• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polintraco Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polintraco Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLINTRACO

MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh :

JAN HARIUS SEMBIRING 42103063

KESEKRETARIATAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN

PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI USU

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : JANHARIUS SEMBIRING

NIM : 042103063

PROGRAM STUDI : KESEKRETARIATAN

JUDUL : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK

DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLINTRACO MEDAN

Tanggal 16 Desember 2008 Dosen Pembimbing

Drs. Ramona RI. Hasibuan, MP

NIP. 130 810 744

Tanggal 22 Desember 2008 Ketua Jurusan

Drs. Endang Sulistya Rini, SE, MSi

NIP. 132 010 480

Tanggal 23 Desember 2008 Dekan

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M, Ec

(3)

KATA PENGANTAR

Terima kasih puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

karunia dan Hidayah-Nya serta kasih sayangNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi minor ini, guna memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan untuk meraih gelar ahli madya pada Fakultas

Ekonomi Jurusan Kesekretariatan Program Diploma III Universitas Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan

jika dibanding dengan masalah yang dibicarakan. Oleh karenanya dengan segala

kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan nasehat, saran, maupun kritik agar

dapat dijadikan bahan masukan dan pedoman dimasa yang akan datang.

Dalam menyelesaikan skripsi minor ini penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan dorongan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

ijinkan lah penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tuluskanya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi selaku ketua Jurusan

Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Jurusan

Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP selaku dosen pembimbing yang

banyak meluangkan waktu dan memerikan bimbingan dan masukan serta

(4)

5. Bapak Drs. Mhd. Simba Sembiring sebagai Kepala Sub Bagian

pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

7. Bapak Bambang Lee selaku kepala PT. Cahaya Kawi Ultra Polintraco

Medan yang banyak membantu penulis dalam mendapatkan data dalam

penulisan skripsi minor ini.

8. Terkhusus kepada kedua orang tua penulis Ibunda R Br Ginting dan Alm.

Ayahhanya S. Sembiring yang telah banyak menyediakan dorongan moril

maupun spritual yang penuh dengan kasih selalu mendukung dan

mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini dan buat edua

saudara saya semoga cepat menyelesaikan pendidikannya masing-masing.

9. Buat Gembonk Rock’n Roll Harmonika 15 Mr. Dongkhrak Amd, Mithun

Chakar Tiplex, Arlino Obsesain, Mhd Tengku Ajibullah Stp, Pa Blue bin

BetMan, Mr. Mblede Jingjoet Namoer Namurens, Dewa Drunkx, Liphoe

(Charaeng Manoek), Let Adriainoes (akpol), Konplack Khidu di kampung

Turki ect. Mudah-mudahan semua cepat menyelesaikan tugas di Medan

perang dan pulang dengan selamat.

10.Buat semua teman-teman seangkatan di Jurusan Kesekretariatan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, juga senior maupun adik junior

(5)

Terima kasih untuk semuanya, semoga skripsi minor ini bermanfaat bagi

kita semua dan semoga damai sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

menyertai kita. Amin.

Medan, November 2008

Janharius Sembiring

(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

OUTLINE

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO

MEDAN

Disusun Oleh ;

Nama : Janharius

N.P.M : 042103063

Jurusan : D-III Kesekretariatan

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN

PENDIDIKAN PADA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR ISI TABEL ...

BAB I : PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang ...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...

D. Metode Penelitian ...

1. Jenis Data ...

2. Teknik Pengumpulan Data ...

3. Metode Analisa...

BAB II : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. CAHAYA

KAWI ULTRA POLYINTRACO MEDAN...

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ...

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas...

C. Strategi Pemasaran Perusahaan ...

D. Target dan Realisasi Penjualan Perusahaan ...

E. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam Meningkatkan

Penjualan ...

BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI ...

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA...

(8)
(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan situasi ekonomi global dan local yang

kurang menguntungkan bagi dunia bisnis, perusahaan-perusahaan dewasa ini

harus lebih inovatif dan kreatif dalam bersaing. Setiap perusahaan tentu

menyadari bahwa strategi pemasaran memegang peranan penting dalam usaha

untuk bertahan dan dapat memperoleh laba dalam situasi seperti ini. Seperti

diketahui, salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba

optimal, karena laba akan memacu pertumbuhan perusahaan. Laba yang

diharapkan tersebut dapat direalisasikan melalui penjualan barang atau jasa.

Dengan adanya persaingan yang ketat dalam perdagangan, maka strategi

pemasaran merupakan salah satu factor penting untuk meningkatkan penjualan.

Strategi pemasaran ini pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu

dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan

yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

perusahaan. Oleh karena itu strategi pemasaran diperlukan untuk meningkatkan

penjualan perusahaan. Strategi pemasaran ini terdiri dari strategi harga, strategi

saluran distribusi, strategi produk, dan strategi promosi. Keempat strategi

pemasaran tersebut juga dikenal sebagai bauran pemasaran. Dari keempat unsure

bauran pemasaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan tingkat persaingan

(10)

strategi promosi, dan strategi lainnya. Keempat unsure bauran pemasaran yang

kurang tepat dapat membuat kegiatan pemasaran menjadi sia-sia dan

menghabiskan sumber daya yang dikeluarkan.

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah perusahaan yang bergerak di

bidang furniture. Pemasaran yang dilakukan perusahaan sudah memberikan hasil

yang maksimal. Hal ini dapat kita lihat pada target dan realisasi penjualan tahun

202-2006 yang penulis dapat dari perusahaan. Namun perusahaan saingan yang

semakin banyak bermunculan, sehingga strategi pemasaran yang ada pada

perusahaan tersebut harus lebih ditingkatkan untuk menghadapi persaingan ini.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik menyusun suatu

karya ilmiah yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan

Penjualan pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan”.

B. Rumusan Masalah

Untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan dalam dunia usaha ini, PT.

Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan berusaha memanfaatkan kesempatan yang

ada dengan melaksanakan strategi pemasarannya secara maksimal dan efektif.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : “Apakah

strategi pemasaran PT. Cahaya Ultra Polyintraco Medan dapat meningkatkan penjualan perusahaan?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan dan manfaat. Demikian

(11)

mengetahui apakah analisis strategis pemasaran telah dapat meningkatkan

penjualan pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah :

1. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai bahan petimbangan dalam

menyusun kebijakan strategi pemasaran di masa mendatang.

2. Bagi penulis, dapat digunakan untuk memperluas wawasan pengetahuan

dalam strategi pemasaran.

3. Bagi peneliti lain dapat dipakai sebagai bahan referensi dalam penelitian

yang dilakukan di masa-masa mendatang.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer ini adalah data-data yang diperoleh langsung dari lapangan

yaitu dari PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintaco Medan atau yang berwenang.

(12)

Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan untuk mendapatkan

teori-teori mengenai kepemimpinan, dan data yang telah tersedia atau telah

diolah oleh perusahaan.

2. Metode Analisis

Untuk mengadakan pembuktian secara empiris sehubungan dengan

permasalahan di atas, maka metode analisis yang digunakan adalah :

a. Metode Deskriptif

Suatu metode yang menggambarkannya semua peristiwa tingkah laku dan

perbuatan dari objek yang diteliti, sehingga memberikan suatu gambaran

yang tepat.

b. Metode Deduktif

Bagaimana cara mengambil kesimpulan khusus yang berlaku namun di

perusahaan berdasarkan teori yang diterima secara umum sebagai suatu

(13)
(14)

BAB II

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PT. CAHAYA

KAWI ULTRA POLYINTRACO MEDAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

PT. Cayaha Kawi Ultra Polyintraco Medan merupakan salah satu badan

usaha milik swasta yang didirikan pada tanggal 4 Maret 1990 dan berkedudukan

di Jl. Eka Surya, Gg. Sidodadi, Lingk. XXII, Kelompok. Gedung Johor, Deli

Tua, Medan 20114, dengan akte notaries Linda Herawati, SH, No. 220,

tertanggal 22 Agustus 1989.

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang produksi dan penjualan furniture bermerk “Olympic”. Untuk

menunjang penjualan perusahaan, sebagian besar penjualan dilakukan secara

kredit. Produk andalan perusahaan antara lain adalah spring bed, kursi plastic,

sofa, busa, tilam, dan office chair.

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan didirikan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan bagi pemiliknya, di samping itu juga membantu

pengurangan pengangguran dan peningkatan perekonomian masyarakat secara

umum. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan melibatkan sekitar 250 orang

karyawan, sebagian besar merupakan karyawan bagian produksi.

(15)

Struktur organisasi yang tepat dapat membantu mengembangkan rangka

dasar dan pekerjaan, sehingga setiap organisasi dapat bekerjasama dengan lebih

efektif dan efisien. Berdasarkan sudut pandang manajemen, struktur organisasi

menunjukkan gambaran skematis tentang pembagian tugas dan hubungan kerja

sama antar bagian-bagian maupun antar orang-orang dengan kedudukan, tugas

dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda. Hal ini akan mempermudah

untuk menentukan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan suatu pekerjaan

agar sesuai dengan perencanaan dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan

dengan efektif dan efisien, melalui organisasi setiap anggota mengetahui dengan

jelas apa yang dikerjakan, untuk data kepada siapa harus mempertanggung

jawabkan hasil dari pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu anggota harus

menghindari over lapping dalam menerima perintah.

Didalam suatu perusahaan yang masih sederhana, maka struktur organisasi

dan pembagian tugas masih belum dapat berjalan dengan baik karena tugas-tugas

dapat dikerjakan dan diorganisasikan oleh beberapa orang saja dan

pengawasannya juga masih belum begitu kompleks. Tetapi apabila perusahaan

berkembang menjadi lebih besar, maka pembagian tugas dan pengawasan juga

menjadi lebih kompleks. Karena itu, struktur organisasi yang baik dan uraian

tugas yang jelas akan meningkatkan efisiensi perusahaan dan pengawasan akan

lebih mudah dilakukan.

Ditinjau dari struktur organisasinya, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

(16)

perusahaan ini pimpinan tetap merupakan penguasa lini yang bertanggung jawab

terhadap pengembangan dan pelaksanaan rencana perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, maka dapat kita lihat struktur organisasi perusahaan

[image:16.612.57.573.212.645.2]

di bawah ini :

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI PT. CAHAYA KAWI ULTRA POLYINTRACO MEDAN

Factory Manager Direktur Utama

RUPS

Uraian jabatan dan tugas dari masing-masing bagian dalam struktur

organisasi perusahaan ini adalah sebagai berikut :

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Merupakan kekuasaan tertinggi dalam suatu perseroan terbatas. Rapat umum

pemegang saham pada perusahaan ini dilakukan setengah tahun sekali untuk

Manajer Pemasaran Manajer Keuangan dan Administrasi Manajer Produksi Bagian promis Bagian penjuala n Bagian gudang barang jadi Bagian personalia Bagian keamanan Bagian akuntan si umum Bagian akuntan si biaya Kasir Bagian pembeli an Bagian produksi

Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan

(17)

merumuskan kebijaksanaan dan perkembangan perusahaan. Selain itu dalam

rapat umum pemegang saham juga diambil keputusan mengenai :

- Mengangkat dan memberhentikan Direktur Utama.

- Menyetujui neraca dan perhitungan laba rugi perusahaan.

- Menetapkan pembagian dividen periodic.

2. Direktur Utama, mempunyai tugas sebagai berikut :

- Bertanggung jawab sebagai pimpinan yang harus menjalankan

perusahaan.

- Menyusun rencana kegiatan perusahaan dalam rencana jangka panjang

dan jangka pendek.

- Merumuskan pokok-pokok kebijaksanaan secara umum untuk mencapai

tujuan perusahaan.

3. Factory Manager, mempunyai tugas sebagai berikut :

- Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan

spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan.

- Membuat laporan produksi secara periodic mengenai pemakaian bahan

dan jumlah produksi.

- Mengkoordinir dan mengawasi bagian pabrik dan mesin.

- Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

4. Manajer Pemasaran, mempunyai tugas sebagai berikut :

- Bertanggung jawab kepada direktur utama atas hasil penjualan

(18)

- Menyusun rencana penjualan yang disesuaikan dengan kapasitas dan

kemampuan yang dimiliki perusahaan.

- Mengkoordinasi kegiatan penjualan agar mencapai hasil yang ditetapkan.

- Menjaga agar semua bagian yang berada di bawah tanggung jawabnya

mempunyai hubungan kerja yang harmonis dengan bagian lainnya.

a. Bagian promosi

- Bertanggung jawab kepada manajer pemasaran atas kegiatan

memperkenalkan produk perusahaan.

- Memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen melalui

media iklan.

- Mengadakan pameran untuk memperkenalkan produk kepada

konsumen.

- Melakukan kegiatan-kegiatan promosi lainnya untuk

memperkenalkan produk perusahaan.

b. Bagian Penjualan

- Terdapat tiga bagian yaitu bagian penjualan untuk local, penjualan

untuk luar negeri, penjualan untuk menangani proyek atau pesanan.

- Mengatur dan mengawasi kegiatan para salesman dalam

menawarkan produk.

- Mengawasi pelaksanaan kegiatan penjualan.

- Mengeluarkan surat-surat atau dokumen-dokumen yang diperlukan

dalam melakukan penjualan.

(19)

c. Bagian Gudang Barang Jadi :

- Bertugas untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang

jadi dari gudang.

- Melakukan pencatatan terhadap barang yang masuk dan keluar dari

gudang.

- Bertanggung jawab kepada manajer pemasaran atas persedian

barang jadi perusahaan.

5. Manajer Keuangan dan Administrasi

Mempunyai tugas sebagai berikut :

- Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan bagian akuntansi biaya,

akuntansi umum dan kasir.

- Membuat rencana keuangan peusahaan.

- Meneliti dan memeriksa laporan keuangan yang bukti-butki

pendukungnya.

- Secara rutin membuat laporan pertanggung jawaban mengenai keuangan

perusahaan kepada direktur utama.

a. Bagian akuntansi umum

- Bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan administrasi.

- Menyelenggarakan pembukuan dari transaksi perusahaan.

- Menyusun laporan keuangan.

b. Bagian akuntansi biaya

- Bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan administrasi.

(20)

- Menyusun laporan biaya pokok produksi dan beban pokok

penjualan.

- Membantu penyusunan laporan keuangan.

c. Kasir

- Bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan administrasi.

- Melakukan penerimaa dan pengeluaran uang melalui kas atau bank

sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

- Menghitung, meneliti dan mencocokkan bukti-bukti yang

menunjang dari seluruh penerimaan dan pengeluaran uang yang

dilakukan.

6. Manajer Produksi, mempunyai tugas sebagai berikut :

- Bertanggung jawab kepada direktur utama atas kelancaran proses produksi

dan hasil produksi.

- Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan bagian pembelian, bagian

produksi, bagian quality control, bagian gudang bahan baku, bagian

pemeliharaan.

- Merencanakan kegiatan produksi dan mengawasinya.

a. Bagian pembelian

- Membeli bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan dengan

harga layak dan kualitas yang baik.

- Bertanggung jawab atas tersedianya semua bahan yang dibutuhkan

(21)

b. Bagian produksi

- Bertanggung jawab atas kelangsung dan kelancaran produksi.

- Melakukan produksi sesuai dengan rencana kegiatan produksi yang

telah dibuat.

- Bertanggung jawab atas hasil produksi, baik mengenai mutu,

jumlah dan waktu yang digunakan untuk proses produksi.

c. Bagian Quality Control

- Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku dan

bahan-bahan lainnya yang digunakan untuk kegiatan produksi.

- Melakukan pengawasan terhadap mutu produk yang dihasilkan dari

kegiatan produksi.

d. Bagian gudang bahan baku

- Bertanggng jawab atas penerimaan dan pengeluaran bahan baku

dari gudang bahan baku.

- Mengatur penyimpanan bahan baku dengan kondisi yang baik,

teratur dan aman.

- Melakukan pencatatan persediaan bahan baku dan secara rutin

membuat laporannya.

e. Bagian Pemeliharaan

- Bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan dan mesin yang

dimiliki perusahaan.

- Memperbaiki mesin dan peralatan yang rusak.

(22)

- Bertanggung jawab kepada direktur utama atas wewenang yang diberikan

kepadanya.

- Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan bagian personalia dan bagian

keamanaan.

- Menjadi wakil perusahaan dalam hubungan dengan pihak ketiga atau

masyarakat.

1. Bagian personalia

a. Merencanakan penerimaan pegawai dan buruh sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

b. Melakukan penyelesaian terhadap tenaga kerja baru dan

menempatkan di jabatan yang sesuai, dan penyampaian peraturan

kerja.

c. Membuat tata terttib dan peraturan kerja dan mengawasi

pelaksanaannya.

d. Mengawasi pencatatan kehadiran karyawan dan membuat laporan

jam kerja buruh.

2. Bagian Keamanaan

a. Menjaga keamanan dan ketertiban agar karyawan dapat bekerja

dengan tertib.

b. Menjaga keamanan aktiva perusahaan dan pabrik, baik aktiva tetap,

persediaan bahan baku, produk jadi dan lain-lain.

c. Bertanggung jawab memeriksa dan memberikan izin atas karyawan

(23)

C. Strategi Pemasaran Perusahaan

Berhasil tidaknya suatu perusahaan memuaskan kebutuhan dan keiginan

konsumen tergantung kepada strategi pemasaran yang diterapkan oleh

perusahaan yang bersangkutan. Untuk mengetahui apa sebenarnya strategi

pemasaran tersebut, maka perlu juga diketahui defenisi manajemen pemasaran.

Kotler (1999 : 13) menyatakan : manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

Dari pengertian di atas, maka manajemen merupakan suatu proses dari

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Proses tersebut dimulai

dari kegiatan langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media

pemasaran yang tersedia. Suatu kesepakatan harus dicapai agar transaksi terjadi,

baik dari segi harga, cara penyampaian barang, masalah layanan purna jual, atau

garansi dan pelayanan lainnya. Dan pada akhirnya kegiatan pemasaran

berlangsung dalam bentuk transaksi yang saling memuaskan antara kedua belah

pihak.

Manajemen pemasaran itu sendiri sering disebut juga sebagai strategi

pemasaran. Dimana perencanaan strategis yang berorientasi pasar adalah proses

(24)

sumber daya roganisasi dan menjaga agar tujuan, keahlian, dan sumber daya

organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah.

Peranan strategi pemasaran yang ditetapkan pada perusahaan secara umum

adalah membantu pencapaian tujuan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai

tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, dimana tujuan tersebut hanya

dapat dicapai melalui usaha mempertahankan atau meningkatkan keuntungan

perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat

mempertahankan atau meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan

membina langganan, serta usaha menguasai pasar.

Berikut ini penulis kutip beberapa pengertian pemasaran menurut

pendapat para ahli yaitu :

Pengertian pemasaran menurut Boyd (2000 : 4) yaitu :

“Pemasaran adalah suatu proses social yang melibatkan kegiatan-kegiatan yang penting yang memungkinkan individu danperusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain untuk mengembangkan hubungan pertukaran”.

Sedangkan pengertian pamsaran menurut Lamb 92001 ; 6) adalah “Suatu

proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan

distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.

Dari defenisi yang telah disebutkan tentulah dapat diketahui bahwa

pemasaran merupakan suatu proses kegiatan usaha untuk memindahkan

barang/jasa dari tangna produsen ke konsumen sebagai pembeli, sehingga

(25)

keinginannya terpenuhi yang hal in dilakukan melalui proses pertukaran.

Dari sini dapat terlihat bahwa antara konsep penjualan dan pemasaran

terdapat perbedaan. Perusahaan yang berorientasi kepada penjualan dalam

mencapai tujuannya

Adalah “Suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan

distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”

Dari defenisi yang telah disebutkan tentulah dapat diketahui bahwa

pemasaran merupakan suatu proses kegiatan usaha untuk memindahkan

barang/jasa dari tangna produsen ke konsumen sebagai pembeli, sehingga

konsumen akan memperoleh layanan dan kepuasan karena kebutuhan dan

keinginannya terpenuhi, yang hal ini dilakukan melalui proses pertukaran. Dari

sini dapat terlihat bahwa antara konsep penjualan dan pemasaran terdapat

perbedaan. Perusahaan yang berorientasi kepada penjualan dalam mencapai

tujuannya akan berusaha agar produk yang dihasilkan dapat terjual habis tanpa

memperlihatkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan perusahaan

yang berorientasi kepada pemasaran dalam usaha mencapai tujuannya akan

memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen yang tentunya akan

memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran juga

merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

(26)

diberikan oleh beberapa ahli tersebut menunjukkan bahwa pemasaran merupakan

kegiatan yang kompleks yang terjadi akibat pemindahan atau penyaluran

barang-barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dan mencakup kegiatan sebelum

dan sesudah kegiatan pemindahan atau penyaluran barnag dan jasa tersebut.

Adanya kebutuhan dan keinginan dan keinginan dengan produksi barang sebagai

pemuas, terjadilah pertukaran. Pertukaran inilah yang disebut pemasaran.

Dalam melakukan kegiatan pemasaran terdapat beberapa strategi yang

dapat dibaurkan atau dikombinasikan dalam mendapatkan strategi bauran

pemasaran yang tepat dalam melakukan pemasaran produk perusahaan. Bauran

pemasaran ini sudah merupakan ciri khas dari manajemen pemasaran dalam

melakukan strategi pemasaran.

Pengertian bauran pemasaran menurut Lamb (2001 : 55) yaitu : “Paduan

Strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju”

Sedangkan Menurut Husein Umar (1999 : 208-2009) :

“Jangkauan pemasaran sangat luas : berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. Karena itu ruang lingkup kegiatan yang luas itu disederhanakan menjadi 4 (empat) kebijaksanaan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen, yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion)”.

Dalam bauran pemasaran sarana atau alat yang dimaksudkan tersebut

adalah produk, harga, promosi, dan saluran distribusi yang akan dibahas lebih

(27)

diperlukan sarana yang telah dikelompokkan menjadi empat kelompok sarana,

dimana pemakaian masing-masing sarana akan berbeda kepada jenis usaha dan

produk yang akan dipasarkan. Sarana pemasaran yang digunakan untuk

perusahaan penjualan miniman tentu akan berbeda dengan sarana pemasaran dan

perusahaan asuransi.

Pada prinsipnya kegiatan pemasaran tidak akan terlepas dari unsur-unsur

bauran pemasaran tersebut, walaupun dalam prakteknya pemakaian jumlah dan

jenis sarana bauran pemasaran tersebut pasti berbeda pada masing-masing

perusahaan.

Manajemen pemasaran juga meliputi kegiatan di bagian yang menangani

pasar bahan baku, bagian keuangan mengurus pasar uang, bagian personalia

mengurus dan menghadapi pasar tenaga kerja dan seterusnya. Setiap jabatan

mengandung tugas dan tanggung jawab yang dirumuskan secara jelas. Sebagian

dari pekerjaan ini mencakup pengelolaan sumber daya. Dilihat dari aktivitas yang

dilaksanakan ternyata manajemen pemasaran menckup lingkungan ekstern dan

intern, misalnya : transport, perantara, dan sebagainya. Dengan demikian dapat

disebutkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk menggalakan

tingkat permintaan terhadap produk seperti yang telah dijelaskan pada sub bagian

di atas perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak yang

bergerak di bidang produksi dan penjualan furniture bermerek “Olympic”.

Perusahaan ini memberikan garansi kepada pembelinya, sesuai dengan yang

diberikan produsen dan memberikan pelayanan sebagaimana telah diatur oleh

(28)

Kebijakan pemasaran merupakan salah satu alat bagi PT. Cahaya Kawi

Ultra Polyintraco Medan dalam mengadakan komunikasi dengan para

konsumennya dan membujuk konsumen untuk membeli produk-produk yang

dijual perusahaan. Karena perusahaan menyadari penjualan tanpa adanya usaha

pemasaran akan memberikan hasil yang sangat terbatas jumlahnya. Tanpa

pemasaran, penjualan dapat mengalami hambatan, ini berarti juga akan

menghambat perkembangan perusahaan.

Berikut ini dijelaskan strategi pemasaran yang diterapkan pihak

perusahaan, seperti :

a. Strategi Produk

Menurut Kotler dalam Mursid 92003 : 71) : “Hasil akhir yang

mengandung elemen-elemen fisik, jada dan hal0hal yang simbolis yang dibuat

dan dijual olehperusahaan untuk memberikan kepuasan dan keuntungan bagi

pemelinya”.

Strategi produk yang diterapkan perusahaan tergantung kepada pihak

produsen. Produk yang dipasarkan tergantung kepada produksi dari produsen.

Produk furniture bermerek “Olympic” dikenal memili

b. Strategi Harga

Menurut Stanton dalam Angipora (2002 : 268) : “Harga adalah jumlah

uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

menyertainya”. Harga adalah salah satu variabel yang perlu diperhatikan oleh

(29)

penjualan. Strategi harga yang diterapkan perusahaan juga tidak jauh berbeda

dengan strategi produk. Harga jual yang ditentukan adalah berdasarkan kebijakan

dari produsen. Selaku distributor PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan

diberikan persentase tertentu dari harga jual.

c. Strategi Distribusi

Menurut Kotler dalam Irawan (1999 : 135) “Saluran distribusi adalah

himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alihkan hak atau

membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari

produsen ke konsumen”.

Sedangkan The American Marketing Association dalam Swastha (1999 : 4)

menyatakan : “Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam

perusahaan dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer,

pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk, atau jasa

dipasarkan.

Saluran distribusi diperlukan perusahaan untuk menyampaikan produk

yang dijual sehingga lebih tersebar dan dekat kepada pealnggannya. Distribusi

yang dilakukan pihak perusahaan adalah melalui toko-toko yang diberikan hak

menjual merupakan toko yang secara resmi menjadi mitra.

Distribusi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

KONSUMEN AGEN

PT. CKUP

d. Strategi Promosi

(30)

Media yang pernah dipergunakan dalam melaksanakan promosi dagang

adalah sebagai berikut :

- Pameran

Pameran dilakukan oleh PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan

dalam mendukung kegiatan promosi. Pameran dilakukan dengan

melakukan seleksi, hanya pameran yang dirasakan cukup berkualitas

yang diikuti. Pameran dilakukan untuk mengingatkan para konsumen

akan produk perusahaan, mengingat saat ini banyak sekali produk lain

yang dijual dengan harga murah. Biaya pameran dapat diminta kepada

produsen dengan mengajukan proposal, sebelum mengikuti pameran

tersebut.

- Hadiah

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan memiliki hadiah yang

diberikan kepada konsumen pada setiap transaksi penjualan.

Hadiah-hadiah tersebut disediakan oleh produsen dalam berbagai jenis dan

model. Hadiah yang disediakan tersebut juga diberikan kepada

pelanggan untuk setiap pembayaran. Pemberian hadiah walaupun kecil

nilainya tetapi juga dimaksudkan untuk mempromosikan merk produk

yang dipasarkan. Dengan adanya hadiah tersebut konsumen akan lebih

mengingat produk perusahaan setiap menggunakan hadiah tersebut.

2. Periklanan/Advertensi

Dalam hal periklanan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan tidak

(31)

produsen secara berkala baik untuk media nasional maupun daerah. Media

nasional yang digunakan terutama adalah televisi. Periklanan juga

dilakukan dalam bentuk billboard dan reklame yang diletakkan di

sepanjang jalan-jalan.

3. Publisitas

Publisitas yang pernah dilakukan perusahaan ini di Medan berupa

hubungan masyarakat. Adapun publisitas yang diadakan adalah menjadi

sponsor berbagai kegiatan seminar maupun olah raga. Publisitas

dilaksanakan oleh perusahaan sendiri maupun yang dilaksanakan oleh

produsen dalam skala yang lebih besar.

4. Personal selling

Dalam penjualan/pemasaran produk-produk komputer secara langsng

(personal selling) yang memberikan sumbangan yang menguntungkan

bagi perusahaan. Karena dalam personal selling yang memberikan hasil

yang maksimal serta biaya yang lebih efisien. Maka secara personal

selling merupakan sarana promosi yang paling efektif yang digunakan

perusahaan.

e. Target dan Realisasi Penjualan Perusahaan

Untuk menentukan biaya promosi perusahaan mempergunakan metode

persentase dari penjualan. Denganmetode sebelum menetapkan biaya

promosi perusahaan terlebih dahulu menetapkan target penjualan yang

diharapkan dapat direalisasikan sehingga bagian pemasaran memiliki program

(32)

Target penjualan adalah suatu perkiraan tentang penjualan selama satu

periode masa yang akan datang. Tingkat target penjualan disusun berdasarkan

keinginan yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam mencapai

suatu nilai penjualan tertentu, sedangkan realisasi penjualan adalah suatu

tingkat dan jumlah target penjualan yang dapat dicapai tingkat

penjualan/realisasi penjualan dapat diatas/melebihi dari target penjualan yang

telah ditetapkan atau di bawah tingkat target penjualan yang ditetapkan

[image:32.612.115.481.288.495.2]

selama satu periode.

Tabel 2.1.

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan Target dan Realisasi Penjualan Tahun 2002-2006

(Dalam Rupiah)

Tahun Target Penjualan (Rp)

Realisasi Penjualan (Rp)

Persentase Realisasi

2002 12.000.000.000 12.289.891.100 102,42%

2003 12.000.000.000 12.477.847.800 103,98%

2004 12.500.000.000 13.288.970.000 106,31%

2005 12.500.000.000 13.774.510.000 110,20%

2006 13.000.000.000 14.165.610.000 112,43% Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, Medan

Dari Tabel 2.1 diambil kesimpulan bahwa jumlah target yang

direncanakan setiap setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini sesuai

dengan perkembangan pasar dan situasi perekonomian yang menentukan tingkat

daya beli masyarakat. Pada Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa jumlah target penjualan

yang direncanakan dan jumlah raliasi penjualan merupakan jumlah keseluruhan

penjualan secara tunai maupun secara kredit yang dilaksanakan melalui

(33)

karyawan maupun karyawan kantor penjualan adalah sama, tidak ada perbedaan

antara yang menangani penjualan tunai maupun yang menangani penjualan

kredit, yang ada adalah perbedaan administrasi dan bentuk laporan penjualan.

Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan antara target dan

realisasi volume penjualan, dimana hasil yang diperoleh cukup positif dengan

adanya pencapaian penjualan yang melebih target yang direncanakan. Untuk

lebih jelasnya akan disajikan perhitungan sebagai berikut :

1. Dari tahun 2002, penjualan yang ditargetkan adalah Rp. 12 milyar, volume

penjualan yang terealiasi mencapai Rp. 12.289.891.100/12.000.000.000x

100% = 102,42% pencapaian target yang besar tahun ini disebabkan

gencarnya promosi yang dilakukan. Hal ini juga didukung dengan daya beli

masyarakat yang masih cukup tinggi pada tahun ini.

2. Tahun 2003, penjualan yang ditargetkan adalah Rp. 12.000.000.000, volume

penjualan yang terealisasi melebihi target yakni Rp. 12.477.800. Jika

dibandingkan realisasi dengan target penjualan, maka persentase penjualan

mencapai :

12.477.847.800/12/000.000.00 x 100% = 103,98% pencapaian target yang

tinggi pada tahun ini tidak hanya semata-mata disebabkan promosi yang

gencar, tetapi juga disebabkan adanya peningkatan harga jual.

3. Tahun 2004, penjualan yang ditargetkan adalah Rp. 12.500.000.000, volume

penjualan yang terealisasi melebihi target yakni Rp. 13.288.970.000. Jika

dibandingkan realisasi dengan target penjualan, maka persentase penjualan

(34)

13.288.970.000/12.500.000.00 x 100% = 106,31%

Pencapaian target yang lumayan pada tahun ini lebih banyak disebabkan

penjualan untuk pembelian kredit. Pada tahun ini bank mulai memberikan

bantuan untuk mendanai perusahaan pembiayaan dalam memberikan kredit

kepada pembeli kendaraan bermotor roda dua ini.

4. Tahun 2005, penjualan yang ditargetkan adalah Rp. 12.500.000.000, volume

penjualan yang teraalisasi melebihi target penjualan yakni Rp.

13.774.510.000. Jika persentase penjualan mencapai :

13.774.510.000/12.500.000.000 x 100% = 110,20%

Pencapaian target tahun ini cukup tinggi, disebabkan penjualan yang mulai

meningkat seiring dengan mulai membaiknya perekonomian Indonesia.

Honda pada tahun ini juga memberikan program penjualan yang menarik

kepada dealer.

5. Tahun 2006, penjualan yang ditargetkan adalah Rp. 13.000.000.000, volume

penjualan yang terealisasi melebihi target penjualan yakni Rp.

14.615.610.000. Jika dibandingkan realisasi dengan target penjualan, maka

persentase penjualan mencapai :

14.615.610.000/13.000.000.000 x 100% = 112,43%

Pencapaian target tahun ini cukup tinggi, disebabkan penjualan, kenaikan

harga jual, dan bunga kredit yang mulai menurun dan didukung dengan terus

membaiknya perekonomian Indonesia.

Di samping realisasi penjualan yang mencapai target penjualan yang

(35)

peningkatan penjualan yang semakin tinggi setiap tahun. Untuk memberikan

gambaran yang jelas tentang perkembangan dan sekaligus target penjualan

[image:35.612.117.481.220.363.2]

dan realiasisasi penjualan selama tahun 2002-2006.

Tabel 2.2

PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan Target dan Realisasi Penjualan Tahun 2002-2006

(Dalam Unit)

Tahun Target Penjualan (Rp)

Realisasi Penjualan (Rp)

Persentase Realisasi

2002 900 922 102,42%

2003 900 936 103,98%

2004 950 1.010 106,31%

2005 950 1.047 110,20%

2006 1000 1.125 112,43%

Sumber : PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, Medan

Dari Tabel 2.2 diambil kesimpulan bahwa jumlah target (per unit) yang

direncanakan setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini sesuai dengan

perkembangan pasar dan situasi perekonomian yang menentukan tingkat daya

beli masyarakat.

f. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi dalam Meningkatakn Penjualan

Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perusahaan sehubungan dengan

hal memasarkan produk yang dijualnya, adalah banyaknya persaingan antara

perusahaan sejenis, yang diantaranya menawarkan harga jual yang rendah dari

yang diberikan oleh perusahaan ini. Selain itu hambatan yang dihadapi

perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran di lapangan cukup

beragam, baik yang menyangkut harga, masalah transportasi, dan masalah

(36)

Hambatan lain yang harus dihadapi adalah perusahaan-perusahaan yang

menyalurkan produk yang sama dengan merek yang sudah snagat terkenal.

Dimana perusahaan-perusahaan tersebut sering mengadakan promosi yang cukup

gencer diikuti langsung usaha-usaha demikian sangat berpengaruh tersebut

penjualan perusahaan, karena keinginan untuk mencoba selalu ada pada

konseumen, apabila promosi yang diterapkan juga sangat baik. Hambatan dari

harga disebabkan harga yang diterapkan perusahaan termasuk tinggi

dibandingkan dengan produk lain, namun hal ini dapat diatasi dengan

membentuk image terhadap konsumen mengenai kualitas produk yang berbeda

dengan produk yang lain. Sehingga harga yang mahal tidak menjadi

pertimbangan pelanggan dalam menentukan produk yang akan dibeli.

Masalah transportasi terutama menyangkut distribusi ke daerah yang

keamanannya kurang mendukung, terutama ke daerah-daerah di Naggroe Aceh

Darussalam (NAD). Hal ini diatasi perusahaan dengan menyerahkan kepada agen

untuk menentukan sendiri pendistribusian ke daerah tersebut. Dengan kata lain

perusahaan tidak ingin mengambil resiko dan memberikan keuntungan kepada

guru.

Masalah internal pemasraan adalah menyangkut cara-cara memotivasi

tenaga pemasaran untuk meningkatkan penjualan perushaan. Cara-cara

memotivasi yang dilakukan adalah dengan memberikan sistem insentif yang adil

(37)
(38)

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

Strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan sangat

mempertimbangkan tingkat persaingan yang terjadi dalam pemasaran. Bauran

pemasaran yang ditetapkan perusahaan dalam mengelola pemasaran terdiri dari :

Analisis 1. Produk

Jika ditinjau dari strategi persaingan yang dihadapi perusahaan, merek

yang dipasarkan perusahaan adalah “Olympic”. Perusahaan ini harus bersaing

dengan perusahaan-perusahaan yang juga menyalurkan produk yang sama

dengan merek yang sudah sangat terkenal.

2. Harga

Dalam masalah harga, perusahaan prkatis tergantung kepada standar harga

yang ditetapkan produsen untuk masing-masing produk. Perusahaan distributor

telah ditetapkan margin keuntungan tertentu, sementara harga jual diberlakukan

sama untuk masing propinsi ditambah dengan ongkos antara

masing-masing daerah.

3. Distribusi

Distribusi dilakukan melalui agen resmi yang diangkat oleh distribusi

(39)

resmi ditetapkan produsen. Dalam hal distribusi perusahaan tidak memiliki

permasalahan karena sistem yang ditetapkan telah berjalan cukup lama dan

berhasil.

4. Promosi

Promosi yang dilakukan pihak PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan

juga mempertimbangkan untuk dapat meningkatkan pangsa pasar yang ada, atau

minimal dapat mempertahankan pangsa psar yang ada, atau minimal dapat

mempertahankan pangsa pasar, yang sudah ada. Kegiatan promosi tersebut

sangat tergantung kepada promosi yang dilakukan pabrikan atau produsen,

misalnya iklan yang ditayangkan di televisi maupun program penjalan seperti

undian kuis di televisi sepenuhnya dilakukan pihak produsen. Kegiatan promosi

penjualan (sales promotion) yang dilakukan perusahaan adalah dengan

mengadakan ;

1. Pameran

Untuk pameran perusahaan hanya melaksanakan saja, sedangkan produsen

mengeluarkan biaya-biaya seperti dalam persiapan melaksanakan pameran

yaitu berupa biaya untuk mendekorasi tempat pameran, biaya pegawai

SPG/Sales sebagai penjual merk terkenal PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

Medan apabila mengadakan event sendiri juga mendapat kompensasi sebesar

nilai yang disetujui dari pihak pemegang merk, walaupun kompensasi yang

diberikan tidak selamanya 100% penuh, dan harus diajukan sebelum

dimulainya pameran.

(40)

Pendapat umum selalu mengasosiasikan promosi sebagai iklan namun pada

kenyataannya iklan merupakan sebagian dari alat promosi yang bertujuan

mengkomunikasikan suatu pesan dari pihak produsen kepada pihak konsumen

atau khlayak umum. Iklan dalam prakteknya memberikan banyak fleksibelitas

penyampaian pesan yang direncanakan oleh produsen bagi pemasaran ini.

Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan periklanannya selama 4 tahun

terakhir ini telah memilih berbagai media yang dapat diiklankan seperti

melalui :

a. Media cetak

Pemakaian media cetak ini tidak hanya dilakukan apabila ada produk baru

yang ingin disampaikan atau diperkenalkan kepada konsumen. Namun

pemakaian media cetak juga dilaksanakan pada saat yang diperkiarakan

akan ramai pembeli, misalnya menjelang tahun baru atau hari raya. Pada

masa ini banyak pembeli yang ingin memakai produk dengan model baru

untuk memperindah ruangan. Demikian juga pada saat perusahaan merasa

iklan perlu dilaksanakan.

b. Publisitas

Meskipun dalam kegiatan publisitas, perusahaan hanya mengeluarkan

biaya tanpa memperoleh manfaat penjualan pada waktu yang bersamaan,

tetapi untuk jangka waktu panjang hal ini merupakan investasi terhadap

kepercayaan konsumen terhadap produk yang didistribusikan perusahaan.

Publisitas yang diikuti oleh perusahaan ini berupa hubungan masyarakat

(41)

berhubungan dengan bidang dari produk yang dijual. Dengan diadakan

kegiatan tersebut di atas, maka masyarakat lebih mengenal akan nama

perusahaan ini dan produk yang dipasarkan.

3. Personal Selling

Perusahaan ini juga memanfaatkan alat promosi berupa personal selling

karena menurut pihak manajemen karena dalam penyampaian informasi

mengenai mutu atau kualitas dari produk yang dipasarkan dan manfaat dari

penggunaan produk tersebut membutuhkan penjelasan yang mendetail dan

terperinci kepada konsumen. Jadi untuk maksud tersebut manajemen

perusahaan berpendapat pemanfaatan alat promosi personal selling adalah

yang paling efektif dan efisien.

Dari analisis yang dituliskan di atas, maka dengan ini penulis memberikan

evaluasi strategi pemasaran terhadap volume penjualan furniture bermerk

“Olympic” di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan. Menurut data

penjualan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan selama 5 (lima) tahun

terakhir, maka tampak bahwa penjualanyang dicapai perusahaan terus

mengalami kenaikan. Fluktuasi yang digambarkan menunjukkan suatu hasil

yang meningkat.

Perlu diketahui pada tahun 2001 dan seterusnya perusahaan mengadakan

pameran pada beberapa mal serta dengan sarana promosi mealui media cetak

yakni mengadakan iklan diberbagai harian daerah, sedangkan periklanan di

harian nasional dilaksanakan oleh produsen. Periklanan yang dilakukan secara

(42)

yang cukup besar terhadap perkembangan promosi penjualan perusahaan

disebabkan periklanan secara nasional menimbulkan kepercayaan yang besar

dari calon pemakaian atau para konsumen.

Strategi yang sama dalam biang promosi diterapkan untuk memasuki

pansa pasar yang ada, dengan ini perusahaan memutuskan untuk memilih

promosi yang lebih gencar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dengan menetapkan strategi bauran promosi berdasarkan target penjualan

yang direncanakan, pihak perusahaan telah menetapkan suatu sasaran promosi

yang jelas dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Besarnya target yang

ingin dicapai sesuai dengan kemampuan penjualan tahun-tahun sebelumnya

yang telah disesuaikan, sehingga bagian marketing dapat memperhitungkan

dengan jelas dimana saja promosi diadakan dan dari masing-masing promosi

yang diadakan akan dicapai target sebesar berapa.

Namun dalam beberapa hal perusahaan terlihat masih perlu meningkatkan

strategi bauran promosinya, seperti meningkatkan periklanan di harian daerah

tanpa mengharapkan periklanan yang dilakukan secara nasional. Hal ini

didasarkan pada pembaca harian nasional pada umumnya masih sangat

terbatas di daerah. Pembaca harian nasional di daerah dapat dikatakan

kebanyakan sudah merupakan kelangan menengah ke atas. Untuk itu

perusahaan harus mengambil inisiatif melakukan periklanan yang lebih

gencar di harian daerah.

Demikian juga halnya dengan masalah pameran yang sangat tergantung

(43)

disetujui, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan harus segera mengambil

inisiatif mendanai sendiri kegiatan promosi tersebut apabila diperkirakan

potensial meningkatkan penjualan perusahaan. Menunggu keputusan dari

produsen, kemungkinan dapat mengakibatkan perusahaan terlembat

mengambil keputsan mengikuti promosi penjualan dimaksud. Hal ni juga

akan menimbulkan menganggap para agen sebagai pihak yang tidak agresif,

dengan tindakan ini PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan akan

mendapatkan penilaian yang lebih baik dari produsen, yang mungkin

menimbulkan penilian yang positif dari produsen, yang mungkin saja selama

ini menganggap para agen sebagai pihak yang tidak agresif, dengan tindakan

ini PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan akan mendapatkan penilaian

yang lebih baik dari produsen dan tentu saja akan meningkatkan penjualan

perusahaan.

Di samping itu pemberian hadiah dapat lebih ditingkatkan dan tidak

menunggu program dari produsen. Hal ini perlu dilaksanakan dengan

pertimbangan, harga yang sudah sangat standar sehingga penurunan harga

jual dapat mengakibatkan mendapat komplain dari agen lain. Pemberian

hadiah ini sebenarnya dapat dilakuan kerjasama dengan mitra kerja lain,

misalnya dengan pihak leasing atau lembaga keuangan yang menyediakan

kredit kepada para pembeli.

Sedangkan pemberian hadiah tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan

pemberian produsen. Misalnya produsen mengadakan program pemberian

(44)

Kawi Ultra Medan boleh saja memberikan hadiah yang sama kepada pembeli

sampai dengan bulan Februari sehingga menimbulkan kesan berbeda dengan

agen lain dan menimbulkan perasaan senang dari pembeli, padahal harga diri

hadiah yang diberikan tidak seberapa dibandingkan dengan hasil yagn

diperoleh.

A. Evaluasi

Perubahan penjualan dan kegiatan bauran promosi adalah sebanding,

artinya peningkatan kegiatan promosi akan membawa dampak dalam

meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Jadi setiap media promosi yang

digunakan oleh perusahaan pada dasarnya mampu mendorong penjualan.

B. Saran

1. Hendaknya dalam masalah promosi PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

Medan masih harus lebih bersemangat lagi dalam memperkenalkan

produk yang dipasarkan. Untuk itu ketergantungan kepada produsen harus

harus dikurangi agar dapat meningkatkan kegiatan promosi pada waktu

yang diinginkan.

2. Pemberian hadiah dapat ditingkatkan dibandingkan dengan program yang

(45)

rasa senang calon pembeli melakukan transaksi di PT. Cahaya Kawi Ultra

Polyintraco Medan.

3. Dalam memasarkan produknya sebaiknya perusahaan menggunakan

sarana personal selling secara lebih agresif mendatangi calon pembeli

yang potensial, sehingga transaksi penjualan dapat lebih meningkat lagi.

(46)
(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan judul dan uraian Bab terdahulu maka berikut ini akan

ditarik kesimpulan :

1. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan bergerak di bidang produksi dan

penjualan furniture bermerek “Olympic”.

2. Ditinjau dari struktur organisasinya, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco

Medan mempunai bentuk fungsional dengan struktur organisasi garis. Dalam

perusahaan ini pimpinan tetap merupakan penguasa lini yang bertanggung

jawab terhadap pengembangan dan pelaksanaan rencana perusahaan.

3. Peningkatan penjualan perusahaan sejalan dengan peningkatan strategi bauran

pemasaran yang dilaksanakan perusahaan selama tahun 2002 sampai dengan

tahun 2006.

4. Perusahaan menerapkan strategi bauran pemasaran berupa produk yang

berkualitas dan beragam pilihan, distribusi yang terorganisir melalui

agen/toko resmi, harga yang cukup bersaing ( disamping harga jual kembali

yang tinggi), promosi bekerjasama dengan produsen serta dibiayai produsen.

(48)

B.Saran

1. Hendaknya dalam masalah promosi Pt.Cahya Kawi Ultra

Polinteraco Medan harus lebih bersemangat lagi dalam

Memperkenalkan produk yang di pasarkan.Untuk itu

Ketergantungan kepada produsen harus dikurangi agar

Dapat meningkatkan kegiatan peromosi pada waktu yang di inginkan

2. Pemberian hadiah dapat di tingkatkan dibandingkan dengan

program yang di laksanakan perodusen,sehingga diharapkan

dapat lebih menimgkatkan rasa senang calon pembeli yang melakukan

teransaksi di Pt.Cahya Kawi Ultra Polinteraco Medan.

3. Dalam memasarkan peroduknya sebaiknya perusahaan

Sarana personal selling secara lebih agresif mendatangi

Calon pembeli yang perofesional,sehingga teransaksi

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

Assuari, Sofjan, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999.

Boyd, Walker, dan Larreche, Manajemen Pemasaran : Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi 2, Terjemahan Iman Nurwaman, Erlangga, Jakarta 2000.

Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Pemasaran, Edisi Perama, Cetakan Kelima, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Hasibuan, Melayu S.P, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, Bumi Aksara.

Irawan et.al, Pemasaran Prinsip dan Kasus, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Mursid, M. Manajemen, Pemsaran, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, BPFE, Yogyakarta, 2003.

(50)

Gambar

Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. CAHAYA KAWI ULTRA
Tabel 2.1. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan
Tabel 2.2 PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam strategi bauran pemasaran produk terdapat empat komponen yang menjadi indikator yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar strategi bauran pemasaran dapat

Marketing mix (bauran pemasaran) yang dilakukan UMKM Hanny Cell dalam memasarkan perdana kuota XL Axiata dirasa sudah cukup baik hal ini dibuktikan dengan

Dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah BPRS Bumi Artha Sampang, Sampang, Cilacap menggunakan strategi pemasaran dengan marketing

Penelitian ini menghasilkan : 1) Strategi pemasaran yang diterapkan oleh pabrik beras Sukoreno Makmur yaitu menggunakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4p yang terdiri

Perusahaan menerapakan strategi bauran pemasaran ( marketing mix ) dilakukan dengan mengembangkan suatu produk (product), menawarkan pada harga (price), dan

Jelajah Indonesia Wisata Asia dapat dilakukan dengan melihat dari sistem strategi pemasaran, bauran komunikasi pemasaran atau disebut dengan bauran promosi promotion mix dan bauran

Sehingga tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran khususnya bauran pemasaran Marketing Mix dalam meningkatkan volume penjualan Apotek Clover di Kota Tangerang

Bauran promosi promotion mix juga disebut bauran komunikasi pemasaran marketing communication mix perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,