• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI ANALOGI FOKUS AKSI REFLEKSI (FAR) BERBANTU MEDIA EXE LEARNING PADA MATERI ASAM DAN BASA DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI ANALOGI FOKUS AKSI REFLEKSI (FAR) BERBANTU MEDIA EXE LEARNING PADA MATERI ASAM DAN BASA DI SMA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI ANALOGI FOKUS AKSI REFLEKSI (FAR)

BERBANTU MEDIA EXE LEARNING PADA MATERI ASAM DAN BASA DI SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

MUHAMMAD BAIDHAWI 8156141010

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Muhammad Baidhawi: Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning (PBL) Berorientasi Analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) Berbantu Media eXe Learning pada Materi Asam dan Basa di SMA. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Perbedaan pengaruh model PBL berorientasi analogi FAR berbantu media eXe learning dan model DI berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa; 2)Perbedaan hasil belajar terhadap motivasi belajar tinggi dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi analogi FAR berbantu media eXe learning dan model DI berbantu media eXe learning; 3)Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa; 4)Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMAN 2 dan SMAN 3 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua sekolah yaitu SMAN 2 dan SMAN 3 Medan masing-masing sebanyak 2 kelas. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar yang valid dan reliabel, lembar angket motivasi belajar siswa. Teknik analisis yang digunakan teknik Two Way Anova dan uji Correlation pada program SPSS 24. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1)Terdapat perbedaan pengaruh model PBL berorientasi analogi FAR berbantu media eXe learning dan model DI berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa. 2)Terdapat perbedaan pengaruh tingkat kemampuan motivasi belajar tinggi dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi Analogi FAR dengan media eXe learning dan model DI berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa. 3)Terdapat interaksi antara kedua model pembelajaran dengan kemampuan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. 4)Terdapat hubungan atau pengaruh antara motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi analogi FAR terhadap hasil belajar kimia siswa sebesar 33,4%.

(6)

ABSTRACT

Muhammad Baidhawi: The effects of Problem Based Learning (PBL) Oriented Focus Action Reflection (FAR) Analogy with media eXe Learning on Acid and Base material. Thesis. Postgraduate University of Medan, 2017.

The purpose of this research are: 1) Differences in the effect of the model PBL oriented FAR analogy with media eXe learning and model of DI with media eXe learning on student learning outcomes; 2) differences in the effect of the level of learning motivation of high and low students that learned with the model of PBL oriented FAR analogy with media eXe learning and model of DI with media eXe learning on student learning outcomes; 3) the interaction between the two models with the learning motivation about student learning outcomes; and 4) the relationship between learning motivation with student learning outcomes. The study population was all high school students of class XI IPA in SMAN 2 and 3 Medan of the 2016/2017 academic year. The sampling technique is purposive sampling. This sample is two schools in SMAN 2 and 3 Medan each consisting of 2 classes. The research instruments in the form of objective test results to learn that valid and reliable, Observation Sheet of Learning Motivation. Technique of analysis used two Way Anova and correlation test in SPSS 24. The results of the study concluded that: 1) differences in the effect of the model PBL oriented FAR analogy with media eXe learning and model of DI with media eXe learning on student learning outcomes 2) differences in the effect of the level of learning motivation of high and low students that learned with the model of PBL oriented FAR analogy with media eXe learning and model of DI with media eXe learning on student learning outcomes 3) There is interaction between the two models with the learning motivation about student learning outcomes and 4) there is a relations or affect between students learning motivation tought with PBL oriented FAR analogy and students achievment as 33,4%.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai waktu yang

direncanakan. Tesis ini berjudul: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM

BASED LEARNING (PBL) BERORIENTASI ANALOGI FOKUS AKSI REFLEKSI (FAR) BERBANTU MEDIA EXE LEARNING PADA MATERI ASAM DAN BASA DI SMA disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada sebaik baiknya contoh dalam kehidupan, yakni

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam, semoga kita semua para

penuntut ilmu termasuk ke dalam golongan pengikut yang disukai beliau, hingga

kelak berjumpa dan mendapat syafaat di Yaumil Mahsyar, Amin.

Penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati mengucapkan

terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan

kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak

Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan, arahan

dan saran-saran kepada penulis. Teristimewa juga penulis ucapkan terimakasih tak

terhingga kepada Ayahanda Kaharman dan Ibunda Hartini untuk kasih sayang yang

kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak

terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga. Adik-adikku

tersayang, Siti Dwi Hartati, S.Si, Puji Restu Sawitri, dan Ahmad Shabir yang telah

menjadi penyemangat luar biasa bagi penulis. Partner penulis Rizki Armelizha, M.

Pd, yang selalu menyemangati dan mencereweti penulis saat mulai malas-malasan

(8)

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Bornok

Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Unimed, Bapak Prof. Dr. Ramlan

Silaban, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia sekaligus selaku

dosen narasumber, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc selaku dosen narasumber dan Dr.

Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Dosen Narasumber, serta Bapak dan Ibu Dosen

Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed yang telah mengajar dan

mendidik penulis. Ibu Desi Yulian, S.Pd selaku Tata Usaha Program Studi

Pendidikan Kimia yang telah memberikan informasi, membantu administrasi,

sekaligus telah menjadi tempat curhatan yang baik buat kami semua. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang berperan penting dalam

penelitian yang dilakukan penulis, Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd kepala sekolah

SMAN 2 Medan, Ibu Elfi Sahara, S.Pd, M.Si kepala sekolah SMAN 3 Medan, Ibu

guru SMAN 2 Medan Dra. Herlina Aritonang, M.Pd, dan Bapak guru SMAN 3

Medan Drs. Simon Manurung, M.Si.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman

seperjuangan “Genk RIAU” Tari, Yogi, Lia, Atika, Eni yang saling support satu

sama lain, untuk survive menyelasaikan study walau di rantau orang. Buat

teman-teman geng heboh, Uur, Cela, Nia, Kristin, Nelius yang selalu menghadirkan tawa

dan keseruan, teman-teman pendidikan kimia Pascasarjana Unimed angkatan 2015,

Biah, Bg Gaung, Desy, Hery, Dian, Nita, Kartomo, Buk Biah, Buk Nursyam.

Rekan-rekan kos “TampanHendra, Yayan, Heru, Ilham dan juga semua pihak

yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala

memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata

penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat dan memperkaya khasanah

ilmu pendidikan.

Medan, April 2017

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Belajar dan Pembelajaran 10

2.1.2. Tujuan Pembelajaran 12

2.1.3. Hasil Belajar dan Teknik Evaluasinya 14

2.1.4. Motivasi Belajar Siswa 16

2.1.5. Model Problem Based Learning (PBL) 18

2.1.6. Model Analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) 22

2.1.7. Model Problem Based Learning (PBL) berorientasi Analogi FAR 24

2.1.8. Media Pembelajaran 25

2.1.9. Media Komputer dalam Pembelajaran Kimia 26

2.1.10. Media Pembelajaran eXe Learning 27

2.1.11. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) 28

2.2. Kerangka Berpikir 31

2.3. Hipotesis 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

(10)

3.6.1. Tes Objektif 37

3.6.2. Lembar Motivasi 37

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 37

3.7.1. Validitas Item Tes 37

3.8.1. Menghitung Tingkat Pemahaman Konsep (Hasil Belajar) 41

3.8.2. Pengukuran Motivasi Belajar 41

3.8.3. Uji Normalitas 42

3.8.4. Uji Homogenitas Data 42

3.8.5. Pengujian Hipotesis 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 47

4.2.1. Model Problem Based Learning (PBL) Berorientasi Analogi FAR 47 4.2.2. Hasil Belajar Kimia Berdasarkan Model Pembelajaran 50 4.2.3. Hasil Belajar Kimia Berdasarkan Motivasi Belajar Siswa 51

4.3. Uji Persyaratan Perlakuan Penelitian 52

4.3.1. Uji Normalitas Data 52

4.3.2. Uji Homogenitas Data 53

4.3.3. Uji Hipotesis 54

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 62

4.4.1. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Siswa 62

4.4.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil

Belajar Siswa 64

4.4.3. Interaksi antara Model Pembelajaran dengan Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa 65

4.4.4. Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar

Siswa 67

4.4.5. Analogi-Analogi Yang Masih Diingat Siswa. 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 69

5.1. Simpulan 69

5.2. Saran 70

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Hasil belajar Problem Based Learning (PBL) 19 Gambar 3.1. Bagan alir penelitian penerapan model (PBL) berorientasi

analogi (FAR) berbantu media eXe Learning. 36 Gambar 4.1. Grafik Motivasi belajar Kelas Eksperimen I menggunakan

PBL berorientasi analogi FAR 49

Gambar 4.2. Grafik Motivasi belajar Kelas Eksperimen II

menggunakan DI 49

Gambar 4.3. Grafik rata-rata N-gain yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi analogi FAR dan model DI. 57 Gambar 4.4. Grafik rata-rata N-gain berdasarkan tingkat motivasi

belajar siswa 59

Gambar 4.5. Grafik interaksi antara model pembelajaran (PBL berorientasi analogi FAR dan DI) dengan motivasi belajar (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar (N-gain) siswa. 61 Gambar 4.6. Grafik Jawaban Siswa Pada Kolom Essay Lembar

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Problem Based Learning (PBL)

Tabel 2.2. Sintaks Metode Analogi FAR 23

Tabel 2.3. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) berorientasi

analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) 25

Tabel 2.4. Fase Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

Tabel 3.1. Rancangan penelitian penerapan model PBL berorientasi metode analogi FAR berbantu media eXe Learning dan model Direct Instruction (DI) berbantu media eXe Learning. 34 Tabel 4.1. Deskripsi Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 46 Tabel 4.2. Deskripsi data pretest siswa berdasarkan model pembelajaran

pada kelas eksperimen I (menggunakan model PBL berorientasi analogi FAR) dan eksperimen II (menggunakan model DI). 50 Tabel 4.3. Deskripsi data posttest siswa berdasarkan model pembelajaran

pada kelas eksperimen I (menggunakan model PBL berorientasi analogi FAR) dan kelas eksperimen II (menggunakan model DI) 50 Tabel 4.4. Deskripsi data N-gain siswa berdasarkan model pembelajaran

pada kelas eksperimen I (menggunakan model PBL berorientasi analogi FAR) dan kelas eksperimen II (menggunakan model DI) 51 Tabel 4.5. Deskripsi data motivasi belajar siswa siswa pada kelas eksperimen

I (menggunakan model PBL berorientasi lesson study) dan kelas

eksperimen II (menggunakan model DI) 52

Tabel 4.6. Hasil uji normalitas data kelas eksperimen I dan kelas eksperimen

II. 53

Tabel 4.7. Hasil uji homogenitas data kedua kelompok sampel 53 Tabel 4.8. Ringkasan hasil uji analisis varian (ANAVA) dua jalur 54 Tabel 4.9. Hasil uji korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar

siswa 55

Tabel 4.10. Ringkasan hasil uji regresi motivasi belajar siswa dengan hasil

belajar siswa. 56

Tabel 4.11. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan hasil evaluasi belajar (model PBL berorientasi analogi FAR berbantu media eXe learning dan model DI berbantu media eXe learning) pada pengajaran kimia 57 Tabel 4.12. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa

(tinggi dan rendah) pada pengajaran kimia. 58

Tabel 4.13. Hasil rata-rata N-gain berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berorientasi analogi FAR

(13)

Tabel 4.14. Hasil uji Post Hoct Test dengan uji LSD model PBL berorientasi analogi FARdan model DI dengan motivasi belajar siswa tinggi

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen I

Lampiran 3. LKS Eksperimen I

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen II

Lampiran 5. LKS Eksperimen II Lampiran 6. Lembar Penilaian Afektif Lampiran 7. Lembar Penilaian Psikomotor Lampiran 8. Angket Motivasi Belajar

Lampiran 9. Analogi-Analogi Materi Asam dan Basa Lampiran 10.Kisi-Kisi Soal pretest-posttest

Lampiran 18.Rekapitulasi Data Siswa Kelas Eksperimen I Lampiran 19.Rekapitulasi Data Siswa Kelas Eksperimen II

Lampiran 20.Uji Normalitas Data Penelitian Menggunakan Program SPSS 21.0 for Windows (Uji Kolmogorov-Smirnov) Lampiran 21.Uji Homogenitas Data Menggunakan Program SPSS

21.0 for Windows (Uji Levene Statistic dengan Sig. > 0,05 Data Homogen)

Lampiran 22.Uji Hipotesis Data Menggunakan Program SPSS 21.0 for Windows (Teknik ANAVA Dua Jalur dengan GLM Univariate)

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen penting bagi manusia dan berperanguh besar

terhadap kemajuan suatu bangsa. Kualitas dan sistem pendidikan yang dijalankan

dengan baik dapat menjadi gambaran kemajuan suatu bangsa. Sistem pendidikan

yang baik akan menjadikan suatu bangsa mampu bersaing dengan bangsa lain

dalam segala aspek kehidupan (Ardiansyah, 2016).

Pendidikan di Indonesia belum memiliki kualitas yang baik. Hal ini

dibuktikan dari data yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga survei internasional.

Menurut survei yang dilakukan oleh Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD) pada tahun 2015, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan 69 dari 76 negara di dunia (BBC, 2015). Berdasarkan laporan Trend in

Mathematics and Science Study (TIMMS), yang dirilis oleh International Association for the Evaluation of Educational Achievement Study Center, Boston College, Amerika Serikat, pada tahun 2011 posisi Indonesia untuk sains berada

pada urutan ke 40 dari 63 negara (Oktaviana, 2015).

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi rendahnya

kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan mengarahkan kegiatan

pembelajaran di sekolah agar berpusat pada siswa atau student centered seperti

yang diamanatkan oleh kurikulum 2013 yang menuntut keaktifan siswa serta

memotivasi siswa untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya (Khotim, 2015).

Motivasi dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting terhadap

pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung

untuk mencurahkan segala kemampuan dan potensinya untuk mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu berupa hasil belajar yang tinggi (Copriady, 2014).

Hasil belajar siswa yang tinggi tidak lepas dari peran serta pengajar yang

dituntut untuk mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan baik serta

terampil mengembangkan topik yang diajarkan (Situmorang, 2006). Pengajar yang

berkualitas dituntut memiliki kemampuan membuat variasi dalam proses

(16)

2

memvisualisasikan konsep-konsep abstrak kimia yang dapat dijelaskan secara

efektif menggunakan model atau analogi (Harrison, 2008).

Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang

mempelajari tentang materi (segala sesuatu yang menempati ruang) beserta

perubahannya (Chang, 2004). Salah satu karakteristik pembelajaran Kimia adalah

adanya kajian pada level mikroskopis, yang meliputi struktur, dinamika, dan

transformasi partikel-partikel materi, seperti atom, ion, dan molekul.

Konsep-konsep kimia juga cenderung saling berkaitan satu dengan lainnya, sehingga sulit

dipahami oleh sebagian siswa. Kajian mikroskopis menyebabkan ilmu kimia

bersifat abstrak dan perlu penalaran yang baik untuk memahaminya (Suja, 2014).

Pemahaman siswa terhadap aspek mikroskopik pada materi kimia masih

tergolong rendah (Nufida, 2013). Fajaroh, (2002) mengungkapkan bahwa sekitar

25-75% siswa SMA dan mahasiswa belum mencapai taraf berpikir yang dibutuhkan

untuk memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Selain itu sering kali guru

mengajarkan ilmu kimia hanya sampai pada tingkat makroskopik (cenderung

menghafal fakta) dan simbol saja. Pembelajaran yang berlangsung apabila kurang

memperhatikan pentingnya pemahaman aspek mikroskopik maka akan berdampak

pada hasil belajar siswa. Bahkan Sopandi dkk (2008) menemukan bahwa buku teks

yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih kurang mampu menyentuh

aspek mikroskopik.

Asam dan basa merupakan salah satu materi kimia yang syarat dengan

konsep-konsep abstrak diantaranya konsep transfer elektron, proses pelepasan dan

penerimaan elektron yang tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi hanya bisa

dibayangkan (Sitorus, 2015). Untuk mengimplementasikan pendekatan ilmiah pada

penyampaian materi asam dan basa dapat digunakan model pembelajaran berbasis

masalah. Pembelajaran berbasis masalah, menuntut siswa secara aktif terlibat

berkomunikasi, mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data serta

menyusun kesimpulan bukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat atau

menghafal materi pelajaran. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan pendekatan berpikir ilmiah (Sirait,

(17)

3

Model Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang

menjadikan masalah sebagai dasar bagi siswa untuk belajar, dimana siswa dapat

menerapkan berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan mengaplikasikan

pengetahuan ke dalam dunia nyata (Levin, 2001). Prinsip dasar pembelajaran PBL

yaitu belajar yang diprakarsai dengan adanya masalah, pertanyaan, atau teka-teki

yang membuat siswa ingin memecahkannya (Duch, 2001). Tosun (2011) dalam

jurnalnya menyebutkan bahwa PBL memiliki dampak positif pada orientasi target,

nilai dan kemanjuran diri yang merupakan sub dimensi dari motivasi siswa terhadap

kimia.

Graaff (2003) menyatakan bahwa pembelajaran PBL dapat meningkatkan

konsep dasar, dugaan, dan minat siswa. Etherington (2011) menambahkan bahwa

dalam pembelajaran PBL dapat mendefinisikan, menyusun, dan mengenali sesuatu

yang dibutuhkan oleh siswa yang berinkuiri terbuka. Menurut Tan (2004) PBL

memungkinkan untuk merubah situasi belajar yang pada umumnya berpusat pada

guru menjadi situasi belajar yang berpusat pada siswa. Siswa juga diberi

kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan konsep dan ide-ide

yang dikembangkan dari pengetahuan yang ada sebelumnya.

Berlatar belakang pada masalah yang ada, peneliti memandang perlu untuk

merancang sebuah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi

permasalahan siswa dalam memahami konsep-konesp abstrak. Penggunaan analogi

dapat membantu siswa dalam memvisualisasikan struktur dan proses dalam ilmu

kimia yang sebagian besar merupakan hal yang sulit untuk diinderai dan

dibayangkan oleh siswa atau bersifat abstrak (Nufida, 2013).

Slavin (2008), penggunaan analogi dapat membantu siswa untuk memahami

informasi baru dengan menghubungkannya pada konsep-konsep yang telah ada

dalam ruang memori siswa. Analogi sangat tepat digunakan dalam pengajaran dan

pembelajaran konsep-konsep kimia yang abstrak (Glynn, 1995). Penggunaan

analogi dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara tepat akan sangat

membantu siswa dalam memahami konsep, dan dapat membantu siswa

mengaplikasikan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, serta menyediakan

(18)

4

analogi ini patut dimanfaatkan secara optimum oleh pendidik dalam proses

pembelajaran kimia disekolah (Venville, 2002).

Proses pembelajaran yang menggunakan analogi, harus mempertimbangkan

dua hal berikut yaitu analogi tersebut harus benar-benar dikenal oleh siswa, dan

adanya pemetaan kemiripan antara fitur-fitur domain analogi (objek atau peristiwa

yang dikenal) dan domain target (konsep sains) (Harrison, 2005). Analogi Fokus

Aksi Refleksi (FAR) merupakan metode yang dirancang untuk mengarahkan

penafsiran terhadap analogi, agar tidak terjadi pemahaman yang salah sehingga

akan menimbulkan miskonsepsi pada siswa.

Analogi FAR terbagi menjadi tiga tahap utama yaitu (1) Fokus, untuk

memastikan para siswa mengetahui argumentasi pengajar menggunakan analogi.

(2) Aksi, untuk memastikan para siswa mengenal objek atau pengalaman

keseharian yang ingin digunakan sebagai analog. Selain itu, memastikan bahwa

pengajar selalu mendiskusikan bagian dari analog yang dapat digunakan (sifat

mirip). (3) Refleksi untuk mengevaluasi keefektivan penggunaan analogi, serta

menanyakan pada diri sendiri tentang perlunya merevisi penjelasan dan mencari

cara lain yang lebih baik dalam menggunakan analogi tersebut di lain waktu

(Harrison, 2008).

Untuk memenuhi harapan di atas, diperlukan suatu inovasi pembelajaran

yang mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada

pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa

di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama

diingat oleh siswa (Montelengo, 2010). Pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu sasaran inovasi

pembelajaran. Melalui inovasi pembelajaran yang ada dikembangkan dan

ditingkatkan untuk menghasilkan pembelajaran baru yang menarik (Levine, 2009).

Media pembelajaran interaktif termasuk dalam inovasi pembelajaran.

Sunaryo (2005) mengemukakan, media pembelajaran interaktif adalah sistem

komunikasi efektif berbasis komputer yang mampu menciptakan, menyimpan,

menyajikan dan mengakses kembali informasi berupa teks, grafik, suara, video atau

(19)

5

mungkin dihadirkan di kelas dengan media pembelajaran konvensional melalui

teknik simulasi. Selain itu, komputer juga mampu mengkonkritkan permasalahan

yang bersifat abstrak pada mata pelajaran kimia.

Aplikasi seperti Macromedia Flash, Powerpoint, Chemsketch, dan Isis Draw

telah memberikan kemudahan untuk menguraikan konsep dan contoh dalam

pembelajaran kimia (Toplis, 2008). Aplikasi lain yang termasuk dalam media

pembelajaran interaktif adalah eXe Learning. Dengan aplikasi ini guru dengan

mudah merancang bahan pembelajaran dengan memasukkan gambar, teks, video,

simulasi pembelajaran dan soal-soal dalam bentuk yang interaktif dan menarik.

Sejalan dengan masalah di atas, diperlukan cara pembelajaran terpadu yaitu

dengan mengintegrasikan keterampilan kimia sebagai proses, penggunaan media

pembelajaran inovatif dan dapat mengaplikasikan kimia dalam kehidupan sehari

hari. Melalui model PBL berorientasi analogi FAR menciptakan pembelajaran

bermakna bagi siswa. Melalui media pembelajaran siswa akan terbantu dalam

memahami materi pelajaran dan membangkitkan motivasi serta hasil belajar siswa.

Hasil penelitian Handayani (2016), penggunaan model pembelajaran PBL

berorientasi Lesson Study menggunakan eXe Learning dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,771 lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang dibelajarkan dengan model DI dengan rata-rata gain sebesar

0,614. Zebua (2010) mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran

berbasis masalah menggunakan media eXe Learning lebih tinggi 21% dari hasil

belajar siswa tanpa menggunakan media eXe Learning dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,58 dan mempengaruhi aktifitas

siswa secara signifikan sebesar 57,4%.

Hasil penelitian penggunaan analogi yang dilakukan Nufida (2013) untuk

membantu siswa dalam memahami aspek mikroskopik pada ilmu kimia

berpengaruh secara signifikan (p<0,05) dimana rata-rata skor posttes kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kemudian penelitian tentang

analogi yang telah dilakukan oleh Chiu (2005), Olive (2005), Padolefsky (2006)

(20)

6

dan membantu pendidik dalam menjelaskan konsep-konsep abstrak dalam

pembelajaran kimia.

Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan suatu penelitian

mengenai “Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning (PBL) Berorientasi

Analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) Berbantu Media eXe Learning pada Materi

Asam dan Basa di SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran di sekolah belum seluruhnya berbasis student center.

2. Motivasi dan hasil belajar kimia siswa masih rendah.

3. Guru masih kesulitan mengajarkan konsep-konsep kimia yang bersifat

abstrak.

4. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran pada pelajaran kimia

belum optimal.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang teridentifikasi, penelitian ini dibatasi pada upaya

penerapan model problem based learning (PBL) berorientasi analogi fokus aksi

refleksi (FAR) berbantu media eXe learning terhadap hasil dan motivasi belajar

(21)

7

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan pengaruh model problem based learning (PBL)

berorientasi analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning dan model direct instruction (DI) berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar terhadap motivasi belajar tinggi dan

rendah siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning

(PBL) berorientasi analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning dan model direct instruction (DI) berbantu media eXe learning? 3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar

terhadap hasil belajar siswa?

4. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa?

1.5. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan

rumusan masalah adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh model problem based learning (PBL) berorientasi

analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe learning dan model

direct instruction (DI) berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa?

2. Perbedaan hasil belajar terhadap motivasi belajar tinggi dan rendah siswa

yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL)

berorientasi analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning dan model direct instruction (DI) berbantu media eXe learning? 3. Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap

hasil belajar siswa?

(22)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi efektifitas model problem based learning (PBL)

berorientasi analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning terhadap motivasi dan hasil belajar.

2. Memberikan penjelasan ilmiah bahwa model pembelajaran akan

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga pendidik memperhatikan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil

belajar yang baik.

3. Memberikan penjelasan ilmiah bahwa model problem based learning

(PBL) berorientasi analogi fokus aksi refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning memberikan kontribusi terhadap hasil belajar.

4. Sebagai penambah masukan pengetahuan bagi pendidik berhubungan

dengan model pembelajaran yang inovatif dan efektivitasnya terhadap

motivasi dan hasil belajar siswa.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari penyimpangan dari tujuan yang diharapkan dan

menghindari penafsiran yang berbeda, maka definisi operasional dalam penelitian

ini adalah:

1. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang

berpusat pada siswa dengan terlebih dahulu menyampaikan permasalahan.

Siswa akan dikelompokkan untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah

yang diberikan. Kemudian hasil diskusi akan dipresentasikan di depan

kelas (Santyasa, 2008).

2. Analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) merupakan metode yang berfokus

memvisualisasikan konsep-konsep pembelajaran kimia abstrak dan

dirancang untuk mengarahkan penafsiran terhadap analogi, agar tidak

terjadi pemahaman yang salah sehingga akan menimbulkan miskonsepsi

(23)

9

3. eXe Learning adalah suatu media pembelajaran berbasis komputer yang

dirancang untuk membuat dan menyajikan bahan ajar tanpa harus

menguasai HTML. Dalam penelitian ini bahan ajar laju reaksi disusun

secara hirarki dan disajikan dengan bantuan eXe learning yang

ditampilkan dalam kelas eksperimen degan bantuan projektor (Jim, 2013).

4.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005). Pemahaman konsep atau hasil

belajar siswa dihitung menggunakan rumus g factor (gain score

normalized).

5. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan kegiatan

belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan

kegiatan belajar. Motivasi sebagai proses dalam diri individu yang aktif,

mendorong dan memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat

(Slavin, 1994).

6. Direct Instruction adalah model pembelajaran yang digunakan dalam

kelas kontrol, dilakukan guru secara langsung dalam mengajarkan

keterampilan dasar dan didemonstrasikan langsung kepada siswa dengan

(24)

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh model Problem Based Learning (PBL)

berorientasi analogi Fokus Aksi Refleksi (FAR) berbantu media eXe

learning dan model Direct Instruction (DI) berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa.

2. Terdapat perbedaan pengaruh tingkat kemampuan motivasi belajar tinggi

dan rendah siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning

(PBL) berorientasi Analogi FAR dengan media eXe learning dan model

Direct Instruction berbantu media eXe learning terhadap hasil belajar siswa. 3. Terdapat interaksi antara kedua model pembelajaran dengan kemampuan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

4. Terdapat hubungan atau pengaruh antara motivasi belajar siswa yang

dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) berorientasi

analogi FAR terhadap hasil belajar kimia siswa sebesar 33,4%.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas maka sesuai dengan

hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru kimia untuk dapat membelajarkan siswa dengan model

PBL berorientasi analogi FAR berbantu media eXe learning agar siswa lebih

berperan aktif dan tingkat kemampuan motivasi belajar terkembangkan.

2. Gunakan analogi sederhana yang mudah dipahami siswa untuk membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi kimia

yang bersifat abstrak.

3. Guru harus memberi bantuan atau bimbingan berupa intruksi yang jelas

kepada siswa pada tahap mengidentifikasi kesamaan dan keterbatasan

(25)

70

4. Untuk menghindari terjadinya miskonsepsi dan lebih mengefektifkan

penggunaan analogi dalam pembelajaran Kimia, guru-guru disarankan

membuat pemetaan kemiripan dan ketidakmiripan fitur-fitur analog dengan

konsep target. Data tersebut mesti diinformasikan atau bahkan ikut digali

bersama siswa di kelas. Selanjutnya, untuk memperjelas pemahaman

pebelajar tentang konsep konsep kimia yang bersifat kompleks, guru

disarankan menggunakan analogi ganda, sehingga lebih banyak fitur target

bisa diperkenalkan kepada pebelajar.

5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan penelitian

lebih lanjut dengan topik atau permasalahan yang sama. Hal ini penting agar

hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai

reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan model

(26)

71

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., (2001), A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Longman,

New York.

Ardiansyah, (2016), Analisis Miskonsepsi Ikatan Kimia dengan Metode Three-Tier Test pada Siswa SMA kelas X di Kota Medan. Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Arends, (2007), Learning To Teach (Belajar untuk Mengajar), New York: Mc Graw Hill Companies

Arends, R.L., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Buku 2, Terjemahan Soetjipto, P.H dan Soejipt, S.M., Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Chang, R., (2004), Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Chiu, M.H., & Lin, W, (2005), Promoting Fourth Graders Conceptual Change Of Their Understanding of Electric Current Via Multiple Analogies, Journal of Research in Science Teaching, 42 (4), 429-464.

Copriady, J., (2014), Penerapan SPBM yang diintegrasikan dengan Program Exe Learning terhadap Motivasi Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar, Jurnal Pendidikan Kimia, 5(2): 100.

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, B.Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, Bahri, S., & Zein, A., (1996), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Duch, B.J., Groh, S.E., & Allen, D.E, (2001), Why Problem Based Learning? A Case Study of Institutional Change in Undergraduate Education, (pp. 3-11), Sterling, VA: Stylus.

Elliot, S.N., et al., (2000), Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning, Singapore: Mc Graw-Hill Book.

(27)

72

Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Kompetensi Penggunaan Metode PBL dilengkapi Macromedia Flash dan LKS terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP N 1 Jaten Karanganyar TP 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3): 163.

Fajaroh, F., Nazriati., Herunata. (2002). Dampak Pembelajaran Kimia yang Menggunakan Model Penggambaran Mikroskopik terhadap Hasil Belajar Siswa SMA. Lemlit UM.

Gagne, R.M., & Driscoll, M.P. (1989). Essential of Learnings for Instruction, Prentice Hall Inc. New Jersey.

Glynn, S.M., & Duit, R., (Eds), (1995), Learning Science Meaningfully: Constructing Conceptual Models, Lawrence Erlbaum Associates Publishers, New Jersey.

Graaff, E., & Kolmos, A., (2003), Characteristics of Problem Based Learning, Int, J., Engng Ed., 19(5): 657–662.

Hamalik, O., (2005), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Handayani, J., (2016), Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Berorientasi Lesson study dengan Media eXe Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi. Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Handoko, M., (1992), Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta: PT Rineka Cipta

Harrison, A.G., & Coll, R.K., (2008). Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms: The FAR Guide an Interesting Way toTeach With Analogies, California: Corwin Press.

Harrison, A.G., & de Jong, O., (2005), Exploring The Use of Multiple analogi Calmodels When Teaching and Learning Chemical Equlibirium, Journal of Research in Science Teaching, 42(10), 1135-1159.

Harrison, A.G., dan Coll, R.K., (Eds.), (2008), Analogi dalam Kelas Sains, Terjemahan Akhlis Nursetiadi, 2013, Jakarta: PT Indeks.

Harrison, A.G., dan Coll, R.K., (Eds.), (2008), Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms, Thousand Oaks, CA: Corwin.

(28)

73

http://www.bbc.com/news/business-32608772

Jihad, A., dan Abdul, H., (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta.

Jim, (2013), eXe Learning, http://exelearning.org/html, diakses 10 Oktober 2016.

Kardi, S., & Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, Unesa University Press, Surabaya.

Khotim, H.N., (2015), Pengembangan Modul Kimia Berbasis Masalah pada Materi Asam Basa, Chemistry in Education, 4(2).

Krisnal, (2009), Pengertian Dan Ciri–ciri Pembelajaran, (http: krisnal.blog.uns.ac.id/2009/10/19) pengertian dan ciri–ciri pembelajaran/(diakses 10 Oktober 2016).

Levin, B.B., (2001). Energizing Teacher Education and Professional Development with Problem Based Learning. Virginia, Association for Supervision and Curriculum Development.

Levine, R, C., (2009), The Public Poster Session, Teaching Sociology.

Mager, R F, (1962), Preparing Instructional Objectives, California: Lear Sieger.

Makhrus, M., (2007), Pengembangan Kompetensi Merancang dan Melakukan Eksperimen bagi Siswa Kelas X dengan Model Pengajaran Langsung pada Pokok Bahasan Hukum-hukum Newton tentang Gerak di MA

Mu’allimat NW Pancor, Laporan Penelitian Dosen Muda, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Montelongo, J.A., & Hertander, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47: 89-102

Mulyasa, E., (2008), Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta.

Notoatmodjo, S., (2010), Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

(29)

74

Oktaviana, I.A., Catur, A.N., dan Utami, B., (2015), Upaya Peningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Modul pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA Negeri 1 Gondang Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 5 : 143-152.

Olive, J.M, (2005), What Professional Knowledge Should We as Physics Teachers Have About The Use Analogies?, Journal physics teacher education, 3(1), 11-16.

Orgill, M.K., & George, B., (2003), Using Analogies to Teach Chemistry. Chemistry Education: Research And Practice. OL (5) 1, 15-32.

Padolefsky, N.S., & Finkelstein N.D, (2006), Use of Anlogy in Learning Physics: The Role of Representation, Physics Review Special Topic, Physic Education Research. 2(020101), 1-10.

Percival, P., & Henry, E., (1984), Teknologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga.

Popham, W.J., & Baker, E.L., (2005), Teknik Mengajar Secara Sistematis, Rineka Cipta, Jakarta.

Purwanto, N., (2003), Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sadiman, A.S., dkk., (1986), Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.

Sani, A,R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Santyasa, I.W., (2008), Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif, Makalah disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Assesmen Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida,Bali, 22-24 Agustus.

Sardiman, A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M., (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

(30)

75

Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.

Sirait, T., Hutabarat, W., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Universitas Negeri Medan.

Sitorus, M., Sudrajat, A., Lestari, M., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks Dan Elektrokimia, Universitas Negeri Medan.

Situmorang, M., Sinaga, M., dan Juniar, A., (2006), Efektivitas Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 13: 1-13.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Slavin, E. Robert. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung ; Nusa Media.

Slavin, E., & Robert., (2008), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung; Nusa Media.

Sofiyah, (2010), Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sopandi, W., Rohman, I., Sukmawati, W., Yuliani, E.T., Nuraeni, A., Turyani, I, dan Aryani, M., (2008), Microscopic Level Explanation In Chemistry Textbooks, Proceeding The Second Internationa Seminar on Science Education.

Sudjana, N., & Rivai., (1991), Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugihartono, (2007), Psikologi Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Press,Yogyakarta.

Suja, I.W., (2014), Penggunaan Analogi dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Indonesia, 3: 397-410.

(31)

76

Sukmadinata, N.S., (2002), Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sunaryo, S., (2005). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif, Jurnal Inotek, 9: 1411-3554.

Suprihatiningrum, J., (2013), Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Surya, M., (2003), Pengukuran Prestasi Belajar, IKIP, Bandung.

Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tan, O.S., (2004), Student’sExperience in Problem Based Learning: Three Blind Mice Episode or Educational Innovation?, Innovations in Eeducation and Teaching international, 41: 169-184.

Toplis, R., (2008), Probing Student Teachers’ Subject Content Knowledge in

Chemistry: Case Studies Using Dynamic Computer Models, Chemistry Education Research and Practice, 9: 11-17.

Tosun, C., &Taşkesenligil, Y., (2011). The Effect of Problem Based Learning on Student Motivation Towards Chemistry Classes and on Learning Strategies. Journal of Turkish Science Education. 9(1).

Uno, H.B., (2008), Perencanaan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta

Venville, G., & Treagust, D.F., (2002), Teaching about The Gene in The Genetic Information Age, Australian Science Teachers Journal, 48(2), 20-24.

Walgito, B., (2004), Pengantar Psikologi Umum, Andi, Jakarta.

Wardana, L.W., (2008), Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, (2)1.

Widiastuti, A., (2007), Studi Eksplorasi tentang Motivasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FISE UNY angkatan 2003 Dalam Menulis Skripsi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Skripsi, Yogyakarta: FISE UNY Yani, A.F.S., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI

pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Zebua, S.R.W., (2010), Pengaruh Media eXe Learning dalam Pembelajaran

Gambar

Gambar 2.1.Gambar 3.1.
Tabel 4.14.

Referensi

Dokumen terkait

bagi perkembangan usaha golongan ekonomi mikro ini maka tujuan dari. penelitian

selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dalam penulisan proposal dan telah memberi motivasi.. Suminah M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang

Permasalahan yang dihadapi Guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Mana- jemen Pascasertifikasi Di Kota semarang dalam pelaksanaan kegiatan PKB antara lain dikemukakan oleh

Perencanaan merupakan proses penilihan informasi dalam pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

[r]

Abdul Halim juga seorang pemimpin organisasi Persyarikatan Oelama yang bergerak dalam bidang sosial pendidikan.. (2) Melalui Persyarikatan Oelama,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris mengenai praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan manufaktur yang