• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengajuan SPM-LS Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Pengajuan SPM-LS Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bandung 1"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam memenuhi Jenjang D3

Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh:

NAMA

: NERA FEBRIYANTI

NIM

: 21511014

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER

(2)

iv 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 2

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 4

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 5

2.2 Struktur Organisasi ... 6

2.3 Deskripsi Jabatan ... 8

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 9

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 11

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 11

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 17

4.2 Saran ... 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

ii

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis bisa melaksanakan Laporan

Kerja praktek dengan judul “ PROSEDUR PENGAJUAN SPM – LS BELANJA PEGAWAI PADA INSTANSI KPPN BANDUNG 1 ” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menenpuh jenjang Diploma III

(D3) Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam menyusun Laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dan

masukan dari berbagai pihak ,maka dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa

Terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini.,S.E.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si,., selaku ketua program studi

Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia.

4. Ibu Isniar Budiarti, SE.,M.Si, .Selaku koordinator Kerja praktek Program

(4)

iii

5. Bapak Oman Sukirman ,SE.,M.M., Selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dalam menyusun

Laporan Kerja Praktek ini.

6. Ibu Trustorini Handayani.,SE.,M.Si selaku dosen wali keuangan dan

perbankan 2013.

7. Kepada Bapak Anang Sujana, S.Sos., selaku pembimbing kerja praktek di

KPPN Bandung 1 , yang telah meluangkan waktunya serta memberikan

bimbingan selama penulis melakukan kerja praktek.

8. Kepada keluarga yang selalu mendukung dalam penyelesaian laporan

kerja praktek ini.

9. Kepada semua teman-teman yang mendukung dalam penyelesaian laporan

kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini jauh

dari kesempurnaan maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari

pembaca sangat penulis harapkan ,hanya doa yang dapat penulis berikan

semoga amal ibadah mereka yang telah membimbing dan membantu dalam

menyeleseikan laporan kerja praktek ini mendapat balasan yang sebesar

besarnya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Bandung , Desember 2013

Penulis

(5)

Agama : Islam

Anak ke- : Dua dari dua bersaudara

Alamat : Jl. Kartika IV Blok-E NO,19 BCP (Bumi Cipacing

Permai) Kel.

Cipacing Kec. Jatinangor Bandung, 45363

Telepon : 088213855838

Pendidikan : 1. 2000-2006 : SDN Ciujung 2 Bandung

2. 2006-2008 : SMPN 1 Rancaekek

3. 2008-2011 : SMK Tadikapuri Bandung

4. 2011-2014 : Jenjang Studi Diploma 3 (D3)

Program Studi Keuangan dan

Perbankan

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

(6)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Kerja Praktek

SPM – LS Belanja Pegawai adalah surat perintah membayar langsung yang dikeluarkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran kepada

pihak ketiga (rekanan) atas perjanjian kontrak kerja (surat perintah kerja) atau yg

sejenisnya. Surat perintah membayar digunakan untuk permohonan pencairan

dana untuk gaji oleh satker.

Seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan

Departemen Keuangan, pimpinan Direktorat Jendral Perbendaharaan bertekad

membentuk suatu kantor pelayanan yang dapat memberikan layanan yang cepat,

akurat, tanpa biaya, dan transparan. Karena itu dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsi KPPN mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang

keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan di daerah.

Termasuk Peran kppn terhadap penyediaan uang dalam pelaksanaan

operasional kantor untuk menunjang pelaksanaan tugas kantor Instansi agar tetap

bisa berjalan. diantara lain tugas KPPN untuk menyediakan dana dan melakukan

pencairan dana gaji pegawai untuk SPM – LS Belanja Pegawai yang diajukan oleh satker kepada petugas KPPN memalui prosedur pengajuan SPM - LS yang

sudah ditentukan oleh kewenangan pemerintah.

SPM - LS Ini sengaja di terbitkan oleh Inspektur Jendral atau pejabat

(7)

Departemen Agama untuk penyelenggaran pemerintah yang efisien dan efektif

yang menjadi tuntutan di era globalisasi yang syarat dan persaingan keterbatasan

di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

aparatur / pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan urusan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan.

Tuntutan terhadap profesionalisme pegawai negeri disebabkan peranannya

yang sangat sentral yaitu sebagai ujung tombak yang bersentuhan langsung

dengan masyarakat. Dengan kondisi tersebut memaksa pegawai negeri untuk

harus mampu meningkatkan profesionalisme. Upaya untuk mewujudkan kondisi

seperti itu secara terus menerus telah dilakukan dengan pembenahan

kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian. Dari uraian di atas maka penulis

mencoba membahas tentang “ PROSEDUR PENGAJUAN SPM – LS BELANJA PEGAWAI PADA INSTANSI KPPN BANDUNG 1 ” .

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan penulis dalam melaksanakan kerja praktek ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat pada program pendidikan D-III jurusan Keuangan

Perbankan di Universitas Komputer Indonesia.

Adapun tujuan dalam melaksanakan kerja praktek di instansi KPPN Bandung 1

adalah:

(8)

3

2) Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang terkait dalam

pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai pada Instansi KPPN Bandung 1.

3) Untuk mengetahui pihak pihak yang terkait dalam pengajuan SPM

– LS Belanja Pegawai pada KPPN Bandumg 1.

1.2. Kegunaan Kerja Praktek

Kerja praktek merupakan suatu proses adaptasi bagi mahasiswa terhadap

lingkungan kerja nyata, sehingga mahasiswa bisa membandingkan antara ilmu

yang didapat di kampus dengan ilmu diperoleh dari lapangan kerja yang

sesungguhya.

Adapun kegunaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1 Bagi Penulis

a. Menambah wawasan melalui keterangan dan penjelasan

masalah tentang perusahaan selama kerja praktek

berlangsung.

b. Memperoleh pengalaman kerja terutama untuk mengetahui

prosedur pengajuan SPM – LS pada Instansi KPPN Bandung 1.

c. Merupakan suatu proses adaptasi bagi penulis terhadap

lingkungan kerja nyata sehingga penulis bisa

membandingkan teori-teori yang di dapat dari perkuliahan

(9)

d. Meningkatakan profesionalisme dan tanggungjawab dalam

menyelesaian pekerjaan.

2 Bagi Instansi KPPN Bandung 1

a) Membantu Pekerjaan instansi sesuai dengan bidang

yang diberikan.

b) Dengan adanya penulisan laporan hasil kerja praktek

ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi

dan masukan terhadap instansi khususnya pada Sub

Bagian Umum, sehingga dapat meningkatkan kualitas

menjadi lebih baik lagi.

3. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi dalam kerja praktek dan kajian

rekan-rekan mahasiswa Program Studi Keuangan Dan Perbankan dan

pembaca pada umumnya dalam aplikasi teori dan pengembangan

ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi penulis melalukan kerja praktek yaitu pada Instansi KPPN

Bandung 1 yang beralamat di Jalan Asia Afrika No. 114, Bandung.

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 16 Juli 2013

sampai dengan tanggal 23 Agustus 2013 dengan jadwal kegiatan kerja praktek

(10)

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Awal pembentukan KPPN Bandung I dimulai pada tahun 1965

berdasarkan keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan

Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1964 Nomor PKN/1/6/4 dan mulai

beroperasi pada Januari 1965 dengan nomenklatur pada saat itu yaitu Kantor

Pusat Perbendaharaan Negara.

Dalam sejarah perjalanannya sejak Januari 1965 sampai saat ini KPPN

Bandung I telah mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur mulai dengan

Kantor Pusat Perbendaharaan Negara, kemudian pada tahun 1968 berubah

menjadi Kantor Bendahara Negara, selanjutnya pada tahun 1975 berubah lagi

menjadi Kantor Perbendaharaan Negara dan pada tahun 1990 berubah lagi

menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara sekaligus memisahkan KPKN

Bandung I dan KPKN Bandung II berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

tanggal 12 Juni 1989 nomor.645/KMK.01/1989.

Sejalan dengan pengembangan Organisasi pada Tahun 2002 KPKN

Bandung II bergabung dengan KPKN Bandung I dan Menjadi KPKN Bandung.

Pada tahun 2004 KPKN berubah lagi nomenklaturnya menjadi KPPN Bandung.

Kemudian, untuk lebih meningatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

(11)

Mei 2005 KPPN Bandung pecah menjadi KPPN Bandung I dan KPPN Bandung

II.

2.1.1. Visi Dan Misi Perusahaan

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

134/PMK.01/2006 dan fungsi KPPN sebagai pemegang Kuasa BUN di daerah,

KPPN Bandung I mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi :

1. Menjadi Pelaksana Fungsi Bendahara Umum Negara Yang Profesional di

Daerah, Transparan, dan Akuntabel untuk Mewujudkan Pelayanan Prima.

Misi :

1. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu

dan tepat jumlah.

2. Mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel.

3. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat

waktu.

2.2. Struktur Organisasi

KPPN Bandung I adalah instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan yang berada di

bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kanwil XII Ditjen

Perbendaharaan Propinsi Jawa Barat. Untuk melaksanakan tugas pokok dan

(12)

7

Sumber: kantor pelayanan pembendaharaan bandung 1

Gambar 2.1

Struktur Organisasi kantor pelayanan pembendaharaan Negara

bandung 12.3. Deskripsi Jabatan

KEPALA KPPN

SUB BAGIAN UMUM

SEKSI VERAK SEKSI

BANK/ GIRO POS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI

(13)

2.3.1. Kepala

Menyusun program KPPN BANDUNG 1 dalam melayani masyaratan

Mengelola anggran keuangan dan informasi data, Menfasilitasi pelaksanaan

peningkatan pembendaharaan Negara, Mengevaluasi program dan fasilitasi agar

tetap bisa berjalan dalam operasional kantornya.

2.3.2. Subbagian Umum

Melakukan pengelolaan organisas, kinerja,SDM, dan keuangan,

manajemen risiko, pengendalian internal serta tata usaha, rumah tangga dan

kehumasan.

2.3.3. Seksi Pembendaharaan

Pengujian resume tagihan dan SPM, penerbitan SPPT (Surat Persetujuan

Pembayaran Tagihan), penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja

(Badan Layanan Umum) BLU, pengelolaan data kontrak, data suplier, dan belanja

pegawai satker, serta monitoring dan evaluasipenyerapananggaran satker.

2.3.4 Seksi Bank

Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan penerbitan

SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah diterbitkan oleh

seksi Pencairan Dana,melaksanakan fungsi Manajemen Kas, pengelolaan

rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan pengembalian

(14)

9

2.3.5 Seksi Verifikasi dan Akuntansi

Untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan Laporan

Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran serta

analisis data statistik laporan keuangan regional.

2.3.6 Seksi Bank

Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan penerbitan

SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah diterbitkan oleh

seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi Manajemen Kas, pengelolaan

rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan pengembalian

Pendapatan/Penerimaan Negara.

2.3.7 Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional yang diatur berdasarkan ketentuan

perundang-undangan. Kelompok fungsional dipimpin oleh seorang tenaga funsional sebagai

koordinator yang bertanggung jawab kepada Kepala KPPN BANDUNG 1.

2.4. Aspek Kegiatan Instansi

Aspek kegiatan dari Instansi KPPN Bandung 1 adalah

1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran

berdasarkan peraturan perundang- undangan;

2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana dari Kas Negara atas

(15)

3. Penyaluran Pembiayaan atas beban APBN;

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah

disalurkan

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui dan

dari Kas Negara

6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;

7. Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBN;

8. Penyusunan Laporan Realisasi pembiayaan yang berasal dari

Pinjaman dan Hibah Luar Negeri;

9. Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak;

10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;

11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil

pemeriksaan;

12. Pelaksanaan kehumasan;

(16)

11

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di Instansi KPPN Bandung 1. Dalam

pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian Seksi Verifikasi dan

Akuntansi di beri selama kurang lebih 1 (satu) bulan yang dalam

pelaksanaannya mengenai tentang bagaimana cara pengajuan SPM LS yang

diserahkan kepada petugas KPPN untuk di segera di cairkan dananya. KPPN

bandung 1 merupakan salah satu instansi dalam melayani pembendaharan Negara

dan masyarakat umum yg lokasinya di daerah Bandung.

Pelaksanan kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengetahui prosedur

pelaksanaan anggaran pada Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara dalam

pengajuan SPM – LS.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Sebagaimana halnya kerja, dalam teknik pelaksanaan kerja praktek,

penulis melaksanakan kerja selama satu bulan dengan jadwal yang telah

disesuiakan pembimbing dari Institusi .

Selama kerja praktek penulis melakukan kegiatan antara lain :

1. Membantu meminta tanda tangan pejabat bagian kepala seksi verak bila

(17)

2. Membantu membubuhi cap pada dokumen pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai bila terdapat belum di bubuhi cap.

3. Membantu menganalisa check list kelengkapan SPM- LS Belanja

Pegawai.

4. Mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan institusi

terutama yang berkaitan dengan Pelaksanaan Anggaran.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Ketentuan Umum Pelaksanaan Anggaran

Ketentuan umum pelaksanaan anggaran pada Instansi KPPN Bandung 1,

mengikuti peraturan pemerintah sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan dan

Peraturan/keputusan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang telah diberlakukan

secara umum.

Untuk melakukan pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai, harus mengikuti tahap alur prosuder yang sudah ditentukan kewenangan pemerintah dimulai dari

proses bisnis penerbitan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yaitu

berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan

pengeluaran negara dan pencairan dana atas pengajuan SPM – LS Belanja Pegawai.

(18)

13

1. Alur menjelaskan proses bisnis penerbitan DIPA, yang terdiri dari :

1. Satker Kementrian/Lembaga mengirimkan data RKA-KL dan

dibahas di DJA kemudian terbitlah RABPP (Rincian Anggaran

Belanja Pemerintah Pusat)

2. RABPP tersebut dilakukan jurnal Apropiasi oleh DJPBN di

Direktorat PA subdit Dabantek,

3. Satker Mengirimkan ADK Konsep DIPA (Alternatif melalui

KPPN)

4. ADK dari Satker divalidasi (dibandingkan dengan database

yang ada di sistem SPAN) oleh staff kanwil melalui approval

berjenjang mulai dari Kasi sampai dengan Kabid di Kanwi.l

5. Approval validasi oleh Kasi Bidang PA di Kanwil.

6. Approval validasi oleh Kabid Bidang PA di Kanwil

7. Pengesahan Validasi oleh Kepala Kanwil

8. Dilakukan Jurnal Allotment (Pengesahan Alokasi Anggaran

sehingga Alokasi tersebut dapat digunakan di KPPN untuk

pencairan dana).

9. Pencetakan DIPA.

10.DIPA terbit dan diserahkan ke Satker

(Pada nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 menggunakan sistem SPAN)

2. Alur Menjelaskan proses penerbitan Nomor Register Kontrak / CAN,

dengan urutan sebagai berikut :

(19)

2. Atas dasar perikatan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen

membuat Resume Kontrak dan disampaikan ke Petugas

Customer Service KPPN.

3. Petugas Customer Service KPPN akan melakukan pemeriksaan

ID Petugas Satker serta melakukan cek file ADK Kontrak.

Apabila ID Petugas Satker dan ADK Kontrak telah sesuai,

dilanjutkan dengan upload Resume Kontrak ke dalam database

SPAN melalui Portal SPAN.

4. Petugas Validasi mengunduh data dan memverifikasi Resume

Kontrak.

5. Kemudian, Petugas Reviewer akan melakukan review data.

6. Kepala Seksi Pencairan Dana menyetujui Resume Kontrak

kemudian menerbitkan Nomor Register Kontrak.

3. Alur Menjelaskan proses penerbitan Nomor Tagihan, dengan urutan

sebagai berikut :

1. Nomor Register Kontrak yang diperoleh dari KPPN akan direkam

oleh Satker ke dalam Aplikasi SAKTI.

2. Pihak Ketiga menyampaikan tagihan kepada Satker. Atas tagihan

tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen membuat Resume Tagihan

untuk disampaikan ke KPPN.

3. Resume Tagihan akan diupload ke dalam database SPAN melalui

(20)

15

4. Petugas validasi melakukan review . Atas persetujuan Resume

Tagihan ini akan diterbitkan Nomor Tagihan yang akan

digunakan Satker sebagai dasar pengajuan Surat Permintaan

Pembayaran.

5. Untuk SPM - LS Belanja Pegawai Dilampiri :

11.Daftar Gaji/Daftar Susulan/Kekuranga Gaji/Lembur/Honor

dan Vakasi yang ditandatangani oleh kuasa PA atau

pejabat yang di tunjuk dan Bendahara Pengeluaran.

12.Surat-surat Keputusan Kepegawaian dalam hal terjadi

perubahan pada daftar gaji.

13.Surat Keputusan Pemberian honor/vakasi dan SPK lembur.

14.Surat Setoran Pajak (SSP).

4. Alur proses penerbitan SP2D untuk Specific Commitment/ Komitment

Spesifik ( yang melibatkan pihak ketiga ) pasca implimentasi SPAN,

dengan urutan sebagai berikut :

1. Di satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan Surat

Permintaan Pembayaran dan menyampaikan ke Petugas

Penandatangan SPM untuk diterbitkan SPM dan disampaikan ke

KPPN.

2. Petugas Customer Service KPPN akan melakukan upload data ke

dalam database SPAN melalui Portal SPAN.

3. Petugas Validasi memverifikasi SPM dilanjutkan dengan review

(21)

4. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan persetujuan SPM dan

menerbitkan Surat Perintah Pencairan Tagihan untuk disampaikan

ke Satker sebagai dasar bahwa tagihan yang diajukan telah

disetujui.

5. Staff Seksi Bank Giro Pos akan memilih tagihan yang telah jatuh

tempo untuk dicairkan dananya pada hari itu.

6. Kepala Seksi Bank Giro Pos melakukan konfirmasi atas tagihan

yang jatuh tempo dan menerbitkan SP2D sebagai dasar bagi Bank

Operasional untuk melakukan pencairan dana.

5. Alur menjelaskan Proses Bisnis Pencairan Dana , dengan urutan sebagai

berikut:

1. Atas dasar settlement SP2D , Direktorat Pengelolaan Kas Negara

menyampaikan Surat Perintah Transfer ke Bank Indonesia untuk

memindahbukukan sejumlah dana dari Rekening Kas Umum

Negara ke RPK BUN P Bank Operasional Pusat.

2. Secara bersamaan, Direktorat Pengelolaan Kas Negara juga

menyampaikan SP2D ke Bank Operasional Pusat.

3. Kemudian, Bank Operasional Pusat akan melakukan pencairan

(22)

17

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada saat kerja praktek di

KPPN BANDUNG 1, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan anggaran pada instansi KPPN BANDUNG 1 sudah

mengikuti prosedur yang telah ditentukan Pemerintah.

2. Bahwa dokumen-dokumen yang terkait dengan pencairan dana pada

KPPN BANDUNG 1 benar-benar memenuhi syarat untuk pencairan

dana.

3. Bahwa prosedur pencairan dana pada KPPN BANDUNG 1 adalah

benar-benar mengikuti aturan perundang-undangan yang telah di

tetapkan oleh pemerintah pusat.

1.2Saran

Perusahaan

Dari hasil kerja praktek yang dilakukan penulis diperoleh bahwa prosedur

pencairan dana yang di jalankan oleh KPPN BANDUNG 1 sudah sangat baik

dan penulis menyarankan agar prosedur yang telah ditetapkan terus dijalankan

guna memperlancar kegiatan yang ada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan

(23)

Akademis

Dapat menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan Dapat

menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman khususnya mengenai

pengaruh kinerja peraktek.

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya bidang keuangan dan perbankan. Sebagai referensi

bagi yang melaksanakan kinerja peraktek. Memberikan informasi kepada

(24)
(25)

Gambar

GAMBAR UMUM PERUSAHAAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi kantor pelayanan pembendaharaan Negara

Referensi

Dokumen terkait

b.1) Prosedur Tata Cara Pelayanan yang berawal dari front office yakni unit/pegawai yang berhubungan secara langsung dengan pegawai melalui loket 6 loket yang

Berikut ini adalah Flowmap Pensiun yang diusulkan: Instansi Pegawai Bagian Status Kepegawaian Pensiun BKN PT.TASPEN Pegawai Berkas pengajuan pensiun PNS Berkas pengajuan

mengetahui bagaimana prosedur pengajuan klim dana pensiun yang baik.. dan

PROSEDUR PEMBAYARAN TAGIHAN PIHAK KETIGA MELALUI MEKANISME SECARA LANGSUNG (Ls) ”.

Dari hasil evaluasi terhadap sistem penggajian di KPPN Surakarta penulis menemukan prosedur pembayaran gaji secara keseluruhan sudah sesuai dengan SOP yang

Judul penelitian mengarah kepada implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara Pada KPPN medan yang diharapkan dapat mendukung pelayanan pembendaharaan Negara pada

langsung dengan kantor pusat yang berada di wilayah Jakarta, dan pengguna jaringan tersebut hanya dapat digunakan oleh pegawai KPPN Medan II.. Jaringan tersendiri merupakan

LAPORAN KERJA PRAKETEK SISTEM PENGAJUAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA TIPE A1 DUMAI AUGIE DARMINRA 6103191326 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK