GAMBARAN KADAR VITAMIN C PADA KULIT MANGGIS
DAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
(Studi di Pasar Legi Jombang)
KARYA TULIS ILMIAH
MAGDA ELIYA SUSANTI
15.131.0020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
i
GAMBARAN KADAR VITAMIN C PADA KULIT MANGGIS DAN BUAH
MANGGIS (
Garcinia mangostana L)
(Studi di Pasar Legi Jombang)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukandalamrangkamemenuhipersyaratanmenyelesaikan
Studi Diploma III AnalisKesehatanpada
SekolahTinggiIlmuKesehatan
InsanCendekiaMedika
Jombang
MAGDA ELIYA SUSANTI
15.131.0020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
iv
ABSTRACK
The description of vitamin C levels on Mangosteen
(Garciniamangostona L) fruit and peel
By:
Magda EliyaSusanti
The mangosteen is a kind of fruits that are quite known because of its delicious tastes and also can treat diarrhea disease, tonsillitis, vaginal discharge, dysentery, ulcers, hemorrhoids, and toothache. The mangosteen peel contains xanthone, mangostin, garsinon, flafonoid, and tannin. While the flesh of mangosteen is a best species from Garcinia genus that contains sakarosa, dekrosa, and levulosa. This research aimed to find out the vitamin C levels on mangosteen (Garciniamangostana L) fruit and peel. This research used Descriptive design with the population was all of the mangosteen fruit and peel as much 50 grams in the different fruit store of PasarLegiJombang. Data processing used coding and tabulation. Data was obtained from measurement of vitamin C with 3 repetitions (triplo) of each sample. Data analysis used was to find the average of vitamin C levels on mangosteen fruit and its peel.
The result of this research used Iodimetry method on vitamin C levels of mangosteen peel was 1,6%; 1,40% and 1,40% with the average was 1,46%. On the flesh of mangosteen obtained the result 4,9%; 3,5% and 4,9% with the average was 4,44%. based on the result, it was obtained the difference of both samples was 2,98%.
So that it can be concluded that the highest vitamin C levels are on mangosteen peel
.
v
ABSTRAK
GAMBARAN KADAR VITAMIN C PADA KULIT MANGGIS
DAN BUAH MANGGIS
(Garcinia Mangostana L)
Oleh:
Magda Eliya Susanti
Manggis (Garcinia Mangostan L) merupakan salah satu buah yang cukup dikenal selain rasanya yang enak, daging buah manggis dapat mengobati penyakit diare, radang amandel, keputihan ,disentri,wasir, borok,peluruh dahak dan sakit gigi. Kulit manggis memiliki kandungan xanthone, mangostin, garsinon, flafonoid, dan tannin,sedangkan buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mempunyai kandungan gula sakarosa, dekrosa, dan levulosa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar vitamin c ada kulit manggis dan buah manggis (Garcinia Mangostana L ).
Penelitan ini menggunakan desain deskriptif.Populasi ini adalah semua kulit manggis dan buah manggis (Garcinia Mangostana L) 50 gram di toko buah yang berbeda beda di pasar Legi Jombang. Pengolahan data dengan coding dan tabulasi. Data yang didapat dari pengukuran vitamin c dengan masing-masing sampel menggunakan 3 kali pengulangan (triplo).Analisis data yang digunakan adalah mencari rerata kadar vitamin c pada sampel kulit manggis dan buah manggis( Garcinia Mangostana L )
Hasil penelitian ini menggunakan metode iodometri pada kadar vitamin c kulit manggis yaitu 1,6% ,1,40%, dan 1,40% dengan hasil rerata 1,46%, pada buah manggis yaitu 4,9%, 3,5%, dan 4,9% dengan hasil rerata 4,44%. Dari hasil tersebut diperoleh selisih kedua sampel 2,98%.
Kesimpulan ini kadar vitamin c yang lebih tinggi terdapat pada kulit manggis 4,44%.
viii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Magda Eliya Susanti
NIM : 15.131.0020
Tempat, tangga llahir : Jombang, 15 Agustus 1995
Program Studi : Analis Kesehatan
Institusi : STIKes ICMe Jombang
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Kadar Vitamin C pada Kulit Manggis dan Buah Manggis(Garcinia mangostana L)” adalah bukan karya tulis milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.
RIWAYAT HIDUP
Jombang, 7September 2018
Saya yang menyatakan
ix
Penulis dilahirkan di Jombang, 15 Agustus 1995 dari pasangan Bapak Samiadi dan Ibu Sumarmi penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Tahun 2009 penulis lulus dari SD-III Bareng,tahun 2012 penulis lulus SMPN 1 Bareng, tahun 2015 penulis lulus dari SMA PGRI Ngoro- Jombang dan penulis masuk Perguruan Tinggi Stikes “ Insan Cendekia Medika “ Jombang melalui jalur mandiri. Penulis memilih Program Studi D-III Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIkes “Insan Cendekia Medika “ Jombang.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
MOTTO
Jombang, September 2018
Saya yang menyatakan
x
xi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadira Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karya tulis ini dapat terselesaikan. Tak lupa sholawat serta salamsaya panjatkan kepada junjungan Nabi Agung SAW. Saya persembahkan karya tulis ini untuk
1.Ayah, ibu, dan nenek tercinta yang tak pernah lelah selalu mendoakan saya, memotivasi saya, dan selalu memberikan dukungan dalam bentuk apapun. Serta adik dan kakakku tersayang Vanel Ameliya Susanti, Ria susanti dan Novi Ameliya Susanti.
2. Ibu pembimbing saya dan Bapak/Ibu dosen yang senantiasa memberikan motivasi dan membagi ilmu kepada saya.
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulisi lmia ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Gambaran Kadar Vitamin C Pada Kulit Manggis dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L) (Studi di Desa Bareng Jombang)”.
Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada H.Imam Fathoni, S.KM., M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, selaku pembimbing utama dan Dr.Lusyta Puri Ardhiyanti, S. ST., M.Kes selaku pembimbing anggota karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu mendukung secara materil dan ketulusan do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan dukungannya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 23 April 2018
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN JUDUL DALAM...ii
ABSTRACT...iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Manggis...5
2.2Vitamin C...12
2.3 Manfaat Vitamin C...13
2.4 Metabolisme Vitamin C...15
2.5 Metode Penelitian Kadar Vitamin C...15
2.6 Penelitian yang relevan...17
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 KerangkaKonseptual...18
3.2 KeteranganKerangkaKonseptual...29
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 WaktudanTempatPenelitian...20
4.2 DesainPenelitian...20
4.3 KerangkaKerja...21
xiv
4.5 DefinisiOperasionalVariabel...22
4.6 InstrumenPenelitiandanStandarOperasional...23
4.7 TeknikPengumpulan Data ...26
4.8 TehnikPengolahandanAnalisaData...26
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Lokasi Penelitian dan Pengambilan sampel...28
5 2 Hasil Penelitian...29
5.2 Pembahasan...29
BAB 6 KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan...32
6.2 Saran...32
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Manggis merupakan salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia.Tanaman manggis berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan AsiaTenggarayaitu hutan belantara Indonesia atau Malaysia.Manggis merupakan buah unggulan Indonesia yang memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan.Dari tahun ke tahun permintaan manggis meningkaat seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap buah yang mendapat julukan ratu buah (Queen of Fruits). Kulit manggis yang dulu hanya dibuang,ternyata mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi tubuh, karena di dalam kulit manggis dan buah manggis ini banyak kandungannya terutama antioksidan vitamin C dan lain-lain.Komponen-komponen kimia yang terdapat dalam kulit buah manggis memiliki manfaat bagi kecantikan dan anti peradangan, anti-aging(anti penuaan), anti-oxidant (buang toxic/ racun dalam badan), anti-viral (membunuh kuman), anti-biotic (modulates bacterial infections), anti-fungal (infeksi oleh jamur), a nti-seborrheaic (mempercantik kulit), dan mencegah kegelisahan (Putra : 2012, 5).
Dari Badan Pusat Statistik sepanjang tahun 2000-2009 produksi buah manggis di Indonesia yaitu sebanyak 105.558 ton buah manggis yang diproduski di Indonesia sekitar 35.484 ton diantaranya diproduksi
2
di Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2000 produksi manggis didapat 26.400 ton, 2001 produksi buah manggis didapatkan 25.812, tahun 2002 produksi buah manggis didapatkan 62.055 ton, tahun 2003 produksi buah manggis didapatkan 79.073 ton, tahun 2004 produksi buah manggis didapatkan 62.117 ton, tahun 2005 produksi buah manggis didapatkan 64.711 ton, tahun 2006 produksi buah manggis didapatkan 72.634, tahun 2007 produksi buah manggis didapatkan 112.722, tahun 2008 produksi buah manggis didapatkan hasil 65133 ton dan pada tahun 2009 produksi buah manggis didapatkan 105.558.
Di Indonesia untuk menyamakan kulit sebagai zat warna untuk makanan dan industri tekstil. Sedangkan getah kuningnya dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida, selain itu air rebusan kulit buah manggis memiliki efek anti diare. Padahal pada senyawa lain terkandung dalam kulit buah manggis yaitu Xantone yang meliputi Mangostin
Mangosterol Mangostinon A dan B, Trapezifoli xantone, Tovopilin B, Alfa dan
Beta mangostin, Garcinon B, Mangostanol, Favonoid, Epikatekin dan
Gartenin. Senyawa xakton pada kulit buah manggis merupakan antioksidan tingkat tinggi karena kandungan oksidannya 66,7 kali wortel dan 83 kali jeruk, selain itu sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin C.
3
dalam air dan mempunyai komponen aktif asam askorbat. Asam askorbat (C6H8O6) merupakan nama umum untuk vitamin C.
Manfaat vitamin C sangat banyak bagi tubuh, diantaranya untuk mengatasi penyakit jantung, hipertensi, kolesterol dan stroke menyembuhkan luka, menjaga kesehatan gusi, antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh. Menjaga kesehatan saraf dan hormon tertentu, meningkatkan penyerapan dari gizi lainnya (Adi, 2008). Sebagai pemeliharaan membran sel, meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, mempercepat pertumbuhan (Almatsier.S, 2004).
Vitamin C banyak didapat dari berbagai sumber yang berasal dari sayur-sayuran (daun singkong, daun katuk, daun mlinjo, sawi, kol, cabai, bayam, kangkung, kemangi dan daun pepaya) dan buah-buahan (jambu monyet, jambu biji, manggis, mangga muda, durian, jeruk nipis, nanas dan rambutan) yang segar dan vitamin akan menurun ketika sayuran dan buah-buahan yang sudah dalam kondisi tidak segar lagi (Almatsier, 2001, h. 189).
Berdasarkan dari latar belakang di atas peneliti tertarik mengambil judul tersebut, karena masyarakat belum mengetahui kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis.
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu :
1. Berapakah kadar vitamin C pada kulit manggis ? 2. Berapakah kadar vitamin C pada buah manggis ?
1.3 TujuanPenelitian
4
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu kesehatan khususnya dalam bidang Amami.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. ManfaatbagiMahasiswa.
Mahasiswadapatmenghetahuikadar vitamin C yang terkandungpadakulit manggis dan buahmanggis.
2. ManfaatbagiMasyarakat.
5
BAB II
TINJAUAN USTAKA
2.1 Buah Manggis
2.1.1 Tanaman Buah Manggis
Gambar 2.1.Tanaman buah manggis
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar. Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui jika kulit buah manggis memiliki khasiat. Kulit buah manggis yang selama ini dibuang sebagai limbah setelah habis menyantap daging buah, ternyata memiliki segudang manfaat penting bagi kesehatan. Di dalam kulit buah manggis kaya akan antioksidan seperti xanthone dan
6
antosianin (Moongkandi, et al., 2004; Kristenses, 2005; Weecharangsan, et al., 2006; Hartanto 2011).
Garcinia mangostana L. Merupakan nama latin yang diberikan untuk tanaman manggis. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), manggis (Jawa), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggustan (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat). Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula sakarosa, dektrosa dan levulosa. Dari beberapa penelitian dapat diketaui nutrisi dari buah manggis per 100 gramnya.
Tabel 2.1 Komposisi Nutrisi per 100 gram Buah Manggis (Qosim,2007).
Nutrisi Komposisi
Kadar air (%) 80,2-84,9
Energi (kal) 60-63
Vitamin B1 (mg) 003
Vitamin B2 (mg) 0,03
Vitamin B5/ niasin (mg) 0,03
7
Menurut Qosim, 2007 diketahui komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B1 (thiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg [2]. Daging buah manggis berwarna putih, bertekstur halus dan rasanya manis bercampur asam sehingga menimbulkan rasa khas dan segar.
Gambar 2.2 Buah manggis dan kulit manggis
8
menurunkan berat badan, antivirus juga antibakteri. Kulit batang manggis juga dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri perut, sedang akarnya untuk mengatasi haid yang tidak teratur.
Berbagai penelitian menunjukkan, senyawa xanthone yang terdapat di dalam kulit buah manggis memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, antiperadangan, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antifungi, pewarna alami dll.Xanthonedi dalam kulit buah manggis yang bersifat sebagai antidiabetes telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang, yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes mellitus tipe II.
Xanthone dapat menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel β pankreas akibat radikal bebas.Xanthonekulit manggis juga telah dibuktikan dengan menggunakan fraksi air kulit manggis dan menunjukkan aktivitas antidiabetes (Mardiana, 2011; Anonim, 2012).
2.1.2 Kandungan Kulit Manggis dan Buah Manggis
2.1.2.1 Kandungan Kulit Manggis
Kandungan pada kulit buah manggis ialah Xanthone,
9
a. Xanton
Xanton adalah senyawa dalam kulit manggis yang berfungsi sebagai antifungi yang terdiri dari mangostin beserta derivat-derivatnya. Xanton dapat diisolasi dari kulit, buah dan daun manggis (Norsileny, 1998).
Xanton terdistribusi luas pada tumbuhan tinggi, tumbuhan paku, tumbuhan jamur dan tumbuhan lumut.Sebagian besar xanton ditemukan pada tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu, Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae dan Gentianaceae (Pradipta, 2009). Xanton merupakan salah satu flavonoid minor yang memiliki reaksi warna dan gerakan kromatrografi serupa dengan flavonoid.
b. Flavonoid
Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenol yang mempunyai kecenderungan untuk mengikat protein, sehingga mengganggu proses metabolisme (Poeloengan dkk, 2010: 68).
c. Tannin
10
dan 9 menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik dan antihemoroid (Yunitasari, 2011).
Tannin merupakan senyawa yang bersifat lipofilik sehingga mudah terikat pada dinding sel dan mengakibatkan kerusakan dinding sel. Selain itu, tannin dapat menghambat sintesis kitin yang merupakan komponen penting dinding sel jamur (Najib, 2009).
Tannin dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan bakteri,sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu bertindak sebagai antibakteri dengan cara mengkoagulasi atau menggumpalkan protoplasma bakteri sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri. Selain itu, pada saluran pencernaan tannin mampu mengeliminasi toksin (Poeloengan dkk, 2010: 68).
d. Alfa-mangostin
11
e. Antosianin
Antosianin memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal. Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya ditemukan dalam bunga, 10 sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Strowbery, Rasberry, Apel, dan lainnya (Haryadi, 2010).
f. Saponin
Saponin merupakan zat aktif yang dapat meningkatkan permeabilitas membran sehingga terjadi hemolisis sel. Apabila saponin berinteraksi dengan sel bakteri atau sel jamur, maka bakteri tersebut akan rusak atau lisis (Utami, 2013).
2.1.2.2 Kandungan Buah Manggis
12
Tabel 2.2 Kandungan buah manggis (Ramayulis, 2013)
No Energi dan zat gizi Jumlah
1. Energi 63 kkal
2. Protein 0,6 g
3. Lemak 0,6 g
4. Karbohidrat 15,6 g
5. Kalsium 8 mg
6. Fosfor 12 mg
7. Kalium 45 mg
8. Natrium 7 mg
9. Zat besi 0,8 mg
10. Vitamin B1 0,03 mg
11. Vitamin B2 0,03 mg
12. Vitamin B3 0,1 mg
13. Vitamin C 2 mg
14. Serat total 20,4 g
15. Air 830 g
2.1.3 Manfaat Kulit Manggis dan Buah Manggis
Kulit manggis dan buah manggis dimanfaatkan sebagai pewarna, termasuk untuk tekstil, dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit disentri. Sedangkan di Thailand, kulit buah manggis sudah menjadi ramuan tradisional turun menurun untuk mengobati infeksi pada kulit, luka dan diare. Bahkan negara maju seperti Amerika Serikat, ekstrak dari kulit manggis sudah menjadi suplemen diet yang dianjurkan oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Pemerintah Amerika Serikat karena potensial sebagai antioksidan.
2.2 Vitamin C
2.2.1 Pengertian Vitamin C
13
yang melindungi tubuh dari radikal bebas dan membantu dan memperbaiki kerusakan jaringan. Manfaat vitamin C sangat banyak bagi tubuh antara lain, untuk mengatasi penyakit jantung, hipertensi, kolesterol, setrok, menyebuhkan luka, menjaga kesehatan gusi, meningkatkan kesehatan tubuh, menjaga kesehatan syaraf dan hormon serta meningkatkan penyerapan dari zat gizi lainnya (Adi, 2008).
2.2.2 Sumber Vitamin C
Sumber vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat didalam sayuran, daun-daunan dan jenis kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat di lihat pada tabel 2.3
2.3 Manfaat Vitamin C 2.3.1 Sintesis Kolagen
14
2.3.2 Sintesis Karnitin dan Serotonin
Karnitin berperan dalam mengangkut asam lemak rantai panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi, karnitin menurun pada defisiensi vitamin C yang disertai rasa lelah.
Vitamin C dibutuhkan dalam perubahan triptofan menjadi hidroksitriptofan dan membawa saraf serotonin. Vitamin C juga berperan dalam hidroksilasi steroid dalam jaringan adrenal. Dalam keadaan stres, kandungan vitamin C menurun seiring peningkatan aktifitas hormon adrenalin.
2.3.3 Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi ferri menjadi ferro sehingga menjadi lebih mudah diabsorbsi diusus halus. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan.
2.3.4 Absorbsi Kalsium
Vitamin C membantu absorbsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk cairan.
2.3.5 Mencega Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh.
15
Vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Fungsi vitamin C sebagai antioksidan dapat mempengaruhi pembentukan sel tumor. Viamin C diduga dapat menurunkan taraf trigliserida serum tinggi yang dapat mengakibatkan penyakit jantung (Cakrawati, 2011).
2.4 Metabolisme Viamin C
Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke dalam peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 9% untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai obat) hanya diabsorbsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawah ke semua jaringan.
16
2.5 Metode Penetapan Kadar Vitamin C 2.5.1 Metode Fisika
1. Metode Spektoskopis
Metode ini berdasarkan pada kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air untuk menyerap ultraviolet dengan panjang maksimal 265 nm.
2. Metode Polarografik
Metode ini berdasarkan pada potensial oksidasi askorbat dalam larutan asam atau pangan yang bersifat asam.
2.5.2 Metode Kimia
Pada metode kimia merupakan metode yang paling banyak dan paling serimg digunakan. Sebagian metode berdasarkan pada kemampuan daya reduksi yang kuat dari vitamin C. Macam-macam metode kimia antara lain :
1. Titrasi Iodometri
17
reduktor yang memiliki potensia oksidasi lebih rendah dari sistem iodin – iodida (Filah, 2014).
2. Titrasi Asam Basa
Penelitian indikator dalam titrasi asam basa harus reagen pH dari indikator tersebut dan pH titik ekivalen dalam titrasi asam basa supaya kesalahan pengukuran antara perbedaan titik ekivalen dan titik akhir titrasi dapat diminimalisasi.
3. Titrasi redoks
Pada titrasi asam basa yang diukur adalah pHnya, sedangkan pada titrasi redoks yang diukur adalah potensial elektrokimianya yang dihitung menggunakan persamaan Nerst.
4. Titrasi permanganometri
Titrasi yang melibatkan ion permanganometri sebagai titranion permanganometri bersifat sebagai agen pengoksidasi. Analis yang di titrasi denganpermanganometriakanmengalamioksidasidan ionpermanganometri akan mengalami reduksi.
5. Titrasi Komplesometri
18
2.6 Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan atau sejenis dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukanoleh Pasaribu dkk, 2012, yang berjudul “The test of ethanol extract of mangosteen rind (Garcinia mangostana L.) to
decrease blood glucose level” diperoleh hasil karakteristik simplisia kulit buah manggis adalah kadar air 7,96%, kadar sari larut air 12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%. Kadar abu total 9,40% dan kadar abu tidak larut asam 0,42%.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan hal tersebut peneliti membuat kerangka konseptual sebagai berikut :
Keterangan:
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konseptual tentang pemeriksaan penentuan kadar vitamin C kulit manggis dan buah manggis.
Buah Manggis
Kadar Vitamin C (mg)
20
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual
21
BAB IV
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran dari memperoleh atau pemecahan suatu masalah pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoatmojdo 2008). Pada saat ini akan diuraikan hasil-hasil yang meliputi:
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian
4.1.1 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan akhir yaitu dari Bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2018
4.1.2 Tempat penelitian
Pemeriksaan sampel dilakukan di ruang laboratorium kimia prodi D3 Analis kesehatan Stikes ICME Jombang.
4.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan perencanaan penelitian yang menyeluruh yang menyangkut semua komponen dan langkah penelitian dengan pertimbangan etika penelitian, sumberdaya penelitian dan kendala penelitian (Nasir, dkk 2011). Dalam penelitian deskriptif fakta-fakta hasil penelitian disajikan apa adanya.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena peneliti hanya ingin mengetahui gambaran kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis.
22
4.3 Kerangka Kerja (Frame Work)
Kerangka kerja adalah pentahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak awal-akhir penelitian) (Nursalam, 2008)
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian tentang penentuan kadar vitamain C pada kulit manggis dan buah manggis.
Penentuan Masalah
Penyusunan Proposal
Desain Penelitian
Populasi
Tehnik sampling
Pengolahan dan Analisis data
Penarikan Kesimpulan Pengumpulan Data
Sampel
23
4.4 Populasi
4.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmojdo 2010). Pada penelitian ini populasinya adalah semua kulit manggis dan buah manggis (Garcinia mangostana L) 50 gram di toko buah yang berbeda beda di pasar Legi Jombang.
4.4.2 Sampling
Sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang digunakan daam penelitian dari populasi yang ada,sehingga jumlah sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Pada peneliti, tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling
4.4.3 Sampel
Sampel adalah sebagai dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakii seluruh populasi ini (Notoatmojdo, 2010). Sampel pada peneliti ini adalah kulit manggis dan buah manggis(Garcinia
mangostana L)
4.5 Definisi Operasional Variabel
4.5.1 Variabel
24
dalam penelitian ini adalah penentuan kadr vitamin C pada kuli manggis dan buah manggis.
4.5.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah mendenifisikan variabel secara operasional berdasarkan kriteria yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi dan pengukuran secara cermat terhadap sesuatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2010). Definisii operasional variabel pada penelitian ini dapat digambarkan pada tabel 4.1 operasional variabel.
Tabel 4.1Definisi Operasional Variabel Gambaran kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis (Garcinia mangosten L)
Variabel Definisi
Operasional Indikator Alat Ukur
25
4.6 Instrumen Penelitian Dan Cara Penelitian
4.6.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto, 2006). Penentuan kadar vitamin C pada kulit dan buah manggis menggunakan metode iodimetri dengan alat dan bahan yang akan digunakan:
1. Alat
a.Buret g.Beker glass
b. Statif h. Pipet tetes
c. Labu erlemeyer i. Pisau
d.Corong j. Gelas ukur
e. Timbang analitik k. Kertas saring
f. Hot plate l. Batang pengaduk
2. Bahan
a. Kulit manggis dan buah manggis b. Yodium 0,01
c. Air meneral d. Amilum 1% e. Aquades 3. Prosedur
26
a. Menimbang kulit manggis dan buah manggis masing-masing sebanyak 50 gram
b. Menghancurkan kulit manggis dan buah manggis dengan montar dan pastle sampai halus, kemudian meninmbang o.5 gram
c. Melarutkan ke dalam 50 ml aquadest
d. Mengambil filtrate sebanyak 25 ml, kemudian mengencerkan lagi pada labu ukur 100 ml
B. Standarisasi iodometri dengan larutan baku primer Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat)
a. Memipet 10 ml iodium dimasukkan kedalam labu erlrmeyer b. Menambahkan 3 tetes amilum
c. Mentitrasi dengan Na2S2O4
d. Sampai berubah warna putih bening
e. Melakukan pengulangan sebanyak tiga kali, dicari rata-rata. Dititrasib konsentrasi I2
C. Titrasi
a. Masukkan filter ke dalam labu erlenmeyer sebanyak 25 ml b. Menambahkan H2SO410% sebanyak 5 ml
c. Menambahkan 3 tetes indikator amilum
d. Mentitrasi dengan iodium sampai berbentuk warna biru e. Melakukan pengulangan sebanyak tiga kali, dicari rata-rata.
27
Kadar vitamin C(%)= P =
Keterangan:
VI2 : Volume rata-rata yodium
Vt : Volume total filtrat
Vf : Volume filtrat yang digunakan
A : Keseteraan l2dengan vitamin C
W : Massa cuplikan
4.6.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dari kesimpulan yang baik (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini mengumpulkan data dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing dan izin penelitian dari lembaga pendidikan STIKes ICMe serta institusi terkait.
28
4.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
4.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik (Notoatmodjo, 2010).
1. Coding
Adalah kegiatan, mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini pengkodean sebagai berikut :
a. Data Sampel 1 (Kulit Manggis)
Sampel 1 kulit manggis Kode 1
Sampel 2 kulit manggis Kode 2
Sampel 3 kulit manggis Kode 3
b. Data sampel 2 (Buah Manggis)
Sapel 1 buah manggis Kode 1
Sampel 2 buah manggis Kode 2
Sampel 3 buah manggis Kode 3
2. Tabulasi
29
jenis variabel yang diolah yang menggambarkan hasil penentuan kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis.
4.7.2 Analisa Data
Prosedur analisa data merupakan proses memilih dari beberapa sumber maupun permasalahan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2010)
Analis data dapat dilakukan dengan cara deskriptif yaitu dengan cara mencari rerata (mean) kadar yang telah dihitung dengan cara pengulangan pengujian yaitu kadar kalsium pada kulit manggis dan buah manggis.
1. 100% = Seluruh Sampel
2. 76-99% = Hampir Seluruh Sampel
3. 51-75% = Sebagaian Besar Sampel
4. 50% = Setengah Sampel
5. 26-49% = Hampir Setengah Saampel
6.1-25% = Sebagaian Kecil Sampel
30
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Pasar Legi Jombang pada Juli 2018. Pengumpulan data yang diambil bulan Juli 2018 tentang gambaran kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis
(Garcinia mangostana L) yang ada di Pasar Legi Jombang sebanyak 3 pedangan buah
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
STIKes Insan Cendekia Medika Jombang merupakan salah satu perguruan tinggi yang secara khusus mencetak tenaga-tenaga profesional, kompeten serta dilandasi dengan IMTAQ di bidang kesehatan. STIKes Insan Cendekia Medika digagas atas idealisme dan arah pendidikan yang berkembang di Indonesia dan Jawa Timur khususnya. STIKes ICMe yang dideklarasikan pada 29 September 2005. Lokasi kampus B STIKes ICMe Jombang berada di Kabupaten Jombang tepat di jalan Halmahera No.33 Kabupaten Jombang. Terpilihnya Jombang sebagai lokasi STIKes ICMe mengingat Jombang merupakan tempat yang strategis dalam peta wilayah Jawa Timur. Dengan latar belakan historis bumi Majapahit, memberi nuansa tersendiri bagi para mahasiswa belajar di STIKes ICMe Jombang. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Laboratorium Kimia Prodi D III Analis Kesehatan Kampus B STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
31
5.1.2 Hasil
Hasil penelitian dari gambaran kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis dengan menggunakan metode iodometri yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.1 Kadar Vitamin C Pada Kulit Manggis dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L)Dengan Metode Iodometridi Laboratorium Kimia Prodi DIII Analis Kesehatan pada tanggal 25 Juli 2018.
Sampel Kadar Vitamin c C(%) Rerata (%)
1 0,7 0,6 0,6 1,6 1,40 1,40 (1,46%)
2 0,14 0,10 0,14 4,9 3,5 4,9 (4,44%)
5.2 Pembahasan
32
pertahanan yang paling penting untuk melawan radikal bebas. Asam askorbat merupakan senyawa yang mudah mengalami oksidasi atau degradasi.
Vitamin C merupakan yang paling sederhana mudah berubah akibat oksidasi. Kedudukannya tidak stabil karena mudah bereaksi dengan oksidasi diudara menjadi asam dehidroaskorbat. Pada vitamin C (asam L- askorbat) dengan adanya enzim sam askorbat oksidase akaan teroksidasi menjadi asaam L- dehidroaskorbat. Asam ini secara kimia juga sangat labil walaupun sifat vitamin C mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal murni. Pada suhu yang tinggi dapat menurunkan asam askorbat lebih cepat. Hal ini berarti aktivitas enzim yang berperan dalam perrombakan vitamin C maih berlangsung terus dengan bertambahnya waktu penyimpanan sehingga dapat merusak vitamin C (Safaryani, 2007)
33
Menurut Supiyanti, dkk (2010). Dengan penelitiannya berjudul Uji Aktivitas Antioksidan Dan Penentuan Kandungan Antosianin Total Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L ) didapatkan hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C menggunakan metode DPPH dengan nilai EC50vitamin C adalah 3,3637µg/Ml.
34
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis didapatkan rerata pada kulit manggis4,44% dan buah manggis 1,46 sehingga dapat di simpulkan bahwa kadar vitamin C yang lebih tinggi terdapat pada kulit manggis
6.2 Saran
1. Institusi Pendidikan
Dengan hasil peneliti gambaran kadar vitamin C pada kulit manggis dan buah manggis digunakan sebagai sumber informasi baru serta pengetahuan, dan melakukan penyuluhan pada masyarakat tentang kadar vitamin C yang terdapat pada kulit manggis sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif memenuhi kebutuhan saat dalam terjadi kekurangan vitamin C.
2. Penelitian sebelumnya
Dari hasil peneliti ini penelitian selanjutnya diharapkan untuk melanjutkan dalam bentuk analitik (membandingkan) dengan populasi kulit manggis dan buah manggis dalam jumlah yang banyak.
35
DAFTAR PUSTAKA
Adi, 2008, Perbandingan Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis dan Berbagai
Antioksidan Terhadap Penampilan Broiler.Madya Centradifa .Jakarta Almatsier, 2001,Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Anomin, 2012, Gula Darah Normal Kembali.Diakses tanggal 26 Maret 2012
http://obatherbaldiabetes.info/78-pengobatan-xanthone-plus Norsileny 1998 Cakrawati, 2011,Bahan Pangan,Gizi, dan Kesehatan.Alfabeta.Bandung
Filah, 2014.Metode Pnelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Haryadi, 2010. Analis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar gizi dengan Status Gizi Balita di Provingsi
Kalimantan Barat.Skripsi.Sekolah Pasca Sarjana Institut PertanianBogor. Hidayat ,2010, Metode Penelitian Keperawatan dan tehnik AnalisData. Jakarta:
Salemba Medika
Iswari, K.Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi.Madya Centradifa,Jakarta,2011
Moongkandi, P Kosem,N, Kaslungka, S.,Luanratara, O, Pongpan, N, dan Neungton, N.(2004).Antiproliferation, antioxidation and induction of
apoptosit by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast
cancer cell line.J.Ethonopharmacol. 90(1):161-166
.Mardiana, L. 2011.Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Jakarta: Penebar Swadaya.Halaman 6
Notoatmodjo ,2010,Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Nasir,A,dkk. 2011.Buku Ajar :Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta Nursalam,2008,Konsep Dan Penerapan MetodologiPenelitian Ilmu Keperawatan,
Salemba Medika, Jakarta
Najib ,2009.Tinjauan Pustaka.www.Solid document .com
36
Safaryani, dkk. 2007. Buku Ajar : Metodelogi Penelitin Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Putra,2012,Khasiat dan Manfaat Manggis.Anti-agin.Halaman 6.
Pradipta, 2009,Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Xanton dari Kulit Buah ManggisUniversitas Islam Indinesia Yogyakarta
Poeloengan dkk, 2010.Gempur 41 Penyakit Dengan Buah Manggis Khasiat dan
Pengolahan Untuk Kesehatan. Pustaka Baru Prees. Yogyakarta
Qosim, Wasid, Ali, 2007. Kulit Buah Manggis sebagai antioksidan. http//anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/Kulit-Buah-Manggis-sebagai
antioksidan
Ramayulis,DCN.M.Kes 2013,Kandungan Buah Manggis.
Rohman, 2007. Pengantar Kimia Farmasi Analis Volumetri danGravimetri. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press
Subroto ,M.A. 2008,Real Food.True Health,Agromedia Pustaka. Jakarta.
Tambunan, R.M. 1998. Telaah Kandungan Kimia dan Aktivitas Antimikroba
Kulit Buah Manggis .Tesis Institut Teknologi. Bandung, Bandung.
Supiyanti.” Test Of Antioxidant Activity And Determination Of Total Antyhocyanin
Cotent Inrind Of Mangosteen ( Garcinia Mngostana L)”.15. No.2 (2010) Utami,2013. Perbandingan Aktivitas Antioksidan dan Masker Gel Peel Off
Ekstrak Buah Manggis (Garcinia Mangostana L).Bandung
37
Lampiran
Standarisasi yodium
N yodium =ml Tiosulfat x N Tiosulfat
ml yodium
=4,2 x 0,03
10
=0,01 N
Kadar vitamin C (%)==
Keterangan:
VI
2:
Volume rata-rata yodium
Vt :
Volume total filtrat
Vf :
Volume filtrat yang digunakan
A :
Keseteraan l
2dengan vitamin C
W : Massa cuplikan
1. Kadar vitamin pada Buah Manggis di pasar Legi Jombang 2018
Kadar vitamin C (%) =
= 0,23x100/25 A x100%
50
38
Pengulangan 1
= 1,6 %
Pengulangan 2
= 1,40 %
Pengulangan 3
= 1,40 %
Hasil Rerata (%)
= (1,46 %)
2. Kadar vitamin pada Kulit Manggis di pasar Legi Jombang 2018
Kadar vitamin C (%) =
= 0,046x100/25 A x100%
50
Pengulangan 1
= 4,9 %
Pengulangan 2
= 3,5%
Pengulangan 3
=4,9 %
39
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Soffa Marwa Lesmana, A.Md. AK
Jabatan
: Staf Laboratorium Klinik DIII Analis Kesehatan
Menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini:
Nama
: Magda Eliya Susanti
NIM
: 15.131.0020
Telah melaksanakan pemeriksaan Gambaran Kadar Vitamin C Pada Kulit
Manggis dan Buah Manggis di Laboratorium Kimia Klinik Prodi DIII Analis
Kesehatan mulai tanggal 25 Juli, 2018, dengan hasil sebagai berikut :
Sampel Kadar Vitamin C C(%) Rerata (%)
1 0,7 0,6 0,6 1,6 1,40 1,40 (1,46%)
2 0,14 0,10 0,14 4,9 3,5 4,9 (4,44%)
Dengan
Kegiataan Laboratorium sebagai berikut:
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
SK Mendiknas No.141/D/O/2005
40
No.
Tanggal
Kegiatan
Hasil
1.
25 Juli 2018
Melakukan pemeriksaan
kadar vitamin c pada kulit
manggis
dan
buah
kadar vitamin c pada
buah manggis1,46%
sedangkan pada kulit
manggis 4,44%
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya
Koordinator Laboratorium
Laboran
Shofa Marwa Lesmana,
Indah Kusuma, A.Md.AK
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Klinik
Prodi DIII Analis Kesehatan
41
LEMBAR KONSULTASI KTI
NamaMahasiswa : Magda EliyaSusanti
NIM
: 151.31.0020
Judul KTI
: Gambaran
Kadar
Vitamin
C
padaKulitManggisdanBuahManggis
No. Tanggal
HasilKonsultasi
1.
29 Maret2018
AccJudul
2.
05 April 2018
Revisi Bab 1
3.
13 April 2018
Accbab 1, revisibab 3
4.
19 April 2018
Revisibab 3
5.
27 Mei 2018
Accbab 3, revisibab 2 dan 4
6.
05 juni2018
Accbab 2, revisibab 4
7.
28 Juni 2018
Revisibab 4
8.
29 Juni 2018
Revisibab 4
9.
24 Agustusi 2018
Accbab 4, Siapsidang proposal
10. 27 Agustus 2018
Revisibab 5 dan 6
11. 03Agustus 2018
Revisibab5 dan 6
12. 06September 2018 Revisibab 5 dan 6
13. 06
September
2018
Accbab 5 dan 6, Siapsidanghasil
Menyetujui,
PembimbingUtama (II)
Sri Sayekti,S.Si.,M.Ked
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
42
LEMBAR KONSULTASI KTI
NamaMahasiswa : Magda Eliya Susanti
NIM
: 151.31.0020
Judul KTI
: Gambaran Kadar Vitamin C pada Kulit Manggis
dan Buah Manggis (Garcinia Mangostana L )
No. Tanggal
HasilKonsultasi
1.
29/03/2018
KonsuL masalah dan bab 1
2.
05/04/2018
Revisi bab 1 gambaran kadar vitamin c pada
kulit manggis dan buah manggis
3.
13/04/2018
Accbab 1 lanjut bab2
4.
19/04/2018
Acc bab2
5.
27/04/2018
Acc bab 3
6.
05/06/2018
Revisi bab4
7.
28/06/2018
Acc lengkapi
8.
24/08/2017
Revisi
9.
27/08/2018
Acc bab 5 dan 6 lanjut abstrak
10. 03/08/2018
Acc lengkapi
Menyetujui,
PembimbingUtama (II)
Dr.Lusyta Puri Ardhiyanti,S.ST.,M.Kes
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
SK Mendiknas No.141/D/O/2005
Jl. Halmahera 33 – Jombang,Telp.:
43
Sampel
Penimbangan
Penyaringan
Pengenceran dengan aquades
44