• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional Dan Dispepsia Organik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional Dan Dispepsia Organik"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN DSPRESI PADA PASIEN DISPEPSIA

FUNGSIONAL DAN DISPEPSIA ORGANIK

SUATU PENELITIAN DESKKIPTIF PADA PASIEN DISPEPSIA FUNGSIONAL

DAN DISPEPSIA ORGANIK DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM SUB

RAGlAN GASTROENTEROUEPATOLOGl RSUP U. ADAM MALIK MEDAN

SEJAK 1 FEBRUARI 2001 SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2001

TESIS

Oleh:

CUlta

J

オ ・ゥ セ

T

altigalt

BAGIAN

PSIKIATRI

FAKULTAS K£DOKT£RAN

UNIV£RSITAS SUMAT£RA UTARA

M£DAN

2 0 0 1 - . - - - : - - - - ,

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama- tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa, atas segala berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat

mengikuti pendidikan keahlian dalam bidang studi I1mu Kedokteran Jiwa pada

Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran UniVersitas Sumatera Utara di'Medan.

Dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk rnemperoleh pengakuan

keahlian dalam bidang I1mu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara, maka penulis menyusun tesis yang berjudul:

"Perbedaan

Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional dan Dispepsia Organik".

Dalam menyusun tess ini penulis banyak mendapat bimbingan,

saran-saran dari guru- guru penulis, sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, secara khusus dari lubuk hati yang paling dalam,

penulis menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih dan penghargaan yang

setinggi tinginya kepada.

1.

Dr.Raharjo Suparto, SpKJ. Sebagai guru sekaligus pembimbing penulis

dalam menyelesaikan

tests

ini, yang dengan segala kesabaran dan

ketulusan hati telah meluangkan waktu dan pikiran dalam mendiskusikan,

memberikan bimblnqan/ pengetahuan dan pengarahan serta nasehat

dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Dr. Syamsir BS, SpKJ. Kepala Bagian Psikiatri FK. USU Medan, sebagai

guru dan pembimbing dari

penults

dalam menyelesaikan tesis ini, yang

dengan penuh kesabaran telah rnembirnbinq, memberikan pengarahan

dan masukan- masukan yang berharga dalam menyelesaikan tess ini.

(3)

3. Dr. H. Harun Taher Parinduri, SpKJ. Ketua PPDS I Psikiatri FK-USU

Medan, sebagai guru penulis,'dlmana beliau telah

「。ョ

ケセ

memberikan

bantuan bimbingan, pengarahan serta pengetahuan kepada penulis

selama pendidikan di bidang i1mu kedokteran jiwa.

4. Dr. Manahan Siburian, SpKJ.

5ebagai guru, beliau dengan penuh

kesabaran dan pengertian selelu memberikan ilmu dan

pengarahan-pengarahan selama mengikuti pendidikan.

5.

Dr. H. Marhanuddin Umar, SpKJ.

5ebagai guru, beliau banyak

memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis•

. 6.

Dr. Yoesoef Simbolon, SpKJ, SPKJAR

5ebagai guru, beliau dengan

ketulusan hati telah banyak

memberikan dorongan, semangat dan

pengetahuan selama

penults

mengikuti pendidikan.

7. Dr. Djamal Eka Perangin-angin, SpKJ. Sebagai orang tua dan guru, beliau

banyak

mendorong

dan

membimbing

penulis

selama

mengikuti

pendidikan dan telah mengizinkan penulis untuk belajar di Rumah Sakit

Jiwa Medan pada permulaan mengikuti pendidikan Spesialisasi.

8. Dr. Imat Depari SpKJ, Dr. H. Sulastri SpKJ, Dr. Rosminta Girsang SpKJ,

Dr. Artina Roga Ginting SpKJ, Dr. Evawati Siahaan SpKJ. Sebagai senior

penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat selama penulis

mengikuti pendidikan.

9. Dekan

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Suamatera

Utara,

atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan

spesialisasi dalam bidang i1mu kedokteran jiwa.

II

(4)

10.Direktur Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, atas keizinan beliau untuk

belaiar

dan bekerja di rumah sakit yang beliau pimpinselarna penulis

mengikuti pendidikan.

11.Direktur Rumah Sakit Adam Malik Medan, yang telah memberikan izin

untuk belajar dan bekerja serta melakukan penelitian di Rumah Saklt

yang beliau pimpin

selarna

penulis mengikuti pendidikan.

12.Dr.H. Hasanuddin Rambe SpPS. Ketua PPDS I Neurologi FK. USU Medan

yang telah memberikan bimbingan dan i1mu pengetahuan selama penulis

belajar dan stase di bagian Neurologi.

13. Prof. Dr. Pengaraperr Tarigan, SpPD,KGEH. Kepala Divisi

Gastroentero-Hepatoloot-

Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan i1mu pengetahuan

dan memberikan izin kepada penulis untuk belajar dan melakukan

penelitian di bagian Gastroentero Hepatologi kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

14.Prof. Dr. Hj. Habibah Hanum Nasution, SpPD. Kepala Sub. Bagian

Psikosomatik - Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara, yang telah bersedia menerima dan membimbing penulis

selama belajar di Bagian tersebut.

15. Direktur Rumah Saklt PTPN II. Medan, yang memberikan izin untuk

belajar di rumah sakit yang beliau plmpln,

16. Dr. Arifin Siregar, MSc. Staff pengajar di bagian I1mu Kesehatan

Masyarakat Faku/tas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan metodologi dan analisa statistik

dalam tesis ini.

111

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)

.".

BABVII

RINGKASAN

Telah dilakukan penelitian melalui pendekatan i1mu jiwa dan penyakit

dalam sub bagian gastroenterologi, yang· dilakukan terhadap 22 orang

penderita dispepsia fungsional dan 22 orang penderita dispepsia organik yang

berobat jalan di poliklinik sub bagian gastroenterologi RSH. Adam Malik

Medan. Penderita dispepsia fungsional yang mengalami depresi sebanyak 14

orang (depresi ringan 5 orang, depresi sedang 4 orang, depresi berat 5

orang) dan dispepsia organik yang mengalami depresi sebanyak 8 orang

(depresi ringan 3 orang, depresi sedang 4 orang dan depresi berat 1 orang)

dilakukan pengobatan. Dan setelah pengobatan di lihat kembali gambaran

depresinya.

Metode penelitian dipakai adalah metode deskriptif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pasien dispepsia fungsional

dan dispepsia organik yang mengalami depresi, serta perubahan depresi

pada

penderita

dispepsia

fungsional

dan

dispepsia

organik

setelah

pengobatan.

Alat ukur yang digunakan adalah status psikiatri, kriteria diagnosis

dispepsia

baik

fungsional

maupun

organik,

dan

PPDGJ

III

untuk

65

(77)

mendiagnosis depresi dan Hamilton Depresislon Rating Scale untuk mengukur

skor depresl,

Manfaat

kegunaan

penelitian

ini adalah melihat seberapa

besar

penderita

dispepsia fungsional

dan

dispepsia organik yang

mengalami

depresl,

Dan melihat perubahan depresi pada pasien dispepsia fungsional dan

dispepsia organik setelah pengobatan. Didalam penelitian inl didapatkan hasil

sebagai berikut:

A.

KESIMPULAN UMUM

1.

Pada kelompok penderita

dispepsia fungsional

yang

mengalami

depresi : 14 orang (63,6 % ) sebelum pengobatan dan setelah

pengobatan dan pada kelompok penderita dispepsia organik : 8

orang (36,4 %), sebelum pengobatan dan 1 orang (36,4%) setelah

penqobatan,

2. Pengobatan yang diberikan baik pada penderita dispepsia fungsional

dan dipepsia organik, memberikan manfaat, terutama pada dispepsia

organik.

B.

KESi:MPULAN KHUSUS

1.

Pada kelompok penderita

dlspepsla fungsional

yang

mengalami

depresi sebanyak 14 orang, terdapat 5 orang yang mengalami depresi

ringan, 4 orang mengalami depresi sedang dan 5 orang depresi berat.

66

(78)

2. Pada dispepsia organik yang mengalami depresi sebanyak 8 orang, 3

orang mengalami depresi ringan, 4 orang depresi sedang dan 1 orang

,"

depresi berat.

3. Perubahan tingkat depresi :

Pada

penderita dispepsia

fungsional (sebelum pengobatan dan

sesudah pengobatan) dijumpai sebagai berikut.

a. Dari tingkat depresi ringan

=

5 orang. Tetap.

b. Dari tingkat depresi sedang

=

4 orang menjadi depresi ringan 2

orang dan tetepz orang.

c. Dari tingkat depresi berat =5 orang menjadi depresi sedang '" 3

orang dan tetap

=

2 orang.

Pada penderita dispepsia organik.

a.

Dari tingkat depresi ringan (3 orang) menjadi tidak depresi.

b.

Dari tingkat

deprest

sedang (4 orang) menjadi tidak depresi.

c.

Dari tingkat depresi berat (1 orang) menjadi depresi sedang.

C. SARAN

Pada penelitian ini dapat dilihat baik penderita dispepsia fungsional

maupun dispepsia organik pemah ada yang mengalami depresi dengan

tingkatan yang bervariasi ringan, sedang dan berat. Penderita dispepsia

fungsional yang mengalami depresi lebih banyak dari pada dispesia organik.

67

(79)

Pengobatan yang diberi pada penderita dispepsia fungsional dan

dlspepsla

organik yang mengalami

depresi dapat merubah tingkatan

depresinya. Namun pada dispepsia fungsional perubahan tingkat depresi

masih belum maksimal.

Keterkaitan faktor Iingkungan bio-sosio-kulturil dan agama sebagai

salah satu faktor patofisiologi dispepsia fungsional memerlukan penelitian

lebih lanjut dan perlu diperhatikan dalam penanganan dispepsia, terutama

dlspepsla fungsional untuk menghasilkan nilai pengobatan yang lebih baik.

Dengan meningkatkan peran konsultasi Liaison psikiatri dalam penanganan

dispepsia, balk dispepsia organik dan terutama dispepsia fungsional untuk

mendapatkan hasil pengobatan yang sempurna.

68

(80)

BABVIII

EXTENSIVE SUMMARY

A. THE SCOPE OF THE RESEARCH

The word dispepsia is a medical term that refers to a vague

constellation of upper abdominal symptoms. Patients more commonly refer

to

this symptom, as indigestior)rWhich is used sinonymously.

Dispepsia is an extremely common condition. Dispepsia is the Fourth

most common medical diagnosis.

Defined dispepsia as episodiC or persistent abdominal discomfort that

is located in upper abdomen or epigastria. Other symptoms, such as bloatingr

early satletv, dlstendon, and nausea, are commonly present.

Dispepsia may be divided into two main groups: organic and

functional. Organic dispepsia denotes dispepsia for which a responsible

disease process has been identified. Common causes of organic dispepsia

indude peptic ulcer, gastric cancer, and gallbladder disease.

In many patients with dlspepsla, clinical assessment and investigation fail

to

identify any abnormality

to

account for symptoms, and a diagnosis of

functional dispepsia is made. In making this dlstlnction, the clinician is

confronted with a number of potential diagnostic tests.

69

(81)

The

patho

physiological

basis of symptoms is complex and

unresolved.

Over one-half of patients with dlspepsla have either normal exams or

non-specific findings. The majority of these patients are labeled as having no

ulcer dispepsia or functional dispepsia. Thus, the primary use of endoscopies

in patents with dispepsia is to diagnose peptic ulcer disease or atypical reflux

esophagitis and to exclude malignancy. Upper endoscopies have become the

study of first choice in the evaluation of most patients with dispepsia.

The coexistence of treatable psychiatric disorder is commonly missed

by primary physicians treating gastrointestinal problems. Unrecognized co

morbid psychiatric disorder maybe causally related to symptoms; psychiatric

disorders such as depression, and anxiety typically are associated with

alteration in functioning of autonomic system. Also, most of those psychiatric

disorders leave the patient with considerable distress, possibly amplifying the

discomfort and disability cause by the gastrointestinal symptoms.

.v-B. THE FRAME OF THOUGHT AND HYPOTESIS.

A number of information and opinions from researches have been

gathered through theoretical and empirical approaches. We can see the

depression that happen for functional dispepsia and organic dispepsia.

70

(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi hasil penelitian

Penerapan strategi-strategi dalam guided discovery yang menggunakan media LKS yang bersifat open ended , ditambah dengan pemberian reward, pemberian kesempatan yang sama

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam proposal skripsi ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

Untuk menyatakan bilangan berpangkat bulat menjadi bilangan desimal, kalian cukup mengubahnya dalam bentuk perkalian, kemudian menentukan hasil kalinya.. Untuk menentukan

Dengan mengamati, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian..

Low Pass Filter (LPF) adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off ( f c ) dan akan melemahkan sinyal.. dengan frekuensi

Language Styles Used By The Hairdressers At Johny Andrean's Beauty Salon THR.. Anita

Berapakah batas deteksi, faktor Nernst, jangkauan pengukuran, akurasi, presisi dan koefisien selektivitas elektroda selektif berbasis karbon nanopori / molecularly imprinted