Bia-!ah Ailah, yang eenjadikan s e g a l a yaog ada d i bus? uniuk kanu dan Bia berkehndak iaenriptakan) l a n g i t , l a l u dijadikao-Nya tujuh i a n g i t . Dan Dia #aha Hengeiahui s e g a l a s e s u a t u iB1 saq.3rah 2?! Dan tidakkah aereka eenyetahui hahwa Allah relapangkan r e r e k i dan aenyeepitkannya bagi s i a p a yang dikehendaki-riya, Sesungguhnya pada yang d e s i k i a n i t u terdapaat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kau; yanq heriean (42 Zuear 521
karya i;eri! i n i kuperseehahkan buat orang-orang yang aku i i n t a i :
1 9 9 3
FAKULTAS TEKRIOLO:[;I PERTANIAN lNSTlTUT PERTANIAN BWOR
Indah Yuliasih F 26.1298. Peninqkatan Nilai Tambah Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Dalam Bentuk Bubuk dan Irisan Kerinq Sebaqai Penyedap Masakan. Di bawah bimbinqan
M. Zein Nasution dan Sukardi.
RINGKASAN
Bawanq merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu tanaman hortikultur yang pentinq di Indonesia. Penq- gunaan bawanq merah yanq utama adalah sebaqai bumbu masak. Sebaqai produk hasil pertanian yang sanqat terqantung pada lingkunqan, bawanq merah mudah menqalami kerusakan, yanq selanjutnya akan menqakibatkan penurunan mutu. Selain itu sebaqai produk komoditi, penerimaan konsumen sangat menen- tukan
.
Adapun tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan ba- wanq merah yanq bermutu rendah atau bawang merah afkiran dalam bentuk bubuk dan irisan kering dengan menggunakan alat pengerinq hampa dan mengamati pengaruh perendaman da- lam larutan Na-bisulfit dan penambahan tepung maizena ter- hadap mutu bawanq merah bubuk dan irisan kerinq yanq diha- silkan.
Pembuatan bawanq merah bubuk dilakukan menurut metoda Hanson (1975) denqan perlakuan tambahan perendaman dalam larutan Na-bisulfit dan penambahan tepunq maizena. Ran- cangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial acak lenqkap dua kali ulanqan denqan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi Na-bisulfit dengan taraf
kedua adalah berat tepung maizena yang ditambahkan dengan taraf 0% (Bl), 4% (B2), dan 8% (B3).
Pembuatan bawang merah irisan kering dilakukan menu- rut metoda Van Arsdel dan Coopley (1963) dengan perlakuan tambahan penambahan tepung maizena. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan blok faktorial acak leng- kap dua kali ulangan dengan dua taraf. Blok dilakukan terhadap jenis bawang merah (bawang merah pasar dan bawang merah afkiran). Faktor pertama adalah konsentrasi larutan Na-bisulfit dengan taraf 0 ppm (Bl) dan 1000 ppm (B2); dan faktor kedua adalah berat tepung maizena yang ditambahkan dengan taraf 0% (Cl) dan 8% (C2).
Pengamatan yang dilakukan terhadap produk meliputi rendemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein dan bahan yang mudah menguap (VRS) serta uji hedonik.
PENINGKATAN NlLAl TAMBAH BAWANG MERAH (Allirmz ascaIorzicurn
L.)
DALAM BENTUK BUBUK DAN IRISAN KERING SEBAGAI PENYEDAP MASAKANSKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi lndustri pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KATA PENGNVTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, hanya dengan rakmad dan hidayahnya penulis dapat menyele- saikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yanq dilakukan mulai bulan Mei
-
Juli 1993, di laboratorium Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Boqor.Pada kesempatan ini, penulis menqucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Soepono Darmo, selaku Kepala Kantor cabang Dinas Perindustrian Kabupaten Brebes yanq telah membantu pe- nyediaan bahan baku.
2. Bapak M. Zein Nasution, selaku Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Sukardi, selaku Dosen Pembimbing 11.
4. Saudari Endang T.W. dan semua pihak yang telah banyak membantu selama penulis melakukan penelitian dan penyu- sunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sem- purna. Saran dan kritik dari semua pihak sangat diharap- kan untuk penelitian selanjutnya.
Akhir kata, semoqa skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR
...
iDAFTAR IS1
...
iiDAFTAR TABEL
...
V DAFTAR GAMBAR...
vi
DAFTAR LAMPIRAN
...
viiI. PENDAHULUAN
...
1A. LATAR BELAKANG
...
1B. TUJUAN
...
311. TINJAUAN PUSTAKA
...
4A. BOTANI BAWANG MERAH
...
4B. PRODUKSI BAWANG MERAH DI INDONESIA
...
6C. KOMPOSISI BAWANG MERAH
...
8D. PROSES PEMBUATAN BAWANG MERAH BUBUK DAN IRISAN KERING DENGAN PENGERING HAMPA (VACUUM DRYER)
...
1 0 1. Pembuatan Irisan Bawanq Merah...
1 0 2. Perendaman Dalam Larutan Natrium Bisulfit...
1 0 3. Penambahan Tepung Maizena...
124. Pengeringan Denqan Pengerinq Hampa (Vacuum Dryer)
...
12...
I11
.
BAHAN DAN METODA...
.
A PEMBUATAN BAWANG MERAH BUBUK
1
.
Bahan...
2
.
Alat...
3
.
Metoda...
.
...
4 Rancangan Percobaan
...
B
.
PEMBUATAN BAWANG MERAH IRISAN KERING1
.
Bahan...
...
2
.
Alat3
.
Metoda...
.
...
4 Rancangan Percobaan
C
.
PENGAMATAN...
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN...
.
...
A PENELITIAN PENDAHULUAN
...
B
.
PENELITIAN UTAMA1
.
Bawang Merah Bubuk...
...
.
a Evaluasi Proses
...
b
.
Rendemen...
.
c Kadar Air
...
.
d Kadar Lemak
...
.
e Kadar Protein
...
.
f Kadar VRS
...
.
g Uji Hedonik
...
2.
Bawang Merah Irisan Kering...
a
.
Evaluasi Prosesc
.
Kadar Air...
45d
.
Kadar Lemak...
47e
.
Kadar Protein...
49f
.
Kadar VRS...
50g
.
Uji Hedonik...
52C
.
ANALISA BIAYA...
56V
.
KESIMPULAN DAN SARAN...
58A
.
KESIMPULAN...
58B
.
SARAN...
59DAFTAR
TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas panen, produksi dan produksi rata- rata bawang merah di Indonesia tahun
1982
-
1991...
7Tabel 2. Kandungan gizi bawang merah dalam 100
gram bahan
...
8Tabel 3. Persenyawaan mudah menguap dalam bawang 9
Tabel 4. Lama waktu, suhu dan tekanan alat penge-
ring hampa
...
2 3Tabel 5. Hasil analisa proksimat bawang merah af-
[image:10.541.54.467.140.325.2]Bia-!ah Ailah, yang eenjadikan s e g a l a yaog ada d i bus? uniuk kanu dan Bia berkehndak iaenriptakan) l a n g i t , l a l u dijadikao-Nya tujuh i a n g i t . Dan Dia #aha Hengeiahui s e g a l a s e s u a t u iB1 saq.3rah 2?! Dan tidakkah aereka eenyetahui hahwa Allah relapangkan r e r e k i dan aenyeepitkannya bagi s i a p a yang dikehendaki-riya, Sesungguhnya pada yang d e s i k i a n i t u terdapaat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kau; yanq heriean (42 Zuear 521
karya i;eri! i n i kuperseehahkan buat orang-orang yang aku i i n t a i :
1 9 9 3
FAKULTAS TEKRIOLO:[;I PERTANIAN lNSTlTUT PERTANIAN BWOR
Indah Yuliasih F 26.1298. Peninqkatan Nilai Tambah Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Dalam Bentuk Bubuk dan Irisan Kerinq Sebaqai Penyedap Masakan. Di bawah bimbinqan
M. Zein Nasution dan Sukardi.
RINGKASAN
Bawanq merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu tanaman hortikultur yang pentinq di Indonesia. Penq- gunaan bawanq merah yanq utama adalah sebaqai bumbu masak. Sebaqai produk hasil pertanian yang sanqat terqantung pada lingkunqan, bawanq merah mudah menqalami kerusakan, yanq selanjutnya akan menqakibatkan penurunan mutu. Selain itu sebaqai produk komoditi, penerimaan konsumen sangat menen- tukan
.
Adapun tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan ba- wanq merah yanq bermutu rendah atau bawang merah afkiran dalam bentuk bubuk dan irisan kering dengan menggunakan alat pengerinq hampa dan mengamati pengaruh perendaman da- lam larutan Na-bisulfit dan penambahan tepung maizena ter- hadap mutu bawanq merah bubuk dan irisan kerinq yanq diha- silkan.
Pembuatan bawanq merah bubuk dilakukan menurut metoda Hanson (1975) denqan perlakuan tambahan perendaman dalam larutan Na-bisulfit dan penambahan tepunq maizena. Ran- cangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial acak lenqkap dua kali ulanqan denqan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi Na-bisulfit dengan taraf
kedua adalah berat tepung maizena yang ditambahkan dengan taraf 0% (Bl), 4% (B2), dan 8% (B3).
Pembuatan bawang merah irisan kering dilakukan menu- rut metoda Van Arsdel dan Coopley (1963) dengan perlakuan tambahan penambahan tepung maizena. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan blok faktorial acak leng- kap dua kali ulangan dengan dua taraf. Blok dilakukan terhadap jenis bawang merah (bawang merah pasar dan bawang merah afkiran). Faktor pertama adalah konsentrasi larutan Na-bisulfit dengan taraf 0 ppm (Bl) dan 1000 ppm (B2); dan faktor kedua adalah berat tepung maizena yang ditambahkan dengan taraf 0% (Cl) dan 8% (C2).
Pengamatan yang dilakukan terhadap produk meliputi rendemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein dan bahan yang mudah menguap (VRS) serta uji hedonik.
PENINGKATAN NlLAl TAMBAH BAWANG MERAH (Allirmz ascaIorzicurn
L.)
DALAM BENTUK BUBUK DAN IRISAN KERING SEBAGAI PENYEDAP MASAKANSKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi lndustri pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KATA PENGNVTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, hanya dengan rakmad dan hidayahnya penulis dapat menyele- saikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yanq dilakukan mulai bulan Mei
-
Juli 1993, di laboratorium Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Boqor.Pada kesempatan ini, penulis menqucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Soepono Darmo, selaku Kepala Kantor cabang Dinas Perindustrian Kabupaten Brebes yanq telah membantu pe- nyediaan bahan baku.
2. Bapak M. Zein Nasution, selaku Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Sukardi, selaku Dosen Pembimbing 11.
4. Saudari Endang T.W. dan semua pihak yang telah banyak membantu selama penulis melakukan penelitian dan penyu- sunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sem- purna. Saran dan kritik dari semua pihak sangat diharap- kan untuk penelitian selanjutnya.
Akhir kata, semoqa skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
DAFTAR IS1
Halaman KATA PENGANTAR
...
i DAFTAR IS1...
ii DAFTAR TABEL...
VDAFTAR GAMBAR
...
vi
DAFTAR LAMPIRAN
...
vii I. PENDAHULUAN...
1A. LATAR BELAKANG
...
1B. TUJUAN
...
311. TINJAUAN PUSTAKA
...
4A. BOTANI BAWANG MERAH
...
4B. PRODUKSI BAWANG MERAH DI INDONESIA
...
6C. KOMPOSISI BAWANG MERAH
...
8D. PROSES PEMBUATAN BAWANG MERAH BUBUK DAN IRISAN KERING DENGAN PENGERING HAMPA
(VACUUM DRYER)
...
1 01. Pembuatan Irisan Bawanq Merah
...
1 0 2. Perendaman Dalam Larutan NatriumBisulfit
...
1 0 3. Penambahan Tepung Maizena...
124. Pengeringan Denqan Pengerinq Hampa
(Vacuum Dryer)
...
12 5. Penqecilan Ukuran Denqan Penqgilinq...
I11
.
BAHAN DAN METODA...
.
A PEMBUATAN BAWANG MERAH BUBUK
1
.
Bahan...
2
.
Alat...
3
.
Metoda...
.
...
4 Rancangan Percobaan
...
B
.
PEMBUATAN BAWANG MERAH IRISAN KERING1
.
Bahan...
...
2
.
Alat3
.
Metoda...
.
...
4 Rancangan Percobaan
C
.
PENGAMATAN...
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN...
.
...
A PENELITIAN PENDAHULUAN
...
B
.
PENELITIAN UTAMA1
.
Bawang Merah Bubuk...
...
.
a Evaluasi Proses
...
b
.
Rendemen...
.
c Kadar Air
...
.
d Kadar Lemak
...
.
e Kadar Protein
...
.
f Kadar VRS
...
.
g Uji Hedonik
...
2.
Bawang Merah Irisan Kering...
a
.
Evaluasi Prosesc
.
Kadar Air...
45d
.
Kadar Lemak...
47e
.
Kadar Protein...
49f
.
Kadar VRS...
50g
.
Uji Hedonik...
52C
.
ANALISA BIAYA...
56V
.
KESIMPULAN DAN SARAN...
58A
.
KESIMPULAN...
58B
.
SARAN...
59DAFTAR PUSTAKA
...
6 1DAFTAR
TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas panen, produksi dan produksi rata- rata bawang merah di Indonesia tahun
1982
-
1991...
7Tabel 2. Kandungan gizi bawang merah dalam 100
gram bahan
...
8Tabel 3. Persenyawaan mudah menguap dalam bawang 9
Tabel 4. Lama waktu, suhu dan tekanan alat penge-
ring hampa
...
2 3Tabel 5. Hasil analisa proksimat bawang merah af-
[image:152.541.54.467.140.325.2]I-
g p p n
"22%
3 a a a
*
s s13X"j
5
* s s * T s - r s S O 3QQfj.3
c % s 5 Q S 3 s g n9 2 Z e . =
S S Q S
Q c a . a s Q 9 g a Q
5
3 s p g 9 .2
jx g g
5
n % a g p
SEQ s s s '
3.1 a'?
s + c
'Sn=
L I ~a
E i 3 & * Q w *ag;
8.
€ -3 -. 8. 2.3
e l
4 ~ ~ s
g .mzX
-
L .9 ;
5
1 s
g @ $
2 9 3 % a g
=
e = f
-.
,a. K Q
% 3
g
3. 3?j- 3 1
;
BE
p
1 %
Z e
X
= 3"P
" s zg
$
X
-.P
s5
=
Bg
m g
Indah Yuliasih F 26.1298. Peningkatan Nilai Tambah Bawang Merah ( A L l i u m a s c a l o n i c u m L) Dalam Bentuk Bubuk dan Irisan
Kering Sebagai Penyedap Masakan. Di bawah bimbingan
M.
Zein Nasution dan Sukardi.RINGKASAN
Bawang mexah ( A l l i u m
ascalonicum
L ) merupakansalah
satu tanaman hortikultur yang penting di Indonesia. Peng-
gunaan bawang merah yang utama adalah sebagai bumbu masak.
Sebagai produk hasil pertanian yang sangat tergantung pada
lingkungan, bawang merah mudah mengalami kerusakan, yang
selanjutnya akan mengakibatkan penurunan mutu. Selain
itu
sebagai produk kamoditi, penerimaan konsumen sangat menen-
tukan
.
Adapun tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan ba-
wang merah yang bermutu rendah atau bawang merah afkiran
dalam bentuk bubuk dan irisan kering dengan menggunakan
alat pengering hampa dan mengarnati pengaruh perendaman da-
lam larutan Na-bisulfit dan penarnbahan tepung maizena
ter-
hadap mutu bawang merah bubuk dan irisan kering yang diha-
silkan.
Pembuatan bawang merah bubuk dilakukan menusut metoda
Hanson (1975) dengan perlakuan tarnbahan perendaman dalam larutan Na-bisulfit dan penambahan tepung rnaizena. Ran-
cangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorialacak lengkap dua kali ulangan dengan dua faktor perlakuan.
F a k t o r pertama adalah konsentrasi Na-bisulfit dengan taraf
k e d u a a d a l a h b e r a t t e p u n g maizena yang d i t a m b a h k a n d e n g a n
t a r a f 0% (BT), 4 % (B2), dan 8 % (B3).
Pembuatan bawang merah i r i s a n k e r i n g d i l a k u k a n menu-
r u t metoda Van A r s d e l dan Coopley ( 1 9 6 3 ) d e n g a n p e r l a k u a n t a m b a h a n penambahan t e p u n g m a i z e n a . Rancangan p e r c o b a a n
y a n g d i g u n a k a n a d a l a h r a n c a n g a n b l o k f a k t o r i a l acak l e n g -
k a p d u a k a l i u l a n g a n d e n g a n d u a t a r a f . B l o k d i l a k u k a n
terhadap j e n i s bawang merah (bawang merah pasar dan bawang merah a f k i r a n ) . F a k t o r p e r t a m a a d a f a h k o n s e n t r a s i l a r u t a n
~ a - b i s u l f i t dengan t a r a f 0 ppm (Bl) d a n 1000 ppm ( 3 2 ) ; d a n f a k t o r kedua a d a l a h b e r a t t e p u n g maizena y a n g ditarnbahkan
dengan t a r a f 0% (Cl) d a n 8% ( C 2 ) .
P e n g a m a t a n y a n g d i l a k u k a n t e r h a d a p produk m e l i p u t i
rendernen, kadar a i r , k a d a r lemak, kadar p r o t e i n d a n b a h a n yang mudah menguap ( V R S ) s e r t a u j i h e d o n i k .
D a r i h a s i l a n a l i s a mutu p r o d u k d a n u j i h e d o n i k , b a -
wang m e r a h bubuk y a n g t e r b a i k a d a l a h p a d a p e r l a k u a n A 3 B 3
d e n g a n h a s i l rendemen 18,2936%, k a d a r a i r 7 , 8 2 8 3 % , k a d a r
lemak 4,3287%, kadar p r o t e i n 1 2 , 6 3 4 8 % d a n VRS 21,4829%.
Sedangkan u n t u k bawang merah i r i s a n k e r i n g , b a i k u n t u k ke-
lompok bawang merah p a s a r maupun bawang merah a f k i r a n ada-
l a h pada p e r l a k u a n B l C 1 . Untuk bawang merah p a s a r , h a s i l
rendemen 1 2 , 6 4 7 1 % , k a d a r a i r 4 , 1 7 2 7 % , k a d a r lemak 2,3625%,
kadar p r o t e i n 21,9387% dan VRS 1 0 , 0 9 4 2 % ; d a n u n t u k bawang
merah a f k i r a n , h a s i l rendemen 1 2 , 0 4 2 % , k a d a r a i r 3 , 5 9 5 1 % ,
k a d a r l e m a k 2 , 0 8 6 1 % , k a d a r p r o t e i n 2 5 , 5 0 0 1 % d a n V R S