• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Sukrosa Dalam Kembang Gula Dengan Metode Titrimetri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Sukrosa Dalam Kembang Gula Dengan Metode Titrimetri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sukrosa merupakan senyawa kimia yang termasuk kedalam golongan karbohidrat. Sukrosa adalah disakarida yang apabila dihidrolisis berubah menjadi dua molekul monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa. Sukrosa memiliki peranan penting dalam teknologi pangan karena fungsinya yang beraneka ragam. Sukrosa dengan kemurniaan yang tinggi dan kadar abu yang rendah baik untuk kembang gula (Anonimous, 2010).

Kembang gula atau permen merupakan salah satu makanan selingan berbentuk padat, dengan rasa manis, yang sifatnya mudah larut dalam air, serta mempunyai warna dan aroma yang menarik. Kembang gula pada dasarnya adalah campuran dari gula atau gula invert, air, rasa dan pewarna. Selain berbahan dasar gula, komponen rasa, juga sangat penting dalam pembuatan permen. Rasa yang digunakan untuk bahan pangan dapat berupa rasa alami atau sintetik, namun seiring dengan banyaknya indikasi yang menunjukkan bahwa secara umum bahan sintetik dapat membahayakan bagi kesehatan (Faridah, 2008).

(2)

lainnya dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan masalah gigi lainnya. Selain itu, sukrosa dan gula lain sering ditambahkan ke dalam makanan olahan untuk meningkatkan rasa, meningkatkan kalori tetapi bukan zat gizi yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan (Winarno, 1992).

Penetapan kadar sukrosa dapat dilakukan dengan metode titrimetri dan polarimetris. Pengukuran kadar gula (sukrosa) secara polarimetris cukup sulit, menggunakan alat yang disebut polarimeter. Titrimetri merupakan proses yang sederhana, pelaksanaannya mudah dan murah. Kadar sukrosa dalam gula murni dapat ditentukan dengan cara polarimetris dan cara titrasi, karena kadar sukrosa yang dihasilkan dengan kedua cara tersebut tidak berbeda.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menguji kadar sukrosa dalam kembang gula. Adapun pengujian dilakukan selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan. Analisis penetapan kadar sukrosa dalam kembang gula dilakukan dengan metode titrimetri.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui apakah kadar sukrosa yang terdapat dalam kembang gula memenuhi persyaratan kadar sukrosa yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 3547.1:2008.

1.3 Manfaat

Referensi

Dokumen terkait

Munculnya televisi  swasta juga memacu  munculnya  industri  film  animasi  di  Indonesia.  Setidaknya  ada  usaha  dari  Media  Animasindo  yang  berpartner 

Model Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Berbasis Masyarakat adalah suatu bentuk dari kegiatan pelatihan yang diharapkan bisa dijadikan suatu pedoman bagi orang lain,

Ganggang hijau (Spirogyra sp.) mempunyai kandungan zat aktif berupa melatonin dimana melatonin merupakan senyawa yang sudah diteliti para peneliti dunia sebagai

Misalnya kelompok jalan kaki - kelompok diantar orang tua - kelompok naik angkutan umum, dll. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang disiplin/ sikap tertib saat dalam perjalanan

Penyandang cacat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu permasalahan penyandang cacat merupakan permasalahan bangsa

Salah satu bangunan yang rusak akibat gempa tersebut adalah Bangunan Makam Raja-raja Imogiri.. Makam Raja-raja Imogiri merupakan situs kuno yang dilindungi

Karena yang menjadi penyebab timbulnya kejang adalah kenaikan suhu tubuh akibat infeksi seperti di telinga, saluran pernapasan, tonsil maka  pemeriksaan seperti angka

Form ini menampilkan gambar pada setiap jenis model pintu pagar (alternatif), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 19.