• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Teknis Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SMP"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

BERDASARKAN KURIKULUM 2013

UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA JENJANG SMP

PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

KATA PENGANTAR

Penilaian adalah bagian dari kurikulum. Penilaian merupakan alat evaluasi yang berfungsi untuk memberikan potret/gambaran mengenai pemahaman dan kemajuan belajar serta hasil belajar peserta didik dalam kaitannya dengan ketercapaian Standar Nasional. Penilaian dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi untuk setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.

Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi pada model penilaian kelas dalam hal pencapaian kompetensi peserta didik yang harus dilakukan oleh pendidik. Penilaian oleh pendidik, baik yang formatif maupun sumatif, harus menggunakan metode proses pembelajaran maupun instrumen penilaian hasil belajar yang bervariasi dengan tujuan agar dapat mengakomodir semua potensi peserta didik. Metode pembelajaran dan instrumen penilaian tersebut tentunya harus mengacu pada kompetensi dasarnya, materi serta indikator pembelajarannya. Untuk keperluan tersebut, diperlukan langkah-langkah perencanaan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengembangan instrumen penilaian hasil belajar yang tepat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif untuk menyusun buku pedoman teknis penilaian hasil belajar untuk tingkat SMP/MTs untuk beberapa mata pelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini merupakan suplemen dari buku pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik yang sudah disesuaikan dan dikembangkan dengan beberapa kebijakan terbaru tentang penilaian oleh pendidik.

Buku pedoman teknis ini berisi contoh-contoh penilaian kelas yang memfokuskan pembahasannya pada fungsi penilaian sumatif berdasarkan Kurikulum 2013 untuk beberapa bidang studi. Contoh-contoh penilaiannya dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang terintegrasi, yaitu antara kompetensi dasar dalam KI yang berbeda atau kompetensi dasar untuk setiap KI.

Dengan adanya buku pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik per mata pelajaran, diharapkan dapat membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan berbagai bentuk instrumen penilaian sumatif, mengolah datanya serta melaporkan dan memanfaatkan hasilnya.

Jakarta, Januari 2016 Kepala Pusat,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ... 3

C. Ruang Lingkup Buku Panduan... 3

BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN... 5

A. Langkah Pengembangan Instrumen ... 5

B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian ... 6

C. Penyusunan Instrumen Penilaian ... 7

1. Penilaian Aspek Sikap... 8

2. Penilaian Aspek Pengetahuan... 15

3. Penilaian Aspek Keterampilan ... 26

BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN ... 37

A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik... 37

1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap ... 37

2. Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan ... 44

3. Pengolahan Penilaian Pencapaian Keterampilan... 48

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik ... 50

1. Program Pembelajaran Remedial... 51

2. Program Pengayaan... 54

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak. Beragam konsep dan metode penilaian sejauh ini telah dilakukan. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, maka konsep dan proses penilaian juga berkembang. Konsep dasar penilaian yang diajukan dan terdapat dalam Kurikulum saat ini diarahkan untuk menunjang dan memperkuat pencapaian kompetensi (penilain konstruktif) yang dibutuhkan oleh peserta didik di abad ke-21 yaitu menekankan pada penilaian kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup peserta didik.

Berdasarkan analisis kemampuan yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka penilaian didesain terutama untuk mendukung proses pembelajaran kreatif. Oleh karena itu, ketika menggunakan penilaian berbentuk tes atau tugas tertentu, maka pendidik hendaknya memberi ruang kreativitas jawaban yang beragam untuk melatih daya kritis dan kreativitas anak didik.Tugas yang diberikan pendidik hendaknya tidak didesain tertutup dalam arti hanya punya satu jawaban yang benar, bahkan diharapkan pendidik dapat mentolerir jawaban yang dianggap tidak biasa.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Pencapaian kompetensi peserta didik dilakukan oleh pendidik di dalam kelas melalui penilaian kelas. Adapun tujuannya adalah untuk memantau proses dan kemajuan pembelajaran melalui penilaian pra-diagnostik dan penilaian formatif serta untuk mengetahui perkembangan pencapaian kompetensi standar oleh peserta didik melalui penilaian sumatif. Jadi penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses belajar, kemajuan, dan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik (assessment as learning) sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Selain itu, penilaian juga dapat ditujukan untuk memberikan umpan balik kepada pendidik (assessment for learning) agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.

(5)

pembelajaran menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif, partisipatif dan kolaboratif. Pendidik berperan memberikan direct constructive feedback setelah melalui tahapan zone of proximal development (ZPD) dan peserta didik berperan untuk memberikan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Kesemuanya itu berfungsi untuk mencapai target/tujuan pembelajaran. Fungsi formatif suatu penilaian tidak bertujuan untuk memberikan skor atau grade, tetapi lebih kearah kualitatif atau deskripsi. Pada konteks ini pendidik membuat catatan-catatan mengenai perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik selama proses pembelajaran dalam bentuk jurnal, anekdot ataupun portofolio proses.

Sedangkan fungsi penilaian sumatif yang dilakukan pada periode waktu tertentu, merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan data, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian sumatif tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test) dan tes lisan, penilaian unjuk kerja (performance assessment), penilaian projek, penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio hasil).

Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun informal harus diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

Data hasil penilaian yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Dengan demikian, setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu dapat, memengaruhi sikap, meningkatkan pengetahuannya. dan keterampilan yang telah dipelajarinya di dalam kelas maupun di luar kelas.

(6)

pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya, serta memengaruhi sikapnya di dalam kelas maupun di luar kelas setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk mata pelajaran IPS adalah untuk membantu para pendidik untuk merancang dan mengembangkan berbagai instrumen penilaian yang harus dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar pada setiap kompetensi inti berdasarkan kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini hanya memfokuskan pembahasan pada penilaian kelas fungsi sumatifnya saja.

C. Ruang Lingkup Buku Panduan

Ruang lingkup penilaian pada jenjang SMP mengacu Permendikbud no 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) meliputi hal-hal berikut:

DOMAIN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan

memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Keterampilan memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sejenis

(7)
(8)

BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

A. Langkah Pengembangan Instrumen

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, analisis, dan refleksi yang dilakukan secara terus menerus terhadap buki-bukti proses dan hasil pembelajaran dalam rangka memperbaiki pembelajaran peserta didik. Tujuan penilaian adalah untuk melaporkan pencapaian peserta didik dan memperbaiki pembelajaran. Sedangkan hasil penilaian bertujuan untuk melaporkan kepada pihak-pihak terkait (stakeholder).

Agar tujuan penilaian tercapai, pendidik harus menggunakan berbagai metoda dan teknik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilalui peserta didik, baik dalam menilai aspek sikap, aspek pengetahuan, maupun aspek keterampilan. Dalam pengembangan istrumen penilaian pendidik perlu memperhatikan hal-hal sesuai dengan karakteristik pembelajaran, baik pada mata pelajaran yang bersifat terpadu (seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial) pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) maupun mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Langkah pengembangan instrumen penilaian terpadu

1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran serumpun yang

dipadukan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu mengacu pada Fisika, Biologi, Kimia. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu mengacu pada Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. 2) Mengkaji unit-unit tema dalam silabus IPA/ IPS terpadu yang memadukan berbagai mata

pelajaran sebagai stimulus pada instrumen penilaian.

3) Membuat peta indikator esensial dari setiap KD pada suatu unit tema 4) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator.

5) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, kompetensi pengetahuan yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial

6) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian

7) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

Langkah pengembangan instrumen penilaian tiap mata pelajaran

(9)

2) Membuat indikator esensial dari setiap KD pada materi tertentu

3) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator

4) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, tes tertulis yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial tsb

5) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian

6) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan pada setiap semester

B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian

Sebelum menyusun soal, hendaknya pendidik menyusun kisi-kisi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menulis soal-soal yang akan disusun. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan tes, misalnya, kisi-kisi untuk tes seleksi tentunya berbeda dengan kisi-kisi untuk tes prestasi belajar.

Kisi-kisi tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: (1) mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami (komponen identitas dan komponen matrik); dan (3) dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.

Dalam penulisan soal tes prestasi belajar, misalnya ulangan harian, tes formatif, sumatif, dan ujian sekolah lainnya, para penulis soal perlu memiliki pengetahuan tentang proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator soal. Pengetahuan ini perlu dikuasai karena melalui indikator soal penulis soal dapat menentukan kemampuan yang hendak diukur. Indikator soal dibuat untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum. Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.

Keterangan diagram:

Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini diambil dari kurikulum. Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasar-kan kompetensi dasar yang akan

diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal. Soal : Disusun berdasarkan indikator yang dibuat.

(10)

Contoh Kisi-kisi IPS SMP

KOMPETENSI DASAR KELAS MATERI INDIKATOR BENTUKSOAL

Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan tanaman yang hidup di derah perbukitan

Benar Salah

Disajikan ciri bentuk muka bumi, Peserta didik dapat menentukan bentuknya

Isian

Peserta didik dapat menyebutkan dampak dari adanya 3 jenis iklim di Indonesia

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankan untuk melihat kembali kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.

(11)

Walaupun pada dasarnya apapun bentuk kurikulumnya, agar tujuan penilaian pencapaian kompertensi dalam kurikulum tercapai, pendidik harus menggunakan berbagai model dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar peserta didik. Oleh sebab itu, pendidik hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai metode dan teknik penilaian, sehingga dapat memilih dan melaksanakan penilaian dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.

1. Penilaian Aspek Sikap

Sikap menurut konsep psikologi didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap sesuatu objek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.

Dalam perspektif pendidikan, pendidikan sikap merupakan proses holistik yang diarahkan pada berkembangnya sikap dan karakter peserta didik yang dilandasi nilai-nilai dasar yang diperlukan dalam hidupnya sebagai seorang individu, warga negara, dan warga masyarakat global. Sementara sikap dalam konteks pendidikan karakter tidak hanya dibatasi pada pengertian kecenderungan individu baik yang berupa aspek kognitif, afektif maupun konatif, melainkan lebih dimaknai dalam konteks internalisasi nilai, serta pembiasaan dan pembudayaan nilai sebagai landasan untuk bertindak dan berperilaku secara baik dan benar. Penilaian sikap sebagai salah satu bentuk penilaian kelas yang ditujukan untuk pendidik dalam melakukan pembinaan perilaku peserta didik.

Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu (1) sikap spiritual yaitu sikap yang terkait dengan pembentukan perilaku peserta didik sebagai orang yang beriman dan bertakwa, dan (2) sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Adapun sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap spiritual dan sikap sosial

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut

Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut

(12)

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan

nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir,berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

Penilaian Sikap Dalam Pembelajaran

Penilaian sikap sosial dan spiritual lebih tepat dinilai dengan pendekatan evaluative judgmentpendidik terhadap perilaku peserta didik melalui:

1) holistic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai.

2) analytic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).

Deskripsi perilaku untuk holistic format (penilaian secara menyeluruh) dan indikator perilaku untuk analytic format (penilaian yang dibuat berdasarkan aspek-aspek tertentu) dirumuskan secara bersama antara pendidik dan sekolah dengan mengacu kepada nilai yang ingin dikembangkan disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik.

Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap oleh pendidik mata pelajaran, pendidik bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dilakukan melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record).

Dalam pelaksanaan penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap peserta didik tersebut dianggap baik , sesuai dengan indikator yang diharapkan. Sedangkan perilaku sangat baik atau kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal pendidik mata pelajaran. Catatan pendidik mata pelajaran tersebut juga menjadi catatan bagi pendidik BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat pula dilakukan pendidik sebagai penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik.

(13)

merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap peserta didik di kelasnya.

Contoh Instrumen

Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yang dapat digunakan pendidik dalam menilai sikap peserta didik.

1. Lembar Obeserevasi (terbuka/tertutup) a. Contoh Observasi Tertutup

Mata Pelajaran : IPS Kelas : IX

Kompetensi Dasar :

1.1 Memiliki perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme

Tujuan observasi :

Mengamati perilaku yang menunjukkan sikap cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme

Petunjuk :

Berilah tanda centang (v) pada pilihan yang disediakan sesuai dengan pengamatan ibu/bapak guru.

Kelas :

Waktu observasi :

Karakter yang dinilai : Cinta Tanah Air

No. Aspek yang diobservasi NAMA SISWA

1 Menyenangi keunggulan geografisdan kesuburan tanah wilayah Indonesia.

Ya Kadang

Tidak

2 Menyenangi keragaman budayadan bangsa terhadap seni di Indonesia.

Ya Kadang

Tidak

3 Menyenangi keberagaman sukubangsa dan bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia.

Ya Kadang

Tidak

4 Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.

Ya Kadang

Tidak 5 Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, Ya

(14)

No. Aspek yang diobservasi NAMA SISWA dan fauna Indonesia Tidak

6 Mengagumi dan menyenangiproduk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia.

Ya Kadang

Tidak

7

Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari negara lain terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Ya Kadang

Tidak 8 Menampilkan tindakan yang

mencerminkan sikap melindungi bangsa dan negara Indonesia dari ancaman negra lain

Ya

Kadang Tidak

b. Contoh Instrumen Observasi Terbuka dan Penilaian melalui Jurnal Mata Pelajaran : _______________________________

Kelas : _______________________________

Kompetensi Dasar : _______________________________ Tujuan observasi :

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai perilaku _______ siswa khususnya ketika guru melaksanakan pembelajaran yang berfokus pada pencapaian kompetensi dasar _________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________

(Obsevasi Terbuka maupun Penilaian melalui Jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus ataupun hanya dalam bentuk lembar observasi/jurnal)

Contoh halaman sampul.

BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK (NAMA SEKOLAH)

Kelas : _____________________________________________

(15)

Contoh halaman dalam Lembar Observasi

Deskripsi dimensi/nilai karakter yang diukur dalam proses pembelajaran:

__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

No. Hari/Tanggal Nama Siswa Komentar/analisis tentang dimensi karakter pesertadidik yang diamati Beberapa kali membantu teman dalam kelompoknya yang tidak paham konsep anekdot melalui penjelasan dan contoh (cinta tanah air)

Contoh halaman dalam Jurnal

Deskripsi dimensi/nilai karakter yang diukur dalam proses pembelajaran:

_________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________

JURNAL

Nama peserta didik: __________________________________ Kelas: __________________________________

Hari/Tanggal Kejadian Komentar

c. CATATAN GURU (ANEKDOTAL)

(16)

Contoh Anekdotal

Nama siswa: Kelas: IX Pelajaran: IPS Tempat: Ruang Kelas Waktu: 4 November 2015

Deskripsi ;

Ketika pelajaran IPS sedang berlangsung, keadaan kelas ramai karena semua siswa sedang berdiskusi tentang cara-cara menghargai produk-produk dalam negeri. Hanya ada seorang siswa bernama Bisma yang terlihat melamun dan tidak ikut diskusi dengan temannya. Dia terlihat tidak mempedulikan teman-temannya yang sedang berdiskusi. Padahal dalam mata pelajaran lainnya, Bisma termasuk siswa yang paling aktif kalau ada kegiatan diskusi kelompok ataupun diskusi kelas.

Interpretasi Guru

1. Apakah Bisma memiliki permasalahan atau mempunyai kesulitan dalam memahami materi yang didiskusikan?

2. Apakah perilaku Bisma tersebut sebagai kompensasi terhadap ketidaktertarikannya dalam pelajaran IPS?

3. Apakah Bisma mempunyai masalah pribadi ?

Rekomendasi

1. Lihat data perkembangan prestasi belajar IPS Bisma.

2. Lihat catatan perkembangan perilaku Bisma terutama kegiatan mengikuti pembelajaran pelajaran lainnya

3. Berbicara secara pribadi dengan Bisma serta orang tuanya.

______________, ______________ 2015

( Pengamat )

2. Penilaian Diri

Contoh Lembar Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI KEGIATAN PRODUKSI PELAJARAN IPS

Nama Peserta Didik: Kelas :

(17)

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. Berilah tanda cek ( ) sesuai keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya memperhatikan guru pada saat pembelajaran

2 Saya membawa buku pelajaran IPS

3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru 4 Saya mencari sumber selain buku

5 Saya bertanya apabila tidak mengerti penjelasan guru

6 Saya membaca buku sebelum guru mengajar 7 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 8 Saya dapat bekerjasama dalam kelompok 9 Saya menyukai materi yang diberikan guru 10 Saya memahami penjelasan guru

Keterangan :

SL :selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR :sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan KD: kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Petunjuk Penskoran

SL: 4 SR: 3 KD: 2 TP: 1

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai

3. Penilaian Antarteman

Contoh Lembar Penilaian Antarteman

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu. Berilah tanda cek (v) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan aspek yang dinilai oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

Ya : apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Tidak : apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatansesuai aspek pengamatan

Nilai akhir = 100

(18)

Nama penilai : Nama peserta didik : Kelas :

Mata pelajaran :

No Aspek yang dinilai MelakukanYa Tidak 1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Mengajukan pertanyaan pada proses pembelajaran 4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Mengerjakan tugas kelompok

7 Membawa buku pelajaran 8 Mencatat materi pelajaran

9 Dapat bekerjasama dalam kelompok 10 Paham dalam menerima materi pelajaran

Jumlah

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai

2. Penilaian Aspek Pengetahuan

Penilaian pencapaian aspek pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi-kompetensi dasar sebagaimana tertuang dalam kurikulum yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik maupun bagi pendidik merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Catatan pendidik pada setiap penilaian yang dilakukan sangat berharga bagi perbaikan proses belajar peserta didik.

Cakupan Penilaian Pengetahuan

(19)

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat Mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari pendidik, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan

Memahami Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.

Menerapkan Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari

Menganalisis Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya

Mengevaluasi Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria

Mencipta Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya

Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek pengetahuan

Dimensi Pengetahuan Deskripsi

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori

Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.

Penyusunan Instrumen

(20)

dengan tes tertulis (paper and pencil test), sedangkan penilaian lisan dilakukan secara lisan. Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu harus merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan sejenisnya. Soal untuk penilaian tertulis dapat berbentuk: Pilihan Ganda, Benar-Salah, Menjodohkan, Isian, Jawaban Singkat, dan Uraian.

Contoh Kisi-kisi

Jenjang Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : IPS Kurikulum : Kurikulum 2013Tahun : 2015

KOMPETENSI DASAR KELAS MATERI INDIKATOR BENTUKSOAL

Memahami aspek

Peserta didik dapat menentukan keunggulan ekonomis/sosial dari iklim muson tropis Indonesia

PG

Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis tanaman yang hidup di derah perbukitan

Benar Salah

Disajikan ciri bentuk muka bumi, Peserta didik dapat menentukan bentuknya

Isian

Peserta didik dapat menyebutkan dampak dari adanya 3 jenis iklim di Indonesia

Jawaban Singkat

Disajikan bentuk muka bumi, peserta didik dapat menentukan aktivitas penduduknya

Menjodoh kan

Sebutkan 5 keuntungan adanya iklim muson tropis bagi penduduk Indonesia

Uraian

(21)

Bentuk-bentuk Soal 1) Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur atau ditanyakan kepada peserta didik (tes). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor) yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan.

Kaidah Penulisan

Dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda terdapat kaidah penulisan yang harus diperhatikan yaitu segi materi, konstruksi, dan bahasa sebagai berikut:

Materi

(1) Soal harus sesuai dengan indikator.

(2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. (3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar

Konstruksi

(4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

(5) Pokok soal dilengkapi dengan stimulus dalam bentuk ilustrasi/ kasus/peristiwa/ gambar/tabel/diagram.

(6) Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. (7) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. (8) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda (9) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

(10) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah atau Semua pilihan jawaban di atas benar .

(11) Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut.

(12) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

(13) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Bahasa

(22)

(16) Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang sama yang bukan merupakan satu kesatuan

Contoh Soal

Perhatikan gambar berikut!

Adanya arah angin seperti pada gambar di atas maka Indonesia mempunyai ilkim muson tropis. Keuntungan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah ini adalah ....

A. menjadi jalur perdagangan antarnegara di dunia B. tanahnya subur, sehingga mudah mengelola pertanian

C. masyarakat menjadi malas karena sumber daya alam tersedia

D. curah hujan sepanjang tahun sehingga debit air meningkat

KUNCI: B

2) Benar-Salah

Bentuk soal ini menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah Benar dan Salah atau Ya dan Tidak. Peserta tes diminta untuk memilih jawaban benar atau salah untuk pernyataan yang disajikan.

Kaidah penulisan soal

(1) Hindarkan penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar dan kata-kata lain sejenisnya.

(2) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya seimbang.

(23)

(4) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks

Contoh Soal

Perhatikan jenis tanaman berikut ini!

Lingkarilah pada huruf B bila pernyataan berikut benar atau huruf S bila pernyataan salah, sesuai dengan jenis tanaman di atas ....

1. B S Ditemukan di daerah perbukitan 2. B S Hanya bisa hidup di lahan basah 3. B S Termasuk dalam umbi-umbian

4. B S Umbinya dapat diolah menjadi makanan 5. B S Termasuk salah satu jenis tanaman ekspor Kunci : B, S, B, B, S

3) Menjodohkan

Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri, biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan, biasanya merupakan pernyataan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.

Kaidah penulisan soal

(24)

(2) Tuliskan pernyataan jawaban lebih banyak dari pernyataan soal.

(3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya.

(4) Tuliskan petunjuk mengerjakan tes yang jelas dan mudah dipahami.

Contoh Soal

Pasangkan pernyataan yang ada di sebelah kiri dengan pernyataan di sebelah kanan dengan cara menulis huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang tepat.

1 Di daerah ini biasanya terjadi

aktivitas pertanian dalam skala besar A. Pegunungan

2 Pada umumnya aktivitas

penduduknya menangkap ikan B. Pedesaan 3 Aktivitas penduduknya di bidang

pariwisata C. Dataran rendah

4. Aktivitas penduduknya bertanam

sayur-sayuran. D.

E.

Pantai

Dataran Tinggi

4) Isian /Jawaban Singkat

Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka atau simbol.

Kaidah Penulisan Soal

(1) Soal harus sesuai dengan indicator

(2) Menggunakan bahasa yang baik dan kalimat singkat dan jelas. (3) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti. (4) Tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku. (5) Tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.

(6) Jawaban yang dituntut soal hanya satu untuk setiap butir soal.

Contoh Soal

Lengkapilah pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat!

Bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut disebut ....

(25)

Contoh Soal

Petunjuk : Lengkapilah pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat !

Jawablah pertanyaan di bawah dengan jawaban singkat! Perhatikan gambar berikut ini!

Pemanfaatan lahan pertanian seperti pada gambar di atas dilakukan dengan cara .... Kunci Jawaban : terasering

5) Soal Uraian

Soal uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan/hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan/ mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis

Kaidah penulisan soal uraian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) Soal harus sesuai dengan indikator.

(2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas (3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.

(4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. (5) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang

menuntut jawaban terurai: seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.

(6) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.

(26)

(8) Hal yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.

(9) Rumusan butir soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

(10) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.

(11) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

(12) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(13) Rumusan soal sudah mempertimbangkan bias segi bahasa dan budaya.

(14) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

Contoh Soal

Sebutkan 5 keuntungan adanya iklim tropis bagi penduduk Indonesia!

Pedoman Penskoran

Kunci Jawaban Skor

- Mudah mengelola peternakan, perkebunan, dan pertanian - Mendapatkan matahari sepanjang tahun

- Curah hujan sangat tinggi, sehingga cocok untuk pertanian - Menjadi tujuan wisata dari wilayah subtropics

- Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil, Suhu rata - rata 27 derajat celcius, - Flora dan Fauna yang berkembang dengan baik dan lebih beranekaragam - Memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1 1 1 1 1 1 1

Skor Maksimum 5

(6) Tes Lisan

(27)

pertanyaan-biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara pendidik dengan peserta didik. Tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.

Kaidah tes lisan :

(1) Sebelum tes lisan dilaksanakan, testee sudah melakukan inventarisasi berbagai jenis soal yang akan diajukan kepada testee dalam tes lisan tersebut, sehingga tes lisan dapat diharapkan memiliki validitas yang tinggi, baik dari segi isi maupun konstruksinya.

(2) Setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam tes lisan itu, juga harus disiapkan sekaligus pedoman atau ancar ancar jawaban betulnya.

(3) Skor atau nilai hasil tes lisan sudah dapat ditentukan disaat masing masing testee selesai di tes

(4) Tes hasil belajar yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sampai menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.

(5) Sebaiknya dalam melakukan tes lisan pendidik berfungsi sebagai penggali informasi, bukan hakim yang mengadili, dan bukan pula pendidik yang sedang mengajar di kelas, sehingga tidak salah menempatkan diri.

Contoh Soal

KISI- KISI TES LISAN

Soal

No Kompetensi Dasar Bahan

(28)

Indonesia pada

Ekonomi Peserta didik dapatmenyebutkan manfaat lembaga

1. Sebutkan dampak adanya iklim muson tropis terhadap iklim yang terjadi di Indonesia! Kunci :Terjadinya dua (2) iklim, yaitu Iklim penghujan dan Iklim kemarau

2. Sebutkan organisasi pertama dalam pergerakan nasional di Indonesia! Kunci jawaban : Budi Utomo

3. Sebutkan manfaat lembaga ekonomi BUMN bagi masyarakat Kunci :

- Penyedia barang ekonomis dan jasa yg tidak dapat disediakan swasta.

- Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien

- Alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian

- Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

(7) Penugasan

(29)

Dalam proses pembelajaran, peserta didik hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain. Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan antara lain: menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif, mendorong perilaku kreatif, membiasakan berpikir komprehensif, dan memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran

Contoh Penilaian Penugasan

Tugas : Tuliskan bencana alam yang sering terjadi di daerah perbukitan dan bagaimana cara-cara pencegahannya dibuat sebagai laporan!

Pedoman Penskoran

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Aspek keterampilan dapat dinilai melalui penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu dan/atau keterampilan tertentu. Penilaian kinerja dapat dilakukan melalui tes praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.Lembar penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Cakupan Penilaian Keterampilan

Standar Kompetensi kelulusan untuk ranah keterampilan menyatakan bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenis.

No Aspek yang dinilai Skor

1 Terdapat judul laporan 1

2 Menuliskan jenis bencana alam 0-3 3 Menuliskan sebab-sebab terjadinya bencana 0-3 4 Menjelaskan cara pencegahannya 0-3

5 Bahasanya runtut 1

(30)

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan

informasi/mencoba Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan,kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Menalar/meng-asosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembang-kan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret.

Keterampilan konkret Deskripsi

Persepsi Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Kesiapan Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan

suatu gerakan

Meniru Meniru gerakan secara terbimbing Membiasakan gerakan Melakukan gerakan mekanistik

(31)

Keterampilan konkret Deskripsi adaptasi gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya

Menjadi tindakan orisinal Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

Penyusunan Instrumen Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan atau kinerja merupakan penilaian yang menuntut peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penilaian ini dilakukan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang mengharuskan peserta didik menunjukkan kinerjanya. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan daftar cek (checklist) dan skala rentang (rating scale)

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan penilaian kinerja:

(1) Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi. (2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

(3) Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati. (4) Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati

Dalam penerapannya di lapangan beberapa penilaian dapat dikategorikan ke dalam penilaian kinerja yaitu penilaian praktek (tes praktek), penilaian produk, dan penilaian proyek.

Kisi Kisi Penilaian Keterampilan Jenjang Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : IPS

Kurikulum : Kurikulum 2013 Jumlah Soal :

-Tahun : 2015

KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR PENILAIANBENTUK

Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman

Hasil budaya Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengamatan tentang hasil -hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara

(32)

praaksara, zaman Hindu-Buddha, dan zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih

hidup dalam masyarakat sekarang.

dalam aspek geografis yang masih hidup dalam masyarakat sekarang Kegiatan

ekonomi Peserta didik dapat dapat membuatlaporan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih hidup dalam masyarakat sekarang

Penilaian Proyek

Peninggalan

sejarah Peserta didik dapat dapat membuatpeta pesebaran budaya hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat Indonesia pada masa Islam dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan daya lam yang ada di skitar tempat tinggal peserta didik

Penilaian Portofolio

1) Penilaian Praktik

Penilaian praktik (performance assessment) adalah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Karakteristik dasarnya adalah peserta diminta untuk mendemontrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan). Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting daripada produknya serta lebih banyak menggunakan unsur motorik peserta didik.

(33)

materi pelajaran hingga dapat dilaksanakan, dapat diskor dengan akurat dan reliabel, dan penilaiannya harus adil untuk semua peserta tes,

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat soal praktik: (1) Identifikasi semua langkah penting yang diperlukan.

(2) Tuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting.

(3) Usahakan kriteria kemampuan yg diukur tidak terlalu banyak. (4) Definisikan kriteria kemampuan yang akan diukur.

(5) Urutkan kriteria kemampuan yang diukur.

(6) Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya.

Contoh Soal :

Buatlah laporan mengenai hasil pengamatan yang kamu lakukan tentang hasil-hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang kemudian presentasikan hasil laporan pengamatan kalian!

No. Aspek yang Dinilai Rentang Skor

1 Persiapan

- Menyiapan sumber- sumber (buku siswa, majalah, surat kabar, media Internet, audio visual)

- Menyiapkan bahan-bahan lainnya

0-2

2 Pelaksanaan:

- Pengumpulan data-data yang relevan

- mengidentifikasi data sesuai dengan tugas yang dibuat

- menyusun hasil pengamatan

0-3

3 Pelaporan :

- Ketepatan waktu menyelesaikan tugas - Terdapat judul laporan

- Kerapian

- Kesesuaian konten dengan tugas yang diberikan

0-4

4 Presentasi

- Bahasa runtut - Performance - Isi materi (konten)

- Dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

0-4

(34)

Keterangan: Tahap Persiapan:

- Lengkap : skor 2 -Tidak lengkap: skor 1

2) Penilaian Produk

Penilaian produk atau hasil kerja (product assessment) adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Hasil kerja yang dimaksud disini adalah produk kerja peserta didik dengan menggunakan motoriknya seperti aransemen musik, koreografi, melukis, menyulam, menyusun karangan termasuk hasil kerja (produk). Dalam penilaian ini yang lebih diutamakan adalah produk atau hasil akhir dari peserta didik.

Tahapan yang perlu dilakukan dalam penilaian produk:

(1) Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencana-kan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

(2) Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan, alat dan teknik.

(3) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil kerja adalah kualitas bahan yang digunakan, relevansi, dan mewakili kompetensi yang diukur, kualitas hasil kerja akhir, jumlah dan objektivitas hasil kerja. Sedang intrumen yang dapat digunakan pendidik dalam penilaian hasil kerja peserta didik dapat berupa anecdotal record (catatan yang dibuat pendidik selama melakukan pengamatan pada waktu proses tahapan produksi); checklist atau lembar observasi (catatan yang berisi sejumlah keterampilan akan diukur, kemudian menilai apakah selama menyelesaikan tugas peserta didik sudah menunjukkan keterampilan yang diharapkan.

Contoh Soal

(35)

Pedoman Penskoran (Menggunakan Skala Rentang)

Tahap Aspek yang dinilai Rentang Skor

Persiapan - Menyiapkan bahan yang akan dipakai - Menyiapkan alat yang digunakan

- Menyiapkan sumber data yang digunakan

1-3 1-3 1-3 Pelaksanaan - Membuat peta Indonesia menggunakan skala

dengan tepat

- Melengkapi peta dengan :

 Judul peta

 Lambang peta

 Warna peta

 Tanda lokasi peninggalan masa Islam

1-3

1-3 1-3 1-3 1-3

Hasil Akhir - Hasil sesuai dengan tugas yang diminta - Kerapian hasil

- Sesuai dengan waktu yang ditentukan

1-2 -Tidak lengkap: skor 1

3) Penilaian Proyek

(36)

Dalam pelaksanaan penilaian proyek harus fokus pada proses dan produk. Untuk itu dalam perencanaan penilaian perlu diperhatikan apakah suatu proyek sesuai dengan pengetahuan/ keterampilan dan tujuan pembelajaran dengan aktifitas proyek yang direncanakan. Kemudian perlu dilakukan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek: pemilihan topik, diagram investigasi, tahapan proses, dan pemantauan. Selain itu dalam pelaksanaan proyek pendidik harus dapat melakukan pencatatan dan penilaian untuk perbaikan proyek peserta didik, serta perkiraan perkembangan tugas dan keberhasilan tugas.

Contoh Soal

Buatlah laporan pengamatan tentang salah satu bentuk kegiatan produksi hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara dalam aspek geografis yang masih ada dalam masyarakat sekarang dan lengkapilah dengan hasil produksinya, kerjakan dalam kelompok 2 orang atau 3 orang

Pedoman Penskoran (Menggunakan Daftar cek)

Tahap Aspek yang dinilai Ya Tidak

Perencanaan - Menentukan jenis kegiatan produksi - Mengidentifikasi faktor-faktor produksi

pendukung kegiatan produksi tersebut - Menyiapkan bahan yang akan dipakai

- Menyiapkan sumber bacaan pendukung kegiatan Pelaksanaan - Menuliskan jenis kegiatan produksi

- Terdapat alur kegiatan produksi : - Disebutkan lokasi atau tempat produksi

- Diberi penjelasan faktor-faktor produksi sebagai pendukung kegiatan produksi

- Disebutkanbarang yang dihasilkan dari kegiatan produksi

Hasil Akhir - Sesuai dengan sumber data yang akurat - Terdapat judul laporan

- Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang benar

- Diberi nama kelompok - Rapi

(37)

Pedoman Penskoran (Menggunakan Skala Rentang)

Tahap Aspek yang dinilai Rentang

Skor Persiapan - Menyiapkan bahan yang akan dipakai

- Menentukan jenis kegitan produksi - Menyiapkan sumber bacaan

0-1 0-1 0-1 Pelaksanaan - Menuliskan kegiatan produksi

- Melengkapi dengan :

 Lokasi kegiatan produksi

 Penjelasan faktor-faktor produksi pendudkung kegiatan

 Alur Kegiatan produksi

 Barang yang dihasilkan

 Terdapat penjelasan keselamatan kerja para karyawanan

Hasil Akhir - Diberi judul laporan

- Sesuai dengan sumber data yang akurat - Penjelasannya lengkap

- Diberi judul

- Diberi nama kelompok - Bahasanya runtut

(38)

4) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio (portfolio assessment)adalah suatu kumpulan/hasil kerja peserta didik dari waktu ke waktu yang dapat memberikan informasi hasil belajar peserta didik dan perkembangan pengetahuan peserta didik. Tujuan portofolio adalah untuk menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektifitas proses pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua dan pendidik lain, membina/mempercepat pertumbuhan konsep diri, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.

Portofolio dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, portofolio kerja: usaha dilakukan peserta didik sendiri/bersama kelompok, dan menyediakan data cara peserta didik mengorganisasikan dan mengelola kerja serta prestasi belajar peserta didik.Kedua, portofolio dokumentasi berupa koleksi hasil kerja peserta didik terpilih dalam masa tertentu, dan ketiga, portofolio penampilan berupa koleksi hasil kerja peserta didik terbaik untuk menunjukkan penampilan dan digunakan untuk penilaian/sertifikasi.

Prinsip penggunaan portofolio adalah adanya saling mempercayai antara pendidik dan peserta didik pada hasil, pencapaian tugas portofolio merupakan kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, hasil tugas merupakan milik bersama antara pendidik dan peserta didik, dalam pelaksanaan tugas ada kepuasan antara peserta didik dengan pendidik, serta adanya kesesuaian kompetensi yang diinginkan dengan pencapaian tugas dari peserta didik. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan portofolio yaitu:

(1) Memastikan peserta didik memiliki berkas portofolio (2) Menentukan bentuk/hasil pekerjaan

(3) Mengumpulkan/menyimpan dokumen/hasil pekerjaan (4) Menentukan kriteria penilaian penilaian yang digunakan

(5) Mengharuskan peserta didik menilai pekerjaannya secara kontinu (6) Menentukan/menyelenggarakan pertemuan portofolio

(39)

Contoh Portofolio

Membuat Portofolio tentang pengelompkan sumberdaya alam yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik dilengkapi dengan contoh berupa foto-foto atau gambar

Alokasi Waktu : 15 -28 Nopember 2015

Nama peserta didik : _________________Kelas : . . /. . .

Aspek yang dinilai : Menjelaskan pengertian sumber daya alam dan mengelompokan sumber daya alam berdasarkan pemulihannya

Pedoman Penskoran

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Menyebutkan dan menjelaskan pengelompokan sumber

daya berdasarkan pemulihannya 0 8

Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam 0 10 Kelengkapan meliputi data, gambar, sumber, dll 0 4

Kerapian 0 2

Ketepatan waktu 0 2

Kebersihan 0 2

Skor Maksimum 28

No Hasil Portofolio Nilai Prestasi Keterangan

10-100 T BT

1 Menjelaskan pengertian sumber Daya alam

2 Mengelompokan sumber-sumber daya alam berdasarkan pemulihanya

3 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam

Keterangan T = Tuntas

(40)

BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik

Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan pelaporan hasil penilaian peserta didik pada aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Agar pelaporan hasil penilaian peserta didik objektif, akuntabel, dan informatif, pendidik harus terlebih dahulu melakukan pengolahan hasil penilaian hasil belajar secara benar dan efektif. Pengolahan hasil penilaian peserta didik merupakan kegiatan merekapitulasi, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian pencapaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik kepada pelaku pendidikan terkait dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi. Sedangkan hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap

(41)

Pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsi sikap dilakukan dengan pendekatan evaluative judgment guru terhadap perilaku peserta didik berdasarkan catatan catatan hasil observasi dan jurnal. Pengolahan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:

(a) Holistik

Judgment terhadap perilaku siswa secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai.

(b) Analitik

Judgment terhadap perilaku siswa secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).

Jadi dalam pengolahan sikap/perilaku peserta didik, sejak dari awal pembelajaran guru kelas/wali kelas/ sekolah harus sudah mengembangkan indikator-indikator perilaku yang menggambarkan nilai-nilai perilaku yang ideal sampai perilaku kurang ideal yang akan dikembangkan di sekolah. Indikator-indikator inilah yang menjadi acuan untuk mendeskripsikan perilaku peserta didik. Deskripsi perilaku secara Holistik atau indikator perilaku untuk analitik, bentuk formatnya dapat dirumuskan secara bersama antara guru dan sekolah dengan mengacu kepada nilai (values) yang ingin dikembangkan yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik. Rumusan yang dijabarkan tersebut merupakan rubric untuk melakukan penilaian.

Contoh Format Holistik

Nilai Deskripsi Perilaku Catatan

Sangat Baik (A)

Baik (B)

Agak Baik (C)

Kurang baik (D)

(42)

Contoh Format Analitik

Aspek Indikator Perilaku (4 level)

Nilai Catatan

Kejujuran Sangat Baik (A) Baik (B)

Agak Baik (C) Kurang Baik (D)

Disiplin

Tanggung jawab

Kesantunan

*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan

Berikut ini contoh hasil observasi terbuka yang dilakukan guru untuk sikap spiritual dan sosal.

Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritual

No Waktu

Nama Peserta didik

Catatan Perilaku Butir Sikap

1. 21/07/14 AhmadTidak mengikuti sholat Jumat

yang diselenggarakan di sekolah. Ketaqwaan Ramdani Mengganggu teman yang sedang

berdoa sebelum makan siang di kantin.

Ketaqwaan

2. 4

22/09/14 BurhanMengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah.

Ketaqwaan

(43)

No Waktu

Nama Peserta didik

Catatan Perilaku Butir Sikap

3. 18/11/14 DonaIkut membantu temannya

untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.

Toleransi beragama

4. 13/12/14 RudiMenjadi anggota panitia

perayaan keagamaan di sekolah. Ketaqwaan

5. 23/12/14 AniMengajak temannya untuk

berdoa sebelum praktik memasak di

ruang keterampilan. Ketaqwaan

*Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan guru

Tabel 4.2: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap sosial

No Tanggal

1 21/07/14 Dona Menyelesaikan tugas lebih cepat dari

waktu yang ditentukan Tanggungjawab 2 6/08/14 Badrun Mengerjakan tugas menulis dengan

melihat pekerjaan temannya Jujur

3 22/09/14 Yamin Dodi

- Mengomunikasikan hasil tanpa ragu dan bangga dengan karyanya

- Menjawab pertanyaan dengan tepat dan tegas

percaya diri

4 9/10/14 Agus - tidak mendengarkan teman lainyang mengemukakan pendapatnya dalam diskusi

Peduli

5 18/11/14 Amri Mau merespon presentasi/ ungkapanpendapat teman dengan bahasa yang tidak menyakiti/ menyinggung

-Menulis dengan ide yang orisinal -Mengomentari presentasi teman dari -berbagai sudut pandang

-Memberikan berbagai solusi dari masalah yang disajikan

Kreatif

(44)

Langkah-langkah pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama pertengahan semester dan atau satu semester adalah sebagai berikut:

 Wali kelas mengumpulkan catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BK.

 Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BK ke dalam indikator-indikator sikap spiritual dan sikap sosial yang sudah ditetapkan.

Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan indikator-indikator sikap spiritual dan sosial yang teramati dan dibandingkan dengan acuan indikator-perilaku yang dibuat sekolah (Rubrik). Hasil penilaian diri, penilaian antar teman, dan catatan guru dapat digunakan untuk memperkuat hasil observasi.

Hasil penilaian pencapaian sikap spiritual dan sikap sosial direkap oleh pendidik dan disampaikan dalam bentuk deskripsi. Berikut disajikan langkah-langkah untuk membuat deskripsi pencapaian sikap selama satu semester.

a. Pendidik mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.

b. Pendidik membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.

c. Pendidik membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa.

d. Wali kelas atau pendidik kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari pendidik lain dan warga sekolah (pendidik ekstrakurikuler, petugas kebersihan dan penjaga sekolah). Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial, wali kelas atau pendidik kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.

Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi pencapaian sikap selama satu semester:

a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ...atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...

b. Deskripsi sikap mencatat perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik dan atau perlu bimbingan dalam jurnal.

(45)

d. Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap peserta didik berdasarkan sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, pendidik harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, mulai berkembang, atau perlu bimbingan.

e. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap perlu bimbingan dalam jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam forum dewan pendidik pada akhir semester.

Berikut ini disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor.

Tabel Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual N o N a m a K e t a a t a n

B e r i b a d a h B e r p e r i l a k uS yu k u r B e r d o a T o l e r a n s iB e r a g a m a D e s k r i p s id a l a m R a p o r

S B P B S B P B S B P B S B P B

1 D o n i D o n i s a n g a t

b a i k d a l a m k e t a a t a n

b e r i b a d a h , b e r p e r i l a k u s yu k u r , b e r d o a , d a n t o l e r a n s i b e r g a m a

2 N i n g s i h D e n g a n

b i m b i n g a n d a n p e n d a m p i n g a n y a n g l e b i h , N i n g s i h a k a n m a m p u

m e n i n g k a t k a n s i k a p d a l a m k e t a a t a n

(46)

3 R o s i R o s i

m e m p e r l i h a t k a n s i k a p ya n g b a i k d a l a m k e t a a t a n b e r i b a d a h ,

b e r p e r i l a k u s yu k u r , b e r d o a , d a n t o l e r a n s i b e r g a m a1 )

4 H a d i H a d i s a n g a t

b a i k d a l a m k e t a a t a n

b e r i d a h d a n d e n g a n

b i m b i n g a n d a n p e n d a m p i n g a n y a n g l e b i h , D i a n a a k a n m a m p u

m e n i n g k a t k a n s i k a p t o l e r a n s i b e r a g a m a

1) Karena tidak ada catatan dalam jurnal, Hadi dapat diasumsikan berperilaku baik sehingga bisa (pilihan) dicatat dalam deskripsi rapor berperilaku baik.

Berdasarkan rekap pencapaian sikap spiritual pada tabel di atas, maka contoh deskripsi pencapaian sikap spiritula dalam rapor sebagai berikut :

Nama Peserta Didik : Doni Kelas : I-A

NISN/NIS : 30401540/1415001 Semester : I (Satu)

Nama Sekolah : SD Bagimu Negeri Tahun Pelajaran : 2015 / 2016 Alamat Sekolah : Jl. Ahmad Yani No. 45 Balikpapan

Deskripsi

(47)

2. Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan

Hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka, predikat, dan/atau deskripsi. Nilai pencapaian pengetahuan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan angka dengan skala 0 -100, predikat dan/atau deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Predikat yaitu pengkategorian standar capaian siswa dalam bentuk abjad (A = sangat baik, B = Baik, C = cukup, D = kurang). Pengkategorian standar ini ditetapkan sekolah yang merupakan gambaran capaian standar sekolah. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan/mata pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada muatan/mata mata pelajaran. Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai ulangan harian (NUH), nilai ulangan tengah semester (NUTS), dan nilai ulangan akhir semester (NUAS) yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.

Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam skema berikut:

Gambar Contoh Ulangan dalam Satu Semester

Nilai ulangan harian (NUH)

Nilai ulangan harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian ulangan harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40% untuk penugasan. Pembobotan ini ditentukan sepenuhnya oleh pendidik berkoordinasi dengan satuan pendidikan.

Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas) sehingga ulangan harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.

(48)

KD-Tabel Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian

Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ...

N o . N a m a

U H - 1 U H - 2 U H - 3 U H - 4

U H - 5

U H - 6 R a t a -R a t a K D

3 . 1 3 . 2 3 . 3 3 . 4 3 . 5 3 . 6 3 . 6 3 . 7 3 . 8

1 A n i 7 5 6 0 8 0 6 8 6 6 8 0 7 9 6 7 9 0 7 3 , 8 8 2 B u d i 7 1 7 8 6 7 6 9 9 1 7 6 6 6 8 7 7 5 7 5 , 5

5 3 D s t

1. Nilai UTS (NUTS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.

2. Nilai UAS (NUAS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.

3. Nilai Akhir (NA) merupakan hasil pengolahan dari NUH, NUTS, NUAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Selanjutnya NUH digabung dengan NUTS dan NUAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada tabel berikut.

Tabel Contoh Pengolahan Nilai Akhir

N a m a N U H N U T S N U A S N A N A P e m b u l a t a n A n i 7 3 , 8 9 9 0 8 0 7 9 , 4 5 7 9 B u d i 7 5 , 5 6 7 5 8 0 7 6 , 5 3 7 7

Gambar

Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritual
Tabel 4.2: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap sosial
Tabel Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual
Gambar Contoh Ulangan dalam Satu Semester
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari sembilan macam kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik maka yang termasuk kegiatan pelaporan hasil penilaian ada dua macam yaitu: (1) melaporkan hasil penilaian

Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) untuk mengetahui perencanaan penilaian pendidik terhadap peserta didik mata pelajaran PDTO Jurusan Teknik Otomotif kelas X di SMKN 2

kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta. didik untuk saling menilai

Padahal aturan K13 untuk pengolahan hasil penilaian sikap, tegas menyatakan bahwa semua guru wajib memiliki catatan jurnal untuk setiap peserta didik sehingga pelaporan

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan

 Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan melakukan : pengembangan indikator pencapaian KD, penyusunan rancangan

Dari 9 macam kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik maka yang termasuk kegiatan pelaporan hasil penilaian ada 2 macam yaitu: (1) melaporkan hasil