• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IV SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR KAB. DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IV SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR KAB. DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI

KELAS IV SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR

KAB. DELI SERDANG TAHUN PELAJARAN

2016 / 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Guru Sekolah Dasar

OLEH

LIDIYA KANDA BR GINTING NIM. 1131111018

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

a. Nama : Lidiya Kanda Br Ginting

b. Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Ambat/ 25 Maret 1995

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Kristen Protestan

e. Status : Belum Menikah

f. Anak Ke : 3 dari 3 bersaudara

g. Alamat : Jln Simpang Jandi Mulia Dusun Mekar

Jaya Kec. Sei Bingai Kab. Langkat

h. Nama Ayah : Alm. Kenal Ginting

i. Nama Ibu : Murni Br Sitepu

j. Alamat Orang Tua : Jln Simpang Jandi Mulia Dusun Mekar

Jaya Kec. Sei Bingai Kab. Langkat

II. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri 054888 Peragahan : Lulus Tahun 2007

b. SMP Negeri 1 Sei Bingai : Lulus Tahun 2010

(6)

i

ABSTRAK

LIDIYA KANDA BR. GINTING, NIM : 1131111018, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran 2016 / 2017”.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA yaitu materi daur hidup hewan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) materi daur hidup hewan di kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Tahun Pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan. Ada 2 siklus, dalam setiap siklus 2 kali pertemuan. Pelaksanaan siklus yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleki. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 27 orang siswa kelas IV, Siswa yang tuntas pada Pre Test 8 (29,63%) siswa, siswa tidak tuntas 19 (70,37%) siswa, nilai rata- rata kelas 55,56. Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya peneliti menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI). Pada Test siklus I, jumlah siswa yang tuntas 14 (51,85%) siswa , jumlah siswatidak tuntas 13 (48,15%) siswa dan nilai rata- rata kelas 64,26. Ini membuktikan adanya peningkatan dari sebelumnya dimana peningkatan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yaitu 51,85%. Pada saat test siklus II, jumlah siswa yang tuntas mencapai 25 (92,59% ) siswa, jumlah siswa yang tidak tuntas hanyak sebanyak 2 (7,41%) siswa dan nilai rata- rata kelas yang dicapai siswa 90.00. Terdapat peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke sklus II yaitu 40,74%. Ini membuktikan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dimulai dari pemberian tes awal (pre test), siklus I dan siklus II. Hal ini berarti hasil yang diperoleh siswa pada tes siklus II sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar secara Klasikal.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa.

Atas segala pertolongan dan kasih-Nya yang selalu melimpah bagi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD

Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran

2016/2017”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar

program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis

hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, Selaku Rektor UNIMED yang

telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di

Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun,MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Dekan Bidang Akademik.

Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD FIP

UNIMED dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon,M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan

PPSD FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik

(8)

6. Ibu Dra. Mastiana Ritongga, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd,

dan Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Penyelaras/Penguji

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan

skripsi ini.

8. Seluruh dosen- dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP

UNIMED.

9. Ibu Soyem,S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 105300 Suka

Makmur, dan Ibu Widya Ningrum sebagai tata usaha di SD Negeri 105300

Suka Makmur, serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian.

10.Bapak Salim Ginting S.Pd SD selaku guru kelas IV SD Negeri 105300

Suka Makmur yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

11.Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan kepada Kedua

Orangtua saya yaitu, Bapak ( Alm. Kenal Ginting, S.Pd), Ibu (Murni Br

Sitepu S.Pd), kakak saya (Pita Sari Br Ginting dan Sri Maria Br Ginting)

serta adik saya (Alm. Josua Emtemanta Ginting) sebagai rasa hormat saya

dan terimakasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan, dukungan,

doa yang telah diberikan penulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan

(9)

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima,

penulis tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan

terimakasih banyak dan selalu bersyukur dan meyerahkan seluruhnya

kepada Tuhan Maha Kuasa.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kejanggalan baik kata- kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu

penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun

demi kesempatan skripsi ini.

Medan,10 April 2017

Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Hakikat belajar ... 10

2.1.2 Hasil belajar ... 14

(11)

vi

2.1.4 Model pembelajaran ... 21

2.1.4.1. Pengertian model pembelajaran ... 21

2.1.4.2. Jenis-jenis model pembelajaran ... 23

2.1.4.3. Pengertian model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 26

2.1.4.4. Langkah- langkah model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 31

2.1.4.5. Kelebihan model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 33

2.1.4.6. Kekurangan model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 34

2.1.5 Karakteristik model pembelajaran Group Investigation (GI) ... 35

2.1.6 Manfaat pembelajaran Group Investigation (GI) ... 36

2.1.7 Tujuan pembelajaran Group Investigation (GI) ... 37

2.1.8 Pembelajaran IPA ... 38

2.1.9 Materi pembelajaran “Daur Hidup Hewan” ... 41

1. Macam - macam daur hidup hewan ... 43

a. Metamorfosis sempurna ... 43

b. Metamorfosis tidak sempurna ... 46

c. Unggas ... 47

2.2 Kerangka Konseptual ... 50

(12)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 52

3.1 Jenis Penelitian ... 52

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52

3.3 Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 53

3.4 Definisi Operasional... 53

3.5 Desain Penelitian ... 54

3.6 Prosedur Penelitian... 55

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.8 Teknik Analisis Data ... 60

3.9 Jadwal Penelitian ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 64

4.2 Hasil Penelitian ... 65

4.2.1 Deskripsikan data kemampuan awal siswa (pre-test) ... 65

4.2.2 Deskripsi data hasil penelitian siklus I ... 70

4.2.3 Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus II ... 88

4.2.4 Deskripsi rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa ... 105

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Hal

1. Tabel 2.1 Model pembelajaran inovatif ... 24

2. Tabel 2.2 Perbandingan pendekatan kelompok penyelidikan

dan pendekatan structural ... 28

3. Tabel 3.1 Kriteria keberhasilan hasil belajar siswa ... 62

4. Tabel 3.2 Perencana waktu untuk penelitian ... 63

5. Tabel 4.1 Hasil pre-test siswa kelas IV SD Negeri 105300

Suka Makmur... 65

6. Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Pre Test ... 6

7. Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa secara Klasikal Pada Pre Test 68

8. Tabel 4.4 Hasil Belajar siswa Pada Post Test Siklus I ... 75

9. Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Tingkat Ketuntasan Pada Siklus I ... 77

10. Tabel 4.6 Hasil Ketuntasan Belajar siswa secara Klasikal Pada Siklus I 77

11. Tabel 4.7 Lembar observasi keaktifan siswa dengan model pembelajaran

Group nvestigation (GI) ... 81

12. Tabel 4.8 Lembar Observasi kemampuan guru model pembelajaranGroup

Investigation (GI) Siklus I ... 84

13. Tabel 4.9 Nilai siswa siklus II dengan model pembelajaran Group

Investigation (GI)...93

14. Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Tingkat ketuntasan klasikal Pada Post Test

(14)

ix

15. Tabel 4.11 Hasil ketuntasan belajar secara klasikal pada post test

Siklus II ... 95

16. Tabel 4.12 Lembar observasi keaktifan siswa dengan model pembelajaran

Group Investigation (GI) Siklus II ... 97

17 Tabel 4.13 Lembar observasi kemampuan guru model pembelajaran Group

Investigation (GI) Siklus II ...100

18. Tabel 4.14 Rekapitulasi nilai Pe Test, Post Test Siklus II ... 105

19. Tabel 4.15 Deskripsi Rekapitulasi Peningkatan hasil belajar siswa pada Pre

Test, Siklus I dan Siklus II ... 107

20. Tabel 4.16 Hasil Ketuntasan Rekapitulasi belajar siswa secara klasikal pada

Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 108

21. Tabel 4.17 Rekapitulasi rata- rata nilai siswa kelas IV SD Negeri 105300

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Gambar 2.1 Metamorfosis Kupu- Kupu... 43

2. Gambar 2.2 Metamorfosis Lalat ... 44

3. Gambar 2.3 Metamorfosis Kumbang ... 44

4. Gambar 2.4 Metamorfosis Nyamuk ... 45

5. Gambar 2.5 Metamorfosis Katak ... 45

6. Gambar 2.6 Metamorfosis Capung ... 46

7. Gambar 2.7 Metamorfosis Belalang ... 46

8. Gambar 2.8 Metamorfosis Kecoa ... 47

9. Gambar 2.9 Daur hidup Ayam ... 48

10. Gambar 2.10 Daur hidup kucing ... 48

11. Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 54

12. Gambar 4.1 Lokasi penelitian dilakukan ... 64

13 Gambar 4.2 Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa pre test ... 69

14. Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan belajar klasikal pada Post Test Siklus I ...79

15. Gambar 4.4 Diagram jumlah siswa yang tuntas pada Post test Siklus II ... 96

16. Gambar 4.5 Grafik Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa ...109

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Lembar Observasi Keaktifitasan Siswa Dengan Model Pembelajaran Group

Investigation

4. Lembar Observasi Kemampuan Guru Model Pembelajaran Group

Investigation

5. Instrumen Soal

6. Kunci Jawaban Instrumen Soal

7. Kisi-kisi soal

8. Daftar Pembagian Kelompok Di Kelas IV Dengan Menggunakan Model

Group Investigation Di SD Negeri 105300 Suka Makmur

9. Jadwal masuk kelas

10.Instrumen mengvalidkan soal

11.Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur

12.Tabulasi Nilai Hasil Jawaban siswa pada saat Pre Test, Siklus I dan Siklus II

13.Nilai siswa Yang redah dan Tinggi

(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada Era Globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin berkembang dari zaman ke zaman menuntut semua manusia untuk

dapat mengimbangi dan mengikuti perkembangan zaman tersebut sehingga tidak

disebut manusia yang tidak moderen atau zaman dulu. Perkembangan zaman dan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarang ini mau tidak mau turut

membawa perubahan pada gaya hidup manusia dibidang sosial, budaya, keimanan

(kepercayaan) sains, maupun didunia pendidikan.

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

latihan; proses, perbuatan, cara mendidik.

Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tidak dipisahkan dengan

upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu dapat dilihat dari segi

(18)

2

pendidikan yang dicapainya, hal ini secara jelas dapat dilihat dalam tujuan

pendidikan nasional.

Upaya keberadaan guru yang berkualitas merupakan syarat mutlak

hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Guru sesungguhnya

diharapkan menjadi masyarakat yang memiliki pengetahuan luas dan pemahaman

yang mendalam. Disamping penugasan materi, guru juga dituntut memiliki

keragaman metode dan model pembelajaran, karena tidak ada satu metode atau

model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang beragam. Apabila konsep pembelajaran tersebut dipahami oleh para guru,

maka upaya mendesain pembelajaran bukan menjadi beban tetapi menjadi

pekerjaan yang menantang dan menyenangkan untuk dilakukan dalam proses

kegiatan mengajar di sekolah.

Pembelajaran IPA yang baik dapat dilihat dari Peningkatan hasil belajar

siswa dimana guru hanya sebagai fasilitator sehingga siswa lebih aktif

mendeskripsikan materi yang dibagi tiap kelompoknya. Siswa akan lebih mudah

memahami masalah- masalah yang ada di materi tersebut sehingga mutu tingkat

pendidikan dalam dunia pendidikan baik. Dengan harapan agar siswa menyukai

pelajaran IPA dengan baik dan mendapatkan hasil pembelajaran yang baik pula.

Kenyataannya peneliti melihat bahwa sebagian siswa tidak menyukai

pelajaran IPA. Karena pelajaran IPA di anggap membosankan. Siswa juga susah

(19)

3

ceramah, pemberian tugas yang bersifat monoton sehingga siswa sangat pasif dan

kebanyakan diam saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dapat

meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA agar

siswa aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mulai menyukai pembelajaran

IPA. Adapun Strategi atau solusi guru agar siswa aktif, dan menyukai pelajaran

IPA dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan

langkah- langkah penggunaan Group Investigation yaitu siswa dibagi menjadi

kelompok hitorogen di mana tiap kelompok terbagi menjadi 6 kelompok yang

terdiri dari 5 orang dan setiap kelompok memiliki ketua tersendiri. Setelah

membagi menjadi beberapa kelompok maka guru yang sebagai fasilitator

memberikan materi yang berbeda tapi ruang lingkup yang sama tentang materi

Daur Hidup Hewan tersebut. Maka tiap-tiap kelompok memecahkan masalah

yang ada dikelompok dan mendeskripsikan hasil diskusi tiap kelompok dengan

dibacakan tiap- tiap ketua kelompok di depan kelas agar semua kelompok tau apa

hasil diskusi kelompok tersebut dan begitu juga sebaliknya. Guru sebagai

fasilitator mengevaluasi hasil diskusi kelompok semua.

Kenyataannya penulis meneliti hasil belajar siswa masih rendah, Sehingga

Penulis mencoba mencari penyebab mengapa hasil belajar siswa masih rendah di

SD Negeri 105300 Suka Makmur, Ternyata dari pengamatan penulis, guru yang

mengajar masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas sehingga

siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian guru masih belum

(20)

4

tentang materi yang akan diajarkan, sehingga anak-anak cenderung kurang

mengerti tentang materi yang disampaikan guru sehingga siswa kebanyakan

bermain saat jam belajar berlangsung dan saat tiba ujian atau pemberian tugas

mereka tidak bisa menyelesaikannya.

Siswa kurang merasa bosan dalam belajar IPA dikarenakan pembelajaran

bersifat monoton sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam menyampaikan materi strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang

optimal karena guru kurang aktif dalam pengorganisasian pembelajaran,

Penyampaian pembelajaran, dan menggunakan media sehingga suasana dalam

kelas kurang kondusif.

Menurut banyak peneliti, bahwa masih sedikit guru (pendidik) yang

berupaya mencari dan mengaplikasikan metode dan model pembelajaran yang

dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang disampaikan

oleh guru. Akibatnya, proses pembelajaran yang dilaksanakan belum sepenuhnya

mencapai tujuan dan sebagian besar guru masih menggunakan komunikasi

searah/guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif serta hasil

belajar siswa sangat rendah.

Penulis mencoba mencari penyebab mengapa hasil belajar siswa masih

rendah dan ternyata dari pengamatan penulis, guru yang mengajar masih

menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan mencatat materi yang

dipelajari tanpa adanya penjelasan atau contoh yang real (nyata). Sebagian guru

(21)

5

dipahami tentang materi yang akan diajarkan, sehingga anak-anak cenderung

kurang mengerti tentang materi yang disampaikan guru sehingga siswa

kebanyakan bermain saat jam belajar berlangsung dan saat tiba ujian atau

pemberian tugas mereka tidak bisa menyelesaikannya.

Guru di dalam mengajar juga masih menggunakan kekerasan untuk

menertibkan siswa yang bermain saat jam pelajaran berlangsung. Seharusnya

guru sebagai tenaga pendidik dapat menanamkan nilai - nilai pendidikan karakter

budaya bangsa serta mendeskripsikanya, sehingga diharapkan dapat diaplikasikan

oleh siswa yaitu Sikap dan Prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung

jawab.

Pembelajaran IPA Merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam, pelajaran secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep - konsep, atau

prinsip- prinsip tetapi juga suatu proses penemuan. .

Bagaimana mungkin meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA

jika Pihak Sekolah kurang memperhatikan kebutuhan prasarana yang memadai di

sekolahnya dan terlebih guru juga kurang paham mengunakan metode dan model

pembelajaran untuk menarik minat belajar siswa dalam menyampaikan materi

(22)

6

memberikan tugas saja. Diharapkan nantinya siswa-siswi tidak pilih-pilih mata

pelajaran dan bisa menyukai semua pelajaran terlebih IPA, serta Hasil belajar

siswa juga meningkat dengan baik, sehingga terbentuklah generasi penerus bangsa

yang berkualitas yang dapat membangun negara ini kearah yang lebih baik lagi.

Penulis meneliti guru kurang paham menggunakan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah sehingga guru hanya menjelaskan didepan, yang bersifat satu

arah dan lebih di dominasi guru. Akibatnya siswa lebih banyak diam dan hanya

mendengarkan penjelasan guru.

Menurut pengalaman penulis saat menjadi guru PPL di SD Negeri 105300

Suka Makmur menemukan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam

memahami pelajaran IPA. Hal itu dapat dibuktikan dari saat guru menerangkan di

depan kelas, siswa sulit menangkap materi yang disampaikan dan terlihat juga

saat guru mengulang-ulang menanyakan materi tersebut siswa cenderung bingung

dan hanya sebagian mengangkat tangan. Hasil perolehan nilai IPA di kelas IV

Tahun Pelajaran 2016/2017 masih tergolong rendah di bawah nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dari 31 orang siswa hanya 7 orang siswa

mencapai 20 % nilai ketuntasan sedangkan 24 orang siswa 80 % tidak mencapai

ketuntasan pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 105300 Suka

Makmur. Setelah melakukan pengamatan terhadap guru beberapa hal yang

menjadi faktor yang menyebabkan tidak tercapainya hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPA yaitu : siswa lebih monoton/pasif dalam kegiatan pembelajaran

IPA karena pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah dan

(23)

7

memperhatikan siswa tersebut. Hal ini dikarenakan pembelajaran bersifat satu

arah, hanya kepada siswa yang pandai saja sedangkan siswa yang hasil

belajar-nya rendah dibiarkan dan siswa yang ribut tidak diberikan motivasi supaya siswa

mau mendengarkan pembelajaran yang disampaikan guru.

Model Group Investigation (investigasi kelompok) merupakan model

pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.

Model ini dibentuk dengan mempertimbangkan keinginan atau minat siswa yang

sama dalam topik tertentu yang sudah dikelompokkan. Selanjutnya siswa

memilih topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas

topik yang dipilih. Setelah itu siswa menyiapkan dan mempresentasikan

laporannya kepada seluruh temannya di kelas.

Model pembelajaran Group Investigation sangat cocok digunakan dalam

pembelajaran IPA terutama di materi/tema daur hidup hewan. Dengan

menggunakan model Group Investigation ini diharapkan siswa dapat membangun

hubungan yang dekat dengan anggota-anggota kelompoknya, dapat bekerjasama

dengan tim dan berbagi pengetahuan satu sama lain sebagai penyelidik dalam

meneliti hewan yang daur hidup sempurna dan tidak sempurna, setelah siswa

selesai membahas materi dengan kelompoknya, salah seorang siswa dari tiap

kelompok agar dapat mewakili kelompoknya untuk menyimpulkan topik yang di

diskusikan di depan kelas sehingga materi tersampaikan kepada teman- temannya.

Oleh sebab itu, maka model pembelajaran ini cocok dalam pembelajaran IPA dan

(24)

8

Berdasarkan latar belakang masalah ini, mendorong penulis untuk

membuat penelitian dengan memilih judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ipa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group

Investigation Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli

Serdang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dapat

digambarkan permasalahan yang ditemukan di tempat penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas

2. Siswa kurang berminat dan merasa bosan dalam belajar sehingga siswa

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

3. Strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang aktif dan kurang

optimal dalam Kegiatan Pembelajaran

4. Guru kurang paham menggunaan sarana dan prasarana yang ada.

5. Siswa lebih banyak diam dan mendengarkan penjelasan guru .

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah-masalah diatas, dan mengingat adanya

keterbatasan kemampuan, penelitian lebih terfokus pada batasan masalah yang

dikaji yaitu “Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Daur

Hidup Hewan Di Kelas IV SD Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang

(25)

9

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dapat Ditingkatkan

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Di Kelas IV SD

Negeri 105300 Suka Makmur Kab. Deli Serdang Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Untuk Meningkatkan hasil pembelajaran siswa dengan melihat

perubahannya dari penggunaan model pembelajaran Group Investigation tersebut

pada pelajaran IPA dengan materi daur hidup hewan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi guru dan siswa dalam

menyajikan pelajaran IPA dengan model pembelajaran Group

Investigation dengan melihat hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukkan dan evaluasi bagi guru-guru yang belum

menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda agar siswa nya

menjadi aktif dan kreatif sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa dapat kita lihat dari angket-angket yang diberikan

siswa dengan pembandingan skor yang didapatnya pada pembelajaran itu

dengan pembelajaran sebelumnya.

4. Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa dunia pendidikan itu penting

(26)

119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar IPA siswa kelas IV yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation memberikan hasil yang lebih baik (Pada

siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar secara klasikal 14 (51,85 %) orang

siswa yang tuntas dan siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar secara

klasikal 25 (92,59%) orang siswa yang tuntas, daripada hasil belajar siswa

sebelum menggunakan menggunakan model pembelajaran Group

Investigation (saat pre-test dilaksanakan, diperoleh nilai ketuntasan belajar

secara klasikal hanya 8 (29.63 % ) orang siswa yang tuntas).

2. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation(GI) memberikan hasil yang lebih baik

daripada hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model

pembelajaran Group Investigation (GI) yaitu hanya 29.63 % atau 8 orang

siswa yang tuntas. Hal ini dapat diketahui dari Tingkat perbedaan jumlah

perolehan nilai ketuntasan belajar yaitu pada siklus I (51,85 % - 29.63 % =

22,22 % , bertambah 6 orang siswa yang memperoleh nilai tuntas). Dan pada

(27)

120

Siklus II perolehan nilai ketuntasan belajar meningkat kembali (92,59% -

51,85% = 40,74% , bertambah 11 orang siswa yang memperoleh nilai tuntas)

3. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran Group Investigation

secara keseluruhan mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah siswa yang bertambah aktif di setiap pertemuan,

berdasarkan hasil yang diperoleh dari lembar observasi.

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka

peneliti mempunyai beberapa saran :

1.Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi guru khususnya guru SD

Negeri 105300 Suka makmur diharapkan dapat merancang metode atau model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran, salah satunya dengan memakai model pembelajaran Group

Investgation (GI) yang telah dilaksanakan peneliti dikelas IV.

2.Kepada kepala sekolah SD Negeri 105300 Suka makmur diharapkan untuk

lebih memperhatikan efisien dan efektivitas proses pembelajaran yang

dilakukan guru di dalam kelas, dengan menggunakan media yang sudah ada

dikelas dan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang kreatif

dan inovatif dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation

(28)

121

3.Kepada peneliti diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini agar

diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai

penyeimbangan teori manapun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:CV. Yrama Widya

B. Uno, Hamzah. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Cahyo N, Agus. 2013. Paduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Jogyakarta: DIVA Prom.

Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Irawan, Fikri. 2016. Group Investigation. http://vickriirawan.blogspot.co.id/ 2015/06/group-investigation.html. Diakses 2 Desember 2016

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Istarani, Pulungan dan Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kurniasih, Imas dan Berlin.2015.Ragam pengembangan model pembelajaran.Yogyakarta: Kata Pena

Ngalimun. 2012. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja pressindo.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Computer. Bandung: Alfabeta.

(30)

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siregar, Eveline dan Haris, Abdul. 2010. Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sulaeman, Momon dan Razalib, Rasyid. 2015. Fun Learning Natural Science 4. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Sutikno, Sobry M. 2014. Metode Dan Model - Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Susanto,Ahmad. 2013.Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Jakarta:Prenadamedia Group

Gambar

Tabel 2.1   Model pembelajaran inovatif ..................................................
Tabel 4.11 Hasil ketuntasan belajar secara klasikal pada post test

Referensi

Dokumen terkait

Semua karyawan baik yang memiliki tipe kepribadian introvert ataupun ekstrovert diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan

Dengan teknik ini kendala yang dihadapi dari sistem konvensional dapat dipecahkan, seperti hambatan seksual, karena dengan teknik ini dapat diperkenalkan gen

1.. Pada kesempatan ini kita tidak akan mempelajari bagaimana cara membuat pola dasar seperti yang ada pada gambar di atas, tetapi gambar pola dasar di atas dimaksudkan

Evaluasi dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antara ENSO (El Nino Southern Oscillation) dengan curah hujan lokal dan pranata mangsa1.

tindakan yang akan dilakukan guru, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran. matematika

Permainan merupakan manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Khususnya untuk perkembangan kemampuanan berhitung, sehingga pada. saatnya nanti anak lebih siap

Untuk mengetahui dan menganalisis sehat atau tidaknya kinerja keuangan.

Aksesi Kendal memiliki karakter hasil bobot basah rimpang yang lebih tinggi serta memiliki potensi dan prediksi hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan