Oleh : Yemima Purba
4123121085
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Yemima Purba dilahirkan di Jangga, pada tanggal 08 April 1993. Ayah
bernama Pdt. Bismar Purba dan Ibu bernama Lelyana Ritonga, anak pertama dari
3 bersaudara. Pada tahun 1999 penulis memasuki Sekolah Dasar di SD Negeri
066660 Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis memasuki
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 45 Medan dan lulus tahun 2008. Pada
tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 19 Medan dan lulus
tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 20 MEDAN T.P 2015/2016
Yemima Purba (4123121085)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 20 Medan T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 20 Medan yang berjumlah 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak (cluster random sampling) dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas, yaitu kelas XI MS-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas XI MS-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay dengan jumlah 10 soal serta aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas. Penilaian sikap serta keterampilan siswa juga menggunakan lembar pedoman observasi sikap dan keterampilan siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol. Aktivitas siswa serta sikap dan keterampilan siswa dikelas eksperimen lebih baik dibandingkan pada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI
Semester II SMA Negeri 20 Medan T.P 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Sehat Simatupang, M.Si., selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si., Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si., dan
Bapak Dr. Eidi Sihombing, M.Si., selaku dosen pembanding yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Drs. Ratelit
Tarigan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik, kepada Bapak Drs. Rappel
Situmorang, M.Si selaku validator instrumen dan kepada Bapak Purwanto, S.Si,
M.Pd selaku validator instrumen dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta
Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
bapak Mukhlis, S.Pd selaku kepala SMA Negeri 20 Medan, serta bapak dan ibu
guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat
Ayahanda dan Ibunda tercinta Pdt. Bismar Purba dan Lelyana Ritonga yang
senantiasa mendukung penulis dalam doa dan memberikan motivasi, semangat,
dan nasihat yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun
v
tercinta Johnsung Purba dan Nehemia Purba yang juga memberi dukungan doa
dan motivasi yang luar biasa juga, demikian juga keluarga besar tercinta yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih buat semua teman
seperjuangan Fisika Dik B 2012 (FDB) terkhusus buat Victorya sahabat
seperjuangan sejak SMP, Risma si adik termuda, Sarana, Wilvan, Walven,
Taufan, Vivi, dan terima kasih juga buat teman-teman PPL SMP N 1 Berastagi
(Keluarga Posko Terlanjur Bahagia) Fitri my best sister, Steven, Mariatun, Sere,
Sello, Desi, Yossi, Nirwana, Bg Erwin, Bg Romi, Kak Alin, Lily, Dwi, Tika, Leli,
Si patner Jaka, dan Bg Toga. Dan buat semua siswa SMA Negeri 20 Medan
penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya wawasan ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Penulis ii
Abstrak Skripsi iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 8
1.7 Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2 Pengertian Mengajar 10
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 10
2.1.4 Aktivitas Belajar 13
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran 14
2.1.6 Model Pembelajaran Berbasis Masalah 16
2.1.6.1 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah 16 2.1.6.2 Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18 2.1.6.3 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18 2.1.6.4 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis masalah 19 2.1.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran 20
Berbasis Masalah
2.1.6.6 Lingkungan Belajar pada Model Pembelajaran 21 Berbasis Masalah
2.1.6.7 Teori Belajar yang Melandasi Model 21
Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.7 Pembelajaran Konvensional 23
2.1.8 Hasil dari Pembelajaran Berbasis Masalah 24
2.1.9 Media Pembelajaran 24
2.1.9.1 Pengertian Media Pembelajaran 24
2.1.9.2 Manfaat Media dalam Pembelajaran 25
2.1.9.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran 27
2.1.9.4 Pemilihan Media pembelajaran 27
vii
2.1.10.1 Pengertian Media Video Pembelajaran 28 2.1.10.2 Tujuan penggunaan Media Video dalam Pembelajaran 29 2.1.10.3 Manfaat Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran 30 2.1.10.4 Kelebihan dan Kekurangan Media video Pembelajaran 31
2.1.10.5 Penggunaan Media Video di Kelas 32
2.1.11 Kajian Materi 33
2.1.12 Hasil Penelitian yang Relevan 42
2.2 Kerangka Konseptual 43
2.3 Hipotesis 45
BAB III METODE PENELITIAN 46
3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 46
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 46
3.3 Variabel Penelitian 46
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 46
3.5 Prosedur penelitian 47
3.6 Instrumen Penelitian 50
3.6.1 Wawancara Guru 50
3.6.2 Angket siswa 50
3.6.3 Lembar Observasi 50
3.6.4 Tes Hasil Belajar 51
3.7 Validitas Isi Tes Hasil Belajar 52
3.8 Teknik Analisis Data 52
3.8.1 Wawancara Guru 52
3.8.2 Angket Siswa 52
3.8.3 Analisis Data Observasi Aktivitas, Sikap, dan Keterampilan Siswa 52
3.8.4 Tes Hasil Belajar 53
3.8.4.1 Menghitung Mean dan Simpangan Baku 53
3.8.4.2 Uji Normalitas 53
3.8.4.3 Uji Homogenitas 54
3.8.4.4 Uji Hipotesis 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 58
4.1.1 Data pretes kelas eksperiemen dan kelas kontrol 58
4.1.2 Analisis data pretes 59
4.1.3 Observasi Siswa 62
4.1.4 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 67
4.1.5 Analisis data postes 68
4.2 Pembahasan Hasil penelitian 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 73
5.2 Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 75
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Ikhtisar dan Perbandingan Model-model 15
Pembelajaran
Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 19
Tabel 2.3 Hasil Penelitian yang Relevan 42
Tabel 3.1 Desain Penelitian Control Group Pretest-Postest 47
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 51
Tabel 4.1 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 58 Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Pretes 59 Tabel 4.3Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 60
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 60
Tabel 4.5 Uji Hipotesis Kemampuan Awal Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 61
Tabel 4.6 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 62 Tabel 4.7 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen 63 Tabel 4.8 Perkembangan Keterampilan (Psikomotorik) Siswa
Kelas Eksperimen 64
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 65 Tabel 4.10 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Kontrol 66 Tabel 4.11 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 67 Tabel 4.12 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Postes 68 Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 69
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol 69
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Hasil dari Pembelajaran Berbasis Masalah 24
Gambar 2.2 Aliran Fluida pada Pipa 35
Gambar 2.3 Fluida Melalui Penampang 36
Gambar 2.4 Hukum Bernoulli 37
Gambar 2.5 Venturimeter tanpa Manometer 39
Gambar 2.6 Tangki Berlubang 41
Gambar 3.1 Skema Penelitian 49
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 76
Lampiran 2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 160
Lampiran 3 Tes Hasil Belajar 169
Lampiran 4 Pedoman Penilaian Kognitif 171 Lampiran 5 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 172 Lampiran 6 Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 173 Lampiran 7 Pedoman Penilaian Observasi Sikap Siswa 174 Lampiran 8 Lembar Penilaian Observasi Sikap Siswa 175 Lampiran 9 Pedoman Penilaian Observasi Keterampilan Siswa 176 Lampiran 10 Lembar Penilaian Observasi Keterampilan Siswa 177 Lampiran 11 Kisi – kisi Tes Hasil Belajar 178
Lampiran 12 Angket Siswa 196
Lampiran 13 Angket Pembelajaran Guru 199
Lampiran 14 Daftar Nilai Pretes Kelas Eksperimen 203 Lampiran 15 Daftar Nilai Postes Kelas Eksperimen 204 Lampiran 16 Daftar Nilai Pretes Kelas Kontrol 205 Lampiran 17 Daftar Nilai Postes Kelas Kontrol 206 Lampiran 18 Distribusi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 207 Lampiran 19 Distribusi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 213 Lampiran 20 Distribusi Sikap Siswa Kelas Eksperimen 219 Lampiran 21 Distribusi Sikap Siswa Kelas Kontrol 225 Lampiran 22 Distribusi Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 231 Lampiran 23 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 237 Lampiran 24 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 238 Lampiran 25 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians 239 Lampiran 26 Perhitungan Normalitas Data 242 Lampiran 27 Perhitungan Homogenitas Data 246 Lampiran 28 Perhitungan Uji Hipotesis Data 249
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian 254
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan.
Struktur manusia dan situasi di dunia membuat proses belajar mengajar tidak
terhindarkan. Belajar dan diajar merupakan benang-benang dalam tenunan
eksistensi manusia yang tidak dapat disingkirkan dan dihancurkan. Manusia
merupakan makhluk yang penuh ketidaktahuan, sama sekali tidak mengerti dan
tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada hari kemudian. Karenanya, mereka
belajar. Berbeda dengan serangga dan bebatuan, manusia mempelajari banyak hal
pada alam semesta ini. Manusia selalu ingin tahu tentang dunia di sekitarnya.
Sejak dimulainya penuangan gagasan dalam tulisan, manusia telah berupaya
mencari cara untuk menerapkan keteraturan pada keanekaragaman yang luar biasa
dari kejadian-kejadian yang diamatinya. Pencarian keteraturan ini terwujud dalam
berbagai bentuk: pertama agama, kedua seni, ketiga sains.
Dari semua tindakan yang dilakukan manusia, orang pasti akan berharap
bahwa mengajar adalah tindakan yang dilakukan dengan pemikiran yang paling
mendalam dan dengan pengertian yang paling jelas akan sasaran-sasarannya.
Namun ternyata pengharapan ini sangat salah arah sebab sejumlah besar guru
hanya sekedar mengajar, mengajar sebagaimana mereka dulu diajar, menerapkan
kebiasaan yang sudah mendarah daging tanpa direnungkan, tanpa memutuskan
apa yang akan diajarkan dan apa yang akan ditekankan. Jelas tidak dapat
disangkal bahwa hal ini tidak dapat dibenarkan dan tidak bertanggung jawab.
Sementara tuntutan zaman yang semakin berkembang saat ini, siswa harus
berperan aktif dalam membangun sendiri pengetahuannya. Oleh karena itu saat ini
pemerintah menggerakkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centred). Sistem ini juga diterapkan pada semua mata pelajaran termasuk mata
pelajaran fisika.
Pembelajaran fisika di sekolah saat ini masih belum sesuai dengan apa
sekolah-sekolah. Kebanyakan dari guru tersebut masih menggunakan cara
mengajar yang bersifat konvensional dan tidak inovatif. Pembelajaran fisika pada
umumnya masih berorientasi pada guru. Siswa cenderung menerima apa saja yang
dijelaskan oleh guru tanpa harus mengetahui makna dari pelajaran tersebut. Siswa
juga cenderung menghafal pengertian dan rumus, pendekatan pembelajarannya
kurang berhubungan dengan fenomena alam, kehidupan sehari-hari, dan
perkembangan teknologi. Hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurang
termotivasi dalam belajar, siswa menganggap bahwa fisika itu sulit dan
membosankan, sehingga siswa mengalami kesulitan belajar dan menyebabkan
prestasi belajar fisika rendah. Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran pada beberapa
pokok bahasan fisika diperoleh bahwa nilai rata-rata setiap pokok bahasan tidak
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah.
Ketidaktercapaian KKM tersebut mengindikasikan bahwa tingkat penguasaan
konsep siswa belum tercapai. Padahal ketercapain standar kompetensi menurut PP
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I Ketentuan
Umum pasal 1 ayat 6 menyatakan standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 20
Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi fisika bapak
Teguh Prasetya, bahwa hasil ulangan harian fisika belum memuaskan, dimana
nilai rata-rata siswa hanya berkisar antara 40-50. Jika dilihat dari nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60 yang ditetapkan oleh sekolah untuk
menyatakan siswa tuntas dalam belajar fisika. Ketika diwawancara lebih lanjut,
ternyata setiap nilai siswa yang dilaporkan merupakan penilaian tugas pribadi,
kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan
bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih tergolong rendah. Hal
ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen angket yang disebarkan
kepada 39 siswa diperoleh bahwa 51,28 % siswa mengatakan fisika sulit, 17,59
% siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit, 28,20 % siswa menyatakan bahwa
3
dari kesukaan siswa terhadap fisika maka diperoleh 56,41% siswa kurang
menyukai fisika, 10,26% siswa mengatakan fisika tidak menyenangkan, 28,20%
siswa menyukai fisika, dan hanya 5,13% siswa mengatakan sangat suka pelajaran
fisika. Menurut siswa pelajaran fisika sulit dipahami terbukti dari 44,74% siswa
mengatakan bahwa pelajaran fisika sulit dipahami, sementara 15,79% siswa
mengatakan fisika membosankan, 23,68% siswa mengatakan fisika menarik, dan
15,79% siswa mengatakan bahwa fisika itu menyenangkan. Alasan siswa adalah
karena dalam sehari-hari mereka sering diajar dengan model konvensional
sehingga kurang menarik, dimana 43,59% siswa mengatakan mereka sering
diminta hanya mencatat materi, 38,46% mengatakan sering disuruh mengerjakan
soal, 10,26% siswa mengatakan melakukan eksperimen, dan hanya 7,69% siswa
mengatakan belajar dengan berdiskusi.
Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika
dan angket siswa tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang
bervariasi (model konvensinal), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan
terpusat pada guru (teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi
contoh, latihan dan penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru
tidak disesuaikan berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2)
Guru jarang sekali memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi
dengan teman sekelas atau dengan guru dalam upaya mengembangkan
pengetahuan siswa yang menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk
memahami dan menguasai materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh
siswa tidak maksimal. (3) Siswa kebanyakan menghafal materi pelajaran tanpa
ada mengaitkan pelajaran tersebut dengan kehidupan sehari-hari.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan
motivasi siswa mempelajari fisika dengan baik adalah dengan mengubah suasana
pembelajaran yang melibatkan siswa (student centered) dan membuat kondisi
pembelajaran yang menarik. Dalam hal ini peranan guru sangat penting dalam
menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, bertenggang rasa, memberi
kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri, berpendapat sendiri, berdiskusi
untuk mencari jalan keluar bila menghadapi masalah, akan mengembangkan
kemampuan berpikir siswa, cara memecahkan masalah, kepercayaan pada diri
sendiri yang kuat, hasrat ingin tahu, dan usaha menambah pengetahuan atas inisiatif sendiri”. Suasana belajar yang menyenangkan sangat menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika suasana
belajar siswa semakin menyenangkan dalam proses belajar mengajar, maka
semakin besar pula pencapaian prestasi belajar akan didapat oleh siswa. Untuk
mengantisipasi keadaan tersebut, maka guru sangat memegang peranan penting
untuk mengupayakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa memahami
dan menguasai pelajaran fisika. Salah satu alternatif model pembelajaran yang
memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran,
komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah pembelajaran
berbasis masalah. (Rusman, 2012:229)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam
pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul
dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Dalam jurnal yang berjudul “Problem-Based Learning in Teacher Education: Trajectories of Changes”, Barrows, 2000; Hmelo-silver, 2004 dalam Christina De Simone (2014:2) mengatakan bahwa “PBL is learner-centered pedagogical approach that afford learners (including prospective and certified teachers) oppurtunities engage in
goal-directed inquiry. Learners work collaboratively with others as they analyze
complex and ill-defined problems”. Dari pernyataan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan model PBL siswa akan lebih aktif, karena dalam model
PBL proses belajar mengajar dipusatkan pada siswa (student centered). Pelajar
diminta untuk saling berkolaborasi menganalisis masalah yang diberikan serta
5
Pembelajaran berbasis masalah atau PBL ini sebagai salah satu
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berpegang pada paradigma
pembelajaran konstruktivisme. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran
yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk
terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku. Proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa akan membuat siswa memperoleh
kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga
siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam dan pada akhirnya
meningkatkan kualitas belajar siswa berperan aktif dalam mengkonstruksi
konsep-konsep yang dipelajari.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran berbasis masalah ini sudah
pernah dilakukan dan dikaji oleh 1). Riski Hasanah (2015:67) hasil belajar fisika
setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah sudah mencapai
ketuntasan. Kesimpulan yang dapat dilihat pada skripsi Riski Hasanah ini bahwa
model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, dimana
kesimpulan skripsi ini menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas
XI semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.A 2014/2015, yaitu sebelum diberikan
perlakuan rata-rata hasil belajar siswa adalah 39,84 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata posttest siswa menjadi 72,90. 2). Yosico Indagiarmi (2015:61)
berdasarkan hasil penelitiannya didapat bahwa ada pengaruh akibat penggunaan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa
kelas XI semester II pada materi pokok Fluida Dinamik di SMA Swasta Panca
Budi T.A. 2014/2015, yaitu rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah 74,20.
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan
pembejaran konvensional (model pembelajaran langsung) adalah 64. Dari kedua
hasil belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, dimana siswa mampu
memecahkan permasalah yang diberikan berdasarkan materi pokok yang
diajarkan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka melalui penelitian Peneliti berkeinginan meneliti kembali dengan mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah, yaitu : 1. Kurangnya variasi dalam pembelajaran dan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran
yang sangat sulit, tidak menarik, membosankan dan banyak rumus.
3. Model pembelajaran yang kurang tepat dan masih didominasi oleh guru
(teacher centered)
4. Siswa hanya menghafal materi tanpa mengetahui penerapannya.
5. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, dan keterbatasan waktu yang
tersedia, maka peneliti membuat batasan masalah yang akan diteliti, yaitu :
1. Materi pelajaran fisika kelas XI semester II pada materi Fluida Dinamis sesuai
dengan kurikulum SMA.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis
Masalah
3. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 20 Medan kelas XI semester II T.P
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah yang ada, yaitu :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 20
Medan T.P. 2015/2016?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok Fluida Dinamis di
kelas XI SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016?
4. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016?
5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah yang lebih baik daripada menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA
Negeri 20 Medan T.P 2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 20 Medan T.P. 2015/2016
5. Untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
hasil belajar siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 20
Medan T.P 2015/2016
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan,
adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Sebagai bahan informasi hasil belajar Fisika dengan menerapkan model
Pembelajaran Berbasis Masalah di SMA Negeri 20 Medan pada materi pokok
Fluida Dinamis kelas XI semester II T.P. 2015/2016
2 Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar Fisika dalam memilih model
pembelajaran
1.7 Definisi Operasional
a Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lainnya. (Rusman, 2012:144)
b Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Arends, 2008)
c Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis
diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil belajar siswa kelas XI semester II SMA Negeri 20 Medan tahun
pelajaran 2015/2016 pada materi pokok fluida dinamis yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah termasuk
dalam kategori tuntas.
2. Hasil belajar siswa kelas XI semester II SMA Negeri 20 Medan tahun
pelajaran 2015/2016 pada materi pokok fluida dinamis yang diajar
dengan menggunakan pembelajaran konvensional termasuk dalam
kategori tnuntas.
3. Aktivitas siswa yang dikembangkan dari model pembelajaran berbasis
masalah memberi informasi bahwa dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran ditinjau dari hasil dengan kategori rata-rata
aktivitas di setiap pertemuan dinyatakan aktif.
4. Aktivitas siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada
materi fluida dinamis kurang begitu aktif karena rata-rata aktivitas di
setiap pertemuan masih dibawah kategori rata-rata siswa aktif dalam
pembelajaran.
5. Ada perbedaan model pembelajaran berbasis masalah yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa daripada pembelajaran konvensional pada
materi pokok fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 20
Medan T.P 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
1 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap
sintaks yang terdapat dalam model pembelajaran berbasis masalah.
2 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menyesuaikan waktu dalam setiap
fase sesuai dengan waktu dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
3 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya lebih memperhatikan semua siswa
dan mengajak semua siswa untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan
yang berlangsung di kelas.
4 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mampu menguasai suasana kelas
dengan baik
5 Bagi guru yang ingin meneliti dengan menggunakan model ini sebaiknya
memperhatikan keadaan kelas, meja dan kursi harus mudah untuk
diangkat atau dipindahkan agar saat melakukan eksperimen kelas tidak
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arends. (2008). Learning to Teach. Edisi ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azhar, Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasanah, Riski.(2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.A. 2014/2015. Skripsi. Medan: FMIPA Unimed
Indagiarmi, Yosico. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran PBL Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester II pada Materi Pokok Fluida Dinamik di SMA Swasta Panca Budi Medan T.P. 2014/2015. Skripsi. Medan: FMIPA Unimed
Kanginan, M. (2006). Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Airlangga.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sardiman, (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Simone, D. C. (2014). Problem Based Learning in Teacher Education:
Trajectories of Change. Jurnal. Canada: Ottawa University of Education.
Slameto, (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, (2005). Metode Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito.
Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.