• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil pelaksanaan teknik individual supervisi olehkepala sekolah sebagai supervisor terhadap kompentensi guru SDN pancoran pagi Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hasil pelaksanaan teknik individual supervisi olehkepala sekolah sebagai supervisor terhadap kompentensi guru SDN pancoran pagi Jakarta Selatan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

HASJL PEIAKSANAAN TEKNIK INDIVIDUAL SUPERVISI OLEII KEPALA SEKOLAII SEBAGAI SUPERVISOR TERHADAP KOMPETENSI GURU

SDN PANCORAN 01 PAGI JAKARTA SELATAN

Oleh

o RUWIYAH

NlM : 9918115986

PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(2)

HASIL PELAKSANAAN TEKNIK INDIVIDUAL SUPERVISI OLEH KEPALA. SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR TERHADAP KOMPETENSI GURU

SDN PANCORAN 01 PAGIJAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapa:

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh: RUWIYAI:I NIM: 9918115986

Di Bawah Bimbingan : Pembimbing I

セセᆪT

Drs. Fathi Ismail,MM

セB

Drs. RusOi .'amil, M. Ag

Program Studi Supervisi Pendidikan

Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas

IImu

Tarbiyah dan Keguruan

Uni'i'ersitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah

(3)

PENGESAHAN

PANITIA

UJIAN

Skripsi yang berjudul HASIl, PELAKSANAAN TEKNIK INDIVIDUAL SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR TERHADAP KOMPETENSI GURU SDN PANCORAN 01 I)AGI JAKARTA SELATAN telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6

Febuari 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Prob'ram Strata 1(SI) pada Jurusan Kepend;dikan Islam Program Studi Supervisi Pendidikan.

.I.akarta,6 Febuari 2004

Sidang Munaqasah

ekan/

Meran kap Anggota

Prof. man r..!!.!! NIP. 150062568

Penguji I

Dra. Afidah Mas'lId, M.Pd NIP. 150228775

Anggota

Pembant;l DekanJ / Sekretaris Merangkap Anggota

dGNセZセma

NIP. 0231356
(4)

KATA PENGANTAR

)\ 4.?)\

.1»\

Puji syukur bagi Allah SWT senantiasa penulis panjatkan, karena hanya dengan limpahan cinta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan pendidikan Strata I pada Universitas Islan1 Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salan1, yang mengiringi rasa syukur penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan yang sempuma dalam sikap dan tutur katanya.

Rasa bahagia dan haturan terima kasih atas terselesaikannya skripsi yang beIjudul "HASIL PELAKSANAAN TEKNIK INDIVIDUAL SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR TERHADAP KOMPETENSI GURU SDN PANCORAN 01 PAGI JAKARTA SELATAN" penulis sembahkan khusus untuk Nenek Ananda tercinta Hj. Maspiah dan Ibunda tercinta Bunyanah serta Ayahanda Mas'ud Masin yang dengan perhatian dan do'anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengaturkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih penulis haturkan kepada:

(5)

2, [bu Dra, YcfncHi Z" Kctua Jurusan Kcpcndidikan Islam Program Studi Supcrvis'i Pendidikan Fakultas Bmu Tarbiyah dan Kcguruan

urn

Syarif Hidayatullah Jakarta,

3, Bapak Drs, Rusdi Jamil, M,Ag" Sekrctaris Jurusan Kcpendidikan Islam Program Studi Supervisi Pendidikan serta selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini selesai,

4, Bapak Drs, Fathi Ismail, MM., Dosen PcmbimbingI, yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

5. fuu Dr. Zurinal, Z., Dosen penaschat akademik.

6, Bapak dan Ibu doscn Fakultas !lmu Tarbiyalil dan Keguruan, khususnya jurusan Kependidikan Islam Program Studi Supervisi Pendidikan yang tclah membimbing pcnulis scjak penulis di bangku kuliah.

7. Pimpinan dan staf perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas I1mu I

tセイ「ゥケ。ィ

dim Kcguruan UTN SyarifHidayatullah Jakarta,

8. Bapak Drs. AB,.Sulaiman, Kepala Sekolah SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan, para dewan guru beserta staf, yang telah membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

(6)

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhimya tiada kala yang layak penulis ucapkan, selain do'a dan rasa terima kasih yang mendalam. Semoga kebaikan mereka mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Jakarta, Januari 2004M Zulqaidah 1424 H

Penulis

(7)

. . . セ DAFTAR lSI

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR lSI .

DAFTAR TABEL .

DAFTAR LAMPmAN .

BAB I : PENDAHULUAN .

A. Latar Belakang Masalah .. 1

B. Tujuan Penelitian... 3

C. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

D. Metode Pembahasan... 5

L·,. Sistematika Penulisan 6

BAB II : LANDASAN TEOlU 7

A. Teknik Individual Supervisi 7

1. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor... 7

2. Pengertian Teknik Individual Supervisi 10

3. Macam-Illacam Teknik Individual Supervisi II 4. Peran Supervisi Dalalll Kegiatan Manajemen Oleh Kepala Sekolah 16

B. KOlllpetensi Guru Dalam Mengajar. · 17

1. Pengertian KOlllpetensi Guru... 17

2. Jenis Kompetensi Guru 19

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Guru 21

(8)

BAB Ill: METODOLOGI PENELITIAN.. 24

A. Variabel Penelitian .

B. Populasi dan Sampel .

24

24

c.

Teknik Pengumpulan Data.. 25

D. Teknik Analisa Data .

BAH IV: HASIL PENELITIAN

,

....

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .

26

27 27 1. Sejarah berdirinya SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan... 27 2. Visi dan Misi SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan ' 28 3. Keadaan Guru, K"ryawan dan Siswa SDN Pancoran 01 Pagi:

Jakarta Selatan ... ... ... .... .... ... .. ... ... ... ... ... .. .. 29 4. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Pancoran 01 Pagi

Jakarta Selatan . 3 I

5. Struktur Organisasi SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan... 33 B. Deskripsi Data... .

C. Analisis dan Interpretasi Data .

1. Analisis Data .

2. Interpretasi Data .

BAB V: . PENUTUP .

A. Kesimpulan .

B. Saran .

(9)

DAFTAR TABEL

1. Keadaan guru dan karyawan menurut jenis kelamin .. 29 2. Data guru tetap dan tidak tetap SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan

tahun pelajaran2002/2003... 29 3. Keadaan guru menurut jenjang pendidikan (Ijazah) 30

4. Keadaan siswa tahun pelajaran200212003 31

5. Keadaan sarana dan prasarana 32

6. Kesulitan dalam mengatur ruangan kelas... 35 7. Kesulitan dalaLl memilihュ・、ゥセN pengajaran ,.. 35 8. Kesulitan dalam menjelaskan materi pelajaran... 36 9. Kesulitan dalam menggunakall alat lmedia yang tepat dalam proses belajar'

mengaJar , ,... 36

10. Kesulitan dalam mengb'lll1akan metode yang tepat dalam proses belajar

mengajar "... 37

11. Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajar 38 ;2. Kesulitan dalam pembuatan satuan pelajaran... 38 13. Cara-eara penyusunan bahanl materi pelajaran 39 14. Cara merumuskan tujuan pembelajaran khusus dan umum 39 15. Penguasaan materi pelajaran yang diajarkan melUpakan kehalUsan bagi

searang guru , , , , , , ,..

16, Peran siswa dikelas saal proses belajar mengajar berlangsllng ..

VI

40

(10)

17. Program pengembangan kompetensi guru 41 18. Kesulitan dalam mengembangkan bahan pelajaran yang sesuai dengan,

tujuan yang hendak dicapai :... 41

19. MeniJai kemampuan anda sendiri untuk mengetahui ke1.'Urangan ataupun ォ・ャ・「ゥャセ。ョ yang dimiliki daJam proses beJajar mengajar 42

20. Mengetahui tentang profesi keguruan 43

21. Kesulitan dalam menentukan buku pegangan untuk guru dan murid 43

22. Kepaia sekolah memeriksa satuan pelajaran . 44

23. KepaJa sekoJah mengadakan pembinaan mengenai kompetensi mengajar... 45

24. Kepala sekoJah mensupervisi f,'Uru . 45

25. Termotivasi untuk meningkatkan kompetensi mengajar setelah kepala

sekolah melakukan supervisi 46

26. Bertambah wawasan seteJah kepala sekoJah memberikan masukan

terhadap ca.-a rnengajar guru 47

27. KepaJa sekoJah mengadakan kunjungan antar kelas untuk melihat kegiatan' mengajar guru Jain:... 47 28. Kepala sekoIah· memberi saran dan kritik untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran 48

29. Kepaia sekolah rnengadakan diskusi tentang tujuan pendidikan sekoIah... 49 30. Kepaia sekolah memberi bantuan apabila guru mengalami masalah pribadi

alau kcluarga .

VII

(11)

31. Kepala sekolah. mengikutsertakan guru daJam seminar/diskusi tentang

pendidikan... 50

32. Kepala sekolah melakukan kunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya kepada l,'1lru saat proses belajar mengajar berlangsung.. 51 33. Kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas, dalam arti mengamati guru

ketika mengajar 5 I

34. Kepala sekolah mengadakan pertemuan pribadi (individu) kepada guru untuk membicarakan tentang masalah kegiatan belajar mengajar .... ... 52 35. Kepala sekolah menempatkan gum dalam mengajar sesuai bidang yang

dikuasai ... ... .... ... .... .... ... .... .... ... .... .... .... .... .... .... ... ... .. ... .... ... .... ... .... .. 53 36. Setelah pelaksanaan observasi kelas, kepala sekolah meagadakan

percakapan individual dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar

mengajar 53

37. Hasil Pelaksanaan supervisi dijadikan pembinaan dalanl rapat guru 54

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat keterangan penunjukan pembimbing skripsi.

2. Surat keterangan binlbingan skripsi dari Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyal;1 dan Keguruan UIN SyarifHidayatul1ah Jakarta.

3. Surat keterangari Perpanjangan Judul Skripsi.

4. Surat keterangan penelitian dan kepala sekolah SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan.

5. Surat izin riset/wawancara dari Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan. 7. Angket penelitian yang Jitujukan kepada para guru SDN Pancoran 01 Pagi

Jakarta Selatan.

(13)
(14)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaJa dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manllSIa ialah melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas Sllrnber daya pendidikan, guru merupakan kornponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Potensi sumber daya guru itll perlu terus-menerus bertumbuh dan berkemballg agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. I

Dalam kaitannya dengan meningkatkan kualitas sumber daya guru, dalam hal mengenai kompetensi guru dalam proses belajar mengajar maka yang memiliki tugas untuk rnemberikan bantuan kepada guru adalah kepala sckolah. Kcpala sckolah disamping sebagai pemirnpin juga sebagai supervisor untuk membina sekolah, guru-guru serta anggota staf yang lain.

Oleh karena itu, sebagai seorang supervisor maka SUPCfYlSI yang dilakukan oleh kepala sekolah harus memberikan keutamaan pelayanan pada gum-guru atau staf-staf pendidikan lainnya dengan serlemikian rupa sehingga para guru-guru atau

- - - - -

-I Piel. A. sahcrtian. Konsep lJmmr dan Teknik .\'uperl'isi jJendidiknn Da/am ji!angka

(15)

2

staf-staf lainnya mau bekerja dengan baik, serta ada keinginan untuk

mengembangkan kemampuannya agar dapat memajukan kualitas pendidikan sekolah.

Jadi dalal11 kegiatan supervisi, guru-guru dan para staf pendidikan lainnya

tidak hanya dianggap sebagai pelaksana positif, l11elainkan diperlukan sebagai partner

kerja yang memiliki ide, pendapat, pengalaman-pengalaman yang perlu didengar dan

dihargai serta diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan sekolah.

Sebagai seorang supervisor kepala sekolah hendaknya dapat l11emberikan

bantuan kepada guru dengan menggunakan teknik-teknik supervisi yang ada, baik itu

teknik individual maupun teknik kelol11pok. Teknik individual supervisi yang dapat

dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor antara lain:

1. Supervisi melalui kunjungan kelas

2. Percakapan pribadi

3. Saling mengunjungi kelas (intervisitation)

4. Menilai diri sendiri

Pelaksanaan teknik individual supervisi seperti inilah yang diharapkan dapat

dilaksanakan oleh kepala sekolah secara terprogral11 dilapangan. Namun demikian

pada pelaksanaannya tidak seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena

kurangnya alokasi \Vaktu yang dimiliki oleh kepala sekolah yang menyebabkaI! .

pel11binaan serta bantuan yang diberikan secara individu kepada para guru tidak

berjalan secara maksil11al, sehingga kualitas sumber daya yang dimiliki oleh guru.

(16)

3

Dengan demikian kepala sekolah selaku supervisor disekolah harus bisa mengembangkan serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh guru dengan menggunakan teknik individual supervisi yang ada secara terprogram.

Berdasarkan Jatar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul "BASIL PELAKSANAAN TEKNll(

INDIVIDUAL SUPERVISI OLEII KEPALA SEKOLAII SEBAGAI

SUPERVISOR TERHADAP KOMPETENSI GURU SDN PANCORAN 01

PAGI JAK.c\.RTA SELATAN"

B. Tujuan Penelitian

Oalam penulisan skripsi ini penuJis mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut: I. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan teknik individual supervisi

yang dilakukan oleh kepala sekoJah SON Pancoran 0 I Pagi Jakarta Selatan. 2. Untuk mengetahui bagaimana keadaan kompetensi guru SON Pancoran 01

Pagi Jakarta Selatan.

3. Untuk mengetahui peranan hasil pelaksanaan teknik individual supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kompetensi guru SON Pancoran 01 Pagi Jakarta Selalan.

C. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Identifikasi Masalah

(17)

4

a. Pelaksanaan teknik individual supervisi oleh kepala sekolah sebagai supervisor yang ada pada suatu lembaga pendidikan, khususnya di SON Pancoran 0 I Pagi Jakarta Selatan.

b. Keadaan kompetensi guru SON Pancoran 0 I Pagi Jakarta Selatan.

2. Pembatasan Masalah

I

Untuk memperjclas dan mempermudah pokok penulisan skripsi, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan teknik individual supervisi oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan menggunakan teknik individual supervisi terhadap kompetensi guru dalam meningkatkan kualitas guru yang berdampak kepada meningkatnya hasil belajar mengajar siswa.

b. Kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan serta keterampilan yang dil1liliki oleh guru dalal1l proses belajar l1lengajar.

3. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, penulis l1lenganggap perlu adanya-perul1lusan masalah agar pembahasan terarah dan tidak meluas. Adapun perumusan masalahnya adalah :

a. Bagail1lana proses pelaksanaan teknik individual supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor?

(18)

5

c. Apakah pelaksanaan teknik individual supervisi yang dilakukan oleh .. kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan ?

D. Metode Pembabasan

Metode yang digunakan dalam penelitian lUI adalab studi pustaka dan studi lapangan.

1. Library Researcb

Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis, untuk itu penulis menggunakan beberapa literatur yang mendukung. penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan l11el11pelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

2. Field Researcb

Penelitian lapangan ini bertujuan untuk l11endapatkan data yang sesuai dengan penelitian. Melalui penelitian ini penulis mencoba menganalisa terhadap gejala yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga antara penelitian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya.

(19)

6

a. Observasi

Observasi ini dilakukan secara langsung dengan mendatangi objek penelitian lapangan, untuk mengetahui kondisi sekolah, sarana dan prasarana, serta personil sekolah yang didalamnya mencakup kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswi SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan, sehingga diperoleh data-data dan keterangan yang sesuai dengan pembahasan masalah.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan secara langsung yang ditujllkan kepada kepala sekolah, untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal yang berkaitan. dengan pembahasan masalah.

c. Angket

Angket ini benujuan lIntuk menyanng data, sehingga data yang diperlukan sesuai dengan sasaran pernbahasan. Adaplln angket ini ditujukan kepada guru-guru SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan sebagai responden.

Adaplln teknik penulisan skripsi ini penulis rnenggunakan buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi terbitan UrNJakarta Press 2002.

E. Sistcmatilm Pcnulisan

Dalam penulisan skripsi 1f1! penulis membaginya kedalam 5 bab dengan

perincian sebagai berikut :

Bab]; Pcndahuluan, mengllraikan tentang latar belakang masalah, tujuan

(20)

Bab II: Landasan teori yang terdiri dari : teknik individual supervlsl, yang didalamnya menguraikan tentang kepala sekolah sebagai supervisor,. ーセョァ・イエゥ。ョ teknik individual supervisi, macam-macam teknik individual supervisi, dan peran supervisi dalam kegiatan manajemen oleh kepala sekolah. ,:\dapun mengenai kompetensi guru dalam mengajar terdiri dari pengertian kompetensi guru, jenis kompetensi guru, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru.

Bab III : Metodologi penelitian, menguraikan tentang variabel penelitian, populasi dan sam pel, teknik pengllmpulan data dan teknik analisis data.

Bab TV : Hasil penelitian, yang menguraikan tentang gambaran llmum objek penelitian, yang didalamnya terdiri dari : sejarah berdirinya SON Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan, visi dan misi SON Pancoran 0 I Pagi Jakarta Selatan, keadaan guru, karyawan dan siswa SON Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan, struktur organisasi SON Pancoran 0 I Pagi Jakarta Selatan. Oeskripsi data, analisis dan interpretasi data.

(21)
(22)

BABII

LANDASAN TEORI

A. Teknik Individual Supervisi

1. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Supervisi sebagai salah satu fungsi pokok dalam administrasi pendidikmi bukan hanya tugas para inspektur, melainkan juga tugas kepala sekolah terhadap para . guru dan para pegawai.

Pengawas, penilik, dan pejabat lain dengan tugas khusus dibidang supervisi yang bekerja bagi kantor pendidikan tentu diperlukan sebagai seorang sumber, namun mereka tidak bisa menggantikan kedudukan kepala sekolah sebagai pemimpin instruksional disekolahnya. Mereka hanya dapat memberikan layanan melalui bantuan tidak langsung, melakukan kepemimpinan dalam penyusunan pedoman-pedoman umum tentang pelaksanaan kurikulum berdasarkan bidang studi, membantu kepala sekolah, dan kunjungan kelas oleh para pejabat dari kantor dilakukan hanya atas permintaan.

Dengan demikian kepala sekolah memberikan pelayanan paling efektif melalui bantuan langsung kepada para guru seperti mengunjungi kelas dan mengadakan pernbiearaan individual dengan para guru, dan rnemberikan saran-saran tentang eara-cara rnemajukan proses belajar mengajar.

Tugas kepala sekolah sebagai supervisor yang renting adaiah : a. Membimbing guru agardapat memilih metode mengajar yang tepat.

(23)

8

b. Mernbimbing guru agar dapat rnengarahkan guru dalarn memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan perkernbangan anak dan tuntutan kehidupan rnasyarakat. c. Mengadakan kunjungan kelas yang teratur.

d. Pada awal tahun ajaran barn, rnengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan ,

kurikulum yang berlaku.

e. Menyelenggarakan rapat rutin umuk rnembahas kurikulum pelaksanaannya disekolah.

f Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah.!

Didalam dunia pendidikan kita istilah supervisi disebut juga pengawasan atau kepengawasan. Istilah " pengawasan melekat " diturunkan dari bahasa asing built in controle yang berarti suatu pengawasan yang memang sudah dengan sendirinya (l11elekat) menjadi tugas dan ianggung jawab sernua pil11pinan, dari pil11pinan tingkat atas sarnpai dengan pirnpinan yang paling bawah dan sel11ua organisasi atau lembaga. Dengan kata lain, sel11ua orang yang rncnjadi pel11il11pin, apapun tingkatannya, adalah sekaligus sebagai pengawas terhadap bawahannya l11asing-masing tennasuk didalarnnya adalah kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap bawahan dilirigkungan unit keIja.2 Tugas kepala sekolah ini sesuai dengan finnan Allah SWT surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

I B. Suryo Subroto,Dimensi-dimensi Adminislrasi Pendidikan,(Jakarta: Bina Aksara,' 1988),

cet. kc-I. h. 145

(24)

9

Artinya : "Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelqjaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik .....

(Q. S. An-Nahl : 16: 125)3

Ayat tersebut mengatakan babwa kita sesama manusia harus saling mengajak kearab kebaikan (jalan Tuhan) dengan hikmab dan pelajaran yang baik dan membantah dengan jalan yang baik juga. Dalam hal ini termasuk kepala sekolal) sebagai supervisor yang mempunyai tugas untuk terus memberi pengarahan dan bimbingan kepada para guru dan staf personil laillnya untk bekerja lebih baik agar mencapai hasil yang maksimal.

Sedangkan Gwyn dalam buku Administrasi Pendidikan karangan Drs. Soekarto Indra fachrudi rnerurnuskan 10 tugas utarna kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu :

I. Membantu guru agar mengerti para siswa

2. Mernballtu rnengembangkan dan rnernperbaiki, baik secara individual rnaupun secara bersama seluruh staf guru.

3. Mernbantu seluruh staf sekolah agar mereka lebih efektif dalarn rnenyajikan materi pelajaran.

4. Mernbantu guru meningkatkan cara-cara mengajar yang efektif. 5. Mernbantu guru secara individual.

6. Mernbantu guru agar rnereka dapat menilai para siswa lebih baik.

7. Menstimulir guru agar mereka dapat menilai dirinya dan pekerjaannya sendiri. 8. Membantu guru agar mereka merasa bergairah dalam pekerjaan dengan penuh

rasa arnan.

9. Membantu guru agar rnereka dapat melaksanakan kurikulum disekolah.

, Dcpartcmcn Agama

In.

Al-Qur'an dan Teriemah. (Yayasan Pcnyclcnggam Pcnlcrjcmah/
(25)

10

10. Membantu guru seluas-Iuasnya kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya.4

2. Pengertian Teknik Individual Su pervisi

Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan pctensi sumber daya guru dapat oilaksanakan dengan berbagai alat ( device) dan teknik supervisi. Begitu pula kepala sekoiab sebagai supervisor, dalam usahanya meningkatkan

,

program sekolab dapat menggunakan berbagai teknik atau metode supervisi pendidikan. Pada hakikatnya terdapat banyak teknik dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia teknik adalall : " metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. ,,5 Individual adalah : " mengenai atau berhubungan

dengan manusia secara pribadi; bersifat perseorangan.,,6 Sedangkan supervisi berasal dari babasa Inggris " Supervision " yang terdiri dari dua perkataan " super" dan "., vision" super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau dari alas.

Secara tenninologi supervisi (supervision) adalab " melihat atau meninjau dan atas atau menilik atau menilai dari alas yang dllakukan oleh pihak atusun terhadap

4SoeklmtoIndrafaehrudi,Administrasi Pendidikan,(MaIang:!KIP Malang, 1989), eel. ke-2, h. 282

5Departcmcn Pcndidikan dan Kcbudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BaIai

Pustaka, 1999 ), eel. ke-IO, h. 1024

(26)

II

perwujudan kegiatan dan hasil keIja bawahan.7Jadi teknik individual supervisi akan digunakan bila supervisor melaksanakan supervisi terhadap satu orang guru.8

3. Macam-macam Teknik Individual Supervisi

Teknik Individual supervisi dapat dilakukan dengan cara kunjungan kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas dan menilai diri sendiri.

a. Supervisi melalui kunjungan kelas

Kegiatan kunjungan kelas merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menemukan data-data aktual dan koukrit tentang masalah-masalah yang dihadapi guru dikelas. Dengan kunjungan kelas kepala sekolah dapat mempelajari situasi belajar mengajar yang sedang berlangsung yang mencakup kegiatan guru, murid, dan masalah-masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar tersebut.

Menurut Charles W. Boordman, tujuan kunjungan kelas diantaranya : 1) Mempelajari bahan pelajaran yang diberikan kepada murid.

2) Mempelajari alat-alat yang digunakan untuk mendorong dan membimbing murid dalam belajar, prinsip psikologis yang digunakan serta aplikasinya.

3) Mempelajari alat-alat yang digunakan didalam menemukan, mendiagnosa, dan memberikan cara-cara mengatasi kesulitan-kesulitan belajar.

4) Mempelajari alat-alat yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar murid9

7Hadari Nawawi,Admillistrasi Pelldidikall,(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996), cet. ke-3, h.1 04

8Made Pidarta,Pemikirall Tell/ang Sllperl'isi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992 ), cet. ke-I, h. 209

9Soewardji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggllng Jawabllya,(Yogyakarta : Kanisius, 1984),

(27)

12

Jenis-jenis kunjungan kelas diantaranya :

I) Perkunjungan kelas tanpa diberitahukan sebelumnya, maksudnya kepala sekolah secara tiba-tiba datang kekelas sementara guru mengajar. Keuntungan dari kunjungan kelas yang seperti ini adalah :

a) Supervisor dapat mengetahui keadaan sesungguhnya sehingga la dapat menentukan sumbangan apa yang diperlukan oleh guru tersebut.

b) Bagi guru kunjungan tiba-tiba merupakan latihan dalam melaksanakan, tugas mengajar agar guru selalu siap.

Sedangkan Kelemahannya adalah:

a) Guru menjadi bingung dengan datangnya supervisor yang secara tiba-tiba itu karena ia beq;rasangka bahwa pekeIjaannya akan dinilai.

b) Apabila guru yang kurang senang dikunjungi ia beranggapan bahwa supervisor datang untuk kesalahan saja sehingga timbul hubungan yang kurang baik antara guru dengan supervisor.

2) Kunjungan kelas dengan memberitahukan terlebih dahulu. Maksudnya kepala sekolah datang kekelas berdasarkan jadwal yang telah direncanakan dan diberitahukan pada tiap kelas yang akan dikunjungi Keuntungannya adalah pembagian waktu yang merata bagi pelaksanaan supervisi terhadap semua guru yang memerlukannya.

(28)

13

waktu yang ditentukan itu menekan guru yang bersangkutan harus menunggu giliran berikutnya.

3) Kunjungan atas undangan guru, maksudnya seorang guru mengundang kepala sekolah untuk mengunjungi kelasnya, tetapi jarang sekali ada seorang guru yang menghendaki pimpinannya melihat suasana waktu ia melaksanakan tugas mengajar.

Keuntungannya adalah :

a) Bagi kepala sekolah akan memperoleh pengalaman belajar mengaJar yang mungkin belum ia miliki.

b) Bagi guru yang kurang mampu akan memperoleh tambahan pengalaman jabatan yang sebanyak mungkin sehingga hubungan guru dengan supervisor baik sekali.

Sedangkan kelemahannya, guru mernbuat suasana yang tidak wajar atau dibuat-buat. Ketidakwajaran ini akan menimbulkan kesukaran untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.10

b. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi atau pembicaraan individual merupakan tcknik supervisi yang sangat penting karena kesempatan yang diciptakannya bagi kepala sekolah (pengawas/penilik) untuk bekerja secara individual dengan guru

10Hcndiyat Soctopo dan Wasty Socmanlo.Kepemimpinan dan S·upervi.·.;; Pendidikan. (Jakarta:

(29)

o

14

sehubungan dengan masalah-masalah profesional pribadinya. Masalah-masalah yang mungkin dipecahkan melalui pembicaraan individual bisa bermacam-macam. Masalah yang bertalian dengan mengajar, dengan keblltuhan yang

I

dirasakan oleh guru, dengan pilihan dan pemakaiah aIat pengajaran, teknik dan prosedur, atau bahkan masalah-masalah yang oleh kepala sekolah dipandang perIu untuk dimintakan pendapat guru.II

Jenis-ienis Percakapan Pribadi

,,<J .

Menurut George Kyte, ada dua jenis percakapan melailli kunjungan kelas' I) Percakapan pribadi setelah kunjungan kelas (formal). Maksudnya setelah

supervisor mengadakan kunjungan kelas, sewaktu guru kelas melaksanakan tugas mengajar, dimana supervisor membuat catatan-catatan tentang segenap aktivitas guru dalam mengajar, kemudian atas permufakatan bersama-sama akan mengadakan individual-conference untuk membicarakan hasil kunjungan tersebut.

2) Percakapan pribadi melalui percakapan biasa sehari-hari ( informal ). Dalam percakapan atau ramah-tamah sehari-hari dikemukakan sesuai problema kepada supervisor atau sebaliknya. Misalnya, sebelum sekolah mulai, sebelum mengajar, waktu istirahat atau sesudah mengajar. Dalam hal ini supervisor secara tak langsung mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan pengajaran yang dibina oleh guru yang bersangkutan.12

II Oteng Sutisna,Adminislrasi Pendidikan Dasar teorilis Linlu;' Praktek Profesional,(Bandung:

Angkasa, 1998 ), eel. ke-I, h. 268-269

12Piet A Sahertian dan Frans Matahern, Prinsip dan Tehlik Superl'isi Pel/didikal/, (Surabaya :

(30)

15

c. Saling Mengulljungi Kelas (lntervisitation )

Yang dimaksud dengan intervisitation ialah saling mengunjungi an/ara guru yang satu kepada guru yang lain yang sedang mengajar atau mengadakan

\

,

observasi. Dalam berbagai hal intervisitasi hampir sarna dengan demonstrasi mengajar. Perbedaannya ialah demontrasi bersifat lebih formal daripada intervisitasi . Begitu pula pengikut demonstrasi biasanya lebih banyak.

a、セqiQョ intervisitasi itu antara lain bertujuan :

1) Mengobservasi guru yang sedang mengajar.

2) Memberi perangsang untuk berdiskusi, dan saling memecahkan masalah. 3) Untuk melihat dan memperbandingkan praktek-praktek yang baik,

kesamaannya maupun perbedaannya.

4) mempelajari kemajuan dan kegagalan dari rekannya.

5) Menjalin hubungan kerjasama yang akrab dalam meningkatkan mutu profesi guru.

lntervisitasi dapat berlangsung secara intern yaitu antara guru-guru dalam satu sekolah, tetapi dapat pula berlangsung secara ekstern yaitu diselenggarakan dengan guru-guru disekolah lain.13

(31)

16

d Menilai Diri Sendiri

Salah satu tugas yang tersukar bagi guru-guru ialah meJihat kemampuan diri sendiri daJam menyajikan bahan peJajaran. Untuk menl,'Ukur kemampuan mengajarnya, disamping meniJai murid-muridnya, juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru daJam pertumbuhannya.)4

4. Peran SUllervisi Dalam Kegiatan Manajemen Oleh Kepala Sekolah

Manajemen teJall banyak disebut sebagai " seni untuk mcnyelesaikan pekeJjaan melalui orang lain." Definisi ini, yang dikemukakan oleh Mary Parker FolIet, mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujllan organisasi meJallii pengatllran orang-orang lain untuk meJaksanakan berbagaipekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain dengan tidak meJakukan pekerjaan-pekeljaan itu sendiri.

Manajemen memang dapat mempunym pengertian Jebih luas daripada itu,

,

tetapi definisi diatas inemberikan kepada kita kenyataan bahwa kita temtallla mengeloJa sumber daya lllanusia, bukan material atau finansial. We are lllanaglllg human resource.

DiJain pihak, manajemen mencakup fungsi-fimgsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan keJompok keJja), penyusunan personaJia (penarikan, seJeksi, pengembangan, pemberian

J<1 PieL A. Snhcrtian. Konsep Do:wr dan Teknik NIセオー・イカゥウェ Pendidikan Dn/am l?nnRka

(32)

17

kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasi, kepemilllpinn, integrasi, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.

Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, . pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik

tujuan-tujuan individu maupun organisasi.15

Jadi, manajemen dan supervisi adalah aktivitas-aktivitas yang saling menunjang dan sebagian besar berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Bedanya ialah manajemen terjadi dikantor tetapi supervisi terjadi dilapangan yaitu tempat proses pendidikan berlangsung. Supervisi menghasilkan umpan balik, rnanajernen memproses urnpan balik untuk mendapatkan kebijakan baru.16

B. Kompetensi Guru Dalam Mengajar

1. Pellgertian Kompetensi Guru

Kata Kompetensi berasal dari bahasa Inggris yaitu "Competency" yang berarti kecakapan atau kemarnpuan. W. Robert Houston rnernberikan pengertian sebagai berikut : "Competence ordinarily is defined as "Adequency "or a task" or as "possesion of require knowledge, skill and abilities" disini dapat diartikan kompetensi sebagai suatu tugas yang' memadai atau perniIikan ilmu pengetahuan, keterampilan

15T. Hani Handolco,Manojemen Personalia dan Sumher Daya A1anusin, (Yogyakarta : BPFE,

2000 ), eel. ke-14. h. 3-4

16MadePidart.1.Manajemen Pendidikan Indonesia,(Jak.1rt.1:BillaAksara. 1988),eet.ke-I, h.16

r-

Mll.ii-·"'"

(33)

18

dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.17 Dalam pengertiall kompetensi lebih dititik beratkan pada tugas guru dalam mengajar.

Dalam Kamus .Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), kompetellsi adalah " kewenangan ( kekuasaan ) untu:, menentukan ( memutuskan ) sesuatu.,,18

Sedangkan kompetensi guru menurut Barlow yang dikutip oleh Muhibbin Syah adalah " The ability of a teacher to responsibly perform has or her duties appropriately." Artinya, kompetensi gum merupaJ(an kemampuall seorallg guru dalam melaksanalmn kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.19

Mengenai kompetensi guru agama, Prof DR. Zakiyah Daradjat menyatakall bahwa " kompetensi guru agama adalah kewenangan ulltuk mCllentukan pClldidikall agama yang diajarkan pada jenjang tertentu disekolah tempat guru itu mengajar20

Dari pendapat bebcrapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki scorang guru yang akall melaJ(sanaJ(an tugasnya sebagai pengajar dan pelldidik. Scbagai pellgajar, Guru ditulltut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan tekllis mCllgajar. Ia tidak hanya menyampaikan materi pelajaran tetapi juga menanamkan konsep berfikir melalui pelajaran yang diberikan.

17NY. Roestiyah NK,Masalah-masa/ah Jlmu Kegllruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h.18

iRDepartemen,Op. Cit., h. 453

19Mnhibbin S)ah,Psik%gi Pendidikall,(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1995 ), h. 230

2"Zakiyah Damdjal,l'elldidikall Is/am Da/am Ke/uarga dan Seka/ah, (Jakarta: CV. Ruhama,

(34)

19

Sedangkan sebagai pendidik, guru bertugas untuk melatih kemampuan siswa dalam memr,dukan pengetahuan teoritis yang diterimanya. Lebih dari itu,. para guru perlu membina perilaku siswa sehingga terbentuk sikap dan kepribadian yang baik. Jadi tugas guru selain menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan berkepribadian yang baik pula.

2. Jenis Kompetensi guru

Guru merupakan pemeran utama pendidikan formal. Ia mempunyaI tugas yang berat untuk mencapal tujuan pendidikan yaitu meningkatkan dan mengembangkan khazanah pengetahuan (kognitif), sikap ( afektif), dan keterampilan (psikomotorik) para siswa.

Untuk dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya maka setiap guru seyogianya mempunyai bekal yang cukup dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan terhadap tugas-tugas keguruan.

Berdasarkan sifatnya kompetensi dibagi menjadi tiga jenis yaitu : "kompetensi kognitif, kompetensi sikap atau afektifdan kompetensi performance atau perilaku.,,21

Kompetensi kognitif yaitu kemampuan berupa pengertian dan pengetahuan. Kemampuan sikap atau afektif yaitu kemampuan b'Uru dalam hal kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Sedangkan kompetensi daIl performance yaitu kemampuan berupa keterampilan, pernahaman dan sikap.

21 Pict A. Silhcrtiandan Idil Alcida, S'upervisi Pendidikan dmom Rangka I'rogram In,\'cI"Vice

(35)

20

Berdasarkan kemampuan yang ada pada diri !,'Uru, kompetensi dibagi menjadi tiga pula yaitu : "kompetensi profesional, kompetensi pribadi atau personal dan

kompetensi kemasyarakatan. ,,22

a. Kampe/ensi Profesianal

Kompetensi profesional artinya bahwa guru harus memiliki pengetahuan

.

yang luas serta dalanl tentang bidang studi yang diajarkan, serta penguasaan rnetodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih rnetode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar.

b. Kampe/ensi personal (pribadi)

Artinya bahwa !,'Uru harus memiliki sikap kepribadian yang rnantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Arti lebih terperinci adalah bahwa ia memiliki kepribadian yang patut diteladani.

c. Kompe/ensi Sasial(kemasyaraka/an

Artinya ballwa guru harus mampu memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru, kepala sekolah dan pegawai tata usalla, tidak lupa juga dengan anggota masyarakat dilingkungannya.

Kompetensi diatas telall pula dikembangkan oleh Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjadi sepuluh kompetensi yaitu : (a). Menguasai Bahan, (b). Mengelola program belajar

22 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Afanusiawi, ( J(lkarta :Rincka Cipla,

(36)

21

mengajar, (c). Mengelola kelas, (d). M':lllggunakan media, (e). Menguasai landasan pcndidikan, (I). Mcngclola inlcraksi bclajar mcnglUar,(g). Mcnilai preslasi belajar, (h). Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan, (i). Mengenal dan menyelenggarakan adl11inistrasi sekolah, (j). Mel11ahami dan

l11enafsirkan hasil atau penelitian l:,'llna keperluan pengajaran. 23

3. FaktOl'-faktol' Yang Mempcngal"Uhi Kompctcnsi Guru

Gum memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Dengan cara demikian, kesempatan belajar para siswa akan meningkat sehingga akan l11(mingkat pula kualitas si£wanya. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai penggerak lel11baga pendidikan hendaknya selalu bempaya l11enciptakan terobosan baru untuk raenciptakan guru-gum yang selalu mengikuti perkemb.lngan zaman. Adapun upaya-upaya yang harns dilakukan oleh kepala sekolah adalah :

a. Menumbuhlam krealifilas guru

Tumbuhnya kreatifitas dikalangan gum memungkinkan terwujudnya ide pembahan dan upaya peningkatan yang terns-menerus sesuai dengan situasi dan kondisi dilingkungan masyarakat dimana peningkatan kemampuan muneul dari dalam diri sendiri tanpa menunggu ide atau perintah dari atasan.

Kreatifitas biasanya diartikan sebagai keman1puan untuk menciptakan produk barn, baik yang barn sekali, maupun mernpakan modifikasi atau

23 Nana Sujana,Dasar-dasar Proses Belajar ldengajar, (Bandung : Sinar Barn A1gcnsindo,

(37)

22

peruhahan dengan l1lengembangkan hal-hal yang sudah ada. Jika konsep ini dikaitkan dengan kreatifitas guru, guru yang bersangkutan mungkin menciptakall stlategi belajar l1lengajar yang benar-benar atau merupakan modifikasi dad berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan produk bam.

b. 5upel'visi

Supervisi dilak.-ukan de,lgan tujuan. untuk meningkatkall kemampuan dalarn proses belajar mengajar melalui upaya mellganalisa berbagai bentuk tingkah laku pada saat melaksanakan proses belajar mengajar.24

c. Penataran dan Lokakmya

Pelaksanaan penataran dp.n lokakarya untuk beJajar mengajar. Penatarall dan lokakarya dapat dilakukall oleh sekelol1lpok guru yang l1lempunyai maksud yang sanla, pelaksanaall dilalmkan dellgan mengundang seseorang atau heberapa orang sebagai nara sumber.

Para pakar diminta memberi penjelasail, informasi dan dasar-dasar pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang dilokakaryakan ウ・ャ。ャセャャエjQケ。

dilakukan diskusi llntuk mengembangkan wawasan, dan disuSlll dengan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajar.

d. Pengajaran Mikro

Pengajaran mikro secara praktek untuk melatih kemampuan melaksOinakan proses belajar mengajar yang dapat dilaksanakan oleh para guru disuatu sekolah.

(38)

23

Karena praktek pelatihan ini bersifat khusus, pelaksanaannya dilakukan diluar proses belajar mengajar yang sebenarnya.

p・ャ。ォウセョ。。ョ dilakukan dengan cara seorang guru bertindak sebagai

(39)
(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek peneJitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.l Setelah peneliti mengadakan pengkajian secara teoritis, dapat ditetapkan bahwa. penelitian ini memiliki variabel sebagai berikut :

I. Hasil Pelaksanaan teknik individual supervisi oleh kepala sekolah sebagai supervisor sebagai variabel independen atau bebas.

2. Kompetensiguru sebagai variabel dependen atau terikat.

B. Populasi dansampel

Sebelum menentukan populasi dan sampel dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan.

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan. Yang terletak di JL. TRlLOKA. XII KOMPLEK TRlLOKA MBAU Pallcoran ( JL. Raya Pasar Minggu ) Jakarta Selatan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan sejak tanggal 28 Juli 2003 sampai dengan 12 November 2003.

Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,

(41)

25

maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.2 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan.

Sedangkan' sall1pel adalah sebagian atau wakiI populasi yang diteliti. Dalall1 penelitian ini penulis menggunakan sampeI penuh, artinya penulis mengambil guru-guru SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan yang betjumlah 16 orang seluruhnya dijadikan sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalall1 pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik pengull1pulan data, yaitu :

1. Observasi, dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi sarana dan prasarana. Obsetvasi ini diJakukan dengan ll1engamati keadaan sekolah, sarana dan prasarana serta keadaan guru disekolah tersebut.

2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab antara peneliti dengan objek peneliti, yang ditujukan untuk melengkapi data. Penulis ll1engadakan wawancara dengan kepala sekolah SDN Pancoran 0 I Pa!,>} Jakarta Selatan.

3. Angket, yllitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan berupa kuesioner kepada guru-guru tentang pelaksanaan teknik individual supclvisi olch kepala sekolah sebagai supervisor dan kompetensi guru di SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan.

(42)

26

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutllp, yaitll dengan memberikan pertanyaan yang jawabannya telah disediakan.

D. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengllraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data tersebllt dapat dipahami bukan saja oleh orang yang mencliti, akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan yaitu hasil angket yang berupa data kualitatif yang kemudian diu bah menjadi data kuantitatif, maka tekllik yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan bentuk tabel berdasarkan rumllS statistik persentase sebagai berikut :

f

P=-xlOO%

N

Ket:

P = Persentase f = frekuensi

(43)

- - . u SYARIFhGゥエjaセゥ|jャャエ^N|| llッセ

JAKARTA

,

(44)

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan

Sekolah Dasar Negeri Pancoran 01 Pagi didirikan pada tahun 1972 yang ,terletak di komplek triloka MBAU Pancoran dan diresmikan oleh Gubernur DK1 lakarta pada tallUn 1973, Dengau diresmikannya Sekolah Dasar Negeri Pancoran 0 I Pagi sangat memberikan harapan bagi masyarakat yang ada disekitarnya untuk memajukan serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah Dasar Negeri Pancoran 01 Pagi telah mengalami beberapa perglmtian kepala sekolah sebanyak 5 kali yaitu :

a. Bapak Aminuddin Periode 1972-1975 b. Bapak Siswanto Periode 1975-1976 c. Bapak Burham Periode 1976-1979 ·d. Bapak Sudjangi Periode 1979-1994 e. Bapak Misran Siswoyo Periode 1994-2000 C Bapak Drs. AB. Sulaiman Periode 2000-sekarang

Sejak berdirinya pada tahull 1972 SON Pancoran 01 Pagi mengalami pasang surut pada bidang prestasi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa di SON Pancoran

o

1 Pagi scbanyak 466 siswa pada tuhun 2003. lumlah ini tclah Illcngalami pcningkatan dibnndingkan tahlln-tahlll1 scbclllllll1ya. MCl1l1rllt pCl1gakllal1 bcbcrapa
(45)

28

,

warga masyarakat dan para wali murid bahwa SDN Pancoran 01 Pagi m:::J1iadi sekolab favorit diwilayab Pancoran, ォ。イセョ。 pendidikan yang telab diberikan benar-benar membuahkan keberhasilan. Jauh sebelum pendaftaran dibuka banyak masyarakat yang ingin segera mendaftarkan anaknya di SDN Pancoran 01 Pagi. Disamping itu pula banyak kegiatan ekstra kurikuler yang telah banyak meraih prestasi terutama kegiatan ekstra kurikuler Drum Band yang banyak mengikuti berbagai perlombaan dan meraih juara.

Sekolah Dasar Negeri Pancoran 01 Pagi berlokasi di Jalan Triloka XU MBAU Pancoran. Keadaan lokasi strategis dan tenang, berstatus negeri dan memiliki gedung yang permanen sebanyak 1 unit. Saat ini SDN Pancoran 01 Pagi diketuai oleh Bapak Drs. AB. SulaiIlJan.

2. Visi dan Misi SDN Pancoran 01 Pagi

a. Visi SDN Pancoran 01 Pagi adalah ungl,'tI! dalam prestasi, luhur dalam berbudi.

b. Misi SON Pancoran 01 Pagi adalah meningkatkan pembclajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa dapat berkembang optimal, mcnumbuhkembangkan scmangat belajar secara intcnsif kcpada sduruh siswa, membantu siswa untuk mcngenali potensi dirinya, ウ・ィゥョァァ。、。ー。セ

(46)

29

3. KeadaaIl Guru dan SiSWll

Jumlah tenaga pengajar yang terctapat di SDN Pancoran 01 Pagi sebanyak 16 orang guru, yang terdiri dari 13 orang guru telap dan 3 orang !,,'uru lidak telap dan I . orang pesuruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabell

Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Jenis Kehlmin

No. Personal L P Jnmlah

1. Guru Umum! Guru Kelas 2 8 10

2. Guru Agama:

a. Islam I I 2

b. Kristen c. Katolik d. Budha e. Hindu

3. Guru Orkes/Penjaskes

-

1 I

4. PenjagaiPesuruh Sekolah 1

-

I

Jnmlah 4 10 14

Tabel2

Hata GUlli Tetap dan Tidak Tetap SHN Pancoran 01 Pagi Tahnn Pelajaran2002,'2003

No. Nama Pendidikan Terakhir Jabatan

--I. Drs. AB ..ウオャ。ゥュ。セQ SII1988 Kepala Sekolah

[image:46.529.72.441.178.529.2]
(47)

I

3.

I

Ngatini

+

02/1994 Guru Kelas

----r---

----.---.-

;

-4. ' Purwadi

I

02/1996 Guru Kelas

5. Siti Munirah

-1

02/1996 Guru kelas

-6. Herlin Supriati 02/1994 Guru Kelas

7. Sukadi 02/1997 Guru Agama

8. Lilis Atikah 02/1996 Guru Kelas

9. Parsinah 02/1998 Guru Kelas

1---10. Hj. Chumrotin O. BA 03/1979 Guru Agama

II. Sumiyem 02/1994 Guru Kelas

12. Hutati 02/1996 Guru Kelas

I

13. Retna Tri Astuti 02/2000 Guru Penjas

14. Saleha

I

02/1994 Guru Kelas

-IS.

セMMMMMMMMM .._._

-03/1988 Guru B. Inggris Ratna Jayawati

r r r r r r r r r

-16. Nurjanah Laila SI/1999 GuruB. Inggris

17. Hairunisah

--+-

---.L

SI/l997 Guru Kelas

TalJeI3

Keadaan Guru Menurut .Jenjang pendidikan (Ijazah)

(48)

Tabel5

Keadaan Sarana dan Prasarana

No. Sarana Jumlah Kondisi

-L Ruang Belajar 10 Baik

2. Ruang Kantor 1 Baik

3. Ruang Perpustakaan I Baik

4. Lapangan Olah Raga 1 Baik

5. Gudang 1 Baik

6. Ruang IbadahlMusholla 1 Baik

7. Kantin 1 Baik

8. Koperasi Sekolah I Baik

9. Water Closed(WC) 4 Baile

[image:48.528.90.436.87.525.2]
(49)

Struktur Organisasi SDN Pancoran 01 Pagi Tahun Pelajarau 2003/2003 33

Komite Sekolah --- Kepala Sekohlh

I

I

I

I

I

I

Guru Guru Guru Guru Guru Guru

Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas

,

Siswa

(50)

34

B. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah penulis Iakukan, diperoleh data mengenai hasil pelaksanan teknik individual supervisi olek kepala sekolah sebagai supervisor terhadap kompetensi guru SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan. Angket penelitian ini terdiri dari 32 item yang terdiri dalam dua aspek antara lain, mengenai kompetensi guru dan pelaksanaan teknik individual supervisi oleh kepala sekolah. Angket disebarkan kepada 16 orang guru. Namun terdapat 3 angket yang tidak diserahkan kembali karena alasan yang tidak jelas. Oleh karena itu total clata yang terkumpul hanya sebanyak 13 buah.

C. Analisa dan Interpretasi Data

I. Analisa Data

Oalam pelaksanaan teknik individual supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor· merupakan salah satu pemacu keberhasilan untuk meningkatkan kompetensi h'Uru dalam mengajar. Oalam hal ini antara kepala sekolah dan guru terjalin keIjasama yang baik sehingga tujuan" yang hendak dicapai sikron dengan apa yang direncanakan. Untuk mengetahui seberapa besar hasil pelaksanaan teknik individual supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor

(51)

35

a. Mellgellai Kompetellsi Guru

Tabel6

Kesulitall Dalam Mellgatur Rllallgall Kelas

No. Alterllatif Jawaball F P

1. Selalu

-

-Sering

-

-Kadang-kadang 3 23 %

Tidak Pernah 10 77%

Jumlah (N) 13 100 %

Bc'rdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa 77 % responden menyatakan tidak pefl1ah mengalami kesulitan dalam mengatur ruangan kelas. Hanya 23 % yang menjawab kadang-kadang sedangkan yang menjawab selalu dan sering 0%.

Tabel7

Kesulitall Dalam Memilih Media Pengajarall

No. Alternatif Jawaban F P

2. Selalu I 7,7%

Sering

-

-Kadang-kadang 12 92,3 %

Tidak Pernah

-

--- Mセ

1---.-Jumlah (N) 13 100"A,

[image:51.528.41.467.62.609.2]
(52)

36

Tabel8

k・セオャゥエ。ョ Dalam Menjelaskan Materi Pelajarall

No. Alternatif Jawaball F P

3. Selalu

-

-Sering

-

-Kadang-kadang

-

-Tidak Pernah 13 100%

Jllmlah (N) 13 100 %

,

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru tidak pernah mengalami

kesulitan dala'n menjelaskan materi pelajaran. Hal ini dapat terJihat dari jawaban

responden yang menjawab tidak pernah 100 % sedangkan selalu, sering dan

kadang-kadang 0%.

Tabel9

I(eslliitall Dalam Mellggllllakan Alat/Media yang Tepat

Dalam Proses Belajar Mellgajar

-No. Alternatif Jawaball .F P

4. Selalu 1 7,'1 %

Sering

-

-Kadang-kadang 4 30,8%

TidakPernah 8 61,5 %

[image:52.526.41.467.101.665.2]
(53)

37

[image:53.525.81.441.188.475.2]

BerdasarkaI1 dari tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru tidak pernah mengalami kesulitan dalam menggunakan alat/media yang tepat dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 61,5 % kadang-kadang 30,8 % selalu 7,7 % dan sering 0 %.

Tabell0

Kesulitan Dalam Menggunakan Metode yang Tepat

Dalam Proses Belajar Mengajar

No. Alternatif Jawaban F P

5. Selalu

-

-Sering 1 7,7 %

Kadang-kadang

-

-Tidak Pernah 12 92,3 %

Jumlah (N) 13 100 %

(54)

38

[image:54.522.37.461.119.629.2]

Tabelll

Menggunakan Metode yang Bervllriasi Dalam Proses Belajar Mengajar

No. Alternatif Jawaban F P

6. Selalu 10 77%

Sering

-

-Kadang-kadang 3 23 %

Tidak Pernah

-

-Jumlah (N) 13 100 %

Pada tabel di atas dapat diketahui guru selalu menggunakan metode yang

bervariasi dalam proses belajar mengajar.Hal ini dapat terlihat dari hasil jawaban

responden yang menjawab selalu sebanyak 77 % kadang-kadang 23 % sering dan

tidak pernah 0%.

Tabel12

Kesulitan Dalam Pembuatan Satuan Pelajaran

No. Alternatif Jawaban F I'

7. Sela!u 1 7,7 %

Sering

-

-Kadang-kadang 11 84,6%

Tidak Pernah 1 :,7%

Jumlah (N) 13 100 %

Pada tabel di alas lerungkap bahwa dalam pembuatan saluan pe1ajaran guru

(55)

39

dilihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 84,6 %

selalu sebanyak 7,7%tidak pernah 7,7% dan sering 0%.

Tabel13

Cara-cara Penyusunau Bahan / Materi Peilljarall

No. Alternatif Jawaball F P

8. Sangat Memahami 1 7,7%

Memahami 12 92,3 %

Kurang Memahami

-

-Tidak Memahami

-

-Jumlah (N) 13 100 %

Berdasarkall Tabel di atas dapat ditarik kesimpulall bahwa guru memahami cara-cara penyusunan bahan/materi pelajaran. Hal ini terlihat dari hasil jawaban responden yang menjawab memahami sebanyak 92,3 % sangat memahami 7,7 %

sedangkan yang menjawab kurang memahami dan tl.dak memahami 0%.

[image:55.526.39.460.162.682.2]

Tabel14

Cara Merumuskall Tujuan Pembelajaran Khusus dan Vmum

No. Alternatif Jawahan F P

9. Sangat Memahami I 7,7%

Memahami 9 69,2 %

Kurang Memahami 3 23%

Tidak Memahami

-

-Jumlah (N) 13 tOO '\10

(56)

-_._---40

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa guru memahami cara

merumuskan tujuan pembelajaran khusus dan umum. Hal ini terbukti dari hasil

[image:56.528.41.463.179.698.2]

'jawaban responder! yang menjawab 23 % sangat memahami 7,7 % dan tidak memahami 0%.

Tabel15

Pengnasaan Materi Pelajaran Yang Diajarkan

No. Alternatif Jawaban F P

10. Sangat Setuju 6 46%

Setuju 7 54%

Kurang Setuju

-

-Tidak Setuju

-

-Jumlah (N) 13 100%

Dan tabel di atas terungkap bahwa 54% responden menyatakan setllju bahwa penguasaan materi pelajaran yang diajarkan merupakan keharusan bagi seorang l,'Uru.

,

Adapun yang meJ1iawab sangat setuju sebanyak 46 % sedangkan kurang setujll dan tidak setuju 0%.

Tabel16

Peran Siswa Dikelas Saat Proses Belajar Mengajar

No. Alternatif Jawaban F P

II. Sangat Al::tif Bertanya I 7,7%

Aktif Bertanya 9 69,2 %

Klirang AktifBertanya 3 23%

Tidak Aktif Bertanya

-

"

-.Jumlnh (N) 13 100 'Yo.

(57)

41

Berdasarkan tabel di alas dapat dilarik kesimpulan bahwa peran siswa di kelas

saat proses belajar mengajar berlangsung ialah siswa aktif bertanya. Hal ini terbukti

dari hasit jawaban responden yang menyatakan aktif bertallya sebanyak 69,2 %

kurang aklifberlanya23% sangat aklifberlanya7,7 %dan lidak aklifberlanya 0%.

Tabel 17

Pmgmm Pengembangan Kompetensi Guru

No. Alternatif Jawaban F P

12. Sangal Memadai

-

-Memadai 10 77%

Kurang Memadai 3 23 セOッ

Tidak Memadai

-

-...⦅セセMM _.._---_.._-_.---_..- ._,---

1---Jumlah (N) 13 100 %

Dad label di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa program pellgemballgall

kompetensi gum di SDN Pallcorall 0 I Pagi Jakarta Selatan memadai. Hal illi lerbukti

dad hasil jawaban responden yang menyatakan mel'Jadai 77 % kurang memadai23 % sedangkan memadai dan tidak memadai %.

Tabel18

Kesulitall Dalam Mengembangkan Bahan Pelajal'an Yang sesuai Dengan

Tujuall Yang Hendak Dicapai

No. Alternatif Jawaban F P

-13. Selalu 2 15,4 %

Sering

-

-Kadang-kadang 9 69,2%

Tidak Pernah 2 15,4%

[image:57.528.44.458.189.504.2] [image:57.528.94.410.554.697.2]
(58)

42

[image:58.526.49.451.180.493.2]

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa guru kadang-kadang mengalami kesulitan dalam mengembangkan bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 69,2 % selalu dan tidak pemah sebanyak 15,4 % sedllngkan sering 0%.

Tabel19

Menilai Kemampu:ln Sendiri Untnk Mcngchlhlli Kckllrangan atallplln

Kelcbihan Yang Dimiliki Dalam l'roses Bclajar Mcngajar

No. Alternatif Jawaban

F

l'

- .

14. Selalu 12 92,3 %

Sering

-

-Kadang-kadang I 7,7 %

Tidak PeTIlah

-

-Jumlah (N) 13 100 %

Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu menilai kemampuan sendiri untuk' mengetahui kekurangan ataupun kelebihan yang dimiliki

;

(59)
[image:59.526.36.464.75.704.2]

43

Tabel20

Profesi Keguruan

No. Alternatif Jawaban

F

P

15. Sangat Meng@;.tahui

-

-Mengetahui 13 100%

Kurang Mengertahui

-

-Tidak Mengetahui

-

-Jumlah (N) 13 100 %

Dalam hal pengetahuan guru tentang masalah profesi keguruan seluruhnya jawaban responden 100 % menjawab mengetahui sedangkan sangat mengetahui, kurang mengetahui dan tidak mengetahui 0 %. lni menunjukkan bahwa sebagai seorang guru mereka harns mengetahui tentang profesi keguruan.

Tabel21

Kcsnlitan Dalam Mcncntnkan Bulm J>egllllgan Ulltuk Guru dan Mudd

No. Altcrnatif Jawaban F I'

16. Selalu

-

-Sering

-

-Kadang-kadang 2 15,4 5

Tidak Pcrnah 11 84,6%

(60)

44

Berdasarkall tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru tidak pemah mengalanJi kesulitan dalam menentukan !Juku pegangan unluk guru dan murid karena telah ditentukan sebelumnya buku apa yang hams digunakan oleh guru dan lllurid sebagai pegangan mereka dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat tedihat dari hasil jawaban responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 84,6 % kadang-kadang 15,4% sedangkan selalu dan sering 0%.

b. Pelaksanaall Teknik Illdividnal Supel'visi Oleb Kepala Sekolab Tabel22

Kepala Sekolab MemeriliSa Satuan Pelajamll

セGMML

l

No. Alterllatif Jawaban F P I

17. Selalu

-

-Sering 13 100%

Kadang-kadang

-

-TiclakPemah

-

-_

..

-Jumlah (N) 13 100 %

[image:60.525.37.451.191.543.2]
(61)

45

Tabcl23

Kcpala sckolah Mcngadakan Pcmbinaan Mcngcnai Kompctcllsi MCllgajar

No_ Alternatif Jawllban F P

18. Selalu 1 7,7%

Sering

-

-Kadang-kadang 12 92,3 %

Tidak Pernah -

-Jllmlah (N) 13 100 %

[image:61.525.26.467.135.659.2]

Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengadakan pembinaan mengenai kompetensi mengajar guru. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 92,3 % sebanyak 7,7% selalu sedangkan sering dan tidak pernah 0 %:

Tabel24

Kcpala Sekolah Mcnsllpel-visi Gili'll

No. Altcm3tif Jawaban F P

19. Sangat Senag

-

-Senang 13 100%

Kurang Senang

-

-Tidak Senang

-

-Jumlah (N)

I

13 100 %
(62)

46

[image:62.528.54.466.193.483.2]

Menurut pemyataan guru mereka merasa senang apabila kepala sekolah melakukan supervisi terhadap mereka. Hal ini dinyatakan oleh 100 % responden yang menjawab senang sedangkan sangat senang, kurang senang dan tidak senang 0 %.

Tabel25

Termotivasi Untuk Mellingkatkan Kompetellsi Mengajar Setelah Kepala

Sekolah Melakukan Sllpervisi

No. Alternatif Jawaban F P

20. Sangat Termotivasi -

-Temlotivasi 13 100%

Kurang. Termotivasi

-

-Tiditk Termotivasi

-

-Jllmlah (N) 13 100 %

(63)

47

Tabel26

Bertambah Wawasan Setelah Kepala Sekolah Memberilmn Masulmn terhadap

Cara Mengajar Guru

No. Alternatif Jawaban F P

21. Sangat Menambah Wawasan

-

-Menambah Wawasan 13 100%

Kurang Menambah Wawasan

I

-

-Tidakm・ョ。ュセ。ィ Wawasan

-

-Jumlah (N) 13 lOO %

I

Pada Tabel di atas dapat diketahui guru bertambah wawasan setelah kepala

seko!ah memberikan masukan terhadap cara mengajar h'1lru, dimana seluruh

responden menjawab 100 % menyatakan menambah wawasan, sedangkan sangat

menambah wawasan kurang menambah wawasan tidak menambah wawasan

sebanyak

a

%. [image:63.525.39.472.156.484.2]

Tabel27

Kepala Sekolah Mengadakan Kr.l1ljungan Anta,' Kelas Untuk Melihat Kegiatan

Mengajar GUI'll Lain

No, Alternatif Jawaban F P

22. Se!a!u

-

-Sering

-

-Kadang-kadang 13 100%

TidakPemah

-

-e--- セ M M M M

.Inmlah (N)

(64)

48

[image:64.526.37.463.185.559.2]

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengadakan kunjungan antar kelas untuk melihat kegiatan mengajar gum lain. hal ini dapat tcrlihat dari jawaban rcspondcn yang scluruhnya mcnyatakan 100 % kadang-kadang selalu sering dan tidak pernah 0%.

Tabel28

Kepala Sekolah Memberi Saran dan Kritik Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran

No. Alternatif Jawaban F P

23. Selalu 11 84,6%

Sering I 7,7%

Kadang-kadang 1 7,7%

Tidak perrnah

-

-Jumtah (N) 13 100 %

Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah diketahui bahwa

,

kepala sekolah selalu' memberi saran dan kritik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak hanya setelah diadakan pembinaan dan pengawasan akan tetapi juga diberikan dalam percakapan sehari-hari dalam suasana informal. Hal tersebut sesuai dengan hasil jawaban responden berdasarkan tabel diatas, yang menyatakan . selalu sebesar 84,6 %, sering dan kadang-kaoang sebesar 7,7 %, sedangkan tidak
(65)
[image:65.526.43.471.83.658.2]

49

Tabel29

Kepala Sekolah Mengadakan Diskusi Tentang Tujuan Pendidikan Sekolah

No. Alternatif Jawaban F P

24. Selalu I 7,7%

Sering

-

-Kadang-kadang I I 84,6 %

Tidak Pernah I 7,7%

Jlllniah (N) 13 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengadakan diskusi tentang tujuan pendidikan sekolah. Hal ini dinyatakan oleh 84,6 % responden menjawab kadang-kadang, selalu dan tidak pernah sebanyak 7,7 %, dan 0 % responden menjawab sering.

Tabel30

Kepala Sekolah Memberi Bantuan Apabila Guru Mengalami Masalah Priblldi

atau Keluarga

No. Alternatif Jawaban F P

25. Selalu I 7,7%

Sering 9 69,2%

Kadang-kadang 3 23%

Tidak pernah

-

(66)

50

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah senng memberi bantuan apabila guru mengalami masalah pribadi atau ke1uar gao Hal ini

.

[image:66.526.59.461.177.494.2]

dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 69,2 % menyatakan sering sebanyak 23 % menjawab kadang-kadang sebanyak 7,7 % menjawab selalu dan 0 % responden menjawab tidak pernah.

Tabel31

Kepala Selmlah Mengikutsertalmn Guru dalam SeminarlDiskusi Tentang

Pendidikan

No. Alternatif Jllwaban

I

F P

-_.-26. Selalu 5 38,4 %

Sering 2 15,4 %

Kadang-kadang 6 46,2%

Tidak Pemah

-

-Jumlah (N) 13 100 %

(67)

51

Tabcl32

Kepala Sekolah Melakukan Kunjullgan Tanpa Diberitahukan Sebelumnya

Kepada Guru Saat Proses Belajar Mengajar Berlangsung

,-"_.---_.- MMMMMMMMMMMセMMセL ..

_---

.._-_..⦅MセML ..⦅N⦅セN⦅M⦅ ..⦅NセMMセN⦅M⦅N⦅M

No. Alternatif Jawaban f" I'

27. Selalu

-

-Sering

-

-Kadang-kadang 13 100%

TidakPemah

-

-Jumlah (N) 13 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah

kadang-kadang melakukan kunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya kepada gut;-' saat

proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden

yang menyatakan 100 % menjawab kadang-kadang. Sedangkan responden yang

[image:67.524.48.463.146.477.2]

menjawab. selalu, sering dan tidak pemah sebanyak

a

%.

Tabel33

Kepala Sekolah Mengadakan Kunjungan Kelas, Dalam Arti Mengamati guru

ketika Mengajar

-No. Alternatif Jawaban F P

28. Sclalu

-

-Sering

-

-Kadang-kadang 13 100 %

Tidak Pcrnah

-

-..MセM⦅N⦅M MMMMMMNMMMセ

---'--MLMMMセ

Jumlah (N) 13 i 100 'Yo

(68)

-52

b・イ、。ウ。イォセョ hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah, diketahui bahwa.

kepala sekolall melakukan kunjungan kelas untuk melihat suasana kelas selama

proses belajar mengajar berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh data

seobyektif mungkin. Hal ini sesuai berdasarkan tabel diatas, bahwa kepala sekolah

kadang-kadang mengadakan kunjungan kelas, dalam arti mengamati guru ketika

mengajar. lni terlihat dari hasil jawaban responden yang meny<itakan 100 %

mer1Jawab kadang-kadang. Sedangkan responden yang menjawab selalu, sering dan

[image:68.526.40.465.172.521.2]

tidak pemall sebanyak 0%.

Tabel34

Kepala Sekolah Mengadakan Pertemuan Pribadi (lndividu) Kcpada Guru

Untuk Mcmbicarakan Tcntang Masalah Kegiatan Belajar Mcngajar

No, Altel'natif jawaban

F

P

29. Selalu 12 92,3 %

Sering

-

-Kadang-kadang 1 7,7%

Tidak Pcrnah -

-Jumlah (N) 13 100%

Berdasarkan hasil wawancara penulis ctengan kepala sekolah, diketahui bahwa

kepala sekolah mengadakan percakapan secara individual untuk mengetahui

masalah-masalah ara yang dihadapi oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk

kemudian diselesaikan bersama. Hal ini Gesuai berdasarkan tabel diatas, bahwa kepala

sekolah selalu mengadakan pertemuan pribadi (indivictu) kepada h'llrU untuk

(69)

53

)awaban responden yang menyatakan 92,3 % menjaw"b se1alu, 7,7 % meluawab kadang-kadang sedangkan sering dan tidak pemah sebanyak 0 %.

Tabel35

Kepala Sekolah Menempatkan Guru Dalam Mengajar

Sesuai Bidang Yang Dikuasai

No. Alternatif Jawaban F P

30. Selalu 13 100%

Sering

-

-Kadang-kadang

-

-Tidak Pernah

-

-Jlllnlah (N) 13 100 'Vo

[image:69.522.36.464.146.486.2]

Dari tabel di atas terungkap bahwa seluruh responden 100 % menyatakan bahwa kepala seko1ah selalu menempatkan guru dalam mengajar sesuai セ・ョァ。ョ bidang yang dikuasai. Sedangkan responden yang menjawab sering kadang-kadang dan tidak pernah sebanyak 0 %

Tabel36

Setelah I)elaksanaan Observasi Kelas, Kepala Sekolah Mcngadakan Percakapan

Individual Dengan Guru Untuk Mcngatasi kcsulitan Relajar Meugajar

.

-No. Alternatif .Jawaban F P

3l. Selalu 3 23 %

Sering 1 7,7%

Kadang-kadang 9 69,2%

Tidak Pernah

-

-Jumlah (N) 13 100 %

(70)

_--54

[image:70.524.36.465.180.491.2]

Berdasarkan pemyataan guru, bahwa setelah pelaksanaan observa

Gambar

TabellKeadaan Guru dan Karyawan Menurut Jenis Kehlmin
Tabel5Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel6Kesulitall Dalam Mellgatur Rllallgall Kelas
DalamTabel8 Menjelaskan Materi Pelajarall
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menunjuk pada teori yang dikemukakan oleh Sanders (2003) diketahui bahwa perilaku yang muncul pada pelaku bullying adalah rasa percaya diri yang tinggi, perilaku agresif,

Hal ini dapat dilihat bahwa dijaman urban-kosmopolit para kaum muda mengadopsi sebauh gaya dari komunitas punk yang dijadikan sebuah fesyen dalam berpakaian, tetapi dengan

This research demonstrates that the satisfaction rate of most critically-ill patients is directly linked to the two main elements: human factors —medical team’s

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksk lusif dengan pemberian MP ASI dini pada bayi

Perubahan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah merupakan instrumen wajib sebagai pedoman perangkat daerah yang disusun untuk menyediakan kerangka logis rencana kerja bagi

Apabila dilihat berdasarkan lingkup Provinsi, maka Provinsi Papua Barat memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan seluruh Provinsi

menentukan menyunting informasi iklan, slogan, dan poster sesuai bahasa yang baik dan benar.. Pertemuan Kedua

Sedangkan untuk membatasi tanggung jawab pendiri bila hendak keluar dari PT sesudah disahkan, maka pertama yang harus dilakukan oleh para pendiri bersepakat untuk