Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN SIGN SYSTEM STASIUN TELEVISI TVRI JAWA BARAT
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2011-2012
Oleh :
Irpan Djuliansyah 51908202
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
i Abstrak
PERANCANGAN SIGN SYSTEM STASIUN TELEVISI TVRI JAWA BARAT
Oleh:
Irpan Djuliansyah 51908202
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Perancangan ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terdapat pada gedungstasiun televisi TVRI Jawa Barat yaitu mengenai kurangnya sistem tanda yang mampu memberikan arah dalam menemukan ruangan-ruangan bagi para pengunjung yang datang.
Tujuan perancangan ini adalah menciptakan solusi bagi permasalahan yang ditemukan di gedung TVRI Jawa Barat dengan menggunakan landasan ilmu desain, dimana solusi yang paling tepat adlah merancang sign system yang berfungsi untuk memudahkan masyarakat dengan cara membuat rangkaian tanda yang tersistem yang membentuk kesatuan.
ii Abstarct
DESIGN SIGN SYSTEM FOR TVRI JAWA BARAT BROADCASTING TELEVISION STATION
By:
Irpan Djuliansyah 51908202
Study Programme Visual Communication Design
The motivation of this project is the problem at TVRI Jawa Barat
broadcasting television station’s building where has a crisist of sign system. In the building, the visitors also get a trouble about to find a way. It caused by the sign system where was there can not representating a whole system and an identity of this company.
The purpose of this design is to make a things for the problem with design’s solution, and for this complication, the right soultion is create a signs that must make system and utility concept. This sign system will help the visitors to find a way and make them comfortable by this facilities.
iii KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya maka laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis membahas
mengenai “Perancangan Sign System Stasiun Televisi TVRI Jawa Barat”.
Laporan ini berisi tentang sistem tanda yang terdapat pada stasiun televisi TVRI Jawa Barat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi yang dimiliki untuk dapat dijadikan media pembelajaran bagi mereka yang tengah serius mempelajari ilmu penyiaran. Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, membantu, mengarahkan, dan memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Bandung, 13 Juli 2012
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Fokus Masalah ... 4
I.4 Tujuan Perancangan ... 4
BAB II PERANCANGAN SIGN SYSTEM STASIUN TELEVISI TVRI JAWA BARAT ... 5
II.1 Sign System ... 5
II.1.1 Definisi Sign System ... 5
II.1.2 Sejarah Sign System ... 8
II.1.3 Jenis-Jenis dan Fungsi Sign System ... 8
II.2 TVRI Jawa Barat ... 10
II.2.1 Profil TVRI Jawa Barat ... 10
II.2.2 Visi dan Misi ... 11
II.2.3 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat. ... 13
II.2.4 Logo TVRI Jawa Barat. ... 13
II.2.5 Struktur Bangunan TVRI Jawa Barat. ... 14
II.2.6 Fasilitas Gedung TVRI Jawa Barat ... 16
II.2.6.1 Gedung Studio ... 17
II.2.6.1 Gedung Studio ... 18
II.2.7 Masyarakat yang Mengunjungi TVRI Jawa Barat ... 19
II.2.6 Kondisi Sign System di TVRI Jawa Barat ... 19
II.3 Target Sasaran ... 21
II.4 Solusi Permasalahan ... 21
v
III.1 Strategi Perancangan ... 22
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 22
III.1.1.1 Pendekatan Visual ... 22
III.1.1.2 Pendekatan Verbal ... 22
III.1.2 Strategi Kreatif ... 24
III.1.3 Strategi Media ... 24
III.2 Konsep Visual ... 25
III.2.1 Format Desain ... 25
III.2.2 Format Tata Letak (layout) ... 25
III.2.3 Tipografi ... 26
III.2.4 Gaya Penampilan Grafis ... 26
III.2.5 Gaya Penampilan Bentuk ... 27
III.2.6 Warna ... 28
BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 29
IV.1 Media Utama ... 29
VI.1.1 Wayfinding ... 29
IV.2 Media Pendukung ... 30
VI.2.1 Multiple sign ... 30
VI.2.2 Sign Sanitasi ... 31
VI.2.3 Sign Informasi ... 32
VI.2.4 Sign Pemadam Kebakaran ... 32
VI.2.5 SignLarangan Merokok ... 33
VI.2.6 Sign Peringatan ... 34
VI.2.7 Sign Parkir ... 34
VI.2.8 Sign Informasi ... 35
VI.2.9 Multiple Direction Sign ... 36
VI.2.10 Peta Kreatif ... 36
VI.2.11 Sign Tempat Sampah ... 37
vi DAFTAR GAMBAR
Gambar.II.1 : Struktur organisasi TVRI Jawa Barat ... 13
Gambar II.2 : Logo TVRI ... 13
Gambar II.3 : Denah kantor stasiun televisi TVRI Jawa Barat ... 15
Gambar II.4 : Denah gedung studio lantai 1 & 2 TVRI Jawa Barat ... 15
Gambar II.5 : Denah gedung rekaman suara TVRI Jawa Barat ... 16
Gambar II.7 : Gedung studio TVRI Jawa Barat ... 17
Gambar II.8 : Gedung serba guna TVRI Jawa Barat ... 18
Gambar II.9 : Sign System toilet TVRI Jawa Barat ... 19
Gambar II.10 : Sign system ruang VTR TVRI Jawa Barat ... 20
Gambar III.1 : Tata letak sign system TVRI Jawa Barat ... 26
Gambar III.2 : Jenis huruf harabara ... 26
Gambar III.3 : Penyederhanaan gambar... 27
Gambar III.4 : Bentuk sign system ... 28
Gambar III.5 : Warna pada sign system ... 28
Gambar VI.1 : Sign system pada kantor TVRI Jawa Barat ... 29
Gambar VI.2 : Multiple sign ... 30
Gambar VI.3 : Sign sanitasi ... 31
Gambar VI.4 : Sign informasi ... 32
Gambar VI.5 : Sign pemadam kebakaran ... 32
Gambar VI.6 : Sign larangan merokok ... 33
Gambar VI.7 : Sign peringatan ... 34
Gambar VI.8 : Sign parkir ... 34
Gambar VI.9 : Sign informasi ... 35
Gambar VI.10 : Multiple direction sign ... 36
Gambar VI.11 : Peta kreatif ... 36
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi pada kehidupan manusia belakangan ini, tentunya melahirkan banyak sekali media-media baru yang berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat. Kemudahan mengakses suatu informasi ini juga menjadi alasan mengapa produk-produk teknologi yang mudah digunakan oleh masyarakat ini menjadi produk yang hampir dianggap sebagai kebutuhan utama yang salah satunya berupa televisi.
Sementara itu, keberadaan televisi tidak lepas dari lembaga penyiaran yang mampu menyuguhkan tayangan informasi kepada masyarakat melalui gelombang dan aliran listrik. Kehadiran lembaga penyiaran yang disebut stasiun televisi ini berfungsi sebagai pusat penyedia informasi untuk melayani kebutuhan masyarakat akan sebuah tayangan audio visual.
Dalam kamus bahasa Indonesia, Stasiun televisi diartikan sebagai suatu stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke dalam televisi penerima di wilayah tertentu. Pada dasarnya industri pertelevisian ditanah air merupakan salah satu industri yang memiliki andil besar dalam proses penyampaian informasi dan merupakan media yang berperan dalam upaya untuk menaikan kualitas wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Stasiun televisi pertama yang menyiarkan sebuah berita kepada rakyat Indonesia adalah stasiun televisi negeri TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang sangat bermanfaat dalam proses penyebaran informasi dan kabar ke masyarakat
2
Jawa Barat merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.
TVRI Jawa Barat juga memiliki berbagai program yang melibatkan banyak masyarakat seperti talk show, acara musik dan pengajian akbar. Dari tayangan-tayangan tersebut maka akan selalu banyak masyakat yang datang berkunjung ke stasiun penyiaran TVRI Jawa Barat ini.
Banyaknya masyarakat yang umumnya juga berasal dari kota bandung dan sekitarnya, datang dengan tujuan sebagai narasumber, bintang tamu, penonton studio komersil, dll. Selain itu terkadang adapula pelajar/mahasiswa yang memang memiliki minat yang besar dalam proses penyiaran ini, menjadikan stasiun TVRI Jawa Barat menjadi kantor penyiaran yang sering dikunjungi oleh pelajar karena dengan datang langsung, mereka akan dapat lebih cepat mencerna ilmu-ilmu yang didapat serta mempraktekannya menggunakan sarana yang telah tersedia. TVRI Jawa Barat memang mempersilahkan bagi para pelajar maupun mahasiswa yang menekuni bidang komunikasi penyiaran untuk mempelajari mekanisme penyiaran yang baik di kantor ini.
Namun permasalahan muncul ketika banyaknya masyarakat yang datang ke kantor penyiaran TVRI Jawa Barat, mereka dibingungkan dengan tidak lengkapnya sistem tanda/rambu yang harusnya mampu mengarahkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan dalam suatu lokasi. Padahal, dalam suatu kantor penyiaran televisi, terdapat banyak sekali bidang yang menangani tugas dan fungsi masing-masing. Sementara keberadaan mereka berada di lokasi terpisah karena membutuhkan ruang dan peralatan tertentu, menjadikan kantor penyiaran ini menjadi terbagi-bagi sesuai kebutuhan dan ketentuannya.
3
misalnya bagaimana pengunjung memerlukan tanda yang mampu mengarahkan mereka menuju ruang studio.
Sistem tanda/rambu menjadi sesuatu yang sangat penting karena selain bersifat memudahkan, juga dapat bersifat komunikatif dimana keberadaannya mampu mengkomunikasikan berbagai pesan maupun informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Karena stasiun televisi TVRI Jawa Barat tergolong pada kategori kantor yang keberadaanya sering dikunjungi oleh masyarakat, maka sudah selayaknya kantor ini melengkapi fasilitas utamanya dimana TVRI Jawa Barat belum memiliki fasilitas sistem tanda/rambu sebagai media informasi bagi masyarakat, hal ini berimbas pada proses penyampaian ilmu dan informasi yang akan berjalan kurang efektif. Dengan begitu, pengunjung yang datang akan kesulitan dalam menemukan lokasi yang dituju di stasiun penyiaran TVRI Jawa Barat. Tidak lengkapnya fasilitas utama sistem tanda/rambu ini tentu juga berpengaruh bagi pengunjung lain yang datang berkunjung guna kepentingan tertentu di kantor TVRI Jawa Barat ini. Berger, C.M., (2005) dalam Tanuwidjaja (2012, h. 29) berpendapat bahwa perencanaan sign system harus mampu menjawab kebutuhan pengguna terhadap fasilitas bangunan dengan estetika dan kesan tentang institusi yang menaunginya, dan dari hasil pengamatan di lapangan, dan keberadaan sign system yang ada di TVRI Jawa Barat ini belum dapat menjawab kebutuhan tersebut.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang stasiun televisi TVRI Jawa Barat ini ada muncul beberapa masalah yang ditemukan, diantaranya sebagai berikut:
- Belum adanya suatu bentuk tanda yg tersistem dengan baik dalam satu kesatuan di gedung penyiaran televisi TVRI Jawa Barat sehingga menimbulkan kebingungan bagi pengunjung yang datang dalam mencari arah lokasi yg dituju.
- Identitas pada lokasi maupun identitas TVRI Jawa Barat sendiri belum dapat diwakili oleh sistem tanda yang ada pada kantor TVRI Jawa Barat. - Sistem tanda yang telah ada belum konsisten dalam hal material, gaya
4 I.3 Fokus Masalah
Permasalahan yang ada pada stasiun televisi TVRI Jawa Barat ini terdapat pada bagaimana ketiadaan suatu tanda yang tersistem dalam satu kesatuan. Sehingga akan membingungkan masyarakat yang berkunjung.
I.4 Tujuan Perancangan
5 BAB II
PERANCANGAN SIGN SYSTEM STASIUN TELEVISI TVRI JAWA BARAT
II.1 Sign System
II.1.1 Definisi Sign System
Sign (dalam bahasa Indonesia berarti tanda) adalah bentuk komunikasi yang dapat berbentuk verbal dan visual. Keberadaan tanda menjadi suatu kepentingan bagi masyarakat karena dapat menyampaikan informasi akan sesuatu. Menurut Piliang, dalam kata pengantarnya pada buku semiotika komunikasi visual (Tinarbuko, 2009) menyatakan bahwa suatu tanda bukan ilmu yang bersifat pasti, melainkan suatu hal yang dibangun oleh „pengetahuan‟ yang lebih terbuka. Yang terpenting dalam sistem tanda pada desain komunikasi visual adalah fungsi dari tanda dalam menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima, berdasarkan kode tertentu, yang dimediasi oleh media tertentu.
Segala sesuatu yang dapat diamati dan dibuat teramati menurut Zoest dalam Tinarbuko (2009, h.12) adalah tanda. Sementara menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang tak terpisahkan, yaitu tanda dan sistem dimana sebuah tanda (berwujud kata atau gambar) memiliki dua hal yang akan ditangkap oleh indra kita, signifier (penanda) dan signified (petanda).
Penanda lebih jelas dijelaskan sebagai tingkatan ungkapan yang berwujud fisik seperti warna, gambar, huruf, kata atau objek. Sementara petanda lebih bersifat isi atau gagasan dari apa yang diungkap penanda. Kesimpulannya, hubungan antara keduanyalah yang melahirkan makna (Tinarbuko, 2009: h.91).
6 Sign system dalam konteks desain komunikasi visualmerupakan rangkaian representasi visual yang memilki tujuan sebagai media interaksi manusia dalam ruang publik (Sumbo Tinarbuko: 2012, h.12). Terdapat 4 (empat) bagian dari sign
system antara lain: a. Traffic Sign
Yaitu sign system yang berada di jalan yang berguna untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan seperti penunjuk arah, peringatan, dan larangan.
b. Commercial Sign
Yaitu sign system yang berfungsi komersil. c. Wayfinding Sign
Yaitu sign system yang bersifat mengarahkan dan menjadi penunjuk jalan.
d. dan Safety Sign.
Yaitu sign system yang berfungsi untuk menginformasikan pesan yang bersifat peringatan, larangan maupun himbauan guna mengingatkan pengguna mengenai suatu sistem keamanan.
Berbagai jenis sign system diatas dapat digunakan berdasarkan fungsi dan keperluan pembuatannya. Misalnya dalam suatu lokasi/ruang umum, biasanya memiliki beberapa ruang atau lokasi yang berbeda sehingga membutuhkan media penunjuk seperti Wayfinding Sign yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menemukan jalan menuju suatu lokasi (Tanuwidjaja, 2012, h.1). Didalam menciptakan suatu sign system (wayfinding) yang efektif diperlukan beberapa langkah mulai dari menetapkan tujuan menemukan jalan, menganalisa profil pengguna, meneliti tingkat kesulitan menemukan jalan, menganalisa kebutuhan desain, menyusun desain sign system, mengumpulkan detail informasi serta menyusunnya kedalam sistem grafis.
7
(2012, hal.15). Dalam menciptakan suatu sign system, diperhatikan pula hal-hal yang perlu dihindari seperti penggunaan tanda-tanda yang terlalu banyak sehingga menghasilkan kebingungan bagi penggunanya. Adapula peletakan lokasi serta tingkat keterbacaan yang kurang baik menyebabkan sign system tidak dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan warna dan tekstur material yang digunakan juga mempengaruhi mudah-sulitnya ketersampaian informasi. Ukuran huruf dan pencahayaan juga akan berpengaruh, tergantung dari seberapa jauh jarak pandang yang dibutuhkan, juga jenis huruf apa yang digunakan.
Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa sign system, papan penunjuk arah, dan papan nama. Tujuan sign system bukan lagi menjadi sebagai pemisah, menurut Follins & Hammer (1979, h.7) sign system justru merupakan bagian dari kesatuan lingkungan itu sendiri. Dalam pembuatan sign system terdapat elemen-elemen yang menjadi faktor kejelasan
sign system antara lain:
a. Elemen Orientasi
Diwujudkan dalam bentuk peta, denah setiap lantai, dan gedung yang merupakan suatu bentuk informasi grafis awal yang berfungsi untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan oleh seseorang di dalam lingkungan yang belum dikenali. Alat-alat ini berfungsi utama untuk menyadari di mana ia berada, ke mana ia akan pergi, dan rute apa yang sebaiknya dipilih.
b. Elemen Informasi Arahan
Biasanya berupa sign yang dilengkapi dengan tanda-tanda panah atau panel-panel tombol. Elemen ini berfungsi bagi seseorang yang telah menemukan orientasinya, dan memberikan arahan melalui rute untuk menemukan lokasi yang ia tuju.
c. Elemen Identifikasi Tujuan
8
d. Elemen Situasi dan Identitas Obyek
Elemen ini berfungsi menginformasikan suatu kondisi/situasi yang berlaku di dalam suatu lingkungan kepada orang-orang yang sedang berada di dalamnya. Misalnya papan pemberitahuan/arahan mengenai ruangan studio yang sedang on air agar masyarakat tidak membuat keributan.
II.1.2 Sejarah Sign System
Perkembangan sign system menurut Formigari dan Gambarara (1995, h.287) berawal setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1909, di Paris diadakan konvensi bagi para pengguna kendaraan bermotor internasional, yang pada akhirnya menghasilkan sistem tanda lalu lintas yang menunjukan kondisi jalan yang berlubang, persimpangan jalan, jalan yang berliku serta persimpangan jalan rel kereta api. Sistem ini mulanya digunakan oleh beberapa negara di Eropa hingga pada akhirnya digunakan oleh negara-negara di dunia.
II.1.3 Jenis-Jenis dan Fungsi Sign System
Dalam bentuk komunikasi visual, tanda mengalami perkembangan berdasarkan fungsinya antara lain yang pertama adalah tanda petunjuk dan informasi. Tanda ini berfungsi mengarahkan dan menginformasikan dimana benda/lokasi berada. Kedua, tanda penunjuk arah, yang mencakup tanda-tanda yang mengarahkan untuk menuju suatu tempat seperti ruangan, toilet, dll. Ketiga, tanda pengenal, merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan objek yang satu dengan lainnya misalnya identitas ruangan, kantor, dan gedung. Yang terakhir adalah tanda larangan dan peringatan. Tanda ini bertujuan menginformasikan hal-hal yang boleh dilakukan, berhati-hati maupun yang dilarang. (Boines & Dixon, 2001, h.12)
9
Pembuatan signsystem yang baik menurut Sumbo Tinarbuko ( 2008, h.13) adalah harus memenuhi 4 (empat) kriteria mudah dilihat, mudah dibaca, mudah dimengerti dan dapat dipercaya. Dalam penempatan dan pembuatannya, sign system harus mudah diakses oleh orang, memiliki tingkat keterbacaan yang baik, dapat dipahami dengan benar dan informasinya tidak menyesatkan.
Sumbo Tinarbuko (2008, h.14) berpendapat bahwa:
Dalam merancang desain untuk sign system harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini:
1. Memahami institusi dan lingkungannya serta mengetahui kegiatan utama institusi tersebut.
2. Mengidentifikasi fasilitas yang akan dipersentasikan. Serta sign harus mengidentifikasikan fasilitas apa saja yang ada di institusi tersebut.
3. Menentukan lokasi penempatan serta lokasi harus mudah dilihat dan mudah di akses oleh semua orang.
4. Penerapan sign system. Selain desain, kita juga harus memperhatikan material dalam pembuatan sign. Sekarang ini, desain menarik dan informasi yang benar tidaklah cukup.
Sign system menurut Hunter (2010, h.1) sangat penting karena beberapa alasan antara lain: karena merupakan akses untuk fasilitas umum, menaikan kepuasan masyarakat, mengurangi tekanan, meminimalisir kekurangan fasilitas ruang publik, mengurangi kebingungan pengunjung dan kesalahan pegawai, menghemat waktu serta meminimalisir kecelakaan.
10 II.2 TVRI Jawa Barat
II.2.1 Profil TVRI Jawa Barat
TVRI kepanjangan dari Televisi Republik Indonesia.TVRI adalah lembaga penyiaran yang pengembangannya dikelolah oleh Negara. TVRI adalah stasiun televisi pertama dan tertua di Indonesia.TVRI Jawa Barat adalah salah satu transmisi TVRI Nasional dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari TVRI Nasional secara keseluruhan ditunjang oleh stasiun penyiaran di Bandung dan 18 pemancar yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat.
Sementara itu Indonesia memiliki stasiun penyiaran televisi milik negara yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang sifat siarannya mengutamakan kepentingan masyarakat atau publik. TVRI memiliki satuan-satuan transmisi yang tersebar dari sabang sampai merauke yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden di daerah dimana stasiun-stasiun transmisi tersebut berkesempatan menyiarkan siaran-siaran lokal atau daerahnya dengan channel induk TVRI Nasional dengan jadwal siaran yang telah ditentukan (Rachman, 2007, h.1).
Hingga saat ini sudah 25 tahun TVRI Jawa Barat melayani masyarakat Jawa Barat dan mengudara selama waktu siar hampir lima jam per hari. Sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI Jawa Barat mengutamakan siaran-siaran yang
sifatnya “Pro-Publik”, ini mempunyai arti bahwa TVRI Jawa Barat wajib memberikan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat dan dapat menjadi sarana perekat sosial dalam masyarakat serta untuk melestarikan budaya bangsa dengan program siaran yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Dengan motto TVRI Jawa Barat “sobat urang sarerea” diharapkan masayarakat Jawa Barat yang berjumlah 41 juta jiwa merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.
11
Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan sejak tahun 1982. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No: 108/XIV/3/1984 tanggal 15 Maret 1984 sebesar Rp 187.000.000,- dialokasikan untuk:
a. Pembangunan Rumah Dinas
b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van c. Pembebasan tanah
d. Administrasi Proyek.
TVRI Jawa Barat berdiri pada tanggal 11 Maret 1987, di jalan Cibaduyut Raya No. 269 Bandung 40236. Luas lokasi 47.612 m2. Jangkauan siaran 35.862 km. Kekuatan transmisi antara 1 sampai dengan 10.000 watt TVRI menjadi unit pelaksanaan teknis DEPPEN RI hingga 1999 TVRI berubah status menjadi perusahaan jawatan perjan berdasarkan PP nomor: 36 tahun 2000 tanggal 7 Juni 2000 tentang pendirian perusahaan jawatan televisi RI. Bangunan terdiri atas gedung studio, gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid dan bangunan lainnya yang di lengkapi dengan perlengkapan operasional dan perlengkapan penunjang.
TVRI Stasiun Bandung yang kini berubah nama menjadi TVRI Stasiun Jawa Barat atau yang dikenal dengan sebutan TVRI Jawa Barat, sejak awal menjadi tumpuan keinginan masyarakat Jawa Barat agar TVRI menjadi media yang menyebarluaskan seni dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan.
II.2.2 Visi dan Misi
TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena TVRI sebagai pelopor sebuah stasiun televisi di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan karakter tersendiri seperti yang dibawah ini:
- VISI
12
- MISI
1. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. 2. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi
yang utama.
3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
4. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan Negara Indonesia di dunia Internasional.
Selain memiliki visi dan misi TVRI juga memiliki moto yaitu:“Menjalin Persatuan dan Kesatuan” yang memiliki arti bahwa TVRI ini merupakan milik
bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap pendidikan bangsa, kebudayaan kebangsaan, sehingga akan ikut mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cerdas, sejahtera dan maju. Selain moto tersebut masih ada satu moto lagi yang menggunakan bahasa daerah sunda, yaitu: “TVRI Jawa Barat Sobat
13 II.2.3 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat
Gambar II.1: Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat Sumber: Arsip TVRI
II.2.4 Logo
TVRI Jawa Barat memiliki logo sebagaimana tertera pada gambar 1.1:
Gambar II.2: Logo TVRI
Sumber: http://alamsyah029.files.wordpress.com/2011/07/20091231logolpp-tvritvri-co-id2.png (diakses 19 desember 2011)
Secara simbolis bentuk logo di atas menggambarkan layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis , dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan terakhir pada huruf I
dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima) makna layanan
[image:22.595.168.492.445.563.2]14 P sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
P sebagai huruf awal dari kata perubahan yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna.
P sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia.
P sebagai huruf awal dari kata pemersatu yang berarti merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau.
P sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat.
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna.
Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.
Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.
II.2.5 Struktur Bangunan Gedung TVRI Jawa Barat
15
[image:24.595.186.440.146.343.2]Bangunan terdiri atas gedung studio, gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid dan bangunan lainnya yang di lengkapi dengan perlengkapan operasional dan perlengkapan penunjang.
Gambar II.3: Denah kantor stasiun televisi TVRI Jawa Barat Sumber: arsip TVRI Jawa Barat
[image:24.595.92.534.387.548.2]16
Gambar II.5: Denah gedung serba guna lantai 1 & 2 TVRI Jawa Barat Sumber: arsip TVRI Jawa Barat
Gambar II.6: Denah gedung rekaman suara TVRI Jawa Barat Sumber: arsip TVRI Jawa Barat
II.2.6 Fasilitas Gedung TVRI Jawa Barat
[image:25.595.161.464.285.487.2]17 II.2.6.1 Gedung Studio
Gambar II.7: Gedung studio TVRI Jawa Barat Sumber: dokumen pribadi
Pada gedung studio terdapat beberapa ruang fasilitas kantor yang menunjang kinerja penyiaran TVRI, diantaranya:
A. Ruang Studio Utama B. Ruang Peralatan C. Ruang Transmisi D. Ruang Microwave E. Ruang Power House F. Ruang Staff Penyiaran G. OB VAN
H. Gudang Kaset I. Ruang Rias Wanita J. Ruang Rias Pria K. Ruang Studio Berita L. Ruang Editing M. Ruang VTR
N. Ruang Master Control
O. Ruang Mixing dan Tata Suara P. Ruang Staff Studio
18
S. Ruang Redaksi T. Ruang Dubbing
U. Lobby dan Receptionist V. Ruang Tamu
[image:27.595.176.450.208.391.2]II.2.6.2 Gedung Serba Guna
Gambar II.8: Gedung serba guna TVRI Jawa Barat Sumber: dokumen pribadi
Adapun pada gedung serban guna ini beberapa ruang-ruang fasilitas kantor stasiun televisi TVRI Jawa Barat,diantaranya:
A. Resepsionis B. Ruang Sekertariat C. Ruang Kepala TVRI
D. Ruang Kasir dan Bag. Perbendaharaan E. Ruang Kepegawaian
F. Ruang Gaji G. Ruang Akuntasnsi H. Ruang Perlengkapan I. Ruang Rapat
19 II.2.7 Masyarakat yang Mengunjungi TVRI Jawa Barat
Berdasarkan hasil penelitian dan data buku tamu yang terdapat pada arsip TVRI Jawa Barat, menyebutkan bahwa terdapat beberapa golongan masyarakat yang datang ke kantor TVRI Jawa Barat dengan catatan mereka jarang/belum pernah datang ke kantor ini antara lain:
- pelajar/mahasiswa, berkunjung dengan tujuan mempelajari sistem penyiaran yang mereka minati, dan juga dengan tujuan kerja praktek. - pengisi acara, didalamnya mencakupi bintang tamu, narasumber, penonton studio komersil, dan mereka yang berhubungan dengan penyelenggaraan suatu tayangan.
II.2.8 Kondisi Sign System di TVRI Jawa Barat
Sebagaimana halnya sebuah gedung kantor yang keberadaannya selalu dikunjungi oleh para pengunjung baru dengan kepentingan tertentu, TVRI Jawa Barat masih tergolong dalam kategori gedung kantor yang kurang optimal dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini terbukti hanya beberapa ruangan saja yang memiliki sign system.
[image:28.595.142.481.516.675.2]Dari sekian banyak ruangan yang beroperasi, hanya beberapa ruangan yang memiliki tanda pengenal pada ruangannya. Bila dilihat dari sign system yang terdapat pada gedung maupun studio pada TVRI Jawa Barat yang ada, maka tidak ditemui sign system yang mencerminkan sebuah identitas dari instansi ini.
20
GambarII.10: Sign system ruang VTR TVRI Jawa Barat Sumber: dokumen pribadi
Peletakan sign system yang kurang tepat menjadikan sign system yang ada menjadi kurang terlihat. Penggunaan material sign system yang tidak konsisten, warna yang digunakan berbeda-beda, serta bentuk sign system yang tidak sama, kalimat yang tidak memiliki standarisasi selayak sign system pada umumnya, menjadikan sign system yang ada belum memiliki kesatuan antara yang satu dengan lainnya.
Didalam kantor ini juga tidak terdapat denah yang ditujukan untuk mempermudah pengunjung yang datang. Penelitian lapangan juga menemukan fakta bahwa denah yang ada di kantor penyiaran televisi TVRI Jawa Barat ini tidak diperbaharui sejak tahun 1990, sementara perubahan ditubuh gedung TVRI Jawa Barat sendiri beberapa kali mengalami perubahan.
Kuisioner juga disebar ke satu rombongan pengunjung yang datang untuk mengetahui efektifitas penerapan sign system yang telah ada di gedung TVRI Jawa Barat ini.
Dari 56 responden, didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Seluruh responden merasa kesulitan dalam menemukan lokasi di gedung penyiaran TVRI Jawa Barat.
b. 53 responden tidak mengetahui adanya sign system yang sebenarnya terdapat di gedung penyiaran TVRI Jawa Barat. c. 30 responden menganggap sign system yang ada di TVRI Jawa
21 II.3 Target Sasaran
Target yang menjadi sasaran dalam perancangan sign system ini adalah sebagai berikut:
- Target primer Masyarakat umum
Masyarakat umum yang memiliki kepentingan tertentu dengan TVRI Jawa Barat seperti narasumber, bintang tamu, dan audiens yang mengisi program-program siaran televise TVRI Jawa Barat.
Demografis:
- Usia : diatas 12 tahun (bukan anak-anak) - Status pendidikan : SD, SMP, SMA, Sederajat
Geografis:
Daerah Bandung dan beberapa wilayah di Jawa Barat
- Target sekunder
Pelajar dan Mahasiswa
Target ini merupakan orang-orang baru yang akan berkunjung untuk mendapatkan informasi seputar pengetahuan dibidang penyiaran.
Demografis:
- Usia : diatas 12 tahun (bukan anak-anak) - Status pendidikan : SD, SMP, SMA, Sederajat
Geografis:
Daerah Bandung dan beberapa wilayah di Jawa Barat
II.4 Solusi Permasalahan
22
23 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan III.1.1 Pendekatan Komunikasi III.1.1.1 Pendekatan Visual
Dalam perancangan sebuah sign system yang fungsinya menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, sudah seharusnya memiliki standarisasi kelayakan. Sign system akan menjadi komunikatif apabila dapat menyampaikan informasi kepada targetnya serta akan menjadi lebih optimal apabila dalam penyajiannya tidak menghilangkan aspek-aspek dari identitas perusahaan yang menaunginya. Dalam melakukan komunikasi maka diperlukan pendekatan dan pengetahuan yang cukup mengenai siapa saja yang menjadi target sasarannya serta bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan mereka. Sehingga sign system yang dirancang akan disesuaikan dengan target sasaran yaitu, masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa, yang merupakan orang-orang baru dengan tujuan dan maksud berbeda.
Dari masalah yang ditemukan, pendekatan visual yang mampu menjadi solusi dalam perancangan sign system ini adalah melalui teknis vektor karena dalam perancangan suatu media sign system dibutuhkan ketetapan tertentu seperti bentuk informasi yang didominasi oleh teks, sehingga apabila dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama serta tenaga yang lebih ekstra. Selain itu identitas visual yang akan ditampilkan belum tentu seragam antara media yang satu dengan yang lainnya.
III.1.1.2 Pendekatan Verbal
24 III.1.2 Strategi Kreatif
Dalam merancang sign system pada TVRI Jawa Barat ini, strategi kreatif yang digunakan adalah berupa penggunaan bentuk yang menarik perhatian, warna yang mewakili identitas dari TVRI Jawa Barat, bentuk ikon, serta penggunaan jenis huruf yang juga disesuaikan dengan bentuk dasar yang mengadaptasi gaya dan bentuk visual dari logo TVRI Jawa Barat.
Strategi yang digunakan dalam merancang sign system stasiun televisi TVRI Jawa Barat berdasarkan pada konsep 5W+1H. Perancangan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- What
Meskipun pada dasarnya stasiun televisi TVRI Jawa Barat telah memiliki sign system, namun tidak memiliki kelayakan sebagaimana halnya sebuah sign system.
- Who
Target utama dari perancangan sign system ini adalah orang-orang baru yang datang pertama kali ke stasiun televisi TVRI Jawa Barat. - Why
Perancangan sign system ini dibuat sebagai media informasi dan juga identitas dari lokasi-lokasi yang ada pada stasiun televisi TVRI Jawa Barat yang merupakan kebutuhan bagi para masyarakat.
- Where
Perancangan sign system ini ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis sesuai tanda yang dibutuhkan.
- When
Pembuatan sign system ini dibuat tanpa batas waktu. - How
Dengan cara merancang sebuah sign system yang dapat menghasikan fungsi tanpa menghilangkan identitas dari stasiun televisi TVRI Jawa Barat.
25
Dalam permasalahan yang ditemui di stasiun televisi TVRI Jawa Barat ini dibutuhkan suatu solusi media yang dibedakan menjadi 2, yaitu media utama dan media penunjang.
- Media utama
Media yang dijadikan media utama dalam masalah ini berupa sign system yang mampu memberikan penunjuk/pengarah, penjelasan mengenai informasi seputar ruangan-ruangan yang berada pada stasiun televisi TVRI Jawa Barat dan menjadi pembeda dari sign system perusahaan stasiun penyiaran televsi lainnya.
- Media penunjang
Disamping media utama, terdapat media penunjang yang berfungsi untuk mendukung kedudukan media utama antara lain penambahan
environment sign berupa main directory, sign system di dalam toilet, sign system lantai licin, sign system pada tong sampah, sign system untuk lingkungan luar gedung serta peta kreatif yang diharapkan dapat menjadi media informasi tambahan bagi para pengunjung.
III.2 Konsep Visual III.2.1 Format Desain
Format dari perancangan sign system ini menggunakan orientasi bentuk
landscape dikarenakan dengan format tersebut suatu desain yang didominasi oleh teks akan lebih nyaman dibaca bila diterapkan pada sign system ini.
[image:34.595.126.493.580.639.2]
Gambar III.1: Format desain yang digunakan
III.2.2 Tata Letak (Layout)
26
bagaimana peletakan yang tepat antara ikon, bentuk, hingga ukuran huruf yang digunakan. Perancangan mengenai penyusunan ikon dengan teks pada sign system
[image:35.595.179.445.187.277.2]ini akan berada berdampingan dengan tujuan agar kedua elemen tersebut berfungsi saling menjelaskan.
Gambar III.1: Tata letak sign system TVRI Jawa Barat
III.2.3 Tipografi
Jenis huruf yang digunakan dalam perancangan sign system ini adalah jenis huruf yang memiliki karakter jelas, tebal agar terbaca jelas meski dalam jarak jauh dan juga berkesan sederhana agar sesuai dengan citra TVRI yang luwes, yaitu jenis huruf Harabara Custom.
Gambar III.2: Jenis huruf Harabara dan pengaplikasian
III.2.4 Gaya Penampilan Grafis
27
[image:36.595.114.510.188.357.2]mendapatkan gaya ilustrasi yang sesuai dan satu konsep dengan penampilan grafis yang akan dibuat kemudian. Bentuk dasar yang digunakan pada setiap media yang berhubugan dengan sistem tanda ini adalah benuk seperti jajar genjang, dengan sudutnya yang menumpul dan membentuk suatu lengkung dengan sudut lainnya yang tetap bersudut.
Gambar III.3: Penyederhanaan gambar
III.2.5 Gaya Penampilan Bentuk
Dalam perancangan sign system stasiun televisi TVRI Jawa Barat ini terdapat penampilan bentuk yang ditentukan berdasarkan fungsinya serta identitas dari TVRI Jawa Barat. Gaya penampilan tersebut yaitu bentuk yang mengadaptasi dari anatomi bentuk dasar televisi.
Untuk melengkapi sign system ini, penampilan grafis yang menunjang informasi seputar TVRI Jawa Barat dibuat dengan gaya sederhana, dan memiliki ciri khas TVRI Jawa Barat dimana pada hakikatnya sebuah stasiun televisi bertugas untuk menyiarkan tayangan-tayangan yang mendidik dan mampu menginformasikan nilai-nilai kebaikan.
28
[image:37.595.115.510.128.308.2]masyarakat/khalayak akan lebih mudah menerima informasi bahkan bisa mendapatkannya dengan mudah.
Gambar III.4: Bentuk sign system
III.2.6 Warna
Warna-warna yang akan dipakai dalam sign system ini adalah warna-warna yang identik dengan stasiun televisi TVRI Jawa Barat dengan tujuan untuk mengukuhkan identitas yang menjadi indikasi visual dari TVRI Jawa Barat tersebut.
Gambar III.5: Warna pada sign system
[image:37.595.147.474.469.630.2]29 BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
IV.1 Media Utama IV.1.1 Wayfinding
[image:38.595.131.522.208.523.2]
Gambar: contoh gambar pembuatan sign system pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Fungsi : sebagai alat yang menandakan ruangan-ruangan di TVRI Jawa Barat
- Ukuran : Panjang : 41 cm Lebar : 16 cm - Bahan : Akrilik
30 Way finding dalam bahasa indonesia dapat berarti suatu media pencari arah untuk menuju/menemukan lokasi yang belum pernah dikunjungi. Keberadaan sign system “way finding” mengiringi kebutuhan suatu lokasi yang masih asing tersebut, untuk menginformasikannya, jangan sampai suatu sistem tanda telalu berlebihan menampilkan keindahan, tanpa mementingkan informasi yang sedang dibutuhkan.
Dalam teknis pengerjaan, perlu diperhatikan mengenai bagaimana pesan ini tersampaikan dengan baik di masyarakat, yaitu antara lain dengan cara menambahkan studi ikon yang mampu menguatkan dan saling menyelaraskan maksud dan tujuan dari media ini sendiri. Didalam stasiun penyiaran TVRI Jawa Barat terdapat banyak sekali ruangan yang terbagi-bagi berdasarkan jenis dan jumlah pegawai yang masuk kedalam ruang tersebut. Media utama berfungsi untuk menjawab masalah yang ada pada gedung penyiaran TVRI Jawa Barat tepatnya pada sistem tanda yang masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat, untuk itu pembuatan sign system pada setiap ruang baik indoor maupun outdoor sangat dibutuhkan.
[image:39.595.131.439.445.672.2]IV.2 Media Pendukung IV.2.1 Multiple Sign
Gambar: contoh gambar pembuatan multiple sign pada kantor TVRI Jawa Barat. Spesifikasi :
31
Lebar : 180 cm - Bahan : Akrilik
- Tempat :ditempatkan pada bagian lobi atau di persimpangan jalan dalam interior kantor.
[image:40.595.133.499.216.379.2]IV.2.2 Sign Sanitasi
Gambar: contoh gambar pembuatan sign sanitasi pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk menandakan tempat sanitasi - Ukuran : Panjang : 15 cm
Lebar : 14,052 cm - Bahan : Akrilik
- Tempat : ditempatkan pada bagian pintu toilet
-IV.2.3 Sign Informasi
32
Gambar: contoh gambar pembuatan multiple sign pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk mengetahui informasi seputaran TVRI Jawa Barat
- Ukuran : Panjang : 30 cm Lebar : 9,5 cm - Bahan : Akrilik
- Tempat : ditempatkan pada meja bagian informasi
IV.2.4 Sign Pemadam Api
Gambar: contoh gambar pembuatan sign pemadam api pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Ukuran : Panjang : 10 cm Lebar : 9,3 cm - Bahan : Sticker
33 IV.2.5 Sign Larangan Merokok
Gambar: contoh gambar pembuatan sign larangan merokok pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Ukuran : Panjang : 10 cm Lebar : 9,3 cm - Bahan : Sticker
- Tempat : ditempatkan pada kaca luar bagian atas di depan lobi.
IV.2.6 Sign Peringatan
34
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan peringatan - Ukuran : Panjang : 10 cm
Lebar : 9,3 cm - Bahan : Cutting Sticker
- Tempat : ditempatkan pada lantai
[image:43.595.180.452.299.453.2]IV.2.7 Sign Parkir
Gambar: sign penunjuk arah serta informasi area parkir berbagai kendaraan pada kantor TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan informasi serta penunjuk arah akan area parkir yang dapat digunakan di sekitar kantor TVRI Jawa Barat
- Ukuran : Panjang : 40 cm Lebar : 37,4 cm - Bahan : PVC foam board
35 IV.2.8 Sign Informasi
Gambar: sign informasi fasilitas luar ruang yang terdapat di TVRI Jawa Barat.
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan informasi akan fasilitas luar kantor TVRI Jawa Barat
- Ukuran : Panjang : 40 cm Lebar : 37,4 cm - Bahan : PVC foam board
- Tempat : ditempatkan pada fasilitas luar ruang yang dimiliki oleh TVRI Jawa Barat
36
Gambar: multiple direction sign
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan informasi akan penunjuk arah di sekitar TVRI Jawa Barat.
- Ukuran : Panjang : 108 cm Lebar : 180 cm - Bahan : PVC foam board
- Tempat : ditempatkan pada persimpangan jalan keluar.
IV.2.10 Peta Kreatif
Gambar: peta kreatif
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan informasi serta arah tujuan kepada pengunjung.
- Ukuran : Panjang : 108 cm Lebar : 180 cm
- Bahan : PVC foam board dan alumunium
37 IV.2.11 Sign Tempat Sampah
Gambar: sign tempat sampah
Spesifikasi :
- Fungsi : untuk memberikan informasi tempat pembuangan sampah
- Ukuran : Panjang : 10 cm Lebar : 7,48 cm - Bahan : Cutting sticker
38 DAFTAR PUSTAKA
Achlina, L., & Suwardi, P. 2011. Kamus istilah pertelevisian. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Anna, Lucia, K. 2008. Psikologi Arti dan Warna. Artikel online. http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti. warna. (diakses pada 1 April 2012)
Anonim. 1993. TVRI 31 Tahun Menjalin Persatuan dan Kesatuan. Bandung: Ganeca Exact Bandung.
Atmadja, Cassandra. 2007. Perancangan Sign system Pertapaan Karmel Malang.
Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Bartono & E.M. Rufino. 2007. Hotel commnication management. Yogyakarta: Penerbit andi.
Boines, Phil & Dixon, Catherine. 2001. Signs: Lettering In The Environment.
France. Laurence King Publishing. Vendee France.
Formigari, Lia & Gambarara, Daniele. 1995. Historical Roots of Linguistic Theories. Philadelphia: John Benjamins Publishing Company.
Follins, John & Hammer, Dave. 1979. Architectural Signing & Graphics. New York: Whitney Library of Design.
Hunter, Susan. 2010. Design Resources DR-01 Architectural Wayfinding. New York: IDEA Center.
Rachman, Irfan, T. 2007. Perancangan promosi TVRI Jawa Barat. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Tanuwidjaja, Gunawan. 2012. Tinjauan Pustaka Wayfinding & Oreientation System. http://www.scribd.com/doc/86547166/SS-Tinjauan-Pustaka-Way-Finding. (diakses pada 1 April 2012)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Irpan Djuliansyah Sutisna
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 15 Juli 1989
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 175cm, 60 Kg
Kesehatan : Baik
Alamat Lengkap : komp.Bumi Asri Mekarahayu blok I D 19 no.170 Rt/Rw 05/13 kec.margaasih kab.Bandung 40218
Telepon / Hp : (022)5418396 / 085624386661
Email : irpan.dj@gmail.com
Pendidikan
1993 - 1994 : TK.Bhineka Bakti Bandung
1994 - 2000 : SDN Angkasa XII Bandung
2000 - 2003 : SLTP N 1 Margahayu Bandung
2003 - 2006 : SMA Pasundan 4 Bandung
PERANCANGAN
SIGN SYSTEM
STASIUN
TELEVISI TVRI JABAR
Stasiun televisi TVRI Jabar merupakan suatu gedung
yang memiliki berbagai informasi seputar dunia
penyiaran. Hal ini menjadikan gedung TVRI Jabar
menjadi ruang publik yang banyak dikunjungi oleh
orang-orang baru.
Namun permasalahan muncul ketika banyaknya
masyarakat yang datang ke kantor penyiaran TVRI Jabar,
mereka dibingungkan dengan ketidaklengkapan sistem
tanda/rambu yang harusnya mampu mengarahkan dan
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam suatu
lokasi. Padahal sistem tanda tersebut harus mampu
menjawab kebutuhan pengguna terhadap fasilitas
- Keberadaan sistem tanda sangat penting untuk
menyamoaikan fungsi, informasi, pengenal, larangan
peringatan, serta pemberitahuan resmi seputar TVRI
Jawa Barat yang belum lengkap menimbulkan
kebingungan bagi para pengunjung.
- Identitas menjadi sesuatu yang sangat penting yang
harus diwakili oleh sistem tanda yang terdapat pada
stasiun televisi TVRI Jawa Bara.
- Sistem tanda yang telah ada belum konsiste
menjelaskan gaya visual, material, serta bentuk maupun
elemen lainnya.
Permasalahan yang ada di stasiun televisi TVRI Jabar
ini terdapat pada kurang lengkapnya sistem
penanda/rambu sehingga membingungkan masyarakat,
padahal seharusnya mampu menjadi media informasi
bagi masyarakat baik yang hanya berkunjung maupun
mempelajari ilmu penyiaran, serta secara jelas mewakili
kekhasan visual TVRI Jabar.
Tujuan perancangan dari masalah ini adalah
menciptakan sarana/media yang mampu memberikan
pengenal/identitas baik perusahaan maupun ruangannya,
penunjuk arah, informasi, peringatan serta tanda yang
berfungsi secara efektif dan optimal untuk membantu
masyarakat agar lebih mudah menemukan lokasi yang
mereka cari serta menyampaikan informasi yang
Permasalahan yang timbul setelah dilakukannya penelitian
pada stasiun televisi TVRI Jabar berupa ketidaklengkapan
sign system sebagai media informasi dari ruangan-ruangan
serta lokasi yang ada pada stasiun televisi TVRI Jabar.
Oleh karena itu kelengkapan sign system menjadi solusi
bagi permasalahan yang sedang dialami oleh TVRI Jabar.
Sebagai ruang publik yang hampir selalu didatangi oleh
orang-orang baru yang mempunyai kepentingan dengan
TVRI Jabar.
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 41cm x L =16 cm
Bahan : Akrilik
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada perbatasan pintu
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 108 cm x L = 180 cm
Bahan : akrilik
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada bagian lobi atau di
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 15 cm x L = 14,052 cm
Bahan : Akrilik
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada bagian pintu
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 30 cm x L = 9,5 cm
Bahan : Akrilik
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada meja
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 10 cm x L = 9,3 cm
Bahan : sticker
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada badan tabung
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 10 cm x L = 9,3 cm
Bahan : sticker
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada badan tabung
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 40 cm x L = 37,4 cm
Bahan : PVC foam board
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada area parkir mobil
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 40 cm x L = 37,4 cm
Bahan : PVC foam board
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada area parkir mobil
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 10 cm x L = 9,3 cm
Bahan : sticker
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: pada kaca bagian atas di
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 108 cm x L = 180 cm
Bahan : PVC foam board
Teknis produksi : Digital Print
Tempat
: di persimpangan jalan
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 300 cm x L = 90 cm
Bahan : tembok dan alumunium
Teknis produksi : cuting laser
Tempat
: jalan antara gedung
serbaguna dan gedung
studio
Spesifikasi :
Ukuran
: P= 120 cm x L = 120 cm
Bahan : PVC foam board dan
alumunium
Teknis produksi : digital print dan cuting
laser
Tempat
: jalan antara gedung
serbaguna dan gedung
studio