• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL YANG DIAPLIKASIKAN MELALUI TANAH UNTUK MENGINDUKSI PEMBUNGAAN TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL YANG DIAPLIKASIKAN MELALUI TANAH UNTUK MENGINDUKSI PEMBUNGAAN TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF VARIOUS CONCENTRATIONS OF

PACLOBUTRAZOL WHICH APPLIED THROUGH THE SOIL ON FLOWERING INDUCTION IN CASSAVA PLANT

(Manihot esculenta Crantz.) By

Agus Setiawan

Cassava (Manihot esculenta Crantz.) is one of leading food commodities in Indonesia. Nowadays, its demand to fulfill world needs generally and Indonesia particularly increases. Unfortunately, cassava demand cannot be supported by its supply which is still low, therefore cassava genotype needs an improvement to be clone having high productivity through plant breeding. But in cassava breeding plan the main constrain is the difference in flowering time among genotypes. To solve that problem, the flowering induction in cassava plants is performed by using paclobutrazol, expectedly this treatment will be able to accelerate flowering time and produce superior cassava clones. The experiment was conducted to determine the effect of paclobutrazol through the soil on flowering induction in cassava plant.

In this experiment, paclobutrazol application (0, 250, 500, 750, 1.000 ppm) was conducted once through the soil by pouring it into the root area when the plant age was one month. The design of experiments was conducted by using a randomized block design with treatments repeated 3 times, and the experimental unit

consisted of two plant samples. Observation was performed once every week after application. Observations including plant height, the number of leaves, leaf greenness level, wet weight plant, and dry weight of cassava plant.

The experimental results showed that paclobutrazol application through the soil could actively influence vegetative growth such as plant height, leaf greenness level and root weight. However, it did not influence the amount of leaves, wet weight of plant shoot, dry weight of plant shoot, and flowering induction of cassava plant.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL YANG DIAPLIKASIKAN MELALUI TANAH UNTUK MENGINDUKSI

PEMBUNGAAN TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)

Oleh Agus Setiawan

Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditas pangan unggulan di Indonesia. Permintaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia pada umumnya, Indonesia khususnya, akan barang-barang hasil olahan ubikayu meningkat pesat saat ini. Hal tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan baku ubikayu yang masih rendah, sehingga dibutuhkan perbaikan klon ubi kayu yang memiliki produktivitas tinggi melalui pemuliaan tanaman. Akan tetapi kendala dalam proses pemuliaan tanaman ubikayu adalah umur berbunga tanaman yang tidak sama antargenotipe. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan induksi pembungaan pada tanaman ubikayu menggunakan paklobutrazol, dengan harapan mampu mempercepat pembungaan dan menghasilkan klon ubikayu yang unggul. Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian

paklobutrazol melalui tanah terhadap induksi pembungaan tanaman ubikayu. Dalam percobaan ini, aplikasi paklobutrazol (0, 250, 500, 750, dan 1.000 ppm) dilakukan 1 kali melalui tanah dengan cara menuangkannya di daerah sekitar perakaran pada tanaman berumur 1 bulan. Rancangan percobaan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan diulang 3 kali, dan satuan percobaan terdiri dari 2 tanaman contoh. Pengamatan dilakukan setiap minggu setelah aplikasi. Pengamatan dilakukan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, tingkat kehijauan daun, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi paklobutrazol melalui tanah aktif dalam mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti tinggi tanaman, tingkat kehijauan daun, dan bobot akar tanaman. Namun, tidak berpengaruh pada jumlah daun, bobot basah tunas, bobot kering tunas, dan induksi pembungaan tanaman ubikayu.

(3)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL YANG DIAPLIKASIKAN MELALUI TANAH UNTUK MENGINDUKSI

PEMBUNGAAN TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)

Oleh

AGUS SETIAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bunga Betina dan Bunga Jantan Tanaman Ubikayu. ... 12 2. Grafik tinggi tanaman dari aplikasi melalui tanah berbagai

konsentrasi paklobutrazol mulai pengamatan minggu ke-4

(pengamatan ke-1) sampai minggu ke-15 (pengamatan ke-12). ....

22

3. Tanaman singkong umur 4 minggu setelah aplikasi berbagai konsentrasi paklobutrazol melalui tanah (dari kiri ke kanan

konsentrasi paklobutrazol l0, 250, 500, 750, dan 1000 ppm). ...

23

4. Grafik jumlah daun dari aplikasi melalui tanah berbagai konsentrasi paklobutrazol mulai pengamatan minggu ke-4

(pengamatan ke-1) sampai minggu ke-15 (pengamatan ke-12). ....

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah ... 4

1.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.3 Landasan Teori ... 5

1.4 Kerangka Pemikiran ... 6

1.5 Hipotesis ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Botani Tanaman Ubikayu ... 9

2.2 Biologi Reproduksi Ubikayu ………. 11

2.3 Pentingnya Tanaman Ubikayu ... 2.4 Paklobutrazol ………. 12 14 III. BAHAN DAN METODE ... 16

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

3.2 Alat dan Bahan ... 16 3.3 Metode Penelitian ...

3.4 Pelaksanaan Penelitian ...

(6)

3.5 Pengamatan ... 18

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Hasil Pengamatan ... 20

4.1.1 Penambahan Tinggi Tanaman ... 21

4.1.2 Jumlah Daun ... 23

4.1.3 Bobot Basah Akar ... 24

4.1.4 Bobot Basah Tunas ... 25

4.1.5 Bobot Kering Akar ... 26

4.1.6 Bobot Kering Tunas ... 26

4.2 Pembahasan ... 27

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Alves, A.A.C. 2002. Cassava Botany and Physicology. In Cassava: Biology, Production and Utilization, eds Hillocks, R.J., Thresh, J.M. and Belloti, A.C., CAB International, pp. 67—89.

Ani. 2004. Pengaruh Waktu Aplikasi dan Konsentrasi Paclobutrazol serta konsentrasi Urea pada Stek Kentang Terhadap Produksi Tuberlet Varietas Granola. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Anonim. 2005. Tanaman Obat Indonesia. Dalam

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=151. Diakses tanggal 23 Agustus 2011.

Anonim a. 2011. Singkong Memperkuat Ketahanan Pangan. Dalam

http://www.sinartani.com/agriwacana/singkong-memperkuat-ketahanan-pangan-1299565315.htm.

Badan Pusat Statistik. 2009. Nilai Indeks Glikemik Bubur Instan Pati Singkong. Dalam http://repository.ipb.ac.id.

Berova, M., Z. Zlatev, N. Stoeva. 2002. Effect of Paclobutrazol on Wheat

Seedling Under Low Temperature Stress. Jurnal Plant Physical. Bulgaria. p. 76.

Byrne, D.H. 1984. Breeding cassava. In: Janick, J. (ed.). Plant breeding reviews, vol. 2. AVI, Westport, CT, USA. p. 73 – 134.

Cock, J.H. 1992. Ubi Kayu. in Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Dian Wahyuni, R. 2005. “Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol dan KNO3 terhadap pertumbuhan dan pembungaan durian (Durio zibethinus Murr.) cv.

Monthong”. Fakultas Peranian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(8)

Dicks, J.W. 1979. Modes of Action Growth Retardans, p: 1 – 4 in D.R. Clifford and R. Lenton (ed). Recent Development in the Use of Plant Growth Retardans, British Plant Growth Regulator Group England.

Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Dalam

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:RTYOt37Mbj0J:w ww.deptan.go.id/ditjentan/admin/rb/ubi_kayu.pdf+BIOLOGI+tanaman+UBI +KAYU&hl=id&gl=id.

Esrita. 2010. Peranan Sitokinin dalam Mekanisme Respon Tanaman Terhadap Cekaman Kekurangan Air. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi.

Gilbert, SF. 2005. Developmental Biology: the vegetative to reproductive transition. Htpp://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=dbio.section. 5003.

Hammer, P.A. 1992. Other Fowering Pot Plant. In R.A. Larson, ed. Introduction to floriculture. Second ed. Academic Press, Inc. New York. 505 p.

Handayani, Irma. 2007. “Pengaruh Pemberian Paklobutrazol melalui Media

Tanah pada Pertumbuhan dan Pembungaan Kacapiring (Gardenia augusta)

dalam Pot”. Universitas Lampung. Lampung. 68 hlm.

Hempel FD, Welch DR, Feldman LJ. 2000. Floral Induction And Determination: Where is flowering controlled?. Trends in Plant Science 5:17 – 21.

Keating . 1982. Environmental effects on growth and development of cassava (Manihotesculenta Crantz) with special reference to photoperiod and temperature. Cassava Newsl. 10:10-12.

Kementerian Pertanian. 2009. Tren Produksi Singkong Terus Meningkat. Dalam http://bisniskeuangan.kompas.com.

Khrisnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth Substances Including Application in Agriculture. Tata McGrew Hill Publishing Company Limited. New Delhi. 214 p.

Kristina, A. 2012. Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Melalui Daun Untuk Merangsang Induksi Pembungaan. [skripsi]. Lampung; Universitas Lampung, Fakultas Pertanian. Lang, G. A. 1987. Dormancy universal terminalogy. HortScience. 22(5): 817-819. Lyndon RF. 1990. Plant Development. The Cellular Basis. London: Unwin

(9)

Mauk, C. S., Unrath, C. R., Blakenship, S. M., and Lehman, L. J. 1990. “Influence of growth regulator treatments on dry matter production, fruit abscission and 14C-assimilate partitioning in citrus”. Journal of Plant Growth Regulator 5; 111-120.

Mehouachi J., Tadeo F.R., Talon M., Primo-Millo E. Effects of gibberellic acid and paclobutrazol on growth and carbohydrate accumulation in shoots and roots of citrus rootstock seedlings. J. Hortic. Sci. 1996;71:747-754.

Meilan R. 1997. Floral induction in woody angiosperms. New Forests 14:179 – 202 .

Menhennet, R. 1979. Use of retardant on glasshouse crops. P. 27-30. In: DR. Clifford and J.R. Lenton (Eds.). Recent Development In the Use of Plant Growth Retardants. British Plant Growth Regulator Group. London. Nasoetion, Hamidah. 1996. “Pengaruh Konsentrasi Paklobutrazol, Triakontanol,

dan Selang Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Jeruk Kasturi (Citrus mitis)”. [skripsi]. Bogor; Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian. 45 hlm.

Nilsson O. 2002. Regulation of flowering and primordium initiation. Dalam Studi Pembungaan dan Isolasi Gen Apetala1 pada kakao (Theobroma cacao L.). [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor. 181 hlm.

Ohto M, Onai K, Furukawa Y, Aoki E, Araki T, Nakamura K. 2001. Effect of sugar on vegetative development and floral transition in Arabidopsis. Plant physiology. 127:252-261.

Pantastico, Er. B. 1989. “Fisiologi Pascapanen, Penanganan, dan Pemanfaatan

Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Sub tropika”. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 906 hlm.

Purnamaningsih R, Ika M, dan Yati S. 2009. Penggunaan Paklobutrazol dan ABA dalam Perbanyakan Nenas Simadu Melalui Kultur In Vitro. Berita Biologi (9):6.

Purnomo, S. Dan P.E.R. Prahardini. 1988. “Perangsangan Pembungaan dengan Paklobutrazol dan Pengaruhnya terhadap Hasil Buah Mangga (Mangifera indica L.)”. Balai Penelitian Hortikultura Solok. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 3 hlm.

(10)

Pratiwi, N. 2003. “Induksi Pembungaan Durian (Durio zibethinus) Var. Sunan dengan aplikasi paklobutrazol dan KNO3”. [skripsi]. Bogor; Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian.

Prawitasari T. 2001. Fisiologi Pembungaan Tanaman Lengkeng (Euphoria longana Lam.) pada beberapa ketinggian tempat. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana IPB. 151 hlm.

Rachman H.P.S. dan Ariani, M. 2002. Ketahanan Pangan: Konsep, Pengukuran Dan Strategi. FAE. Vol. 20. No.1.

Rai, Nyoman dan Roedhy Poerwanto. 2004. Shoot Growth, Distribution of 13 C-Photosynthates and Mineral Contents in Seedling and Grafted Mangosteens Trees.J.trop agric. Japan.

_____________________________. 2008. Memproduksi Buah Di Luar Musim. Lily publisher. Yogyakarta.

Ratna, E.W.Y. 2003. “Induksi Pembungaan Mangga varietas Manalagi dengan Aplikasi Paklobutrazol dan KNO3 dan studi pembungaannya”. Institut

Pertanian Bogor. Bogor: 24 hal.

Romadhoni, A,. et al. 2010. Asam Absisat Biosintesa dan Pengangkutan dalam Tanaman serta Fungsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau: Pekanbaru.

Samanhudi. 2006. Studi Pembungaan dan Isolasi Gen APETALA1 Pada Kakao (Theobroma cacao L.) [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 181 hlm.

Sanderson, K. C., W.C. Martin, Jr., and J. McGuire.1988. New application methods for growth retardants to media for production of clerodendrum. HortScience 25:125.

Santiasrini R. 2009. Pengaruh Paklobutrazol terhadap Pertumbuhan dan

Pembungaan Gloksinia (Sinningia speciosa Pink) [Skripsi]. Bogor: Program Studi Hortikultura Institut Pertanian Bogor. 61 hlm.

Sasika N.S. 2009. Manihot Esculenta (Singkong). Dalam http://novelss.wordpress.com/2009/05/11/htm.

Sponel VW.1995. The Biosynthesis Metabolism of Gibberellins in Hinger Plants in Davies Pj .Plant Hormones. Physiology, Biochemistry and Molecular Biology. 2nd Edition.Netherlands.Kulwer Academic Publisher.

(11)

Sudarmonowati, E., R. Hartati, T. Taryana. 2002. Produksi, Regenerasi dan Evaluasi Hasil Ubi Kayu (Mannihot esculenta) Indonesia Asal Kultur Jaringan di Lapang. Pusat Penelitian Bioteknologi. LIPI: Cibinong.

Sutrisno. 2007. Ubi Kayu. http://www.scribd.com/doc/904111/Ubi-Kayu. Voon, C.H., N. Hongsbhanich, C. Pitakpaivan dan A.J. Rowley. 1992. Cultar

development in fruit-an overview. Acta Hort 321: 270-281.

Wample, R.L. dan E.B. Culver. 1983. The influence of paclobutrazol a new growth regulator on sunflower. J. Amer.Soc. Hort.Sci. 108 (1) : 122 – 125. Wattimena, G.A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 143 hlm.

Weaver, R.J. 1972. Plant growth substances in agriculture. Univ. of California, Davis pp 52 – 79.

Weigel D, Alvarez J, Smyth DR, Yanofsky MF, Meyerowitcz EM. 1992. LEAVY controls floral meristem identity in Arabidopsis. Cell 69:843 – 859.

Wilkinson, R.I . and D. Richards. 1987. Effect of paclobutrazol on growth and flowering of Bouvardia humbolddtii. HortScience 22 (3) : 444 – 445.

Winarsih, S. 1990. “Pengaruh zat penghambat paclobutrazol terhadap

pertumbuhan pucuk, layu pentil, dan produksi kakao”. Pelita Perkebunan, 6 (1) : 21-26.

Yulianto, J. Susilo, dan D. Juanda. 2008. Keefektifan Teknik Perangsangan Pembungaan pada Kelengkeng. J.Hort.18(2): 148 – 154.

Yuniastuti, S., T. Purbiati, P. Santoso dan E. Srihastuti. 2001. “Pengaruh pemangkasan cabang dan aplikasi paklobutrazol terhadap hasil dan pendapatan usahatani mangga”. J. Hort. 11 (4) : 223 – 231.

(12)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah

Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan petani, bahkan pada lokasi yang telah tumbuh industri pengolahan, komoditas ini dijadikan sebagai usaha bisnis untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga. Usahatani ubikayu yang dapat dilakukan di lahan kering dan bersifat marginal adalah merupakan alternatif pilihan.

Sebagai sumber bahan pangan keluarga, secara ekonomis tentunya petani ubikayu mengharapkan keuntungan dari usahanya. Di sisi lain, aspek keamanan mutu dan keragaman merupakan kondisi yang harus dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara cukup, merata, dan terjangkau (Rachman dan Ariani, 2002).

(13)

Menurut data Badan Pusat Statistik (2009), produksi singkong atau ubikayu Indonesia adalah 22 juta ton, dan pada tahun 2010 adalah 23 juta ton. Lima provinsi penghasil ubikayu terbesar di Indonesia adalah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta dan Sumatera Utara.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perubikayuan Indonesia adalah masih rendahnya penggunaan teknologi dalam cara budidaya pada masyarakat, seperti tidak diterapkannya teknik pengolahan lahan pertanian, pengaturan irigasi, pemupukan, pemberantasan hama, dan penggunaan benih unggul. Akibat dari permasalahan yang belum mampu kita atasi tersebut

menyebabkan produktivitas ubikayu masih rendah yaitu pada tahun 2003 sebesar 14,9 ton/ha dan tahun 2004 sebesar 15,2 ton/ha. Padahal, produktivitas ubikayu kita mempunyai potensi sebesar 25 – 40 ton/ha. Oleh karena itu, diperlukan pemuliaan tanaman untuk menghasilkan klon baru yang berproduksi dan berkadar pati tinggi.

Dalam upaya untuk memperoleh klon baru ubikayu, kendala utama yang dihadapi adalah umur tanaman ubikayu untuk berbunga di dataran rendah yang tidak sama antargenotipe. Hal ini akan mempersulit pemulia dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyilangkan genotipe yang berbeda umur berbunganya.

(14)

tersebut, perlu dilakukan induksi pembungaan yang bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat persilangan tanaman ubikayu. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode kimia, seperti pemberian bahan kimia paklobutrazol.

Paklobutrazol merupakan zat penghambat tumbuh (growth retardant), bersifat menghambat biosintesis giberelin yang sudah banyak dibuktikan sangat efektif menurunkan pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga penggunaan zat tersebut dapat merangsang terjadinya pembungaan. Paklobutrazol dengan rumus empiris C15H20ClN3O menghambat biosintesis giberelin pada oksidasi entkaurena untuk menjadi asam ent-kaurenoid (Sponel, 1995). Pemberian paklobutrazol akan menghambat pertumbuhan dan meningkatkan jumlah gula tersimpan di pucuk. Dalam hal tersebut, giberelin menstimulasi pertumbuhan dan meningkatkan suplai karbon pucuk, yang apabila diberi paklobutrazol akan terjadinya penurunan drastis pada kandungan giberelin (GA3, GA5, dan GA2) sehingga tanaman akan menginduksi bunga (Rai et al., 2004).

Beberapa penelitian tentang pengaruh paklobutrazol antara lain adalah pemberian paklobutrazol pada tanaman durian varietas Sunan yang menyebabkan

(15)

konsentrasi paklobutrazol yang diberikan, penghambatan panjang tunas yang terjadi akan semakin besar (Nasoetion, 1996).

Namun, sampai saat ini penelitian tentang penggunaan bahan kimia paclobutrazol melalui tanah pada tanaman ubikayu belum dilakukan. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana pengaruh pemberian paklobutrazol melalui tanah terhadap tanaman ubikayu?

2. Berapa konsentrasi paklobutrazol yang terbaik untuk induksi pembungaan tanaman ubikayu?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian paklobutrazol melalui tanah pada

induksi pembungaan tanaman ubikayu.

(16)

1.3 Landasan Teori

Dalam rangka menyusun penjelasan teoritis terhadap pertanyaan yang telah dikemukakan, digunakan landasan teori sebagai berikut:

Pada dasarnya komoditas ubikayu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, multi guna dan mempunyai multiplier effects yang besar dalam pembangunan ekonomi dan lingkungan. Ubikayu mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia dengan produksi yang cukup tinggi. Apalagi saat ini ubikayu tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan, bahan baku industri dan pakan ternak, tetapi juga sebagai sumber energi alternatif seperti bioetanol. Sebagai sumber pangan, ubikayu tidak hanya dapat dijadikan untuk kudapan saja tetapi dapat diolah dan dikembangkan menjadi tepung, yang dapat menjadi salah satu alternatif substitusi tepung terigu (Anonim a, 2011).

Menurut Alves (2002), masalah pembungaan tanaman ubikayu tidak hanya dipengaruhi oleh umur tanaman, melainkan dipengaruhi juga oleh fotoperiodik hari panjang yang lebih besar dari 13,5 jam terang dan suhu yang dibutuhkan kira-kira 24oC. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat mengatur waktu pembungaan tanaman ubikayu secara tepat dan cepat.

(17)

triazole - 1- ethanoll)], merupakan salah satu zat penghambat pertumbuhan yang

berfungsi menghambat pertumbuhan bagian vegetatif tanaman menjadi mengecil dan merangsang pertumbuhan bunga yang digunakan secara teratur pada berbagai produksi komersial.

Penggunaan paklobutrazol merangsang pembungaan 3 bulan lebih awal dengan jumlah bunga lebih banyak dibandingkan tanpa paklobutrazol (Purnomo et al., 1990 dalam Yulianto et al., 2008). Menurut Voon et al. (1992), perlakuan soil drench (penyiraman lewat tanah) lebih efektif dibanding perlakuan penyemprotan

lewat daun (foliar spray). Kelarutan paklobutrazol rendah dalam air dan relatif immobil dalam floem sehingga aplikasi paklobutrazol lewat tanah lebih efektif dan efeknya bertahan lebih lama (Sanderson et al., 1988, Mehouachi et al., 1996).

1.4 Kerangka pemikiran

Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditas pangan unggulan di Indonesia yang memberikan masukan terhadap devisa negara yang cukup tinggi dengan proses ekspor yang dilakukan. Permintaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya akan barang-barang hasil olahan ubikayu meningkat pesat saat ini. Hal tersebut berbanding terbalik dengan produksi ubikayu yang semakin lama semakin menurun akibat terus berkurangnya luasan lahan yang dapat digunakan untuk budidaya.

(18)

menerapkan teknologi yang sesuai, maka produktivitasnya dapat ditingkatkan hingga mencapai produktivitas yang maksimum.

Namun, untuk di Indonesia pada khususnya sarana teknologi yang sesuai untuk budidaya tanaman ubikayu masih belum banyak yang dapat diperoleh para petani. Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya penyuluhan dan belum tersedianya klon tanaman ubi kayu yang sesuai dengan kebutuhan para petani (produksi tinggi dengan kadar patinya tinggi).

Untuk menghasilkan klon tanaman ubikayu yang baik, maka dibutuhkanlah pemuliaan tanaman. Dalam pemuliaan tanaman, untuk menghasilkan klon ubikayu yang memiliki produksi dan kadar pati tinggi dibutuhkan persilangan antar indukan yang memiliki sifat yang diharapkan. Namun, pemulia tanaman saat ini terkendala oleh umur tanaman untuk berbunga di dataran rendah yang tidak sama antargenotipe. Hal ini akan mempersulit pemulia, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyilangkan genotipe yang berbeda umur berbunganya. Selain itu, pembungaan tanaman ubi kayu juga

dipengaruhi oleh fotoperiodik hari panjang dan suhu yang sesuai. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode atau cara yang dapat mengatur waktu pembungaan tanaman ubi kayu secara tepat dan cepat, agar memudahkan perakitan klon ubi kayu yang dibutuhkan.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan induksi pembungaan menggunakan bahan penghambat tumbuh paklobutrazol melalui akar.

(19)

tersebut mencapai meristem sub apikal dan menghambat biosintesis giberelin dengan cara menghambat oksidasi ent-kaurene menjadi asam ent-kaurenoat. Paklobutrazol yang anti giberelin bekerja dengan menghambat pemanjangan internodia dan pelebaran daun yang disebabkan oleh terhambatnya pemanjangan sel. Sehingga, pertumbuhan vegetatif tanaman dapat dihambat, dan hasil

fotosintesis akan dialokasikan untuk pertumbuhan generatif tanaman (pembentukan bunga).

1.5 Hipotesis

Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

1. Paklobutrazol berpengaruh terhadap kemampuan pembungaan tanaman ubikayu.

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Ubikayu

Tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubikayu memiliki daun menjari, batang yang bulat, beruas-ruas, dan bergerigi akibat dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubikayu bisa mencapai ketinggian 1 – 4 m. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubikayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1.200 m di atas permukaan air laut. Daun ubikayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3 – 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah (Anonim, 2005).

Pada saat dimulainya proses penyimpanan cadangan makanan di akar kira-kira 60 hari setelah tanam (HST), pertumbuhan daun mulai menurun daun pertumbuhan batang melambat. Sedikit berbeda pada kondisi fotoperiodik hari panjang yang akan merangsang pertumbuhan tunas dan menurunkan pertumbuhan akar simpan (Alves, 2002).

(21)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua) Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae Genus : Manihot

Spesies : Manihot esculenta Crantz.

(Sumber : Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian)

Pada tanaman ubikayu penyimpanan dalam akar terjadi apabila daun

berfotosintesis secara aktif, bukan pada saat laju fotosintesisnya menurun karena umur tanaman. Laju pertumbuhan yang meningkat akan meningkatkan hasil ubi sampai dua kali lipat peningkatan laju pertumbuhan tanaman dan juga akan meningkatkan LAI optimum (Cock, 1992).

Beberapa sifat ubikayu yang tidak menguntungkan adalah kandungan nutrisi yang rendah dibandingkan dengan ubi akar atau batang lainnya, kandungan sianida yang beracun, dan umur penyimpanan ubi yang sebentar menyebabkan ubi kayu sulit berkembang. Selain secara alami penyerbukan silang ubikayu sangat sulit, maka perbaikan sifat menggunakan metode konvensional akan sangat

membutuhkan waktu lama (Sudarmonowati et al., 2002).

(22)

Proses pembungaan tanaman ubikayu terbagi menjadi 4 stadia: (i) induksi, inisiasi atau evokasi; (ii) diferensiasi bunga; (iii) pendewasaan bagian bunga; dan (iv) antesis. Pada stadium induksi, aspek vegetatif yang berubah ke reproduktif dengan proses biokimia tertentu, tidak menyebabkan terjadinya manifestasi secara

morfologis. Pelapisan dari kubah apikal (apical dome) merupakan bentuk morfologis pertama yang menunjukan tunas mengalami perubahan dari vegetatif menjadi reproduktif. Selama tahap diferensiasi, primordia bunga terlihat jelas di bawah mikroskop, baik kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen), putik (pistil) maupun daun buah (karpel). Pada tahap ketiga terjadi pematangan bagian-bagian bunga seperti jaringan sporogenous, benang sari dan putik. Pada tahap terakhir (antesis), bagian-bagian bunga mencapai ukuran maksimum, kepala putik menjadi reseptif, diikuti dengan pelepasan serbuk sari (polen) (Lang, 1987).

Ubikayu atau Manihot esculenta adalah tanaman monoecius dengan bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada satu tanaman yang sama. Bunga Jantan dan bunga betina yang berada dalam malai bercabang tunggal, dengan bunga betina pada dasar, dan bunga jantan menuju ujung (Byrne, 1984).

(23)
[image:23.595.122.505.85.237.2]

Gambar 1. Bunga Betina dan Jantan Tanaman Ubi Kayu.

Untuk beberapa klon, induksi pembungaan tampaknya tergantung pada

fotoperiode panjang hari sampai dengan 16-jam terkait dengan suhu sekitar 24º C (Keating, 1982; Alves, 2002).

2.3 Pentingnya Tanaman Ubikayu

Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan bahan baku berbagai produk industri seperti industri makanan, farmasi, tekstil dan lain-lain. Industri makanan dari singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional seperti getuk, timus, keripik, dan berbagai jenis makanan lain yang memerlukan proses lebih lanjut. Dalam industri makanan, pengolahan singkong dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hasil fermentasi singkong (tape/peuyem), singkong yang dikeringkan (gaplek), dan tepung singkong atau tepung tapioka.

(24)

Berdasarkan potensi fisik seperti kesesuaian lahan, iklim, sumberdaya manusia, dan tingkat adaptasi teknologi, tanaman ubikayu banyak didapatkan dan bisa dibudidayakan di banyak tempat/lokasi di Indonesia sehingga memungkinkan untuk diusahakan oleh para petani secara luas.

Hasil olahan ubikayu berupa tapioka dan gaplek dalam bentuk chips, pellet ataupun lainnya, telah lama menjadi komoditi ekspor yang sangat penting dalam menyumbang pendapatan devisa, karenanya merupakan aset yang sangat berharga dan perlu dijaga kelestariannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan ekspor pada masa-masa selanjutnya (Sutrisno, 2007).

Pada dasarnya komoditas singkong mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, multi guna dan mempunyai multiplier effects yang besar dalam pembangunan ekonomi dan lingkungan. Dengan produksi yang cukup tinggi, bahkan Indonesia termasuk 5 negara produsen singkong terbesar dunia, singkong mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi saat ini singkong tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan, bahan baku industri dan pakan ternak, tetapi juga sebagai sumber energi alternatif seperti bioetanol. Sebagai sumber pangan, singkong tidak hanya dapat dijadikan untuk kudapan saja tetapi dapat diolah dan dikembangkan menjadi tepung, yang dapat menjadi salah satu alternatif substitusi tepung terigu (Anonim a, 2011).

(25)

minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Sementara itu kebutuhan dunia akan energi untuk bahan bakar terus meningkat. Sehingga perlu dicarikan alternatif bahan bakar yang dapat diperbaharui, salah satunya yang bersumber dari dari tumbuhan. Ada beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi bahan bakar, terutama tanaman yang menghasilkan pati seperti ubikayu, jagung, dan sorghum. Tanaman tersebut umumnya dapat diproses menjadi bioetanol sebagai bahan bakar terbarukan pengganti bahan bakar minyak bumi dari fosil (Stellent, 2005).

2.4 Paklobutrazol

Paklobutrazol atau betha-[(chlorophenyl) methyl -alpha- (1,1-dimethyl)-H-1,2,4 triazole - 1- ethanoll)], merupakan salah satu zat penghambat pertumbuhan yang

berfungsi menghambat pertumbuhan bagian vegetatif tanaman menjadi mengecil dan merangsang pertumbuhan bunga yang digunakan secara teratur pada berbagai produksi komersial (Wilkinson & Richard 1987). Paklobutrazol dapat diserap oleh tanaman melalui daun atau akar, kemudian ditranslokasikan secara akropetal melalui xilem, selanjutnya senyawa tersebut mencapai meristem sub apikal dan menghambat biosintesis giberalin dengan cara menghambat oksidasi ent-kaurene menjadi asam ent-kaurenoat (Ratna, 2003).

(26)

cara menuangkannya ke tanah akan menghasilkan residu yang tinggi di tanah dalam periode 3 tahun di perkebunan apel (Mauk et al., 1990).

Tanggapan tanaman terhadap suatu zat penghambat tumbuh yang diberikan akan berbeda-beda dengan perbedaan spesies ataupun kultivar. Pemberian

paklobutrazol secara tidak langsung menginduksi pembungaan dan diduga karena rasio fase vegetatif dan generatif yaitu pertumbuhan vegetatif dihambat dan hasil fotosintesis dialokasikan untuk pembentukan bunga (Weaver, 1972). Yuniastuti et al. (2001) melaporkan bahwa penggunaan paklobutrazol merangsang

pembungaan 2 bulan lebih awal dengan jumlah bunga lebih banyak dibandingkan tanpa paklobutrazol.

(27)

III. BAHAN DAN METODE

3.1Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dari bulan Agustus sampai November 2011.

3.2Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah koret, gembor, ember, polibag, gayung, ember, selang air, cangkul, plastik, timbangan, penggaris, karung, dan alat tulis.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah sebagai media tumbuh, air, bahan kimia paklobutrazol, stek tanaman ubikayu klon

Thailand ukuran 25 cm berumur 10-12 bulan, dan pupuk Urea, SP-36, dan KCl yang masing-masing 10, 10, 20 gram per polibag.

3.3Metode Penelitian

(28)

Perlakuan disusun secara terstruktur regresi yang terdiri dari berbagai konsentrasi paklobutrazol, yaitu 0 ppm (p0), 250 ppm (p1), 500 ppm (p2), 750 ppm (p3) dan 1.000 ppm (p4).

Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Bila asumsi terpenuhi, maka data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

3.4Pelaksanaan Penelitian

Bahan tanaman berupa stek berukuran 25 cm diambil dari batang tanaman ubikayu klon Thailand yang telah berumur 10—12 bulan. Stek tersebut diletakkan dengan posisi tegak pada polibag dan 1/3 bagiannya berada di dalam media tanah. Polibag berukuran 5 kg dan disusun secara acak dengan jarak 0,5 x 0,5 m.

Setiap polibag selanjutnya dilakukan pemupukan 10 g/polibag Urea, 10 g/polibag SP-36, dan 20 g/ polibag KCl. Pemupukan pertama dilakukan pada waktu 1 MST (Minggu Setelah Tanam) dengan dosis ½ dosis urea, dosis penuh untuk SP-36, dan ½ dosis KCl. Pemupukan kedua atau terakhir dilakukan 2 BST (Bulan Setelah Tanam) dengan dosis ½ dosis untuk masing-masing pupuk Urea dan KCl.

Apabila kondisi tanaman terlihat merana atau daun banyak yang gugur, untuk menghindari kematian, tanaman akan disemprot dengan pupuk daun. Dosis yang diberikan adalah 2 mg/l.

(29)

Aplikasi perlakuan paclobutrazol dilakukan sekali melalui tanah pada tanaman berumur 30 hari (1 bulan) dengan cara menuangkannya di daerah sekitar perakaran tanaman.

Pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari dengan menggunakan gayung, ember, gembor, ataupun menggunakan selang air sampai media tanam mencapai batas kapasitas lapang. Penyiraman ditujukan agar media tanam tetap lembab dan tidak kering. Apabila turun hujan, maka penyiraman tidak dilakukan pada hari itu.

Selain penyiraman, dilakukan juga pengendalian gulma, baik di dalam polibag maupun yang terdapat di sekitar tanaman ubikayu.

3.5Pengamatan

Untuk menguji kesahihan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah dibuat, dilakukan pengamatan pada setiap minggunya terhadap beberapa komponen pertumbuhan. Untuk itu, diambil beberapa tanaman contoh dari masing-masing petak percobaan yang diambil secara acak dengan menggunakan tabel angka acak.

Adapun variabel yang diamati setiap minggunya mulai umur tanaman 1 (satu) bulan sampai 4 (empat) bulan dalam penelitian ini adalah:

1. Tinggi tanaman. Tinggi tanaman diukur dari batas antara cabang dengan batang utama sampai ujung batang, tempat tunas apikal berada.

(30)

2. Jumlah daun segar. Jumlah daun yang segar dihitung satu per satu pada masing-masing tanaman.

3. Tingkat kehijauan daun. Tingkat kehijauan daun diamati secara visual, dengan melihat perbedaan warna daun dengan indikator warna yang ada. 4. Jumlah cabang utama. Cabang utama yang tumbuh dan dipertahankan

sejak awal pertumbuhan.dihitung secara manual.

5. Jumlah cabang/bakal bunga. Jumlah cabang/bakal bunga dihitung secara manual sejak pertama kali munculnya cabang-cabang baru yang tumbuh setelah dilakukan aplikasi.

6. Jumlah rangkaian bunga. Rangkaian bunga yang terbentuk dihitung secara manual setelah dilakukannya aplikasi paklobutrazol.

7. Jumlah bunga. Bunga yang muncul dari masing-masing tanaman setelah dilakukan aplikasi paklobutrazol dihitung jumlahnya secara manual. 8. Bobot basah tanaman. Bobot basah tanaman terdiri atas bobot basah tunas

(batang dan daun) dan bobot basah akar yang ditimbang dalam satuan gram per tanaman setelah dilakukan pengamatan terakhir atau setelah berakhirnya seluruh pengamatan.

(31)

Judul Skripsi : Pengaruh Berbagai Konsentrasi Paklobutrazol yang Diaplikasikan Melalui Tanah Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.).

Nama Mahasiswa : Agus Setiawan

No. Pokok Mahasiswa : 0814013081

Program Studi : Agroteknologi

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Ir. Ardian, M.Agr Dr. Ir. Erwin Yuliadi, M.Sc.

NIP 196211281987031002 NIP 19560712 1982111002

2. Ketua Program Studi Agroteknologi

(32)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Ardian, M.Agr. __________________

Sekretaris : Dr. Ir. Erwin Yuliadi, M.Sc.__________________

Penguji

Bukan Pembimbing : Ir. Herawati Hamim, M.S. __________________

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP 196108261987021001

(33)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar

takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam (Q.S. Ali Imran: 102)”

…....kupersembahkan karyaku ini untuk

Bapak dan Ibu tercinta sebagai wujud rasa sayang dan cintaku

atas pengorbanan, doa, dan kasih sayang yang tak ternilai harganya, yang telah diberikan selama ini

Kakakku tercinta yang selalu mendukung dan memberikan doa atas semua yang telah kucapai selama ini

Agus Setiawan

(34)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 22 Mei 1990, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sunaryo dan Ibu Waginem.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Kartika II-5 (SD Persit) Bandar Lampung pada tahun 2002, SLTP Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2005, dan SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pada tahun 2012, Penulis menjalani Praktik Umum di CV Sejahtera Mandiri, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

(35)

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul

”Pengaruh Berbagai Konsentrasi Paklobutrazol yang Diaplikasikan Melalui Tanah

Untuk Menginduksi Pembungaan Tanaman Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.).

Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Keluarga Penulis Ibu Waginem, Bapak Sunaryo, Mbak Nanny, dan Mbak Lis

atas doa dan dukungan yang diberikan kepada Penulis;

2. Bapak Ir. Ardian, M.Agr. selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan, dan pengertian selama penelitian dan penyusunan skripsi;

3. Bapak Dr. Ir. Erwin Yuliadi, M.Sc. selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan masukan selama penyusunan skripsi; 4. Ibu Ir. Herawati Hamim M.S. selaku Pembahas yang telah memberikan

masukan yang bermanfaat bagi penelitian dan penyusunan skripsi; 5. Bapak Dr. Ir. Mamat Anwar Pulung M.Sc. selaku Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan; 6. Bapak Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P. selaku Ketua Program Studi

(36)

7. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung;

8. Christie Teddy T., Okta Dianasari N., dan Kristina Artika sebagai teman satu tim dan atas segala saran, kerjasama, dan bantuan yang diberikan kepada Penulis;

9. Teman-teman Agropala angkatan XII: M. Taufik, I’am, Deva, Devy, Tina, Mastutik, Olil, Wawa, Indra, dan Lukman atas bantuan, dukungan, serta kebersamaan selama ini;

10.Alex, Andreas, Uswatun, Setiawan, David, Aldiansyah, Daniel, Ratna, Gimtar, Diana Ika, Diana Saragih, Edo, Arman, Berry, Gilang, Dewi, Toni, Ari Eko, Noven, Kresna, Henni, Mimin, Ananda Yashinta, Darma, dan teman-teman Agroteknologi 2008;

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

Bandar Lampung, 9 Mei 2012

(37)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian paklobutrazol melalui tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot akar tanaman, namun tidak berpengaruh terhadap induksi pembungaan tanaman ubikayu.

2. Tidak terdapat satu pun dosis paklobutrazol yang dapat menginduksi pembungaan tanaman ubikayu.

5.2 Saran

Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menurunkan konsentrasi paklobutrazol yang digunakan dan mengaplikasikannya melalui daun, agar

Gambar

Gambar 1. Bunga Betina dan Jantan Tanaman Ubi Kayu.

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya ✗ Adapun data yang digunakan adalah jenis data time series atau runtun

Based on this background of the study, the writer wants to analyze structural shift of noun phrases in The Land of Five Towers novel and its translation by conducting a research

9.Sebutkan 2 alat yang dipakai Yono untuk membersihkan rumahnyac. 10.Saat membersihkan rumah, Yono bernyanyi

Berdasarkan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah khususnya Aceh dalam UUPA, memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya

DOKUMEN SOKONGAN YANG PERLU DISERTAKAN BERSAMA BORANG PERMOHONAN1. 2 salinan Kad

Pelapisan Lilin Lebah Untuk Mempertahankan Mutu Buah Selkama Penyimpanan pada Suhu Kamar .Universitas Sumatera Utara.. Preparation for

Trend Rasio Rentabilitas Modal Sendiri cenderung mengalami penurunan secara berangsur dari tahun 2008-2012, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam

Hasil ini sejalan dengan penelitian Puspitasari (2012) dan Subagjo (2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan aparat Inspektorat tentang pengelolaan keuangan daerah