RIWAYAT HIDUP
Rosita lahir di Bandar Setia, pada tanggal 07 Juli 1994. Ayah bernama Sulasdi
dan Ibu bernama Saodah dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada
tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 101766 Bandar setia, dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTs Aljamiyatul
Washliyah Tembung dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Swasta Budisatrya Medan dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI
MEDAN T.A. 2015/2016
ROSITA (NIM: 4123321046) ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II di SMA Panca Budi Medan T.A. 2015/2016.
Jenis penelitian adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Panca Budi Medan terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian diambil dua kelas yaitu kelas X-1 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X-2 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 siswa yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian adalah tes essay, jumlah soal 10 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 37,03 dan kelas kontrol adalah 33,59 sedangkan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 67,5 dan kelas kontrol 56,75. Melalui uji t diperoleh hasil signifikan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Panca Budi Medan
T.A. 2015 /2016”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu
Dr.Rita Juliani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si., Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si., dan Ibu
Dra. Ida Wahyuni, M.Pd., sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.
Eva Marlina Ginting, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Dr.Asrin Lubis,
M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed. Ucapan terima kasih kepada Bapak Alkhafi
Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika FMIPA Unimed, tak lupa terima
kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA
Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak H. Rusdi
Ramli,S.E., selaku kepala sekolah SMA Panca Budi Medan dan Ibu Eva Suraya
Panggabean, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
v
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Sulasdi dan
Ibunda Saodah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih
sayang yang tak pernah henti, dan Abangda tersayang Yusri Effendi dan Edy
Syahputra, Kakanda Rusmala, serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan
motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat BABANJA Mas
ringgit Marwiyah Nst, S.Pd, Taufik Mawardi Sinaga, S.Pd, Meutia Sandra
Deanika, Rifka Annisa Girsang, Rahima Rianita, yang selalu memberi
kebahagiaan dan arti persahabatan untuk penulis. Kepada teman Cut Entan
Gemala, Gio Vanny Sarah, Riri Permata Sari, Rose Verawati Gultom dan
Syahrizal Harahap yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi. Kemudian
terima kasih juga kepada semua teman-teman seperjuangan di jurusan Fisika kelas
Ekstensi B 2012. Kemudian terima kasih kepada semua teman-teman
seperjuangan PPLT SMAN 1 Tanjung Pura.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2017
Penulis,
Rosita
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 8
2.1.3. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran 11
2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri 12
2.1.4.1 Definisi dan karakteristik Pembelajaran Inkuiri 12
2.1.4.2. Bentuk-Bentuk Inkuiri 14
2.1.4.3. Inkuiri Terbimbing 14
2.1.4.4. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 15 2.1.4.5. Fase pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 16 2.1.4.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Inkuiri terbimbing 17
2.1.5. Pembelajaran Konvensional 18
2.1.5.1. Ciri-Ciri Pemebelajaran Konvensional 19
2.1.6. Materi Pelajaran 20
2.1.7. Penelitian yang Relevan 28
2.2. Kerangka Konseptual 29
2.3. Hipotesis 30
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
vii
3.4.1. Jenis Penelitian 31
3.4.2. Desain Penelitian 32
3.5. Prosedur Penelitian 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 33
3.7. Instrumen Penelitian 33
3.7.1. Lembar Wawancara Guru 33
3.7.2. Angket Siswa 34
3.8. Tes Hasil Belajar 34
3.8.1. Validitas Tes 34
3.9. Teknik Analisis Data 36
3.9.1. Uji Normalitas 36
3.9.2. Uji Homogenitas 36
3.9.3. Uji Hipotesis 36
3.9.4 Uji Normalitas 37
3.9.5 Uji Homogenitas 37
3.9.6 Uji Hipotesis 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Data Hasil Penelitian 41
4.1.2 Analisis Data Penelitian 43
4.1.3. Pengujian Hipotesis 44
4.2 Hasil belajar 45
4.3 Pembahasan Penelitian 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 53
DAFTAR PUSTAKA 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Berbagai Perubahan Wujud Zat 24
Gambar 2.2. Grafik Suhu Dan Kalor 24
Gambar 2.3. Pemanasan Ujung Batang Logam 25
Gambar 4.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 41
Gambar 4.2. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 42
Gambar 4.3. Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol 45
Gambar 4.4. Hasil Belajar Efektif Kelas Eksperimen 56
Gambar 4.5. Hasil Belajar Efektif Kelas Kontrol 57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 56 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 67 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 79
Lampiran 4. Lembar Kerja Sisiwa I 92
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 95
Lampiran 6. LembarKerja Sisiwa III 98
Lampiran 7. Instrumen Tes Hasil Belajar 101
Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 9. Validitasi tes oleh validitas isi 111 Lampiran 10. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 115 Lampiran 11. Lembar Penilaian Afektif Kelas Kontrol 118 Lampiran 12. Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 120 Lampiran 13. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 122 Lampiran 14. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 125 Lampiran 15. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 127 Lampiran 16. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 129 Lampiran 17. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 131 Lampiran 18. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 132 Lampiran 19. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 135 Lampiran 20. Perhitingan Daftar Distribusi Frekuensi 138
Lampiran 21. Perhitungan Uji Normalitas 140
Lampiran 22. Perhitungan Uji Homogenitas 142
Lampiran 23. Perhitungan Uji Hipotesis 145
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 149
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi
secara memadai dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan yang bermutu, akan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Akan tetapi salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas pendidikan nasional. Rendahnya
kualitas pendidikan tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor
yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan yaitu model pembelajaran yang
digunakan guru di dalam kelas belum mampu menciptakan kondisi optimal pada
berlangsungnya pembelajaran. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses
pembelajaran hingga kini masih memberikan dominasi guru dan tidak
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses berfikirnya. Berdasarkan hasil analisis penelitian
terhadap rendahnya hasil belajar siswa disebabkan dominannya proses
pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung
teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih
suka menerapkan model pembelajaran tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan
bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau
referensi lain (Trianto, 2009).
Fisika merupakan salah satu cabang sains, yang menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan logika, kemampuan
berpikir dan analisis siswa, serta menunjukkan keterampilan siswa. lemahnya
proses pembelajaran yang dikembangkan guru serta kurang aktifnya siswa dalam
pembelajaran fisika menyebabkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa rendah.
2
Kenyataan tersebut tampak berdasarkan observasi yang dilakukan
disekolah SMA Panca Budi Medan melalui angket yang diberikan kepada siswa
diperoleh data dari 31 siswa, 47% siswa mengatakan bahwa fisika sulit dan
kurang menarik karena guru lebih dominan mencatat menggunakan rumus, 43%
siswa mengatakan bahawa fisika kurang menyenangkan karena guru selalu
mencatat dan langsung memberikan tugas, 10% mengatakan bahwa fisika biasa
aja karena tidak ada yang menarik dalam mempelajari fisika, sedangkan untuk
kegiatan belajar mengajar fisika, 53% siswa menginginkan adanya diskusi dan
demonstrasi saat proses belajar mengajar. Ketuntasan Kompetensi Minimal
(KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Namun, nilai
siswa kelas X memiliki nilai rata-rata 65 atau dapat dikatakan masih dibawah
KKM.
Hasil wawancara bersama guru fisika kelas X di Panca Budi Medan
mengatakan bahwa mengajar fisika dengan model pembelajaran langsung, dengan
metode ceramah. Menurut Guru fisika kelas X dengan ceramah siswa akan lebih
mudah mengerti. Guru fisika menyatakan bahwa ia jarang membawa siswa ke
laboratorium untuk melaksanakan praktikum, karena ruangan laboratorium fisika
yang kurang memadai namun peralatan di dalam laboratorium sudah lengkap.
Hasil wawancara dan angket yang disebar, dapat disimpulkan bahwa
penyebab rendahnya hasil belajar siswa antara lain : siswa kurang tertarik belajar
fisika, hal ini ditandai dengan pembelajaran fisika yang tidak pernah praktikum
ataupun diskusi sehingga siswa jarang mengulang pelajaran fisika yang sudah
diajarkan. Faktor lain yang menyebabkan pelajaran fisika menjadi pelajaran yang
tidak disukai siswa dikarenakan gurunya sendiri yang menggunakan model
pembelajaran konvensional dalam mengajar. Model pembelajaran konvensional
dapat dikatakan lebih menekankan kepada para siswa untuk mengingat atau
menghafal dan kurang atau tidak menekankan kepada para siswa untuk bernalar,
menyelidiki masalah, ataupun pada pemahaman. Model pembelajaran
konvensional, kadar keaktifan siswa menjadi sangat rendah. Siswa hanya
berlangsung di kelas dan tidak memberi kemungkinan bagi siswa untuk berpikir
dan berpartisipasi secara penuh (Shadiq, 2009).
Berdasarkan fakta-fakta prestasi belajar fisika yang kurang memuaskan
dan gambaran ketidak berhasilan siswa diatas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
pengetahuan siswa, menyelidiki masalah, menemukan sendiri untuk dirinya dan
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Model yang
dilaksanakan adalah model yang menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran yang
membuat siswa dihadapkan dengan situasi di mana siswa bebas untuk
mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and
error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau
menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya
itu. Pada model pembelajaran inkuiri terbimbing, peran siswa cukup besar karena
pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Guru memulai
kegiatan belajar mengajar dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
siswa dan mengorganisir kelas untuk kegiatan seperti menyelidiki masalah,
investigasi atau aktivitas lainnya. Peranan guru tidak lagi sebagai penyuplai ilmu
pengetahuan. Guru lebih memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan kognitif
dan kreativitas siswa.
Model inkuiri terbimbing pernah diteliti oleh beberapa peneliti
diantaranya, Jannah (2012) dimana jenis penelitiannya quasi eksperimen.
Rata-rata hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan model inkuiri terbimbing yaitu
rata-rata siswa kelas eksperimen = 78,38 sedangkan rata-rata siswa kelas kontrol
yang menggunakan model konvensional = 72,75, peneliti memiliki kendala yaitu
Kelemahan penelitian ini adalah kurang efektifnya penggunaan waktu dan
pembagian kelompok yang homogen. Maliyah (2012) dilakukan di SMAN 5
Surakarta dengan sampel kelas X-3 sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen
yaitu X-1, Setelah diberi perlakuan model pembelajaran inkuiri terbimbing maka
4
menyiapkan latihan yang lebih bervariasi dan kurang cermat mengalokasikan
waktu.
Perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya adalah tempat penelitian, sampel dalam penelitian, materi yang akan
dibawakan dalam penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Di Kelas X
Semester II SMA Panca Budi Medan T.A. 2015/2016 ”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
yaitu :
1. Guru masih cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yang berpusat
pada guru.
2. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa disekolah.
3. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4. Perlengkapan laboratorium sudah cukup lengkap tetapi belum digunakan secara
maksimal.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan dan
waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian
ini, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada materi suhu dan kalor di SMA Panca Budi Medan.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian adalah materi semester II yaitu Suhu
dan Kalor.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II di SMA Panca Budi Medan
4. Hasil belajar yang diteliti pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang disertai pengamatan aktivitas.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan kalor dikelas X semester II SMA Panca Budi Medan T.A
2015/2016 ?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA
Panca Budi Medan T.A 2015/2016 ?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor dikelas X
semester II SMA Panca Budi Medan T.A 2015/2016 ?
4. Bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional dan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada materi suhu dan kalor dikelas X semester II SMA Panca Budi
Medan T.A 2015/2016 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Panca Budi Medan T.A. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA
6
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X semester II SMA Panca Budi Medan T.A 2015/2016.
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional dan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada materi suhu dan kalor dikelas X semester II SMA Panca Budi
Medan T.A 2015/2016 ?
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:
1. Siswa sebagai bahan informasi aktivitas dan hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok
Suhu Dan Kalor kelas X semester II SMA Panca Budi Medan
T.A.2015/2016.
2. Guru sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran
yang menyediakan berbagai pengalaman belajar.
1.7. Defenisi Operasional
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi
secara memadai dalam kehidupan masyarakat. Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok Suhu dan
Kalor di kelas X semester II SMA Panca Budi Medan T.A 2015/2016 adalah
67,5.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Panca Budi Medan T.A 2015/2016 adalah 56,75.
3. Hasil analisis perhitungan uji t, menunjukkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Panca Budi Medan T.A
2015/2016.
4. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 71,35 dan aktivitas belajar
siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah 70,19.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan simulasi sebelum menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap siswa, agar siswa lebih
memahami dan terlatih dengan cara kerja model pembelajaran inkuiri
terbimbing ketika melakukan penelitian, sehingga model pembelajaran inkuiri
54
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W., dan Krathwohl, D. R., (2001), A Taxonomy for Learning,
Teaching and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives, New York, Addison Wesley Lonman Inc.
Dimyati,M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah,S,B., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,Jakarta.
Damayanti,N., Supriadi,B., dan Sudarti., (2012), Penerapan Model Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII-B SMP Negeri 3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013, FKIP, Universitas Jember.
Darmatio., (2003), Model Pembelajaran Konvensional, Rineka Cipta, Jakarta.
Endahwuri,D., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Guided Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Semarang.
Gulo,W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Grasindo, Jakarta.
Jannah,Miftahul., Sarwi., dan Sugianto., (2012), Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing pada Materi Cahaya pada Siswa Kelas VII, Journal of Innovative Science Education, Universitas Negeri Semarang.
Kuhlthau,C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, A.K., (2007), Guided Inquiry: Learning in 21st century School, greenwood publishing Group, USA.
Maliyah., (2012), Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing dengan Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Jurnal Inkuiri, Vol 1 No 3.
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pesindo, Yogyakarta.
Purwanto, A., (2012), Kemampuan Berfikir Logisi Siswa SMA Negeri 8 Kota Bengkulu dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal Exacta, Universitas Bengkulu.
Rusman., (2010), Model-model pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, Saiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabet.
Shadiq,Fadjar., (2009), Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika : Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana, Bandung.
Sardiman., (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Bandung, Tarsito.
Suprijono,A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.