“PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMASARAN PADA MATERI
PRINSIP-PRINSIP BISNIS SISWA KELAS X MK SMK NEGERI 1 MEULABOH
T.A. 2013/2014”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MULKAN LUBIS NIM. 709141137
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Mulkan Lubis, NIM. 709141137. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pemasaran pada Materi Prinsip-Prinsip Bisnis Siswa Kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Tahun 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar pemasaran siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh dengan Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Meulaboh yang berlokasi di Jl. Bakti Pemuda No. 02 GIP Lapang – Meulaboh Kab. Aceh Barat, Aceh. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MK dengan jumlah 30 orang, sedangkan objek penelitian ini adalah Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Tes yang digunakan adalah pilihan berganda dan isian diberikan secara individual yang dilaksanakan di setiap akhir siklus. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan secara langsung pada saat proses kegiatan belajar mengajar dan analisa data diambil dari hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa kemudian mengambil kesimpulan dari data yang telah dianalisa.
Hasil belajar pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan secara klasikal adalah 18 (60%) dikategorikan rendah. Pada siklus II persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 24 (80%) dikategorikan tinggi menunjukkan terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal sebesar 20%. Hasil rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebanyak 10 orang (33,33%) siswa tidak aktif, 5 orang (16,67%) siswa belum aktif, 10 orang (33,33%) siswa cukup aktif, 3 orang (10%) siswa aktif, dan 2 orang (6,67%) siswa sangat aktif. Sedangkan siklus II mengalami peningkatan menjadi 2 orang (6,67%) siswa tidak aktif, 3 orang (10%) siswa belum aktif, 8 orang (26,67%) siswa cukup aktif, 14 orang (46,66%) siswa aktif dan 3 orang (10%) siswa sangat aktif.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh Tahun Ajaran 2013/2014.
ABSTRACT
Mulkan Lubis, NIM. 709141137. The application of Collaborative in Group Investigation with Student Facilitator and Explaining to Improve Students’ Activities and Results class X MK SMK Negeri 1 Meulaboh. Thesis Economic Faculty Major of Economic Education of State University of Medan Year Field 2016.
The problem in this study was low marketing activities and results student learning. The purpose of this study to determine the increase in marketing activity and the results learning of students in class X MK SMK Negeri 1 Meulaboh by Application Collaboration Model Type of Group Investigation with Student Facilitator and Explaining.
This study was conducted in SMK Negeri 1 Meulaboh located in Jl. Bakti Pemuda No. 02 GIP Lapang – Meulaboh Kab. Aceh Barat, Aceh. The subjects were class X MK SMK Negeri 1 Meulaboh which consisted 30 students, meanwhile the object of this study is The application of Collaborative in Group Investigation with Student Facilitator and Explaining. The technique used test data collection and observation. The test which used is multiple choice and stuffing individually held at the each end of the cycle. Observation of student learning activities carried out directly during the process of teaching and learning activities and analysis data was taken from the observation of the students’ activity and results study and then made conclusions from the data has been analyzed.
The result of study in the first cycle in the classical mastery earned percentage is 18 (60%) in category low. In the second cycle in the classical completeness percentage at 24 (80%) in category high, the improvement was 20%. The mean score in the first cycle was 10 people (33,33%) of students for inactivity, 5 people (16,67%) of students have not been active, 10 people (33,33%) of students are quite active, 3 people (10%) active students, and 2 people (6,67%) students were very active. While in cycle II increased to 2 people (6,67%) students are not active, 3 people (10%) of students have not been active, 8 people (26,67%) of students are quite active, 14 people (46,66%) students are active and 3 people (10%) of students are very active.
Based on the description above concluded that The application of Collaborative in Group Investigation with Student Facilitator and Explaining can increase marketing activity and learning outcomes of students in class X MK SMK Negeri 1 Meulaboh.
KATA PENGANTAR
Dengan puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala
anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Pemasaran pada Materi Memahami Prinsip-Prinsip
Bisnis Siswa Kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh T.A. 2013/2014”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar kesarjanaan pada program S1 jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi
Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian Skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan
pada program studi Pendidikan Tata Niaga FE-UNIMED.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik saya
yang banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada saya selama
menjalankan perkuliahan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugraha, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi saya yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran serta
kemudahan admisnistrasi kepada saya selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Johnson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Noni Rozaini M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Niaga.
7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Tata Niaga selaku penguji skripsi saya.
8. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Tata Niaga beserta Staff Pegawai.
9. Bapak Drs. Jufrinal selaku Kepala SMK Negeri 1 Meulaboh, Ibu Drs.
Rosmiati dan Bapak Munawara, SE yang telah memberikan waktu dan
fasilitas kepada penulis dalam mengadakan penelitian di sekolah ini yang
sekaligus tempat PPL-P UNIMED 2012 penulis serta membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
10.Bapak/Ibu Guru beserta Staff SMK Negeri 1 Meulaboh.
11.Penghargaan yang setinggi-tingginya saya persembahkan untuk kedua Orang
Tua saya tercinta, Alm. Ayahanda Akhyar Lubis dan Ibunda Siti Aminah
Batubara yang telah mendoakan, memotivasi dan membantu penulis dalam
hal spiritual, material serta jasa dan pengorbanan kepada saya sampai
sekarang.
12.Teruntuk Abang saya Kalamuddin Lubis yang menjadi tulang punggung
keluarga kami, kakakku Irma Suryani Lubis dan Adikku Noviyani P. Lubis
yang senantiasa mendengarkan keluh kesah dan memotivasi dalam
13.Khusus buat sahabat-sahabat saya : Tri Randa Yani, S.Pd, Yenni T.S.
Silaban, S.Pd, Putri Rahmi, S.Pd dan seluruh teman seperjuangan di kelas C
Reguler Pendidikan Ekonomi 09 dan Reguler Pendidikan Tata Niaga 09 yang
telah member dukungan, doa dan semangat kepada penulis selama
perkuliahan dan penyelesaian ini.
14. Untuk Dian Kartika Sari, S.Pd dan Alfi Lailani, S.Pd sahabat PPL-P
UNIMED 2012 Kab. Aceh Barat terima kasih atas kebersamaan yang begitu
indah serta dukungan yang diberikan kepada penulis.
15.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dalam penyusunan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya namun penulis menyadari begitu banyak kekurangan dari segi tata bahasa
dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dan memperkaya ilmu pendidikan kita.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini.
Medan, Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 6
1.3. Batasan Masalah ... 7
1.4. Rumusan Masalah... 7
1.5. Pemecahan Masalah ... 8
1.6. Tujuan Penelitian ... 10
1.7. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1. Kerangka Teoritis ... 11
Student Facilitator and Explaining (SFE) ... 11
2.1.2. Model Pembelajaran Group Investigation ... 13
2.1.3. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining . 17 2.1.4. Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining ... 20
2.2. Aktivitas Belajar ... 23
2.3. Hasil Belajar ... 26
2.4. Penelitian yang Relevan ... 30
2.5. Kerangka Berpikir ... 33
2.6. Hipotesis Tindakan ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
3.1. Lokas dan Waktu Penelitian ... 36
3.2. Subjek Penelitian ... 36
3.3. Objek Penelitian ... 36
3.4. Variable Penelitian dan Definisi Operasional ... 36
3.4.1. Variabel Penelitian ... 36
3.4.2. Defenisi Operasional ... 37
3.5. Prosedur Penelitian ... 38
3.6. Kegiatan Penelitian ... 39
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 48
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
4.1.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 48
4.1.2. Tes Hasil Belajar ... 50
4.2. Analisis Data ... 51
4.2.1. Reduksi data ... 51
4.2.2. Penyajian Data ... 51
4.3. Pembahasan hasil Penelitian ... 54
4.3.1. Siklus I ... 54
4.3.2. Siklus II... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
RIWAYAT HIDUP ... 65
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1. Daftar Presentase Nilai Ulangan Harian ... 2
3.1. Instruksi Kerja pada Model Pembelajaran Group Investigationi yang Dikolaborasikan dengan Student Facilitator and Explaining ... 40
3.2. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 45
4.1. Klasifikasi Aktivitas belajar Siswa ... 49
4.2. Hasil Belajar Siswa ... 50
[image:13.595.103.515.235.673.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1. Penelitian Tindakan Kelas... 38
4.1. Diagram Batang Aktivitas Siswa ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Silabus ... 66
2. RPP (Siklus I) ... 69
3. RPP (Siklus II) ... 78
4. Pre Test Dan Post Test (Siklus I) ... 88
5. Kunci Jawaban Pre Test Dan Post Test (Siklus I) ... 91
6. Post Test (Siklus II)... 92
7. Kunci Jawaban Post Test (Siklus II) ... 94
8. Daftar Nama Siswa Kelas X MK ... 95
9. Tugas Kelompok Siklus I ... 96
10. Tugas Kelompok Siklus II ... 97
11. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 98
12. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 100
13. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 102
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,
maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mengelola
sumber daya alam secar baik. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia,
pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu
proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia
itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus
berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan
pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan
perbaikan kurikulum dan system evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum
cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu
baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk mendukung dan mengikuti laju
2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu
menciptakan dan mempersiapkan peserta didiknya untuk memiliki dan menguasai
keterampilan pada bidang-bidang tertentu guna memasuki dunia kerja yang
mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.
Pemasaran merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat
menengah dan menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, guru dituntut
untuk dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di Kelas X MK
SMK Negeri 1 Meulaboh diketahui bahwa hasil belajar yang ditunjukkan siswa
pada mata pelajaran Pemasaran masih kurang memuaskan. Hal tersebut dapat
dilihat dari 30 orang siswa dalam satu kelas yang mengikuti ulangan harian pada
standar kompetensi memahami prinsip-prinsip bisnis hanya 14 orang (sekitar
46,67%) yang tuntas mencapai nilai KKM yaitu 70. Sedangkan nilai tertinggi
dalam kelas tersebut hanya diperoleh oleh 6 orang siswa yaitu nilai 80. Adapun
faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah kecenderungan siswa yang pasif
dalam menerima pelajaran, malas bertanya dan tidak fokus pada materi pelajaran
yang diajarkan karena tidak adanya variasi mengajar yang dibuat oleh guru dalam
[image:17.595.84.527.236.748.2]menyampaikan materi tersebut.
Table 1.1
Daftar Persentase Nilai Ulangan Harian Siswa
Kelas Jumlah
siswa Tuntas
Persentase Ketuntasan Tidak tuntas Persentase Ketidaktuntasan
3
Dari pengamatan peneliti yang pernah melakukan Program Pengalaman
Lapangan-Pendampingan (PPL-P) di SMK Negeri 1 Meulaboh, siswa kurang
dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan aktivitas belajar
dengan baik karena siswa kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan
pendapat, takut untuk bertanya walaupun sebenarnya mereka tidak memahami
pelajaran tersebut, kurang memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri
sehingga siswa cenderung hanya menerima materi pelajaran dari guru saja
sehingga menimbulkan proses belajar mengajar yang pasif atau tidak ada interaksi
antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lainnya.
Permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya, salah satunya
adalah melakukan tindakan yang mengubah suasana pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran
sehingga minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran pemasaran muncul kembali.
Peneliti menawarkan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student
Facilitator and Explaining.
Materi yang diajarkan adalah prinsip-prinsip bisnis pada standar
kompetensi memahami prinsip-prinsip bisnis. Di dalam standar kompetensi
tersebut terdapat sub-pokok pembahasan antara lain pengertian bisnis, badan
hukum, hubungan bisnis, hukum bisnis bagi pelaku bisnis, peran hak kekayaan
intelektual, hak paten, hak merek, hak cipta, dan hukum perlindungan konsumen.
Prinsip-prinsip bisnis, badan hukum, hubungan bisnis dan hukum bisnis
4
konsep dari sumber daya yang ada di buku teks (paket). Konsep materi bisnis ini
dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari dan lingkungan tempat tinggal siswa,
untuk lebih memahami konsep materi ini siswa terlebih dahulu harus bisa melihat
dan mencari informasi berdasarkan berbagai sumber fakta yang ada di lingkungan
sekitarnya, misalnya mencari tahu bagaimana suatu bisnis dijalankan dan
prinsip-prinsip bisnis yang dilaksanakan.
Secara umum materi prinsip-prinsip diajarkan dengan metode ceramah dan
tanya jawab, sehingga siswa sulit memahami inti dari mata pelajaran tersebut
dengan baik. Tujuan karakteristik dapat mengakibatkan proses pembelajaran
tersebut menjadi monoton dan siswa akan bertambah pasif sehingga akan
cenderung timbul kebosanan pada diri siswa. Oleh karena itu, perlu diterapkan
model pembelajaran kolaborasi Group Investigation dengan Student Facilitator
and Explaining yang akan mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Tetapi sebelum siswa melakukan diskusi kelompok, sebaiknya
terlebih dahulu siswa diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan siswa
mempelajari materi prinsip-prinsip bisnis.
Model pembelajaran kooperatif Group Investigation merupakan konsep
belajar yang melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir.
Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai
tahap akhir pembelajaran akan member peluang kepada siswa untuk lebih
mempertajam gagasan. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang secara heterogen dan kemudian mendiskusikan
5
akan mempelajari topik tersebut melalui berbagai sumber belajar baik di dalam
ataupun di luar sekolah dan memberi kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide-ide satu sama lain dalam menyiapkan laporan akhir untuk
dipresentasikan dalam kelas. Adanya interaksi sesama teman dalam kelompoknya
member kesempatan bagi siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dalam
memecahkan permasalahan yang diberikan guru. Siswa menjadi lebih aktif
sehingga mengakibatkan peningkatan dalam aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Group Investigation
akan lebih efektif, karena model pembelajaran ini memungkinkan untuk
dikolaborasikan dengan Student Facilitator and Explaining. Model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining adalah suatu model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Siswa dijadikan sebagai facilitator dalam proses
belajar mengajar supaya siswa berkesempatan mengembangkan kemampuannya
untuk menjadi lebih aktif. Dalam model ini, siswa diajak untuk mempresentasikan
idea tau pendapat secara individu pada siswa lainnya sehingga siswa akan dilatih
untuk memiliki kecakapan berbicara dan memberikan ide-ide baru. Sehingga
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas akan melibatkan seluruh siswa baik
dalam kelompok belajar maupun secara individu.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator and Explaining dimaksudkan untuk membantu guru dalam
meningkatkan perhatian siswa secara kelompok maupun secara individu terhadap
6
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Melalui proses
pembelajaran ini siswa akan belajar lebih aktif secara berkelompok dan juga
secara individu. Sehingga keseluruhan siswa diharapkan dapat mengikuti proses
belajar mengajar dan memahami materi yang diajarkan.
Untuk melihat sejauh mana kolaborasi model pemebelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pemasaran siswa, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dan menentukan judul “ Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran
Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pemasaran Siswa Kelas X MK
SMK Negeri 1 Meulaboh Tahun Ajaran 2013/2014 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa uapaya yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh?
2. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan aktivitas
7
3. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar
pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh?
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, dibuatlah
batasan masalah penelitian. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah
pengajaran pemasaran dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pemasaran pada materi prinsip-prinsip bisnis siswa
kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatas masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining dapat
meningkatkan aktivitas belajar pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1
Meulaboh pada materi prinsip-prinsip bisnis?
2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining dapat
meningkatkan hasil belajar pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1
8
1.5. Pemecahan Masalah
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang bahwa hasil belajar
peserta didik di kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh belum mencapai hasil yang
maksimal. Maka kemampuan guru dalam merancang bentuk pembelajaran yang
dapat menumbuhkan keaktifan belajar peserta didik perlu ditingkatkan, salah satu
tindakan yang dapat dilakukan sebagai alternatif pemecahan masalah adalah
melalui model pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and
Explaining.
Penerapan model pembelajaran Group Investigation merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang disajikan melalui pembagian kelas menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa. Setiap kelompok memiliki
kemampuan berbeda. Sehingga setiap anggota kelompok dapat berbagi antara satu
dengan yang lain melalui suatu diskusi.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model
pembelajaran aktif yang sangat baik diterapkan oleh guru di dalam proses belajar
mengajar. Peserta didik diajak untuk mampu menerangkan materi pelajaran
kepada peserta didik lainnya, sehingga dapat melatih keberanian peserta didik
dalam menyampaikan pendapat dan pemikirannya.
Adapun langkah-langkah penerapan kolaborasi model pembelajaran
Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining adalah sebagai
berikut : 1) Seleksi topik. 2) Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 5 –
6 peserta didik secara heterogen. 3) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
9
kebebasan untuk memilih sub-topik yang ingin mereka bahas di dalam kelompok.
6) Masing-masing kelompok membuat suatu ringkasan mengenai sub-topik yang
sudah dipilih. 7) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mewakili kelompoknya maju ke depan agar menjelaskan kembali hasil diskusi
kelompoknya. 8) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain
untuk memberikan masukan atau sanggahan kepada temannya yang ada di depan
kelas. 9) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik. 10) Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 11) Evaluasi. Guru melakukan
penelitian terhadap proses pembelajaran dan melihat pencapaian peserta didik
dalam tujuan pembelajaran yang diharapkan. 12) Penutup.
Melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
dengan Student Facilitator and Explaining diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada saat proses pembelajaran. Peserta didik
termotivasi untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, memiliki inisiatif
untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami, mempu memberikan
pendapat dan menanggapi pendapat peserta didik yang lain. Dengan adanya
peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diperoleh.
Dari uraian tersebut maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator
and Explaining diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
10
1.6. Tujuan Penelitian
Dari pemecahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar pemasaran siswa pada materi
prinsip-prinsip bisnis dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining pada kelas X MK SMK
Negeri 1 Meulaboh.
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan bagi penulis
dalam menggunakan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
dengan Student Facilitator and Explaining untuk meningkatkan aktifitas
dan hasil belajar pemasaran siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh.
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam
menggunakan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator and Explaining sebagai salah satu cara efektif dan
efisien dalam meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar pemasaran
siswa kelas X MK SMK Negeri 1 Meulaboh.
3. Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi civitas akademis
Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
disimpulkan, yaitu :
1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X MK khususnya pada materi Memahami Prinsip-Prinsip
Bisnis di SMK Negeri 1 Meulaboh hal ini dapat dilihat pada siklus I
hasil belajar yang diperoleh sebesar 60% atau 18 siswa dinyatakan
tuntas (lampiran 14) sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan
yang cukup signifikan yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh sebesar
80% atau 24 siswa dinyatakan tuntas (lampiran l4), jadi peningkatan
dari siklus I ke siklus II sebesar 20%.
2. Di samping dapat meningkatkan hasil belajar, penerapan kolaborasi
model pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator
and Explaining ini juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal
ini terlihat dari kerjasama siswa dan keaktifan siswa dalam
menyampaikan pendapat dan bertanya pada saat berdiskusi telah
61
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar disarankan kepada guru bidang
studi Pemasaran untuk menggunakan kolaborasi model pembelajaran
Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining
sebagai alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran pemasaran
sehingga dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas dan hasil belajar
siswa khususnya pada standar kompetensi memahami prinsip-prinsip
bisnis.
2. Disarankan pada pihak sekolah unfuk menambah referensi materi
yang akan diajarkan sehingga perhatian siswa lebih fokus pada materi
pelajaran dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian sejenis untuk
dapat memodifikasi ke arah yang lebih baik dari yang dilakukan
peneliti dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator and Explaining di dalam
kelas karena masih terdapat yang dilakukan peneliti dalam
62
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2008. (Learning to Teach) Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
--- . 2005. Prosedur Penelitian edisi III. Jakarta: Rineka Cipta
--- . 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Tugas. Bandung: Yrama Widya
Bloom, Benyamin S. 1975. Taxonomi Of Educational Objective. dalam Daryanto. 2A07, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Calor. 1987. Psikology Belajar. dalam Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching
Diedrich. B. Paul. 1967. Educational Psycology. dalam Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Djamarah, Bahri, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Dewita, Elna. 2012. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dengan Student Facilitator and Explaining untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P. 2011/2012. Skripsi: UNIMED
Eko. 2011. http://Ras-eko.blogspot/2022/05/kelebihan dan kekurangan Group Investigation.html. (diakses tanggal 23 Maret 2013)
Fakultas Ekonomi. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED
Hamalih, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, dkk. 2005.
http://anwar_holil.blogspot.com/2007/09/_pendidikan_inovatif.html. (diakses 27 Maret 2013)
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
63
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning, Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo l
Lubis, Yeni Apriyanti. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 2 di SMA Negeri 3 Tanjung Balai T.P. 2009/2010. Skripsi: UNIMED
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar
Rohani, Ahmad. 2008. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Rousseau. (1984). dalam Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Safitri, Yeni. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII SMA PAB 8 Saentis T.P. 2010/2011. Skripsi: UNIMED
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudjana, 2008. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar.
Syamsuri, Hasan, dkk. 2011. Jumal Pendidikan Teknologi Kejuruan. http://jurnal.upi.edu/invotec/106/vol.-VII.-no.-2-agustus-2011 (diakses 10 April 2013)
Tamba, Yunita Ensa. 2010. Penerapan Mode Pembelajaran Studeat Facilitator and Explaining untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa pada Standar Kompetensi Order Penjualan di Kelas XI AK 2 SMK Marisi Medan T.P. 2010/2011. Skripsi: UNIMED
64