• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Manajemen dalam Syafril (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses Manajemen dalam Syafril (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (top-down), tujuan dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yang telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.

Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimula dari individu-individu lapisan bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak (top management), tutjuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.

Salah satu hal yang harus diperhatikkan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkata tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasarn penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan stategi promosi yang harus dilakukan.

3.2 Perencanaan

(2)

Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi:

1. Kebijakan (policy), adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

2. Prosedur, adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

3. Metode, adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

4. Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang harus diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan.

5. Anggaran yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.

6. Program adaalaah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integrative termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan. 7. Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari dari sudut jangkauan waktu

atau kurun (horizon) perencanaannya.. ada rencana yang jangkauan waktu panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan jangka panjang (startegis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana ada rencana yang jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis)

Manajemen terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen berulang kembali.

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 85/KPTS/BPBD- SS/2017 tentang Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi

Adanya kebutuhan tertentu pada pelaku usaha Pasar Bawah Kota Bandar Lampung, kebutuhan tertentu yang dimaksud adalah bahwa tidak semua pedagang Pasar Bawah Kota

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada Wajib Pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum

Maka dari itu penulis menawarkan sebuah gagasan pengolahan sampah yang cukup efektif untuk mengatasi masalah sampah saat ini dan di masa depan, yaitu “SPACE TRASH,

Materi yang disampaikan pada mata kuliah ini terdiri dari konsep sistem multimedia, representasi audio, standar kompresi audio, format dan teknik pengkodean

Namun dalam dalam perkembangan saat ini bagi masyarakat modern terjadi pergeseran akibat faktor – faktor tertentu menyebabkan kurang percayanya

Pelayanan publik di Kota Cielgon, tidak jauh berbeda dengan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah lain yang cenderung menganggap bahwa sebaik apapun dalam memberikan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa program Pemberdayaan Masyarakat telah berhasil mengurangi angka pengangguran mencapai lebih kurang 3%