• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Produksi Oleoresin Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum L.) yang Mempunyai Aktivitas Antitrombotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Produksi Oleoresin Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum L.) yang Mempunyai Aktivitas Antitrombotik"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

OPTIMASI PRODUKSI OLEORESIN BAWANG PUTIH

(AIIiurn

sativum

L.)

DAN

B

RAH

(AIIium cepa

var.

aggrega

f i r m

PUNYAI AKTIVITAS

TROMBOTIK

Oieh

RUDY HARTAWAN

F 27.1316

1 9 9 5

FA<ULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTlTUT PERTAVIAN BOGOR

(2)

Rudy Hartawan. F 27.131 6. Optimasi Produksi Oleoresin Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum

L.)

yang Mempunyai Aktivitas Antitrombotik. Dibawah birnbingan

C.

Hanny Wijaya, Deddy Muchtadi, dan Sutrisno Koswara.

Bawang putih dan bawang rnerah telah lama dikenal dan dirnanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini memberi peluang untuk dikernbang- kannya suatu produk olahan bawang yang selain berfungsi sebagai bumbu jyga rnernpunyai rnanfaat rnedis. Oleoresin sebagai salah satu alternatif bentuk olahan bawang, rnerniliki banyak kelebihan dibandingkan rninyak atsiri dan bawang dalarn bentuk segar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optirnasi proses produksi oleoresin bawang putih dan bawang merah yang rnernpunyai aktivitas antitrornbotik untuk pada akhirnya digunakan sebagai functional food ingredient.

Dalarn penelitian pendahuluan, dari empat pelarut organik kurang polar yang digunakan, yaitu: etilen diklorida, etil asetat, heksana, dan diklorornetan, dipilih pelarut yang terbaik untuk pembuatan oleoresin bawang. Pelarut heksana dipilih untuk digunakan dalam penelitian utarna karena rnengha- silkan oleoresin dengan aktivitas antitrombotik dan rendemen cukup tinggi, kernudahan proses yang dilakukan dan tidak toksik.

Perlakuan yang diberikan dalarn penelitian utarna adalah pengupasan bawang (kupas dan tidak kupas), nisbah bahan dan pelarut (1:1, 1:3, dan 1:5), serta lama pengadukan dengan mixer (0 rnenit, 15 menit, dan 30 menit).

Pengarnatan dilakukan terhadap rendemen oleoresin, kadar komponen volatil pereduksi (Volatile Reducing Substance, VRS) dengan rnetode Farber- Ferro, aktivitas antitrombotik dengan rnetode Born menggunakan alat aggrecoder tipe PA-3210, dan profil kornponen oleoresin bawang menggunakan krornatografi gas "Shirnadzu" tipe GC-SAM.

Rendernen oleoresin bawang putih yang diperoleh berkisar antara 0.14 - 1.01 g1100 g bahan kering, dan untuk oleoresin bawang merah adalah 0.51 - 1.33 gllOO g bahan kering. Nilai VRS untuk oleoresin bawang putih dan bawang rnerah rnasing- rnasing berkisar antara 2505.56 rneklg - 4248.12 mek/g dan 388.03 rneWg - 1164.13 meWg.

(3)

oleoresin bawang putih kondisi ini diduga dicapai dengan lama pengadukan 15 rnenit.

Aktivitas antitrornbotik bawang dinyatakan dalarn konsentrasi minimum yang diperlukan untuk rnengharnbat agregasi trornbosit sebesar 50% (D50) dibandingkan blanko. Oleoresin bawang putih dengan aktivitas tertinggi rnernpunyai nilai D50 0.04 rnglrnl, yaitu oleoresin bawang putih tanpa pengupasan, nisbah bahan dan pelarut 1:5, serta lama pengadukan 15 rnenit. Pada oleoresin bawang rnerah aktivitas tertinggi dihasilkan dari kornbinasi perlakuan pengupasan, nisbah bahan dan pelarut 1 5 , serta lama pengadukan 30 rnenit, dengan nilai D50 0.35 rnglrnl.

Oleoresin bawang yang diperoleh dalarn penelitian ini dibandingkan dengan oleoresin serta bubuk bawang hasil pengeringan oven dan pengeringan beku yang diperoleh dari penelitian terdahulu rnenunjukkan aktivitas antitrorn-botik yang lebih baik.

(4)

OfTIMASI PRODUKSI

OLEORESIN BAWANG

PUTIH

(AJJizrm

sativ~rrn

L.)

DAN BAWANG MERAH

(AlJium

cepa

var.

amregaturn

L.) YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS

ANTITROMBOTIK

SI<RIPSI

Sebagai salah satu syarat u n t u k memperoleil gdar S ~TEKNOLOGI PERTANIPN ~ A

pada J u r i ~ s a n Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Perianian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RUDY

HARTA\YAN

F 27.1316

1 9 9 5

FA;<ULTAS TEKNOLOGI PERTANIN INSTITUT PERTANIN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OPTIMASI PRODUKSI OLEORESIN BAWANG PUTIH

(Allium safiixinl

L.)

DAN BAWANG

MERAH

(Allium

cepa

var.

aggregatuni L.)

YANG

MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTITROMBOTIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANlAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

RUDY HARTAWAN

F 27.1316

Dilahirkan pada tanggal 1 Oktober 1972 Di Jakarta

Tanggal lulus : 18 April 1995

Menyetujui, Bogor,

/g

April 1995

a-

Ir. Sutrisno Koswara

Dosen Pembimbing Ill

DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS.

(6)

KATA

PENGANTAR

.Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahrnat-

Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Teknologi

Pangan dan Gizi, PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor, dan Laboratoriurn

Patologi Klinik RSCMIFKUI Jakarta, rnulai bulan Maret 1994 sarnpai dengan

Desernber 1995.

Pada kesernpatan ini penulis rnenyarnpaikan terirna kasih kepada DR.

Ir. C. Hanny Wijaya, MSc., DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS., dan ir. Sutrisno

Koswara selaku dosen pembirnbing serta lr. Herianus J.D.L., MSi., atas

segala pengarahan, bimbingan, dan kebijaksanaan yang diberikan selarna

penelitian hingga diselesaikannya skripsi ini.

Secara khusus penulis ucapkan terirna kasih kepada Mama dan

keluarga penulis yang telah rnernberikan dukungan rnoril dan rnateriil yang

diberikan kepada penulis selama ini.

Terirna kasih pula kepada Alvin, Akhun, Alya, Kechen, Riza, Arif, Mba'

Irin, Narto, Agustina, Erwin, dan ternan-ternan kost Pondok Joglo serta sernua

pihak yang telah mernberi dukungan dan rnernbantu penulis selarna penelitian

dan penulisan skripsi ini.

Penulis rnenyadari bahwa skripsi ini masih belum sernpurna. Oleh

karena itu penulis rnengharapkan rnasukan berupa saran dan kritik yang

rnernbangun. Walaupun dernikian, penulis rnengharapkan skripsi ini dapat

dimanfaatkan oleh sernua pihak yang berkepentingan.

(7)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR ... DAFTAR IS1 ... DAFTAR TABEL ...

...

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN ...

I

.

PENDAHULUAN ... I1 . TNJAUAN PUSTAKA

A

. BAWANG

... ... .

1 Komposis Umbi Bawang

... 2 . Komponen Bioaktif Bawang

B . TROMBOSIS ...

...

C

.

AKTIVITAS ANTITROMBOTIK BAWANG

D

.

OLEORESIN ...

III

. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A

.

BAHAN ...

B

.

ALAT

C . METODE PENELITIAN

1

. Penelitian Pendahuluan

.

...

2 Penelitian Utarna

3 . Perlakuan ...

... .

4 Rancangan Percobaan

5

.

Persiapan plasma Kaya Platelet dan Plasma Miskin Platelet ...

D . ANALISIS ...

...

.

1 Rendemen Oleoresin

\

2 . Senyawa Volatil Pereduksi (VRS) ... s ...

1 ... 111 v vi vii 1 4 4 4 6 8 10 11 14 14 14 15 16 17 18 18 19 21 21

(8)

.

.

.

!

...

...

. Kadar Air

.

.

....

.

4 Aktivitas Antitrombotik

:

5

.

Analisis Kualitatif Senyawa Volatil

TV . HASIL DAN PEMBAHASAN

...

...

.

A PENELITIAN PENDAHULUAN

B

.

PENELITIAN UTAMA

...

1 . Rendemen Oleoresin

...

...

.

2 Senyawa Volatil Pereduksi (VRS)

...

3

.

Aktivitas Antitrombotik

...

.

4 Profil Komponen Volatil Oleoresin Bawang

...

V . KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN

B

.

SARAN ...

...

(9)

DAFTAR

TABEL

[image:9.556.80.494.137.444.2]

Halarnan

Tabel 1

.

Kandungan zat gizi urnbildaun bawang per 100 g bagian

...

...

yang dapat dirnakan

.

.

...

Tabel 2

.

Jenis pelarut dan titik didihnya

Tabel 3 . Residu pelarut yang diijinkan US-FDA dalam rnakanan dan

...

oleoresin

Tabel 4

.

Kondisi analisis pemisahan kornponen volatil rnenggunakan

...

krornatografi gas

Tabel 5 . Hasil penelitian pendahuluan oleoresin bawang putih

...

Tabel 6 . Sifat-sifat pelarut yang digunakan

...

Tabel 7

.

Rendernen (gll00g bk) oleoresin bawang

...

Tabel 8

.

Nilai VRS (rneklg) oleoresin bawang

...

Tabel 9 . Konsentrasi oleoresin bawang untuk penghambatan

agregasi trornbosit 50% (050)

...

Tabel 10

.

Profil kornponen volatil oleoresin bawang putih

...

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halarnan

...

Garnbar 1 . Hand-blender Philips tipe HR-1381 15

Garnbar 2

.

Mixer Seiwa tipe NWS-60

...

16

Garnbar 3

.

Proses pembuatan oleoresin bawang

...

17

...

Garnbar 4

.

Proses persiapan PKP dan PMP darah kelinci 20

.

Garnbar 5 Alat aggrecoder Daiichi tipe PA-321 0

...

20

Garnbar 6

.

Hasil sentrifugasi bawang putih dengan pelarut heksana

..

27

Garnbar 7

.

Oleoresin dari setiap jenis pelarut yang digunakan ... 29

...

.

Garnbar 8 Oleoresin bawang putih 33

...

.

Garnbar 9 Oleoresin bawang rnerah 33

Garnbar 10 . lnteraksi perlakuan antara pengupasan dan jurnlah

pelarut terhadap rendemen oleoresin bawang putih ... 35 Garnbar 11

.

lnteraksi perlakuan antara pengupasan dengan lama

pengadukan terhadap nilai VRS oleoresin bawang putih

..

38

Garnbar 12 . Krornatograrn pustaka

...

47

Garnbar 13 . Kromatograrn oleoresin bawang putih tanpa kupas,

nisbah bahan dan pelarut 1:5 serta tanpa diaduk

...

48

Garnbar 14

.

Krornatograrn oleoresin bawang putih tanpa kupas.

nisbah bahan dan pelarut 1.5 serta diaduk 15 menit ... 49 Garnbar 15 . Kromatograrn oleoresin bawang rnerah tanpa kupas.

...

nisbah dan pelarut 1:5 serta tanpa diaduk 50

Garnbar 16 . Kromatograrn oleoresin bawang rnerah dikupas.

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)

S K R I P S I

OPTIMASI PRODUKSI OLEORESIN BAWANG PUTIH

(AIIiurn

sativum

L.)

DAN

B

RAH

(AIIium cepa

var.

aggrega

f i r m

PUNYAI AKTIVITAS

TROMBOTIK

Oieh

RUDY HARTAWAN

F 27.1316

1 9 9 5

FA<ULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTlTUT PERTAVIAN BOGOR

(78)

Rudy Hartawan. F 27.131 6. Optimasi Produksi Oleoresin Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum

L.)

yang Mempunyai Aktivitas Antitrombotik. Dibawah birnbingan

C.

Hanny Wijaya, Deddy Muchtadi, dan Sutrisno Koswara.

Bawang putih dan bawang rnerah telah lama dikenal dan dirnanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini memberi peluang untuk dikernbang- kannya suatu produk olahan bawang yang selain berfungsi sebagai bumbu jyga rnernpunyai rnanfaat rnedis. Oleoresin sebagai salah satu alternatif bentuk olahan bawang, rnerniliki banyak kelebihan dibandingkan rninyak atsiri dan bawang dalarn bentuk segar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optirnasi proses produksi oleoresin bawang putih dan bawang merah yang rnernpunyai aktivitas antitrornbotik untuk pada akhirnya digunakan sebagai functional food ingredient.

Dalarn penelitian pendahuluan, dari empat pelarut organik kurang polar yang digunakan, yaitu: etilen diklorida, etil asetat, heksana, dan diklorornetan, dipilih pelarut yang terbaik untuk pembuatan oleoresin bawang. Pelarut heksana dipilih untuk digunakan dalam penelitian utarna karena rnengha- silkan oleoresin dengan aktivitas antitrombotik dan rendemen cukup tinggi, kernudahan proses yang dilakukan dan tidak toksik.

Perlakuan yang diberikan dalarn penelitian utarna adalah pengupasan bawang (kupas dan tidak kupas), nisbah bahan dan pelarut (1:1, 1:3, dan 1:5), serta lama pengadukan dengan mixer (0 rnenit, 15 menit, dan 30 menit).

Pengarnatan dilakukan terhadap rendemen oleoresin, kadar komponen volatil pereduksi (Volatile Reducing Substance, VRS) dengan rnetode Farber- Ferro, aktivitas antitrombotik dengan rnetode Born menggunakan alat aggrecoder tipe PA-3210, dan profil kornponen oleoresin bawang menggunakan krornatografi gas "Shirnadzu" tipe GC-SAM.

Rendernen oleoresin bawang putih yang diperoleh berkisar antara 0.14 - 1.01 g1100 g bahan kering, dan untuk oleoresin bawang merah adalah 0.51 - 1.33 gllOO g bahan kering. Nilai VRS untuk oleoresin bawang putih dan bawang rnerah rnasing- rnasing berkisar antara 2505.56 rneklg - 4248.12 mek/g dan 388.03 rneWg - 1164.13 meWg.

(79)

oleoresin bawang putih kondisi ini diduga dicapai dengan lama pengadukan 15 rnenit.

Aktivitas antitrornbotik bawang dinyatakan dalarn konsentrasi minimum yang diperlukan untuk rnengharnbat agregasi trornbosit sebesar 50% (D50) dibandingkan blanko. Oleoresin bawang putih dengan aktivitas tertinggi rnernpunyai nilai D50 0.04 rnglrnl, yaitu oleoresin bawang putih tanpa pengupasan, nisbah bahan dan pelarut 1:5, serta lama pengadukan 15 rnenit. Pada oleoresin bawang rnerah aktivitas tertinggi dihasilkan dari kornbinasi perlakuan pengupasan, nisbah bahan dan pelarut 1 5 , serta lama pengadukan 30 rnenit, dengan nilai D50 0.35 rnglrnl.

Oleoresin bawang yang diperoleh dalarn penelitian ini dibandingkan dengan oleoresin serta bubuk bawang hasil pengeringan oven dan pengeringan beku yang diperoleh dari penelitian terdahulu rnenunjukkan aktivitas antitrorn-botik yang lebih baik.

(80)

OfTIMASI PRODUKSI

OLEORESIN BAWANG

PUTIH

(AJJizrm

sativ~rrn

L.)

DAN BAWANG MERAH

(AlJium

cepa

var.

amregaturn

L.) YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS

ANTITROMBOTIK

SI<RIPSI

Sebagai salah satu syarat u n t u k memperoleil gdar S ~TEKNOLOGI PERTANIPN ~ A

pada J u r i ~ s a n Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Perianian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RUDY

HARTA\YAN

F 27.1316

1 9 9 5

FA;<ULTAS TEKNOLOGI PERTANIN INSTITUT PERTANIN BOGOR

(81)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

OPTIMASI PRODUKSI OLEORESIN BAWANG PUTIH

(Allium safiixinl

L.)

DAN BAWANG

MERAH

(Allium

cepa

var.

aggregatuni L.)

YANG

MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTITROMBOTIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANlAN

pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

RUDY HARTAWAN

F 27.1316

Dilahirkan pada tanggal 1 Oktober 1972 Di Jakarta

Tanggal lulus : 18 April 1995

Menyetujui, Bogor,

/g

April 1995

a-

Ir. Sutrisno Koswara

Dosen Pembimbing Ill

DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS.

(82)

KATA

PENGANTAR

.Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahrnat-

Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Teknologi

Pangan dan Gizi, PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor, dan Laboratoriurn

Patologi Klinik RSCMIFKUI Jakarta, rnulai bulan Maret 1994 sarnpai dengan

Desernber 1995.

Pada kesernpatan ini penulis rnenyarnpaikan terirna kasih kepada DR.

Ir. C. Hanny Wijaya, MSc., DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS., dan ir. Sutrisno

Koswara selaku dosen pembirnbing serta lr. Herianus J.D.L., MSi., atas

segala pengarahan, bimbingan, dan kebijaksanaan yang diberikan selarna

penelitian hingga diselesaikannya skripsi ini.

Secara khusus penulis ucapkan terirna kasih kepada Mama dan

keluarga penulis yang telah rnernberikan dukungan rnoril dan rnateriil yang

diberikan kepada penulis selama ini.

Terirna kasih pula kepada Alvin, Akhun, Alya, Kechen, Riza, Arif, Mba'

Irin, Narto, Agustina, Erwin, dan ternan-ternan kost Pondok Joglo serta sernua

pihak yang telah mernberi dukungan dan rnernbantu penulis selarna penelitian

dan penulisan skripsi ini.

Penulis rnenyadari bahwa skripsi ini masih belum sernpurna. Oleh

karena itu penulis rnengharapkan rnasukan berupa saran dan kritik yang

rnernbangun. Walaupun dernikian, penulis rnengharapkan skripsi ini dapat

dimanfaatkan oleh sernua pihak yang berkepentingan.

(83)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR ... DAFTAR IS1 ... DAFTAR TABEL ...

...

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN ...

I

.

PENDAHULUAN ... I1 . TNJAUAN PUSTAKA

A

. BAWANG

... ... .

1 Komposis Umbi Bawang

... 2 . Komponen Bioaktif Bawang

B . TROMBOSIS ...

...

C

.

AKTIVITAS ANTITROMBOTIK BAWANG

D

.

OLEORESIN ...

III

. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A

.

BAHAN ...

B

.

ALAT

C . METODE PENELITIAN

1

. Penelitian Pendahuluan

.

...

2 Penelitian Utarna

3 . Perlakuan ...

... .

4 Rancangan Percobaan

5

.

Persiapan plasma Kaya Platelet dan Plasma Miskin Platelet ...

D . ANALISIS ...

...

.

1 Rendemen Oleoresin

\

2 . Senyawa Volatil Pereduksi (VRS) ... s ...

1 ... 111 v vi vii 1 4 4 4 6 8 10 11 14 14 14 15 16 17 18 18 19 21 21

(84)

.

.

.

!

...

...

. Kadar Air

.

.

....

.

4 Aktivitas Antitrombotik

:

5

.

Analisis Kualitatif Senyawa Volatil

TV . HASIL DAN PEMBAHASAN

...

...

.

A PENELITIAN PENDAHULUAN

B

.

PENELITIAN UTAMA

...

1 . Rendemen Oleoresin

...

...

.

2 Senyawa Volatil Pereduksi (VRS)

...

3

.

Aktivitas Antitrombotik

...

.

4 Profil Komponen Volatil Oleoresin Bawang

...

V . KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN

B

.

SARAN ...

...

(85)

DAFTAR

TABEL

[image:85.556.80.494.137.444.2]

Halarnan

Tabel 1

.

Kandungan zat gizi urnbildaun bawang per 100 g bagian

...

...

yang dapat dirnakan

.

.

...

Tabel 2

.

Jenis pelarut dan titik didihnya

Tabel 3 . Residu pelarut yang diijinkan US-FDA dalam rnakanan dan

...

oleoresin

Tabel 4

.

Kondisi analisis pemisahan kornponen volatil rnenggunakan

...

krornatografi gas

Tabel 5 . Hasil penelitian pendahuluan oleoresin bawang putih

...

Tabel 6 . Sifat-sifat pelarut yang digunakan

...

Tabel 7

.

Rendernen (gll00g bk) oleoresin bawang

...

Tabel 8

.

Nilai VRS (rneklg) oleoresin bawang

...

Tabel 9 . Konsentrasi oleoresin bawang untuk penghambatan

agregasi trornbosit 50% (050)

...

Tabel 10

.

Profil kornponen volatil oleoresin bawang putih

...

(86)

DAFTAR GAMBAR

Halarnan

...

Garnbar 1 . Hand-blender Philips tipe HR-1381 15

Garnbar 2

.

Mixer Seiwa tipe NWS-60

...

16

Garnbar 3

.

Proses pembuatan oleoresin bawang

...

17

...

Garnbar 4

.

Proses persiapan PKP dan PMP darah kelinci 20

.

Garnbar 5 Alat aggrecoder Daiichi tipe PA-321 0

...

20

Garnbar 6

.

Hasil sentrifugasi bawang putih dengan pelarut heksana

..

27

Garnbar 7

.

Oleoresin dari setiap jenis pelarut yang digunakan ... 29

...

.

Garnbar 8 Oleoresin bawang putih 33

...

.

Garnbar 9 Oleoresin bawang rnerah 33

Garnbar 10 . lnteraksi perlakuan antara pengupasan dan jurnlah

pelarut terhadap rendemen oleoresin bawang putih ... 35 Garnbar 11

.

lnteraksi perlakuan antara pengupasan dengan lama

pengadukan terhadap nilai VRS oleoresin bawang putih

..

38

Garnbar 12 . Krornatograrn pustaka

...

47

Garnbar 13 . Kromatograrn oleoresin bawang putih tanpa kupas,

nisbah bahan dan pelarut 1:5 serta tanpa diaduk

...

48

Garnbar 14

.

Krornatograrn oleoresin bawang putih tanpa kupas.

nisbah bahan dan pelarut 1.5 serta diaduk 15 menit ... 49 Garnbar 15 . Kromatograrn oleoresin bawang rnerah tanpa kupas.

...

nisbah dan pelarut 1:5 serta tanpa diaduk 50

Garnbar 16 . Kromatograrn oleoresin bawang rnerah dikupas.

Gambar

Tabel 1 . Kandungan zat gizi urnbildaun bawang per 100 g bagian
Tabel 1 . Kandungan zat gizi urnbildaun bawang per 100 g bagian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 800/10/PBJ-L3/PC/05/XI/2011 tanggal 02 November 2011 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Container pada Dinas

Berdasarkan Berita Acara penetapan pemenang Nomor : 602.1/15/SS.10-P/IV.32/XI/2011 tanggal 08 Nopember 2011 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi APBD Perubahan Tahun 2011

Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan di lingkungan Kantor Pusat Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 121/PAN/XI/2011 tanggal 7 Nopember 2011, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun

PANI TI A PENGADAAN BARANG DAN JASA METODA LELANG SEDERHANA DI LI NGKUNGAN DI NAS PERTANI AN PETERNAKAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA BANDAR

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 050/10/PBJ-BRG/SD-SMP/P.7/11/2011 tanggal 17 November 2011 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Perangkat

Dari pengujian beta dapat dilihat bahwa user dapat memahami aplikasi TOBi dengan baik, hal ini sesuai dengan hasil kuesioner yakni 56% responden dapat mengerti tampilan

Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada sektor-. sektor sebagai