• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Proyek Berbasis Web Di PT. Inti Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Proyek Berbasis Web Di PT. Inti Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

INDRA IRAWAN

10106063

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Sistem Informasi Proyek Berbasis Web Di PT. INTI Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler)”.

Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SWA, atas petunjuknya kepada umat muslim didunia

dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang yaitu Addinul Islam.

Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak akan berhasil

tanpa dukungan dan sumbangsih semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas dukungan materiil dan spiritual

yang diberikan kepada penulis.

2. PT. INTI Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler) yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

3. Bapak Ruddy Rosady, selaku Officer Divisi JTS atas pengarahan dan

bimbingannya.

4. Bapak Agus Kurniawan F, selaku Assisten Manager Diklat atas

(4)

5. Kepada Mas Hasan dan Mas Hasib selaku staff Divisi JTS atas

pengarahan dan bimbingannya.

6. Bapak Ir. EdiSoeryanto Soegoto, selaku rektor UNIKOM.

7. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.sc, selaku Dekan Fakultas

Teknik UNIKOM.

8. Ibu Linda Salma A, S.Si., M.T, selaku dosen wali dan dosen

pembimbing penulis di UNIKOM.

9. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Unikom.

10.Semua dosen pengajar UNIKOM yang telah mengajar penulis atas

ilmu pengetahuan dan pengarahannya.

11.Mega Fathur Kautsar, selaku partner kerja penulis di Divisi JTS.

12.Teman-teman kelas IF 2 angkatan 2006, atas semua dukungan dan

bantuannya.

13.Cameo yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam diri

penulis.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih kurang sempurna, oleh karena itu

penulis berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan

ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2010

(5)

iii

1.2 Perumusan Masalah... .2

1.3 Maksud dan Tujuan ... .2

1.3.1 Maksud... .2

1.3.2 Tujuan ... .2

1.4 Batasan Masalah... .3

1.5 Metode Penelitian... .4

1.6 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek ... .6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... .8

2. 1.1 Sejarah PT. INTI... .8

2. 1.1.1 Visi dan Misi PT. INTI... .15

(6)

2. 1.3 Badan Hukum PT INTI... .16

2. 1.4 Struktur Organisasi PT. INTI dan Job Description ... .16

2. 1.4.1 Struktur Organisasi PT. INTI ... .16

2. 1.4.2 Job Description ... .17

2.2.5 Relational Database ... .21

2.2.6 Relational Database Management System (RDBMS)... .22

2.2.7 MySQL... .22

2.2.8 PHP... .23

2.2.9 Adobe Dreamweaver CS3... .24

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem... .26

3.1.1 Analisis Masalah... .26

3.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan... .27

3.1.3 Solusi yang ditawarkan ... .28

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... .28

3. 1.4.1 Target User ... .28

3. 1.4.2 Analisis Penguna (User) ... .29

3. 1.4.3 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... .29

(7)

3.2 Perancangan Sistem... .30

3.2.1 Entity Relational Diagram... .31

3.2.2 Diagram Konteks ... .32

3.2.3 Data Flow Diagram... .32

3.2.4 Spesifikasi Proses ... .36

3.2.5 Kamus Data ... .42

3.2.6 Skema Relasi ... .44

3.2.7 Struktur Data Base ... .45

3.3 Perancangan Arsitektur... .48

3.4 Jaringan Semantik ... .49

3.5 Perancangan Antarmuka... .50

3.6 Implementasi dan Pengujian Sistem... .55

3.6.1 Instalasi Sistem ... .55

3.6.2 Implementasi Sistem... .62

3. 6.2.1 Tampilan Menu Utama... .62

3. 6.2.2 Tampilan Menu Tambah Pekerjaan ... .63

3. 6.2.3 Tampilan Menu Tambah Partner ... .63

3. 6.2.4 Tampilan Menu Tambah Proyek... .64

3. 6.2.5 Tampilan Menu Tambah Pimpro ... .64

3. 6.2.6 Tampilan Menu Edit Pekerjaan... .65

3. 6.2.7 Tampilan Menu Tambah Partner ... .65

3. 6.2.8 Tampilan Menu Tambah Proyek... .66

(8)

4.2 Saran ... .68

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi saat ini semakin cepat memasuki

berbagai bidang, sehingga semakin banyak perusahaan yang berusaha

meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat

dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa :

Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi

dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh

suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau

terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).

PT. INTI merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak di bidang telekomunikasi. Didalamnya terdapat beberapa Divisi, salah

satunya adalah Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler). Divisi JTS ini

bergerak di bidang jaringan seluler yang mengerjakan banyak proyek dari

operator seluler seperti pemasangan indoor GSM, instalasi jaringan ataupun Drive

Test. Semakin banyak proyek yang harus dikerjakan mengakibatkan para pegawai

dituntut untuk bisa bekerja dengan cepat, efisien serta akurat. Hal ini sangatlah

penting untuk bisa menjaga kredibilitas perusahaan, dimana persaingan di bidang

telekomunikasi semakin ketat. Dari hasil penelitian di lapangan, para pegawai di

(10)

pada saat pendaataan proyek, pencarian berkas-berkas proyek dan laporan hasil

proyek. Kondisi seperti ini dapat mengurangi efektifitas waktu kerja dari pegawai.

Dari permasalahan di atas, maka dibutuhkan “Sistem Informasi Proyek

Berbasis Web di PT. INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler”.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan tugas kerja praktek ini adalah :

“Bagaimana Membangun Sistem Informasi Proyek Berbasis Web di PT INTI

Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler ”.

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun sebuah sistem

informasi proyek di PT INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah

sebagai berikut :

1. Menyediakan data dan informasi proyek optimasi jaringan yang

dibutuhkan oleh pegawai di PT INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi

Seluler.

2. Memudahkan distribusi data dan informasi proyek optimasi jaringan

yang dibutuhkan oleh pegawai di PT INTI Divisi Jaringan

(11)

3. Mempermudah pengaksesan data dan informasi proyek optimasi

jaringan yang dibutuhkan pengguna karena sistem informasi berbasis

web ini sudah terkomputerisasi.

4. Mempermudah administrator dalam pengolahan dan pembaharuan data

dan informasi proyek.

1.4 Batasan Masalah

Agar penulisan laporan kerja praktek ini tidak keluar dari konteks masalah

yang telah dirumuskan dan dapat dilaksanakan secara terarah, maka pembahasan

dibatasi masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang dibangun adalah sistem informasi yang hanya

mengelola data seputar proyek optimasi jaringan yang dilakukan di PT.

INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler,.

2. Sistem Informasi dapat menampung basis data proyek optimasi

jaringan dalam jumlah besar, serta mampu menangani perubahan dan

penambahan secara mudah, cepat dan efisien.

3. Sistem Informasi dibuat agar mampu berjalan secara online sehingga

dapat diakses secara multi user menggunakan komputer yang

terkoneksi dengan server PT. INTI.

4. Analisis pembangunan perangkat lunak ini menggunakan analisis

aliran data terstruktur. Alat bantu yang digunakan adalah DFD (Data

Flow Diagram).

5. Sistem informasi ini dibangun menggunakan PHP (PHP adalah salah

(12)

macromedia dreamweaver 8 sebagai web editor, dan web server

apache2triad.

1.5Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari,

memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik berupa data primer maupun

data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun laporan kerja

praktek dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan

pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang

diperoleh.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

dekriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode untuk membuat gambaran

(deskripsi) mengenai fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian di

masa sekarang secara sistimatis, faktual dan akurat. Tahapan-tahapan

pembangunan perangkat lunak yang digunakan dalam metode penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Requirement Information System Engineering : tahap ini merupakan

kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem serta

menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.

2. Analysis : Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis

dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan

dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa

(13)

3. Design : perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan yang telah

selesai dikumpulkan secara lengkap.

4. Coding : hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode

dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.

Aplikasi yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

5. Implementation and Testing : penyatuan unit-unit program kemudian diuji

secara keseluruhan.

6. Maintenance : mengoperasikan aplikasi dilingkungannya dan melakukan

pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan

situasi yang sebenarnya.

7. Umpan balik : Merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa

digunakan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibangun diterima

(14)

Umpan Balik

Gambar 1.1 Model Incremental yang dikembangkan dari metode Waterfall [3]

1.6Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Untuk memperjelas rincian bahasan bab demi bab dalam laporan ini, maka

dibuatlah sistematika penulisan laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang kerja

praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, serta

sistematika pelaporan kerja praktek.

Requirement Sistem Information Engineering

Analisis

Desain

Coding

Implementation

and Testing

(15)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah inistansi,logo instansi, badan

hukum instansi, struktur organisasi beserta job description dan landasan teori

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembangunan sistem informasi mulai dari analisis

sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian laporan kerja praktek dan

(16)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2. 1.1 Sejarah PT. INTI

PT INTI (Persero) resmi berdiri sejak tanggal 30 Desember 1974 dengan

keputusan menteri keuangan RI No.Kep.1711/MK/IV/12/1974 merupakan suatu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi

dengan status perseroan dan Negara melalui Departemen keuangan sebagai

pemilik saham. Perkembangan PT. INTI dimulai sejak kerja sama antara PN

Telekomunikasi dengan Siemens AG pada tanggal 25 Mei 1966 dan

pelaksanaanya dibebankan kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP)

Postel Dalam pengelolaannya, PT INTI (Persero) berada di lingkungan

Departemen Teknis Deparpostel, di bawah Dirjen Postel. Melalui PP No.59/tahun

1983, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok industri strategis

bersama sembilan perusahaan lainnya yaitu: PT. IPTN, PT. KRAKATAU

STEEL, PT. PAL, PT. DAHANA, PT. PINDAD, PT. INKA, PT. BOMA BISMA

INDRA, PT. LEN dan PT. BARATA.

Aspek kebijaksanaan industri secara nasional, seperti masa keterkaitan

industri hulu dan hilir serta penciptaan lapangan kerja, disini akan sangat

mempengaruhi perkembangan PT. INTI yang selalu dituntut menyesuaikan diri

(17)

secara tepat. Jadi dapat dikatakan pengelola industri canggih seperti PT. INTI

harus berpijak pada aspek ekonomis, politis dan lain sebagainya.

Sejak berdirinya PT. INTI berkedudukan di komplek laboratorium PTT

jalan Mohamad Toha 77 dan Jalan Dayeuh Kolot No. 225 Bandung, sejarah

perkembangan berdirinya PT. INTI dibagi dalam beberapa periode, yaitu:

a. Periode tahun 1943 dan sebelumnya

Pada tahun 1926 didirikan laboratorium PTT dengan dilanjutkannya

perkembangan laboratorium Radio serta Pusat Perlengkapan Radio tahun 1929,

yang kedua itu merupakan bagian yang penting dalam sejarah dan perkembangan

telekomunikasi Indonesia.

b. Periode tahun 1945 – 1960

Setelah Perang Dunia II selesai, laboratorium komunikasi yang mencakup

seluruh bidang yaitu bidang telepon, radio dan telegram. Sedangkan bengkel pusat

radio diubah menjadi bengkel pusat telekmunikasi.

c. Periode tahun 1960 – 1969

Berdasarkan peraturan pemerintah No.240 tahun 1961, Jawatan Pos,

Telepon dan Telegrap (PTT) diubah status hukumnya menjadi Perusahaan Negara

Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL). Dari PN POSTEL ini, dengan PP No.300

Tahun 1965 didirikan PN Telekomunikasi.Bagian Penelitian dan Bagian

Perlengkapan yang semula terdapat pada PN POSTEL digabungkan dan berganti

nama menjadi Lembaga Administrasi, Bagian Penelitian dan Bagian Produksi.

Pada Tanggal 25 Mei 1966 PN Telekomunikasi bekerja sama dengan

(18)

pelaksanaannya dibebankan kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos

dan Telegrap (LPP POSTEL).

Dalam melaksanakan kerja sama tersebut, pada tanggal 17 Februari 1968

dibentuk suatu bagian pabrik telepon, yang tugasnya memproduksi alat – alat

telekomunikasi. Dalam organisasi LPP POSTEL harus ada “ industri” dan

selanjutnya LPP POSTEL berubah menjadi Lenbaga Penelitian dan

Pengembangan Industri Pos dan Telekomunikasi (LPPI POSTEL).

Pada tanggal 22 Juni 1968, industri telekomunikasi yang berpangkal pada

pabrik telepon diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yang diwakilkan

pada Menteri Ekuin yang pada waktu itu dijabat oleh Sri Sultan

Hamengkubuwono IX.

d. Periode tahun 1969 – 1979

Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja sama Pos

dan Telekomunikasi di Jakarta yang menghasilkan keputusan bahwa LPP

POSTEL diberikan waktu kurang lebih empat tahun untuk mempersiapkan diri

agar dapat berdiri sendiri dalam bidang keuangan, kepegawaian, dan peralatan.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan terutama pada bidang penelitian

dan bidang industri, pada tahun 1971 dilakukan pemisahan tugas pokok sebagai

berikut:

1. Lembaga Penelitian dan Penembangan POSTEL yang mempunyai

tugas pokok dalam bidang pengujian, penelitian serta pengembangan

sarana pos dan telekomunikasi baik dari segi teknologi maupun segi

(19)

2. Lembaga Industri, merupakan badan hukum yang berdiri sendiri dan

mempunyai tugas utama memproduksi sarana alat – alat

telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan nasional pada saat itu dan

dimasa yang akan datang.Tahun 1972 Lembaga Industri ini

dikembangkan menjadi Proyek Industri Telekomunikasi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

No.KM.32/R/Phb/73 tertanggal 8 Maret 1973, menetapkan langkah – langkah

sebagai berikut : Dalam tubuh LLPI POSTEL, diresmikan bagian Industri

Telekomunikasi oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 25 Juni 1968 di

Bandung.

Untuk keperluan di atas ditetapkan bentuk usaha dan bentuk hukum yang

sebaik-baiknya yang mendapatkan fasilitas yang cukup dalam lingkungan

lembaga penelitian serta industri pos dan telekomunikasi (LPPI POSTEL

DITJEND POSTEL).

Tahun 1972, struktur organisasi formal LPPI POSTEL diubah menjadi

Lembaga Penelitian dan Pengembangan POSTEL (LPP POSTEL). Oleh karena

itu dianggap tepat apabila industri tersebut ditetapkan sebagai proyek Industri

Telekomunikasi yang kemudian dipimpin oleh Kepala LPP POSTEL Ir. M Yunus

sebagai direktur utama PT INTI (Persero).

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34

tahun 1974 tentang penyertaan modal negara untuk pendirian perusahaan

perseroan dibidang industri telekomunikasi, maka proyek industri telekomunikasi

(20)

produksi alat-alat atau perangkat telekomunikasi dalam usaha meningkatkan

telekomunikasi.

Untuk dapat memperlancar kegiatan produk tersebut dan berkembang

secara wajar dengan kemampuan sendiri, maka dipandang perlu untuk

menentukan bentuk usaha yang sesuai dengan kemampuan sendiri yaitu

perusahaan perseroan (Persero).Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 2 ayat 1

Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1969, maka penyertaan modal negara pendiri

suatu perusahaan perseroan diatur dengan peraturan negara.

Dengan berdasar pada Keputusan Menteri Negara Republik Indonesia

No.Kep.1771/MK/IV/12/1974 tertanggal 28 Desember 1974, Akte Notaris Abdul

Latif, Jakarta No.322 tertanggal 30 Desember 1974, proyek industri

telekomunikasi ini diubah status hukumnya menjadi PT.Industri Telekomunikasi

Indonesia atau PT.INTI (Persero) dengan modal dasar perseroan sebesar Rp 3,2

Miliyar dan modal perusahaan sebesar Rp 1,6 Milyar serta modal yang disetorkan

sebesar Rp 900 juta.

Untuk pembangunan telekomunikasi Indonesia di masa depan, PT INTI

(Perseo) telah menyusun tahap – tahap pembangunan dalam menghadapi

perubahan dari teknologi analog ke teknologi digital.

e. Periode tahun 1979 – 1994

Periode 1980 – 1985 merupakan konsolidasi, dimana dalam periode ini

dilakukan beberapa tahap persaingan dan perjanjian dari pembangunan selama

dasawarsa periode 1970 – 1979.

Pada periode 1985 – 1990 merupakan periode pengenalan teknologi baru,

(21)

Jaringan dasar baik switching maupun yang lainnya, yang merupakan bagian

terpenting dari saat itu barada di bawah Departemen Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi diserahterimakan kepada Badan Pengelola Industri Strategis

(BPIS).

Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada masa ini, di samping

fasilitas-falsilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain adalah Pabrik Sentral

Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi

produksi Trough Hole Technilogy (THT) dan surface Mountung Technology

(SMT).

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain adalah:

1. Bidang sentral (switching), dengan Siemens.

2. Bidang transmisi dengan Siemens, NEC, dan JRC.

3. Bidang CPE denganSiemens, BTM, Tamura, Shapura, dan

TatungTEL.

Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu menjadi

pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di hampir

seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

f. Periode tahun 1994 - 2004

Selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama INTI adalah murni

manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan perkembangan kebutuhan

teknologi, regulasi dan pasar, INTI mulai melakukan transisi ke bidang jasa

(22)

Pada masa ini aktivitas manufaktur di bidang switching, transmisi,CPE

dan mekanik-plastik masih dilakukan. Namun situasi pasar yang berubah,

kompetisi yang makin ketat dan regulasi telekomunikasi yang makin terbuka

menjadikan INTI di pasar bergeser sehingga tidak lagi sebagai market leader.

Kondisi ini mengharuskan INTI memiliki kemampuan sales force dan networking

yang lebih baik.

Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single source, tetapi

dilakukan seccara multi source dengan beberapa perusahaan multinasional dari

Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi

secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan.

g. Periode tahun 2005 – sekarang

Dari serangkaian tahapan restrukturisasi yang telah dilakukan, INTI kini

memantapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis

manufaktur ke engineering solution. Hal ini akan membentuk INTI menjadi

semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku

pasar.

Dari pengalaman panjang INTI sebagai pendukung utama penyediaan

infrastruktur telekomunikasi nasional dan dengan kompetensi sumberdaya

manusia yang terus diarahkan sesuai proses transformasi tersebut, saat ini INTI

bertekad untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional

(23)

2.1.1.1 Visi dan Misi PT INTI

Visi PT. INTI

PT INTI (Persero) bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan

untuk mentrasformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA” ( To be the

Customer’s first choice in transforming DREAMS into REALITY).

Misi PT. INTI

a. Fokus bisnis tertuju pada peningkatan jasa engineering yang sesuai

dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.

b. Memaksimalkan value (nilai) perusahaa serta mengupayakan growth

(pertumbuhan) yang berkesinambungan.

c. Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya indsutri

dalam negeri.

2. 1.2 Logo PT INTI

(24)

Arti Logo :

Logo PT INTI ini merupakan visualisasi dari visi, misi dan nilai

perusahaan. Dalam logo ini terkandung makna perubahan dari perusahaan

berbasis manufaktur ke arah engineering services. Logo ini mengandung stilasi

huruf "N" sebagai pengembangan dari ide kurva sigmoid berwarna biru muda

yang bermuara pada titik/lingkaran biru tua yang melambangkan konsep

perubahan berkelanjutan menuju pengembangan INTI yang lebih baik.

Secara keseluruhan logo mencerminkan karakter yang luwes, dinamis, modern

dan inovatif. Kesederhanaan tampilan (simplicity) memberi kesan keramahan,

transparansi dan kemudahan, sesuai dengan perkembangan bidang informasi dan

komunikasi yang senantiasa menuntut nilai tambah (value added), kreatifitas dan

inovasi.

2. 1.3 Badan Hukum PT INTI

Dengan keputusan menteri keuangan RI No.Kep.1711/MK/IV/12/1974 PT

INTI merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam

bidang telekomunikasi dengan status perseroan.

(25)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT INTI

2.1.4.2Job Descripton

a. Divisi JTT (Jaringan Telepon Tetap)

Divisi ini bertugas untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan

jaringan telekomunikasi tetap. Pangsa pasarnya yaitu Operator Telekomunikasi

Tetap. Salah satu kompetensinya adalah bagian jaringan tetap, pita sempit dan pita

lebar.

b. Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Seluler)

Divisi ini bertugas untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan

(26)

kompetensinya adalah pemasangan indoor GSM, CME (Civil Mechanical

Electrical), Transmisi, Distribution Antenna System, VSWR dan Drive Test.

c. Divisi JIT (Jasa Integrasi Teknologi)

Divisi ini bertugas untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan

jaringan Telekomunikasi, Korporasi & Publik. Salah satu kompetensinya adalah

Disain Rekayasa, Network Management Tools, CPE (Customer Premises

Equipment), CME (Civil, Mechanical and Electrical) dan Solusi teknologi.

d. Divisi JTP (Jaringan Telepon Pribadi)

Divisi ini bertugas untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan

jaringan Telekomunikasi Tetap Non Operator dan Telekomunikasi Seluler Non

Operator. Salah satu kompetensinya adalah Enterprise, Private Network, Defense

Communication System.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem

Sistem menurut Jogianto (1990) dapat didefinisikan sebagai suatu

kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Fathansyah (2002),

sistem adalah :

“..sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen

(27)

secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan

tertentu”.

Dapat dimisalkan sebuah komputer merupakan suatu sistem yang terdiri

dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing

subsistem tersebut dapat terdiri dari komponen-komponen yang lebih kecil lagi.

Subsistem perangkat keras terdiri dari perangkat masukan, perangkat pemroses,

perangkat keluaran, dan perangkat penyimpanan luar. Subsistem-subsistem

tersebut saling berhubungan dan berinteraksi membentuk satu kesatuan sehingga

tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.

2.2.2 Informasi

Menurut Jogianto (1990), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi

penerimanya. Informasi ini harus menggambarkan kejadian yang nyata sehingga

nantinya dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh penerima informasi

tersebut. Informasi diperoleh dari kegiatan pengumpulan data. Setelah terkumpul,

data kemudian diolah dan dianalisis serta dipilah-pilah sehingga didapatkan

informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan. Kualitas dari sebuah

informasi ditentukan oleh tiga hal yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktunya

(up-to-date), dan relevan dengan keadaan atau kebutuhan.

2.2.3 Data

Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut

(28)

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol

karakter huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat

digunakan, data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini

nantinya dapat menjadi informasi. Dalam hubungannya dengan basis data, data

item merupakan komponen data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data

item yang saling berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi

disebut dengan record.

2.2.4 Basis Data

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah (2002) adalah: “Sekumpulan

data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi

(Enterprise)." Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Mengurangi redundansi.

2. Data dapat di-share antar aplikasi.

3. Dapat dilakukan standardisasi data.

4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa

mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur (Powell,

2006). Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis

data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya

(29)

menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk

„Nama‟ dan „Alamat‟, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.

Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis

data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu:

1. File Systems.

2. Hierarchical Database Model.

3. Network Database Model.

4. Relational Database Model.

Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model

merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun

pengambilan data.

2.2.5 Relational Database

Basis data relasional ditemukan oleh seorang periset IBM, Dr. E.F. Codd.

Basis data relasional ini dapat mengatasi berbagai batasan yang ada pada model

hierachical database tanpa mengabaikan struktur hirarki data. Pada basis data

relasional, setiap tabel dapat diakses tanpa harus mengakses objek parent-nya.

Selain itu, setiap tabel dapat dihubungkan tanpa perlu terpengaruh dengan posisi

hirarkis masing-masing tabel.

Berdasarkan keberadaannya, relasi terbagi menjadi tiga macam:

1. Base relation, yaitu relasi yang skemanya terdefinisi dan benar-benar

ada pada basis data.

2. Derived relation, yaitu relasi yang diturunkan dari relasi lainnya

(30)

3. View, yaitu derived relation yang memiliki nama.

2.2.6 Relational Database Management System (RDBMS)

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak

yang digunakan untuk memanipulasi / memproses basis data. Sedangkan istilah

relational database management system digunakan untuk menyebut suatu perangkat

lunak yang dapat menangani basis data relasional dan berkomunikasi dengan engine

basis data tersebut.

2.2.7 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal

Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun

1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut

mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan

layanan dan produk berbasis MySQL.

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan

pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah

sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki

kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi

MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta

basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan

dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan

MySQL untuk mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik

(31)

1. Fleksibilitas.

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti

HP-UX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft

Windows dan lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang

dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi

sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat

dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti

bahasa yang digunakan pada antarmukanya.

2. Performa.

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal

ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus

meningkatkan fiturnya.

3. Lisensi. MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada

penggunanya. Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU

General Public License dan Free/Libre and Open Source Software

(FLOSS) License Exception. Selain itu ditawarkan juga lisensi

komersil berbayar yang memiliki fasilitas dukungan teknis.

2.2.8 PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang

perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung

homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut,

Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal

(32)

skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk

mengembangkan PHP. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru

yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext

Preprocessor. Ada tiga macam penggunaan PHP :

1. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling

banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya,

dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi

dengan instalasi PhP, dan aplikasi web browser.

2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya

dibutuhkan PHP parser.

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini,

dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak

pengguna. Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

1. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP

adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan

pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power

PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk

terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis,

membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF,

berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3,

dan masih banyak lagi.

(33)

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah.

4. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan,

modifikasi, atau redistribusi.

2.2.9 Adobe Dreamweaver CS3

Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi untuk merancang pembuatan

website. Dreamweaver dibuat oleh perusahaan Macromedia sehingga dinamakan

Macromedia Dreamweaver. Sejak Macromedia diakuisisi Adobe Inc., namanya

berubah menjadi Adobe Dreamweaver. Versi pertama Dreamweaver dibawah

Adobe adalah CS3, mengikuti versi rilisnya yang dipaketkan dalam Adobe

Creative Suite 3.

Dreamweaver memiliki kelebihan dalam hal kemudahan penggunaan.

Untuk pengguna awam, Dreamweaver menyediakan fungsi tampilan Design,

sehingga pengguna dapat merancang tampilan halaman web dengan konsep

WYSIWYG (What You See Is What You Get). Untuk pengguna tingkat lanjut,

Dreamweaver menyediakan tampilan Code sehingga pengguna dapat merancang

tampilan yang lebih lengkap menggunakan kode. Pengguna juga dimudahkan

dengan berbagai fasilitas yang dimiliki Dreamweaver seperti tag auto-completion

untuk penulisan kode HTML. Format yang didukung Dreamweaver juga cukup

(34)
(35)

26

BAB III PEMBAHASAN

Proses analisis dan perancangan sistem merupakan suatu prosedur yang

dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan

masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang

akan diusulkan.

3.1Analisis Sistem

Analisis sistem (Sistems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

Dari hasil penelitian di lapangan, para pegawai di PT. INTI Divisi JTS

masih melakukan pekerjaanya secara manual, seperti halnya pada saat pendaataan

proyek, pencarian berkas-berkas proyek dan laporan hasil proyek. Kondisi seperti

ini dapat mengurangi efektifitas waktu kerja dari pegawai.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada

Divisi JTS adalah dengan dibangunnya sebuah aplikasi. Oleh karena itu timbulah

(36)

3.1.2 Analisis prosedur yang sedang berjalan

Prosedur yang ada pada PT. INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler

adalah sebagai berikut :

1. Pendataan proyek

Dilakukan secara manual, dengan cara pegawai mengisi berkas proyek optimasi

jaringan. Kemudian berkas proyek optimasi jaringan diserahkan kepada pimpro.

Oleh pimpro laporan proyek optimasi dicetak.

(37)

3.1.3 Solusi yang ditawarkan

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan diatas, solusi yang

penulis tawarkan adalah pembuatan Sistem Informasi Proyek Berbasis Web di PT

INTI Divisi JTS. Sistem Informasi Proyek Berbasis Web di PT INTI Divisi JTS

dapat menangani sistem pendataan proyek secara online. Dalam sistem ini, data

proyek optimasi jaringan, pegawai, pimpro, partner disimpan dalam database

yang terintegrasi. Pegawai dapat mengerjakan data proyek secara efektif dan

efisien. Dengan sistem ini juga dapat melakukan cetak laporan proyek optimasi

jaringan.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.1.4.1Target user

Target user pembuatan Sistem Informasi Proyek ini adalah pegawai di PT.

INTI Divisi JTS. Sistem Informasi yang dibangun user friendly sehingga pegawai

dapat menggunakannya dengan baik karena didukung oleh petunjuk penggunaan

yang jelas dan sistematis.

3.1.4.2Analisis Pengguna (User)

User dari aplikasi ini dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Pimpro : kualifikasi yang harus dimiliki pimpro yaitu menguasai komputer,

mengoperasikan sistem operasi windows 9x/2000/XP, jaringan dan dapat

menangani permasalahan/kerusakan yang terjadi pada sistem, pemahaman

(38)

2. Administrator : kualifikasi yang harus dimiliki administrator yaitu menguasai

komputer, mengoperasikan sistem operasi windows 9x/2000/XP, jaringan dan

dapat menangani permasalahan/kerusakan yang terjadi pada sistem,

pemahaman yang cukup untuk mengelola data dan informasi optimasi

jaringan.

Tabel III.1 Analisis Pengguna (User)

Pengguna Hak Akses Tingkat

Keterampilan

Pengalaman Pimpro Tambah data proyek optimasi

jaringan, manipulasi data proyek optimasi jaringan, serta

membuat laporan hasil proyek.

Bisa mengikuti

Administrator Maintanace sistem, tambah data proyek optimasi jaringan kedalam sistem, manipulasi data proyek optimasi jaringan jika terdapat perubahan dan penghapusan data sesuai kebutuhan.

3.1.4.3Analisis Perangkat Keras (Hardware) Tabel III.2 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi Komputer Server (Pimpro dan Administrator)

Komputer Client (Pegawai/user)

Processor Minimum 1,8 Ghz Minimum 1,5 Ghz Memory Minimum 256 Mb Minimum 256 Mb

VGA Onboard Onboard

Harddisk Minimum 40Gb Minimum 20Gb Monitor Minimum 15” Minimum 17” Land card 10/100Mbps 10/100Mbps

Speaker Standard

-Headset - Standard

Keyboard Standard Standard

(39)

3.1.4.4Analisis Perangkat Lunak (Software)

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus

dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak

tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak tersebut di buat.

Beberapa perangkat lunak pendukung sebagai berikut :

Tabel III.3 Perangkat Lunak Pendukung

NO Software Fungsi

1 Windows Sistem operasi

2 PHP Bahasa pemrograman

3 MySQL DBMS (DatabaseManagement

Sistem) 4 Tool perancangan DFD (Data

Flow Diagram) dan tabel relasi

Microsoft Visio 2003

5 Web Server Apache

6 Mozilla firefox atau internet

explorer

Browser

7 Tool perancangan jaringan dan

interface (antarmuka)

EdrawMax 4

3.2 Perancangan Sistem

Tahap perancangan merupakan kelanjutan dari proses analisis dimana

dilakukan perubahan-perubahan terhadap sistem yang sedang berjalan. Hal ini

dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ada, memudahkan pekerjaan yang

dilakukan oleh user yang terlibat dan menghemat waktu pekerjaan.

Dalam perancangan sistem aplikasi ini meliputi perancangan data,

perancangan arsitektur, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural.

Semua perancangan yang telah disebutkan diatas harus saling berhubungan agar

menciptakan suatu sistem yang baik. Jika perancangan diatas berhubungan dengan

(40)

3.2.1 Entity Relationship Diagram

ERD digunakan dalam membangun basis data untuk menggambarkan

relasi atau hubungan dari dua file atau dua tabel. ERD terdiri dari dua komponen

utama yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen tersebut dideskripsikan lebih jauh

melalui atribut–atribut atau properti.

Hubungan antar entitas yang terjadi dalam sistem informasi proyek

berbasis web di PT INTI Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler yang akan

dirancang dapat dilihat pada Entity Relationship Diagram berikut ini:

Tabel III.4 Entity Relational Diagram

(41)

Pimpro={id_pimpro, id_produk, nama, poto, jabatan, pendidikan, alamat,

email, contact}

Admin={ id_admin, username, password, level}

Proyek={id_proyek, id_pimpro, lokasi, uraian, tender, waktu1, waktu2}

Partner={ id_partner, partner, deskripsi, alamat, email, contact}

Pekerjaan={ id_pekerjaan, nama_pekerjaan, deskripsi}

3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan

keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Adapun

diagram konteks untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Gambar 3.2 Diagram Konteks

3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk

(42)

Sistem Informasi Proyek berbasis web yang diusulkan terdiri dari beberapa

bagian, berikut data flow diagram selengkapnya :

(43)

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1

(44)

!

!

!

!

! !

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3

(45)

"

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 5

3.2.4 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menjelaskan proses -proses yang

ada dalam diagram aliran data secara terperinci. Hal tersebut bermanfaat

untuk mengetahui lebih jelas bagaimana logika dari proses - proses yang ada.

Tabel III.5 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan No.Proses 1.0

Nama Login Source Administrator

Input Data login administrator

1

Output Jika loginadministrator Info data login administrator

valid

(46)

Jika loginadministrator invalid = Info data login administrator invalid [alternatif jika login gagal] Destination Administrator

Logika proses Administrator membuka aplikasi. Sistem akan menampilkan formlogin.

Administrator mengisi data loginadministrator.

Apabila ada data loginadministrator yang tidak valid (invalid), administrator harus mengisi kembali data

loginadministrator yang tidak valid.

Apabila data loginadministrator valid maka sistem akan menyimpan data tersebut pada databaseusers. No.Proses 2.0

Nama Pengolahan Data User Source Administrator

Input Data administrator

Output Info data administrator

Destination Administrator

2

Logika proses Administrator membuka menu users. Sistem akan menampilkan formusers.

Administrator mengolah data administrator.

No.Proses 3.0

Nama Pengolahan Data Pekerjaan Source Administrator

Input Data pekerjaan Output Info data pekerjaan Destination Administrator

3

Logika proses Administrator membuka menu pekerjaan. Sistem akan menampilkan form pekerjaan.

Administrator mengolah data pekerjaan.

No.Proses 4.0

Nama Pengolahan Data Partner Source Administrator

Input Data partner Output Info data partner 4

Destination Administrator

Logika proses Administrator membuka menu partner. Sistem akan menampilkan form partner.

Administrator mengolah data partner.

No.Proses 5.0

Nama Pengolahan Data Proyek Source Administrator

Input Data proyek, lokasi, waktu mulai, waktu akhir, besar tender

Output Info data proyek, lokasi, waktu mulai, waktu akhir, besar tender

Destination Administrator

5

(47)

Sistem akan menampilkan form proyek.

Administrator mengolah data proyek.

6 No.Proses 6.0

Nama Pengolahan Data Pimpro Source Administrator

Input Data pimpro Output Info data pimpro Destination Administrator

Logika proses Administrator membuka menu pimpro. Sistem akan menampilkan form pimpro.

Administrator mengolah data pimpro

Administrator dapat melihat info data pimpro

No.proses 7.0

Nama Verifikasi password

Source Administrator

Input Data loginadministrator

Output Info data loginadministrator invalid. Destination Administrator

9

Logika proses Administrator memasukkan data login.

Apabila password yang diinputkan administrator

benar, maka password valid. [alternatif jika password invalid]

Apabila password yang diinputkan tidak benar maka (invalid) akan ada informasi login invalid.

No.proses 2.1

Nama Tambah user Source Administrator

Input Data administrator

Output Info data administrator

Destination Administrator

10

Logika proses Administrator memilih menu tambah users. Sistem menampilkan form tambah users.

Administrator mengisi form tambah user kemudian klik

tombol simpan.

Apabila data user sudah lengkap diisi/tidak ada yang kosong, maka data user baru akan disimpan didalam

database users.

[alternatif jika ada data user yang belum terisi/kosong] Apabila data ada yang kosong maka aka nada informasi data tidak boleh kosong dan super admin harus mengisi data yang kosong tersebut.

No.proses 2.2

Nama Ubah User Source Administrator

Input Data administrator

Output Info data perubahan administrator. 11

(48)

Logika proses Administrator memilih menu ubah user.

Administrator mengisi data user/data identitas yang

ingin diubah kemudian klik tombol simpan.

Apabila ada data yang diubah dan dan semua data tidak ada yang kosong maka sistem akan menyimpan

perubahan data.

[alternatif jika ada data user yang belum terisi/kosong dan tidak ada data yang diubah]

Apabila tidak ada data yang diubah dan ada data yang kosong maka data gagal diubah.

No.proses 3.1

Nama Tambah Pekerjaan Source Administrator

Input Data pekerjaan Output Info data pekerjaan Destination Administrator

12

Logika proses Administrator memilih menu tambah pekerjaan Sistem menampilkan form tambah pekerjaan.

Administrator mengisi form tambah pekerjaan

kemudian klik tombol simpan.

Apabila data yang diisi tidak ada yang kosong maka data pekerjaan baru akan disimpan didalam database

pekerjaan.

[alternatif jika ada data pekerjaan yang belum terisi] Apabila data ada yang kosong maka akan ada informasi data tidak boleh kosong dan administrator harus mengisi data yang kosong tersebut.

No.proses 3.2

Nama Ubah Pekerjaan Source Administrator

Input Data pekerjaan Output Info data pekerjaan Destination Administrator. 13

Logika proses Administrator mengklik tombol ubah pada data pekerjaan yang akan diubah.

Administrator mengisi data pekerjaan yang ingin

diubah kemudian klik tombol simpan.

Apabila ada data yang diubah dan dan semua data tidak ada yang kosong maka sistem akan menyimpan

perubahan data pekerjaan.

[alternatif jika ada data pekerjaan yang belum terisi/kosong dan tidak ada data yang diubah]

Apabila tidak ada data yang diubah dan ada data yang kosong maka data gagal diubah.

No.proses 3.3

Nama Hapus Pekerjaan 14

(49)

Input Data pekerjaan Output Info data pekerjaan Destination Administrator

Logika proses Administrator mengklik tombol hapus pada data pekerjaan yang akan dihapus.

Akan ada konfirmasi penghapusan data. Apabila pimpronya “ya”, data akan dihapus. [alternatif jika tidak jadi hapus data]

Apabila pimpronya “tidak”, data tidak jadi dihapus No.proses 4.1

Nama Tambah Partner Source Administrator. Input Data partner Output Info data partner Destination Administrator.

Logika proses Administrator memilih menu tambah partner . Sistem menampilkan form tambah partner.

Administrator mengisi form tambah partner kemudian

klik tombol simpan.

Apabila data yang diisi tidak ada yang kosong maka data partner baru akan disimpan didalam database

partner.

[alternatif jika ada data partner yang belum terisi] Apabila data ada yang kosong maka akan ada informasi data tidak boleh kosong dan administrator harus mengisi data yang kosong tersebut.

No.proses 4.2

Nama Ubah Partner Source Administrator

Input Data partner Output Info data partner Destination Administrator

Logika proses Administrator mengklik tombol ubah pada data partner yang akan diubah.

Administrator mengisi data partner yang ingin diubah

kemudian klik tombol simpan.

Apabila ada data yang diubah dan dan semua data tidak ada yang kosong maka sistem akan menyimpan perubahan data partner.

[alternatif jika ada data partner yang belum terisi/kosong dan tidak ada data yang diubah]

Apabila tidak ada data yang diubah dan ada data yang kosong maka data gagal diubah.

No.proses 4.3

Nama Hapus Partner Source Administrator

(50)

Output Info data partner Destination Administrator

Logika proses Administrator mengklik tombol hapus pada data partner yang akan dihapus.

Akan ada konfirmasi penghapusan data. Apabila pimpronya “ya”, data akan dihapus. [alternatif jika tidak jadi hapus data]

Apabila pimpronya “tidak”, data tidak jadi dihapus. No.proses 5.1

Nama Tambah Pimpro Source Administrator

Input Data pimpro Output Info data pimpro Destination Administrator

Logika proses Administrator memilih menu tambah pimpro . Sistem menampilkan form tambah pimpro.

Administrator mengisi form tambah pimpro kemudian

klik tombol simpan.

Apabila data yang diisi tidak ada yang kosong maka data pimpro baru akan disimpan didalam database

partneran.

[alternatif jika ada data pimpro yang belum terisi] Apabila data ada yang kosong maka akan ada informasi data tidak boleh kosong dan administrator harus mengisi data yang kosong tersebut.

No.proses 5.2

Nama Ubah Pimpro Source Administrator

Input Data pimpro Output Info data pimpro Destination Administrator

Logika proses Administrator mengklik tombol ubah pada data pimpro yang akan diubah.

Administrator mengisi data pimpro yang ingin diubah

kemudian klik tombol simpan.

Apabila ada data yang diubah dan dan semua data tidak ada yang kosong maka sistem akan menyimpan

perubahan data pimpro pada database partneran. [alternatif jika ada data pimpro yang belum terisi/kosong dan tidak ada data yang diubah]

Apabila tidak ada data yang diubah dan ada data yang kosong maka data gagal diubah.

No.proses 5.3

Nama Hapus Pimpro Source Administrator

(51)

Destination Administrator

Logika proses Administrator mengklik tombol hapus pada data pimpro yang akan dihapus.

Akan ada konfirmasi penghapusan data. Apabila pimpronya “ya”, data akan dihapus. [alternatif jika tidak jadi hapus data]

Apabila pimpronya “tidak”, data tidak jadi dihapus. No.proses 2.2.1

Nama Ubah identitas Source Administrator

Input Data administrator

Output Info perubahan data administrator, info perubahan data pegawai

Destination Administrator

Logika proses Administrator memilih menu ubah identitas. Sistem menampilkan form menu ubah identitas.

Administrator mengisi identitas data administrator

yang ingin diubah kemudian klik tombol simpan. Sistem akan menyimpan perubahan data administrator/ pegawai.

No.proses 2.2.1

Nama Ubah password

Source Administrator

Input Data passwordadministrator. Output Info data passwordadministrator. Destination Administrator

Logika proses Administrator memilih menu ubah password.

Administrator mengisi data password yang ingin

diubah kemudian klik tombol simpan.

Sistem akan menyimpan perubahan data password.

3.2.5 Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang tersusun dari elemen data yang

berhubungan dengan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di

diagram flow data.

Berikut ini adalah kamus data yang di ambil dari data flow diagram

(52)

Tabel III.6 Kamus Data Nama : Data Login User

Data Login User = * berisi data user yang mengunakan sistem * userID + password

userID = string = [A..Z | a..z | 0..9 | _ | -] password = string = [A..Z | a..z | 0..9 | _ | -]

Nama : Data Login Admin

Data Login User = * berisi data admin yang mengunakan sistem * userID + password

userID = string = [A..Z | a..z | 0..9 | _ | -] password = string = [A..Z | a..z | 0..9 | _ | -]

Nama : Login Invalid User

Login Invalid User = * berisi pemberitahuan kepada user bahwa data login user yang diinputkan salah *

Error Log = text [A..Z | a..z | 0..9]

Nama : Login Invalid Admin

Login Invalid Admin = * berisi pemberitahuan kepada admin bahwa data login Admin yang diinputkan salah *

Error Log = text [A..Z | a..z | 0..9]

Nama : Data User

Data User = * berisi data user yang akan menggunakan sistem * userID + nama_user + password + email + hak_akses

userID = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] nama_user = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] password = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] hak_akses = string = [A..Z | a..z ]

Nama : Data Admin

Data Admin = * berisi data admin yang akan menggunakan sistem * Id_admin + username + userpass + hak_akses

userID = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] username = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] password = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] hak_akses = string = [A..Z | a..z ]

Nama : Data Pekerjaan

Data Pekerjaan = * berisi data store data Pekerjaan dimana data user tersimpan didalamnya *

idpekerjaan+pekerjaan+deskripsi

idpekerjaan = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] pekerjaan = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ] deskripsi = = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ]

Nama : Data Partner

(53)

email = string = [A..Z | a..z | 0..9| _ | - | ‘ ]

Nama : Data Pimpro

Data Pimpro = * berisi data store data Pimpro dimana data user tersimpan didalamnya *

Data Pimpro = * berisi data store data Pimpro dimana data user tersimpan didalamnya *

dihubungkan oleh field kunci (primary key). Pada proses ini elemen-elemen data

(54)

%

Gambar 3.9 Skema Relasi

3.2.7 Struktur Database

Didalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang

dimaksudkan agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengaturan

pencarian data yang dapat memudahkan sistem komputer. Untuk itu sistem

pengolahan data ini membutuhkan spesifikasi file untuk mempermudah dalam

pembuatan program. Tabel-tabel yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. File Admin

a. Nama File Tabel admin

b. Primary Key username

c. Jumlah Field 4

d. Keterangan Tabel berisi data admin

Tabel III.7 Data Item Admin

No Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

1 USERNAME Varchar 8 Diambil dari 6 digit nomor urut pengisian data dan diawali (mis: 000003)

2 USERPASS Varchar 15

(55)

4 LEVEL Varchar 10

2. File Partner

a. Nama File Tabel Partner

b. Primary Key id_partner

c. Jumlah Field 6

d. Keterangan Tabel berisi data partner

Tabel III.8 Data Item Partner

No Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

1 ID_PARTNER Varchar 6 Diambil dari 6 digit nomor urut

pengisian data dan diawali (mis: 000003)

b. Primary Key id_pimpro

c. Jumlah Field 9

d. Keterangan Tabel berisi data pimpro

Tabel III.9 Data Item Pimpro

No. Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

1 ID_PIMPRO Varchar 6 Diambil dari 6 digit nomor urut pengisian data dan diawali (mis: 000003)

(56)

4. File Pekerjaan

a. Nama File Tabel Pekerjaan

b. Primary Key id_pekerjaan

c. Jumlah Field 3

d. Keterangan Tabel berisi data pekerjaan

Tabel III.10 Data Item Pekerjaan

No. Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

1 ID_PEKERJAAN Varchar 6 Primary Key 2 NAMA_PEKERJAAN Varchar 20

3 DESKRIPSI_PEKERJAAN Text -

5. File Proyek

a. Nama File Tabel Proyek

b. Primary Key id_proyek

c. Jumlah Field 8

d. Keterangan Tabel berisi data proyek

Tabel III.11 Data Item Proyek

No. Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

1 ID_PROYEK Varchar 6 Primary Key

2 ID_PARTNER Varchar 20 Foreign key dari tabel Partner 3 ID_PIMPRO Char 6 Foreign key dari tabel Pimpro

a. Nama File Tabel Pegawai

b. Primary Key id_pegawai

c. Jumlah Field 3

d. Keterangan Tabel berisi data pegawai

Tabel III.12 Data Item Pegawai

No. Nama Data Item Tipe Lebar Keterangan

(57)

2 NAMA Varchar 25 3 ALAMAT Varchar 25

3.3Perancangan Arsitektur

Arsitektur dari perangkat lunak yang dibangun saat ini dengan

menggunakan UML yang telah disusun adalah berbentuk hirarki. Gambar

dibawah ini adalah gambar perancangan arsitektur dari perangkat lunak yang akan

dibangun.

Gambar 3.10 Struktur Menu Administrator

(58)

3.4Jaringan Semantik

(59)

( )

Gambar 3.13 Jaringan Semantik Pimpro

3.5Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka atau tampilan aplikasi bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun sehingga akan mempermudah

dalam mengimplementasikan aplikasi dan juga memudahkan pembuatan aplikasi

yang user friendly. Perancangan ini akan diimplementasikan menjadi sebuah

program yang utuh. Rancangan Sistem Informasi Proyek Berbasis Web di PT

INTI Divisi JTS yang akan dibuat sebagai berikut :

Tabel III.13 Form Login

Nama Jenis Tabel Keterangan

Login Sistem

Informasi Proyek

Label - -

Usename Label - -

Password Label - -

EUser Textbox users Data username akan disimpan dalam tabel users

EPassword Textbox users Data password akan disimpan

dalam tabel users

Login Button Jika diklik, data login akan

(60)

% &

+

+% &

(

Gambar 3.14 Form Login

Tabel III.14 Form Pekerjaan

Nama Jenis Tabel Keterangan

Id_pekerjaan Label

Nama Label

Deskripsi Label

EPekerjaan Textbox

ENama Textbox EDeskripsi Textbox

simpan Button

(61)

Gambar 3.15 Form Tambah Pekerjaan

Tabel III.15 Form Partner

Nama Jenis Tabel Keterangan

Id_partner Label

Partner Label

Deskripsi Label

Alamat Label Email Label Contact Label EId_partner TextBox

EPartner TextBox

EDeskripsi TextBox

EAlamat TextBox EEmail TextBox EContact TextBox

simpan Button

(62)

Gambar 3.16 Form Tambah Partner

Tabel III.16 Form Proyek

Nama Jenis Tabel Keterangan

Id_proyek Label

Id_partner Label

Id_pimpro Label

Lokasi Label Uraian Label Besar Tender Label Waktu Mulai Label

Waktu Akhir Label

EId_proyek TextBox

EId_partner TextBox

EId_pimpro TextBox

ELokasi TextBox EUraian TextBox EBesar Tender TextBox Waktu Mulai ComboBox

Waktu Akhir ComboBox

Simpan Button

(63)

Gambar 3.17 Form Tambah Proyek

Tabel III.17 Form Pimpro

Nama Jenis Tabel Keterangan

(64)

Gambar 3.18 Form Tambah Pimpro

3.6 Implementasi dan Pengujian Sistem 3.6.1 Instalasi Sistem

Untuk menjalankan Aplikasi ini kami menggunakan XAMPP sebagai

webserver dengan database MYSQL, PHP dan Apache. Untuk menjalankan

Aplikasi tersebut lakukanlah install Sistem terlebih dahulu. Langkah 1. Instalasi

Sistem, Exsekusi File XAMPP.exe untuk memulai instalasi Sistem,maka akan

(65)

Gambar 3.19 Installer Language

(66)

Gambar 3.21 Installer Setup Location

Pilih tempat atau drive untuk meletakkan XAMPP

(67)

Kemudian klik install tunggu sampai proses instalasi selesai

Gambar 3.23 Installisation Prosess

(68)

Gambar 3.25 Installisation Prosess 3 Finish

Kemudian tekan tombol finish. Selanjutnya akan muncul jendela untuk instalasi

Apache MYSQL filezila sebagai service

Gambar 3.26 Install Modul Service

(69)

Gambar 3.28 Install Modul Service Progress

Gambar 3.29 Install Modul Service Progress 2

(70)

Gambar 3.31 Install Modul Service Success 2

Gambar 3.32 Install Modul Service Success 3

Gambar 3.33 Install XAMPP Succesfull

Instalasi XAMPP pada komputer berhasi l dilakukan, jendela yang muncul adalah

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Pendataan Proyek
Tabel III.4 Entity Relational Diagram
Gambar 3.3  DFD Level 1
Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang kasus Fasciolosis tersebut peneliti ingin mengetahui Insiden hewan qurban sebagai vector penular penyakit cacing hati (Fasciolosis) di

Sehingga untuk sampel dengan konsentrasi yang sama, aktivitas antibakteri yang sama, tetapi diuji pada media dengan konsentrasi bakteri yang berbeda, diameter daerah hambat

Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum mengadakan penelitian adalah mengetahui kondisi awal anak sebelum tindakan dilaksanakan. Dari hasil observasi awal

Jaringan Komputer berkembang dengan sangat pesat, baik di instansi-instansi komersil, dunia akademik, bahkan rumah-rumah penduduk yang membutuhkan akses internet.

Rajah 4.34 Kesan peratus pertambahan EFB yang tidak terubahsuai dalam komposit dan mengalami pemulpaan 20% NaOH terhadap pembengkakan gentian di dalam larutan

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS RASIO KEUANGAN