• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Penerbitan Ijin Kerja Kontraktor Pada PT. Pertamina (Persero) TBBM Surabaya Group.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Penerbitan Ijin Kerja Kontraktor Pada PT. Pertamina (Persero) TBBM Surabaya Group."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENERBITAN IJIN KERJA KONTRAKTOR PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) TBBM SURABAYA GROUP

Oleh:

Bernd Anthonio 05.41010.0011

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

vii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Konstribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 4

2.1 Sejarah Singkat PT. PERTAMINA (PERSERO) ... 4

2.1.1 Terminal BBM Surabaya Group ... 6

2.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai PT. PERTAMINA (PERSERO) ... 7

2.2.1 Visi ... 7

2.2.2 Misi ... 7

2.2.3 Tata Nilai ... 7

(3)

viii

3.1 Pengertian Data ... 9

3.2 Pengertian Informasi ... 9

3.3 Pengertian Sistem Informasi ... 10

3.3.1 Konsep Dasar Sistem ... 19

3.3.2 Konsep Dasar Informasi ... 12

3.3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12

3.4 Pengertian Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R) ... 14

3.5 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) ... 15

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 19

4.1 Pengamatan ... 19

4.2 Analisa Sistem ... 19

4.3 Perancangan Sistem ... 25

4.4 Struktur Database ... 32

4.5 Desain Sistem ... 36

4.6 Implementasi Sistem ... 39

BAB V PENUTUP………. 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

BIODATA ... 51

(4)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Rekanan ... 32

Tabel 4.2 Ijin Kerja ... 32

Tabel 4.3 Perpanjangan Ijin Kerja ... 34

Tabel 4.4 Ijin Lembur ... 34

(5)

x

Halaman

Gambar 3.1 Simbol pada ERD ... ... 15

Gambar 3.2 Simbol pada DFD ... ... 18

Gambar 4.1 Dokumen Flow Penambahan Ijin Keja ... ... 20

Gambar 4.2 Dokumen Flow Pembuatan Ijin Kerja ... ... 21

Gambar 4.3 Dokumen Flow Perpanjangan Ijin Kerja ... ... 22

Gambar 4.4 Dokumen Flow Penambahan Pekerjaan ... ... 23

Gambar 4.5 Dokumen Flow Laporan ... ... 24

Gambar 4.6 Konteks Diagram ... ... 26

Gambar 4.7 Diagram Aliran Data Level 0 ... ... 27

Gambar 4.8 Diagram Aliran Data Level 1 Penambahan Dasar ... .. 28

Gambar 4.9 Diagram Aliran Data Level 1 Pembuatan Ijin ... ... 28

Gambar 4.10 Diagram Aliran Data Level 1 Perpanjangan Ijin ... .. 29

Gambar 4.11 Diagram Aliran Data Level 1 Penambahan Kerja ... . 29

Gambar 4.12 Diagram Aliran Data Level 1 Pembuatan Laporan ... 30

Gambar 4.13 Entity Relationship Diagram CDM ... ... 31

Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram PDM ... ... 31

Gambar 4.15 Desain Form Login ... ... 36

Gambar 4.16 Desain Form Utama ... ... 36

Gambar 4.17 Desain Form Pengguna ... ... 37

Gambar 4.18 Desain Form Rekanan ... ... 37

Gambar 4.19 Desain Form Perpanjangan Ijin Kerja ... ... 38

(6)

xi

Gambar 4.21 Desain Form Ijin Lembur ... ... 39

Gambar 4.22 Form Login ... ... 41

Gambar 4.23 Form Utama ... ... 42

Gambar 4.24 Form Pengguna ... ... 43

Gambar 4.25 Form Rekanan ... ... 43

Gambar 4.26 Form Dasar Permohonan ... ... 44

Gambar 4.27 Form Ijin Kerja ... ... 45

Gambar 4.28 Form Ijin Lembur ... ... 46

Gambar 4.29 Form Perpanjangan Ijin ... ... 47

Gambar 4.30 Form Laporan ... ... 47

Gambar 4.31 Laoran Pekerjaan ... ... 48

(7)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Terminal BBM Surabaya Group (TBBMSG) merupakan salah satu fungsi perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang bertugas melayani distribusi Bahan

Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di wilayah pemasaran Jatim Balinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara). Untuk menunjang proses pendistribusian tersebut agar berjalan dengan baik, maka bagian Layanan Jasa

Pemeliharaan (LJP) dituntut untuk melakukan perencanaan yang tepat mengenai perbaikan atau pemeliharaan sarana dan fasilitas (sarfas) yang ada.

Dalam melakukan proses perbaikan atau pemeliharaan tersebut, bagian LJP menunjuk perusahaan barang ataupun jasa (kontraktor) untuk mengerjakan pekerjaan yang dimaksud. Sebagai syarat memulai pekerjaan tersebut, setiap kontraktor diwajibkan membuat ijin kerja yang berisikan informasi seperti masa waktu pelaksanaan, jenis ijin kerja, lokasi pekerjaan, dan sebagainya.

Pada kenyataannya proses pembuatan ijin kerja masih bersifat manual dalam bentuk tabel atau spreadsheet sehingga waktu yang diperlukan dalam penerbitan surat ijin kerja tidak efisien dan retan dari kesalahan karena faktor

(8)

2

yang dapat menyimpan history tentang perubahan / perpanjangan ijin kerja tersebut.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut maka dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat membantu PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group khususnya bagian LJP untuk mengurangi pekerjaan yang bersifat manual dengan memaksimalkan teknologi yang ada. Sehingga dapat meningkatkan produktifitas,

efisiensi dan efeksifitas kerja perusahaan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang dihadapi yaitu :

1. Bagaimana membuat sistem yang dapat menerbitkan ijin kerja secara tepat dan cepat.

2. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan infomasi update

mengenai ijin suatu pekerjaan.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Sistem ini sifatnya independen, yang berarti bahwa aplikasi ini tidak terintegrasi langsung dengan data internal perusahaan.

2. Sistem ini hanya membahas seputar penerbitan ijin kerja di TBBM Surabaya Group.

(9)

4. Aturan yang digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku di PT. Pertamina (Persero) TBBM Surabaya Group.

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah:

1. Membuat sistem yang dapat menerbitkan ijin kerja secara tepat dan cepat.

2. Membuat sistem yang dapat memberikan infomasi update mengenai suatu pekerjaan.

1.5Konstribusi

Diharapkan setelah proyek Kerja Praktek Sistem Informasi Penerbitan Ijin Kerja, maka proses pengolahan data ijin kerja yang meliputi penginputan data, pencarian informasi pekerjaan, perpanjangan ijin kerja secara manual tidak lagi dibutuhkan. Dengan demikian pengolahan data di PT. Pertamina (Persero) TBBM Surabaya Group bagian LJP dapat berlangsung efektif dan efisien.

1.6Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, sistematika penulisan disusun dalam 5 BAB. Dimana tiap bab terdiri dari sub bab yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

(10)

4

Bab II Gambaran Umum Perusahaan

Berisi informasi tentang PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group.

Bab III Landasan Teori

Berisi tentang penjabaran teori-teori yang diperoleh dari hasil studi lapangan maupun dari literatur-literatur hasil studi pustaka. Teori-teori ini dijadikan bahan acuan bagi penulis untuk menyelesaikan masalah.

Bab IV Deskripsi Kerja Praktek

Berisi metode penelitian, analisa sistem serta rancangan baru yang diajukan sebagai alternatif penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi dan penjelasan dari sistem informasi penerbitan ijin kerja yang kami buat beserta hasil dari uji coba yang telah dilakukan di PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group.

Bab V Penutup

(11)

4

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO)

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

Desember 1957 dengan nama PT. PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini

berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan

bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi

PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status

hukumnya menjadi PT. PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September

2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001

pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT. PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny

Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri

Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09

Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan

yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan

Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan

(Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31

(12)

5

PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA)

MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)" .

Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah

untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam

maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang

kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Adapun tujuan dari

Perusahaan Perseroan adalah untuk:

1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara

efektif dan efisien.

2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan

kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan

dan turunannya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat

pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang

telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.

3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan

produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan

(13)

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina

tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS

dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2.1.1 Terminal BBM Surabaya Group

Terminal BBM Surabaya Group merupakan salah satu bagian dari

SUPPLY & DISTRIBUTION REGION III - PT. PERTAMINA (PERSERO).

Terletak di ibu kota propinsi Jawa Timur yaitu Surabaya yang melayani distribusi

BBM dan BBK di wilayah pemasaran Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara serta

wilayah sekitarnya. Lokasi Terminal BBM Surabaya Group terbagi menjadi dua

yaitu TBBM Tanjung Perak terletak di Jalan Perak Barat 277 Surabaya dengan

luas area ± 14 Ha yang merupakan tanah sewa milik Pelindo III dan TBBM

Bandaran terletak di Jalan Pati Unus Ujung Surabaya dengan luas area ± 17 Ha

yang merupakan tanah sewa milik TNI AL.

Adapun tugas pokok yang dimiliki TBBM Surabaya Group diantaranya :

a. Menerima, menimbun dan menyalurkan BBM/BBK sesuai

spesifikasi/standard mutu yang telah ditetapkan.

b. Menyerahkan BBM/BBK langsung kepada pelanggan secara tepat jumlah,

mutu dan aman.

c. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan

pemantauan proses pelayanan penyediaan BBM/BBK .

d. Mengukur, memantau dan menganalisa proses penerimaan, penimbunan,

penyerahan serta menerapkan tindakan “improvement” yang diperlukan untuk

(14)

7

2.2Visi, Misi, dan Tata Nilai PT. PERTAMINA (PERSERO) 2.2.1 Visi

Menjadi Perusaan Minyak Nasional Kelas Dunia.

2.2.2 Misi

Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara

terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

2.2.3 Tata Nilai

Dalam mencapai visi dan misinya, Pertamina berkomitmen untuk

menerapkan tata nilai sebagi berikut:

a. Clean (Bersih)

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak

menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.

Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

b. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,

mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar

biaya, dan menghargai kerja.

c. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor

dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

d. Customer Focused (Fokus pada Pelanggan)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk

(15)

e. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil

keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

f. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki

talenta serta penguasaan teknis yang tinggi, berkomitmen dalam

membangun kemampuan riset dan pengembangan.

(16)

9 BAB III

LANDASAN TEORI

3.1

Data

Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut

Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang

digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud

untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Zulkifli

Amsyah (1987) data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau

direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

Adapun definisi dari kata data adalah suatu istilah majemuk dari datum

yang berarti fakta atau bagian dari kata yang mengandung arti, yang berhubungan

dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata angka-angka,

huruf-huruf atau simbol-simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau situasi.

Jelasnya data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja.

Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif dalam proses

penyusunan kebijakan dan keputusan. Dalam kaitannya dengan pengolahan data

dengan computer, pengertian data dapat dibatasi pada fakta-fakta yang dapat

direkam. Dalam setiap pengolahan data, data merupakan sumber informasi yang

dapat dihasilkan.

3.2

Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya. (Jogiyanto, 2001). Menurut George R. Terry,

(17)

berguna. Sedangkan menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai

yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang

atau yang akan dating.

Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki

unsur-unsur sebagai berikut:

1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi.

2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.

3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap.

4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir.

3.3Sistem Informasi

3.3.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systeme” yang mempunyai pengertian :

1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.

2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau

komponen-komponen secara teratur.

Perkataan sistem dalam bahasa Indonesia adalah cara, metode atau teknik.

Pengertian sistem yang lain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit

kesatuan yang saling bekerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai

(18)

11

Ciri-ciri atau sifat-sifat sistem adalah :

1. Terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi.

2. Mempunyai lingkungan luar.

3. Mempunyai interface (jalinan).

4. Terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan sistem merupakan daerah

yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

lingkungan luarnya. Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar dari batas

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media

penghubung antara suatu subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsistem

akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

penghubung.

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa

masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan dimaksudkan

supaya sistem dapat beroperasi sedangkan sinyal untuk mendapatkan keluaran.

Keluaran adalah hasil dari energi yang diperoleh dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu

bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem

pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai

sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sari sistem sangat

menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan

(19)

Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), “Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama –

sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa sistem adalah bagian-bagian yang

saling berkaitan yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran

dan tujuan.

3.4Konsep Dasar Informasi

Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu

sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya

berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data

merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

(Jogiyanto, 2001)

3.5Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2001).

Menurut Simkin Mark G dalam bukunya yang berjudul “computer information

(20)

13

melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan,

pemprosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi

proses pengambilan keputusan.

Menurut Burch dan Strater dalam bukunya “informasi system : theory and practice”. Sistem informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal dan sistematis yaitu:

1. Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional.

2. Menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan

aktifitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

3. Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi.

Dalam suatu sistem terdapat 6 blok yang berinteraksi satu sama lain

membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok-blok tersebut adalah :

Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam Sistem Informasi termasuk

juga metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,

yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Blok Keluaran

Produk dari Sistem Informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

(21)

Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box), dalam Sistem Informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Blok Basis Data

Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis Data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

DBMS (Database Management System).

Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung diatasi.

3.6Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)

Menurut Fathansyah, model Entity-Relationship yang berisi

komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi

dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata”

yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan

Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R). Notasi-notasi simbolik di dalam

Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah:

(22)

15

E R

a

− Lingkaran\Elips, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsisebagai key

digarisbawahi)

− Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.

− Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas

dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

− Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau

dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan N untuk

relasi satu ke banyak atau N dan N untuk banyak ke banyak).

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Himpunan Entitas E Himpunan Relasi R

Atribut a sebagai key Link

Gambar 3.1 Simbol pada ERD

3.7 Diagram Arus Data ( Data Flow Diagram / DFD )

Data flow diagram ( DFD ) adalah diagram yang menggambarkan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

(23)

3.7.1. Simbol Yang Digunakan DFD

Arus data ( data flow ) mengalir diantara proses ( process ), Simpanan data ( data store ) dan kesatuan luar ( external entity ). Arus data menunjukkan

arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :

a. Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan.

b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.

c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.

d. Masukan untuk komputer.

e. Komunikasi ucapan.

f. Surat-surat atau memo.

g. Data yang dibaca atau direkam ke suatu file.

h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.

i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah ( ). Arus data sebaiknya

diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan

disamping garis panahnya. Simbol yang digunakan untuk maksud mewakili

adalah :

1. Kesatuan Luar ( external entity )

Kesatuan luar ( external entity ) adalah merupakan kesatuan dilingkungan

luar sistem yang dapat berupa orang. Organisasi atau sistem lainnya yang

berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima

output dari sistem. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak,

(24)

17

Dengan simbol :

2. Proses ( process )

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau simbol

empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut tumpul.

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :

1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan

suatu angka / nomor acuan dari proses.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses

tersebut. Nama dari proses tersebut harus jelas dan lengkap yang

menggambarkan kegiatan prosesnya.

Dengan simbol : atau

3. Penyimpanan Data ( data store )

Penyimpanan data merupakan tempat simpanan data yang dapat berupa :

a. Suatu file atau database disistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu tabel acuan manual.

(25)

Penyimpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horisontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya. Nama dari data

store menunjukkan nama dari filenya.

Identifikasi

Nama Proses

Gambar 3.2 Simbol-Simbol dari DFD

External entity 2.1

Proses Pendaftaran

(26)

19 BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

4.1Pengamatan

Kerja praktek ini dilakukan dengan pengamatan langsung di PT.

Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group fungsi Layanan Jasa

Pemeliharaan, dari pengamatan tersebut diperoleh data langsung dari Ast. Adm.

dan Perencanaan, meliputi prosedur dalam melaksanakan suatu pekerjaan,

prosedur membuat suatu ijin kerja, data – data kontraktor yang bekerja di

Terminal BBM Surabaya Group. Data – data yang diperoleh akan digunakan

untuk membuat sistem secara komputerisasi.

4.2Analisa Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai sistem yang ada di PT.

Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group melalui dokumen flow

berikut ini.

4.2.1 Dokumen Flow Penambahan Dasar Ijin Kerja

Proses penambahan dasar ijin kerja dilakukan oleh bagian LJP yaitu Ast.

Adm dan Perencanaan. Dasar ijin kerja ini terdiri dari berbagai jenis dokumen

seperti nota permintaan pemeriksaan/perbaikan, memorandum, surat masuk,

kontrak, notulen, hasil inspeksi dan lain-lain yang berasal dari bagian lain atau

fungsi terkait. Bagian LJP akan melakukan pencatatan untuk setiap dasar

(27)

kemudian diletakkan dalam satu binder file. Selain itu bagian LJP juga dapat

mengajukan usulan pekerjaan kepada fungsi terkait untuk dibuatkan dasar

pekerjaan sehingga proses pemeriksaan atau perbaikan dapat dilakukan.

!"

#

$ %

&

!"

'

(

$

%

# %

$

)

* %

'

!"

*

(28)

21

4.2.2 Dokumen Flow Pembuatan Ijin Kerja

Proses pembuatan ijin kerja dilakukan oleh bagian LJP yaitu Ast. Adm

dan Perencanaan. Pembuatan ijin kerja ini dimulai dari kontraktor yang telah

ditunjuk oleh Pengawas LJP untuk melakukan suatu pekerjaan atau proyek

dimana kontraktor tersebut telah mempunyai dasar melakukan pekerjaan. Lalu

kontraktor akan meminta Ast. Adm dan Perencanaan untuk membuatkan ijin kerja

dengan membawa dasar dan memberikan informasi seperti lama pekerjaan, lokasi

pekerjaan, alat-alat yg digunakan, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Setelah itu

Ast. Adm dan Perencanaan akan menyimpannya dalam arsip.

(29)

4.2.3 Dokumen Flow Perpanjangan Ijin Kerja

Proses perpanjangan ijin kerja dilakukan oleh bagian LJP yaitu Ast. Adm

dan Perencanaan. Perpanjangan ijin kerja ini dimulai dari kontraktor yang masa

berlaku ijin kerjanya telah habis, dimana pekerjaan di lapangan masih belum

selesai. Perpanjangan diberikan kepada kontraktor apabila pekerjaan yang

dilakukan tidak menggunakan surat perjanjian atau kontrak kerja, apabila

pekerjaan tersebut menggunakan kontrak maka kontraktor tersebut harus

membuat surat atau memo yang menyatakan kesanggupan mengerjakan pekerjaan

sesuai waktu yang telah ditentukan.

(30)

23

4.2.4 Dokumen Flow Penambahan Pekerjaan

Proses penambahan pekerjaan dilakukan oleh bagian LJP yaitu Ast. Adm dan

Perencanaan. Penambahan pekerjaan hanya diberikan untuk ijin kerja yang tidak

menggunakan surat perjanjian atau kontrak kerja. Selain itu penambahan

pekerjaan ini diberikan kepada kontraktor yang memiliki masa berlaku ijin kerja

yang masih aktif dan sesuai dengan bidang pekerjaannya.

(31)

4.2.5 Dokumen Flow Laporan

Proses pelaporan dilakukan oleh bagian LJP yaitu Ast. Adm dan

Perencanaan pada periode tertentu. Laporan akan mengambil catatan-catatan

penting sebelumnya seperti perpanjangan ijin kerja, penambahan pekerjaan dan

masa berlaku ijin kerja. Laporan ini akan diberikan kepada Pengawas LJP sebagai

bahan evaluasi mengenai progress dari tiap pekerjaan yang dilakukan oleh

kontraktor, lalu diserahkan kepada Operation Head sebagai bahan untuk

menentukan kebijakan yang akan diambil.

(32)

25

4.3Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah

pada sistem yang saat ini sedang berjalan dan merupakan suatu sistem yang baik

dan sesuai dengan kebutuhan semua pihak. Dalam merancang sistem yang baik

harus melalui tahap – tahap perancangan sistem. Tahap – tahap perancangan

sistem adalah membuat Diagram Aliran Data (DAD), Sistem Flow, Entity

Relationship Diagram (ERD) baik Conceptual Data Model (CDM) maupun

Physical Data Model (PDM), serta mendesain input dan outputnya.

4.3.1 Diagram Aliran Data (DAD)

Diagram Aliran Data (DAD) digunakan untuk menggambarkan arus data

didalam sistem secara terstruktur dan jelas, menggambarkan arus data dari suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika,

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DAD juga dapat merupakan

dokumentasi dari sistem yang baik. Dengan adanya Data Flow Diagram akan

mempermudah dalam melakukan analisa sistem, sehingga pada akhirnya hasil

dari pengembngan software dapat dilihat apakah sudah sesuai dengan yang

diharapkan atau belum. DAD terdiri atas beberapa level yaitu konteks diagram,

diagram level 0, dan diagram level 1. Berikut ini adalah DAD beserta

(33)

A. Konteks diagram

Pada level paling awal DAD ini, terdapat 4 eksternal entitas yaitu

kontraktor, Ast. Adm. dan Perencanaan, Pengawas LJP, dan Operation Head

yang memakai sistem ijin kerja ini.

Gambar 4.6 Konteks Diagram

B. Level 0

Pada level ini merupakan penjabaran dari level konteks diatas dimana

sistem informasi penerbitan ijin kerja ini akan dipecah menjadi 6 proses utama

yaitu menambah dasar ijin kerja, menentukan kontraktor, membuat ijin kerja,

(34)

27 Surat Permohonan Perpanjangan Informasi Ijin Kerja

Daftar Ijin Kerja

(35)

C. Level 1

Level ini akan dibuat 4 proses yang dijabarkan berdasarkan diagram level

0 yaitu :

a. Penambahan Dasar Ijin Kerja

Detail Rencana Pekerjaan Detail Pekerjaan

Rencana Pekerjaan Kontrak

Kerusakan Sarfas

Usulan Pekerjaan Dasar Ijin Kerja Update Ast Adm dan

Gambar 4.8 Diagram Aliran Data Level 1 Penambahan Dasar Ijin Kerja

b. Pembuatan Ijin Kerja

Profile Kontraktor

(36)

29

c. Perpanjangan Ijin Kerja

Hasil Pemeriksaan Lapangan

Gambar 4.10 Diagram Aliran Data Level 1 Perpanjangan Ijin Kerja

d. Penambahan Pekerjaan

(37)

e. Pembuatan Laporan

Gambar 4.12 Diagram Aliran Data Level Pembuatan Laporan

4.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan

hubungan data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan strukutur

keseluruhan kebutuhan data yang diperlukan, dalam ERD data tersebut

digambarkan dengan menggunakan simbol entity.

Pada ERD Conceptual Data Model (CDM) dapat dijelaskan hubungan

(38)

31

Gambar 4.13 Entity Relationship Diagram Conceptual Data Model

Sedang pada ERD Physical Data Model (PDM) dapat dijelaskan struktur

database secara lengkap beserta nama field serta primary key dan foreign key.

Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram Physical Data Model Relation_110

IDLA PORA N = IDLAPORA N

(39)

4.4Struktur Database

Adapun struktur database yang digunakan dengan menggunakan sistem

database Microsoft SQL Server 2005 dalam aplikasi ini adalah:

4.4.1 Tabel Data Rekanan

Fungsi : Menyimpan data anggota rekanan/kontraktor

Primary Key : IdVendor

Tabel 4.1 Data Rekanan

No Nama Field

4.4.2 Tabel Ijin Kerja

Fungsi : Menyimpan data ijin kerja kontraktor

Primary Key : NoSurat

Tabel 4.2 Ijin Kerja

(40)

33

6 Dasar Permohonan Varchar 100 Dasar Ijin Kerja

7 LokasiKerja Varchar 100 Lokasi Pekerjaa

8 UraianKerja Varchar 100 Uraian Pekerjaan

9 Area Varchar 100 Wilayah Kerja

10 LasPotong Varchar 100 Pengelasan

11 TenagaListrik Varchar 100 Sumber Listrik

12 Bahaya Varchar 100 Resiko Kerja

21 KerjaTutup Integer - Ijin Ruang Tertutup

(41)

No Nama Field

24 Keterangan Varchar 50 Keterangan Pekerjaan

4.4.3 Tabel Perpanjangan Ijin Kerja

Fungsi : Menyimpan history perpanjangan ijin kerja

Primary Key : -

Tabel 4.3 Perpanjangan Ijin Kerja

No Nama Field

Tipe

Data

Lebar

Field Keterangan

1 No_Surat Varchar 50 Nomor Perpanjangan

2 Ke Varchar 10 Jumlah Perpanjangan

3 Tgl Date - Tanggal Selesai

4 Waktu Time - Waktu Selesai

4.4.4 Tabel Ijin Lembur

Fungsi : Menyimpan data ijin lembur kontraktor

Primary Key : NoIjinLembur

Tabel 4.4 Data Ijin Lembur

No Nama Field

Tipe

Data

Lebar

Field Keterangan

1 NoIjinLembur Varchar 50 Nomor Ijin Lembur

(42)

35

3 JumlahTenaga Varchar 50 Jumlah Tenaga Kerja

4 Keperluan Varchar 100 Nama Pekerjaan

5 Lokasi Varchar 100 Tempat Kerja

4.4.5 Tabel Laporan Pekerjaan

Fungsi : Menyimpan hasil laporan dalam periode tertentu.

Primary Key : IdLaporan

Tabel 4.5 Data Laporan Pekerjaan

No Nama Field

(43)

4.5Desain Sistem

Desain sistem aplikasi ini berbasis desktop yang terdiri dari dua user

level, yaitu sebagai administrator (Ast. Adm. dan Perencaan & Pengawas LJP)

dan operator (Anggota Fungsi LJP yang lain). Pada level admin semua menu

dalam aplikasi dapat dijalankan, sedangkan untuk level operator tidak dapat

melakukan maintenance data master.

4.5.1 Desain Form Login

Gambar 4.15 Desain Form Login

4.5.2 Desain Form Utama

(44)

37

4.5.3 Desain Form Master Pengguna

Gambar 4.17 Desain Form Master Pengguna

4.5.4 Desain Form Master Rekanan

(45)

4.5.5 Desain Form Perpanjangan Ijin Kerja

Gambar 4.19 Desain Form Perpanjangan

4.5.6 Desain Form Ijin Kerja

(46)

39

4.5.7 Desain Form Ijin Lembur

Gambar 4.21 Desain Ijin Lembur

4.6Implementasi Sistem

4.6.1 Tekonologi yang Dibutuhkan

A. Hardware

Rekomendasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan

aplikasi ini adalah sebagai berikut :

(47)

2. Disarankan 256 megabytes (MB) Minimal 128 megabytes (MB), maksimal 4

gigabytes (GB) RAM).

3. Kapasitas bebas pada hard disk adalah 500 megabytes (MB).

4. VGA Monitor.

5. Keyboard.

6. Mouse atau device yang kompatibel.

7. Drive CD – ROM atau DVD.

B. Software

Adapun beberapa perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan

Sistem Informasi Ijin Kerja Kontraktor ini adalah sebagai berikut :

1. Windows XP Professional Edition.

2. Microsoft SQL Server 2005.

3. Microsoft Visual Studio 2005

4.6.2 Cara Instalasi

Informasi proses Install program "Ijin Kerja Kontraktor", sudah termasuk

setting program, nama administrator, password administrator, dan database

menggunakan Microsoft SQL Server 2005. Proses tersebut akan mengcopy file ke

dalam hard disk, mengecek hardware, dan mengkonfigurasi instalasi. Restart dulu

komputer supaya lebih optimal hasil instalasi. Proses – prosesnya adalah sebagai

(48)

41

1 Start komputer dengan running menggunakan sistem operasi saat ini

(Windows XP Professional, Windows Vista, Windows 7), kemudian

masukkan CD program "Ijin Kerja Kontraktor" ke dalam drive CD-ROM.

2 Jika Windows automatis mendeteksi CD, klik Install program. Proses Setup

program akan tampil. Jika Windows tidak automatis mendeteksi CD, klik Start

kemudian klik Run. Ketikkan alamat untuk file setup, arahkan ke 'D' jika

alamat drive CD-ROM: D:\setup.exe

3 Tekan ENTER.

4 Jika menganjurkan untuk memilih tipe instalasi, pilih New Installation

kemudian klik Next.

5 Ikuti instruksi yang nampak pada sistem.

4.6.3 Menjalankan Program

Pada program Sistem Informasi Penerbitan Ijin Kerja Kontraktor ini yang

terdiri dari dua user level, yaitu sebagai administrator (Ast. Adm. dan Perencaan

& Pengawas LJP) dan operator (Anggota Fungsi LJP yang lain). Pada level admin

semua menu dalam aplikasi dapat dijalankan, sedangkan untuk level operator

tidak dapat melakukan maintenance data master.

4.6.3.1 Form Login

(49)

Form Login merupakan yang digunakan pada saat pertama kali aplikasi

dijalankan yang berisikan inputan nama dan password user dimana terdapat dua

user level untuk menjalankan aplikasi.

4.6.3.2 Form Utama

Gambar 4.23 Form Utama

Form Utama merupakan form yang tampil setelah user melakukan login.

(50)

43

4.6.3.3 Form Master Pengguna

Gambar 4.24 Form Master Pengguna

Form Master Pengguna merupakan form untuk maintenance user yang

akan menggunakan aplikasi. Pada form ini terdapat level user yang digunakan

untuk membedakan antara administrator dengan operator biasa.

4.6.3.4 Form Master Rekanan/Kontraktor

(51)

Form Rekanan merupakan Form yang digunakan untuk maintenance data

rekanan atau kontraktor yang bekerja di Terminal BBM Surabaya Group. Pada

form ini berisikan infomasi tentang kontraktor seperti nomor vendor, nama

perusahaan, alamat, bidang pekerjaan, nomor NPWP, dan nama pimpinan.

4.6.3.5 Form Master Dasar Permohonan

Gambar 4.26 Form Master Dasar Permohonan

Form Master Dasar Permohonan merupakan form yang digunakan untuk

menginputkan dasar permohonan untuk mendapatkan ijin pekerjaan. Form ini

yang menjadi dasar bagi setiap kontraktor yang akan melakukan pekerjaan di

(52)

45

4.6.3.6 Form Ijin Kerja

Gambar 4.27 Form Ijin Kerja

Form Ijin Kerja merupakan form yang digunakan untuk membuat surat

ijin kerja bagi setiap kontraktor yang akan melakukan pekerjaan. Pada form ini lah

waktu pelaksanaan dan jenis ijin kerja ditentukan oleh bagian LJP, selain itu form

ini jg berisikan informasi detail mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Form

(53)

4.6.3.7 Form Ijin Lembur

Gambar 4.28 Form Anggota

Form Ijin Lembur merupakan yang digunakan untuk menerbitkan ijin

lembur atau dasar kontraktor untuk melakukan pekerjaan lembur. Form ini

berisikan informasi mengenai rekanan, waktu pelaksanaan, serta jumlah tenaga

(54)

47

4.6.3.8 Form Perpanjangan

Gambar 4.29 Form Perpanjangan Kontrak

Form Perpanjangan Kontrak digunakan untuk memperpanjang masa

berlaku ijin kerjanya kontraktor yang telah habis. Form ini berisi informasi history

perpanjangan ijin kerja.

4.6.3.9 Form Laporan

(55)

Form Laporan merupakan form yang digunakan untuk membuat laporan

mengenai ijin kerja dalam periode tertentu yang berisikan history tentang

pekerjaan, yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi pimpinan perusahaan.

Selain itu form ini jg mencatat history tentang perpanjangan ataupun penambahan

pekerjaan yang dilakukan oleh setiap kontraktor.

4.6.3.9.1 Laporan Pekerjaan

Gambar 4.31 Laporan Pekerjaan

4.6.3.9.2 Laporan Perpanjangan Pekerjaan

(56)

49

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan observasi langsung pada PT.

Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group ini, maka dapat disimpulkan

bahwa aplikasi ini membantu fungsi Layanan Jasa Pemeliharaan (LJP) khususnya

bagian Ast. Adm. dan Perencanaan dalam melakukan penerbitan dan pengolahan

data ijin kerja kontraktor, yaitu :

1. Membuat sistem yang dapat menerbitkan ijin kerja secara tepat dan cepat.

2. Membuat sistem yang dapat memberikan infomasi update mengenai suatu

pekerjaan.

Pada PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group

penggunaan sistem informasi ijin kerja terkomputerisasi sangatlah tepat karena

mengingat banyaknya data pekerjaan dan data kontraktor yang harus diolah

sehingga mendapatkan informasi data yang diperlukan oleh pihak perusahaan.

5.2Saran

Jika sistem informasi penerbitan ijin kerja kontraktor digunakan pada PT.

Pertamina (Persero) Terminal BBM Surabaya Group, diharapkan setiap adanya

perubahan dalam ijin kerja ataupun data kontraktor agar segera di lakukan update

data sehingga database selalu tepat dan akurat. Selain itu diharapkan juga sistem

informasi ini dapat terintergasi dengan fungsi lain yang terkait dengan proses

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Clive Gray, dkk., 1986, Pengantar Evaluasi Proyek, PT Gramedia, Jakarta.

Harnanto Erry Tjanjur, 1999, Perencanaan dan Pembuatan Program

Penjadwalan Proyek, Stikom, Surabaya.

Jogiyanto, H.M., 1993, Analisa dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

Kendall & Kendall.2003.Analisis dan Perancangan Sistem.Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia.

Nugroho P., Natan dan Sutjipto, 1985, Manajemen Proyek Konstruksi 1, Kartika

Yudha.

Nugroho P., Natan dan Sutjipto, 1985, Manajemen Proyek Konstruksi 2, Kartika

Yudha.

Sutabri Tata, 2003, Analisa Sistem Informasi, PT Gramedia, Jakarta.

Setiawan Wahyu, 1999, Pengendalian Biaya Proyek Terhadap Rencana

Gambar

Tabel 4.5 Laporan Pekerjaan   .................................................................
Gambar 3.1 Simbol pada ERD
Gambar 3.2 Simbol-Simbol dari DFD
Gambar.4.1 Dokumen Flow Penambahan Ijin Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana latar belakang Nasrafa memproduksi jilbab lukis, produk dan konsep desain jilbab lukis yang diproduksi

amar ma’ruf nahi munkar 8... homo

Penelitian nu telah mendapat persetujuan dari komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten OKU dengan

Alhamdulillah seed vaksin rabies yang telah saya patenkan dengan nama SWN-JOL-007 yang berisi virus rabies strain F-63 dan merupakan satu-satunya isolat lokal yang

Kembang gula atau permen merupakan salah satu makanan selingan berbentuk padat, dengan rasa manis, yang sifatnya mudah larut dalam air, serta mempunyai warna dan aroma yang

dan Rosyid, 2015, Efek ekstrak kulit umbi bawang putih (Allim sativum L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan,

Data Rasio adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan dengan ketentuan dan ciri yang sama seperti data interval, namun bedanya titik nolnya merupakan titik absolut.. Contoh :