SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGELOLAAN
NERACA SUMBER DAYA MINERAL PADA PUSAT SUMBER
DAYA GEOLOGI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Sistem Informasi
Ariz Mono Digdoyo
1.05.10.424
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian... 4
1.4. Kegunaan Penelitian... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis... 5
1.5. Batasan Masalah... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6
1.7. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1. Sistem... 10
2.2. Sistem informasi ... 10
2.3. Sistem Informasi Geografis ... 10
2.4. Neraca ... 11
2.5. Data Spasial ... 11
2.6. MapServer ... 12
2.7. MS4W (MapServer for Windows) ... 13
2.7. Map File ... 14
2.8. Quantum GIS ... 17
2.9. Pmapper ... 17
2.10. Wampserver ... 18
2.11. PostgreSQL ... 18
2.12. PostGIS... 19
2.13. Adobe Dreamweaver CS5 ... 20
2.14. Notepad++ ... 23
2.16. XML ... 25
2.17. CSS ... 26
2.18. JavaScript ... 27
2.19. PHP... 28
2.20. MySQL ... 30
2.21. Jquery ... 31
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Objek Penelitian ... 33
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 33
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 35
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 37
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 38
3.2. Metode Penelitian... 38
3.2.1. Desain Penelitian ... 38
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 39
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 40
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 40
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43
1) Flow Map ... 43
2) Data Flow Diagram ... 44
3) Kamus Data ... 44
4) Perancangan Basis Data ... 44
a. Normalisasi ... 44
b. Tabel Relasi ... 46
3.2.4. Pengujian Software ... 47
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48
3.3.1. Analisis Dokumen ... 49
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 49
3.3.2.1. Flow Map ... 50
3.3.2.2. Diagram Konteks ... 52
3.3.2.3. Data Flow Diagram ... 52
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56
4.1. Perancangan Sistem ... 56
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 56
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 57
4.1.3.1. Diagram Konteks ... 57
4.1.3.2. Data Flow Diagram ... 58
4.1.3.2.1. DFD Level 1 ... 58
4.1.3.2.2. DFD Level 2 proses 2 ... 59
4.1.3.2.3. DFD Level 2 proses 3 ... 59
4.1.3.3. Kamus Data ... 59
4.1.4. Perancangan Basis Data ... 64
4.1.4.1. Normalisasi ... 65
4.1.4.2. Relasi Tabel ... 67
4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 68
4.1.4.4. Struktur File ... 68
4.1.4.5. Kodifikasi ... 72
4.2. Perancangan Antar Muka ... 73
4.2.1. Struktur Menu ... 73
1. Struktur menu User ... 74
2. Struktur menu Admin KPP ... 75
3. Struktur menu Pusat & Eselon ... 76
4.2.2. Perancangan Input ... 77
2. Admin(KPP) ... 81
3. Pusat & Eselon ... 85
4.2.3. Perancangan Output ... 86
1. User ... 86
2. Admin (KPP) ... 95
3. Pusat & Eselon ... 95
4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan... 96
4.4. Implementasi ... 96
4.4.1. Batasan Implementasi (optional) ... 97
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 98
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 98
4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 99
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 102
1. User ... 102
2. Admin (KPP) ... 105
3. Pusat & Eselon ... 106
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 107
1. WampServer ... 107
2. MS4W 3.0.6 ... 113
4. PostgreSQL ... 119
4.4.7. Penggunaan Program... 128
1. User ... 129
2. Admin(KPP) ... 139
3. Pusat & Eselon ... 146
4.5. Pengujian ... 147
4.5.1. Rencana Pengujian ... 147
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 148
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 152
5.1 Kesimpulan ... 152
5.2 Saran ... 153
DAFTAR PUSTAKA ... 154
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Waktu Kegiatan Penelitian... 7
Tabel 3.1. Langkah Prototipe ... 43
Tabel 4.1. Kamus Data ... 64
Tabel 4.2. Struktur File Neraca ... 70
Tabel 4.3. Struktur File Komoditi ... 71
Tabel 4.4. Struktur File Wilayah ... 71
Tabel 4.5. Implementasi antar muka user ... 105
Tabel 4.6. Implementasi antar muka admin(KPP) ... 105
Tabel 4.7. Implementasi antar muka Pusat & eselon ... 106
Tabel 4.8. Rencana Pengujian ... 148
Tabel 4.9. Pengujian Login Admin ... 149
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Arsitektur Komponen Mapserver ... 12
Gambar 3.1. Struktur Organisasi ... 38
Gambar 3.2. Metode Prototype ... 41
Gambar 3.3. Flow Map sistem yang berjalan ... 51
Gambar 3.4. Diagram Konteks sistem yang berjalan ... 52
Gambar 3.5. DFD level 1 sistem yang berjalan ... 53
Gambar 3.6. DFD level 2 proses 1 sistem yang berjalan ... 53
Gambar 3.7. DFD level 2 proses 2 sistem yang berjalan ... 54
Gambar 3.8. DFD level 2 proses 3 sistem yang berjalan ... 54
Gambar 3.9. DFD level 2 proses 4 sistem yang berjalan ... 54
Gambar 4.1. Diagram Konteks usulan ... 57
Gambar 4.2. DFD level 1 usulan ... 58
Gambar 4.3. DFD level 2 proses 2 usulan ... 59
Gambar 4.4. DFD level 2 proses 3 usulan ... 59
Gambar 4.6. Relasi antar tabel usulan ... 67
Gambar 4.7. ERD usulan ... 68
Gambar 4.8. Struktur menu user ... 74
Gambar 4.9. Struktur menu admin KPP... 75
Gambar 4.10. Struktur menu pusat & eselon ... 76
Gambar 4.11. Tampilan perancangan layer utama ... 77
Gambar 4.13.Tampilan perancangan menu Skala... 78
Gambar 4.14.Tampilan perancangan menu Print ... 79
Gambar 4.15.Tampilan perancangan Tools ... 80
Gambar 4.16.Tampilan perancangan pilih Layer tampil ... 80
Gambar 4.17.Tampilan perancangan menu Reference ... 81
Gambar 4.18.Tampilan perancangan menu login ... 81
Gambar 4.19.Tampilan perancangan menu Dashboard ... 82
Gambar 4.20.Tampilan perancangan menu Tabel Neraca Mineral ... 82
Gambar 4.21.Tampilan perancangan menu Detail Neraca Mineral ... 83
Gambar 4.22.Tampilan perancangan menu Web-GIS ... 83
Gambar 4.23.Tampilan perancangan menu Tambah Data ... 84
Gambar 4.24.Tampilan perancangan menu Detail per field ... 84
Gambar 4.25.Tampilan perancangan menu Edit ... 85
Gambar 4.26.Tampilan perancangan menu Dashboard ... 85
Gambar 4.27.Tampilan perancangan menu Detail neraca mineral ... 86
Gambar 4.28. Tampilan perancangan menu searching ... 87
Gambar 4.29.Tampilan perancangan output serching... 87
Gambar 4.30.Tampilan perancangan menu print ... 88
Gambar 4.31.Tampilan perancangan output print... 88
Gambar 4.32. Tampilan perancangan output zoomfull ... 89
Gambar 4.33. Tampilan perancangan output zoomin ... 90
Gambar 4.34. Tampilan perancangan output zoomout ... 90
Gambar 4.36. Tampilan perancangan output select ... 92
Gambar 4.37. Tampilan perancangan output tool tip ... 92
Gambar 4.38. Tampilan perancangan output transparency ... 93
Gambar 4.39. Tampilan perancangan output refresh ... 94
Gambar 4.40. Tampilan perancangan output choise layer ... 94
Gambar 4.41. Tampilan perancangan output pilihan tabel neraca ... 95
Gambar 4.42. Tampilan perancangan output tabel laporan neraca mineral ... 95
Gambar 4.43. Arsitektur jaringan WebGIS – PostgreSQL ... 96
Gambar 4.44. Proses 1 instalasi wampserver ... 107
Gambar 4.45. Proses 2 instalasi wampserver ... 108
Gambar 4.46. Proses 3 instalasi wampserver ... 109
Gambar 4.47. Proses 4 instalasi wampserver ... 109
Gambar 4.48. Proses 5 instalasi wampserver ... 110
Gambar 4.49. Proses 6 instalasi wampserver ... 110
Gambar 4.50. Proses 7 instalasi wampserver ... 111
Gambar 4.51. Proses 8 instalasi wampserver ... 111
Gambar 4.52. Proses 9 instalasi wampserver ... 112
Gambar 4.53. Proses 10 instalasi wampserver ... 112
Gambar 4.54. Proses 1 instalasi MS4W ... 112
Gambar 4.55. Proses 2 instalasi MS4W ... 113
Gambar 4.56. Proses 3 instalasi MS4W ... 114
Gambar 4.57. Proses 4 instalasi MS4W ... 114
Gambar 4.59. Proses 6 instalasi MS4W ... 115
Gambar 4.60. Proses 7 instalasi MS4W ... 116
Gambar 4.61. Proses 8 instalasi MS4W ... 116
Gambar 4.62. Proses 9 instalasi MS4W ... 117
Gambar 4.63. Proses 1 instalasi pmapper ... 117
Gambar 4.64. Proses 2 instalasi pmapper ... 118
Gambar 4.65. Proses 3 instalasi pmapper ... 118
Gambar 4.66. Proses 4 instalasi pmapper ... 119
Gambar 4.67. Proses 1 instalasi postgresql ... 119
Gambar 4.68. Proses 2 instalasi postgresql ... 120
Gambar 4.69. Proses 2 instalasi postgresql ... 120
Gambar 4.70. Proses 3 instalasi postgresql ... 121
Gambar 4.71. Proses 4 instalasi postgresql ... 121
Gambar 4.72. Proses 5 instalasi postgresql ... 122
Gambar 4.73. Proses 6 instalasi postgresql ... 122
Gambar 4.74. Proses 7 instalasi postgresql ... 123
Gambar 4.75. Proses 8 instalasi postgresql ... 123
Gambar 4.76. Proses 9 instalasi postgresql ... 124
Gambar 4.77. Proses 1 instalasi postgis ... 124
Gambar 4.78. Proses 2 instalasi postgis ... 125
Gambar 4.79. Proses 3 instalasi postgis ... 125
Gambar 4.80. Proses 4 instalasi postgis ... 126
Gambar 4.82. Proses 6 instalasi postgis ... 127
Gambar 4.83. Proses 7 instalasi postgis ... 127
Gambar 4.84. Proses 8 instalasi postgis ... 128
Gambar 4.85. Tampilan layer Indonesia aktif ... 129
Gambar 4.86. Tampilan layer Provinsi aktif ... 130
Gambar 4.87. Tampilan layer Kabupaten aktif ... 130
Gambar 4.88. Tampilan layer Indonesia Relief, Provinsi, Kabupaten aktif ... 131
Gambar 4.89. Tampilan menu Pencarian/Search for aktif ... 132
Gambar 4.90. Tampilan menu Skala/Scale aktif ... 132
Gambar 4.91. Tampilan tools Zoom in-Zoom Out aktif ... 133
Gambar 4.92. Tampilan tools Zoom Full aktif ... 134
Gambar 4.93. Tampilan tools Zoom In aktif... 134
Gambar 4.94. Tampilan tools Zoom Out aktif ... 135
Gambar 4.95. Tampilan tools Pan aktif ... 136
Gambar 4.96. Tampilan tools Identity aktif ... 136
Gambar 4.97. Tampilan tools Select aktif ... 137
Gambar 4.98. Tampilan tools Tip aktif ... 138
Gambar 4.99. Tampilan tools Transparency aktif ... 138
Gambar 4.100. Tampilan tools Refresh aktif ... 139
Gambar 4.101. Tampilan layar login ... 140
Gambar 4.102. Tampilan layer Dashboard ... 141
Gambar 4.103. Tampilan menu neraca mineral ... 141
Gambar 4.105. Tampilan layer tabel neraca mineral ... 142
Gambar 4.106. Tampilan menu detail ... 143
Gambar 4.107. Tampilan layer detail ... 143
Gambar 4.108. Tampilan edit... 144
Gambar 4.109. Tampilan layer edit neraca mineral ... 144
Gambar 4.110. Tampilan menu delete ... 145
Gambar 4.111. Tampilan menu tambah data ... 145
Gambar 4.112. Tampilan layer tambah data neraca mineral ... 146
Gambar 4.113. Tampilan dashboad pusat dan eselon ... 146
DAFTAR SIMBOL
Simbol 3.1.Flowmap
No Simbol Nama Keterangan
1 Dokumen
sebagai dokumen input dan output
2 Proses Manual
sebagai penunjuk kegiatan manual
yang dilakukan oleh orang
3
Proses Komputerisasi
menunjukan proses dari operasi
program komputer
5 Delicion Menunjukan pilihan keputusan
6 Aliran
Menunjukan data-data yang mengalir pada sistem
disimpanke dalam suatu disk/harddisk
Simbol 3.2. Simbol DFD
No Simbol Nama Keterangan
1 Penghubung Keluar atau masuk dari bagian lain flowchart khususnya
halaman yang sama
2 Proses Merupakan proses komputer yang mengalir pada sistem
3 Storage Media data-data yang mengalir pada sistem
1
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Baba. Dan U.S. Wiradisasta. 2000. Sistem Informasi Geografis; Sarana Manajemen Sumberdaya. Laboratorium Pengindraan Jauh dan Kartografi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Tangerang: Graha Ilmu.
Gumelar, Dani. 2003. Data Spasial, Ilmu Komputer, Jakarta.
Kristanto, Andri. 2007. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Klaten: Gava Media.
Nurjaya, Wahyu. 2012. Pengelolaan Instalasi Komputer. Koposoftware.com, Bandung.
Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis konsep-konsep Dasar. Informatika. Bandung.
Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan Map Server. Informatika. Bandung, 2006 p.35.
2
Puntodewo, Atie, Sonya Dewi dan Jusupta Tarigan. 2003. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Center for International Forestry Reasrch, Bogor.
Valleggio. 2007.'Mapsever Postgis-CC', Laboratorio di Geomatica, vol. 2, pp.21
www.pmapper.net/, Sejarah dan Pengertian pmapper, di akses tanggal 25 mei 2014 www.psdg.bgl.esdm.go.id, Sejarah, Struktur Organisasi dan Visi Misi,
www.psdg.bgl.esdm.go.id, di akses tanggal 24 mei 2014.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Segala puji dan syukur hanyalah kepada Allah Subhannallahu Wata’ala, atas segala pencintaaanya dilangit dan dibumi, serta alam semesta, yang menghubungkan yang mati dan mematikan yang hidup. Dialah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dialah yang maha memberikan kesuksesan pad umatnya yang selalu berdoa dan berusaha. Dan Dia-lah yang telah memberikan kemampuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul: “Sistem Informasi
Geografis Pengelolaan Neraca Sumber Daya Mineral Pada Pusat Sumber Daya
Geologi Bandung”.
Pada kesempatan ini saya selaku penulis mengucapakan terimakasih kepada kedua Orangtua saya yang tercinta Ibu Ruminah dan Bapak Kartim, keluarga besar saya selaku penulis yang telah banyak memberikan kasih sayang, motivasi sampai detik ini. Kepada Ibu Marliana BW, S.Si., M.Si. selaku dosen pebimbing yang telah banyak memberikan banyak tuntunan dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan kepada Ibu Imelda, ST, MT. selaku dosen wali SI-10 Sistem Informasi.
Juga saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT. selaku ketua jurusan Program Studi Sistem Informasi.
4. Ibu Retno Rahmawati Lestari, S.Si. yang telah banyak membantu dalam mengumpulkan informasi-informasi di Pusat Sumber Daya Geologi. 5. Kepada instansi pemerintahan Pusat Sumber Daya Geologi Sub.Bag.
Pengembangan Informasi yang telah memberikan izin kepada penulis terkait dengan penulisan skripsi ini.
6. Seluruh deosen pengajar, segenap karyawan dan staf sekre Sistem Informasi Unikom yang membantu kelancaran penulis dalam mendapatkan informasi. 7. Teman-teman SI-10 yang membantu memberikan masukan dan membantu
dalam penulisan skripsi ini.
8. Dan semua pihak yang membantu hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini semoga Allah memberikan balasan di dunia dan akhirat nanti, serta selalu melimpahkan nikmat, hidayah, inayah-Nya kepada kita semua, Amin ya Allah
Yarobal’alamin.
Billahi taufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu
Bandung, Agustus 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dalam perkembangan peradaban umat manusia, sumber daya mineral telah membuat manusia selangkah lebih maju melewati peradaban zaman batu. Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak sumber daya mineral yang hilang demi memnuhi kebutuhan manusia. Sumber daya mineral merupakan salah satu potensi unggul yang terdapat di Indonesia, tidak dapat dipungkiri sumber daya mineral sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia.
Neraca mineral merupakan suatu kumpulan data-data yang terkait dengan smber daya mineral di Indoenesia yang tertuang dalam sebuah tabel untuk dilakukannya perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan data-data spasial.
2
Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penelitian, penyelidikan serta pengelolaan dan pelayanan di bidang sumber daya geologi. Dalam menjalankan tugas fungsinya, PSDG melakukan pemuktahiran data neraca sumber daya mineral yang dapat membantu pemerintah dalam menetapkan rencana wilayah pertambangan, serta meningkatkan pengungkapan potensi sumber daya mineral untuk peningkatan investasi sektor ESDM guna menunjang percepatan pembangunan nasional.
Dalam pengelolaan data neraca sumber daya mineral, Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) memerlukan suatu sistem yang dapat menunjang kinerja serta dapat mempermudah dalam mengelola data neraca sumber data mineral yang terdapat di Indonesia, dikarenakan record data yang banyak dari tahun ke tahun dan dalam pengelolaan sumber daya mineral PSDG tedapat tahapan yang panjang sehingga memungkinkan untuk melakukan kesalahan dalam pengolahan dan memungkinkan untuk terjadinya redudansi data.
Maka dari itu penulis bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi
Geografis dengan membangun “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGELOLAAN NERACA SUMBER DAYA MINERAL PADA PUSAT
3
1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan rumusan masalah dipaparkan menjadi dua bagian yaitu identifikasi masalah didasakan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang didasarkan pada identifikasi masalah.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah terdapat beberapa masalah terjadi, diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan pengolahan data neraca mineral di PSDG masih belum dapat dilakukan dengan cara online.
2. Hasil keluaran yang sedang berjalan hanya menghasilkan laporan dalam bentuk dokumen.
3. Informasi yang dihasilkan belum berbentuk WebGIS.
4. Bagian pusat & eselon tidak dapat melihat secara langsung laporan neraca mineral yang telah diolah dikarenakan berlum adanya sistem pengolahan neraca mineral.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah terdapat beberapa masalah terjadi, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana mengolah data neraca tersebut dapat dilakukan dengan online.
4
3. Bagaimana informasi yang dihasilkan dapat berupa WebGIS.
4. Bagaimana tahap verifikasi dilakukan secara otomatis dalam waktu yang efisien.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian adalah sebagai berikut:
1.3.1. Maksud Penelitian
1 Untuk mengetahui cara mengelola data neraca sumber daya mineral pada Pusat Sumber Daya Geologi.
2 Untuk merancang SIG dalam pembangunan sistem informasi neraca sumber daya mineral.
3 Untuk menguji seberapa besar peran SIG dalam memberikan informasi neraca sumber daya mineral.
4 Untuk mengimplentasikan pembangunan SIG dalam hasil pengelolaan neraca sumber daya mineral.
1.3.2. Tujuan Penelitian
1. Dapat mempermudah dalam melakukan penginputan dan pengelolaan data neraca sumber daya mineral secara efektif.
5
3. Diharapkan Sistem informasi Geografis tersebut mampu bekerja secara efektif dalam memberikan informasi dan mampu dimaksimalkan dalam penggunaannya.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dalam sebuah penelitian atau observasi ini diharapkan kegunaan-kegunaan yang bermanfaat diantaranya kegunaan di bidang akademis dan kegunaan praktis.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari hasil penelitian bagi Pusat Sumber Daya Geologi: 1. Sebagai pendukung dan mempermudah dalam pengelolaan data neraca
sumber daya mineral.
2. Sebagai aplikasi yang dapat digunakan secara flexibel dikarenakan dijalankan dengan online.
3. Data sumber daya mineral yang di kelola dapat secara efektif untuk dijadikan informasi.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari hasil penelitian yang dilakukan penulis diantaranya: 1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Sistem Informasi Geografis sebagai
hasil dari pengelolaan data neraca sumber daya mineral.
2. Bagi penulis, penulis mampu untuk mengembangkan sistem dan dapat membangun sistem yang berbasis geografis.
6
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup: 1. Batasan wilayah yang digunakan untuk pengelolaan data adalah Jawa Barat,
Indonesia.
2. Sumber daya mineral yang di olah terdiri dari mineral logam.
3. Hak akses data-data neraca mineral ditujukan kepada pegawai yang terkait pada PSDG.
4. Informasi spasial dapat diakses oleh semua user yang masuk kedalam webgis. 5. Pengguna yang dapat masuk kedalam sistem adalah admin kpp dan pusat &
eselon.
6. Ruang lingkup pengelolaan dilakukan pada Sub.Bidang Pengembangan Informasi yang berada di Pusat Sumber Daya Geologi bandung.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Sumber Daya Geologi – Badan Geologi Soekarno Hatta No.444 Bandung.
7
Tabel 1.1. Waktu Kegiatan Penelitian
8
1.7. Sistematika Penulisan
Didalam sistematika penulisan, penulis mempaparkan suatu ringkasan teori dengan ketentuan perbab, yakni:
a. Pendahuluan
Bab I menjelaskan gambaran umum tentang latar belakang penelitian, identifiksi & rumusan masalah, maksud &tujuan penelitian, kegunaan penelitianyagn meliputi kegunaan praktis & akademis, batasan masalah, lokasi & waktu penelitian, dan tentang sistematika penulisan.
b. Landasan Teori
Bab II menjabarkan tentang teori-te ori yang relevan dengan tema penulisan skripsi dengan ketentuan buku yang digunakan untuk referensi minimal terbitnya tahun 2000, jurnal-jurnal, hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.
c. Objek dan Metode Penelitian
9
d. Hasil dan Pembahasan
Bab IV menjelaskan tentang hasil analisis sistem yang diusulkan mulai dari tujuan dari perancangan sistem, gambaran sistem yang diusulkan, serta menguraikan perancangan antar muka sistem yang dibuat, perancangan arsitektur jaringan, implemantasi sistem, dan pengujian terhadap sistem yang diusulkan.
e. Kesimpulan dan Saran
Bab V menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan serta berisikan saran bagi perusahaan serta referensi bagi peneliti lainnya.
f. Daftar Pustaka
Pada bagian ini berisi daftar pustaka yang dijadikan sumber penelitian bagi penulis, sumber tersebut didapat dari buku, jurnal, internet, maupun dari penelitian sebelumnya.
g. LAMPIRAN
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem
Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan objek, ide, berikut salaing keterkaitannya (inter-relasi) didalam (usaha) mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama terntentu, atau dengan kata lain sistem dapat disebut sebagai kumpulan konponen (subsistem fisik maupun non-fisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan (Eddy Prahasta, 2009: p.89).
2.2. Sistem informasi
Sistem informasi merupakan sebuah entitas (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya disik maupun logika. Dari organisasi ke organisasi, sumber daya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara (yang bisa jadi berlainan satu sama lain); karena suatu organisasi dan sistem informasi terkait merupakan sumberdaya yang bersifat dinamis (Eddy Prahasta, 2009: p.93).
2.3. Sistem Informasi Geografis
Pada dasarnya sistem informasi geografis merpakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan demikian pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya maka jelas SIG merupakan salah satu sistem
11
dengan kata lain SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur
“informasi geografis”.
Istilah “Geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di dalam konteks SIG (Eddy Prahasta, 2009: p.111).
Geographic Information System (GIS), suatu sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial (data spasial) atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat komponen (Barus dan Wiradisastra, 2000: p.33).
2.4. Neraca
Neraca sumber daya mineral adalah alat evaluasi sumber daya mineral dan batubara, yang menyajikan cadangan awal, perubahan atau pemanfaatan, dan tingkat kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sebagai faktor degradasi lingkungan dan pembiayaannya serta keadaan akhir dalam bentuk tabel dan peta penyebaran sumber daya mineral dan batubara (SNI 196728.4-2002).
2.5. Data Spasial
12
mengenai bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Dani Gumelar, 2003: p.86).
Data spasial mempunyai dua bagian yang penting membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi atribut (non spasial). Contoh informasi lokasi yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Sedangkan informasi atribut atau deskriptif atau properti yang beraitan dengan informasi spasial tersebut (Atie Puntodewo, 2003: p.51).
2.6. MapServer
Merupakan salah satu lingkungan pengembangan (perangkat lunak)
opensource yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi
13
Gambar 2.1. Arsitektur Komponen MapServer( Eddy Prahasta, 2006: p.46)
2.7. MS4W (MapServer for Windows)
14
2.7. Map File
Pengertian MapFile menurut Eddy Prahasta (2006:76), sebelum benar-benar menggunakan MapServer untuk pertama kalinya, tugas pengguna adalah membuat sebuah file teks yang berextensi *.MAP yang diman file tersebut menggunakan bahasa pemprograman mapscript yang merupakan salah satu bahasa yang digunakan pada aplikasi webGIS, contoh penulisan file mapfile dengan menggunakan mapscript memiliki ketentuan penulisan sebagai berikut:
a. Map
Objek ini medefinisikan objek master(objek yang menyimpan semua objek lain yang berada didalamnya) milik mapfile yang bersangkutan.
#
# baris-baris komentar untuk mapfile #
Objek yang paling sering digunakan untuk mendefinisikan layer-layer yang kemudian membentuk tampilan peta dijitalnya. Layer-layer digambatkan sesuai dengan urutan kemunculan penulisan didalam mapfile terkait. Dengan demikian layer pertama akan diletakan di dasar sehingga teampilannya bisa tertutupi oleh tampilan layer berikutnya.
#
# baris-baris komentar untuk mapfile #
MAP ...
15
...
END # akhir definisi objek layer
...
END #akhir map
c. Class
Objek ini digunakan untuk medefinisikan kelas-kelas tematik untuk suatu layer yang ditentukan.
#
# baris-baris komentar untuk mapfile #
END #akhir definisi objek class
...
END # akhir definisi objek layer
...
END #akhir map
d. Label
Objek ini digunakan untuk mendefinisikan label yang kemudian sering dipakai sebagai anotasi unsur-unsur spasial.
#
16
...
LABEL
...
END # akhir definisi objek label
...
END # akhir definisi objek class
...
END # akhir definisi objek layer
...
END #akhir map
e. Style
Objek ini digunakan untuk menyimpan parameter –parameter simbol yang dipakai. Dengan adanya objek ini setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, warna, dan ukuran tersendiri.
#
# baris-baris komentar untuk mapfile #
END # akhir definisi objel style
LABEL
...
END # akhir definisi objek label
17
END # akhir definisi objek class
...
END # akhir definisi objek layer
...
END #akhir map
2.8. Quantum GIS
Quantum GIS (QGIS) adalah cross-platform perangkat lunak bebas (open source) desktop pada sistem informasi geografis (SIG). Aplikasi ini dapat menyediakan data, melihat, mengedit, dan kemampuan analisis. Quantum GIS berjalan pada sistem operasi yang berbeda termasuk Mac OS X , Linux , UNIX , dan Microsoft Windows . Dalam perizinan, QGIS sebagai perangkat lunak bebas aplikasi di bawah GPL(General Public License), dapat secara bebas dimodifikasi untuk melakukan tugas yang berbeda atau lebih khusus.
2.9. Pmapper
Pmapper merupakan suatu framework yang menawarkan fungsi luas dan berbagai konfigurasi untuk memfasilitasi setup dari pengembangan aplikasi MapServer berbasis Pemrograman PHP/MapScript danJavaScript.
Fungsi yang terdapat di Pmapper adalah:
18
d. Layout dari query yang fleksibe (dapat diganti) dengan template yang ada pada JavaScript
e. Hasil query ditampilkan dengan menggabungkan basis data dan hyperlinks. f. Fungsi print dalam format HTML dan PDF.
g. Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah laku dan tampilan menggunakan INI file.
h. Berbagai macam model untuk tampilan legenda dan tabel.
i. Penggunaan banyak bahasa interface (yaitu: English, German, Italian, French, Swedish,Indonesia).
(http://www.pmapper.net/)
2.10. Wampserver
Wampserver (Windows, Apache, MySQL, PHP/Perl/Phyton) yaitu perangkat lunak server, yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi Web dengan Apache, PHP5 dan MySQL. Ini adalah proyek open source yang dirancang untuk lingkungan Web Development Windows. WampServer juga dilengkapi dengan PHPMyAdmin dan SQLiteManager untuk mengelola database yang dibuat.
2.11. PostgreSQL
19
sendiri SQL-nya, terutama pada pembuatan function atau biasa disebut sebagai stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena informasi yang disimpan oleh PostgreSQL bukan hanya tabel dan kolom, melainkan tipe, fungsi, metode akses, dan banyak lagi yang terkait dengan tabel dan kolom tersebut. Semuanya terhimpun dalam bentuk class yang bisa diubah user. Arsitektur yang menggunakan class ini lazim disebut sebagai object oriented.
Untuk platform Windows, PostgreSQL hanya bisa berjalan jika tipe format harddisk yang digunakan adalah NTFS, jika tipe format FAT/FAT32 PostgreSQL tidak bisa diinstall. Sedangkan untuk platform yang lain, ostgreSQL bisa berjalan tanpa syarat khusus.
2.12. PostGIS
PostGIS adalah extension dari PostgreSQL yang bersifat objectrelational database server yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan fitur SIG dalam database server. PostGIS adalah software Open Source yang tidak perlu membeli lisensi untuk menggunakannya.
PostGIS dikembangkan oleh Refractions Research of Victoria sebagai proyek penelitian teknologi database spasial. PostGIS mempunyai karakteristik unik tersendiri yang membedakannya dengan database yang lain, seperti :
20
b. PostGIS menggunakan teks format OGC dalam perintah SQL untuk merepresentasikan fitur SIG.
c. PostGIS menyediakan proses indexing secara cepat dengan menggunakan GiST (Generalized Search Tree) atau R-Tree indexes
2.13. Adobe Dreamweaver CS5
Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get), yang intinya adalah bahwa anda tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs. Selain itu Dreamweaver juga memberikan keleluasaan untuk menggunakan sebagai media penulisan bahasa pemrograman web.
Adobe kembali mengeluarkan varian terbaru dari dreamweaver yaitu Dreamweaver CS5. Ada beberapa fitur baru yang dapat ditemukan pada versi terbaru Dreamweaver CS5 ini, diantaranya integrasi dengan Adobe Business Catalyst, integrasi Adobe Browser Lab, integrasi dengan CMS, pengecekan CMS, dan lain-lain. Selain itu juga ada beberapa fitur dalam versi Dreamweaver CS4 yang tdak disertakan atau ditemukan kembali dalam Dreamweaver CS5, diantaranya fasilitas pembuatan web album foto, penambahan flash paper, beberapa beaviour javascript, dan lain-lain menurut madcoms (2010).
21
umum dari ruang kerja Dreamweaver CS5. Adapun elemen-elemen ruang kerja dari Dreamweaver CS5 adalah sebagai berikut:
a. Application Bar
Berada dibagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS5. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, Menu dan aplikasi lainnya.
b. Toolbar Document
Berisi tombol-tombol yang yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan kode. Selain itu juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
c. Jendela Dokumen
Lembar kerja tempat membuat dan mengedit desain halaman web.
d. Workspace Switcher
Digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja (workspace) Dreamweaver CS 5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja Dreamwaver versi sebelumnya.
e. Panel Groups
22
panel Adobe Browser Lab, Adobe Business Catalyst, Insert, CS 5 Styles, AP Element dan Files.
f. Tag Selector
Terletak dibagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang tetrpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela desain bedasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilakan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lembar kerja desain.
g. Property Inspector
Digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks pada jendela desain. Property untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tapilan jendela kode.
h. Toolbar Standard
Baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan Edit, diantaranya adalah perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo dan Redo.
i. Toolbar Style Rendering
23
j. Toolbar Coding
Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Jendela ini hanya tampil pada jendela Code.
k. Toolbar Browser Navigation
Toolbar ini merupakan toolbar baru yang ada didalam Dreamweaver CS 5 dan letaknya tepat berada diatas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi didalam browser.
2.14. Notepad++
Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman. Software Notepad++ dibuat dan dikembangkan oleh Tim Notepad++. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ dapat mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks yang tersedia juga cukup ampuh, sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya.
24
2.15. HTML
HTML atau Hyper Text Markup Language, adalah bahasa yang digunakan untuk mendesain dan memformat halaman web. Kita mungkin sering mendengar tentang bahasa program seperti C, C++, Java, dan Visual basic. Masing-masing bahasa ini terdiri dari perintah sintak dan programming .
Sintak ini yang sering digunakan programmer untuk memanggil kode. Sangatlah penting mengetahui bagaimana cara menulis kode menggunakan bahasa yang relevan. Lebih dari itu, kita harus konvensional dengan aturan menyangkut bahasa tertentu.
Didalam HTML, sintak ini disebut tag. Tag ditulis dengan tanda-kurung bersudut <sintak>. Ada kelompok tag yang sudah dikenal didalam HTML, yang mana digunakan untuk berbagai tujuan. Sebagai contoh, dalam rangka memodifikasi satu baris teks ke dalam bold, kita menerapkan tag bold dengan suatu tag <b>, kemudian tulis beberapa teks atau suatu paragraph yang berisi beberapa teks,dan tutup tag menggunakan tag </b> seperti dalam contoh listing 1. Semua tag didalam HTML harus ditutup menggunakan sintak </sintak>. Tetapi ada beberapa perkecualian pada aturan ini. Kita memakai tag ini sebab HTML bukanlah bahasa yang sensitip seperti C++ dan Java [5].
2.16. XML
25
Teknologi XML dikembangkan mulai tahun 1966 dan mendapatkan pengakuan dari Worl Wide Web Consortium (W3C) pada bulan Februari 1998.
Sedangkan SGML sendiri telah dikembangkan pada awal tahun 1980-an. Pada saat HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan bahasa markup yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.
Secara sederhana XML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan dan memanipulasi dokumen secara terstruktur. Secara teknis XML didefinisikan sebagai suatu bahasa meta-markup yang menyediakan format tertentu untuk dokumen-dokumen yang mempunyai data terstruktur. Bahasa markup adalah mekanisme untuk mengenal secara terstruktur di dokumen. XML adalah suatu aplikasi profil dari SGML. Seperti yang didefinisikan dari ISO 8879, SGML adalah cara standart dan vendor-independent.
XML tidak mempunyai definisi secara tepat karena ada yang berpendapat bahwa XML bukanlah suatu bahasa pemrograman,melainkan XML merupakan sintaks yang digunakan untuk menjelaskan bahasa markup lain (Dournaee,2002), sehingga dinamakan meta-language. Meskipun demikian pendapat yang XML bukan merupakan bahasa markup, didasarkan bahwa XML merupakan bahasa markup terpisah untuk tujuan terpisah. Selain itu XML bukanlah solusi semua hal untuk tujuan semua user. Sedangkan peran dari markup itu sendiri berupa:
26
2) Dapat memisahkan data.
3) Dapat mendefinisikan peran data.
4) Dapat mendefinisikan batasan data.
5) Dapat menfenisikan keterhubungan data.
(http://www.w3.org/XML/)
2.17. CSS
CSS (Cascading Style Sheet) memungkinkan web developer untuk memisahkan HTML dari aturan-aturan untuk membentuk tampilan sebuah website .CSS digunakan untuk melengkapi file HTML, dan tugas utamanya adalah menetapkan aturan tampilan/style yang akan digunakan pada sebuah website. CSS diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan parent-child pada setiap style,Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
27
sebuah halaman, atau dapat pula mengubah warna border pada tabel, dan masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh CSS. Singkatnya, CSS digunakan untuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML. CSS dapat digunakan untuk menggantikan <font>, <b>, <u> dan <u>, dikarenakan hal berikut:sebuah file css dapat menjadi rujukan banyak halaman HTML. Hanya dibutuhkan 1 baris kode untuk melakukan hal tersebut. Ini berarti akan meminimalkan file-file HTML yang akan dibuat.Jika ingin mengubah tampilan website yang telah dibuat, maka yang perlu dilakukan hanya mengganti barisbaris kode pada css nya saja, tanpa perlu mengutak-atik file-file HTML nya, CSS dapat mengatur banyak atribut pada sebuah halaman secara mudah. Misalnya: warna background, border, shadow, yang berbeda pada masing-masing tag yang digunakan.
2.18. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk dibrowser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script.
Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program. Javascript merupakan bahasa scripting yang digunakan untuk membuat aplikasi web, sifatnya client-side sehingga dapat diolah langsung di browser tanpa harus terhubung keserver terlebih dahulu. Walaupun
28
pemprograman java, meskipun keduanya memiliki kemiripan dalam hal syntax yang meniru bahasa C.
Kegunaan utama JavaScript adalah untuk menuliskan fungsi yang disisipkan kedalam HTML baik secara langsung disisipkan maupun diletakan ke file teks dan di link dari dokumen HTML. Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
2.19. PHP
Php merupakan sebuah bahasa pemograman server side scripting yang lahir sejalan dengan perkembangan internet. PHP (PHP Hypertext Processor ) merupakan sebuah script yang terintegrasi dengan HTML dan mampu menyajikan informasi yang dinamis. Pengertian dari server side script side scripting adalah bahwa script PHP akan dijalankan di server selanjutnya hasil eksekusi tersebut akan dikirimkan ke browser.
29
PHP dapat bekerjasamadengan layanan-layanan yng ada di internet menggunakan protocol seperti IMAP, SMPT, HTTP, POP3 dan protocol lain. Selain itu PHP juga menyediakan beragam pilihan database yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang berjalan di web yang sumber datanya berasal dari database.
Cara kerja PHP:
PHP merupakan sebuah bahasa pemograman Server side. Artinya script PHP akan dieksekusi deserver dan hasilnya dikirimkan ke client/web browser. Secara sederhana cara kerja PHP dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Client/web browser me-request halaman PHP.
2. Kemudian Web Server mencari dan mempersiapkan halaman web yang diminta.
3. Dokumen PHP dikirim ke engine PHP yang akan memproses script PHP yang ada diantara tag PHP.
4. Hasil proses digabungkan dengan format lain (PHP, HTML dan format lain yang diminta oleh browser.
5. Hasil penggabungan pada proses 4 dikirimkan ke web server. 6. Kemudian Web Server mengirimkan hasil akhir ke client.
Struktur Penulisan Script PHP
Semua script PHP dimulai dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?>
30
Contoh : hallo.php
<html>
<head>
<title> PHP Review </title>
</head>
MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari system manajemen basisdata relasional (RDBMS). MySQL dibuah oleh TcX dan telah dipercaya mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris.
MySQL AB merupakan perusahaan komersial Swedia yang mensponsori dan yang memiliki MySQL. Pendiri MySQL AB adalah dua orang Swedia yang bernama David Axmark, Allan Larsson dan satu orang Finlandia bernama Michael
“Monty”. Setiap pengguna MySQL dapat menggunakannya secara bebas yang
31
pada laboratorium riset San Jose, IBM yang bernama system R. Kemudian SQL juga dikembangan oleh Oracle, Informix dan Sybase.
Dengan menggunakan SQL, proses pengaksesan database lebih user-friendly dibandingan dengan yang lain, misalnya dBase atau Clipper karena mereka masih menggunakan perintah-perintah pemrograman murni. SQL dapat digunakan secara berdiri sendiri maupun di lekatkan pada bahasa pemograman seperti C, dan Delphi.
2.21. Jquery
Pengertian JQuery adalah sebuah framework berbasiskan Javascript. JQuery sama dengan Javascript Library yaitu kumpulan kode atau fungsi Javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode Javascript. Hal yang menarik dari JQuery adalah penekanan interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig.
JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang artinya kesederhanaan dalam
penulisan code, tapi dengan hasil yang lebih banyak. JQuery sendiri berlisensikan GNU General Public License dan MIT License. Beberapa kemampuan yang dimiliki oleh JQuery sebagai berikut:
a. Kemudahan mengakses elemen-elemen HTML b. Memanipulasi elemen HTML
c. Memanipulasi CSS d. Penanganan event HTML
32
g. AJAX
152
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Geografis pengelolaan neraca sumber daya mineral sebagai suatu aplikasi yang dapat membantu pengelolaan sumber daya mineral dengan cara online pada Pusat Sumber Daya Geologi.Selain menghasilkan laporan neraca mineral, dengan adanya SIG dapat menghasilkan informasi neraca mineral.
2. Dengan adanya WebGIS, informasi mineral yang tertuang dapat di implementasikan ke dalam bentuk pemodelan peta.
153
5.2 Saran
1. Sistem Informasi Geografis perlu dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan komoditi pada setiap daerah yang terdapat di Indonesia untuk pengolahan data neraca mineral.
2. Pengolahan sumber daya mineral nantinya mampu untuk mengelola mineral non logam.