• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang Berita di Stasiun TVRI Jawa Barat & Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang Berita di Stasiun TVRI Jawa Barat & Banten"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG BERITA DI TVRI STASIUN JAWA BARAT

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh : Dessy Wulansari

41810085

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

Nama : Dessy Wulansari

Alamat : Jl. Babakan Cianjur Perum My Home kav. 26 Bandung Nomor Telephone : 082130222223

Email : dessywulansari91@gmail.com Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Kelahiran : Kediri, 31 Desember 1991

Umur : 21 tahun

Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia

(5)

Sekolah Dasar

TK Tunas Bangsa Kediri 1995 – 1997

Sekolah Menengah Pertama

SMPN 7 Kediri 2004 – 2007

Sekolah Menengah Atas

SMAN 3 Kediri 2007 – 2010

Universitas

Universitas Komputer Indonesia Program

Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik 2010 - sekarang

TVRI Stasiun Jawa Barat bagian Keredaksian Berita Juli – Agustus 2013

Table Manner Course by the AMAROOSSA Hotel Maret 2010

Perayaan Paskah HIMA FISIP Unikom Mei 2011

Seminar: One Day Workshop MC & Radio Announcer by Number One

Broadcasting School Juni 2011

Seminar: E-JARSOS (Efek Jejaring Sosial “Menjadi Pintar Dengan Internet

(6)

Seminar: Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Your Self” September 2012 Seminar: Peran Media Dalam Industri Sepakbola by UNPAD Oktober 2012 Study Tour Media Massa ke Lembaga Sensor Film (LSF) November 2012 Workshop: Basic Announcing “Encourage Your Speaking Taste” @Student

Center Unisba Desember 2012

Seminar: Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya September 2013 Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges

(7)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah TVRI Jawa Barat ... 1

1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat ... 7

1.1.1.1 Visi TVRI Jawa Barat ... 7

1.1.1.2 Misi TVRI Jawa Barat ... 7

1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat ... 8

1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat ... 8

1.2 Sejarah Divisi Bidang Berita ... 10

1.3 Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat ... 12

1.4 Job Description ... 16

1.4.1 Profesi di Bidang Berita ... 16

1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi ... 19

1.5 Sarana dan Prasarana... 24

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 26

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)... 26

(8)

v

Jawa Barat... 27

2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 33

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ... 33

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ... 36

2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi ... 37

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 40

2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 43

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 45

3.2 Saran-saran ... 46

3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan ... 46

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN... 50

(9)

vi

Tabel 1.1 Transmisi TVRI Jawa Barat ... 5

Tabel 1.2 Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat ... 15

Tabel 1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Produser... 19

Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana ... 24

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat ... 28

(10)

vii

(11)

viii

Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan ... 50

Surat Balasan Perusahaan ... 51

Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan ... 52

Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ... 53

Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan ... 55

Dokumentasi Foto ... 56

(12)

ii

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai pertanggung jawaban dari praktek kerja lapangan yang dilakukan selama 36 hari.

Laporan ini berjudul “Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Bagian Bidang Berita Di TVRI Stasiun Jawa Barat”. Laporan ini diajukan sebagai bukti telah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan serta arahan dari para pembimbing juga bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam penyusun laporan ini. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, yang telah mengeluarkan surat pengantar PKL kepada pihak perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.

2. Yth. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasidan Public Relations FISIP UNIKOM sekaligus sebagai dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan ilmu selama penulis melakukan perkuliahan serta memberikan pengesahan PKL. 3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program

(13)

iii

2011 yang telah banyak memberikan pengetahuan, memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi selama penulis melakukan perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf di lingkungan Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ilmu yang diberikan memberikan arti yang berharga bagi penulis untuk ikut serta mengembangkan Ilmu Komunikasi.

5. Yth. Pemimpin TVRI Jawa Barat Ir. Iskandar Achmad MM, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat melakukan PKL di TVRI Jawa Barat serta bimbingannya selama PKL.

6. Seluruh keluargaku, yang telah memberikan dukungan dalam setiap doa dan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. 7. Sahabat-sahabat IK Jurnalistik 1 tahun 2013

Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas yang dapat penulis sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan berkat dan balasan yang setimpal nantinya, amin.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Bandung, Desember 2013

(14)

49

A. Sumber Buku

 Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 Sumadiria. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature  Susanto. Astrid S. 1986. KomunikasiMassa, Jakarta

 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati. 2007. Komunikasi Massa : Suatu

Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

B. Sumber Lain

(15)

1

PENDAHULUAN

1.1Sejarah TVRI Jawa Barat

Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat terbesar di bandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, di samping itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi. Penyebaran realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat.

Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan sejak tahun 1982. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Departemen Penerangan mengadakan musyawarah, setelah mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat menyanggupi memberikan fasilitas:

a. Penyediaan tanah

b. Membantu uang muka penyediaan rumah dinas c. Serta fasilitas lainnya

(16)

a. Pembangunan Rumah Dinas

b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van c. Pembebasan tanah

d. Administrasi Proyek

TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun Produksi Keliling (SPK Bandung) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menterei Penerangan No. 907/SK/BK/1987. Peresmian beroperasinya TVRI Stasiun Bandung (nama waktu itu) tanggal 11 Maret 1987, hadir pula hari itu Menteri Penerangan, Harmoko, Gubernur Jawa Barat HR. Yogie SM dan para pejabat teras Departemen Penerangan dan Gedung Sate. Acara pertama yang disiarkan yaitu Lomba Asah Terampil Kelompencapir Tingkat Nasional bertempat di Soreang Kabupaten Bandung. Secara politis pembangunan TVRI dirayakan bersamaan dengan peringatan hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal 11 Maret yang diperingati secara

khusus oleh Pemerintah waktu itu sebagai kelahiran Orde Baru dengan pemegang mandat surat tersebut berada di tangan Presiden Soeharto.

(17)

Mata acara pagelaran Wayang Golek merupakan mata acara siaran unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar&Banten. Begitu pula dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI miliknya masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah berlangsung dengan baik setiap harinya.

a. TVRI Stasiun Kelas B meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

b. TVRI Stasiun Kelas C meliputi; TVRI Nagroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur.

c. TVRI Stasiun D meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.

d. TVRI Sektor Transmisi meliputi; Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

Secara fisik kantor TVRI Stasiun Bandung terletak pada area seluas 47.692 meter persegi (4,7 Ha), dari luas tanah tersebut yang sudah berdiri bangunan seluas 9.982 meter persegi. Bangunan terdiri atas gedung studio, gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid, dan bangunan lainnya yang dilengkapi dengan perlengkapan operasional dan perlengkapan penunjang.

(18)

a. Tahap pertama

Berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan penyusunan master plan (rencana induk bangunan).

b. Tahap kedua

Berlangsung anatar tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas 400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkonsisian suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negeri Inggris.

c. Tahap ketiga

Berlangsung antara tahun 1988-1989; membangun menara setinggi 54 meter di daerah Panyandakan Cisarua yang merupakan stasiun induk untuk penyebaran siaran ke daerah bagian Jawa Barat.

d. Tahap keempat

Berlangsung antara tahun 1989-1990; pembangunan Studio Rekaman Suara seluas 900 meter persegi dan Gedung Serba Guna seluas 340 meter persegi.

Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber dari:

a. Dana pemerintah (APBD).

b. Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa peralatan elektronik (perangkat lunak dan perangkat keras).

(19)

Tahun 2003 Nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI Jawa Barat dan Banten. Stasiun TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI sebanyak 359 orang. TVRI Jawa Barat diperkuat oleh 18 buah transmisi yang jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.

Tabel 1.1

Transmisi TVRI Jawa Barat

No. Nama Transmisi Jangkauan Siaran

1. Bandung Kota Bandung

2. Panyandakan

Bandung, Cimahi, Padalarang Cianjur, Kota Cicalengka, Nagrek

3. Gunung Malang Purwakarta, Subang , Kalijati

4. Bukit Nyampai Sumedang, Situraja, Tomo, Cadas Ngampar

5. Cirebon Cirebon, Indramayu, Jatibarang,Losari, Kersana

6. Ciamis

KawaliRaja Desa, Cisaga, Cijeungjing, Ciamis Kota

7. Gunung Tela Bogor, Jakarta, Bekasi, Cilegon, Serang

8. Gunung Walad

Sukabumi, Kota Cibadak, Curug, Warung Kiara, Jampang

9. Kuningan Kuningan, Kadugede, Ciniru, Ciawi Gebang

(20)

11. Gunung Nagrek Lembang, Bandung Utara

12. Pasir Pogor Sukabumi Kota, Cianjur Selatan

13. Puncak Surangga

Pelabuhan Ratu, Sukabumi Pantai Selatan, Jampang Kulon

14. Bayah Bayah, Malingping, Cikotok

15. Cilegon Cilegon

16. Pendeglang Menes, Pandeglang, Saketi, Mangger

17. Pasir Koja

Tasik Selatan, Sukaraja, Karang, Cikalong, Salopa

18. Cikuray Garut, Tasik, Ciamis Kota

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat (2013)

TVRI Stasiun Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI Nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh 1 (satu) stasiun penyiaran di Bandung dan 17 stasiun pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat dan Banten. Saat ini TVRI Stasiun Jawa Barat mengudara 4 jam per hari mulai pukul 15.00 s/d 19.00 WIB. Dengan motto "TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sarerea", masyarakat Jawa Barat yang saat ini berjumlah 43 juta jiwa

(21)

1.1.1 Visi dan Misi TVRI Jawa Barat

TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena TVRI sebagai pelopor sebuah TV di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan karakter tersendiri seperti yang di bawah ini:

1.1.1.1Visi TVRI Jawa Barat

Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa.

1.1.1.2Misi TVRI Jawa Barat

1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral, berimbang, sehat dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam keberagaman.

2. Menyeleggarakan layanan siaran multiplatform yang berkualitas dan berdaya saing.

3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntable.

4. Menyelenggarakan pengembangan dan tata usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik.

(22)

1.1.2 Motto TVRI Jawa Barat

Selain memiliki visi dan misi, TVRI Jawa Barat juga memiliki suatu motto yaitu: “Menjalin Persatuan dan Kesatuan” yang memiliki arti bahwa TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap pendidikan bangsa, kebudayaan kebangsaan, sehingga akan ikut mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cerdas, sejahtera dan maju.

Selain motto tersebut masih ada satu motto lagi yang menggunakan bahasa daerah Sunda, yaitu: “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sararea” yang diharapkan masyarakat Jawa Barat merasa memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.

1.1.3 Logo TVRI Jawa Barat

TVRI Jawa Barat memiliki Logo sebagaimana tertera pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Logo TVRI Jawa Barat

(23)

Secara simbolis, bentuk logo diatas menggambarkan layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis, dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Bentuk lengkungan yang berawal pada huruf T dan terakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima)

makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu:

1. “P” sebagai huruf awal dari kata publik yang berarti memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. “P” sebagai huruf awal dari kata peruahan yang berarti membawa

perubahan ke arah yang lebih sempurna.

3. “P” sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan perintis cikal bakal pertelevisian Indonesia.

4. “P” sebagi huruf awal dari kata pemersatu yang berarti merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bagsa Indonesia yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau.

(24)

Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang cepat dan terancam menuju televisi publik yang lebih sempurna.

Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.

Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informatif, dan komunikatif. Perubahan warna jinga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna: Semangat dan dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

1.2Sejarah Divisi Bidang Berita

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Jawa Barat yang diawali oleh peresmian TVRI Jawa Barat yang sepenuhnya milik pemerintah, melalui bidang penyiaran berita dan current affair sebagai program unggulan yang dimiliki oleh TVRI Jawa Barat, dan mempunyai fungsi menyampaikan berbagai informasi secara langsung (live) maupun tunda (delay).

(25)

mempunyai kewajiban sebagai media komunikasi untuk memberitakan informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk.

Keberadaan TVRI diiringi Divisi Bidang Berita. Pada Era Orde Baru banyak kalangan berpandangan bahwa TVRI melalui bidang berita dijadikan sebagai alat terompet pemerintahan orde baru. Wajah dan isi siaran berita dinilai merupakan penjelmaan dari watak pemerintahan orde baru yang “homogen” senada dengan irama “koor” yang dialunkan oleh para penguasa.

Hal tersebut membuat masyarakat terpaksa terpasung dalam ideologi mengejar pertumbuhan informasi yang dilakukan divisi bidang berita, yang disesuaikan dengan informasi versi penguasa sehingga informasi yang disampaikan dinilai tidak bermanfaat.

Seiring dengan perubahan status hukum yang didasari atas kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah, maka TVRI beserta divisi bidang berita pun ikut melaksanakan tugasnya yang berpedoman pada status hukum yang berlaku. Divisi bidang berita dalam tugasnya selalu berusaha memberikan informasi secara aktual, faktual tanpa memihak kepada salah satu pihak pemerintah yang berpengaruh, sehingga melalui divisi bidang berita TVRI Jawa Barat, masyarakat mendapatkan informasi secara akurat tanpa memihak.

(26)

loyalitasnya kepada institusi untuk memperbaiki citra yang dulu sempat dituding sebagai media propaganda pada masa orde baru.

1.3Struktur Perusahaan TVRI Jawa Barat Gambar 1.2

Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013

Keterangan:

 Ada 5 Bidang Keuangan Stasiun Jawa Barat yakni: KEPSTA

IR. ISKANDAR ACHMAD, MM

19580501 198901 1 002

SEKRETARIAT

KABID PROGRAM & PU

DRS. SUHARTADI

19630302 198303 1005

KABID BERITA

DRS.SUGIANTO HADI P.

19571021 198402 1001

KABID TEKNIK

JOHN HERYZAL, S.SOS

19570901 198004 1001

KABAG KEUANGAN

DRS. ZUMENIK

19610912 198203 1004

KABAG UMUM

DRS. AKBAR IRIANA P.

19630506 19303 1003

KASIE PU

M. SANIF, SE

19640823 199103 KASIE PROGRAM

YANCE SUDARISMAN, SE

19630221 198302 1001

KASIE PROD. BERITA

AGUS PRASETIJO, S.SOS

19680809 199603 1003

KASIE CURRENT AFFAIRS

DRS. SUKRIN SUWELEH

19580215 198203 1009

KASIE TEKNIK PROD&PENYIARAN

ELFI

19621018 198402 1002

KASIE TEKNIK TRANSMISI

KRIS JOKO PRAMONO, S.P.T

19610625 198301 1002

KASIE FASILITAS TRANSMISI

PHILIPUS PURNOMOSIDI

19670913 198803 1001

KASUBBAG AKUTANSI

DRA. TITIK SUTARYATI, EC

19610707 198803 1005 KASUBBAG PERBENDAHARAAN

NUNIK MAIKHAYATI, SE

19730529 199803 2004

KASUBBAG PERLENGKAPAN

AGUS SUPRIATNA

19600817 199103 KASUBBAG SDM

SRI NURHAYATI, SH

(27)

a. Kepala Bidang Keuangan : Drs. Zumenik b. Kepala Bidang Personalia dan Umum : Drs. Akbar Iriana P. c. Kepala Bidang Teknik : John Heryzal, S.Sos d. Kepala Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu, dan Penunjang

Produksi : Drs. Suhartadi

e. Kepala Bidang Berita : Drs.Sugianto Hadi P.

Berikut penjelasannya:

1. Bidang Keuangan terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan dan Perbendaharaan b. Seksi Akutansi

2. Bidang Personalia dan Umum terdiri dari: a. Seksi Manajemen Kawasan dan Layanan b. Seksi Pengaduan dan Logistik

c. Seksi Hukum

d. Seksi Pengembangan SDM dan Kesejahteraan 3. Bidang Tekhnik terdiri dari:

a. Seksi Teknik Transmisi dan Prasarana b. Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran

4. Bidang Program, Pemasaran, Kendali Mutu dan Penunjang Produksi terdiri dari:

(28)

c. Seksi Pemasaran dan Penjualan 5. Bidang Berita terdiri dari:

a. Berdiri Sendiri tanpa ada seksi-seksi dibawahnya

KONDISI UMUM PEGAWAI

Pegawai TVRI Stasiun Jawa Barat per 1 Maret 2012 seluruhnya berjumlah 297 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Status PNS sebanyak 222 orang, yang terdiri dari :

1. Bidang Program dan Pengembangan Usaha : 39 orang

2. Bidang Berita : 46 orang

3. Bidang Teknik : 100 orang

4. Bidang Umum : 21 orang

5. Bidang Keuangan : 16 orang

Status Non PNS sebanyak 75 orang yang terdiri dari :

1. Pegawai LPP TVRI bukan PNS : 53 orang

2. PKWT : 2 orang

3. Penyiar Freelance : 13 orang

4. Kontributor Berita : 7 orang

(29)

Tabel 1.2

Pergantian Kepala TVRI Jawa Barat

No. Foto Kepala TVRI Jawa Barat Keterangan Foto

1.

Drs. Akhmad Djauhari TVRI Stasiun Bandung Periode : 1987-1988

2.

Drs. Gunawan Subagio TVRI Stasiun Bandung Periode : 1988-1991

3.

Halim Nasir

TVRI Stasiun Bandung Periode : 1991-1992

4.

Drs. Suhaibar

TVRI Stasiun Bandung Periode : 1992-1998

5.

Drs. Badaruddin Achmad TVRI Stasiun Bandung Periode : 1998-2001

6.

Drs. Irwan Effendi TVRI Stasiun Bandung Periode : Juni-September 2001

7.

Drs. Heri Hasan Hariri, MMPd

TVRI Stasiun Jawa Barat & Banten

Periode : 2001-2003

8.

Drs. France Djasman TVRI Stasiun Jawa Barat & Banten

(30)

9.

Dra. Immas Sunarya, MM TVRI Stasiun Jawa Barat & Banten

Periode : 2005-2007

10.

Drs. Hariono, MM TVRI Stasiun Jawa Barat Periode : Nov. 2007-Des 2008

11.

Drs. Udi Winarno, MM TVRI Stasiun Jawa Barat Periode : Des 2008-Juli 2011

12.

Drs. Eka Muchamad Taufani

TVRI Stasiun Jawa Barat Periode : Juli 2011-Januari 2013

13.

Ir. Iskandar Achmad MM TVRI Stasiun Jawa Barat Periode : Januari 2013 - Sekarang

Sumber: TVRI Jawa Barat, 2013

1.4Job Description

1.4.1 Profesi di Bidang Berita 1. Produser

(31)

2. Reporter

Yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting berita ataupun undangan) dan mencatat data-data yang akan dibuat menjadi naskah suatu berita yang kemudian ditayangkan.

3. Kameramen

Yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam seperti kamera untuk di dokumentasikan.

4. Penyiar (news reader / castor, host / present)

Penyiar bertugas sebagai pembaca berita atau host yang membawakan suatu jenis acara tertentu.

5. Pengarah Acara / PD (Program Director)

Satu minggu sekali menjadi Program Director. Pengarah Acara bertanggung jawab terhadap siaran.

6. Assisten Pengarah Acara (FD/Floor Director)

Assisten Pengarah Acara (FD) bertugas membantu tugas dari Program Director. FD bertugas memberikan kode-kode siaran langsung kepada penyiar (host) sebagai tanda masuk dan keluar siaran.

7. Dokumentasi (Teleprompter)

(32)

komputer yang dihubungkan kepada monitor penyiar saat sedang terjadinya siaran.

8. Editor

Editor bertugas mengedit, memprogram video yang akan ditampilkan.

9. Redaksi (EIC)

Keredaksian:

a. Melakukan penugasan liputan.

b. Melakukan koreksi naskah (struktur kalimat, penggunaan 5W+1H, keefektifitasan, balance beritanya).

c. Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio dubbing sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada saat berita disiarkan.

d. Editing e. Sinkronisasi

f. Mengirimkan berita ke Jakarta (TVRI Nasional). g. Melakukan penyusun berita.

10.Komputer Grafik

(33)

1.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Produksi

Berikut ini adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap pelaksana produksi:

1. Produser

[image:33.595.131.514.551.726.2]

Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu acara siaran. Seperti pada penjelasan awal, bahwa lima acuan siaran yang pertama adalah ide. Ide ini dapat langsung dari produser atau dari orang lain, selanjutnya ide ini dituangkan menjadi suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton sehingga setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan penonton.

Tabel 1.3

Tugas dan Tanggung Jawab Produser

Pra Produksi Persiapan dan Latihan

 Mengembangkan konsep

gagasan (ide)

 Membuat rencana produksi

 Memntukan pengarah acara  Mengadakan pembicaraan

 Mengawasi kegiatan produksi

secara menyeluruh

 Memperhatikan latihan-latihan

(34)

dengan penulis naskah

 Menyetujui berbagai saran dari

pengarah acara, penata lampu, dan penata dekorasi

pengembangan tanpa penambahan anggaran  Menyetujui perubahan waktu

akibat pengembangan

Pasca Produksi Produksi

 Menyetujui hasil akhir sesuai

dengan rancangan yang telah ditentukan

 Mengadakan koordinasi dengan

stasiun penyiaran untuk promosi dan publikasi

 Dalam siaran langsung, bila

diperlukan membantu pengarah acara

 Dalam rekaman, bekerja

dengan pengarah acara untuk memastikan gambar dan suara yang akan digunakan

 Sebagi pimpinan pelaksana

produksi

Sumber: Arsip TVRI Jawa Barat, 2013

Setelah ide dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat langkah-langkah berikutnya, yaitu:

a. Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah acara (Program Director)

(35)

c. Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan rencana kegiatan

d. Membentuk unit pelaksana produksi e. Menyusun organisasi pelaksana

f. Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan

g. Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada penyiaran acara

h. Mengevaluasi hasil kerja

2. Director / Program Director (Pengarah Acara)

Program director (pengarah acara) adalah orang yang mempunyai profesi untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya audio visual. Naskah dari produser harus dapat diterjemahkan oleh pengarah acara ke dalam suatu susunan gambar dan suara. Pengarah acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan produksi suatu acara siaran hingga pada penayangannya. Dalam melaksanakan tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan dan panutan dari seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada umumnya tidak bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara selalu dibantu oleh asisten pengarah acara (assisttant directort).

3. Technical Director (TD)

(36)

diperlukan dalam setiap produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu memberikan saran yang bersifat teknis kepada Program Director (Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.

4. Floor Director (FD)

Floor Director biasanya dirangkap oleh Assisten Directoryang merupakan wakil Pengarah Acara di dalam studio, dimana FD akan bertindak sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan-pesan Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis berupa tanda-tanda saat akan di mulai dan berakhirnya suatu adegan atau suatu acara.

5. Lighting Director

Lighting Director bertanggung jawab terhadap keberhasilan tata cahaya di studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural sesuai dengan tuntunan naskah.

6. Audio Technician (Penata Suara)

Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi khusus mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan dalam penempatan mikrofon dan mengatur level suara melalui peralatan audio sistem.

7. Switcher

(37)

8. Editor (Penyunting/Pembantu)

Editor bertugas untuk menyeleksi, memadukan gambar dan suara sesuai dengan naskah atau shooting script, agar gambar dan suara menjadi sinkron dan menjadi suatu paket acara siaran sesuai dengan yang dikehendaki oleh naskah

9. Camera Operator

Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan gambar sesuai dengan perintah. Pengarah Acara atau tuntunan

shooting script. Itu sebabnya seorang kamerawan adalah tangan kanan Pengarah Acara, karena harus selalu berhubungan agar memudahkan untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki oleh seorang Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni, terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense of art dari seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan sebuah karya arstistik audio-visual yang tinggi.

(38)

1.5Sarana dan Prasarana

[image:38.595.125.569.243.726.2]

Dalam rangka merealisasikan program kerja yang sudah tercantum dalam Pola Acara Terpadu TVRI Stasiun Bandung didukung oleh sarana dan prasarana sebagai berikut:

Tabel 1.4

Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1.

2.

Teknik Pemancar

Teknik Operasional Studio

a. Studio Produksi b. Studio Berita

c. Continuity Ann

d. OB Van

28 transmisi

1 buah dengan 3 buah kamera Booth 1 buah dengan 2 buah kamera

2 unit, OB Van 1 & 2 masing-masing 2 kamera

EEP 1 buah dengan fortable VCR Betacam

SP 1-set

Kondisi baik dan terhubung

Kondisi baik Kondisi baik

Kondisi baik

Kondisi baik

(39)

3.

e. Elektronical Field Production

f. Electronical News Gathering

Editing Sistem, terdiri dari: a. Konvensional

Editing Betacam SP b. Non Linear Editing

Betacam SX c. Studio rekaman

suara

d. Master Control e. Program Continuity f. Video Tape

Recording (VTR) g. Komputer

h. Meja rapat i. White board j. TV

k. Telepon/fax

ENG 2 buah kamera Betacam

1 set

2 set

1 buah dengan Recorder Digital 24 track 1 set 1 unit 7 unit 1 unit 1 unit 1 unit Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik Kondisi baik

(40)

1.6Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di TVRI Stasiun Jawa Barat yang berada di Jalan Cibaduyut Raya No. 269, Bandung 40236.

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(41)

27

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Bidang Berita di TVRI Jawa Barat

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Bidang Berita TVRI Jawa Barat, dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan-kegiatan ataupun aktivitas-aktivitas dalam setiap bagian yang mendukung Divisi Bidang Berita, yang juga turut membantu dan mengikuti kegiatan yang sudah berjalan di TVRI Jawa Barat. Aktivitas yang penulis lakukan selama melakukan praktek kerja lapangan antara kegiatan yang merupakan kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.

(42)
[image:42.595.130.577.187.707.2]

Berikut adalah jadwal kegiatan selama penulis melakukan PKL di TVRI Jawa Barat:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama Masa PKL di TVRI Jawa Barat

No. Waktu Kegiatan

Keterangan Rutin Insidentil 1. Senin, 15 Juli 2013

Pukul 10.00 – 15.00

 Pembukaan dan

pengenalan TVRI Jawa Barat dan Divisi Bidang Berita beserta pengenalan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta PKL

 Materi mengenai

kebijakan bidang berita  Materi mengenai seksi

dari produksi berita

2. Selasa, 16 Juli 2013 Pukul 10.30 – selesai

Pengarahan PKL di Kampus

LIBUR

3. Rabu, 17 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.00

 Materi mengenai

keredaksian  Materi

(43)

pengambilangambar dan praktek teknik memegang kamera

4. Kamis, 18 Juli 2013 Pukul 10.00 – 16.00

 Materi penulisan berita

 Latihan menulis berita  Materi mengenai peran

Pengarah Acara dan Mekanisme Penyiaran

5. Jumat, 19 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.00

Materi mengenai Produksi talk show

6. Sabtu, 20 Juli 2013 LIBUR

7. Minggu, 21 Juli 2013 LIBUR

8. Senin, 22 Juli 2013 Pukul 10.00 – 16.00

 Materi mengenai

pengenalan tugas-tugas dan alur proses

pemberitaan

 Pengenalan Transmisi,

langsung ke lokasi

Transmisi dari TVRI Jawa Barat

9. Selasa, 23 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.00

 Materi Sistem Live Cross

dan FTP (langsung

(44)

praktek memperhatikan secara langsung di kawasan kantor)

 Pencarian data TVRI Jawa

Barat

 Observasi studio

 Survei ke bagian lain

10. Rabu, 24 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.00

 Materi mengenai Produksi

Kalawarta

 Belajar teknik dubbing  Melakukan dubbing

11. Kamis, 25 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.30

 Pelatihan menulis berita  Belajar secara langsung

pada keredaksian mengenai teknik-teknik menulis naskah berita televisi

12. Jumat, 26 Juli 2013 Pukul 12.30 – 15.30

 Pengarahan mengenai

kesiapan liputan langsung dengan Pembimbing PKL  Teknik memegang mix

(45)

14. Minggu, 28 Juli 2013 LIBUR

15. Senin, 29 Juli 2013 Pukul 09.00 – 15.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

 Memantau Kegiatan

Olahraga di Koni Bandung

 Mencari informasi

mengenai Keunikan Cincin Batu Alam

16. Selasa, 30 Juli 2013 Pukul 09.00 – 12.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

Mengenai Pengiriman Paket Via Pos di Kantor Pos Pusat Bandung

17. Rabu, 31 Juli 2013 Pukul 10.00 – 15.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

Memantau Kegiatan Olahraga di Koni Jabar

18. Kamis,1 Agustus 2013 Pukul 09.00 – 16.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

Memantau arus mudik di terminal Cicaheum

(46)

20. Sabtu, 3 Agustus 2013 LIBUR

21. Minggu, 4 Agustus 2013 LIBUR

22. Senin, 5 Agustus 2013 LIBUR BERSAMA

SEBELUM LEBARAN 23. Selasa,6 Agustus 2013

24. Rabu, 7 Agustus 2013

25. Kamis,8 Agustus 2013 LEBARAN

26. Jumat, 9 Agustus 2013 LEBARAN

27. Sabtu, 10 Agustus 2013 LIBUR

28. Minggu, 11 Agustus 2013 LIBUR

29. Senin, 12 Agustus 2013 IJIN MUDIK

30. Selasa, 13 Agustus 2013 IJIN MUDIK

31. Rabu, 14 Agustus 2013 IJIN MUDIK

32. Kamis, 15 Agustus 2013 Pukul 08.00 – 13.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

Mengenai daging impor tidak mampu mengerem harga daging yang tinggi

33. Jumat, 16 Agustus 2013 Pukul 08.00 – 14.00

Liputan ke Lapangan (Hunting)

Mengenai susahnya mengatur PKL di Kota Bandung

(terkhusus di Masjid Raya

(47)

Bandung)

34. Sabtu, 17 Agustus 2013 LIBUR

35. Minggu, 18 Agustus 2013 LIBUR

35. Senin, 19 Agustus 2013 Halal Bihalal TVRI Jawa Barat 

Sumber: Arsip penulis, 2013

2.2Deskripsi dan Contoh Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan 2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan Praktek kerja Lapangan yang penulis lakukan secara rutin di Stasiun TVRI Jawa Barat yaitu pekerjaan yang dilakukan secara berkelanjutan atau pun terus-menerus dilakukan setiap hari. Selain itu, penulis pun banyak menemukan pelajaran berharga dalam peliputan di lapangan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi penulis.

a. Peliputan langsung di lapangan

Aktifitas meliput berita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan penulis ketika melakukan PKL. Kegiatan tersebut dilakukan dengan didampingi oleh seseorang reporter dan seorang kamerawan yang bertugas membimbing kami saat penulis berada dilapangan. Dalam kegiatan peliputan berita, penulis diberikan tugas untuk mencari data-data yang dibutuhkan untuk membuat naskah yang berkaitan dengan berita yang diambil.

(48)

Setelah penulis mendapatkan data di lapangan, maka data-data tersebut diuraikan menjadi sebuah naskah berita televisi, naskah tersebut digunakan sebagai naskah yang akan dipadukan dengan gambar yang telah direkam oleh kamerawan. Dalam kegiatan ini, penulis diberikan kebebasan menulis naskah sesuai dengan sudut pandang penulis.

c. Mengedit berita

Setelah penulis membuat naskah berita televisi, penulis pun diwajibkan untuk menganalisa hasil tulisan dan membenarkan kata-kata yang salah yang dilakukan oleh penulis maupun reporter lainnya. Hasil dari analisa tersebut akan diperiksa kembali oleh para redaktur yang bertugas sebagai bahan evaluasi bagi penulis.

Berikut salah satu contoh penulisan berita hasil dari peliputan langsung di lapangan:

Tabel 2.2

Contoh Naskah Berita dari Peliputan Langsung Saat PKL di TVRI Jawa Barat

Video Audio

Penyiar 0 SEMENTARA SEORANG SAKSI MATA

MENYATAKAN/ KEBAKARAN RUMAH

MAKAN BATAK DI JALAN CIHAMPELAS KAMPUNG GANG MARGALAKSANA DAN

SEBUAH WARUNG KECIL TERSEBUT

DIKARENAKAN ARUS PENDEK PADA

(49)

VCR Start

Cue: petugas memadamkan api

Cue: Saksi mata/ warga sekitar

30

Cue: Udin (pedagang jengkol)60

90

PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DIATAS TUMPAHAN MINYAK DAN MEREMBET KE SELURUH BAGIAN///

...VO ... KARENA LUASNYA LOKASI KEBAKARAN/ API MASIH TERUS MENYALA HINGGA

BERJAM-JAM LAMANYA// PETUGAS

PEMADAM MENGGUNAKAN BERBAGAI

CARA UNTUK MEMADAMKAN API//

MENURUT SAKSI MATA/ KEBAKARAN INI DIPERKIRAKAN BERASAL DARI HUBUNGAN ARUS PENDEK PADA PENDINGIN ATAS

RUMAH MAKAN// DENGAN CEPAT/

PERCIKAN API KEMUDIAN JATUH DI ATAS

TUMPAHAN MINYAK DAN MEMBAKAR

KESELURUH BAGIAN///

... SOUND UP 1 ... TIM GABUNGAN PEMADAM KEBAKARAN DARI JALAN JAKARTA KOTA BANDUNG/ TURUT MEMBANTU MEMADAMKAN API//

TAPI MEREKA SEMPAT TERLAMBAT

KARENA LAPORAN YANG DISAMPAIKAN KE PEMADAM KEBAKARAN TERLALU LAMA SEDANGKAN API SUDAH BESAR// SELAIN ITU/ KEMACETAN DAN MINIMNYA SUMBER AIR JUGA MEMPERSULIT TIM GABUNGAN DALAM PROSES PEMADAMAN///

(50)

DITAKSIR MENCAPAI MILYARAN RUPIAH// DEMIKIAN DESSY WULANSARI/ TVRI JABAR MELAPORKAN//

Sumber: Arsip Penulis, 2013

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil a. Melakukan Dubbing

Melakukan dubbing adalah merekam naskah dalam bentuk suara yang dibacakan untuk mengisi suara dalam sebuah berita televisi yang akan ditampilkan bersamaan dengan gambar (video) yang berkaitan. b. Teknik memegang kamera

Teknik memegang kamera adalah teknik yang dilakukan penulis untuk memegang kamera dengan benar karena kamera harus fokus pada objek yang akan diliput. Pada pelatihan ini, penulis mengikuti arahan dari pembimbing agar gambar yang diambil dapat disesuaikan dengan naskah berita.

c. Teknik memegang mix

Teknik cara memegang mix adalah teknik yang penulis lakukan agar suara dari narasumber dapat terekam dengan bulat dan suara bising dari luar (noise) tidak terdengar sehingga rekaman suara dapat terdengar dengan jelas.

d. Pencarian data TVRI Jawa Barat

(51)

pembangunan hingga sekarang. Ini dimaksudkan untuk melengkapi data-data yang sudah dipunyai oleh penulis sebagai bahan referensi. e. Observasi studio

Penulis melakukan observasi studio dimaksudkan agar penulis tidak hanya memahami bagaimana cara mencari, membuat berita, namun penulis juga paham bagaimana cara penyampaian informasi kepada khalayak melalui program berita Jabar Dalam Berita dan Kalawarta sebagai sebuah pengetahuan umum. Penulis diberikan kesempatan untuk melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh penyiar, pengarah acara, kamerawan, dan sebagainya dalam penyampaian berita secara langsung di televisi.

f. Survei ke bagian lain

Pada kegiatan ini penulis diberikan kesempatan oleh pembimbing untuk melakukan survey ke bagian lain (selain bagian berita) yang bertujuan agar penulis tidak hanya terpaku untuk menjadi seorang wartawan, namun pada kesempatan ini penulis juga diberikan arahan-arahanmengenai bidang lain (hiburan musik, budaya, talk show, dll), agar penulis dapat melatih diri dan tidak terpaku hanya menjadi seorang wartawan.

2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik Televisi

(52)

tersiar seluas-luasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari – hari yang umum dan aktual dengan secepat-cepatnya.

Menurut A. Muis (Baksin, 2009), seorang pakar hukum komunikasi, mendefinisikan jurnalistik cukup banyak. Namun definisi – definisi tersebut memiliki kesamaan yang bersifat umum. Semua unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (akutalitas).

Kata jurnal sendiri berasal dari bahasa Prancis, journal yang berarti catatan harian.hampir sama bunyi ucapannya dengan kata yang di temukan pada bahasa Latin, diurna. yang mengandung arti hari ini. Adapun kata istik merujuk kepada masalah Estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang di maksud adalah: “mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan dengan

menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan dan musik (Pringgodigdo, 1973 : 383 )”.

(53)

Menurut Astrid S. Susanto dalam bukunya, komunikasi massa (1986:73) Jurnalistik adalah sebagai kejadian pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. Begitu pula dengan Onong Uchana Effendy ( 1981:102 ) yang mengatakan bahwa Jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai dengan penyebaran kepada masyarakat. Dan lebih ringkas lagi Elfinaro Ardianto dan Lukiati (2007:30) mendefinisikan Jurnalistik sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

Secara umum Jurnalistik dapat di artikan sebagai teknik mengolah berita, mulai dari mencari berita sampai dengan menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala sesuatu yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di jadikan bahan berita untuk di sebarluaskan kepada masyarakat, dengan menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh Sumadiria, Dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Jurnalistik adalah: “Kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,2005;3)”.

(54)

mencatat, media alat perpanjangan indera, telepon perpanjangan dari telinga dan televisi adalah perpanjangan dari mata.

Jurnalistik televisi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya, diantaranya kelebihan dari jurnalistik televisi, memiliki cakupan khalayak yang lebih banyak, serta kekuatan audio-visual membuat televisi menjadi lebih diminati daripada media cetak. Adapun kelemahan dari televisi adalah masyarakat harus lebih cepat tanggap, karena tidak adanya perulangan terhadap kata – kata yang diucapkan, dan masyarakat tidak dapat mengatur tayangan apa yang akan mereka saksikan pada stasiun-stasiun tertentu.

Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, televisi juga mengikuti kode etik yang berlaku yang memengaruhi kinerja atau cara para wartawan mendapatkan dan mengolah berita (Sumadiria, 2006).

2.4Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

(55)

memahami kode etik jurnalistik dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegiatan jurnalistik yang dilakukan ialah:

1. Reportase

Dalam kegiatan ini penulis dapat melihat Proses pencarian berita/reportase yang dilakukan oleh reporter secara langsung, mahasiswa juga melihat bagaimana teknik-teknik wawancara yang dilakukan oleh reporter saat menggali informasi yang dibutuhkan dari para narasumber, sehingga dapat menghasilkan data-data yang akurat.

2. Proses Pembuatan Naskah Berita

Setelah selesai melakukan reportase, tahap selanjutnya adalah pembuatan naskah berita. Informasi atau data-data yang telah terkumpul harus segera diolah sesuai dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadi berita yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.

(56)

a. Materi Berita

Seorang Jurnalis hendaknya benar-benar mengerti tentang masalah yang sedang dibahasnya membuat daftar materi apa saja yang akan diliput, misalnya melihat dari televisi atau mendengarkan radio dan membaca koran, agar mengetahui berita hangat yang sedang terjadi. b. Konteks Berita

Seorang Jurnalis harus menyesuaikan konteks berita yang akan dibahas pada hari itu, dan sebaiknya memilih beberapa masalah yang berkaitan.

c. Sumber Berita

Sumber berita adalah sesuatu yang benar-benar mengerti atau berhubungan dengan masalah yang sedang diliput, sehingga dapat memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Jurnalis dalam rangka meliputi berita tersebut.

Setelah proses liputan maka setiap data-data dibentuk menjadi naskah dengan menggunakan teknik paramida terbalik. Dalam naskah tersebut, seorang jurnalis harus mengolah data tersebut dengan unsur 5W+1H, karena unsur tersebut merupakan bagian terpenting dalam adanya keterkaitan antara data satu dengan data-data lainnya yang saling berhubungan.

(57)

kembali untuk menjadi sebuah naskah berita sesuai sudut pandang dari setiap jurnalis.

Dari proses diatas dapat dijelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh seorang Profesi Keredaksian di TVRI Jawa Barat. Kegiatan reportase dan proses pembuatan berita yang berisikan informasi yang akan disampaikan kepada khalayak baik isu yang sedang diperbincangkan maupun isu yang diduga akan menjadi bahan perbincangan yang kemudian khalayaklah yang akan memutuskan apakah isu tersebut bermanfaat atau tidak.

2.5Analisis Pelayanan Perusahaan TVRI Jawa Barat Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Pelayanan Kabid Berita dan Kasie Berita besert seluruh profesi di Bagian Divisi Berita di TVRI Jawa Barat, terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan khususnya kepada penulis sangat baik, mereka memperlakukan penulis seperti rekan kerja dalam melakukan tugas yang diberikan dan tak segan-segan mereka pun memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada penulis agar tugas yang dikerjakan dapat memperoleh hasil yang maksimal.

(58)
(59)

45 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dan pengamatan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, maka penulis mengambil kesimpulan dari keseluruhan hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan oleh penulis, yang juga berisikan saran-saran untuk Stasiun TVRI Jawa Barat, yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak.

Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Stasiun TVRI Jawa Barat merupakan perwakilan dari Stasiun TVRI Pusat. TVRI Stasiun Jawa Barat terletak di Jl. Cibaduyut Raya No. 269 Bandung. Stasiun TVRI Jawa Barat didirikan dengan maksud untuk mempermudah pengelolaan baik secara redaksional maupun jangkauan di daerah.

(60)

3. Saat PKL berlangsung, peserta PKL mendapatkan banyak pengetahuan mengenai proses dari peliputan berita sampai penyiaran berita, serta pengalaman dari tugas-tugas yang diberikan pembimbing PKL. Pengalaman dari tugas-tugas tersebut meliputi: penulisan naskah berita televisi, peliputan kejadian sesuatu secara langsung bersama pembimbing liputan hunting dari TVRI Jawa Barat.

3.2 Saran – saran

3.2.1 Saran Untuk Lembaga Perusahaan

Berdasarkan dari hasil pembahasan dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan, maka penulis memberikan saran-saran pada pihak perusahaan yang bertujuan agar TVRI dapat lebih baik dari saat ini:

(61)

2. Sebaiknya TVRI Jawa Barat memperbaiki setiap sarana tersebut dan menambahkan fasilitas penunjang pada semua bagian, yaitu meliputi penambahan dan perbaikan ruang dubbing dan editing. Karena dengan setiap fasilitas yang lebih baik, maka akan memotivasi setiap profesi dalam menjalankan kewajibannya.

3. Adanya penambahan tenaga kerja muda yang mempunyai ide dan gagasan brilian, agar setiap program di TVRI Jawa Barat tidak monoton dan dapat menarik perhatian dari setiap lapisan masyarakat dan dapat bersaing dengan televisi swasta.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya

Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan, penulis memiliki beberapa saran bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dalam Divisi Pemberitaan di TVRI Jawa Barat, terutama bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik:

1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa disarankan untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan Konsentrasi Jurnalistik, seperti di TVRI Jawa Barat.

(62)

3. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan. Seperti halnya di TVRI Jawa Barat, dengan jam masuk kerja di bulan puasa pukul 10.00 dan jam pulang kerja pukul 15.00, dengan jam istirahat siang pukul 12.00-13.00.

Gambar

Gambar 1.2 Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan informasi lowongan di job fair, maka saya tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin sebagai .... Mengenai diri saya, dapat

Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Some concentration of inorganic P and organic P were used to find out effect phosphate supply on activity of phosphatase enzyme and phosphate solvent in medium which

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fotografi parodi merupakan ciptaan yang dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta dan pencipta fotografi parodi mendapatkan

Untuk lebih meningkatkan efektivitas pengelolaan APBD, agar pemerintah Kota Bandar Lampung dalam mengalokasikan dana untuk pengeluaran program kegiatan perlu diseleksi

Sistem rekrutmen ASN yang dibangun berbasis komputer untuk menciptakan kredibilitas instansi pemerintah dalam penerimaan pegawai ASN, sekaligus menyaring para

[r]

Tabel 4.1 Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden Mengenai Partisipasi Suku Sunda dalam Pembangunan Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran