• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan sistem evaluasi pelatihan dan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan sistem evaluasi pelatihan dan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang"

Copied!
200
0
0

Teks penuh

(1)

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

“Bahwa hasil penelitian dapat di-online-kan sesuai dengan peraturan yang

berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”

Bandung, 27 Agustus 2013

Penulis,

Ratih Larasati

NIM. 10109478

BBPP LEMBANG

(Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan)

Yullyndra Tisna Diputri, STP

NIP. 196401101990031001

Mengetahui,

Pembimbing

Tati Harihayati M, S.T., M.T.

NIP. 41277006006

Catatan :

(2)
(3)

Bandung, 27 Agustus 2013

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ratih Larasati

NIM : 10109478

Judul Skripsi : PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI PELATIHAN

PERTANIAN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak skripsi atau karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui,

Yang memberi pernyataan

Ratih Larasati

(4)
(5)
(6)
(7)

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 24 Februari 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 158 cm, 55kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Maribaya Kp. Sukahaji RT 01/01 No. 19A

Ds. Kayuambon Kec. Lembang, Bandung Barat

40791

Telepon, HP : 085222916426

Email : iamlarasatiratih@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan

1996 – 2002 : SD Negeri Citrasari Lembang Bandung Barat

2002 – 2005 : SLTP Negeri 1 Lembang

2005 – 2008 : SMA Negeri 1 Lembang

2009 – 2013 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik

Informatika, Universitas Komputer Indonesia

Bandung

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam

keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,

(8)

PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI

PELATIHAN PERTANIAN

DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RATIH LARASATI

10109478

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi

jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Komputer Indonesia dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI

PELATIHAN PERTANIAN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN

(BBPP) LEMBANG”.

Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan

dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah

memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya.

2. Bapak Entje Tarjat dan Ibu Wina Setiawati yang selalu memberikan

dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya, serta untuk

kakak tercinta Galih Windiagiri dan kakak Yuliani Chaolina atas

motivasinya yang menjadi kekuatan bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir ini.

3. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis.

4. Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T., selaku pembimbing di Balai Besar

Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

5. Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom., selaku dosen penguji sekaligus dosen wali

yang selalu mendengarkan keluh kesah dan senantiasa memberikan

masukan serta saran kepada penulis.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T., selaku selaku dosen penguji yang telah

(10)

iv

9. Adik-adik tercinta Abas, Arab, Kiky, Abay, Agil dan Agis yang dengan

setia menemani penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Love you

bro!!

10.Wanita-wanita cantik dan tangguh “WAF” Cita, Widya, Shary, Nana,

April dan Ayu. Terima kasih selalu menemani penulis disaat senang

maupun sedih. Love you hamesha and forever.

11.“Kusai Family” khususnya Teh Nining. Terima kasih banyak.

12.Teman-teman seperjuangan dari kelas IF-11 2009 Ferly, Anton, Faisal,

Oppa Fadli yang selalu memberi bantuan kepada penulis.

13.Teman-teman IF-11 2009 seluruhnya yang telah bersama-sama melewati

manis pahitnya bangku kuliah.

14.Teman-teman satu bimbingan Noni, There, Irvan, Dilla, Fitri dan Rya

yang selalu memberi dukungan satu sama lain.

15.Pemberi dukungan terhebat Cinodt, Iis Chamay, Rendy, Adryan, Kang

Deche, dan Kang Rizqi, terima kasih selalu memberikan semangat untuk

penulis.

16.Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penulisan

laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan

tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima

segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari

masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat berguna khusunya

bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Bandung, 20 Agustus 2013

(11)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vv

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian... 3

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Perusahaan ... 7

2.1.1 Visi dan Misi ... 8

2.1.2 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang ... 9

2.1.3 Struktur Organisasi ... 10

2.1.4 Deskripsi Kerja BBPP Lembang ... 12

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Perhitungan Evaluasi Pelatihan ... 14

2.2.2 Nilai Kepuasan Pelanggan ... 16

(12)

2.2.4 Metode Service Quality(ServQual) ... 18

2.2.4.1 Langkah-langkah Perhitungan Metode SERVQUAL ... 22

2.2.5 DFD (Data Flow Diagram) ... 23

2.2.6 ERD (Entity Relational Diagram) ... 24

2.2.7 PHP ... 24

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Analisis Sistem ... 25

3.1.1 Analisis Masalah ... 25

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 25

3.1.2.1 Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian ... 26

3.1.2.2 Prosedur Rekapitulasi Data ... 29

3.1.2.3 Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pelatihan ... 31

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 33

3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta ... 33

3.1.3.2 Analisis Aturan Bisinis Berdasarkan Kebutuhan ... 33

3.1.3.3 Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis ... 33

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 34

3.1.5 Analisis Data ... 34

3.1.6 Analisis Metode ServQual ... 40

3.1.6.1 Penentuan Variabel dan Dimensi yang akan diukur ... 41

3.1.6.2 Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner ... 43

3.1.6.3 Pengolahan Data Hasil Kuisioner ... 45

3.1.6.4 Analisis Data Hasil Kuisioner ... 54

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 55

3.1.7.1 Analisis Pengguna / User ... 56

3.1.7.2 Analisis Perangkat Keras ... 57

3.1.7.3 Analisis Perangkat Lunak ... 58

3.1.7.4 Analisis Jaringan ... 58

3.1.7.5 Analisis Data ... 59

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 60

(13)

3.1.6.2 Spesifikasi Proses ... 77

3.2 Perancangan Sistem ... 106

3.2.1 Diagram Relasi ... 106

3.2.2 Struktur Tabel ... 107

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 112

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 113

3.2.5 Perancangan Pesan ... 148

3.2.6 Jaringan Semantik ... 149

3.2.6.1 Jaringan Semantik Petugas ... 149

3.2.6.2 Jaringan Semantik Kepala Bidang Evaluasi dan Program ... 149

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 150

3.2.7.1 Prosedural Login ... 150

3.2.7.2 Prosedural Lupa Password ... 152

3.2.7.3 Prosedural Tambah Data ... 153

3.2.7.4 Prosedural Hapus Data ... 154

3.2.7.5 Prosedural Ubah Data ... 155

3.2.7.6 Prosedural Cari Data ... 156

3.2.7.7 Prosedural Metode ServQual ... 156

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 159

4.1 Implementasi Sistem ... 159

4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 159

4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 160

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 160

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 167

4.2 Pengujian Sistem ... 168

4.2.1 Skenario Pengujian Black Box ... 169

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Blackbox ... 170

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox ... 178

4.3 Pengujian Beta ... 179

(14)

4.3.2 Wawancara Pengujian Beta untuk Petugas Bidang Evaluasi dan

Pelaporan ... 179

4.3.3Wawancara Pengujian Beta Untuk Kepala Bidang Evaluasi dan Program ... 181

4.3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta... 183

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 185

5.1 Kesimpulan ... 185

5.2 Saran ... 185

(15)

186

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pressman , Software Engineering, Pearson, 2012, Seventh Edition.

[2] Kotler, Philip. Marketing Management. Prentice Hall, New Jersey. 2003,

11st edition.

[3] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A. “A

Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research”. 1985. Journal of Marketing, Vol;. 49 (Fall)

[4] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A. “A

Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research”. 1985. Journal of Marketing, Vol;. 49 (Fall), pp. 41-50.

[5] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A.

“SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”. 1988. Journal of Retailing, Vol;. 64 (Spring), pp. 12-40.

[6] Soetjipto, Budi, W. Service Quality : Alternatif Pendekatan dan Berbagai

Persoalan di Indonesia. Usahawan, Tahun XXVI, No 01, Januari, Jakarta. 1997.

[7] Kotler, Philip. Marketing Management. Prentice Hall, New Jersey. 2003,

(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang merupakan salah satu

badan yang memberikan pelatihan di bidang pertanian dan konsultasi budidaya

tanaman di Indonesia. Pelatihan yang diadakan Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang merupakan salah satu strategi pengembangan sumber daya manusia

untuk meningkatkan kompetensi dari peserta pelatihan dan untuk meningkatan

kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang sebagai balai pertanian yang

dapat memberikan informasi dan motivasi kepada para peserta khususnya di

bidang pertanian.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T selaku

Petugas di Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyatakan bahwa evaluasi yang

berjalan selama ini di Balai Besar Pelatihan Pertanian masih belum maksimal.

Banyaknya data kegiatan pelatihan yang harus diolah menyebabkan proses

pelaporan hasil evaluasi kegiatan terhambat dan tidak dapat selesai tepat waktu.

Hal ini mengakibatkan lamanya pengambilan keputusan oleh Kepala Bidang

Pelatihan dalam menentukan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan sebagai

bahan evaluasi dan tindak lanjut untuk penanganan kegiatan pelatihan selanjutnya.

Masalah lain dari kegiatan pelatihan ini yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian

tidak mengetahui sejauh apakah kepuasan penyelenggaraan pelatihan yang

diselenggarakan, apakah pelatihan yang diselenggarakan sudah sesuai dengan

harapan peserta atau tidak dan bagian-bagian apa saja dari evaluasi kegiatan

pelatihan yang sudah mencapai tujuan maupun yang belum mencapai tujuan.

Berdasarkan masalah yang ada saat ini dalam proses Evaluasi Pelatihan

Pertanian, maka diperlukan suatu sistem evaluasi yang memudahkan proses

evaluasi kegiatan dan penentuan nilai akhir dari suatu evaluasi yang dapat

membantu Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dalam menetukan

perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan agar

(17)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalahnya adalah bagaimana membangun sistem evaluasi pelatihan pertanian di

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari tugas akhir ini

adalah untuk membangun sistem evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar

Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Membantu Kepala Bidang Evaluasi dan Program untuk membuat

langkah-langkah perbaikan dan penentuan keputusan kegiatan pelatihan yang

diperlukan.

2. Membantu Kepala Bidang Evaluasi dan Program merencanakan kegiatan

pelatihan selanjutnya.

3. Membantu Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan dalam mengolah data

rekap penilaian.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

2. Data yang diambil hanya pada proses pelatihan yang diadakan tahun 2012

yaitu terdiri dari 1 pelatihan aparatur.

3. Indikator penilaian dari sistem evaluasi pelatihan ini adalah dari hasil evaluasi

kegiatan yang terdiri dari monitoring evaluasi daily mood, evaluasi penguasaan

dan pemahaman materi, evaluasi sikap dan perilaku, evaluasi sikap akademis,

dan evaluasi fasilitator.

4. Penilaian evaluasi kegiatan dilakukan terhadap widyaiswara, seksi pelatihan,

(18)

5. Pengukuran kualitas layanan pelatihan dilihat dari evaluasi kepuasan peserta

terhadap penyelenggaraan pelatihan yang terdiri dari aspek pelayanan

administrasi dan aspek pelayanan fasilitas pelatihan.

6. Metode SERVQUAL digunakan untuk mengukur kualitas layanan pelatihan.

7. Keluaran yang dihasilkan adalah data evaluasi kegiatan pelatihan pertanian

yang berbentuk laporan printout yang berisi informasi hasil evaluasi daily

mood, evaluasi penguasaan dan pemahaman materi, evaluasi sikap dan

perilaku, evaluasi sikap akademis, evaluasi fasilitator, dan informasi kualitas

pelatihan yang diselenggarakan serta perbaikan-perbaikan apa saja yang

diusulkan untuk kegiatan pelatihan selanjutnya.

8. Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web yang berjalan pada jaringan

intranet.

9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan

terstruktur.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa

adanya. Metodologi dalam penelitian deskriptif ini terbagi menjadi dua metode,

yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan

untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi

langsung tempat penelitian yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

(19)

a.Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan obyek

penelitian secara langsung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang.

b.Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan

tanya jawab secara langsung dengan Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T. selaku

pegawai bidang program dan evaluasi.

2. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang berkaitan dengan

penelitian dan pembangunan sistem evaluasi pelatihan, melalui buku-buku,

internet, dan paper yang berkaitan dengan sistem evaluasi pelatihan.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

model waterfall seperti pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara

sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahap dari model

ini adalah sebagai berikut:

1. Communication

Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan

pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Petugas Bidang

Evaluasi dan Pelaporan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang,

serta mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun

internet yang berkaitan dengan sistem evaluasi pelatihan pertanian.

2. Planning

Tahap planning akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa

dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan Petugas dan

Kepala Bidang Evaluasi dan Program dalam pembuatan sistem evaluasi

(20)

3. Modeling

Tahap modeling akan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk

yang mudah dimengerti oleh user. Membuat perancangan dari data yang

dimodelkan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) serta untuk

menggambarkan pemodelan fungsionalnya menggunakan DFD (Data Flow

Diagram). 4. Construction

Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali

oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah

dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database

server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah pengkodean selesai

maka akan dilakukan testing berupa pengujian blackbox terhadap sistem yang

telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap

sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem.

Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah

jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus

dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakukan tidak

sampai ke tahap ini.

(21)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 merupakan bab yang membahas latar belakang, rumusan masalah, maksud

dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan dan

sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 berisi tentang profile umum balai besar pelatihan pertanian, logo balai besar

pelatihan pertanian, struktur organisasi balai besar pelatihan pertanian, landasan

teori yang berisi teori-teori yang melandasi dari pembangunan aplikasi sistem

evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (BBPP).

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, analisis sistem yang sedang

berjalan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP), analisis metode, analisis

kebutuhan non-fungsional, analisis pengguna / user, analisis perangkat keras,

analisis perangkat lunak. Selain itu terdapat juga analisis basis data, analisis

kebutuhan fungsional, diagram konteks, spesifikasi proses, kamus data, stuktur

tabel, perancangan antar muka, perancangan prosedural dan jaringan semantik

untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab 4 berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan sistem yang

telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di Balai Besar

Pelatihan Pertanian (BBPP) sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun

sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly dan metode pengujian

dalam sistem evaluasi pelatihan pertanian ini menggunakan pengujian black box.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari uraian proses

(22)

7

2.1 Profil Perusahaan

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdiri sejak tahun 1962,

yang pada awalnya bernama Pusat Latihan Pertanian (PLP) milik Pemda Provinsi

Jawa Barat. Kemudian pada tanggal 28 Januari 1978 berdasarkan SK Menteri

Pertanian No. 52/Kpts/Org/1/1978 pengelolaannya diambil alih oleh Badan

Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian dan berubah menjadi Balai Latihan

Pegawai Pertanian (BLPP) Kayuambon dengan tingkatan Eselonering IIIB

meliputi wilayah kerja Jawa Barat Bagian Timur dan DKI Jakarta.

Berdasarkan SK Menteri Pertanian tahun 2000 nomor

84/Kpts/OT.210/2/2000, tanggal 29 Januari 2000 berubah menjadi Balai Diklat

Pertanian (BDP) Lembang. Dengan keluarnya SK Mentan Nomor:

355/Kpts/OT.210/5/2002, tanggal 8 Mei 2002 BDP mendapatkan kenaikan Eselon

menjadi IIIA dan berganti nama menjadi Balai Diklat Agribisnis Hortikultura

(BDAH). Dengan adanya perkembangan IPTEK dan era globalisasi serta

kebutuhan dari wilayah binaan yang semakin kompleks secara nasional,

berdasarkan SK Mentan No. 487/Kpts/OT.160/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003

BDAH Lembang berkembang menjadi tingkatan Eselon II dengan nama Balai

Besar Diklat Agribisnis Hortikultura (BBDAH) yang mempunyai tugas

melaksanakan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat dibidang

Agribisnis hortikultura dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia

pertanian.

Peningkatan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pelatihan di bidang

pertanian dilakukan dengan cara menata kembali Organisasi dan Tata Kerja

dengan perubahan nama lembaga menjadi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang berdasarkan Peraturan Mentan No. 15/Permentan/OT.140/2/2007

(23)

fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur

pertanian.

2.1.1 Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan

terhadap keadaan di masa yang akan datang. Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) memiliki visi yang dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan ke

depan yaitu :

“Menjadi Lembaga Pelatihan yang handal untuk menghasilkan SDM

Pertanian yang profesional dalam mendukung industri pertanian yang berdaya

saing.”

b. Misi

Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang

mengandung falsafah atau nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku

seluruh organisasi perusahaan.Misi yang ada dalam Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang yaitu :

1. Meningkatkan kualitas SDM, dan menyusun rencana program yang

kompetitif beserta penganggaran.

2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang akuntabel, menerbitkan

ketatausahaan dan kerumahtanggan Balai.

3. Meningkatkan dan mengembangkan saran dan prasarana pelatihan serta

peningkatan peran dan produktivitas instalasi agribisnis.

4. Meningkatkan dan melaksanakan kerjasama kelembagaan baik dalam

maupun luar negeri serta melayani konsultasi agribisnis bagi aparatur dan

non aparatur.

5. Melaksanakan sistem informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan,

pelatihan yang akurat dan kredibel.

6. Melaksanakan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional di bidang pertanian

(24)

aparatur pertanian, serta mengembangkan teknik pelatihan teknis dan

kewirausahaan di bidang holtikultura bagi non aparatur pertanian.

a. Melaksanakan proses pembelajaran (Mendidik, Mengajar, Melatih),

mengembangkan dan menghasilkan media, paket pembelajaran metodologi

Pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang holtikultura dan pertanian

lainnya bagi aparatur dan non aparatur.

2.1.2 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Logo merupakan identitas dari sebuah instansi sebagai komunikasi arti dan

makna terhadap jati diri. Berikut adalah logo dari Balai Besar Pelatihan Pertanian

(BBPP) Lembang dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian

Arti lambang Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yaitu :

1. Tunas, menggambarkan pengertian Biologis daripada seluruh kegiatan yang dikelola oleh Departemen Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda hidup.

Warna hijau muda melambangkan pengertian kehidupan.

2. Lingkaran berwarna merah, melambangkan pengertian kesatuan.

3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan pengertian daripada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok Departemen

Pertanian).

4. Warna dasar baik untuk Panji maupun Vandel serta bentuk lainnya adalah

KUNING EMAS” sebagai lambang kemegahan.

(25)

2.1.3 Struktur Organisasi

Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota

organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan

komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdasarkan Keputusan Menteri

(26)
(27)

2.1.4 Deskripsi Kerja BBPP Lembang

Deskripsi kerja dari pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut.

Tabel 2.1 Deskripsi Kerja Pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang

No Jabatan Tugas Fungsi

1. Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBPP.

a. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; b. pelaksanaan urusan

keuangan;

c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan instalasi. a. Subbagian Kepegawaian

dan Rumah Tangga

Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.

b. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

c. Subbagian Perlengkapan dan Instalasi

Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan instalasi.

2. Bidang Evaluasi dan Program

Melaksanakan penyusunan rencana, program dan pelaksanaan kerjasama, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran;

b. penyiapan pelaksanaan kerjasama;

c. pengelolaan data dan informasi pelatihan; d. penyiapan pemantauan,

evaluasi dan pelaporan. a. Seksi Program dan

Kerjasama

(28)

No Jabatan Tugas Fungsi

program dan anggaran, serta pelaksanaan kerjasama.

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi pelatihan, serta penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan

Melaksanakan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian

a. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;

b. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian. a. Seksi Pelatihan Aparatur Seksi Pelatihan Aparatur

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian.

b. Seksi Pelatihan Non Aparatur

Seksi Pelatihan Non Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

a. melakukan pelatihan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian;

b. melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;

a. Membantu Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program

b. Penyuluhan c. Melaksanakan

pelayanan di Pustu d. Melaks tugas lain yang

diberikan oleh

(29)

No Jabatan Tugas Fungsi

c. melakukan pelatihan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian; d. menyusun bahan

Standar Kompetensi Kerja (SKK) pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian; e. menyusun paket

pembelajaran dan media pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian; f. melakukan

pengembangan teknik pelatihan di bidang hortikultura; g. melakukan

pengembangan teknik pelatihan pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian; h. melakukan pemberian

konsultasi agribisnis; i. melakukan kegiatan

fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

hasil kegiatan program PKM ,tiap bulan e. Membantu Koordinasi

Lintas Sektor dan Lintas Program

f. Penyuluhan g. Melaksanakan

pelayanan di Pustu h. Melaksanakan tugas

lain yang diberikan oleh pimpinan Puskesmas

2.2 Landasan Teori

Dalam pembangunan aplikasi sistem evaluasi ini melibatkan berbagai

sumber dan kajian teori diantaranya mengenai metode ServQual . Berikut ini akan

dibahas mengenai teori yang menjadi sumber kajian ilmu dari aplikasi sistem

evaluasi.

2.2.1 Perhitungan Evaluasi Pelatihan

Perhitungan evaluasi pelatihan menggunakan instrumen dan alat ukur yang

tepat dan jelas. Perhitungan evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan

(30)

1. Monitoring Harian (Daily Mood) Peserta

Data monitoring harian dianalisis dengan menggunakan rumus 2.1 sebagai

berikut :

………. (2.1)

Dimana :

X = Skor rata-rata peserta yang merasa senang/biasa/sedih

P = Jumlah peserta yang merasa senang/biasa/sedih

n = Jumlah peserta/responden

2. Evaluasi Penguasaan/ Pemahaman Materi

Data evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi dianalisis dengan

menggunakan rumus 2.2 sebagai berikut:

n H

P

...(2.2)

Dimana :

P = Skor rata-rata Penguasaan Materi

H = Jumlah Rata-rata penguasaan materi

n = Jumlah Peserta

3. Evaluasi Sikap Perilaku Peserta

Data evaluasi Sikap Perilaku Peserta dianalisis dengan menggunakan rumus

2.3 sebagai berikut :

………... (2.3) Dimana :

X = Skor Rata-Rata Aspek Sikap Perilaku

H = Total Rata-rata Aspek Sikap Perilaku

n = Jumlah Peserta/responden

4. Evaluasi Aspek Akademis.

Data evaluasi aspek akademis dengan menggunakan rumus 2.4 sebagai

(31)

%) 10 ( min

%) 10 ( Pr %)

10 ( %)

40 ( %)

30 (

ar se

aktek Laporan

Tugas Kognitif

Sikap

X     

...(2.4)

Dimana:

X = Skor Rata-rata Widyaisawa/Fasilitator

Dari 5 aspek tersebut hasilnya dirata-ratakan sehingga diperoleh peringkat

dari satu sampai seterusnya, tetapi yang dimunculkan hanya 1-10 saja, dari

peringkat tersebut akan mendapatkan predikat yang akan menentukan kelulusan.

5. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/Fasilitator

Data evaluasi widyaiswara dianalisis dengan menggunakan rumus 2.5

sebagai berikut :

……….. (2.5) Dimana :

X = Skor Rata-rata Widyaisawa/Fasilitator

P = Jumlah Rata-rata Wodyaiswara/Fasilitator

n = Jumlah Peserta/responden

6. Evaluasi Kepuasan Peserta

Perhitungan kualitas pelatihan pertanian yang saat ini dilakukan oleh Seksi

Evaluasi yaitu dengan menggunakan rumus 2.6 sebagai berikut:

= x 100% ……….. (2.6)

Dimana:

= Tingkat Kesesuaian

Xi = Skor penilaian kinerja (Kenyataan)

a. Yi = Skor penilaian kepentingan (Harapan)

2.2.2 Nilai Kepuasan Pelanggan

Kepuasan adalah rasa senang atau kecewanya seseorang setelah

membandingkan anatara kinerja produk yang dirasakan terhadap kinerja produk

yang diharapkan [2]. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan akan

(32)

Jika kinerja berada diatas harapan maka pelanggan akan sangat puas. Kepuasan

pelanggan dapat didefinisikan sebagai suatu tanggapan dan perbandingan

pelanggan terhadap apa yang telah diterimanya dari produk atau jasa yang telah

dibeli, apakah sesuai dengan harapan dan dapat memenuhi keinginan pelanggan.

2.2.3 Harapan Pelanggan

Konteks kepuasan pelanggan umumnya harapan merupakan perkiraan atau

keyakinan pelanggan terhadap apa yang akan diterimanya [3]. Pengertian ini

didasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi. Selain

standar prediksi, ada pula yang menggunakan harapan sebagai standar ideal.

Zeithaml et al melakukan penelitian khusus di sektor jasa mengemukakan

bahwa harapan pelanggan terhadap kualitas suatu jasa terbentuk oleh beberapa

faktor berikut:

1. Enduring Service Intensifiers

Faktor ini meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi

pribadi seseorang tentang jasa. Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut

dilayani dengan baik pula apabila pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh

pemberi jasa.

2. Personal Needs

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya juga

sangat menentukan harapannya.

3. Transitory Service Intensifiers

Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka

pendek) yang meningkatkan sensivitas pelanggan terhadap jasa.

4. Perceived Service Alternativies

Perceived Service Alternativies merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis.

5. Self-Perceived Service Roles

Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat

(33)

6. Situational Factors

Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi

kinerja jasa, yang berada diluar kendali penyedia jasa.

7. Explicit Service Promises

Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh

organisasi tentang jasanya kepada pelanggan.

8. Implicit Service Promises

Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang

memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang bagaimana memberikan jasa

yang seharusnya akan diberikan.

9. Word of Mouth (Rekomendasi/Saran dari orang lain)

Word of Mouth merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi kepada pelanggan.

10. Past Experience

Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau

diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu.

2.2.4 Metode Service Quality(ServQual)

Dalam metode servqual, kualitas jasa didefinisikan sebagai “penilaian atau

sikap global berkenaan dengan superioritas suatu jasa” [4], sedangkan definisi kualitas layanan yang sering disebut sebagai mutu pelayanan [5] adalah seberapa

jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang

mereka terima atau peroleh. Harapan merupakan keinginan para pelanggan dari

pelayanan yang mungkin diberikan oleh perusahaan.

Kualitas pelayanan mengacu pada kualitas penawaran jasa yang

diharapkan dan dirasakan. Hal ini terutama dengan menentukan kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan. Banyak perusahaan yang memprioritaskan kualitas jasa

yang diharapkan dan dirasakan untuk mempertinggi kualitas jasa tersebut.

Dimensi kualitas jasa dalam metode servqual didasarkan pada skala

(34)

gap diantara keduanya dalam dimensi-dimensi kualitas jasa. Pada awalnya

Parasuraman et al mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok dengan 22 variabel

yang berkaitan dengan pelayanan dan kemudian dianalisis dengan memakai

analisis faktor. Ternyata dapat dikemukakan beberapa kriteria yang digunakan

dalam menilai mutu pelayanan. Kriteria tersebut meliputi 10 dimensi potensial

yang saling melengkapi yaitu tangibles, reliability, responsiveness,

communication, credibility, security, competence, courtesy, understanding dan

access. Kemudian pada penelitian selanjutnya Parasuraman et al di tahun 1988 menyempurnakan dimensi tersebut kemudian diolah lagi sehingga akhirnya

disederhanakan menjadi 5 dimensi yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan

sarana komunikasi.

2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap

4. Jaminan (assurance); mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko, atau

keraguraguan.

5. Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

Dimensi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap harapan para pelanggan

yang berdasarkan informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut, kebutuhan

pribadi, pengalaman masa lalu dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai

bentuk promosi perusahaan lainnya) dengan kenyataan yang mereka terima [6],

(35)

Sumber : Soetjipto, 1997

Gambar 2.3 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Para

Pelanggan dan Kenyataan yang Diterima

Parasuraman, Berry dan Zeithaml mengembangkan conceptual model of

service quality. Mereka memformulasikan sebuah model kualitas pelayanan yang menyorot persyaratan-persyaratan utama agar dapat menyajikan kualitas

pelayanan yang dikehendaki. Menurut model ini, terdapat lima gaps (kesenjangan)

yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang bermutu

(36)

Sumber : Kotler, 2003

Gambar 2.4 Model Kualitas Jasa

Kelima gap (kesenjangan) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen

perusahaan;kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah

mengerti terhadap apa yang diharapkan pelanggan.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan

dan spesifikasi kualitas pelayanan; kesenjangan tersebut terjadi akibat

kesalahan penerjemahan persepsi manajemen perusahaan yang tepat atas

harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas

pelayanan.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan

(37)

ketidakmampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memenuhi standar

kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.

4. Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi

eksternal; kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak

mampu memenuhi jani-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal

melalui berbagai bentuk promosi.

Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang

diterima; kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para

pelanggan.

1.2.4.1Langkah-langkah Perhitungan Metode SERVQUAL

Untuk mengetahui kualitas layanan pelatihan, maka digunakan

perhitungan dengan metode servqual. Adapun tahapan dalam proses perhitungan

dengan menggunakan metode servqual antara lain:

1. Menentukan variabel dan dimensi yang akan diukur

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi dalam nilai. Adapun

variabel yang akan di ukur untuk mengetahui kualitas layanan sistem informasi

dengan menggunakan metode servqual adalah :

a. Variabel Bebas (Xn) = tangibles(X1), reliability(X2), responsiveness(X3),

assurance(X4), emphaty(X5).

b. Variabel Terikat (Y) = Kepuasan Pemakai sistem informasi

2. Membuat dan menyebar kuisioner

Pembuatan kuisioner dilakukan dengan mengaju kepada variabel-variabel

dan dimensi yang sudah ditentukan. Selanjutnya quisioner tersebut disebar secara

langsung kepada responden terpilih dengan memperhatikan karakteristik serta

metode pengambilan sampel yang sesuai dengan kondisi dilapangan.

3. Mengolah data hasil kuisioner

Data hasil penyebaran kuisioner sebelum dianalisis dilakukan proses

editing kemudian dilakukan proses tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk

tabulasi. Selanjutnya hasil pengolahan tersebut dapat diolah dengan menggunakan

(38)

4. Menganalisis data hasil pengolahan kuisioner

Hasil analisis dari pengolahan kuisioner merupakan target yang akan

dijadikan tujuan pencapaian tingkat kualitas sistem informasi yang ada. Hasil

akhirnya dapat dinyatakan dalam nilai numerik yang mencerminkan tingkat

kepentingan variabel dan dimensi pada customer satisfaction performance

.Penetapan besarnya nilai hasil ini didasarkan pada kesenjangan antara kepuasan

harapan dan kepuasan yang diterima saat ini. Nilai kesenjangan negatif berarti

lebih rendah dari yang diharapkan.

Beberapa kelebihan dari metode servqual adalah:

1. Dapat diketahui nilai kualitas pelayanan dari setiap level pengamatan pada

setiap butir pertanyaan, setiap variabel dan setiap dimensi kualitas pelayanan

sehingga dapat dengan mudah ditelusuri apa yang sebenarnya mempengaruhi

tinggi atau rendahnya penilaian kualitas secara keseluruhan.

2. Dapat diketahui bagaimana harapan konsumen terhadap pelayanan yang

ditawarkan dan bagaimana penilaiannya tentang pelayanan yang diberikan

perusahaan.

3. Dapat diketahui variabel mana yang harus menjadi fokus untuk perbaikan

selanjutnya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.

4. Mengetahui gambaran tentang perkembangan harapn dan persepsi konsumen

dari waktu ke waktu.

2.2.5 DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu model logika data atau proses

yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan dan kemana tujuan

data yang akan keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang

menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimapan dan proses

yang dikenakan pada data tersebut .

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

(39)

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana

data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan

sistem yang terstruktur. Diagram yang menunjukkan bagaimana data

berpindah/berjalan didalam sistem Informasi yang akan dikembangkan.

2.2.6 ERD (Entity Relational Diagram)

Model Entity – Relational yang berisi komponen-komponen Himpunan

Entitas dan Himpunan Relasi yang masing – masing dilengkapi dengan atribut –

atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata’ yang di tinjau,

dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD (Entity

Relationship Diagram) .

2.2.7 PHP

PHP adalah skrip yang bersifat server-side yang ditambahkan kedalam

HTML. PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini

dapat membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu

halaman web tidak lagi bersifat statis namun menjadi bersifat dinamis. Sifat

(40)

25

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:

1. Banyaknya data penilaian pelatihan yang harus diolah oleh Seksi Evaluasi dan

Pelaporan mengakibatkan Kepala Bidang Evaluasi dan Program sulit untuk

mengambil keputusan yang berkaitan dengan perbaikan-perbaikan yang harus

dilakukan untuk peningkatan kualitas pelatihan yang diselenggarakan.

2. Keterlambatan pengolahan data penilaian dan proses evaluasi pun berdampak

pada perencanaan kegiatan pelatihan selanjutnya yang tidak obyektif. Hal ini

dikarenakan Kepala Bidang Evaluasi dan Program tidak mengetahui

perbaikan-perbaikan apa saja yang harus mereka lakukan untuk kegitan

pelatihan selanjutnya.

3. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan merasa kesulitan dalam membuat

rekap penilaian dikarenakan banyaknya data penilaian yang harus diolah dan

dihitung.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem Evaluasi Pelatihan Pertanian di Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang yang sedang berjalan saat ini terdiri dari 3 proses

yaitu pengajuan pelatihan pertanian, rekapitulasi data pelatihan serta evaluasi

(41)

3.1.2.1Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian

Prosedur pengajuan pelatihan pertanian dilaksanakan oleh Seksi Pelatihan.

Gambar 3.1 dapat memperlihatkan proses aliran data yang terjadi.

Proses aliran data yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2.

1. Seksi Pelatihan memberikan formulir pendaftaran kosong kepada pengaju.

2. Pengaju mengisi formulir pendaftaran tersebut.

3. Selanjutnya pengaju memberikan formulir pendaftaran yang telah diisi

dengan menyertakan foto 3x4 dan foto 4x6 masing-masing satu buah sebagai

kelengkapan formulir.

4. Seksi Pelatihan menerima formulir pendaftaran yang sudah diisi dan

memeriksa kelengkapan formulir pendaftarannya, jika tidak lengkap maka

seksi pelatihan mengembalikan formulir yang tidak lengkap kepada pengaju

untuk selanjutnya dilengkapi kembali.

5. Bila sudah lengkap, Seksi Pelatihan memasukkan data calon peserta untuk

(42)

Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian

(43)

Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian (Lanjutan)

Pengaju Seksi Pelatihan

1

Formulir Pendaftaran

Lengkap

Foto 4x6

Foto 3x4

Masukkan data calon peserta

Pembuatan Kartu Peserta

Peserta.xls

Pencetakan Kartu Peserta

Printout Kartu Peserta

Formulir Data yang sudah

Lengkap

A1

A1 : Arsip Calon Peserta ( formulir pendaftaran, pas foto 4x6)

Printout Kartu Peserta Pemasangan

Foto

(44)

3.1.2.2Prosedur Rekapitulasi Data

Prosedur rekapitulasi data kegiatan pelatihan dilakukan oleh Seksi

Evaluasi dan Pelaporan. Gambar 3.3 dapat memperlihatkan proses aliran data

yang terjadi.

1. Petugas Seksi Evaluasi dan Pelaporan memberikan kuisioner penilaian

kosong kepada Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan

2. Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan mengisi kuisioner penilaian

kosong tersebut.

3. Selanjutnya Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan memberikan kuisioner

yang sudah diisi kepada petugas Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

4. Dari kuisioner kegiatan pelatihan yang sudah diisi tersebut maka Seksi

Evaluasi dan Pelaporan akan memasukkan data kuisioner penilaian dan

(45)

Prosedur Rekapitulasi Data Pelatihan

Seksi Pelatihan Widyaiswara

Peserta Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Rekapitulasi.xls

A2 : Arsip Kuesioner Penilaian Kegiatan Pelatihan ( Penilaian dari peserta pelatihan, seksi pelatihan dan widyaiswara) A3 : Arsip rekapitulasi Data Pelatihan

(46)

3.1.2.3Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pelatihan

Prosedur evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Seksi Evaluasi dan

Pelaporan. Gambar 3.4 dapat memperlihatkan proses aliran data yang terjadi.

1. Proses evaluasi ini dilakukan oleh Seksi Evaluasi dan Pelaporan untuk

pengevaluasian kegiatan pelatihan.

2. Hasil rekapitulasi penilaian kegiatan pelatihan selanjutnya diolah menjadi

data evaluasi kemudian dibuatlah laporan evaluasi secara keseluruhan.

3. Laporan evaluasi ini selanjutnya diberikan kepada Kepala Bidang Evaluasi

(47)

Prosedur Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Pelatihan Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Bidang Evaluasi dan

Program

Laporan Evaluasi.doc

Pencetakan Laporan Evaluasi

2

Printout Laporan Evaluasi Pelatihan

1

Printout Laporan Evaluasi Pelatihan

Printout Laporan Evaluasi Pelatihan

Printout Laporan Evaluasi Pelatihan A4

Pengolahan Data Evaluasi Rekapitulasi Data

Pelatihan

A4 : Arsip Laporan Evaluasi Pelatihan A3

(48)

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada

sistem yang sedang berjalan. Analisis aturan bisnis dibagi menjadi dua bagian

yaitu analisis aturan bisnis berdasarkan fakta dan analisis aturan bisnis

berdasarkan kebutuhan.

3.1.3.1Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta

Aturan bisnis berdasarkan fakta pada sistem evaluasi pelatihan pertanian di

Balai Besar Pelatihan Pertanian adalah sebagai berikut:

1. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak untuk mengolah data

rekap penilaian pelatihan.

2. Kepala Bidang Evaluasi dan Program memiliki hak untuk melihat hasil

penilaian.

3. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak untuk memasukkan

kriteria dan subkriteria penilaian.

4. Penilaian pelatihan hanya dilakukan pada saat pelatihan diselenggarakan dan

berada dalam lingkungan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP).

3.1.3.2Analisis Aturan Bisinis Berdasarkan Kebutuhan

Aturan bisnis berdasarkan kebutuhan pada sistem evaluasi pelatihan

pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian adalah sebagai berikut:

1. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak akses untuk melakukan

pengolahan data pelatihan, data jadwal pelatihan, data tahun angkatan, data

peserta, data materi, data pemateri, data kriteria dan data subkriteria.

2. Kepala Bidang dapat memantau hasil evaluasi pelatihan pertanian.

3.1.3.3Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis

Dari aturan bisnis berdasarkan fakta dan kebutuhan dapat disimpulkan

bahwa semua aturan yang ada sudah cukup dan dapat memenuhi kebutuhan untuk

(49)

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spefikasi kebutuhan perangkat lunak berisikan deskripsi dari kebutuhan

perangkat lunak yang akan dibangun, baik kebutuhan fungsional maupun

kebutuhan non fungsional. Spefikasi kebutuhan perangkat lunak di Balai Besar

Pelatihan Pertanian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Spefikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

No Kode Deskripsi Kebutuhan

1. SKPL-F-01 Membuat laporan hasil evaluasi pelatihan

2. SKPL-F-02 Mengolah data pelatihan, jadwal pelatihan, tahun angkatan, peserta, pemateri, materi, kriteria dan subkriteria (tambah, ubah, hapus)

3. SKPL-F-03 Mengolah data user (tambah, ubah, hapus) 4. SKPL-F-04 Melakukan rekap penilaian pelatihan 5. SKPL-F-05 Menampilkan hasil penilaian pelatihan

6. SKPL-F-06 Melakukan penilaian terhadap peserta pelatihan 7. SKPL-F-07 Melakukan login berdasarkan hak akses

8. SKPL-NF-01 Tampilan berupa web, memiliki ukuran resolusi 1024 x 768, dan data di simpan pada database dalam jaringan intranet. 9. SKPL-NF-02 Menu Utama Front End memiliki menu data pelatihan,

manajemen user, dan evaluasi.

13. SKPL-NF-03 Menu Utama Back End memiliki data pelatihan, jadwal pelatihan, tahun angkatan, peserta, pemateri, materi, kriteria, subkriteria, manajemen user, rekap penilaian dan evaluasi.

3.1.5 Analisis Data

Analisis data dari evaluasi pelatihan menggunakan instrumen dan alat ukur

yang tepat dan jelas. Analisis data ini digunakan untuk menghitung berbagai jenis

evaluasi pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian

Lembang. Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut:

1. Monitoring Evaluasi Daily Mood Peserta

Tujuan dari monitoring daily mood ini adalah untuk mengetahui dengan

cepat tingkat perasaan peserta terhadap pelaksanaan pelatihan pada hari itu dan

menggali saran-saran perbaikan untuk hari esok. Skala penilaian terdiri dari 3

bobot yaitu:

a. Peserta yang memberi jawaban “sedih” diberi bobot 1

b. Peserta yang memberi jawaban “biasa” diberi bobot 2

(50)

Bobot tersebut selanjutnya akan dihitung dan akan menghasilkan 3 nilai

yaitu:

a. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 1 maka hasilnya adalah“Sedih”

b. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 2 maka hasilnya adalah “Biasa”

c. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 3 maka hasilnya adalah “Senang”

d. Jika rata-rata jumlah bobot nilai < 1 atau bernilai nol maka peserta dianggap

tidak mengikuti pelatihan pertanian yang sedang dilaksanakan.

Monitoring daily mood ini dilaksanakan sejak tanggal 22 Februari

2012-11 Maret 2012 menghasilkan data evaluasi seperti terlihat pada tabel 3.2 dan

rekap perhitungan pada lampiran D.

Tabel 3.2 Monitoring Evaluasi Daily Mood

NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL

(51)

NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL

Total 76,50

Rata-rata 2,55

Hasil Biasa

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.2, maka dapat disimpulkan bahwa total jumlah nilai daily mood dari 30 peserta adalah 76,50. Rata-rata jumlah nilai yang dihasilkan yaitu

2,55 dengan hasil “Biasa”.

2. Evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi

Tujuan dari evaluasi penguasaan/pemahaman materi adalah untuk

mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan. Evaluasi

ini dilakukan sebelum dan sesudah materi disampaikan. Skala penilaian terdiri

dari 5 nilai yaitu:

a. Sangat menguasai ≥ 81

b. Menguasai 71-80

c. Cukup Menguasai 61-70

d. Kurang Menguasai 51-60

e. Tidak Menguasai ≤ 50

Hasil evaluasi penguasaan/pemahaman materi dapat dilihat pada tabel 3.3

dan rekap perhitungan pada lampiran D.

Tabel 3.3 Evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi

NO NAMA PESERTA RATA-RATA

NILAI AWAL

RATA-RATA NILAI AKHIR

PROSENTASE PENINGKATAN

(52)

NO NAMA PESERTA RATA-RATA NILAI AWAL

RATA-RATA NILAI AKHIR

PROSENTASE PENINGKATAN

15 Saepudin, SP 64,92 79,25 18,09 16 Cayahya, SP 65,83 79,33 17,02 17 Sulistyowati ,S.TP 66,25 79,33 16,49 18 Marulloh, SP 65,83 81,50 19,22 19 Ela Nurlaelasari, SP 65,83 79,17 16,84 20 Ir.Toto Sugiharto 65,00 79,33 18,07 21 Martin Bhutto, S.TP 64,58 79,17 18,42 22 Tjutju, SP 64,58 79,25 18,51 23 Ibrohim,SP 66,75 79,17 15,68 24 Rohman ,SP 66,42 79,00 15,93 25 Danny Haroyana, S.Pt 65,50 80,42 18,55 26 Cece Ruhyana, SP 66,08 79,00 16,35 27 Yono Haryono, SP 64,17 78,92 18,69 28 Herman Nurjana, SP 65,58 79,17 17,16 29 Hasan 65,42 79,00 17,19 30 Hj. Teti 67,50 79,33 14,92

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.3, maka dapat disimpulkan

bahwa nilai penguasaan/pemahaman materi dari 30 peserta memiliki peningkatan.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya prosentase peningkatan lebih dari 10%

dibandingkan nilai awal para peserta.

3. Evaluasi Sikap dan Perilaku Peserta

Evaluasi sikap dan perilaku peserta ini dilakukan untuk mengetahui sikap

dan perilaku peserta pelatihan yang terdiri dari kepemimpinan, kerjasama,

motivasi, prakarsa dan kedisiplinan selama proses pelaksanaan pelatihan. Skala

penilaian terdiri dari 5 nilai yaitu:

a. Sangat Baik ≥ 81

b. Baik 71-80

c. Cukup Baik 61-70

d. Kurang Baik 51-60

e. Sangat Kurang ≤ 50

Hasil evaluasi sikap dan perilaku peserta dapat dilihat pada tabel 3.4 dan

(53)

Tabel 3.4 Evaluasi Sikap dan Perilaku Peserta

NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL

1 R.Ida Yusrida Yuniar, SP 78,59 BAIK 2 Nurfadilah Ros P, SP 78,77 BAIK 3 Kus Hendarti, SP 78,93 BAIK 4 Tony Suprayitno, SP 79,32 BAIK 5 Halima Lestaluhu, SP 78,44 BAIK 6 Zefnat .A.Kaepatty, SP 79,72 BAIK 7 Eti Setiawati, SP 78,70 BAIK 8 Ani Alviah, SP 78,61 BAIK 9 Ratna Novita, SP 78,81 BAIK 10 Dadang, SP 80,16 BAIK 11 Lilik Wahyudi, SPT 79,41 BAIK 12 Ato Susanto, SP 79,79 BAIK 13 Susi Komalasari, SP 78,92 BAIK 14 Abdul Rosyid SPKP 79,19 BAIK 15 Saepudin, SP 78,66 BAIK 16 Cayahya, SP 78,63 BAIK 17 Sulistyowati ,S.TP 78,93 BAIK 18 Marulloh, SP 79,15 BAIK 19 Ela Nurlaelasari, SP 78,81 BAIK 20 Ir.Toto Sugiharto 79,15 BAIK 21 Martin Bhutto, S.TP 79,04 BAIK 22 Tjutju, SP 78,66 BAIK 23 Ibrohim,SP 78,48 BAIK 24 Rohman ,SP 78,94 BAIK 25 Danny Haroyana, S.Pt 78,98 BAIK 26 Cece Ruhyana, SP 78,94 BAIK 27 Yono Haryono, SP 79,01 BAIK 28 Herman Nurjana, SP 78,14 BAIK

29 Hasan 77,93 BAIK

30 Hj. Teti 78,13 BAIK

TOTAL 2366,91

RATA-RATA 78,90

HASIL BAIK BAIK

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.4, maka dapat disimpulkan

bahwa total jumlah nilai evaluasi sikap dan perilaku dari 30 peserta adalah

2366,91. Rata-rata jumlah nilai yang dihasilkan yaitu 78,90 dengan hasil “Baik”.

4. Evaluasi Akademis Peserta

Evaluasi akademis peserta terdiri dari aspek sikap perilaku, nilai tugas,

seminar dan hasil ujian. Hasil evaluasi akademis peserta dapat dilihat pada tabel

(54)

Tabel 3.5 Evaluasi Akademis Peserta

NO NAMA PESERTA PERINGKAT PREDIKAT

1 R.Ida Yusrida Yuniar, SP 76,14 23 BAIK 2 Nurfadilah Ros P, SP 81,28 2 BAIK SEKALI 3 Kus Hendarti, SP 80,98 3 BAIK SEKALI 4 Tony Suprayitno, SP 76,83 18 BAIK 5 Halima Lestaluhu, SP 74,45 28 BAIK 6 Zefnat .A.Kaepatty, SP 78,40 11 BAIK 7 Eti Setiawati, SP 80,16 5 BAIK SEKALI 8 Ani Alviah, SP 76,94 17 BAIK 9 Ratna Novita, SP 74,67 27 BAIK 10 Dadang, SP 79,76 6 BAIK 11 Lilik Wahyudi, SPT 81,41 1 BAIK SEKALI 12 Ato Susanto, SP 77,47 16 BAIK 13 Susi Komalasari, SP 75,56 25 BAIK 14 Abdul Rosyid SPKP 74,06 29 BAIK 15 Saepudin, SP 78,58 10 BAIK 16 Cayahya, SP 76,39 21 BAIK 17 Sulistyowati ,S.TP 78,61 9 BAIK 18 Marulloh, SP 78,86 8 BAIK 19 Ela Nurlaelasari, SP 76,54 19 BAIK 20 Ir.Toto Sugiharto 80,93 4 BAIK SEKALI 21 Martin Bhutto, S.TP 76,40 20 BAIK 22 Tjutju, SP 78,30 12 BAIK 23 Ibrohim,SP 77,79 14 BAIK 24 Rohman ,SP 77,66 15 BAIK 25 Danny Haroyana, S.Pt 76,28 22 BAIK 26 Cece Ruhyana, SP 74,76 26 BAIK 27 Yono Haryono, SP 78,06 13 BAIK 28 Herman Nurjana, SP 75,69 24 BAIK 29 Hasan 73,25 30 BAIK 30 Hj. Teti 78,90 7 BAIK

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5, maka dapat disimpulkan

bahwa nilai akademis dari 30 peserta menghasilkan 5 orang peserta mendapatkan

predikat “Baik Sekali” dan 25 orang peserta mendapatkan predikat “Baik”.

5. Evaluasi Fasilitator

Evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mendapatkan informasi terhadap

unsur-unsur kemampuan widyaiswara/fasilitator (pemateri) dalam aspek

pembelajaran selama proses pelaksanaan pelatihan. Skala penilaian terdiri dari 5

nilai yaitu:

a. Sangat Baik ≥ 81

(55)

c. Cukup Baik 61-70

d. Kurang Baik 51-60

e. Sangat Kurang ≤ 50

Hasil evaluasi fasilitator dapat dilihat pada tabel 3.6 dan rekap perhitungan

lampiran D.

Tabel 3.6 Evaluasi Fasilitator

NO MATERI NAMA

FASILITATOR

RATA-RATA BOBOT KETERANGAN

1 Dasar Penyuluhan Pertanian Jajat Sudrajat 23,59 4,72 Baik 2 Tugas Pokok dan Fungsi PP Untung AG 23,96 4,79 Baik 3 Identifikasi Potensi Wilayah Oman

Abdurachman 22,59 4,52 Baik 4 Programa PP Rokhedi 23,22 4,64 Baik 5 Rencana Kerja Tahunan

Penyuluh

Jajat Sudrajat

24,07 4,81 Baik 6 Media Penyuluhan Pertanian Dadi Sumardi 22,89 4,58 Baik 7 Metode Penyuluh Pertanian Prihasto 22,48 4,50 Baik 8 Materi Penyuluh Pertanian Dadi Sumardi 22,85 4,57 Baik 9 Pengembangan Profesi PP Asep Adinata 23,56 4,71 Baik 10 Pengembangan Kelembagaan

Petani

Oman

Abdurachman 23,00 4,60 Baik 11 Supervisi, Monitoring, Evaluasi

dan Pelaporan PP

Jajat Sudrajat

22,07 4,41 Baik 12 Kewirausahaan Yusup Hidayat 22,56 4,51 Baik Rata-rata 4,61 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6, maka dapat disimpulkan

bahwa bobot rata-rata nilai fasilitator adalah 4,61 dengan predikat “Baik”.

3.1.6 Analisis Metode ServQual

Perhitungan kualitas pelatihan pertanian yang saat ini dilakukan oleh Seksi

Evaluasi yaitu dengan menggunakan rumus 2.6 sebagai berikut:

= x 100%

Dimana:

= Tingkat Kesesuaian

Xi = Skor penilaian kinerja (Kenyataan)

(56)

Kelemahan dari hasil perhitungan kualitas pelatihan pertanian ini adalah

pihak Balai hanya dapat melihat persentase antara harapan dan kenyataan peserta

tetapi tidak dapat melihat gap antara harapan dan kenyataan sehingga perbaikan

yang dilakukan selama ini merupakan perbaikan secara keseluruhan, bukan

perbaikan secara satu persatu.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka untuk mengetahui

gap antara harapan dan kenyataan dalam mengukur kualitas pelatihan maka

penggunaan metode servqual merupakan solusi terbaik dalam menyelesaikan

permasalahan tersebut.

Terdapat beberapa langkah untuk melaksanakan pengukuran kualitas

pelatihan dengan menggunakan metode servqual, yaitu :

1. Penentuan variabel dan dimensi yang akan diukur

2. Pembuatan dan Penyebaran kuisioner

3. Pengolahan data hasil kuisioner

4. Analisis data hasil pengolahan kuisioner

3.1.6.1 Penentuan Variabel dan Dimensi yang akan diukur

Variabel merupakan obyek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam

suatu penelitian. Dalam penelitian tersebut, yang menjadi indikator penilaian

kualitas layanan pelatihan yaitu:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah adalah persepsi kualitas pelatihan setelah

membandingkan antara kinerja yang dirasakan dengan harapannya, dengan

indikator antara lain :

a. Bukti Fisik (Tangible) = X1

Bukti Fisik (Tangible) merupakan fasilitas fisik yang memadai, meliputi

lokasi yang mudah dijangkau, kondisi kebersihan ruangan, interior ruangan,

peralatan, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

Indikator dari sub variabel ini terdiri dari pertanyaan ke 7, 8, 9, 10, 12, 14 dan

15 pada kuisioner harapan dan kenyataan kepuasan peserta terhadap

Gambar

Gambar 2.3 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Para
Gambar 2.4 Model Kualitas Jasa
Gambar 3.1 Flowmap Pengajuan Pelatihan Pertanian
Gambar 3.2 Flowmap Pengajuan Pelatihan Pertanian (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cukup jelas *6849 Pasal 49 Ayat (1) Yang dimaksud dengan Kuasa Rapat Anggota dalam ayat ini adalah mereka yang ditunjuk dan diberi kuasa serta tanggung jawab oleh Rapat Anggota

Apakah penyusunan HPS sudah disesuaikan dengan level penyedia barang/jasa.. Apakah Sumber Data HPS dapat

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Primela Yuliana dengan judul gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu nifas tentang perawatan payudara di bidan praktek swasta

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka Aktivitas belajar IPS peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Cakupan Pemeriksaan berkala pada anak sekolah yang masih rendah yaitu (66,7 %)  pada tahun 2017, perlu peningkatan kapasitas atau pengetahuan guru UKS, Dokter kecil /KKR

(2) Pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk program tertentu pembiayaannya dijamin dan dibebankan pada APBN/APBD, meliputi: pemeriksaan Kesehatan ibu dan anak, imunisasi,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Pertumbuhan dan

mengalir menuju node destination yang diinginkan, dia akan menciptakan reverse path menuju ke node, setiap node akan membaca RREQ dan mengidentifikasi alamat dari node