• Tidak ada hasil yang ditemukan

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN Kadar Glukosa Dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih Dengan Penambahan Jenis Pemanis Dan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Sebagai Pewarna Alami.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN Kadar Glukosa Dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih Dengan Penambahan Jenis Pemanis Dan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) Sebagai Pewarna Alami."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWIH DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN

BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

NIKEN DWI HAPSARI A 420 102 018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

1

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM YOGHURT BIJI KELUWI DENGAN PENAMBAHAN JENIS PEMANIS DAN DAUN BAYAM MERAH

(Alternanthera amoena Voss) SEBAGAI PEWARNA ALAMI

1)

Niken Dwi Hapsari, 2) Titik Suryani, 1) Mahasiswa/Alumni, 2) Staff pengajar, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 113 halaman.

ABSTRAK

Yoghurt adalah minuman fermentasi yang dibuat oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Penelitian ini menggunakan biji keluwih sebagai bahan dasar yoghurt. Jenis pemanis gula pasir memiliki kandungan sukrosa dan gula stevia memiliki kandungan maltodekstrin, siklodekstrin dan gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia serta rebaudioside A dengan tingkat kemanisan antara 200-300 kali gula tebu . Bayam merah memiliki pigmen antosianin dan berperan sebagai antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara jenis pemanis dan daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan kalsium serta kualitas yoghurt biji keluwih. Metode penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, faktor 1: jenis pemanis yaitu gula pasir 20 g (K1), gula stevia (K2) dan

faktor 2 : konsentrasi daun bayam merah yaitu tanpa daun bayam merah (Q0), 5 g

(Q1), 10 g (Q2) dan 15 g (Q3), dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada interaksi antara jenis pemanis dan daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih. Kadar glukosa dan kalsium tertinggi yoghurt biji keluwih pada kombinasi gula stevia 20 g dan daun bayam merah 15 g sebesar 36,43 g dan 121,93 mg. Kualitas yoghurt terbaik pada kombinasi gula pasir 20 g dan daun bayam merah 15 g dengan warna merah keunguan; aroma sedap; rasa asam dan kurang manis; tekstur cukup kental; dan daya terima tinggi.

(5)

2

THE CONTENT OF GLUCOSE AND CALCIUM YOGHURT OF BREADNUT SEED WITH THE ADDITION OF SWEETENERS

AND RED SPINACH LEAVES (Alternanthera amoena Voss) AS A NATURAL COLOUR

1)

Niken Dwi Hapsari, 2) Titik Suryani, 1) Student/Alumnus, 2) Lecturer, Biology Education Program,Faculty of Teacher Training and Education,

Muhammadiyah University Of Surakarta, 2014, 113 pages.

ABSTRACT

Yoghurt is a fermented beverage made by the bacteria Streptococcus thermophilus and Lactobacillus bulgaricus. This research used a breadnut seed as the base material yoghurt. Type of sweetener is sugar cane contains sucrose and stevia sugar contains maltodextrin, cyclodextrin and stevia sugar derived from the stevia leaf extract and Rebaudioside A with levels between 200-300 times the sweetness of sugar cane. Red spinach has anthocyanin pigments and acts as an antioxidant. The purpose of research was to determine the effect of the type sweetener and red spinach leaves as a natural colour on levels of glucose and calcium as well as the quality yoghurt of breadnut seed. The methods research used completely randomized design (CRD) 2 factors, the first factor was type of sweetener is sugar cane 20 g (K1), stevia sugar (K2) and the second factor was the

concentration of red spinach leaves of without red spinach leaves (Q0), 5 g (Q1),

10 g (Q2), 15 g (Q3), with 3 replications. The results showed that there was

interaction between the type of sweetener and red spinach leaves as a natural colour on the levels of glucose and calcium. The higest glucose and calcium of yoghurt breadnut seed on the combination of stevia sugar 20 g and red spinach leaves of 15 g was 36,43 g and 121,93 mg. The best quality of yoghurt on the combination of 20 g sugar cane and red spinach leaves of 15 g with the characteristic of purplish-red colour; savory aroma; taste sour and less sweet; quite thick texture, and hight acceptable.

(6)

3

A. Pendahuluan

Yoghurt adalah suatu minuman yang terbuat dari susu dengan cara

fermentasi oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus

bulgaricus. Bakteri tersebut akan mengubah laktosa menjadi asam laktat yang

berperan sebagai pembentuk rasa asam. Yoghurt merupakan minuman yang

baik untuk kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh dan

menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta menghasilkan zat gizi yang

diperlukan oleh hati sehingga berguna untuk mencegah penyakit kanker.

Yoghurt tidak hanya dapat dibuat dari susu hewani, tetapi dapat dibuat

dari susu nabati salah satunya biji keluwih. Saat ini biji keluwih yang sudah

tua belum dikembangkan sebagai olahan makanan yang berpotensi sebagai

sumber protein dan karbohidrat. Hasil penelitian Sukatiningsih (2005),

menunjukkan bahwa biji keluwih mengandung air 0,050±10.835%, abu

0,061±1.499%, protein 0,371±8,843%, lemak 0,529±5,599%, serat

0,001±8.197%, karbohidrat 64,965%, pati, fenol 0,001±0,061% serta sifat

fisikokimia dan fungsional pati biji keluwih.

Faktor yang menentukan mutu bahan pangan adalah pemanis dan

pewarna. Dalam pembuatan yoghurt jenis pemanis yang popular di Indonesia

adalah gula pasir (sukrosa) yang memiliki kalori sangat tinggi. Hal tersebut

dapat menyebabkan penyakit diabetes dan obesitas. Menurut Suparmo dan

Sudarmanto (1991), gula pasir berbentuk kristal berwarna putih mempunyai

rasa manis, dan mengandung sukrosa 97,1%, gula reduksi 1,24%, kadar air

0,61%, dan senyawa organik bukan gula 0,7%.

Jenis pemanis gula stevia berasal dari daun stevia (Stevia rebaudiana)

yang telah mengalami proses ekstraksi dapat disubtitusikan sebagai pengganti

gula pasir. Gula stevia tidak menyebabkan carries gigi, rendah kalori

sehingga baik bagi penderita diabetes, dan tidak menyebabkan kanker pada

pemakaian jangka panjang (Buchori, 2007). Hasil penelitian Kusuma (2013),

menunjukkan bahwa dalam pembuatan susu organik dari biji keluwih dengan

penambahan gula pasir 25 g memiliki rasa sangat manis dan dengan

(7)

4

Salah satu pewarna alami sayuran yang dapat dimanfaatkan dalam

pembuatan yoghurt adalah bayam merah karena kandungan antosianin yang

menghasilkan warna merah keunguan. Kandungan antosianin yang terdapat

pada bayam merah berperan utama sebagai antioksidan (Lingga, 2012). Hasil

penelitian Kusumawati (2013), menunjukkan bahwa es krim gembili dengan

penambahan konsentrasi daun bayam merah 15 g menghasilkan es krim yang

berkualitas dengan kadar overrum 46,5% dan hasil uji warna organoleptik

dengan penambahan konsentrasi daun bayam dapat meningkatkan warna

kemerahan pada es krim.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan

konsentrasi jenis pemanis dan daun bayam merah (Alternanthera

amoenaVoss) terhadap kadar glukosa dan kalsium serta kualitas pada yoghurt

biji keluwih.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian

dilakukan di Laboratorium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi

dan Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta pada bulan Februari 2014.

Rancangan penelitian adalah percobaan faktorial yang disusun dalam

Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor 1: jenis

pemanis yaitu gula pasir 20 g (K1), gula stevia (K2) dan faktor 2 : konsentrasi

daun bayam merah yaitu tanpa daun bayam merah (Q0), 5 g (Q1), 10 g (Q2)

dan 15 g (Q3). Terdapat 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan.

Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu kompor gas, panci, kain

saringan, pengaduk, baskom, inkubator, termometer, gelas ukur, api bunsen,

botol jam, belender, pisau, timbangan elektrik, kertas label, tabung reaksi, rak

tabung reaksi, mikropipet, water bath, Fotometer-Boehringer. Bahan: biji

keluwih dari buah keluwih yang masak, gula stevia, gula pasir, daun bayam

merah, starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus,

(8)

5

Tahap awal penelitian adalah persiapan yang terdiri atas penyortiran,

pencucian, penimbangan, perebusan bahan dasar, pengupasan kulit ari, dan

pemblenderan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan yoghurt biji keluwih

melalaui tahap pasteurisasi, inokulasi, inkubasi dan pendinginan untuk

menghentikan proses fermentasi. Setelah itu, dilakukan pengujian kadar

glukosa, kalsium, dan kualitas (dengan organoleptik dan daya terima) pada

yoghurt biji keluwih. Uji kadar glukosa dan kalsium dilakukan dengan

metode spektofotometri.

Data hasil hasil eksperimen penelitian kemudian diuji kandungannya

dengan uji laboratorium glukosa dan kalsium kemudian dianalisis secara

deskriptif kuantitatif dengan uji statistik two way anova, sedangkan uji

kulaitas (dengan organoleptik dan daya terima) dianalisis dengan deskriptif

kualitatif.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Analisis Kadar Glukosa dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih

Tabel 1. Rata-rata Kadar Glukosa dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih

Perlakuan Glukosa (g) Kalsium (mg) Keterangan

K1Q0 22 * 68,35 Gula pasir 20 g tanpa daun bayam

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Tabel 1), kadar

(9)

6

stevia 20 gram dan daun bayam merah 15 gram) sebesar 36,43 gram dan

kadar glukosa terendah dapat dilihat pada perlakuan K1Q0 (penambahan

gula pasir 20 gram tanpa daun bayam merah) sebesar 22 gram. Menurut

Retno (2004), perbedaan kadar glukosa pada setiap sampel dapat

dikarenakan adanya perombakan glukosa oleh bakteri Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dalam memfermentasikan

biji keluwih menjadi yoghurt. Semakin tinggi kadar glukosa, maka

semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan.

Hasil penelitian Maretta (2012), menunjukkan bahwa dalam

pembuatan bolu kukus kadar gula total tertinggi terdapat pada

penambahan gula pasir 100 gram dan kadar gula total terendah terdapat

pada penambahan ekstrak daun stevia 0,30 gram. Hasil penelitian yang

telah dilakukan tidak menunjukkan demikian karena penambahan jenis

pemanis memiliki konsentrasi yang sama yaitu 20 gram dengan jenis

pemanis gula pasir dan gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia

yang telah dikristalkan.

Kandungan utama gula stevia yang berasal dari ekstrak daun stevia

adalah derivate steviol terutama steviosid (4-15%), rebausid A (2-4%),

dan C (1-2%) serta dulkosida. Selain itu, gula stevia rendah kalori dan

non-karsinogenik, sehingga aman digunakan bagi penderita diabetes

(Raini dan Isnawati, 2011). Gula pasir mengandung sukrosa yang

memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan rasanya manis serta

memiliki jumlah kalori yang tinggi, sehingga tidak baik dikonsumsi para

penderita diabetes (Gunawan dan Mulyani, 2004).

Pada yoghurt biji keluwih kadar glukosa tidak hanya berasal dari

komponen gula, tetapi berasal dari komponen lain seperti biji keluwih

dan daun bayam merah yang mengandung pati (gula). Semakin banyak

konsentrasi daun bayam merah yang digunakan semakin tinggi kadar

glukosa yoghurt biji keluwih.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Tabel 1), kadar

(10)

7

stevia 20 gram dan daun bayam merah 15 gram) sebesar 121,93 mg dan

kadar kalsium terendah dapat dilihat pada perlakuan K2Q0 (penambahan

gula stevia 20 gram tanpa daun bayam merah) sebesar 65,70 mg. Adanya

perbedaan kadar kalsium pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa ada

pengaruh penambahan jenis pemanis dan konsentrasi daun bayam merah

sebagai pewarna alami terhadap yoghurt biji keluwih. Semakin banyak

konsentrasi daun bayam merah yang digunakan memiliki kadar kalsium

yang tinggi, sebaliknya semakin sedikit konsentrasi daun bayam merah

yang digunakan maka kadar kalsiumnya semakin rendah. Hal tersebut

disebabkan oleh kandungan kalsium yang tinggi yang terdapat pada

bayam merah. Menurut Kusharto dan Suhardjo (1999), bahan makanan

yang kaya akan kalsium adalah susu dan hasil olahannya seperti yoghurt,

keju, dan es krim. Disamping itu sayuran tertentu seperti bayam

merupakan sumber kalsium.

Berdasarkan hasil analisis data dengan uji statistik, tidak ada

pengaruh antara jenis pemanis terhadap kadar glukosa dan kalsium

yoghurt biji keluwih. Ada pengaruh antara penambahan konsentrasi daun

bayam merah terhadap kadar glukosa dan kalsium yoghurt biji keluwih.

Ada interaksi antara penambahan jenis pemanis dan daun bayam merah

(11)

8 2. Kualitas Yoghurt dengan Organoleptik

Tabel 2. Rata-Rata Hasil Uji Organoleptik dan Daya Terima

Perlakuan Penilaian Kualitas Yoghurt Biji Keluwih dengan Organoleptik

Warna Aroma Rasa Tekstur Daya Terima

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (Table 2), organoleptik

yang dilakukan oleh 20 panelis menunjukkan adanya warna yang

bervariasi pada setiap sampel yoghurt biji keluwih. Perbedaan warna

pada setiap sampel yoghurt biji keluwih disebabkan oleh penambahan

konsentrasi daun bayam merah yang diberikan untuk setiap perlakuan.

Semakin banyak konsentrasi daun bayam merah yang diberikan maka

warna semakin cerah, sebaliknya semakin sedikit konsentrasi daun

bayam merah yang diberikan maka warna yang dihasilkan tidak begitu

cerah. Karena didalam daun bayam merah terdapat pigmen antosianin

yang memberikan warna ungu kemerahan. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Handayani (2013), bahwa penambahan daun bayam merah 5

(12)

9

warna putih kemerahan hingga ungu kemerahan. Semakin banyak

konsentrasi yang diberikan, maka warna es krim semakin cerah.

Dari hasil penelitian menunjukkan aroma yang berbeda pada setiap

sampel yoghurt biji keluwih, yaitu aroma sedap dan kurang sedap.

Yoghurt yang dihasilkan memiliki aroma sedap yang khas karena bahan

dasar yang digunakan yaitu biji keluwih. Aroma yang kurang sedap

dimungkinkan oleh proses fermentasi yang kurang sempurna yang

dilakukan oleh bakteri yang sedang bekerja untuk memecah dan

mengubah senyawa laktosa menjadi asam laktat. Pemecahan senyawa

laktosa yang dilakukan oleh bakteri Streptococcus thermophilus dan

Lactobacillus bulgaricus akan menghasilkan gas yang menguap yang

dikenal dengan sebutan aroma. Semakin sedap aroma yang dihasilkan

menunjukkan bahwa starter bakteri Streptococcus thermophilus dan

Lactobacillus bulgaricus bekerja secara optimal (Bahar, 2008).

Rasa yoghurt biji keluwih yang dihasilkan bervariasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa yoghurt biji keluwih memiliki rasa

manis-asam, dan rasa asam-kurang manis. Rasa asam yang dihasilkan

dapat disebabkan adanya degradasi laktosa pada saat pemanasan yang

dihasilkan oleh glukosa yang terkandung pada sari biji keluwih dan sari

daun bayam merah, sehingga dapat membentuk rasa asam dan secara

cepat dapat menurunkan pH. Selain itu, rasa asam yang dihasilkan

disebabkan oleh aktivitas penurunan pH pada saat proses inkubasi yang

memfermentasikan laktosa menjadi asam laktat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel yoghurt biji

keluwih memiliki tekstur cukup kental. Tekstur yang dihasilakan

dipengaruhi oleh aktivitas bakteri Streptococcus thermophilus dan

Lactobacillus bulgaricus. Bakteri Lactobacillus bulgaricus berperan

dalam meberikan rasa, sedangkan bakteri Streptococcus thermophilus

memberikan sifat kekntalan pada yoghurt yang dihasilkan.

Hasil penelitian menunjukkan daya terima masyarakat terhadap

(13)

10

penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan daya terima terbaik yoghurt

biji keluwih yaitu pada perlakuan gula pasir 20 gram dan daun bayam

merah 15 gram memiliki warna merah keunguan, aroma sedap, rasa asam

dan kurang manis, tekstur cukup kental dan daya terima tinggi.

Karakteristik yoghurt SNI 01-2981-2009 yaitu, memiliki standar warna

cerah, aroma normal/khas/sedap, rasa asam atau khas yoghurt, tekstur

yang cair sampai dengan semi padat atau lembut.

D. Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan dan hasil yang diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa ada interaksi antara penambahan jenis pemanis alami dan

daun bayam merah sebagai pewarna alami terhadap kadar glukosa dan

kalsium yoghurt biji keluwih. Kadar glukosa dan kalsium tertinggi yoghurt

biji keluwih pada perlakuan gula stevia 20 gram dan daun bayam merah 15

gram sebesar 36,43 gram dan 121,93 mg. Kualitas yoghurt terbaik pada

perlakuan gula pasir 20 gram dan daun bayam merah 15 gram dengan warna

merah keunguan; aroma sedap; rasa asam dan kurang manis; tekstur cukup

kental; dan daya terima tinggi.

E. Daftar Pustaka

Bahar, Burhan. 2008. Minuman Susu Fermentasi Dengan Segudang Khasiat Untuk Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Buchori, Luqman. 2007. Pembuatan Gula Non Karsinogenik Non Kalori Dari Daun Stevia. Jurnal UNDIP. Reaktor, Vol. 11 No.2, Desember 2007.

(14)

11

Handayani, Titik. 2013. Kualitas (Overrun, Kecepatan Meleleh Dan Organoleptik) Es Krim Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) Dengan Penambahan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena

Voss) Sebagai Pewarna Alami. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusharto, Clara M dan Suhardjo. 1999. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakrta: Kanisius.

Kusumawati, Aditya. 2013. Kualitas Es Krim Gembili (Dioscorea esculenta Lour.) Dengan Penambahan Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusuma, Renny Widia. 2013. Pemanfaatan Biji Kluwih (Arthocarpus Altilis) Dalam Pembuatan Susu Organik Dengan Penambahan Pewarna Alami. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Lingga, Lani. 2012. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Maretta, Viska. 2012. Pemanfaatan Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) Sebagai Pemanis Alami Terhadap Kualitas Organoleptik Dan Kadar Gula Total Bolu Kukus. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Raini, Mariana dan Ani Isnawati. 2011. Kajian: Khasiat dan Keamanan Stevia Sebagai Pemanis Pengganti Gula. Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 4 Tahun 2011.

Retno. 2004. Biokimia. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

SNI-2981. 2009. Yoghurt. Badan Standar Nasional Indonesia.

Sukartiningsih. 2005. Sifat Fisikokimia dan fungsional Pati Biji Kluwih (Artocapus Communis G.Forst). Jurnal Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

Gambar

Tabel 1. Rata-rata Kadar Glukosa dan Kalsium Yoghurt Biji Keluwih
Tabel 2. Rata-Rata Hasil Uji Organoleptik dan Daya Terima

Referensi

Dokumen terkait

budaya tertib yang ada di SMA Negeri Gondang Kabupaten Sragen yang meliputi tertib siswa dalam pembelajaran, tertib siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan.. tertib siswa

[r]

Jumlah hasil tangkapan larva dan juvenil ikan yang diperoleh selama penelitan dari bulan Maret-Juli 2011 yaitu sebanyak 5585 individu yang terdiri atas 130 individu

Bonggol pisang memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kesadahan perairan yang murah, aman digunakan dalam

Uji coba tes secara kualitatif dilaksanakan sebelum tes diujicobakan secara kuantitatif. Uji coba tes secara kuaitatif dilakukan oleh ahli, yang menilai instrumen soal dari tiga

Lisetyati menggunakan sampel sebanyak 9 bank yang dilikuidasi November 1997, dan 60 bank yang tidak gagal diambil dengan cara purposive sampling dari 120 bank.rasio keuangan

Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (Amd) dan menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Produksi Universitas

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah ada hubungan antara konsep diri dan harga diri dengan kecenderungan