PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM
LQ- 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Memperoleh gelar sarjana ekonomi
oleh :
Irfan Prasetyadi
201010160311380
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
SURAT PERYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Lengkap
: Irfan Prasetyadi
NIM
: 201010160311380
Jurusan
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1.
Tugas Akhir dengan judul “
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO
OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 YANG TERCATAT DI BURSA
EFEK INDONESIA
” dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapa
yan pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebut
dari sumber kutipan daftar pustaka
2.
Apabila teryata di dalam tugas akhir dapat dilakukan unsur PLAGIASI
saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta
diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku
3.
Tugas akhir ini dijadikan sumber pustaka yang merupakan Hak BEBES
ROYALTI NON EKLUSIF
Demikian peryataan saya buat dengan sebenar - benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 20 Oktober 2015
Yang Menyatakan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU
peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Pembentukan Portofolio
Optimal Pada Saham LQ - 45 yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad S.A.W, keluarga, para sahabat dan para pengikut yang diridhoi-Nya.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis
menyadari bahwa dalam penelitian sampai penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Drs. Muhadjir Effendi selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang
2.
Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5.
Drs. Dicky Wisnu UR, MM, selaku dosen wali yang telah banyak memberi
ilmu, motivasi dan petunjuk secara teknis maupun akademik.
6.
Dosen dan staf tata usahaJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal baik
teknis maupun akademis.
7.
Kedua orang tuaku Ayahanda Totok Firdiyanto dan Ibunda Nining Halifah,
kakakku Yudha N. Feprianto, S.H., Sindy Uigi K.N.R, S.E., adikku Roni
Ramadhani, Evita Maharani dan keluarga lainnyayang telah memberikan
segala dukungan baik berupa do’a, materi, motivasi dan segala sesuatunya
dari awal kuliah hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
8.
Keluarga Manajemen angkatan 2010, Manajemen G Pandu, Anggar, Feky ,
Alim dan lainnya yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terimakasih atas
dukungan kalian.
9.
Kawan-kawan KKN 30 Slowrock, Malang terima kasih atas segala dukungan,
doa, motivasi kalian selama ini.
10.
Kawan – kawan Arindo FC, Mohammad Hady V.K, Yazid Afif, Achmad
Xbal dan lainnya terima kasih atas dukungan, inspirasi dan motivasi yang
kalian berikan.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 20 Agustus 2015
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...
ii
ABSTRACT ...
iii
KATA PENGANTAR ...
iv
DAFTAR ISI ...
vii
DAFTAR TABEL ...
ix
DAFTAR GAMBAR ...
x
DAFTAR LAMPIRAN ...
xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang Penelitian ...
1
B.
Perumusan Masalah ...
5
C.
Batasan Penelitian ...
5
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
PenelitianTerdahulu ...
7
B.
Landasan Teori ...
8
C.
Kerangka Pikir………... .
19
B.
Jenis Data dan Sumber Data ...
21
C.
Definisi Operasional ...
22
D.
Teknik Pengambilan Data ...
23
E.
Teknik Pengumpulan Data ...
23
F.
Teknik Analisis Data ...
24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Tinjauan Umum Saham LQ-45 ...
29
B.
Analisis Data ...
30
C.
Pembahasan Analisis Data ...
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan ...
46
B.
Saran...
47
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan
Halaman
1.1
Daftar Indeks yang Terdapat pada BEI Tahun 2014 ... 3
1.2
Pengembalian dan Risiko Tahunan yang tercatat di BEI ... 4
4.1
Hasil Perhitungan ERB dan Ci Periode I ... 30
4.2
Hasil Perhitungan ERB dan Ci Periode II ... 30
4.3
Hasil Perhitungan Kandidat Portofolio Periode I... 31
4.4
Hasil Perhitungan Kandidat Portofolio Periode II ... 31
4.5
Hasil Perhitungan Wi dan Zi Periode I ... 32
4.6
Hasil Perhitungan Wi dan Zi Periode II ... 32
4.7
Hasil Perhit
ungan E(Rp) dan σp2 Periode I
... 33
4.8
Hasil Perhitungan E(Rp) dan σp2 Periode II
... 33
4.9
Hasil Perhitungan Wi dan Zi yang Baru Periode I ... 34
4.10
Hasil Perhitungan Wi dan Zi yang Baru Periode II ... 34
4.11
Hasil Perhitungan E(Rp) dan σp2 Baru
Periode I ... 35
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR KETERANGAN
1.
Daftar Saham Indeks LQ-45 Periode I dan Periode II
2.
Harga Saham Bulanan Indeks LQ-45 Periode I dan Periode II
3.
Perhitungan Return Dan Expected Return Saham Periode I dan
Periode II
4.
Perhitungan Return Pasar yang Diukur Menggunakan Indeks LQ-45
Periode Idan Periode II
5.
Perhitungan
Return dan
Risk Saham Indeks LQ-45 Periode I dan
Periode II
6.
Saham Indeks LQ-45 yang Memiliki
Return Lebih Tinggi dari
resikonya Periode I dan Periode II
7.
Hasil Perhitungan Beta dan Alpha Periode I dan Periode II
8.
Perhitungan Varian Dari Kesalahan Residu Periode I dan Periode II
9.
Perhitungan ERB (Excess return to beta) Periode I dan Periode II
10.
Perhitungan ERB
(Excess return to beta) Sudah Urut Terbesar
sampai Terkecil Periode I dan Periode II
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Studi Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi Enam. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Darmaji, Tjiptono, dan Fakhrudin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta : Salemba Empat.
Halim,Abdul. 2005. Analisis Investasi, salemba Empat. Jakarta.
Husnan,Suad. 2000. Teori dan Penerapan (Keputusa Jangka panjang). Jogjakarta.
UPP AMP YKPN.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis; edisi
kedua. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.
Jogianto. 2000.
Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE.
Jogjakarta.
Jogianto. 2008.
Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi keempat BPFE.
Jogjakarta.
Jogianto. 2010.
Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kelima BPFE.
Jogjakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2001.
Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.
Warsono. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Malang. UMM
PRESS.
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.infovesta.com
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi
mendatang. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan untuk menanamkan
harta ataupun modal baik pada aktiva riil maupun aktiva finansial pada suatu unit
usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh keuntungan pada masa yang
akan datang.
Salah satu bentuk investasi yang mulai diminati individu sebagai pemodal
adalah investasi saham melalui bursa. Biasanya investor lebih suka membeli saham
perusahaan yang go publik, sebab saham perusahaan go publik sebagai komoditi investasi tergolong menjanjikan return yang tinggi tapi juga memiliki risiko tinggi
karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan di bidang politik,
ekonomi, moneter, kebijakan pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri maupun
di dalam negeri.
Semakin banyak perusahaan yang menjadi emiten di pasar modal akan
menimbulkan berbagai kombinasi saham yang bisa di pilih oleh investor dalam
berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan kenyataan bahwa pada umumnya investor
tidak menginvestasikan seluruh dananya pada satu jenis saham tapi mereka
melakukan diversifikasi saham yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang
ditanggung atas investasi.
Seiring dengan adanya resiko terdapat tingkat pengembalian yang merupakan
tujuan para investor dalam berinvestasi. Untuk memaksimalkan pengembalian yang
diharapkan dengan tingkat risiko tertentu, biasanya para investor menyiasati dengan
2
dilakukan dengan melakukan diversifikasi kepemilikan saham, yaitu dengan
mengkombinasikan berbagai saham dalam investasinya atau dengan membentuk
portofolio. Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan
pengembalian yang tinggi, akan tetapi tidak begitu menyukai adanya risiko.
Investasi dengan cara portofolio memberikan hasil yang lebih optimal
daripada investasi pada satu macam saham saja. Hal tersebut disebabkan oleh
adanya keuntungan dari pengurangan resiko pada proses diversivikasi. Oleh
karenanya sebelum berinvestasi diperlukan analisis, pertimbangan ataupun
perhitungan yang matang atas berbagai macam kemungkinan resiko yang akan
dihadapi dan tingkat keuntungan yang diperolehnya dimasa mendatang.
Portofolio optimal didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan
apakah suatu sekuritas dapat dimasukan dalam portofolio optimal tersebut. Angka
tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta (Excess return to beta ratio/ERB). Angka ini memasukan komponen aktiva bebas resiko (aktiva yang tingkat pengembaliannya dimasa depan sudah bisa dipastikan), dalam hal ini aktiva
bebas resiko digunakan adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). ERB berarti
mengukur kelebihan pengembalian relatif terhadap suatu unit resiko yang tidak
dapat didiversivikasikan yang diukur dengan beta. ERB ini menunjukan hubungan
antara dua faktor penentu investasi yaitu resiko dan tingkat pengembalian.
Dalam membentuk portofolio optimal dapat menggunakan Model Indeks
Tunggal (Single Index Model). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Secara
khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan
harga jika indeks harga saham naik, dan juga sebaliknya, yaitu jika indeks harga
3
bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkolerasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
Banyaknya jumlah perusahaan di Bursa Efek Indonesia membuat para
investor bingung untuk menentukan pilihan yang tetap, saham mana yang aman,
terbaik dan layak untuk dibeli. Bursa Efek Indonesia berusaha membantu para
investor untuk menentukan pilihannya dengan membuat suatu indeks, seperti yang
[image:21.612.130.489.265.649.2]ditunjukan tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Daftar Indeks yang Terdapat Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2014
NO NAMA
1 IHSG
2 LQ-45
3 JII
4 AGRI
5 BISNIS-27
6 KOMPAS100
7 ISSI
8 PEFINDO25
9 PROPERTY
10 DBX
11 MANUFACTUR
12 SRI-KEHATI
Sumber : Indonesia Stock Exchange 2014
Tabel 1.1 menunjukan jumlah indeks yang terdapat pada Bursa efek Indonesia
selama tahun 2014. Setiap indeks tersebut memiliki keuntungan bagi saham –
4
Saham indek LQ-45 saham pilihan yang memiliki kapitalisasi pasar besar,
cenderung stabil dan aktif serta likuiditas yang tinggi, tetapi dalam melakukan
portofolio saham indeks LQ-45 memang investor tetap harus memperhatikan
tingkat suku bunga yang berlaku yang diwakili oleh suku bunga bank Indonesia
(SBI) serta harus memperhatikan harga tiap – tiap saham yang akan dimasukan
dalam portofolio. Oleh karena itu model indeks tunggal ini dapat diterima dan
mewakili kenyataan sesungguhnya bergantung dari seberapa besar asumsi-asumsi
ini realistis.
Pengukuran untuk mendapatkan indeks saham yang berkinerja paling baik
mencakup sisi pengembalian dan risiko serta disesuaikan dalam kondisi tertentu.
Misalnya, saat terjadi kecenderungan koreksi besar dalam jangka pendek. Berikut
ini terdapat data pengembalian dan risiko tahunan yang dapat mewakili beberapa
indeks yang tercatat di BEI dengan periode sepanjang 3 tahun terakhir (Juli 2012 –
Juli 2014). Data tersebut mewakili periode jangka panjang sejak Juli 2014 serta
mewakili periode jangka menengah. Data Pengembalian dan Risiko Tahunan dapat
[image:22.612.132.532.527.712.2]dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 PengembaliandanRisiko Tahunan beberapa indeks yang tercatat di BEI
Indeks Saham Per Juli 2014 Juli 2012 - Juli 2014 Pengembalian Risiko Tahunan Pengembalian Risiko Tahunan
LQ45 12,03% 0,60% 76,21% 4,18%
IHSG 9,56% 8,62% 8,71% 3,11%
PEFINDO25 8,38% 5,83% 8,30% 0,66%
Bisnis-27 8,19% 17,17% 49,58% 23,90%
SRI-KEHATI 6,83% 8,80% 8,94% 3,58%
KOMPAS100 0,61% 6,81% 4,24% 1,67%
JII 5,83% 8,56% 6,85% 3,42%
5
Dari Tabel 1.2, terlihat kinerja indeks LQ-45 menjadi yang teratas
berdasarkan pengembalian per Juli 2014 maupun 3 tahun terakhir (Juli 2012 – Juli
2014), masing-masing 12,03% dan 76,21% jauh di atas kinerja IHSG dan LQ-45.
Bahkan, bila dibandingkan dengan kinerja indeks Saham yang mencerminkan
rata-rata pergerakan saham secara keseluruhan, kinerja LQ-45 juga lebih unggul lebih
dari dua kali lipat. (www.infovesta.com)
Kondisi tersebut memungkinkan investor dapat meraih pengembalian tinggi
apabila investor berinvestasi pada saham-saham yang tergabung dalam indeks
LQ-45. Hal tersebut menjadikan indeks LQ-45 dapat menjadi pilihan yang sangat baik
dan tepat untuk para investor dalam melakukan investasi.
Motivasi inilah yang mendorong untuk dilakukan sebuah penelitian, untuk
mempermudah dan memperjelas ruang lingkup pembahasan saham yang cenderung
stabil dan aktif serta likuid, sehingga lebih mudah diperjual belikan baik dalam
kondisi pasar lemah maupun kuat. Atas dasar permasalahan tersebut maka dalam
penelitian ini diberikan judul Pembentukan Portofolio Optimal pada Saham
LQ-45 yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan pokok permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Saham-saham apa saja yang terbentuk pada portofolio optimal.
2. Bagaimana risiko dan return pada portofolio optimal.
C.Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar pokok
6
membatasi data penelitian yaitu saham – saham yang terdapat pada Bursa Efek
Indonesia dengan metode yang digunakan dalam membentuk portofolio optimal
adalah metode indek tunggal.
D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis saham-saham yang terbentuk pada
portofolio optimal dan proporsi dana masing-masing saham.
b. Untuk mengetahui besarnya risiko dan return portofolio optimal.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan, diharapkan penelitian dapat digunakan oleh pihak
manajemen untuk mengetahui kombinasi saham-saham yang ada termasuk
dalam portofolio optimal sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan dan berinvestasi.
b. Bagi investor, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi yang berkaitan dengan portofolio saham.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan koreksi dan pertimbangan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Penelitian Terdahulu
Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham
optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang
dapat dibentuk menjadi portofolio optimal pada saham yang tercatat di Indeks
LQ-45. Metode yang digunakan adalah Metode Indeks Tunggal. teknik
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel, yakni dari situs
Bank Indonesia www.bi.go.id untuk memperoleh data SBI harian dan
www.yahoo.finance.com untuk mendapatkan data harga saham harian. hasil perhitungan pada teknik analisa data, saham-saham yang termasuk Indeks LQ-45
pada periode Februari 2006-Juli 2006 dan periode Agustus 2006- Januari 2007
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 pada periode Februari
2006-Juli 2006 terdiri dari 7 yaitu: UNSP, AALI, BLTA, LSIP, INCO,
PTBA, UNTR dengan kombinasi tingkat pengembalian portofolio E(Rp)
sebesar 0,579296 dan risiko portofolio( 2)
P
σ
sebesar 0,111349.b. Portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 pada periode Agustus
2006-Januari 2007 terdiri 26 yaitu: GGRM. SMRA, CMNP, INDF, BRPT,
UNVR, INCO, CTRS, BTEL, ADHI, AALI, BNII, ANTM, BNGA, KLBF,
ASII, BUMI, SMCB, BMRI, KIJA, PNLF, LPKR, PNBN, LSIP, ISAT,
INTP dengan kombinasi tingkat pengembalian portofolio E(Rp) sebesar
8
Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mustain (2007) adalah menggunakan model indeks tunggal dalam menetukan
portofolio optimal. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu
adalah periode penelitian sekarang adalah periode Februari 2014 sampai juli
2014 dan Agustus 2014 sampai Jenuari 2015 sedangkan periode peneliti
terdahulu adalah periode Febuari 2006 sampai Juli 2006 dan periode Agustus
2006 sampai januari 2007.
B.Tinjauan Teori
Pada bagian ini diuraikan beberapa landasan teori mengenai pembentukan
portofolio optimal sebagai berikut :
1. Investasi
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang
cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana
yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki.
(Halim, 2005: 2)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi saham adalah
penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan
dimasa mendatang dengan cara menempatkan uang atau dana dalam pembelian
efek berupa saham dengan harapan mendapatkan tambahan atau keuntungan
tertentu atas dana yang diinvestasikan dalam perdagangan saham tersebut di
9
Dalam menentukan dana yang akan diinvestasikan para investor perlu
proses keputusan investasi. Proses keputusan investasi merupakan keputusan
yang berkesinambungan (on going process) sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahapan sebagai
berikut: (Tandelilin, 2001:8 ).
a. Penentuan Tujuan Berinvestasi
Dalam penentuan tujuan berinvestasi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu jangka waktu investasi (pendek/panjang), berapa
target return yang mau dicapai.
b. Penentuan Kebijakan Investasi
Investor harus mengerti karakter risiko (risk profile) masing-masing apakah seorang yang mau mengambil risiko atau menghindari risiko, berapa banyak
dana yang akan diinvestasikan, fleksibilitas investor dalam waktu untuk
memantau investasi, pengetahuan akan pasar modal.
c. Pemilihan strategi portofolio dan asset Setelah mengetahui hal-hal pada
point 1 dan 2 di atas maka kita dapat membentuk suatu portofolio yang
diharapkan efisien dan optimal.
d. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Mengukur kinerja portofolio yang telah dibentuk sesuai dengan tujuan.
Setelah mengetahui proses keputusan investasi, maka selanjutnya ialah
mengetahui secara umum motif investasi didasari untuk memperoleh
keuntungan dari dana yang diinvestasikan karena adanya peluang untuk
mendapatkan keuntungan yang diinginkan, tingkat keuntungan dalam investasi
biasanya dipengaruhi oleh sikap investor dalam mengambil atau menanggapi
10
2. Dasar Keputusan Investasi
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan
pengembalian, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus
dihadapinya. Pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Risiko merupakan
kemungkinan perbedaan antara pengembalian aktual yang diterima dengan
pengembalian yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya,
berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Darmaji (2012:9)
mengemukakan pengembalian dan risiko investasi dalam saham antara lain:
a. Risiko investasi saham:
1) Tidak mendapatkan dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya
menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat
membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Dengan demikian potensi keuntungan investor untuk mendapatkan
dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
2) Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya.
Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih
rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang investor mengalami
capital loss.
11
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak
secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan
bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan
tersebut akan dikeluarkan atau di-delist.
4) Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)
Risiko lain yang dihadapi oleh investor adalah jika saham
perusahaam dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek atau di-delist.
Suatu saham perusahaan dikeluarkan dari bursa umumnya karena
kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak
diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagi
dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai
kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.
5) Saham dihentikan sementara (suspensi)
Risiko lain yang juga mengganggu para investor untuk
melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspensi atau
dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Hal tersebut
mengakibatkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi
dicabut. Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya
satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, tetapi dapat pula
berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.
b. Pengembalian investasi saham:
1) Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan
12
perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Umumnya dividen merupakan salah
satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang.
2) Capital gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek
mengejar keuntungan melalui capital gain. Misalnya, seorang investor membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada
siang hari jika saham mengalami kenaikan.
3. Resiko dan Pengembalian
Hal yang paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang investor
adalah adanya risiko yang selalu mengikuti return (trade off return and risk).
Adapun pengertian masing-masing yaitu
a. Risk atau tingkat resiko adalah peluang dari tidak tercapainya salah satu tujuan investasi karena adanya ketidakpastian dari waktu ke waktu. Risiko
ini ada 2 yaitu risiko sistematis (risiko pasar) dan risiko tidak sistematis
(risiko yang timbul dari kebijakan perusahaan). Risiko adalah perbedaan
antara hasil yang diharapkan (expected return) dan realisasinya.( Zubir,
2011;19)
b. Return atau tingkat pengembalian disebut juga imbal hasil yaitu hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return ini dapat berupa return realisasi/
imbal hasil yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang terjadi di masa
mendatang. Return ini biasanya berupa bunga, capital gain dan dividen.
13
keuntungan yang diperoleh dari tingkat keuntungan yang diharapkan.
(Husnan,2000)
c. Antara Return dan Risk terdapat hubungan yang searah atau linier, artinya semakin besar risiko yang ditanggung semakin besar pula tingkat return
yang diharapkan.
Berdasarkan sikapnya dalam menghadapi risiko, investor dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. (Warsono, 2001: 76)
a. Pengambil risiko (Risk seeker)
Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatf investasi dengan
pengembalian yang diharapkan sama, investor ini cenderung investasi
yang berisiko.
b. Penghindar risiko (Risk Averter)
Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatf investasi dengan
pengembalian yang diharapkan sama, investor ini cenderung investasi yang
kurang berisiko
c. Acuh terhadap risiko (Risk Indiference)
Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana yang akan diambil.
Ketidakpastian dari return yang akan diperoleh itulah yang dinamakan dengan risiko, dimana tingkat keuntungan dan risiko adalah dua hal yang tidak
terpisah. Keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari investasi sesuai
dengan tujuan investasi yang dilakukan investor tidak lain bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan (return). (Tandelilin, 2001:6) mengatakan “Return adalah tingkat keuntungan investasi”
14
Return ekspektasi adalah pengembalian yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.
4. Portofolio
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan assets,
baik berupa real assets atau financial assets yang dimiliki oleh investor (Halim,
2005:63). Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi resiko
dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai
alternatif investasi.
Tujuan akhir dalam teori portofolio adalah memaksimalkan keuntungan
dengan tingkat resiko seminimal mungkin. Investor harus melakukan
penyebaran resiko dengan memperbanyak saham agar resiko dapat
dikendalikan. Sehingga apabila dalam mengeluarkan saham terjadi
kebangkrutan maka juga berdampak pada kebangkrutan investor. Investor yang
memiliki beberapa saham, apabila salah satu saham mengalami kerugian,
saham lain akan memperoleh keuntungan.
Tingkat keuntungan yang diharapkan atas suatu portofolio merupakan
rata-rata tertimbang tingkat keuntungan dari berbagai aset keuangan dalam
portofolio tersebut. Risiko portofolio ditunjukkan oleh besar kecilnya
penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan, semakin besar
penyimpanan tingkat keuntungan yang diharapkan berarti semakin besar pula
tingkat risikonya.
5. Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
15
Portofolio efisien hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor
pengembalian ekspektasian atau faktor risikonya, belum terbaik keduanya.
Hanya terdapat satu portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal.
Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio-portofolio efisien. Suatu
portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi
suatu portofolio efisien belum tentu portofolio optimal. (Jogiyanto,2008:297)
Portofolio efisien (efficient set) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan tingkat resiko yang sama atau portofolio yang mengandung resiko terkecil dengan tingkat return
ekspektasi yang sama. (Jogiyanto,2008:299)
6. Resiko Dan Tingkat Pengembalian Portofolio
Tingkat pengembalian realisasi portofolio (portofolio realized return)
merupakan rata – rata tertimbang dari return – return realisasi masing – masing sekuritas tunggal dalam portofolio tersebut. Tingkat pengembalian ekspetasi
portofolio (portofolio expected return) merupakan rata – rata tertimbang dari
return – return ekspetasi masing – masing sekuritas tunggal didalam portofolio (Jogiyanto,2008;243)
Return – return dari sekuritas mungkin berkolerasi karena adanya reaksi
umum (commonresponse) terhadap nilai – nilai pasar. Dasar ini, tingkat pengembalian dari suatu sekuritas dan tingkat pengembalian dari indeks pasar
yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan :
Ri = ai + βi x RM
Keterangan:
16
ai =suatu variabel acak yang menunjukan komponen dari retur sekuritas
ke i yang indepen terhadap kinerja pasar,
βi = koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat perubahan RM,
RM =tingkat pengembalian dari indeks pasar, yang juga merupakan suatu
variabel acak.
Variabel merupakan komponen tingkat pengembalian yang tidak
tergantung dari tingkat pengembalian pasar. Variabel ai dapat dipecah menjadi
nilai yang diekspektasi (expected value) ai dan kesalahan residu (residualerror)
ei sebagai berikut :
Ai = αi + ei
Persaman diatas tersebut disubstitusikan ke persamaan Ri maka akan
mendapatkan persamaan model indeks tunggal sebagai berikut :
Ri = αi + ei + βi x RM
Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori tetapi lebih
tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dapat dipilih untuk pasar
modal Indonesia misalnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) atau
indeks lainnya, misalnya LQ-45. Jika digunakan LQ-45, maka return pasar
untuk waktu ke-t dapat dihitung sebesar (Jogiyanto, 2000: 204):
IHSG 1t IHSG 1t IHSGt
Rm,t
Model indeks tunggal membagi tingkat pengembalian dari suatu sekuritas
kedalam dua komponen yaitu sebagai berikut:
a. Komponen tingkat pengembalian yang unik diwakili oleh αi (hanya
17
b. Komponen tingkat pengembalian berhubungan dengan tingkat
pengembalian pasar yang diwakili oleh βi.RM
Bagian tingkat pengembalian berhubungan dengan tingkat pengembalian
pasar ditunjukan oleh βi yang merupakan sensitivitas tingkat pengembalian
suatu sekuritas terhadap tingkat pengembalian pasar.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk tingkat
pengembalian ekspektasi (expected retrun). Tingkat pengebalian ekspektasi dari model ini dapat diderivasi dari model indeks tunggal sebagai berikut:
E(Ri) = E(αi + βi x RM )
Jika untuk E.ei bernilai nol maka:
E(Ri) = αi + βi x ERM
Tidak seperti halnya tingkat pengembalian portofolio yang merupakan
rata-rata tertimbang dari seluuh tingkat pengembalian sekuritas tunggal, risiko
portofolio (portofolio risk) tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh
resiko sekuritas tunggal. Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko
rata – rata tertimbang masing – masing. Risiko portofolio menunjukan bahwa
secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan
beberapa sekuritas tunggal kedalam bentuk portofolio.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi resiko didalam portofolio
ialah tingkat pengembalian untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi
secara positif dan sempurna. Risiko dan tingkat pengembalian mempunyai
hubungan yang positif semakin besar risiko yang ditanggung maka semakin
besar tingat pengembalian yang harus dikompensasikan. Risiko dari investasi
18
merupakan dua hal yang tidak terpisahkan karena pertimbangan suatu investasi
merupakan trade-off dari kedua fakta ini.
7. Model Pembentukan Portofolio Optimal
Single Index Model adalah sebuah teknik untuk mengukur pengembalian dan risiko sebuah saham atau portofolio. Model tersebut mengasumsikan
bahwa pergerakan pengembalian saham hanya berhubungan dengan pergerakan
pasar. Apabila pasar bergerak naik, dalam arti permintaan terhadap saham
meningkat, maka harga saham di pasar akan naik pula. Sebaliknya, jika pasar
bergerak turun, maka harga saham di pasar akan turun pula. Jadi, pengembalian
saham berkorelasi dengan pengembalian pasar. Setiap perusahaan tidak sama
dalam merespon perubahan pasar, ada pula yang kurang sensitif (Zubir,
2011:97).
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus
dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga
jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan
harga. Hal ini menyarankan bahwa pengembalian- pengembaliandari sekuritas
mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Pengembalian dari suatu sekuritas dan
pengembalian dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan
(Jogianto, 2010:340)
Portofolio optimal berisi aktiva – aktiva yang mempunyai ERB yang
tinggi. Aktiva – aktiva dengan ERB yang rendah tidak dapat dimasukan
19
nilai ERB yang dikatakan tinggi. Portofolio dengan metode indeks tunggal
dapat dilakukan dengan membandingkan antara excess return to beta (ERB) yang merupakan kelebihan pengembalian tingkat bebas resiko pada asset lain
dengan cut-of-rate yang merupakan perbandingan antara varian pengembalian pasar dengan sensitivitas saham individu terhadap varian kesalahan saham.
Saham yang memiliki ERB lebih besar dari cut-off-rate dijadikan portofolio, sebaliknya jika ERB lebih kecil dari cut-off-rate tidak diikutkan dalam portofolio.
C.Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada landasan teori maka
dapat disusun krangka pikir yang menggambarkan tentang pembentukan
portofolio optimal sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
Resiko Portofolio
Investasi Di Pasar Modal
L-Q 45 Saham
Model Indeks Tunggal
Portofolio Optimal
[image:37.612.128.505.269.703.2]20
Gambar diatas menjelaskan alur berfikir dalam berinvestasi di pasar modal
yang dimulai dari seorang investor menanamkan investasi ataupun membeli
saham yang cenderung stabil dan aktif serta likuid, sehingga lebih mudah
diperjual belikan baik dalam kondisi pasar lemah maupun kuat serta memiliki
kapitalisasi pasar besar adalah Indeks LQ-45.
Pembentukan portofolio optimal dapat menggunakan model indek tunggal
yang mengasumsikan bahwa pengembalian antara dua efek atau lebih akan
berkolerasi yaitu akan bergerak bersama – sama terhadap satu faktor. Untuk
memperbandingkan tingkat pengembalian dan tingkat risiko dianalisis dengan
menggunakan model indeks tunggal guna mengetahui saham-saham apa saja
yang dapat membentuk portofolio optimal, sehingga di dapat indeks saham
LQ-45 yang paling efisien dan optimal. Setelah itu dapat dilanjutkan perhitungan
untuk mengetahui proporsi dananya, dan mengetahui pula tingkat pengembalian