapai koefisien reabilitas kategori antar juri, peneliti menggunakan rumus Holsty (1969: 17-150).1

Koefisien Reliabilitas : 2M____ N1+N2

Keterangan:

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1+ N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri M = Kesepakatan antar juri

N = Jumlah yang diteliti

Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar juri (komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reliabilitas : N (x antarjuri) 1 + (N-1) (x antar juri)

Keterangan:

1

(59)

N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri

Sedangkan untuk menghitung prosentase dipenelitian ini, menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

x

100 %

P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Populasi

1. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah

Tabel 2

Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 214 150 64 0,70

1 dan 3 214 156 58 0,73

2 dan 3 214 142 72 0,66

Total 2,1

Komposit Reliabilitas = AntarJuri

(n- ) AntarJuri

Nilai rata-rata = 2,1 : 3 = 0,7

Komposit Reliabilitas =

(60)

50

Jika dilihat dari hasil kesepakatan juri mengenai pesan aqidah antar juri 1 dan 2 dari 214 item atau jumlah dari paragraph yang diteliti memiliki hasil kesepakatan 150 yang mengandung kategori pesan dakwah dan jumlah dari ketidaksepakatan berjumlah 64 dengan nilai 0,70 dari perhitungan jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 150 dibagi 214.

Selanjutnya untuk juri 1 dan 3 dari 214 item memiliki hasil kesepakatan berjumlah 156 yang mengandung kategori pesan dakwah dan memiliki jumlah ketidaksepakatan 58 dengan nilai 0,73 dari jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 156 dibagi 214.

Sedangkan perhitungan antar juri 2 dan 3 dari 214 item memiliki kesepakatan dengan jumlah 142 dan ketidaksepakatan berjumlah 72 dan memiliki nilai 0,66 dari pembagian 142 dibagi 214. Jadi total nilai dari rata-rata antar juri sebesar 2,1 kemudian dibagi 3 maka hasilnya adalah 0,7.

Dan untuk mengetahui jumlah hasil dari komposit reliabilitas, penulis menggunakan rumus HolstyyaituN atau jumlah juri yaitu 3 kemudian dikali hasil nilai rata-rata antar juri yang berjumlah 2,1 lalu dibagi jumlah juri dan dikali nilai rata-rata antar juri sebesar 2,1. Kemudian pembagiannya adalah 2,1 dibagi 3,86. Maka muncullah hasil komposit reliabilitas yang berjumlah 0,544.

Dengan demikian, pesan aqidah yang terkandung dalam novel

(61)

2. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak

Tabel 3

Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 214 138 76 0,64

1 dan 3 214 140 74 0,65

2 dan 3 214 154 60 0,72

Total 2,01

Komposit Reliabilitas = AntarJuri

(n- ) AntarJuri

Nilai rata-rata = 2,01 : 3 = 0,67

Komposit Reliabilitas =

= 0,505

Jika dilihat dari hasil kesepakatan juri mengenai pesan akhlak antar juri 1 dan 2 dari 214 item atau jumlah dari paragraph yang diteliti memiliki hasil kesepakatan 138 yang mengandung kategori pesan dakwah dan jumlah dari ketidaksepakatan berjumlah 76 dengan nilai 0,64 dari perhitungan jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 138 dibagi 214.

Selanjutnya untuk juri 1 dan 3 dari 214 item memiliki hasil kesepakatan berjumlah 140 yang mengandung kategori pesan dakwah dan memiliki jumlah ketidaksepakatan 74 dengan nilai 0,65 dari jumlah kesepakatan dibagi jumlah item yaitu 140 dibagi 214.

Gambar

Tabel 1
GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS
GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS
Antar Juri Tabel 2 Item  Kesepakatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Proses ketiga adalah mencocokan kata yang ada pada table cerita pengguna dengan daftar kata yang ada pada kode sumber apabila terdapat kesamaan kata pada tingkat tertentu

Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Najmiah, Sujana, dan Sudarwati 2014 dengan judul “Pengaruh Price to Book Value PBV, Price Earning Ratio PER, dan Debt Equity Ratio

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui periklanan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung yang dilakukan Kizaru Animanga

Sumber data primer pada penelitian ini adalah warga sekolah baik itu siswa, kepala perpustakaan, petugas perpustakaan, dan guru yang bersedia menjadi informan dalam

Mazhahiri 1992 ( Riana Mashar 2011 : 59 ) orang tua sangat berpengaruh terhadap masa depan anak dalam berbagai tingkatan umur mereka dari masa kanak-kanak

Pada penelitian ini aplikasi pangkas akar yang dipadukan dengan pemberian stimulan akar organik pada akar melinjo yang diinokulasikan dengan fungi ektomikoriza

Gambar tersebut adalah …. Powder brush berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi …, …, dan ….. Kuas yang digunakan untuk membentuk sudut mata adalah …. Beauty sponge bisa

Kuartal III / Third Quarter Period of financial statements submissions Tanggal awal periode berjalan January 01, 2020 Current period start date Tanggal akhir periode berjalan