HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA
DAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR
(Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 3 Pamulang )
OLEH:
FITRI YULIANTl
niセZ
103011026677
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
)v2!P
/
pl1-i
/
/
HUBUNGAN ANTARA KOMU1'lIKASI
ORANG TUA DAN SISWA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Stlldi Penelitian Pada Siswa Kelas VIIl SMP Negf:ri 3 Pamlliallg)
Skripsi
Diajukan Kepada Fa1:ultas Ilrnu Tarbiyah danKeguruan Untuk Melellgkapi Salah Satu Syarat Guna Mel1capai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)
.
DISUSUN OLEH: Fitri YlIlianti 103011026677
imbillgall:
('-.-....--
---Dra. Eni Rosda Syarbaini. M. Si
NIP: 150 196 557
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA (SLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Pal1lulang)". Diajukan kerada Fakultas Ill1lu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
un"!
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan Iulus dalal1l Ujian Munaqasyah pada, 19 Juni 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penniis berhak mempercdeh gehr Sarjana S I (S.Ptl.I) dalam bidang Pendidikan Agal1la.Jakarta, 19 Juni 2008
Panitia Ujian Munnqasyah
Kerua Panitia (Ketna JurusailJProdi)
Dr. H. A. Farrah Wibisono, セZa
NfP: ISO 236 009
Sekretaris (Sekretaris JurusEdvProdi) Drs. Sapiudin Shidiq, M. Ag
WP: 150299477
Penguj i I
Drs. Alisuf Sabri NIP 15003345'1
Penguji II
Abdul Ghofur, MA NIP: 150 282 506
Mengetahui: Dekan,
Tanggal Tanda Tangan
セQNAlNセG
セ
セBaNャBGZ
'\I!
--"--->
LEMBARPERNYATAAN
Saya yang bernanlll:
a. Nama Lengkap : Fitri Yulianti
b. No. !nduk Mahas:swa : 103011026677
c. Fakultas/Jurusan :FITKJPAl (Pendidikan Agama Islam)
d. Judul Skripsi : "Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua
dan Anak Dengan Prestasi Belajar" (Studi Pe:Jelitian Kelas VIII SMP
Negcri 3 Pamulang).
Dengan ini rnenyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan
hasiI
karya asli saya yang diajukan untukmemenuhi salah :'oatu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata
(8I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua Sumber :rang digunakan dalam penelitian ini, telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hukan hasil karya asli
sayalmerupakan hasil jiplakan hasil karya orang lain, n1aka saya
Oersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif HidayatuUah
Jakarta.
Belajar (Studi Penelitian DiSMP Negeri 3 Pamulang)
Penetitian ini bertujuan untule mengetahui jawaban bagaimana hubwlgan komunikasi onmg tua dan anak dengan prestasi belajar, dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sub-variabel komunikasi orang tua dan anak dengan prestasi belajar. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pamula'lg. Metode yang digunakan dalam penditian ini adalah metode penelitian korelasionaJ.
Subjek dalam penelitian ini berjumJah 50 orang yang diambil secara random sampling dari selllrull siswa kelas VIII tahun ajaran 2007-2008.
Komunikasi orang tua dan anak diukur dengan "skala komunikasi orang tua da1 anak", dengan menggunakan skala model likert, yang di3usun dan dikemballgkan sendiri oleh penetiti. Skala komnnikasi orang tua dan anak meliputi indikator kebersamaan, keterbukaan, sikap demokrasi, saling mendengarkan, dan rasa tanggung jawab.
Data prestasi belajar siswa diambil dari nilai rata-rata mid semester II tahoo ajaran 2007-2008, yang meliputi dua belas bidang studi, yaitu Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Pengetahuan Alam, Pengetahuan Sosial, Kesenian, Penjas-Kes, Teknik Informasi dan Komunikasi, English Conversation, dan Fashion.
Penditiall ini menunjukkan bahwa komunikasi orang tua dan anak berkorelasi positif dan signifikan serta memberikan sumbangan yang bermakna terhadap prestusi belajar. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi orang tua dan anak pada sub-variabel keterbukaan, sikap demokrasi, saling mendengarkan, dan rasa tanggung jawab berkorelasi ーッセゥエゥヲ
dan signifikan serta mcmberilcan sumbangan yang bermakna terhadap prestasi belajar SiSWil. Sedangkan sub-variabel kebersamaan berkorelasi positif tetapi tidak signiflkan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan karena intensitas kebersarnaan orang tua dananakbelum didtlk'Jllg oleh kualitas yang berarti. Dimana kebersamaan itu bukan hanya diukur dari kuantitas saja, tetapi juga kualitas. Karena kualitas kcbersamaan orang rua dan anak sangat berpengaruh terhadap mental, dan moral yang dapat meningkatkan prestasi belajar 8iswa.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Pamulang disarankan kepada orang tua agar meningkatkan intensitas kebersamaan dengan ana]( dibarengi dengan kualitas yang tinggi, dan kepada guru
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirmhim
Segala kesempurnaan pujian hanya bagi Allah s\\1. Tuhan Semesta
Alam, yang atas kuasa dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik. Sholawat dan salam terlimpah atas Nabi akhir zaman
Muhammad saw. yang karena peIjuangannyalah kita dapat memahami ajaran
Islam dengan sempllrne. Pada mulanya penulis hampir berputus asa
dikarenakan banyaknya hambatan yang penulis rasakan dalam melaksanakan
tugas ini, namun berkat pertolongan Allah swt. yang telab membukakan hati
hamba-hamba-Nya yang penyayang, maka semangat penulis bangkit kembali
untuk meneruskan perjuarJgan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sangat mcnyadari betapa lemah diri ini tanpa bantuan dari
orang lain. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis
banyak bersyukur dan tak lupa menyampaikan w::apan terimakasih yang
sebesar-besafnya kepada:
1. Bapak Dekan dan Pembantu Dekan FakuItas Ilmu Tarbiyab dan Keguruan,
Ketua Jurusan beserta staf, dan para dosen/asisten dosen yang telab
memberikan ilmu pengetabuan yang tak t"rhingga nilainya.
2. Ibu Eni Rosyda Syarbaini, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi petunjuk
dan nasehat kepada penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.
3. Bapak Ahmad Syafi'!, M.Ag., selaku dosen peuasehat akademik yang
tdar. memberikan bimbingan selarna perkuliahan.
4. Bapak H. Mardi Yuana Abdillah S.Pd sebagai Kepala SMPN 3 Pamulang,
yang telah memeberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
di sekolah yang di pimpinnya.
5. Bapak/lbu guru serta staf T.U SMPN 3 Panmlang yang,telah membantu
penulis dalam penulisan skripsi..
7. Saudara-saudaraku yang selalu rnemberikan dorongan kepada penulis,
khususnya buat adik-ldikku Khoirul Uman1, Yassir Arafat, 'Ainul Yaqin,
dan kakak sepupuku, Nursa'adall, Husni Mubarok da., Aan fauzansyah.
Serta savdaraku Dahlia dan Nuroniyah.
8. Teman-t.:man Penulis kelas B di Jurusan Pendidikan Agama Islam
khususnya; Mideh, Eny, Syahid, Lili, Mpi, Syarit: Sodikin, abang-abang
dan mpok-mpok di "FKMA", K Deden, K Khotib, dan K Amang, yang
senantiasa memotivasi penulis menyelesaikan skripsi ini, terinla kasih!
9. Teman-teman seperjuangan, Nana, Nia, Ely, Nida, dan Fezy. Tetap
semangat.
Akhirnya hanya kepada Allah swt. Penulis berserah diri, semoga
semua bent:lk perhatiari. bantuan dan partisipasi yan3 sudah diberikan
mendapatkan pahala yang setinlpal dari-Nya. Penulis sadari bahwa skripsi ini
bukanlah akhir dari sebuah penelitian tetapi merupakan langkall awnl yang
rnasih banyak memerlukan perbaikan-perbaikan. Walaupun demikian adanya,
penulis sangat bersyukur karena selesainya skripsi ini merupakan anugerah
terindah dari Allah swt. atas kristalisasi do'a, keringat dan air mata. Harapan
penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ihnu pengetahuan
dan ke-islaman,Amin Ya Rabbal alamin.
Jakarta, 12Juni 2008
UIN
LEMBAR PERNYATAAN , i
ABSTRAK h ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR lSI v
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah '" 1
•
B. Identifikasi Ma"lllah 4
C. Pembatasan MasaIah 5
D. Perumusan Masalah 5
E. Tujuan dan Mar-faat Penelitian 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA RERI)IKIR dan
HIPOTESA 7
A. Prestasi Belajllr 7
I. Pengertian Prestasi Belajar 7
2. Faktor-faktor yang Menlpengaruhi Prestasi Belajar 9
3. Pengukurar, Prestasi Belujar 16
B. Komunikasi Orang Tua dan Anak 19
I. Pengertian Komunikasi.. 19
2. Faktor-Faktor Dalanl Membina Komunikasi yang Baik Antara
Orang Tua aan Anak 22
3. Komunikasi Antara Orang Tua danAnak 24
4. Komunikasi Orang Tua dan Anak Hubungannya dengan
C. Kerangka Rerpikir 30
D. Hipotesis Penelitian 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32
A. Waktu dan Tempat Pene1itian 32
B. Variabel Pene1itian 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian 33
D. Teknik Pengwnpulan Data 34
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 36
F. Teknik Analisis Data 39
BAR IV HASIL PENELITlAN 43
A. Pelaksanaan Penelitian 43
B. Gambaran Umum Subyek Penelitian 43
C. Basil Analisis Data .49
BAB V PENUTUP 57
A. Kesimpulan " 57
B. Saran-Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 60
TaOOI III.! TaOOI III.2 TaOOI III.3 TaOOIIV.I TaOOIIV.2 TaOOIIV.3 TaOOI IVA TaOO IV.5 TaOOIIV.6 TaOOIIV.7 TaOOIIV.8 TaOOIIV.9 TaOOIIV.lO TaOOIIV.lI TaOOIIV.12
TaOOI IV. 13
Kisi-kisi Skala Komunikasi Orang Tua dan Siswa 35
I-jasil Uji Validitas Skala Komunikasi Orang Tua dan Siswa 37
[image:11.595.53.468.127.708.2]HasifUji Reliabilitas Skala Komunikasi Orang Tua dan Siswa 38
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang Berdasarkan
Jenis Kelamin 44
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang Berdasarkan
Asal Sekclah 44
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 PamuIang Berdasarkan
Urntan Kelalilran .45
Garnbaran Siswa SMPN 3 PamuIang Berdasarkan Jumlah
Anggota Keluatga AS
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang Berdasarkan
Jcnis Bacaan 46
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang BerdasaJ'kan
Jcnis Pekerjaan Orang Tua 46
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang Bcrdasarkan
Jenis PendidikanOrangTua A7
Gambaran Siswa SMP Negeri 3 Pamulang Berdasarkan
Jumlah PengeIuaran Keluarga PCI' Bulan 48
Proporsi Prestasi Belajar Siswa SMP Negcri 3 Pamulang 049
Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua dan Siswa
dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 PamuIang 50
Perhitungan Analisis Regresi Terhadap Prestasi
Belajar-Siswa SMP Negeri 3 PamuIang 51
Hubungan sオャZセv。イゥ。ooi Komunikasi Orang Tua dan Siswa
dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 PamuIang 52
Tabel IV. 14 Perhitungan Analisis Regresi Per Sub-Variabel Komunikasi
Orang Tua dan Siswa Terhadap Prestasib・ャセ。イ Siswa 54
A. Latar Belakang Masalah
Dalam l)ndang-Ulldang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal I menyatakall bahwa:
. "Pendidikan adalnh usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan poエセュNゥ dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagarnaan, pengendalian diri, kepribadian k"cerdasan, akhiak mulia, serta
keteranlpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa clan negara"I
Memperhatikan kutipan di atas, jelas bnhwa pendidikan yang
diselenggarakan di Indonesia bertujuan menciptakan manusia yang berkualitas
mencakup kernajuan lahirial1 dan batinial1. Tujuan pcndidikan akan bisa di
capai dcngan baik meialui proses pembelajaran, dengan bekal kelTIan1puan
belajar yang dinlilki oleh seseorang.
Kem3.lIlpuan belajar yang dirni1iki seseorang merupakan beknl yang
sangat pokok. BerdasarkilIl kelTIan1puan itu, seseorang akan berkembang dan
mendapat kesempatan [uas untuk meningkatkan kualitas dirinya dan
kehidupannya.
Kernampuan wltnk meningkatkan kualitas di;i sebllgian besar
merupakan hasil dari proses beiajar dari berbagai bidang ilrnu pengetal1uan.
Berdasarkan kesadaran tentang peranan pentingnya belajar dalam
perkembangan dan pertu:l1buhan anak, maka masyarakat modern berinisiatif
mendirikan lembaga-Iembaga yang secara khusus bertugas mengatu;
pengalanlan-pcngalaman belajar, sehingga menwliang perkernbangan anak
didik. Lembaga tersebut dinarnakan sekolal1.
Sekolal1 merupak&n lingkungan pendidikan "fonnal" karena di sekolah
terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, wrmasuk
2
menghasHkan perubahan-perubahan positif di dalam diri siswa yang sedang
menuju kedewasaan. Dengan belajar yang terarah dan terencana, siswa
memperoleh pengetahuar., pemahaman, ketenunpilan, sikap dan nilai yang
menganrarnya ke kedewasaan.2 Basil dari belajar tersebut tercermin daiarn
prestasi belajamya. Deng.an pembelajaran yang baik, siswa akan rnencapai
hasH atau prestasi belajar yang optimal.··
Prestasi belajar rlllenurut W.S Winkel (1996: 162) adalah "suatu bukti
keberhasilan belajar ata;1 kemampuan seorang siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya."J
Prestasi Belajar adalah penilaian hasH usaha kegia;arl belajar yang
dinyatakan clalam bentuk simbol, angka, huruf, mauplm kalimat yang dapat
mencerminkan hasH yang sudah dicapai oleh setiap siswa, yang dinyatakan
dalam sebuall raport.
Untuk mencapai rrestasi belajar siswa yang ッーエゥイョセNャ dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Sebagairnana yang dikatakan oleh Ngalim Purwanto dalam
bukunya Psikologi Pendidikan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi bclajar siswa dapett dihagi menjadi tiga bagian yaitu; perlama, faktor
yang berasal dari dalrun diri siswa (internal), seperti: faktor fisiologis dan
faktor psikologis. Termasuk faktor fisiologis ini adalall kesehatan fisik dan
panca indera, sedangkan yang temlasuk faktur psikologis yaitu inteligensi,
sikap, bakat, motivasi d[jJlmiuaL
MセセMM
Kedua, faktor instrumental, seperti guru, ウオ。セN。ョ。 kelas, alat-alat
belajar, dan lain-lain., kセャゥァ。L faktor yang bcrasal dari luar diri siswa
(ekstemal), 3eperti: faktcr lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga dalam hal ini di antaranya yaitu
komunikasi orang tua dan siswa.4
Dalam kehidupall sehari-hari disadari atall tidak, komunikasi
merupakan bagian dari kehidupan manusJa, MenuIUt A.G. Ltmandi
2W. S. Winkel,Psikologi ?engaJaran, (Jakarla: Grasindo, 1996), eet. 4, h. 25
"Komunikasi adalah suatu kegiatan terus menerus yang dilakukan orang untuk
saling berhubungan dengan orang lain, khususnya paJa waktu berhadapan
mukaI!,
Dalam sebuah keluarga, komunikasi orang tua dan anak mempunyai
peranan yang sangat penting karena dengan adanya komunikasi, orang tua
dapat mencurahkan kasih sayang dall menumbuhkan sikap saling pengertian
kepada anakuya. KomunL"asi yang baik antara orang tua dan anak adalah
komunikasi yang menunjukkan adanya penerimaan orang tua kepada
anaknya..
Komunikasi yang haik antara orang tua dan anak r,lenurut Alex Sobur
adalah komunikasi yang bersifut hubungan, bail: dalam kebersamaan,
keterbukaan, sikap demokrasi, saling mendengarkan, dan rasa tallggung
jawab. Komunikasi orang tua dan anak merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi keberhasiian atau prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh
karena itu, jika komunikasi orang tua dan anak terjalin dengan baik maka
prestasi belajar yang diperoleh siswa tersebut juga akan baik.
Melihat fenomena yang teIjadi sekarang, banyak terjadipenyimpangan
perilaku siswa seperti; minum-minUIl1an keras, menggunakan narkoba,
tawuran, bahkan mereka sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran dan
•
penyimpangan perilaku seksual. Hasil sebuah penelitiall yang dilakukan oleh
Centra Mitra Remaja (CMR) Medan, Surnatera Utara, diperoleh data bahwa
hampir 10% remaja sudah pernal; melakukan hubungan seks. Penelitian PKBI
di Yogyakarta selama tahun 2001 data PKBI pusal menunjukkan 2,3 juta
kasus aborsi setiap tahun din1ana 15% di antaranya dilakukan oleh anak usia
sekolah (belum menikah.). Din1ana penyebab terjadinya perilaku menyin1pang
yang dilakukan siswa adalah karena kurang terbinanya komunikasi yang baik
4
demokrasi, saling mendengarkan, dan rasa tanggung jawab antara orang tua
dan anak.5
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis c
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Hubungan Antara
Komunikasi Or.1lDg Tua dan Anak dengan Prestasi Belajar"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan lutar belakang masalah d1 atas, maka permasalahan yang
diteliti dapat diidentifJhsikan sebagai berikut :
I. Apakah yang dima!<:sud dengan prestasi belajar
2. Prestasi belajar y"ng seperti apa yang dikatakan baik
3. Apa sajakah faktor-faktor yang rnempengaruhi prestasi belajar siswa
4. Adakah faktor lain yang dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa
5. Apakah prestasi belajar siswa dapat ditentukan oleh komunikasi orang
tua dan anak
6. Apakah. pr0stasi belajar akan meningkat karena kualitas kOO1'lJ1ikasi
orang tua dan anak
7. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi orang tua dan anak
8. Komunikasi seperti apa yang dikategorikan sebagai komunikasj ケ。ョセ
berkualitas
9. Apakah komunikasi yang baik autara orang tua dan anak dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa
10. Sepcrti apakah Komunikasi orang tua dan anak yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
1I. Bagaimanakah habungan antara komunikasi orang tua dan anak
dengan prestasi bdajar.
C. )embatasalll Masalah
Sehubungan dengan banyaknya pemlllsalahan yang muneul tetapi
waktu dan pengetallUan penulis sangat terbatas maka dalam penelitian ini
penulis akall membatasi pada l11llSa1ah Hubungan Alltara Komunikais Orang
Tua dan anak dengan Prestasi Belajar
D. )erumusan Masalah
Untuk mengatasi kesimpangsiuran dalam penguII1pulan data; maka
perlu dirwnuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana komunikasi orang tua dan anak (siswa SMP_Negeri 3
Pamulang?)
2. Bagainlllna prestasi belajal' siswa di SMP Negeri 3 Pamulang?
3. Apakah terdapat hubungan antara komunikasi orang tua dan anak
dengan prestasi beJajar siswa?
E. Tnjnan dan Manfaat P(;nelitian
1. Tnjnan penelitian
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus.
a. Tnjnan Umnm
Adapun yang menjadi tujuan umllm dalam penelitian ini adalah;
"untuk mengetahui bagaimana hubungan antara komUnikasi orang tua
dan anak dengan prestasi belajar ".
b. Tnjnan Khnsns
Sedangkan yang menjadi tUjuarl khusus daJam penelitian ini adalah;
"ada tidaknya hubungan antara sub-variabel komunikasi orang tua dan
6
2. Manfaat Peneliti:m.
Manfaat dari penditian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
a. Manfaat teo litis
Hasil penelitian inl diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkaya
khr.zanah Hmu pel1getahuan tentang prestasi belajar siswa, khususnya
yang terkait dengan komunikasi orang tua dan anak.
b. Manfaat praktis
a) Bagi siswa
Mendorong siswa untuk taat dan patuh serta mengikuti arahan kedua
orang tuanya dalam meningkatkan prestasi belajar.
b) Bagi orang tua
Sebagai bahan informasi bagi orang tua tentang pentingnya membina
komunikasi yang baik dengan anak terutarna dalam hal bclajar,
sehingga anak mellcapai prestasi belajar yang optimal.
c) Bagi guru
HasH penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber infornJaSi yang
berw.anfaat bagi guru SMP Negeri 3 Pamulang dalam meningkatkan
mutu pimdidik:m, khususnya dalam membma hubungan kerjasama
A. l'restasi Belajar
1. Pellgertian Prestasi Belajar
Sebeluril menjelaskan mengenai pengertian pr:,:stasi belajar terlebih
dahulu penulis akan menjelaskan tentang belajar.
Belajar adalah suatu aktivitas mental /psikis, yang berlangsung dalan',
illteraksi aktif dengan lillgkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilal1 dan nilai sikap. Perubahan itl'
bersifat secara relatif konstan dan 「・イ「・ォ。セN Perubahan-perubahan itu dapat
berupa suatu hasil yang bam atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang
telah diperoleh.I
Menurut Siameto bahwa; "belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru sccara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dahm interaks.
dengan lingkungannya".2
Berdasarkan defmisi-definisi di atas dapatlah diambil suatu pengertian
mengenai belajar, yaitu belajar adalah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan,
untuk mencapai sesuatn baik pengetahuan. keterampilan, sikap, maupun
pengalaman yang dapat diketahui melalui perubahan tingkah laku yang baru
sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lil1gkungan.
Sehubungan dengan masalah belajar, Allah SWT berfmnan dalam
al-Qur'an surat al-'Alaq ayat 1-5:
8
Artinya: "Bacalah dengar. (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal dllrah. Bacalah, dan Nama Tuhanmul.1h Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaman kalam. Dan mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya". (Al-'Alaq: 1-5)"
Pada ayat di atas dijelaskan bahwa dalam agama Islam manusia juga
diwajibkan untuk selaIu belajar dan menuntut ilmu. Karena tanpa belajar
manusia tidak akan dapat mengetahui apa yang diingiukan dan apa yang
dibutuhkan aalam hidupnya.
Banyak cara yang dapat dilakukan daIam belajar, di antaranya meJihat,
mendengarkan, menulis, menghafal, membaca dan lain-lain. Dengan cara-cara
tersebut manusia dapat llIemperoleh pengetahuan tentang IJerbagai hal yang
dapat bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain dalam menghadapi
kehidupan di duna ini.
!"?restasi belajar menurut Bloom dalam Slavin (1994) adalah "proses
belajar yang diaIami oleh siswa yang menghasilkan perubahan daIam bidang
pengetahuan, pemahaman penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Jadi
prestasi belajar adalah penilaian guru terhadap anak didik untuk mengetahui
seberapa jauh penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah
diberikan.,,3
Prcsrasi belajar siswa yang dinraksud merupakan hasil dari proses
kegiatan pembelajaran di kelas yang terencana dan sistematis.
Dengan demikian dari pengertian di atas dapat dipaharni bahwa
prestasi belajar merupakan gambaran dari hasil belajar yang diperoleh siswa
akibat aari proses atau kegiatan belajar, sehingga menghasilkan perubahan
dalam bidang pengetahuan, daya analisis, sintesis dan evaIuasi. Prestasi
dalam penguasaan pengelahuan dan keterampilan yang diuuktikan melalui tes
hasil belajar dan dinyatabn dalan1 nilai atau skor.
Prestasi belajar si:,wa di SMP Negeri 3 Pamu]ang dinyatakan dalarn
lJentuk angka dan huruf. IJntuk mengetahui prestasi bclajar yang telah dicapai
oleh siswa, bisa dilihat dalam sebuah raport. Sehingga prestasi belajar sゥswセゥ
merupakan GOKumentatil:
2. Faktor-Faktor yang '\1empengaruhi Prestasi Belajar
Aktivitas belajar セ[ゥウキ。 tidak selamanya berlaugsung w<Uar, terkaclang
berjlan c1engan lancar dar. terkaclang ticlak. Terkaclang cepat rnenangkap apa
yang dipelajaridan terkadang pula terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal sernangat pun kadang-k"dang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa
「・イォッョウGセョエイ。ウゥ dalam bel<,jar. Ha; demikian kenyatannya sering dijumpai pacla
setiap si<;wa dalam kehidupannya sehari-hari di dalarn aktivitas pembelajaran.
Berbicara masalaJ. faktor yang mempengaruhi plestasi belajar, Allah
telah rnemberikan manUSia potensi yang ocrsifat jasmuniyah clan rohaniah untuk belajar dan ュ・ョァセュ「。ョァォ。ョ ilmu pengetahuan dan teknologi untllk
kemaslallatan rnanusia itu sendiri. Seperti yang dijelaskan olch Allah di c1alam
AI-Qur'an sebagai berikut:
Artinya: "Dan SesunggLlhnya kami jadikan lint uk (isi ncraka Jahannam) kcbanyakan c1ari jin dan manusia, mercka mempunyai haC, tctapi tida:<' dipergunaKannya untllk mcmahami (ayat-ayat I\llah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) ticlak dipergllnakannya untuk melihat (tancla-tmcla kckuasaal1 Allah), c1211 mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak c1ipergunakannya llntuk mendengar (ayat-ayat Allah). mcreka itu sebagai binal.ang temak, bahkan mcreka lcbih
10
Maksud ayat tersebut di atas antara lilin Allah '.nemerintahkrul kepadr.
manusia supaya mempfOrgunakan dan memanfalltkan scgala ni'mat dan
anugerah yang telah Allah berikan, di antara ni'mat yang lelah Allah berikan
kepada maullsia adalah iJali (akal), yakni potensi kejiwa"n manusia bi:rllp,'
sistem psikis yang kon,pJeks untuk menyerap, meilgolah, menyimpan, dan
111emproduksi ke111bali it('m-ite111 infonnasi dan pengel.ahuan, mala, yakni aIm
lisik yang herguna untul< menerima infClnnasi visual. dan lelinga, yakni alat
fisik yang bergllna untuk menerima illformasi verbal. Apabila ni'mat terscbut
dipergllnakan dcngan scbaik-baiknya maka akan membantu sekali dalam
proses pembelajaran. Tillggi rendahnya preslasi yang dicapai oleh seorang
siswa bergantung oleh セ。ョケ。ォ hal dan faktor yang mempengaruhi proses
belajar. Berhasil atau lJdaknya seseorang dalrun belajar disebabkan ッャセィ
beberapa laktor yang men lpengaruhi r'encapaian hasil belajar.
Pad a dasarnya, prestasi betajar siswa yang optimal daJam kcgiuan
pembel&jarUlI dapat Ji[)cngaruhi oleh beberapa laktor. Menurut Muhibbin
Syah dalam bukunya ?sikologi Belajar" laktor-laklor yang berpengaruh
tcrhadap tinggi イ・ョ、。ィョケセ prestasi belajar seseorang itu digoJongkan kc daJam
tiga jenis, yaitu faktor yang berasDI dari dalrun diri ,:iswa sendiri (faktor
internal) seperti laktor fi3iologis dan faktor psikologi3, faktor instrumental,
dan faktor yang berasal d"ri luar diri siswa (h'lktor eks,ernal): Berikut ini akan
dijelaskan 111asing-masing aspek dari faktor tersebut.
a. Faklol Internal
1. Aspek fisiologis. ya:lg termasuk aspck ヲェセゥッjッァゥウ yang daral
mcm;:>cngru'uhi pre stasi belajar siswa a,ialah:
セI l'anca indcra
Berfungsinya panea indera merupakrul sydrat supaya beJajar
adaJah mata 、セョ telinga. Hal ini penting karena sebagian besar
hal-hal yang dipe!ajari oleh manusia diperoleh melalui penglihatc:n dar.
pendengaran. dengan. demikian, seorang anak yang memliki cacat
fisik akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran.
schingga padll akhirnya akan mernpengaruhi prestasi belajarnya dl
. 5
sekolah.
h) Kcschatan badan
Belajar memedukan tenaga, karena itu tmlUk mencapaI preslasi
belajar yang lJaik diperlukan badan yang sehat. Sebaliknya anak
yang sakit, yang kurang makan, dan kurang tidur atau kurang baik
alat inderanya, maka ia tidak dapat mengikuli pembelajaran dengml
efektif. Kesel'alan jasmani sangat besar pcngaruhnya terhadap
kernampuan !>elajar. Untuk dapat belajar dengan baik, bisa
berkonsentrasi dengan optimal, maKa kcsehatan ilu pcrlu
diperhalikan dan dipelihara dcngan sebaik-baiknya, karena dcngan
k!;schatan yan6 baik maka SiSW'1 dapat melakukal segala sesuatu
dengan bailc Karena itu orang tua haruE sclalu memelihara
kcsehalan anaknya, scbab apabila anak baik keschalannya rncrcka
"kan semangat dalam bel1\iar, schingga 3iswa akan mempcrolch
prestasi bclajar yang optimal.6
2. Aspl'k psikologis, banyak f.'lktor yang tcrmasuk aspck psikologis yang
daral ュ・ュー・ョァ。イオセャゥ prestasi belajar siswa diantaranya adalah:
a) Intcligcnsi
Ir!leligensi adiilah kemaInpuan yang dibawa sejak lahir, yang
l1lernungkinkm. seseorang berbuat sesuatu dengan eara yang
J::>
untuk mereaJ...si rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan eara yang tepal.
Tingkat keeer..Iasan atau inteligensi siswa tidak dapat diragukan
lagi sangal nlenentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. lni
bermakna 5emakin tinggi kemampuan inteligensi セBゥウキ。 maka
s.;makin besar peluangnya untu:, meraiiJ sukses sebaliknya
s"makin rendah kemampuan inteligensi sisv,a maka semakin kecil
peluang untuk memperoleh sukses.7
h) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa
keeenderungar. untuk mere'lksi atau merespvn 、セョァ。ョ cara rdatit
tdap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara
positif maupur. negatif.8
5ikap merupakan faktor psikolol',is yang mempengaruhi belajnr,
dal,m1 hal ini sikap yang akan menunjang bclajar siswa ialah sikap
positif tcrhadajJ bal1an atau pelajaran yang akan 、ゥーセャ。ェ。イゥL terhadap
guru yang mengajar, dan terhadap lingkungan atau tempal di mana
ia belajar sepf;rti kondisi kelas, teman-teman, sarana pengajaran
dan sebagainya.9
c) Bakat (apitude)
Bakat adalal1 keIl1an1puan potensial yang dimiliki untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setlap orang pasti memiliki babt dalam arti berpotensi
untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat I.ertentu sesuai dengan
kapasitas masi'lg-masing.IO
7Muhibbin Syah. Psikolo;;i Pendidikan dengan fendekatan Bmu, (Bandung: PT Remaja
-Dalam perkembangan selanjutnya bakat diartikrn sebagai
kelllampuan \'ang dimiliki setiap orang. Seorang siswa yang
berbakat da1am bidang elektro, rnisalnya akan jauh lebih 111l1dah
Illenyerap intorlllasi . pengetahuan dan keterampilan yang
berhubungan dengan bidang t"rsebut dibanding dengan 5IS\V<1
lainnya. 01eh knrena itu untuk ョャGセョ」。ー。ゥ prcstasi 「・Bセ。イ yang baik.
p"r1u adanya kcscsuaian antara t>akat, rnjr,at, ー・イィ。セゥ。ョL cita-cita
dan sikapnya. Kesesuaian ini akan Illembua! orang Illerasa scnang
ualam belaja:, dan merasa puas lerhadap prestasi yang
dipero lehnya.
d) Minat
Minat (Interest) berUlii kecenderungan dall kcgairahan yang tinggi
セエ。オ keingimm yang Lcsar tcrhadap scsuatu. Minat bcsar
pengaruhnya :erhadap vencapaian pres.tasi belajar slswa. tvrnat
dalanl he,ajar disebabkan berbagai hal. aotara lain: karcna
keingYnan yan;;>; kuat untuk Illcnaikkan martabat atau memperoleh
pekerjaan yang baik, serta ingin hidup senang dan bahagia.
Minat akan timbu1 bila ada perhatian, maka untuk menimbulkan
minat juga ha' us dapat menimbu1kan perhatian. Karena itu minat
dapat merupakan pendorong ke arah keberhasi1Ull belajar
s::seorang. Minat be1ajar yang tinggi cCI:derung menghasilkan
prestasi yang tinggi, seba1iknya minat bel"jar yang rendah akan
mcnghasilkan prestasi yang rendah.
e) Motivasi
1'Iasution (199):73) mengatakan motivasi adalal: "sega1a daya yang
Illendorong seseorang untuk melakukUll sesuatu." Sedangkan
14
menggerakkan Slswa untuk melakukan sesuatu atau ingin
I,1. • "II
Inc 'u(lh..:.an se'.;uatu.
lVlotivasi dalam belajar adalah filktor Yimg penting karena hal
tersebut meru;')akan daya atau energi yang mendorong siswa untuk
melakukan b0lajar. Persoalan n.engenai motivasi dalam beb\jar
adalah bagairr,ana cara mengatur agar l110tivasi dapat ditingkatkan
DCl11ikian pula dalam kegiatan belajar l11erogajar seorang illlak didik
akan berhasil Jika mempunyai l110tivasi yang tinggi ul1luk belajar.
b. Fal.tor Instrumental
Faktor instrumental ;ni terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarillla/aldt
pengajarilll, media pmgajarilll, guru can kurikulem/materi pelajaran serta
strategi belajar mengdjar yang digUllakan akan mempengaruhi proses elan
haSt'I bel'' ajar Slswa.. 12
c. Faktor Ekstcrnal
1. Lingkungan Keillarga
Kelmu'ga merupa Kan lingkungilll terkecil e1l'lalll masyarakat tempat
seseurang e1ilahir!,an dan dibesarkan. Sebagai'l'illJ1a yang e1ijelaskan
oleh Slameto bahwa "keluarga adalah lembaga penelielikan pertama
elan utal11a.,,13 Dil:atakan pertallla karena e1al1m keluargalah seorang
セiウキ。L pertallla kali menelapatkan pepelidikan. sebelum Siswa
menelapatkan penjielikan dari lingkungan luar haik sekolah maupun
masyarakat. Seelar,gkan e1ikatakan utanm karena, keluarga merupakan
laktor yang paling bertanggung jawab atas pendidikan siswa.
Komunikasi antara orilllg tua elan anak merupakan salah satu aspck
yang sangat penting dalanl keberhasilan siswa dabm bel,\jar.
Komunikasi itu Jr.cmbuat seorarlg anak akan terdorong untuk belajar
.,ccara aktif, ォ。イセョ。 komunikasi merupal<.an salah satu kekuatan
pendl)rong dari iVdr yang menambah motivasi dalam belajar.14 Oleh
I-arena itu orang tua hendaknya menyadari bdl''Ia komunikasi onlf1g
tur. dan anak han,s terbina clengan baik, seperti yang dikemukakan
oleh Alex Sobnr iJahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan
anak. yaitu kOl11unikasi yang bcrsHat hubungan, baik dalanl
kcbersaniaan, kekrbukaan. sikap dcnhlkrasi. saling mcndengarkan.
, . b 15
(Ian rasa tanggung Ja\va .
2. Linglwngan Scko:lIh
Sekolah merupakan lembaga pendiclikan formal yang sangat penting
clalam mcnentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan
s'=kolah yanJ baik clapat mendor0ng untuk beiajar yang lebih gial.
KCEdaan sekolah mcliputi; cara penyajian peiaJaran, hubungan guru
dengan siswa, alat-,1Iat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru
dan siswa yang kurang baik akan mcmpengaruh: il"sil belajar siswa.
Menurut Kartono (1995:6) mcngemukakan "guru clituntut untuk
menguasai bahan pclajaran yang akan cliajarkan, clan mcmiliki tingkah
laku yang tepat clalam mengajar." oleh sebab itn, guru harus clituntut
untuk menguasai b:than pelajaran yang disajilcan, dan memiliki metode
yang tepat clalam ュセョァ。ェ。イNQV
3. Lingkungan Mas) aI'llkat
Keadaan rnasyarak,lt juga mempengaruhi prest<:si belajar siswa. Bilp. cli
sekita: tempat tinggal keadaan masyarakatnya tercliri clari orang yang
berpencliclikan, ten..tama anak-anaknya rata-rata bcrsckolah tinggi dan
b':rmoral baik, hal ini akan menclorong anak lebih giat belajar.
['alam hill ini Kartono (1995:5) berpcndapat: lingkungan masyarakat
clapal menimbulkar. kesukaran belajar anak, terulama anak-anak yang
sebayanya. Apabih 。ョ。ォセ。ョ。ォ yang sebaya merupakan anak-anak
16
yang rajin beJajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak
mereka. SebaIiknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kunlpulan
anak-anak nakal yang berkeliaran, tidak menl1tup kemungkinan
anakpun dapat terl'engaruh pula.17
3, Pengukuran !'.'est,\si Belajar
Pengukuran prestasi belajar siswa dengan menggunakan suatu alal
penilain (evaluasi). Deng:m evallJasi dapat diketahui al'akah tujuan belajar
yang telah ditetapkan da/at tereapai atau tidak. Sebagailllana yang telah
dijelaskan oleh Muhibbin Syah bahwa "evaluasi adalah penilaian terhadap
tingkat keberhasilan siswa llleneapai tujuan yang telail ditetapkan dalam
sebuah program".18 Jadi, evaluasi sangat diperlllkan untuk lllenentukan
prestasi bel1ljar siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu, dengan eara
tersebut dapat diketahui tinggi rendahnya presta3i belajar siswa atau baik
buruknya prestasi belajar ,iswa.
Bentl1k evaluasi yang dapat dilakukan untuk lllengetah'Ii prest<Jsi
belajar siswa cli antaranya:
a. Tes Tertlllis
Dimana tester dalam mengajukan pertanyaall atau soalnya
dilakl.lkan seem'a エ・イエオiゥセ clan testee juga memberikan jawabmmya seeara
tertulis. Maeam-maeam tes tertulis antara lain:
1) Tes Essay (SubjekJjl)
Tes essay disc but Juga dengan tes uraian. Tes essay aclalall
pertallyaall yang menuntut slswa menjawabllya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mencliskusikan, membandingkan, memberi
alasal1, dan bentuk lain yang sejenis sesuai deugan tuntutan petanyaan,
dapat dibcdakan mer,iadi liga macam yailu UmiaI1 bebas, lerbatas, dan
berstruklur
2) Tes Obyektif
Tes obyektif dikeual dengan tes jawaDan pen<:',ek. "tes ya atau tidak,"
dan lcs hasil belajar yang terdiri dari butir-bulir soal セ。ョァ dapal dijawab
oleh ICSICC dengan jalan memiliih salah su,u atau Icbih di anlaru
kemllngk inan jawabaIl yang telah dipasangkan pacta masing-masing items.
Seniuk teos obyektif dibedakan menjadi emput macum yaitu:
Ii) Tcs bcnar sail" h
Tes obyektif i'>entuk benar-salah ndalah bentuk tes yang
soal-s0alnya berura pernyataan. Sebagian dari pernyataan ill!
merupakan pclllyataan yaIlg benar dan st:bagian lagi ュ・イセー。ォ。ョ
pernyataan yanJ salah.
b) T es pilihan gllnda
Tcs o bye ktif bentuk pilihan ganda adalah bent uk tes yang
mCl11punyai sab jawaban yang bcnar alau yang paling tepal dari
bcberapn altern,ltif pilihan jawabar,.
c) Tes mcnjodohkan
Tcs obyektif bentuk I11cnjodohkan terdiri alas dua keJol11pok
pcrnyataan yan/i; pararcL Kedua kelol11pok pcrnyataan 1111 beradn
dalam satu kesatuan. Kelompok sebela.1 kiri merupakan bagian
yang berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya pada keJompok
kanan.
d) Tcs obycktif bcntuk jawaban singkat
Tcs obycktif :)cntuk jawaban slngkal merupakan soal yang
18
b. Tes Lisan
Dimana tester dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan (soal)
dilakukan secara lisall dan testee memberikan jawabannya secara lisan
juga.
e. Tes Tindakan
Dimana tester mcnyampaikan beberapa aral'an dan aturan-aturan
kcmudian testce mempraktekannya. Tes ini 」ッセッォ untuk jenis prestasi
psikomotorik seperti: dalam pelajaran Agama Islam, praktek tata cara
sholat mayyit.
l'cnilaian prestasi belajar Slswa yang dilakukan para guru di SMP
Negcri 3 Panmlang, dengfJl cara memberikan オャ。ョァLュᄋオャ。ョァ。イセ berupa ulangan
harian, mid semester da.1 ujian semester. Sentuk tes yang digunakan di
sckolah ini adalah; perlama, bent uk lcs lcrtulis yang leniiri dari; lcs essay
(uraian), dan benluk tcs objektif. Adapun bentuk エ・ウセウウ。ケ berupa bUlir-butir
soal, dan diawali dengan kata-kata jcI2.skan. terangkan, uraikan, mengapa.
bagain1flJIa, atau dengan kata-kata lain yang serupa 、セョァ。ョ itu. Sedangkan
bentuk エLセウ objektif yang Jigunakan di sekolah ini, tes objektif bentuk pilihan
ganda.
Kedl. a, bentuk エ・セ lisan, adapun bentuk tes yang senng digunakan adalah bentuk hafahm scperti pada pelajaran Aganm Islam. Anak ditugaskan
untuk menghafal ayat AI-Qur'an atau hadits tentang makanan yang halal dan
haram. Keliga, bentuk tes tindakan, tes ini biasanya digunakan pada pelajaran
Agama islam. dan Pendic;ikan Jasmani. Seperti pada pclajaran Agama Islam
dalam pengambilan nilai praktck, siswa diperintahkan untuk mempraktekkan
Shalat Dhuha scsuai dcngGn materi pclajaran Agarna Islam.
Norma pcngukuran tingkat kcberhasilan belajar Slswa sClclah
mengil(u,i proses pcmbekjaran dan ー・ョァセ。イ。ョ di 8M? Ncgcri 3 Pan1cdang
Selain norma ywg discbulkan di alas ada pula norma lain yaitu: nomm
prestasi belajar dengm, menggunakan huruf-huruf A, B, C, D, dan E. seperti
yang tertuang dalam tabel sebagai berikut:
Tabe!. ILL
Perbandingllu NilaiAngkll, Uuruf, dllu Prl:l!ikatnya
F
Sirnbol-sin'bol NilaiAngka Huruf Predikatnya
r-
80 - 100 A Sangat Baik70-79 13 Baik
60-69 C Cukup
I
L
50- 590-49._L
DE KurangGagalJ
B. Komunikasi Orang Tua dan Anak
1. Pengertian KOIDunikasi
Komunikasi dipancang sebaga i proses wltuk mengubah perilaku orang
lain, oleh karena setiap hari manusia melakukan komunikasi maka komWlikasi
sudah menjadi bagian dl'.!"i kchidupan rutin sehari-hari. Akibatnya banyak
orang menghargai efektivitasnya. Komunikasi yang efektif dengan orang lain
saIlgat diperlukaIl baik daiam urumn rumah taIlgga, pekerjaan, dengaIl temaIl
sampai pada urusan bis:lis. Dalam kOl11unikasi yang efektif kita dapat
mempengaruhi oraIlg lain' mllik mclakukan apa ymlg kita mginkan.
Pada dasarnya l.oll111nikasi ilu merupakan suatu proses yaIlg
mempWlyai karakteristik -:tan fungsi yang khas. Ciri khas atau komunikasi
adalah bahwi! komwlikasi merupakan proses ymlg dmnis tidak dapat diulaIlg
20
Secara ctimologi istilah komunikasi berasal dad bahasa Latin, yakni
Communicare artinya, babicara, menyampaikan ー・セ。ョL informasi, pikiran,
perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang kepada yang
lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus batik (feed back).
Kata bendanya dalam b3hasa Latin ialahcommunicatio (dalam bahasa Inggris,
communication): Artiny:.\, pemberitahuan, pemberian bagian dalam
pertukaran; pidato yang oleh 'lx:mbicara dimintakan pertimbangan para
pendengar. Jadi sernacam dialog. Harus ada arus balik (umpan balik) atau
feedback; pergaulan, persatuan,. kesatuan, persaudaraan, hal ikut mengambil
bagian, kerjasarna.
Pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas bersifat dasar, dalam
arti kata bahwa komunika:;i itu minimal harus mengaadung kesarnaan makna
antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan lninimal karelJll kegiatan komunikasi
tidak hanya informatif, ynkni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga
persuasi.f, yaitu agar onll1g lain bersedia mencrima suatu p?ham atau
keyakinan, melakukan suatu pcrbuatan atau kegiatan, dan hin-lain.
Jadi kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalan1
bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama
ada ォ・ウセュ。。ョ makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa
yang dipergunakan dalam p'.:rcakapan itu behml tentu menimbulkan kesamaan
makna. Dengan lain perkataan, mengerti balmsanya saja belum tentn mengerti
makna yang dibawakan obh balJa,a itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang
tadi darat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti
bahasa yang diperguna;,an, juga mengerti rnakna dari bahan yang
dipercakapkan.
I'entingnya komwJikasi bagi kchidupan sosial, budaya, pendidikan,
dan politik sudah disadari olch para ccndekiawall sejak Aristoteles hanya
berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad
ke-20 ketika dunia 、ゥイ。セ。ォ。ョ semakin keeil akibat revolusi industri dan
abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari
pengetahuan(knowledge) menjadi ilmu (science).20
Menurut Onong Uchyana Efendi dalam bukunya "Kamus
Komunikasi" , komunikasi ialah proses penyampaian suatu pesan dalam
bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan penclaan berupa ide,
informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan
seseorang kt:pada orang lain, baik langsung secara tatap rnuka maupun tak
langsung mdalui media, dengan tujuan mengubah ウゥャgセーL pandangan atau
perilaku.2I
Jadi komunikasi adalah usaha untuk menyampaikan sesuatu yang
dilakukau okh seseorang kepada orang lain, baik secara langsung rnaupun
melalui media, dengan hmapan apabila ada komanikasi rnaka seseorang dapat
merubah sikap, atau perilaku orang yang diajak bicara.
Jalaluddin Rakhl118.t (1994:6). seorang ahli komlmikasi menyatakan
bahwa dalam psikologi, komunikasi memiliki ;nakna yang luas. Komunikasi
meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat,
sistem atau organisme. kセNャ。 komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses,
sebagai pesan, sebagai pt:ngaruh, atau secara khusus ;,ebagai pesan pasien
dalum psikot<:rapi.22
Dari beberapa defipisi tersebut pada hakikatnya tetap mengarah kepada
fenomena komunikasi yang sarna dan searah, di mana seseorang
mengingi.1kan adanya perubahan sikap dan tingkah laka serta kebersamaan
dalanl mcnciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalanl
suatu proses komunikasi. Jadi komunikasi antara orang tua dengan anak dapat
diartikan sebagai penyampaian maksud, kehendak, ataupun keinginan antara
orang tua dengan siswa. schingga masing-masing memalllU11i apa yang
dimaksud atau yang diliarapkan dari proses komunikasi tersebut.
22
2. Faktor-faktor Dlllam Membina Komunikasi yang Baik Antara Orang
Tua dan Anak
Agar supaya tercipta situasi pergaulan dan pcndidikan yang baik,
orang tua perlu membill3. hublmgan komunikasi yang baik dengan anak,
adapun fakl.Or- faktor yang menunjang ialah sebagai berikut:
a. Akuilah dan hargailah anak.
b. Rumuskan peraturw.l secara jelas tepat dan mudah dimengerti anak.
c. Laksanakan peraturan-peraturan secara konsisten dan uniform (tetap
dan seragam).
d. Hati-hatilah dalam memilih cara untuk menegakkan disiplin.
e. Perbaikan secepatnya bila terjadi kesalahan-kesalahan.
£ Bina hubungan bail:. dengan semua anggoLa keluarga.23
Perlama, akuilah dan hargailah anak; Anak-anak bukanlah manusia
dalam bentuk keci!. Anak adalah anak; mereka mempunyai pikiran, perasaRn,
sikap, minat yang berbeda dengan orang dewasa. P.nak harus dianggap dan
diberlakukan sebagai anak. Selain itu setiap anak adalah merupakan satu
pribadi yang unik, yang berbeda dengan anak lain. Kita tidak dapat
menyamakan dua anak, selcalipun mereka itu anak kembar yang berasal dari
satu telur. Jadi jelas tidak dapat dibenarkan, bila orang tua membandingkan
kemanlpuan dan sifat-sifut satu anak dengan yang lain, karena setiap anak
adalah unik.
Dalam berkomunikasi hendalmya bersikap menghormati anak, jangan
melukai harga diri anak. lui tidak berarti bahwa kita harus menuruti anal<,
tidak balch lTlenegur atau pun memarahinya. Tegur dan marahilah anak bila
perlu, dan berilah pengertian mengapa orang tua bersikap demikian. Jangan
segan-segan memberikan pujian dan penghargaan bila anak itu memang
pantas ュセョ・イゥュ。ョケ。N Penghargaan dan pujian pantas diberikan kepada anak
sekolah maupun' di rumlili). Tidaklah bcnar kalau orang tua memuji-muji
anaknya karena anak tersebt:t lebih cantikJbagus dari anak lain, sebab
kecantikan buklanlah sesuatu yang diusahakan anak, melainkan karena
pembcrian Tuhan. Memuji penampilan anak karena ia rapih dalam berpakaian
maup'Jn dalam mengurus ranlbutnya, tidaklah salah.
Kedua, rumllskan peraturan secara jelas tepat dan mudah dimengerti
anak; Anak memerlukan gambaran yang jelas tentang tingkah laku yang
diperbolchkan dan yang tiilarang. Dr. Baim G;noot dalam Kartini Kartono,
membagi tiga daerah disilllin: (I) daerah " I lijau" yang melingkupi tingkah
laku yang diperbolehkan, bukan diinginkan. (2) Daerah "Merah" melingkupi
tingkah Jaku yang sama sekali tidak dapat diizinkan bMkan barus dicegah.
Dan (3) Daerah "Kuning' melingkllpi tingkah lakll yang sebenarnya tidak
ideal, terapi !carena alasan-alasan tertentu ditolcrir (diizinkan). Karena situasi
tertentll maIm tingkah laku itu dipcrbolehkan. Orang tua perlu menmdingkan,
mencobakan dan nlcnilai :(embali peraturan yang akan dilaksanakan, setelah
ltu barlliah ditctapkan.24
Ketiga, laksanakcn peraturan-pertaluran secara konsisten dan
uniform (tetap dan seragam); Peraturan harus konsisten, artinya tetap (tidak
gampang berubah). Dalam proses pendidikan, orang tua dituntut untuk tetap menegakkan disiplin dcng&n sikap yang tenang scrta ramah, tetapi tegas.
Keempat, hati-hatilah dalam mencari cam untuk menegakkan disiplin;
Orang tua dengan mudah bisa menimbllikan rasa benel, takut dan tidak aman,
bila kurang hati-hati pada waktu mcmilih cam dal&"fi rangka menegakkan
disiplin. Misalnya saja orillig tua yang selalu mclarang anak-ariak, tetapi tidak
cukup mcmberi penjelasan mengapa sesuatll itu dilarang, dan orang tua tidak
memberi obyck lain sebag.li penggillltinya. Dalam menegakkan disiplin orang
tua harus selalu mementingkan tujUaJ1 disiplin itu dilll tidak sematll-mata
disiplin itll sendiri.
..
; i'..'
Kelima, perbaikan secepatnya bila terjadi kesalahan-kesalahan; Bila
orang tua melihat anaknya berbuat kesaIahan, perbaikilah secepat mungkin,
jangan menunda atau mellgumpulkan beberapa kesalahan terlebih dulu, baru
menegurnya. Jika demikian, anak akan mclupakan kesalahannya dan mungkin
memungkirinya.
Keenam, bina h1>!bungan baik dengan semua anggota keluarga;
Membina hubungan baik antara anggota-anggota dalam keluarga sangatlah
penting. Interaksi yang pertarna-tarna diaIami seorang anak ada1ah interaksi
dengarl orang tuanya, kemudian dengan anggota keluarga yang lain.
Kesalahan dan kesulitan dalam interaksi ini akan menimbulkan kesulitan
dalam hubungannya dengan oranglain di kemudian hares
3. Komunikasi Antara Orang Tna dan Anak
Satu hal yang tak pernah habis dibicarakan dalam kehidupan manusia
ialah masalah hubungan atau komunikasi antara orang tua dengan anak.
Demikian pentingnya hal tersebut, hingga banyak persoalan-persoalan dalaIll
masyara..1<at se1alu dihubungkan dengan komunikasi antafa orang tua dengan
anak; mtsalnya masalah kenakalan anak remaja, dan masalah prestasi belajar
anak sekolah yang sering dihubungkan dengan sifat hnbungan anak dengan
orang tna.26
Anak sebagai anggota kelnarga mCllliIiki habnugan yang erat dengllil
orang tua, hubungan orang tua dan anak yang erat menyebabkan orang tna
akan Illengetahui cara berpikir anak dan setiap persoalan yar.g dihadapi oleh
anak akan diketahui oleh orang tua.
Diketa1Ui bahwa anak-anak seringkali menghadapi berbagai rnacam
persoalan, Kesulitan dan kekhawatiran. aォ。ョセ・エ。ーゥ umurnnya masih relatif
keciI, tidak seperti yang dihadapi oich orang tua. Orang tna melllang
memperhatikan mereka, terutanlll bila mcreka kesusahan. Namun sebenarnya
mereka rasakan. Orang tna mengira, bahwa orang tua sudah mengetahui jalan
keluarnya.
Komunikasi yang baik antara orang tu.} dan anak adalab komunikasi
yang bersifat hubungan, baik dalam hal:
I. Kebersamaan.
2. Keterbukaan.
3. Sikap Jemokrasi.
4. Saling mendengarkan.
2. Rasa tanggung jawr.b.27
Beriknt di bawab iui akan dijelaskan bagai'11lli1a konunikasi yang baik
antara orang tua dan anak.
Pertama kebersamaan; Tidak ada seorang armk-pun akan setuju
dengan kebanyakan cara terpikir orang lua sekarang yang berprinsip babwa
h.'Uantitas yang tinggi ー・イエ・セオ。ョ orang tua dan anak sudah mencukupi. Karena
bagaimar.apun juga selain kualltitas, kualitas kebersamann dengan orang tua
bagi seorang anak tetaplF1h penting, karena sangat berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan moral diri anak itu sendiri.28 Me1uangkan wah.iu
bersama merupakan syarat utama untuk menciptakan komlmikasi antara. orang
tua dan anak. Sehab dengan adanya waklu bersama, barulah keintirnan dan
keakraban dapat diciptaka'l di anlara anggota ォ・ャオセァ。N Bagaimanapun juga
tak seorang pun dapat menjalin komunikasi dengan anak bila mereka tak
peruab bertemu ataupun befcakap-.cakap bersama.
lika orang tua membiasakan diri meluarlgkan waktu bersama, maka
rasa asing pada anak temu akan hilang. Apalagi bila suasana akrab telab
terbina dan orang tua dapnt me1akukan pendekatan prihadi pada anak, maka
masalah-masalah yang dirasakan anak tenlu mudab diketabui.
Keduo keterbukaan; Keefektifan ketcrbukaall mengacu kepada
sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antara orang tua dan anaknya. pertama,
26
Sebaliknya, harus ada !(esediaan untuk membuka did mengungkapkan
infonnasi yang biasanya 、ゥウ・ュ「セュケゥォ。ョN Kedua, mengacu pada kesediaan
komunikator untuk beredsi secara jujur terhadap stimulus yang datang.
Keliga, menyangkut 'kepemilikan' perasaan hati darl pikiran. Keterbukaan
dalarn arti ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang kita
lontarkan adalah "milik" kita drn kita bertanggung jawab atasnya
(Salirn:1991).29 Seandainya anak atau orang tua menghadapi masalah dar.
mengutarakannya, salah satu pihak biasanya mcrasa perlu untuk membantu
pihak yang lain, yang lebih sering terjadi adalah orang tua berusaha untuk ikut
menangani masalah yang dihadapi anak. Sayangnya i'tikad ini sering kali
tidak mencapai hasil yang diinginkan. Anak tetap merasa bahwa masalahnya
tidak terselenaikan, atau vahkan lebih dari itu anak merasa bahwa orang tua
sebenarnya tidak mengerti apa yang dirasakannya, meremehkan perasaannya,
bahkan tidak jarang keluban anak disambut dengan sikap nicnyalahkan dari
pihak orang !ua. Bila ini terjadi berarti komunikasi antara kedua belah pihak
telah mcngalami hambatan. Dalam hal ini orang tua tchl! bersikap tidak
efektif dalam menanggapi masalah yang dialami anak.
Ketigl1 sikap demokrasi; Pembangunan bangsa seharusnya bersumber
dan cirnulai dari rumah atau di dalam kehidupan keluarga. Karena di rumah
pula tumbuh kepedulian, sikap dcmokrasi, kesadaran dan pengertian dasar
tentang totalitas lingkunga'1 secara timbal balik. Kita akan tcmukan semua itu
di rumah, bila di rumah dijadikan ajang dcrnokrasi dalam membahas segala
bentuk permasalahan yang ada dalam keluarga. Dengan kata lain sikap
demokrasi harns tercipta sejak dini dalam keluarga. Langkah awal
menerapkan pendidikan demokrasi pada anak adalah dengarkan apa yang
ingin mcreka kemukakarl. Kalau anak mulLi bercerita jangan mcmulai
keputusan. Biar mereka merasa arnan bercerita, bagi anak yang tidak mudah
tergantung dari kualitas komunikasi yang terbina dengan baik antara orang
tua dengan siswa.30
Keempat saling mendengarkan; Komunikasi sesunggnbnya tidak
hanya terbatas dalam b<::ntuk kata-kata. kッュオョゥォ。ウセ adalab eksprt'si dari
sebuah kesatuan yang sar.gat kompleks: bahasa tubuh, senyuman, peluk kasih,
ciuman sayang dan kata-I:ata. Mendengarkan membutuhkan totalitas perhatian
dan keinginan mendengarkan, hingga sang pendengar dapat meIrulhami
sepennbnya kompleksitas emosi dan pikiran yang sedang berbieara. Bagi
seorang anak, komunikasi bukan hanya bertujuan untllk membuat orang
dewasa atau orang lain mengetahui dan memenuhi kebutuhannyl,l. Dari
komunikasi itu lab, anak dapat menarik kesimpulan hagaimana orang dewasa
memandang dirinya dan dari kesan inilah seorang anak membangun rasa
percaya diri. ADak aIr.an merasa dihargai, mera<;a percaya diri dan
mengembangkan penilaiarl positif terhadap dirinya, kctika orang tua menaruh
perhatiGln tidak hanya pGlda ceritanya, tapi juga pada pendapat, keyakinan,
kesimpulan, ide-ide, perasaan bahkan ketika pendapat tersebut tidak sesuai
dengan pendapat orang tua. Sikap orang tua yang "mendengarkan" anak,
membuat anak berani mcmbuat perlJedaan dan menjadi berbeda. Hal itulah
yang menjadi salah sat!.' landasan keberanian dan keinginan anak, untuk
menjadi diri sendiri apa adanya.31
Kelima rasa tan&,"'Ung jawab; Kalau kita perhatikan, setiap keluarga,
termasuk keluarga yang hidupnya bahagia, sesekali pasti menghadapi
IrulSa1ah, baik dalam hal pekerjaan maupun dalam kellldupan sosial. Tetap:
cara mengbadapinya tid:lk sarna. Keluarga yang merasa dirinya bahagia,
memiliki prinsip yang s.una dalam memandang masalah, yang utarna bagi
mereka adalah kepentingan keluarga Apa pun yar,g terjadi Ji luar keluarga,
28
UST U'l
SYAHi 0 cU-\I\J'lt<:
keluarga yang bahagia ini seakan tercermin yang serupa, mereka tidak mudah
terpengaruh oleh tekanan-tekanan dari luar.32
Pada dasarnya pertumbuhan anak itu demikian cl'pat, sehingga mereka
dapat berubiill dari bulan ke bulan. Sering sukar sekali menetapkan pada
tingkat perkembangan mana mereka suatu ketika berada? Dan bagaimana pula
kita dapat ュ」ョオセエオエ apa yang kita harapkan dari mereka jika kita sendiri tidak
begitu mengenalnya?
4. Komunikasi Orang 'fua dan Anak Hubungallll!ya dcngan Prcstasi
Bclajar
Komunikasi orang tua dan anak merupakan hubungan antar pribadi
yang pacta dasarnya merupakan hubungan timbal balik, yang dipengaruhi oleh
sikap percaya, dan sikap terbuka. Komunikasi orang tua dan anak menjadi
salah satu faktor eksternal di dalanl mengembangkan potensi kreatif dan
prestasi belajar yang dimiliKi oleh seti"p anak.. Banyak anak yang mengalami
kegagalan dalam mengembangkan potensi kreatif dan prcsatsi belajarnya
bukan karena disebabkan oleh tingkat inteligensi yang rendall atau keadaan
fisik yang lemall melainkan karena tidak adanya komunikasi yang baik antara
orang tua dan anak, di r.'1alla kurangnya komunikasi, dorongan, perbatian,
kebebasan, saling rnengbargai, saling mendukung antara keduanya.JJ
Komunikasi orang tua dan anak ュセイオー。ォ。ョ faktor ekstcrnal yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa, di mana faktor eksternal sangat mempengaruhi
faktor internal siswa dalam menerima dan menyerap pelajaran, karena dari
berbagai faktor, fuktor internal lall yang sangat berperan tcrhadap prestasi
belajar siswa.
Di dalam sebuah keluarga, komunikasi mempullyai peranan yang
sangat penting, rasa kasih sayang serta ketentraman ylillg dirasakan bersmm.
oleh suami istri akan membuat anak tUl11buh dan berkembang dalam suasana
anak sangat berperan b:igi perkembangan kepribadian siswa. Selanjutnya
komunikasi yang baik antara orang tua dan anak yang didasari dengan sifat
hubungan, baik kebersamaan, keterbukaan, silmp demokrasi, saling
mendengarkan, dan rasa tanggung jawab merupakan faktor eksternal yang
sangat penting bagi keberhasilanセョ。ォ dalam mencapai prestasi belajar.
Prestasi . belajar merupakan hasil yang telah diperoleh oleh siswa
setelah melaksanakan kegiatan belajar tertentu, baL<. berupa pengetahuan,
sikap, ataupun keterampilan (ranah kognitif, afektif dan psikomotorik) ketika
mereka di sekolah. Prestasi belajar yang dicapai secrang siswa merupakan
interaksi antara berbagai fakter yang mempengaruhinya baik dalam diri
(internal) maupun dari luar diri individu (ekstemal), kcmunikasi orang too dan
anak merupakan salah f'atu faktor ekstemal yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa.
Prestasi belajar akan menjadi optimal kalau siswa didukung oleh orang
tua dalam aktivitas belajamya, sehingga kalau sudah terjalin komunikasi yang
baik antara orang tua dlin siswa maka dapat dikatakan proses pembelajaran
siswa di sekolah dapat nr-ncapai kesuksesan dan akan menca:pai prestasi yang
optimal. Jadi semakin baik komunikasi antara orang lua dan anak maka
semakin bail; pula prestasi siswa di sekolah.
Dari uraian di ata:> sudah jclas bahwa hubungan komunikasi orang tua
dan anak dengan prestasi belajar siswa memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Pengukul-an Komunikasi OrangTua dan Anak
Dalam pengukuran komunikasi orang tua dan siswa, dilakukan dengan
menggunakan skala sikar model likert. Adapun yang dimaksud dengan skala
sikap adalah suatu t;k.uran subjektif yang dibuat berskala. Pengetahuan tentang
sikap dan pandangan komunikasi orang tua dan siswa, dapat diungkap melalui
model skala Iikert. Tujur..n menggunakan mod.:! skala Iikert agar kesimpulan
30
yang dinkur dalam penelitian ini adalah kebersamRan, keterbukaan, sikap
demokrasi, saling mendengarka n, dan rasa tanggung jawab. Cara penilaiannya
ada dua altematifyaitu: 4, 3,2, 1 (untuk pernyataan yang positif) dan 1, 2, 3, 4
(untuk pernyataan yang negatif). Penjelasan lebih lengkap akan dijeJaskan
padaセ。「 IIl.
C. Keranglrn Be1llikir
Prestasi belajar ュセョオイオエ Bloom dalam Slavin (1994) adalah proses belajar
yang dialami oleh siswa yang menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan,
pemahaman penerapan, daya anal isis, sintesis dan evaluasi. Jadi prestasi belajar
adalah penilaian guru terl1adap anak Jidik untuk mengctahui seberapa jauh
penguasaan siswa terhadap materi pe!ajaran yang teiah dibel ikan.34
Prestasi belajar darat dipengaruhi oJeh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor ekstemal. Komunikasi orang tua dan sisw!l merupakan salah satu
faktor eksternal yanp, mem\lengaruhi prestasi belajar siswa.
Komunikasi orang tua dan 311ak adalah proses penyampaian suatu
pesan daJam bentuk Jamb<.ng bermakna sebagai paduan bcrpikir dan perasaan
berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya yang
dilakukan orang tua kepada anaknya secara langsung untuk mengubah sikap
dan tingkah laku mereka. Komunikasi yang diJakuklill orang tua dan anak
adaJah komunikasi antar pribadi yang diJakukan secara tatap muka.
Komunikasi lni bertujuan tmtuk mengubaJ1 sikap dan perilaku mereka.
Komunikasi orang I.ua dan anak yang baik menUlut Alex Sobur adalah
komunikasi yang diisi dt'ngan sikap penuh pengcrtian disertai binlbingar
dengan tujuanuntuk meningkatkan prestasi beJajar siswa. Karena siswa yang
berprestasi tidak terJepas dari peranan orang tua, hal ini secara tidak Jangsung
pasti didukung oJeh adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan allak
sikap demokrasi, saling mendengarkan dan rasa tanggung jawab antara orang
tua dan anak35
Kebersaamaan orang tua dengan anak sangatlah penting. Karena
selain kuantitas, kualitas kebersamaan orang tua dengan anak sangat
berpengaruh terhadap perkembangan mental dan moral anak dalam
meningkatkan prestasi belajar. Begitu juga dengan kelerbukaan antara orang
tua dan anak dikatakan etektif apabila antara orang tua dan anak dapat saling
mengutarakan bila ada masalah, dan saling mc:nbantu untuk
menyelesaikannya. Tidak terkecuali masalah belajar anak, sehingga anak
mempunyai n.otivasi untuk lebih meningkatkan prestasi belajarllya.
Sikap demokrasi bersumber dan dimulai dari rwnah, bila di rumah
dijadikan ajang demokrasi dalam membru'las segala bentuk permasalahan yang
ada dalam keluarga, maka secara tidak langslmg siswa pun dapat
mengungkapkan masalah belajarnya, sehingga akan berpengaruh pula
terhadap prestasi belajamya Komunikasi yang didasari dengan saling
mendengarlwn alltara orang tua dan anak sangatlah peating, karena bagi anak
hal itu bubn han)'a bertujuan untuk membuat orang tua mengetahui dan
memenuhi kebutuhannya, tetapi juga anak dapat menarik kesimpulaIl
bagaimana orang tua me;nandang dirinya, sehingga anak dapat membangun
rasa percaya dirinya. Seluin itu rasa tangggung jawab antara orang tua dan
anak perlu ditanamkan dclam keluarga. Dimana setiap anggota keluarga pasti
mt>mpunyai peranan dan tugasnya masing-masing, salah satu contohnya yaitu,
tugas seorang anak adalah belajar, sedangkan tugas oral1g iua adalah
meml:imbing mereka dalc-m belajar di rumah. Apahila masing-masing pihak
dapat melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab, maim semua itu
akaIl berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar anak.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teoritis yang telah dioraikan di atas, maka
32
antara
dengan signifikan
dan anak
Ada hubungan yang
komunikasi orang tua
prestasi belajar siswa.
: Ada hubungan yang signifikun antara sub-•
variabel dari variabel komunikasi orang tua
:Ian anak yaitu. sub-variabel kebersarnaan.
keterbukaan, silmp demokrasi, saling
mendengarkan dan rasa tanggung jawab
dengan prestasi belajar siswa. b. Hipotesis minor
I. Hipotesis altematif (Ha)
a. Hipotesis mayor
2.
Hipotesis nol (Ho)a. HipC'tesis mayor
b. Hipotesis minor
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara
komunikasi orang tua dan anak dengan
prestasi belajar siswa.
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalal1l metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai waktu dan
tempat peneIitiaiJ, variabei penelitian, populasi dan sampe! penelitian, teknik
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrument penelitian dan teknik
analisis data.
A. Waktll dan TempatPenelitiaJl
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2008, adapun tempat
pelaksanaannya, yaitu di SMP Negeri 3 Pamulang yang berlokasi di Jalan
Pamulang Perl11ai Barat, Tangerang Banten.
B. Varia bel Pellelitian
Kala "variabel" berasal dari bahasa inggris "variable" dengan aJ ti
"ubahan', "faktor tidak tetan", atau "gejala yang diubah-ubah" J
Menurut Amirul Hadi dan Haryono clalam bukunya "Metodologi
Penelitian Pendidikan" mengatakan, bahwa variabel adalah kondisi yang oleh
peneliti climanipulasi, dikuntrol atau diobservasikan dalam suatu penelitian.2
Dalam penelitian ini terclapat dua variabel; yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable). Variabel bebas adalah variabel
yang dapat l11el11berikan pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebfls
atnu sebagai variabel "X' adalah: komunikasi orang tUtl dan anak.
2. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi oleh variaoel bebas. Variabel terikat atau sebagai variabel "Y"
adaIah: prestasi belajar.
Untuk melihat peranan yariabel bebas dalam meramalkan variabel
terikat ,erta antara masing-masing sub-variabel dari variabel bebas dengan
variabel terikat, akan dilihat dari uji korelasi. Artinya pembuktian ィゥーッエ・セ[ウ
mengacu pada tingkat koe fisien korelasi antara "X" (komunikasi orang tua dan
anak) dengan "Y" (prestasi belajar).
Apabila :dapat dicuktikan adanya hubungan positif yang signifikan
antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka dapat dikatakan bahwa
komunikasi orang tua dan anak "tau sub-variabel komunikasi orang tua dan
anak mempunyai peranan yang bermakna dalam menentukan prestasi belajar
siswa SMP Negeri 3 Pamwlang.
C. Populasi dan SampelPeilelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda, hewan, tumbuh-twmbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang
menilai karakteristik エ・イエ・ャセエオ dalam sebuah penelitian.3
Adapun populasi dalam penelitian ini aclalah seluruh siswa kelas Vlll
SMP Negeri 3 Pamulang, talum ajaran 2007-2008 yang beljumlah 185 orang.'
2. Sampcl
Sam]Jcl adalah bagian terkecil dari sセj。エオ populasi yang memiliki sifat
dan karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi.4 Dalam
penelitian diperlukan suatu teknik pengambilan sampel yang sangat baik.
sehingga data yang diperoleh merupakan representative data dari populasi
yang ada.
Teknik pengambihm sampel dalam penelitian ini adalah menggunak: 'n
random sampling. Random sampling adalah salah satu teknik pemilihan
3 Herman Warsito, Pengonlar Metadalogi Penet;I;On. (Jakm1a: PT Gramedia Pustaka.
sampel di mana semua individu anggota populasi mempunyai kemungkinan
kesempalan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, dengan perhitungan
27 % x 185 = 49, 95 (digenapkan). Hal ini berdasarkan pendapat Suharsimi
Arikunlo sebagai berikut: "apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua· sehingga penelitiamlya merupakan penelitian ーッーオャ。セ i.
Selanjutnya jika jumlah snbjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau
20-25% ata,1 lebih5
D. Telmik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
unluk l11emperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang
digunabm dalam penelitian ini adalah:
a. Laporan Prcstasi Belajar Si,wa
Prestasi belajar sislVa dalam penelitian ini dipercleh dad nilai rata-rata
hasil ulangan mid semester II keJas VIII tahun peJajaran 2007-2008 dari dua
belas bidang studi, yang terdiri dari; Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Iv.atematika, Pengetahuan Alam, Pengetahuan Sosial, Keseni8n,
Penjas-Kes. Teknik Informasi dan Komunikasi, English Conversation, dan
Fashion.
Alasan menggunakan nilai rata-rata dari dua belos bidang studi di at is
adalah bidang studi tersebut sudah ditetapkan oleh Kurikulum Nasional オョエャセォ