1Imas Eva Nurviati
MEMBACA DAN CARA MENGETAHUI KEMAMPUAN MEMBACANYA
embaca adalah suatu proses yang diklakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini
tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak tertangkap atau dipahami dan oproses
membaca tidak terlaksanan dengan baik. (Henry GT dari Hodgson1960: 43-44)
Kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring
adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum.
Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama yang
dilakukan untuk mengrti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.
Membaca nyaringadalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Proses membaca nyaring ini sering digunakan oleh seseorang untuk
menyampaikan gagagan terhadap orang lain dengan cara membaca teks yang ada. Membaca
dengan metode ini dilakukan dalam bentuk pidato, khotbah, debat, diskusi, wawancara, dan
segala kegiatan yang berurusan tentang penyampaian di depan umum.Membacadalam hati adalah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan untuk mengrti dan memahami
maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis. Membaca dalam hati meliputi dua aspek
yaitumembaca ekstensif(extensive reading)danmembaca intensif(intensive reading).Membaca
ekstensifadalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai
dengan membaca secara sekilas mau pun membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif
merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam
yang digunakan dalam penulisan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam belajar adalah kemampuan membaca
buku dengan cepat, Ketika kita dihadapkan pada banyaknya buku atau bahan belajar maka
membaca cepat sangat dibutuhkan untuk menangkap dan memahami bacaan secara lebih cepat
dalam waktu yang singkat. Jadi patut dipertanyakan bagaimanakah kemampuan membaca kita
sesuai dengan tingkat pendidikan kita sekarang, apakah sudah sangat cepat, biasa-biasa saja, atau
malah sangat kurang. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengukur dan mengetahui
kemampuan membaca kamu termasuk kategori yang mana, Tampubolon (1987 : 7) mengatakan
bahwa kemampuan atau tingkat kecepatan normal siswa memahami isi bacaan secara
menyeluruh jika mereka memiliki kemampuan membaca cepat dengan tingkat kecepatan 250
kata/menit.
2Imas Eva Nurviati Ukuran kecepatan membaca adalah kata per menit (KPM)
NO KECEPATAN MEMBACA KLASIFIKASI
1 >200 kata/ menit Siswa kelas akhir sekolah dasar
2 200–250 kata/ menit Siswa SLTP
Orang dewasa tidak sekolah
3 250–325 kata/ menit Tingkat SLTA
4 325–400 kata/ menit Mahasiswa
5 400 ke atas Mahasiswa Pasxa Sarjaana dan Program
Dokter
kegiatan membaca memang sering kita lakukan, namun yang ditanyakan disini adalah sudahkah Anda memenuhi batas minimal kecepatan membaca?
Kecepatan membaca di atas masih harus disertai pemahaman isi minimal 70% Studi di Amerika didapat kecepatan membaca:
Tingkat SD : 200 kpm
Tingkat SMP : 200–250 kpm Tingkat SMA : 250–350 kpm Tingkat PT : 350–400 kpm
Jika harus disertai pemahaman isi bacaan minimal 70%, maka KEM-nya sbb: Tingkat SD : 200 x 70% = 140 kpm
Tingkat SMP : 200–250 x 70% = 140–175 kpm Tingkat SMA : 250–350 x 70% = 175–245 kpm Tingkat PT : 350–400 x 70% = 245–280 kpm
RUMUS MENGHITUNG KECEPATAN MEMBACA
Sebelum menghitung, ada baiknya kita perhatikan kode yang akan digunakan berikut ini.
a) K : Jumlah kata yang dibaca
b) Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit c) Wd : Waktu tempuh baca dalam satuan detik
d) B : Skor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar e) SI : Skor ideal atau skor maksimal
f) KPM : Kata per menit g) JKB : Jumlah Kata per Baris h) JKH : Jumlah Kata per Halaman
Untuk mengukur tingkat kecepatan membaca digunakan rumus yang dikembangkan oleh
Tampubolon (1987 : 10) yaitu dengan membagi jumlah kata yang dapat dibaca pada waktu baca
dalam menit yang ditempuh oleh siswa untuk menyelesaikan bacaannya. Misalnya jumlah kata
yang dibaca 750 kata dengan waktu baca yang ditempuh untuk menyelesaikan bacaan itu adalah
2 menit. Kecepatan membaca adalah 750 dibagi 2 menit sama dengan 375 kata/menit = dengan
rumus :
3Imas Eva Nurviati =
Sebagai pedoman untuk menghitung jumlah kata yang terdapat dalam bacaan digunakan cara
yang dikemukakan oleh Tampubolon (1987: 245) sebagai berikut:
Menghitung Jumlah kata yang terdapat satu baris penuh dari pinggir kiri ke pinggir kanan pada
satu halaman bacaan. Dengan catatan bahwa kata yang bersambung ke baris berikutnya dihitung
pada baris yang kedua.
Menghitung jumlah baris yang terdapat pada halaman yang bersangkutan dari baris pertama
sampai baris terakhir. Dengan ketentuan bahwa baris yang kurang dari setengah baris dari
panjang baris tidak termasuk hitungan baris.
Mengalikan jumlah kata dengan jumlah baris yang terdapat dalam bacaan.
Hasil perkalian inilah yang merupakan jumlah kata yang terdapat dalam bacaan. Uraiaan di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Menghitung Jumlah Kata
=
=
Mengukur pemahaman isi bacaan
Untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa terhadap isi bacaan secara komprehensif
digunakan rumus prosentasi tingkat pemahaman, yaitu jumlah soal tes yang harus dijawab
dengan benar dibagi dengan banyaknya soal tes yang harus dijawa. Hasil pembagian ini
kemudian dikalikan dengan 100%, dapat dilihat pada rumus :
Mengukur Persentasi Pemahaman
4Imas Eva Nurviati Mengukur kemampuan membaca
Untuk mengukur kemampuan kecepatan membaca siswa digunakan rumus perkalian antara hasil
pengukuran kecepatan membaca dengan hasil prosentasi pemahaman isi bacaan. Jadi rumus
untuk mengukur kemampuan membaca adalah :
Mengukur Kemampuan Membaca Cepat
=
Contoh:
Nurul membaca 1200 kata dalam waktu 4 menit. Sewaktu menjawab pertanyaan bacaan, ia
memperoleh nilai 70. Nilai maksimal untuk pertanyaan bacaan adalah 100. Dengan data tersebut
KEM Nurul dapat dihitung seperti berikut:
1200 4
70
100= 210
Dengan demikian KEM yang dimiliki Nurul adalah 210 kpm (210 kata per menit)