セゥL、aィ@
!JAD9 memperlihAtkAD kepAdAmu
tADdA-tADdA
ォ・ォオaウaadセAja@dAD
meDuruDkAD uDtukmu rbM dAri IAD9it •
.2)AD tiAdAIAh meDdApAt pelAjArAD
kecuAli orAD9-orAri9 !JAD9 kembAU
ォ・ーa、aセAja@
(dil tYt)u'miD :
11)
セad@
セゥa@
!JAD9 meDjAdikAD mAlAm
dAD siAD9 sHih ber9ADti bA9i
orAD9-orAD9 !JAD9 iD9iD meD9Ambil pelAjArAD
•
•
AtAU orAD9-orAD9 !JAD9 10910
bers!Jukur ( dil Jur'lAAD :
61)
セオ@
ー・イウ・ュ「aィォュjセセ|@
kAr!JA kedl ioi bUA
'AffAh, ibu, ijAh,
MANGGIS (Garcillia mallgostalla L.) DF:NGAN MODlFIF:D ATMOSPHF:RF:
Oleh
LILI
F 30.1739
1997
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
L I L I. F 30.1739. Mempelajari Model Kemasan Suah Manggis
(Garcinia
mangostana
L.) dengan .. Modified Atmosphere". Dibawah bimbingan Dr. Ir. Sutrisno M.Agr.RINGKASAN
Indonesia merupakan negara penghasil tanaman hortikultura yang cukup
potensial. Selama kurun waktu 5 tahun (1989-1993) telah tcrjadi peningkatan nilai
ekspor buah-buahan hampir lima kali, sedangkan untuk sayuran terjadi peningkatan
lebih dari kali (BPS, 1994). Tetapi nilai ekspor buah-buahan dan sayuran tropika
Indonesia masih rendah dan berada jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.
Salah' satu penyebabnya adaJah penanganan pasca panen yang masih sangat
sederhana. Teknologi penanganan pasca panen yang baik dapat mempertahankan
mutu dan masa simpan buah dan sayuran, serta mengurangi susut pasca panen.
TeknoJogi penyimpanan yang sedang berkembang saat ini adalah penyimpanan pada
suhu rendah yang dikombinasikan dengan teknik penyimpanan modified atmosphere.
Tujuan penelitian ini adaJah mempeJajari karakteristik Jaju respirasi buah
manggis pada berbagai kondisi suhu penyimpanan, menentukan jenis kemasan dan
menduga konsentrasi optimum untuk kemasan MA, serta mcncntukan jenis kemasan
dan menduga konsentrasi kesetimbangan dengan model kemasan.
Manggis merupakan buah buni yang mempunyai kulit buah tebaJ namun
mudah dipecah. dengan biji berlapis daging yang mcmpunyai rasa manis asam
cold storage, aerator, chromameter type CR-200, alat uji kekerasan Force Gauge,
manggis matang penuh, vaselin, gas N" gas CO" gas 0, 、セョ@ plaslik stretch film seJ1a
LDPE.
Metode penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu I) pengukuran laju respirasi, 2)
penentuan konsentrasi gas O2 dan CO2 optimum dan 3) penentuan jenis kemasan dan
pendugaan konsentrasi kesetimbangan dengan model kemasan.
Uji mutu yang dilakukan adalah laju respirasi, susut bobot, uji kekerasan, uji
warna dan uji organoleptik. Untuk mengetahui konsentrasi gas O2 dan CO2 optimum
dilakukan 4 taraf selang konsentrasi, yaitu a) 5-8% O2 dan 10-12% CO2, b) 5-8% 0,
dan 3-5% CO2, c) 10-12% O2 dan 5-8% CO, dan d) 21% 0, dan 0.03% CO, sebagai
kontrol. Sedangkan suhu penyimpanan dilakukan 2 perlakuan yaitu suhu 10°C dan
5°C.
Hasil pengukuran laju respirasi memperlihatkan bahwa semakin tinggi suhu
penyimpanan laju respirasi semakin tinggi pula. Laju konsumsi O2 buah manggis
pada suhu kamar, 10°C dan 5°C adalah 17.31 IIlg/kg-jam, 3.46 mg/kg-jam dan 2.74
mglkg-jam. Sedangkan laju produksi CO2-nya masing-masing sebesar 47.7
mglkg-jam, 6.41 mglkg-jam dan 6.38 mg/kg-jam.
Hasil pengamatan susut bobot manggis mengalami perubahan terkecil terjadi
pada konsentrasi 10-12% O2 dan 5-8% CO, baik suhu 10°C maupun 5°C. Nilai
Hasil lIji wama bllah manggis temyata tidak dapat menentukan konsentrasi
optimum. Pada uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis masih menyukai
manggis sampai hari ke-30 dengan konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO,.
Berdasarkan hasil pengamatan mutu, maka disarankan manggis disimpan pada
konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO, dcngan bahan kcmasan Stretch Film (SF).
Hasil pengllkllran laju respirasi manggis dalam kcmasan Stretch Film dapat
mencapai kondisi MA optimum selama 216 jam dan mampu mempertahankan
kekerasan pada suhu penyimpanan 5°C selama 35 hari. Begitu juga susut bobot
kemasan Stretch Film lebih rendah dihandingkan dcngan LOPE hcrluhang. Skor
tertinggi yang diberikan panelis baik pada pcnampakan daging bllah, warna, aroma
dan rasa menujukkan bahwa panelis lebih menyukai manggis dengan kemasan Stretch
Film.
Berdasarkan uji organoleptik manggis yang dikemas dengan Stretch Film
pada suhu SoC mampu bertahan sampai 35 hari, sedangkan yang dikemas dengan
LOPE herlubang mampu bcrtahan selama 30 hari.
\,
}
•
Olch
L I L I
F 30.1739
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1997
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOG OR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MEMPELAJARI MODEL KEMASAN BUAH
MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN MODIFIED ATMOSPHERE
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
LILI
F 30.1739
Dilahirkan Tanggal: 13 September 1974
di Majalengka
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat. Allah SWT. atas segal a
limpahan rahmat dan hidayah yang telah diberikan-Nya selama ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
Skripsi yang berjuduI MEMPELAJARI MODEL KEMASAN BUAH
MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN MODIFIED ATMOSPHERE
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi
Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Skripsi ini disusun bcrdasarkan hasil pcncliliun di Laboratoriulll
Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pcrlanian. Encrgi dan Elcktrilikasi Pcrtanian.
dan Laboratorium Rekayasa Proses Pangan .Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi .
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada :
I. Dr. Ir. Sutrisno, M.Agr., sebagai dasen pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan. pengarahan, dan nasehat kepada penulis selama
menyelesaikan laporan skripsi ini.
2. Ir. l. Wayan Budiastra, M.Agr. dan Ir. Emmy Darmawati, MS., sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukan. pengarahan dan nasehat kepada
3. Bapak dan Ibu tersayang, yang telah banyak memberikan dorongan semangat dan
doa restu.
4. tセャャQ。ョォャゥ@ m。、セN@ Slisi. Yayan dall Tllii yallg Idah 1I1l'1I1hnikali h:lllilian dalalll
rangka menyelesaikan laporan skripsi ini.
5. Mas Febri dan Pak Anang yang telah banyak membcrikan masukan dan kritikan
selama menyelesaikan laporan skripsi ini.
6. Teman-temanku di Baitussabil dan Cendana yang telah memberikan bantuan dan
sem<1ngat.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempuma, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas laporan skripsi ini.
Akhimya, penulis mengharapkan agar laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukannya. Amiin.
Bogor, September 1997 Penulis
I-Ialaman
KA T A PENGANT AR ... ... ... ... i
DAFTAR lSi ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFT AR GAMBAR ... , ... " ... " ... , ... vii
DAFT AR LAMPlRAN " ... " ... " ... " ... ". ... ... ... ... x
1. PENDAHULUAN ... . A. LATAR BELAKANG ... . B. TUJUAN PENELITIAN ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A. BOT ANI MANGGIS ... 4
B. KOMPOSISI KIMIA DAN NILAI GIZI aUAH MANGGIS ... 5
C. SIFAT DAN KARAKTERISTIK RESPlRASI BUAH-BUAHAN ... 7
D. PENGEMAS POLYMER DAN MODIFIED ATMOSPHERE ... 9
E. PENDUGAAN KONSENTRASI 0, DAN CO, KESETIMBANGAN DALAM KEMASAN ... II III METODOLOGI PENELITIAN ... 15
A. WAKTU DAN TEMPA T PENELITIAN ... 15
B. BAHAN DAN ALAT ... 15
C. METODE PENELITIAN ... 16
I. PENGUKURAN LAW RESPIRASI ... 16
2. PENENTUAN KONSENTRASI GAS 0, DAN CO, OPTIMUM ... 17
3. PENENTUAN JENIS KEMASAN DAN PENDUUAAN KONSENTRASI KESETIMBANGAN DENGAN MODIFIED ATMOSPHERE ... 19
D. PENGAMAT AN ... 24
1. LAJU RESPIRASI ... 24
2. SUSUT BOBOT ... 24
3. UJI PERUBAHAN WARNA ... 25
4. UJI KEKERASAN ... 25
5. UJI ORGANOLEPTIK ... 25
E. RANCANGAN PERCOBAAN ... 26
1. IDENTIFlKASI FAKTOR ... 26
2. MODEL RANCANGAN ... 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28
A. PENGLJKURAN LAJU RESPlRASI ... 28
B. PENENTUAN KONSENTRASI GAS 0, DAN CO,OPTIMUM ... 32
I. PENGARUH KONSENTRASI GAS 0, DAN CO, TERHADAP SUSUT BOBOT MANGGIS ... 32
3. PENGARUH KONSENTRASI GAS 0, DAN CO, TERI IADAP
PERUBAHAN WARNA MANGGIS ... 38
4. PENGAltuH KONSENTRASI GA 0, DAN CO, TERI IADAP PENERIMAAN I'ANELIS (UJI ORGANOLEI'TIK) ... 42
C. PENENTUAN JENIS FILM KEMASAN ... 53
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. KESIMPULAN ... 64
B. SARAN-SARAN ... 66
DAFT AR PUST AKA ... 67
DAFT AR T ABEL
Halaman
Tabel I. Data ekspor buah manggis Indoncsia (1993-1990) ... .
Tabe! 2. Komposisi buah manggis dari tiap 100 gram buah
yang dapat dimakan ... ,. ... 6
Tabel 3. Permeabilitas bebcrapajenis film pcngcmas tcrhadap gas
0, dan CO, ... ,. II
Tabel4. Data hasil pengukuran berat manggis yang dapat dikemas dengan
luas kemasan Stretch Film 0.0355 m' pada suhu penyimpanan 5°C ... 57
Ilalaman
Gambar 1. Bagan alir pengukuran respirasi ... 17
Gambar 2. Bagan penentuan konsentrasi gas 0, dan CO, optimum ... 20
Gambar 3. Grafik pentuan jenis film kemasan ... 2 I Gam bar 4. Bagan penetuan jenis film kemasun dan pcndugaan konsentrasi kesetimbangan dengan model kemasan ... 23
Gambar S. Grafik laju respirasi 0, dan CO, manggis pad a suhu kamar ... 29
Gambar 6. Grafik laju respirasi 0, dan CO, manggis pada suhu I OuC ... 31
Gambar 7. Grafik laju respirasi
0,
dan CO, manggis pada suhu SoC ... 3 I Gambar 8.Perubahan susut bobot manggis selama penyimpanan suhu 10°C ... 34GambaI' 9.Pcrubahan susut bobot manggis sdama pcnyimpanan suhu S"C ... 34
Gambar 10.Perubahan kekerasan manggis selama penyimpanan suhu 10°C ... 37
Gambar II.Perubahan kekerasan manggis selama penyimpanan suhu SOC ... 37
Gambar 12.Grafik perubahan warna manggis pada suhu penyimpanan 10°C ... .40
Gambar 13.Grafik perubahan wama manggis pada suhu penyimpanan SoC ... 41
Gambar 14.Grafik hubungan antara wama dengan skala hedonik penampakan manggis pada suhu 10°C ... 45
Gambar IS.Grafik hubungan antara warna dengan skala hedonik penampakan manggis pada suhu SUC ... 46
Gambar 16.Kondisi manggis pada keadaan awal penelitian untuk suhu 10°C ... 47
Gambar 17.Kondisi manggis pada keadaan awal penelitian untuk suhu SoC ... 47
Gambar 18.Kondisi manggis setelah disimpan selama 6 hari pada suhu 10°C .... 48
Gambar 19.Kondisi manggis setelah disimpan selama 6 hari pada suhu 5°C ... 48
Gambar 20.Kondisi manggis sctelah disimpan sclama 12 huri pada suhu lonc ... 49
Gambar 21.Kondisi manggis setelah disimpan selama 12 hari pada suhu 5°C ... 49
Gambllr 22.Kondisi mallggis setelah disimpan selmlla 1 R hari pada suhll 1 O"C' ... 50
Gambar 23.Kondisi manggis setelah disimpan selama 18 hari pada suhu 5°C ... 50
Gambar 24.Kondisi manggis setelah disimpall selama 24 hari pada suhu 10°C ... 51
Gambar 25.Kondisi manggis setelah disimpan sclama 24 hari pada suhu 5°C ... 51
Gambar 26.Kondisi manggis setelah disimpan selama 30 hari pada suhu 10°C ... 52
Gambar 27.Kondisi manggis sete1ah disimpan selama 30 hari pada suhu 5°C ... 52
Gambar 28.Grafik Jenis film terpilih berdasarkan konscntrasi 0, dan CO,
optimum ... 54
Gambar 29.Perubahan konsentrasi 0, dan CO, manggis dalam kemasan
stretch film ... 56
Gambar 30.Perubahan konsentrasi 0, dan CO, manggis dalam kemasan LDPE . 56
Gambar 31.Grafik susut bobot manggis selama penyimpanan dalam kemasan .. 59
Gambar 32.Grafik kekerasan manggis selama penyimpanan dalam kemasan .... 59
Gambar 33.Kondisi manggis setelah disimpan selama 5 hari dalam kemasan
pada slllm 5°C ...... セゥ[ZZZZZZNセZNBNNNB@
...
60,t!",' . - " " , ""'"
/'
Nセ@r . , .'. ' : \
Nセ@ GN[セ@ -,!
1
セセ@ ZセL@
iI
.. :1/
viii NエセセGLMGLA@
,.' I
Gambar 35.Kondisi manggis setelah disimpan selama 15 hari dalam kemasan
Pada suhu 5°C ... 61
Gambar 36.Kondisi manggis setelah disimpan selama 20 hari dalam kemasan
pada suhu S"C ... 61
Gambur 37.Kondisi manggis sClclah disimpan scluma 25 hari dulum kcmasan
pada suhu 5°C ... , ... 62
Gambar 38.Kondisi manggis setelah disimpan selama 30 hari dalam kemasan
pada suhu 5°C ... 62
Gambar 39.Kondisi manggis setelah disimpan selama 35 hari dalam kemasan
pada suhu 5°C ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiranla. Data perubahan konsentrasi 0, dan CO, dalam stoples pada
pengujian laju respirasi manggis pada suhu kamar. ... 69
Lampiran I b. Data LajuRespirasi 0, dan CO, pada pengujian laju respirasi manggis pada suhu kamar (mg/kg-jam) ... 70
Lampiran2a. Data peru bah an konscntrasi 0, dan CO, dalam stories pada pengujian laju respirasi manggis pada suhu I DoC ... 71
Lampiran2b.Data Laju Respirasi 0, dan CO, pada pengujian laju respirasi manggis pada suhu IO°C(mg/kg-jam) ... 72
Lampiran3a. Data perubahan konsentrasi 0, dan CO, dalam stoples pada pengujian laju respirasi manggis pada suhu 5°C ... 73
Lampiran3b. Data penurunan konsentrasi 0, dan peningkatan konsentrasi CO, pada pengujian laju respirasi manggis pada suhu 5°C(ml/kg) ... 74
Lampiran4a. Tabel data susut bobot manggis pada suhu IOOC (%) ... 75
Lampiran4b. Tabel data susut bobot manggis pada suhu 5"C (%) ... 75
Lampiran5a. Tabel data uji kekcrasan manggis suhu 10"C (N/em') ... 76
Lampiran5b. Tabel data uji kekerasn manggis suhu 5°C (N/em') ... 76
Lampiran6a. Data hasil pengamatan perubahan warna manggis dengan Chromameter pada suhu penyimpanan I DoC ... 77
Lampiran7a. Data rata-rata hasil uji organoleptik manggis pada suhu
penyimpanan 10°C ... , .... 79
Lampiran7b. Data rata-rata hasil uji organoleptik manggis pada slIhu penyimpanan 5°C ... 80
Lampiran8a. Perubahan konsentrasi 0, dan CO, manggis dalam kemasan Stretch Film ... 81
Lampiran8b. Perubahan konsentrasi 0, dan CO, manggis dalam kcmasan LOPE ... 81
Lampiran9. Data uji susut bobot film kemasan (%) ... 82
LampiranlO. Data hasil kekerasan dalam kemasan (N/cm') ... 83
Lampiran II. Data rata-rata hasil uji organo1eptik manggis ... 84
Lampiranl2. Data hasil uji statistik susut bobot manggis ... 85
Lampiranl3. Data hasil uji statistik kekerasan manggis ... 87
Lampiran 14a.Data hasil uji statistik perubahan warna L manggis ... 89
Lampiranl4b.Data hasil uji statistik perubahan warna a manggis ... 91
LampiranI 4c.Data hasil uji statistik perubahan warna b manggis ... 93
I. PENDAHULUAN
A. LA TAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara penghasil tanaman hortikultura yang cukup
potensial. Perkembangan tanaman hortikultura seperti : buah-buahan, sayuran
dan tanaman hias di Indonesia sangat baik. Karena keadaan tanah dan iklim
Indonesia yang sangat baik untuk menghasilkan berbagai komoditas tersebut,
baik yang biasa ditanam di daerah tropis maupun sub-tropis. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa peluang Indonesia untuk mengekspor hasil tanaman
hortikultura cukup tinggi dan memiliki kecenderungan semakin meningkat. Salah
salu jenis buah yang mendominasi pasar ckspor Indonesia adalah buah manggis.
Data ekspor buah manggis Indonesia selama periode tahun 1993-1996 dapat
dilihat pada Tabel I.
Tabel I. Data ekspor buah manggis Indonesia (1993-1996)
Selama kurun waktu 5 tahun (1989-1993) telah terjadi peningkatan nilai
ekspor buah-buahan hampir lima kali, sedangkan untuk sayuran terjadi
peningkatan lebih dari dua kali (BPS, 1994), Tetapi nilai ekspor buah-buahan
dan sayuran tropika Indonesia masih rendah serta berada jauh di bawah
negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu sebabnya adalah penanganan pasca panen
yang masih sangat sederhana sehingga masalah mutu belum memenuhi
persyaratan ekspor akibat ketidakseragaman produk, nilai sanitasi dan kesehatan
yang kurang dan ketidakseragaman pasokan serta sifat komoditas hortikultura
sendiri yang umumnya mudah rusak (perishable), beragam, sebagian bersifat
musiman dan masih terpencar.
Seiring dengan peningkatan produksi maka diperlukan teknologi penanganan
pasca panen yang tepat diantaranya pengemasan, untuk mengurangi susut dan
mempertahankan mutu dan masa simpan sayuran dan buah-buahan. Selain aspek
pengemasan buah-buahan segar yang harus diteliti. juga sifat-sifat fisiologis
produk tidak boleh diabaikan sebelum menentukan kemasan. Semua produk
hortikultura segar terus melakukan proses respirasi setclah panen, sehingga akan
cepat men gal ami proses pematangan yang diikuti dengan cepat oleh proses
kerusakan.
Salah satu cara menghambat proses kerusakan buah-buahan segar adalah
penyimpanan pada suhu rendah yang dikombinasikan dengan teknik
3
dapat membcrikan lingkungan yang bcrbcda pad a buah-buahan yang disimpan
karena adanya laju perembesan 0, ke dalam kemasan dan CO, keluar kemasan.
Suatu perancangan kemasan polymer yang tepat dcngan menyeimbangkan
laju respirasi produk dan permeabilitas film dapat mencapai modified atmosphere
yang diinginkan dalam kemasan.
Komoditi manggis «(Jarcinia man)!.(}stana L.) mcrupakan salah satu buah
yang tumbuh di negara tropis, termasuk Indonesia. Walaupun manggis
I1lcrupakan buah yang sangat disukai konsull1cn bcrhagai l1l:gara, tctapi tcrmasuk
dalam golongan buah-buahan musiman yang dapat diperoleh hanya pada
bulan-bulan tertentu saja. Dalam rangka memenuhi permintaan di dalam maupun di
luar negeri, diperlukan perbaikan dalam penanganan pasca panennya terutama
cara pengemasan yang baik untuk memperpanjang masa simpannya.
B. TUJUAN PENELITIAN
Adupun tujuun duri pcnditian ini adalah :
I. Mempelajari karakteristik laju respirasi buah manggis pada berbagai kondisi
suhu penyimpanan
2. Menentukan konsentrasi gas 0, dan CO, optimum untuk kemasan MA
3. Menentukan jenis kemasan dan menduga konsentrasi kesetimbangan dengan
A. BOTANI MANGGIS
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah buni yang mempunyai
kulit buah tebal, namun mudah dipeeah, biji dengan berlapis daging yang
mempunyai rasa manis asam (Pantastieo, 1986). Buah yang berukuran kecil ini
mempunyai kulit berwarna eoklat, merah hingga keunguan bila telah matang dan
bergetah, semakin tua buah, getah semakin berkurang (Nuswamarhaeni et a!.,
1990). Sebagian besar kandungan kulit manggis adalah tannin dan xanthones.
Buahnya bulat dengan diameter 6 em dan di bagian dalamnya terdapat daging
buah manggis sebanyak 4 hingga 7 juring dengan ukuran yang berbeda-beda
(Martin, 1980). Nuswamarhaeni et a!., (1990) menyatakan bahwa jumlah juring
bisa diduga dari luar, yaitu dari jumlah eelah dan bagian dasar buah. Setiap
Juring dieirikan terdiri dari daging buah berwarna putih, lunak, manis dan segar.
Tiap juring bisa mengandung biji dan tidak berbiji, warna biji adalah eoklat
kehitaman.
Jika dilihat dari taksonominya, maka klasifikasi manggis (Rukmana, 1995)
adalah sebagai berikut :
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Klas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Dicotyledonae ( biji berkeping dual
Guttiferanales
Guttiferae
Garcinia
Garcinia mangos/ana L.
5
Tanaman manggis biasanya berbunga pada bulan Juli-Oktober, sehingga
buah yang masak (siap dipancn) lerjmli pad a bulan November-Marcl (Rukmana,
1995). Biasanya manggis sambungan/susulan mulai berbuah lima tahun setelah
ditanam. Jumlah buah pada tiap-tiap pohon diperkirakan meningkat sesuai
dengan bertambahnya umur lanaman, yaitu tahun ke-6 antara 40-60 buah, tahun
ke-7 antara 70-90 buah, tahun ke-g anlara 100-150 buah, tahun ke-9 antara
200-300 buah, tahun ke-IO antara 350-500 buah, dari tahun ke-15 antara 1000-1500
buah (Reza et aI., 1994).
B. KOMPOSISI KIMIA DAN NILAI GIZI BUA" MANGGIS
Komponen kimia terbesar dari buah manggis adalah air yaitu 83 persen.
Kalori yang dihasilkan oleh 100 gram daging buah manggis yang dimakan adalah
63 kalori, sebagian besar berasal dari karbohidral yang dikandungnya (Direktoral
Gizi Depkes R.I., 1981). Komponen protein dan Icmak yang dikandung sangal
kecil, demikian pula kandungan vitamin-vitaminnya. Buah manggis tidak
mengandung vitamin A, tetapi mengandung vitamin C dan vitamin B 1 meskipun
buah manggis, karena komposisi buah manggis yang miskin akan
vitamin-vitamin. maka buah ini tidak dapat dijadikan sumbcr vit"min yang potcnsial.
Komponen kimia dan nilai gizi buah manggis dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi buah manggis dalam 100 gram buah yang dapat dimakan
(gram)
Karbohidrat(gram)
I(mg)
Oepkes R.1. (1981)
h Daftar Komposisi Bahan Makanan, Bharata-Jakarta (1989)
Buah manggis 3-5 hari sebelum matang penuh (warna merah muda) dapat
tetap segar bila disimpan dalam ruangan atau tempat yang dingin. Pada kondisi
ruangan bersuhu 4°C-6°C dapat tetap segar sampai 49 hari, sedangkan pada suhu
[image:24.607.112.425.230.538.2]7
C. SIFAT DAN KARAKTERISTIK RESPIRASI BUAH-BUAHAN
Sclama pcnyimpanan. hllah-hllahall mClljalalli kchidllpall hdcrotropik
dengan menggunakan tumpukan makanan yang tcrsisa. Satu-satunya huhungan
yang masih terjadi antara buah-buahan dan Iingkungan adalah pertukaran gas.
dimana buah-buahan menggunakan 0, dari atmosphere untuk memproduksi CO,.
uap air dan zat-zat organik seperti ethylene dan 7.at-7.at pemocntuk aroma.
Respirasi merupakan sarana penyediaan energi yang sangat vital dibutuhkan
untuk mempertahankan struktur sel dan jalannya proses-proses biokimia.
Respirasi identik dengan kehidupan. Setiap organisme. organ dan sel bernapas
terus-menerus dalam seluruh peri ode hidupnya. Jika respirasi terhenti, pasokan
energi terganggu dan sebagai hasilnya struktur sel rusak. sehingga proses
pembusukan akan berlangsung.
Proses respirasi yang terjadi dalam buah-buahan dapat digambarkan sebagai
berikut:
- - - . ,
6C0
2+ 6H
20 + 674 kcal (energi)
Pada pcrsamaan diatas tcrlihat bahwa sumber utama pcnghasil encrgi adalah
glukosa. 8esarnya respirasi dapat ditentukan dengan menentukan jumlah
substrat yang hi lang, 0, yang diserap, CO, yang dikeluarkan, panas yang
dihasilkan dan energi yang timbul. Biasanya proscs respirasi yang terjadi pada
buah-buahan ini ditentukan dengan pengukuran lajLl pcnggunaan
0,
serta lajuSelama aktivitas respirasi, produk uk un mengalami proses pcmatangan yang
diikuti dengan cepat oleh proses pembusukan. Kecepatan respirasi produk
tergantung pada suhu penyimpanan dan ketersediaan oksigen yang dibutuhkan
untuk respirasi (Yang Yang ct. aI., 1986).
Laju respirasi adalah berat CO, yang dihasilkan pcrsatuan berat bahan pada
selang waktu tertentu dengan dimensi satuannya mgCO,lkg-jam. Kader dan
Saltveit (1989) menyatakan bahwa laju respirasi besarnya bervariasi tergantung
jenis komoditi dimana dengan pcngukuran 0, dan CO, dapat dievaluasi sitat
proses respirasi dari produk bersangkutan. Perbandingan CO, terhadap 0,
dinamakan kuosien respirasi (RQ). Kuosien respirasi berguna untuk mendeduksi
sifat substrat yang digunakan dalam respirasi, yaitu scjauh mana proses telah
terjadi. Nilai RQ akan meningkat dengan makin matangnya buah-buahan.
Peningkatan ini menyatakan hubungan antara proses respirasi dengan indeks
kematangan dari karakteristik fisiologi buah-buahan.
Winarno dan Wirakartakusumah (1979) mcnyatakan bahwa nilai RQ sama
dengan satu berarti dalam reaksi respirasi hanya glukosa yang dioksidasi. Jika
RQ sebesar 0.71 hanya lemak yang dioksidasi. Jika RQ sebcsar 0.8 hanya
protein yang dioksidasi, sedangkan antara 0.71 sampai I yang dioksidasi adalah
beberapa bahan.
Berdasarkan Iaju respirasinya buah-buahan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu klimaterik dan non kIimaterik. Pada keIompok kIimaterik, proses respirasi
9
klimaterik menurun. Pada buah-buahan klimaterik, proses respirasi selama
pematangan mempunyai pola yang sama yaitu I11cnunjukkan peningkatan CO,
yang mendadak. Sedangkan pad a buah-ouahan non klil11aterik, sctclah pancn
proses respirasi yang dihasilkan tidak mengalami peningkatan, tetapi Iangsung
turun secara perlahan-Iahan.
D. PENGEMAS POLYMER DAN "MODIFIED ATMOSPHERE"
Modified Atmosphere (MA) adalah suatu komposisi udara disekitar bahan
tersimpan yang dimodifikasi sehingga berbeda dengan komposisi udara
atmosphere. Perbcdaan komposisi uoara tcrscbut mllngkin disengaja ocngan
cara menambah atau mengurangi konsentrasi gas di dalam kemasan (MA aktif)
atau terbentuk akibat kegiatan respirasi dan mctabolismc bahan yang disimpan
(MA pasit).
Yang Yang et.a!., (1986) mengatakan bahwa Iaj u kegiatan respirasi
buah-buahan dan sayuran dapat diperlambat dengan menaikkan konsentrasi CO2 dan
menurunkan konsentrasi 02 dalam penyimpanan. Modifikasi gas sesuai dengan
hasil kegiatan respirasi buah-buahan dalam ruang penyimpanan akan
memperlambat proses pematangan.
Pengemasan memberikan keuntungan besar terhadap pemasaran
buah-buahan dan sayuran. Kesegaran, kerusakan yang Iebih sedikit. daya simpan Iebih
lama dan daya tarik dan kemudahan dalam penanganan adalah beberapa
Banyak faktor yang menguntungkan dalam penggunaan film kemasan plastik
untuk pengcmbangan Modified Atmosphere, an lara lain harga lilm kcmasan dan
kemudahan mcmpcrolehnya. Suhu. kclcmbaban. waklu, jcnis dan lebal film
merupakan faktor penyimpanan yang mempengaruhi lingkungan di dalam
kemasan. Selain itu, jenis dan jumlah atau berat prod uk juga mempengaruhi
kandungan 0, dan CO, dalam kemasan (Deily and Rizvy, 1981).
Kemasan plaslik mcmbcrikan lingkllngan yang hcrbcda pada hllah-buahan
dan sayuran yang disimpan karena adanya laju perembesan 0, ke dalam kemasan
dan CO, ke luar kemasan sehingga selama penyimpanan dalam kemasan plastik,
terjadi perubahan konsentrasi 0, dan CO, dimana konsenlrasi 0, cenderung
menu run dan konscnlrasi CO, mcningkal scbagai akibal dari kcgiatan rcspirasi.
Perubahan konsentrasi 0, dan CO, tcrscbUI dalam sualu saal akan mencapai
keadaaan kesetimbangan, dimana saat itu terjadi sedikit sekali atau bahkan tidak
ada perubahan konsentrasi 0, dan CO, Rusmono (1989) mengatakan bahwa
konsentrasi kesetimbangan gas 0, dan CO, dalam kcmasan stretch film dalam
mangkok polysterene pada suhu 15 "C adalah 7.6 % 0, dan 4.7 % CO,.
sedangkan pada suhu 20°C adalah 54.4 % 0, dan 5.25 % CO,.
Film plastik yang banyak digunakan dalam pengemasan saat ini adalah
polyetilene dengan kerapatan rendah. Bahan ini kuat, kedap air, tahan terhadap
zat-zat kimia dan murah. Sedangkan jenis film lain yang banyak digunakan
II
Polypropilene (PP). Permeabilitas jenis film pengemas dapat dilihat pada Tabel
3.
Tabel3. Permeabilitas beberapajenis film pengemas terhadap 0, dan CO2
E. PENDUGAAN KONSENTRASI GAS 02 DAN CO2 KESETIMBANGAN
DALAM KEMASAN
Laju pemakaian gas 0, dan terbentuknya gas CO, oleh bahan segar
dipengaruhi oleh konsentrasi kedua gas tersebut dalam atmosfer penyimpanan.
Perubahan dalam laju respirasi ini dapat diduga dengan persamaan berikut :
Laju pemakaian gas 0,
Ryl ·
=
ol.y + pl.Z + ql ... . . . . (I)Laju terbentuknya gas CO,
Rzi
=
di.y + ei.z +fi ... (2)untuk yi + 1 .:5 y .:5 yi ; zi .:5 z.:5 zi + 1 dan (i
=
1 ,2, ... , n)Keterangan :
z konsentrasi volumetrik CO, (%)
0, P
=
konstanta yang digllnakan lIntuk menduga kurva kOl1sumsi 0,(cc O,lkg. jam.%O,)
d,e
=
konstanta yang digunakan untuk menduga kurva terbcntuknya CO,(cc CO,/kg.jam.%CO,)
R
=
Laju pemakaian 0, atau terbentuknya CO, (cc/kg.jam)=
integer" dummy"q,f
=
konstanta untuk pendugaan kurva konsumsi 0, dan terbentuknyaCO, (cc/kg. jam)
Parameter bahan yang mempengaruhi perembesan 0, dan CO, adalah berat
bahan, laju respirasi dan volume bebas dalam kemasan (Daily dan Rizvi, 1981).
Dalam sistem bahan segar kesetimbangan massa dapat digambarkan secara
matematis dengan mengikuti persamaan dcferensial ordo pcrtama :
Laju perubahan konsentrasi 0,
dy S.Ky W.Ry
=
---
(ya-y) - ... (3)dt V V
Laju perubahan konsentrasi CO,
dz S.Kz W.Rz
=
(za-z) - ... (4)dt V V
dimana:
Ky
=
permeabilitas terhadap 0, (cc/m'. jam)Kz = penneabilitas terhadap
co,
(cc/m'-jam) Rz = laju terbelltuknya CO,(cc CO/kg. jam)S . = luas permukaan kemasan (m')
waktu (jam)
v
= volume be bas kcmasall (ee)W = bobot bahan yang dikemas (kg)
y = konsentrasi 0, dalam kemasan liap pengamatan (%)
Ya = konsentrasi 0, udara normal (%)
z = konscntmsi CO, dalam kcmasan tiap pcngamatan (,X.)
za = konsentrasi CO, udara normal (%)
Dari persaman(3) untuk laju respirasi konstan untuk 0, diperoleh :
Vdy
--- = S.Ky (ya-y) - W.Ry
dt
dy
Pada kondisi kesetimbangan: ---- = 0 ; y = y' dt
sehingga: S.Ky (ya-y') = W. Ry W.Ry y' = ya
-S.Ky
Pada kondisi mula-mula : yeO) = ya, pada t= 0
W -S.Ky.t!V
yet) = ya - ( I - e )
-S.Ky.t!Y
sehingga : yet) = y' + (ya-y) e ... (6)
Oengan cara yang sama untuk CO, uipcrolch :
W.Rz
z· = za + ...
S. Kz
-S.Ky.tN z(t) = z' + (za-z) e
dimana:
y' =konsentrasi kesetimbangan 0, yang diduga (%)
y(t)= konsentrasi 0, dalam kemasan sesaat yang diduga (%)
z' = konsentrasi kesetimbangan CO, yang diduga (%)
z(t)= konsentrasi CO, dalam kemasan sesaat yang diduga (%)
(7)
(8)
Persamaan (5) sampai (8) digunakan untuk menduga konsentrasi sesaat dan
kesetimbangan 0, dan CO,. l'enentuan permcabiltas film kcmasan dihitung
dengan mentransformasikan persamaan (5) dan (7). schingga diperoleh
persanlaan :
Permeabilitas film terhadap 0,
W.Ry
Ky= (9)
S [ya-y']
l'ermeabilitas film terhadap CO,
W.Rz
Kz= ... (10)
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan
HasH Pcrtanian (,(,PPI-IP), Laboraloriulll eョセイァゥ@ dan uセォャイゥヲゥォ。ウゥ@ l'erlanian
(EEP), Jurusan Mekanisasi Pertanian, Institut Pertanian Bogar dan Laboratorium
Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian dilakukan dari bulan April sampai bulan J uni 1997.
B. BAHAN DAN ALA T
Bahan yang digunakan adalah manggis yang diperolch dari kebun petani di
daerah Argapura, Majalengka. Buah dipetik pada tingkat kematangan optimum
(103 hari sejak pembungaan), warna merah semburat, kelopak masih hijau, cerah
segar dan seragam besarnya (Rukmana, I 995). Buah dipetik pada musim panen
bulan April sampai Mei 1997. Sedangkan bahan lainnya adalah vaselin, gas N,.
gas CO2 dan gas 02' Jenis kemasan plastik yang digunakan adalah kemasan
plastik Stretch Film dan LDPE.
Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain alat pengukur konsentrasi
gas yaitu Cosmotector type XP-314 untuk mengukur konsentrasi gas 0, dan
Cosmostector type XP-318 untuk mengukur konsentrasi gas CO2, stoples kaca,
selang plastik, penjepit, timbangan, cold storage untuk suhu penyimpanan 5°C
mengukur berat bahan, aerator untuk menambah gas 0,. Chromameter type
CR-200 untuk uji wanla serta alat uji kekerasan Force Gauge.
C. MET ODE PENELITIAN
Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi :
I. Pengukuran laju respirasi
2. Penentuan konsentrasi gas 0, dan CO, optimum
3. Penentuan jenis kemasan dan pendugaan konsentrasi kesetimbangan
dengan model kemasan
1. PENGUKURAN LAJU RESPlRASI
Manggis yang telah dicuci bcrsih ditimbang, lalu dilakukan sortasi
untuk memperoleh manggis segar. baik dan seragam. kemudian dimasukkan
dalam stoples yang berbeda. Stoples digunakan sebagai .. Respiration
chamber". Stoples ditutup rapat dengan vaselin antara tutup dan ulir kaca
untuk mencegah kebocoran, yakni mencegah masuknya 0, dan keluarnya
CO,. Untuk mengukur konsentrasi gas dibuat dua lubang pada bag ian tutup
stoples yang dihubungkan dengan selang plastik. Pengukuran dilakukan
dengan selang 6 jam dan 12 jam pada hari pertama selanjutnya setiap 24 jam.
Suhu penyimpan adalah 5 "C, 10 "C dan suhu ruang. Bagan alir laju rcspirasi
17
Penerimaan
Sortasi berdasarkan ukuran (manggis segar dan baik)
I
PencucianI
PenimbanganI
l
Penyimpanan dalam Stoples kacaI
I
Suhu 5'c
I
I
Suhu 10'c
I
Suhu RuanganPengukuran konsentrasi gas 0, dan CO, setiap 6 jam dan 12 jam pad!
[image:35.610.112.516.74.690.2]hari pertama dan schlDjlltnya sctiap 24 jam
2. PENENTUAN KONSENTRASI GAS 0, DAN CO, OPTIMUM
Hadi K. Purwadaria. Sutrisno dan Sumardi II.S. (1996) menerapkan
atmosphere terkendali untuk penyimpanan durian segar dengan komposisi
gas 0, dan CO, yang disarankan sebesar 5%
a,
dan 5% CO, pada suhu 5"c.
Buah manggis dengan durian memiliki beberapa persamaan diantaranya
kondisi penyimpanan dingin sebesar 39-42 "I' dan kelcmbaban sebesar 85-90
(Pantastico, \989). Maka penentuan konsentrasi gas 0, dan CO, optimum
dilakukan pada 4 tarar sclang konscntrasi yaitu : a) 5-S'Y.. 0, dan 10-12°/'.
CO" b) 5-8% 0, dan 3-5% CO" c) \0-12% 0, dan 5-8% CO, dan d) 21% 0,
dan 0.03% CO, (udara normal) sebagai kontrol. Taraf yang digunakan untuk
suhu penyimpanan adalah 5 ·C dan 10 ·C dan masing-masing taraf suhu dan
konsentrasi dikombinasikan satu sam a lain.
Masing-masing stoples diisi manggis yang telah ditimbang, lalu ditutup
rapat. Gas 0, yang ada dalam wadah (21 %) dikeluarkan dengan menambah
gas N2 sampai taraf konsentrasi yang diinginkan, sedangkan gas CO, da1am
wadah (0.03%) ditambah dcngan mcmasukkan gas CO, melalui sclang
plastik sampai taraf konsentrasi yang ditentukan. Kandungan 0, dan CO,
diukur melalui selang plastik. Sctclah gas
0,
mcncapai batas maksimum danCO, sudah mencapai minimum, penambahan dan pengurangan gas
19
Pengendalian konsentrasi gas oセ@ dan CO, ini dilakukan dua hari sekali
untuk mencegah kelebihan atau kekurangan gas 0, dan CO,.
Masing-masing perlakuan pada berbagai konsentrasi dan suhu dilakukan 2 kali
ulangan.
Pengamatan mutu dilakukan pada keadaan awal, penyimpanan hari ke-6,
ke-12, ke-18, ke-24 dan keadaan akhir yang meliputi susut bobot, uji
perubahan warna, uji kekerasan dan uji organoleptik yang terdiri dari
penampakan daging buah, warna, aroma dan rasa buah manggis. Bagan alir
penentuan konsentrasi gas
0,
dan CO, optimum dapat dilihat pada Gambar 23. PENENTUAN JENIS KEMASAN DAN PENDUGAAN KONSENTRASI KESF.T1MBANGAN DENGAN MODEL KEMASAN
Penentuan jenis kemasan dilakukan dengan metode grafik, yaitu dengan
memplotkan konsentrasi 0, dan CO, optimum yang telah diperoleh pada
penelitian sebelumnya ke dalam grafik penentuan jenis kemasan hasil
penelitian Gunadnya (1993), dimana garis yang melalui daerah MA
menunjukkan bahwa film terse but coeak sebagai pengemas bahan. Dengan
mengetahui jenis film yang digunakan maka akan dipcroleh nilai
permeabilitas film kemasan terse but. Grafik untuk menentukan Jems
Penerimaan
I
Sortasi berdasarkan ukuran (manggis segar dan baik)Pencllcian
I
PenimbanganI
I
Penyimpanan dalam Stoples kaca pada sllhll 5 "C dan 10 "CPengaturan konsentrasi gas 0, dan CO, optimum
Konscntrasi A: 5-8% 0, dan 10-12% CO,
Konsentrasi B : 5-8% 0, dan 3-5% CO,
Konscntrasi C : 10-12% 0, dan 5-8% CO,
Konsentrasi D : 21 % 0, dan 0.03% CO,
Pcngcndalian konscntrasi sctiap dua hari
Pengamatan mutu pada kcadaan awal, hari kc-6, hari kc-12,
hari ke-18, hari ke-24 dan keadaan akhir meliputi:
SUSllt bobot , Vji warna,Vji kckcrasan dan Vji Organolcptik
21
21 セMMMMMMイMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMML@
18
-セ@
セ@
'"
15"0 V) セ@ .2 "0 c: 0 .Q
....
12.'"
セ@ V) セ@ Stretch-
c: Q) V) 9 c: 0 セ@ 63 Polietilen densitas
rendah
o
() 3 () 12 15 18 21
KONSENTRASI OKSIGEN (,Yo.)
-'
Perhitungan berat bahan dan luas permukaan transmisi dapat dilakukan
bcrdasarkan konscntrasi 0, dan CO, optimum yang dipcrolch schclumnya.
Persamaan teoritis yang digunakan adalah modifikasi dari persamaan (9) dan
(10), dengan syarat laju respirasi dianggap tetap, yaitu :
Ky. W. Ry ,untuk 0, S(ya-y)
Kz W . Rz ,untuk CO,
S(Z-za)
Setelah diperoleh jenis film yang scsuai. scIanjutnya dibandingkan
dengan film lain. Sebagai pembanding, digunakan satu jenis film lain yang
mcmiliki permcabilitas bcrbeda.
Model kemasan yang digunakan yaitu mangkok styrofoam yang
dibungkus dengan film pengemas dengan berbagai permeabilitas. Model
kemasan jenis mangkok ini, dilubangi pada bagian bawah styrofoam dan
dihubungkan dengan selang plastik. Kemasan yang tclah berisi manggis
disegel dengan selotip dan selang plastik ditutup vasclin dan dijepit dengan
alat penjepit untuk mencegah kcbocoran gas. Manggis yang telah dikemas
disimpan pada suhu 5
°c.
Pengamatan mutu dilakukan terhadap kekerasan, susut bobot dan uji
organoleptik yang dilakukan pada keadaan awal dan setiap 5 hari selama
kurang lebih 35 hari, sedangkan perubahan konscntrasi
0,
dan CO, dalamkemasan diukur dengan cara melakukan pengamatan setiap hari sampai
23
pendugaan konsentrasi kesetimbangan dengan model kemasan dapat dilihat
pada Gambar 4.
I
I'encnmaanI
J
I
Sortasl berdasarkan ukuran(manggls scgar (Jan balk)J
Il'cnCUCl3n
I
J
ll'cmmbangan
I
Il'encntuan Jcms 111m
I
I'cngcmasan dalam : a. Plastik terpilih
b. 1 plastik pcmbanding Penyimpanan pad a suhu 5 ·C
Pengukuran konscntrasi 0, dan CO, sctiap 24 jam sampai kcsctimbangan
Pengamatan mutu dilakukan pada kcadaan awal, hari ke-5, ke-lO, ke-15, ke-20, ke-25, ke-30 dan keadaan akhir meliputi :
a. Susut Hobot b. Uji Kckcrasan
c. Uji Organoleptik
D. PENGAMATAN
Pengamatan mutu bahan yang disimpan meliputi laju respirasi, susut bobot,
uji warna, uji kekerasan dan uji organoJcplik.
). LAJU RESI'IRASI
Laju respirasi manggis pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan
rumus Nugroho (1995). Persamaannya sebagai berikut :
dx 1000 M V
R I = - ---dt 100 22.4 W (T/271.IS)
dx 1000 M V
R2=
dt 100 22.4 W (T/273.IS)
dimana:
R laju respirasi (mg/kg-jam)
x
=
konsentrasi volume gas dalam chamber (%)M
=
berat molekul (kg/mol)V
=
volume bebas" respiration chamber" (ml)t
=
waktu pengamatan (jam)W
=
berat produk (kg)T = suhu pengamatan ( K)
22.4(l/mol) menyatakan besarnya volume udara pada suhu O°C dan
tekanan I Atm
Subskrip I dan 2 masing-masing menyatakan gas 0, dan CO,
2. SUSUT BOBOT
Susut bobot dapat dicari dengan menimbang bahan-bahan yang telah diuji
25
penyimpanan. Alat yang digunakan adalah neraca merk Mettler. Persamaan
untuk menghitung susut bobot adalah :
a -b
Susut bobot"" x 100% a
dimana: a
=
berat awal bahanb
=
berat akhir bahan3. UJI PERUBAHAN WARNA
Pengukuran perubahan kulit manggis dilakukan dengan menggunakan
alat Chromameter type CR -200, dengan canl mencmpclkan alat sensor pad a
permukaan manggis dan menembakkan sinar pada kulit manggis bagian
pangkal dan ujungnya.
4. UJI KEKERASAN
Kekerasan manggis diukur dengan menggunakan alat uji kekerasan Force
Gauge. Manggis yang akan diukur kekerasannya dikenakan pada alat, lalu
dilakukan penekanan sampai bahan yang diuji sudah patahlbelah, yang
diperlihatkan oleh angka digital yang tertera tidak berubah lagi.
S. UJI ORGANOLEPTIK
Uji yang digunakan adalah uji hedonik (kesukaan). untuk mengetahui
penenmaan konsumen terhadap manggis hasil penylmpanan. Untuk
menentukan konsentrasi 0, dan CO, optimum parameter yang digunakan
Sedangkan untuk membandingkan jenis film kemasan terpilih dengan
film kemasan lain digunakan parameter yang sama yaitu : penampakan daging
buah, warna, aroma dan rasa buah manggis. Skala kcsukaan yang digunakan
adalah : I (sangat tidak suka). 2 (tidak suka). :l (hiasa). 4 (suka) dan 5 (sangat
suka).
E. RANCANGAN PERCOBAAN
1. IDENTIFIKASI FAKTOR
Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 jenis, yaitu
percobaan lama penyimpanan, suhu penyimpanan dan kombinasi konsentrasi
gas 0, dan CO,.
a. Lama penyimpanan
L I = Lama penyimpanan 0 hari
L2 = Lama penyimpanan 6 hari
L3 = Lama penyimpanan 12 hari
L4 = Lama penyimpanan 18 hari
L5 = Lama penyimpanan 24 hari
L6 = Lama penyimpanan 30 hari
b. Sullll pcnyimpanan
TJ = Penyimpanan pada suhu 5 "C
T2 = Penyimpanan pada suhu 10"C
c. Kombinasi konsentrasi gas 0, dan CO,
PI
=
Konsentrasi 5-8% 0, dan 10-12% CO,27
P3 = Konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO,
P4
=
Konsentrasi 21% 0, dan 0.03% CO,2. MODEL RANCANGAN
Rancangan percobaan yang digunakan untuk mcncntukan kombinasi
-konsentrasi 0, dan CO, optimum adalah rancangan faktorial acak lengkap
dengan rancangan dasar RAL dengan ulangan sebanyak dua kali. Model yang
digunakan adalah :
Yijkl
=
11 + Li + °lj + Pk + LTij + LPik + LTPijk + e(ijk)l dimana:Yijkl セ@ Nilai hasil pengukuran akibat perlakuan lama pcnyimpanan ke-i,
suhu penyimpanan ke-j, konsentrasi gas tarafke-k pada ulangan
ke-l
11 = Nilai tcngah
Li = Pengaruh lama penyimpanan ke-i (i=l ,2.3,4,5,6) Tj = Pengaruh suhu penyimpanan ke-j (j= I ,2)
Pk = Pengaruh konsentrasi ke-k (k=I.2.3,4)
LTij = Pengaruh interaksi lama simpan ke-i dan suhu ke-j
LPik Pengaruh interaksi lama simpan ke-i dan konsentrasi gas ke-k
TPjk = Pengaruh interaksi suhu kc-j dan konscntrasi gas ke-k
L TPijk = Pengaruh interaksi lama simpan ke-i. suhu kc-j dan konsentrasi
gas ke-k
e (ijk)l = Pengaruh sisa perlakuan lama simpan ke-i, suhu penyimpanan
A. PENGUKURAN LAJU RESPIRASI
Pengukuran laju rcspirasi dilakukan karcna laju rcspirasi mcrupakan salah
satu parameter yang dibutuhkan untuk menduga konsentrasi 02 dan CO,
kesetimbangan di dalam kemasan film. l'enurunan laju O2 dan CO2 merupakan
suatu tanda bahwa buah manggis mengalami respirasi. Proses respirasi
tergantung pada suhu penyimpanan. dimana scmakin tinggi suhu pcnyimpanan
proses respirasi berlangsung lebih cepa!. Data hasil pengukuran laju respirasi
disajikan dalam Lampiran 1-3 .
. Penentuan laju respirasi diJakukan dengan mengukur pcrubahan laju O2 dan
CO2 berdasarkan selang Waktu tertentu.
Berdasarkan laju respirasinya buah-buahan dan sayuran dikelompokkan
meluadi dua yaitu klimaterik dan non klimaterik. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pol a respirasi buah manggls termasuk kategori non
klimaterik, karena penurunan laju O2 dan CO,, baik pada suhu kamar, suhu IOoC
maupun suhu SoC terjadi secara perlahan-lahan.
Dari Gambar 7 sampai 9 mcnunjukkan bahwa bcrkurangnya laju O2 dan
bertambahnya laju CO2 pada suhu 1 QOC dan SoC lebih lambat dibandingkan
perubahan laju O2 dan CO2 pada suhu kamar. Penyimpanan buah manggis pada
suhu kamar menunjukkan bahwa konsentrasi
0,
mengalami perubahan dari 21 %29
17.31 mglkg-jam. Sedangkan konsentrasi CO, berubah dari 0.03% menjadi 39.3%
setelah disimpan selama 144 jam dengan laju produksi CO,-nya sebesar 47.7
mglkg-jam, dengan nilai RQ rata-rata sebesar 2.8.
e-
..
....
'"
Id,
セ@ 'iii I!'Q.
..
..
a: セ@ .;;-..J 140 120 100 80 60 40 20 00 6 12
-+-laju Respirasi 02
___ Laju Rasplra.1 CO2
24 48 72 96 120 144
Lama Penyimpanan(jam)
168
Konsentrasi 0, manggis yang disimpan pada suhu lOoC berubah dari 21 %
menjadi 13.5% setelah disimpan selama 288 jam dengan laju konsumsi 0,
sebesar 3.46 mglkg-jam. Sedangkan konsentrasi CO, mengalami perubahan dari
0.03% menjadi 13% setelah disimpan selama 360 jam dengan laju produksi
CO,-nya sebesar 6.41 mg/kg-jam, dengan nilai RQ rata-rata sebesar 0.72.
Pada penyimpanan manggis suhu 5°C konsentrasi 0, berubah dari 21 %
menjadi 10.5% setelah disimpan selama 480 jam dengan laju konsumsi 0,
sebesar 2.74 mg/kg-jam. Sedangkan konsentrasi CO, bcrubah dari 0.03%
menjadi 13% selama 408 jam dengan laju produksi CO,-nya sebesar 6.38
mglkg-jam, dengan nilai RQ rata-rata sebesar 0.78.
Nilai RQ untuk manggis pada pcnyimpanan suhll kumur nilainya lebih besar
dari satll yaitu 2.8. Hal ini menunjukkan bahwa yang digunakan dalam reaksi
respirasi adalah suatu substrat yang mengandung oksigen, yailu asam-asam
organik, sedangkan pada penyimpanan suhu 10°C dan 5°C, nilai RQ untuk
manggis berada pada selang anlara 0.71 sampai 1 yaitu 0.72 dan 0.78.
Berdasarkan hasil penelitian Winarno dan Wirakartakusumah (1979), bahwa nilai
RQ antara 0.71 sampai I berarti dalam reaksi respirasi yang dioksidasi adalah
31
35
30
r
⦅]⦅[]iセセr・ウーャイ。Uゥ@ 02: ____ Laju Respirasi CO2
I ..
E
..
25',.
'"
20o!!
'"
.5.
15'iii
セ@
'c,
..
10セ@ セ@ 5 j 0 -5
Lama Penyimpanan (jam)
Gambar 6, Grafik laju respirasi O2 dan CO2 manggis pada suhu 10°C
45
- - -.. "
.. -,---,---
MNMMMM[MセN@ lセェMセ@ r・セゥBーゥイ。ウイ@ 0240
, _ _ Laju Respirasi CO2
E
..
35',.
30'"
o!!
'"
25§.
'iii 20
セ@ 'c, 15
..
セ@ 0: セ@'"
oJ 10 50
0 12 48 96 144 192 240 288 336 384 432 480
Lama Penylmpanan (jam)
-
[image:49.612.74.537.86.686.2]B. PENENTUAN KONSENTRASI GAS 0, DAN CO, OPTIMAL
1. Pengaruh Konsentrasi Gas 0, dan CO, Terhadap Susut Bobot Manggis
Hasil pengamatan susut bobot buah manggis memperlihatkan peningkatan
selama penyimpanan baik pada suhu 10°C maupun pada suhu 5°C.
Peningkatan pada suhu 10°C lebih besar dibandingkan suhu SoC. Susut bobot
selama penyimpanan ini sebagian besar disebabkan oleh transpirasi dan
sebagian kecil oleh respirasi yang mengubah gula menjadi CO2 dan H20
(Soesarsono, 1981). Hasil pengamatan susut bobot disajikan pada Lampiran4
.dan grafik perubahan susut bobot manggis disajikan pada Gambar 8 dan 9.
Persentase susut bobot terkecil manggis yang disimpan pada suhu 10°C
terjadi pada konsentrasi 10-12% O2 dan 5-8% CO2 yaitu sebesar 1.021 % dari
berat awal dengan lama penyimpanan 30 hari. Penyimpanan suhu 5°C, susut
bobot terkecil juga terjadi pada konsentrasi 10-12% O2 dan 5-8% CO2 yaitu
sebesar 0.899% dari berat awa!. Sedangkan susut bobot tertinggi baik pada
suhu 10°C maupun SoC terjadi pada konsentrasi 21 % O2 dan 0.03% CO2
(kontrol) sebesar 8.583% dan 7.823% dari berat awa!.
Pada penyimpanan suhu 5°C, susut bobot yang terjadi relatif lebih kecil
dibandingkan dengan yang disimpan pada suhu 10°C. Hal ini sesuai dehgan
pendapat Soedibyo (1979) yang mengatakan bahwa penyimpanan suhu rendah
33
lambat, akibatnya ketahanan simpannya cukup panjang dengan susut bobot
minimal. mlllll haik dan rasaran Idar linggi.
Berdasarkan hasil analisis kcscragaman dipcrolch bahwa lama simpan dan
konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap susut bobot manggis.
Sedangkan suhu penyimpanan tidak bcrpengaruh nyata tcrhadap susut bobot
manggis. Penyimpanan dengan konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO,
mcmiliki rata-rata perscntasc susul bobot tcrkccil mcskipun hasil uji lanjut
LSD baik pada selang kepercayaan 1% maupun 5% menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan antara perlakuan A, 13 dun C, IClapi pcrlakuan A, 13 dan C
berbeda nyata dengan perlakuan D (kontrol). Berdasarkan hasil uji lanjut
LSD dengan selang kepercayaan 1% pada lama simpan mcnunjukkan ba)1wa
antara lama simpan 6 dan 12 hari tidak ada perbedaan, begitu juga lama
simpan 18 dan 24 hari scrta 24 dan 30 hari. Scdangkan pada selang
kepercayaan 5%, hanya lama simpan 6 dan 12 hari yang tidak ada perbedaan
nyata. Data hasil uji statistik susut bobo! buah manggis disajikan pada
. : rc.
セ@
_ _ _セN@ MMLセセ⦅ZセセセG@
セM]BRGZGMZMセBcGセBW⦅セセセBGZBBBセBGcoBBェWゥGMMMMMMセGMGMMMMセMMMMMBMMBMBMGMM
7 _ _ 10-12% 02 & 5-8% CO2
t:. 6
i
--+- 21 % 02 & 0.03% CO2'0 - - - -セMMMMMMM
.D
o 5
III
Ii 4
c
セ@ 3 c
セ@
Q. 2
6 12 18 24
Lama Penylmpanan (hari)
30
Gambar 8. Perubahan susut bobot manggis selama penyimpanan suhu IO'C
8
7
6
i!
::=
セZセ@ セセ@ セ@ Q[N[セセセイMMᄋᄋMMMMMMMMMMMMMMMMM---+- 10-12% 02 & 5-8% CO2
--0<-21% 02 & 0.03% CO2
- - - !
-
0 5.D
0
III 4
c
..
c セ@ 3 セ@ セ@ c..
2Q.
18 24 30
lama Penyimpanan (hari)
35
2. Pcngaruh Konscntrasi Gas 0, dun CO, Tcrhadup Kckcrusan Manggis
Kekerasan manggis diukur dengan menggunakan Force Gauge. Pada
buah manggis kekerasan merupakan salah satu indikasi kerusakan artinya
semakin keras kulit buah maka dikatakan semakin rusak dan tidak disukai.
01eh karena itu penyimpanan modified atmosphere dengan mengatur
konsentrasi diharapkan dapat mcmpcrtahankall kccmpukallllya.
Kekerasan manggis yang disimpan pada konsentrasi gas penyimpanan
yang berbeda temyata mengakibatkan kekerasan yang berbeda, dimana seeara
umum perubahan kekerasan men gal ami kenaikan. Hasil uji kekerasan
disajikan pada Lampiran 5.
Peningkatan nilai kekerasan disebabkan oleh penguapan air. Air sel yang
menguap menjadikan sel meneiut sehingga ruang antar sel menyatu dan zat
pektin menjadi saling berikatan. Se1ain itu kenaikan kekerasan juga dapat
disebabkan mengeringnya getah yang banyak terdapat pada bagian kulit
manggis.
Pada suhu penyimpanan lOoe, rata-rata nilai kekerasan dari semua
perlakuan konsentrasi 0, dan CO, mengalami kenaikan. Perubahan kekerasan
terkeeil terjadi pada konsentrasi 0, 10-12% dan CO, 5-8% yaitu mengalami
peningkatan dari 14.05 N/em' menjadi 20.54 N/em' setelah disimpan selama
30 hari. Sedangkan pada penyimpanan dengan konsentrasi 02 21 % dan CO,
keadaan awal rata-rata 13.47 N/cm' menjadi 22.87 N/cm' setelah disimpan
selama 30 hari.
Sedangkan suhu penyimpanan 5"e, dari semua perlakuan konsentrasi 0,
dan CO, yang dibcrikan tcrnyata mcngalami pcningkatan. Pcningkatan
terkecil terjadi pada konsentrasi 0, 10-12% dan CO, 5-8% dari keadaan awal
rata-rata 11.80 N/cm' berubah menjadi 19.46 N/cm' setclah disimpan selama
30 hari. Pada penyimpanan dengan konsentrasi 0, 21 % dan CO, 0.03%
mengalami peningkatan kekerasan tcrtinggi. Kckcrasan berubah dari keadaan
awal rata-rata 13.97 N/cm' menjadi 21.90 N/cm' setelah disimpan selama 30
hari.
Dari Gambar 10 dan II terlihat bahwa peningkatan kekerasan manggis
yang disimpan pada suhu 10'C lebih cepat dibandingkan manggis yang
disimpan pada suhu 5'C. Hal ini disebabkan karena pada penyimpanan suhu
lebih rcndah akan mcnghambat laju pcrubahan protopcktin, laju pcnguapan air
dan juga menghambat aktivitas enzim.
Berdasarkan hasil analisis kcscragaman tcrnyata lama Slmpan serta
konsentrasi 0, dan CO, berpengaruh sang at nyata (P<O.O I) terhadap
kekerasan manggis. Sedangkan suhu penyimpanan tidak berpengaruh nyata
terhadap kekerasan manggis. Hasil uji statistik disajikan pada Lampiran 13.
Dari hasil uji lanjut LSD baik pada selang kepercayaan 1 % maupun 5%,
ternyata konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO, mcrupakan komposisi terbaik
37
25
20 N
E
!,! 15
!.
c:
..
VI 10I! J
:!
5 -+-5-8% 02 & 10-12% CO2 ___ 5-8% 02 & 3-5% CO2- 6 -10-12% 02 & 5-8% CO2 -lI<-21% 02 & 0.03% CO2 0
0 6 12 18 24 30
Lom a Pe nylm po non (hori)
Gambar I D. Perubahan kekerasan manggis selama penyimpanan suhu I DOC
25 __ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセMMセ@
20f
[ZZZZZセセ@
QQUセ@
j
10:!
5 セMMMMMMMM
_ _ 5-8% 02 & 10-12% CO2 ___ 5-8% 02 & 3-5% CO2
- 6 -10-12% 02 & 5-8% CO2 -lI<-21% 02 & 0.03% CO2
______ ______________________________
o
6 12 18 24 30Lama Penylmpanon (horl)
[image:55.605.92.508.140.344.2] [image:55.605.110.476.397.615.2]3. Pengaruh Konscntrasi Gas 0, dan CO, Tcrhadap Pcruhahan Warna Manggis
Warna buah merupakan salah satu ukuran mutu atau kualitas buah. bila
warnanya kurang baik maka nilainya juga berkurang karcna kurang menarik
konsumen. Dalam penelitian ini, warna buah manggis diukur dengan
menggunakan Chromameter type CR-200. Sistem notasi warna dinyatakan
dengan menggunakan sistem Hunter, yang dicirikan dengan 3 parameter yaitu
L, a dan b. Nilai L mcnyatakan kcccrahan (cahaya pantul yang mcnghasilkan
warna akromatik putih, abu-abu dan hitam), mempunyai nilai dari 0 (hitam)
dan 100 (putih).
Nilai a menyatakan warna kromatik campuran merah hijau dengan nilai
+a dari 0 sampai 100 untuk warna merah dan -a dari 0 sampai -80 untuk
warna hijau. Sedangkan nilai b menyatakan warna kromatik campuran biru
kuning dengan nilai +b dari 0 sampai 70 untuk warn a biru dan nilai -b dari 0
sampai -70 untuk warna kuning (Sockarto, 1985).
Hasil anal isis keseragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama simpan
bcrpengaruh sangat nyata tcrhadap pcrubahan nilai L buah manggis baik pad a
suhu 10°C maupun SoC. Sedangkan perubahan nilai a dan b tidak
berpengaruh nyata, baik pada perlakuan suhu penyimpanan maupun
konsentrasi. Data hasil pengamatan dan uji statistik perubahan warna buah
39
Dari Gambar 12 dan \3 terlihat bahwa peru bah an warn a buah manggis
yang disimpan pada suhu SoC mempunyai nilai L dan b yang cenderung lebih
tinggi, sehingga wamanya lebih cerah dibandingkan manggis yang disimpan
pada suhu 10°C. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi pencoklatan dari
poliphenol menjadi hidroksi quinon dengan bantuan enzim phenol oksidase
-' :! Z
'"
セ@
•
:! Z 35 30 25 20 15 10--+-5-8% 02 & セヲRE@ C02--"::"= UセXEMo。SセUE@ 002
5 --*-10-12% 02 & 5-8% CO2 ___ 21% 02 & 0.03% 002
0
0 6 12 18 24 30
Lama Penyimpanan (hari)
7
6 セ@
5 4 3 2 1 0 0 14 12 10 8 6 4 2 0 0
,
j--+--+-5-8% 02 &10'12% 10-12% 02 & 5-8% CO2 ___ 21 CO2' セUM。E@ % 02 PRFSMUEMセ@ & 0.03% CO2
6 12 18 24
Lama Penylmpanan (hari)
セN@ . 5-8%"02&10:."12% CO2
::::: 10-12% 02 & 5-8% CO2
6 12
5-8% 02 & 3-5% CO2
:::::21% 02 & 0.03% CO2
18 24
Lima Penylmpanan (ha,l)
30
[image:58.603.115.455.113.639.2]30
40 35
30 25
-'
:! 20
Z 15
10
5 イセNZNK]LMM。E@: -.-10-12% 02 & 5-8% CO2 _ _ 21% 02 02&10-12% CO2 ___ 5-8% 02 & 3-5% CO2 & 0.03% CO2 0
0 6 12 18 24 30
Lama Penylmpanan (hari)
10
8
.a 6
J--:!
z
42
!-.
sZXセLoZcQREcPR@ _____ 5-8%-02 ョZUEcゥZjtセ@: -.-10-12% 02 & 5-8% CO2 ___ 21% 02 & 0.03% CO2
0
0 6 12 18 24 30
Lama Penyimpanan (hari)
12 イMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセ@ 10
8
"
'if 6
'"'
z 4
2
0
r
ZNZZN[ZNNNZセウZセ。E@ 02 & 10-12% CO2 ___ 5-8% 02 & 3-5% CO2- . - 10-12% 02 & 5-8% CO2 _ _ 21 % 02 & 0.03% CO2
L - _
0 6 12 18 24
Lama Penylmpanan (harl)
30
(}ambar 13. Grafik perubahan warna manggis pada suhu penyimpanan SoC
4. Pengaruh Konsentrasi Gas 0, dan CO, Terhadap Penerimaan Panelis (Uji Organoleptik)
Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui· penilaian secara subyektif
dalarn memilih perlakuan optimum yang hasilnya dibandingkan dengan hasil
pengujian mutu secara obyektif. lJji penerimaan panclis dilakukan 6 tahap
yaitu pada hari ke-O, ke-6, ke-12, ke-18, ke-24 dan hari ke-30. Uji
organoleptik yang dilakukan meliputi penampakan daging buah, warna, aroma
dan rasa pada suhu penyimpanan 1 DoC dan 5°C. Semakin tinggi nilai yang
diberikan semakin tinggi juga tingkat pcncrimaan panclis. Data hasil uji
organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 7.
Berdasarkan hasil uji organoleptik pada manggis menunjukkan bahwa
panelis masih menyukai penarnpakan daging buah manggis yang disimpan
sarnpai hari ke-30 dengan konsentrasi 10-12% 0, dan 5-8% CO" baik pada
suhu penyimpanan 10°C maupun 5°C dengan nilai masing-masing 2.7 dan 3.0.
Nilai terendah diperoleh pada konsentrasi 21 % 0, dan 0.03% CO, (kontrol)
yaitu 2.2 baik pada suhu 10°C maupun SoC.
Tidak berbeda dengan penilaian warna buah, aroma dan rasa, pane1is juga
selalu memberikan nilai tertinggi untuk penyimpanan dcngan konsentrasi
10-12%
0,
dan 5-8% CO, baik pada hari ke-6, ke-12, ke-18, ke-24 maupun harike-30.
Manggis yang disimpan pada konsentrasi 21 % O2 dan 0.03% CO, (udara
43
dibandingkan konsentrasi lain dan hanya bertahan sampai hari ke-24. Hal ini
disebabkan adanya cfek fisiologis akibal lranspirasi dan rcspirasi yang
berlangsung terus menerus tanpa hambatan sehingga menstimulir
perubahan-perubahan kimia yang mengarah pada pembusukan.
Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan. dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi 10-12% O2 dan 5-8% CO, adalah kosentrasi terbaik, dengan nilai
tertinggi pada uji organoleptik berarti mempunyai tingkat kesukaan yang lebih
besar dibandingkan konsentrasi lain. Sedangkan penyimpanan disarankan
menggunakan suhu 5°C, karena ni lai yang dipcrolch Ichih tinggi dihandingkan
suhu 10°C.
Hasil penelitian ini, apabila dibandingkan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan Rukmana (1995) pada buah manggis menunjukkan bahwa
masih terdapat kekurangannya, terutama dalam memperpanjang umur simpan
buah manggis pada kisaran suhu yang sarna yaitu 5°C. Hal ini disebabkan
perbedaan umur panen buah manggis yang dipakai. dimana pada penelitian ini
menggunakan manggis dengan kematangan optimum sedangkan penelitian
Rukmana menggunakan buah manggis 3-5 hari sebelum matang penuh (warna
merah muda). Selain itu penelitian Rukmana tanpa melalui uji mutu, baik uji
kekerasan, susut bobot, warna maupun uji organoleptik yang dilihat hanya
Faklor lain yang mcmpcngaruhi ulllur simpan buah manggis paua
pcnclitian ini aualah kurang tcpalnya dulul11 pCllcntllan 4 taral' sclung
konsentrasi yang digunakan untuk penyimpanan "Modijied Atmosphere".
Kulit buah manggis sebagian besar mengandung pigmen tannin dan
xanthones. yang memberikan warna biru hingga ungll (NlIswamarhaeni e\. al..
1990) sehingga perubahan warna buah manggis yang mempengaruhi
penerimaan panelis selama penyimpanan adalah warna biro (nilai +b),
sedangkan nilai L dan a (warna plltih/hitam dan Illcruh) tidak I11cmpunyai
pengaruh yang berarti terhadap penenmaan panel is. lIal ini disebabkan
karena kulit bUah manggis didominasi pig men tannin dan xanthones yang
memberikan warna biru hingga ungu.
Berdasarkan grafik hubungan antara nilai b dengan skala hedonik
penampakan menunjukkan bahwa untuk semua perlakuan semakin kecil nilai
b maka panelis semakin lidak menyukai lagi manggis. Manggis yang masih
disukai panelis dengan nilai dialas 3.0 adalah yang mempunyai warna (nilai b)
minimal 4.64.
Secara keseluruhan berdasarkan grafik diatas diperoleh bahwa perlakuan
10-12% O2 dan 5-8% CO2 merupakan konsentrasi lerbaik untuk penyimpanan
Perlakuan 5-8',4 02 & 10-12',4 C02
5.5 <