Analisis Pelaksanaan Tugas Bidan Di Desa Sehubungan
Dengan Penyelenggaraan Program Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di
Kabupaten Karo Tahun 2003
Budi Napitupulu
Program Pasca Sarjana
Program Magister Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Unieversitas Sumatera Utara
Abstrak
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Karo tahun 2002, bahwa 98.40% kebutuhan bidan di desa telah terpenuhi, namun cakupan program kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Karo tahun 2003 masih rendah, sehingga perlu dianalisis bagaimana bidan di desa melaksanakan tugasnya, sehubungan dengan penyelenggaraan program kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Karo tahun 2003. Telah dilakukan penelitian semi kualitatif dengan pendekatan studi analisa situasi, melalui rancangan yang bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif dari 6 Puskesmas dan 110 bidan di desa.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sumber dana untuk kegiatan tersebut belum mencukupi, keadaan alat dan sarana kesehatan baik kuantitas maupun kualitas belum cukup memadai, namun bidan di desa seluruhnya telah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan program kesehatan ibu dan anak. Pelaksanaan tugas kepala Puskesmas, bahwa sebagian mereka menyusun rencana pelaksanaan kegiatan KIA, dan sebagian lagi sama sekali tidak ada menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tersebut. Rencana yang disusun itu, tidak dilaksanakan oleh karena dana operasional sangat terbatas, dan mobil dinas tidak tersedia di Puskesmas, menyebabkan mereka sangat jarang turun ke desa untuk melaksanakan pembinaan teknis terhadap bidan di desa.
Pelaksanaan tugas bidan koordinator, bahwa mereka sangat jarang menyusun rencana pelaksanaan kegiatan KIA, begitu juga pembinaan teknis terhadap bidan di desa, oleh karena danaoperasional dan mobil dinas tidak tersedia di Puskesmas.
Pelaksanaan kegiatan bidan di desa, menunjukkan, bahwa secara umum tingkat pelaksanaan kegiatan bidan di desa masih rendah, yaitu 1) Frekwensi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) diatas 8 kali pertahun 4,54%, 2) Kerjasama bidan antara kader dan dukun bayi dalam kegiatan KIA di Polindes/Pustu 22,72%, 3) Kegiatan KIA di Posyandu 19,9%, 4) Koordinasi dengan Puskesmas dan Perangkat Desa 15,45% dan 5. Pembinaan kader dan dukun bayi diatas 8 kali/tahun 15,45%.
Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas dan bidan koordinator agama didukung dana yang cukup serta pengadaan mobil dinas dari Pemda Karo, sehingga dapat meningkatkan pembinaan bidan di desa. Untuk memacu pelaksanaan kegiatan bidan di desa, diharapkan kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Karo, memberikan penghargaan kepada bidan yang berprestasi di desa dan membina bidan yang kurang berprestasi.
Kata kunci : Analisis KIA, Pelaksanaan tugas, bidan di desa