• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memberdayakan Bahasa Sunda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memberdayakan Bahasa Sunda."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pikiran

Rakyat

~

.

.

Senin

0

Selasa

0

Rabu

0

Kamis

0

Jumat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

..

0

'!"_9~y

Ap,

OM.,_OJ" .

;"1OAg,

o

Sabtu

0

Minggu

12

@

14

15

16

27 28 29 30 31

OSep OOkt ONov ODes

S

ALAH satu penyebab baba-sa Sunda kurang diminati oleh generasi muda adalab babasa Sunda dianggap tidak ilmi-ab, kolot, serta khusus yang berkai-tan dengan aturan undak-usuk ba-sa,babasa Sunda menyeruak bau feodalisme. Kurangnya generasi muda menggunakan babasa Sunda dalam kehidupan keseharian me-nyebabkan babasa Sunda susab berkembang. Babkan, bila dibiar-kan seperti sekarang, babasa Sunda akan bemasib serupa dengan baba-sa Sansekerta. Palias.

Bila belajar dari tapak lacak para leluhur, sejatinya basaSunda bu-kan babasa kelas dua. Fungsi basa

Sunda pun bukan melulu wilayab sastra dan jurnalistik belaka.

Mangga, kita tilik adil\lhungnya

babasa Sunda seperti yang tersurat dan tersirat dalam sejumlab nas-kab.

Naskab Sunda kuna Sanghiyang

Siksa Kanda ng Karesyan yang

beraksara dan berbabasa Sunda

,l>uhun isinra tiak melulu karya sas-tra. Di naskab yang ber-titi mangsa

nora(0)catur (4)sagara (4)

wu-Ian(1), yang berarti tabun 1440 Sa-ka (1518 M) terdapat pula ajaran hidup, kewajiban manusia, babas-an ilmu pengetabubabas-an, dbabas-an hubung-an mhubung-anusia denghubung-an Yhubung-ang Maba Kuasa. Babkan, babasan dan ba-haya tentang korupsi juga terkan-dung dalam naskab ini.

Seperti yang diungkapkan arkeo-log-filolog (alm.) Ayatrohaedi, da-lam naskab Sanghiyang Siksa

Kanda ng Karesyan pun

terkan-dung babasan tentang korupsi dan akibatnya. Hal ini terbukti dengan babasan tentang nyangcarutkeun

(mengkhianati), mipit moamit

(memetik tanpa izin),ngala mo

menta (mengambil tanpa

memin-ta),ngajuput mosadu (memungut

tanpa memberi tabu), maka nguni tu tumumpu, maZing, ngetal, nga-begal sing sawatek cekap carut, ya

nyangcarutkeun sakalih ngaranna

(pun merampas, mencuri, meram-pok, menodong, segala macam per-buatan khianat, ya mengkhianati

orang lain namanya).

Kita harus waspada agar terhin-dar terhin-daricanteyang empat.

Keem-pat cante itu adalab siwok cante

(tergoda oleh makan dan minum),

simur cante (ikut perbuatan orang

yang mencuri dan sejenisnya),

si-mar cante (mengambil dagangan

emas dan perak tanpa disuruh pe-miliknya), dan darma cante (mem-bantu pihak yang dibenci raja atau penguasa). Hal itu untuk

menghin-daripancagati (lima macam

pe-nyakit yang.berupa keserakaban, kebodohan, kejabatan, ketakabur-an, dan keangkuhan).

Adapun naskab Sunda koleksi dari KF. Holle,Aturan Melak Lq-uk,yang beraksara Sunda-Jawa dan berbabasa Sunda dalam pene-litian filolog (alm.) Eddi S. Ekadja-ti, membicarakan tata cara memeli-hara ikan serta keterangan tentang jenis-jenis ikan.

Masib koleksi dari KF. Holle, yang kini tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta, naskabBuku

Obat-obatan merupakan naskab

Sunda yang berhuruf Latin dan ber-babasa Sunda ini, selain membabas macam-macam penyakit berikut asal muasalnya, pembabasan alat khitan, juga tata cara mendirikan rumab, dan meratakan tanab.

Lantas, bagaimana caranya agar

basaSunda harkatnya kembali ter-angkat?

Tentunya upaya yang tengab di-lakukan oleh perseorangan dan lompok yang bergerak dalam ke-sundaan mesti mendapat dukung-an. Program-program kesundaan yang dijalankan Yayasan Kebuda~ yaan Rancage, Paguyuban Pangla-wangunan Sastra Sunda, Lembaga Basa & Sastra Sunda, Teater Sunda Kiwari, Komunitas Studi Budya 'Raway:m' Bandung, serta kelom-pok kesundaan lainnya akan lebib mulia dan menghasilkan suatu yang diharapkan jika mengadakan keIja sama yang saling mengun~ tungkan.

Sementara itu, keberadaan jurus-an babasa djurus-an sastra Sunda di Un-pad dan UPI Bandung mestinya le-~ ..

-- --- ---'-

KIi pin 9 Hum 0 sUn

pod

2 0 0 9

--bib proaktif dalam menghadapi permasalaban ini. Unpad dan UPI harus berada di barisan terdepan untuk ngahirup-huripkeun basa

Sunda.

Selain dari dini memperkenalkan

basaSunda pada anak-anak di lingkungan keluarga, bidikan lain-nya pun bisa ditujukan pada para pemuda dan mabasiswa. Kelompok inilab abli warisbasaSunda yang sesungguhnya.

Entab dipelopori unit kesenian, himpunan mabasiswa, BEM, atau inisiatif pihak jurusan dan fakultas, akan lebib mulia jika hasil peneliti-an ilmiab ditulis juga dalam basa Sunda.

Adakan pula perlombaan karya tulis ilmiab bidang biologi, fisika, atau keilmuan lainnya menjadikan

basaSunda sebagai babasa pe-ngantarnya. ITB, Unpad, Itenas, atau DIN Bandung, saya kira bisa memulainya.

Ihwal tulisan ilmiab ditulis da-lam basaSunda bukanlab hal yang mustabil. Enas Marbati, misalnya,

.-...----politikus pituin Garut ini menulis

buku Elmu PoZitik keur Warga NU

(2003). Atau (alm.) Prof Unus Su-riawira juga telab banyak menulis tentang ilmu hayati dalam basa

Sunda dengan sederhana dan mu-dab dicerna.

Sementara itu, R.H. Hidayat Sur-yalaga menjadikan basaSunda se-bagai media guna menafsirkan ayat suci Alquran ke dalam karya sastra Sunda, di antaranya Nur Hidayah: Saritilawah Al Quran Basa Sunda dina Wangun Pupuh (1981-1998)

dan Nadoman Nurul Hikmah

(2006). Hal itu beliau keIjakan

sangkan masyarakat Sunda bisa

Ie-bib menikmati dan memabami kandungan Alquran sesuai dengan batinnya.

Sejatinya, babasa daerab mana pun, termasuk basaSunda, bisa di-gunakan dalam segala bidang keil-muan. Tugas kita, utamanya kaum muda, untuk memberdayakannya. (Djasepudin, guru diSMA Plus YPHB, Bogor, alumnus Prodi

Sas-tra Sunda Unpad)***

Referensi

Dokumen terkait

Ku kituna, panalungtikan anu judulna ”Wangun Kalimah Singget Basa Sunda dina Majalah Manglé: Tilikan Adegan jeung Semantik” dilaksakeun. 1.2

Penulisan laporan ini bertujuan untuk menyajikan gambaran tentang tahap proses produksi Program Acara Dalinding Sunda Kiwari (Dasuki) di Televisi local ATV Sukabumi

Naon ari nu disebut undak usuk atawa tatakrama basa Sunda

Jadi, média pangajaran basa Sunda, nyaéta média nu digunakeun dina pangajaran basa Sunda, anu ngawengku alat bantu guru dina ngajar jeung sarana nu bisa

Ku diajar basa Sunda tina ieu buku, dipiharep kanyaho jeung kabisa hidep dina ngagunakeun basa Sunda bisa ningkat jeung nambahan!. Lian ti éta, hidep jadi leuwih

Salikur Carpon Patrem merupakan karya ke empat dari Paguyuban Sastrawati Sunda Patrem yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pustaka Jaya, terdiri dari Salikur (dua

Menurut Karna Yudibrata, (1989 ) tentang Tata Krama Basa Sunda, pada dasarnya bahasa Sunda terbagi atas 2 jenis, yaitu bahasa Sunda halus yang umumnya digunakan dalam

Patalina jeung upaya mekarkeun bahan pangajaran Basa jeung Sastra Sunda berbasis karakter nu sumberna tina ajén-inajén karakter nu kakandung dina paribasa Sunda,