MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI
KELAS IV SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR
KAB. DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN
2016 / 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Guru Sekolah Dasar
OLEH
LIDIYA KANDA BR GINTING NIM. 1131111018
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri
a. Nama : Lidiya Kanda Br Ginting
b. Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Ambat/ 25 Maret 1995
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Kristen Protestan
e. Status : Belum Menikah
f. Anak Ke : 3 dari 3 bersaudara
g. Alamat : Jln Simpang Jandi Mulia Dusun Mekar
Jaya Kec. Sei Bingai Kab. Langkat
h. Nama Ayah : Alm. Kenal Ginting
i. Nama Ibu : Murni Br Sitepu
j. Alamat Orang Tua : Jln Simpang Jandi Mulia Dusun Mekar
Jaya Kec. Sei Bingai Kab. Langkat
II. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri 054888 Peragahan : Lulus Tahun 2007
b. SMP Negeri 1 Sei Bingai : Lulus Tahun 2010
i
ABSTRAK
LIDIYA KANDA BR. GINTING, NIM : 1131111018, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran 2016 / 2017”.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA yaitu materi daur hidup hewan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) materi daur hidup hewan di kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan. Ada 2 siklus, dalam setiap siklus 2 kali pertemuan. Pelaksanaan siklus yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleki. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 27 orang siswa kelas IV, Siswa yang tuntas pada Pre Test 8 (29,63%) siswa, siswa tidak tuntas 19 (70,37%) siswa, nilai rata- rata kelas 55,56. Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya peneliti menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI). Pada Test siklus I, jumlah siswa yang tuntas 14 (51,85%) siswa , jumlah siswatidak tuntas 13 (48,15%) siswa dan nilai rata- rata kelas 64,26. Ini membuktikan adanya peningkatan dari sebelumnya dimana peningkatan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yaitu 51,85%. Pada saat test siklus II, jumlah siswa yang tuntas mencapai 25 (92,59% ) siswa, jumlah siswa yang tidak tuntas hanyak sebanyak 2 (7,41%) siswa dan nilai rata- rata kelas yang dicapai siswa 90.00. Terdapat peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke sklus II yaitu 40,74%. Ini membuktikan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dimulai dari pemberian tes awal (pre test), siklus I dan siklus II. Hal ini berarti hasil yang diperoleh siswa pada tes siklus II sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar secara Klasikal.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa.
Atas segala pertolongan dan kasih-Nya yang selalu melimpah bagi penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD
Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran
2016/2017”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis
hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, Selaku Rektor UNIMED yang
telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di
Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Nasrun,MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Dekan Bidang Akademik.
Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum
dan Keuangan. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD FIP
UNIMED dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon,M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan
PPSD FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Ibu Dra. Mastiana Ritongga, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd,
dan Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Penyelaras/Penguji
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan
skripsi ini.
8. Seluruh dosen- dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP
UNIMED.
9. Ibu Soyem,S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 105300 Suka
Makmur, dan Ibu Widya Ningrum sebagai tata usaha di SD Negeri 105300
Suka Makmur, serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian.
10.Bapak Salim Ginting S.Pd SD selaku guru kelas IV SD Negeri 105300
Suka Makmur yang telah membantu selama penelitian berlangsung.
11.Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan kepada Kedua
Orangtua saya yaitu, Bapak ( Alm. Kenal Ginting, S.Pd), Ibu (Murni Br
Sitepu S.Pd), kakak saya (Pita Sari Br Ginting dan Sri Maria Br Ginting)
serta adik saya (Alm. Josua Emtemanta Ginting) sebagai rasa hormat saya
dan terimakasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan, dukungan,
doa yang telah diberikan penulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima,
penulis tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan
terimakasih banyak dan selalu bersyukur dan meyerahkan seluruhnya
kepada Tuhan Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kejanggalan baik kata- kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
demi kesempatan skripsi ini.
Medan,10 April 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORI ... 10
2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Hakikat belajar ... 10
2.1.2 Hasil belajar ... 14
vi
2.1.4 Model pembelajaran ... 21
2.1.4.1. Pengertian model pembelajaran ... 21
2.1.4.2. Jenis-jenis model pembelajaran ... 23
2.1.4.3. Pengertian model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 26
2.1.4.4. Langkah- langkah model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 31
2.1.4.5. Kelebihan model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 33
2.1.4.6. Kekurangan model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 34
2.1.5 Karakteristik model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 35
2.1.6 Manfaat pembelajaran Group Investigation (GI) ... 36
2.1.7 Tujuan pembelajaran Group Investigation (GI) ... 37
2.1.8 Pembelajaran IPA ... 38
2.1.9 Materi pembelajaran “Daur Hidup Hewan” ... 41
1. Macam - macam daur hidup hewan ... 43
a. Metamorfosis sempurna ... 43
b. Metamorfosis tidak sempurna ... 46
c. Unggas ... 47
2.2 Kerangka Konseptual ... 50
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 52
3.1 Jenis Penelitian ... 52
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52
3.3 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 53
3.4 Definisi Operasional... 53
3.5 Desain Penelitian ... 54
3.6 Prosedur Penelitian... 55
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 59
3.8 Teknik Analisis Data ... 60
3.9 Jadwal Penelitian ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 64
4.2 Hasil Penelitian ... 65
4.2.1 Deskripsikan data kemampuan awal siswa (pre-test) ... 65
4.2.2 Deskripsi data hasil penelitian siklus I ... 70
4.2.3 Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus II ... 88
4.2.4 Deskripsi rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa ... 105
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113
5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
viii
DAFTAR TABEL
Hal
1. Tabel 2.1 Model pembelajaran inovatif ... 24
2. Tabel 2.2 Perbandingan pendekatan kelompok penyelidikan
dan pendekatan structural ... 28
3. Tabel 3.1 Kriteria keberhasilan hasil belajar siswa ... 62
4. Tabel 3.2 Perencana waktu untuk penelitian ... 63
5. Tabel 4.1 Hasil pre-test siswa kelas IV SD Negeri 105300
Suka Makmur... 65
6. Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Pre Test ... 6
7. Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa secara Klasikal Pada Pre Test 68
8. Tabel 4.4 Hasil Belajar siswa Pada Post Test Siklus I ... 75
9. Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Tingkat Ketuntasan Pada Siklus I ... 77
10. Tabel 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar siswa secara Klasikal Pada Siklus I 77
11. Tabel 4.7 Lembar observasi keaktifan siswa dengan model pembelajaran
Group nvestigation (GI) ... 81
12. Tabel 4.8 Lembar Observasi kemampuan guru model pembelajaranGroup
Investigation (GI) Siklus I ... 84
13. Tabel 4.9 Nilai siswa siklus II dengan model pembelajaran Group
Investigation (GI)...93
14. Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Tingkat ketuntasan klasikal Pada Post Test
ix
15. Tabel 4.11 Hasil ketuntasan belajar secara klasikal pada post test
Siklus II ... 95
16. Tabel 4.12 Lembar observasi keaktifan siswa dengan model pembelajaran
Group Investigation (GI) Siklus II ... 97
17 Tabel 4.13 Lembar observasi kemampuan guru model pembelajaran Group
Investigation (GI) Siklus II ...100
18. Tabel 4.14 Rekapitulasi nilai Pe Test, Post Test Siklus II ... 105
19. Tabel 4.15 Deskripsi Rekapitulasi Peningkatan hasil belajar siswa pada Pre
Test, Siklus I dan Siklus II ... 107
20. Tabel 4.16 Hasil Ketuntasan Rekapitulasi belajar siswa secara klasikal pada
Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 108
21. Tabel 4.17 Rekapitulasi rata- rata nilai siswa kelas IV SD Negeri 105300
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Gambar 2.1 Metamorfosis Kupu- Kupu... 43
2. Gambar 2.2 Metamorfosis Lalat ... 44
3. Gambar 2.3 Metamorfosis Kumbang ... 44
4. Gambar 2.4 Metamorfosis Nyamuk ... 45
5. Gambar 2.5 Metamorfosis Katak ... 45
6. Gambar 2.6 Metamorfosis Capung ... 46
7. Gambar 2.7 Metamorfosis Belalang ... 46
8. Gambar 2.8 Metamorfosis Kecoa ... 47
9. Gambar 2.9 Daur hidup Ayam ... 48
10. Gambar 2.10 Daur hidup kucing ... 48
11. Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 54
12. Gambar 4.1 Lokasi penelitian dilakukan ... 64
13 Gambar 4.2 Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa pre test ... 69
14. Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan belajar klasikal pada Post Test Siklus I ...79
15. Gambar 4.4 Diagram jumlah siswa yang tuntas pada Post test Siklus II ... 96
16. Gambar 4.5 Grafik Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa ...109
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Lembar Observasi Keaktifitasan Siswa Dengan Model Pembelajaran Group
Investigation
4. Lembar Observasi Kemampuan Guru Model Pembelajaran Group
Investigation
5. Instrumen Soal
6. Kunci Jawaban Instrumen Soal
7. Kisi-kisi soal
8. Daftar Pembagian Kelompok Di Kelas IV Dengan Menggunakan Model
Group Investigation Di SD Negeri 105300 Suka Makmur
9. Jadwal masuk kelas
10.Instrumen mengvalidkan soal
11.Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur
12.Tabulasi Nilai Hasil Jawaban siswa pada saat Pre Test, Siklus I dan Siklus II
13.Nilai siswa Yang redah dan Tinggi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada Era Globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin berkembang dari zaman ke zaman menuntut semua manusia untuk
dapat mengimbangi dan mengikuti perkembangan zaman tersebut sehingga tidak
disebut manusia yang tidak moderen atau zaman dulu. Perkembangan zaman dan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarang ini mau tidak mau turut
membawa perubahan pada gaya hidup manusia dibidang sosial, budaya, keimanan
(kepercayaan) sains, maupun didunia pendidikan.
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan; proses, perbuatan, cara mendidik.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tidak dipisahkan dengan
upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu dapat dilihat dari segi
2
pendidikan yang dicapainya, hal ini secara jelas dapat dilihat dalam tujuan
pendidikan nasional.
Upaya keberadaan guru yang berkualitas merupakan syarat mutlak
hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Guru sesungguhnya
diharapkan menjadi masyarakat yang memiliki pengetahuan luas dan pemahaman
yang mendalam. Disamping penugasan materi, guru juga dituntut memiliki
keragaman metode dan model pembelajaran, karena tidak ada satu metode atau
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang beragam. Apabila konsep pembelajaran tersebut dipahami oleh para guru,
maka upaya mendesain pembelajaran bukan menjadi beban tetapi menjadi
pekerjaan yang menantang dan menyenangkan untuk dilakukan dalam proses
kegiatan mengajar di sekolah.
Pembelajaran IPA yang baik dapat dilihat dari Peningkatan hasil belajar
siswa dimana guru hanya sebagai fasilitator sehingga siswa lebih aktif
mendeskripsikan materi yang dibagi tiap kelompoknya. Siswa akan lebih mudah
memahami masalah- masalah yang ada di materi tersebut sehingga mutu tingkat
pendidikan dalam dunia pendidikan baik. Dengan harapan agar siswa menyukai
pelajaran IPA dengan baik dan mendapatkan hasil pembelajaran yang baik pula.
Kenyataannya peneliti melihat bahwa sebagian siswa tidak menyukai
pelajaran IPA. Karena pelajaran IPA di anggap membosankan. Siswa juga susah
3
ceramah, pemberian tugas yang bersifat monoton sehingga siswa sangat pasif dan
kebanyakan diam saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dapat
meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA agar
siswa aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mulai menyukai pembelajaran
IPA. Adapun Strategi atau solusi guru agar siswa aktif, dan menyukai pelajaran
IPA dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan
langkah- langkah penggunaan Group Investigation yaitu siswa dibagi menjadi
kelompok hitorogen di mana tiap kelompok terbagi menjadi 6 kelompok yang
terdiri dari 5 orang dan setiap kelompok memiliki ketua tersendiri. Setelah
membagi menjadi beberapa kelompok maka guru yang sebagai fasilitator
memberikan materi yang berbeda tapi ruang lingkup yang sama tentang materi
Daur Hidup Hewan tersebut. Maka tiap-tiap kelompok memecahkan masalah
yang ada dikelompok dan mendeskripsikan hasil diskusi tiap kelompok dengan
dibacakan tiap- tiap ketua kelompok di depan kelas agar semua kelompok tau apa
hasil diskusi kelompok tersebut dan begitu juga sebaliknya. Guru sebagai
fasilitator mengevaluasi hasil diskusi kelompok semua.
Kenyataannya penulis meneliti hasil belajar siswa masih rendah, Sehingga
Penulis mencoba mencari penyebab mengapa hasil belajar siswa masih rendah di
SD Negeri 105300 Suka Makmur, Ternyata dari pengamatan penulis, guru yang
mengajar masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas sehingga
siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian guru masih belum
4
tentang materi yang akan diajarkan, sehingga anak-anak cenderung kurang
mengerti tentang materi yang disampaikan guru sehingga siswa kebanyakan
bermain saat jam belajar berlangsung dan saat tiba ujian atau pemberian tugas
mereka tidak bisa menyelesaikannya.
Siswa kurang merasa bosan dalam belajar IPA dikarenakan pembelajaran
bersifat monoton sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam menyampaikan materi strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang
optimal karena guru kurang aktif dalam pengorganisasian pembelajaran,
Penyampaian pembelajaran, dan menggunakan media sehingga suasana dalam
kelas kurang kondusif.
Menurut banyak peneliti, bahwa masih sedikit guru (pendidik) yang
berupaya mencari dan mengaplikasikan metode dan model pembelajaran yang
dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang disampaikan
oleh guru. Akibatnya, proses pembelajaran yang dilaksanakan belum sepenuhnya
mencapai tujuan dan sebagian besar guru masih menggunakan komunikasi
searah/guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif serta hasil
belajar siswa sangat rendah.
Penulis mencoba mencari penyebab mengapa hasil belajar siswa masih
rendah dan ternyata dari pengamatan penulis, guru yang mengajar masih
menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan mencatat materi yang
dipelajari tanpa adanya penjelasan atau contoh yang real (nyata). Sebagian guru
5
dipahami tentang materi yang akan diajarkan, sehingga anak-anak cenderung
kurang mengerti tentang materi yang disampaikan guru sehingga siswa
kebanyakan bermain saat jam belajar berlangsung dan saat tiba ujian atau
pemberian tugas mereka tidak bisa menyelesaikannya.
Guru di dalam mengajar juga masih menggunakan kekerasan untuk
menertibkan siswa yang bermain saat jam pelajaran berlangsung. Seharusnya
guru sebagai tenaga pendidik dapat menanamkan nilai - nilai pendidikan karakter
budaya bangsa serta mendeskripsikanya, sehingga diharapkan dapat diaplikasikan
oleh siswa yaitu Sikap dan Prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung
jawab.
Pembelajaran IPA Merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam, pelajaran secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep - konsep, atau
prinsip- prinsip tetapi juga suatu proses penemuan. .
Bagaimana mungkin meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
jika Pihak Sekolah kurang memperhatikan kebutuhan prasarana yang memadai di
sekolahnya dan terlebih guru juga kurang paham mengunakan metode dan model
pembelajaran untuk menarik minat belajar siswa dalam menyampaikan materi
6
memberikan tugas saja. Diharapkan nantinya siswa-siswi tidak pilih-pilih mata
pelajaran dan bisa menyukai semua pelajaran terlebih IPA, serta Hasil belajar
siswa juga meningkat dengan baik, sehingga terbentuklah generasi penerus bangsa
yang berkualitas yang dapat membangun negara ini kearah yang lebih baik lagi.
Penulis meneliti guru kurang paham menggunakan sarana dan prasarana
yang ada di sekolah sehingga guru hanya menjelaskan didepan, yang bersifat satu
arah dan lebih di dominasi guru. Akibatnya siswa lebih banyak diam dan hanya
mendengarkan penjelasan guru.
Menurut pengalaman penulis saat menjadi guru PPL di SD Negeri 105300
Suka Makmur menemukan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran IPA. Hal itu dapat dibuktikan dari saat guru menerangkan di
depan kelas, siswa sulit menangkap materi yang disampaikan dan terlihat juga
saat guru mengulang-ulang menanyakan materi tersebut siswa cenderung bingung
dan hanya sebagian mengangkat tangan. Hasil perolehan nilai IPA di kelas IV
Tahun Pelajaran 2016/2017 masih tergolong rendah di bawah nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dari 31 orang siswa hanya 7 orang siswa
mencapai 20 % nilai ketuntasan sedangkan 24 orang siswa 80 % tidak mencapai
ketuntasan pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 105300 Suka
Makmur. Setelah melakukan pengamatan terhadap guru beberapa hal yang
menjadi faktor yang menyebabkan tidak tercapainya hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA yaitu : siswa lebih monoton/pasif dalam kegiatan pembelajaran
IPA karena pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah dan
7
memperhatikan siswa tersebut. Hal ini dikarenakan pembelajaran bersifat satu
arah, hanya kepada siswa yang pandai saja sedangkan siswa yang hasil
belajar-nya rendah dibiarkan dan siswa yang ribut tidak diberikan motivasi supaya siswa
mau mendengarkan pembelajaran yang disampaikan guru.
Model Group Investigation (investigasi kelompok) merupakan model
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.
Model ini dibentuk dengan mempertimbangkan keinginan atau minat siswa yang
sama dalam topik tertentu yang sudah dikelompokkan. Selanjutnya siswa
memilih topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas
topik yang dipilih. Setelah itu siswa menyiapkan dan mempresentasikan
laporannya kepada seluruh temannya di kelas.
Model pembelajaran Group Investigation sangat cocok digunakan dalam
pembelajaran IPA terutama di materi/tema daur hidup hewan. Dengan
menggunakan model Group Investigation ini diharapkan siswa dapat membangun
hubungan yang dekat dengan anggota-anggota kelompoknya, dapat bekerjasama
dengan tim dan berbagi pengetahuan satu sama lain sebagai penyelidik dalam
meneliti hewan yang daur hidup sempurna dan tidak sempurna, setelah siswa
selesai membahas materi dengan kelompoknya, salah seorang siswa dari tiap
kelompok agar dapat mewakili kelompoknya untuk menyimpulkan topik yang di
diskusikan di depan kelas sehingga materi tersampaikan kepada teman- temannya.
Oleh sebab itu, maka model pembelajaran ini cocok dalam pembelajaran IPA dan
8
Berdasarkan latar belakang masalah ini, mendorong penulis untuk
membuat penelitian dengan memilih judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ipa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group
Investigation Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli
Serdang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dapat
digambarkan permasalahan yang ditemukan di tempat penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas
2. Siswa kurang berminat dan merasa bosan dalam belajar sehingga siswa
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang aktif dan kurang
optimal dalam Kegiatan Pembelajaran
4. Guru kurang paham menggunaan sarana dan prasarana yang ada.
5. Siswa lebih banyak diam dan mendengarkan penjelasan guru .
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah diatas, dan mengingat adanya
keterbatasan kemampuan, penelitian lebih terfokus pada batasan masalah yang
dikaji yaitu “Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Daur
Hidup Hewan Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang
9
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dapat Ditingkatkan
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD
Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk Meningkatkan hasil pembelajaran siswa dengan melihat
perubahannya dari penggunaan model pembelajaran Group Investigation tersebut
pada pelajaran IPA dengan materi daur hidup hewan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi guru dan siswa dalam
menyajikan pelajaran IPA dengan model pembelajaran Group
Investigation dengan melihat hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukkan dan evaluasi bagi guru-guru yang belum
menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda agar siswa nya
menjadi aktif dan kreatif sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa dapat kita lihat dari angket-angket yang diberikan
siswa dengan pembandingan skor yang didapatnya pada pembelajaran itu
dengan pembelajaran sebelumnya.
4. Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa dunia pendidikan itu penting
119
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar IPA siswa kelas IV yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation memberikan hasil yang lebih baik (Pada
siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar secara klasikal 14 (51,85 %) orang
siswa yang tuntas dan siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar secara
klasikal 25 (92,59%) orang siswa yang tuntas, daripada hasil belajar siswa
sebelum menggunakan menggunakan model pembelajaran Group
Investigation (saat pre-test dilaksanakan, diperoleh nilai ketuntasan belajar
secara klasikal hanya 8 (29.63 % ) orang siswa yang tuntas).
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation(GI) memberikan hasil yang lebih baik
daripada hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model
pembelajaran Group Investigation (GI) yaitu hanya 29.63 % atau 8 orang
siswa yang tuntas. Hal ini dapat diketahui dari Tingkat perbedaan jumlah
perolehan nilai ketuntasan belajar yaitu pada siklus I (51,85 % - 29.63 % =
22,22 % , bertambah 6 orang siswa yang memperoleh nilai tuntas). Dan pada
120
Siklus II perolehan nilai ketuntasan belajar meningkat kembali (92,59% -
51,85% = 40,74% , bertambah 11 orang siswa yang memperoleh nilai tuntas)
3. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran Group Investigation
secara keseluruhan mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah siswa yang bertambah aktif di setiap pertemuan,
berdasarkan hasil yang diperoleh dari lembar observasi.
5.2 Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka
peneliti mempunyai beberapa saran :
1.Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi guru khususnya guru SD
Negeri 105300 Suka makmur diharapkan dapat merancang metode atau model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, salah satunya dengan memakai model pembelajaran Group
Investgation (GI) yang telah dilaksanakan peneliti dikelas IV.
2.Kepada kepala sekolah SD Negeri 105300 Suka makmur diharapkan untuk
lebih memperhatikan efisien dan efektivitas proses pembelajaran yang
dilakukan guru di dalam kelas, dengan menggunakan media yang sudah ada
dikelas dan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang kreatif
dan inovatif dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation
121
3.Kepada peneliti diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini agar
diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai
penyeimbangan teori manapun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:CV. Yrama Widya
B. Uno, Hamzah. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyo N, Agus. 2013. Paduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Jogyakarta: DIVA Prom.
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Irawan, Fikri. 2016. Group Investigation. http://vickriirawan.blogspot.co.id/ 2015/06/group-investigation.html. Diakses 2 Desember 2016
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Istarani, Pulungan dan Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada.
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kurniasih, Imas dan Berlin.2015.Ragam pengembangan model pembelajaran.Yogyakarta: Kata Pena
Ngalimun. 2012. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja pressindo.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Computer. Bandung: Alfabeta.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Siregar, Eveline dan Haris, Abdul. 2010. Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sulaeman, Momon dan Razalib, Rasyid. 2015. Fun Learning Natural Science 4. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Sutikno, Sobry M. 2014. Metode Dan Model - Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Susanto,Ahmad. 2013.Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Jakarta:Prenadamedia Group