RINGKASAN
Dari hasil penelitian pada bulan Nopember tahun 2001 terhadap
perusahaan pencucian jeans, hasil uji analisa air limbah menunjukkan
bahwa parameter BOD
=
215
mglL, COD
=
461
mglL, TSS
=
170 mglL
dengan warna kebiru-biruan. Nilai parameter COD dan BOD ini jauh
me/ewati nilai ambang batas menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup NO. Kep. 511MENLHI1011995, yaitu BOD
=
50
mglL
dan COD
=
100 mglL.
Penelitian in! bertujuan untuk mengetahui jenis koagulan yang
paling efektif dan mencari konsentrasi optimum dari koagulan yang
digunakan pada proses koagulasi, serta menentukan besarnya laju alir
udara yang dibutuhkan pada proses aerasi.
Hasit percobaan jar-test menunjukkan bahwa dari ketiga koagulan
yang digunakan (Tawas, PAC dan
Ferro
sulfat) pada proses koagulasi,
ternyata koagulan PAC yang paling efektif didalam mengolah limbah
cair pencucian jeans dengan dosis 0,45 mgl500 mL limbah cairo
Efektivitas dari koagulan PAC dapat diketahui dengan membandingkan
endapan
yang
terbentuk,
yaitu
dengan
mengamati
kecepatan
pengendapan,
waktu pengendapan dan ketebalan endapan yang
terbentuk pada gelas beaker.
Hasit percobaan proses aerasi dengan sampel
3
liter limbah cair
juga menunjukkan bahwa dengan konsentrasi koagulan 0,9 giL limbah
cair dan pemberian laju alir udara
3
Umenit, konsentrasi DO mencapai
nilai tertinggi yaitu 7,950 mglL O
2dengan koefisien perpindahan massa
sebesar 0,0344 Umenit dan banyaknya oksigen' yang ditransfer
sebanyak 0,8199 mglmenit.
Untuk menguji perlakuan yang paling baik antara variasi jumlah
koagulan PAC pada proses koagulasi dan vanasi besarnya laju alir
udara pada proses aerasi, digunakan Analisis Ragam dan ditanjutkan
dengan uji beda rata-rata perlakuan dengan metode uji jarak berganda
Duncan's (Duncan's Multiple Ranges Test
=
DMRT).
Pada analisis ragam digunakan rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial, dengan
2
(dua) kali pengulangan perlakuan. Faktor kombinasi
perlakuan yang diteliti adalah jumlah koagulan dengan
5
(lima) variasi,
yaitu; A1
=
0,7 giL; A2
=
0,8 giL; A3
=
0,9 giL; A4
=
1,0 giL dan As
=
1,1
giL.
Faktor lainnya adalah besarnya laju alir udara
(8)
yang ditambahkan
pada proses aerasi, dengan
5
(lima) variasi, yaitu; B1
=
2
Umenit, B2
=
3
Umenit; B3
=
4
Umenit; B
4=
5
Umenit dan Bs
=
6
Umenit.
Dari kombinasi perlakuan penambahan koagulan PAC sebanyak
0,9 giL
(Ib)
dan dilanjutkan dengan proses aerasi dengan laju alir udara
3 Umenit
H b セmerupakan kombinasi perlakuan yang terbaik. Hal ini
terbukti dengan has;1persentase penurunan warna terbesar yaitu 96,63
%;
nilai COD terendah
=
83,20 mglL; nilai BOD terendah
=
46,78
mglL;
nilai TSS terendah
=
129,72
mglL dan nilai pH sebesar 7,50.
Hasil terbaik dari perlakuan tnt berada dibawah baku mutu limbah
cair menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.
51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan
industri, yaitu; BOD
=
50
mglL, COD
=
100
mglL, TSS
=
200 mglL dan pH
=
6-9.
Hal ini menunjukkan bahwa limbah cair pencucian jeans sete/ah
diolah dengan penambahan koagulan sebanyak 0.9 giL limbah cair dan
proses aerasi dengan laju alir udara sebesar
3
Umenit. layak dibuang ke
lingkungan (sungai).
11