Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :
“Bahwa hasil penelitian dapat di-online-kan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”
Bandung, 27 Agustus 2013
Penulis,
Ratih Larasati
NIM. 10109478
BBPP LEMBANG
(Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan)
Yullyndra Tisna Diputri, STP
NIP. 196401101990031001
Mengetahui,
Pembimbing
Tati Harihayati M, S.T., M.T.
NIP. 41277006006
Catatan :
Bandung, 27 Agustus 2013
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ratih Larasati
NIM : 10109478
Judul Skripsi : PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI PELATIHAN
PERTANIAN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak skripsi atau karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Mengetahui,
Yang memberi pernyataan
Ratih Larasati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 24 Februari 1990
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 158 cm, 55kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl. Maribaya Kp. Sukahaji RT 01/01 No. 19A
Ds. Kayuambon Kec. Lembang, Bandung Barat
40791
Telepon, HP : 085222916426
Email : iamlarasatiratih@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
1996 – 2002 : SD Negeri Citrasari Lembang Bandung Barat
2002 – 2005 : SLTP Negeri 1 Lembang
2005 – 2008 : SMA Negeri 1 Lembang
2009 – 2013 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik
Informatika, Universitas Komputer Indonesia
Bandung
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam
keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung,
PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI
PELATIHAN PERTANIAN
DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
RATIH LARASATI
10109478
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi
jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Komputer Indonesia dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM EVALUASI
PELATIHAN PERTANIAN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN
(BBPP) LEMBANG”.
Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan
dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah
memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya.
2. Bapak Entje Tarjat dan Ibu Wina Setiawati yang selalu memberikan
dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya, serta untuk
kakak tercinta Galih Windiagiri dan kakak Yuliani Chaolina atas
motivasinya yang menjadi kekuatan bagi penulis untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.
3. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis.
4. Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T., selaku pembimbing di Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
5. Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom., selaku dosen penguji sekaligus dosen wali
yang selalu mendengarkan keluh kesah dan senantiasa memberikan
masukan serta saran kepada penulis.
6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T., selaku selaku dosen penguji yang telah
iv
9. Adik-adik tercinta Abas, Arab, Kiky, Abay, Agil dan Agis yang dengan
setia menemani penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Love you
bro!!
10.Wanita-wanita cantik dan tangguh “WAF” Cita, Widya, Shary, Nana,
April dan Ayu. Terima kasih selalu menemani penulis disaat senang
maupun sedih. Love you hamesha and forever.
11.“Kusai Family” khususnya Teh Nining. Terima kasih banyak.
12.Teman-teman seperjuangan dari kelas IF-11 2009 Ferly, Anton, Faisal,
Oppa Fadli yang selalu memberi bantuan kepada penulis.
13.Teman-teman IF-11 2009 seluruhnya yang telah bersama-sama melewati
manis pahitnya bangku kuliah.
14.Teman-teman satu bimbingan Noni, There, Irvan, Dilla, Fitri dan Rya
yang selalu memberi dukungan satu sama lain.
15.Pemberi dukungan terhebat Cinodt, Iis Chamay, Rendy, Adryan, Kang
Deche, dan Kang Rizqi, terima kasih selalu memberikan semangat untuk
penulis.
16.Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penulisan
laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan
tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima
segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari
masa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat berguna khusunya
bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.
Bandung, 20 Agustus 2013
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vv
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metodologi Penelitian... 3
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Profil Perusahaan ... 7
2.1.1 Visi dan Misi ... 8
2.1.2 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang ... 9
2.1.3 Struktur Organisasi ... 10
2.1.4 Deskripsi Kerja BBPP Lembang ... 12
2.2 Landasan Teori ... 14
2.2.1 Perhitungan Evaluasi Pelatihan ... 14
2.2.2 Nilai Kepuasan Pelanggan ... 16
2.2.4 Metode Service Quality(ServQual) ... 18
2.2.4.1 Langkah-langkah Perhitungan Metode SERVQUAL ... 22
2.2.5 DFD (Data Flow Diagram) ... 23
2.2.6 ERD (Entity Relational Diagram) ... 24
2.2.7 PHP ... 24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sistem ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 25
3.1.2.1 Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian ... 26
3.1.2.2 Prosedur Rekapitulasi Data ... 29
3.1.2.3 Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pelatihan ... 31
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 33
3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta ... 33
3.1.3.2 Analisis Aturan Bisinis Berdasarkan Kebutuhan ... 33
3.1.3.3 Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis ... 33
3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 34
3.1.5 Analisis Data ... 34
3.1.6 Analisis Metode ServQual ... 40
3.1.6.1 Penentuan Variabel dan Dimensi yang akan diukur ... 41
3.1.6.2 Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner ... 43
3.1.6.3 Pengolahan Data Hasil Kuisioner ... 45
3.1.6.4 Analisis Data Hasil Kuisioner ... 54
3.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 55
3.1.7.1 Analisis Pengguna / User ... 56
3.1.7.2 Analisis Perangkat Keras ... 57
3.1.7.3 Analisis Perangkat Lunak ... 58
3.1.7.4 Analisis Jaringan ... 58
3.1.7.5 Analisis Data ... 59
3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 60
3.1.6.2 Spesifikasi Proses ... 77
3.2 Perancangan Sistem ... 106
3.2.1 Diagram Relasi ... 106
3.2.2 Struktur Tabel ... 107
3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 112
3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 113
3.2.5 Perancangan Pesan ... 148
3.2.6 Jaringan Semantik ... 149
3.2.6.1 Jaringan Semantik Petugas ... 149
3.2.6.2 Jaringan Semantik Kepala Bidang Evaluasi dan Program ... 149
3.2.7 Perancangan Prosedural ... 150
3.2.7.1 Prosedural Login ... 150
3.2.7.2 Prosedural Lupa Password ... 152
3.2.7.3 Prosedural Tambah Data ... 153
3.2.7.4 Prosedural Hapus Data ... 154
3.2.7.5 Prosedural Ubah Data ... 155
3.2.7.6 Prosedural Cari Data ... 156
3.2.7.7 Prosedural Metode ServQual ... 156
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 159
4.1 Implementasi Sistem ... 159
4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 159
4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 160
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 160
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 167
4.2 Pengujian Sistem ... 168
4.2.1 Skenario Pengujian Black Box ... 169
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Blackbox ... 170
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox ... 178
4.3 Pengujian Beta ... 179
4.3.2 Wawancara Pengujian Beta untuk Petugas Bidang Evaluasi dan
Pelaporan ... 179
4.3.3Wawancara Pengujian Beta Untuk Kepala Bidang Evaluasi dan Program ... 181
4.3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta... 183
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 185
5.1 Kesimpulan ... 185
5.2 Saran ... 185
186
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pressman , Software Engineering, Pearson, 2012, Seventh Edition.
[2] Kotler, Philip. Marketing Management. Prentice Hall, New Jersey. 2003,
11st edition.
[3] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A. “A
Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research”. 1985. Journal of Marketing, Vol;. 49 (Fall)
[4] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A. “A
Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research”. 1985. Journal of Marketing, Vol;. 49 (Fall), pp. 41-50.
[5] Parasuraman, A., Berry, Leonard L, and Zeithaml, Valarie A.
“SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”. 1988. Journal of Retailing, Vol;. 64 (Spring), pp. 12-40.
[6] Soetjipto, Budi, W. Service Quality : Alternatif Pendekatan dan Berbagai
Persoalan di Indonesia. Usahawan, Tahun XXVI, No 01, Januari, Jakarta. 1997.
[7] Kotler, Philip. Marketing Management. Prentice Hall, New Jersey. 2003,
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang merupakan salah satu
badan yang memberikan pelatihan di bidang pertanian dan konsultasi budidaya
tanaman di Indonesia. Pelatihan yang diadakan Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang merupakan salah satu strategi pengembangan sumber daya manusia
untuk meningkatkan kompetensi dari peserta pelatihan dan untuk meningkatan
kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang sebagai balai pertanian yang
dapat memberikan informasi dan motivasi kepada para peserta khususnya di
bidang pertanian.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T selaku
Petugas di Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyatakan bahwa evaluasi yang
berjalan selama ini di Balai Besar Pelatihan Pertanian masih belum maksimal.
Banyaknya data kegiatan pelatihan yang harus diolah menyebabkan proses
pelaporan hasil evaluasi kegiatan terhambat dan tidak dapat selesai tepat waktu.
Hal ini mengakibatkan lamanya pengambilan keputusan oleh Kepala Bidang
Pelatihan dalam menentukan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan sebagai
bahan evaluasi dan tindak lanjut untuk penanganan kegiatan pelatihan selanjutnya.
Masalah lain dari kegiatan pelatihan ini yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian
tidak mengetahui sejauh apakah kepuasan penyelenggaraan pelatihan yang
diselenggarakan, apakah pelatihan yang diselenggarakan sudah sesuai dengan
harapan peserta atau tidak dan bagian-bagian apa saja dari evaluasi kegiatan
pelatihan yang sudah mencapai tujuan maupun yang belum mencapai tujuan.
Berdasarkan masalah yang ada saat ini dalam proses Evaluasi Pelatihan
Pertanian, maka diperlukan suatu sistem evaluasi yang memudahkan proses
evaluasi kegiatan dan penentuan nilai akhir dari suatu evaluasi yang dapat
membantu Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dalam menetukan
perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan agar
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalahnya adalah bagaimana membangun sistem evaluasi pelatihan pertanian di
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari tugas akhir ini
adalah untuk membangun sistem evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Membantu Kepala Bidang Evaluasi dan Program untuk membuat
langkah-langkah perbaikan dan penentuan keputusan kegiatan pelatihan yang
diperlukan.
2. Membantu Kepala Bidang Evaluasi dan Program merencanakan kegiatan
pelatihan selanjutnya.
3. Membantu Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan dalam mengolah data
rekap penilaian.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
2. Data yang diambil hanya pada proses pelatihan yang diadakan tahun 2012
yaitu terdiri dari 1 pelatihan aparatur.
3. Indikator penilaian dari sistem evaluasi pelatihan ini adalah dari hasil evaluasi
kegiatan yang terdiri dari monitoring evaluasi daily mood, evaluasi penguasaan
dan pemahaman materi, evaluasi sikap dan perilaku, evaluasi sikap akademis,
dan evaluasi fasilitator.
4. Penilaian evaluasi kegiatan dilakukan terhadap widyaiswara, seksi pelatihan,
5. Pengukuran kualitas layanan pelatihan dilihat dari evaluasi kepuasan peserta
terhadap penyelenggaraan pelatihan yang terdiri dari aspek pelayanan
administrasi dan aspek pelayanan fasilitas pelatihan.
6. Metode SERVQUAL digunakan untuk mengukur kualitas layanan pelatihan.
7. Keluaran yang dihasilkan adalah data evaluasi kegiatan pelatihan pertanian
yang berbentuk laporan printout yang berisi informasi hasil evaluasi daily
mood, evaluasi penguasaan dan pemahaman materi, evaluasi sikap dan
perilaku, evaluasi sikap akademis, evaluasi fasilitator, dan informasi kualitas
pelatihan yang diselenggarakan serta perbaikan-perbaikan apa saja yang
diusulkan untuk kegiatan pelatihan selanjutnya.
8. Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web yang berjalan pada jaringan
intranet.
9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan
terstruktur.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian
yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa
adanya. Metodologi dalam penelitian deskriptif ini terbagi menjadi dua metode,
yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek
penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan
untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi
langsung tempat penelitian yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
a.Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan obyek
penelitian secara langsung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang.
b.Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan Bapak Ganjar Nurcahyana, S.T. selaku
pegawai bidang program dan evaluasi.
2. Studi Literatur
Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang berkaitan dengan
penelitian dan pembangunan sistem evaluasi pelatihan, melalui buku-buku,
internet, dan paper yang berkaitan dengan sistem evaluasi pelatihan.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
model waterfall seperti pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara
sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahap dari model
ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan
pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Petugas Bidang
Evaluasi dan Pelaporan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang,
serta mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun
internet yang berkaitan dengan sistem evaluasi pelatihan pertanian.
2. Planning
Tahap planning akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan Petugas dan
Kepala Bidang Evaluasi dan Program dalam pembuatan sistem evaluasi
3. Modeling
Tahap modeling akan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk
yang mudah dimengerti oleh user. Membuat perancangan dari data yang
dimodelkan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) serta untuk
menggambarkan pemodelan fungsionalnya menggunakan DFD (Data Flow
Diagram). 4. Construction
Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau
pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali
oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah
dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database
server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah pengkodean selesai
maka akan dilakukan testing berupa pengujian blackbox terhadap sistem yang
telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap
sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem.
Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah
jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus
dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakukan tidak
sampai ke tahap ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 merupakan bab yang membahas latar belakang, rumusan masalah, maksud
dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan dan
sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 berisi tentang profile umum balai besar pelatihan pertanian, logo balai besar
pelatihan pertanian, struktur organisasi balai besar pelatihan pertanian, landasan
teori yang berisi teori-teori yang melandasi dari pembangunan aplikasi sistem
evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (BBPP).
BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab 3 berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, analisis sistem yang sedang
berjalan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP), analisis metode, analisis
kebutuhan non-fungsional, analisis pengguna / user, analisis perangkat keras,
analisis perangkat lunak. Selain itu terdapat juga analisis basis data, analisis
kebutuhan fungsional, diagram konteks, spesifikasi proses, kamus data, stuktur
tabel, perancangan antar muka, perancangan prosedural dan jaringan semantik
untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab 4 berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan sistem yang
telah dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun
sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly dan metode pengujian
dalam sistem evaluasi pelatihan pertanian ini menggunakan pengujian black box.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 5 merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari uraian proses
7
2.1 Profil Perusahaan
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdiri sejak tahun 1962,
yang pada awalnya bernama Pusat Latihan Pertanian (PLP) milik Pemda Provinsi
Jawa Barat. Kemudian pada tanggal 28 Januari 1978 berdasarkan SK Menteri
Pertanian No. 52/Kpts/Org/1/1978 pengelolaannya diambil alih oleh Badan
Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian dan berubah menjadi Balai Latihan
Pegawai Pertanian (BLPP) Kayuambon dengan tingkatan Eselonering IIIB
meliputi wilayah kerja Jawa Barat Bagian Timur dan DKI Jakarta.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian tahun 2000 nomor
84/Kpts/OT.210/2/2000, tanggal 29 Januari 2000 berubah menjadi Balai Diklat
Pertanian (BDP) Lembang. Dengan keluarnya SK Mentan Nomor:
355/Kpts/OT.210/5/2002, tanggal 8 Mei 2002 BDP mendapatkan kenaikan Eselon
menjadi IIIA dan berganti nama menjadi Balai Diklat Agribisnis Hortikultura
(BDAH). Dengan adanya perkembangan IPTEK dan era globalisasi serta
kebutuhan dari wilayah binaan yang semakin kompleks secara nasional,
berdasarkan SK Mentan No. 487/Kpts/OT.160/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003
BDAH Lembang berkembang menjadi tingkatan Eselon II dengan nama Balai
Besar Diklat Agribisnis Hortikultura (BBDAH) yang mempunyai tugas
melaksanakan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat dibidang
Agribisnis hortikultura dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia
pertanian.
Peningkatan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pelatihan di bidang
pertanian dilakukan dengan cara menata kembali Organisasi dan Tata Kerja
dengan perubahan nama lembaga menjadi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang berdasarkan Peraturan Mentan No. 15/Permentan/OT.140/2/2007
fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur
pertanian.
2.1.1 Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan
terhadap keadaan di masa yang akan datang. Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) memiliki visi yang dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan ke
depan yaitu :
“Menjadi Lembaga Pelatihan yang handal untuk menghasilkan SDM
Pertanian yang profesional dalam mendukung industri pertanian yang berdaya
saing.”
b. Misi
Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang
mengandung falsafah atau nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku
seluruh organisasi perusahaan.Misi yang ada dalam Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang yaitu :
1. Meningkatkan kualitas SDM, dan menyusun rencana program yang
kompetitif beserta penganggaran.
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang akuntabel, menerbitkan
ketatausahaan dan kerumahtanggan Balai.
3. Meningkatkan dan mengembangkan saran dan prasarana pelatihan serta
peningkatan peran dan produktivitas instalasi agribisnis.
4. Meningkatkan dan melaksanakan kerjasama kelembagaan baik dalam
maupun luar negeri serta melayani konsultasi agribisnis bagi aparatur dan
non aparatur.
5. Melaksanakan sistem informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan,
pelatihan yang akurat dan kredibel.
6. Melaksanakan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional di bidang pertanian
aparatur pertanian, serta mengembangkan teknik pelatihan teknis dan
kewirausahaan di bidang holtikultura bagi non aparatur pertanian.
a. Melaksanakan proses pembelajaran (Mendidik, Mengajar, Melatih),
mengembangkan dan menghasilkan media, paket pembelajaran metodologi
Pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang holtikultura dan pertanian
lainnya bagi aparatur dan non aparatur.
2.1.2 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
Logo merupakan identitas dari sebuah instansi sebagai komunikasi arti dan
makna terhadap jati diri. Berikut adalah logo dari Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Logo Balai Besar Pelatihan Pertanian
Arti lambang Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yaitu :
1. Tunas, menggambarkan pengertian Biologis daripada seluruh kegiatan yang dikelola oleh Departemen Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda hidup.
Warna hijau muda melambangkan pengertian kehidupan.
2. Lingkaran berwarna merah, melambangkan pengertian kesatuan.
3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan pengertian daripada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok Departemen
Pertanian).
4. Warna dasar baik untuk Panji maupun Vandel serta bentuk lainnya adalah
“KUNING EMAS” sebagai lambang kemegahan.
2.1.3 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota
organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan
komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdasarkan Keputusan Menteri
2.1.4 Deskripsi Kerja BBPP Lembang
Deskripsi kerja dari pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut.
Tabel 2.1 Deskripsi Kerja Pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang
No Jabatan Tugas Fungsi
1. Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBPP.
a. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; b. pelaksanaan urusan
keuangan;
c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan instalasi. a. Subbagian Kepegawaian
dan Rumah Tangga
Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.
b. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
c. Subbagian Perlengkapan dan Instalasi
Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan instalasi.
2. Bidang Evaluasi dan Program
Melaksanakan penyusunan rencana, program dan pelaksanaan kerjasama, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. penyiapan pelaksanaan kerjasama;
c. pengelolaan data dan informasi pelatihan; d. penyiapan pemantauan,
evaluasi dan pelaporan. a. Seksi Program dan
Kerjasama
No Jabatan Tugas Fungsi
program dan anggaran, serta pelaksanaan kerjasama.
b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi pelatihan, serta penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Melaksanakan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian
a. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;
b. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian. a. Seksi Pelatihan Aparatur Seksi Pelatihan Aparatur
mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian.
b. Seksi Pelatihan Non Aparatur
Seksi Pelatihan Non Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian.
4. Kelompok Jabatan Fungsional
a. melakukan pelatihan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian;
b. melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;
a. Membantu Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program
b. Penyuluhan c. Melaksanakan
pelayanan di Pustu d. Melaks tugas lain yang
diberikan oleh
No Jabatan Tugas Fungsi
c. melakukan pelatihan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian; d. menyusun bahan
Standar Kompetensi Kerja (SKK) pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian; e. menyusun paket
pembelajaran dan media pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian; f. melakukan
pengembangan teknik pelatihan di bidang hortikultura; g. melakukan
pengembangan teknik pelatihan pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian; h. melakukan pemberian
konsultasi agribisnis; i. melakukan kegiatan
fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
hasil kegiatan program PKM ,tiap bulan e. Membantu Koordinasi
Lintas Sektor dan Lintas Program
f. Penyuluhan g. Melaksanakan
pelayanan di Pustu h. Melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh pimpinan Puskesmas
2.2 Landasan Teori
Dalam pembangunan aplikasi sistem evaluasi ini melibatkan berbagai
sumber dan kajian teori diantaranya mengenai metode ServQual . Berikut ini akan
dibahas mengenai teori yang menjadi sumber kajian ilmu dari aplikasi sistem
evaluasi.
2.2.1 Perhitungan Evaluasi Pelatihan
Perhitungan evaluasi pelatihan menggunakan instrumen dan alat ukur yang
tepat dan jelas. Perhitungan evaluasi pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan
1. Monitoring Harian (Daily Mood) Peserta
Data monitoring harian dianalisis dengan menggunakan rumus 2.1 sebagai
berikut :
………. (2.1)
Dimana :
X = Skor rata-rata peserta yang merasa senang/biasa/sedih
P = Jumlah peserta yang merasa senang/biasa/sedih
n = Jumlah peserta/responden
2. Evaluasi Penguasaan/ Pemahaman Materi
Data evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi dianalisis dengan
menggunakan rumus 2.2 sebagai berikut:
n H
P
...(2.2)
Dimana :
P = Skor rata-rata Penguasaan Materi
H = Jumlah Rata-rata penguasaan materi
n = Jumlah Peserta
3. Evaluasi Sikap Perilaku Peserta
Data evaluasi Sikap Perilaku Peserta dianalisis dengan menggunakan rumus
2.3 sebagai berikut :
………... (2.3) Dimana :
X = Skor Rata-Rata Aspek Sikap Perilaku
H = Total Rata-rata Aspek Sikap Perilaku
n = Jumlah Peserta/responden
4. Evaluasi Aspek Akademis.
Data evaluasi aspek akademis dengan menggunakan rumus 2.4 sebagai
%) 10 ( min
%) 10 ( Pr %)
10 ( %)
40 ( %)
30 (
ar se
aktek Laporan
Tugas Kognitif
Sikap
X
...(2.4)
Dimana:
X = Skor Rata-rata Widyaisawa/Fasilitator
Dari 5 aspek tersebut hasilnya dirata-ratakan sehingga diperoleh peringkat
dari satu sampai seterusnya, tetapi yang dimunculkan hanya 1-10 saja, dari
peringkat tersebut akan mendapatkan predikat yang akan menentukan kelulusan.
5. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/Fasilitator
Data evaluasi widyaiswara dianalisis dengan menggunakan rumus 2.5
sebagai berikut :
……….. (2.5) Dimana :
X = Skor Rata-rata Widyaisawa/Fasilitator
P = Jumlah Rata-rata Wodyaiswara/Fasilitator
n = Jumlah Peserta/responden
6. Evaluasi Kepuasan Peserta
Perhitungan kualitas pelatihan pertanian yang saat ini dilakukan oleh Seksi
Evaluasi yaitu dengan menggunakan rumus 2.6 sebagai berikut:
= x 100% ……….. (2.6)
Dimana:
= Tingkat Kesesuaian
Xi = Skor penilaian kinerja (Kenyataan)
a. Yi = Skor penilaian kepentingan (Harapan)
2.2.2 Nilai Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah rasa senang atau kecewanya seseorang setelah
membandingkan anatara kinerja produk yang dirasakan terhadap kinerja produk
yang diharapkan [2]. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan akan
Jika kinerja berada diatas harapan maka pelanggan akan sangat puas. Kepuasan
pelanggan dapat didefinisikan sebagai suatu tanggapan dan perbandingan
pelanggan terhadap apa yang telah diterimanya dari produk atau jasa yang telah
dibeli, apakah sesuai dengan harapan dan dapat memenuhi keinginan pelanggan.
2.2.3 Harapan Pelanggan
Konteks kepuasan pelanggan umumnya harapan merupakan perkiraan atau
keyakinan pelanggan terhadap apa yang akan diterimanya [3]. Pengertian ini
didasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi. Selain
standar prediksi, ada pula yang menggunakan harapan sebagai standar ideal.
Zeithaml et al melakukan penelitian khusus di sektor jasa mengemukakan
bahwa harapan pelanggan terhadap kualitas suatu jasa terbentuk oleh beberapa
faktor berikut:
1. Enduring Service Intensifiers
Faktor ini meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi
pribadi seseorang tentang jasa. Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut
dilayani dengan baik pula apabila pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh
pemberi jasa.
2. Personal Needs
Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya juga
sangat menentukan harapannya.
3. Transitory Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka
pendek) yang meningkatkan sensivitas pelanggan terhadap jasa.
4. Perceived Service Alternativies
Perceived Service Alternativies merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis.
5. Self-Perceived Service Roles
Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat
6. Situational Factors
Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi
kinerja jasa, yang berada diluar kendali penyedia jasa.
7. Explicit Service Promises
Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh
organisasi tentang jasanya kepada pelanggan.
8. Implicit Service Promises
Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang
memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang bagaimana memberikan jasa
yang seharusnya akan diberikan.
9. Word of Mouth (Rekomendasi/Saran dari orang lain)
Word of Mouth merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi kepada pelanggan.
10. Past Experience
Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau
diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu.
2.2.4 Metode Service Quality(ServQual)
Dalam metode servqual, kualitas jasa didefinisikan sebagai “penilaian atau
sikap global berkenaan dengan superioritas suatu jasa” [4], sedangkan definisi kualitas layanan yang sering disebut sebagai mutu pelayanan [5] adalah seberapa
jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas pelayanan yang
mereka terima atau peroleh. Harapan merupakan keinginan para pelanggan dari
pelayanan yang mungkin diberikan oleh perusahaan.
Kualitas pelayanan mengacu pada kualitas penawaran jasa yang
diharapkan dan dirasakan. Hal ini terutama dengan menentukan kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan. Banyak perusahaan yang memprioritaskan kualitas jasa
yang diharapkan dan dirasakan untuk mempertinggi kualitas jasa tersebut.
Dimensi kualitas jasa dalam metode servqual didasarkan pada skala
gap diantara keduanya dalam dimensi-dimensi kualitas jasa. Pada awalnya
Parasuraman et al mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok dengan 22 variabel
yang berkaitan dengan pelayanan dan kemudian dianalisis dengan memakai
analisis faktor. Ternyata dapat dikemukakan beberapa kriteria yang digunakan
dalam menilai mutu pelayanan. Kriteria tersebut meliputi 10 dimensi potensial
yang saling melengkapi yaitu tangibles, reliability, responsiveness,
communication, credibility, security, competence, courtesy, understanding dan
access. Kemudian pada penelitian selanjutnya Parasuraman et al di tahun 1988 menyempurnakan dimensi tersebut kemudian diolah lagi sehingga akhirnya
disederhanakan menjadi 5 dimensi yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi.
2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
4. Jaminan (assurance); mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko, atau
keraguraguan.
5. Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
Dimensi kualitas pelayanan berpengaruh terhadap harapan para pelanggan
yang berdasarkan informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut, kebutuhan
pribadi, pengalaman masa lalu dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai
bentuk promosi perusahaan lainnya) dengan kenyataan yang mereka terima [6],
Sumber : Soetjipto, 1997
Gambar 2.3 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Para
Pelanggan dan Kenyataan yang Diterima
Parasuraman, Berry dan Zeithaml mengembangkan conceptual model of
service quality. Mereka memformulasikan sebuah model kualitas pelayanan yang menyorot persyaratan-persyaratan utama agar dapat menyajikan kualitas
pelayanan yang dikehendaki. Menurut model ini, terdapat lima gaps (kesenjangan)
yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang bermutu
Sumber : Kotler, 2003
Gambar 2.4 Model Kualitas Jasa
Kelima gap (kesenjangan) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen
perusahaan;kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah
mengerti terhadap apa yang diharapkan pelanggan.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan
dan spesifikasi kualitas pelayanan; kesenjangan tersebut terjadi akibat
kesalahan penerjemahan persepsi manajemen perusahaan yang tepat atas
harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas
pelayanan.
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan
ketidakmampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memenuhi standar
kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.
4. Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi
eksternal; kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak
mampu memenuhi jani-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal
melalui berbagai bentuk promosi.
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang
diterima; kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para
pelanggan.
1.2.4.1Langkah-langkah Perhitungan Metode SERVQUAL
Untuk mengetahui kualitas layanan pelatihan, maka digunakan
perhitungan dengan metode servqual. Adapun tahapan dalam proses perhitungan
dengan menggunakan metode servqual antara lain:
1. Menentukan variabel dan dimensi yang akan diukur
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi dalam nilai. Adapun
variabel yang akan di ukur untuk mengetahui kualitas layanan sistem informasi
dengan menggunakan metode servqual adalah :
a. Variabel Bebas (Xn) = tangibles(X1), reliability(X2), responsiveness(X3),
assurance(X4), emphaty(X5).
b. Variabel Terikat (Y) = Kepuasan Pemakai sistem informasi
2. Membuat dan menyebar kuisioner
Pembuatan kuisioner dilakukan dengan mengaju kepada variabel-variabel
dan dimensi yang sudah ditentukan. Selanjutnya quisioner tersebut disebar secara
langsung kepada responden terpilih dengan memperhatikan karakteristik serta
metode pengambilan sampel yang sesuai dengan kondisi dilapangan.
3. Mengolah data hasil kuisioner
Data hasil penyebaran kuisioner sebelum dianalisis dilakukan proses
editing kemudian dilakukan proses tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk
tabulasi. Selanjutnya hasil pengolahan tersebut dapat diolah dengan menggunakan
4. Menganalisis data hasil pengolahan kuisioner
Hasil analisis dari pengolahan kuisioner merupakan target yang akan
dijadikan tujuan pencapaian tingkat kualitas sistem informasi yang ada. Hasil
akhirnya dapat dinyatakan dalam nilai numerik yang mencerminkan tingkat
kepentingan variabel dan dimensi pada customer satisfaction performance
.Penetapan besarnya nilai hasil ini didasarkan pada kesenjangan antara kepuasan
harapan dan kepuasan yang diterima saat ini. Nilai kesenjangan negatif berarti
lebih rendah dari yang diharapkan.
Beberapa kelebihan dari metode servqual adalah:
1. Dapat diketahui nilai kualitas pelayanan dari setiap level pengamatan pada
setiap butir pertanyaan, setiap variabel dan setiap dimensi kualitas pelayanan
sehingga dapat dengan mudah ditelusuri apa yang sebenarnya mempengaruhi
tinggi atau rendahnya penilaian kualitas secara keseluruhan.
2. Dapat diketahui bagaimana harapan konsumen terhadap pelayanan yang
ditawarkan dan bagaimana penilaiannya tentang pelayanan yang diberikan
perusahaan.
3. Dapat diketahui variabel mana yang harus menjadi fokus untuk perbaikan
selanjutnya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
4. Mengetahui gambaran tentang perkembangan harapn dan persepsi konsumen
dari waktu ke waktu.
2.2.5 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan dan kemana tujuan
data yang akan keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang
menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimapan dan proses
yang dikenakan pada data tersebut .
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur. Diagram yang menunjukkan bagaimana data
berpindah/berjalan didalam sistem Informasi yang akan dikembangkan.
2.2.6 ERD (Entity Relational Diagram)
Model Entity – Relational yang berisi komponen-komponen Himpunan
Entitas dan Himpunan Relasi yang masing – masing dilengkapi dengan atribut –
atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata’ yang di tinjau,
dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD (Entity
Relationship Diagram) .
2.2.7 PHP
PHP adalah skrip yang bersifat server-side yang ditambahkan kedalam
HTML. PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini
dapat membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu
halaman web tidak lagi bersifat statis namun menjadi bersifat dinamis. Sifat
25
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasikan permasalahan, kesempatan hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
3.1.1 Analisis Masalah
Analisis masalah dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:
1. Banyaknya data penilaian pelatihan yang harus diolah oleh Seksi Evaluasi dan
Pelaporan mengakibatkan Kepala Bidang Evaluasi dan Program sulit untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan perbaikan-perbaikan yang harus
dilakukan untuk peningkatan kualitas pelatihan yang diselenggarakan.
2. Keterlambatan pengolahan data penilaian dan proses evaluasi pun berdampak
pada perencanaan kegiatan pelatihan selanjutnya yang tidak obyektif. Hal ini
dikarenakan Kepala Bidang Evaluasi dan Program tidak mengetahui
perbaikan-perbaikan apa saja yang harus mereka lakukan untuk kegitan
pelatihan selanjutnya.
3. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan merasa kesulitan dalam membuat
rekap penilaian dikarenakan banyaknya data penilaian yang harus diolah dan
dihitung.
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis Sistem Evaluasi Pelatihan Pertanian di Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang yang sedang berjalan saat ini terdiri dari 3 proses
yaitu pengajuan pelatihan pertanian, rekapitulasi data pelatihan serta evaluasi
3.1.2.1Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian
Prosedur pengajuan pelatihan pertanian dilaksanakan oleh Seksi Pelatihan.
Gambar 3.1 dapat memperlihatkan proses aliran data yang terjadi.
Proses aliran data yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2.
1. Seksi Pelatihan memberikan formulir pendaftaran kosong kepada pengaju.
2. Pengaju mengisi formulir pendaftaran tersebut.
3. Selanjutnya pengaju memberikan formulir pendaftaran yang telah diisi
dengan menyertakan foto 3x4 dan foto 4x6 masing-masing satu buah sebagai
kelengkapan formulir.
4. Seksi Pelatihan menerima formulir pendaftaran yang sudah diisi dan
memeriksa kelengkapan formulir pendaftarannya, jika tidak lengkap maka
seksi pelatihan mengembalikan formulir yang tidak lengkap kepada pengaju
untuk selanjutnya dilengkapi kembali.
5. Bila sudah lengkap, Seksi Pelatihan memasukkan data calon peserta untuk
Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian
Prosedur Pengajuan Pelatihan Pertanian (Lanjutan)
Pengaju Seksi Pelatihan
1
Formulir Pendaftaran
Lengkap
Foto 4x6
Foto 3x4
Masukkan data calon peserta
Pembuatan Kartu Peserta
Peserta.xls
Pencetakan Kartu Peserta
Printout Kartu Peserta
Formulir Data yang sudah
Lengkap
A1
A1 : Arsip Calon Peserta ( formulir pendaftaran, pas foto 4x6)
Printout Kartu Peserta Pemasangan
Foto
3.1.2.2Prosedur Rekapitulasi Data
Prosedur rekapitulasi data kegiatan pelatihan dilakukan oleh Seksi
Evaluasi dan Pelaporan. Gambar 3.3 dapat memperlihatkan proses aliran data
yang terjadi.
1. Petugas Seksi Evaluasi dan Pelaporan memberikan kuisioner penilaian
kosong kepada Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan
2. Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan mengisi kuisioner penilaian
kosong tersebut.
3. Selanjutnya Peserta, Widyaiswara dan Seksi Pelatihan memberikan kuisioner
yang sudah diisi kepada petugas Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
4. Dari kuisioner kegiatan pelatihan yang sudah diisi tersebut maka Seksi
Evaluasi dan Pelaporan akan memasukkan data kuisioner penilaian dan
Prosedur Rekapitulasi Data Pelatihan
Seksi Pelatihan Widyaiswara
Peserta Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Rekapitulasi.xls
A2 : Arsip Kuesioner Penilaian Kegiatan Pelatihan ( Penilaian dari peserta pelatihan, seksi pelatihan dan widyaiswara) A3 : Arsip rekapitulasi Data Pelatihan
3.1.2.3Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pelatihan
Prosedur evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Seksi Evaluasi dan
Pelaporan. Gambar 3.4 dapat memperlihatkan proses aliran data yang terjadi.
1. Proses evaluasi ini dilakukan oleh Seksi Evaluasi dan Pelaporan untuk
pengevaluasian kegiatan pelatihan.
2. Hasil rekapitulasi penilaian kegiatan pelatihan selanjutnya diolah menjadi
data evaluasi kemudian dibuatlah laporan evaluasi secara keseluruhan.
3. Laporan evaluasi ini selanjutnya diberikan kepada Kepala Bidang Evaluasi
Prosedur Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Pelatihan Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Bidang Evaluasi dan
Program
Laporan Evaluasi.doc
Pencetakan Laporan Evaluasi
2
Printout Laporan Evaluasi Pelatihan
1
Printout Laporan Evaluasi Pelatihan
Printout Laporan Evaluasi Pelatihan
Printout Laporan Evaluasi Pelatihan A4
Pengolahan Data Evaluasi Rekapitulasi Data
Pelatihan
A4 : Arsip Laporan Evaluasi Pelatihan A3
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis
Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada
sistem yang sedang berjalan. Analisis aturan bisnis dibagi menjadi dua bagian
yaitu analisis aturan bisnis berdasarkan fakta dan analisis aturan bisnis
berdasarkan kebutuhan.
3.1.3.1Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta
Aturan bisnis berdasarkan fakta pada sistem evaluasi pelatihan pertanian di
Balai Besar Pelatihan Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak untuk mengolah data
rekap penilaian pelatihan.
2. Kepala Bidang Evaluasi dan Program memiliki hak untuk melihat hasil
penilaian.
3. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak untuk memasukkan
kriteria dan subkriteria penilaian.
4. Penilaian pelatihan hanya dilakukan pada saat pelatihan diselenggarakan dan
berada dalam lingkungan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP).
3.1.3.2Analisis Aturan Bisinis Berdasarkan Kebutuhan
Aturan bisnis berdasarkan kebutuhan pada sistem evaluasi pelatihan
pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Petugas Bidang Evaluasi dan Pelaporan memiliki hak akses untuk melakukan
pengolahan data pelatihan, data jadwal pelatihan, data tahun angkatan, data
peserta, data materi, data pemateri, data kriteria dan data subkriteria.
2. Kepala Bidang dapat memantau hasil evaluasi pelatihan pertanian.
3.1.3.3Kesimpulan Analisis Aturan Bisnis
Dari aturan bisnis berdasarkan fakta dan kebutuhan dapat disimpulkan
bahwa semua aturan yang ada sudah cukup dan dapat memenuhi kebutuhan untuk
3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spefikasi kebutuhan perangkat lunak berisikan deskripsi dari kebutuhan
perangkat lunak yang akan dibangun, baik kebutuhan fungsional maupun
kebutuhan non fungsional. Spefikasi kebutuhan perangkat lunak di Balai Besar
Pelatihan Pertanian dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spefikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
No Kode Deskripsi Kebutuhan
1. SKPL-F-01 Membuat laporan hasil evaluasi pelatihan
2. SKPL-F-02 Mengolah data pelatihan, jadwal pelatihan, tahun angkatan, peserta, pemateri, materi, kriteria dan subkriteria (tambah, ubah, hapus)
3. SKPL-F-03 Mengolah data user (tambah, ubah, hapus) 4. SKPL-F-04 Melakukan rekap penilaian pelatihan 5. SKPL-F-05 Menampilkan hasil penilaian pelatihan
6. SKPL-F-06 Melakukan penilaian terhadap peserta pelatihan 7. SKPL-F-07 Melakukan login berdasarkan hak akses
8. SKPL-NF-01 Tampilan berupa web, memiliki ukuran resolusi 1024 x 768, dan data di simpan pada database dalam jaringan intranet. 9. SKPL-NF-02 Menu Utama Front End memiliki menu data pelatihan,
manajemen user, dan evaluasi.
13. SKPL-NF-03 Menu Utama Back End memiliki data pelatihan, jadwal pelatihan, tahun angkatan, peserta, pemateri, materi, kriteria, subkriteria, manajemen user, rekap penilaian dan evaluasi.
3.1.5 Analisis Data
Analisis data dari evaluasi pelatihan menggunakan instrumen dan alat ukur
yang tepat dan jelas. Analisis data ini digunakan untuk menghitung berbagai jenis
evaluasi pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian
Lembang. Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut:
1. Monitoring Evaluasi Daily Mood Peserta
Tujuan dari monitoring daily mood ini adalah untuk mengetahui dengan
cepat tingkat perasaan peserta terhadap pelaksanaan pelatihan pada hari itu dan
menggali saran-saran perbaikan untuk hari esok. Skala penilaian terdiri dari 3
bobot yaitu:
a. Peserta yang memberi jawaban “sedih” diberi bobot 1
b. Peserta yang memberi jawaban “biasa” diberi bobot 2
Bobot tersebut selanjutnya akan dihitung dan akan menghasilkan 3 nilai
yaitu:
a. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 1 maka hasilnya adalah“Sedih”
b. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 2 maka hasilnya adalah “Biasa”
c. Jika rata-rata jumlah bobot nilai ≥ 3 maka hasilnya adalah “Senang”
d. Jika rata-rata jumlah bobot nilai < 1 atau bernilai nol maka peserta dianggap
tidak mengikuti pelatihan pertanian yang sedang dilaksanakan.
Monitoring daily mood ini dilaksanakan sejak tanggal 22 Februari
2012-11 Maret 2012 menghasilkan data evaluasi seperti terlihat pada tabel 3.2 dan
rekap perhitungan pada lampiran D.
Tabel 3.2 Monitoring Evaluasi Daily Mood
NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL
NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL
Total 76,50
Rata-rata 2,55
Hasil Biasa
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.2, maka dapat disimpulkan bahwa total jumlah nilai daily mood dari 30 peserta adalah 76,50. Rata-rata jumlah nilai yang dihasilkan yaitu
2,55 dengan hasil “Biasa”.
2. Evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi
Tujuan dari evaluasi penguasaan/pemahaman materi adalah untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan. Evaluasi
ini dilakukan sebelum dan sesudah materi disampaikan. Skala penilaian terdiri
dari 5 nilai yaitu:
a. Sangat menguasai ≥ 81
b. Menguasai 71-80
c. Cukup Menguasai 61-70
d. Kurang Menguasai 51-60
e. Tidak Menguasai ≤ 50
Hasil evaluasi penguasaan/pemahaman materi dapat dilihat pada tabel 3.3
dan rekap perhitungan pada lampiran D.
Tabel 3.3 Evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi
NO NAMA PESERTA RATA-RATA
NILAI AWAL
RATA-RATA NILAI AKHIR
PROSENTASE PENINGKATAN
NO NAMA PESERTA RATA-RATA NILAI AWAL
RATA-RATA NILAI AKHIR
PROSENTASE PENINGKATAN
15 Saepudin, SP 64,92 79,25 18,09 16 Cayahya, SP 65,83 79,33 17,02 17 Sulistyowati ,S.TP 66,25 79,33 16,49 18 Marulloh, SP 65,83 81,50 19,22 19 Ela Nurlaelasari, SP 65,83 79,17 16,84 20 Ir.Toto Sugiharto 65,00 79,33 18,07 21 Martin Bhutto, S.TP 64,58 79,17 18,42 22 Tjutju, SP 64,58 79,25 18,51 23 Ibrohim,SP 66,75 79,17 15,68 24 Rohman ,SP 66,42 79,00 15,93 25 Danny Haroyana, S.Pt 65,50 80,42 18,55 26 Cece Ruhyana, SP 66,08 79,00 16,35 27 Yono Haryono, SP 64,17 78,92 18,69 28 Herman Nurjana, SP 65,58 79,17 17,16 29 Hasan 65,42 79,00 17,19 30 Hj. Teti 67,50 79,33 14,92
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.3, maka dapat disimpulkan
bahwa nilai penguasaan/pemahaman materi dari 30 peserta memiliki peningkatan.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya prosentase peningkatan lebih dari 10%
dibandingkan nilai awal para peserta.
3. Evaluasi Sikap dan Perilaku Peserta
Evaluasi sikap dan perilaku peserta ini dilakukan untuk mengetahui sikap
dan perilaku peserta pelatihan yang terdiri dari kepemimpinan, kerjasama,
motivasi, prakarsa dan kedisiplinan selama proses pelaksanaan pelatihan. Skala
penilaian terdiri dari 5 nilai yaitu:
a. Sangat Baik ≥ 81
b. Baik 71-80
c. Cukup Baik 61-70
d. Kurang Baik 51-60
e. Sangat Kurang ≤ 50
Hasil evaluasi sikap dan perilaku peserta dapat dilihat pada tabel 3.4 dan
Tabel 3.4 Evaluasi Sikap dan Perilaku Peserta
NO NAMA PESERTA RATA-RATA HASIL
1 R.Ida Yusrida Yuniar, SP 78,59 BAIK 2 Nurfadilah Ros P, SP 78,77 BAIK 3 Kus Hendarti, SP 78,93 BAIK 4 Tony Suprayitno, SP 79,32 BAIK 5 Halima Lestaluhu, SP 78,44 BAIK 6 Zefnat .A.Kaepatty, SP 79,72 BAIK 7 Eti Setiawati, SP 78,70 BAIK 8 Ani Alviah, SP 78,61 BAIK 9 Ratna Novita, SP 78,81 BAIK 10 Dadang, SP 80,16 BAIK 11 Lilik Wahyudi, SPT 79,41 BAIK 12 Ato Susanto, SP 79,79 BAIK 13 Susi Komalasari, SP 78,92 BAIK 14 Abdul Rosyid SPKP 79,19 BAIK 15 Saepudin, SP 78,66 BAIK 16 Cayahya, SP 78,63 BAIK 17 Sulistyowati ,S.TP 78,93 BAIK 18 Marulloh, SP 79,15 BAIK 19 Ela Nurlaelasari, SP 78,81 BAIK 20 Ir.Toto Sugiharto 79,15 BAIK 21 Martin Bhutto, S.TP 79,04 BAIK 22 Tjutju, SP 78,66 BAIK 23 Ibrohim,SP 78,48 BAIK 24 Rohman ,SP 78,94 BAIK 25 Danny Haroyana, S.Pt 78,98 BAIK 26 Cece Ruhyana, SP 78,94 BAIK 27 Yono Haryono, SP 79,01 BAIK 28 Herman Nurjana, SP 78,14 BAIK
29 Hasan 77,93 BAIK
30 Hj. Teti 78,13 BAIK
TOTAL 2366,91
RATA-RATA 78,90
HASIL BAIK BAIK
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.4, maka dapat disimpulkan
bahwa total jumlah nilai evaluasi sikap dan perilaku dari 30 peserta adalah
2366,91. Rata-rata jumlah nilai yang dihasilkan yaitu 78,90 dengan hasil “Baik”.
4. Evaluasi Akademis Peserta
Evaluasi akademis peserta terdiri dari aspek sikap perilaku, nilai tugas,
seminar dan hasil ujian. Hasil evaluasi akademis peserta dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.5 Evaluasi Akademis Peserta
NO NAMA PESERTA ∑ PERINGKAT PREDIKAT
1 R.Ida Yusrida Yuniar, SP 76,14 23 BAIK 2 Nurfadilah Ros P, SP 81,28 2 BAIK SEKALI 3 Kus Hendarti, SP 80,98 3 BAIK SEKALI 4 Tony Suprayitno, SP 76,83 18 BAIK 5 Halima Lestaluhu, SP 74,45 28 BAIK 6 Zefnat .A.Kaepatty, SP 78,40 11 BAIK 7 Eti Setiawati, SP 80,16 5 BAIK SEKALI 8 Ani Alviah, SP 76,94 17 BAIK 9 Ratna Novita, SP 74,67 27 BAIK 10 Dadang, SP 79,76 6 BAIK 11 Lilik Wahyudi, SPT 81,41 1 BAIK SEKALI 12 Ato Susanto, SP 77,47 16 BAIK 13 Susi Komalasari, SP 75,56 25 BAIK 14 Abdul Rosyid SPKP 74,06 29 BAIK 15 Saepudin, SP 78,58 10 BAIK 16 Cayahya, SP 76,39 21 BAIK 17 Sulistyowati ,S.TP 78,61 9 BAIK 18 Marulloh, SP 78,86 8 BAIK 19 Ela Nurlaelasari, SP 76,54 19 BAIK 20 Ir.Toto Sugiharto 80,93 4 BAIK SEKALI 21 Martin Bhutto, S.TP 76,40 20 BAIK 22 Tjutju, SP 78,30 12 BAIK 23 Ibrohim,SP 77,79 14 BAIK 24 Rohman ,SP 77,66 15 BAIK 25 Danny Haroyana, S.Pt 76,28 22 BAIK 26 Cece Ruhyana, SP 74,76 26 BAIK 27 Yono Haryono, SP 78,06 13 BAIK 28 Herman Nurjana, SP 75,69 24 BAIK 29 Hasan 73,25 30 BAIK 30 Hj. Teti 78,90 7 BAIK
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5, maka dapat disimpulkan
bahwa nilai akademis dari 30 peserta menghasilkan 5 orang peserta mendapatkan
predikat “Baik Sekali” dan 25 orang peserta mendapatkan predikat “Baik”.
5. Evaluasi Fasilitator
Evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mendapatkan informasi terhadap
unsur-unsur kemampuan widyaiswara/fasilitator (pemateri) dalam aspek
pembelajaran selama proses pelaksanaan pelatihan. Skala penilaian terdiri dari 5
nilai yaitu:
a. Sangat Baik ≥ 81
c. Cukup Baik 61-70
d. Kurang Baik 51-60
e. Sangat Kurang ≤ 50
Hasil evaluasi fasilitator dapat dilihat pada tabel 3.6 dan rekap perhitungan
lampiran D.
Tabel 3.6 Evaluasi Fasilitator
NO MATERI NAMA
FASILITATOR
RATA-RATA BOBOT KETERANGAN
1 Dasar Penyuluhan Pertanian Jajat Sudrajat 23,59 4,72 Baik 2 Tugas Pokok dan Fungsi PP Untung AG 23,96 4,79 Baik 3 Identifikasi Potensi Wilayah Oman
Abdurachman 22,59 4,52 Baik 4 Programa PP Rokhedi 23,22 4,64 Baik 5 Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh
Jajat Sudrajat
24,07 4,81 Baik 6 Media Penyuluhan Pertanian Dadi Sumardi 22,89 4,58 Baik 7 Metode Penyuluh Pertanian Prihasto 22,48 4,50 Baik 8 Materi Penyuluh Pertanian Dadi Sumardi 22,85 4,57 Baik 9 Pengembangan Profesi PP Asep Adinata 23,56 4,71 Baik 10 Pengembangan Kelembagaan
Petani
Oman
Abdurachman 23,00 4,60 Baik 11 Supervisi, Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan PP
Jajat Sudrajat
22,07 4,41 Baik 12 Kewirausahaan Yusup Hidayat 22,56 4,51 Baik Rata-rata 4,61 Baik
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6, maka dapat disimpulkan
bahwa bobot rata-rata nilai fasilitator adalah 4,61 dengan predikat “Baik”.
3.1.6 Analisis Metode ServQual
Perhitungan kualitas pelatihan pertanian yang saat ini dilakukan oleh Seksi
Evaluasi yaitu dengan menggunakan rumus 2.6 sebagai berikut:
= x 100%
Dimana:
= Tingkat Kesesuaian
Xi = Skor penilaian kinerja (Kenyataan)
Kelemahan dari hasil perhitungan kualitas pelatihan pertanian ini adalah
pihak Balai hanya dapat melihat persentase antara harapan dan kenyataan peserta
tetapi tidak dapat melihat gap antara harapan dan kenyataan sehingga perbaikan
yang dilakukan selama ini merupakan perbaikan secara keseluruhan, bukan
perbaikan secara satu persatu.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka untuk mengetahui
gap antara harapan dan kenyataan dalam mengukur kualitas pelatihan maka
penggunaan metode servqual merupakan solusi terbaik dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Terdapat beberapa langkah untuk melaksanakan pengukuran kualitas
pelatihan dengan menggunakan metode servqual, yaitu :
1. Penentuan variabel dan dimensi yang akan diukur
2. Pembuatan dan Penyebaran kuisioner
3. Pengolahan data hasil kuisioner
4. Analisis data hasil pengolahan kuisioner
3.1.6.1 Penentuan Variabel dan Dimensi yang akan diukur
Variabel merupakan obyek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam
suatu penelitian. Dalam penelitian tersebut, yang menjadi indikator penilaian
kualitas layanan pelatihan yaitu:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah adalah persepsi kualitas pelatihan setelah
membandingkan antara kinerja yang dirasakan dengan harapannya, dengan
indikator antara lain :
a. Bukti Fisik (Tangible) = X1
Bukti Fisik (Tangible) merupakan fasilitas fisik yang memadai, meliputi
lokasi yang mudah dijangkau, kondisi kebersihan ruangan, interior ruangan,
peralatan, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
Indikator dari sub variabel ini terdiri dari pertanyaan ke 7, 8, 9, 10, 12, 14 dan
15 pada kuisioner harapan dan kenyataan kepuasan peserta terhadap