Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam memenuhi Jenjang D3
Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh:
NAMA
: NERA FEBRIYANTI
NIM
: 21511014
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER
iv 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 2
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 4
BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 5
2.2 Struktur Organisasi ... 6
2.3 Deskripsi Jabatan ... 8
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 9
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 11
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 11
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 17
4.2 Saran ... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis bisa melaksanakan Laporan
Kerja praktek dengan judul “ PROSEDUR PENGAJUAN SPM – LS BELANJA PEGAWAI PADA INSTANSI KPPN BANDUNG 1 ” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menenpuh jenjang Diploma III
(D3) Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam menyusun Laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak ,maka dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa
Terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini.,S.E.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si,., selaku ketua program studi
Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
4. Ibu Isniar Budiarti, SE.,M.Si, .Selaku koordinator Kerja praktek Program
iii
5. Bapak Oman Sukirman ,SE.,M.M., Selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dalam menyusun
Laporan Kerja Praktek ini.
6. Ibu Trustorini Handayani.,SE.,M.Si selaku dosen wali keuangan dan
perbankan 2013.
7. Kepada Bapak Anang Sujana, S.Sos., selaku pembimbing kerja praktek di
KPPN Bandung 1 , yang telah meluangkan waktunya serta memberikan
bimbingan selama penulis melakukan kerja praktek.
8. Kepada keluarga yang selalu mendukung dalam penyelesaian laporan
kerja praktek ini.
9. Kepada semua teman-teman yang mendukung dalam penyelesaian laporan
kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini jauh
dari kesempurnaan maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan ,hanya doa yang dapat penulis berikan
semoga amal ibadah mereka yang telah membimbing dan membantu dalam
menyeleseikan laporan kerja praktek ini mendapat balasan yang sebesar
besarnya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Bandung , Desember 2013
Penulis
Agama : Islam
Anak ke- : Dua dari dua bersaudara
Alamat : Jl. Kartika IV Blok-E NO,19 BCP (Bumi Cipacing
Permai) Kel.
Cipacing Kec. Jatinangor Bandung, 45363
Telepon : 088213855838
Pendidikan : 1. 2000-2006 : SDN Ciujung 2 Bandung
2. 2006-2008 : SMPN 1 Rancaekek
3. 2008-2011 : SMK Tadikapuri Bandung
4. 2011-2014 : Jenjang Studi Diploma 3 (D3)
Program Studi Keuangan dan
Perbankan
Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Kerja Praktek
SPM – LS Belanja Pegawai adalah surat perintah membayar langsung yang dikeluarkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran kepada
pihak ketiga (rekanan) atas perjanjian kontrak kerja (surat perintah kerja) atau yg
sejenisnya. Surat perintah membayar digunakan untuk permohonan pencairan
dana untuk gaji oleh satker.
Seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
Departemen Keuangan, pimpinan Direktorat Jendral Perbendaharaan bertekad
membentuk suatu kantor pelayanan yang dapat memberikan layanan yang cepat,
akurat, tanpa biaya, dan transparan. Karena itu dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi KPPN mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan di daerah.
Termasuk Peran kppn terhadap penyediaan uang dalam pelaksanaan
operasional kantor untuk menunjang pelaksanaan tugas kantor Instansi agar tetap
bisa berjalan. diantara lain tugas KPPN untuk menyediakan dana dan melakukan
pencairan dana gaji pegawai untuk SPM – LS Belanja Pegawai yang diajukan oleh satker kepada petugas KPPN memalui prosedur pengajuan SPM - LS yang
sudah ditentukan oleh kewenangan pemerintah.
SPM - LS Ini sengaja di terbitkan oleh Inspektur Jendral atau pejabat
Departemen Agama untuk penyelenggaran pemerintah yang efisien dan efektif
yang menjadi tuntutan di era globalisasi yang syarat dan persaingan keterbatasan
di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya
aparatur / pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan urusan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan.
Tuntutan terhadap profesionalisme pegawai negeri disebabkan peranannya
yang sangat sentral yaitu sebagai ujung tombak yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat. Dengan kondisi tersebut memaksa pegawai negeri untuk
harus mampu meningkatkan profesionalisme. Upaya untuk mewujudkan kondisi
seperti itu secara terus menerus telah dilakukan dengan pembenahan
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian. Dari uraian di atas maka penulis
mencoba membahas tentang “ PROSEDUR PENGAJUAN SPM – LS BELANJA PEGAWAI PADA INSTANSI KPPN BANDUNG 1 ” .
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan penulis dalam melaksanakan kerja praktek ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat pada program pendidikan D-III jurusan Keuangan
Perbankan di Universitas Komputer Indonesia.
Adapun tujuan dalam melaksanakan kerja praktek di instansi KPPN Bandung 1
adalah:
3
2) Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang terkait dalam
pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai pada Instansi KPPN Bandung 1.
3) Untuk mengetahui pihak pihak yang terkait dalam pengajuan SPM
– LS Belanja Pegawai pada KPPN Bandumg 1.
1.2. Kegunaan Kerja Praktek
Kerja praktek merupakan suatu proses adaptasi bagi mahasiswa terhadap
lingkungan kerja nyata, sehingga mahasiswa bisa membandingkan antara ilmu
yang didapat di kampus dengan ilmu diperoleh dari lapangan kerja yang
sesungguhya.
Adapun kegunaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1 Bagi Penulis
a. Menambah wawasan melalui keterangan dan penjelasan
masalah tentang perusahaan selama kerja praktek
berlangsung.
b. Memperoleh pengalaman kerja terutama untuk mengetahui
prosedur pengajuan SPM – LS pada Instansi KPPN Bandung 1.
c. Merupakan suatu proses adaptasi bagi penulis terhadap
lingkungan kerja nyata sehingga penulis bisa
membandingkan teori-teori yang di dapat dari perkuliahan
d. Meningkatakan profesionalisme dan tanggungjawab dalam
menyelesaian pekerjaan.
2 Bagi Instansi KPPN Bandung 1
a) Membantu Pekerjaan instansi sesuai dengan bidang
yang diberikan.
b) Dengan adanya penulisan laporan hasil kerja praktek
ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
dan masukan terhadap instansi khususnya pada Sub
Bagian Umum, sehingga dapat meningkatkan kualitas
menjadi lebih baik lagi.
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan referensi dalam kerja praktek dan kajian
rekan-rekan mahasiswa Program Studi Keuangan Dan Perbankan dan
pembaca pada umumnya dalam aplikasi teori dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.
1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi penulis melalukan kerja praktek yaitu pada Instansi KPPN
Bandung 1 yang beralamat di Jalan Asia Afrika No. 114, Bandung.
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 16 Juli 2013
sampai dengan tanggal 23 Agustus 2013 dengan jadwal kegiatan kerja praktek
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Awal pembentukan KPPN Bandung I dimulai pada tahun 1965
berdasarkan keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan
Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1964 Nomor PKN/1/6/4 dan mulai
beroperasi pada Januari 1965 dengan nomenklatur pada saat itu yaitu Kantor
Pusat Perbendaharaan Negara.
Dalam sejarah perjalanannya sejak Januari 1965 sampai saat ini KPPN
Bandung I telah mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur mulai dengan
Kantor Pusat Perbendaharaan Negara, kemudian pada tahun 1968 berubah
menjadi Kantor Bendahara Negara, selanjutnya pada tahun 1975 berubah lagi
menjadi Kantor Perbendaharaan Negara dan pada tahun 1990 berubah lagi
menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara sekaligus memisahkan KPKN
Bandung I dan KPKN Bandung II berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
tanggal 12 Juni 1989 nomor.645/KMK.01/1989.
Sejalan dengan pengembangan Organisasi pada Tahun 2002 KPKN
Bandung II bergabung dengan KPKN Bandung I dan Menjadi KPKN Bandung.
Pada tahun 2004 KPKN berubah lagi nomenklaturnya menjadi KPPN Bandung.
Kemudian, untuk lebih meningatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
Mei 2005 KPPN Bandung pecah menjadi KPPN Bandung I dan KPPN Bandung
II.
2.1.1. Visi Dan Misi Perusahaan
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
134/PMK.01/2006 dan fungsi KPPN sebagai pemegang Kuasa BUN di daerah,
KPPN Bandung I mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi :
1. Menjadi Pelaksana Fungsi Bendahara Umum Negara Yang Profesional di
Daerah, Transparan, dan Akuntabel untuk Mewujudkan Pelayanan Prima.
Misi :
1. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu
dan tepat jumlah.
2. Mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel.
3. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat
waktu.
2.2. Struktur Organisasi
KPPN Bandung I adalah instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kanwil XII Ditjen
Perbendaharaan Propinsi Jawa Barat. Untuk melaksanakan tugas pokok dan
7
Sumber: kantor pelayanan pembendaharaan bandung 1
Gambar 2.1
Struktur Organisasi kantor pelayanan pembendaharaan Negara
bandung 12.3. Deskripsi Jabatan
KEPALA KPPN
SUB BAGIAN UMUM
SEKSI VERAK SEKSI
BANK/ GIRO POS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI
2.3.1. Kepala
Menyusun program KPPN BANDUNG 1 dalam melayani masyaratan
Mengelola anggran keuangan dan informasi data, Menfasilitasi pelaksanaan
peningkatan pembendaharaan Negara, Mengevaluasi program dan fasilitasi agar
tetap bisa berjalan dalam operasional kantornya.
2.3.2. Subbagian Umum
Melakukan pengelolaan organisas, kinerja,SDM, dan keuangan,
manajemen risiko, pengendalian internal serta tata usaha, rumah tangga dan
kehumasan.
2.3.3. Seksi Pembendaharaan
Pengujian resume tagihan dan SPM, penerbitan SPPT (Surat Persetujuan
Pembayaran Tagihan), penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja
(Badan Layanan Umum) BLU, pengelolaan data kontrak, data suplier, dan belanja
pegawai satker, serta monitoring dan evaluasipenyerapananggaran satker.
2.3.4 Seksi Bank
Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan penerbitan
SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah diterbitkan oleh
seksi Pencairan Dana,melaksanakan fungsi Manajemen Kas, pengelolaan
rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan pengembalian
9
2.3.5 Seksi Verifikasi dan Akuntansi
Untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan Laporan
Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran serta
analisis data statistik laporan keuangan regional.
2.3.6 Seksi Bank
Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan penerbitan
SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah diterbitkan oleh
seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi Manajemen Kas, pengelolaan
rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan pengembalian
Pendapatan/Penerimaan Negara.
2.3.7 Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional yang diatur berdasarkan ketentuan
perundang-undangan. Kelompok fungsional dipimpin oleh seorang tenaga funsional sebagai
koordinator yang bertanggung jawab kepada Kepala KPPN BANDUNG 1.
2.4. Aspek Kegiatan Instansi
Aspek kegiatan dari Instansi KPPN Bandung 1 adalah
1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran
berdasarkan peraturan perundang- undangan;
2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana dari Kas Negara atas
3. Penyaluran Pembiayaan atas beban APBN;
4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah
disalurkan
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui dan
dari Kas Negara
6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;
7. Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBN;
8. Penyusunan Laporan Realisasi pembiayaan yang berasal dari
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;
9. Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak;
10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;
11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil
pemeriksaan;
12. Pelaksanaan kehumasan;
11
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di Instansi KPPN Bandung 1. Dalam
pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian Seksi Verifikasi dan
Akuntansi di beri selama kurang lebih 1 (satu) bulan yang dalam
pelaksanaannya mengenai tentang bagaimana cara pengajuan SPM LS yang
diserahkan kepada petugas KPPN untuk di segera di cairkan dananya. KPPN
bandung 1 merupakan salah satu instansi dalam melayani pembendaharan Negara
dan masyarakat umum yg lokasinya di daerah Bandung.
Pelaksanan kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui prosedur
pelaksanaan anggaran pada Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara dalam
pengajuan SPM – LS.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Sebagaimana halnya kerja, dalam teknik pelaksanaan kerja praktek,
penulis melaksanakan kerja selama satu bulan dengan jadwal yang telah
disesuiakan pembimbing dari Institusi .
Selama kerja praktek penulis melakukan kegiatan antara lain :
1. Membantu meminta tanda tangan pejabat bagian kepala seksi verak bila
2. Membantu membubuhi cap pada dokumen pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai bila terdapat belum di bubuhi cap.
3. Membantu menganalisa check list kelengkapan SPM- LS Belanja
Pegawai.
4. Mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan institusi
terutama yang berkaitan dengan Pelaksanaan Anggaran.
3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Ketentuan Umum Pelaksanaan Anggaran
Ketentuan umum pelaksanaan anggaran pada Instansi KPPN Bandung 1,
mengikuti peraturan pemerintah sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan dan
Peraturan/keputusan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang telah diberlakukan
secara umum.
Untuk melakukan pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai, harus mengikuti tahap alur prosuder yang sudah ditentukan kewenangan pemerintah dimulai dari
proses bisnis penerbitan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yaitu
berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran negara dan pencairan dana atas pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai.
13
1. Alur menjelaskan proses bisnis penerbitan DIPA, yang terdiri dari :
1. Satker Kementrian/Lembaga mengirimkan data RKA-KL dan
dibahas di DJA kemudian terbitlah RABPP (Rincian Anggaran
Belanja Pemerintah Pusat)
2. RABPP tersebut dilakukan jurnal Apropiasi oleh DJPBN di
Direktorat PA subdit Dabantek,
3. Satker Mengirimkan ADK Konsep DIPA (Alternatif melalui
KPPN)
4. ADK dari Satker divalidasi (dibandingkan dengan database
yang ada di sistem SPAN) oleh staff kanwil melalui approval
berjenjang mulai dari Kasi sampai dengan Kabid di Kanwi.l
5. Approval validasi oleh Kasi Bidang PA di Kanwil.
6. Approval validasi oleh Kabid Bidang PA di Kanwil
7. Pengesahan Validasi oleh Kepala Kanwil
8. Dilakukan Jurnal Allotment (Pengesahan Alokasi Anggaran
sehingga Alokasi tersebut dapat digunakan di KPPN untuk
pencairan dana).
9. Pencetakan DIPA.
10.DIPA terbit dan diserahkan ke Satker
(Pada nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 menggunakan sistem SPAN)
2. Alur Menjelaskan proses penerbitan Nomor Register Kontrak / CAN,
dengan urutan sebagai berikut :
2. Atas dasar perikatan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen
membuat Resume Kontrak dan disampaikan ke Petugas
Customer Service KPPN.
3. Petugas Customer Service KPPN akan melakukan pemeriksaan
ID Petugas Satker serta melakukan cek file ADK Kontrak.
Apabila ID Petugas Satker dan ADK Kontrak telah sesuai,
dilanjutkan dengan upload Resume Kontrak ke dalam database
SPAN melalui Portal SPAN.
4. Petugas Validasi mengunduh data dan memverifikasi Resume
Kontrak.
5. Kemudian, Petugas Reviewer akan melakukan review data.
6. Kepala Seksi Pencairan Dana menyetujui Resume Kontrak
kemudian menerbitkan Nomor Register Kontrak.
3. Alur Menjelaskan proses penerbitan Nomor Tagihan, dengan urutan
sebagai berikut :
1. Nomor Register Kontrak yang diperoleh dari KPPN akan direkam
oleh Satker ke dalam Aplikasi SAKTI.
2. Pihak Ketiga menyampaikan tagihan kepada Satker. Atas tagihan
tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen membuat Resume Tagihan
untuk disampaikan ke KPPN.
3. Resume Tagihan akan diupload ke dalam database SPAN melalui
15
4. Petugas validasi melakukan review . Atas persetujuan Resume
Tagihan ini akan diterbitkan Nomor Tagihan yang akan
digunakan Satker sebagai dasar pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran.
5. Untuk SPM - LS Belanja Pegawai Dilampiri :
11.Daftar Gaji/Daftar Susulan/Kekuranga Gaji/Lembur/Honor
dan Vakasi yang ditandatangani oleh kuasa PA atau
pejabat yang di tunjuk dan Bendahara Pengeluaran.
12.Surat-surat Keputusan Kepegawaian dalam hal terjadi
perubahan pada daftar gaji.
13.Surat Keputusan Pemberian honor/vakasi dan SPK lembur.
14.Surat Setoran Pajak (SSP).
4. Alur proses penerbitan SP2D untuk Specific Commitment/ Komitment
Spesifik ( yang melibatkan pihak ketiga ) pasca implimentasi SPAN,
dengan urutan sebagai berikut :
1. Di satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan Surat
Permintaan Pembayaran dan menyampaikan ke Petugas
Penandatangan SPM untuk diterbitkan SPM dan disampaikan ke
KPPN.
2. Petugas Customer Service KPPN akan melakukan upload data ke
dalam database SPAN melalui Portal SPAN.
3. Petugas Validasi memverifikasi SPM dilanjutkan dengan review
4. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan persetujuan SPM dan
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Tagihan untuk disampaikan
ke Satker sebagai dasar bahwa tagihan yang diajukan telah
disetujui.
5. Staff Seksi Bank Giro Pos akan memilih tagihan yang telah jatuh
tempo untuk dicairkan dananya pada hari itu.
6. Kepala Seksi Bank Giro Pos melakukan konfirmasi atas tagihan
yang jatuh tempo dan menerbitkan SP2D sebagai dasar bagi Bank
Operasional untuk melakukan pencairan dana.
5. Alur menjelaskan Proses Bisnis Pencairan Dana , dengan urutan sebagai
berikut:
1. Atas dasar settlement SP2D , Direktorat Pengelolaan Kas Negara
menyampaikan Surat Perintah Transfer ke Bank Indonesia untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari Rekening Kas Umum
Negara ke RPK BUN P Bank Operasional Pusat.
2. Secara bersamaan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara juga
menyampaikan SP2D ke Bank Operasional Pusat.
3. Kemudian, Bank Operasional Pusat akan melakukan pencairan
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada saat kerja praktek di
KPPN BANDUNG 1, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan anggaran pada instansi KPPN BANDUNG 1 sudah
mengikuti prosedur yang telah ditentukan Pemerintah.
2. Bahwa dokumen-dokumen yang terkait dengan pencairan dana pada
KPPN BANDUNG 1 benar-benar memenuhi syarat untuk pencairan
dana.
3. Bahwa prosedur pencairan dana pada KPPN BANDUNG 1 adalah
benar-benar mengikuti aturan perundang-undangan yang telah di
tetapkan oleh pemerintah pusat.
1.2Saran
Perusahaan
Dari hasil kerja praktek yang dilakukan penulis diperoleh bahwa prosedur
pencairan dana yang di jalankan oleh KPPN BANDUNG 1 sudah sangat baik
dan penulis menyarankan agar prosedur yang telah ditetapkan terus dijalankan
guna memperlancar kegiatan yang ada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Akademis
Dapat menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan Dapat
menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman khususnya mengenai
pengaruh kinerja peraktek.
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya bidang keuangan dan perbankan. Sebagai referensi
bagi yang melaksanakan kinerja peraktek. Memberikan informasi kepada