• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Oleh Yani Tiara Dewi

E.0451.0809163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

Oleh Yani Tiara Dewi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Yani Tiara Dewi Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “BLENDED LEARNINGDILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 2015 Yang membuat pernyataan,

(4)

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Drs. H. Bambang Trisno, MSIE

NIP. 19610309 198610 1 001

Pembimbing II,

Wawan Purnama, S.Pd. MT NIP. 19671026 199403 1 004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hingga akhir

zaman.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan program studi strata satu (S1) di Departemen Pendidikan Teknik

Elektro FPTK UPI Bandung. Skripsi ini berjudul “Blended Learning Dilihat Dari

Pengalaman Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum Dan

Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro (Studi pada Departemen Pendidikan

Teknik Elektro FPTK UPI

)

”.

Penulis berusaha mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki dalam rangka penyusunan Skripsi ini, namun tidak tertutup kemungkinan

masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap kritik

dan saran yang sifatnya membangun guna untuk kesempurnaan penulisan skripsi

ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri pribadi

khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 2015

(6)

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, ST., M.SIE. selaku Ketua Departemen

Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

2. Bapak Dr. Ade Gaffar Abdullah, M.Si selaku Ketua BPPAS Departemen

Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI dan selaku partisipan.

3. Bapak Erik Haritman, S.Pd, MT selaku Dosen Wali dan partisipan.

4. Bapak Drs. H. Bambang Trisno, MSIE selaku Dosen Pembimbing I

5. Bapak Wawan Purnama, S.Pd. MT selaku Dosen Pembimbing II

6. Bapak dan Ibu Dosen Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

7. Seluruh Staf Karyawan Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK

UPI.

8. Mamah, Babap, kakak, nsyolita dan Hery Prayitno yang selalu

memberikan do’a, kasih sayang, nasihat, dukungan yang selalu menghiasi disetiap langkah hidupku.

9. Seluruh teman – teman seperjuangan yang tak henti memberikan

dukungannya, khususnya mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik

Elektro angkatan 2008 FPTK UPI.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Atas kebaikan dan kemurahan yang telah penulis terima semoga Allah

(7)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

ABSTRAK

Penelitian ini mendeskripsikan pengalaman belajar mahasiswa menggunakan format blended learning dengan melihat persepsi mahasiswa tentang kegiatan e-learning yang dilakukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran dengan e-learning yang dilakukan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar mahasisiwa. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan dengan subjek 50 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket pengalaman belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar dengan format blended learning dapat diterima oleh mahasiswa. Adanya keterikana yang kuat antara pengalaman belajar dengan format blended learning dan hasil belajar mahasiswa.

(8)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This study describes the experience of student learning using a blended learning format with students' perceptions of e-learning activity. This study showed that the approach to learning with e-learning can affect the quality of student results. The method used in this research is quantitative method with the subject of 50 students. Data collected by using a questionnaire learning experience. The results showed that learning with blended learning format acceptable by students. The strong attachment between the learning experience with format of blended learning and student learning outcomes.

(9)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Belajar dan Pembelajaran ... 6

2. E-learning ... 8

3. Blended Learning ... 10

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 16

C. Kerangka Berpikir ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Lokasi, Populasi, Sampel dan Waktu Penelitian ... 19

(10)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Pemaparan Data Hasil Penelitian ... 36

1. Hasil penilaian angket ... 36

2. Hasil respon mahasiswa belajar dengan format blended learning ... 36

B. Pembahasan Data Penelitian ... 43

1. Uraian angket pengalaman belajar dengan format blended learning . 43 2. Hasil uji normalitas data ... 59

3. Hasil uji korelasi ... 60

4. Hasil uji kelompok ... 61

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis ... 62

1. Temuan hasil analisis ... 62

2. Pembahasan hasil analisis ... 63

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 64

A. Simpulan ... 64

B. Impikasi ... 64

C. Rekomendasi ... 65

(11)

iii

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(12)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pendekatan blended learning ... 15

Tabel 3.1 Metode penelitian ... 22

Tabel 3.2 Skala Likert ... 23

Tabel 3.3 Pasangan metode dan instrument pengumpulan data ... 23

Tabel 3.4 Konsultasi hasil perhitungan WMS ... 25

Tabel 3.5 Penolong sementara kelas interval ... 26

Tabel 3.6 Perhitungan konversi ke Z score ... 26

Tabel 3.7 Distribusi Frekwensi ... 27

Tabel 3.8 Interpretasi koefisien korelasi ... 29

Tabel 3.9 Rangking korelasi Spearman ... 29

Tabel 3.10 ANOVA one way ... 35

Tabel 4.1 Presentasi kecenderungan jawaban ... 37

Tabel 4.2 Persepsi mahasiswa tentang kualitas pengajaran ... 38

Tabel 4.3 Deskrifsi keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran ... 39

Tabel 4.4 Deskripsi kejelasan tujuan dan standar komponen pembelajaran .. 39

Tabel 4.5 Deskrisi kualitas sumber pembelajaran online ... 40

Tabel 4.6 Deskripsi penilaian e-learning ... 41

Tabel 4.7 Deskripsi beban belajar mahasiswa ... 42

Tabel 4.8 Deskripsi manajemen pembaharuan materi secara online ... 42

Tabel 4.9 Deskripsi kepuasan belajar dengan blended learnig ... 43

Tabel 4.10 Hasil uji korelasi Pearson Product Moment ... 60

Tabel 4.11 Hasil pemetaan kelompok mahasiswa dengan analisis kelompok 61

(13)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era digital ini, pemberlajaran bersifat otentik dan berbasis individu

sehingga siapapun bisa belajar kapan saja dan dimana saja, sehingga pembelajaran

yang dulunya hanya bisa diberikan didalam kelas, kini sudah dapat digantikan

dengan cara online .Online learning dapat diartikan sebagai upaya

menghubungkan pembelajaran (peserta didik) dengan sumber belajarnya

(database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terlimpah atau bahkan

berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi

secara langsung (synchronous) dan secara tidak langsung (asynchronous)

(Michael Molinda ,2005, hlm. 182).

Selain pembelajaran online , yang sedang marak saat ini adalah model

pembelajaran blended learning. Blended learning adalah cara untuk mendidik

dan belajar dengan ‘mengkombinasikan’ beberapa metode dan gaya pembelajaran

yang berbeda. Blended learning berbasis pada kombinasi antara pembelajaran

yang bersifat online dan tatap muka. Cara belajar seperti ini memberikan

beberapa keuntungan yang bersifat fleksibel bagi dosen dan mahasiswa.

Mehmet Akif Ocak (2010) melakukan penelitian persepsi dosen tentang

penggunaan blended learning dalam proses pembelajaran, hasil dari penelitian ini

adalah 88,7% dosen setuju dengan pembelajaran blended learning. selain itu 87%

dosen merasa puas dengan pembelajaran blended learning. kira-kira 92,1% dari

sampel penelitian menyatakan setuju untuk melanjutkan pembelajaran dengan

menggunakan blended learning tapi 3,2% tidak setuju. Selain itu, blended

learning membuat mahasiswa bisa belajar mandiri, mengembangkan pemikiran

kritis dan membantu meningkatakan keterampilan mengatur waktu. Permasalahan

yang sering ditemui oleh dosen dalam penerapan blended learning, yaitu dalam

aspek proses pembelajaran (55.47%), dukungan dan peran fakultas (28.9%) dan

(14)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran Teknik

Elektro (sebelum tahun 2013 nama mata kuliah ini adalah Perencanaan

Pembelajaran Teknik Elektro) merupakan mata kuliah yang ada didalam

kurikulum Departemen Pendidikan Teknik Elektro (DPTE) Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI Bandung. Mata kuliah ini merupakan mata

kuliah yang bersifat teoritik, mata kuliah ini diberikan pada semester enam dengan

nilai kredit tiga SKS. Mata kuliah ini juga merupakan mata kuliah pembelajaran

bidang studi yang sangat penting dalam menunjang mata kuliah evaluasi

pembelajaran teknik elektro.

Pada dasarnya penerapan blended learning dalam proses pembelajaran

mata Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro mulai

diterapkan pada tahun 2012. Strategi pembelajaranyang sebelumnya diterapkan

pada mata kuliah ini adalah metode tradisional, yaitu pembelajaran dipusatkan

pada kegiatan didalam kelas dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi.

Dalam strategi pembelajaran ini, proses belajar mahasiswa terikat oleh dimensi

ruang dan waktu, artinya mahasiswa harus berada didalam ruang dan waktu yang

sama dengan dosen untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Penggunaan blended learning yang dipakai pada mata kuliah telaah

kurikulum dan perencanaan pembelajaran taknik elektro, lebih berpusat pada

mahasiswa (student centered learning). Artinya mahasiswa lebih dituntut untuk

mandiri dalam mempelajari materi, kemandirian ini termasuk pada mencari materi

perkuliahan tambahan, ini akan memperluas pengalaman mahasiswa dalam proses

pembelajaran, dan mahasiswa bisa menambah wawasannya dan dapat memahami

materi secara mendalam dan proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan

efesien.

Penggunaan blended learning untuk mahasiswa selain untuk melatih

kemandirian mahasiswa juga sebagai pengalaman belajar yang menjadi referensi

pada saat mengajar di sekolah. Pengelaman belajar dengan blended learning,

penglaman ini dibagi menjadi 4 tujuan, yaitu efektivitas latihan dengan

menggunakan laboratorium maya, pencapaian tujuan pembelajaran, perbandingan

(15)

3

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut : (Pilar Sancho dkk.,

2005)

1. Persepsi siswa tentang efektivitas latihan laboratorium maya dalam

memperoleh keterampilan dari indikator yang telah ditetapkan terdapat

indikator-indikator yang mewakili efektivitas latihan laboratorium maya

dalam memperoleh keterampilan dengan hasil masing-masing indikator, 67%,

72% dan 81% siswa mengatakan setuju, 30%, 22% dan 15% menyatakan

netral serta 3%, 6% dan 4% menyatakan tidak setuju

2. Persepsi siswa tentang bagaimana tujuan pembelajaran dapat dicapai, dari

indikator yang telah ditetapkan terdapat indikator yang mewakili pencapaian

tujuan pembelajara dengan hasil masing-masing indikator 89%, 84% dan 71%

siswa setuju bahwa tujuan pembelajaran tercapai, 11%, 16% dan 26% siswa

menyatakan netral dan 0%, 0% dan 3% menyatakan tidak setuju.

3. Persepsi siswa tentang perbandingan belajar laboratorium maya dengan

metode konvensional. kebanyakan 90% siswa berfikir bahwa melakukan

latihan dengan menggunakan laboratorium maya mereka bisa mendapatkan

pengetauan teoritis dan keahlian praktis tidak bisa mereka dapatkan dari

pembelajaran konvensional dan buku pelajaran. 83% siswa setuju bahwa

pembelajaran berdasarkan sistem virtual adalah pelengkap penting untuk

pendidikan konvensional. namun, ketika mereka ditanya apakah mereka

percaya bahwa laboratorium maya akan ada gunanya jika tidak didukung oleh

pembeljaran konvensional, jawaban mereka adalah 34% setuju, 29% netral

dan 36% tidak setuju. dan pada akhirnya 68% siswa menyatakan bahwa dalam

beberapa topik pelajaran, laboratorium maya dapat menggantikan

pembelajaran konvensional.

4. persepsi siswa tentang penilaian keseluruhan pembelajaran, dari indikator

yang telah ditetapkan terdapat indikator yang mewakili penilaian keseluruhan

pembelajaran dengan hasil masing-masing indikator 90%, 88% dan 92% siswa

menyatakan setuju bahwa pembelajaran memiliki banyak keuntungan, 9%,9%

(16)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Merujuk pada deskripsi diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

pengalaman mahasiswa belajar dengan format blended learning pada mata kuliah

Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana respon mahasiswa belajar dengan menggunakan pembelajaran

berbasis blended learning pada mata kuliah Telaah Kurikulum dan

Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro?

2. Bagaimana pengaruh pengalaman belajar mahasiswa dengan format blended

learning dapat mempengaruhi nilai mata kuliah?

3. Dari hasil penelitian, berapa kolompok mahasiswa yang terbentuk dengan

menggunakan format blended learning?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mendapat pengalaman belajar mahasiswa dengan menggunakan

pembelajaran berbasis blended learning pada mata kuliah Telaah Kurikulum

dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro.

2. Mengetahui hubungan antara pengalaman belajar dengan format blended

learning terhadap hasil belajar mahasiswa.

3. Mendapat deskripsi kelompok mahasiswa yang terbentuk dengan belajar

dengan menggunakan format blended learning.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis baik

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang ingin mengembangkan penelitian

ini lebih lanjut. Adapun manfaat tersebut, yaitu:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai perbandingan antara

teori yang berhubungan dengan blended learning dengan kenyataan prkaktek

(17)

5

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bergunana sebagai perbandingan

pelaksanaan proses pembelajaran e-learning.

3. Untuk lembaga yang bersangkutan dengan dilaksanakan penelitian ini

diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan penelitian

sebagai masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penelitian ini mudah dipahami, penelitian ini terdiri dari lima bab

yang disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini mengungkap latar belakang masalah, identifikasi dan

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoritis dan empiris yang

mendasari variabel-variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir

dalam penelitian ini, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini dibahas mengenai metodologi penelitian yang meliputi

tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pengambilan

sampel, variabel dan paradigma penelitian, definisi operasional variabel

penelitian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data,

instrument penelitian dan kisi-kisi instrumen penelitian, pengujian uji

coba instrumen penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini menyajikan hasil pengolahan, analisis hasil pengolahan

data, dan penafsiran data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian penutup, penulis mencoba memberikan simpulan dan saran

(18)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Departemen Pendidikan

Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI

Bandung yang terletak di Jalan Dr. Stabudhi No. 229 Bandung, Jawa Barat.

2. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa prodi S1 pendidikan angkatan

2011, 2012 dan 2013 telah mengikuti atau sedang mengikuti mata kuliah Telaah

Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro untuk dimintai persepsi

tentang pembelajaran dengan blended learning.

3. Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 50 orang mahasiswa prodi

prodi pendidikan dari rentang angkatan 2011 sampai 2013. Pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan taknik random sampel. Teknik ini diambil

dengan pertibangan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Teknik ini

cocok digunakan dalam penelitian ini karena populasi yang terlalu banyak.

B. Waktu dan Prosedur Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada oktober 2014 sampai dengan desember 2014

dimulai dengan tahap persiapan, tahap peleksanaan dan tahap akhir penelitian.

2. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1

(19)

20

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulai

· Studi Pustaka

· Diskusi dengan dosen yang bersangkutan · Menentukan materi

dan sampel

Mentukan instrumen penelitian

Pengambilan data

Analisis data

Data hasil observasi memadai?

Tidak

Menarik simpulan

Laporan

Selesai

Ya

Tahap Pelaksanaan

Tahap Persiapan

Tahap Akhir

(20)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tahap persiapan penelitian

Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian meliputi :

1) Studi pustaka penggunaan blended learning di lingkungan Depertemen

Pendidikan Teknik Elektro. Dimulai dengan mengidentifikasi

masalah-masalah yang ada dilapangan dan dirasa sangat penting serta dapat

memberikan manfaat jika diteliti. Selanjutnya merumuskan masalah dan

membatasi masalah. Mengumpulkan kajian teoritis yang mengkaji

hal-hal yang relevan serta penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan penggunaan pembelajaran blended learning.

2) Diskusi dengan dosen mata kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan

Pembelajaran Teknik Elektro. Diskusi ini bertujuan untuk menguatkan

latar belakang masalah penelitian.

3) Menentukan instrument (angket) penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi:

1) Pengambilan data dengan menyebarkan angket kepada 50 mahasiswa.

2) Melakukan analisis terhadap data yang didapat.

c. Tahap akhir

Tahap akhir penelitian meliputi:

1) Setelah analisis data didapat, jika data yang didapat hasilnya memadai

maka langsung dilanjukan pada penarikan kesimpulan. Namun, jika data

yang didapat tidak memadai maka dilakukan kembali seluruh tahap

pelaksanaan.

2) Membuat laporan sebagai wujud nyata penelitian berupa tulisan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Maka

untuk menjawab ketiga rumusan masalah dilakukan dengan metode yang berbeda,

(21)

22

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Metode Penelitian

Pengumpulan data Angket Angket Angket

Analisis data kualitatif kuantitatif kuantitatif

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman

pengertian antara peneliti dengan orang yang mambaca hasil penelitiannya.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Bleanded learning adalah penggabungan metode pembelajaran konvensional

dengan sistem e-learning. Dalam hal ini lebih ditekankan pada seberapa jauh

dosen mengenal dan menggunkan blended learning.

2. Pengalaman mahasiswa yang dimaksud adalah pengalaman mahasiswa

selama proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang akan diukur,

ini dilakukan baik pada peristiwa social maupun peristiwa alam. Untuk

mendapatkan hasil pengukuran diperlukan alat ukur dalam penelitian, alat ukur ini

disebut instrumen penelitian.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan sebagai alat ukur adalah

angket. Angket pada penelitian ini diadaptasi dari jurnal, yaitu jurnal Quality In

Blended learning : Explorating The Relatonship Between On-Line And Face To

(22)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan dipublikasikan pada situs Elsevier dengan katagori Internet And Higher

Education/s10 (2007) 53-63, .

Untuk menentukan nilai alternatif jawaban pertanyaan dengan menggunakan

skala likert, seperti Tabel.3.2:

Tabel 3.2 Skala Likert

alternatif jawaban

Skor

Pertanyaan Positif Pertanyaan negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Tujuan teknik pengumpulan data adalah untuk mendapatkan data yang

selanjutnya dianalisis untuk membuktikan hipotesis. Untuk mengumpulkan data

diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti hal

ini dimaksudkan untuk memungkinkan memperoleh data yang objektif.

Tabel 3.3 Pasangan Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data

NO. Jenis Metode Jenis Instrumen

1 Angket (questionnaire)

Angket (questionnaire), daftar cocok

(check-list), skala (scala), inventori

(inventory)

2 Wawancara (interview)

Pedoman wawancara (interview guide),

daftar cocok (check-list)

3

Pengamatan/ observasi

(observation)

Lembar pengamatan, paduan pengamatan,

penduan observasi dan daftar cocok

(23)

24

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 Dokumentasi Daftar cocok (check-list), table

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpilan data tidak langsung

melalui perantara angket.seperti halnya wawancara, angket dimaksudkan untuk

memperoleh informasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan menyebarkan angket kepada responden. Angket yang digunakan adalah

angket tertutup dimana responden diberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan

yang menggambarkan hal-hal yang ingin didapatkan disertai dengan alternatif

jawaban.

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif dikombinasikan

dengan analisis data kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah dengan

menggunakan teknik presentasi yang melihat kecenderungan pada jumlah yang

dominan data penelitian. Namun, sebelumnya dilakukan perhitungan

kecenderungan variable, penyusunan data dan uji normalitas.

1. Perhitungan kecenderungan variable

Perhitungan ini digunakan untuk menentukan kedudukan setiap item serta

untuk menggambakan keadaan atau kecenderungan tingkat kesesuaian

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk perhitungan ini diguanakan uji

statistik dengan menggunakan Weight Means Scored (WMS).

Adapun langkah-langkah perhitungan WMS sebagai berikut:

a. Mentukan nilai alternatif jawaban pertanyaan dengan menggunakan

skala likert.

b. Mengitung frekwensi untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih.

c. Menghitung jumlah nilai jawaban yang dipilih responden dari setiap

pertanyaan.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pertanyaan dengan

menggunakan rumus :

̅ =

(24)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅ = Nilai rata-rata skor responden

= Jumlah skor jawaban responden

= Jumlah responden

e. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variable dengan kriteria

masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setia variable, yang

masing-masing kriterianya sebagai berikut :

Tabel 3.4 konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Skala

Penafsiran

Penyusunan data bertujuan untuk mempermudah pembacaan dan perhitungan

data, adapun cara penyusunan data pada penelitian ini adalah

a. Membuat tabulasi data penelitian dengan menggunakan nilai alternative

yang telah ditentukan.

b. Menghitung jumlah kelas (K) dengan menggunakan rumus:

= + , log

Keterangan :

n = jumlah responden

c. Menghitung rentang data (R) dengan rumus :

� = � � − ℎ

d. Menghitung panjang kelas Interval (P) dengan rumus :

(25)

26

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menentukan batas bawah/terendah yang dilanjutkan dengan menghitung

kelas interval, dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas dengan (P)

dikurangi satu.

f. Menyusun interval kelas kedalam tabel sementara kemudian hitung

frekwensi satu persatu sesuai dengan urutan kelas interval.

Tabel 3.5 Tabel Penolong Sementara Kelas Interval

Kelas

xi = nilai rata-rata kelas interval

3. Uji normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normalitas sebaran data

dari hasil penelitian. Data yang memiliki distribusi yang normal berarti memiliki

sebaran yang normal pula. Dengan data semacam ini maka data tersebut dianggap

bisa mewakili populasi.Jika sebaran datanya normal maka langkah selanjutnya

adalah mengolah data dengan uji statistik parametris, sedangkan jika sebaran data

tidak normal, maka data akan diolah dengan uji statistik non parametris. Pengujian

normalitas data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus

chi-kuadrat (X2).

Untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka sebelumnya dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut: (Reksoatmojo, 2009, hlm. 46),

1) Menghitung nilai rerata X dan simpangan baku

2) Menyusun table perhitungan konversi ke Z score seperti Tabel 3.6 :

Table 3.6 Perhitungan Konversi Ke Z Score Interval

(26)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Fo = frekwensi/ jumlah data hasil observasi

3) Menghiung nilai Z dengan :

= −

4) Mencari nilai luas kurva normal dengan membandingkan nilai Z pada

table distribusi normal.

5) Menyusun table distribusi frekwensi seperti dibawah ini:

Table 3.7 Distribusi Frekwensi Interval fe fo fo-fe (fo-fe)2

� − �

6) Menghitung frekwensi yang diharapkan (fe), dengan rumus:

= � �ℎ

7) Memasukkan harga-harga fe kedalam table kolom fe, sekaligus

menghitung harga-harga (fo-fe)2 dan �− �dan menjumlahkannya.

Harga ∑ �− �merupakan harga chi kuadrat (X2).

8) Membandungkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi kuadrat table

dengan ketentuan:

X2 hitung ≤ X2 tabel maka data terdistribusi normal

X2 hitung ≥ X2 tabel maka data terdistribusi tidak normal

4. Analisis data

a. Deskripsi data hasil penelitian

Pada bagian ini, data hasil penelitian akan dipaparkan hasil data penelitian

dalam bentuk persentase (%). Ini dilakukan untuk melihat kecenderungan

mahasiswa tentang pengalaman belajarnya dengan format blended learning,

sehingga akan terlihat apakah mahasiswa merasa belajar dengan menggunakan

format blended learning sudah tepat.

b. Analisis korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk lebih mengeksplorasi pengalaman

belajar mahasiswa dengan mencari hubungan hasil pengalaman belajar dengan

(27)

28

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis korelasi yang digunakan bergantung pada uji normalitas, jika

dalam uji normalitas data terdistribusi secara normal maka analisi korelasi yang

dipakai adalah analisis korelasi Peaeson product moment. Namun jika hasil uji

normalitas, data tidak terdistribusi secara normal maka analisis korelasi yang

digunakan adalah analisis korelasi Spearmen Rank.

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari

hubungan antara variable X dan variable Y serta menentukan kekuatan hubungan

antar variable-variabel yang diteliti. Rumus koefisien korelasi Pearson Product

Moment adalah (Sugiono, 2008, hlm. 228)

ℎ� = ∑

Analisis korelasi Pearson Prosuct Moment ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistik 21. Namun karena daa

memilikivariasi yang besar (karena satuan dan rentang data yang berbeda-beda),

maka dilakukan standarisasi kedalam bentuk Z-score dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Membuat definisi variable pada halaman variable view kemudian

mengisikan skor pengalaman belajar mahasiswa dengan format blended

learning dan nilai mata kuliah Telaah Kurikulum dan pembelajaran

Teknik Elektro masing-masing responden pada variable yang akan diuji

korelasinya pada halaman data view

2) Pilih Descrptive Statistiks > Descriptive

3) Pada muncul kotak dialog, klik Options, berikan tanda centang pada kotak

dialog Mean, Std. deviation setelah itu klik continue.

4) Berikan tanda centang pada “Save standardized value as variables” lalu

klik ok

Setelah proses standarisasi selesai selanjutnya dilakukan analisis korelasi

dengan langkah sebagai berikut:

1) klik Analyze >Correlate>Bivariate

2) Pada kotak dialog yang muncul, pindahkan Zscore pengalaman belajar

dan Zscore nilai ke kotak Variables,

(28)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) klik OK, maka secara otomatis akan tampil output hasil perhitungan.

Selanjutnya adalah memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan

menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2008, hlm. 231):

Tabel 3.8 Interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.00 Sangat kuat

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien determinasi (KD). Analisis

ini dimakasudkan untuk mengetahui besar kecilnya hubungan antar variabel yang

di ujikan. Analisis ini dapat dihiting dengan menggunakan rumus: (Sudjana, 1992,

hlm. 369) :

� = × %

dimna:

KD : koefisien determinasi

r2 : koefisien korelasi

Sedangkan, analisis korelasi dengan menggunakan rumus korelasi

peingkat atau Rank Spearman. Langkah-langkah perhitungan koefisien korelasi

Rank Spearman adalah (Sugiono, 2008, hlm 249):

1) Membuat tabel rangking Spearman seperti pada Tabel 3.9

Tabel 3.9 rangking korelasi spearman

(29)

30

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Hitung selisih rangking � = � − �

3) Hitung � =(� − � ) , kemudian jummlahkan ∑ �

4) Jika tidak terdapat rangking yang sama kemudian menggunakan rumus:

� = −� �6.∑ ��22

di mana:

: koefisien korelasi Spearman Rank

Pada penelitian inianalisis koefisien korelasi Spearman rank dilakukan

dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistik 21. Namun karena

data memiliki variasi yang besar (karena satuan dan rentang data yang

berbeda-beda), maka dilakukan standarisasi kedalam bentuk Z-score dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat definisi variable pada halaman variable view kemudian

mengisikan skor pengalaman belajar mahasiswa dengan format blended

learning dan nilai mata kuliah Telaah Kurikulum dan pembelajaran

Teknik Elektro masing-masing responden pada variable yang akan diuji

korelasinya pada halaman data view

2) Pilih Descrptive Statistiks > Descriptive

3) Pada muncul kotak dialog, klikOptions, berikan tanda centang pada kotak

dialog Mean, Std. deviation setelah itu klik continue.

4) Berikan tanda centang pada “Save standardized value as variables” lalu

klik ok

Setelah proses standarisasi selesai selanjutnya dilakukan analisis korelasi

dengan langkah sebagai berikut:

1) klik Analyze >Correlate>Bivariate

2) Pada kotak dialog yang muncul, pindahkan Zscore pengalaman belajar

dan Zscore nilai ke kotak Variables,

3) Beri centang pada kotak Spearman

(30)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah adalah dengan membandingkan dengan tabel interpretasi

koefisien korelasi (Tabel 3.8).

c. Analisis kelompok

Analisis ini diawali dengan pemahaman bahwa sejumlah data tertentu

yang sebenarnya mempunyai kemiripan di antara anggotanya; karena itu,

dimungkinkan untuk mengelompokkan anggota-anggota yang mirip atau

mempunyai karakteristik yang serupa tersebut dalam satu atau lebih dari satu

gerombol (Santoso, 2010).

Tujuan dari analisis kelompok adalah untuk mengelompokan objek

(elemen) seperti orang, produk (barang), took, perusahaan kedalam

kelompok-kelompok yang relative homogeny berdasarkan pada suatu set variabel yang

dipertimbangkan untuk diteliti (Hery tri Sutanto,2009).

Tujuan dari Analisis Kelompok adalah mengelompok kanobyek

berdasarkan kesamaan karakteristik di antara obyek-obyek tersebut. Dengan

demikian,ciri-ciri suatu kelompok yang baik yaitu mepunyai:

1) Homogenitas internal (withinkelompok), yaitu kesamaan antar anggota

dalam satu kelompok.

2) Heterogenitas external (between kelompok), yaitu perbedaan antar

3) Kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Langkah umum pengelompokan dalam analisis kelompok mencakup 3

langkah berikut:

1) Mengukur kesamaan jarak

2) Membentuk kelompok secara hirarkis

3) Menentukan jumlah kelompok.

Secara umum metode analisis digolongkan menjadi 2 metode, yaitu:

1) Metode hirarki, yaitu hasil pengkelompokannya disajikan secara

berjenjang dari n, (n-1) sampai 1 kelompok yang termasuk dalam metode

hirarki : single linkage, complete linkage, average linkage, median linkage

dan centroid linkage.

2) Metode non hirarki adalah banyaknya kelompok sudah diketahui dan

biasanya metode ini dipakai dalam mengkelompok data yang berukuran

(31)

32

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan kesamaan anggota kelompok digunakan fungsi jarak

yang mempunyai sifat:

1) djj ≥ 0 dan dii = 0 jika i=j

2) dij = dji (simetris)

3) dik ≤ dij + djk panjang salah satu suatu segitiga lebih kecil atau sama

dengan jumlah dua sisi yang lain. (Hery tri Sutanto,2009)

Pada penelitian ini digunakan metode hirarki untuk menganalisis hasil

kelompok yang dihasilkan. Suatu objek dikelompokkan dalam suatu kelompok

lebih berhubungan dengan objek lain dalam satu kelompok daripada dengan objek

lain dari kelompok yang berbeda. Pembentukan kelompok yang didasarkan pada

kuat tidaknya hubungan antar objek dinamakan analisis kelompok dengan metode

hirarki yang menggunakan metode average linkage yang didasarkan pada jarak

rata-rata dari seluruh anggota kelompok dengan seluruh anggota kelompok lain.

Langkah pengelompokkan dengan menggunakan kelompok hirarki dengan

metode average linkage, yaitu:

1) Dimulai dengan N kelompok, masing-masing mengandung kesatuan yang

tunggal dan matriks simetris N X N dari jarak (kesamaan), D = {dik}

2) Cari matri jarak untuk pasangan kelompok terdekat (paling banyak

kesamaan). Dimisalkan jarak antara kelompok x dan y yang paling

mendekati dinotasikan dxy.

3) Gabungan antara kelompok x dan y akan dinotasikan dengan (xy). Letakan

objek (xy) pada matrik jarak dengan :

a) Menghapus baris dan kolom yang berkorespondensi dengan kelompok

x dan y.

b) Menambahkan baris dan kolom yang terdapat jarak antara kelompok

(xy) dan kelompok yang tertinggal.

4) Ulangi langkah 2) dan 3) sebanyak N-1 kalo. (semua objek akan berada

pada single kelompok saat algoritma terakhir). Catat identtas dari

kelompok yang tergabung dan levelnya (jarak atau kesamaannya) dimana

gabunganny ditempatkan.

Analisis kelompok hirarki ini akan dilakukan dengan menggunakan

(32)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang besar (karena satuan dan rentang data yang berbeda-beda), maka dilakukan

standarisasi kedalam bentuk Z-score dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat definisi variable pada halaman variable view kemudian

mengisikan skor pengalaman belajar mahasiswa dengan format blended

learning dan nilai mata kuliah Telaah Kurikulum dan pembelajaran

Teknik Elektro masing-masing responden pada variable yang akan diuji

korelasinya pada halaman data view;

2) Pilih Descrptive Statistiks > Descriptive;

3) Muncul kotak dialog, klikOptions, berikan tanda centang pada kotak

dialog Mean, Std. deviation setelah itu klik continue;

4) Berikan tanda centang pada “Save standardized value as variables” lalu

klik ok.

Setelah proses standarisasi selesai selanjutnya dilakukan analisis

kelompok dengan langkah sebagai berikut:

1) Pilih menu Analyze > Classify > Hierarchical cluster;

2) Muncul kotak dialog, pindahkan semua niali z-score ke kolom variables

(s);

3) Pilih Statistic, berikan tanda centang pada kotak dialog Agglomeration

schedule, lalu pilih continue;

4) Pilih Plots, berikan centang pada kotak dialog Dendrogram, lalu pilih

continue;

5) Pilih Method, lalu pilih Between-groups linkage pada kotak dialog

Cluster Method, pilih Euclidean distance pada kotak dialog interval, pilih

Z score pada kotak dialog Standardize lalu pilih Continue.

6) Pilih Save untuk menyimpan hasil pengelompokkan, pilih range of

solutions dan masukkan jumlah kelompok minimum dan jumlah

kelompok maksimum pada kotak dialog Minimum number of cluster dan

Maxsimum nunber of cluster, lalu pilih Continu;.

7) Pilih OK.

Untuk menguji validasi (untuk melihat variabel pembeda dalam

pengkelompokan) kelompok digunakan analisis ANOVA One Way. Dalam

(33)

34

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah kelompok yang terbentuk sudah valid, perlu dicari nilai Fhitung. Rumus

perhitungan Fhitung ANOVA One Way adalah sebagai berikut (Sugiyono,

2008:171):

1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (Jktotal) dengan rumus:

=∑ − ∑

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (Jkantar) dengan rumus:

= ∑ + ∑ + ∑ − ∑

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (Jkdalam) dengan rumus:

= −

4) Menghitung Mean Kuadrat Antar Kelompok (Mkantar) dengan rumus:

=

5) Menghitung Mean Kuadrat Dalam Kelompok (Mkdalam) dengan rumus:

=

6) Menghitung Fhitung dengan rumus:

�ℎ� =

di mana:

N : Jumlah sampel keseluruhan

ni : Jumlah sampel kelompok i

m : Jumlah kelompok

Perhitungan nilai Fhitungdapat diringkas dalam suatu tabel pembantu seperti

(34)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10 ANOVA One Way Sumber

Variansi

Jumlah Kuadrat

Derajat bebas (dk)

Kaudrat

Tengah (MK) F

Antar Kelompok

m - 1 �ℎ�

=

Dalam Kelompok

N - m

Total N - 1

Analisis ANOVA One Way dilakukan menggunakan bantuan software

IBM SPSS Statsictic 21dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Buat definisi variabel pada halaman variable view kemudian isikan skor

yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji

pada halaman data view.

2) Pilih menu Analyze >Compare Means>One Way Anova.

3) Masukkan variabel profesionalisme guru atau kualitas proses pembelajaran

pada dependent list dan variabel latar belakang pendidikan pada factor.

4) Pilih Ok, secara otomatis akan tampil output hasil perhitungan.

Dari hasil perhitungan akan diketahui nilai Fhitung, jika Fhitung> Ftabel maka

(35)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian “Pengalaman

Belajar Mahasiswa dengan Format Blended learning pada Mata Kuliah telaah

Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro” yang dilakukan di

Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung didapat simpulan,

yaitu:

1. Dari hasil perhitungan WMS, menunjukkan respon mahasiswa terhadap

blended learning yang diterapkan pada mata kuliah Telaah Kurikulum dan

Perencanaan Pembelajaran teknik Elektro berada pada katagori baik.

2. Terdapat hubungan yang kuat antara pengalaman belajar dengan format

blended learning terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Telaah

Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro

3. Dari hasil perhitungan kelompok, terdapat dua kelompok mahasiswa , yaitu

kelompok pertaman adalah kelompok mahasiswa yang mendukung proses

pembelajaran dengan format blended learning dan kelompok kedua adalah

kelompok mahasiswa yang kurang mendukung dalam arti lebih menyukai

pembelajaran konvensional. Kelompok pertama memiliki anggota jauh lebih

banyak dibandingkan dengan kelompok kedua, hal ini menunjukkan bahwa

format blended learning sudah tepat diterapkan pada mata kuliah Telaah

Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro.

B. Implikasi

Implikasi dari simpulan diatas adalah:

1. Belajar dengan format blended learning memberikan dampak baik bagi

mahasiswa dalam hal kemandirian dalam belajar. Dengan blended learning

mahasiswa dapat mengatur belajar kapan saja tanpa keterbatasan ruang dan

waktu.

2. Belajar dengan menggunakan format blended learning memberikan pengaruh

(36)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sebagian besar mahasiswa merasa belajar dengan format blended learning

lebih tepat daripada dengan metode konvensional saja.

C. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan analisis yang diperoleh penulis pada saat dan

setelah melakukan penelitian mengenai pengalaman belajar mahasiswa dengan

format blended learning pada mata kuliah telaah kurikulum dan perencanaan

pembelajaran teknik elektro yang dilakukan di departemen pendidikan teknik

elektro mendapat tanggapan yang positif dari mahasiswa. Namun terdapat

beberapa rekomendasi yang mudah-mudahan dapat bermanfaat pada penelitian

selanjutnya, yaitu:

1. Penilaian belajar dengan format blended learning dari dosen.

2. Memasukkan unsur pedagogik dalam instrumen penelitian.

(37)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

DAFTAR RUJUKAN 1. Buku dan Artikel Ilmiah

Alaydores, Fahmy. (2013). Kepemimpinan Berbasis Nilai Dalam Konteks

Peningkatan Mutu Pendidikan : Studi Kasus Penerapan Kepemimpinan

Berbasis Nilai di Sekolah Islam Terpadu Menujuke Arah Pengembangan

Sekolah Islam yang Bermutu. Disertasi Doktor pada Jurusan Administrasi

Pendidikan UPI Bandung :tidak diterbitkan.

Allison Rosset, Felicia Douglis, and Rebecca V. Frazee.(2003). Strategies for

building blended learning.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(EdisiRevisi). Jakarta: Rineka Cipta.

D. Wilson, E. Smilanich.(2005).The other blended learning: a

classroom-centered approach.San Francisco, Calif., Pfeiffer.

Dimyati, Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Joyce,B.,Weil,M. & Calhoun E.(2000). Models of teaching. Boston: Allyn and

Bacon.

K. Thorne.(2003).Blended learning: How to integrate online and traditional

learning. London: Kogan Page.

M. MacDonald.(2011).Creating a Website: The Missing Manual. Amerika

Serikat: O'Reilly Media.

Margono, Gaguk. 2005. Validitas Konstruk Instrumen Pengukur Tingkat

Kepuasan Mahasiswa sebagai Pelanggan Internal. Jurnal PTM. Vol. 5.

No. 1. 9 – 18.

McGinnis, M. (2005). Building A Successful Blended Learning Strategy.

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

(38)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Bandung:

RemajaRosdakarya

Munawar, DuliMuhlis. (2012). Efektifitas Model Blended Learning Dengan

Moodle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Fisika: Studi Pemanfaatan E-Learning di Kelas X SMA Cakra Buana Kota

Depok. Tesis Magister pada Jurusan Administrasi Pendidikan UPI

Bandung :tidak diterbitkan

Usman, Husaini. (2006).Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan, Jakarta

: BumiAksara.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Alfabeta.

Oliver, Martin & Trigwell, Keith, (2005), e-Learning Journal. Volume 2,

Number 1

Paul Ginns dan Robert Ellis. (2006). Quality in blended learning: Exploring the

relationships between on-line and face-to-face teaching and learning.

ElSavier: Internet and Higher Education 10 (2007) 53–64

Purbo,Onno W. dan Antonius Aditya Hartanto. (2002) Buku pintar internet

teknologi e-learning berbasis PHP dan MySQL merencanakan dan

mengimplementasikan sistem e-Learning. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Prasetio, Murdiono Purbo, dkk. Perancangan dan Implementasi content

pembelajaran Online dengan metode Blended learning. Jurnal Jurusan

teknik Elelktro UNSRAT Manado-95115.

Prawiradilaga, Dewi Salma. (2012). Wawasan teknologi Pendidikan. Jakarta :

Kharisma Putra Utama.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa

(39)

68

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rasyid, HarundanMansyur. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV.

Wacana Prima.

Rooney, J. E. (2003).Blended learning opportunities to enhance educational

programming and meetings. AssociationManagement, 55(5), 26-32.

Rusman, (2009). Belajar dan Pembelajaran berbasis Komputer. Bandung:

Alfabeta

Rusman, dkk. (2011). PembelajaranBerbasisTeknologi

In-formasidanKomunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Santoso, Sugih. (2010). Statistik parametrik: konsep dan aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: Elex Media Komputindo

Siahaan, Sudirman. 2004. E-Learning (PembelajaranElektronik) Sebagai Salah

SatuAlternatifKegiatanPembelajaran.

Soekartawi, A. Haryonodan F. Librero, (2002), Greater Learning Opportunities

Through Distance Education: Experiences in Indonesia and the

Philippines. Southeast Journal of Education.

Sudjana, Nana.(2002). Dasar-dasar proses belajardan mengajar. Bandung:

SinarBaruAlgesindo.

Sugiatmo, Harjoko B. (2011). Implementasi Kebijakan Alokasi Anggaran

Pendidikan: Studi Alokasi Anggaran dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di ProvinsiJawa Barat. Disertasi

Doktor pada Jurusan Administrasi Pendidikan UPI Bandung :tidak

diterbitkan.

Sumantri, Bambang.2014.Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui

Model Pembelajaran KooperatifTipe Team Game Tournament (TGT)

PadaSiswaKelas III SD NegeriPalem 2 Ngawi. HunalIlmiah STKIP PGRI

Ngawi.

Sunendar, Tatang. (2013). Manajemen Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah

(40)

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supervisi Akademik, Penilaian Kinerja, Perencanaan Strategis, Fokus

Pada Pelanggan, Pengembangan SDM dan

BudayaMutuTerhadapPenjaminanMutu SMA SekolahStandarNasional di

Provinsi Jabar Disertasi Doktor pada Jurusan Administrasi Pendidikan

UPI Bandung : tidakditerbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metode penelitian pendidikan. Jakarta : BumiAksara.

Syaodih Sumadinata, Nana. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.

Taruh, Enos. (2003). Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi dalam Kaitannya

dengan Hasil Belajar Fisika. Jurnal Penelitian dan Pendidikan (hlm.15-29)

Gorontalo: IKIP Negeri Gorontalo.

Uno, Hamzah B. (2009). PerencanaanPembelajaran. Jakarta: BumiAksara

Urdan, T. A. &Weggen, C. C. 2000. Corporate e-learning. Exploring a new

frontier. Retrieved 17 October 2005.

Usman, Moh. Uzer. (1997). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT

RemajaRosdaKarya

Whitelock, D. &Jelfs, A. (2003), Editorial: Journal of Educational Media

Special Issue on Blended Learning. Journal of Educational Media, 28(2-3),

pp. 99-100.

Yendri, M.Kom.,Dodon. Blended Learning : Model Pembelajaran Kombinasi

e-Learning Dalam Pendidikan Jarak Jauh. Padang: Univesitas Andalas.

2. Peraturan Perundangan dan Peraturan Pemerintah

DIKTI.(2008).Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Perguruan Tinggi.

Permendiknas No. 63 tahun 2009.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

(41)

70

Yani Tiara Dewi, 2015

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sumber Online dan Bentuk Lain

http://thejournal.com/articles/2011/05/04/report-6-blended-learning-models

emerge.aspx.Diaksespadatanggal19Juli 2013 Pukul 15:14 Wib

http://www.dreambox.com/blog/6-models-blended-learning.Diaksespadatanggal19Juli2013 Pukul 14:50Wib

Sumarno, Alim. 2011. Pengertian Hasi lBelajar, (On Line). (http://elearning.

unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-driscoll-dalam-buku-apadi

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1 Metode Penelitian
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.4 konsultasi Hasil Perhitungan WMS
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja, dan kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan medis RSIA.. Stella Maris kota

Pengaruh M odel Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Bermain Bola Basket.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil yang di peroleh dari penelitian dengan menggunakan metode penugasan, Batavia Bakery dapat menempatkan karyawannya sesuai dengan kapasitasnya masing- masing sehingga

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan

Rencana pengelolaan suatu usaha di masa yang akan dating, pada umumnya dituangkan dalam bentuk anggaran yang sebagian besar mencerminkan tentang taksiran penghasilan dan biaya

Baru pada tahun 1927 (lihat gambar 1.3) secara keseluruhan bodi kendaraan terbuat dari logam, dimana bodi kendaraan yang terdiri dari berbagai komponen telah dibuat dari lembaran

"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh." (Confusius).. ANALISIS PROBABILITAS PERPINDAHAN KONSUMEN

I{arena obyeknya anak (kanak-kanak) tentunya bagi orang rua dalam memberikan teladan harus sesuai dengan perkemban-. g rlny^ sehingga anak mudah mencerna ^pa