PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF MATA PELAJARAN SEJARAH BERBASIS
CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)
PADA SISWA KELAS X SMA PAB 8 SAENTIS
DELI SERDANG
T E S I S
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
LIA ANDRYANI
NIM. 8136122026
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
i ABSTRAK
Lia Andryani. NIM. 8136122026. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Sejarah Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
ii ABSTRACT
Lia Andryani. NIM. 8136122026. Development of Interactive Multimedia Learning Media Subject History-Based Contextual Teaching Learning (CTL) in Class X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang. Thesis. Educational Technology Study Program.Postgraduate, State University of Medan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Sejarah
Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X SMA PAB 8
Saentis Deli Serdang” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar
Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Uswah Hasanah kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan seluruh umatnya yang selalu memegang sunah-sunahnya hingga hari
akhir. Aamiin.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada
kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi
penyelesaian tesis ini.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat
dan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K, M.Pd
selaku dosen pembimbing I, dan kepada Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd selaku dosen
iv
dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis
ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya juga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
dan Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di program pasca sarjana
Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan dan Bapak Dr. Mursyid, M.Pd selaku Sekretaris serta Seluruh Dosen
Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik didalam kelas
maupun di luar kelas.
3. Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd dan
Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd selaku nara sumber yang telah memberikan
masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.
4. Bapak Prof Dr. Sahat Siagian,M.Pd, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran M.Pd,
Bapak Dr. Rachmat Mulyana,M.Si. Ibu Hafnita Sari Dewi Lubis M.Pd. Bapak
Abdul Haris Nasution,M.Pd dan Bapak Cecep Maulana Ms selaku tim ahli yang
telah meluangkan waktu memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan
v
5. Bapak Drs. Adi Wiharto, SE. MM selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan
izin dan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian pada SMA PAB 8
SAENTIS Deli Serdang.
6. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara kepada Suami
tercinta Ferdi Sahputra beserta kedua Orangtua yang senantiasa mendo’akan dan
memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis dan yang senantiasa
memberikan kebahagiaan dengan penuh keceriaan yang memotivasi penulis untuk
selalu semangat dalam menyelesaian studi dan penyusunan tesis ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan 2013 yang sudah banyak memberikan
bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah bersama-sama berbagi suka
dan duka selama perkuliahan, jalinan kasih sayang dan kekompakan yang
dibangun dikelas menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu
persatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah
membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap penulisan
proposal tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk menambah khasanah
ilmu pengetahuan dalam pengajaran dikelas khususnya untuk SMA PAB 8 SAENTIS
Deli Serdang.
Medan, Desember 2015
Penulis
vi
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIRDAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12
A. Kajian Teoretis... 12
1. Hakikat Belajar Sejarah... 12
a. Pengertian Belajar Sejarah ... 12
b. Pengertian Hasil Belajar ... 15
2. Karakteristik Pembelajaran Sejarah ... 17
3. Multimedia Pembelajaran Interaktif ... 21
a. Media Pembelajaran ... 21
b. Pengertian Multimedia Interaktif ... 24
c. Manfaat Multimedia Interaktif ... 26
d. Macromedia Flash ... 30
4. Strategi Kontekstual (Contextual Teahing Learning) ... 35
a. Pengertian Contextual Teahing Learning ... 35
b. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis CTL Pada Pelajaran Sejarah ... 41
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 56
C. Kerangka Berpikir ... 57
1. Multimedia pembelajaran interaktif dengan Macromedia Flash berbasis CTL yang dikembangkan pada mata Pelajaran Sejarah layak digunakan ... 57
2. Perbedaan siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran Multimedia interaktif dengan Macromedia Flash berbasis CTL lebih efektif digunakan dari pada menggunakan media power point bagi siswa pada mata Pelajaran Sejarah ... 59
vii
A. Deskripsi Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 76
1. Deskripsi Awal Perkembangan Produk ... 76
2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 81
3. Analisis Data ... 89
a. Revisi Pertama ... 92
b. Data Hasil Evaluasi Tahap II: Penilaian dan Tanggapan Perorangan ... 93
c. Revisi Kedua ... 96
d. Data Hasil Evaluasi Tahap II : Uji Coba Kelompok Kecil 97 e. Revisi Ketiga ... 100
B. Hasil Penelitian Uji Coba Keefektifan Produk ... 103
1. Deskripsi Data Penelitian ... 103
a. Data Hasil Belajar ... 103
b. Data Sikap Siswa ... 109
C. Pengujian Prasyarat Analisis ... 114
1. Uji Normalitas ... 114
2. Uji Homogenitas ... 115
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 115
E. Pembahasan ... 117
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 117
2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk ... 120
viii
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 1.1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Standar Kompetensi
Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia ... 5 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi
Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan
Kualitas Strategi Pembelajaran Untuk Ahli Materi... 66 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kulaitas Desain
Informasi Desain Interaksi, dan Desain Presentasi Untuk
Ahli Desain Pembelajaran ... 67 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat
Lunak Untuk Ahli Perangkat Lunak ... 67 Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran
Dan Kualitas Teknis/ Tampilan Untuk Siswa ... 68 Tabel 3.6. Kisi-Kisi InstrumenTes Hasil Belajar SejarahStandar
Kompetensi Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia .... 70 Tabel 4.1. Data Analisis Kebutuhan ... 77 Tabel 4.2. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Materi Tentang Isi Materi Pembelajaran ... 82 Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Materi Tentang Pemrograman Pembelajaran ... 83 Tabel 4.4. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran
Interaktif Pembelajaran Sejaraholeh Ahli Materi Pembelajaran 84 Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Desain Instruksional tentang Kelayakan Isi, Desain Informasi
dan Interaksi Kegrafikan ... 85 Tabel 4.6. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran
Interaktif Pembelajar Instruksional Sejaraholeh Ahli Desain
Instruksional ... 86 Tabel 4.7. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Media Tentang Isi Materi Pembelajaran ... 87 Tabel 4.8. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Media Tentang Pemrograman Pembelajaran ... 88 Tabel 4.9. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran
Interaktif Pembelajaran Instruksional Sejaraholeh Ahli
Media Pembelajaran ... 89 Tabel 4.10. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Ahli
Materi ... 90 Tabel 4.11. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Ahli
ix
Tabel 4.12. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejaraholeh Ahli
Media Pembelajaran ... 90 Tabel 4.13. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji
Coba Perorangan ... 91 Tabel 4.14. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji
Coba Kelompok Kecil ... 91 Tabel 4.15. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji
Coba Lapangan ... 91 Tabel 4.16. Data Hasil Revisi Multimedia pembelajaran interaktif
Pembelajaran Sejarah oleh Alih Materi ... 92 Tabel 4.17. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran Sejarah oleh Alih Desain Instruksional ... 92 Tabel 4.18. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran Sejarah oleh Ahli Media Pembelajaran ... 93 Tabel 4.19. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas
Media Pembelajaran pada Aspek Pembelajaran ... 94 Tabel 4.20. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas
Media Pembelajaran pada Aspek Materi ... 94 Tabel 4.21. Skor Penilaian Dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas
Media Pembelajaran pada Aspek Pemrograman ... 95 Tabel 4.22. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas
Media Pembelajaran pada Aspek Tampilan Media... 95 Tabel 4.23. Saran dan Komentar Uji Coba Perorangan ... 96 Tabel 4.24. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran Sejaraholeh Uji Coba Perorangan ... 97 Tabel 4.25. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas
Media Pembelajaran ... 98 Tabel 4.26. Skor penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas
Media Pembelajaran ... 98 Tabel 4.27. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas Media Pembelajaran ... 99 Tabel 4.28. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
x
Tabel 4.29. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran Sejarah oleh Uji Coba Kelompok Kecil ... 100 Tabel 4.30. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media
Pembelajaran ... 101 Tabel 4.31. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajran Interaktif
Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media
Pembelajaran ... 101 Tabel 4.32. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media
Pembelajaran ... 102 Tabel 4.33. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif
Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media
Pembelajaran ... 102 Tabel 4.34. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Multimedia Pembelajaran
Interaktif Pembelajaran Sejarah oleh Uji Coba Satu-Satu,
Kelompok Kecil dan Uji Lapangan ... 103 Tabel 4.35. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Sejarah Menggunakan Media
Pembelajaran Interaktif ... 104 Tabel 4.36. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sejarah dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 105 Tabel 4.37. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Sejarah Menggunakan
Media Pembelajaran Powerpoint ... 106 Tabel 4.38. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa Yang
Dibelajarkan Dengan Media Pembelajaran Powerpoint ... 108 Tabel 4.39. Perolehan Skor Sikap Siswa Kelas Media Pembelajaran
Interaktif ... 109 Tabel 4.40. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Siswa dengan Menggunakan
Media Pembelajaran Interaktif ... 110 Tabel 4.41. Perolehan Nilai Sikap Siswa Menggunakan Media
Pembelajaran Powerpoint ... 112 Tabel 4.42. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Siswa Yang Dibelajarkan
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 2.1. Prosedur Pengembangan Borg & Gall dalam Sugiyono ... 43 Gambar 2.2. Model PengembanganDesainInstruksional Dick dan Carey 44 Gambar 3.1. BaganProsedurPengembangan Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif Perpaduan Model Bord & Gall dan
Dick & Carey ... 63 Gambar 4.1. Histogram Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 106 Gambar 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa dengan
Media Pembelajaran Powerpoint ... 108 Gambar 4.3. Histogram Skor Sikap Siswa dengan Menggunakan
Media Pembelajaran Interaktif ... 111 Gambar 4.4. Histogram Skor Sikap Siswa dengan Media Pembelajaran
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Silabus. ... 133
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ... 140
Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ... 158
Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan ahli ... 161
Lampiran 5. Media Pembelajaran Interaktif Sejarah ... 185
Lampiran 6. Soal Tes Hasil Belajar Sejarah ... 188
Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Hasil Belajar Sejarah ... 197
Lampiran 8. Perhitungan Validasi Butir Tes Hasil Belajar Sejarah... 198
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah ... 200
Lampiran 10. Pengelompokkan Data Uji Coba Tes Hasil Belajar Sejarah 201
Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar Sejarah ... 202
Lampiran 12. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar Sejarah ... 204
Lampiran 13. Sebaran Data Hasil Belajar Siswa ... 206
Lampiran 14. Perhitungan Distribusi Frekwensi ... 210
Lampiran 15. Uji Normalitas Variabel Penelitian... 218
Lampiran 16. Uji Homogenitas Varians Data ... 221
Lampiran 17. Uji-t ( Beda Dua Rata – Rata ) ... 222
Lampiran 18. Flowchart pembelajaran Interaktif Sejarah... 224
Lampiran 19. Story Board Produk Pembelajaran ... 225
Lampiran 20. Foto Validasi Produk ... 226
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian
besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang mereka terima lebih menonjolkan tingkat hafalan
materi tanpa diikuti pemahaman atau pengertian mendalam, yang dapat diterapkan ketika mereka berhadapan dengan situasi baru dalam kehidupannya
(Muslich, 2007:40).
Dalam bidang pendidikan, proses pembelajaran diidentikkan dengan proses penyampaian informasi atau komunikasi. Dalam hal ini media
pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan pada lembaga pendidikan. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan
sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan siswa sehingga pada akhirnya lembaga pendidikan akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2003:63) bahwa
media pembelajaran merupakan unsur penunjang dalam proses belajar mengajar agar terlaksana dengan lancar dan efektif.
2
namun proses pembelajaran yang berlangsung kenyataannya sebagian besar masih berpusat pada pengajar, dimana proses pembelajaran yang berkualitas
idealnya adalah pembelajaran yang dapat membantu dan memfasilitasi pembelajar untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal, serta
mampu mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif, dengan berorientasi pada minat, kebutuhan, dan kemampuan pebelajar.
Salah satu upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah adalah dengan merevisi kurikulum pembelajaran ke arah yang lebih bermutu, yaitu dengan
mengeluarkan Kurikulum 2013. Kehadiran kurikulum 2013 tidak lepas dari kurikulum sebelumnya, yakni KTSP tahun 2006. Kurikulum 2013 sebagai hasil dari penjabaran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau
ilmiah. Sebagaimana disebutkan Sudrajat (2013) bahwa kehadiran kurikulum 2013 menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan
guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk
3
Dalam kurikukum 2013, Sejarah yang terdiri dari materi geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang disampaikan secara sistematis, terpadu
dan komprehensif. Dengan banyaknya materi yang harus dikuasai oleh siswa dalam materi Sejarah dibandingkan dengan materi mata pelajaran lain yang
hanya satu materi (misal PPKn), hal ini mengakibatkan 47% siswa yang mendapatkan hasil belajar yang tidak maksimal dan kurang dari KKM. Apalagi kalau guru dalam menyampaikan materi tidak pandai memanfaatkan media
atau alat peraga dan menggunakan metode yang masih konvensional, bisa dipastikan kegiatan belajar mengajar di kelas akan membosankan dan konsep
dasar yang akan disampaikan ke anak didik akan mengambang/ tidak mengena. Salah satu mata pelajaran dalam Sejarah adalah pembelajaran IPS-sejarah.
Pembelajaran sejarah di sekolah saat ini masih merupakan salah satu
topik yang menjadi fokus perhatian para ahli pendidikan sejarah. Hal ini dikarenakan masih banyak persoalan dalam pembelajaran sejarah di sekolah.
Banyaknya permasalahan itu antara lain adalah metode pembelajaran yang digunakan dipandang belum sesuai untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Selain itu media yang digunakan dalam pembelajaran kurang mendukung
proses pembelajaran atau kurang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan.
Hal tersebut yang tercermin di SMA PAB 8 Saentis, kegiatan pembelajaran Sejarah ditetapkan 2 jam pelajaran setiap minggunya. Dengan alokasi waktu yang hanya 2 jam dan jumlah materi yang harus dikuasai
4
nilai yang dicapai sebagai hasil belajar masih rendah/ di bawah KKM. Hal ini disebabkan siswa kesulitan untuk memahami banyaknya materi pelajaran
IPS-Sejarah yang harus dipahami, di samping itu guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode yang konvensional yaitu ceramah. Hal ini dapat
dilihat dari hasil ulangan harian pertama pada Standar Kompetensi “Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia”, nilai yang dicapai oleh siswa kelas X pada tahun pelajaran 2013/2014 yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) hanya 15 siswa dari 32 siswa di kelas X atau 46,88%, batas ketuntasan untuk mata pelajaran IPS-Sejarah yang ditetapkan dalam kurikulum
sekolah adalah 60%, sehingga terdapat kesenjangan 13,12%. Pada ulangan remidi dari 15 anak yang belum tuntas, yang kemudian mencapai KKM hanya 8 anak, secara keseluruhan jumlah anak yang mencapai KKM 17 siswa dari 32
siswa atau 53,13% sehingga belum memenuhi ketuntasan secara klasikal. Fakta rendahnya hasil belajar IPS-Sejarah Terpadu ini harus menjadi perhatian guru
mata pelajaran.
Pada kenyataannya terkadang guru dalam memilih bahan ajar, media pembelajaran dan metode pembelajaran belumlah tepat, sehingga pembelajaran
tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru baru sebatas memanfaatkan metode ceramah bervariasi serta penugasan kepada siswa.
Secara operasional, guru menjelaskan materi kepada siswa kemudian memberikan contoh-contoh dalam kehidupan nyata. Setelah selesai menerangkan materi, guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal yang
5
disuruh maju ke depan kelas satu per satu untuk memberikan jawaban setiap soal yang dikerjakan.
Berdasarkan uraian di atas nampak adanya kesenjangan antara kondisi nyata dan harapan. Kesenjangan pokok dari subyek yakni pada kondisi awal
hasil belajar Sejarah yang rendah sedangkan kondisi akhir yang diharapkan hasil belajar Sejarah meningkat. Dari dokumentasi nilai mata pelajaran Sejarah dari Tahun Pelajaran 2010/2011 sampai Tahun Pelajaran 2013/2014, seperti
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Standar Kompetensi Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia
No Tahun Pelajaran Rentang Nilai / Siswa Jumlah
Siswa ≤ 6,0 6,1 – 7,0 7,1 – 8,9 9,0 – 10
1 2010 / 2011 10 50 50 10 120
2 2011 / 2012 16 53 43 10 122
3 2012 / 2013 19 48 44 14 125
4 2013 / 2014 14 55 43 10 124
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA PAB 8 Saentis, data diolah
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa cukup banyak siswa yang
nilainya berada di bawah KKM, yaitu sebanyak 50 – 78 siswa setiap tahun pelajarannya. Adanya nilai siswa yang masih kurang memuaskan dalam mata pelajaran Sejarah ini merupakan masalah yang serius karena mata pelajaran ini
merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan. Dengan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMA PAB 8 Saentis, maka siswa
dituntut untuk aktif dalam belajar.
Dari informasi yang diberikan pengawas sekolah Dinas Pendidikan diperoleh kenyataan bahwa permasalahan dalam pembelajaran sejarah selama
6
diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Guru mengajar cenderung text-book oriented serta menggunakan media
konvensional saja. Siswa kesulitan untuk memahami konsep akademik seperti yang diajarkan selama ini, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak dengan
metode ceramah. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti hanya mampu mengantarkan siswa mengingat-ingat materi pelajaran dalam waktu yang relatif pendek, tetapi seringkali anak tidak
memahami dan mengetahui secara mendalam. Pengetahuan yang didapat hanya bersifat hafalan menyebabkan anak akan mudah lupa, sehingga gagal dalam
membekali anak untuk memecahkan masalah dalam waktu yang lama Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk belajar lebih baik. Kondisi ini akan membuat siswa semakin kurang memahami dan
mengerti akan hakikat sejarah itu sendiri.
Dalam pembelajaran di kelas, ketika guru kurang tepat menggunakan
metode dan media dapat menyebabkan pembelajaran di kelas yang menoton dan membosankan. Selain itu, siswa dominan hanya mengikuti/ melihat dan mendengarkan penjelasan guru, sehingga siswa cenderung malas terlibat aktif
dalam pembelajaran di kelas. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar
7
Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Di samping itu, peran
media sebagai alat bantu mengajar juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika dirancang sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar dapat
memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Selanjutnya untuk melatih keterampilan siswa untuk mengaitkan dan menerapkan konsep
pada kehidupan sehari-hari maka dibutuhkan suatu kreativitas pendidik dalam mengembangkan multimedia interaktif dengan menggunakan suatu pendekatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan. Pendekatan pembelajaran yang dipandang tepat adalah pendekatan kontekstual.
Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata
siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Sardirman, 2007). Dengan menggunakan
multimedia interaktif berbasis kontekstual maka siswa dapat diarahkan untuk dapat menjelaskan fenomena nyata dan menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari dengan dibekali penguasaan konsep yang mereka bangun sendiri lewat pengamatan visual multimedia. Pada akhirnya multimedia interaktif berbasis kontekstual selain diharapkan menjadi lebih efektif,
8
tersebut maka perlu dilakukan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran sejarah standar kompetensi menganalisis
peradaban Indonesia dan dunia pada siswa SMA PAB 8 Saenties.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan identifikasi
masalah yaitu: (1) Apakah siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran sejarah? (2) Apakah guru bidang studi kurang mampu menggunakan
pembelajaran yang tersedia? (3) Apakah sulitnya mencari media yang efektif untuk mengembangkan materi pembelajaran sejarah di sekolah sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa? (4) Apakah penggunaan media kurang
bervariasi? dan (5) Apakah kegiatan pembelajaran hanya menggunakan buku teks.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlunya media interaktif untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, maka pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif ini akan dibatasi pada ruang lingkup dari
pengembagan ini adalah materi pelajaran yang akan dikembangkan meliputi: standar kompetensi: menganalisis peradaban Indonesia dan dunia. Kompetensi dasar: menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia: teori tentang proses
9
manusia purba dan hasil budayanya, perkembangan kehidupan dari masyarakat berburu ke masyarakat pertanian. Media pembelajaran yang akan dikembangkan
dalam bentuk media pembelajaran multimedia interaktif yang aplikasinya dibuat dengan software program Macromedia Flash 8.0 analisis kebutuhannya
dilakukan pada siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran sejarah layak digunakan untuk siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis
Deli Serdang?
2. Apakah media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata
pelajaran sejarah efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang:
1. Mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran Sejarah layak digunakan dan mudah.
2. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran multimedia interaktif
10
F. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Praktis pengembangan ini adalah:
a. Bagi siswa
1) Memudahkan siswa belajar secara efektif dan efisien serta dapat
belajar secara mandiri
2) Dapat membantu siswa dalam pembelajaran sejarah untuk mendalami serta memahami materi sehingga menyenangkan bagi setiap siswa
yang akhinya meningkatkan minat dan hasil belajar b. Bagi guru
1) Sebagai bahan masukan guru bidang studi sejarah untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Dapat memberikan alternatif bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menambah wawasan dalam bidang teknologi yang
bermanfaat bagi pendidikan, guru juga dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning sebagai alternatif pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Dapat mengembangan mutu dan kualitas yang dirasa selalu monoton,
11
d. Bagi peneliti
Peneliti dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam perkuliahan di
tempat penelitian. Untuk peneliti lain yang sejenis, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi.
2. Manfaat Teoretis:
a. Untuk membangkitkan motivasi untuk mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, menarik, dan menyenangkan.
b. Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif menambah inovasi dalam pendidikan untuk meningkatkan hasil yang
126
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran interaktif yang dikembangkan penelitian layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah untuk kelas X IPS. Hal ini
dikarenakan model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar mandiri dalam memahami materi pelajaran sejarah.
2. Model pembelajaran interaktif yang digunakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar sejarah pada siswa kelas X IPS. Hal ini terlihat dari hasil belajar kelas dengan model pembelajaran interaktif lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar kelas dengan model pembelajaran powerpoint.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif yang telah teruji mempunyai implikasi
yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran powerpoint, yang selama ini digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
127
dimana pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan sehingga berdampak efektif terhadap proses pembelajaran dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran dapat dilakukan pertimbangan bagi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran sejarah dan bidang studi lain dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.
2. Penerapan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan
media baru secara mandiri sehingga siswa belajar sesuai dengan karakternya masing-masing sehingga dapat belajar maksimal dan dapat memperoleh hasil belajar maksimal pula.
3. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami
materi pelajaran sejarah yang diberikan. Pada saat siswa mengalami kesulitan/ masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat mengulang kembali materi tersebut sehingga dapat memahami.
4. Latihan yang dikerjakan siswa memberikan feedback bagi siswa untuk mengetahui sejauhmana keterserapan materi pelajaran yang diperoleh.
5. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif adalah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarahmenjadi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran
128
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta
implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media
pembelajaran buku teks, handout, grafis, dan media pembelajaran powerpoint maka disarankan agar multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehingga
dapat memberikan feedback (umpan balik) yang lebih baik bagi siswa. 2. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran
siswa lebih termotivasi disarankan untuk belajar mandiri secara maksimal agar hasil belajar sejarah menjadi lebih meningkat.
3. Berdasarkan hasil belajar siswa yang lebih baik disarankan kepada
guru-guru untuk membuat dan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
129
DAFTAR PUSTAKA
Adriyanto, Bambang. 2010. Modul 10 Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas Tingkat Nasional Tahun 2010. Pembuatan Animasi Dengan Macromedia Flash 8. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Kementerian Pendidikan Nasional 2010 E-Book : tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorialbelajar_17.html (online) tersedia
Ali, Muhammad. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran: Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group
Anggar, Kaswati. 1998. Metodologi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Basieman, Anisah dan Mappa, Syamsu. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Rosda
Dahar, Wilis Ratna. 2010. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga
Degeng, Nyoman S. 2013. Ilmu Pembelajaran Klasifikasi Variabel Untuk Pengembangan Teori Penelitian. Bandung: Kalam Hidup
Depdiknas. 2006. Standar isi. Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Kurikulum Sejarah SMA. Jakarta: Depdiknas
Dick, Walter. dan Carey, Lou. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States of America: Scott Foresman and Company
Ernawati. 2013. pembelajaran sejarah dengan metode skematik (online): tersedia http://sejarah-sman1-tmg.blogspot.com/2013/03/pembelajaran-sejarah-dengan-metode.html (06 juni 2015. 18.00)
Hadi, Ariesto. 2011. Macromedia Flash. Jakarta: E-Book
Hamalik, Oemar. 2003. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru
_____________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hendra, Asbon. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Izham, Dedy. 2003. Cara Cepat Belajar Adobe Flash. E–Book: tersedia
130
Johnson, B. Elaine. 2014. CTL (Contextual Teaching & Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning
Kusnadi, Cecep dan Sutjipto Bambang. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara
Mustopo, Habib. 2006. Sejarah: SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Olson, H. Matthew dan Hergenhahn, B.R. 2008. Teori of Learning. Jakarta: Kencana
Pramono, Andi. 2003. Berkreasi Animasi dengan Macromedia Flash MX. Yogyakarta: Andi
Priyanto, Dwi. 2009. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer”. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. Vol. 14 No. 1. Jan-Apr 2009
Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Grafindo
_______. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Safitri, Meilani. 2013. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP”. Jurnal Universitas Sriwijaya. Volume 10 No 3 – Agustus 2013 Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Kencana
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soedijarto. 2007. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Aditama Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Supriyadi, Y. 2005. “Sumbangan Media dalam Pembelajaran Sejarah”. Akademika. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 4. No. 1, April 2005. Halaman 1-14.IKIP PGRI Wates
131
Susilana, Rudi dan Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima Wandah. 2014. Dasar Pemprograman Flash Game. E-Book: tersedia
http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorial-belajar17. html
Waryanto, Nur Hadi. 2014. Tutorial Komputer Multimedia (Macromedia Flash dan ISpring). Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta E-book: tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04 /download-gratis-ebook-tutorialbelajar 17.html