II- 1 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah PT. Arumbai
PT. Arumbai adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan mangan. Perusahaan ini mulai menambang sejak tahun 1997
dengan berdasarkan surat izin pertambangan SK. DIRJEN PERTAMBANGAN
UMUM NO. 494 K/24.02/DJP/1999.23 AGUSTUS 1999, SK. BUPATI
MANGGARAI NO.HK/166/2004.TANGGAL 07 JULI 2004, SK. BUPATI
MANGGARAI TIMUR NO.HK/95/2009,TANGGAL 12 OKTOBER 2009.
Status perizinan yang dimiliki PT. Arumbai adalah IJIN USAHA
PERTAMBANGAN PRODUKSI / EKSPLOITASI (IUP PRODUKSI /
EKSPLOITASI) dengan luas daerah KP 736,30 HA.
2.2. Lokasi dan Keterjangkauan Wilayah
2.2.1. Lokasi Penelitian
Secara administrasi lokasi PT. Arumbai terletak di Desa Satar Punda,
Kecamatan Lambaleda, Kab. Manggarai Timur, Prov. NTT. Adapun batas-batas
wilayahnya adalah :
o Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dampek
o Sebelah Timur Berbatasan dengan Sungai Wae Pesi
o Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Reok
2.2.2. Keterjangkauan Daerah
Untuk mencapai ke lokasi penambangan PT. Arumbai dapat diakses
melalui kota Ruteng ke arah utara menuju kecamatan Reok yang ditempuh selama
kurang lebih 2 jam perjalanan dengan kendaraan. Dari kecamatan Reok perjalanan
II- 2 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
II- 3 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
II- 4 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
2.3. Iklim dan Curah Hujan
Lokasi penambangan PT. Arumbai memiliki iklim tropis dengan curah
hujan tahunan yang relatif rendah. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan
November-April dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei-Oktober.
Namun pada bulan yang seharusnya hujan terkadang tidak terjadi hujan melainkan
musim kemarau. Musim hujan biasanya mulai pertengahan Desember dengan
curah hujan rata-rata per tahunnya adalah 1800,3 mm / jam.
Tabel 2.1
Data curah hujan kecamatan Lamba Leda – Manggarai Timur
Tahun Curah Hujan Hari hujan
( mm / jam ) ( mm / jam )
2001 1440 83
2002 1537 61
2003 2778 90
2004 2121 54
2005 2795 72
2006 1328 62
2007 1330 67
2008 1244 62
2009 1225 68
2010 2205 138
Jumlah 18003 757
Rata - rata 1800,3
II- 5 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
2.4. Keadaan Geologi Daerah
2.4.1. Stratigrafi Regional
Berdasarkan data yang disajikan oleh PT.Arumbai maka stratigrafi regional areal
penambangan PT. Arumbai dibentuk oleh 2 formasi batuan yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Formasi Bari
Formasi ini terdiri dari batu gamping berselingan dengan batu gamping
pasiran dan setempat – setempat berselingan dengan batu pasir gampingan.
Batu gamping ini berwarna putih kelabu, kurang padat hingga padat,
mengandung fosil Flossculinella, Myogipsina, Miliolida sp., Peneroplida sp.,
Ammonia, Amphistegina sp., Anomalinella sp.,Gypsina sp., Hastegerina sp.,
Polystomellina sp., Anomalina sp., Elphidium sp., Borelis sp., Orbulina,
Globorotalia, Praeorbulina, Globigerinoides, dan Myogipsina.
b. Formasi Kiro
Formasi ini terdiri dari breksi, lava, dan tufa dengan sisipan batu pasir tufaan.
Breksi dengan komponen batuan andesit dan basalt dengan matriks tufa
pasiran terkersikan dan termineralkan membentuk magnetit dan mangan.
Lava bersusunan andesit, basalt, latit, dan trakit, warna abu kehijauan, sampai
kehitaman. Lava andesit dan basalt bertekstur porfiritik, sebagian
terkersikkan dan terkalsitkan, memperlihatkan kekar lapis. Latit
memperlihatkan warna abu kecokelatan, porfiritik, matriks kaca, serisit, padu.
Trakit memperlihatkan warna putih keabuan, padu, berongga, tekstur
porfiritik, dengan sanidin sebagai fenokris. Matriks berupa serisit dan kaca,
terkersikkan. Tufa pasiran dan batupasir tufan berupa sisipan, warna
kecokelatan, terkersikkan, berlapis baik dengan kemiringan antara 10˚ - 25˚
dengan arah barat daya – timur laut.
2.4.2. Struktur Geologi Regional
Indikasi dari struktur geologi tidak banyak ditemukan di lapangan.
Struktur yang ditemukan berupa kekar-kekar yang memotong batu gamping
II- 6 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
2.4.3. Keadaan Morfologi
Satuan pegunungan terjal menempati hampir seluruh daerah penelitian,
kecuali daerah yang merupakan daerah perkampungan dan pertanian.
Pola aliran sungai yang berkembang pada daerah penelitian umumnya
memiliki pola subparalel. Dimana sebagian besar aliran sungai tersebut kering
pada musim kemarau. Pola sungai ini sangat dipengaruhi oleh kontrol batuan dan
struktur geologi yang berkembang.
Gambar 2.3. Keadaan morfologi daerah penelitian yang terjal
2.4.4. Sungai dan Pola Aliran
Sungai Wae Pesi adalah satu-satunya sungai yang mempunyai debit air
yang cukup besar yang mengalir di sekitar lokasi penambangan PT. Arumbai.
Sungai Wae Pesi terletak di sebelah Barat lokasi penambangan yang mengalir dari
Selatan ke Utara. Lebar sungai Wae Pesi berkisar antara 30-40 meter dengan
kedalaman antara 10-15 meter.
2.5. Keadaan Lingkungan Daerah
2.5.1. Penduduk
Sebaran penduduk di desa Satar Punda terbagi dalam empat kampung,
yaitu : kampung Sirise, kampung Satar Teu, kampung Luwuk, dan kampung
II- 7 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
berkisar 100-150 jiwa dengan jumlah kepala keluarga tiap kampungnya antara
50-60 kepala keluarga.
Mata pencaharian penduduk di sekitar lokasi penambangan ini rata–rata
adalah petani ladang. Kecuali di kampung Sirise mata pencaharian penduduknya
kebanyakan nelayan karena terletak di pesisir pantai.
Dari segi fasilitas pendidikan, desa Satar Punda memiliki dua sekolah
dasar (SD) yaitu SDK Satar Teu dan SDI Luwuk. Di desa Satar Punda belum
terdapat SMP dan SMA. Sehingga bagi penduduk yang ingin melanjutkan sekolah
ke jenjang pendidikan SMP dan SMA biasanya dilanjutkan di kecamatan Reok
atau di kota Ruteng.
2.5.2. Flora dan Fauna
Sebagian besar lahan di sekitar lokasi penambangan PT. Arumbai
dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk dijadikan kebun tanaman mente dan
pisang. Selain itu juga terdapat tanaman-tanaman lain seperti pohon jati putih dan
lamtoro dan sisanya masih merupakan hutan belantara dengan berbagai macam
pohon dengan diameter antara 30-40 cm yang belum dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat.
Sedangkan fauna yang terdapat di desa Satar Punda berfariasi, seperti:
sapi, anjing, babi yang merupakan hewan piaraan masyarakan di desa Satar
Punda. Selain itu masih terdapat berbagai jenis burung yang hidup bebas di hutan.
2.6. Kegiatan Penambangan Mangan
Ada beberapa tahapan dalam proses penambangan mangan yang dilakukan
oleh PT. Arumbai, antara lain :
2.6.1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di areal pertambangan PT. Arumbai
adalah pohon-pohon dengan diameter yang relatif kecil sampai sedang dan ada
beberapa yang berdiameter besar, oleh karena itu dalam melakukan pembersihan
lahan tidak membutuhkan usaha yang terlalu berat. Dalam melakukan
II- 8 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
cara mendorong pohon-pohon tersebut hingga runtuh. Sedangkan untuk
pohon-pohon yang berdiameter besar digunakan alat sensor. Setelah pembersihan
lahan, pekerjaan dilanjutkan dengan pengupasan lapisan tanah penutup
(overburden).
2.6.2. Tahapan Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Overburden) dan
Penambangan
Karena lapisan tanah humus (top soil) yang terdapat di lokasi tambang
mangan PT. Arumbai sangat tipis (rata-rata 0,1) meter, maka dalam pengupasan
tanah humus tidak dipisahkan dari pengupasan tanah penutup (overburden).
Dalam melakukan pengupasan lapisan tanah penutup dan penambangan, ada 2
tahapan yang sama yaitu :
a) Pemboran (Drilling)
Kegiatan pemboran dilakukan untuk mempersiapkan lubang tembak untuk
kegiatan peledakan. Pemboran dilakukan dengan alat CRD (Crawler Rock
Drill) dengan mata bor button bit berdiameter 2,5 inch. Pola pemboran yang
digunakan adalah pola zig-zag dengan burden 2,5 m, spasi 2,5 m, dan
kedalaman lubang bor 3 meter.
Jumlah alat CRD (Crowler Rock Drill) di PT. Arumbai terdapat 3 buah yang
masing-masing tersebar di tiga pit yaitu pit Satarnani, pit Golobongko, dan pit
Borwani. Namun karena pit Borwani sedang non aktif, maka CRD yang
terdapat di pit Borwani dioperasikan sementara di pit Satarnani untuk
II- 9 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
Gambar 2.4. Pemboran lubang tembak untuk peledakan
b) Peledakan (Blasting)
Kegiatan peledakan pada PT. Arumbai biasanya dilakukan pada siang hari
antara jam 11-12 siang. Setiap hari PT. Arumbai biasa melakukan peledakan
1 kali dengan jumlah lubang tembak antara 40–60 lubang dan mengunakan
detonator listrik dengan millisecond delay. Alat bantu peledakan yang
digunakan adalah blasting machine,blasting ohm meter, kabel induk (leading
wire), kabel rangkaian (connecting wire), stick panjang (untuk pembuatan
steaming), HT (radio komunikasi), dan pisau. Sedangkan bahan peledak yang
digunakan adalah ANFO (ammonium nitrat fuel oil) dan boster.
Pertimbangan penggunaan teknik peledakan dalam penambangan mangan
oleh PT. Arumbai dikarenakan lapisan tanah penutup dan batuan samping
adalah jenis batuan gamping yang masif. Sehingga dalam mengejar target
II- 10 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
Gambar 2.5. Rangkaian primer
II- 11 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
2.6.3. Tahap Penggalian, Muat, Pengangkutan
a) Kegiatan Gali Muat
Setelah dilakukan kegiatan peledakan, material hasil peledakan kemudian
digali menggunakan bachoe tipe komatsu PC 300, Cat 320 B, dan Cat 320 D
untuk dimuat ke alat angkut. Sedangkan untuk merapikan material hasil
peledakan yang berserakan dan menutup jalan tambang digunakan alat wheel
loader tipe Cat 950 F dan tipe Cat 926 E.
b) Kegiatan Pengangkutan
Material yang telah dimuat ke alat angkut selanjutnya dibawa ke lokasi stock
pile untuk penimbunan sementara sebelum dilakukan proses pengolahan.
Penimbunan di stock pile dipisahkan antara stock pile overburden dan stock
pile mangan. Namun terkadang overburden hasil peledakan tidak ditumpuk
lagi di stock pile melainkan langsung ditimbun ke lokasi bekas tambang yang
curam.
Gambar 2.7. Kegiatan pengupasan dan pengangkutan
2.6.4. Tahapan Pengolahan
PT. Arumbai mempunya dua tempat pengolahan, yaitu pengolahan
pertama terdapat di pit Satarnani dan yang kedua terdapat di Sirise dekat dermaga
II- 12 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
pertama kemudian ditumpahkan ke screen. Hasil dari screen terdapat 4 kelompok
mangan yaitu oversize (> 7 cm), lumpy kotor yang masih bercampur gamping (2
cm-7 cm), kacang (6 mm-2 cm), powder (0,1 mm-6 mm). Produk kacang dan
powder adalah produk jadi yang telah siap dikirimkan, lumpy kotor kemudian
dihampar dan disortir secara manual menggunakan tenaga manusia untuk
memisahkan antara mangan dan gamping yang akan menghasilkan lumpy bersih
sebagai produk yang siap dikirim. Sedangkan oversize dibawah ketempat
pengolahan kedua, dihampar agar batu gamping yang masih tercampur dibersikan,
dan kemudian dimasukan kedalam mesin crusher. Hasil dari pengolahan tersebut
terdapat 2 produk, yaitu powder sebagai produk jadi siap kirim, dan lumpy kotor
yang nantinya akan disortir menjadi lumpi bersih.
Semua produk hasil pengolahan tersebut kemudian dimuat ke kapal
II- 13 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
Gambar 2.8. Bagan alir pengolahan mangan PT. Arumbai
ROM
Screen Chips / nuts / kacang ( 6 mm – 2
cm ), Fines / powder / bubuk ( 0,1 mm – 6 mm )
Lumpy Kotor ( 2 cm – 7 cm )
Over Size ( > 7 cm )
Hampa r
RSG ( Rom Siap Giling )
Belt 2 Crusher
Hand Picking Lumpy Kotor ( 2 cm – 7 cm )
Belt 3 Serise ( Hand Picking )
Lumpy Bersih ( 2 cm – 7 cm ) Fines / powder / bubuk ( 0,1 mm
– 6 mm )
II- 14 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
Gambar 2.9. Tempat pengolahan mangan I
II- 15 Kajian Kerja Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden) Untuk Meningkatkan Produksi Mangan Di PT.Arumbai Mangabekti Desa Satarpunda – Kec.Lambaleda – Manggarai Timur - NTT
2.6.5. Tahap Reklamasi
Dalam tahapan reklamasi, tanah penutup (overburden) hasil peledakan
didorong mengunakan bulldozer caterpillar D7G untuk ditimbun ke lokasi bekas
penambangan yang telah selesai ditambang agar kontur lokasi penambangan
menjadi relatif landai dan aman. Setelah itu lokasi tersebut ditanami dengan
tumbuhan jati putih dan lamtoro.