• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit Scaffold

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis dan karakterisasi hidroksiapatit Scaffold"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS DAN K

FAKULTAS ME

N KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT S

NIKEN PRATIWI

DEPARTEMEN FISIKA

METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

SCAFFOLD

(2)

NIKEN PRATIWI. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Scaffold. Di bawah bimbingan Dr. AKHIRUDDIN MADDU, M. Si dan SETYANTO TRI WAHYUDI M. Si.

Hidroksiapatit scaffold dapat dibuat menggunakan metode sol gel. Untuk membentuk pori-pori atau scaffold digunakan polimer polyurethane sebagai alat pencetak. Sampel hasil dikarakerisasi dengan teknik X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa ada dua fasa dalam sampel, yaitu fasa hidroksiapatit dan fasa TCP (Tricalcium Phosphate). Pada sampel scaffold, fasa TCP lebih mendominasi sampel. Pada sampel serbuk, fasa hidroksiapatit yang lebih mendominasi. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi hidroksida dan gugus fosfat dalam setiap sampel. Mikrograf hasil SEM sampel menunjukkan adanya pori-pori kecil pada sampel scaffold.

(3)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT SCAFFOLD

NIKEN PRATIWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains pada Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS METEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

NRP : G74052286

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Akhiruddin Maddu, M. Si) (Setyanto Tri Wahyudi, M. Si)

Mengetahui Kepala Departemen Fisika

FMIPA IPB

( Dr. Ir. Irzaman, M. Si. ) NIP. 19630708 199512 1 001

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena kasih karunia-Nya saya dapat melaksanakan dan menyelesaaikan penelitian dan menulis laporan tugas akhir dengan judul

“Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Scaffold.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih tersebut saya sampaikan kepada: Bapak Dr. Akhiruddin Maddu, M. Si selaku dosen pembimbing pertama atas kesabaran dan bimbingannya untuk penulis.

Bapak Setyanto Tri Wahyudi, M. Si selaku dosen pembimbing kedua atas kesabaran dan segala arahannya dalam membimbing penulis

Seluruh dosen, staf dan laboran Departemen Fisika IPB.

Bapak, Ibu, adikku Dito dan seluruh keluarga besarku yang telah memberikan semangat dan doa. Eko Anfiyanto, terimakasih untuk semangat, perhatian, dan nasehat yang sudah diberikan untuk Tiwi.

Sahabat-sahabatku: Via, Dessi, Deslie, Ida, Novi, Dita, Vera, Margie, Febri dan semua anggota YoNM. Terimakasih atas dukungan dan doa teman-teman.

Kak Ita, makasih untuk dukungan dan doa kakak untukku.

Teman-teman Fisika 42: Agung, Ahmad, Ais, Aji, Amel, Andre, Andri, Astri, Ario, Azam, Azki, Cinot, Cucu, Dahrul, Deni, Dewi, Dian, Eka, Fahmi, Faiz, Fitri Amanah, Gita, Hartip, Rizal, Jessi, Lili, Linda, Mahe, Mena, Mitha, Nani, Neneng, Nita, Obi, Pipit, Radot, Roni, Surya, Taufik, Wenny.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan tugas akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dan memperbaiki penulisan skripsi ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Bogor, Desember 2010

(6)

pasangan Pdt. Dwi Putranto dan Ira Ireene, S.Pd. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005 melalui jalur SPMB dan mengikuti Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Pada tahun 2006, Penulis mendapatkan program studi Fisika sebagai program studi mayor. Selama masa studi di IPB, penulis aktif sebagai pengurus Youth of Nations Ministry. Pada tahun 2009, penulis melakukan penelitian dengan judul Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Scaffold sebagai

(7)

DAFTAR ISI

Hidroksiapatit Scaffold ... 1

X-Ray Diffraction (XRD) ... 2

Scanning Electron Microscopy (SEM) ... 3

(8)

Gambar 2. Struktur matriks tulang ... 2

Gambar 3. Skema diraksi sinar-X ... 2

Gambar 4. Skema tabung sinar-X ... 3

Gambar 5. Skema pengukuran transmitansi menggunakan FTIR ... 3

Gambar 6. Pola XRD sampel PA ... 6

Gambar 7. Pola XRD sampel PB ... 7

Gambar 8. Pola XRD sampel SA ... 7

Gambar 9. Pola XRD sampel SB ... 8

Gambar 10. Spektrum FTIR sampel PA ... 9

Gambar 11. Spektrum FTIR sampel PB ... 10

Gambar 12. Spektrum FTIR sampel SA ... 11

Gambar 13. Spektrum FTIR sampel SB ... 11

Gambar 14. Morfologi sampel PA dengan mikroskop optik perbesaran 190x ... 12

Gambar 15. Morfologi sampel PB dengan mikroskop optik perbesaran 190x ... 12

Gambar 16. Mikrograf sampel PA – SEM 5000x ... 12

Gambar 17. Mikrograf sampel PB – SEM 5000x ... 12

Gambar 18. Morfologi sampel SA dengan mikroskop optik perbesaran 170x ... 13

Gambar 19. Morfologi sampel SB dengan mikroskop optik perbesaran 180x ... 13

Gambar 20. Mikrograf sampel SA – SEM 5000x ... 13

Gambar 21. Mikrograf sampel SB – SEM 5000x ... 13

Gambar 22. Diagram alir penelitian ... 17

Gambar 23. Mikrograf Sampel PA perbesaran 1000x ... 19

Gambar 24. Mikrograf Sampel PA perbesaran 20000x ... 19

Gambar 25. Mikrograf Sampel PB perbesaran 1000x ... 20

Gambar 26. Mikrograf Sampel PB perbesaran 20000x ... 20

Gambar 27. Mikrograf Sampel SA perbesaran 1000x ... 21

Gambar 27. Mik8rograf Sampel SA perbesaran 20000x ... 21

Gambar 29. Mikrograf Sampel SB perbesaran 1000x ... 22

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kode sampel dan variasi perlakuan ... 5

Tabel 2. Rataan Massa CaCl2 Sampel PA ... 5

Tabel 3. Rataan Massa CaCl2 Sampel PB ... 5

Tabel 4. Parameter kisi HA pada setiap sampel ... 8

Tabel 5. Parameter kisi TCP pada setiap sampel... 8

Tabel 6. Penentuan fasa pada sampel PA ... 23

Tabel 7. Penentuan fasa pada sampel PB ... 24

Tabel 8. Penentuan fasa pada sampel SA ... 25

Tabel 9. Penentuan fasa pada sampel SB ... 26

Tabel 10. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel PA ... 28

Tabel 11. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel PA ... 29

Tabel 12. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel PB... 30

Tabel 13. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel PB ... 31

Tabel 14. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel SA ... 32

Tabel 15. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel SA ... 33

Tabel 16. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel SB... 34

(10)

Lampiran 2. Referensi JCPDS ... 18

Lampiran 3. Hasil karakterisasi SEM ... 19

Lampiran 4. Perhitungan penentuan fasa sampel ... 23

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Biomaterial adalah bahan inert yang dapat diimplantasikan ke dalam sistem atau jaringan hidup sebagai pengganti fungsi dari jaringan alami yang mengalami kerusakan. Material ini

bersifat biokompatibel dengan tubuh

manusia.1

Biomaterial ini biasanya diaplikasikan pada dunia kedokteran, terutama pada ortopedi dan kedokteran gigi. Biomaterial telah memberi dampak yang cukup besar pada

dunia kedokteran,2 khususnya dalam

treatment bagi bagian tubuh yang mengalami

kerusakan. Penggunaan biomaterial

meningkat dengan cepat pada tahun 1800-an, terutama setelah diperkenalkannya teknik operasi steril oleh dr. Joseph Lister pada tahun 1860, pertama kali digunakan untuk menyambung tulang yang retak pada akhir abad ke-18.3

Salah satu biomaterial yang

biokompatibel terhadap tubuh manusia adalah hidroksiapatit. Hidroksiapatit ini mengandung senyawa kalsium fosfat, yaitu senyawa yang banyak terkandung dalam jaringan keras pada tubuh manusia.4 Oleh karena itulah, hidroksiapatit dapat digunakan sebagai implant bagi tulang dan gigi di dalam tubuh manusia dan tidak menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh sehat yang lainnya.5

Dalam dunia medis, biomaterial komposit kalsium fosfat hidroksiapatit dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti bagian dari jaringan tulang yang rusak karena trauma, fraktur, defek, atau bahkan karena tumor tulang sekalipun. Komposit kalsium fosfat adalah biomaterial yang paling banyak digunakan untuk memperbaiki jaringan tulang. Biomaterial dapat diproduksi sebagai gel, pasta, dan blok padatan atau bahkan matriks-matriks berpori. Hidroksiapatit lebih banyak diaplikasikan dalam dunia kedokteran gigi dan ortopedi. Hidroksiapatit dapat digunakan kapan saja dan berapapun jumlahnya.6

Salah satu jenis hidroksiapatit yang sedang dikembangkan saat ini adalah hidroksiapatit dalam bentuk scaffold atau foam, yaitu hidroksiapatit yang berpori. Kelebihan dari hidroksiapatit scaffold adalah memungkinkan sel bergerak melalui pori-pori yang ada. Keunungan lain yang diperoleh dari hidroksiapatit scaffold adalah kondisi pori-pori yang baik untuk transport nutrisi, infiltrasi jaringan, dan vaskularisasi.7

Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:

Pembuatan hidroksiapatit berbentuk scaffold dengan proses sol-gel.

Karakterisasi hidroksiapatit scaffold dengan teknik X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Elektron Microscopy (SEM), dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).

TINJAUAN PUSTAKA

Hidroksiapatit

Hidroksiapatit adalah suatu senyawa kalsium fosfat yang mengandung hidroksida. Hidroksiapatit (HA) merupakan anggota dari mineral apatit8,9 dan mempunyai struktur

kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Struktur kimia

tersebut sama dengan struktur kimia yang dimiliki komponen mineral pada tulang. Kesamaan struktur itulah yang membuat hidroksiapatit mampu menggantikan jaringan tulang yang rusak tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan lain yang sehat.10

Hidroksiapatit secara umum digunakan untuk memperbaiki, mengisi, dan membangun kembali jaringan-jaringan tulang yang telah rusak. Hidroksiapatit juga dapat digunakan pada jaringan lunak.11 Material hidroksiapatit

ini dapat diperoleh dari tulang-tulang mamalia dan juga dari terumbu karang. Di dalam laboratorium, hidroksiapatit dapat dibuat dengan menggunakan beberapa proses, seperti reaksi dalam zat padat, presipitasi, metode hidrotermal, dan proses sol gel.12

Rasio molar antara kalsium dan fostat (Ca/P) pada hidroksiapatit adalah sebesar

1,67. Rasio molar Ca/P di dalam

hidroksiapatit ini mendekati rasio molar Ca/P yang tekandung di dalam jaringan tulang.13,14

Hidroksiapatit mempunyai dua struktur kristal, yaitu heksagonal dan monoklinik. Hidroksiapatit yang terdapat dalam gigi dan

tulang serta mineral hidroksiapatit

menunjukkan struktur heksagonal, sedangkan hidroksiapatit dalam enamel gigi memiliki

struktur monoklinik. Struktur dari

hidroksiapatit sintetis bergantung pada metode pembuatannya.15

Hidroksiapatit Scaffold

Hidroksiapatit memiliki beberapa macam bentuk, antara lain hidroksiapatit berbentuk serbuk dan juga dalam bentuk scaffold atau

foam. Hidroksiapatit scaffold adalah

(12)

dapat bervariasi, bergantung pada volume scaffold yang diproduksi.16

Hidroksiapatit yang berpori dapat

berikatan dengan kuat pada jaringan tulang. Struktur hidroksiapatit dengan porositas teratur mirip dengan struktur alami jaringan tulang. Hal ini membuat hidroksiapatit scaffold lebih mudah diimplant ke dalam jaringan tulang. Hidroksiapatit scaffold yang diinduksi ke dalam jaringan tulang tidak menghambat pertumbuhan jaringan tulang alami, dan dapat mencegah pergeseran dan kehilangan implant yang sudah diinduksikan ke dalam tubuh.17

Scaffold atau pori-pori dalam hidroksiapatit dapat dibentuk dari berbagai macam bahan, termasuk polimer, keramik, logam, dan komposit-komposit lainnya.18

Pori-pori tersebut memiliki struktur yang

terbuka dan permukaannya yang

biokompatibel mempunyai kondisi ideal untuk pertumbuhan sel dan diferensiasi jaringan.

Pori-pori yang terdapat di dalam

hidroksiapatit ini dapat digunakan sebagai matriks untuk penggantian jaringan tulang. Pori-pori tersebut juga dapat ditingkatkan respon biologinya dengan menambahkan

molekul-molekul seperti collagen dan

chitosan.19

Ada beberapa metode yang pernah dilakukan para peneliti untuk membuat pori-pori di dalam hidroksiapatit, di antaranya adalah metode replikasi polimer, gel casting

(pembentukan gel), gas scaffolding

(pembuatan scaffold dengan menggunakan gas), slip casting, fiber compacting (pemadatan serat), solid free form fabrication (pembentukan padatan bebas), dan freeze casting (pembekuan).20 Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode replikasi polimer. Polimer yang digunakan adalah polyurethane. Polyurethane bisa didapatkan dari spons. Spons polyurethane digunakan sebagai cetakan untuk membentuk pori-pori tersebut nantinya. Pada metode ini, ukuran pori-pori yang terbentuk bergantung dari ukuran pori-pori yang terdapat di dalam polimer pencetaknya.21

Gambar1. Struktur Hidroksiapatit Scaffold22

Gambar 2. Struktur matriks tulang23

X-Ray Diffraction (XRD)

X-Ray Diffraction (XRD) merupakan suatu metode yang berdasarkan pada sifat-sifat difraksi sinar-X, yakni hamburan cahaya dengan panjang gelombang λ saat melewati

kisi kristal dengan sudut datang θ dan jarak

antar bidang kristal sebesar d. Data yang diperoleh dari metode XRD adalah sudut hamburan (sudut Bragg) dan intensitas cahaya difraksi. Berdasarkan teori difraksi, sudut difraksi bergantung pada lebar pada lebar celah kisi sehingga mempengaruhi pola difraksi, sedangkan intensitas cahaya difraksi bergatung dari banyaknya kisi kristal yang memiliki orientasi sama. Hal tersebut dinyatakan dalam Hukum Bragg24. Skema

difraksi sinar-X ditunjukkan pada gambar 3. Berkas sinar-X dapat terdiri dari dua jenis spektrum, yaitu kontinyu dan diskrit. Spektrum kontinyu timbul akibat adanya pengereman elektron-elektron berenergi kinetic tinggi oleh anoda. Pada saat pengereman terjadi, energy kinetiknya diubah menjadi sinar-X. Sinar-X yang dihasilkan oleh

pengereman tersebut disebut sinar-X

Bremsstrahlung.25 Spektrum diskrit sinar X

dihasilkan oleh tumbukan antara elektron kecepaan tinggi dengan logam target. Gambar 4 (halaman 3) merupakan skema tabung sinar-X.26

2

(13)

3

Gambar 4. Skema tabung sinar-X

XRD dapat digunakan untuk menentukan sistem kristal, parameter kisi, derajat kristalinitas, dan fasa yang terdapat dalam suatu sampel. Metode XRD dapat memberi informasi secara umum, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif tentang komposisi fasa-fasa yang terdapat dalam suatu sampel (misalnya komposisi yang teradapat dalam suatu campuran). Salah satu analisis komposisi fasa dalam suatu bahan adalah dengan membandingkan pola XRD yang terukur dengan data yang ada.27

Scanning Elektron Microscopy (SEM)

Scanning Elektron Microscopy (SEM) digunakan untuk mengamati morfologi suatu bahan. Keunggulan SEM disebabkan oleh beragamnya sinyal yang dihasilkan oleh interaksi antara berkas elektron dan sampel. Deteksi dan pengolahan terhadap sinyal yang beragam itu menghasilkan berbagai tampilan data.28

Ditinjau dari jalannya berkas media, SEM dapat dianalogikan dengan mikroskop optik. Keduanya menggunakan prinsip refleksi, yaitu permukaan sampel memantulkan berkas media. Teknik SEM pada hakekatnya

merupakan pemeriksaan dan analisis

permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya sekitar 20 µm dari

permukaan. Gambar permukaan yang

diperoleh merupakan gambar topografi. Gambar topografi tersebut didapat dari penangkapan dan pengolahan elektron sekunder yang dipancarkan oleh sampel.29

Kata kunci dari prinsip kerja SEM adalah scanning, yang berarti bahwa berkas elektron “menyapu” permukaan sampel, titik demi titik dengan sapuan membentuk garis demi garis. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan juga berasal dari titik pada permukaan, yang selanjutnya ditangkap oleh SE detector dan kemudian diolah dan ditampilkan pada layar CRT (TV). Scanning coil yang mengarahkan berkas elektron bekerja secara sinkron dengan pengarah berkas-berkas elektron pada tabung

layar TV, sehingga didapatkan gambar permukaan sampel pada layar TV.30

Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Fourier Transform Infra Red (FTIR) merupakan metode analisis spektroskopi dengan menggunakan sinar infra merah. Skema kerja FTIR dapat dilihat pada gambar 4. FTIR dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk bisa mengukur frekuensi inframerah suatu sampel secara bersamaan. Pada spektroskopi ini, sinar infra merah melaju dengan menembus sampel. Spektrum yang dihasilkan menunjukkan transmisi dan absorpsi molekuler, yang hasilnya berupa spektrum. Spektrum infra merah yang dihasilkan oleh dua sampel yang unik dan berbeda akan berbeda juga.31

Spektroskopi FTIR dapat

mengidentifikasi suatu material yang tidak diketahui jenisnya. Kualitas sampel dan juga

komponen-komponen penyusun suatu

campuran juga dapat diketahui dengan mengunakan spektroskopi FTIR. Kelebihan spektroskopi FTIR dibandingkan dengan yang lain antara lain adalah kecepatan, sensitivitas, peralatan yang sederhana, dan tidak perlu dikalibrasi karena alat tersebut dapat mengkalibrasi dirinya sendiri.32

Analisis sampel pada spektroskopi FTIR diawali dengan dipancarkannya sinar infra merah dari sumber benda hitam. Sinar tersebut melaju dan melewati celah yang mengontrol jumlah energi yang disediakan untuk sampel. Sinar ini masuk ke dalam interferometer di

mana ada kode khusus. Hasil

interferogramnya kemudian keluar dari interferometer.33 Sinar tersebut kemudian memasuki ruang sampel, di mana sinar tersebut ditransmitasikan keluar atau dipantulkan kembali oleh permukaan sampel, tergantung dari tipe analisis yang diselesaikan. Setelah itu, sinar tersebut masuk ke detector untuk analisis akhir. Hasil analisis akhir diolah menjadi sinyal digital dan dikirimkan ke komputer di mana ada transformasi Fourier di dalamnya. Gambar 4 merupakan skema kerja spektroskopi FTIR.34

(14)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009 hingga bulan Juni 2010.

Penelitian dilakukan di Laboratorium

Biofisika, Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu takar, gelas kimia, pipet Bohr, magnetic stirrer dan hot plate stirrer, alumunium foil, furnace, neraca analitik dan pompa (syringe pump).

Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini adalah kalsium klorida (CaCl2), asam

Larutan kalsium klorida dalam etanol 96% dan larutan asam fosfat dalam etanol 96% disiapkan pada gelas piala yang berbeda. Pencampuran kedua larutan dilakukan dengan meneteskan larutan asam fosfat ke larutan kalsium klorida dengan menggunakan syringe pump sambil di aduk dengan magnetic stirrer. Penetesan ini dilakukan hingga larutan asam fosfat habis. Campuran diletakkan pada water bath pada suhu 60ºC selama 1 jam. Larutan di aging selama ± 24 jam.

Larutan yang telah di aging

dipanaskan di atas hot plate dengan suhu 120oC sambil kembali di-stir hingga

larutan mengental dan menjadi gel. Saat larutan mulai mengental, suhu plate tersebut diturunkan supaya gel tidak hangus. Pada hari berikutnya, larutan tersebut di-stir sambil dipanaskan pada plate bersuhu 120oC sampai larutan

tersebut menjadi gel. Setelah itu, gel yang sudah terbentuk itu dikeringkan di dalam furnace pada suhu 110oC selama 24 jam.

Pengeringan tersebut dilanjutkan kembali dengan pemanasan pada suhu 550oC

selama 6 jam. Gel yang sudah dikeringakan dan dipanaskan akan berubah bentuk menjadi padatan. Padatan tersebut dihaluskan dengan menggunakan

mortar dan akan di dapatkan

hidroksiapatit dalam bentuk serbuk.

Hidroksiapatit serbuk ini kemudian diukur massanya dengan menggunakan neraca analitik.

1.2. Pembuatan Hidroksiapatit

Scaffold dengan metode Sol Gel

Larutan kalsium klorida dalam etanol 96% dan larutan asam fosfat dalam etanol 96% disiapkan pada gelas piala yang berbeda. Pencampuran kedua larutan dilakukan dengan meneteskan larutan asam fosfat ke larutan kalsium klorida dengan menggunakan syringe pump sambil di campur dengan magnetic stirrer. Penetesan ini dilakukan hingga larutan asam fosfat habis. Campuran diletakkan pada water bath pada suhu 60ºC selama 1 jam. Larutan di aging selama ± 24 jam.

Larutan yang telah di aging

dipanaskan di atas hot plate dengan suhu 120oC sambil kembali diaduk hingga

larutan mengental dan menjadi gel. Saat larutan mulai mengental, suhu plate tersebut diturunkan supaya gel tidak hangus.

Setelah terbentuk gel, spons yang sudah dipotong-potong dengan ukuran 2x2x0,5 cm direndam didalam gel. Spons yang sudah menyerap gel dikeringkan pada suhu 110oC selama 24 jam lalu

dipanaskan pada suhu 1000oC selama 3

jam.

Sampel divariasikan pada jenis sampel dan laju penetesan asam fosfat dengan menggunakan syringe pump. Masing-masing variasi sampel diberi kode yang ditampilkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kode sampel dan variasi perlakuan Kode

Karakterisasi XRD dilakukan

dengan menggunakan Shimadzu XRD610 dengan sudut difraksi antara 10o-80o.

(15)

5

2.2.Karakterisasi FTIR

Karakterisasi FTIR dilakukan dengan menggunakan spektroskopi FTIR

BRUKER model TENSOR 37.

Karakterisasi FTIR dilakukan terhadap semua jenis sampel. Setiap jenis sampel diambil satu contoh untuk karakterisasi FTIR.

2.3.Karakterisasi SEM dan Mikroskop Optik

Karakterisasi SEM dilakukan dengan menggunakan JEOL JCM-35C. sebelum dikarakterisasi, masing-masing sampel dilapisi dengan emas-palladium (80% emas dan 20% Pd). Setiap jenis sampel diambil satu caontoh untuk karakterisasi SEM.

Pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik menggunakan mikroskop optik portabel. Pengamatan dilakukan pada satu contoh yang diambil dari setiap jenis sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Preparasi Sampel

1.1. Hasil Pembuatan Hidroksiapatit Serbuk

Pada penelitian ini, hidroksiapatit dibuat dalam dua macam bentuk, yaitu

serbuk dan scaffold atau bepori.

Pembuatan hidroksiapatit serbuk

dilakukan dengan membuat delapan kali ulangan untuk dua macam laju penetesan asam fosfat yang berbeda. Laju pertama (laju A) adalah 100 ml/jam dan laju yang kedua (laju B) adalah 100 ml/jam.

Massa CaCl2 yang digunakan dan

massa hidroksiapatit serbuk yang

dihasilkan pada masing-masing ulangan tiap laju dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.

Dari Tabel 2 dan 3 dapat dilihat bahwa perbedaan laju penetasan asam fosfat dalam proses pencampuran antara larutan CaCl2 dan larutan asam fosfat

tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap massa hidroksiapatit pada hasil akhir sampel. Rerata massa hidroksiapatit serbuk yang dihasilkan pada sampel PA adalah 5.41 g, dengan rerata massa CaCl2 yang digunakan

adalah 9.27 g.

Tabel 2. Rerata Massa CaCl2 Sampel PA

No. CaCl2 (g) Massa HA (g)

Tabel 3. Rerata Massa CaCl2 Sampel PB

Rerata massa hidroksiapatit yang dihasilkan pada sampel PB adalah 5.53 g,

dengan rerata massa CaCl2 yang

digunakan adalah 9.28 g. Massa sampel hidroksiapatit yang dihasilkan lebih kecil daripada massa CaCl2 yang digunakan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa

penggunaan CaCl2 sebagai prekursor

tidak efisien.

1.2. Hasil Pembuatan Hidroksiapatit

Scaffold

Hidroksiapatit scaffold dibuat dengan menggunakan spons berukuran (2x2x0.5) cm3. Masing-masing jenis

sampel dibuat dalam delapan kali

ulangan, sehingga dihasilkan total

enam belas sampel scaffold. Massa

(16)

2. Karakterisasi Sampel

2.1. Karakterisasi menggunakan XRD

Karakterisasi XRD dilakukan

untuk mengetahui fasa-fasa yang

terkandung di dalam sampel.

Karakterisasi XRD juga digunakan untuk menentukan parameter-parameter kristal, diantaranya parameter kisi.

Pola XRD pada masing-masing sampel menunjukkan adanya material kalsium fosfat lain yang terbentuk pada saat pembuatan hidroksiapatit dilakukan. Material tersebut dapat

terbentuk pada saat pencampuran

larutan CaCl2 dengan larutan asam

fosfat dan juga dapat terbentuk pada saat proses pemanasan yang dilakukan pada sampel. Berdasarkan penentuan fasa dari database JCPDS (JCPDS 090169 dan JCPDS 090432) diketahui bahwa komponen kalsium fosfat lain yang terdapat pada masing-masing sampel adalah TCP atau Tricalcium Phosphate.

Perhitungan penentuan fasa untuk masing-masing sampel dapat dilihat pada Lampiran 4. Material TCP dapat terbentuk pada saat pencampuran kedua prekursor dilakukan dan juga pada saat proses pemanasan. Material TCP lebih banyak terbentuk saat pemanasan sampel pada suhu tinggi.

Pola difraksi XRD yang dihasilkan pada sampel PA menunjukkan bahwa

puncak-puncak pola XRD didominasi oleh fasa hidroksiapatit. Puncak tertinggi dari sampel PA terdapat pada sudut 33,08o dan merupakan fasa hidroksiapatit.

Keberadaan TCP pada sampel PA terdeteksi dengan adanya puncak-puncak pada sudut antara lain 20,78o; 28,82o;

29,22o; dan 35,76o. Pola difraksi sampel

PA dapat dilihat pada Gambar 6.

Pola difraksi pada sampel PB juga menunjukkan bahwa fasa pada sampel PB juga didominasi oleh fasa hidroksiapatit. Puncak tertinggi pada sampel PB pada

sudut 29,26o merupakan fasa

hidroksiapatit. Keberadaan TCP pada sampel diketahui dengan adanya puncak-puncak pada sudut antara lain 18,68o;

20,88o; 26,72o; dan 29,8o.

Pada sampel PB, fasa TCP yang terbentuk lebih banyak dibandingkan fasa TCP pada sampel PA. Fasa TCP yang lebih banyak terdapat pada sampel PB disebabkan oleh perbedaan laju penetesan larutan asam fosfat. Laju penetesan asam fosfat pada sampel PB lebih lambat dibandingkan laju penetesan asam fosfat pada sampel PA. Perbedaan laju tersebut juga dapat mengakibatkan perbedaan kecepatan terjadinya reaksi kimia dalam campuran. Laju yang lebih lambat akan menyebabkan reaksi yang terjadi lebih baik. Pola difraksi XRD sampel PB dapat dilihat pada Gambar 7 (halaman 7).

Gambar 6. Pola XRD sampel PA

HA

(17)

7

Gambar 7. Pola XRD sampel PB Pola XRD pada sampel SA

menunjukkan bahwa sampel didominasi oleh fasa TCP. Fasa hidroksiapatit yang terdapat pada sampel SA sangat sedikit. Fasa hidroksiapatit tersebut tampak pada sudut antara lain 18,74o; 28,92o; 45,58o;

dan 63,42o. Puncak tertinggi pada sampel

SA pada sudut 31,04o yang merupakan

fasa TCP. Pola difraksi XRD sampel SA dapat dilihat pada Gambar 8.

Pola XRD pada sampel SB juga menunjukkan bahwa sampel didominasi oleh fasa TCP. Fasa hidroksiapatit pada sampel SB tampak sangat sedikit. Puncak-puncak untuk fasa hidroksiapatit tampak

pada sudut antara lain 39,88o; 45,44o; dan

53,0o. Puncak tertinggi pada sampel SB

pada sudut 31,06o merupakan fasa TCP.

Perbedaan laju penetesan asam fosfat pada kedua sampel (SA dan SB) menyebabkan fasa TCP yang terdapat

pada sampel SB lebih banyak

dibandingkan dengan fasa TCP yang terdapat pada sampel SA. Pada sampel

SA, masih tampak adanya fasa

hidroksiapatit di sekitar sudut 18,74o,

sedangkan pada sampel SB, dari sudut 10o

hingga 38o hanya terdapat fasa TCP. Pola

difraksi XRD sampel SB dapat dilihat pada Gambar 9 (halaman 8).

Gambar 8. Pola XRD sampel SA

HA TCP

HA

(18)

Gambar 9. Pola XRD sampel SB Fasa TCP pada sampel scaffold lebih

mendominasi, sedangkan pada sampel

serbuk fasa hidroksiapatit lebih

mendominasi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan suhu pemanasan antara sampel serbuk dan scaffold. Pemanasan untuk sampel serbuk hanya

pada suhu 550oC, sedangkan sampel

scaffold dipanaskan pada suhu 1000oC.

Nilai parameter kisi untuk setiap sampel pada fasa HA dan TCP dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5. Perhitungan lengkap parameter kisi pada masing-masing sampel dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 4. Parameter kisi HA pada setiap sampel

Sampel a=b (Ǻ) Akurasi (%) c (Ǻ) Akurasi (%)

PA 9,556516 98,529242 6,94794 99,07118

PB 9,405481 99,86707 6,956925 98,94066

SA 9,612492 97,93489 7,01873 98,04285

SB 9,411603 99,93208 6,87723 99,90166

Tabel 5. Parameter kisi TCP pada setiap sampel

Sampel a=b (Ǻ) Akurasi (%) c (Ǻ) Akurasi (%)

PA 10,27994 98,655854 36,58367 97,869636

PB 10,788761 96,461031 38,982898 95,711883

SA 10,480409 99,420256 37,64423 99,293124

SB 10,50131 99,21967 37,7017 99,13938

Pada perhitungan penentuan parameter kisi untuk masing-masing sampel pada setiap fasa (HA dan TCP) didapatkan ketepatan

perhitungan diatas 95%. Perhitungan

parameter kisi tersebut dibandingkan dengan

parameter kisi HA dan TCP yang didapatkan dari data JCPDS, yaitu JCPDS 090432 untuk HA dan JCPDS 090169 untuk TCP. Parameter kisi untuk HA adalah a=b=9.418; c=6.884, dan parameter kisi untuk TCP adalah a=b=10.42; c=37.38.

HA

(19)

2.2. Karakterisasi m adanya pita absorpsi bilangan gelombang

adanya pita absorpsi rasi simetri stretching.

muncul pada bilangan cm-1. Pada sampel P

Gambar 10. Spektrum FTIR sampel PA

(20)

Spektrum untu

Gambar 11. Spektrum FTIR sampel PB

(21)

Gambar 12. Spektrum FTIR sampel SA

Gambar 13. Spektrum FTIR sampel SB

(22)

2.3. Karakterisasi menggunakan SEM dan Mikroskop Optik

2.3.1. Sampel Serbuk

Hidroksiapatit pada umumnya dibuat dalam bentuk serbuk. Karena berbentuk serbuk, jika diamati secara visual tampak bahwa sampel tersusun atas

butiran-butiran halus. Dengan

pengamatan menggunakan mikroskop optik dan SEM dapat dilihat morfologi sampel dan butiran-butiran tersebut akan tampak lebih jelas bentuknya.

Hasil pengamatan sampel dengan

menggunakan mikroskop optik

menunjukkan bahwa sampel yang

berbentuk serbuk tersusun atas butiran-butiran halus. Dari gambar terlihat bahwa butiran yang menyusun sampel tampak berbentuk bulat. Morfologi sampel PA

dan PB yang diamati dengan

menggunakan mikroskop optik dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15.

Gambar 14. Morfologi sampel PA dengan mikroskop optik perbesaran 190x

Gambar 15. Morfologi sampel PB dengan mikroskop optik perbesaran 190x

Hasil karakterisasi SEM akan

memperjelas bentuk butiran penyusun sampel serbuk. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa partikel penyusun sampel serbuk tidak berbentuk bulat. Bentuk partikel tersebut bervariasi dan menyerupai bentuk kristal. Susunan dan jarak partikel penyusun sampel serbuk tersebut juga tidak teratur. Pada mikrograf sampel PA, tampak bahwa partikel-partikel di dalam sampel tersebut melekat antara satu partikel dengan yang lainnya. Mikrograf sampel PB menunjukkan bahwa sampel tersebut tersusun atas partikel yang bentuknya seperti persegi panjang dan seperti kristal. Gambar hasil karakterisasi SEM untuk sampel PA dan PB dapat dilihat pada Gambar 16 dan 17.

Gambar 16. Mikrograf sampel PA – SEM 5000x.

(23)

2.3.2. Sampel Scaffo

siapatit yang memiliki an mikro. Pori-pori

ksiapatit scaffold yang enggunakan mikroskop emperlihatkan dengan yang dimiliki oleh fold ini. Hidroksiapatit

diamati dengan

kroskop optik hanya padatan biasa yang idak rata. Pori-pori affold dapat terlihat nakan SEM. Hasil pada semua sampel terdap hidroksiapatit, yaitu fase T PA dan PB, fasa hi ng dihasilkan dengan dapat terlihat adanya

terdapat dalam

(24)

mendominasi dibandingkan dengan fasa TCP. Pada sampel SA dan SB, fasa yang mendominasi adalah TCP, sementara fasa hidroksiapatit sangat kecil jumlahnya. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan suhu pemanasan antara sampel serbuk dan scaffold. Spektrum FTIR pada masing-masing sampel menunjukkan bahwa di dalam semua sampel, baik serbuk maupun scaffold terdapat gugus fungsi OH-, HPO

42-, dan PO43-.

Gugus-gugus fungsi tersebut ditunjukkan dengan adanya puncak-puncak spektrum absorpsi pada bilangan gelombang tertentu. Pada semua sampel tidak terdeteksi adanya gugus fungsi fosfat bervibrasi simetri stretching.

Butiran-butiran penyusun sampel

hidroksiapatit serbuk tidak berbentuk bulat. Mikrograf SEM menunjukkan bahwa butiran-butiran tersebut berbentuk seperti kristal. Pori-pori dalam hidroksiapatit scaffold berukuran sangat kecil, bahkan tidak dapat terlihat jelas dengan menggunakan mikroskop optik.

Pori-pori tersebut dapat dilihat dengan

menggunakan SEM. Pori-pori yang terdapat pada sampel hidroksiapatit scaffold tidak teratur ukuran dan jaraknya.

SARAN

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan simulasi untuk mendapatkan data ketahanan sampel pada saat diimplantasikan ke dalam tubuh manusia. Bahan kalsium untuk sampel lebih baik menggunakan bahan biologi seperti cangkang telur. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk membuat hidroksiapatit scaffold yang ukuran dan jarak pori-porinya teratur.

DAFTAR PUSTAKA

1. Teixeira S., et al, Physical Characterization of Hydroxyapatit Porous Scaffolds for Tissue Engineering, Material Science and

Engineering C, doi:

10.1016/j.msec.2008.09.052, 2008, hal. 1. 2. Pallson, B., et al, Tissue Engineering. Florida: CRC Press, 2003, hal.78.

3. Enderle, J. D., Blanchard, S. M., Bronzino, J. D., Introduction to Biomedical Engineering, Second Edition, London: Elsevier Academic Press, 2005, hal 30.

4. Santos, M. H., et al., Synthesis Control and Characterization of Hydroxyapatite Prepared by Wet Precipitation Process, Material Research Vol 7, No 4, 625-630, 2004, hal. 1. 5. Santos, ibid.

6. Teixeira, loc. cit. 7. Teixeira, ibid.

8. Rajabi, A. H., Behnamghader, A., Kazamzadeh, A., Moztarzadeh, F., Synthesis and Characerizations of Nanocrystalline Hydroxyapatite Powder Via Sol Gel Method. Springerlink: Biomed 06, IFMBE Proceedings 15, pp. 149 – 151, 2007, hal. 1.

9. Earl, J. S., Wood, D. J., and Mine, S. J., Hydrothermal Synthesis of Hydroxyapatite. Journal of Physics: Conference Series 26 A, M., The Sol Gel Process For Realisation of optikal Micro-Structures in Glass. Key Engineering Materials Vols. 264-268 pp 371-374. Trans Tech Public, 2004, hal 1.

13. Vazquez, C. G., Barba, C. P., and Mungula, N., Stoichiometric Hydroxyapatite Obtained by Precipitation and Sol Gel Processes. Instituto de Investigaciones en Materiales, UNAM, Ciudad Universitaria, 2005, hal 1.

14. Rajabi, loc. cit. 15. Vazquez, loc. cit. 16. Teixeira, loc. cit.

17. Sepulveda, P., et al., In Vivo Evaluation of Hidroksiapatit Foams. Material Research, Vol 5, No. 3, 253-256, 2002, hal. 1.

18. Sepulveda, ibid. 19. Sepulveda, ibid. 20. Teixeira, loc. cit. 21. Teixeira, ibid. 22. Teixiera, ibid, hal. 2.

23. [Anonim], Struktur Matriks dalam Tulang,

Wikipedia, 27 November 2009.

http://www.wikipedia.com/matrikstulang.htm 24. Cullity, B. D., and Stock, S. R., Elements of X-Ray Diffraction, Third Edition. New Jersey: Prentice Hall, 2001, hal 8.

25. Kardiawarman. Sinar-X. Bandung: IKIP Bandung. 1996.

26. [Anonim], Teknik Pemeriksaan Material Menggunakan XRD, XRF, dan SEM-EDS. Labinfo’s Web blog, 2009.

26. Culliy, op. cit. hal 9. 27. Cullity, ibid.

28. [Anonim], Scanning Elektron Microscope.

Wikipedia, 30 April 2009.

http://www.wikipedia.com/sem.htm

29. [Anonim], ibid. 30. [Anonim], ibid, hal 3.

31.[Anonim], Introduction to Fourier

Transform Infra Red Sepctroscopy. USA: Thermo Nicolet, 2001, hal 1.

(25)

15

34. [Anonim], ibid.

(26)
(27)

17

Lampiran 1. Diagram alir penelitian

Persiapan alat dan bahan

Proses Sol Gel

Perendaman spons dalam gel

Pengeringan pada 110oC

24 jam

Pemanasan 550oC, 6 jam Pemanasan pada 1000oC,

3 jam

Karakterisasi SEM, XRD, dan FTIR

Analisis Data

Penyusunan Laporan scaffold

serbuk

serbuk scaffold

(28)

Lampiran 2. Referensi JCPDS Hidroksiapatit

(29)

19

Lampiran 3. Hasil Karakterisasi SEM

Gambar 23. Mikrograf Sampel PA perbesaran 1000x

(30)

Gambar 25. Mikrograf Sampel PB perbesaran 1000x

(31)

21

Gambar 27. Mikrograf Sampel SA perbesaran 1000x

(32)

Gambar 29. Mikrograf Sampel SB perbesaran 1000x

(33)

23

Lampiran 4. Perhitungan penentuan fasa sampel Tabel 6. Penentuan fasa pada sampel PA

sampel TCP HA FASE

2θ int int-f 2θ int % 2θ 2θ int % 2θ

10,52 22 14,864865 10,847 12 96,985342 10,82 12 97,227357 HA

16,3 42 28,378378 16,841 6 96,787602 HA

20,78 70 47,297297 21,393 4 97,134577 TCP

25,52 78 52,702703 25,802 25 98,907061 25,354 2 99,345271 HA

28,82 66 44,594595 28,68 2 99,511855 TCP

28,9 78 52,702703 33,484 8 86,309879 28,966 18 99,772147 HA

29,22 94 63,513514 29,655 16 98,533131 TCP

31,6 34 22,972973 31,773 100 99,455513 HA

33,08 148 100 33,026 10 99,836492 32,902 60 99,458999 HA

35,76 42 28,378378 35,597 12 99,542096 35,48 6 99,210823 TCP

38,82 62 41,891892 39,204 8 99,020508 HA

40,46 38 25,675676 40,208 2 99,373259 40,452 2 99,980223 HA

44,82 86 58,108108 44,902 4 99,81738 45,305 6 98,929478 TCP

46,42 72 48,648649 46,635 4 99,538973 46,711 30 99,37702 HA

49,52 34 22,972973 49,785 12 99,467711 49,468 40 99,894882 HA

51,96 48 32,432432 51,469 8 99,046028 52,1 16 99,731286 HA

52,56 26 17,567568 52,616 4 99,893568 52,1 16 99,117083 HA

53,16 7 4,7297297 52,944 25 99,592022 53,143 20 99,968011 HA

60,28 22 14,864865 60,37 4 99,850919 60,457 6 99,70723 TCP

63,56 30 20,27027 63,443 6 99,815582 63,443 4 99,815582 HA/TCP

72,8 18 12,162162 72,286 4 99,288936 HA

73,04 20 13,513514 73,995 7 98,709372 HA

(34)

Tabel 7. Penentuan fasa pada sampel PB

sampel TCP HA FASE

2θ int int-f 2θ int % 2θ 2θ int % 2θ

11 20 10,309278 10,847 12 98,589472 10,82 12 98,336414 TCP

16,3 32 16,494845 16,841 6 96,787602 HA

18,68 20 10,309278 18,469 2 98,857545 18,785 4 99,441043 TCP

20,88 28 14,43299 20,211 8 96,689921 TCP

25,54 44 22,680412 25,802 25 98,984575 25,354 2 99,266388 HA

26,72 96 49,484536 26,506 10 99,192636 TCP

29,26 194 100 29,655 16 98,668016 TCP

31,3 120 61,85567 31,026 100 99,11687 31,773 100 98,511315 TCP

32,2 164 84,536082 32,448 20 99,2357 32,196 60 99,987576 HA

33,22 74 38,14433 33,026 10 99,412584 TCP

35,54 28 14,43299 35,597 12 99,839874 35,48 6 99,830891 TCP

37,42 22 11,340206 37,328 10 99,753536 TCP

38,96 50 25,773196 39,204 25 99,377615 HA

40,84 40 20,618557 40,208 2 98,428173 40,452 2 99,040839 HA

41,88 32 16,494845 41,683 12 99,527385 42,029 10 99,645483 HA

43,24 32 16,494845 43,56 8 99,265381 43,804 8 98,712446 TCP

44,82 44 22,680412 44,902 4 99,81738 44,369 2 98,983525 TCP

46,3 56 28,865979 46,034 2 99,422166 46,711 30 99,120122 TCP

49,56 44 22,680412 49,785 12 99,548057 49,468 40 99,814021 HA

51,4 38 19,587629 51,469 8 99,865939 51,283 12 99,771854 TCP

52,74 32 16,494845 52,616 4 99,76433 53,143 20 99,241669 TCP

54,2 24 12,371134 54,405 8 99,623196 54,44 4 99,559148 TCP

55,24 24 12,371134 55,114 4 99,771383 55,879 10 98,856458 TCP

58,92 28 14,43299 58,073 4 98,541491 HA

61,48 24 12,371134 61,569 4 99,855447 61,66 10 99,708077 HA

63,68 26 13,402062 63,443 6 99,626436 63,443 4 99,626436 HA

71,74 16 8,2474227 71,651 5 99,875787 HA

73,96 18 9,2783505 73,995 7 99,9527 HA

(35)

25

Tabel 8. Penentuan fasa pada sampel SA

sampel TCP HA FASE

2θ int int-f 2θ int % 2θ 2θ int % 2θ

13,64 38 11,445783 13,633 16 99,948654 TCP

16,98 58 17,46988 17,004 20 99,858857 16,841 6 99,174633 TCP

18,74 8 2,4096386 18,469 2 98,532676 18,785 4 99,760447 HA

20,22 28 8,4337349 20,211 8 99,95547 TCP

21,86 48 14,457831 21,873 16 99,940566 21,819 10 99,81209 TCP

25,78 96 28,915663 25,802 25 99,914735 25,879 40 99,61745 TCP

27,82 180 54,216867 27,769 55 99,816342 28,126 12 98,912039 TCP

28,92 30 9,0361446 28,68 2 99,16318 28,966 18 99,841193 HA

29,58 168 50,60241 29,655 16 99,747092 TCP

31,04 332 100 31,026 100 99,954877 31,773 100 97,69301 TCP

32,46 114 34,337349 32,448 20 99,963018 32,196 60 99,180022 TCP

34,36 212 63,855422 34,371 65 99,967996 34,048 25 99,083647 TCP

35,58 54 16,26506 35,597 12 99,952243 35,48 6 99,718151 TCP

37,42 26 7,8313253 37,328 10 99,753536 TCP

39,8 56 16,86747 39,8 10 100 39,818 20 99,954794 TCP

41,68 40 12,048193 41,683 12 99,992803 TCP

43,38 40 12,048193 43,56 8 99,586777 43,804 8 99,032052 TCP

44,52 36 10,843373 44,53 10 99,977543 44,369 2 99,659672 TCP

45,58 44 13,253012 45,305 8 99,393003 45,305 6 99,393003 HA/TCP

46,96 78 23,493976 46,968 20 99,982967 46,711 30 99,466935 TCP

47,96 58 17,46988 47,968 16 99,983322 48,103 16 99,702721 TCP

49,64 44 13,253012 49,785 12 99,708748 49,468 40 99,6523 TCP

51,56 48 14,457831 51,469 8 99,823195 51,283 12 99,45986 TCP

52,98 110 33,13253 52,944 25 99,932004 53,143 20 99,69328 TCP

54,38 34 10,240964 54,405 8 99,954048 54,44 4 99,889787 TCP

59,6 40 12,048193 59,513 12 99,853813 59,938 6 99,436084 TCP

63,42 20 6,0240964 63,443 6 99,963747 63,443 4 99,963747 HA/TCP

66,24 42 12,650602 66,28 6 99,93965 66,386 4 99,780074 TCP

67,48 18 5,4216867 67,471 4 99,986661 TCP

71,06 16 4,8192771 72 5 99,175169 HA

72,46 24 7,2289157 72,286 4 99,759289 HA

(36)

Tabel 9. Penentuan fasa pada sampel SB

sampel TCP HA FASE

2θ int int-f 2θ int % 2θ 2θ int % 2θ

10,9 22 7,0063694 10,847 12 99,511386 10,82 12 99,260628 TCP

13,66 46 14,649682 13,633 46 99,801951 TCP

14,92 66 21,019108 14,227 6 95,12898 TCP

17,04 56 17,834395 17,004 20 99,788285 16,841 6 98,81836 TCP

20,2 32 10,191083 20,211 8 99,945574 TCP

21,88 42 13,375796 21,873 16 99,967997 21,819 10 99,720427 TCP

25,84 76 24,203822 25,802 25 99,852725 25,879 40 99,849299 TCP

26,68 42 13,375796 26,506 10 99,343545 TCP

27,82 204 64,968153 27,769 55 99,816342 28,126 12 98,912039 TCP

29,6 162 51,592357 29,655 16 99,814534 TCP

31,06 314 100 31,026 100 99,890414 31,773 100 97,755956 TCP

32,46 132 42,038217 32,448 20 99,963018 32,196 60 99,180022 TCP

34,4 208 66,242038 34,371 65 99,915627 34,048 25 98,966165 TCP

37,38 44 14,012739 37,328 10 99,860694 TCP

39,88 44 14,012739 39,8 10 99,798995 39,818 20 99,844292 HA

41,08 46 14,649682 41,088 14 99,98053 TCP

44,52 38 12,101911 44,53 10 99,977543 44,369 8 99,659672 TCP

45,44 52 16,56051 45,305 8 99,70202 45,305 6 99,70202 HA/TCP

47 74 23,566879 46,968 20 99,931869 TCP

48,4 54 17,197452 48,402 14 99,995868 48,623 6 99,541369 TCP

49,7 46 14,649682 49,785 12 99,829266 49,468 40 99,53101 TCP

51,64 36 11,464968 51,469 8 99,667761 51,283 12 99,303863 TCP

53,06 80 25,477707 52,944 25 99,780901 53,143 20 99,843818 HA

59,8 42 13,375796 63,443 6 94,257838 59,938 6 99,769762 HA

63,4 26 8,2802548 63,443 4 99,932223 HA

72,44 24 7,6433121 72,286 4 99,786957 HA

73,46 26 8,2802548 73,995 7 99,276978 HA

75,58 14 4,4585987 75,583 9 99,996031 HA

(37)

27

Lampiran 5. Perhitungan parameter kisi sampel

, di mana

!

"

#

#

#

#

#

#

#

#

(38)

Tabel 10. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel PA

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

10,52 1 0 0 1 0 0,1836079 0,091804 0,3333474 0,0084043 0,0084043 0 0,0028016 1 0 0,1111205 0 0 0,3333474 9,556516 98,529242 6,94794 99,07118 16,3 1 0 1 1 1 0,2844876 0,1422438 0,7877321 0,0200972 0,0200972 0,0200972 0,0158312 1 1 0,6205219 1 0,7877321 0,7877321

25,52 2 0 1 4 1 0,4454063 0,2227032 1,8560982 0,0487822 0,1951286 0,0487822 0,0905445 16 1 3,4451007 4 1,8560982 7,4243929 28,9 2 1 0 7 0 0,5043982 0,2521991 2,3356022 0,0622673 0,4358709 0 0,1454316 49 0 5,4550376 0 0 16,349215 31,6 2 1 1 7 1 0,5515219 0,275761 2,7455934 0,074136 0,5189518 0,074136 0,2035472 49 1 7,5382829 7 2,7455934 19,219153 33,08 3 0 0 9 0 0,5773527 0,2886763 2,9790599 0,0810447 0,7294027 0 0,2414372 81 0 8,8747977 0 0 26,811539 38,82 2 1 2 7 4 0,6775342 0,3387671 3,9297074 0,1104396 0,7730771 0,4417583 0,4339953 49 16 15,4426 28 15,71883 27,507952 40,46 2 2 1 12 1 0,7061575 0,3530787 4,2109062 0,1195695 1,4348343 0,1195695 0,5034961 144 1 17,731731 12 4,2109062 50,530875 46,42 2 2 2 12 4 0,8101787 0,4050894 5,2477041 0,1553155 1,8637861 0,621262 0,8150499 144 16 27,538399 48 20,990817 62,97245 49,52 2 1 3 7 9 0,8642837 0,4321419 5,785587 0,1754074 1,2278521 1,578667 1,014835 49 81 33,473017 63 52,070283 40,499109 51,96 4 0 2 16 4 0,9068696 0,4534348 6,2028005 0,1918929 3,0702863 0,7675716 1,1902733 256 16 38,474734 64 24,811202 99,244808 52,56 4 0 2 16 4 0,9173415 0,4586708 6,3041735 0,1960334 3,1365352 0,7841338 1,2358289 256 16 39,742603 64 25,216694 100,86678 53,16 0 0 4 0 16 0,9278135 0,4639067 6,4049744 0,2002073 0 3,2033174 1,2823229 0 256 41,023697 0 102,47959 0 63,56 5 1 0 31 0 1,109327 0,5546635 8,0173978 0,2773679 8,5984046 0 2,2237687 961 0 64,278667 0 0 248,53933

72,8 2 0 5 4 25 1,2705948 0,6352974 9,1255399 0,3521436 1,4085746 8,803591 3,2135008 16 625 83,275478 100 228,1385 36,502159 73,04 4 2 3 28 9 1,2747836 0,6373918 9,1490603 0,3541457 9,9160782 3,1873109 3,2400999 784 81 83,705305 252 82,341543 256,17369 75,98 4 3 2 37 4 1,3260961 0,663048 9,4130741 0,3788672 14,018088 1,5154689 3,5663054 1369 16 88,605965 148 37,652297 348,28374

(39)

29

Tabel 11. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel PA

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

20,78 0 1 8 1 64 0,362678 0,181339 1,2586837 0,032525 0,032525 2,0815978 0,0409386 1 4096 1,5842846 64 80,555754 1,2586837 10,27994 98,655854 36,58367 97,869 28,82 1 2 5 7 25 0,503002 0,251501 2,3237976 0,0619303 0,4335121 1,5482575 0,1439135 49 625 5,4000352 175 58,09494 16,266583

29,22 3 0 0 9 0 0,5099832 0,2549916 2,3830275 0,0636237 0,5726129 0 0,1516169 81 0 5,6788199 0 0 21,447247 35,76 2 1 10 7 100 0,6241273 0,3120637 3,4151092 0,0942633 0,6598431 9,4263299 0,3219195 49 10000 11,662971 700 341,51092 23,905764 44,82 3 1 11 13 121 0,7822536 0,3911268 4,9685542 0,1453366 1,8893755 17,585725 0,7221126 169 14641 24,686531 1573 601,19506 64,591204 60,28 1 5 8 31 64 1,0520804 0,5260402 7,542167 0,2521173 7,8156369 16,135508 1,9015109 961 4096 56,884284 1984 482,69869 233,80718 63,56 1 5 11 31 121 1,109327 0,5546635 8,0173978 0,2773679 8,5984046 33,561515 2,2237687 961 14641 64,278667 3751 970,10513 248,53933

(40)

Tabel 12. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel PB

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

16,3 1 0 1 1 1 0,2844876 0,1422438 0,7877321 0,0200972 0,0200972 0,0200972 0,0158312 1 1 0,6205219 1 0,7877321 0,7877321 9,405481 99,867074 6,956925 98,94066 25,54 2 0 1 4 1 0,4457554 0,2228777 1,8588133 0,0488574 0,1954295 0,0488574 0,0908167 16 1 3,4551868 4 1,8588133 7,4352531

32,2 1 1 2 3 4 0,5619939 0,2809969 2,8395518 0,0769028 0,2307085 0,3076114 0,2183696 9 16 8,0630542 12 11,358207 8,5186553 38,96 2 1 2 7 4 0,6799777 0,3399888 3,9535882 0,1112066 0,7784463 0,4448265 0,4396652 49 16 15,63086 28 15,814353 27,675118 40,84 2 2 1 12 1 0,7127897 0,3563949 4,2764648 0,1217298 1,4607571 0,1217298 0,520573 144 1 18,288152 12 4,2764648 51,317578 41,88 3 1 1 13 1 0,7309411 0,3654705 4,4565052 0,1277268 1,6604478 0,1277268 0,5692149 169 1 19,860438 13 4,4565052 57,934567 49,56 2 1 3 7 9 0,8649818 0,4324909 5,7924808 0,175673 1,2297112 1,5810573 1,0175827 49 81 33,552834 63 52,132327 40,547365 58,92 5 0 1 25 1 1,028344 0,514172 7,3349854 0,2418811 6,0470276 0,2418811 1,7741944 625 1 53,802011 25 7,3349854 183,37464 61,48 2 1 4 7 16 1,0730243 0,5365121 7,7202324 0,2612654 1,8288581 4,180247 2,0170299 49 256 59,601988 112 123,52372 54,041626 63,68 5 1 0 31 0 1,1114214 0,5557107 8,0340714 0,278306 8,6274871 0 2,2359306 961 0 64,546304 0 0 249,05621 71,74 4 0 4 16 16 1,2520944 0,6260472 9,0182172 0,3433329 5,493327 5,493327 3,096251 256 256 81,328242 256 144,29148 144,29148 73,96 4 2 3 28 9 1,2908405 0,6454203 9,2365104 0,3618434 10,131616 3,2565908 3,3421706 784 81 85,313125 252 83,128594 258,62229 76,6 4 3 2 37 4 1,3369171 0,6684585 9,4629059 0,3841235 14,212571 1,5364942 3,634925 1369 16 89,546588 148 37,851624 350,12752

(41)

31

Tabel 13. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel PB

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

11 0 1 2 1 4 0,1919855 0,0959927 0,364078 0,0091863 0,0091863 0,0367454 0,0033445 1 16 0,1325528 4 1,4563118 0,364078 10,7888 96,4610 38,9829 95,7119 18,68 1 1 3 3 9 0,3260262 0,1630131 1,0258001 0,0263387 0,0790162 0,2370486 0,0270183 9 81 1,0522659 27 9,232201 3,0774003

20,88 2 0 2 4 4 0,3644233 0,1822117 1,2702849 0,0328353 0,1313411 0,1313411 0,0417102 16 16 1,6136238 16 5,0811397 5,0811397 26,72 1 2 2 7 4 0,4663502 0,2331751 2,0216643 0,0533924 0,3737465 0,2135694 0,1079414 49 16 4,0871265 28 8,0866572 14,15165

29,26 3 0 0 9 0 0,5106814 0,2553407 2,3889787 0,0637942 0,5741475 0 0,1524029 81 0 5,7072193 0 0 21,500808

31,3 0 2 10 4 100 0,546286 0,273143 2,6989824 0,07277 0,2910802 7,2770039 0,1964051 16 10000 7,2845061 400 269,89824 10,79593 33,22 3 0 6 9 36 0,5797961 0,2898981 3,0014336 0,0817128 0,7354154 2,9416617 0,2452556 81 1296 9,0086035 324 108,05161 27,012902 35,54 2 1 10 7 100 0,6202876 0,3101438 3,3787392 0,0931443 0,6520104 9,314435 0,3147105 49 10000 11,415879 700 337,87392 23,651174 37,42 1 2 11 7 121 0,6530997 0,3265498 3,6923987 0,102898 0,7202857 12,450653 0,3799403 49 14641 13,633808 847 446,78024 25,846791 43,24 0 0 18 0 324 0,7546775 0,3773387 4,6929863 0,1357537 0 43,984209 0,6370904 0 104976 22,02412 0 1520,5275 0 44,82 3 1 11 13 121 0,7822536 0,3911268 4,9685542 0,1453366 1,8893755 17,585725 0,7221126 169 14641 24,686531 1573 601,19506 64,591204

46,3 4 1 0 21 0 0,8080843 0,4040422 5,2267839 0,1545577 3,2457111 0 0,8078395 441 0 27,31927 0 0 109,76246

51,4 0 5 4 25 16 0,8970958 0,4485479 6,1077088 0,1880589 4,7014713 3,0089416 1,1486087 625 256 37,304107 400 97,723341 152,69272 52,74 3 3 0 27 0 0,9204831 0,4602416 6,3344758 0,1972821 5,3266177 0 1,2496789 729 0 40,125584 0 0 171,03085 54,2 5 0 8 25 64 0,9459648 0,4729824 6,5782106 0,2075197 5,1879922 13,28126 1,3651082 625 4096 43,272855 1600 421,00548 164,45527 55,24 4 1 12 21 144 0,9641162 0,4820581 6,7493672 0,2149284 4,5134963 30,949689 1,4506307 441 20736 45,553958 3024 971,90888 141,73671

(42)

Tabel 14. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel SA

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

45,58 2 0 3 4 9 0,795518 0,397759 5,1011916 0,1500426 0,6001702 1,350383 0,7653958 16 81 26,022155 36 45,910724 20,404766 9,6124919 97,934892 7 98,042854 18,74 1 1 0 3 0 0,3270734 0,1635367 1,0321634 0,0265067 0,0795201 0 0,0273592 9 0 1,0653613 0 0 3,0964902

28,92 2 1 0 7 0 0,5047473 0,2523736 2,3385566 0,0623516 0,4364615 0 0,1458128 49 0 5,468847 0 0 16,369896 63,42 5 1 0 31 0 1,1068836 0,5534418 7,9978783 0,2762746 8,5645134 0 2,2096108 961 0 63,966057 0 0 247,93423 71,06 4 3 1 37 1 1,2402262 0,6201131 8,946463 0,3377088 12,495227 0,3377088 3,0212995 1369 1 80,0392 37 8,946463 331,01913 72,46 5 2 0 39 0 1,2646607 0,6323304 9,0917239 0,3493119 13,623164 0 3,1758474 1521 0 82,659444 0 0 354,57723 75,36 2 1 5 7 25 1,3152751 0,6576375 9,3611755 0,3736251 2,6153758 9,3406277 3,4975702 49 625 87,631606 175 234,02939 65,528228

(43)

33

Tabel 15. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel SA

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

13,64 1 0 4 1 16 0,238062 0,119031 0,5561094 0,0141016 0,0141016 0,2256254 0,007842 1 256 0,3092577 16 8,8977506 0,5561094 10,4804 99,4203 37,644 99,293

16,98 1 1 0 3 0 0,2963558 0,1481779 0,8528548 0,0217965 0,0653894 0 0,0185892 9 0 0,7273614 0 0 2,5585645

20,22 2 0 2 4 4 0,3529042 0,1764521 1,1945629 0,0308135 0,1232542 0,1232542 0,0368087 16 16 1,4269806 16 4,7782518 4,7782518 21,86 0 2 4 4 16 0,3815275 0,1907638 1,3863602 0,0359515 0,1438061 0,5752242 0,0498417 16 256 1,9219945 64 22,181763 5,5454406 25,78 1 0 10 1 100 0,4499441 0,2249721 1,8915127 0,0497643 0,0497643 4,9764303 0,0941298 1 10000 3,5778202 100 189,15127 1,8915127 27,82 2 1 4 7 16 0,4855487 0,2427744 2,1780304 0,0577905 0,4045335 0,9246481 0,1258695 49 256 4,7438166 112 34,848487 15,246213

29,58 3 0 0 9 0 0,5162664 0,2581332 2,4367709 0,0651659 0,5864928 0 0,1587943 81 0 5,9378524 0 0 21,930938

31,04 0 2 10 4 100 0,5417481 0,2708741 2,6587902 0,0715957 0,2863828 7,1595699 0,1903579 16 10000 7,0691653 400 265,87902 10,635161 32,46 1 2 8 7 64 0,5665317 0,2832658 2,8805638 0,0781162 0,5468137 4,9994395 0,2250188 49 4096 8,2976477 448 184,35608 20,163946 34,36 2 2 0 12 0 0,5996928 0,2998464 3,1853486 0,0872455 1,0469459 0 0,2779073 144 0 10,146445 0 0 38,224183 35,58 2 1 10 7 100 0,6209858 0,3104929 3,3853449 0,0933473 0,6534314 9,3347349 0,316013 49 10000 11,46056 700 338,53449 23,697414 37,42 1 2 11 7 121 0,6530997 0,3265498 3,6923987 0,102898 0,7202857 12,450653 0,3799403 49 14641 13,633808 847 446,78024 25,846791 39,8 1 0 16 1 256 0,6946384 0,3473192 4,097378 0,1158574 0,1158574 29,65949 0,4747115 1 65536 16,788506 256 1048,9288 4,097378 41,68 3 0 12 9 144 0,7274504 0,3637252 4,4218191 0,1265639 1,1390751 18,225201 0,5596426 81 20736 19,552484 1296 636,74194 39,796372 43,38 0 0 18 0 324 0,7571209 0,3785605 4,7173782 0,1365918 0 44,255732 0,644355 0 104976 22,253657 0 1528,4305 0 44,52 0 4 8 16 64 0,7770176 0,3885088 4,9161982 0,1434961 2,2959373 9,1837492 0,7054552 256 4096 24,169005 1024 314,63669 78,659171 45,58 2 2 12 12 144 0,795518 0,397759 5,1011916 0,1500426 1,8005107 21,606128 0,7653958 144 20736 26,022155 1728 734,57159 61,214299 46,96 4 0 10 16 100 0,8196035 0,4098017 5,3417863 0,1587445 2,5399114 15,874446 0,847979 256 10000 28,53468 1600 534,17863 85,46858 47,96 2 3 8 19 64 0,8370567 0,4185283 5,5156667 0,1651742 3,1383093 10,571147 0,9110457 361 4096 30,422579 1216 353,00267 104,79767 49,64 0 1 20 1 400 0,8663781 0,4331891 5,8062638 0,1762047 0,1762047 70,481874 1,0230909 1 160000 33,712699 400 2322,5055 5,8062638 51,56 0 5 4 25 16 0,8998883 0,4499441 6,1349227 0,1891513 4,7287817 3,0264203 1,1604284 625 256 37,637276 400 98,158762 153,37307 52,98 2 0 20 4 400 0,9246719 0,4623359 6,3747968 0,1989517 0,7958068 79,580679 1,2682766 16 160000 40,638034 1600 2549,9187 25,499187 54,38 5 0 8 25 64 0,9491064 0,4745532 6,6079891 0,2087951 5,2198784 13,362889 1,379716 625 4096 43,66552 1600 422,9113 165,19973 59,6 5 1 7 31 49 1,0402122 0,5201061 7,4392634 0,2469814 7,6564231 12,102088 1,8373596 961 2401 55,342639 1519 364,5239 230,61716 63,42 1 5 11 31 121 1,1068836 0,5534418 7,9978783 0,2762746 8,5645134 33,42923 2,2096108 961 14641 63,966057 3751 967,74327 247,93423 66,24 5 2 6 39 36 1,1561016 0,5780508 8,3766312 0,2985447 11,643245 10,747611 2,5007992 1521 1296 70,167951 1404 301,55872 326,68862 67,48 1 5 14 31 196 1,1777436 0,5888718 8,5330327 0,308495 9,5633436 60,465011 2,6323975 961 38416 72,812647 6076 1672,4744 264,52401

(44)

Tabel 16. Perhitungan parameter kisi HA pada sampel SB

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

39,88 3 1 0 13 0 0,6960346 0,3480173 4,1111147 0,1163046 1,5119603 0 0,4781417 169 0 16,901264 0 0 53,444491 9,411603 99,932077 6,87723 99,901656 45,44 2 0 3 4 9 0,7930746 0,3965373 5,076761 0,149171 0,5966841 1,3425391 0,7573056 16 81 25,773502 36 45,690849 20,307044

53,06 0 0 4 0 16 0,9260681 0,4630341 6,3882158 0,1995094 0 3,1921503 1,2745091 0 256 40,809301 0 102,21145 0 59,8 4 2 0 28 0 1,0437029 0,5218514 7,4696744 0,2484883 6,9576721 0 1,8561266 784 0 55,796036 0 0 209,15088 63,4 5 1 0 31 0 1,1065345 0,5532672 7,9950839 0,2761186 8,5596751 0 2,207591 961 0 63,921367 0 0 247,8476 72,44 2 0 5 4 25 1,2643116 0,6321558 9,0897168 0,3491455 1,396582 8,7286375 3,1736337 16 625 82,622951 100 227,24292 36,358867 73,46 4 2 3 28 9 1,2821139 0,641057 9,1895195 0,3576553 10,014349 3,2188978 3,2866804 784 81 84,447269 252 82,705676 257,30655 75,58 2 1 5 7 25 1,3191148 0,6595574 9,3798262 0,3754836 2,6283849 9,3870889 3,5219705 49 625 87,98114 175 234,49566 65,658783 76,48 4 3 2 37 4 1,3348227 0,6674113 9,4534235 0,3831051 14,174889 1,5324205 3,6216549 1369 16 89,367215 148 37,813694 349,77667

(45)

35

Tabel 17. Perhitungan parameter kisi TCP pada sampel SB

2θ h k l α γ 2θ (rad) θ δ sin2θ αsin2θ γsin2θ δsin2θ α2 γ2 δ2 αγ δγ αδ a (Å) accuracy c (Å) accuracy

10,9 0 1 2 1 4 0,1902402 0,0951201 0,3575681 0,0090206 0,0090206 0,0360823 0,0032255 1 16 0,127855 4 1,4302726 0,3575681 10,5013 99,2197 37,7017 99,1394 13,66 1 0 4 1 16 0,2384111 0,1192055 0,5577104 0,0141428 0,0141428 0,2262844 0,0078876 1 256 0,3110409 16 8,9233663 0,5577104

14,92 0 0 6 0 36 0,2604021 0,1302011 0,6629036 0,0168567 0 0,6068426 0,0111744 0 1296 0,4394411 0 23,864529 0

17,04 1 1 0 3 0 0,297403 0,1487015 0,8587137 0,0219496 0,0658489 0 0,0188484 9 0 0,7373892 0 0 2,576141

20,2 2 0 2 4 4 0,3525552 0,1762776 1,1922997 0,0307533 0,123013 0,123013 0,0366671 16 16 1,4215785 16 4,7691987 4,7691987 21,88 0 2 4 4 16 0,3818766 0,1909383 1,3887735 0,0360165 0,1440661 0,5762645 0,0500188 16 256 1,9286919 64 22,220377 5,5550942 25,84 1 0 10 1 100 0,4509913 0,2254957 1,8997217 0,0499923 0,0499923 4,999227 0,0949714 1 10000 3,6089426 100 189,97217 1,8997217 26,68 1 2 2 7 4 0,4656521 0,232826 2,0160596 0,0532355 0,3726486 0,212942 0,107326 49 16 4,0644964 28 8,0642384 14,112417 27,82 2 1 4 7 16 0,4855487 0,2427744 2,1780304 0,0577905 0,4045335 0,9246481 0,1258695 49 256 4,7438166 112 34,848487 15,246213

29,6 3 0 0 9 0 0,5166155 0,2583077 2,4397686 0,065252 0,5872684 0 0,1591999 81 0 5,9524708 0 0 21,957917

31,06 0 2 10 4 100 0,5420972 0,2710486 2,6618751 0,0716857 0,2867429 7,168572 0,1908184 16 10000 7,085579 400 266,18751 10,6475 32,46 1 2 8 7 64 0,5665317 0,2832658 2,8805638 0,0781162 0,5468137 4,9994395 0,2250188 49 4096 8,2976477 448 184,35608 20,163946

34,4 2 2 0 12 0 0,600391 0,3001955 3,1918556 0,0874426 1,0493112 0 0,2791041 144 0 10,187942 0 0 38,302267

37,38 1 2 11 7 121 0,6524016 0,3262008 3,6856617 0,1026859 0,7188016 12,424999 0,3784656 49 14641 13,584102 847 445,96506 25,799632 41,08 4 0 4 16 16 0,7169785 0,3584892 4,3179366 0,1231027 1,969643 1,969643 0,5315496 256 256 18,644577 256 69,086986 69,086986 44,52 0 4 8 16 64 0,7770176 0,3885088 4,9161982 0,1434961 2,2959373 9,1837492 0,7054552 256 4096 24,169005 1024 314,63669 78,659171 45,44 2 2 12 12 144 0,7930746 0,3965373 5,076761 0,149171 1,7900522 21,480626 0,7573056 144 20736 25,773502 1728 731,05358 60,921131 47 4 0 10 16 100 0,8203016 0,4101508 5,3487509 0,1589997 2,5439947 15,899967 0,8504496 256 10000 28,609136 1600 534,87509 85,580014 48,4 4 1 6 21 36 0,8447361 0,4223681 5,5919876 0,1680357 3,5287492 6,0492844 0,9396534 441 1296 31,270325 756 201,31155 117,43174 49,7 0 1 20 1 400 0,8674253 0,4337127 5,8165969 0,1766038 0,1766038 70,641535 1,0272333 1 160000 33,832799 400 2326,6388 5,8165969 51,64 0 5 4 25 16 0,9012846 0,4506423 6,1485163 0,1896984 4,7424597 3,0351742 1,1663636 625 256 37,804253 400 98,376261 153,71291

Gambar

Gambar 2. Struktur matriks tulang23
Gambar 5. Skema pengukuran transmitansi menggunakan FTIR
Tabel 1. Kode sampel dan variasi perlakuan Kode Jenis Laju penetesan
Tabel 3. Rerata Massa CaCl2 Sampel PB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.Barang-barang yang boleh di impor tetapi terbatas seperti, barang yang dapat dihasilkan

pengelolaan dan pengusahaan sarang burung walet yang didalamnya memuat mengenai peran pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sarang burung walet,

104 Begitu pula hasil observasi guru pada siklus dua pertemuan pertama diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 80,2% dan pertemuan kedua diperoleh (PNR) 91,6%

Penyebab tidak terlalu berbedanya nilai indeks keanekaragaman antar stasiun penelitian karena kondisi terumbu karang didaerah tersebut tergolong baik sampai dengan

Hasil penelitian bahwa dari 62 (52,1) remaja putri yang mengalami menarche tidak normal mengalami aspek psikologis yang negatif yaitu sebanyak 53 (85.5%), Hasil

Jaringan prosedur pemberian kredit yang telah diterapkan oleh pihak PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih terdapat kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan dengan

[r]