Analisis Efisiensi Usahatani Komoditas Bawang Merah Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Teks penuh
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Kebijakan pemerintah terhadap input dan output bawang merah seperti subsidi pupuk, subsidi bahan bakar, subsidi kredit bagi petani, kebijakan tarif impor bawang merah dan
Penanaman biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita, sedangkan tenaga kerja laki- laki hanya bertugas membawa benih ke lahan yang akan ditanami. Penanaman di Kabupaten
Hal ini sejalan dengan hasil analisis regresi seperti terlihat pada Tabel 4, yang menunjukkan bahwa dugaan parameter dari input bibit terhadap produksi dengan asumsi
Nilai NPCO usahatani bawang merah pada ketiga musim tanam di Kabupaten Majalengka menunjukkan angka yang lebih dari satu (Tabel 4), artinya harga bawang merah di
tingkat efisiensi ini mampu mencapai 93% dari produksi potensial bawang merah lembah palu yang diperoleh dengan kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi yaitu benih,
Adapun judul dalam penelitian ini adalah “ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANGKA TENGAH ”.. Ucapan terima kasih
Nilai rasio NPM dan BKM untuk variabel input Benih 3.85 berarti bahwa setiap penambahan penggunaan Benih sebesar 1 Kg akan meningkatkan penerimaan sebesar Rp 52
Hasil estimasi dari parameter Maximum Likelihood Estimation pada fungsi produksi Cobb-Douglass Stochastic Frontier menunjukkan bahwa dari kelima variabel penduga terdapat tiga