• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS VII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

VALENSY RACHMEDITA

Minat dalam belajar ada pada setiap siswa, maka untuk menumbuhkan minat tersebut diperlukan sesuatu ketertarikan dalam kegiatan belajar mengajar. Meningkatkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,seperti melalui model pembelajaran dan dapat juga menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle sebagai model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif semenjak awal, sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas dapat lebih efektif dan diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle

terhadap meningkatnya minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar. Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle sebagai model pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian One Grouppretest-postest design.

Setelah dilakukan penelitian diperoleh data pretest,data tiap pertemuan dan

postest yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengetahui minat belajar siswa dengan dilakukan perhitungan menggunakan rumus persentase.

Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa:

Ada pengaruh yang positif dari penerapan model pembelajaran cooperative

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pada tanggal 30 September 1992 sebagai anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Edi Rusman dengan Ibu Suswita.

Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 7 Merak Batin Pada tahun 1999, Kemudian Menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Natar pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Natar pada tahun 2010.

(7)

MOTO

Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al

(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang tak terhingga yang telah melimpahkan

kerunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan

kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada:

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang tak terhingga yang telah melimpahkan

kerunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan

kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada:

Kepada orang tuaku yang tercinta, Bapak Edi Rusman dan Ibu Suswita

yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, penuh kesabaran

dalam mendidik, serta

selalu mendo’akan untuk keberhasilan anaknya.

adikku Vania Rachmiana, Vera Apri dita, Variza Agustin Rachmedita

yang telah memberikan dukungan serta keluarga besarku.

Para pendidikku, dosen dan guru-guruku yang telah memberikan ilmu

kepadaku

(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“ Penerapan Model Pembelajaran Cooperative teknikInside Outside Circle (IOC) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 ” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. jaya, M.S, Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

(10)

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Maskun, M.H, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan sekaligus pembimbing I yang dengan ikhlas dan sabar memberikan arahan, masukan, motivasi dan bimbingannya kepada penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi ini; 7. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum, Dosen pendidikan sejarah dan

sebagai pembimbing II yang dengan ikhlas dan senantiasa sabar membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

8. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, Bapak Drs. Syaiful M,M.Si, Bapak Drs. Hi. Tontowi Amsia , M.Si, Bapak Dr. Hendry Susanto, M.Si, Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum, Bapak M. Basri, S.Pd, M.Pd, Bapak Suparman Arif,S.Pd, M.Pd, Dosen di Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa;

9. Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung;

10.Ibu Tati Maulidawati, S.P, selaku kepala SMP Wiyata Karya Natar yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitan;

11. Ibu Yuli Astuti, S.Pd, selaku guru bidang studi IPS Terpadu SMP Wiyata Karya Natar yang memberi bantuan dan saran dalam melaksanakan penelitian;

(11)

dalam hidupku;

14.Seluruh Keluarga Besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa, dukungan dan kasih sayangnya;

15.Sahabat- sahabat terbaikku Vita Tanum, Eka, Arin, Aat, Ayi, Ayen, Melisa, Lina, Gusti, Sepka terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan selama ini; 16.Teman- teman seperjuanganku yang banyak membantu ku, angkatan 2010,

Ayen, Selly, Hakim, Lilis, Della, Ria, Tila, Dani, Edi, terima kasih untuk kekeluargaan dan kebersamaan selama ini;

17.Kakak tingkat FKIP Sejarah, Kak Reki Fahlevi, Mbak Melisa, mbak Indah, Kak

Redi, Mbak Hesti, Mbak Karsini, terima kasih untuk do’a dan dukungannya

selama ini;

18.Teman-teman seperjuangan KKN dan PPL SMP N 3 Pesisir Selatan tahun 2013, Vita Tanum, Fitri Wulansari, Amara, Wulan, Agel, Tri, Novi, Fitri, dan Agus terima kasih atas kebersamaan dan kekeluargaannya selama 3 bulan yang luar biasa;

19.Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Semoga amal ibadah dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 08 Mei 2014 Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

C. Tujuan, kegunaan dan ruang lingkup penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 6

D.Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Definisi Operasional Variabel ... 27

(13)

4. Teknik Kepustakaan ... 29

F. Instrumen Penelitian ... 30

G. Langkah-Langkah Penelitian ... 30

H. Uji Instrumen Penelitian ... 31

1.Uji Validitas ... 32

2. Uji Reliabilitas ... 33

I. Teknik Analisis Data ... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL ... 34

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

1.1. Gambaran Singkat Berdirinya SMP Wiyata Karya Natar Lampung Selatan ... 34

1.2.Kondisi Guru ... 34

1.3.Kondisi Siswa ... 37

1.4.Sarana dan Prasarana ... 38

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 38

3. Minat Belajar Siswa ... 42

B. PEMBAHASAN ... 54

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

1. Jumlah Anggota Populasi ... 25

2. Jumlah Anggota Sampel ... 26

3. Kondisi Guru ... 35

4. Kondisi Siswa ... 37

5. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 38

6. Minat Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran ... 42

7. Persentase Minat Siswa Sebelum Pembelajaran ... 43

8. Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Sebelum Pembelajaran ... 44

9. Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 ... 44

10.Persentase Minat Siswa Pertemuan 1 ... 45

11.Presentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Pertemuan 1 .. 46

12.Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 ... 47

13.Persentase Minat Siswa Pertemuan 2 ... 48

14.Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Pertemuan 2 .. 48

15.Minat Belajar Siswa Pertemuan 3 ... 49

16.Persentase Minat Siswa Pertemuan 3 ... 50

17.Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar Pertemuan 3 .. 51

(15)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menurut Abu dan Nur (2001 : 70) pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus.

Selain itu pendidikan juga menurut Hasbullah (2005:1) merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan serta dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa.

Menurut (Hamalik,2008:8) pendidikan tidak lepas dari pelaku-pelaku pendidik itu sendiri yang dalam proses belajar mengajar melakukan berbagai pendekatan cara,model maupun strategi ke arah peningkatan mutu pendidikan,pelaku pendidikan itu yakni guru dan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut selalu mengaharapkan ketercapaian tujuan.

(16)

2

Menurut Mustaqim (1991:61) setiap siswa memiliki keinginan untuk belajar lebih baik, untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, dari belajar itu juga siswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya dan juga demi meningkatkan kemajuan nusa dan bangsa sebagai generasi penerus bangsa. Belajar adalah proses aktif, yang dimaksud aktif disini bukan hanya aktivitas yang nampak seperti gerakan badan akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berfikir mengingat dan sebagainya.

Belajar adalah proses perubahan, perubahan-perubahan itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan batin, tidak hanya perubahan tingkah lakunya yang nampak, tetapi juga perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati. Perubahan-perubahan itu bukan Perubahan-perubahan yang negatif, tetapi Perubahan-perubahan yang positif, perubahan yang menuju kearah kemajuan atau perbaikan.

Dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran karena model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas. Guru dalam proses pembelajarannya dituntut menghindarkan kejenuhan dan tekanan belajar dengan menerapkan model pembelajaran. Pemilihan pembelajaran melalui kerja kelompok merupakan upaya yang banyak melibatkan murid. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan peran murid secara aktif adalah kerja kelompok yang termasuk dalam model pembelajaran cooperative. Suasana belajar cooperative, menginginkan bentuk-bentuk kerjasama yang saling membantu antara sesama anggota kelompok.

Menurut Miftahul Huda (2013:14) semua anggota dalam pembelajaran

(17)

demi mencapai tujuan bersama dan sebaiknya pembelajaran cooperative melibatkan siswa-siswa berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi agar kesetaraan diantara mereka dapat dicapai seutuhnya. Pada pembelajaran

cooperative siswa-siswa bekerja dalam kelompok secara kompetitif, juga memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi agar siswa tidak jenuh dan minat belajar.Maka dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat mempengaruhi hasil belajar yang maximal,motivasi dan juga minat belajar.

Menurut Anita Lie (2004 :17), model pembelajaran cooperative bisa di definisikan sebagi suatu sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Dalam strategi ketergantungan yang positif diantara peserta didik, sehingga dapat di pertanggung jawabkan secara individu dan dapat melatih keterampilan sosial para peserta didik.

Model pembelajaran dapat dikatakan baik apabila model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu hasil belajar siswa,aktivitas belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan minat belajar siswa. Maka tugas guru adalah memilih model pembelajaran yang tepat untuk menciptakan proses belajar yang dapat berepngaruh tehadap diri setiap siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran minat belajar merupakan salah satu karakteristik yang dapat mempengaruhi aspek afektif siswa oleh karena itu minat belajar merupakan suatu hal yang penting untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan oleh guru dan siswa. menurut Slameto ( 1995:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh sehingga minat dapat dieksperesikan melalui suatu hal daripada yang lainnya, dapat pula dimanivestasikan dalam suatu aktivitas.

(18)

4

minat-minat baru kemudian minat juga besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.Siswa yang memiliki minat belajar akan memperhatikan dan berusaha untuk mengingat atas apa yang telah diajarkan oleh guru, karena semua itu untuk mencapai cita-citanya, terutama pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada jenjang ini perlu digunakan berbagai macam model pembelajaran agar tidak terjadi hilangnya minat belajar siswa akibat sistem belajar mengajar yang terfokus pada satu model saja.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan minat adalah adanya kerjasama dan hubungan baik antar siswa. Kerjasama yang baik antar siswa seperti mampu berdiskusi dan berbagi informasi tentang materi pelajaran tersebut dapat dijalin selama proses pembelajaran dengan memilih model pembelajaran yang tepat oleh guru. Salah satu model pembelajaran yang diupayakan dapat berpengaruh meningkatkan minat belajar siswa yaitu Model pembelajaran cooperative teknik

inside Outside Circle, pada model pembelajaran cooperative teknik ini, siswa dapat saling berdiskusi dengan kelompok kecil dan kelompok besar dan berbagi informasi dengan kelompok lain secara bersamaan sehingga dapat menghilangkan kebosanan dan kejenuhan dari pembelajaran yang tanpa menggunakan model pembelajaran dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Mencermati uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle terhadap minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

B. Identifikasi Masalah

(19)

1. Pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik

inside outside circle terhadap meningkatnya minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

2. Pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik

inside outside circle terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

3. Pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik

inside outside circle terhadap aktivitas belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya dan memudahkan pembahasan dalam penelitian serta mengingat keterbatasan tenaga, waktu dan biaya, maka penulis membatasi permasalahan pada pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle terhadap meningkatnya minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada pengaruh yang positif dari penerapan model pembelajaran

(20)

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle terhadap meningkatnya minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan:

1. Bagi Peneliti, dapat menjadi sarana bagi pengembangan diri, menambah pengalaman, dan pengetahuan peneliti terkait dengan penelitian meng-gunakan model pembelajaran cooperative teknik Inside Outside Circle

(IOC) serta sebagai refrerensi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.

2. Bagi Guru, dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat diterap-kan untuk meningkatditerap-kan minat belajar siswa.

3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan daya tarik siswa dan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS serta menumbuhkan semangat kerja sama.

G. Ruang Lingkup Penelitian

(21)

2. Objek Penelitian : Pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative

teknik Inside Outside Circle terhadap minat belajar siswa 3. Tempat Penelitian : SMP Wiyata Karya Natar

(22)

8

REFERENSI

Abu, Nur. 2001. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 70.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Raja Gravindo Persada. Jakarta : Halaman 1

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta : Halaman 8

E.C.W.Raag. 1996. Pengelolaan Kelas. Grasindo. Jakarta : Halaman 1.

Mustaqim,Dkk. 1991. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 61

Huda, Miftahul M,Pd. 2013. Cooperatif Learning:Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan.Pustaka pelajar. Yogyakarta : Halaman 14.

Anita Lie. 2004. Cooperatif Learning. Grafindo. Jakarta : Halaman 17

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 180

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah:

1. Konsep Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerapan adalah perbuatan menerapkan dan penerapan merupakan suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana.(https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111118 181316A AUOHb1. Halaman 1. Diakses Pada Pukul 13.23. Tanggal 31 Maret 2014)

Menurut J.S Badudu dan Zain (1996:1487), “ penerapan adalah hal, cara atau hasil”. Sedangkan menurut Lukman Ali (1995:1044), “ penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan.” Adapun menurut Wahab (1990:45) unsur-unsur penerapan meliputi :

1. Adanya program yang dilaksanakan

(24)

9

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut.(http://eprints. uny.ac.id /9331/bab% 202. 0820 8241006. Pdf.Pengertian penerapan. Halaman : 1. Diakses Pada Pukul 13.22. Tanggal 31 Maret 2014.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa penerapan dalam penelitian ini merupakan sebuah tindakan yang di lakukan dengan menggunakan model pembelajaran dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan yaitu minat belajar.

2. Konsep Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Poerwadarminta (1945:849) pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang.

Menurut Badudu-Zain (1996:1031) “pengaruh adalah (a)Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, (b) Sesuatu yang dapat membentuk dan mengubah sesuatu yang lain, (c) Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain.”

(25)

minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe inside outside circle.

3. Konsep Model Pembelajaran Cooperative

Menurut Hamzah (2006:2) pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa, dalam kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Menurut Kokom Komalasari (2011:3) pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses pembelajaran subjek didik/pembelajaran yang direncanakan,dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek pembelajaran dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Menurut Depdiknas ( 2008:5) Cooperative Learning atau pembelajaran

cooperative merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Menurut Miftahul Huda (2013:64), model pembelajaran cooperative adalah salah satu model pembelajaran yang di sarankan oleh hampir semua peneliti padagogis, bahkan mereka sudah menunjukkan superioritas dan efektivitas pembelajaran ini dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individualistik. Selain itu juga pembelajaran cooperative dipandang sebagai sarana ampuh untuk memotivasi pembelajaran dan memberikan pengaruh positif terhadap iklim ruang kelas.

(26)

11

orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

Menurut Johnson dalam Miftahul Huda (2011:46) Pembelajaran cooperative juga memiliki elemen-elemen dasar yang membuat pembelajaran cooperative lebih produktif dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individual,elemen-elemen tersebut yaitu :

Menurut Wina Sanjaya (2010:241), pembelajaran cooperative merupakan model pembelajaran dengan menggunakan model pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan, dengan demikian setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif, ketergantungan yang semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok, setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.

(27)

4. Konsep Inside Outside Circle

Menurut Miftahul Huda, (2013:144) menyatakan inside outside circle

dikembangkan oleh Spancer Kagan, memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi secara bersamaan dan adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi bersama dengan singkat dan teratur, selain itu siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi, dapat diterapkan untuk beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa. Dapat diterapkan untuk semua tingkatan kelas dan sangat digemari terutama oleh anak-anak karena prosesnya yang menarik.

Beberapa yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran cooperative teknik Inside Outside circle tersebut antara lain :

1. Perangkat pembelajran

2. Membentuk kelompok kooperatif 3. Mengatur tempat duduk

4. Kerja kelompok

Langkah-langkah pembelajaran cooperative teknik Inside Outside circle (IOC) ( Zainal Aqip, 2013: 30) adalah :

1. Separuh siswa membentuk lingkaran kecil dan mengahadap keluar lingkaran 2. Separuh siswa lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,

(28)

13

3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi informasi, pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.

4. Kemudian siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.

5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi, demikian seterusnya.

Ada beberapa keuntungan pembelajaran Inside outside Circle ( IOC), yaitu : 1. Mengajarkan siswa lebih percaya kepada guru dan lebih percaya kepada

kemampuan sendiri untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain, dan belajar dari siswa lain.

2. Membantu siswa menghormati yang pintar dan siswa yang lemah serta menerima perbedaan itu.

3. Mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat dan membantu siswa pintar mengidentifikasi masalah dalam pemahaman pembelajaran.

4. Mendorong siswa mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

5. Interaksi yang terjadi membantu memotivasi siswa dalam berfikir.

Adapun beberapa keterbatasan model pembelajaran cooperative teknik Inside Outside Circle adalah:

1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya enggan mengeluarkan ide

(29)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inside outside circle adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berbagi informasi secara bersamaan dan melibatkan lebih banyak siswa yang menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran.

5.Konsep minat belajar

Menurut Sadirman A.M ( (1994:94) Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai dengan minat, minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan gairah belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itu guru perlu mebangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak didik pahami.Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik sebagai berikut :

1. Membandingkan suatu kebutuhan pada diri anak didik,sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

2. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki oleh anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran.

3. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik,sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran. 4. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks

perbedaan individual anak didik.

(30)

15

memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia, minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Menurut Kerta yang dikutip oleh I Gusti (1996:57) ada beberapa indikator untuk mengetahui minat siswa dalam pelajaran, yaitu:

1. Perasaan senang 2. Perhatian

3. Rasa ingin tahu dan

4. Usaha yang dilakukan terhadap mata pelajaran yang sedang dipelajari.

Menurut Slameto (2010:181) minat dapat dibangkitkan berdasarkan minat-minat yang telah ada atau membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara memberikan informasi pada siswa mengeni hubungan mengenai suatu nahan pelajaran yang akan diberikan dan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa mendatang.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah(2008:166) minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas.seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memeperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang, dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

(31)

tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.

Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk membangkitkan atau meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran, yaitu seperti dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran cooperatif cooperative

teknik Inside Outside Circle.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu ketertarikan seseorang untuk belajar dan menyukai pelajaran tersebut serta untuk menumbuhkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar.

6. Konsep Mata Pelajaran IPS

(32)

17

Menurut Trianto (2007:124) IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationsip hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya.

Menurut N. Daldjoeni (1981:23), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki beberapa tujuan yaitu mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang sosial, medidik kearganegara yang baik, mempelajari masalah-masalah sosial yang pantang untuk dibicarakan di muka umum, sikap rasional dalam kehidupan, selain itu IPS membicarakan hubungan antara manusia yang mencakup individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, serta kelompok dengan alam.

Mata pelajaran IPS Terpadu disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adanya perubahan-perubahan itu tampak dalam hasil belajar siswa.

(33)

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini juga pernah diteliti oleh beberapa mahasiswa lain, antara lain :

1. Judul skripsi adalah “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model

Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Apresiasi Dongeng Siswa Kelas VIIC MTsN Juwet Ngronggot Nganjuk” Peneliti adalah Yusuf Ali Azhary dari Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Tahun Penelitian adalah 2012. Permasalahan yang diambil adalah dalam pembelajaran apresiasi dongeng pengajar menggunakan model pembelajaran ceramah dan diskusi. Hasil penelitian adalah bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Model Inside-Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar apresiasi dongeng pada tahun ajaran 2012/2013.

2. Judul Skripsi adalah “Implementasi Metode Inside-Outside Circle (IOC)

Dalam Mencapai Belajar Tuntas Siswa Kelas VIIE SMP N2 Muntilan Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Teorema Phythagoras” Peneliti

adalah Nurul Arfinanti dari Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun penelitian adalah 2010. Permasalahan yang diambil adalah masih banyaknya siswa yang belum mencapai tuntas dalam pembelajaran matematika karena masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yang menjadikan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian adalah setelah menggunakan pembelajaran matematika dengan menggunakan model Inside Outside Circle

(34)

19

C. Kerangka Pikir

Salah satu upaya meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPS di sekolah dengan model pembelajaran cooperative. Dalam pembelajaran cooperative, siswa bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama.

Pembelajaran cooperative akan membantu siswa dalam membangun sikap positif terhadap pembelajaran IPS. Siswa secara individu membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah IPS sehingga akan mengurangi beban bahkan menghilangkan rasa cemas terhadap IPS yang banyak dialami para siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan satu kelas sampel yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle. Pembelajaran

cooperative teknik inside outside circle adalah salah satu model pembelajaran

cooperative sebagai alternatif bagi guru dalam mengajar siswa.

(35)

minat belajar siswa yaitu perasaan senang, perhatian,rasa ingin tahu dan usaha yang dilakukan.

(36)

21

D. Paradigma

Keterangan :

: Garis Hubungan : Garis pengaruh

Minat Belajar siswa Penerapan model pembelajaran

Cooperatif Tipe Inside Outside Circle

Perasaan Senang

Perhatian Rasa Ingin

(37)

E. Hipotesis

Hipotesis Menurut S. Margono (2007: 66) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Pertama

H0 :Tidak ada pengaruh positif dari Penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle terhadap meningkatknya minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

(38)

23

REFERENSI

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (https: //id.answers. yahoo.com/question /index?qid= 20111118 181316AAUOHb1. Halaman 1. Diakses Pada Pukul 13.23. Tanggal 31 Maret) 2014

JS.Badudu dan Zain. 2012. Dalam

http://eprints.uny.ac.id/9331/bab%202.08208241006. Pdf. Pengertian penerapan. Halaman : 1. Diakses pada pukul 13.22. Tanggal 31 maret 2014. Ali. 2012. Dalam http://eprints.uny.ac.id/9331/bab%202.08208241006. Pdf.

Diakses pada pukul 13.22. Tanggal 31 maret 2014.

Wahab. 2012. Dalam http://eprints.uny.ac.id/9331/bab%202.08208241006. Pdf. Diakses pada pukul 13.22. Tanggal 31 maret 2014.

Poerwadarminta.1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia. Jakarta: Halaman 849

JS.Badudu dan Zain,Sultan Mohammas.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pustaka Sinar Harapan. Jakarta : Halaman :1031

Hamzah. 2006. Proses Pembelajaran . Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 2.

Kokom Komalasari.2011. Pembelajaran Kontekstual. Refika Adi Tama. Jakarta : Halaman 3.

Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. Jakarta : Halaman 5.

Huda, Miftahul M,Pd. 2013. Cooperatif Learning:Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan /PPL. Pustaka pelajar. Yogyakarta : Halaman 64. Etin, Raharjo. 2007. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS

.Bumi Aksara. Jakarta : Halaman 4 Huda Miftahul, op.cit. Cit. Halaman 46.

(39)

Miftahul Huda. Op.Cit. Halaman 144.

Aqib, Zainal.2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual Inovatif). Yrama Widya. Bandung : Halaman 30

Sadirman A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Gravindo : Jakarta : Halaman 94.

Dalyono,M. 2012. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 56.

Kerta.I Gusti Bagus. 1996. Analisis Minat dan Daya Serap Konsep Fisika siswa kelas 1 Caturwulan III SMU YPS Sidorejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 1995/1996. Skripsi Lampung. Penerbit Universitas Lampung.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta : Jakarta :Halaman 181.

Djamarah Bahri Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman : 167.

Maskun. 2004. Dasar-Dasar Pengajaran IPS. Yon Press. Bandar Lampung . Halaman 1.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Prestasi Pustaka Publisher .Jakarta : Halaman 124

(40)

23

III. METODELOGI PENELITIAN

Metodelogi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metodelogi penelitian tersebut meliputi penentuan populasi dan sampel, variabel penelitian, metode dan desain penelitian, data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, data dan teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:107), menyatakan bahwa dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelompok-kelompok tertentu, dengan demikian metode penelitian eksperimen adalah sebuah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh sebuah perlakuan tertentu terhadap objek-objek yang ingin diteliti dalam kondisi yang terkendalikan.

(41)

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan satu kelas sampel, Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran

cooperative teknik inside outside circle. Sebelum perlakuan diukur tentang minat belajar siswa dan setelah perlakuan di ukur kembali tentang minat belajar siswa . Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan desain penelitian (one group pretest postest design). Menurut sugiyono (2011:110) , desain eksperimen group pretest postest design hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Desain Penelitian one group pretest postest design

Keterangan :

Y1 : Pengukuran awal tentang minat belajar siswa

Y2 : Pengukuran akhir tentang minat belajar siswa

X :Perlakuan (model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sukardi (2003:53) Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

(42)

25

Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Wiyata Karya Natar yang duduk di kelas VII pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 85 siswa.

Tabel 1. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VII SMP Wiyata karya Natar

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. VII A 9 18 27

2. VII B 19 8 27

3. VII C 13 15 28

Jumlah 41 44 85

Sumber : Guru IPS Terpadu SMP Wiyata Karya Natar tahun 2013

2. Sampel

(43)

Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa Kelas VII A sebagai kelas Eksperimen

Sumber : Guru mata pelajaran IPS SMP Wiyata Karya Natar tahun 2013

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Sugiono (2011: 61) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, Dimana variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel devenden.

1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau disebut X dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penerapan model pembelajaran

cooperative teknik inside outside circle.

2. Varibel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang disebut variabel Y. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah minat belajar siswa SMP Wiyata Karya Natar atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

No Kelas

Siswa

Jumlah total

L P

(44)

27

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diamati, maka perumusan defenisi operasional variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle adalah merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan minat belajar siswa.

2. Minat belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah menerima suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam jawaban angket setelah menerima pembelajaran cooperative teknik inside outside circle yang telah diselenggarakan.

Model pembelajaran cooperative teknik inside outside circle merupakan bagian inti dari kegiatan dari penelitian ini. Belajar dengan kelompok kecil secara kolaboratif diharapkan memberikan keberhasilan belajar dari setiap kelompok tergantung pada kemampuan dan minat anggota kelompok dalam belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Guru harus selalu merancang kelompok – kelompok belajar yang heterogen, apapun materi yang diajarkan.

(45)

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar, Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen yaitu dengan cara:

1.Metode angket

Menurut Eko Putro Widoyo (2012:35), angket adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikakan respon sesuai permintaan pengguna. Metode angket dalam penelitian digunakan untuk mendapatkan data tentang minat siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran cooperative teknik

inside outside circle.

Sebelum angket dibuat terlebih dahulu disiapkan kisi-kisi instrumen yang diberi indikator-indikator yakni perasaan senang, perhatian, rasa ingin tahu, dan usaha yang dilakukan. Kemudian angket disusun dalam bentuk pilihan dengan menyediakan lima alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa hanya diminta memberikan satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Menurut Eko Putro Widoyo (2012:109), Penilaian terhadap minat siswa dalam penelitian menggunakan skala likert dengan rentang 1-5, spesifikasinya adalah sebagai berikut :

1. Jika siswa memilih jawaban A yang digolongkan paling baik diberi skor 5

2. siswa memilih jawaban B yang digolongkan baik diberi skor 4

(46)

29

4. Jika siswa memilih jawaban D yang digolongkan sedang diberi skor 2.

5. Jika siswa memilih jawaban E yang digolongkan rendah diberi skor 1.

Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengumpulkan data,terlebih dahulu ditelaah secara kualitatif. Selanjutnya angket disebarkan kepada responden yang diteliti.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara pengumpulan data, yaitu berupa dokumen-dokumen sekolah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Seperti sejarah berdirinya sekolah, jumlah siswa, jumlah guru staf pengajar dan jumlah bangunan sekolah.

3. Teknik Observasi

Teknik observasi dalam tulisan ini adalah dengan cara memperoleh data secara langsung ke sekolah di mana penulis mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini data difokuskan kepada minat belajar IPS siswa kelas VII SMP Wiyata Karya Natar.

4.Kepustakaan

(47)

F.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2012:148). Sedangkan menurut Syofian siregar (2012:50), instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpulan data dalam suatu penelitian, dapat berupa kuesioner, sehingga skala pengukuran instrumen adalah menentukan satuan yang diperoleh. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur minat belajar siswa yaitu angket.

Angket diberikan sebelum diberikan perlakuan atau awal sebelum pembelajaran,pada saat pembelajaran dan pada akhir sesudah diberikan perlakuan penerapan model pembelajaran di kelas eksperimen yaitu model pembelajaran

cooperative teknik Inside outside Circle.

G. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 5. Membuat instrumen tes penelitian.

(48)

31

7. Menguji cobakan instrumen.

8. Mengadakan tes awal (pretest) di kelas dan memberikan angket sebelum diberikan perlakuan.

9. Menentukan kelompok berdasarkan hasil pengamatan kelas.

10.Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dan memberikan angket minat belajar tiap pertemuan untuk mengetahui perkembangan minat belajar siswa.

11.Mengadakan tes akhir (posttest) di kelas dan memberikan angket setelah diberikan perlakuan.

12.Menganalisis data. 13.Membuat kesimpulan.

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Validitas

Menurut Syofian Siregar (2013:75) validitas atau kesahihan menunjukkan sejauhmana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Di dalam penelitian ini untuk menguji validitas menggunakan validitas konstruk yaitu validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, yaitu :

∑ ∑ ∑

(49)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Syofian Siregar (2013:87) reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach dalam menguji reliabilitas, dan menggunakan rumus yaitu :

[ ] [ ∑ ]

r11 = Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

∑ = varians total

= jumlah item atau butir pertanyaan

untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi,adalah:

a. Antara 0,80 – 1,00 : Sangat kuat b. Antara 0,60 – 0,799 : kuat

c. Antara 0,40 – 0,599 : Sedang d. Antara 0,20 – 0,399 : Rendah e. Antara 0,00 – 0,199 : Sangat rendah

Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat

ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur

(50)

33

I. Teknik Analisis Data

Menurut Iqbal Hasan (2004:29), “ Teknik analisis data ialah menentukan besarnya

pengaruh secara kuantitatif dari perubahan sesuatu atau beberapa kejadian terhadap sesuatu atau beberapa kejadian lainnya, serta memperkirakan kejadian lainnya.”

Menurut Joko Subagyo (2006:106), analisis data adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa.

Rumus yang digunakan :

P = X 100%

Keterangan :

P = angka persentase minat belajar siswa

F = frekuensi minat belajar siswa

N = Jumlah Skor maksimum (Suharsimi Arikunto, 1996:251)

(51)
(52)

35

REFERENSI

Sugiyono . 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung : Halaman 107

S.Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Halaman .110 Sugiyono. Loc. Cit. Halaman 110

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta : Halaman 53

Ibid, Halaman 54.

Sugiyono, Loc. Cit. Halaman 61.

Eko Putro Widoyoko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Halaman 35

Ibid, Halaman 109.

Sugiyono. Loc.Cit. Halaman 148

Siregar syofian, 2013. Statistik Pramatik Untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara. Jakarta :50

Ibid, Halaman 75.

Ibid, Halaman 87.

Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 29

Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta : Halaman 55

Suharsimi Arikunto. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara Jakarta. Halaman 251

(53)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpembahasanyang telahdilakukanmengenaipenerapan model pembelajarancooperatiftipe inside outside circlepadamatapelajaran IPS tahunajaran 2013/2014, dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:

(54)

58

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukanmengenaipenerapan model pembelajarancooperatiftife inside outside circlepadamatapelajaran IPS tahunajaran 2013/2014, dapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:

1. KepadaSiswa

Cara berfikir siswadalam proses

belajardanpembelajaranharusmencerminkankelancarandan kemampuanuntukmengelaborasisuatugagasan.

2. Kepada guru

Dalammeningkatkankuantitasdankualitaspendidikandenganmenerapkanberbagaip endekatandan guru sebaiknyadalampembelajarandikelasmenerapkan model-model

pembelajaran agar

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Nur. 2001. Ilmu Pendidikan.Jakarta :Rineka Cipta.

Aqib, Zainal.2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual Inovatif).. Bandung :Yrama Widya.

Dalyono,M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Penerbit Alumni.

Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :Pusat Bahasa.

Djamarah Bahri Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

E.C.W.Raag. 1996. Pengelolaan Kelas.Jakarta : Grasindo.

Etin, Raharjo. 2007. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS . Jakarta : Bumi Aksara.

Eko Putro Widoyoko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Gravindo Persada.

Huda, Miftahul M,Pd. 2013. Cooperatif Learning:Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka pelajar.

(56)

I Gusti Bagus. 1996. Analisis Minat dan Daya Serap Konsep Fisika siswa kelas 1 Caturwulan III SMU YPS Sidorejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 1995/1996. Skripsi Lampung. Penerbit Universitas Lampung.

Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta :Bumi Aksara. JS.Badudu dan Zain,Sultan Mohammas.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Kokom Komalasari.2011. Pembelajaran Kontekstual.Jakarta : Refika Adi Tama Maskun. 2004. Dasar-Dasar Pengajaran IPS. Yon Press. Bandar Lampung . Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Poerwadarminta.1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: CV Alfabeta.

Sadirman A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gravindo

Siregar syofian, 2013. Statistik Pramatik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

S.Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono . 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

(57)

http://eprints.uny.ac.id/9331/bab%202.08208241006. Pdf. Pengertian penerapan. Halaman : 1. Diakses pada pukul 13.22. Tanggal 31 maret 2014. Ali. 2012. Dalam http://eprints.uny.ac.id/9331/bab%202.08208241006. Pdf. Diakses

pada pukul 13.22. Tanggal 31 maret 2014.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VII SMP Wiyata karya Natar
Tabel 2. Jumlah Sampel Siswa Kelas VII A sebagai kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Pengaruh Informasi Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kenaikan Harga Saham Pada Pt Adhi Karya (Persero) Tbk.. Tahun 2007-2011universitas Pendidikan Indonesia |

Dari kedua segmentasi demografi diatas yaitu usia dan pekerjaan, setelah diuji secara hipotesis dapat disimpulkan bahwa segmentasi demografi berdasarkan usia dan pekerjaan

o Bilyet Giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah yang telah dibakukan bentuknya kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro

Berdasarkan uji statistik, perbedaan skor komponen durasi tidur, penggunaan obat tidur, dan gangguan tidur antara kelompok yang rutin dan yang tidak rutin

Kemudian dengan partai politik, distribusi sosialisasi jangka panjang akan lebih mudah karena adanya mesin politik yang bergerak (dalam hal ini, biasa dilakukan oleh

berapa besar konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut maka sampel dari LNG akan dianalisa kadar hidrokarbon dan nitrogen yang terdapat di dalamnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang besar dari terpaan iklan hilo school di televisi terhadap persepsi anak tentang tubuh tinggi, maka