SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
INDRA NURHADI
NIM: 6662110849
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
Animanga Jakarta. Pembimbing I: Naniek Afrilla F., S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Uliviana Restu H., S.Sos., M.I.Kom
Kizaru Animanga, salah satu distro anime di Indonesia. Semakin banyak distro-distro anime yang menyebabkan persaingan ketat dalam bisnis distro-distro tersebut. Komunikasi pemasaran merupakan upaya dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen agar produknya dapat dikenal sehingga produk tersebut dibeli konsumen. Dalam memasarkan produk, maka diperlukan strategi yang biasa disebut bauran promosi. Oleh karena itu, Kizaru Animanga melakukan bauran promosi sebagai strategi pemasaran. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bauran promosi Kizaru Animanga Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui periklanan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bahwa periklanan Kizaru Animanga Jakarta menggunakan media sosial. Pada promosi penjualan Kizaru Animanga Jakarta terbagi dua, yaitu konsumen dan perdagangan. Dalam humas dan publisitas, Kizaru Animanga Jakarta bekerjasama dengan media partner, mendukung dan mensponsori acara-acara, serta menggunakan brand ambassador. Dalam hal penjualan personal, Kizaru Animanga memiliki sales yang terampil untuk menjalankan penjualan personal di toko dan dalam acara-acara khas Jepang. Penjualan personalnya juga didukung oleh display toko yang dapat menarik perhatian konsumen. Pada pemasaran langsung yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta adalah dengan menggunakan aplikasi pesan instan dan aplikasi Go-Jek. Kizaru Animanga Jakarta juga membuka toko online di website Tokopedia untuk mempermudah konsumen dalam berbelanja.
Strategy of Kizaru Animanga Jakarta. Advisor I: Naniek Afrilla F., S.Sos., M.Si and Advisor II: Uliviana Restu H., S.Sos., M.I.Kom
Kizaru Animanga, one of anime distro in Indonesian. More of anime distro cause a competition in distribution business. Marketing communications is an effort in communicate product to consumer, so their product was can be known and bought by consumer. In marketing product, neccesary of common strategy called promotion mix. Therefore, Kizaru Animanga doing promotion mix as marketing strategy. The focus of problem in this research is how the promotion mix of Kizaru Animanga Jakarta. The purpose of this study is to know about advertising, sales promotion, publicity and public relations, personal selling, and direct marketing whom conducted Kizaru Animanga Jakarta. The method used was descriptive qualitative. The result of this study is that advertising of Kizaru Animanga Jakarta use social media. In sales promotion of Kizaru Animanga Jakarta is divide into two, that is consumer and trade. In the publicity and public relations, Kizaru Animanga Jakarta cooperate with media partner, supporting and sponsoring events, and use a brand ambassador. In personal selling, Kizaru Animanga have a skilled sales in store and Japanese event. Personal selling supported by store display to attract the attention of consumers. In direct marketing whom conducted Kizaru Animanga Jakarta is use instant messaging application and Go-Jek application. Kizaru Animanga Jakarta also open a online shop on the website of Tokopedia to facilitate consumer in shopping.
jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan,
tetapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al-Insyirah: 6-8)
Skripsi ini kupersembahkan untuk IBUNDAKU
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga memberikan kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan
kita, yakni nabi besar Muhammad SAW sebagai pembawa pencerahan bagi umat
manusia.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul Strategi Promotion Mix
Kizaru Animanga Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak akan berhasil dan selesai tanpa
bimbingan, dukungan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, karena tentunya
terdapat berbagai kendala dan hambatan yang penulis temui dalam melakukan
penelitian. Namun, dengan do’a dari ibunda tercinta yang tiada henti tercurah untuk penulis dan kasih sayang yang diberikan sehingga penulis termotivasi dan
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dengan lapang dada penulis menerima semua kritik ataupun saran dari para
akademisi atau yang membaca skripsi ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan sangat rendah hati tidak lupa
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Naniek Afrilla F., S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penulis
dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Uliviana Restu H., S.Sos., M.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang
juga telah bersedia membimbing dan memberi arahan yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Ronny Yudhi Septa Priana., M.Si, selaku ketua penguji sidang skripsi
yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini.
7. Ibu Andin Nesia., S.IK., M.I.Kom, selaku penguji sidang skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini.
8. Bapak Dr. Rangga Galura Gumelar., Dipl.Ing (FH)., M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Akademik dan Pembina Lab. Multimedia dan Fotografi FISIP
Untirta periode 2014-2015 yang telah membimbing dan banyak membantu
penulis dari awal hingga akhir kuliah, baik dalam bidang akademik maupun
non akademik.
9. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta atas
ix
10. Ibundaku tercinta yang sangat penulis sayangi, yang selalu ikhlas dan penuh
kesabaran dalam memberikan kasih sayang, dukungan, semangat dan dorongan
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih tak terhingga
karena telah mendo’akan, membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Semoga rahmat Allah SWT selalu menyertaimu.
11. Kakak-kakakku tercinta, yang telah mendo’akan, serta memberikan banyak masukan, motivasi, semangat dan dukungan kepada penulis.
12. Kawan-kawan “Percakapan Bayi”: Ayu Fazriyani, Bagas Agung Nahdar, Benedictus Alvin, Iden Salman Aminudin, Mas Achmad Suhendar, Rizal Tri
Wibowo, Sylvia Windyasari Utami, dan Tarmidzi Syam. Terima kasih banyak
atas kebersamaan, serta saran dan masukannya selama ini.
13. Rekan-rekan seperjuangan semasa menjabat di Serikat Eksekutif Muda Untirta
(SEMUT): Bagas Agung Nahdar, Oktaviani Dewi, dan Revi Selvia Septiani,
serta Keluarga Besar SEMUT yang telah memberikan banyak pengalaman
yang berharga kepada penulis.
14. Teman-teman Ilmu Komunikasi Kelas A 2011: M. Ginanjar Inu, Irhas, Fauzul,
Seftian, Irwan, Ucok, Fajar, Reza, Opay, Fadzli, Ichsan, Puput, Isti, Ufi, Mitha,
Triesty, Amanda, Ismah, Dina, dan teman-teman kelas A lainnya, semoga tali
silaturahmi kita tetap terjaga.
15. Anak-anak Lab. Multimedia dan Fotografi FISIP Untirta: Fajri, Riyan, Beny,
Anton, Fauzan, Ferdian, Desi, Mimi, Lilian, PDL, Roy, Alif, Yasmin, Haikal,
Pinki, Tanti, Catur, Chevi, Indra, Deta, Harsop, Harset, Ajeng, Hikmat,
x
Lab sebelah: Bang Galuh, Fingkan, Hegar, Rhesa, Dini, Pipit, Jalal, Hanum,
TB, Adam, Wika, Wilda, dan Ajeng.
16. Rekan-rekan seperjuangan di clan Untirta Community Of Elegant Gamer
(COEG): Reinkar, Little Coeg, Hendar, Croz7, Galleon, Irhas, Hadouken,
Catur Sandy A, KesatriaWarrior, Corazon, Little King, SmallSoldier,
Tropskazel, Baroonz, Vousmevoyez, Phantom99, Lawliet, Dunnerdale, dan
Ir.Seno, terima kasih atas kekompakannya dan telah menjadi clan yang hebat,
serta semoga ke depannya clan kita terus maju dan naik ke level selanjutnya.
17. Teman-teman KKM Tematik kelompok 46 tahun 2014.
18. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2011.
19. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah
membantu dan memberikan dorongan serta dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Aamiin.
Wassalamu’alaikum. wr.wb.
Serang, September 2016
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Identifikasi Masalah ... 7
1.4. Tujuan Penelitian ... 7
1.5. Manfaat Penelitian ... 8
1.5.1. Manfaat Teoritis ... 8
1.5.2. Manfaat Praktis ... 8
xii
2.1. Definisi Ilmu Komunikasi ... 9
2.2. Konsep Pemasaran ... 10
2.3. Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 11
2.4. Proses Komunikasi Pemasaran ... 13
2.5. Strategi Pemasaran ... 15
2.6. Bauran Promosi ... 17
2.6.1. Periklanan (advertising) ... 18
2.6.2. Promosi Penjualan (sales promotion) ... 20
2.6.3. Humas dan Publisitas (publicity and public relations) ... 23
2.6.4. Penjualan Personal (personal selling) ... 24
2.6.5. Pemasaran Langsung (direct marketing) ... 26
2.7. Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 28
2.8. Loyalitas Konsumen... 30
2.9. Distro Anime ... 32
2.10. Kerangka Berpikir ... 34
2.11. Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
3.1. Metode Penelitian... 41
3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.3. Informan Penelitian ... 45
3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 46
3.5. Uji Keabsahan Data... 50
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 52
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 52
4.1.1. Logo dan Tagline Kizaru Animanga ... 55
4.1.2. Visi dan Misi Kizaru Animanga ... 55
4.1.3. Produk Kizaru Animanga ... 56
4.1.4. Brand Ambassador Kizaru Animanga ... 62
4.1.5. Official Store dan Shoppoint Store Kizaru Animanga ... 63
4.1.6. Kegiatan yang dilakukan oleh Kizaru Animanga ... 65
4.1.7. Informan Penelitian ... 65
4.2. Analisis Data dan Pembahasan ... 66
4.2.1. Periklanan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta ... 67
4.2.2. Promosi Penjualan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta ... 76
4.2.3. Humas dan Publisitas yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta 85 4.2.4. Penjualan Personal yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta ... 94
4.2.5. Pemasaran Langsung yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta . 96 BAB V PENUTUP ... 102
5.1. Kesimpulan ... 102
5.2. Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 105
LAMPIRAN ... 108
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 38
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 51
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Produk Distro Anime Lain ... 3
Gambar 1.2 Contoh Produk Kizaru Animanga ... 4
Gambar 2.1 Model Proses Komunikasi Pemasaran ... 13
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 36
Gambar 4.1 Logo dan Tagline Kizaru Animanga ... 55
Gambar 4.2 Brand Ambassador Kizaru Animanga ... 63
Gambar 4.3 Lokasi Official Store dan Shoppoint Store Kizaru Animanga ... 64
Gambar 4.4 Foto Katalog di Twitter (Kiri) dan Instagram (Kanan) ... 68
Gambar 4.5 Kata-Kata Persuasif dari Admin Kizaru Animanga ... 71
Gambar 4.6 Contoh Kata-Kata Persuasif Lainnya dari Kizaru Animanga .... 73
Gambar 4.7 Respon dari Konsumen ... 74
Gambar 4.8 Follower pada Instagram dan Twitter Kizaru Animanga... 75
Gambar 4.9 Kizaru Fancard ... 77
Gambar 4.10 Contoh Promo Give Away Kizaru Animanga ... 80
Gambar 4.11 Contoh Bantuan Promosi Shoppoint Store Kizaru Animanga . 82 Gambar 4.12 Kizaru Animanga dalam Majalah re:ON Comics Vol. 20 ... 88
Gambar 4.13 Publisitas dalam GemarJepang... 89
Gambar 4.14 Contoh Promosi Silang di Media Sosial ... 92
Gambar 4.15 Contoh Pesan LINE Kizaru Animanga ... 97
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 109
Lampiran 2 Pedoman Wawancara ... 110
Lampiran 3 Transkrip Wawancara ... 112
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 135
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan anime di Indonesia sangat pesat dan digemari. Anime pun
mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1990-an ketika televisi swasta Indonesia
menayangkan anime. Anime adalah kartun atau animasi dari negara Jepang yang
memiliki ciri khas melalui gambar berwarna-warni dengan menampilkan
karakter-karakter dalam berbagai macam cerita, serta ditujukan pada beragam jenis
penonton. Anime dipengaruhi oleh gaya gambar manga (komik khas Jepang).
Namun, saat ini pecinta anime (anime lover) dapat menikmati anime dengan cara mengunduh anime atau streaming dari situs-situs internet yang menyajikan anime. Pecinta anime akan mencari cara untuk menunjukkan bahwa mereka sangat
menyukai anime. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pecinta anime adalah
dengan menggunakan produk yang memiliki ciri khas anime. Pecinta anime akan
mencari pakaian hingga aksesoris yang berhubungan dengan anime favoritnya.
Distro yang menyediakan produk-produk anime dapat dijadikan sasaran
utama bagi pecinta anime dalam memuaskan dirinya. Distro dengan tema anime
menjual barang-barang yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
kaos, kemeja, jaket, sandal, sepatu, dompet, tas, topi, gelang, cincin, kalung dan
gantungan kunci. Selain itu, ada yang menjual kostum-kostum yang digunakan
para karakter dalam anime. Kizaru Animanga merupakan salah satu distro yang
berdiri sejak Mei tahun 2009 di kota Bandung. Salah satu keunggulan Kizaru
Animanga menurut Etha selaku manajer Kizaru Animanga Jakarta, bahwa Kizaru
Animanga adalah distro yang memproduksi pakaian yang bukan produk cosplay, tetapi tetap kasual dan dapat disenangi pula oleh umum meski tidak menyukai
anime dan manga sekalipun. Tema anime yang paling diminati adalah Naruto,
One Piece, Gundam dan anime-anime terkini, juga ada kaos dengan tema J-Rock,
misalnya One OK Rock dan Laruku.1
Saat ini, banyak distro-distro yang memiliki tema anime, seperti Prodota,
Clowor, Anime-A Distro, Kiseki Anime, Metro Anime Store, Anime Shop,
Gonzo, Mugiwara Distro, All Blue Distro, Pawn Anime Distro, Deimaru Shop,
Going Merry, XYZ Fashion & Clothing, Joe’s Angels Distro, Hollic Store,
Rakuzan Anime Cloth, Toko Otaku, Kiyoshi Anime Distro, Fenrir Clothing,
Animaru, Kouketsu Shop, Anime Club, Animedition, Bakubu, Toko Novi,
Kaneda Anime Store, dan Yoko Ono. Hal ini yang menyebabkan timbulnya
persaingan antara distro-distro anime. Persaingan ini membuat distro-distro anime
untuk berupaya lebih maksimal dalam membuat perbedaan atau keunikan yang
dimiliki dengan distro lainnya untuk dapat menarik minat konsumen. Perbedaan
ini yang akan membuat distro tersebut lebih unggul dibandingkan distro lainnya.
Dan hal ini yang membuat produk yang dijual laku di pasaran sehingga dapat
memenangi persaingan antara distro.
Kizaru Animanga dalam membuat produknya lebih ke arah yang berbeda
dibanding distro anime lainnya. Hal ini terlihat jelas dalam produk-produk yang
1
Kaori Nusantara. Dapatkan Baju Anime Stylish Kizaru di Hellofest Animaexpo 10. 2014.
telah dibuat tidak meniru pakaian yang digunakan oleh karakter anime yang ada.
Selain itu, ada distro anime lainnya dalam membuat produk lebih condong seperti
pakaian karakter anime sehingga hal ini dapat membuat pecinta anime ataupun
orang biasa ketika memakainya akan merasa sedikit aneh bahkan terkesan norak.
Berikut contoh produk distro anime lain yang dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 1.1: Contoh Produk Distro Anime Lain
Pada gambar di atas, terdapat produk kaos dan jaket yang dibuat oleh distro
anime lain yang menyerupai pakaian karakter dalam anime Naruto. Memang pada
umumnya, setiap distro anime mengadopsi hal yang berhubungan dengan anime
sebagai ciri khas produk yang akan dibuatnya. Kizaru Animanga dalam membuat
produknya tidak condong harus sama atau menyerupai pakaian karakter anime,
akan tetapi produk yang dibuatnya lebih terlihat seperti pakaian umum yang dapat
lambang anime sebagai ciri khas. Berikut contoh produk Kizaru Animanga yang
dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 1.2: Contoh Produk Kizaru Animanga
Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap distro anime dituntut
harus lebih kreatif dalam menerapkan strategi sehingga dapat menarik perhatian
konsumen untuk membeli produk yang dijual. Dalam hal ini, setiap distro anime
akan melakukan promosi guna menarik perhatian konsumen. Menurut Griffin dan
Ebert, promosi digunakan untuk mendukung pemasaran. Tanpa strategi promosi,
maka produk akan sulit untuk sampai kepada konsumen.2 Strategi diskon tidak akan diketahui konsumen tanpa promosi. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan
beragam, dimulai dengan beriklan di televisi, radio, majalah, ataupun mendukung
di suatu kegiatan publik/pengabdian masyarakat. Kegiatan periklanan merupakan
sebagai media utama perusahaan untuk menunjang promosi, karena promosi
memiliki tujuan untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian produk.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif diperlukan adanya bauran promosi,
bauran promosi yang biasa dilakukan ada lima cara, yaitu periklanan, promosi
penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung.
2
Pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang memerlukan elemen media
massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada konsumen.3 Kedua, promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera.4 Ketiga, humas dan publisitas, humas adalah kegiatan yang didefinisikan sebagai
fungsi promosional yang menggunakan komunikasi dua arah untuk mencocokkan
kebutuhan dan minat lembaga atau orang dengan kebutuhan dan minat berbagai
lapisan masyarakat dengan apa lembaga dan orang berkomunikasi.5 Sedangkan publisitas adalah pemuatan berita di media massa tentang perusahaan, produk,
pegawai dan berbagai kegiatannya.6 Keempat, penjualan personal adalah penjualan dengan menggunakan komunikasi langsung tatap muka.7 Kelima, pemasaran langsung adalah upaya perusahaan untuk berkomunikasi secara
langsung dengan calon konsumen untuk menimbulkan tanggapan dan atau
transaksi penjualan.8
Banyak distro anime ataupun distro biasa saat ini dalam mempromosikan
produknya lebih condong menggunakan media online berupa internet/website atau media sosial, karena feedback yang didapat lebih cepat dibanding bentuk promosi lainnya. Seperti pada Nimco Clothing Company dalam melakukan komunikasi
pemasaran lebih kepada penggunaan media sosial Facebook dan Twitter, karena
3
Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm 252. 4
Uyung Sulaksana. 2003. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hlm 109. 5
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. Hlm 91. 6
Alma Buchari. 2000. Manajemen Pemasaran & Pemasaran. Bandung: Alfabeta. Hlm 188.
7
Rizky Soemanagara. 2006. Strategic Marketing Communications. Bandung: Alfabeta. Hlm 43.
8
Morrisan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media
dianggap dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.9 Media sosial dapat menjadi media yang tepat untuk mempromosikan produk ke konsumen, karena
memungkinkan para pelaku usaha berkomunikasi dengan sesamanya, konsumen,
dan calon konsumen. Media sosial dapat membantu untuk menyebarkan pesan
dengan cara yang santai dan komunikatif. Perusahaan dapat menggunakan media
sosial sebagai media untuk mempromosikan produknya, seperti menampilkan
iklan, promo, dan informasi produk. Namun, dalam hal mempromosikan produk
tidak hanya fokus pada penggunaan media sosial saja karena akan memberikan
efek yang kurang efektif, maka strategi promosi yang bersifat offline pun dibutuhkan.
Kizaru Animanga merupakan salah satu distro anime yang ada di Indonesia.
Kizaru Animanga juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin ketat, bahkan
saat ini sudah banyak distro anime lain yang menghasilkan produk sejenis dengan
miliknya. Agar dapat bertahan dan berkembang untuk bersaing dengan distro
lainnya diperlukan strategi yang tepat melalui promosi maupun peningkatan
dalam hal pelayanan. Kizaru Animanga melakukan beberapa strategi dalam
meningkatkan jumlah konsumen. Salah satu strategi yang dilakukan untuk
mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang loyal terhadap
perusahaan melalui bauran promosi (promotion mix) yang meliputi periklanan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran
langsung. Bauran promosi sebagai salah satu strategi yang diambil oleh Kizaru
Animanga, karena strategi ini memiliki pengaruh kuat dalam keberhasilan suatu
9
Anggoro Catur Nugroho. 2011. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran. Universitas Atma
pemasaran. Oleh karena itu, maka penulis ingin menjabarkan secara mendalam
mengenai bauran promosi (promotion mix) yang meliputi periklanan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung
yang dilakukan oleh Kizaru Animanga Jakarta.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah: “Bagaimana strategi promotion mix Kizaru Animanga Jakarta?”
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana periklanan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta?
2. Bagaimana promosi penjualan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta?
3. Bagaimana humas dan publisitas yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta?
4. Bagaimana penjualan personal yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta?
5. Bagaimana pemasaran langsung yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Periklanan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta.
2. Promosi penjualan yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta.
4. Penjualan personal yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta.
5. Pemasaran langsung yang dilakukan Kizaru Animanga Jakarta.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1.Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
dan memperluas wawasan, serta pengembangan penelitian ilmu komunikasi.
Penelitian ini juga berguna untuk referensi mahasiswa yang melakukan kajian
tentang komunikasi pemasaran, khususnya bauran promosi. Hubungan antara
komunikasi dan pemasaran berjalan beriringan untuk menciptakan sinergitas
yang nyata dalam bisnis tertentu. Tanpa komunikasi, sasaran pasar tidak akan
mendapatkan informasi mengenai keunggulan produk atau jasa. Sebaliknya
tanpa adanya pemasaran, proses komunikasi tidak akan berjalan sesuai fungsi
yang terkandung di dalamnya.
1.5.2.Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan
bagi distro Kizaru Animanga untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuannya dalam bidang komunikasi pemasaran, serta menjadi bahan
evaluasi mengenai strategi bauran promosi yang dilakukan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk memecahkan masalah
9
2.1. Definisi Ilmu Komunikasi
Secara etimologi, istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari bahasa latin communicati, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.10 Komunikasi dalam arti umum adalah proses penyampaian pesan, pikiran atau
perasaan oleh komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan).
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik
sudah disadari oleh para cendekiawan. Pada pertengahan abad ke-20, ketika dunia
dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik,
setelah ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film,
radio, televisi dan sebagainya, maka para cendekiawan pada abad sekarang
menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap. Definisi Hovland di atas menunjukkan bahwa yang dijadikan
objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude)
10
Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang
penting. Bahkan definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya
sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah
perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of the other individuals).11
Komunikasi tidak akan berjalan, jika tidak ada media yang mendukungnya.
Media yang dilakukan dalam berkomunikasi disebut sebagai media komunikasi.
Bentuk media yang paling utama adalah panca indera manusia, terutama mata dan
telinga. Melalui panca indera tersebut, pesan yang diterima atau yang akan
disampaikan diproses ke dalam hati (rasa) dan otak (pikiran) manusia.
Komunikasi akan berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau
melemparkan dengan bibir atau lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai
ditangkap komunikan.12
2.2. Konsep Pemasaran
Menurut Philip Kotler, definisi pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya terdapat individu dan kelompok saling mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran berhubungan
dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Salah satu definisi pemasaran sederhana yaitu memenuhi kebutuhan secara
menguntungkan. Asosiasi Pemasaran Amerika menyatakan bahwa pemasaran
11
Ibid. Hlm 10. 12
Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Adya
adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada konsumen dan pengelola
hubungan konsumen dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para
pemilik saham perusahaan.13
Pemasaran juga merupakan ilmu dan seni menjelajah, menciptakan dan
menyampaikan nilai-nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar sasaran demi
memperoleh keuntungan. Pemasaran mencari tahu semua kebutuhan dan
keinginan yang belum terpenuhi, mengukur dan menghitung ukuran pasar yang
teridentifikasi, serta potensi laba. Pemasaran menunjukkan dengan tepat
segmentasi pasar yang dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan. Pemasaran
juga merancang dan meningkatkan produk atau jasa yang tepat. Proses-proses
utama dalam pemasaran, yaitu mengidentifikasi peluang, mengembangkan produk
baru, menarik konsumen, mempertahankan konsumen dan memenuhi pesanan.
2.3. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Menurut Sutisna, komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar.14 Fandy Tjiptono mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang
13
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm 6.
14
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
bersangkutan.15 Komunikasi pemasaran menurut Shimp, dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi
adalah proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu,
atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di
mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran)
antara mereka dengan konsumennya. Tentu saja, pemasaran lebih umum
pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran
banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi
pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran
merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti
yang disebarluaskan kepada konsumen atau kliennya.16
Berdasarkan definisi komunikasi pemasaran menurut para ahli di atas dapat
dikatakan inti dari komunikasi pemasaran adalah konsumen yang dituju dengan
media tertentu sehingga konsumen dapat mengingat produk atau jasa sampai pada
keputusan konsumen untuk memilih produk atau jasa tersebut. Komunikasi
pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau pasar sasaran,
terutama memberitahu dan memperlihatkan bagaimana dan mengapa produk itu
digunakan, siapa pasar sasarannya, di mana dan kapan produk itu dapat diperoleh.
Komunikasi pemasaran memegang peranan penting, karena tanpanya konsumen
tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Tujuan utama kegiatan
aktivitas pemasaran adalah menjangkau khalayak dengan maksud mempengaruhi
15
Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Hlm 219.
16
Terence A. Shimp. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
perilaku. Seluruh aktivitas komunikasi pemasaran diarahkan pada pencapaian
suatu atau lebih tujuan-tujuan berikut:17
1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk.
2. Menciptakan akan kesadaran merek (brand awareness). 3. Mendorong sikap positif dan mempengaruhi niat membeli.
4. Memfasilitasi pembelian.
2.4. Proses Komunikasi Pemasaran
Gambar 2.1: Model Proses Komunikasi Pemasaran
(Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Hlm 219)
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran, yaitu:18 1. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (komunikator yang menyampaikan pesan) dan penerima
(komunikan pesan). Konteks ini menjelaskan bahwa komunikatornya adalah
produsen/perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar
pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum.
17
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm
204. 18
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, di antaranya:
a) Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan oleh pengirim.
b) Pesan, yaitu himpunan berbagai simbol (verbal atau nonverbal) dari suatu
gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.
c) Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi
pemasaran dapat bersifat personal maupun nonpersonal. Media personal
dapat dipilih dari tenaga penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli
profesional, atau dari masyarakat umum. Media nonpersonal meliputi media
massa (radio, televisi, internet, koran, majalah, tabloid), kondisi lingkungan,
ataupun peristiwa tertentu.
d) Respon, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima
(komunikan).
e) Feedback, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.
f) Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya
menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, masalah
semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan maupun pengiriman kembali respon membutuhkan
a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.
2.5. Strategi Pemasaran
Istilah strategi berasal dari kata Yunani “strategeia”, yang berarti seni atau
ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada
zaman dulu yang sering diwarnai dengan perang, di mana jenderal dibutuhkan
untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.
Pernyataan strategi secara jelas merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua
anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil
akan bersifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan
yang lain.19
Strategi adalah perangkat yang bertujuan untuk memberikan proposisi nilai
yang konsisten dan membangun citra yang berbeda kepada pasar sasaran. Salah
satu di antara peraturan terbaik dalam pengembangan suatu strategi adalah
berjuang untuk mengetahui apa yang disukai oleh pasar sasaran dan
memperbanyak lagi hal-hal yang disukai itu. Jika perusahaan memiliki strategi
yang sama dengan yang dimiliki oleh para pesaingnya, berarti perusahaan tidak
memiliki strategi apapun.
19
Jika strategi suatu perusahaan berbeda dari yang lain, namun mudah ditiru,
berarti perusahaan memiliki strategi yang lemah. Jika strategi berbeda secara unik
dan sulit untuk ditiru, berarti perusahaan memiliki strategi yang kuat dan dapat
bertahan lama. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Bruce Henderson,
pendiri Boston Consuling Group, bahwa jika suatu bisnis tidak mempunyai
keunggulan yang khas dibandingkan dengan para pesaingnya, maka ia tidak
memiliki alasan untuk tetap berdiri.20
Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun untuk
mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat
keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki
kontak paling besar dan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap
lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting
dalam pengembangan strategi.
Menurut Coray (dalam Dolan, 1991), menyatakan bahwa dalam strategi
pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkaitan, antara lain:21
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang dilayani. Pemilihan pasar dimulai
dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang
paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
2. Perencanaan produk, meliputi spesifikasi produk yang dijual, pembentukan lini
produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu
sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh konsumen dengan
melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama
20
Philip Kotler. 2004. Marketing Insight from A to Z: 80 Konsep Yang Harus Dipahami Setiap
Manager. Jakarta: Erlangga. Hlm 191. 21
merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi dan
bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang
mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada konsumen.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (bauran promosi), yang meliputi periklanan, promosi
penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung.
2.6. Bauran Promosi
Menurut Michael Ray, promosi sendiri didefinisikan sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai oleh pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau dalam
memperkenalkan suatu gagasan.22 Promosi merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari suatu kegiatan pemasaran. Promosi membuat konsumen
mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan mengajak
konsumen untuk melalukan kegiatan pembelian.23 Kegiatan promosi sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan kepada konsumen.
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk berkomunikasi dengan konsumen. Promosi mencakup seluruh
elemen-elemen dari bauran promosi (promotion mix). Banyak praktisi pemasaran yang
22
Morrisan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Hlm 16. 23
menggunakan istilah promosi mengacu pada promosi penjualan, yaitu kegiatan
pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan,
distributor atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan.24 Promosi bertujuan untuk membangun citra merek dan pengenalan produk baru
yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan.
Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa bauran promosi dalam sebuah
perusahaan terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
publisitas, penjualan personal, serta pemasaran langsung yang digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan.25 Berikut penjelasan mengenai alat-alat dalam komunikasi pemasaran atau yang biasa disebut bauran promosi (promotion mix), di antaranya:
2.6.1.Periklanan (advertising)
Periklanan adalah bentuk komunikasi yang membutuhkan elemen media
massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada konsumen.26 Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau
jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu, karena banyaknya bentuk dan
penggunaan periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum
semuanya. Namun, kualitas khusus berikut sepatutnya diperhatikan:27
a) Presentasi umum. Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam
keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang terstandardisasi,
24
Ibid. Hlm 25. 25
Philip Kotler dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm 600.
26
Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm 252. 27
karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa
motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
b) Tersebar luas. Periklanan adalah media yang berdaya sebar luas yang
memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali.
c) Ekspresi yang lebih kuat. Periklanan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara
dan warna yang penuh seni.
d) Tidak bersifat pribadi (nonpersonal). Khalayak tidak merasa wajib untuk
memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog,
bukan dialog dengan khalayak.
Terdapat tiga tujuan utama dari periklanan, yaitu menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan konsumen akan suatu produk. Periklanan dengan
tujuan menginformasikan, berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa
agar hal-hal penting mengenai produk dapat disampaikan dalam pesan iklan.
Tujuan yang kedua adalah membujuk, biasanya ditampilkan dalam pesan-pesan
iklan perbandingan. Pemasar berusaha membandingkan kelebihan produk yang
ditawarkan dengan produk yang lain. Tujuan yang terakhir adalah mengingatkan,
digunakan untuk produk-produk yang cukup dikenal oleh konsumen dan
mempunyai kelompok konsumen tertentu.28
Media penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses
komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai kepada kelompok sasaran
yang diinginkan. Memilih media yang tepat akan menentukan apakah pesan yang
28
ingin disampaikan kepada kelompok sasaran akan sampai atau tidak. Faktor kunci
periklanan adalah bahwa iklan harus menggugah perhatian calon konsumen
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Para konsumen potensial
dibuat untuk memperhatikan dan peduli terhadap produk yang memberikan
manfaat bagi mereka yang akan memberikan alasan bagi mereka untuk membeli.
Periklanan juga penting untuk menghubungkan konsumen yang sudah ada dan
mengingatkan mereka akan alasan dalam memilih produk yang diiklankan.
Konsumen yang sudah ada juga dibuat untuk tetap menjaga hubungan dengan
produk dan jasa terbaru yang tersedia bagi mereka, dengan mengingatkan
keberadaan produk secara intensif.29
2.6.2.Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif, umumnya berjangka pendek, yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan
jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang.30 Promosi penjualan juga dapat mendorong konsumen dengan segera untuk melakukan pembelian.31 Adapun tujuan promosi penjualan dapat disebutkan sebagai berikut:32
a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.
b. Mengkomunikasikan produk baru.
29
Agus Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm 72.
30
Uyung Sulaksana. 2003. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hlm 109. 31
Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm 257 32
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan produk.
f. Memotivasi konsumen agar membeli suatu produk.
Metode promosi penjualan dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu
promosi penjualan konsumen dan promosi penjualan perdagangan. Teknik
promosi penjualan konsumen ditujukan untuk memotivasi konsumen agar
mencoba mendatangi toko dan membeli produk tertentu. Teknik ini dimanfaatkan
untuk menarik konsumen mendatangi toko, memperkenalkan produk baru, atau
untuk mempromosikan produk yang sudah dikenal. Adapun promosi penjualan
perdagangan ditujukan untuk memberikan dorongan kepada grosir dan pengecer
agar membawa dan memasarkan produk perusahaan secara agresif. Teknik
promosi ini pada umumnya menawarkan imbalan kepada perantara berupa uang,
barang dagangan, hadiah, atau bantuan promosi, agar membeli produk atau
menyelenggarakan aktivitas tertentu.33
Promosi penjualan dilakukan untuk menawarkan nilai tambah kepada
konsumen, seperti stimulus untuk memotivasi penjualan dengan cepat. Stimulus
ini dapat ditujukan kepada konsumen, distributor, agen dan anggota wiraniaga.
Biaya promosi dikeluarkan langsung oleh perusahaan yang memulai aktivitas,
pada umumnya oleh produsen. Beberapa teknik promosi penjualan menawarkan
stimulus langsung atau insentif untuk memotivasi penerima pesan promosi agar
segera membeli suatu produk. Stimulus seperti potongan harga, kupon, premi,
33
ditawarkan sebagai nilai tambah pada produk dasar dan dimaksudkan untuk
memotivasi konsumen agar bertindak lebih cepat, karena promosi penjualan
digunakan sebagai sarana percepatan penjualan.34
Sifat-sifat promosi penjualan menurut Fandy Tjiptono di antaranya, yakni
sebagai berikut:35
1. Komunikasi, yaitu sifat yang memberikan informasi untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen.
2. Insentif, yaitu sifat yang memberikan keistimewaan dan rangsangan yang
bernilai pada konsumen.
3. Undangan, yaitu sifat yang mengundang konsumen untuk membeli produk saat
itu juga.
Setelah menentukan alat-alat promosi penjualan apa saja yang akan
digunakan, pemasar harus memutuskan tentang ukuran insentif, syarat-syarat
keikutsertaan dan lamanya masa promosi penjualan. Pemasar juga harus
memikirkan cara mempromosikan dan mendistribusikan program promosi itu
sendiri. Terakhir, mengevaluasi program promosi penjualan. Metode yang umum
digunakan adalah membandingkan penjualan sebelum, selama dan setelah
promosi. Selain itu, dapat juga dievaluasi melalui eksperimen yang
mengubah-ubah beberapa faktor seperti nilai insentif, lama promosi dan saluran
distribusinya.36
34
Ibid. Hlm 161. 35
Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Hlm 229.
36
2.6.3.Humas dan Publisitas (publicity and public relations)
Humas merupakan kegiatan yang didefinisikan sebagai fungsi promosional
yang menggunakan komunikasi dua arah untuk mencocokkan kebutuhan dan
minat lembaga atau orang dengan kebutuhan dan minat berbagai lapisan
masyarakat dengan apa lembaga dan orang harus berkomunikasi.37 Sedangkan publisitas adalah pemuatan berita di media massa tentang perusahaan, produk,
pegawai dan berbagai kegiatannya, pemuatan berita dalam publikasi ini tidak
dipungut biaya.38 Banyak perusahaan menggunakan humas pemasaran (marketing public relations) untuk melaksanakan promosi perusahaan atau produk dan membuat citra perusahaan dan produk. Humas memiliki peran, di antaranya:39 a) Membantu meluncurkan produk baru.
b) Membantu dalam melakukan penempatan posisi kembali produk yang sudah
dewasa.
c) Membangun minat dalam sebuah kategori produk.
d) Mempengaruhi kelompok target yang spesifik.
e) Mempertahankan produk yang mengalami masalah di masyarakat.
f) Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.
Membina hubungan baik dengan menciptakan pengembangan komunikasi
adalah strategi yang sangat baik karena sifatnya berkelanjutan bagi perusahaan.
Walau efeknya lambat, namun proses kenaikan kepercayaan dan penyaluran pesan
akan semakin meningkat secara konstan. Keandalannya adalah promosi ini tidak
37
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. Hlm 91. 38
Alma Buchari. 2000. Manajemen Pemasaran & Pemasaran. Bandung: Alfabeta. Hlm 188.
39
langsung rapuh, tidak seperti penciptaan kepercayaan lewat iklan atau promosi
langsung.40 Maksudnya, bahwa hubungan masyarakat dan publisitas sangat dipercaya, karena humas melalui publisitas dapat menjangkau banyak calon
konsumen yang menghindari sales person dan iklan, karena pesan yang disampaikan kepada konsumen lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi
yang ditujukan untuk menghasilkan penjualan.
2.6.4.Penjualan Personal (personal selling)
Penjualan personal adalah bentuk komunikasi langsung antara produsen dan
konsumen untuk mengenalkan produk kepada calon konsumen, memberikan
pemahaman, agar mereka mencoba dan bersedia membeli produknya.41 Penjualan personal merupakan penjualan dengan menggunakan komunikasi langsung
person-to-person (tatap muka). Perusahaan dapat menjual produknya langsung kepada konsumen melalui sales person yang berada di bawah naungan sales manager yang mempromosikan produknya secara langsung kepada pasar sasaran.42
Dalam saluran komunikasi personal, melibatkan dua orang atau lebih,
berkomunikasi dengan tatap muka, atau presentasi di hadapan sekelompok
audience, sehingga umpan balik/feedback dan evaluasi mengenai pesan atau informasi dapat segera dilakukan. Penjualan personal memungkinkan untuk
mencari pembeli atau membujuk konsumen, sehingga dapat membuka jalan untuk
40
Ilham Prisgunanto. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi & Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hlm 76. 41
Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Hlm 224.
42
mencapai tujuan, memenuhi kebutuhan dan mendorong transaksi pembelian.
Penjualan personal merupakan sarana efektif untuk membangun preferensi,
keyakinan, dan tindakan pembelian.43
Penjualan personal dapat diandalkan karena mampu mendekatkan
konsumen dengan penjual. Konsumen akan tanpa sungkan bertanya dan mencari
tahu tentang kemampuan produk dengan leluasa. Keandalan penjualan personal
juga terletak pada pendekatan pribadi dan keintiman kekeluargaan yang mungkin
ada. Faktor inilah yang mempermudah proses pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan.44
Menurut Fandy Tjiptono, penjualan personal memiliki beberapa sifat, antara
lain:45
a. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.
b. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan hubungan yang
lebih akrab.
c. Response, yaitu situasi yang seolah-seolah mengharuskan konsumen untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi.
Dari sifat-sifat tersebut, maka metode ini memiliki kelebihan, yaitu
operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi konsumen dan
menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, konsumen
43
Philip Kotler. 2003. Marketing Management (11th edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Hlm
580. 44
Ilham Prisgunanto. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi & Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hlm 74. 45
yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan
jangka panjang dengan konsumennya. Pada umumnya, aktivitas penjualan
personal memiliki beberapa fungsi berikut:46
a) Mencari prospek, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
mereka.
b) Menetapkan sasaran, yaitu menentukan konsumen yang akan dituju.
c) Mengkomunikasikan, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan
kepada konsumen.
d) Menjual, yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada konsumen.
e) Melayani, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada konsumen.
f) Mengumpulkan informasi, yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.
g) Mengalokasikan, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi
pembeli.
2.6.5.Pemasaran Langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung merupakan bagian dari elemen bauran promosi dalam
komunikasi pemasaran. Pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon konsumen sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan.47 Perlu ditegaskan bahwa pemasaran langsung bukanlah sekedar kegiatan mengirim
46
Agus Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm 109.
47
Morrisan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media
surat (direct mail) dan mengirim katalog perusahaan (mail-order catalogs) kepada konsumen.
Pemasaran langsung mencakup berbagai aktivitas termasuk pengelolaan
database, penjualan langsung, telemarketing dan iklan tanggapan langsung dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti mengirim surat
langsung kepada konsumen dan calon konsumen atau melalui internet, media
cetak dan media penyiaran.48 Sifat-sifat pemasaran langsung menurut Kotler dan Armstrong, di antaranya adalah:49
1.Pemasaran langsung bersifat nonpublik, yaitu pesan biasanya diarahkan kepada
orang tertentu.
2.Pemasaran langsung bersifat segera dan memenuhi kebutuhan tertentu, yaitu
pesan dapat dipersiapkan dengan sangat cepat dan disesuaikan untuk menarik
calon konsumen tertentu.
3.Pemasaran langsung bersifat interaktif, karena alat-alat pemasaran langsung
memungkinkan adanya dialog antara perusahaan dan konsumen.
Kondisi yang mendorong tumbuhnya upaya pemasaran langsung oleh
perusahaan adalah dengan mempertimbangkan kondisi konsumen dan perubahan
lingkungan yang bercirikan:50
a) Biaya transportasi mahal, kemacetan lalu lintas di setiap sisi kota, kesulitan
mencari tempat parkir yang semakin tinggi.
b) Keterbatasan waktu, antrean di kasir yang panjang.
48
Ibid. 49
Philip Kotler dan Gary Armstrong. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hlm 137.
50
c) Banyak toko tidak lagi menjual barang-barang khusus yang dianggap sering
menjadi produk lambat yang terjual.
d) Perkembangan dalam bidang teknologi yang memungkinkan terciptanya
cara-cara untuk membuat lalu lintas informasi yang cepat.
e) Semakin mudahnya perusahaan melakukan penyusunan database konsumen.
2.7. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Setiap perusahaan melakukan promosi, tujuan yang pertama hendak dicapai
adalah memberikan informasi tentang suatu merek kepada khalayak sehingga
terbentuk kesadaran merek dalam benak khalayak. Awareness atau disebut juga kesadaran maksudnya khalayak menyadari akan adanya suatu perusahaan atau
produk. Kegiatan komunikasi dikatakan berhasil jika khalayak sadar akan produk
atau merek tersebut.
Definisi merek menurut A. Aaker dalam Rangkuti adalah nama dan atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan
maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah
produk tertentu. Pada hakikatnya, merek membedakan penjual atau pembuat.
Dengan demikian, yang membedakannya adalah barang-barang dan jasa yang
dihasilkan oleh kompetitor.51 Merek merupakan nama yang disebut terhadap produk untuk memberikan identitas pada produk. Merek mempunyai peranan
yang sangat penting, karena dengan suatu produk memiliki suatu merek maka
51
Freddy Rangkuti. 2002. The power of brands, teknik mengelola brand equity dan strategi
produk tersebut dikenal dan dapat dibedakan dengan produk lain sehingga
khalayak menyadari akan merek tersebut.
Kesadaran merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul
dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk
tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran merek
adalah dimensi dasar dalam ekuitas merek. Berdasarkan cara pandang konsumen,
sebuah merek tidak memiliki ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan
merek tersebut.52
Definisi kesadaran merek menurut David A. Aaker yang dikutip dalam
Handayani dkk, mendefinisikan kesadaran merek adalah kemampuan dari
konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
termasuk ke dalam kategori produk tertentu.53 Kesadaran merek adalah kemampuan untuk mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merek dalam
kategori, secara cukup rinci untuk melalukan pembelian.54 Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesadaran merek adalah konsumen mampu
mengenali dan mengingat merek secara rinci dalam benak konsumen.
Peran kesadaran merek dalam keseluruhan ekuitas merek tergantung dari
sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu merek. Berikut
tingkatan brand awareness (kesadaran merek):55
52
Terence A. Shimp. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta: Erlangga. Hlm 11. 53
Desy Handayani, dkk. 2010. Brand Operation. Jakarta: Esensi. Hlm 64.
54
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks. Hlm 213.
55
Freddy Rangkuti. 2002. The power of brands, teknik mengelola brand equity dan strategi
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek). Tingkat yang paling rendah dalam kesadaran merek, di mana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek
walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.
2. Brand recognition (pengenalan merek). Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seseorang pembeli memilih suatu merek pada saat
melakukan pembelian.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek). Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merek tertentu tanpa dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan,
konsumen tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran). Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka
merek yang paling banyak disebutkan pertama sekali merupakan puncak
pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari
berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.
2.8. Loyalitas Konsumen
Berbicara tentang loyalitas konsumen, faktor utama untuk mencapai tahap
tersebut adalah kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan elemen
yang paling substansial untuk memenangkan persaingan dan meraih loyalitas
konsumen. Menurut Richard F. Gerson (1997), kepuasan atau ketidakpuasan
interaksi jasa (service encounter) yang sebenarnya. Kepuasan konsumen terjadi setelah mengonsumsi produk atau jasa yang dibelinya. Konsumen umumnya
mengevaluasi pengalaman penggunaan suatu produk untuk memutuskan apakah
mereka akan menggunakan kembali produk tersebut. Richard F. Gerson juga
mengungkapkan bahwa hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan
konsumen ditentukan oleh persepsi konsumen. Kepuasan adalah persepsi
konsumen bahwa harapannya telah terpenuhi.56
Menurut Fandy Tjiptono, loyalitas konsumen adalah komitmen konsumen
terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif
dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan
keluhan. Sedangkan kepuasan konsumen tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan
sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.57 Loyalitas konsumen sangat penting bagi perusahaan dalam menjaga
kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Konsumen
yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu,
sehingga mempunyai sifat antusias untuk memperkenalkan kepada siapapun yang
mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya, konsumen yang loyal tersebut
akan memperluas kesetiaan mereka pada produk-produk lain buatan produsen
yang sama. Dan pada akhirnya, mereka adalah konsumen yang setia pada
produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya. Pentingnya mempertahankan
56
Arief. 2007. Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan. Malang: Bayumedia Publishing. Hlm 167.
57
konsumen adalah untuk mencegah kemungkinan konsumen berpaling ke produk
lain, yang mana perusahaan akan mendapatkan keuntungan lebih besar dalam
menghemat pengeluaran daripada memperoleh konsumen baru.
2.9. Distro Anime
Distro atau distribution store merupakan sebuah tempat yang menjual berbagai pernak-pernik dari sebuah komunitas. Komunitas yang seringkali
membuat distro adalah komunitas musik, biasanya musik indie, dan juga
skateboard. Barang yang dijual adalah kaos, CD album dari sebuah band indie, topi, sepatu, dan lain-lain. Pada awalnya, distro berkembang di kota Bandung
yang terdapat banyak sekali komunitas yang bergerak di bidang musik
underground dan juga skateboard. Perkembangan ini dimulai di sebuah studio musik Reverse di daerah Sukasenang sekitar tahun 1994. Semula Richard (mantan
drummer Pas Band), Helvi dan Didit, kemudian dikenal dengan Dxxxt (tiga orang pendiri pertama dari Reverse), hanya memasarkan produk-produk spesifik yang
diminati oleh komunitas penggemar musik rock, pop, metal, punk, hardcore, skateboard, BMX, surfing, dan lain sebagainya. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki
kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di
Indonesia, dan 300 lebih distro di Bandung.58
Hal yang menarik dari distro adalah desain penataan layout interior yang mempunyai ciri khas tersendiri antara distro satu dengan distro lainnya, semua
58
La Casa Comics. Sejarah dan Perkembangan Distro di Indonesia. 2014.
ingin menampilkan identitasnya masing-masing. Hal menarik lainnya juga ketika
berkunjung ke salah satu distro adalah penataan tempat, barang maupun tata
cahaya yang diatur dengan sangat menarik. Lahan distro kebanyakan tidak terlalu
besar dan luas, namun dapat disulap menjadi tempat berbelanja busana yang
sangat nyaman untuk para calon pembeli yang berkunjung dengan variasi warna
yang menarik untuk memberi kenyamanan setiap orang yang datang untuk
membeli ataupun sekedar mencari tahu gaya busana anak muda terkini.
Sebelum membahas mengenai distro anime, penulis terlebih dahulu akan
menjelaskan tentang anime. Anime merupakan animasi dari negara Jepang yang
memiliki berbagai macam cerita, serta ditujukan untuk berbagai usia. Anime
sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu animation yang dibaca anime-shon dengan pelafalan Jepang. Kata anime-shon ini kemudian berubah menjadi anime saja yang berarti animasi khas Jepang. Anime sendiri masuk di
Indonesia pada tahun 1980-an yang dikemas dalam bentuk kaset video. Setelah
tahun 1990-an, anime pun mulai masuk ke stasiun televisi di Indonesia dan
mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi
khas Jepang, tetapi sampai sekarang istilah anime sendiri digunakan untuk
membedakan antara film animasi buatan Jepang dengan yang lain. Yang
membedakannya adalah kultur budaya, seperti yang diketahui bahwa di Jepang
ada yang namanya manga (komik khas Jepang). Hal ini yang mempengaruhi
perbedaannya. Anime dipengaruhi oleh gaya gambar manga. Anime saat ini sudah