• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman SMP IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Pedoman SMP IPA"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

BERDASARKAN KURIKULUM 2013

UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA JENJANG SMP

PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

KATA PENGANTAR

Penilaian adalah bagian dari kurikulum. Penilaian merupakan alat evaluasi yang berfungsi untuk memberikan potret/gambaran mengenai pemahaman dan kemajuan belajar serta hasil belajar peserta didik dalam kaitannya dengan ketercapaian Standar Nasional. Penilaian dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi untuk setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.

Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi pada model penilaian kelas dalam hal pencapaian kompetensi peserta didik yang harus dilakukan oleh pendidik. Penilaian oleh pendidik, baik yang formatif maupun sumatif, harus menggunakan metode proses pembelajaran maupun instrumen penilaian hasil belajar yang bervariasi dengan tujuan agar dapat mengakomodir semua potensi peserta didik. Metode pembelajaran dan instrumen penilaian tersebut tentunya harus mengacu pada kompetensi dasarnya, materi serta indikator pembelajarannya. Untuk keperluan tersebut, diperlukan langkah-langkah perencanaan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengembangan instrumen penilaian hasil belajar yang tepat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif untuk menyusun buku pedoman teknis penilaian hasil belajar untuk tingkat SMP/MTs untuk beberapa mata pelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini merupakan suplemen dari buku pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik yang sudah disesuaikan dan dikembangkan dengan beberapa kebijakan terbaru tentang penilaian oleh pendidik.

Buku pedoman teknis ini berisi contoh-contoh penilaian kelas yang memfokuskan pembahasannya pada fungsi penilaian sumatif berdasarkan Kurikulum 2013 untuk beberapa bidang studi. Contoh-contoh penilaiannya dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang terintegrasi, yaitu antara kompetensi dasar dalam KI yang berbeda atau kompetensi dasar untuk setiap KI.

Dengan adanya buku pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik per mata pelajaran, diharapkan dapat membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan berbagai bentuk instrumen penilaian sumatif, mengolah datanya serta melaporkan dan memanfaatkan hasilnya.

Jakarta, Januari 2016 Kepala Pusat,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ... 3

C. Ruang Lingkup Buku Panduan... 3

BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN... 5

A. Langkah Pengembangan Instrumen ... 5

B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian ... 6

C. Penyusunan Instrumen Penilaian ... 7

1. Penilaian Aspek Sikap... 8

2. Penilaian Aspek Pengetahuan... 17

3. Penilaian Aspek Keterampilan ... 34

BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN OLEH PENDIDIK ... 45

A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik ... 45

1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap ... 45

2. Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan ... 52

3. Pengolahan Penilaian Pencapaian Keterampilan ... 56

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik ... 59

1. Program Pembelajaran Remedial... 59

2. Program Pengayaan... 63

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak. Beragam konsep dan metode penilaian sejauh ini telah dilakukan. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, maka konsep dan proses penilaian juga berkembang. Konsep dasar penilaian yang diajukan dan terdapat dalam Kurikulum saat ini diarahkan untuk menunjang dan memperkuat pencapaian kompetensi (penilain konstruktif) yang dibutuhkan oleh peserta didik di abad ke-21 yaitu menekankan pada penilaian kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup peserta didik.

Berdasarkan analisis kemampuan yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka penilaian didesain terutama untuk mendukung proses pembelajaran kreatif. Oleh karena itu, ketika menggunakan penilaian berbentuk tes atau tugas tertentu, maka pendidik hendaknya memberi ruang kreativitas jawaban yang beragam untuk melatih daya kritis dan kreativitas anak didik.Tugas yang diberikan pendidik hendaknya tidak didesain tertutup dalam arti hanya punya satu jawaban yang benar, bahkan diharapkan pendidik dapat mentolerir jawaban yang dianggap tidak biasa.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Pencapaian kompetensi peserta didik dilakukan oleh pendidik di dalam kelas melalui penilaian kelas. Adapun tujuannya adalah untuk memantau proses dan kemajuan pembelajaran melalui penilaian pra-diagnostik dan penilaian formatif serta untuk mengetahui perkembangan pencapaian kompetensi standar oleh peserta didik melalui penilaian sumatif. Jadi penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses belajar, kemajuan, dan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik (assessment as learning) sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Selain itu, penilaian juga dapat ditujukan untuk memberikan umpan balik kepada pendidik (assessment for learning) agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.

(5)

Pendidik berperan memberikan direct constructive feedback setelah melalui tahapan zone of proximal development (ZPD) dan peserta didik berperan untuk memberikan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Kesemuanya itu berfungsi untuk mencapai target/tujuan pembelajaran. Fungsi formatif suatu penilaian tidak bertujuan untuk memberikan skor atau grade, tetapi lebih kearah kualitatif atau deskripsi. Pada konteks ini pendidik membuat catatan-catatan mengenai perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran dalam bentuk jurnal, anekdot ataupun portofolio proses.

Sedangkan fungsi penilaian sumatif yang dilakukan pada periode waktu tertentu, merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan data, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian sumatif tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test) dan tes lisan, penilaian unjuk kerja (performance assessment), penilaian projek, penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio hasil).

Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun informal harus diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

Data hasil penilaian yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Dengan demikian, setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu dapat, memengaruhi sikap, meningkatkan pengetahuannya. dan keterampilan yang telah dipelajarinya di dalam kelas maupun di luar kelas.

(6)

kelas maupun di luar kelas setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik pada mata pelajaran IPA adalah untuk membantu para pendidik untuk merancang dan mengembangkan berbagai instrumen penilaian yang harus dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar pada setiap kompetensi inti berdasarkan kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini hanya memfokuskan pembahasan pada penilaian kelas fungsi sumatifnya saja.

C. Ruang Lingkup Buku Panduan

Ruang lingkup penilaian pada jenjang SMP mengacu Permendikbud no 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) meliputi hal-hal berikut:

DOMAIN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan

memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Keterampilan memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sejenis

(7)
(8)

BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

A. Langkah Pengembangan Instrumen

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, analisis, dan refleksi yang dilakukan secara terus menerus terhadap buki-bukti proses dan hasil pembelajaran dalam rangka memperbaiki pembelajaran peserta didik. Tujuan penilaian adalah untuk melaporkan pencapaian peserta didik dan memperbaiki pembelajaran. Sedangkan hasil penilaian bertujuan untuk melaporkan kepada pihak-pihak terkait (stakeholder).

Agar tujuan penilaian tercapai, pendidik harus menggunakan berbagai metoda dan teknik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilalui peserta didik, baik dalam menilai aspek sikap, aspek pengetahuan, maupun aspek keterampilan. Dalam pengembangan istrumen penilaian pendidik perlu memperhatikan hal-hal sesuai dengan karakteristik pembelajaran, baik pada mata pelajaran yang bersifat terpadu (seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial) pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) maupun mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Langkah pengembangan instrumen penilaian terpadu

1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran serumpun yang

dipadukan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu mengacu pada Fisika, Biologi, Kimia. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu mengacu pada Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. 2) Mengkaji unit-unit tema dalam silabus IPA/ IPS terpadu yang memadukan berbagai mata

pelajaran sebagai stimulus pada instrumen penilaian.

3) Membuat peta indikator esensial dari setiap KD pada suatu unit tema 4) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator.

5) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, kompetensi pengetahuan yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial

6) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian

7) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

Langkah pengembangan instrumen penilaian tiap mata pelajaran

(9)

2) Membuat indikator esensial dari setiap KD pada materi tertentu

3) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator

4) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, tes tertulis yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial tsb

5) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian

6) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian

Sebelum menyusun soal, hendaknya pendidik menyusun kisi-kisi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menulis soal-soal yang akan disusun. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan tes, misalnya, kisi-kisi untuk tes seleksi tentunya berbeda dengan kisi-kisi untuk tes prestasi belajar.

Kisi-kisi tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: (1) mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami (komponen identitas dan komponen matrik); dan (3) dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.

Dalam penulisan soal tes prestasi belajar, misalnya ulangan harian, tes formatif, sumatif, dan ujian sekolah lainnya, para penulis soal perlu memiliki pengetahuan tentang proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator soal. Pengetahuan ini perlu dikuasai karena melalui indikator soal penulis soal dapat menentukan kemampuan yang hendak diukur. Indikator soal dibuat untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum. Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.

Keterangan diagram:

Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah

mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini diambil dari kurikulum.

(10)

Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasar-kan kompetensi dasar yang akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal.

Soal : Disusun berdasarkan indikator yang dibuat.

Contoh Kisi-kisi IPA SMP

KOMPETENSI DASAR KELAS MATERI INDIKATOR BENTUK

SOAL

3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan ling-kungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam peng-ukuran

3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaat-kan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankan untuk melihat kembali kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.

C. Penyusunan Instrumen Penilaian

(11)

melaksanakan penilaian dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.

1. Penilaian Aspek Sikap

Sikap menurut konsep psikologi didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap sesuatu objek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.

Dalam perspektif pendidikan, pendidikan sikap merupakan proses holistik yang diarahkan pada berkembangnya sikap dan karakter peserta didik yang dilandasi nilai-nilai dasar yang diperlukan dalam hidupnya sebagai seorang individu, warga negara, dan warga masyarakat global. Sementara sikap dalam konteks pendidikan karakter tidak hanya dibatasi pada pengertian kecenderungan individu baik yang berupa aspek kognitif, afektif maupun konatif, melainkan lebih dimaknai dalam konteks internalisasi nilai, serta pembiasaan dan pembudayaan nilai sebagai landasan untuk bertindak dan berperilaku secara baik dan benar. Penilaian sikap sebagai salah satu bentuk penilaian kelas yang ditujukan untuk pendidik dalam melakukan pembinaan perilaku peserta didik.

Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu (1) sikap spiritual yaitu sikap yang terkait dengan pembentukan perilaku peserta didik sebagai orang yang beriman dan bertakwa, dan (2) sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Adapun sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap spiritual dan sikap sosial

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut

Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan

nilai

(12)

Penilaian Sikap Dalam Pembelajaran

Penilaian sikap sosial dan spiritual lebih tepat dinilai dengan pendekatan evaluative judgmentpendidik terhadap perilaku peserta didik melalui:

1) holistic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai.

2) analytic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).

Deskripsi perilaku untuk holistic format (penilaian secara menyeluruh) dan indikator perilaku untuk analytic format (penilaian yang dibuat berdasarkan aspek-aspek tertentu) dirumuskan secara bersama antara pendidik dan sekolah dengan mengacu kepada nilai yang ingin dikembangkan disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik.

Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap oleh pendidik mata pelajaran, pendidik bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record).

Dalam pelaksanaan penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap peserta didik tersebut dianggap baik , sesuai dengan indikator yang diharapkan. Sedangkan perilaku sangat baik atau kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal pendidik mata pelajaran. Catatan pendidik mata pelajaran tersebut juga menjadi catatan bagi pendidik BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat pula dilakukan pendidik sebagai penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik.

(13)

Contoh Instrumen

Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yang dapat digunakan pendidik dalam menilai sikap peserta didik.

1. Lembar Obeserevasi tertutup Contoh 1

Mata Pelajaran : IPA

Kelas : VII

Kompetensi Dasar : 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, disiplin, teliti, tekun, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, peduli lingkungan (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri) dalam aktivitas sehari-hari

Tujuan observasi : Mengamati perilaku yang menunjukkan sikap memiliki rasa ingin tahu pada saat melakukan percobaan dan diskusi

Berilah tanda cek (V) pada pilihan yang disediakan sesuai dengan pengamatan guru.

Aspek yang jika ada tugas atau materi pelajaran dan teman bila ada langkah percobaan tugas dari guru, saya berusaha mencari

(14)

Contoh 2: Observasi Sikap Tanggung Jawab Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

skor 4 apabila selalu (SL) melakukan perilaku yang dinyatakan skor 3 apabila sering (SR) melakukan perilaku yang dinyatakan skor 2 apabila kadang-kadang (KD )melakukan perilaku dinyatakan skor 1 apabila jarang (JR) melakukan perilaku yang dinyatakan.

Nama Peserta Didik : .

Kelas : .

Tanggal Pengamatan : ..

Materi Pokok : ..

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4 1 Melaksanakan tugas individu dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4 Mengembalikan barang yang dipinjam

5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jumlah Skor

Contoh 3: Observasi Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Sem : .../... Tahun Pelajaran : ...

Aspek Sikap yang dikembangkan:

Menunjukkan perilaku ilmiah: memiliki rasa ingin tahu, jujur, disiplin, teliti, tekun, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, peduli lingkungan (toleransi, gotong royong),santun,danpercaya diridalam aktivitas sehari-hari.

No Hari,

(15)

sekelompoknya bekerja keras dan semangat untuk melakukan praktikum.

Amalia Amalia telah mampu me-mimpin diskusi dan membe rikan bimbingan kepada te-man kelompoknya saat praktikum di laboratorium, bahkan beberapa dari te-mannya menanyakan Amalia, karena atas sikapnya telah

Edy Edy telah terlibat aktif dalam diskusi kelompok di kelas, ia rajin bertanya tentang hal-hal yang didiskusikan, bahkan terkadang meminta alasan apa yang menjadi dasar bertanya dan ingin tahu tentang hal-hal yang didiskusikan.

Deskripsi Akhir semester Nilai Sikap mata pelajaran IPA:

Edy, menunjukkan sikap dalam pelajaran IPA yang BAIKuntuk seluruh aspek penilaian sikap, bahkan ia telah menunjukkan rasa ingin tahu yang menonjol pada saat berdiskusi dengan teman kelompok

(16)

Contoh 4: Observasi terbuka tentang Sikap Tanggung Jawab LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : ...

Kompetensi Inti : 2

Kompetensi Dasar : 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, disiplin, teliti, tekun, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, peduli lingkungan (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri)dalam aktivitas sehari-hari

Petunjuk khusus:

1. Kolom (1) diisi nomor urut lintas hari dan tanggal

2. Kolom (2) diisi hari dan tanggal dilakukannya pengamatan

3. Kolom (3) diisi nama siswa yang secara ekstrim menjadi obyek pengamatan (tidak semua siswa)

4. Kolom (4) diisi perilaku siswa yang dapat dikatagorikan sebagai tindakan ekstrim

5. Kolom (5a) diisi nomor butir aspek perilaku siswa ekstrim positif, (5b) diisi nomor butir aspek perilaku siswa ekstrim negatif (lihat catatan dibawah)

6. Kolom (6) diisi bentuk tindak lanjut dengan memperhatikan progres tindakan serupa oleh siswa yang sama.

No Hari/

Bolang Selama kegiatan belajar di kelas, sangat sering berjalan dari meja ke meja yang lain, dengan alasan yang banyak misalnya pinjam buku, pensil dan sebagainya

Santi Membantu memasang layar, menghapus papan tulis, menjaga kebersihan kelompoknya dengan gembira dan suka cita

6 ; 11 Guru memberi pujian dan memotivasi untuk terus meningkatkan lagi dan untuk siswa lain juga

3

Candra Cenderung berdiam diri dalam diskusi kelompok, acuh tak acuh, tidak

Bolang Membawa perlengkapan sekolah lengkap, tidak

(17)

No Hari/

berjalan-jalan lagi di kelas, tidak meminjam alat tulis kepada teman.

mengacungkan jempol karena tidak lagi berjalan-jalan dikelas dan alat tulisnya lengkap.

5

Bolang Tidak berpartisipasi dalam diskusi, hanya duduk diam, tidak mau bertanya, tidak turut bekerja dalam praktikum

1 ; 6 ; 8 ; 11

Disapa guru, mengapa diam saja? Apakah ada masalah? Guru

13 Guru memotivasi kepada siswa agar lain hari semua harus berani tampil mengomunikasikan kesimpilan kelompoknya Catatan (untuk kolom 5a dan 5b):

Nomor Butir Aspek Perilaku Siswa / Karakter yang ditanamkan: 1. Rasa ingin tahu

2. Jujur

Deskripsi Laporan Semester Nilai Sikap mata pelajaran IPA untuk Bolang :

Bolang telah menujukkan perkembangan yang positif dalam sikap disiplin dan kesantunan setelah memperoleh teguran dari guru. Dia masih perlu meningkatkan lagi sikap rasa ingin tahu, tanggung jawab dan kepeduliannya pada lingkungan sekirtar.

Deskripsi Laporan Semester Nilai Sikap mata pelajaran IPA untuk Santi

Santi telah menunjukkan sikap Tanggung jawab dan Peduli lingkungan sekitar yang Sangat Baik.

Deskripsi Laporan Semester Nilai Sikap mata pelajaran IPA untuk Candra:

(18)

2. Penilaian Diri

Contoh 1: Lembar Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Peserta didik : ... Kelas/Semester : Hari/Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (check list) pada 1 jika tidak melakukan, 2 jika kadang-kadang, 3 jika sering dan 4 jika selalu melakukan pernyataan berikut!

No. Pernyataan Jawaban

1 2 3 4

1. Berusaha menggunakan alat-alat laboratorium/eksperimen dengan berhati-hati.

2 Berusaha menggunakan bahan eksperimen secara efisien.

3 Berusaha turut menciptakan suasana pembelajaran yang tertib dan aman

4 Menunjukkan sikap peduli dalam menjaga kebersihan alat-alat eksperimen

5 Senang membantu teman satu kelompok dalam kesulitan melakukan eksperimen/tugas lain

6 Mengembalikan alat-alat eksperimen pada tempatnya dalam keadaan bersih dan kering

7 Melaporkan hasil eksperimen secara jujur

8 Berani mempresentasikan hasil eksperimen dan kesimpulan individu atau kelompok

9 Melakukan eksperimen atau bekerja dengan teliti

(19)

Contoh 2: Lembar Penilaian Diri (Sikap Toleransi terhadap Teman Sekelompok Kerja) LEMBAR ISIAN PESERTA DIDIK

Nama Peserta didik : ... Kelas/Semester : Hari/Tanggal Pengisian :

Karakter : Sikap Toleransi Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan seksama pernyataan dalam angket ini dan isilah dengan jujur sesuai dengan perasaan, pendapat dan penglamanmu

2. Berilah tanda centang () pada kolom: SS = jika kamu Sangat Setuju S = jika kamu Setuju

TS = jika kamu Tidak Setuju

STS = jika kamu Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Mengucapkan salam terlebih dahulu kepada teman sekelompok atau kelompok lain

2 Mengucapkan terima kasih atas bantuan teman sekelompok

3 Meminta maaf terlebih dahulu kepada teman sekelompok bila melakukan kesalahan

4 Memberi maaf terlebih dahulu kepada teman sekelompok yang berbuat salah pada kamu

5 Menghormati teman satu kelompok yang berbeda agama dan budaya

6 Berteman dengan yang berbeda keyakinan atau budaya

7 Menerima perbedaan pendapat anggota kelompok dengan senang hati

8 Mendiskusikan perbedaan pendapat dengan teman sekelompok secara baik

9 Menerima keputusan kelompok dengan senang hati 10 Mengemukakan pendapat sesuai dengan hati nurani

11 Menggunakan bahasa Indonesia bila bertemu teman sekelompok yang berasal dari daerah lain

(20)

No Pernyataan SS S TS STS

13 Meminjamkan pekerjaan rumah pada teman yang kesulitan

14 Meminjamkan buku catatan kepada teman dengan senang hati

15 Memberi kesempatan dan tidak menggannggu teman dalam beribadah sesuai agamanya masing-masing

Jumlah centang

TOTAL SKOR : __________________________________

2. Penilaian Aspek Pengetahuan

Penilaian pencapaian aspek pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi-kompetensi dasar sebagaimana tertuang dalam kurikulum yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik maupun bagi pendidik merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Catatan pendidik pada setiap penilaian yang dilakukan sangat berharga bagi perbaikan proses belajar peserta didik.

Cakupan Penilaian Pengetahuan

Di dalam standar kompetensi lulusan (SKL) penilaian hasil belajar mencakup kemampuan berpikir (proses) dan kemampuan pengetahuan. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada ranah pengetahuan oleh Pendidik pada kemampuan berpikir (proses) adalah sebagai berikut.

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari pendidik, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan

(21)

Menerapkan Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari

Menganalisis Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya

Mengevaluasi Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria

Mencipta Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek pengetahuan

Dimensi Pengetahuan Deskripsi

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori

Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.

Penyusunan Instrumen

(22)

Contoh Kisi-kisi

KOMPETENSI DASAR KELAS MATERI INDIKATOR BENTUK

SOAL 3.1 Menerapkan konsep pengukuran

berbagai besaran yang ada pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar, serta pentingnya penggunaan satuan standar (baku) dalam pengukuran. pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari hari.

VIII Gerak

3.3. Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari

Peserta didik dapat menjelas kan 3 perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.

Uraian 1

2 Peserta didik dapat

menjelaskan pemisahan campuran dari dua zat yang salah satu zatnya larut dalam pelarut tertentu

(23)

Bentuk-bentuk Soal 1) Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur atau ditanyakan kepada peserta didik (tes). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor) yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan.

Kaidah Penulisan PILIHAN GANDA

Dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda terdapat kaidah penulisan yang harus diperhatikan yaitu segi materi, konstruksi, dan bahasa sebagai berikut:

Materi

(1) Soal harus sesuai dengan indikator.

(2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. (3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar

Konstruksi

(4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

(5) Pokok soal dilengkapi dengan stimulus dalam bentuk ilustrasi/ kasus/peristiwa/ gambar/tabel/diagram.

(6) Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. (7) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. (8) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda (9) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

(10) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah atau Semua pilihan jawaban di atas benar .

(11) Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut.

(12) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

(24)

Bahasa

(14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. (15) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

(16) Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang sama yang bukan merupakan satu kesatuan

Contoh Soal Bentuk Pilihan Ganda Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : SMP

Kelas/Semester : VII/1 Kompetensi Inti : 3

Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar, serta pentingnya penggunaan satuan standar (baku) dalam pengukuran..

Indikator : 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran pokok dan besaran turunan.

2. Peserta didik dapat mengukur besaran tertentu dengan mempergunakan alat ukur secara benar.

Silangilah A, B, C atau D sebagai jawaban yang paling benar!

1. Sekelompok siswa mengamati minuman dalam kemasan botol dan memperoleh data sebagai beikut:

(1). Tinggi botol 20 cm (2). Volume minuman 660 ml (3). Suhu minuman 20oC (4). Luas dasar botol 38,5 cm2

(5). Massa botol beserta isinya 800 gram (6). Diameter tutup botol 1,5 cm

Kelompok besaran pokok dan besaran turunan dari data di atas ditunjukkan oleh nomor .

(25)

2. Perhatikan hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong berikut!.

Panjang benda yang diukur dalam gambar tersebut adalah . A. 7,4 mm

B. 7,6 mm C. 14,0 mm D. 70,4 mm

3. Perhatikan gambar berikut!

Hasil pengukuran sesuai gambar adalah .

(26)

4. Perhatikan gambar berikut!

Andre seorang atlet sepeda ingin mengkuti turnamen tour the Singkarak. Untuk mengikuti turnamen tersebut dia latihan setiap hari biar stamina lebih kuat, rute latihan Adre setap hari ditunjukkan oleh gambar di atas.

Manakah grafik kecepatan terhadap waktu latihan Adre berikut yang sesuai gambar?

(27)

2) Benar-Salah

Bentuk soal ini menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah Benar dan Salah atau Ya dan Tidak. Peserta tes diminta untuk memilih jawaban benar atau salah untuk pernyataan yang disajikan.

Kaidah penulisan soal

(1) Hindarkan penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar dan kata-kata lain sejenisnya.

(2) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya seimbang.

(3) Susunan pernyataan benar dan salah secara random, tidak sistematis mengikuti pola tertentu.

(4) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks

3) Menjodohkan

Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri, biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan, biasanya merupakan pernyataan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.

Kaidah penulisan soal

(1) Tulislah seluruh pernyataan dalan lajur kiri maupun kanan dengan materi sejenis (2) Tuliskan pernyataan jawaban lebih banyak dari pernyataan soal.

(3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya.

(4) Tuliskan petunjuk mengerjakan tes yang jelas dan mudah dipahami.

Contoh Soal

Petunjuk: Pasangkan pernyataan yang ada di sebelah kiri dengan pernyataan di sebelah kanan dengan cara menulis huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang tepat !

4) Isian

(28)

Kaidah Penulisan Soal

(1) Soal harus sesuai dengan indicator

(2) Menggunakan bahasa yang baik dan kalimat singkat dan jelas. (3) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti. (4) Tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku. (5) Tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.

(6) Jawaban yang dituntut soal hanya satu untuk setiap butir soal.

5) Jawaban Singkat

Soal jawaban singkat merupakan soal yang menuntut peserta didik memberikan jawaban singkat: kata, frase, angka, simbol, serta sudah pasti. Jawaban singkat dalam bentuk melengkapi (isian) dan menjawab pertanyaan.

Kaidah penulisan soal jawaban singkat (1) Soal harus sesuai dengan indikator

(2) Rumusan butir soal dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang belum lengkap (3) Jawaban yang dituntut pertanyaan atau pernyataan sudah pasti dan berupa kata, frase,

angka, simbol, tahun kejadian, tempat, dan sejenisnya

(4) Rumusan butir soal singkat dan mudah dimengerti serta berisi permasalahan saja (5) Tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku.

(6) Tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.

(7) Sediakan tempat kosong tempat jawaban dari pertanyaan atau pernyataan.

6) Soal Uraian

Soal uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan/hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan/ mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis

Kaidah penulisan soal uraian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

(1) Soal harus sesuai dengan indikator.

(2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas (3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.

(4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. (5) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang

menuntut jawaban terurai: seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.

(29)

(7) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan pendekatan benar 1 dan salah 0

(8) Hal yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.

(9) Rumusan butir soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

(10) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.

(11) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

(12) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(13) Rumusan soal sudah mempertimbangkan bias segi bahasa dan budaya.

(14) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

Contoh1: Soal Bentuk Uraian

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar soal yang disediakan!

Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : SMP

Kelas/Semester : VII/1 Kompetensi Inti : 3

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : - Peserta didik dapat menyebutkan 3 ciri perubahan fisika dan perubahan kimia

(30)

1. Sebutkan masing-masing 3 ciri perubahan fisika dan perubahan kimia!

Pedoman Penskoran :

No Kunci Jawaban Skor

1 Perubahan Fisika

1. Tidak terbentuk zat baru

2. Komposisi materi tidak berubah 3. Tidak terjadi perubahan warna 4. Tidak terjadi perubahan bau 5. Tidak terjadi perubahan rasa 6. Tidak terbentuk endapan

Perubahan Kimia

1. Terbentuk zat baru

2. Komposisi materi sebelum dan sesudah reaksi mengalami perubahan

3. Terbentuknya gas 4. Terbentuknya endapan 5. Terjadi perubahan suhu 6. Terjadi perubanan warna 7. Tercium bau

8. Terjadi perubahan rasa

1 1 1 1 1 1

1 1

1 1 1 1 1 1

Skor Maksimum 6

2. Diketahui bahwa gula larut dalam alkohol, sedangkan garam dapur tidak larut dalam alkohol. Titik didih alkohol 78oC, sedangkan titik didih gula 160oC.

Pertanyaan:

(31)

Pedoman Penskoran :

No Kunci Jawaban Skor

1 Cara-cara pemisahan:

1. Campurkan gula dan garam dapur (skor 1) dan masukkan campuran ini kedalam alkohol (skor 1) 2. Gula akan larut (skor 1) sedangkan garam dapur

akan mengendap (skor 1)

3. Saringlah dengan cara filtrasi (skor 1), maka garam akan terpisah (skor 1)

4. Gula dalam alkohol dapat dipisahkan dengan cara penguapan :

- Campuran gula alkohol dipanaskan (skor 1),

- alkohol akan menguap pada suhu 78oC dan gula akan tertinggal (skor 1)

2

2

2

2

Skor Maksimum 8

Nilai Peserta Didik

Nilai = skor perolehan

skor maksimum× 100

Contoh 2: Soal Terpadu Bentuk Uraian

Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk

Soal

No. Soal

3.6 Memahami berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan

Bahaya zat adiktif Disajikan ilustrasi tentang bahaya zat adiktif bagi kesehatan terutama pada pembuluh darah

Efek penggunaan zat adiktif

Menjelaskan efek penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

Uraian 1

Perilaku hidup sehat

Menentukan perilaku hidup sehat yang harus dilakukan untuk mencegah pecahnya pembuluh darah akibat nikotin.

Uraian 3

3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan

Hukum yang berkaitan dengan tekanan darah

Mendeskripsikan hukum yang berkaitan dengan peristiwa pecahnya pembuluh darah akibat penyumbatan oleh nikotin.

(32)

Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk Soal

No. Soal

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

Mekanisme kerja jantung

Menjelaskan pecahnya pembuluh darah akibat penggumpalan darah

Uraian 4

Soal :

Seorang perokok berat mempunyai resiko terkena penyakit jantung koroner karena pada rokok terkandung zat nikotin yang berpengaruh buruk terhadap jantung. Zat nikotin mengakibatkan tingginya tekanan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

1. Jelaskan bagaimana zat nikotin dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah!

2. Hukum apa yang berkaitan dengan kejadian pecahnya pembuluh darah? Tuliskan bunyi hukumnya.

3. Perilaku hidup sehat apakah yang harus dilakukan untuk mencegah hal tersebut?

4. Jelaskan mengapa darah yang menggumpal dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah?

Pedoman Penskoran

No. Jawaban Skor

1. Zat nikotin menyebabkan darah membeku sehingga aliran darah pada pembuluh tidak lancar /terganggu .. 1

2. Hukum Pascal . 1

Bunyi nya: jika tekanan diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan

tekanan sama besar 1

3. a. Rajin berolahraga .. 1

b. Tidak menjadi perokok aktif maupun perokok pasif

c. Memiliki pola hidup dan pola makan yang sehat ..

1 1

4. Pada saat jantung memompa darah, maka tekanan darah dalam pembuluh meningkatx. Dikarenakan pembuluh darah tersumbat oleh penggumpalan darah akibat nikotin, maka berakibat pada pecahnya pembuluh darah.

(33)

(7) Tes Lisan

Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik dalam bentuk bahasa lisan. Dalam tes ini, peserta didik akan menyampaikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pendidik dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Tes lisan biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara pendidik dengan peserta didik. Tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.

Kaidah tes lisan :

(1) Sebelum tes lisan dilaksanakan, testee sudah melakukan inventarisasi berbagai jenis soal yang akan diajukan kepada testee dalam tes lisan tersebut, sehingga tes lisan dapat diharapkan memiliki validitas yang tinggi, baik dari segi isi maupun konstruksinya.

(2) Setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam tes lisan itu, juga harus disiapkan sekaligus pedoman atau ancar ancar jawaban betulnya.

(3) Skor atau nilai hasil tes lisan sudah dapat ditentukan disaat masing masing testee selesai di tes

(4) Tes hasil belajar yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sampai menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.

(5) Sebaiknya dalam melakukan tes lisan pendidik berfungsi sebagai penggali informasi, bukan hakim yang mengadili, dan bukan pula pendidik yang sedang mengajar di kelas, sehingga tidak salah menempatkan diri.

Contoh Soal Bentuk Lisan Mata Pelajaran : IPA

Kelas : VII

Kompetensi dasar : 3.5 Memahami konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis.

Indikator : Peserta didik dapat menjelaskan tentang transformasi energi

Instrumen: Daftar Pertanyaan

No DAFTAR PERTANYAAN KUNCI JAWABAN SKOR

1. Sebutkan organel sel tumbuhan tempat berlangsungnya fotosintesis

kloroplas 1

2. Sebutkan zat dalam tubuh tumbuhan yang membantu proses fotosintesis

(34)

No DAFTAR PERTANYAAN KUNCI JAWABAN SKOR 3. Jelaskan fungsi klorofil dalam proses fotosintesis menangkap energi radiasi

sinar matahari

Glukosa dan Oksigen 2

6. Sebutkan 2 macam energi yang dibentuk dari energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil

Energi potensial dan energi kimia

2

7. Sebutkan organel sel yang berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel

mitokondria 1

8. Apakah tujuan dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam mitokondria?

menghasilkan energi 1

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan metabolisme?

proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup

1

10. Sebutkan 2 jenis reaksi dalam metabolisme Anabolisme dan katabolisme

2

11. Apakah yang dimaksud dengan anabolisme? Reaksi pembentukan senya wa kompleks dari senyawa sederhana

1

12. Apakah yang dimaksud dengan katabolisme? Reaksi pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana

1

13. Sebutkan 1 contoh reaksi katabolisme dalam tubuh makhluk hidup

Reaksi pernafasan 1

14. Sebutkan 1 contoh reaksi anabolisme dalam tubuh makhluk hidup

Reaksi fotosintesis 1

15. Zat apakah yang membantu dalam reaksi metabolisme?

Enzim 1

16. Sebutkan fungsi enzim dalam reaksi metabolisme

Mempercepat proses atau tahapan reaksi

1

Skor Maksimum 20

Nilai = Skor Perolehan Peserta Didik

(35)

Keterangan Penilaian : 1. Nilai 91 100 amat baik 2. Nilai 81 90 baik 3. Nilai 71 80 cukup 4. Nilai 60 70 kurang

5. Nilai kurang dari 60 sangat kurang

(8) Penugasan

Penugasan atau pemberian tugas adalah cara dalam proses pembelajaran dengan cara memberi tugas kepada peserta didik. Tugas-tugas tersebut dapat berupa mengikhtisarkan karangan (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan), membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain. Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan antara lain: menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif, mendorong perilaku kreatif, membiasakan berpikir komprehensif, dan memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran

Contoh Penugasan

Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : SMP

Kelas/Semester : VII/1 Kompetensi Inti : 4

Kompetensi Dasar :

4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku

Indikator :

1. Peserta didik dapat menghitung luas dan volume benda beraturan dengan menggunakan alat tertentu.

(36)

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Hitunglah luas pekarangan rumahmu masing-masing dan volum air yang ada dalam bak mandi di rumahmu masing-masing.

a) Tulislah dua alat yang dapat digunakan dalam kegiatan tersebut.

b) Jelaskan tiga cara penggunaan alat ukur tersebut dalam kegiatan tersebut. c) Tulislah rumus untuk mengetahui luas pekarangan dan rumus untuk volum air

dalam bak mandi.

d) Tulislah hasil perhitungan luas pekarangan dan volum air hasil perhitungan tersebut dengan menggunakan satuan Sistem Internasional (SI)

Rubrik Penskoran :

No Kunci jawaban Skor

1 a). Menuliskan alat ukur yang sesuai 2 2 b). Menjelaskan cara penggunaan alat ukur dengan benar 3 3 c). Menuliskan rumus luas L= p . l dan volum V= p . l .t 2 4 d). Hasil pengukuran Luas dan volume dengan satuan

yang benar

2

Skor Maksimum 9

Pedoman Penilaian :

Nilai = Skor Perolehan Peserta Didik

90 100

Keterangan Penilaian : 1. Nilai 91 100 amat baik 2. Nilai 81 90 baik 3. Nilai 71 80 cukup 4. Nilai 60 70 kurang

(37)

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Aspek keterampilan dapat dinilai melalui penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu dan/atau keterampilan tertentu. Penilaian kinerja dapat dilakukan melalui tes praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.Lembar penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Cakupan Penilaian Keterampilan

Standar Kompetensi kelulusan untuk ranah keterampilan menyatakan bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis.

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan informasi/mencoba

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

(38)

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret.

Keterampilan konkret Deskripsi

Persepsi Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Kesiapan Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan

suatu gerakan

Meniru Meniru gerakan secara terbimbing Membiasakan gerakan Melakukan gerakan mekanistik

Mahir Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi Menjadi gerakan alami/

adaptasi

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya

Menjadi tindakan orisinal Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

Penyusunan Instrumen Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan atau kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penilaian ini dilakukan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang mengharuskan peserta didik menunjukkan kinerjanya. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan daftar cek (checklist) dan skala rentang (rating scale)

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan penilaian kinerja:

(1) Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi. (2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

(3) Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati. (4) Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati

(39)

1) Penilaian Praktik

Penilaian praktik (performance assessment) adalah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Karakteristik dasarnya adalah peserta diminta untuk mendemontrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan). Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting daripada produknya serta lebih banyak menggunakan unsur motorik peserta didik.

Dalam kegiatan praktik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu bahan praktik harus dapat digeneralisasikan pada tugas-tugas lain yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, mengukur lebih dari satu kemampuan, materi praktik relevan dengan materi pelajaran hingga dapat dilaksanakan, dapat diskor dengan akurat dan reliabel, dan penilaiannya harus adil untuk semua peserta tes,

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat soal praktik:

(1) Identifikasi semua langkah penting yang diperlukan. (2) Tuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting.

(3) Usahakan kriteria kemampuan yg diukur tidak terlalu banyak. (4) Definisikan kriteria kemampuan yang akan diukur.

(5) Urutkan kriteria kemampuan yang diukur.

(6) Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya.

Contoh Soal :

KISI-KISI SOAL PRAKTIK

Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata pelajaran : IPA Kurikulum : K 13

Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

(40)

1. Contoh Soal

Lakukanlah percobaan untuk menentukan massa jenis beberapa benda!

Berdasarkan hasil pengukuranmu, samakah massa jenis batu, besi dan alumunium Buatlah kesimpulan dari hasil pengukuranmu

Judul Percobaan : Mengukur Massa jenis benda.

Tujuan Percobaan : Mengetahui Massa jenis beberapa benda padat

Alat dan Bahan : 1. Neraca lengan (O-Haus) 1 buah 2. Gelas kimia 200 ml 1 buah

3. Gelas Ukur 1 buah

4. Batu kerikil 1 buah 5. Potongan Besi 1 buah 6. Potongan Alumunium 1 buah 7. Air

Langkah Kerja :

1. Timbanglah batu dengan neraca. Catat massa batu.

Massa Batu : ..

2. Masukkan air kedalam gelas ukur hingga mencapai volum tertentu. Catat volum air mula-mula.

Volum air mula-mula ( V1) : .

3. Masukkan batu ke dalam gelas ukur. Catat volum air kedua. Volum air kedua ( V2) = ..

4. Hitunglah selisih vulum air V1dengan V2 V = .. - . =

5. Ulangi kegiatan 1, 2 dan 3 dengan bahan besi dan alumunium Catat hasil pengukuranmu pada tabel berikut.

No Nama Benda Volum Massa Jenis

1. Batu

2. Besi

3. Alumunium

I. PEDOMAN PENSKORAN

No. Aspek Yang Dinilai Skor

1. Persiapan:

(41)

2.

3.

kegiatan ujian paktek

2. Merangkai / menyusun perangkat alat dan bahan kegiatan ujian praktek

Proses :

1. Urutan langkah langkah /prosedur kegiatan praktikum

2. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.

3. Hasil kegiatan ujian praktek Laporan :

1. Penulisan tujuan kegiatan praktikum 2. Penulisan alat dan bahan yang digunakan

dalam praktikum

3. Menuliskan langkah-langkah /prosedur kegiatan praktikum

4. Mengisi table atau hasil pengamatan 5. Menjawab pertanyaan

Contoh Pengembangan Penilaian Praktik Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : SMP Kelas/Semester : VII/1

Kompetensi Inti : 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar : 4.7. Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator buatan maupun alami.

(42)

Alat dan Bahan :

1. Alat : 2. Bahan :

a. Pelat tetes a. Air jeruk

b. Pengaduk b. Cuka

c. Kertas lakmus merah dan biru c. Asam Klorida d. Deterjen e. Obat maag cair f. Larutan kapur sirih g. Garam

h. Air Langkah kerja :

Lakukanlah percobaan menentukan larutan asam dan larutan basa.

Ikuti langkah-langkah percobaan yang terdapat pada panduan sebagai berikut : 1.

2.

3. .

4. .

5. .

6. .

Melakukan Pengamatan :

.. Memperoleh dan menganalisis data :

Laporan Kegiatan :

Membuat Simpulan :

..

Rubrik Penskoran.

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Langkah kerja

3. Melakukan pengamatan

4. Memperoleh dan menganalisis data 5. Laporan kegiatan

6. Membuat simpulan

(43)

Keterangan :

Skor 0 Jika tidak melakukan

Skor 1 Jika melakukan sebagian kecil benar

Skor 2 Jika melakukan hanya separuh yang benar Skor 3 Jika melakukan sebagian besar dengan benar Skor 4 Jika melakukan seluruhnya dengan benar

100 24

didik peserta perolehan

skor

 

Nilai

2) Penilaian Produk

Penilaian produk atau hasil kerja (product assessment) adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Hasil kerja yang dimaksud disini adalah produk kerja peserta didik dengan menggunakan motoriknya seperti aransemen musik, koreografi, melukis, menyulam, menyusun karangan termasuk hasil kerja (produk). Dalam penilaian ini yang lebih diutamakan adalah produk atau hasil akhir dari peserta didik.

Tahapan yang perlu dilakukan dalam penilaian produk:

(1) Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencana-kan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

(2) Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan, alat dan teknik.

(3) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.

(44)

Contoh Soal

3) Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Langkah-langkah dalam mengerjakan soal proyek ini adalah peserta didik harus mengumpulkan data, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan data dalam bentuk tulisan laporan. Dalam perencanaan penilaian proyek perlu diperhatikan kemampuan pengelolaan seperti penentuan topik yang tepat, relevansi atau kesesuaian pengetahuan/ keterampilan pembelajaran, dan keaslian yaitu dukungan peserta didik pada topik yang akan diproyekkan, artinya bahwa topik yang diajukan adalah asli di sekolah itu serta dapat dilakukan peserta didik.

Dalam pelaksanaan penilaian proyek harus fokus pada proses dan produk. Untuk itu dalam perencanaan penilaian perlu diperhatikan apakah suatu proyek sesuai dengan pengetahuan/ keterampilan dan tujuan pembelajaran dengan aktifitas proyek yang direncanakan. Kemudian perlu dilakukan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek: pemilihan topik, diagram investigasi, tahapan proses, dan pemantauan. Selain itu dalam pelaksanaan proyek pendidik harus dapat melakukan pencatatan dan penilaian untuk perbaikan proyek peserta didik, serta perkiraan perkembangan tugas dan keberhasilan tugas.

Contoh Soal

Projek

Mata Pelajaran : IPA

Jenjang : SMP

Kelas/Semester : VII/1 Kompetensi Inti : 4

Kompetensi Dasar : 4.6 Membuatmodel struktur sel tumbuhan/ hewan Indikator : Peserta didik dapat :

1. Merencanakan pembuatan poster sel dan bagian-bagiannya 2. Merancang bahan poster sel dan bagian-bagiannya

(45)

Tugas :

Carilah gambar sel dengan bagian-bagiannya. Buatlah poster dengan menggunakan lembaran sterofom dan lilin mainan (plastisin) berwarna atau benda kecil di sekitarmu dan lembaran kertas warna . Agar menghasilkan poster yang baik, maka rancanglah :

1. Bahan yang akan kalian gunakan dalam merancang poster sel dan bagiannya. 2. Buatlah rancangan bentuk bagian-bagian sel sesuai ukuran dan warnanya 3. Tunjukan bagian dan tuliskan namanya.

4. Tuliskan fungsi bagian-bagian sel pada kertas kecil dan tempelkan sesuai dengan bagian-bagiannya.

5. Laporkan hasilnya dalam bentuk tulisan dan poster yang sudah dibuat.

Instrumen penilaian:

Aspek yang dinilai Skor

4 3 2 1

Kemampuan Perencanaan Kemampuan merancang bahan

Kemampuan menyusun dan pengaturan warna bahan

Kemampuan melaporkan hasil

Pedoman penskoran:

1. Kemampuan Perencanaan :

Skor 4 jika laporan perencanaan lengkap (bahan,cara kerja,hasil) dan rinci Skor 3 jika laporan perencanaan lengkap tetapi tidak rinci

(46)

2. Kemampuan merancang bahan .

Skor 4 jika rancangan memilki bentuk (sesuai dengan aslinya) dan ukuran yang tepat Skor 3 jika rancangan memilki bentuk tepat dan ukuran tidak tepat

Skor 2 jika rancangan memilki bentuk tidak tepat dan ukuran tepat Skor 1 jika rancangan salah

3. Kemampuan menyusun dan pengaturan warna bahan.

Skor 4 jika hasil penyusunan dan pengaturan warna bahan poster berbeda dan jelas keteranganya

Skor 3 jika hasil penyusunan dan pengaturan warna bahan poster berbeda tetapi kurang jelas keterangannya

Skor 2 jika hasil penyusunan dan pengaturan warna bahan poster berbeda dan tidak ada keterangannya

Skor 1 jika hasil penyusunan dengan satu warna pada bahan poster dan tidak ada keterangannya

4. Kemampuan melaporkan hasil

Skor 4 jika hasil pelaporan rinci dan berurutan

Skor 3 jika hasil pelaporan rinci tetapi tidak berurutan Skor 2 jika hasil pelaporan tidak rinci dan tidak berurutan Skor 1 jika hasil pelaporan salah

Pedoman Peskoran.

Jumlah skor maksimium : 16

4) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio (portfolio assessment)adalah suatu kumpulan/hasil kerja peserta didik dari waktu ke waktu yang dapat memberikan informasi hasil belajar peserta didik dan perkembangan pengetahuan peserta didik. Tujuan portofolio adalah untuk menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektifitas proses pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua dan pendidik lain, membina/mempercepat pertumbuhan konsep diri, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.

Portofolio dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, portofolio kerja: usaha dilakukan peserta didik sendiri/bersama kelompok, dan menyediakan data cara peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja serta prestasi belajar peserta didik.Kedua, portofolio dokumentasi berupa koleksi hasil kerja peserta didik terpilih dalam masa tertentu, dan ketiga,

(47)

portofolio penampilan berupa koleksi hasil kerja peserta didik terbaik untuk menunjukkan penampilan dan digunakan untuk penilaian/sertifikasi.

Prinsip penggunaan portofolio adalah adanya saling mempercayai antara pendidik dan peserta didik pada hasil, pencapaian tugas portofolio merupakan kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, hasil tugas merupakan milik bersama antara pendidik dan peserta didik, dalam pelaksanaan tugas ada kepuasan antara peserta didik dengan pendidik, serta adanya kesesuaian kompetensi yang diinginkan dengan pencapaian tugas dari peserta didik.

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan portofolio yaitu:

(1) Memastikan peserta didik memiliki berkas portofolio (2) Menentukan bentuk/hasil pekerjaan

(3) Mengumpulkan/menyimpan dokumen/hasil pekerjaan (4) Menentukan kriteria penilaian penilaian yang digunakan

(5) Mengharuskan peserta didik menilai pekerjaannya secara kontinu (6) Menentukan/menyelenggarakan pertemuan portofolio

(7) Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio

(48)

BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN OLEH

PENDIDIK

A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik

Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan pelaporan hasil penilaian peserta didik pada aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Agar pelaporan hasil penilaian peserta didik objektif, akuntabel, dan informatif, pendidik harus terlebih dahulu melakukan pengolahan hasil penilaian hasil belajar secara benar dan efektif. Pengolahan hasil penilaian peserta didik merupakan kegiatan merekapitulasi, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik kepada pelaku pendidikan terkait dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi. Sedangkan hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan metode observasi perilaku dengan menggunakan instrumen lembar observasi atau jurnal. Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat juga digunakan untuk melihat sikap peserta didik, tetapi capaian hasil penilaian sikap terutama diperoleh dari hasil observasi perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. Hasil dari penilaian diri dan penilaian antar teman digunakan sebagai alat evaluasi diri tentang sikap dan kemampuan peserta didik untuk memperbaiki proses pembelajaran atau dapat juga digunakan sebagai data konfirmasi perilaku peserta didik. Sedangkan jurnal/catatan guru selain juga untuk memperkuat catatan perilaku peserta didik juga dapat digunakan untuk mengisi saran-saran pada buku rapor. Pengolahan hasil penilaian sikap dapat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam satu semester, yaitu pada pertengahan dan akhir semester. Pada pertengahan semester atau akhir semester, guru kelas dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial secara deskriptif berdasarkan catatan-catatan hasil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Laporan penilaian sikap dibuat dalam bentuk deskripsi berdasarkan rapat dewan guru.

(49)

(a) Holistik

Judgment terhadap perilaku siswa secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai.

(b) Analitik

Judgment terhadap perilaku siswa secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).

Jadi dalam pengolahan sikap/perilaku peserta didik, sejak dari awal pembelajaran guru kelas/wali kelas/ sekolah harus sudah mengembangkan indikator-indikator perilaku yang menggambarkan nilai-nilai perilaku yang ideal sampai perilaku kurang ideal yang akan dikembangkan di sekolah. Indikator-indikator inilah yang menjadi acuan untuk mendeskripsikan perilaku peserta didik. Deskripsi perilaku secara Holistik atau indikator perilaku untuk analitik, bentuk formatnya dapat dirumuskan secara bersama antara guru dan sekolah dengan mengacu kepada nilai (values) yang ingin dikembangkan yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik. Rumusan yang dijabarkan tersebut merupakan rubric untuk melakukan penilaian.

Contoh Format Holistik

Nilai Deskripsi Perilaku Catatan

Sangat Baik (A)

Baik (B)

Agak Baik (C)

Kurang baik (D)

(50)

Contoh Format Analitik

Aspek Indikator Perilaku

(4 level)

Nilai Catatan

Kejujuran Sangat Baik (A)

Baik (B)

Agak Baik (C)

Kurang Baik (D)

Disiplin

Tanggung jawab

Kesantunan

*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan

Berikut ini contoh hasil observasi terbuka yang dilakukan guru untuk sikap spiritual dan sosal.

Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritual

No Waktu

Nama Peserta didik

Catatan Perilaku Butir Sikap

1. 21/07/14 Ahmad Tidak mengikuti sholat Jumat

yang diselenggarakan di sekolah.

Ketaqwaan

Ramdani Mengganggu teman yang

sedang berdoa sebelum

makan siang di kantin.

Ketaqwaan

2. 4

22/09/14 Burhan Mengajak temannya untuk

berdoa sebelum pertandingan

sepakbola di lapangan

olahraga sekolah.

Ketaqwaan

Andi Mengingatkan temannya

Gambar

grafik hubungan
gambar?Skor  :   Jawaban  benar : 1
Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritual
Tabel 4.2: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap sosial
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik

Dalam kaitannya dengan penilaian, pemilihan kata kerja operasional pada indikator pencapaian kompetensi yang tepat memegang peranan penting untuk mengukur pencapain

Berdasarkan Permendikbud N0. 53 Tahun 2015, penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah

Umpan balik yang berupa hasil penilaian yang bemanfaat bagi pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan bagi peserta didik untuk memperbaiki cara belajar yang

Buku ini disusun untuk menjadi pedoman bagi dosen di Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya dalam penyusunan proposal dan pelaporan hasil penelitian dan pengabdian

siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarsiswa. 4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan

13. Nilai diisi dengan nilai pencapaian kompetensi belajar peserta didik. PANDUAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN UNTUK SMP 121.. Predikat untuk aspek sikap diisi

Menurut Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan