• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Bauran Pemasaran Racun Tikus Pada Pt. Hetts Biolestari Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Bauran Pemasaran Racun Tikus Pada Pt. Hetts Biolestari Medan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RACUN TIKUS

PADA PT. HETTS BIOLESTARI

MEDAN

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan

Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis

Disusun oleh: SEPTI WULAN

090907016

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Septi Wulan

NIM : 090907016

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Analisis Strategi Bauran Pemasaran Racun Tikus pada PT. Hetts

Biolestari Medan

Medan, Agustus 2013

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Azuar Juliandi, S.E, S.Sos, M.Si

NIP. 196805251992031002

Prof. Dr. Marlon Sihombing M.a

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAUKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMI ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji

Skripsi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Nama : Septi Wulan

NIM : 090907016

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Racun Tikus Pada PT. Hetts Biolestari, Medan” .

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh untuk menyelesaikan

Program Pendidikan Strata satu Ilmu Administrasi Bisnis (S-1 Administrasi Bisnis) pada

Universitas Sumatera Utara. Sebagai bagian dari proses belajar penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi

ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan skripsi ini dan menambah

wawasan penulis dimasa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini penulis pertama sekali ingin mengucapkan kepada yang

teristimewa orang tua saya yaitu Ayahanda Jumani, S.E dan Ibunda Nur Hayati yang telah memberikan kasih sayang dan memberi banyak masukan dan juga motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih

yang saya sampaikan kepada mereka.

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Muhammad Arifin Nst. S.sos Msp selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Azuar Juliandi, S.Sos, S.E, M.si selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sangat baik dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi penulis.

6. Terima Kasih kepada Bapak Darwis Harahap selaku Manajer Pemasaran PT. Hetts Biolestari yang telah banyak membantu penulis untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Terima Kasih kepada Desi, Vian, dan Khansa. Kakak dan kedua adik saya yang telah memberikan doa dan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada yang terkasih, Agus Adha Siregar. Terima kasih untuk semua doa,bantuan serta dukungan yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

9. Terima Kasih juga kepada sahabat yang saya temui sejak menduduki bangku kuliah,

Fany, Risa, Cici, Elda dan Irma (FRESIC). Terimakasih atas segala kebaikan, dukungan serta kasih sayang dan cinta yang telah kalian berikan kepada saya. Semoga

persahabatan ini tetap dapat terjalin selamanya. Saya sayang kalian.

10.Dan tak lupa ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Durjanaers. Aat, Meli, Sela, Kity, Uti, Yogi, Ijal, dan Binyok. Terimakasih atas masukan dan hiburan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini. Kalian kesayangan yang luar biasa.

11. Untuk anak Administrasi Niaga/Bisnis USU 2009, kita sebagai angkatan pertama di bisnis semoga kelak kita menjadi orang yang sukses. Kita jadikan Administrasi Bisnis

USU sebagai awal kesuksesan kita meraih masa depan.

12.Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, penulis ucapkan terimakasih.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

memperkaya ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Agustus 2013

(6)

DAFTAR ISI

2.4 Strategi Bauran Pemasaran……….. 17

2.4.1 Produk ... ……….. 18

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data……….... 36

(7)

3.6.2 Sumber Data……… 39

3.7 Teknik Analisa Data ... ……….. 40

BAB IV : HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN ... ……….. 41

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... ……….. 41

4.1.1Sejarah PT.Hetts Biolestari ... ………... 41

4.1.2Visi dan Misi PT.Hetts Biolestari ... ……….. 42

4.1.2.1 Visi PT.Hetts Biolestari ... ……… . 42

4.1.2.2 Misi PT.Hetts Biolestari ... ………. 42

4.1.3Struktur Organisasi PT.Hetts Biolestari ... ……… 43

4.2 Penyajian Data ... ……….. 47

4.2.1 Strategi Produk ... ………. 63

4.2.2 Strategi Harga ... ………. 53

4.2.3 Strategi Tempat ... ……… . 54

4.2.4 Strategi Promosi ... ……… 56

4.3 Analisis Data dan Pembahasan ... ……… 57

4.3.1Strategi Produk... ……….. 57

4.3.2Strategi Harga ... ………. . 62

4.3.3Strategi Tempat ... ……….. 64

4.3.4Strategi Promosi ... ………... 67

BAB V : PENUTUP ... ……….. 71

5.1 Kesimpulan ... ……….. 71

5.2 Saran ... ……… 73

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Volume Penjualan PT. Hetts Biolestari tahun 2012………. 2

Tabel 2: Karakteristik Informan Penelitian……… 49

Tabel 3: Daftar Harga Produk PT.Hetts Biolestari……… 64

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran……….. 18

Gambar 2: Strategi Bauran Pemasaran……… 32

Gambar 3: Struktur organisasi PT.Hetts Biolestari………. 45

(10)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RACUN TIKUS PADA PT. HETTS BIOLESTARI MEDAN

Nama : Septi Wulan

Nim : 090907016

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Pembimbing : Azuar Juliandi, S.E, S.Sos, M.Si

Dalam strategi bauran pemasaran produk terdapat empat komponen yang menjadi indikator yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar strategi bauran pemasaran dapat berjalan dengan baik. Keempat indikator tersebut adalah produk, harga, tempat, dan promosi. Masalah yang timbul adalah ketidakstabilan volume penjualan Ketidakstabilan volume penjualan tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Contohnya dari masalah proses produksi terjadi gagal produksi yang disebabkan oleh quality control yang tidak bagus, dari segi masalah pendistribusian, truk pengangkat barang yang terjatuh sehingga berdampak terhadap kualitas produk yang rusak dan terganggunya proses distribusi, dan dari segi masalah promosi, dana promosi dan lokasi yang jauh menyebabkan perusahaan sedikit kewalahan untuk melakukan promosi produk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produk, harga, tempat, promosi yang ada pada PT. Hetts Biolestari Medan.

Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan maksud menggambarkan kejadian atau fakta yang terdapat di suatu objek penelitian dengan cara melakukan wawancara dan observasi dan kemudian menganalisis data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian membandingkan dengan teori-teori.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi produk, harga, tempat, dan promosi pada PT. Hetts Biolestari telah berjalan sebagaimana mestinya. Hanya saja terdapat beberapa kekurangan seperti kurang efektifnya waktu pembasmian hama tikus , menambah promosi yang ada, serta menambah sarana transportasi untuk memudahkan pengiriman barang.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Hetts Biolestari merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2005 oleh

sekelompok ilmuwan yang terdiri dari 5 (lima) orang yang merupakan ilmuwan dalam

bidang pertanian atau konsultan pertanian yang menyatukan keahlian mereka dalam

berbagai bidang teknologi pertanian untuk menciptakan sebuah perusahaan yang

berkompeten dalam pendekatan ramah lingkungan baru untuk perlindungan tanaman,

pengendalian hama dan penyakit tanaman

Dengan keahlian yang dimiliki oleh lima orang ilmuan tersebut, mereka

menciptakan inovasi-inovasi produk untuk perlindungan hama dan penyakit tanaman.

Inovasi-inovasi yang bermunculan satu demi satu seiring dengan perkembangan zaman

dan teknologi yang semakin modern menyebabkan semua hal yang sebelumnya dianggap

tidak mungkin menjadi mungkin terjadi.

Salah satu inovasi PT. Hetts Biolestari adalah racun tikus yang berasal dari

kotoran ular. Racun tikus diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat. Racun tikus

dapat dimanfaatkan untuk memberantas hama tikus yang mengganggu pertanian,

pabrik-pabrik, ataupun rumah tangga.

Hasil kinerja pemasaran PT. Hetts Biolestari dapat terlihat dari volume penjualan

(12)

Tabel 1. Volume Penjualan PT. Hetts Biolestari tahun 2012

No Bulan Banyak Penjualan

(unit)

Sumber : PT. Hetts Biolestari 2012

Dari tabel volume penjualan PT. Hetts Biolestari tahun 2012 tersebut, kita dapat

melihat bahwa penjualan PT. Hetts Biolestari tiap bulannya tidaklah selalu sama,

terkadang naik dan terkadang turun. Ketidakstabilan volume penjualan tersebut tentunya

disebabkan oleh beberapa faktor. Contohnya dari masalah proses produksi terjadi gagal

produksi yang disebabkan oleh quality control yang tidak bagus, dari segi masalah

pendistribusian, truk pengangkat barang yang terjatuh sehingga berdampak terhadap

kualitas produk yang rusak dan terganggunya proses distribusi, dan dari segi masalah

promosi, dana promosi dan lokasi yang jauh menyebabkan perusahaan sedikit kewalahan

(13)

Faktor-faktor yang memperngaruhi strategi pemasaran hendaknya diketahui dan

dipahami oleh produsen, agar nantinya proses dari produksi sampai pada pendistribusian

dapat berlangsung dengan baik.

Menurut Sunarto (2004: 38-43) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi

pemasaran itu ada 3 (tiga), yaitu konsumen sasaran yang terdiri dari tiga langkah yaitu

segmen pasar, menetapkan pasar sasaran dan menempatkan posisi (positioning) pasar.

Selain konsumen sasaran yang kedua adalah keunggulan kompetitif dan yang ketiga

adalah bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price),

tempat/distribusi (place), dan promosi (promotion).

Menurut Alkausar (2011) dalam penelitiannya, diperoleh hasil bahwa faktor

harga, produk, dan promosi merupakan faktor prioritas utama yang harus diperhatikan

oleh para direktur dan manajer pemasaran apabila perusahaan ingin bertahan dalam

jangka waktu yang lama. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan juga berbagai

macam strategi, terutama perbaikan dalam strategi promosi. Karena promosi merupakan

prioritas utama apabila perusahaan ingin mempertahankan keberlangsungan hidupnya.

Berdasarkan informasi diatas maka ruang lingkup penelitian ini berfokus kepada

bauran strategi pemasaran yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana strategi produk pada PT. Hetts Biolestari?

2. Bagaimana strategi harga pada PT. Hetts Biolestari?

3. Bagaimana strategi promosi pada PT. Hetts Biolestari?

4. Bagaimana strategi distribusi pada PT. Hetts Biolestari?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Hetts Biolestari.

2. Untuk mengetahui strategi penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Hetts Biolestari.

3. Untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Hetts Biolestari.

4. Untuk mengetahui strategi pendistribusian produk pada PT. Hetts Biolestari.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Akademis, penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan refrensi yang berguna untuk

Departemen Ilmu Administrasi Bisnis pada khususnya dan Universitas Sumatera

(15)

2. Praktis, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan

kemampuan berfikir dan menulis mahasiswa melalui karya ilmiah sesuai dengan ilmu

yang diperoleh selama berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan efek baik dan menambah informasi

mengenai strategi bauran pemasaran bagi perusahaan dan calon pelaku usaha

nantinya.

(16)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Dewasa ini pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan telah menjadi ujung

tombak bagi setiap perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena ruang

lingkup pemasaran sangat luas karena berhubungan sacara langsung dalam kegiatan mulai dari

persiapan, penyediaan, bahan baku, proses produksi, sampai pada saat akhir, yakni produk yang

siap di konsumsi oleh konsumen.

Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007: 6) adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang

dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan, produk

yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Sunarto (2004: 5), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial

yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut Rangkuti (2005:13), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi

oleh berbagai faktor sosial, budaya politik, ekonomi dan manajerial. Dimana akibat dari

pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan

produk yang memiliki nilai komoditas.

Menurut Assauri (2007:3), pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh

(17)

pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai

produk yang dibuat, pasarnya, harganya dan promosinya.

Menurut Kotler dan Keller (2007: 9) pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas, yaitu :

1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian terbesar

dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.

2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka proporsi

kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi untuk pasar yang

mengalami bauran antara barang dan jasa.

3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk barang dan

jasa, perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan memasarkan pengayaan

pengalaman.

4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen untuk

mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa ulang tahun, pameran

dagang atau pementasan.

5. Orang, yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan

menjadi Humas (PR) dari konsumen itu.

6. Tempat, yaitu ketika sebuah perusahaan/ negara tanggap akan potensi yang ada, dan

berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber pemasukan bagi

perusahaan atau negara tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang ini mencakup

spesialis di bidang pengembangan ekonomi, agen real estate dan pariwisata.

7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau

(18)

8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk membangun

citra kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan persaingan yang ada. Hal ini

membutuhkan pemasar yang tanggap terhadap apa dan bagaimana membentuk citra

publik atas barang dan jasa yang dipasarkan.

9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai suatu produk.

Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di produksi dan di distribusikan

serta dapat di nikmati.

10.Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar dari

pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan yang bisa dipenuhi”.

Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk

diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran

yang diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah diketahui, maka dapatlah disusun

strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.2 Tujuan Pemasaran

Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai tingkat

keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa pasar.

Kotler (2002:15) mengemukakan bahwa pemasaran mempunyai tujuan membangun

hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki

kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta

mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka.

(19)

a. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's market,

mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus, dan produsen

ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon konsumen.

b. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan

pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama ialah memberi

kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan memberi kepuasan ini, maka

kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga produsen. Istilah marketing meliputi

marketing yayasan, marketing lembaga pendidikan, marketing pribadi, marketing

masjid, marketing nonprofit organization. Tujuan pemasaran lembaga-lembaga non

profit ini ialah membuat satisfaction kepada konsumen, nasabah, jamaah, murid,

rakyat, yang akan menikmati produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu

lembaga-lembaga tersebut harus mengenal betul siapa konsumen, jamaah, murid yang akan

dilayaninya. Jika konsumen merasa puas, maka masalah keuntungan akan datang

dengan sendirinya. Produsen akan memetik keuntungan secara terus menerus, sebagai

hasil dari memberi kepuasan kepada konsumennya.

2.3 Strategi Pemasaran

Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam

memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha

pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.

Menurut (Kotler, 2009:36), strategi pemasaran adalah logika pemasaran di mana

(20)

menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi

dan penetapan target) dan bagaimana perusahaan melayaninya (diferensiasi dan positioning).

Sedangkan menurut Assauri (2008:168), strategi pemasaran adalah rencana yang

menyeluruh, terppadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu perusahaan timbul dari luar, ketidakmampuan

perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi di luar lingkungan perusahaan.

Demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut tidak dapat

diketahui sebelumnya secara pasti.

Menurut Sunarto (2004:38-43), faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran

adalah:

1. Konsumen Sasaran

Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pada saat ini, perusahaan harus

berorientasi pada pelanggan, memenangkan pelanggandari pesaing dan mempertahankan mereka

dengan memberikan nilai yang lebih besar. Setiap perusahaan harus membagi seluruh pasar,

memilih segmen terbaik dan merancang strategi untuk melayani pilihan segmen yang lebih

menghasilkan laba daripada pesaingnya. Proses ini terdiri dari tiga langkah yaitu segmen pasar,

menetapkan pasar sasaran, dan menentukan posisi dipasar.

2. Keunggulan Kompetitif

Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis

terhadap pesaing. Perusahaan secara terus menerus membandingkan nilai dan kepuasan

(21)

pesaing dekatnya. Dengan cara ini perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan serta

kerugian potensial.

3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan

menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “Empat P”, yaitu Product, Price, Place,

Promotion (produk, harga, tempat, dan promosi).

Dalam hubungan strategi pemasaran, menurut Assauri (2008:179) bahwa strategi pemasaran

secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan

yaitu:

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga

perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum, Oleh karena itu

perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik

semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan

untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan

(22)

Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya

sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan

lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam

untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil

lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha

pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok

konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen

menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Perusahaan

yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen

tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan

berulang kali.

Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan

posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat

ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah,

terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi

produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa

segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Strategi pemasaran

ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja.

(23)

Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh

kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Di samping itu

perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha

promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan

berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini

adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau

beberapa segmen pasar saja.

Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan

menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 strategi pemasaran yang pada

dasarnya berpangkal dari 2 tipe pengusaha yaitu

1) Pengusaha yang mensegmentasikan pasar

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter. Pengusaha dapat

mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar atau

menerapkan strategi pemasaran yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki

oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang

berbeda, dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula

terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai "pemasaran serba

ada" atau "differentiated marketing”.

2) Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar

Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar yang

dihadapinya itu. Oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang combiner. Pengusaha

yang tidak mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok segmen tertentu tetapi

(24)

perusahaan berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan

terhadapnya juga sama Tindakan semacam ini disebut "undifferentiated marketing” atau

"pemasaran serba sama".

Menurut Tjiptono (2008: 7), kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk

menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap

faktor-faktor berikut :

a) Faktor Lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan

pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada bisnis

perusahaan. Selain itu faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan

gaya hidup juga tidak boleh diabaikan.

b) Faktor Pasar

Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor

seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam system

distribusi, pola perilaku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini

atau yang dapat dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

c) Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa

pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka,

kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para

pesaing.

(25)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para

pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi,

sumber daya financial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis

pelanggan yang dimiliki.

e) Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi

pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan

penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat dilakukan dengan

penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode survey.

f) Analisis Ekonomi

Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang

pemasaran terhadap kemungkinan mendapatkan laba. Analisis ekonomi terdiri atas

analisis terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (break even point), penilaian

resiko/laba, dan analisis faktor ekonomi pesaing.

Menurut Assauri (2007:185), faktor yang mempengaruhi rencana strategi pemasaran

perusahaan adalah:

1. Strategi dalam menghadapi pasar yang ada sekarang (current market ), yang dapat berupa

:

a. Strategi penetrasi pasar

b. Strategi pengembangan produk

c. Strategi integrasi vertical

2. Strategi dalam menghadapi pasar yang baru (new market) yang berupa :

(26)

b. Strategi synergistic diversification

c. Strategi conglomerate diversification

2.4 Strategi Bauran Pemasaran

Menurut Kotler & Keller (2007: 23) bauran pemasaran didefenisikan sebagai perangkat

alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. McCarthy

mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar yang dia sebut dengan 4P yaitu

tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

Tempat

Saluran pemasaran

Produk Cakupan pasar

Keragaman Produk Pengelompokan

Kualitas Lokasi

Design Persediaan

Ciri Harga Transportasi

Nama merek Daftar harga Promosi

Kemasan Rabat/ diskon Promosi penjualan

Ukuran Potongan harga khusus Periklanan

Pelayanan Periode pembayaran Tenaga penjualan

Garansi Syarat kredit Kehumasan/ public relation Bauran Pemasaran

Pasar

(27)

Imbalan Pemasaran langsung

Sumber : Kotler & Keller, 2007:23

Gambar 1. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

2.4.1 Produk (Product)

Produk mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan produk

di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan gambaran

perusahaan di mata masyarakat konsumen.

Menurut Sunarto (2004:42), produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Bentuk suatu produk dapat didefenisikan

secara luas dengan mencakup barang fisik dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen

(Madura, 2001:84).

Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian,

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu

meliputi lebih dari sekedar barang berwujud. Dalam defenisi secara luas, produk meliputi objek

secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi

(Sunarto, 2004:153).

Menurut Angiopora (1999:128), dalam mengembangkan suatu produk perencana produk

harus membagi produk menjadi tiga tingkatan yaitu:

1. Produk Inti (Core Product)

Adalah produk sesungguhnya yang harus dibeli oleh konsumen karena memiliki manfaat

(28)

Adalah produk yang ditawarkan secara nyata dan lengkap kepada konsumen yang terdiri

dari pembungkus, nama merk, mutu, corak, dan cirri khas dari produk yang ditawarkan.

3. Produk Tambahan (Produk yang Disempurnakan)

Adalah produk yang ditawarkan yang mencakupi keseluruhan manfaat yang diterima atau

dinikmati oleh pembeli.

Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu jenis. Oleh

karena itu bauran produk mempunyai lebar, panjang, halaman dan konsistensi tersendiri.

Tentunya dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat

diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang untuk setiap lini produk, yaitu memberikan

dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau mengeliminasi produk yang lemah di pasar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi produk adalah keragaman produk, kualitas

produk, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, garansi, dan imbalan. (Kotler, 2007:23).

Keragaman produk tercipta berdasarkan banyaknya permintaan atas produk yang

berdatangan yang menyebabkan perusahaan perlu menciptakan suatu produk yang berbeda agar

konsumen tidak bosan. Menurut Madura (2001:86), salah satu strategi keragaman produk yang

umum bagi sebuah perusahaan adalah membuat keragaman variasi produk dalam kemampuan

produksinya sekarang.

Kualitas produk merupakan modal utama suatu produk agar mempunyai nilai jual.

Produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu menarik perhatian pembelinya

untuk membeli dan terus membeli serta mampu mempertahankan image yang telah dicapai

dengan terus meningkatkan keunggulan yang dimiliki. Menurut Anoraga (2007:192), bagian

pemasaran harus secara terus menerus memberikan saran perbaikan atau kalau perlu perubahan

(29)

yang betul-betul baru bagi perusahaan atau hanya sekedar modifikasi dari produk yang sudah

ada.

Design, ciri, kemasan, serta ukuran produk merupakan hal yang harus sangat

diperhatikan. Menurut Madura (2001:100-101), strategi pengemasan dapat menentukan

kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya

sama. Design, ciri, kemasan serta ukuran produk yang menarik dan sesuai dapat meningkatkan

daya tarik tersendiri terhadap daya beli konsumen. Kemasan suatu produk atau pak suatu produk

tidak hanya berfungsi sebagai wadah dan pelindung produk, namun juha dimaksudkan untuk

media iklan (Kismono, 2001:340).

Merek atau label merupakan nama yang diberikan terhadap suatu produk. Menurut

Jatmiko (2004:108), pemberian merek atau label akan mempermudah dalam mengindentifikasi

suatu produk. Dengan pemberian merek atau label pembeli dapat menghemat waktu dan usaha

dalam berbelanja dan membandingkan produk dengan cara mengidentifikasi merek yang menjadi

favoritnya.

Biasanya merek atau label berisi informasi-informasi tentang komposisi produk, kode

produksi, tanggal produksi dan kadaluarsa, cara penggunaan, nama dan alamat perusahaan, bar

code, dan sebagainya (Kismono, 2001:341).

Garansi serta imbalan atas produk yang dipasarkan merupakan jaminan atas produk yang

telah dipasarkan. Apabila mengalami kerusakan perusahaan akan mengganti kerusakan sesuai

(30)

2.4.2 Harga ( Price )

Menurut Sunarto (2004:43), harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh

pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya mewakili harga.

Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun

konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing.

Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat.

Elemen-elemen yang perlu diperhatikan didalam strategi harga adalah daftar harga, rabat

atau diskon, potongan harga khusus, dan periode pembayaran (Kotler, 2007:23).

Daftar harga diciptakan untuk mempermudah produsen ataupun konsumen untuk

mengetahui harga jual produk. Daftar harga disusun sedemikian rupa dengan tulisan yang jelas

dan rincian harga yang jelas sehingga calon pembeli tidak bingung dan bertanya-tanya lagi.

Diskon serta potongan harga khusus yang diberikan kepada pembeli akan menjadi daya

tarik tersendiri agar konsumen membeli. Diskon yang diberikan perusahaan hendaknya

ditentukan dengan baik dengan mempertimbangkan semua hal yang menyangkut proses produksi

dan bahan baku sehingga nantinya tidak merugikan perusahaan.

Menurut Kismono (2001:357), diskon dapat berupa cash discount (prompt payment),

trade discount (diberikan perantara pemasaran pada perantara yang lain sebagai bentuk layanan),

dan quality discount (membeli dalam jumlah tertentu baru mendapatkan diskon, misal membeli

100 unit akan mendapatkan diskon 15 persen).

Periode pembayaran merupakan batas waktu pembayaran yang telah ditentukan oleh

pihak perusahaan terhadap pihak konsumen yang membeli. Periode pembayaran ditetapkan oleh

(31)

perusahaan hendaknya tidak memberikan jangka waktu yang terlalu lama untuk konsumen agar

nantinya tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Perubahan dalam jangka waktu pembayaran dapat mempengaruhi penjualan sebuah

perusahaan. Jadi, perusahaan harus merevisi jangka waktu kredit sebagai alat pemasaran. Jika

sebuah perusahaan menginginkan kenaikan permintaann, maka perusahaan harus menawarkan

periode pembayaran yang lebih panjang untuk melunasi kredit (Madura, 2001:113).

Menurut Sunarto (2004: 207-216), penetapan harga merupakan suatu langkah yang harus

dilakukan oleh perusahaan sebelum memasarkan produk yang dihasilkan. penetapan harga

sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan dan faktor-faktor eksternal

perusahaan. Diantaranya adalah:

a. Faktor Internal dalam Perusahaan

1. Tujuan Pemasaran

Strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan posisi pasar. Biasanya

perusahaan menetapkan bertahan hidup sebagai tujuan utama pemasaran mereka. Selanjutnya

disusul oleh, memaksimasi keuntungan, kepemimpinan dalam pangsa pasar, dan kepemimpinan

dalam mutu produk.

2. Strategi Bauran Pemasaran

Harga merupakan salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan pemasarannya. Harga juga merupakan faktor penempatan produk yang amat

penting yang menentukan pasaran produk, persaingan, dan rancangan produk.

(32)

Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya.

Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya untuk produksi,distribusi,

dan penjualan produk, dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya.

b. Faktor Eksternal Perusahaan dalam Penetapan Harga

1. Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi penetapan batas bawah harga, pasar dan permintaan menjadi dasar

harga atasnya. Baik konsumen maupun pembeli industry menyamakan harga suatu produk atau

jasa dengan manfaat dari memilikinya. Terdapat dua faktor yang mendukung faktor pasar dan

permintaan yaitu:

a) Penetapan Harga pada Jenis-Jenis Pasar yang Berbeda

b) Persepsi Konsumen atas Harga dan Nilai

2. Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing.

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan

adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga

yang dilakukan perusahaan.

3. Faktor Eksternal lainnya

Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor

lainnya dalam lingkungan eksternalnya. Misalnya, keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi dapat

memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan.

Menurut Angiopora (1999:181), ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai

rancangan dan variasi dalam penetapan harga yang terdiri dari :

(33)

2) Harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan, pasar dengan

suplai (biaya produksi dan pemasaran).

3) Harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing.

2.4.3 Tempat (Place)

Keputusan perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk yang

dibuatnya dapat dijangkau oleh pelanggannya (Madura, 2001:127). Setiap alternatif saluran yang

dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan.

Misalnya tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik

produk yang ditawarkan.

Menurut Sunarto (2004:231) terdapat beberapa alternatif yang mungkin di pilih penjual

dalam mendistibusikan produknya kepada konsumen, yaitu :

1) Produsen → Konsumen

2) Produsen → Pedagang eceran → Konsumen

3) Produsen →Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen

4) Produsen → Agen →Pedagang besar →Pedagang eceran →Konsumen

Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi akan

menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaaran, dan informasi promosi. Untuk itu sebelum

ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan ditetapkan sasaran dan kendalanya, jenis

perantara, jumlah antara serta syarat, tanggung jawab dan hak setiap anggota saluran perantara.

Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektifitas, dan

(34)

perantara yang dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotivasi secara berkala, dan

dievaluasi kembali.

Menurut Angiopora (1999:195), proses penyaluran produk sampai ketangan konsumen

akhir dapat menggunakan saluran yang panjang ataupun pendek sesuai dengan kebijaksanaan

saluran distribusi yang ingin dilaksanakan perusahaan. Mata rantai distribusi menurut bentuknya

dibagi atas dua, yaitu:

1. Saluran distribusi langsung (direct channel of distribution).

Adalah bentuk penyaluran barang-barang/jasa-jasa dari produsen kekonsumen dengan

tidak melalui perantara. Bentuk saluran distribusi langsung terbagi 4 yaitu:

a. Selling at the point production

Adalah bentuk penjualan langsung yang dilakukan ditempat produksi.

b. Selling at the producer’s retail store

Adalah penjualan yang dilakukan ditempat pengecer. Bentuk penjualan ini biasanya

produsen tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tetapi melalui pihak

pengecer.

c. Selling door to door

Adalah penjualan yang dilakukan oleh produsen langsung ke konsumen dengan

mengerahkan salesmannya kerumah-rumah atau kantor-kantor konsumen.

d. Selling through mail

Adalah penjualan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan jasa pos.

2. Saluran distribusi tidak langsung (indirect channel of distribution).

Adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantaradan agen untuk

(35)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi tempat adalah saluran pemasaran, cakupan

pasar, lokasi, persediaan dan transportasi (Kotler, 2007:23).

Cakupan pasar dan lokasi pemasaran merupakan hal yang harus diperhatikan. Cakupan

pasar dan lokasi pasar yang dipilih dan ditentukan harus sesuai dengan produk yang akan

ditawarkan. Karena apabila perusahaan memasarkan produk tidak sesuai dengan cakupan pasar

dan lokasi pemasaran yang dituju, perusahaan akan mengalami kerugian dengan tidak terjualnya

hasil produksi.

Persediaan akan barang hasil produksi atau standby product diciptakan agar tidak terjadi

kekurangan atau kewalahan disaat terjadi permintaan secara tiba-tiba. Akan tetapi persediaan

barang juga tidak boleh terlalu banyak, karena apabila persediaan barang tersebut tidak

digunakan maka kualitas barang tersebut akan menurun yang mengakibatkan tidak akan terjual.

Menurut Kismono (2001:366), sistem manajemen persediaan dengan bantuan computer dapat

membantu mengontrol jumlah stok barang yang ideal sehingga mengurangi kerugian karena

kekurangan stok barang tertentu dan juga menghindari biaya penyimpanan yang tidak efisien.

Transportasi merupakan sarana yang wajib dimiliki oleh seluruh perusahaan untuk

memudahkan perusahaan dalam proses pengiriman hasil produksi. Alat transportasi dapat berupa

sepeda motor, mobil ataupun truk atau alat transportasi lainnya yang mendukung proses

pengiriman barang sampai ketangan konsumen.

Menurut Madura (2001:134), bentuk transportasi yang tidak efisien dapat menghasilkan

biaya yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih rendah bagi perusahaan. Untuk setiap bentuk

transportasi, perusahaan harus memperkirakan waktu, biaya, dan kemampuannya. Penaksiran ini

(36)

2.4.4 Promosi (Promotion)

Meskipun sebuah produk perusahaan telah diproduksi, diberi harga, dan didistribusikan

dengan tepat, namun masih harus dipromosikan. Umunya, perusahaan menggunakan promosi

sebagai tambahan atas strategi yang lain (strategi produk, harga, dan strategi distribusi) (Madura,

2001:156).

Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam strategi promosi adalah promosi

penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan, dan pemasaran langsung (Kotler, 2007:23).

Promosi penjualan dan periklanan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap

perusahaan yang ingin mempromosikan hasil produksi perusahaannya. Sebelum melakukan

promosi penjualan, perusahaan hendaknya menentukan lokasi promosi serta cakupan pasar yang

akan dituju sehingga akhirnya tidak akan salah dalam memasarkan hasil produksi. Menurut

Jatmiko (2004:117), iklan biasanya menjelaskan karakteristik barang dari suatu produk, dan

mungkin mencakup beberapa tawaran penjualan yang menarik seperti potongan harga.

Tenaga penjualan adalah orang yang ditunjuk dan dipercaya untuk memasarkan serta

menjual barang hasil produksi. Tenaga penjual hendaknya memiliki kemampuan dalam

mempengaruhi orang lain, ramah, serta sopan agar nantinya hasil produksi dapat terjual dengan

baik dan banyak.

Humas merupakan bidang yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap menjaga

hubungan antara perusahaan dengan masyarakat agar tetap terjaga dengan baik. Humas harus

ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan bersosialisasi dan bertenggang rasa yang tinggi.

Bentuk kegiatan hubungan masyarakat misalnya melalui seminar, laporan tahunan, sponsor

(37)

Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dilakukan langsung oleh pihak produsen

langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara. Pemasaran langsung dapat saja dilakukan

oleh perusahaan secara bebas apabila perusahaan tersebut tidak memiliki distributor tetap.

Namun apabila memiliki distributor tetap, perusahaan hanya dapat menjual sedikit saja hasil

produksinya. Sebab hal tersebut dapat merusak kerjasama antara pihak produsen dan distributor.

Menurut Kismono (2001:377), ada tiga karakteristik pemasaran langsung yaitu:

1. Melibatkan hubungan yang hidup, cepat, dan interaktif antara dua orang atau lebih

2. Memungkinkan semua jenis hubungan berkembang menjadi lebih mendalam sehingga

meningkatkan minat pelanggan.

3. Membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar wiraniaga dan memberikan

respon balik.

Menurut Sunarto (2004:261), bauran komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan

disebut juga bauran promosinya (promotion mix) merupakan perpaduan khusus antara iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan

untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Defenisi dari kelima alat promosi utama ini adalah

sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising): Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk presentasi

dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Penjualan (personal selling): Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam

rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan (sales promotion): Intensif jangka pendek untuk mendorong

(38)

d. Hubungan masyarakat (public relation): Membangun hubungan baik dengan publik

terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing): Komunikasi langsung dengan sejumlah

konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung penggunaan surat, telepon,

faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau

usaha untuk mendapat tanggapan langsung.

Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup penyampaian pesan, penerimaan

pesan dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu

sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi

khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan

sasaran promosi dan menyeleksi media yang digunakan. Selanjutnya pelaksanaan promosi harus

(39)

Bauran Pemasaran

Sumber : Kotler & Keller, 2007 : 23

Gambar 2. Strategi Bauran Pemasaran

Gambar 2 menunjukkan perusahaan mempersiapkan satu bauran tawuran produk, jasa,

dan harga serta memanfaatkan satu bauran komunikasi dan iklan, promosi penjualan, acara

khusus dan pengalaman, humas, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi untuk menjangkau

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

yaitu menggambarkan data yang ada selama penelitian dilakukan. Bertujuan untuk menemukan

informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kegiatan-kegiatan variabel yang ada.

Penelitian ini tidak menguji hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya

(Sugiyono, 2005:56).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada PT. Hetts

Biolestari Medan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai dengan

selesai.

3.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi, sehingga peneliti menggunakan

informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi penelitian. Menurut Suyanto (2005:172), informan penelitian meliputi

(41)

1. Informan kunci (key informan) merupakan peran yang mengetahui dan memiliki

berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

Informan kunci : Manajer Pemasaran PT.Hetts Biolestari

2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial

yang diteliti.

Informan utama : Supervisor PT.Hetts Biolestari

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun

tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Informan tambahan : Staf dan karyawan PT.Hetts Biolestari

3.4 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian bagian ilmu sosial

(Singarimbun, 1995:34). Tujuan dilakukan konsep ini adalah untuk memberikan batasan-batasan

yang jelas dan menyederhanakan pemikiran, memudahkan pemahaman serta menghindari

terjadinya pemahaman ganda dari variable yang diteliti.

Adapun konsep-konsep dari penelitian ini adalah:

a. Strategi Pemasaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh perusahaan untuk

mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam

menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di

masa mendatang oleh perusahaan.

b. Produk (product) merupakan racun tikus yang ditawarkan ke suatu pasar untuk

(42)

c. Harga (price) merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah komunikasi dari racun tikus beserta

pelayanannya

d. Tempat/ distribusi (place) merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar atau mempermudah penyampaian racun tikus dari produsen kepada

konsumen sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan.

e. Promosi (promotion) merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, maksudnya

dengan komunikasi pamasaran, aktifitas pemasaran berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk racun tikus PT.

Hetts Biolestari.

3.5 Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah:

1. Strategi Produk

a. Keragaman produk, merupakan kumpulan seluruh produk racun tikus yang

ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.

b. Kualitas produk, merupakan mutu dari racun tikus yang diproduksi oleh perusahaan.

c. Design, merupakan bentuk dari racun tikus yang akan diproduksi atau dihasilkan oleh

perusahaan.

d. Ciri, merupakan karakteristik dari produk racun tikus yang akan diproduksi oleh

(43)

e. Nama merek, merupakan metode untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai

produk racun tikus dari produk pesaing.

f. Kemasan, merupakan bagian terluar yang mmebungkus produk racun tikus dengan

tujuan untuk melindungi racun tikus dari cuaca atau gangguan dari luar produk yang

akan merusak produk itu sendiri nantinya.

g. Ukuran, merupakan besar kecilnya produk racun tikus yang dihasilkan.

h. Pelayanan, merupakan suatu hak yang diterima oleh konsumen yang berasal dari

produsen.

i. Garansi, merupakan kesepakatan kontraktual antara pelaku usaha dan konsumen

dalam penjualan produk racun tikus.

j. Imbalan, merupakan upah yang diterima oleh pegawai atau konsumen apabila telah

melakukan suatu kegiatan yang dianggap menguntungkan perusahaan.

2. Strategi Harga

a. Daftar harga, merupakan kumpulan harga-harga yang telah disusun secara sistematis

dan dibukukan.

b. Rabat atau diskon, merupakan potensi untuk mendapatkan pembayaran kembali dari

produsen kepada konsumen.

c. Potongan harga khusus, merupakan potongan harga secara khusus yang didapatkan

oleh konsumen apabila konsumen memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan

produsen untuk mendapatkan potongan harga khusus tersebut.

d. Periode pembayaran, merupakan jangka waktu pembayaran yang telah ditetapkan

oleh produsen atau disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara produsen dan

(44)

3. Strategi Tempat

a. Saluran pemasaran, merupakan seperangkat organisasi yang paling bergantung satu

sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan produk racun tikus, untuk

digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

b. Cakupan pasar, merupakan tingkatan atas distribusi produk racun tikus diantara toko

pengecer.

c. Lokasi, merupakan tempat untuk memasarkan hasil produksi racun tikus tersebut.

d. Persediaan, merupakan produk-produk racun tikus yang disediakan apabila produk

yang dipasarkan telah habis dipasarkan seluruhnya.

e. Transportasi, merupakan alat yang digunakan untuk mendistribusikan produk racun

tikus dari produsen kepada konsumen.

4. Strategi Promosi

a. Promosi penjualan, merupakan tindakan menginformasikan atau mengingatkan

konsumen tentang spesifikasi produk atau merek.

b. Periklanan, merupakan penyajian penjualan non-personal yang dikomunikasikan

melalui bentuk media atau non-media untuk mempengaruhi sejumlah besar

konsumen.

c. Tenaga penjualan, merupakan objek yang nantinya akan memasarkan produk racun

tikus yang akan dipasarkan oleh perusahaan.

d. Kehumasan, merupakan berkenaan dengan tindakan yang diambil dengan tujuan

(45)

e. Pemasaran langsung, merupakan metode penjualan dimana penjual mendekati

pembeli secara langsung dengan produk racun tikus tersebut.

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga metode yang sudah lazim digunakan

dalam penelitian kualitatif, diantaranya adalah:

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap

produk, tempat/distribusi dan pemasaran pada PT. Hetts Biolestari.

2. Studi Dokumentasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data

yang diperoleh melalui pengkajian terhadap catatan tertulis maupun dokumen tentang

data penjualan dan profil perusahaan PT. Hetts Biolestari.

3. Wawancara, yaitu penelitian dengan mengadakan wawancara secara langsung dengan

manajer pemasaran PT. Hetts Biolestari untuk mencari tahu strategi produk, harga,

tempat/distribusi, dan promosi yang dilakukan di perusahaan tersebut dengan

menyusun daftar wawancara terlebih dahulu.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data adalah obyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam hal ini peneliti

menggunakan data :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan

(46)

data asli atau data baru. Data ini mempunyai 2 metode atau tehnik dalam

pengumpulan datanya, yaitu metode interview (wawancara) dan observasi/

pengamatan langsung pada objek selama kegiatan penelitian di lapangan (Hasan ,

2002:82).

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah, orang yang dianggap

sangat mengetahui tentang pemasaran produk pada PT. Hetts Biolestari terutama

pemasaran produk racun tikus. Informan tersebut adalah manajer pemasaran PT.

Hetts Biolestari, yaitu bapak Darwis Harahap yang secara konsep mengetahui dan

memahami tentang seluk beluk pemasaran pada PT. Hetts Biolestari.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang ada atau data yang diperoleh dari

pihak lain, melalui dokumen-dokumen yang telah tersedia pada perusahaan dan

sebagainya (Hasan, 2002:83).

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk mengolah data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian, maka penulis akan

menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik ini digunakan untuk melihat dan menjelaskan

tentang strategi produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi PT. Hetts Biolestari. Data yang

dideskripsikan dianalisis dengan cara menilai data yang ada dan dibandingkan dengan teori-teori,

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah PT.Hetts Biolestari

PT. Hetts Biolestari merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2005 oleh

sekelompok ilmuwan yang terdiri dari 5 (lima) orang yang merupakan ilmuwan dalam bidang

pertanian atau konsultan pertanian yang menyatukan keahlian mereka dalam berbagai bidang

teknologi pertanian untuk menciptakan sebuah perusahaan yang berkompeten dalam pendekatan

ramah lingkungan baru untuk perlindungan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Kelima ilmuan tersebut adalah Ir.Hasil Sembiring, Ir.Elianor Sembiring,MSi, Thomas Jckel,

Ir.Timbul Marbun,MSi, dan Sulaiman Ginting,SP.

Kantor pusat perusahaan berlokasi di Medan, Sumatera Utara yang merupakan daerah

pusat untuk bisnis pertanian di Indonesia. Sejak tahun 2009, PT. Hetts Biolestari bekerja sama

dengan PT. Tektonindo Henida Jaya sebagai perwakilannya di Jakarta dan untuk memperluas

jaringan distribusi di seluruh Indonesia.

PT.Hetts Biolestari saat ini memperkerjakan 12 tenaga kerja dalam bidang produksi,

distribusi dan pemasaran. Perusahaan ini dipimpin oleh pengelola dan direktur teknis.

PT.Hetts Biolestari berdiri disebabkan oleh latar belakang ilmiah dan teknologi yang

kuat. Hetts merupakan nama pemilik teknologi dan produk kunci yang unik di Asia Tenggara.

Misalnya, teknologi perangkap feromon yang digunakan terhadap hama pada perkebunan kakao.

(48)

teknologi pengendalian tikus secara biologis yang didasarkan pada protozoa parasit, ini

merupakan produk baru dan unik dipasar rodentisida.

PT.Hetts Biolestari memproduksi sebagian dari produk dipabrik sendiri yang merupakan

hal yang menguntungkan untuk pengendalian kualitas dan pengembangan produk dimasa depan.

Pendekatan ini inovatif untuk Asia Tenggara dimana pendekatan “import mix-selling” masih

mendominasi sektor pertanian.

4.1.2 Visi dan Misi PT.Hetts Biolestari 4.1.2.1 Visi PT.Hetts Biolestari

Adapun visi PT.Hetts Biolestari adalah:

“Membangun pertanian berlandaskan teknologi berwawasan lingkungan dan berorientasi

bisnis serta mampu menghasilkan produk pertanian yang sehat dan berkualitas.

4.1.2.2 Misi PT.Hetts Biolestari

Adapun misi dari PT.Hetts Biolestari adalah:

“Mengembangkan produk pertanian biologis yang berbasis teknologi tepat guna.”

4.1.3 Struktur Organisasi PT.Hetts Biolestari

Pada suatu perusahaan terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas karena

suatu kegiatan dalam perusahaan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja. Pemberian

wewenang seperti ini wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pengorganisasian perusahaan

(49)

didalam perusahaan, baik pimpinan perusahaan maupun karyawan agar seluruh kegiatan didalam

perusahaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Fungsi pengorganisasian sangat menentukan kelancaran jalannya perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu, dalam penentuan dan penempatan karyawan hendaknya difikirkan dengan sangat

baik dan harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap sumber daya manusia yang

dimiliki perusahaan.

Sumber: PT.Hetts Biolestari 2013

Gambar 3. Struktur organisasi PT.Hetts Biolestari

Adapun uraian dari tugas masing-masing bidang didalam perusahaan adalah :

1. Komisaris Utama

Komisaris

Direktur Utama

Direktur Sekretaris/Bendahara

Administrasi Umum

Manajer Pemasaran Supervisor Laboratorium

Supervisor Farm Snake

Supervisor Pemasaran

(50)

Komisaris utama bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan direksi serta

pemberian nasehat kepada direksi, memberikan penilaian atau pemberi rekomendasi

tentang manajemen resiko perusahaan, mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan

oleh direksi, menanyakan atau meminta penjelasan kepada direksi mengenai pelaksanaan

operasional perusahaan, dan mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat

komisaris.

2. Komisaris

Komisaris bertugas membantu komisaris utama menjalankan tugas. Selain itu, komisaris

juga berhak memberhentikan sementara seseorang atau lebih anggota direksi yang

tindakannya bertentangan dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, dan apabila seluruh anggota direksi diberhentikan dan sementara perseroan

tidak mempunyai seorang anggota direksi, maka untuk sementara dewan komisaris

berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada slaah seorang anggota komisaris.

3. Direktur Utama

Direktur utama bertugas memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, memimpin

rapat umum perusahaan, serta bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam

hubungannya dengan dunia luar.

4. Direktur

Direktur bertugas mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang

administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekertariatan. Selain itu direktur utama juga

bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan

(51)

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan, melaksanakan tugas yang diberikan oleh

direktur utama serta berani mempertanggung jawabkannya dihadapan direktur utama.

5. Sekretaris/Bendahara

Sekretaris atau bendahara bertugas menjalankan tugas yang telah diberikan oleh direktur

utama serta menangani masalah keuangan yang ada didalam perusahaan dengan baik.

6. Administrasi Umum

Administrasi umum bertugas untuk menangani semua masalah yang menyangkut urusan

administrasi yang ada didalam perusahaan, seperti menangani masalah karyawan (sumber

daya manusia), gaji karyawan, serta bertanggung jawab atas kinerja karyawan.

7. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran bertugas menangani masalah pemasaran sampai dengan penjualan

produk yang ada didalam perusahaan, mencari lokasi yang tepat sebagai tempat

pemasaran serta mencari calon pembeli.

8. Supervisor Pemasaran

Supervisor pemasaran memiliki tugas membantu manajer pemasaran dalam pelaksanaan

tugasnya, serta menangani masalah produksi produk dalam perusahaan.

9. Supervisor Laboratorium

Supervisor Laboratorium bertugas untuk menangani protozoa saccrocytis singaporensis

agar tetap terlindungi khasiat yang terdapat didalamnya serta menjadikan protozoa

saccrocytis singaporensis menjadi cairan yang akan digunakan untuk membuat racun

tikus.

(52)

Supervisor farm snake bertugas merawat serta mengembang biakkan ular yang nantinya

akan menghasilkan kotoran yang berguna untuk terciptanya produk racun tikus.

11.Supervisor Farm Rat

Supervisor farm rat bertugas untuk mengembang biakkan tikus yang nantinya akan

dijadikan sebagai makanan dari ular-ular yang dipelihara.

4.2 Penyajian Data

Strategi bauran pemasaran memiliki empat komponen yang harus diperhatikan

pelaksanaannya apabila pemasaran suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Keempat komponen tersebut adalah strategi produk, harga, tempat dan promosi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh data melalui wawancara

langsung kepada pihak-pihak yang memiliki peran dalam pemasaran racun tikus PT.Hetts

Biolestari serta menyajikan data sesuai dengan kenyataan yang diperoleh di lapangan.

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan subjek penelitian yang terdiri dari 4 orang

yaitu, manajer pemasaran, supervisor pemasaran, supervisor farm snake yang dianggap memiliki

peran yang sangat besar dalam proses produksi sampai dengan pemasaran racun tikus pada

PT.Hetts Biolestari.

(53)

Tabel 2. Karakteristik Informan Penelitian

1 Darwis Harahap 33 tahun Laki-Laki Manajer pemasaran

2 Dedi Hartanto 30 tahun Laki-Laki Supervisor pemasaran

3 Dedi Sumantri 36 tahun Laki-Laki Supervisor farm snake

4 Ari ramadhani 22 tahun Laki-Laki Staf farm snake

Sumber: PT.Hetts Biolestari 2013

Informan penelitian sengaja diambil untuk membantu peneliti dalam mencari informasi

yang dibutuhkan peneliti. Adapun yang menjadi informan kunci adalah Bapak Darwis Harahap

yang merupakan manajer pemasaran PT.Hetts Biolestari itu sendiri. Alasan mengapa Bapak

Darwis menjadi informan kunci adalah karena Bapak Darwis merupakan orang yang dianggap

mengetahui seluruh seluk beluk pemasaran dalam PT.Hetts Biolestari. Sedangkan informan

berikutnya adalah Bapak Dedi Hartanto yang merupakan surpervisor pemasaran dan orang yang

sering membantu manajer pemasaran dalam memasarkan produk yang dihasilkan PT.Hetts

Biolestari.

Peneliti yang ketiga adalah Bapak Dedi Sumantri, Bapak Dedi merupakan supervisor

farm snake . Alasan mengapa Bapak Dedi dijadikan sebagai informan adalah karena ditangan

Pak Dedilah ular-ular yang ada dirawat agar dapatberkembangbiak dengan baik, selalu sehat, dan

dapat menghasilkan kotoran ular yang banyak yang nantinya akan dijadikan sebagai racun tikus.

Sedangkan informan keempat yaitu Ari Ramadhani yang bertugas sebagai staf farm Snake yang

Gambar

Tabel 1. Volume Penjualan PT. Hetts Biolestari tahun 2012
Gambar 2. Strategi Bauran Pemasaran
Gambar 3. Struktur organisasi PT.Hetts Biolestari
Tabel 2. Karakteristik Informan Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise.. (cetakan

Sedangkan untuk tingkat kesulitan pengendalian kebakaran hutan dan lahan berada pada tingkat AMAN - TIDAK SULIT (Sebagian Sumatera dan Kalimantan).. Ringkasan

Terdapat tiga isu utama yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan oleh Jurusan Ilmu Komputer, yaitu (1) peningkatan pengetahua, soft skill dan

adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang pendidikan dan

Abstrak: Metode membaca merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, karena bahasa mempunyai peranan yang sangat penting

Penelitian ini menunjukkan metode Random Search membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama daripada metode Grid Search dan Geiger karena hasil metode Random Search

Konsep ini yang disebut konsep public goods.Ide kabijakan publik mengandung anggapan bahwa ada suatu ruang atau domain dalam kehidupan yang bukan privat atau

Berangkat dari latar belakang pendidikan yang berbeda, yakni santriwati dari lulusan SD/MI (program reguler) dan santriwati lulusan SLTP/MTs (program intensif), maka adakah