• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analysis the Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock Exchange

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analysis the Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock Exchange"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

(2)
(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Industri Perbankan di Bei adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Rabiatul Adwiyah

(4)

RABIATUL ADWIYAH. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham Industri Perbankan di BEI. Dibimbing oleh ABDUL KOHAR IRWANTO dan TB. NUR AHMAD MAULANA.

Kondisi perekonomian dan dunia usaha Indonesia saat ini telah berkembang dalam lingkungan yang penuh dengan perubahan. Dalam bidang permodalan setiap perusahaan harus mampu mendapatkan sumber dana atau modal tambahan yang jumlahnya tidak kecil. Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas). Untuk berinvestasi di pasar modal investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih strategi untuk menentukan perusahaan yang dianggap sehat, sebagai tempat menanamkan modal.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis variabel yang dominan dari variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga saham perbankan yang telah terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya dan menganalisis variabel-variabel fundamental dan teknikal mampu menjelaskan variansi (pola pergerakan) harga saham pada perusahaan-perusahaan industri perbankan yang telah terdaftar di BEI. Obyek penelitian adalah bank yang konsisten masuk dalam LQ 45 periode 2008-2012. Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder berupa data panel. Data panel (pooled data) merupakan gabungan data runtun waktu (time series) selama periode lima tahun yaitu 2008-2012 dengan data silang (cross section) dari lima perbankan pada kelompok LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modelling) dengan tools Lisrell 8.80.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa delapan variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham. Variabel-variabel tersebut adalah volume penjualan saham, jumlah uang beredar, tingkat bunga deposito, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, return on investement, tingkat inflasi, current ratio, dan harga saham lalu. Sedangkan volume penjualan saham mempunyai arah yang positif dan pengaruh yang paling dominan. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,97 menunjukkan bahwa kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan pola perubahan variabel terikat (harga saham) cukup baik.

(5)

RABIATUL ADWIYAH. Analysis the Effect of Fundamental and Technical Variables on Stock Price Bank Industry at Indonesian Stock Exchange. Supervised by ABDULKOHAR IRWANTO and TB. NUR AHMAD MAULANA

Economic conditions and the Indonesian business world today has evolved in an environment full of changes . In the area of capital each company should be able to obtain additional capital resources or funds which amount is not small . Capital market allows the company long-term sources of funding are relatively cheap from financial instruments in various securities ( securities ) . To invest in the stock market investors require careful considerations . Accurate information that is necessary to know the extent to which the close relationship variables that cause fluctuations in the company's stock price to be purchased . Knowing the influence of these variables , investors can choose a strategy for determining which companies are considered healthy , as a place to invest .

The objective of this study is to analyze the dominant variable from the variables that affect the fundamental and technical banking stock price movements have been registered on the Stock Exchange and how to analyze the nature of the relationship and the fundamental variables and technically able to explain the variance ( movement pattern ) on the company's stock price banking - industry company that has been listed in BEI . Object of research is consistent entry in the bank LQ 45 period 2008-2012 . The data used for this study is a secondary data panel . Panel data (pooled data) is a combination of time series data over a period of five years ie from 2008 to 2012 with the data cross ( cross section ) of the five banks in the group LQ 45 in Indonesia Stock Exchange . The method used in this study is the SEM ( Structural Equation Modeling ) with 8.80 Lisrell tools.

The results of this study indicate that there are eight independent variables have a effect significant partially on stock prices . These variables are the share sales volume, money supply, deposit interest rates, the exchange rate againts the US Dollar, return on investment, inflation rate, current ratio and the stock price . variable share sales volume has a positive direction and influence of the dominant . The coefficient of determination value ( Adjusted R Square) of 0.97 indicates that contribution of independent variables in explaining the pattern of change in the dependent variable ( stock price ) is quite good .

(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

(7)

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

RABIATUL ADWIYAH

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Pada

(8)

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Ma’mun Sarman, MS, M.Ec

(9)

NIM : H251114061

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Ketua

Ir Tb. Nur Ahmad Maulana, MBA, MSc. PhD

Anggota

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi Ilmu Manajemen

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Mengetahui

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

(10)
(11)
(12)

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis dengan judul Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham Industri Perbankan di BEI, dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains dari Program Studi Ilmu Manajemen di Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc dan Bapak Ir. Tubagus Nur Ahmad Maulana, Phd, MSc, MBA selaku komisi pembimbing, yang dengan segala kesibukannya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulisan tesis ini. Terima kasih juga untuk Dr. Ir,

Ma’mun Sarman, MS,M.Ec selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan bagi penulis.

Demikian juga terima kasih dan penghargaan yang tinggi untuk suami saya tercinta Agita Arrasy Asthu, S.Sos, keempat orang tua saya, Masykur H.M. Yasin, SP, Mukminah, Koko Sondari, S.Sn,MM dan Cucu Suparsih, S.Sn, SPd, semua dosen yang telah mengajar penulis dan rekan – rekan kuliah yang senantiasa membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Kelas Magister Program Studi Ilmu Manajemen IPB. Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada DIKTI atas bantuan dana pendidikan Beasiswa Unggulan Dikti On Going (BU DIKTI). Dedikasi para dosen yang tinggi dan dukungan rekan – rekan kuliah, telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan dengan baik.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014

(13)

i

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR GAMBAR ii

DAFTAR LAMPIRAN ii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 5

Manfaat Penelitian 5

Ruang Lingkup Penelitian 5

2 TINJAUAN PUSTAKA 6

Pengertian Saham 6

Pembentukan Harga Saham 6

Analisis Saham 6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham 7

Analisis Rasio Keuangan 9

Structural Equation Modeling (SEM) 10

Definisi Operasional Variabel-Variabel yang Digunakan Dalam

Penelitian 12

Klasifikasi Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal 13

Kajian Penelitian Terdahulu 13

3 METODE 14

Kerangka Pemikiran Teoritis 14

Waktu Penelitian 17

Jenis dan Sumber Data 17

Populasi dan Metode Pengumpulan Sampel 17

Hipotesis 18

Hasil Yang Diharapkan 18

Metode Pengolahan dan Analisis Data 18

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 21

Profil Singkat Bank 21

Analisis Structural Equation Modeling (SEM) 23

Pengujian Hipotesis 26

Implikasi Manajerial 34

5 SIMPULAN DAN SARAN 35

DAFTAR PUSTAKA 36

LAMPIRAN 40

(14)

ii

2 Klasifikasi variabel-variabel fundamental dan teknikal 13

3 Sampel penelitian 20

4 Hasil kriteria kesesuaian model SEM 24

5 Perbandingan koefisien yang diharapkan dengan koefisien

hasil penelitian 31

DAFTAR GAMBAR

1 Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR perbankan 2 2 Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR 3

3 Kerangka pemikiran teoritis 15

4 Kerangka operasional penelitian 16

5 Model awal penelitian SEM 20

6 Diagram path SEM pengaruh variabel fundamental dan teknikal

terhadap harga saham (t-value) 25

7 Diagram koefisien hasil SEM pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham (Standardized Loading Factor) 26

8 Suku bunga tahunan Bank Indonesia 29

9 Rata-rata return saham IHSG tahun 2008-2012 29

10 Grafik tingkat inflasi tahun 2008-2012 31

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar istilah 40

2 Ringkasan penelitian terdahulu 42

3 Daftar emiten 45

4 Tabel rekapitulasi hasil studi 47

(15)
(16)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kondisi perekonomian dan dunia usaha Indonesia saat ini telah berkembang dalam lingkungan yang penuh dengan perubahan. Proses perkembangan yang sangat cepat tersebut mengharuskan badan-badan usaha negara ataupun swasta untuk melaksanakan perubahan organisasi dan strategi, sehingga mampu bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan dan tantangan-tantangan baru. Salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal adalah menjual sebagian saham perusahaan di pasar modal, dengan cara ini perusahaan terlebih dahulu dapat menarik sejumlah dana dari masyarakat, kemudian digunakan sebagai permodalan dalam menjalankan usahannya. Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus memperhatikan dua hal yaitu; keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi.

Untuk berinvestasi di pasar modal investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih strategi untuk menentukan perusahaan yang dianggap sehat, sebagai tempat menanamkan modal.

Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang bersumber dari lingkungan eksternal ataupun in ternal perusahaan. Menurut Umar (2000), harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal . Variabel fundamental dibagi menjadi dua yaitu variabel fundamental yang bersifat internal yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan dan variabel yang bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara umum. Variabel teknikal meliputi variabel-variabel yang menyajikan informasi yang akan memberikan gambaran kepada investor untuk menentukan kapan pembelian saham dilakukan dan kapan saham tersebut dijual atau ditukar dengan saham yang lain agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Variabel teknikal ini meliputi tentang perkembangan Kurs saham, keadaan pasar modal, volume transaksi, perkembangan harga saham dari waktu ke waktu dan capital gain/loss.

Adanya peluang terjadi capital loss dalam investasi saham, maka seorang investor perlu memahami dan mengetahui variabel-variabel mana yang memengaruhi pergerakan harga saham. SEM (Structural Equation Modeling) dapat digunakan untuk membantu investor menganalisis pengaruh baik variabel fundamental maupun variabel teknikal terhadap harga saham.

(17)

memiliki nilai kapitalisasi yang terbesar (bluechip). Pengamatan terhadap data yang ada menunjukkan bahwa perbankan Indonesia memiliki perkembangan yang baik yang ditandai dengan adanya rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) diatas standar minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Begitu pula ditandai dengan jumlah dana yang telah disiapkan untuk membayar kemungkinan gagal kredit atau aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Pengamatan terhadap data nilai ATMR dari tahun ke tahun yang menunjukkan tren yang positif. Perkembangan modal, ATMR dan CAR dapat dilihat pada Gambar 1. Adanya perkembangan nilai CAR dan ATMR yang menunjukkan perkembangan yang positif, ditopang oleh mekanisme pengawasan Bank Indonesia yang ketat melalui penerapan GCG yang baik, menunjukkan bahwa sektor perbankan adalah sektor yang menjanjikan untuk dijadikan sarana investasi (Azwar, 2013).

Menurut undang-undang Nomor 7 tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pentingnya peran perbankan menurut UU tersebut, maka Bank Indonesia melakukan berbagai pengawasan termasuk pengawasan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/4/PBI/2006. PBI ini adalah tentang pelaksanaan GCG

bagi bank umum yang berbunyi, bahwa “Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness)”. Kelima

prinsip tersebut dikenal dengan singkatan “TARIF”.

Gambar 1. Grafik perkembangan posisi modal, ATMR dan CAR perbankan (Bagian statistik Bank Indonesia, 2013)

Selain itu, dilihat dari kapitalisasi sektor perbankan menunjukan bahwa sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai potensi yang cukup baik untuk dijadikan tempat berinvestasi. Terlihat pada Tabel 1.

16,4

(18)

Tabel 1. Kapitalisasi pasar sektor perbankan 2008-2012

No. Tahun Kapitalisasi Pasar Sektor Perbankan (Millyar

Investor membutuhkan informasi apakah saham yang dibelinya dapat mendatangkan keuntungan atau tidak, untuk itu investor perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham yang dibelinya sehingga dapat memutuskan apakah saham tersebut layak atau dijual. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka peneliti melakukan penelitian mengenai “analisis pengaruh variabel-variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham menggunakan SEM industri perbankan yang telah terdaftar di BEI”. Untuk memudahkan dan memberikan informasi serta pengetahuan penting bagi perusahaan dan calon investor untuk memilih saham yang akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Rumusan Masalah

Semakin besarnya peran bursa saham dalam perekonomian suatu negara, memungkinkan perusahaan dapat meraup dana cukup besar, pada akhirnya menarik banyak investor untuk terjun di dalamnya. Agar dapat sukses berinvestasi di pasar modal, investor perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham yang ada di bursa efek.

Suatu perusahaan memutuskan untuk menggunakan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan dana dari masyarakat, maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pergerakan harga saham, sehingga harga tersebut mampu mendapatkan keuntungan atau manfaat dengan memperkecil resiko yang ada di bursa efek. Masyakarat juga sebagai pemilik dana di bursa efek, perlu memiliki pengetahuan tentang saham, sehingga dapat mempertimbangkan keuntungan dan resiko yang dihadapinya. Untuk itu masyarakat juga perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pergerakan harga saham, yang dapat dijadikan acuan sebagai pengambilan keputusan dalam menentukan saham mana yang akan dibeli maupun dijual di bursa efek.

(19)

penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa di antara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, sektor perbankan salah satu sektor yang diharapkan mempunyai prospek cukup cerah di masa yang akan datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara.

Perbankan di Indonesia tidak luput dari kesulitan keuangan bahkan kegagalan. Hal ini dapat diakibatkan beberapa bank yang melakukan merger dan akuisisi dengan bank lainnya. Kasus merger bank di Indonesia dimulai pada saat krisis finansial tahun 1998 yang mengakibatkan perekonomian nasional mengalami krisis keuangan dan terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, hal ini disebabkan tingginya rasio pinjaman dalam bentuk mata uang US Dollar yang dilakukan oleh bank-bank devisa nasional pada waktu itu. Salah satu langkah pemulihan perekonomian nasional adalah dilakukannya penutupan beberapa bank swasta nasional dalam dua tahap yaitu sebanyak 16 bank swasta pada tahap satu dan 34 bank swasta pada tahap dua. Sebagai dampak kebijakan tersebut adalah pemerintah RI yang menanggung biaya dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) karena penyaluran BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) terhadap bank-bank swasta nasional yang ditutup tersebut (Bank Indonesia, 2013). Selain itu, terjadinya penurunan harga saham perbankan pada saham unggulan kelompok indeks LQ 45 sebesar 1,32 % (Bank Indonesia, 2013) dan terjadi penurunan IHSG yang mencapai 15 % selama kurun waktu lima tahun (dapat dilihat pada Gambar 2), sehingga fenomena-fenomena tersebut menjadi pertimbangan menarik bagi penulis untuk menuangkannya dalam penelitian ini.

Gambar 2. Tingkat pertumbuhan IHSG di Indonesia (Bagian Statistik Bank Indonesia, (2008-2012)

Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel apa yang dominan dari variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga saham pada industri perbankan yang telah terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya?

(20)

2. Bagaimana variabel-variabel fundamental dan teknikal mampu menjelaskan variansi (pola pergerakan) harga saham industri perbankan yang telah terdaftar di BEI?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis variabel yang dominan dari variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mempengaruhi pergerakan harga saham perbankan yang telah terdaftar di BEI dan bagaimana sifat hubungannya.

2. Menganalisis variabel-variabel fundamental dan teknikal yang mampu menjelaskan variansi (pola pergerakan) harga saham industri perbankan yang telah terdaftar di BEI.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran mengenai hubungan simultan harga saham dengan variabel-variabel lainnya yanag berpengaruh pada sektor perbankan yang telah terdaftar pada tahun 2008 sampai tahun 2012. Hal ini berguna bagi pemerintah sebagai pengambil keputusan maupun bagi pihak lain yang berkaitan.

2. Manajer perusahaan perbankan, untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan keuangan.

3. Pelaku pasar modal, sebagai bahan pertimbagan dalam mengambil keputusan investasi. Terutama dalam pemilihan saham perbankan.

4. Masyarakat akademik, sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu, terutama yang berkaitan dengan bidang keuangan, dan juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian yang berkaitan.

Ruang Lingkup Penelitian

(21)

2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Saham

Menurut Keputusan Republik Indonesia No 52 tahun 1976 pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa: “efek adalah setiap saham, obligasi atau bukti lainnya termasuk sertifikat atau surat pengganti atau surat bukti sementara dari surat -surat jaminan, opsi atau hak-hak lainnya untuk memesan atau membeli saham, obligasi atau bukti penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya, serta setiap alat yang lazim dikenal sebagai efek”.

Umumnya instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang seperti obligasi dan surat berharga yang bersifat kepemilikan seperti saham. Saham adalah hak atas sebagaian dari suatu perusahaan, misalnya saham suatu perusahaan terbatas atau suatu bukti penyertaan atau partisipasi dalam modal suatu perusahaan. Pemegang saham suatu perusahaan turut memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Saham yang dimiliki oleh mereka yang sudah membeli, yaitu yang telah menyerahkan uang ke dalam perusahaan agar perusahaan dapat berfungsi, sebagai bukti kepemilikan maka diterbitkan surat saham. Surat saham diberikan kepada mereka yang telah menyerahkan dana.

Pembentukan Harga Saham

Menurut Bowonu (2007), bahwa harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang artinya saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran. Dilihat harga pembentukan harga saham yang terjadi di pasar modal, maka pasar modal dapat dibagi dalam pasar regular dan pasar negosiasi. Pembentukan harga pasar regular dilakukan dengan cara tawar menawar secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar. Pembentukan harga saham di pasar negosiasi dilakukan dengan cara negosiasi antara pihak pembeli dan penjual. Selain itu, persaingan dalam pasar akan banyak berpengaruh terhadap harga saham.

Analisis Saham Analisis Fundamental

Menurut Husnan (2001), menyatakan bahwa: analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan (i) memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan (ii) menetapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Model analisis fundamental sering disebut sebagai share price forecasting model dan sering digunakan dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas.

(22)

(2002), menyatakan juga bahwa analisis fundamental adalah pendekatan dasar untuk melakukan analisis saham dengan menerapkan share value forecasting

model.

Analisis Teknikal

Menurut Husnan (2001) ”Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dan kondisi pasar dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu”. Komarudin (1996) mengemukakan bahwa: Analisis teknikal adalah analisis sekuritas yang memusatkan perhatian pada harga saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menentukan pola yang mungkin dapat memprediksi dari gambaran yang telah di buat. Analisis teknikal menganggap bahwa saham adalah kom oditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis dari pemodal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Berdasarkan beberapa sumber maka ada beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai faktor atau variabel yang mempengaruhi harga saham.

1. Berdasarkan Hidayat (2003)

Penelitian yang telah dilakukan oleh Hidayat (2003) dari tahun 1999-2003. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu harga saham sedangkan variabel bebasnya adalah ROI, DPR, current ratio, tingkat inflasi, tingkat bunga, jumlah uang beredar (M2), Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika, volume penjualan saham dan harga saham lalu. Hasilnya secara umum variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap harga saham. Hanya ada dua variabel yang sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh terhadap harga saham, yaitu jumlah uang beredar dan harga saham lalu, sedangkan ke tujuh variabel lainnya tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

2. Menurut Arifin (2004), ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kondisi fundamental emitten.

Berhubungan dengan kinerja emitten sendiri misalnya kondisi keuangan, strategi bisnisnya, produksinya, manajemennya hingga keunggulan lainnya yang bersifat comprative advantage, (kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diwakili oleh rasio-rasio keuangan seperti ROI, RORA, DPR, CR, ROE, DER, LDR, DPS, PER, CAR, HK, dan lain-lain.

b. Hukum Permintaan dan Penawaran

Kenaikan harga karena permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan berlangsung terus, sebab pada suatu titik harga saham akan menjadi terlalu mahal.

c. Tingkat Bunga

(23)

mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga barang-barang. Salah satu faktor yang memicu terjadinya inflasi. Jika hal ini terjadi maka kondisi perekonomian negara tidaklah begitu baik, kalau tidak dibatasi segera dapat memicu ketidakstabilan sosial, politik dan keamanan. Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor. Investasi produk Bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil risikonya dibandingkan investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor akan menjual sahamnya dan dananya kemudian akan ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham secara siginifikan.

d. Valuta Asing

Menghadapi perekonomian global, tidak ada satupun negara di dunia yang dapat menghindari perekonomiannya dari pengaruh valuta asing khususnya Dollar Amerika.

e. Dana asing di bursa efek

Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing, maka ada kecenderungan transaksi saham sedikit tergantung pada investor asing tersebut. Investor lokalpun akan banyak menjadi pengikut investor asing. Hal ini masih menjadi masalah, namun setidaknya ada alasan misalnya diakibatkan pasar modal di Indonesia masih sangat muda dan ada anggapan investor asing lebih berpengalaman dan juga minat masyarakat Indonesia terhadap pasar modal masih minim.

f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Mencerminkan kondisi keseluruhan transaksi bursa saham yang terjadi jika dibandingkan menjadi ukuran kenaikan maupun penurunan harga saham. Untuk saham-saham kelas atas (bluechip) bila terjadi transaksi saham sedikit saja maka pengaruhnya pada IHSG sudah terasa. Lain dengan saham kelas bawah, mesti transaksi yang terjadi jumlahnya besar namun efeknya terhadap IHSG tidak begitu terasa.

g. News dan Rumors

News adalah semua berita yang beredar di tengah masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik dan keamanan, jadi pergerakan saham juga tergantung pada berita. Berita-berita bukan hanya yang berhubungan dengan ekonomi saja, tapi juga berita masalah keamanan seperti Aceh, Maluku, terorisme dan lain-lain. Adanya berita tersebut para investor dapat memprediksi seberapa kondusif keadaan negeri ini, sehingga kegiatan investasi dapat dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa. Rumors adalah berita-berita yang belum tentu benar yang terkadang juga terselip diantara news

sebagai media masa.

3. Menurut Osmad (2007), variabel teknikal yang mempengaruhi harga saham adalah;

a. Volume Penjualan Saham

(24)

b. Harga Saham Masa Lalu

Variabel ini merupakan upaya untukmemperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di waktu yang lalu, yang dalam hal ini satu tahun sebelumnya.

Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, faktor mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuatif harga saham, tergantung pada tipe investor juga. Investor yang memiliki naluri gambling dengan toleransi risiko tinggi tentunya tidak memperhatikan faktor tertentu sebagai indikator. Tetapi mereka melakukanya dengan cara spekulasi.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang menunjukan kinerja dan status suatu perusahaan untuk mengukur kelemahan atau kekuatan suatu perusahaan dibidang keuangan yang menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas (Ghozali 2005). Rasio keuangan dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang diukur berdasarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo (Bowonu 2007)

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya (Hidayat 2003) 3. Rasio Hutang

Rasio hutang merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya/kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi (Bowonu 2007)

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya (Hidayat 2003)

Penelitian yang dilakukan ini, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yang digunakan yaitu yang memiliki korelasi dan keterkaitan yang signifikan terutama terhadap sektor usaha yang dihadapi, yaitu sektor perbankan. Hal ini didasarkan pada kajian penelitian terdahulu yaitu menurut hasil penelitian Bowonu (2007), diantaranya adalah;

Rasio Likuiditas

Likuiditas di dalam perusahaan bisnis diukur berdasarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh temponya, Rasio Likuiditas terdiri dari:

1. Net Working Capital

Net Working Capital biasanya digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan secara menyeluruh. Secara matematis, perhitungannya adalah:

(25)

2. Current Ratio

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Secara matematis, perhitungannya adalah:

Current Ratio = current asset...(2)

current liabilities 3. Quick Ratio (Acid Test)

Ratio ini hampir sama dengan current ratio, perbedaan hanya terletak pada perhitungannya tidak memasukan komponen persediaan (inventory)

Quick Ratio = current ratio – inventory...(3)

Current liabilities Rasio Profitabilitas

Analisis profitabilitas ini terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah

return on total asset. Rasio ini dikenal juga sebagai Return On Investment (ROI) yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan dari seluruh asset yang dimiliki. Secara matematis perhitungannya adalah sebagai berikut:

Return on Total asset = Net profit after asset...(4)

Total asset

Structural Equation Modeling (SEM)

Adapun salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu penelitian di bidang manajemen yang memiliki tingkat kerumitan tinggi adalah dengan teknik SEM. SEM atau model persamaan struktural adalah suatu model berupa gabungan dari analisis faktor dan regresi berganda yang dapat digunakan untuk menguji serangkaian hubungan dependen yang terdiri dari beberapa struktur secara serentak (Hair et al. 1998).

Menurut Ghozali (2005), SEM (Structural Equation Modeling) dinilai dapat mengatasi kelemahan dalam model regresi dan juga jalur path (path model) dimana semua peubah yang akan dianalisis hubungannya diasumsikan dapat diukur langsung atau dapat diwakili oleh satu peubah yang dapat diukur. Peubah-peubah dalam suatu penelitian dibagi menjadi dua kelompok. Ekonometrika maupun psikologi, kedua kelompok tersebut dikenal dengan istilah peubah bebas (independent variable) dan peubah tidak bebas (dependent variable). Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik analisis multivariat yang dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model analisis sebelumnya yang telah digunakan secara luas dalam penelitian statistik. Model-model yang dimaksud diantaranya adalah regression analysis (analisis regresi), path analysis (analisis jalur), dan confirmatory factor analysis (analisis faktor konfirmatori) (Hox dan Bechger 1998).

Beberapa hal yang membedakan SEM dengan regresi biasa dan teknik multivariat lainnya, diantaranya adalah;

1. SEM membutuhkan lebih dari sekedar perangkat statistik yang didasarkan atas regresi biasa dan analisis varian,

(26)

3. SEM selain memberikan informasi tentang hubungan kausal simultan diantara variabel-variabelnya, juga memberikan informasi tentang muatan faktor dan kesalahan-kesalahan pengukuran,

4. Estimasi terhadap multiple interrelated dependence relationships. pada SEM sebuah variabel bebas pada satu persamaan dapat menjadi variabel terikat pada persamaan lain (Efferin 2008).

Widodo (2006) mengemukakan sepuluh keistimewaan SEM sebagai berikut;

1. Mampu memperlakukan variabel endogenous dan variabel eksogenous

sebagai variabel acak dengan kesalahan pengukuran,

2. Mampu memodelkan variabel laten dengan sejumlah indikatornya, 3. Mampu membedakan kesalahan pengukuran dan kesalahan model,

4. Mampu menguji model secara kesuluruhan, bukan hanya menguji koefisien model secara individu,

5. Mampu memodelkan variabel mediator, 6. Mampu memodelkan hubungan antar error,

7. Mampu menguji silang koefisien model dari berbagai kelompok sampel, 8. Mampu memodelkan dinamika suatu fenomena.

9. Mampu mengatasi data yang hilang. 10. Mampu menangani data tidak normal.

Beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh SEM adalah sebagai berikut (Widodo 2006);

1. SEM tidak digunakan untuk menghasilkan model namun untuk mengkonfirmasi suatu bentuk model,

2. Hubungan kausalitas diantara variabel tidak ditentukan oleh SEM, namun dibangun oleh teori yang mendukungnya,

3. SEM tidak digunakan untuk menyatakan suatu hubungan kausalitas, namun untuk menerima atau menolak hubungan sebab akibat secara teoritis melalui uji data empiris,

4. Studi yang mendalam mengenai teori yang berkaitan menjadi model dasar untuk pengujian aplikasi SEM.

SEM terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut (Widodo 2006): 1. Pengembangan model berdasarkan teori

Tujuannya adalah untuk mengembangkan sebuah model yang mempunyai justifikasi (pembenaran) secara teoritis yang kuat guna mendukung upaya analisis terhadap suatu masalah yang sedang dikaji/diteliti.

2. Pengembangan diagram lintasan (PATH diagram)

Tujuannya adalah menggambarkan model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama kedalam sebuah diagram jalur agar peneliti dengan mudah dapat mencermati hubungan kausalitas yang ingin diujinya.

3. Mengkonversi diagram jalur kedalam persamaan struktural

Langkah ini membentuk persamaan-persamaan pada model struktural dan model pengukuran.

4. Pemilihan data input dan teknik estimasi

(27)

5. Evaluasi masalah identifikasi model

Tujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya masalah identifikasi berdasarkan evaluasi terhadap hasil estimasi yang dilakukan program komputer

6. Evaluasi Asumsi dan Kesesuaian model

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pemenuhan asumsi yang disyaratkan SEM, dan kesesuaian model berdasarkan kriteria goodness-of-fit tertentu. 7. Interpretasi dan modifikasi model

Tujuannya adalah untuk memutuskan bentuk perlakuan lanjutan setelah dilakukan evaluasi asumsi dan uji kesesuaian model.

Definisi Operasional Variabel-Variabel yang Digunakan Dalam Penelitian 1. ROI (Return On Investmen)

Menurut Arifin (2004), ROI adalah merupakan indikator dari kondisi keuangan sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari variabel fundamental dan ini mempengaruhi harga saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bowonu (2007) dan Hidayat (2003), variabel ini berpengaruh signifikan terhadap harga saham, walaupun tidak secara langsung, sehingga variabel ini juga digunakan pada penelitian ini.

2. CR (Current Ratio)

Variabel ini digunakan dengan alasan, rasio ini merupakan penggambaran dari

current asset terhadap current liabilitas. Menurut Arifin (2004), CR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2003), pertumbuhan modal sendiri ini berpengaruh siginifikan terhadap harga saham. Jadi variabel ini dianggap mewakili variabel yang memperlihatkan pertumbuhan modal.

3. Tingkat suku bunga deposito

Tingkat suku bunga deposito yang dimaksud adalah tingkat suku bunga deposito bank pemerintah. Data yang diambil adalah rata-rata pertahun suku bunga deposito berjangka triwulan.

4. Tingkat inflasi

Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum. Jadi tingkat inflasi adalah tingkat perubahan harga secara umum yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Rate of inflation (year t) = Price level (year t)- price level (year t-l) rice level (year t-l).

5. M2 (jumlah uang beredar)

Digunakan dalam penelitian ini, seperti juga yang telah dinyatakan oleh Ali Arifin (2004), variabel tersebut dianggap mempengaruhi fluktuasi harga saham. Bahkan menurut Bowonu (2007), dalam penelitiannya mengatakan M2 berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jumlah uang beredar yang dimaksud meliputi uang kartal, uang giral dan uang kuasi yang terdapat pada masyarakat.

6. Kurs Rupiah terhadap Dollar AS

(28)

yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah Kurs nominal yaitu harga relatif dari mata uang dua negara. Depresiasi merupakan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing. Depresiasi terjadi akibat penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadi bukan karena adanya kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing. Apresiasi merupakan kebalikan dari depresiasi, yaitu suatu kenaikan nilai tukar uang dalam negeri terhadap valuta asing yang terjadi di pasar valuta asing.

7. Volume Penjualan saham

Digunakan seperti telah dijelaskan oleh Arifin (2004) dan Hidayat (2003). Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa secara bersama-sama dengan variabel lainnya variabel ini berpengaruh terhadap harga saham. Jadi variabel ini juga digunakan dalam penelitian ini

8. Harga saham lalu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Hidayat (2003), variabel harga saham lalu ini berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sehingga variabel ini juga dimasuk ke dalam penelitian ini.

9. Nilai Saham

Nilai saham yang digunakan dalam penelitian ini sebagai variabel indikator harga saham adalah berdasarkan nilai intrinsik atau nilai fundamental harga saham itu sendiri, yaitu nilai saham yang sebenarnya. Dalam hal ini, nilai intrinsik yang digunakan peneliti adalah menggunakan pendekatan nilai sekarang (nilai saham yang ditentukan oleh pasar).

Semua variabel ini digunakan dengan asumsi Ceteris Paribus artinya

“Dengan syarat yang lain tidak berubah. Sehingga variabel-variabel yang lain dianggap konstan, (Samuelson)

Tabel 2. Klasifikasi variabel-variabel fundamental dan teknikal

Variabel Fundamental

(29)

fundamental dan teknikal terhadap harga saham sudah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu, menurut Sumiaty dan Susanto (2009), hasil penelitiannya menyatakan bahwa harga saham industri tekstil yang go public di BEJ dipengaruhi secara bersama-sama oleh kesembilan variabel bebas yang diajukan dalam penelitian dan dari model analisis regresi yang dilakukan ada dua variabel yang mempunyai pengaruh nyata secara parsial terhadap harga saham.Variabel-variabel tersebut adalah jumlah uang beredar dan harga saham masa lalu.

Bowonu (2007), hasil penelitiannya menyatakan bahwa harga saham lalu untuk beberapa bank berpengaruh cukup signifikan terhadap perkembangan harga saham saat ini. Secara umum variabel-variabel fundamental dan teknikal menggunakan SEM dapat menjelaskan pola pergerakan harga saham masing-masing bank yang sudah di cluster-kan dan memberikan gambaran ada hubungan yang cukup signifikan terhadap variabel-variabel tersebut dengan harga saham saat ini. Menurut Hutami (2012), Dividend per Share, ROE, Net Profit

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur yang tercatat di BEI periode 2006-2010. Dividend per share, return on equity dan net profit margin pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

3 METODE

Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian ini dimulai dengan penentuan populasi, identifikasi variabel, definisi operasional, sumber dan teknik pengumpulan data, serta selanjutnya adalah penentuan model analisis. Teknik mulivariate yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modeling) merupakan teknik yang dapat mengkombinasikan aspek-aspek dari multiple regresi dan faktor analisis untuk mengestimasikan berbagai hubungan dan ketergantungan antar variabel secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang termasuk dalam LQ 45 dan sudah telah terdaftardi Bursa Efek Indonesia.

Berikut ini dikemukakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memahami pengaruh variabel-variabel fundamental dan teknikalterhadap harga saham. Model teoritis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model dari Hidayat (2003) tentang “pengaruh variabel teknikal dan fundamental

terhadap harga saham”. Penelitian tersebut dilakukan dari tahun 1999 sampai

dengan tahun 2005. Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Variabel terikatnya adalah harga saham sedangkan variabel bebasnya adalah return on investmen, deviden payout ratio, current ratio, tingkat inflasi, tingkat bunga, jumlah uang beredar, kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika, volume penjualan saham dan harga saham lalu.

(30)

saham (keseluruhan bursa) termasuk juga perekonomian secara menyeluruh. Varibel bebas dan variabel terikatnya sama dengan model teoritis yang dikemukan oleh Hidayat (2003).

Sementara itu variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah variabel terikatnya yaitu harga saham sedangkan variabel bebasnya adalah

return on investment, CR, tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, jumlah uang beredar (M2), Kurs Rupiah terhadap Dollar, volume penjualan saham dan harga saham lalu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data-data laporan keuangan bank-bank yang terdaftar di LQ 45 dari tahun 2008-2012. Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Seperti bagi Manager dalam rangka pembentukan kebijakan perbankan, bagi investor sebagai analisis kompherensif keputusan investasi dan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara.

Keterangan: Gambar 3. Kerangka pemikiran teoritis Hubungan

Proses

Ruang lingkup Penelitian

Analisis Strategi Investasi Saham Perbankan di BEI

Variabel Terikat: Harga saham dengan indikatornya Nilai saham

Variabel Bebas:

Return On Investment, CR, tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, jumlah uang beredar (M2), kurs rupiah terhadap Dolar, volume penjualan saham dan harga saham lalu.

Tingkat Pengembalian yang diharapkan/ Return Saham

(31)

Gambar 4. Kerangka operasional penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi literatur tentang Penelitian yang berhubungan

Studi literatur Konsep

Identifikasi Variabel

Identifikasi dan pengumpulan data yang diperlukan

Identifikasi sampel

Pembentukan Model

Metode Purposive sampling

Penerapan Model menerapkan teknik SEM dengan Lisrell 8.80

Output Model

Evaluasi dan Analisis Model

Modifikasi Model dan Penerapan Model Baru

Hasil

(32)

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor perbankan yang kontinu masuk ke dalam LQ-45 selama lima tahun terakhir yaitu 2008-2012. Periode ini dipilih karena merupakan periode terbaru untuk memprediksi pengambilan keputusan oleh investor secara cepat dan tepat. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai Desember 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa data panel yang diambil per-triwulan. Data panel (pooled data) merupakan gabungan data runtun waktu (time series) selama periode lima tahun yaitu 2008-2012 dengan data silang (cross section) terhadap lima perusahaan perbankan. Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang berkaitan, dan telah dipublikasikan seperti melalui internet. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan keuangan kuartal perusahaan selama lima tahun dan harga saham perbankan selama lima tahun.

Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial, dalam hal ini peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai referensi terutama dari www.idx.co.iddan www.yahoofinance.comuntuk memperoleh laporan keuangan perbankan yang diteliti beserta harga sahamnya dan volume penjualannya. Selain itu, untuk menunjang kesempurnaan hasil penelitian,dilakukan pula studi pustaka yang bersumber dari studi literatur, berita dari surat kabar, dan laporan penelitian seperti jurnal ilmiah, disertasi dan tesis. Metode ini digunakan sebagai pedoman dalam menjelaskan teori-teori serta menganalisis data yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

Populasi dan Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri perbankan yang termasuk dalam LQ 45 yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai tahun 2012. Prosedur pemilihan sample adalah purposive sampling. Purposive sampling

(33)

Menurut Ferdinand (2000), ukuran minimal sampel untuk dapat diuji dengan menggunakan structural equation modeling adalah 100. Sedangkan menurut Hair, et al. (1998) dan Imam Ghozali (2005) menyarankan agar ukuran jumlah sampel minimal untuk analisis SEM adalah 100 sampai 200 dengan syarat asumsi normalitas data terpenuhi. Dengan demikian, jumlah sampel sebanyak 100 dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dilakukannya pengujian data dengan menggunakan SEM . Lima perusahaan tersebut adalah: 1) PT Bank Danamon Tbk

2) PT. Bank Central Asia Tbk 3) PT. Bank Negara Indonesia Tbk 4) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 5) PT Bank Mandiri Tbk

Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal/kesimpulan sementara hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebelum dilakukan penelitian dan harus dibuktikan melalui penelitian. Berdasarkan pada kerangka pemikiran teoritis dan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama (serentak) maupun

sendiri-sendiri (partial) dari variabel-variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham.

H2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel harga saham lalu terhadap harga saham sekarang.

H3 : Variabel-variabel fundamental dan teknikal yang diteliti mempunyai hubungan yang cukup signifikan dalam menjelaskan variansi harga saham dengan model modifikasi SEM industri perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan merupakan ekspektasi hasil dari penelitian yang diharapkan bagi peneliti. Adapun hasil yang ingin diharapkan dari penelitian ini adalah berguna bagi manajer perusahaan perbankan untuk mendapatkan informasi yang akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan keuangan dan bagi pelaku pasar modal (Investor), sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data-data dari berbagai sumber tersebut dikumpulkan, kemudian data-data tersebut diolah dengan menggunakan metode analisis menggunakan SEM (Structural Equation Modelling). Pengolahan data yang berasal dari lima bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut menggunakan Software Excell XP profesional, minitab 16 dan Lisrell 8.80.

Terdapat tujuh langkah dalam pemodelan SEM (Waluyo 2011), yaitu:

(34)

2. Pengembangan diagram alur (path diagram). Model teoritis digambarkan dalam sebuah diagram alur untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas yang akan diuji.

3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan. Diagram alur dikonversi ke dalamrangkaian persamaan yang terdiri dari:

a. Persamaan struktural (structural equation), persamaan ini menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.

b. Persamaan model pengukuran (measurement model), dalam membuat persamaan model pengukuran hanya melibatkan indikator dari pengukuran konstruk.

4. Memilih matriks input dan teknik estimasi. SEM menggunakan matriks varian/kovarian sebagai input data untuk estimasi yang dilakukan. Ukuran sampel juga memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil. 5. Menilai problem identifikasi. Problem identifikasi dapat muncul melalui

gejala-gejala berikut:

a. Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangan besar. b. Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan.

c. Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. d. Muncul korelasi yang sangat tinggi antara koefisien estimasi yang didapat (misalnya > 0,9)

6. Evaluasi model. Ketepatan model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit.

7. Interpretasi dan modifikasi model. Apabila pada standardized residual covariances matrix terdapat nilai diluar ring -2,58 ≤ residual ≤ 2,58 danprobabilitas (P) < 0,05maka model yang diestimasi perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut dengan berpedoman pada indeks modifikasi.

(35)

Gambar 5. Model awal penelitian SEM

Variabel Laten

Variabel Indikator

Mempengaruhi

Loading Faktor Keterangan:

Harga saham : Variabel terikat

Indikator variabel harga saham : Nilai saham (NS) Variabel fundamental : Variabel bebas Indikator variabel fundamental

ROI : Return on investment

CR : Current ratio

TI : Tingkat inflasi

M2 : M2 (jumlah jang beredar)

TBD : Tingkat bunga deposito

NLTR : Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS

Variabel Teknikal : Variabel bebas Indikator variabel teknikal

VPS : Volume penjualan saham

HSL : Harga saham masa lalu

TI

NS Harga

Saham Fundamental

Teknikal

ROI CR

M2

TBD

NLTR

(36)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada penelitian ini menganalisis pengaruh variabel-variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham dengan menggunakan SEM pada industri perbankan di BEI yang konsisten masuk ke dalam LQ 45 selama periode 2008-2012. Penelitian ini menggunakan data panel seimbang yaitu gabungan antara data time series triwulan selama lima tahun yaitu periode 2008-2012 dan data cross section yaitu sebanyak lima perusahaan. Proses pengolahan data dilakukan dengan program excell dan program Lisrell 8.80. Perusahaan yang termasuk dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Sampel penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI

2 PT Bank Mandiri Tbk BMRI

3 PT Danamon Indonesia Tbk BDNM

4 PT Bank Central Asia Tbk BBCA

5 PT Bank Negara Indonesia Tbk BBNI

Profil Singkat Bank PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) didirikan 16 Desember 1895. Kantor pusat BBRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210. Pada saat ini BBRI memiliki 18 kantor wilayah, 16 kantor inspeksi, 442 kantor cabang domestik, tiga kantor cabang khusus, tiga kantor perwakilan di luar negeri, 545 kantor cabang pembantu, 914 kantor kas, 5.000 BRI unit, dan 1778 teras.Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.

(37)

PT Bank Mandiri Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Setelah proses merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, bank ini menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620 orang. Kinerja bank pada tahun 2011 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai yang dipacu oleh peningkatan fee based income. Berdasarkan pembagian segmen kredit menurut laporan keuangan Bank Mandiri, terjadi pertumbuhan nilai kredit di seluruh segmen secara signifikan. Terdapat beberapa kelompok strategi bisnis unit di dalam Bank ini, terbagi menjadi kelompok:

institutional banking, corporate banking, commercial and business banking,

micro and retail banking, consumer finance, dan treasury FI and SAM.

Segmen yang mengalami pertumbuhan paling baik adalah segmen ritel. Segmen ritel terbagi menjadi kelompok usaha kecil (mengelami pertumbuhan 33% dari tahun 2010), kelompok consumer (mengalami pertumbuhan 27% dari tahun 2010), dan kelompok mikro (mengalami pertubuhan 62% dari tahun 2010). Total penyaluran kredit ritel itu sendiri mencapai Rp. 81 triliun atau mencapai 29,7% dari total kredit bank.

PT Bank Danamon Tbk

Tahun 1988, Bank Indonesia meluncurkan paket reformasi perbankan

yang dikenal dengan “Paket Oktober 1988” atau PAKTO 88. Sebagai hasil

dari reformasi ini, Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia dan menjadi perusahan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.Saat ini, bank ini menjadi salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah pegawai sekitar 61.875 (termasuk karyawan anak perusahaan) pada September 2011.

Saat ini Danamon adalah bank keenam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan cabang kedua terbesar yaitu lebih dari 2,900 kantor cabang dan point of sales, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan Unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya . Danamon juga didukung oleh serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif. Sementara itu, dari sisi pembagian lini bisnisnya, bank ini memiliki lima kelompok tinjauan usaha, yang terbagi atas perbankan mikro, perbankan konsumer, perbankan UKM dan komersial, perbankan syariah, dan perbankan korporasi.

PT Bank Central Asia Tbk

(38)

itu, BCA telah memiliki 6.611 ATM BCA yang tersebar di seluruh Indonesia dan sampai akhir 2009 total nasabah BCA mencapai 1,7 juta nasabah, meningkat dari 1,2 juta nasabah pada tahun 2008. Pada bulan Juli 2009, BCA mendapat penghargaan Bank berpredikat "Bank Nasional Papan Atas" pada acara Infobank Awards 2009. Dalam laporan tahunan, BCA membagi tinjauan bisnisnya menjadi 4 kelompok besar, yaitu: perbankan cabang, perbankan korporasi, perbankan individual, perbankan tresuri dan internasional.

PT Bank Negara Indonesia Tbk

Bank Negara Indonesia Tbk, pada saat awal berdirinya berfungsi sebagai bank sentral di Indonesia. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadiperusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Sepanjang 2011, kinerja keuangan BNI mencatat hasil yang baik. Laba bersih mengalami pertumbuhan mencapai Rp 5,8 triliun dari pencapaian Rp 4,1 triliun di tahun 2010, merefleksikan pertumbuhan yang seimbang dari berbagai lini usaha serta pertumbuhan pendapatan fee-based income yang positif. Aset tumbuh 20,3% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp 299,1 triliun dengan provisi untuk kredit bermasalah dipertahankan pada level yang sama dengan tahun 2010. Ekuitas tumbuh mencapai Rp 37,8 triliun di tahun 2011, meningkat dari sebesar Rp 33,1 triliun di tahun 2010. Laporan tahunan 2011 Bank BNI membedakan jenis debitur menjadi lima kategori, yaitu korporasi, kecil-menengah, consumer,

internasional dan syariah.

Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

(39)

Fit dengan hasil terlampir pada Lampiran 5. Ringkasan dari goodness of fit dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil kriteria kesesuaian model SEM

Goodness-of-Fit Cutt-off-Value Hasil Keterangan

Significance

Probability(P-value) 0,05 0,88474 Good Fit

GFI(Goodness of Fit) 0,90 0,97 Good Fit

RMSEA(Root Mean

square Error of Approximation)

0,08 0,000 Good Fit

AGFI(Adjusted Goodness

of Fit Index) 0,90 0,95 Good Fit

Overall Good Fit

Sebagian besar persyaratan goodness of fit telah memenuhi standar cut-offvalue sehingga model layak untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan Tabel 4. tersebut dapat diketahui bahwa perhitungan GFI yang dianalogkan R2 pada model regresi sebesar 0,97, hasil ini menunjukkan hasil yang baik, karena mendekati nilai 0,9. Hasil RMSEA sebesar 0,000 yang kurang dari 0,08 menunjukkan kriteria baik dalam mengukur nilai penyimpangan parameter model dengan matriks kovarians populasi. Nilai tersebut menunjukkan proporsi varians dalam matriks kovarian populasi yang terestimasikan. Sementara ukuran AGFI sebagai nilai GFI yang telah disesuaikan dengan derajat kebebasan model penelitian berada pada interval kriteria yang masih cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan ukuran penggunaan SEM tersebut dapat dinyatakan model modifikasi dapat menghasilkan model yang baik, karena itu analisis model utama dapat dilanjutkan dengan menggunakan ukuran signifikansi dan besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Hasil pengukuran hubungan signifikansi antar variabel dapat diketahui dari output model dengan melihat besarnya t-value yang dihasilkan. Adapun model yang dihasilkan oleh model persamaan struktural (SEM) dengan t-value

(40)

Chi-Square=17.75, df=26, P-value=0.88474, RMSEA=0.000

Gambar 6. Diagram path SEM pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham (t-value)

Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat terdapat empat dari delapan pengujian indikator berpengaruh secara positif dan signifikan antara lain: dari teknikal ke volume penjualan saham, dari fundamental ke tingkat bunga deposito, dari fundamental nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, dari fundamental ke

(41)

Chi-Square=17.75, df=26, P-value=0.88474, RMSEA=0.000

Gambar 7. Diagram koefisien hasil SEM pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham (Standardized Loading Factor)

Gambar 6 menunjukkan koefisien nilai model yang menunjukkan nilai pengaruh antar variabel. Semakin besar nilai factor loading maka semakin besar pengaruhnya dan semakin besar kontribusinya. Untuk nilai yang negatif dapat diartikan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh yang negatif dan tetap memiliki pengaruh yang signifikan jika nilainya lebih dari T tabel=1,96.

Pengujian Hipotesis

Pengaruh secara serentak maupun parsial variabel-variabel fundamental dan teknikal terhadap Harga Saham (Pengujian Hipotesis 1)

Untuk membuktikan hipotesis pertama yaitu “diduga terdapat pengaruh

signifikan secara simultan maupun parsial dari variabel-variabel fundamental terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa

Efek Indonesia”, dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Namun perlu diketahui bahwa dalam analisis SEM, data yang tidak memiliki nilai atau angka misalnya nol (0) secara otomatis akan diabaikan dalam analisis selanjutnya. Oleh karena data riil dari delapan variabel fundamental dan teknikal yang telah terkumpul tersebut tidak ditemukan data yang tidak memiliki nilai atau angka atau tercatat sebesar nol (0), maka unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini tetap sebanyak 100, jumlah ini diketahui setelah proses komputerisasi SEM ini dijalankan.

(42)

7. Dari kedua variabel yang pengaruh tersebut, pengaruh variabel fudamental terhadap harga saham lebih kuat pengaruhnya daripada variabel teknikal terhadap harga saham.Hasilnya secara umum variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap harga saham karena berdasarkan hasil nilai probabilitasnya terima Ho. Delapan variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat secara terperinci bobot pengaruh (regression weights) indikator fundamental dan teknikal secara simultan seperti yang disajikan pada diagram path tersebut. Diagram tersebutmenunjukkan nilai koefisien terbesar variabel laten fundamental yaitu -0,35 dan p-value terkecil yaitu 0,88, nilai ini lebih tinggi dari pada nilai koefisien variabel teknikal sebesar -0,09 dengan p-value 0,147. Adapun nilai loading faktor secara parsial dari masing-masing indikator fundamental dan teknikal ini dapat dilihat dalam Gambar 7. Kontribusi yang paling tinggi pengaruhnya berasal dari volume penjualan saham dengan koefisien sebesar 1,00, berikutnya diikuti oleh jumlah uang beredar (bobot= 0,55), tingkat bunga deposito (bobot =0,53), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (NLTR) (bobot= 0,52), return on investment (bobot= -0,28), tingkat inflasi (TI) (bobot= -0,15), current ratio (bobot= 0,13) dan harga saham lalu (HSL) (bobot= -0,10). Penjelasan mengenai pengaruh parsial variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham adalah sebagai berikut:

1. Variabel volume penjualan saham berpengaruh positif dan signifikan, serta memiliki pengaruh yang dominan. Secara teoritis, hal ini sejalan dengan pemikiran analis teknikal yang menyatakan bahwa volume penjualan saham menunjukkan seberapa produktif suatu perusahaan dan keberhasilan dalam menjualan sahamnya. Volume penjualan yang meningkat adalah sebuah pertumbuhan yang dialami perusahaan tersebut. Semakin besar volume penjualan, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan.

Hal ini akan membuat investor semakin percaya kepada perusahaan industri perbankan, dengan meningkatnya kepercayaan investor, maka permintaan terhadap saham akan meningkat dan harga saham pun juga ikut naik. Naiknya harga saham, maka akan terjadi capital gain yang meningkatkan

return saham (Gambar 9). Demikian pula sebaliknya, jika volume penjualan menurun, maka akan mengakibatkan menurunnya return yang diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2003), menyatakan bahwa volume penjualan saham mempunyai pengaruh positif dan signifikan, serta pengaruh yang paling dominan terhadap harga saham perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan ekspektasi peneliti yang menyatakan bahwa volume penjualan saham mempunyai arah koefisien yang positif. Hal ini dikarenakan volume penjualan saham industri perbankan yang terus meningkat dari tahun 2008-2012 sebesar 14,7 persen (Bank Indonesia 2012).

Gambar

Tabel 1. Kapitalisasi pasar sektor perbankan 2008-2012
Gambar 2. Tingkat pertumbuhan IHSG di Indonesia
Gambar 3. Kerangka pemikiran teoritis
Gambar 4. Kerangka operasional penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan Mempunyai IUJK berlaku dengan klasifikasi Jasa Nasehat/Pra

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal dengan alamat Komplek Perkantoran Payaloting Dalan Lidang Panyabungan akan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa, dengan rincian

Sebagai konsekuensi negara Indonesia adalah negara hukum, maka semua perbuatan negara atau pemerintah termasuk perbuatan dalam mencampuri masyarakat tersebut harus

Results of the Online Discussion on Gender Equality, Environmental Management and Natural Disaster Mitigation from the online conference conducted by the United Nations Division for

an 17. Uji Interaksi Dosis Pupuk Majemuk andang Ayam pada Bobot Bunga Per Tanam Table 17. Analysis of Interaction Between d Chiken Manure Dose for Flower Weight. ran 18.

[r]

[r]

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Biaya Tidak Tetap yang akan selesai dipelajari