• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN DISIPLIN DIRI SISWA DILIHAT DARI POLA ASUH ORANG TUA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN DISIPLIN DIRI SISWA DILIHAT DARI POLA ASUH ORANG TUA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN DISIPLIN DIRI SISWA DILIHAT DARI POLA

ASUH ORANG TUA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5

STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:

MASDALIMAH PASARIBU

NIM 1121151002

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PERBEDAAN DISIPLIN DIRI SISWA DILIHAT DARI POLA

ASUH ORANG TUA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5

STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

MASDALIMAH PASARIBU

NIM 1121151002

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Masdalimah Pasaribu

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Pasar Ujung Batu, 06 Desember 1993 c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Status : Belum Menikah f. Nama Ayah : H. Alinafiah Pasaribu g. Nama Ibu : Hj. Delina Hasibuan h. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

i. Alamat Orang Tua : Pasar Ujung Batu, Sosa

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SDN 0401 Pasar Ujung Batu, Sosa 2006 b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Sosa 2009

(8)

i

ABSTRACT

Masdalimah Pasaribu. The Differences of Student’s Self Discipline Seen From Parent’s Parenting of student Class IX SMPN 5 Stabat Academic Year 2015/2016. A Essay. Faculty of Education, State University of Medan, 2016.

This research aims to determine the differences of student’s self discipline

seen from Parent’s Parenting of student class IX SMP Negeri 5 Stabat. The population in this research was all the students class IX SMP Negeri 5 Stabat. Sample in this research were 72 students that assigned by non random sampling technique. The data research was collected through a questionnaire and analyzed by using descriptive analysis techniques and comparative hypothesis testing using one-way ANOVA with SPSS-20 for windows.

Based on the result of data analysis, parenting that applied by student’s

parents belong to the medium / good category with average value is 58.84% and

student’s self discipline of class IX SMP Negeri 5 Stabat also classified into good category with average value is 50.48%. Upbringing instilled parents have a

medium role in the formation of student’s self discipline because it gives the

effect that is 28.60% to the student’s self discipline of SMP Negeri 5 Stabat, while

the remaining is 71.40%. Student’s self discipline is influenced by other factors

that didn’t observed in this research. Overall, the authoritarian parent’s parenting

determine as much as 7.20%, in the formation of student’s self discipline, the

authoritative parenting determine as much as 64.40% in the formation of student’s

self discipline, and permissive parent’s parenting determine as much as 52.30% in

the formation of student’s self discipline.

The hypothesis was tested by using one way ANOVA formula with SPSS, making decision is based on the probability value which if Fcount > Ftable then Ho is

accepted or the average of the three populations are not same. When Fcount < Ftable

then Ha is accepted or the average of the three populations are same. According to the table above, then got value of tcount = 42.576. with probability value (sig) =

0.000 and Ftable = 3,13. Therefore, Ho is rejected and Ha is accepted or the average

of the three populations are not same. It can be concluded that "There is the

differences in student’s self discipline seen from the authoritarian, authoritative and permissive parenting of students class IX SMP Negeri 5 Stabat".

(9)

ii

ABSTRAK

Masdalimah Pasaribu. Perbedaan Disiplin Diri Siswa Dilihat Dari Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh oarng tua siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 siswa yang ditetapkan dengan teknik non random sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui angket dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis komparatif menggunakan one way anova dengan bantuan SPSS for. 20.

Berdasarkan hasil analisis data, pola asuh yang diterapkan orang tua siswa tergolong ke dalam kategori sedang/baik dengan nilai rata-rata 58.84% dan disiplin diri siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat juga tergolong kedalam kategori baik dengan nilai rata-rata 50.48%. Pola asuh yang ditanamkan orang tua mempunyai peranan yang sedang dalam membentuk disiplin diri siswa karena memberikan pengaruh sebesar 28.60% terhadap disiplin diri siswa SMP Negeri 5 Stabat, sedangkan sisanya 71.40%. disiplin diri siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teramati pada penelitian ini. Secara keseluruhan pola asuh orang tua yang otoritarian menentukan sebesar 7.20%, dalam pembentukan disiplin diri siswa, pola asuh otoritatif menentukan sebesar 64.40% dalam pembentukan disiplin diri siswa, dan pola asuh orang tua yang permisif menentukan sebesar -52.30% dalam pembentukan disiplin diri siswa.

Hipotesis diuji menggunakan rumus one way anova dengan bantuan SPSS, Pengambilan keputusan berdasarkan nilai F yaitu apabila Fhitung > Ftabel maka Ha

diterima atau ketiga rata-rata populasi tidak sama. Apabila Fhitung < Ftabel maka Ho

diterima atau ketiga rata-rata populasi sama. Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh nilai Fhitung = 42.576. dengan nilai probablilitas (sig) = 0.000 dan Ftabel =

3,13. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau rata-rata ketiga populasi tidak

sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Terdapat perbedaan disiplin

diri siswa dilihat dari pola asuh otoritarian, otoritatif, dan permisif kelas IX SMP

Negeri 5 Stabat”.

(10)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT semata, yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita sekalian dan khususnya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam program studi Bimbingan Konseling, Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Perbedaan Disiplin Diri Siswa

Dilihat Dari Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Stabat

Tahun Ajaran 2015/2016”, banyak pihak yang berjasa membantu penulis, untuk

itu penulis mengucapkan terima kasih, terutama kepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih dan sayang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(11)

iv

4. Terima Kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd, selaku pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari rencana pengajuan judul sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nasrun, MS, Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons, serta kepada Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, Kons, S.Psi selaku dosen penguji penulis, penulis ucapkan terima kasih.

6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Seluruh Staf Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 8. Kepala dan wakil kepala sekolah SMP Negeri 5 Stabat beserta seluruh guru,

staf, dan para siswa yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Ayahanda tersayang H. Ali Hanafiah Pasaribu dan Ibunda tercinta Hj. Delina Hasibuan yang tiada henti-hentinya mendoakan, mencinta dan memberikan kasih sayang yang penuh kepada penulis.

10.Terima kasih kepada saudara-saudaraku yang sangat kucintai dan kusayangi yang selalu mendukung dan memotivasi yaitu Maslaini Pasaribu, S.Pd, Arlina Syuhriani Pasaribu dan Edriwan Pasaribu, S.H, Juga kepada kedua abang ipar ku, Ahmad Hafiz dan Imron Rosadi Lubis, S.Pd serta kakak iparku Siti Halimah, Am.Keb.

(12)

v

12.Terima kasih kepada kak Dami Sari Simatupang, bang Susandi, Naufal, Azi dan Ifa yang berada di jln. Kemenangan gang Pribadi yang sudah seperti keluarga bagi penulis.

13.Kepada bang sundut Azhari, S.Pd, Elyanda Faizal, Triana Hamidah Jambak, Sri Dwi Astari dan Asmira Pratiwi penulis ucapkan terima kasih.

14.Kepada teman-teman satu dosen pembimbing: Fajaruddin Kelana, Septia Kharani Rambe, Shirley Kristanty Simanjuntak, Roisah Mudana Husein, dan Adelina Sari Daulay.

15.Kepada teman-teman BK Reguler 2012 dan teman-teman selama PPLT di SMP Negeri 5 Stabat penulis ucapkan terima kasih.

Akhirnya pada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu, kemampuan, dan pengalaman yang penulis miliki dalam penyajiannya. Penulis juga berharap semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(13)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... ... 6

1.3. Pembatasan Masalah ... ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ... 9

2.1. Kerangka Teori ... ... 9

2.1.1. Disiplin Diri ... ... 9

2.1.1.1. Pengertian Disiplin ... 9

2.1.1.2. Perkembangan Disiplin ... 10

2.1.1.3. Unsur-Unsur Disiplin ... 12

(14)

vii

2.1.1.5. Penanggulangan Disiplin... 17

2.1.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Diri 18

2.1.1.7. Upaya Membantu Siswa Mengembangkan Disiplin Diri... 20

2.1.1.8. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri ... 21

2.1.2. Pola Asuh... 23

2.1.2.1. Pengertian Pola Asuh... 23

2.1.2.2. Jenis-Jenis Pola Asuh... .... 25

2.1.2.3. Aspek-Aspek Pola Asuh... 33

2.2.Kerangka Berpikir ... .... 35

2.3.Hipotesis Penelitian ... ... .... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... .... 38

3.1. Jenis Penelitian ... .... 38

3.2. Populasi dan Sampel ... .... 38

3.2.1. Populasi ... 38

3.2.2. Sampel ... 39

3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... .... 40

3.3.1. Variabel Penelitian ... .... 40

3.3.2. Definisi Operasional Variabel ... .... 40

3.3.2.1. Pola Asuh Orang Tua ... 40

3.3.2.2. Disiplin Diri ... .... 41

3.4. Desain Penelitian ... .... 41

(15)

viii

3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian ... .... 45

3.6.1. Uji Validitas ... 45

3.6.2. Uji Reliabilitas ... 46

3.7. Teknik Analisis Data …... 47

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .... 49

3.8.1. Lokasi Penelitian ... 49

3.8.2. Waktu Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 51

4.1.1. Deskripsi Keadaan SMP Negeri 5 Stabat ... 51

4.1.2. Persiapan Penelitian ... 52

4.1.3. Pelaksanaan Penelitian ... 53

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 53

4.2.1. Pelaksanaan Uji Coba ... 53

4.2.1.1. Uji Validitas ... 54

4.2.1.2. Uji Reliabilitas ... 58

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

4.3.1. Nilai Rata-Rata Variabel Pola Asuh ... 60

4.3.2. Nilai Rata-Rata Variabel Pola Asuh Otoritarian ... 61

4.3.3. Nilai Rata-Rata Variabel Pola Asuh Otoritatif ... 63

4.3.4. Nilai Rata-Rata Variabel Pola Asuh Permisif ... 64

4.3.5. Nilai Rata-Rata Variabel Disiplin Diri ... 65

4.4. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 67

(16)

ix

4.4.2. Tingkat Kecenderungan Variabel Pola Asuh Otoritarian .. 68

4.4.3. Tingkat Kecenderungan Variabel Pola Asuh Otoritatif ... 69

4.4.4. Tingkat Kecenderungan Variabel Pola Asuh Permisif ... 70

4.4.5. Tingkat Kecenderungan Variabel Disiplin Diri ... 71

4.5. Pengujian Persyaratan Analisis ... 73

4.5.1. Uji Normalitas ... 73

4.5.2. Uji Homogenitas ... 73

4.6. Pengujian Hipotesis ... 74

4.6.1. Perbedaan Disiplin Diri Dilihat Dari Pola Asuh Orang Tua 75 4.7. Pembahasan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1. Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

(17)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Populasi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Stabat ... 39

Tabel 2 Penelitian Anava ... 41

Tabel 3 Pemberian Skor Angket ... 43

Tabel 4 Kisi-Kisi Angket Pola Asuh Orang Tua ... 44

Tabel 5 Kisi-Kisi Angket Disiplin Diri Siswa... 44

Tabel 6 Klasifikasi Reliabilitas ... 47

Tabel 7 Matriks Perencanaan Pelaksanaan Penelitian ... 50

Tabel 8 Hasil Validitas Pola Asuh Orang Tua ... 55

Tabel 9 Hasil Validitas Disiplin Diri Siswa ... 56

Tabel 10 Hasil Uji Coba Angket Pola Asuh Orang Tua ... 56

Tabel 11 Hasil Uji Coba Angket Disiplin Diri Siswa ... 57

Tabel 12 Reliabilitas Pola Asuh Orang Tua ... 58

Tabel 13 Ringkasan Deskriptif Data Setiap Variabel ... 59

Tabel 14 Distribusi Skor Pola Asuh Orang Tua ... 60

Tabel 15 Distribusi Skor Pola Asuh Orang Tua Otoritarian ... 62

Tabel 16 Distribusi Skor Pola Asuh Orang Tua Otoritatif ... 63

Tabel 17 Distribusi Skor Pola Asuh Orang Tua Permisif ... 64

Tabel 18 Distribusi Skor Disiplin Diri Siswa ... 65

Tabel 19 Kriteria Klasifikasi Skor ... 67

Tabel 20 Tingkat Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua ... 67

Tabel 21 Tingkat Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua Otoritarian .. 68

(18)

xi

Tabel 23 Tingkat Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua Permisif ... 70

Tabel 24 Frekuensi Pola Asuh Otoritarian, Otoritatif, Permisif ... . 71

Tabel 25 Tingkat Kecenderungan Disiplin Diri Siswa ... 72

(19)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Perbedaan Antara Variabel Bebas Dan Terikat ... 37

Gambar 2 Diagram Batang Pola Asuh Orang Orang Tua ... 61

Gambar 3 Diagram Batang Disiplin Diri Siswa ... 66

Gambar 4 Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Pola Asuh ... 68

Gambar 5 Diagram Batang Frekuensi Ketiga Pola Asuh Orang Tua ... 71

(20)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Pola Asuh Orang Tua Sebelum Uji Instrumen ... 87

Lampiran 2 Angket Disiplin Diri Siswa Sebelum Uji Instrumen ... ... 90

Lampiran 3 Jawaban Pernyataan Angket Pola Asuh Orang Tua ... 92

Lampiran 4 Skor Jawaban Pernyataan Angket Pola Asuh Orang Tua .. ... 95

Lampiran 5 Jawaban Pernyataan Angket Disiplin Diri Siswa ... ... 97

Lampiran 6 Skor Jawaban Pernyataan Disiplin Diri Siswa ... ... 99

Lampiran 7 Analisis Validitas Pernyataan Pola Asuh Otoritarian ... ... 101

Lampiran 8 Analisis Validitas Pernyataan Pola Asuh Otoritatif ... ... 103

Lampiran 9 Analisis Validitas Pernyataan Pola Asuh Permisif ... ... 105

Lampiran 10 Ringkasan Perhitungan Validitas Pola Asuh ... .... 107

Lampiran 11 Analisis Validitas Pernyataan Disiplin Diri Siswa ... ... 109

Lampiran 12 Reliabilitas Pernyataan Pola Asuh Otoritarian ... ... 111

Lampiran 13 Reliabilitas Pernyataan Pola Asuh Otoritatif ... ... 113

Lampiran 14 Reliabilitas Pernyataan Pola Asuh Permisif ... ... 115

Lampiran 15 Reliabilitas Pernyataan Disiplin Diri Siswa ... ... 118

Lampiran 16 Angket Pola Asuh Orang Tua ... ... 121

Lampiran 17 Angket Disiplin Diri Siswa ... ... 124

Lampiran 18 Jawaban Pernyataan Angket Pola Asuh Orang Tua ... ... 126

Lampiran 19 Skor Jawaban Pernyataan Angket Pola Asuh Orang Tua .. ... 129

Lampiran 20 Jawaban Pernyataan Angket Disiplin Diri Siswa ... ... 132

Lampiran 21 Skor Jawaban Pernyataan Angket Disiplin Diri Siswa ... ... 135

(21)

xiv

Lampiran 23 Perhitungan Statistik Dasar ... ... 140

Lampiran 24 Uji Normalitas Dan Homogenitas ... ... 149

Lampiran 25 Uji Hipotesis One Way Anava ... ... 151

Lampiran 26 Disiplin Diri Siswa Dilihat Dari Pola Asuh Otoritarian ... ... 155

Lampiran 27 Disiplin Diri Siswa Dilihat Dari Pola Asuh Otoritatif ... ... 158

Lampiran 28 Disiplin Diri Siswa Dilihat Dari Pola Asuh Permisif ... ... 161

Lampiran 29 Tabel Harga Kritis Dari R Product Moment ... ... 164

Lampiran 30 Tabel F Analisis Varians Satu Arah ... ... 165

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan sangat menentukan bagi perkembangan serta kualitas diri individu dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap orang di dunia. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pendidikan karakter di Indonesia diaplikasikan pada setiap jenjang pendidikan. Salah satu nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa disebutkan dalam Kementerian Pendidikan Nasional (2010:9) “yaitu disiplin, suatu tindakan

(23)

2

Perilaku disiplin diri memberikan berbagai manfaat. Disiplin diri mengajarkan seseorang untuk mengikuti aturan yang berlaku sehingga terbiasa dengan keteraturan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Widayanti (2012:106) bahwa “ciri khas dari orang yang sukses lahir dan bathin adalah memiliki disiplin

diri (self discipline)”. Melalui kedisiplinan manusia dapat mengembangkan potensi dahsyat yang ada dalam dirinya. Mereka menggapai puncak sukses bukan karena sebuah tindakan melainkan sebuah kebiasaan. Dengan kata lain kedisiplinan yang dimiliki seseorang tidak muncul secara spontan dalam diri manusia.

Hamalik (2010:108), mengungkapkan bahwa “kedisiplinan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor internal berasal dari diri sendiri sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi disiplin diri yaitu keadaan keluarga. Pendidikan dan pembinaan anak dalam keluarga sangat menentukan perkembangannya di kemudian hari termasuk disiplin dirinya. “Pendidikan anak harus dilakukan melalui tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah, dan organisasi”

(Hasan, 2013:18). Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara (dalam Shochib, 2010:10):

(24)

3

Dengan demikian, pendidikan dalam keluarga memiliki nilai yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian, perilaku serta sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan psikologis anak, sebab didalam keluargalah seorang anak mulai belajar tentang kehidupan melalui keteladanan yang diberikan kedua orangtuanya.

Sebelum seorang anak mengikuti pendidikan di sekolah, anak terlebih dahulu akan mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Dalam pendidikan, orang tua memegang peranan sebagai mediator antara anak dan masyarakatnya, antara anak dengan norma-norma kehidupan, antara anak dengan orang dewasa, dan tentunya visi orang tua masing-masing. Pendidikan tersebut diperoleh anak dari cara orang tua memberikan pengasuhan. Anak menjadikan orang tua sebagai model atau contoh dalam kehidupan sehari-hari. Pengasuhan orang tua dan pengalaman diri dari masa kecil hingga tumbuh besar sangat berpengaruh bagi kedisiplinan diri anak. Berkaitan dengan pengasuhan, terdapat tiga gaya pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anaknya, yaitu pola asuh otoritarian, otoritatif, dan permisif” Santrock, (dalam Baumrind, 2007:167).

Pola asuh otoritarian menetapkan standar mutlak yang harus dituruti. “Gaya yang membatasi dan menghukum, dimana orang tua mendesak anak untuk mengikuti arahan orang tua dan menghormati pekerjaan dan upaya orang tua” Santrock (Baumrind, 2007:167). Anak-anak dengan orang tua seperti ini cenderung memiliki kompetensi dan tanggung jawab sedang, cenderung menarik diri secara sosial, dan tidak memiliki sikap spontanitas.

(25)

4

berupa hukuman jika anak-anak mereka berperilaku buruk dan tidak seperti yang mereka harapkan. Anak dibentak, dimarahi, bahkan tak jarang dipukul jika melakukan kesalahan. Pandangan ini sepenuhnya keliru. Anak, seperti individu lain mempunyai keinginan yang sama untuk merasa diterima dan perilaku mereka diarahkan untuk memenuhi keinginan tersebut. Tanpa pemahaman dan pengetahuan tentang tujuan masing-masing anak, adalah tidak mungkin memahami dan mengubah perilaku anak tersebut.

Pola asuh otoritatif akan menerima dan melibatkan anak sepenuhnya. “Orang tua ini memiliki tingkat pengendalian yang tinggi dan mengharuskan

anak-anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan sosial sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Akan tetapi mereka tetap memberi kehangatan, bimbingan, dan komunikasi dua arah” (Hasan, 2013:26). Anak dari orang tua seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, tegas terhadap diri sendiri, dan mau bekerja sama dengan orang tua.

Selanjutnya pola asuh permisif adalah “responsif, dan sedikit memberikan tuntutan pada anak-anaknya” (Hasan, 2013:27). Orang tua yang serba membolehkan (permisif) akan mendorong anak tidak menuruti aturan, cenderung tidak percaya diri, mendominasi, egosentris, mengalami kesulitan untuk mengendalikan perilakunya dan kesulitan dalam hubungan dengan teman sebaya (peer).

(26)

5

kekurangan dan kelebihan yang harus diketahui serta dipahami orang tua. Orang tua harus selektif dalam memilih pola asuh yang dapat memberikan pengaruh positif bagi keluarga dalam menanamkan disiplin diri kepada anak. Seperti kata Ariesandi (2008:230) “orang tua yang baik menunjukkan dan memperbaiki

kesalahan anak, namun orang tua yang hebat mengajarkan cara berfikir dan mengembangkan kesadaran melalui teladan”.

Dari hasil penelitian Yana (2013:42), membuktikan bahwa, “jika pola asuh orang tua meningkat, maka kedisiplinan belajar warga belajar juga meningkat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua permisif dengan kedisiplinan belajar warga belajar paket B di SKB karo”. Hal

ini juga sejalan dengan penelitian Zulisma (2013:36) menyatakan bahwa, “terdapat perbedaan karakter siswa ditinjau dari pola asuh orang tua di kelas X SMA Negeri 6 Medan, dimana pola asuh yanng demokratis yang paling menentukan dalam pembentukan karakter siswa. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan Ferrington (dalam Shochib, 2010:5) yang menyatakan bahwa:

“sikap orang tua yang kasar dan keras, perilaku orang tua yang menyimpang, dinginnya hubungan antara anak dengan orang tua dan antara ayah dengan ibu, orang tua yang bercerai, dan ekonomi lemah, menjadi pendorong utama anak untuk berperilaku agresif. Perilaku agresif anak pada umur 8 tahun sampai 10 tahun mempengaruhi perilaku agresif mereka pada umur 17 tahun dan 18 tahun”.

(27)

6

disiplin diri siswa, seperti perkelahian antar remaja (geng), balap motor di jalan raya, bolos sekolah, merokok, berbicara kasar dan kotor, dan lain-lain. Latar belakang kasus tersebut dimungkinkan oleh beberapa sebab, antara lain pergaulan kelompok sebaya, pengaruh media massa (film, TV, dan pornografi), lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, dan hilangnya sosok atau figur idealnya. Atau mungkin penyebab utamanya adalah situasi dan kondisi keluarga yang negatif.

Atas dasar kenyataan yang diamati oleh peneliti selama di lapangan, peneliti merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut khususnya yang berkenaan dengan peranan perbedaan pola asuh orang tua terhadap disiplin diri siswa. sehingga penulis mengajukan proposal dengan judul penelitian tentang: “Perbedaan Disiplin Diri Siswa Dilihat Dari Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1) Disiplin diri dapat terbentuk melalui penerapan pola asuh yang baik oleh orang tua.

2) Masih banyak anak/siswa yang menunjukkan perilaku sebagai perwujudan rendahnya disiplin diri.

3) Keseharian anak di dalam keluarga akan menggambarkan keseharian anak di dalam sekolah.

(28)

7

5) Kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “perbedaan disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh orang tua siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: “apakah terdapat perbedaan disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh orang tua siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: “untuk mengetahui perbedaan disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh orang tua siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.6.

Manfaat Penelitian

(29)

8

1) Manfaat Teoretis

Secara teoretis manfaat penelitian ini adalah berkontribusi terhadap pengayaan teori pola asuh orang tua dalam membantu anak mengembangkan disiplin diri.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan mengenai pola asuh orang tua dalam menanamkan disiplin diri pada anak sebagai calon orang tua dan calon guru nantinya.

b. Bagi kepala sekolah, menjalin kerja sama dengan guru-guru dan orang tua siswa, dalam mengembangkan disiplin diri anak.

c. Bagi Konselor, sebagai bahan himpunan data bagi konselor dalam menangani siswa yang bermasalah dalam kedisiplinan diri.

d. Bagi orang tua, sebagai pedoman untuk menerapkan pola asuh yang benar terhadap anak.

(30)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik dan hasil pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Pola asuh yang diterapkan orang tua dalam keluarga siswa kelas IX SMP Negeri 5 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 tergolong kedalam kategori sedang/baik dengan nilai rata-rata 58.84%.

2) Disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh orang tua siswa tergolong ke dalam kategori sedang/baik dengan nilai rata-rata 50.48%.

3) Terdapat perbedaan disiplin diri siswa dilihat dari pola asuh orang tua otoritarian, otoritatif, dan permisif kelas IX SMP Negeri 5 Stabat yaitu:

a. Pola asuh orang tua yang otoritarian menentukan sebesar 7.20 % dalam pemebentukan disiplin diri siswa.

b. Pola asuh orang tua yang otoritatif menentukan sebesar 64.40% dalam pembentukan disiplin diri siswa.

(31)

84

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1) Bagi peneliti, dapat mengetahui jenis pola asuh orang tua yang baik dan benar untuk diterapkan dalam pembentukan disiplin diri siswa/anak. 2) Bagi kepala sekolah, diharapkan agar lebih menjalin kerja sama dengan

guru-guru dan juga orang tua siswa dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 5 Stabat.

3) Bagi konselor, diharapkan agar dapat memberikan layanan konseling kepada siswa yang sering melanggar disiplin di sekolah atau kepada siswa yang kurang memiliki disiplin pada dirinya maupun mencegah untuk seluruh siswa agar terhindar dari perilaku tidak disiplin.

4) Bagi orang tua, diharapkan kiranya agar dapat lebih peduli dalam meningkatkan kedisiplinan diri pada anak baik itu di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat dengan menerapkan pola asuh yang baik dan benar yaitu pola asuh otoritatif.

(32)

85

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Ariesandi. 2008. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arifah, B. 2011. Smart Parenting With Love. Jakarta: Progressio Publishing. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Danim, S. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan. FIP Unimed.

Geldard, D dan K. 2011. Konseling Remaja Pendekatan Proaktif Untuk Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, M. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: DIVA Press.

Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hutabarat, H. 2013. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kreativitas Siswa Kelas X SMA Swasta Budisatrya . Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Khalsa, S. 2008. Pengajaran Disiplin & Harga Diri. Jakarta: PT. Indeks.

Hamalik, O. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Martetty. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V Di SD Negeri 106178 Desa Baru. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Papalia, dkk. 2007. Human Development. New York: McGraw-Hill.

(33)

86

Saragih, S. 2015. Aplikasi SPSS Dalam Statistik Penelitian Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Sukmadinata, N.S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Shochib, M. 2010. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Widayanti, I. 2012. Mendidik Karakter Dengan Karakter. Jakarta: Arga Tilanta. Yana, E. 2013. Pengaruh Pola Asuh Permisif Orang Tua Terhadap Kedisiplinan

Belajar Anak Di Lingkungan Pasar Baru. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Yasyin, S. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.

Yusuf, S. 2012. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zulisma, R. 2013. Perbedaan Karakter Siswa Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua di Kelas X SMA Negeri 6 Medan. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Sumber Internet

Aisyah, S. 2010. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresivitas Anak. Jurnal MEDTEK, (online). Vol.2. No.1 halaman 4 & 6. Diakses 10 Desember 2015.

Gambar

Tabel 23 Tingkat Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua Permisif ......        70
Gambar 1 Bagan Perbedaan Antara Variabel Bebas Dan Terikat ........           37

Referensi

Dokumen terkait

Dari pernyataan diatas jelas terlihat tidak adanya penerapan hukum oleh hakim mengenai SEMA Nomor 4 tahun 2011 pasal 37 dan belum diaturnya perlindungan mengenai

Hubungan Antara Machiavellianism dengan Kecenderungan Perilaku Anti-Korupsi Tipe mach adalah seseorang dengan kecenderungan manipulatif yang sangat berorientasi pada tujuan dan

Selain itu juga membahas konsep dan prinsip dasar pembuatan fashion ornamen dan teknik rekayasa kain ( manipulating fabrics ), dengan berbagai teknik sulaman,

Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang dilimpahkanNya serta kesehatan dan kelancaran dalam proses bimbingan dan

Pada hari ini Jumat tanggal lima bulan juni tahun dua ribu lima belas bertempat diruang sekretariat Unit Layanan Pengadaan Kordinator Pengadilan Tinggi Kendari, telah diadakan

Ketepatan waktu penyelesaian dalam mengurus data yang akan di terima oleh pemohon masih terjadi keterlambatan waktu, hal ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri SMA Negeri 3 Batam tentang manfaat vitamin E untuk mengobati dismenore.. Metode yang digunakan adalah