• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi BMT Al-Kautsar Dakta Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Dan Menengah Di Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi BMT Al-Kautsar Dakta Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Dan Menengah Di Bekasi"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIP SI

Diajukan Kepada F!!kultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos. I)

Herva ctaviana

nセZャPTPUSPPRPUP@

イセperpijstakmセセtama@

I.

t

U!N SY,l\HID JAKARTA '

·-'-M

<

JURUSAN MANAJEMEN DAKW AH

FAKULTAS DAKW AH DAN KOMlTNIV..ASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDA YATULLAH

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I.)

Oleh:

HERV A OCTA VIANA niセiZ@ 104053002050

Di bawah bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAK"VAH DAN KOMUNIKASI

(3)

sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (SI) pada Jurusan Manajemen Dakwah.

Sidang Munaqasah

Ke tu a

Anggota

Penguji I

Drs. H anudin Ibnu Hibban, MA.

WP: 150 270 815

Pembimbing

Drs. H. Tarmi. MM 1..TTTI. 1 Cf\ f\£:/'l CC.f\

Jakarta, 27 Agustus 2008

Sekretaris

Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP 150 287 029

Penguji II

セᄋᄋLセ@

(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian

hari

terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan

dari

karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta,

Agustus 2008

ァヲ・イカセ@

(5)

Strategi BMT al-Kautsar Dakta Dalam Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di Bekasi.

Kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha kecil dan menengah adalah modal yang terbatas. Dikarenakan kurang memiliki akses ke perbankan serta tidak adanya kolateral menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan tambahan dana. Untuk· mengatasi hal tersebut dibutuhkan kehadiran sebuah

lembaga yang dapat memberikan solusi bagi mereka. Hal ini terwujud dengan

hadirnya baitul maal wat tamwil yang merupakan salah satu alternative bagi

pengembangan usaha kecil dan menengah. .

Mengamati perkembangan usaha di wilayah Bekasi yang cukup pesat, maka hadirlah BMT al-Kautsar yang bekerjasama dengan Radio Dakta.107.00 FM untuk membantu kendala yang dihadapi para pengusaha kecil dan menengah di wilayah tersebul Untuk itu dibutuhkan juga strategi agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai strategi pengembangan usaha kecil

dan menengah pada lembaga keuangan mikro syariah BMT al-Kautsar, maka

penelitian ini dilaksanakan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang

menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan teknik: pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Dari basil penelitian, BMT al-Kautsar untuk menguatkan struktur modal bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait dalam mengembangkan UKM di wilayah Bekasi. Formulasi strategi yang dilakukan oleh BMT al-Kautsar sesnai · dengan teori formulasi strategi yang ada. Hal ini dapat dilihat

dari

strategi yang ditetapkan oleh BMT al-Kautsar yang meliputi strategi induk, strategi generik, strategi umum dan strategi fungsional. BMT al-Kautsar juga telah menggunakan analisis SWOT dalam menjalankan organisasinya. Dimana kekuatan yang ada

terdiri

dari

dukungan masyarakat, majelis ta'lim serta sarana penunjang
(6)

Alhamdulillah, tiada kata indah yang terucap dari lisan maupun yang

terbesit di dalam hati ini selain rasa syukur yang mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah

dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Strategi BMT al-Kautsar Dakta Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Dan

Menengah di Bekasi. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam pada Program Studi Manajemen

Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Banyak hambatan dan kesulitan yang penulis temui, namun berkat

bimbingan bapak Drs. H. Tarmi, MM selaku dosen pembimbing, telah banyak

memberikan pengarahan dan petunjuk demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh

karena itu secara khusus penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada beliau atas segala bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkanjazakumullahu khairan katsiro

kepada semua pihak yang telah bersedia membaritu proses penyusunan penelitian

ini hingga tuntas pada waktunya, khusunya kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Murodi, MA,

Pudek I dan Pudek I1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas kepada penulis

(7)

3. Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, bapak Drs. Cecep

Castrawijaya, MA atas keramahan dan kesediaan waktu beliau dalam

pelayanan administrasi selama menyusun tugas skripsi ini.

4. Pembimbing Akademik, bapak Noor Bekti Negoro SE, STP, M.Si,

yang setiap semester selalu

dimintai

pengarahan dan bimbingan sampai

pada pengajuan skripsi ini.

5. Segenap para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah

berjasa dalam penulisan skripsi ini dan para karyawan Bagian Tata

Usaha, karyawan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu proses kelancaran administrasi dalam pembuatan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta, ayahanda aim. Nurul Huda, BA maafkan

ananda yang belum sempat membuatmu meneteskan air mata bahagia.

Namun kini telah ananda penuhi satu permohonanmu. Ibunda Lenty

Herliyanti yang senantiasa sabar dan ikhlas dalam memberikan

dukungan kepada i:nanda, membuat ananda terbangun meski dalam

keadaan sakit untuk menyelesaikan skripsi ini, curahan kasih sayangmu

menjadi motivasi terbesar ananda. Tiadalah yang dapat ananda balas

(8)

ku yang selalu ada disetiap Mpa sedih dan senang.

8. Bapak Abdullah, MS selaku pimpinan BMT al-Kautsar atas kesediaan

waktu dan arahannya serta memberikan kemudahan dalam

mendapatkan data-data yang penulis butuhkan.

9. Mas Adi dan mas Dian selaku karyawan BMT al-Kautsar yang telah

membantu penulis dalam mengambil data-data yang penulis butuhkan.

10. Teman setia penulis, Urni Azizah yang telah membantu penulis untuk

lebih memahami arti hidup, terima kasih juga untuk pinjaman bukunya

ya,

Mi .

Ka Nova!, atas pengertian, kesabaran dan pengorbanannya

mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

11. Teman-teman seperjuangan Umrni Madur, Deby, Fahrni KM, Ipin, Arif,

Aji, Rudi, Bimbim, Jaka, Aphoy, H. Fahrni, Slamet, Herl, Yudi, Aal,

Wulan, Yayah,

Kiki

dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Akhirnya, penulis menyadari ba.li.wa skripsi

ini

merniliki keterbatasan dan

kekurangan. Namun demikian semoga tulisan

ini

dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya.

(9)

KATA PENGANTAR

DAFT AR ISi 1v

BAB I PENDAHULUAN . . . ... I

BAB II

BAB III

A. Latar Belakang Masalah ... I

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah . . . .. 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian . . . 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 11

LANDASAN TEO RI ... 13

A. Strategi ... 13

1. Definisi Strategi ... 13

2. Tahap-Tahap Strategi ... 15

B. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ... 22

I. Definisi Strategi . . . 22

2. Sejarah Perkembangan BMT . . . 24

3. Tujuan dan Sasaran BMT ... 26

C. Usaha Kecil dan Menengah . . . .... 27

I. Usaha Kecil . . . .. . . ... 27

2. Usaha Menengah ... 29

GAMRARAN UMUM BMT AL-KAUTSAR DAKTA DAN \VILA Y AH BEKASI ... , . . . 31

I ' A. Sejarah Singkat bmt AL-Kautsar Dakta ... 31

(10)

F. Gambaran Um um Wilayah Bekasi ... 43

BAB IV ANALISIS STRA TEGI BMT AL-KAUTSAR DAKTA DALAM MENGEMBANGKAN UKM DI BEKASI ... 46

A. F ormulasi Strategi . . . .. . . .. . . .. . . 46

I. Strategi di Tingkat Korporasi... . . . .. . . .. . . .. 46

a. Strategi Induk . . . .. . . .. . . .. . . .. 46

b. Strategi Generik . .. . . .. . . 51

c. Strategi Umum ... 53

2. Strategi Fungsional ... 53

3. Tahapan Formulasi Strategi ... 56

B. lmplementasi Strategi ... 58

I. Struktur Organisasi ... 59

2. Kepemimpinan . . . 61

3. Budaya Organisasi ... 61

4. Prosedur, Progran dan Anggaran ... 62

C. Pengendalian Strategi .. .. .. . . .. .. .. .. . .. .. .. . . .. .. . . . .. .. .. . . .. .. .. . . 63

I. Evaluasi ... 63

2. Pengawasan . . . 64

D. Analisis SWOT BMT al-Kautsar Dakta Dalam Mengembangkan UKM di Bekasi . . . 64

I. Strenght (kekuatan) ... 65

2. Weakness (Kelemahan) ... 66

3. Opportunity (Peluang) ... 67

(11)

Dakta ... 68

2. Data Pembiayaan ... 78

BABY PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan . . . 80

B. Saran ... 82

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia maupun dunia sejak tahun 1997

mengakibatkan bencana bagi sistem perekonomian. Menilai tentang kondisi

ekonomi di Indonesia saat ini situasinya tentu sangat memprihatinkan. Namun,

jika dilihat dari langkah yang telah ditempuh pemerintah, maka sebenarnya

Indonesia telah berusaha, walau pada kenyataannya negara lain terns berbenah

sehingga langkah Indonesia tetap tertinggal.

Akar dari krisis tersebut adalah karena adanya perilaku eksploitatif akibat

penerapan bunga, sehingga setiap tahun negara kita harus menghabiskan sebagian

besar anggaran negara untuk membayar bunga. Hal tersebut merupakan salah satu

penyebab semakin meningkatnya angka kemiskinan.

Mayoritas penduduk Indonesia adalah ummat Islam dan sebagian

diantaranya adalah golongan ekonomi lemah. Begitujuga dengan pengusaha kecil

dan menengah yang sebagaian adalah ummat Islam. Oleh karena itu perlu upaya

untuk mengangkat derajat kehidupan ummat Islam di Indonesia yang notabennya

(13)

Dalam hal ini, Islam sebagai agama rahmattan Iii 'a/amin memiliki

strategi dalam pengentasan kemiskinan sekaligus penciptaan lapangan kerja,

yaitu: Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas bagi

masyarakat melalui dua altematif, diantaranya dengan pelarangan riba yang secara

efektif akan mengendalikan inflasi, sehingga daya beli masyarakat terjaga dan

stabilitas perekonomian akan tercipta, Islam juga mendorong kegiatan sector riil

termasuk kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan

mengarahkan modal pada kegiatan ekonomi produktif melalui kerja sama

ekonomi dan bisnis seperti: mudharabah.

Hal ini sejalan dengan perintah Allah SWT agar hamba-Nya melakukan

aktivitas yang produktif bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia, sebagaimana

firman Allah SWT dalam Q.S al-Jumu'ah ayat 10:

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung ".

(14)

ini dikarenakan pelaku usaha kecil dan menengah kurang mempunyai akses ke

perbankan atau sumber modal. Sekalipun mereka paham akan keberadaan bank

sebagai penyedia dana atau pinjaman, akan tetapi mereka akan terkendala oleh

kondisi internal yaitu tidak adanya kolateral ataujaminan.

Untuk mengatasi ha! tersebut dibutuhkan kehadiran sebuah lembaga yang

dapat menaungi para pelaku usaha kecil dan menengah sehingga mereka dapat

hidup mandiri dengan usahanya. Hal ini telah terwujud dengan hadirnya baitul

maal wal tamwil (BMT). Isti/ah baitul maa/ wat tamwil merupakan

pengggabungan dari dua istilah yaitu baitul maal dan baituttamwil.

Baitul maal mempunyai kegiatan pengolahan dana yang bersifat nirlaba

(sosial). Sumber dana diperoleh dari zakat, infaq dan shadaqah atau sumber lain

yang halal, kemudian dana tersebut disalurkan kepada mustahik yang berhak atau

untuk tujuan kebaikan.2 Sedangkan baituttamwil merupakan lembaga keuangan

yang bersifat profit motive, baituttamwil memperoleh dana dari simpanan pihak

ketiga dan penyalurannya di dalam bentuk pembiayaan atau investasi yang

dijalankan sesuai dengan syariat Islam.3

Dari pengertian istilah baitul maal dan baituttamwil, maka baitul maal wat

tamwil (BMT) merupakan salah satu altematif bagi pengembangan untuk

usaha-usaha produktif, yaitu salah satunya pemberian modal pada pelaku usaha-usaha kecil dan

menengah. Sebagaimana bisnis-bisnis syariah lainnya, BMT berdiri dan

2

(15)

menjalankan operasionalnya dengan melaksanakan prinsip keadilan yaitu bagi

hasil dan menjauhkan sistem riba.

Kehadiran BMT sebagai salah satu bentuk lembaga keuangan syariah,

hingga kini mengalami perkembangan yang relatif cepat. Hal ini terbukti dengan

bertambahnya jumlah BMT dari tahun ke tahun. Menurut laporan PINBUK

sampai Juni tahun 2006 BMT di Indonesia telah mencapai 3.200 unit yang

tersebar di seluruh Nusantara, dengan jumlah asset total secara keseluruhan per

Juni 2006 mencapai 2 triliun, dengan memiliki 1,5 juta anggota pengusaha kecil

dan menengah. 4

Akan tetapi keberadaan suatu lembaga tidak akan mampu bertahan lama

jika tidak memiliki strategi. Begitu juga dengan keberadaan BMT dalam usahanya

mengembangkan usaha kecil dan menengah. Strategi diperlukan dalam suatu

lembaga dengan maksud agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan yang telah ditentukan dan hambatan-hambatan yang ada dapat

diminimalisir. Dari formulasi tersebut diharapkan pengembangan terhadap usaha

kecil dan menengah dapat direalisasikan.

BMT al- Kautsar Dakta sebagai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi

tentunya tidak terlepas dari masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan

roda organisasinya yang dipengaruhi oleh perkembangan, pertumbuhan dan pola

hidup masyarakat. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut tentunya pengelola

(16)

membuat strategi yang tepat sehingga BMT al-Kautsar Dakta dapat bertahan di

tengah maraknya lembaga keuangan yang mengandung unsur riba.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk mengetahui lebih jauh mengenai

strategi pengembangan usaha kecil dan menengah pada lembaga keuangan mikro

syariah BMT al-Kautsar , penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang

akan dituangkan ke dalam skripsi dengan judul "Strategi BMT al-Kautsar

Dakta Dalam Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di Bekasi".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Ketika mengkaji BMT, ban yak masalah yang dapat kita bahas antara lain

tentang aspek manajerial, produk, aspek operasional, landasan hukum, strategi dan

lain-lain. Oleh karena luasnya lingkup kajian BMT, maka penulis membatasi

pembahasan ini pada strategi BMT al- Kautsar Dakta dalam mengembangkan

usaha kecil dan menengah di wilayah Bekasi .

2. Perumusan Masalah

Sementara itu dalam penelitian ini penulis melakukan perumusan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi BMT al- Kautsar Dakta dalam mengembangkan

(17)

b. Apa yang menjadi kekuatan, kelemahan , peluang dan ancaman

(SWOT) strategi BMT al- Kautsar Dakta dalam mengembangkan

usaha kecil dan menengah di Bekasi ?

c. Apa manfaat BMT al- Kautsar Dakta bagi pengusaha kecil dan

menengah di Bekasi ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang diungkapkan di

atas, maka ada beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui strategi BMT al- Kautsar Dakta dalam

mengembangkan usaha kecil dan menengah di Bekasi.

2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman staretgi

BMT al- Kautsar Dakta dalam mengembangkan usaha kecil dan

menengah di Bekasi.

3. Untuk mengetahui manfaat BMT al- Kautsar Dakta bagi pengusaha

kecil dan menengah di Bekasi.

Adapun manfaat dari penelitian ini secara akademis adalah dapat

memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu manajemen, khususnya

(18)

Sedangkan secara praktis yaitu dapat memahami strategi BMT al- Kautsar

Dakta dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah di Bekasi serta

implementasi terhadap strategi yang telah dirumuskan oleh BMT al-Kautsar.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan dilihat dari segi

karakteristik, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah BMT al-Kautsar Dakta. Sedangkan yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalab manajemen lembaga yang mencakup

strategi BMT al-Kautsar dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah di

Bekasi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mengumpulkan dan

mengelola data selama mengadakan penyusunan penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung yang dilakukan

(19)

terjun langsung ke BMT al-Kautsar Dakta untuk memperoleh data-data

yang valid.

b. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung antara pewawancara

(interviewer) dengan terwawancara (interviwee)6. Dalam ha! ini

dengan pimpinan pengelola BMT al- Kautsar.

c. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan

data-data yang tidak langsung dapat berupa laporan yang diperoleh dari

BMT al-Kautsar Dakta dan laporan lainnya yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret 2008 sampai dengan Juli

2008. Selanjutnya, penelitian ini dilaksanakan di kantor cabang BMT al-Kautsar,

tepatnya di Radio Dakta 107.00 FM, JI. KH. Agus Salim 77 Bekasi Timur.

Adapun alasan dipilihnya kantor cabang adalah mengingat lokasi tersebut

merupakan lokasi terdekat dari lokasi tempat tinggal penulis. Dari lokasi ini

(20)

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses menyusun data agar data tersebut dapat

ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkan ke dalam kategori tafsiran atau

interpretasi artinya memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan kategori

dan mencari hubungan antara berbagai konsep.7

Untuk menganalisa strategi BMT al-Kautsar dalam mengembangkan usaha

kecil dan menengah di Bekasi, maka digunakan metode kualitatif deskriptif yaitu

menganalisis data berdasarkan infonnasi-informasi yang diperoleh dari hasil

wawancara dan studi dokumentasi.

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada

penulisan skripsi, tesis dan disertasi yang disusun oleh Tim Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan oleh UIN Press tahun 2007,

cetakan ke tiga.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi karya ilmiah, maka langkah awal

yang penuis tempuh adalah mcngkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi

sesudahnya yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti.

Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti

(21)

Adapun setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama. Namun ada beberapa objek penelitian yang hampir sama, diantaranya:

I. Skripsi berjudul "Peranan Baitul Maal Wattamwil al-Fath Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Penyaluran Dana Murabahah di Kedaung-Ciputat" yang ditulis oleh Dede Masfufah, Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah, NIM 102054025777. Pada skripsi ini membahas hasil atau dampak yang telah dilakukan BMT al-Fath serta peranannya dalam pengembangan ekonomi masyarakat melalui penyaluran dana murabahah.

2. Skripsi berjudul "Pengaruh Efektivitas Pengawasan BMT al-Munawwarah Pamulang Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Anggota" yang ditulis oleh Ani Rohyani, Mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah, NIM 102053025683. Pada skripsi ini membahas peranan efektivitas pengawasan yang dilakukan BMT al-Munawwarah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota serta faktor pendukung dan penghambatnya.

3. Skripsi berjudul "Peranan BMT al-Syifa Dalam Mengentaskan kemiskinan di Kelurahan Cianjur Melalui Penyaluran Dana Mudharabah" yang ditulis oleh Ita Rosita, Mahasiswi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

セM

(22)

BMT al-Syifa dari aspek perencanan, proses, hasil dan dampaknya dalam

mengentaskan kemiskinan.

Berbeda dengan karya-karya ilmiah diatas, bahwa penelitian yang akan

penulis lakukan dengan judul "Strategi BM!' al-Kautsar Dakta Dalam

Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di Bekasi" adalah bertujuan untuk

mengetahui strategi yang dilakukan BMT al-Kautsar dalam mengembangan UKM

di Bekasi yang meliputi formulasi strategi, implementasi strategi, serta

pengendalian strategi pada BMT al-Kautsar. Dalam skripsi ini dibahas pula

tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki BMT

al-Kautsar serta manfaat BMT al-al-Kautsar bagi pengusaha kecil dan menengah di

Bekasi. Penelitian ini sekaligus memaparan antara teori dengan realitas yang ada.

Demikian perbedaan pokok bahasan serta materi antara penulis dengan

skripsi-skripsi tersebut diatas.

F. Sistematika Penulisan

Penulis membagi skripsi ini menjadi lima bab dan setiap bab terdiri atas

beberapa sub bab. Susunan bab tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut:

BABJ Merupakan pendahuluan yang memuat tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

(23)

BAB II

BAB ill

BAB IV

BABV

Merupakan landasan teori yang berisikan tentang strategi meliputi definisi strategi dan tahap-tahap strategi. Hal lain yang dibahas yaitu tentang BMT yang meliputi definisi BMT, sejarah perkembangan BMT, ciri-ciri BMT, tujuan dan sasaran BMT serta membahas tentang usaha kecil dan menengah.

Memuat tentang gambaran umum BMT al-Kautsar yang terdiri dari sejarah singkat lembaga, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, personalia dan mekanisme kerja serta produk-produk BMT al-Kautsar.

Membahas analisis strategi BMT al- Kautsar dalam mengembangkan UKM di Bekasi yang terdiri dari formulasi strategi yang meliputi strategi di tingkat korporasi yaitu strategi induk, strategi generik, strategi umum, strategi fungsional dan tahapan formulasi strategi. Dibahas pula tentang implementasi strategi yang terdiri dari struktur organisasi, kepemimpinan, budaya organisasi, prosedur, program dan anggaran, pengendalian strategi, analisis SWOT BMT al-Kautsar dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah di Bekasi serta manfaat BMT al-Kautsar bagi pengusaha kecil dan menengah di Bekasi.

(24)

A. Strategi

1. Definisi Strategi

Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang

berarti jenderaL Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu

sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun, pada akhimya strategi

berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi,

social, budaya dan agama. 1

Dalam kamus istilah manaJemen, strategi adalah rencana mengena1

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu

dan ukuran.2

Definisi yang diberikan oleh para ahli berbeda-beda, berikut ini pengertian

strategi dari beberapa ahli:

a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalab cara yang terbaik

menggunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan

perubahan lingkungan. 3

1

Rafiudin & Manan Abd. Djaliel. Prinsip & Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia), him. 76.

2

Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta Aksara,

1983), Cet. Ke 2, him. 245

(25)

a. dasar goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara bertindak alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk

. . I

mencapai tuJuan.

b. Menurut Onong Uchjana, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.2

c. Menurut Stainer dan Miner, strategi adalah penempatan m1s1 perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam mengingat kekuatan ekstemal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utaina organisasi akan tercapai. 3

Dari beberapa definisi strategi di atas, penulis menyimpulkan strategi adalah rencana yang dilakukan oleh suatu organisasi dimana strategi dapat dilakukan secara terencana atau yang telah disusun secara sistematis dan strategi yang timbul secara spontan. Strategi dibutuhkan agar sesuatu yang telah terencana dengan sempuma dapat mencapai hasil yang diinginkan. Oleh sebab itu dibutuhkan pengawasan terhadap hal-hal yang sifatnya dapat berubah. Dalain ha! tersebut strategi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi adalah strategi yang muncul secara spontan. Dimana hal-hal yang belum direncanakan harus dilakukan.

1

Supriyono, Ma11ajeme11 Strategik dan Kebijaksa11aa11 Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 1985), him 8

(26)

Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program

dan kegiatan yang nyata dengan mengantisipasi perkembangannya. Kurangnya

aplikasi atau penerapan sebuah strategi yang baik dapat menyebabkan strategi

yang telah direncanakan gaga!. Akan tetapi penerapan strategi yang tersusun

sempuma bukan saja akan meraih kesuksesan, melainkan dapat mengokohkan

strategi yang pada awalnya diragukan. Hasil baik yang di dapat bukan

semata-mata karena strategi yang dimiliki, namun ha! tersebut dikarenakan kemampuan

dalam menerapkan strategi yang efektif.

2. Tahap-Tahap Strategi

a. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan proses awal dalam manaJemen.

Tahapan ini berintikan pada analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan

ekstemal. Aktivitas analisis ini kerap digabung dalam suatu kesatuanaktivitas

yang lebih dikenal sebagai Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and

Treath). Hasil analisis SWOT akan menunjukkan kualitas kuantifikasi posisi

organisasi yang kemudian memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi

(27)

Berikut di jelaskan tentang analisis SWOT8:

I) Strength (kekuatan) adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh

lembaga. Dengan adanya kekuatan ini suatu lembaga dapat

memahami dan mengetahui cara tepat dalam menyusun rencana

global

2) Weaknes (kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan

yang dimiliki sebuah lembaga. Dengan mengetahui kelemahan,

lembaga yang diharapkan dapat mengantisipasi agar kelemahan

itu tidak menjadi penghalang dalam mencapai rencana global.

3) Opprtunity (peluang) adalah situasi yang menguntungkan

lembaga. Dengan mengetahui peluang lembaga diharapkan

dapat memanfaatkannya menjadi potensi yang dapat

mengantarkan tujuan utama.

4) Threath (ancaman) adalah suatu keadaan yang tidak

menguntungkan lembaga. Ancaman ini perlu diketahui oleh

lembaga dengan baik. Dengan mengetahui ancaman lembaga

diharapkan dapat mengambil langkah-langkah awal agar

ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan.

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan ekstemal

(28)

mendapat perhatian senus dan pada saat yang sama lembaga menentukan

beberapa kendala dan ancaman yang perlu diantisispasi.9

Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dengan anlisis

lingkungan eksternal maupun internal, maka suatu lembaga akan mengetahui

aspek mana yang berpengaruh terhadap kemampuan lembaganya. Sehingga

lembaga tersebut dapat mengidentifikasi peluang-peluang yang ada dengan begitu

kelemahan yang dimiliki dapat menjadi kekuatan yang dapat mengokohkan

lembaga.

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi dalam hal ini adalah pengembangan tujuan,

mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan, kelamahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative

dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.10 Dalam perumusan strategi

juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau

melakukan suatu keputusan dalam suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Menurut David Aaker, sebagaimana dikutip oleh Kusnadi terdapat

beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau memilih suatu

strategi, yaitu:

I) Strategi harus tanggap terhadap lingkungan ekstem,

9

(29)

2) Strategi melibatkan keungulan kompetitif,

3) Strategi harus sejalan dengan strategi yang lainnya yang terdapat di

dalam organisasi,

4) Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan

organisasi strategi harus sesuai dengan misi organisasi dan tujuan

jangka panjang,

5) Strategi secara keorganisasian dipandang layak dan wajar.

Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa perumusan strategi

memiliki peran besar dalam suatu lembaga. Dengan memiliki tujuan, maka

lembaga dapat merefleksikan target yang akan dicapai. Strategi yang dirumuskan

hendaknya harus melihat kearah depan terhadap suatu lembaga agar suatu

lembaga dapat mencapai tujuannya.

c. Implementasi Strategi

Setelah strategi ditentukan, maka strategi harus dipadukan kedalam

kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi yang paling canggih dan kreatif sekalipun

tidak dapat menguntungkan organisasi kecuali bila dilaksanakan. implementasi

strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang

ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan

(30)

1) Penetapan Struktur Organisasi

Alfred Chandler mengutarakan suatu pnns1p, yaitu: "Struktur

Follows Strategy" yang berarti struktur organisasi hams dibentuk

untuk mendukung agar penerapan strategi yang telah dibuat dapat

lebih efektif. Jika suatu saat strategi di ubah, maka perusahaan

wajib untuk mengubah atau menyesuaikan struktur organisasinya.12

Struktur organisasi menunjukkan kerangka organisasi dan susunan

perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,

bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda-beda dalam suatu orgamsas1. Struktur 1m

mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,

sentralisasi atau desentralisasi dalam pengambilan keputusan serta

ukuran satuan kerja.13

2) Mekanisme Kepemimpinan

Dalam konteks manajemen strategi, kepemimpinan strategi adalah

kemampuan dalam mengantisipasi setiap permasalahan yang

terjadi, memiliki visi, mampu mempertahankan fleksibilitas

organisasi dan dapat memberikan atau mendelegasikan kuasa

12

Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengatar Proses Berfikir Strategi, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), Cet. Ke-I, him 113

(31)

kepada orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang

perlu.14

3) B udaya Organisasi

Setiap organisasi memiliki budaya yang terbentuk. Keberadaan

sebuah budaya dalam organisasi sangat memberikan peran yang

penting bagi kelangsungan hidup organisasi dan dalam pelaksanaan

strategi organisasi. Budaya dapat menjadi pengikat sekaligus

motivator rasa kebersamaan para anggota organisasi melalui

pemahaman yang sama tentang tata cara dan batasan perilaku dalam

organisasi.15

Dari uraian di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa implementasi

strategi dibutuhkan untuk mempraktekkan strategi. Langkah implementasi strategi

sebagian tergantung pada tujuan dari strategi lembaga. Selain itu implementasi

juga tergantung pada struktur organisasi. Keberhasilan implementasi dapat

dihambat oleh kendala-kendala intern lembaga seperti struktur lembaga yang kaku

ataupun budaya organisasi yang tidak sesuai. Hal ini dikarenakan budaya

(32)

d. Pengendalian Strategi

Pengendalian strategi terdiri atas penentuan cakupan be saran keberhasi Ian

(kualitatif dan kuantitatif) dalam pencapaian strategi organisasi.16 Selama

implementasi berlangsung, kemajuan secara berkala atau pada tahap-tahap penting

untuk menilai apakah organisasi bergerak kea rah sasarannya harus diperiksa,

apakah strategi itu diimplementasikan seperti yang direncanakan dan apakah

strategi tersebut mencapai hasil yang diharapkan.

Secara umwn pengendalian strategi terdiri dari tiga langkah,17 yaitu:

1) Pengukuran kinerja (measure the peiformance), yaitu

perbandingan antara standar dengan pelaksanaan.

2) Perbandingan prestasi dengan standar (Compare The

Peiformance Match The Standard), yaitu langkah untuk

membandingkan hasil-hasil yang telah diukur dengan target

atau standar yang telah di tetapkan sebelwnnya.

3) Mengambil tindakan korektif (The Corrective Action), yaitu

tindakan manajerial yang diambil para manajer ketika

prestasi rendah di bawah standar atau target yang telah

ditetapkan.

16

(33)

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian

strategi dibutuhkan untuk mengukur hasil kerja terhadap strategi yang telah

dirumuskan. Dengan mengukur hasil kerja yang telah dicapai, maka suatu

lembaga akan mengetahui posisi lembaganya. Sehingga kesalahan yang mungkin

terjadi dapat diminimalisir.

B. BMT (Baitul Maal Wa' Tamwil) 1. Definisi BMT

Istilah BMT adalah penggabungan dari dua kata, yaitu baitulmaal dan

baitutamwil. Secara etimologis baitul maal berasal dari kata bait dan al-maal.

Bait artinya bangunan atau rumah, sedangkan a!-maal berarti harta benda atau

kekayaan. Jadi secara harfiah baitul maal berarti rumah harta benda atau

kekayaan. Namun demikian, kata baitul maal diartikan sebagai

pembendaharaan.18 Dengan kata lain baitul maal adalah lembaga keuangan yang

bertugas untuk menerima, menyimpan dan mendistribusikan uang Negara sesuai

dengan aturan syariat.19

Adapun yang dimaksud dengan baitul maal dalam istilah fiqih Islam

adalah suatu badan atau lembaga yang bertugas mengurusi kekayaan Negara

terutama keuangan, baik yang berkenaan dengan soal pemasukan dan pengelolaan

maupun yang berhubungan dengan masalah pengeluaran dan lain-lain. 20

18

Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), him. 161

19

(34)

Sedangkan Baitut Tamwil secara etimologis berasal dari kata bail dan

tamwil. yang artinya bait adalah rumah dan tamwil adalah pembiayaan. Jadi baitut

tamwil adalah rumah pembiayaan. Baitut tamwil secara tem1inologis dapat

diartikan sebagai lembaga (instansi) keuangan yang usaha pokoknya menghimpun

dana masyarakat dan bersifatprofit motive.21

Kegiatan baituttamwil pada dasamya mengutamakan pengembanngan

kegiatan-kegiatan investasi dan produktif dengan sasaran/usaha ekonomi yang

dalam pelaksanaannya saling mendukung untuk pembangunan usaha-usaha

kesejahteraan masyarakat. 22

Menurut Irfan M. Ra'ana mendefinisikan BMT sebagai pusat

pembendaharaan ummat, dimana umat yang pendapatannya dikumpulkan dari

berbagai sumber, seperti: zakat, jizyah, bea cukai dan yang lainnya di dalam

pembendaharaan ummat yang kemudian digunakan untuk pembiayaan bagi yang

membutuhkan.23

Dari berbagai pengertian diatas maka istilah baitul ma al dan baituttamw

ii,

dapat disimpulkan bahwa BMT adalah lembaga keuangan yang sifatnya sosial

sebagai penggerak dalam upaya pengembangan usaha produktif yang bertujuan

memberdayakan ekonomi masyarakat kecil dan menengah.

21

Hertanto Widodo, et.all, Panduan praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999), him

81

22

Baihaqi Abd. Madjid dan Saifuddin A. Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan

Sistem Syariah: Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di !11do11esia, (Jakarta: PINBUK, 2000),

(35)

3. Tujuan dan Sasaran BMT

Tujuan didirikannya BMT yaitu untuk meningkatkan kwalitas usaha ekonomi kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 29 Dilihat dari kegiatan yang dilakukan BMT, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari BMT adalah memberikan bantuan kepada pengusaha kecil dengan memberikan pembiayaan berupa modal usaha serta memberikan bimbingan dalam mengembangkan usaha para nasabah untuk mencapai kesejahteraan ummat khususnya ummat Islam.

Dari pengertian tujuan BMT diatas, dapat dipahami bahwa BMT berorientasi pada upaya penigkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Namun, tidak dibenarkan jika para pengusaha kecil tersebut hanya menggantungkan nasibnya kepada BMT. Oleh karena itu, pengusaha kecil perlu diberdayakan agar dapat mandiri. Dengan menjadi anggota BMT, para pengusaha kecil dapat meningkatkan tarafhidupnya melalui peningkatan usaha.

(36)

C. Usaha Kecil dan Menengah

Batasan mengenai skala usaha menurut BPS berdasarkan kriteria jumlah tenaga kerja, yaitu: industri mikro 1 - 4 orang, industri kecil 5 - 19 orang, industri menengah 20- 99 orang.31

1. Usaha Kecil

a. Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil sebagaimana dimaksud undang-undang No. 9 Tahun 1995 adalah usaba produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rpl.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampa1 dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).32

b. Ciri-ciri Usaha Kecil

1) Jenis baranglk:omoditi yang diusabakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubab,

(37)

3) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau

masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan

dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha,

4) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya

tennasuk NPWP,

5) Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha,

6) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam ha! keperluan modal,

7) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan

baik seperti business planning.

c. Contoh Usaha Kecil

I) Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja;

2) Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

3) Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu

dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan

industri kerajinan tangan;

4) Petemakan ayam, itik dan perikanan;

(38)

4) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain 1zm

tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan

lingkungan dll;

5) Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

6) Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih

dan terdidik. 34

c. Contoh Usaha Menengah

Jenis atau macam usaba menengab hampir menggarap komoditi dari

hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:

1) Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala

menengah;

2) Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;

3) Usaha jasa EM.KL (Ekspedisi Muatan Kapa! Laut), garment dan

jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;

4) Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;

5) Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan manner

(39)

WILA YAH BEKASI

A. Sejarah Singkat BMT aL-Kautsar Dakta

Baitul maal wat tamwil (BMT) al-Kautsar adalah lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dibidang simpan pinjam dengan segmen usaha kecil dan menengah. Berdirinya BMT al-Kautsar dilatar belakangi dari keinginan yang kuat untuk membantu masyarakat dari jeratan rentenir yang selama ini' menjadikan pedagang kecil sebagai sapi perahan. Dengan perilaku rentenir tersebut maka angka kemiskinan yang terjadi di masyarakat akan terns bertambah, sehingga para pedagang kecil tidak dapat melepaskan dirinya dari kemiskinan karena tidak memiliki daya akses kepada perbankan.

[image:39.527.49.447.154.483.2]
(40)

pedagang kecil dan menengah adalah membangun aqidah sebagai landasan hidup

dan kehidupan mereka. Dengan demikian, keberadaan pedagang kecil dan

menengah lambat laun akan mandiri secara kuat karena dasar keyakinan dan

ekonominya sudah terbanngun.

Keberadaan BMT al-Kautsar tidak murni berorientasi kepada profit.

Namun secara ekonomi, BMT al-Kautsar menerapkan sistem mudharabah (bagi

hasil) yang bertujuan membantu para pedagang kecil dan menengah agar terlepas

dari jeratan rentenir dan secara sosial sebagian basil dari bagi hasil tersebut

digunakan untuk pembiayaan pendidikan dan dakwah bagi komunal mereka.

B. Visi dan Misi

Dalam menjalankan aktivitasnya BMT al-Kautsar mempunyai visi yaitu

"Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah yang amanah, profesional, sehat

dan kuat". 3

Sedangkan misinya adalah memberdayakan pengusaha kecil dan ekonomi

lemah, mengembangkan sistem ekonomi mikro syari'ah melalui pembinaan dan

pembiayaan sebagai upaya membebaskan masyarakat dari jeratan rentanir.4

C. Tujuan dan Pola Pembiayaan

Tujuan didirikannya BMT al-Kautsar, yaitu:

I. Membebaskan pedagang kecil dan ekonomi lemah dari jeratan rentenir.

(41)

2. Mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dengan cara berusaha.

3. Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan para pedagang kecil dan

ekonomi lemah.

4. Memasyarakatkan etika bisnis berdasarkan syari'ah.

5. Membantu dan menyantuni kaum dhuafa dari sebahagian keuntungan.

6. Melakukan pembinaan kepada para pedagang dan ekonomi lemah.5

D. Struktur Kepengurusan dan Mekanisme Kerja

I. Susunan Kepengurusan

Susunan kepengurusan BMT al-Kautsar adalah6:

a. Dewan Syari'ah

b. Dewan Pengawas

c. Ketua Pengelola

d. Sekretaris

e. Bendahara

f. Account Officer (AOtFO)

g. Remedial/Kolektor

h. Operasional

I. Keuangan

: DR. H. Abdul Mannan, SE, MM

MD Karyadi

Suriadi Rasyid

Candra Kurniati

Mahidin Sahidu

Abdullah, MS

Muhammad Ishlah

Azhari

Budi Sudirja

Faisal Efendi

Sutrisno

(42)

2) Tanggung Jawab:

a) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT dan melaporkan

perkembangan unit BMT kepada seluruh anggota melalui

mekanisme rapat yang disepakati.

b) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan formasi

yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan dan

pengangkatan atau pemberhentian karyawan.

c) Terkenda!inya aktivitas simpan pinjam di BMT.

d) Terjaganya kondisi kerja yang aman dan nyaman di

BMT.

e) Terbukanya hubungan kerja sama dengan pihak-pihak

luar dalam rangka mengembangkan usaha BMT.

f) Menjaga BMT agar da\am aktivitasnya senantiasa tidak

lari dari visi dan misinya.

g) Meningkatkan kualitas SDM BMT.

b. Sekretaris Badan Pengurus8

1) Fungsi Utama Jabatan:

Melakukan pengelolaan pengadministrasian segala sesuatu yang berkaitan

(43)

2) Tanggung Jawab

a) Mengadministrasikan seluruh berkas yang menyangkut

keanggotaan KBMT.

b) Semua surat-surat masuk dan keluar, khususnya yang

berkaitan dengan badan pengurus.

c) Merencanakan rapat rutin dan koordinasi dan evaluasi

kegiatan badan pengurus.

d) Mendistribusikan setiap hasil rapat pengurus/ anggota

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3) Wewenang

a) Menandatangani undangan rapat.

b) Mendokumentasikan

kepengurusan.

c. Bendahara9

1) Fungsi Utama Jabatan:

ars1p penting mengenai

Melakukan pengelolaan keuangan BMT secara keseluruhan diluar

unit-unit yang ada.

2) Tanggung Jawab:

a) Mengeluarkan laporan keuangan KBMT kepada

(44)

b) Memberikan laporan mengenai perkembangan simpanan

wajib dan simpanan pokok anggota.

3) Wewenang:

d. Teller10

a) Mengeluarkan laporan keuangan KBMT untuk keperluan

intern.

b) Melakukan analisis keuangan KBMT.

1) Fungsi Utama Jabatan:

Merencanakan dan melaksanakan sesuatu transaksi yag sifatnya tunai.

2) Tanggung Jawab:

a) Terselesaikannya la po ran kas harian.

b) Terjaganya keamanan kas.

c) Tersedianya laporan cashflow pada akhir bulan untuk

keperluan evaluasi.

3) Wewenang:

a) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang

terjadi di BMT.

b) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada.

c) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang

(45)

mitra.

b) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput

dengan dana yang disetorkan ke BMT.

3) Wewenang:

a) Menerima setoran atas nama BMT terhadap mitra-mitra

pembiayaan maupun mitra tabungan (sesuai dengan

kebijakan yang ada).

h. Remedial/ Kolektor14

I) Fungsi Utama Jabatan:

Menjemput setoran baik angsuran pembiayaan maupun setoran tabungan

2) Tanggung Jawab:

a) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya.

b) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput

dengan dana yang disetorkan ke BMT.

3) Wewenang:

a) Menerima setoran atas nama BMT terhadap mitra-mitra

pembiayaan maupun mitra tabungan (sesuai dengan kebijakan

(46)

E. Produk-Produk BMT al-Kautsar

I. Baitul Maal, yaitu BMT al-Kautsar menenma dan menyalurkan dana

ZIS.15

2. Baitut Tamwil

a. Penghimpunan Dana

Adapun pola penghimpunan dana dihimpun melalui s1mpanan atau

tabungan dari pihak ketiga (masyarakat) dengan jenis simpanan atau tabungan,

seperti:

1) Simpanan dana muamalah, yaitu simpanan yang dapat diambil

sewaktu-waktu.

2) Simpanan pelajar dan mahasiswa, yaitu simpanan yang dapat

diambil pada saat pergantian semester atau tahun ajaran barn.

3) Simpanan haji dan umrah, yaitu simpanan yang akan digunakan

untuk perjalanan haji dan umrah.

4) Simpanan ibadah qurban, yaitu simpanan untuk Idhul Qurban

dan dapat diambil menjelang Idhul Qurban.

5) Simpanan walimah, yaitu simpanan yang akan digunakan

menjelang resepsi pemikahan.

6) Simpanan aqiqah, yaitu simpanan yang dapat diambil

(47)

b. Penyaluran Dana/Pembiayaan

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya BMT al-Kautsar memiliki

pola pembiayaan yang disalurkan kepada para pedagang kecil dan menengah yang

dikelola secara syar'i (tidak mengandungjudi, menipu dan riba). Pola pembiayaan

yang telah diterapkan adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan Mudharabah

Sistem bagi hasil usaha yang dalam bentuk nisbah yang disepakati antara

kedua belah pihak pada saat akad dilaksanakan.17

2) Pembiayaan Murabahah

Prinsip atau tata cara jual-beli, dimana BMT al-Kautsar bertindak sebagai

penjual dan menjual suatu barang kepada nasabah dengan harga sejumlah harga

beli ditambah keuntungan bagi BMT al-Kautsar.18

3) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan ini merupakan suatu perjanjian usaha antara BMT al-Kautsar

dengan nasabah untuk menyertakan modalnya pada suatu usaha tertentu, dimana

masing-masing pihak memiliki hak untuk ikut serta, mewakilkan ataupun

(48)

4) Pembiayaan Qardhul Hasan

Pemberian pinjaman kebajikan dengan hanya mengembalikan pokok

modal ditambah biaya administrasi. Pembiayaan ini diambil dari dana ZIS dan

hanya dialokasikan kepada kelompok dhuafa yang memiliki kemauan keras untuk

membuka usaha.20

F. Gambaran Umum Wilayah Bekasi

1. Letak Geografis Kota Bekasi

Kota Bekasi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Bekasi

merupakan salah satu kota penyangga Jakarta selain Tangerang, Bogor, dan

Depok; serta menjadi tempat tinggal para komuter yang bekerja di Jakarta. dengan

wilayah seluas 757,57 Km2

, kota Bekasi terdiri atas 10 kecamatan, yang dibagi

lagi atas 56 kelurahan.21

Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, industri pengolahan

merupakan yang paling banyak, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Meskipun sedikit, lahan pertanian juga ikut menyumbang terhadap APBD Kota

Bekasi. Para petani terutama tersebar di bagian utara Kota Bakasi, yang relatif

(49)

Secara geografis wilayah Kola Bekasi lerlelak pada 106° 55' bujur limur

dan 6° 7' - 6° 15' linlang selalan, dengan balas wilayah sebagai berikul23:

Sebelah Ulara : berbalasan dengan Kabupalen Bekasi

Sebelah Selalan : berbalasan dengan Kabupalen Bogor

Sebelah Baral : berbalasan dengan DKI Jakarta

Sebelah Timur : berbalasan dengan Kabupalen Bekasi

Pemanfaatan Ruang di Kota Bekasi

JENIS PENGGUNAAN

A. LAHAN TERBANGUN

1. Perdagangan dan Jasa

2. Pemerintahan dan Bangunan Umum

3. Perumahan

4. Industri

5. Pendidikan

6. Jaringan Prasarana Ferkolaan

B. LAHAN TIDAK

TERBANGUN

I. Pertamanan

Pola Penggunaan Laban (1998)

Ha %

10.753,93 51,09

311,53 1,48

105,25 0,50

9.758,32 46,36

397,83 1,89

181,02 0,86

Rencana Pemanfaatan Laban

(2000-2010)

Ha %

16.228,78 77,10

736,72 3,50

195,11 0,93

11.299,00 53,68

631,47 3,00

210,49 1,00

3.157,35 15,00

10.295,07 48,91 4.820,22 22,90

(50)

2. Lapangan Olah raga 73,67 0,35 210,49 1,00 3. Jalur Hijau 505,18 2,40 2.643, 75 12,56

4. Pemakaman 111,56 0,53 282,06 1,34

5. Pertanian (sawah, tegalan,

9.594,13 . 45,58 631,47 3,00 Kebun)

KOTABEKASI . 21.049,00 100,00 21.049,00 100,00

Sumber Data : Rencana Tata Ruang Wi/ayah Kata Bekasi Tahun 2000-201024

2. Kependudukan

Jumlah penduduk kola Bekasi sebanyak 1.754.019 jiwa. Dengan jenis secara total bias berperan 54,69 persen dengan perincian 38,73 persen usaha kecil dan 15,96 persen usaha menengah.25

24

http://\V\VW.kota-bekasi.go.id

25

(51)

MENGEMBANGKAN UKM DI BEKASI

A. Fonnulasi Strategi

I. Strategi di Tingkat Korporasi

a. Strategi Induk

Strategi induk BMT al- Kautsar merupakan strategi jangka panjang yang

spesifik berisikan pencapaian visi, misi dan tujuan yang menerjemahkan orientasi

strategis organisasi. Rencana jangka panjang ini sangat diperlukan sebagai

barometer atau penunjuk arah aksi organisasi yang dikaitkan dengan kemampuan

serta peluang yang ada. 1

1) Visi

Dalam menjalankan aktivitas organisasinya BMT al-Kautsar mempunyai

visi yaitu: menjadi lembaga keuangan mikro syari'ah yang amanah, profesional,

sehat dan kuat. 2

Menurut pandangan peneliti, pernyataan visi BMT al-Kautsar telah

memenuhi empat syarat untuk menetapkan dan menulis visi menurut Bennis dan

Mische (1996). Ke empat syarat tersebut adalah:

(52)

a) mencakup segala ha! dan berani menekankan hasil yang I uar

biasa ketimbang hanya hasil yang bertahap

b) menciptakan rasa kekuatan, semangat dan komitmen ketimbang

kegelisahan, kepanikan dan intimidasi

c) realistis dan dapat dicapai, dipergunakan sebagai pedoman bagi

semua aktivitas organisasi

d) spesifik dan harus dinyatakan dengan keyakinan; sebab v1s1

adalah artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan yang akan

memadu masa depan organisasi.3

2) Misi

Sedangkan misi dari BMT al-Kautsar adalah memberdayakan pengusaha

kecil dan ekonomi lemah, mengembangkan sistem ekonomi mikro syari'ah

melalui pembinaan dan pembiayaan sebagai upaya membebaskan masyarakat dari

. . 4

Jeratan rentemr.

Menurut pandangan peneliti, pemyataan misi BMT al-Kautsar telah

memenuhi enam peraturan untuk menulis dan melaksanakan pemyataan m1s1

menurut Jones dan Kahaner (1999), keenam peraturan tersebut adalah:

a) menJaga agar pemyataan tetap sederhana, tidak harus pendek

(53)

b) memungkinkan masukan dari seluruh SDM perusahaan

c) orang luar bisa mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar

ke dalam proses penulisan pernyataan misi

d) susunan dan nada kata-kata mencerminkan kepribadian

perusahaan atau ingin menjadi apa perusahaan tersebut

e) pernyataan misi dengan cara kreatif sebanyak mungkin dan dalam

bahasa sebanyak yang diperlukan

f) mengandalkan pemyataan misi sebagai bimbingan, menantang

pemyataan misi terus menerus dan menilai karyawan sebaik apa

dalam mematuhi prinsip-prinsip tersebut, manajemen harus

mengatakan dan menghayatinya. 5

3) Tujuan

Tujuan adalah akhir perjalanan yang dicari organisasi untuk dicapai

melalui eksistensi dan operasinya serta merupakan sasaran yang lebih nyata dari

pemyataan misi.6

Tujuan BMT al-Kautsar yaitu:

a) Membebaskan pedagang kecil dan ekonomi lemah dari jeratan

(54)

b) Mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dengan cara

berusaha

c) Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan para pedagang kecil

dan ekonomi lemah

d) Memasyarakatkan etika bisnis berdasarkan syari' ah

e) Membantu dan menyantuni kaum dhuafa dari sebahagian

keuntungan

f) Melakukan pembinaan kepada para pedagang dan ekonomi

lemah.7

Dalam upaya mengembangkan para pelaku usaha kecil dan menengah di

Bekasi, BMT al-Kautsar memiliki program jangka panjang yaitu BMT al-Kautsar

berupaya agar seluruh pengusaha kecil dan menengah yang berada di Bekasi agar

usahanya dapat berkembang dengan tidak terbebani oleh masalah modal yang

terbatas sehingga mereka dapat memberikan kontribusi terhadap keluarganya

dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kemudian BMT al-Kautsar juga

berupaya menghindari para pengusaha kecil dan menengah dari jeratan rentenir. 8

4) Sasaran

Sasaran BMT al-Kautsar dalam mengembangkan usaha kf:cil dan

menengah adalah para pelaku usaha kecil dan menengah yang berada di wilayah

Bekasi. Hingga saat ini jenis usaha yang dibantu terdiri dari pedagang

(55)

a) Kriteria

Pada program pembiayaan pihak BMT al-Kautsar menetapkan kriteria dalam memberikan dana pinjaman, adapun kriteria tersebut, yaitu:

(!) Calon nasabah peminjam telah menjadi anggota BMT al-Kautsar

(2) Memiliki saldo tabungan dengan dana awal sebesar Rp 25.000

(3) Jenis usaha yang dijalankan adalah halal (tidak mengandung unsur judi, menipu dan riba) dan telah berjalan minimal 3 atau 5 bulan,

( 4) Memiliki kemauan serta semangat yang tinggi dalam menjalankan usahanya.9

b) Syarat

Adapun syarat calon nasabah pemmJam yaitu: pemmJam diwajibkan mengisi formulir yang disediakan oleh pihak BMT Kautsar agar pihak BMT al-Kautsar dapat mengetahui berapa calon anggota yang akan meminjam dana.

c) JumlahDana

(56)

pinjaman yang diajukan diatas Rp 2.000.000, maka syarat yang diberikan pihak

BMT al-Kautsar yaitu harus memiliki jaminan yang berguna untuk pengikat

antara pihak BMT al-Kautsar dengan nasabah peminjam. 10

d) Jangka Waktu Pengembalian

Angsuran pokok pmJaman dan bagi basil dibayar sesuai dengan

kesepakatan antara peminjam dan pihak BMT al-Kautsar. Umumnya para

peminjam mengembalikan dana pinjaman per-hari atau per-minggu sesuai dengan

pendapatan. Akan tetapi ada beberapa nasabah peminjam membayarkan angsuran

denganjangka waktu per-bulan.

b. Strategi Generik

Untuk mencapat tujuan yang di inginkan BMT al-Kautsar menyusun

beberapa strategi, diantaranya 11:

1) Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan kepada

masyarakat tentang keberadaan BMT al-Kautsar melalui berbagai

cara, yaitu: dengan menyebarkan brosur dan pemasangan iklan

melalui media elektronik (radio) dan lain-lain.

2) Mengoptimalkan media informasi elektronik yang ada guna

tersebarnya informasi keberadaan BMT al-Kautsar, dengan cara

(57)

3) Melakukan kerja sama dengan instansi lain dalam ha! pengumpulan

dan penyaluran dana, diantaranya pernsahaan yang sudah terjalin

kerja sama dengan BMT al-Kautsar adalah BPRS, BAZIS, dan

Radio Dakta 107.00 FM.

4) Mengaplikasikan program-program kerja dengan penuh tanggung

jawab.

Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan, BMT

Kautsar barns memenuhi syarat-syarat dari sisi keuangan sehingga BMT

al-Kautsar dapat terns melakukan kegiatan pada tingkat operasi yang strategis. Untuk

saat ini BMT al-Kautsar dengan Badan Amil Zakat, BPRS dan Radio Dakta

107.00 FM bekerja sama dalam meningkatkan strnktur modal guna meningkatkan

pelayanan pinjaman para pelaku usaha kecil dan menengah di Bekasi. Hal ini

bukan saja menjadi pendukung program-program yang ada melainkan dapat

menguatkan strnktur modal dan lembaga.

Dalam mengembangkan program, BMT al-Kautsar memberikan pinjaman

modal kepada pelaku usaha kecil dan menengah di Bekasi untuk memulai

membuka lapangan kerja atau membuat usaha sendiri. Dengan cara ini dana yang

ada dapat bergulir terns menerus sehingga dapat mengembangkan usaha para

(58)

c. Strategi Umum

Dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah di Bekasi, BMT

al-Kautsar menjalin kerja sama dengan Jembaga lain, Jembaga yang terkait

diantaranya; bekerja sama dengan BPRS untuk membina para pedagang kecil,

Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah untuk memperkuat struktur modal dan

Radio Dakta 107.00 FM dalam memberikan informasi melalui media elektronik.

Selain melalui media elektronik, BMT al-Kautsar juga mensosialisasikan

keberadaan lembaga melalui individu per-individu, brosur dan dengan majelis

taklim-majelis taklim yang ada.

2. Strategi Fungsional

Strategi fungsional merupakan strategi jangka pendek yang berisi kegiatan

di setiap bidang yang berfungsi untuk mengimplementasikan strategi induk yang

telah ditetapkan. Program jangka pendek BMT al-Kautsar adalah memberikan

kontribusi kepada masyarakat di daerah Bekasi khususnya para pelaku usaha kecil

dan menengah untuk memenuhi harapan mereka dalam mengembangkan atau

memajukan usahanya.12

Dalam menjalankan programnya, maka BMT al-Kautsar mengadakan

program penghimpunan dana dan penyaluran dana. Adapun dana yang dihimpun

oleh baitul maal pada BMT al-Kautsar yaitu menghimpun dan menyalurkan dana

(59)

a. Penghimpunan dana

1) Simpanan dana muamalah, yaitu simpanan yang dapat diambil

sewaktu-waktu.

2) Simpanan Pelajar dan Mahasiswa, yaitu simpanan yang dapat

di ambil pada saat catur wulan, semester atau tahun ajaran barn.

3) Simpanan Qurban, yaitu simpanan untuk ldhul Qurban dan

dapat diambil menjelang Idhul Qurban.

4) Simpanan Walimah, yaitu simpanan yang dapat diambil

menjelang resepsi pernikahan.

5) Simpanan Aqiqah, simpanan yang dapat di ambil menjelang

aqiqah.

6) Simpanan Haji dan Umrah, yaitu s1mpanan yang akan

digunakan untuk perjalanan Haji dan Umrah. 13

b. Penyaluran dana atau pembiayaan

1) Pembiayaan Mudharabah

Pada pembiayaan ini pihak BMT al-Kautsar menyediakan pembiayaan

sebagai modal kerja ntau investasi sepenuhnya. Sedangkan nasabah menyediakan

(60)

kesepakatan bersama di awal dalam bentuk nisbah tertentu dari keuntungan

pendapatan.14

2) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan ini merupakan pembiayaan dengan sistem jual-beli, dimana

pihak BMT al-Kautsar dapat membantu anggota atau mitranya dengan

pembiayaan pembelian barang yang dibutuhkan untuk modal usaha atau

perlengkapan alat rumah tangga. Penggunaan pembiayaan ini adalah untuk usaha

produktifyaitu keperluan modal kerja dan pembelian sarana usaha.15

3) Pembiayan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah diberikan bagi para pengusaha kecil yang

usahanya telah berjalan, akan tetapi memerlukan modal tambahan untuk

memperbesar usahanya. Dalam musyarakah ini, pihak BMT al-Kautsar boleh

terlibat dalam manajemen usaha. Porsi keuntungan atau nisbah bagi hasil

ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak secara proporsionaL 16

4) Pembiayaan Qardhul Hasan

Qardhul hasan merupakan pmJaman lunak bagi pengusaha kecil dan

'11enengah. Pembiayaan ini di ambil dari dana ZIS dan hanya dialokasikan kepada

kelompok dhuafa yang berkeinginan untuk membuka usaha. Dalarn pembiayaan

ini nasabah tidak perlu membagi keuntungan dengan pihak BMT al-Kautsar akan

(61)

tetapi hanya memberikan biaya administrasi yang merupakan biaya real yang

tidak dapat dihindari untuk terjadinya suatu pembiayaan, seperti materai, foto

copy dan kertas perjanjian.17

Pelaksanaan program organisasi tersebut dapat berjalan baik dan efektif

apabila kegiatan yang telah ditugaskan benar-benar dilaksanakan sesuai dengan

rencana dan ketentuan yang ada. Oleh karena itu , pihak BMT al-Kautsar

memberikan pelatihan-pelatihan khusus kepada karyawannya agar program yang

telah direncanakan dapat sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pelatihan yang

diberikan yaitu berupa seminar dan pendidikan khusus. 18

3. Tahapan Formulasi Strategi

Dalam melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya

tentunya suatu organisasi akan dihadapi oleh kendala-kendala baik kendala dari

luar maupun dari dalam organisasi. Begitu pun BMT al-Kautsar sering dihadapi

oleh beberapa kendala dalam upayanya mengembangkan usaha kecil dan

menengah di Bekasi, diantaranya tidak jarang nasabah (pengusaha kecil)

menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh BMT al-Kautsar sehingga

tidak sesuai dengan perjanjian awal. Kendala lain yaitu ketidakmampuan nasabah

untuk melunasi pinjaman beserta bagi basil menjadi alasan untuk nasabah

melarikan diri dari tempat tinggal asal atau pulang ke kampung halamanya

(62)

Untuk itu BMT al-Kautsar menggunakan beberapa strategi dalam

memberikan dana pinjaman terhadap pembiayaan usaha kecil dan menengah

kepada nasabahnya agar kendala yang sering dihadapi dapat diminimalisir.

Adapun strategi yang digunakan adalah:

a. Strategi Pra Pembiayaan

Dalam memberikan dana pinjaman, proses awal yang dilakukan BMT

al-Kautsar adalah menganalisa calon nasabah yaitu penilaian secara subjektif tentang

kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjaman. Kemampuan ini diukur

dengan pengamatan di lapangan atas sarana usaha yang dimiliki. Penilaian Jain

yaitu terhadap kemampuan modal yang dimiliki calon nasabah yang diukur

dengan posisi usaha. 19

Selanjutnya yaitu jaminan yang dimiliki calon nasabah peminjam. Hal ini

bertujuan untuk lebih meyakinkan jika suatu resiko kegagalan pembayaran terjadi,

maka jaminan dapat digunakan sebagai pengganti dari kewajibannya. J aminan ini

diberikan kepada calon nasabah yang mengajukan pinjaman diatas Rp 2.000.000.

Strategi terakhir yaitu kontrol maksimal terhadap usaha yang dijalankan oleh

nasabah .20

b. Strategi Masa Pembiayaan

Strategi pembiayaan terhadap para nasabah BMT al-Kautsar selain

(63)

pernbinaan terhadap para nasabah pengusaha kecil. Dalam pernberian d

Gambar

GAMBARAN UMUM BMT AL-KAUTSAR DAKTA DAN
Tabel: Hasil Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Anggota BMT Dinar Amanu Rejotangan Tulungagung Relevansi pembahasan yang sama, dilihat dari objek akadnya, dengan menggunakan akad

Fokus pembiayaan Qardhul Hasan pada BMT al-Munawwarah yaitu mampu dan bersedia membiayai sektor usaha kecil untuk meningkatkan taraf hidup, juga mendanai kebutuhan hidup

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan : 1) Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada manajemen pusat

berharga di kawasan Timur Tengah, terlebih dari penjualan senjata ke Arab Saudi,. AS banyak

Hasil analisis ditemukan: (1) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru bimbingan konseling

Dari tabel tersebut Layanan internet di Jepang memiliki kualitas yang baik, dari segi kecepatan dan juga biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya, dan dapat kita lihat

Manfaat praktis berguna bagi Pondok Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman bin Auf dalam memberikan informasi untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal tipe HOTs pada materi operasi