• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS DAGING

IKAN PATIN

Pangasius

sp. PADA PERIODE TERTENTU

YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanni

ALIYAH SAKINAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni ” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

(4)

ABSTRAK

ALIYAH SAKINAH. Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni. Dibimbing oleh MIA SETIAWATI dan DEDI JUSADI.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kualitas daging ikan patin Pangasius sp. yang diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanni dengan dosis dan lama pemberian berbeda. Sebanyak 20 ekor ikan patin berukuran 21,24±2,39 g dipelihara dalam akuarium berukuran 100x40x50 cm. Ikan diberi empat jenis pakan yang mengandung daun kayu manis masing-masing sebesar 0,0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% selama 60 hari. Pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali sehari secara at satiation. Kualitas daging ikan diuji melalui uji organoleptik dan analisa proksimat pada hari ke 20, 40, dan 60. Hasil menunjukkan bahwa sampai hari ke-40 pemeliharaan, pertumbuhan ikan yang diberi pakan mengandung 0,0%, 0,5%, dan 1,5% daun kayu manis menunjukkan kinerja pertumbuhan yang sama, dan memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi dari ikan yang diberi pakan mengandung 1,5% daun kayu manis. Berbeda halnya dengan kinerja pertumbuhan ikan pada hari ke-60, ikan yang diberi pakan 0,5%, 1,0%, dan 1,5% secara signifikan memiliki pertumbuhan yang lebih rendah dari ikan yang diberi pakan 0,0% daun kayu manis. Sesuai dengan respon pertumbuhan, ikan yang diberi pakan 0,5% daun kayu manis selama 40 hari memiliki tekstur daging terbaik dan protein daging tertinggi.

(5)

ABSTRACT

ALIYAH SAKINAH. Evaluation of growth performance and meat quality of catfish Pangasius sp. at different feeding period by using cinnamon leaves Cinnamomum burmanni enriched diet. Supervised by MIA SETIAWATI and DEDI JUSADI.

This research was performed to evaluate growth performance and meat quality at different feeding period of catfish Pangasius sp. fed on cinnamon leaves Cinnamomum burmanni enriched diet. Twenty fishes with average body weight of 21,24±2,39 g were distributed into 100x40x50 cm of aquarium. Fish were fed on the diet contained Cinnamomum burmanni leaves of either 0,0%, 0,5%, 1,0%, or 1,5% respectively, for 60 days. Fish were fed on those diets three times a day at satiation. Fish meat quality were evaluated by organoleptic test and proximate analysis at day 20, 40, and 60. The result showed that until day 40, fish fed on the diets contained either 0,0%, 0,5%, and 1,0% cinnamon leaves had the same growth, and higher than that fed on 1,5% cinnamon leaves. On the other hand, fish fed on the diets contained either 0,5%, 1,0% and 1,5% cinnamon leaves significantly had lower growth than that fed on 0,0% cinnamon leaves at day 60. In accordance to the growth response, after feeding on the diet contained 0,5% cinnamon leaves for 40 days, muscle of fish had the best texture and highest protein content.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS DAGING

IKAN PATIN

Pangasius

sp. PADA PERIODE TERTENTU

YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanni

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2014

(8)
(9)

Judul Skripsi : Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni

Nama : Aliyah Sakinah

NIM : C14100082

Disetujui oleh,

Dr Mia Setiawati Dr Dedi Jusadi

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Sukenda Ketua Depatemen

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 sampai Maret 2014 ini berjudul “Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius sp. pada Periode Tertentu yang Diberi Pakan Mengandung Daun Kayu Manis Cinnamomum Burmanni”. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian komisi pembimbing dengan judul “Evaluasi Penggunaan Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan, Status Kesehatan, dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius hypopthalamus” a.n Dr. Mia Setiawati yang didanai oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) melalui skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi 2013. (Penelitian Dasar Untuk Bagian).

Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Dr. Mia Setiawati dan bapak Dr. Dedi Jusadi selaku pembimbing. Terima kasih kepada ibu Dr. Tati Nurhayati selaku dosen penguji utama serta ibu Dr. Dinamella Wahjuningrum selakudosen penguji dari tim komisi pendidikan. Terima kasih kepada bapak, ibu, kakak dan adik tercinta atas doa dan dukungannya, serta kepada pak Wasjan dan mbak Retno yang telah banyak membantu analisis di Laboratorium Nutrisi Ikan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kang Yosi dan kang Andre yang telah membantu dalam proses pembuatan pakan. Selain itu terima kasih kepada mahasiswa Departemen Teknologi Hasil perairan yang telah bersedia menjadi panelis pada uji organoleptik. Ungkapan terima kasih kepada keluarga BDP 47 dan rekan-rekan NutriKids 2010 terutama kepada Shella Marlinda, serta penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat tercinta Sulistiya Wardani, Evy N Afifah, Enrika Lidiawati, Elvani N Ilmiah, Aini N Kartika, Fatimah Zahrah, Ria Septy A, Siti Kamila, dan Astrid Miradiyas P atas semua dukungan yang telah diberikan. Semoga karya tulis ini bermanfaat

Bogor, Agustus 2014

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

METODE PENELITIAN ... 2

Prosedur Penelitian ... 2

Pembuatan Pakan Uji ... 2

Pemeliharaan Ikan ... 2

Uji Kualitas Daging ... 3

Parameter Uji ... 4

Uji Organoleptik ... 4

Kadar Air Daging Ikan ... 4

Protein Daging Ikan ... 4

Lemak Daging Ikan ... 4

Glikogen Daging Ikan ... 5

Laju Pertumbuhan Harian ... 5

Jumlah Konsumsi Pakan ... 5

Efisiensi Pakan ... 5

Analisis Data ... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

Hasil ... 6

Pembahasan ... 9

KESIMPULAN ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 11

LAMPIRAN ... 14

RIWAYAT HIDUP ... 21

(12)

DAFTAR TABEL

1 Komposisi nutrien pakan uji dalam presentase bobot kering... ..2

2 Kondisi media pada sistem pemeliharaan ikan patin selama 60 hari ...3

3 Jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama pemeliharaan 60 hari ...7

4 Hasil uji organoleptik untuk parameter rasa dan tekstur ...8

5 Komposisi nutrien daging ikan pada waktu pemeliharan 20, 40, dan 60 hari ...8

DAFTAR LAMPIRAN 1 Scoresheet uji organoleptik tekstur dan rasa daging ikan patin Pangasius sp. ... 14

2 ANOVA dan uji Tukey JKP, EP, LPH, dan KH selama pemeliharaan ... 15

3 ANOVA dan uji Tukey uji organoleptik daging pada hari ke 20, 40, dan 60... 16

(13)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Umumnya ikan patin dipasarkan dalam bentuk filet beku dan segar, akan tetapi filet ikan patin hasil budidaya di Indonesia sering kali kalah bersaing dan tidak laku di pasaran Internasional karena tekstur daging kurang kompak/lembek akibat kandungan air yang tinggi (Suryaningrum et al 2010). Suwarsito (2007) menyebutkan bahwa ikan patin yang dibudidayakan (dalam kolam air tenang) di Indonesia memiliki kandungan lemak yang tinggi yaitu 30,59% (bobot kering) dan hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kurang diminatinya filet patin lokal, karena persentase kadar lemak yang tinggi menyebabkan warna daging menjadi kekuningan. Menurut Thammapat et al (2010) komposisi kimia pada daging ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pakan yang dikonsumsi. Komposisi pakan yang diberikan dapat mempengaruhi kualitas daging pada ikan, sehingga perlu meningkatkan kualitas daging ikan patin melalui pemberian pakan yang diperkaya.

(14)

2

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dosis daun kayu manis (Cinnamomum burmanni) berbeda (0%, 0,5%, 1%, 1,5%) dalam pakan melalui waktu pemberian berbeda (20, 40 dan 60 hari) terhadap pertumbuhan dan kualitas daging (komposisi kimia, tekstur, dan rasa) ikan patin (Pangasius sp).

METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian

Pembuatan Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan komersil (protein 26%) yang diberi tambahan tepung daun kayu manis dengan empat dosis berbeda yaitu 0.0%, 0.5%, 1.0% dan 1.5% dalam pakan. Dosis yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada penelitian Marlinda (2014). Sebelum pakan uji digunakan, dilakukan analisis proksimat pakan untuk mengetahui kandungan nutriennya. Berikut ini hasil komposisi nutrien pakan uji dalam bobot kering (Tabel 1).

Tabel 1 Komposisi nutrien pakan uji dalam presentase bobot kering Komposisi Nutrien (%) Daun kayu manis dalam pakan

0% 0,5% 1% 1,5%

Protein 25,69 25,80 25,78 25,84

Lemak 5,78 5,80 5,74 5,73

Serat kasar 6,95 7,02 6,02 5,68

Abu 7,57 7,99 7,23 7,23

BETN 41,94 40,83 44,45 45,08

Pemeliharaan Ikan

(15)

3

air yang berasal dari tandon hingga mencapai 80% volume akuarium. Bagian luar akuarium ditutupi plastik hitam untuk meminimalisasi stress pada ikan. Sistem aerasi berupa blower, selang aerasi dan batu aerasi dipasang di setiap akuarium untuk menyuplai oksigen. Sistem top filter terdiri dari pompa air, kotak filter yang berisi busa dan pasir zeolit, dan selang spiral dipasang di setiap akuarium untuk mengelola kualitas air. Heater di-setting suhu 28ºC di setiap akuarium untuk menjaga suhu tetap stabil. Akuarium yang telah diisi air selanjutnya didiamkan selama satu minggu sebelum digunakan untuk pemeliharaan.

Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin Pangasius sp. berasal dari satu pemijahan yang sama dan memiliki bobot awal rata-rata 20,37±3,21 g. Ikan terlebih dahulu diadaptasikan selama 10 hari, dan setiap akuarium diisi ikan sebanyak 20 ekor. Sebelum ikan diberi pakan perlakuan, terlebih dahulu ikan dipuasakan selama 24 jam. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan secara at satiation atau sekenyanganya dengan frekuensi tiga kali sehari. Selain itu selama pemeliharaan ikan uji, setiap 20 hari sekali, yaitu pada hari ke-20, ke-40, dan ke-60, dilakukan sampling terhadap bobot dan kualitas daging ikan.

Selama pemeliharaan, dilakukan penyiponan, pencucian busa filter, dan penggantian air sebanyak 50% tiga kali dalam seminggu. Selain itu, pengukuran kualitas air dilakukan terhadap parameter harian berupa suhu, sedangkan untuk parameter pH, DO, dan ammonia dilakukan tiga kali selama pemeliharaan yaitu pada hari ke-1, 30, dan 60. Kondisi media selama pemeliharaan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Kondisi media pada sistem pemeliharaan ikan patinselama 60 hari. Parameter Satuan Nilai terukur Nilai optimum

Suhu ºC 27-29 26-29 (Asdari et al 2011)

Uji organoleptik dilakukan untuk menguji kualitas daging ikan, dengan parameter kekompakan atau tekstur, dan rasa. Uji ini dilakukan di Laboratorium Organoleptik Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK, IPB. Ikan yang diujikan dikukus terlebih dahulu selama ±10 menit, kemudian disajikan kepada 30 orang panelis semi terlatih, yaitu mahasiswa dari Departemen Teknologi Hasil Perairan yang telah berpengalaman dalam uji organoleptik. Selanjutnya para panelis diharuskan mengisi kuisioner yang berisi level penilaian kualitas daging dengan parameter tekstur dan rasa (Lampiran 1). Data hasil kuisioner selanjutnya diolah dengan software SPSS versi 17.0.

Analisis kimia

(16)

4

kadar air dilakukan dengan pemanasan oven pada suhu 110 ⁰C selama 6 jam, kadar protein dilakukan dengan metode Kjeldahl, dan lemak basah diukur dengan metode Folch (Takeuchi 1988). Analisis glikogen dilakukan dengan melarutkan sampel menggunakan KOH 30%, Na2SO4 jenuh, dan alkohol 95% dan kemudian dipanaskan dalam waterbath dengan suhu 110ºC. Kemudian diendapkan, dititrasi dengan NaOH 0,5M, ditambahkan larutan O-tolueidin+CH3COOH, selanjutnya diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 635 nm.

Parameter Uji

Uji organoleptik

Parameter kualitas daging yang digunakan adalah skor uji organoleptik dari segi tekstur dan rasa dengan nilai 1-5 (Hutama 2012).

Keterangan:

Skor untuk tekstur : 1=Rapuh; 2=Lembek; 3=Agak kompak; 4=Kompak; 5=sangat kompak

Skor untuk rasa : 1=Tawar; 2=Agak gurih; 3=Agak manis; 4=Manis; 5=Lebih manis

Kadar Air Daging Ikan

Komponen air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� % = + − �100%

Keterangan : Bs = Bobot sampel (g) Bc = Bobot cawan (g) Ba = Bobot akhir (g) Protein Daging Ikan

Kandungan protein dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� �� % =(0,0007� − �6,25�20)�100%

(17)

5

Lemak Daging Ikan

Kandungan lemak dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

�� % =� − � �100% Keterangan : Lb = Bobot labu akhir (g)

La = Bobot labu awal (g) Bs = Bobot sampel (g) Analisis Glikogen Daging

Kandungan glukosa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Glikogen mg/100 ml = Au x Cs

As /1,11

Keterangan : Au = Absorban Sampel As = Absorban standar Cs = Konsentrasi sampel Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian (α) ikan dapat dihitung menggunakan rumus

(Effendi 2004):

= 1 � 100%

Keterangan :Wt =bobot rataan akhir (gram) Wo =bobot rataan awal (gram) Jumlah Konsumsi Pakan

Jumlah konsumsi pakan (g) = Jumlah pakan awal(g)-Jumlah pakan akhir(g) Efisisensi Pakan

Efisiensi pakan adalah pertambahan bobot per jumlah konsumsi pakan persatuan unit. Efisiensi pakan digunakan untuk membandingkan jumlah konsumsi pakan terhadap pertambahan bobot (Watanabe 1988):

�� % = �� ℎ (�)

(18)

6

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) pada masing-masing periode pemberian pakan yang sama (hari 20, 40, dan ke-60) pada ikan patin yang diberi tepung daun kayu manis berbeda (0%, 0,5%, 1%, 1,5%). Parameter uji yang meliputi jumlah konsumsi pakan, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup ikan, serta parameter kualitas daging yang meliputi tekstur, rasa, dan kadar proksimat daging ikan dianalisis dengan uji statistik analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Bila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Data diolah dengan menggunakan Microsoft excel 2007, dan SPSS versi 17 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

(19)

7

Gambar 1 Bobot rata-rata ikan patin yang diberi dosis daun kayu manis berbeda selama 20, 40, dan 60 hari masa pemeliharaan.

Kinerja pertumbuhan ikan patin terdiri dari parameter uji; jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), laju pertumbuhan harian (LPH), dan kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama pemeliharaan 60 hari disajikan pada Tabel 3. Hasil menyatakan bahwa penambahan daun kayu manis ke dalam pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan patin selama pemeliharaan. Hal tersebut terlihat dari penurunan jumlah konsumsi pakan dan laju pertumbuhan harian ikan patin seiring dengan bertambahnya dosis daun kayu manis yang digunakan. Jumlah konsumsi pakan dan laju pertumbuhan harian pada ikan yang diberi pakan perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap ikan kontrol. Presentase LPH dan JKP pada ikan yang diberi daun kayu manis dosis 1,5% selama 60 hari terendah dibandingkan dengan ikan kontrol dan ikan perlakuan 0,5% dan 1%. Parameter KH dan EP ikan patin tidak dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan.

Tabel 3 Jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), laju pertumbuhan harian (LPH), dan kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama 60 hari

Parameter Daun kayu manis dalam pakan

0% 0,5% 1% 1,5%

JKP (kg) 1,63±0,06c 1,12±0,05ab 1,22±0,01b 1,02±0,03a EP (%) 62,54±0,33a 57,39±1,44a 59,59±3,34a 61,01±3,90a LPH (%) 1,97±0,07c 1,40±0,22b 1,45±0,13b 0,94±0,13a

KH(%) 100,00±0,00 a 96,67±2,89 a 98,33±2,89 a 100,00±0,00a

Keterangan:Huruf supersskrip sama dalam baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05), data selengkapnya terdapat pada Lampiran 2

Hasil uji organoleptik daging ikan patin meliputi parameter tekstur dan rasa disajikan pada Tabel 4. Ikan uji yang diberi pakan dengan dosis 0,5% daun kayu manis selama 40 hari memiliki tekstur daging ikan patin yang berbeda nyata

(20)

8

tekstur daging ikan patin pada hari ke-20 dan 60 tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari masing-masing perlakuan (0%, 0,5%, 1%, 1,5%). Rasa daging ikan patin tidak dipengaruhi oleh perbedaan dosis daun kayu manis dan lama pemeliharan.

Tabel 4 Hasil uji parameter organoleptik rasa dan tekstur daging ikan patin yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun kayu manis dosis berbeda pada waktu pemeliharaan 20, 40, dan 60 hari.

Parameter

Keterangan:Huruf superskrip sama dalam baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05), data selengkapnya pada Lampiran 3

Hasil proksimat daging ikan patin selama pemeliharaan 20, 40, dan 60 hari disajikan pada Tabel 5. Tampak bahwa kadar air daging ikan patin yang diberi pakan dengan penambahan 0,5% daun kayu manis selama 20 dan 40 hari lebih rendah dibandingkan ikan kontrol dan perlakuan 1%. Kadar protein daging ikan patin yang diberi dosis 0,5% daun kayu manis, tampak mengandung kadar protein lebih tinggi dibandingkan perlakuan 0% dan 1,5% pada hari ke-20 dan 40 pemeliharaan. Sedangkan pada hari ke-60, baik kadar air maupun protein daging ikan patin masing-masing perlakuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Analisis terhadap kadar lemak daging ikan patin tampak menurun seiring dengan meningkatnya pemberian dosis daun kayu manis dalam pakan. Pemberian dosis 1,5% daun kayu manis dalam pakan, menunjukkan kadar lemak daging terendah selama 20-60 hari masa pemeliharaan. Lemak daging ikan patin masing-masing perlakuan pada hari ke-20 mengalami penurunan yang signifikan terhadap lemak daging ikan kontrol, pada hari ke-40 dan 60 lemak daging ikan patin perlakuan 1,5% mengalami penurunan yang signifikan terhadap lemak daging ikan kontrol. Kadar glikogen daging ikan patin yang diberi pakan mengandung 0,5% daun kayu manis dosis selama 20 hari, memiliki kandungan glikogen tertinggi dibandingkan ikan kontrol, ikan perlakuan 1% dan 1,5%. Namun pemberian selama 40 dan 60 hari tidak berpengaruh terhadap kandungan glikogen daging ikan patin.

Tabel 5 Komposisi nutrien daging ikan patin yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun kayu manis dosis berbeda pada waktu pemeliharaan 20, 40, dan, 60 hari

(21)

9

Keterangan:Huruf superskrip sama dalam baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05), data selengkapnya terdapat pada Lampiran 4

Pembahasan

(22)

10

diduga karena adanya zat antinutrisi berupa tanin yang tinggi yaitu mencapai 771,5 ppm (Marlinda 2014). Dugaan tersebut diperkuat dengan pernyataan Handayani dan Widodo (2010) yang menyebutkan bahwa kandungan tanin yang tinggi pada pakan mampu menekan pertumbuhan ikan dengan menurunkan daya cerna protein serta menurunkan palatabilitas pakan akibat rasa pahit pada tanin.

Ikan patin yang diberi pakan dengan penambahan daun kayu manis dosis berbeda selama 20, 40 dan 60 hari, setelah dilakukan analisis terhadap 30 orang panelis untuk menguji kualitas dagingnya, tampak memberikan kondisi tekstur daging berbeda, namun sama dari segi rasa (Tabel 4). Skor tertinggi untuk parameter tekstur terdapat pada daging ikan patin yang diberi perlakuan 0,5% dosis daun kayu manis selama 40 hari pemeliharaan dengan karakteristik daging mendekati kompak. Tekstur daging yang diperoleh ini diduga karena komponen air dalam daging yang lebih rendah serta kandungan protein yang lebih tinggi setelah ikan patin diberi pakan mengandung 0,5% daun kayu manis dibandingkan dengan perlakuan 0%, 1%, dan 1,5%. Suryaningrum (2010) menyebutkan bahwa kisaran protein antara 15,07-17,52% dalam bobot basah termasuk tinggi. Karakteristik daging yang didapatkan, berhubungan dengan penjelasan Hustiany (2005) yang menyatakan bahwa kekompakkan dan kekenyalan erat kaitannya dengan protein terutama protein miofibliar (miosin dan aktin) yang dapat membentuk suatu struktur yang kompak dengan air dan lemak, dan protein ini menempati 66-77% dari protein total. Walaupun demikian, tekstur daging yang didapatkan belum sesuai harapan, masih di bawah skor 4. Hal ini dikarenakan kadar air yang diperoleh masih tinggi menurut Suryaningrum (2010), yaitu berada pada kisaran 77,18-81,20, sehingga akan menjadikan tekstur daging yang cenderung lembek.

Kadar lemak daging ikan patin tampak menurun seiring dengan meningkatnya pemberian dosis daun kayu manis dalam pakan. Pemberian dosis 1,5% daun kayu manis dalam pakan, menunjukkan kadar lemak daging terendah selama 20-60 hari masa pemeliharaan (p<0,05) (Lampiran 4). Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Marlinda (2014), yaitu penurunan lemak terjadi seiring dengan bertambahnya dosis daun kayu manis yang ditambahkan. Penurunan kadar lemak ini diduga karena komponen bioaktif yang terdapat dalam daun kayu manis, diantaranya tanin (Cheng et al 2012), sinnamaldehid (Rohmah 2010), dan flavonoid (Prasad et al 2009). Cao et al (2010) menyatakan bahwa bubuk kayu manis mampu menurunkan trigliserida dan LDL kolesterol. Pernyataan tersebut diperkuat dengan penjelasan Babu et al (2007) bahwa kandungan sinnamaldehid akan menurunkan kolesterol dan trigliserida. Akan tetapi secara keseluruhan dari masing-masing perlakuan, kadar lemak yang didapatkan masih memenuhi standar filet patin untuk pasar lokal maupun ekspor terutama pasar UniEropa, yaitu berkisar 1,1-3% (bb) (Orban et al 2008).

(23)

11

disimpan dalam daging diduga digunakan sebagai persediaan energi, terkait dengan penurunan lemak yang terjadi akibat penambahan dosis daun kayu manis yang diberikan, dan glikogen yang tersimpan bersifat sementara. Handajani dan Widodo (2010) menjelaskan bahwa glikogen berfungsi sebagai simpanan jangka pendek, yang dipergunakan secara cepat jika gula yang tersedia dalam darah atau tempat lain telah habis untuk kebutuhan energi.

KESIMPULAN

Pakan ikan dengan penambahan 0,5% tepung daun kayu manis yang diberikan pada ikan patin selama periode 40 hari menunjukkan peningkatan kualitas tekstur dan protein daging namun memberikan pertumbuhan ikan patin tidak berbeda dengan kontrol.

DAFTAR PUSTAKA

Asdari R, M Aliyu, R Hashim, S Ramachandran. 2011. Effects of different dietary lipids sources in the diet for Pangasius hypophthalmus (Sauvage 1878) juvenile on growth performance, nutrient utilization, body indices and muscle and liver fatty acid composition. J Aquaculture Nutrition. 17: 44-53. doi: 10.1111/j. 1365-2095.2009.00705.x

Babu PS, S Prabuseenivasan, S Ignacimuthu. 2007. Cinnamaldehyde- A potential antidiabetic agent. J Phymed. 14: 15-22. doi: 10.1016/j.phymed. 2006.11.005.

Ballin N Z, Sorensen A T. 2014. Coumarin content in cinnamon containing food products on the Danish market. J Foodcont. 38: 198-203

Cao H, Donald JG, Richard AA. 2010. Cinnamon extract regulates glucose transporter and insulin-signaling gene expression in mouse adipocytes. J Phymed. 17: 1027-1032. doi: 10.1016/j.phymed.2010.03.023.

Cheng D, Peter K, Alexander P, Leonel ER, Mary AL, Ilya R. 2012. In vivo and in vitro antidiabetic effect of aqueous cinnamon extract and cinnamon polyphenol-enhanced food matrix. J Food Chem. 135: 2994-3002. doi: 10.1016/j. foodchem.2012.06.117

Effendi I. 2004.Pengantar Akuakultur. Depok: Penebar Swadaya. Handajani H, Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang: UMM Press

Hastuti Y P, Djokosetiyanto D, Permatasari I. 2012. Penambahan kapur CaO pada media bersalinitas untuk pertumbuhan benih ikan patin Pangasius hypopthalmus. J Akuakultur Indonesia. 11 (2): 168-178

(24)

12

Hustiany R. 2005. Karakteristik produk olahan kerupuk dan surimi dari daging ikan patin (Pangasius sutchi) hasil budidaya sebagai sumber protein hewani. Media Gizi Keluarga. 29 (2): 66-74.

Hutama A A. 2012. Pengaruh pemberian daun kayu manis terhadap pertumbuhan dan kualitas daging ikan mas (Cyprinus carpio) [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Jarvill T, Anderson R A, Graves, D J. 2001. A hydroxychalcone derived from cinnamon functions as a mimetic for insulin in 3T3-L1 adipocytes. J Ameri Coll Nutri. 20: 327–336.

Liu XY, Y Wang, WX Ji. 2011. Growth, feed utilization, and body composition of Asian catfish (Pangasius hypophthalmus) fed at different dietary protein and lipid levels. J Aquaculture Nutrition .doi: 10.1111/j. 1365-2095.2011.00859.x

Marlinda S. 2014. Evaluasi pertumbuhan dan kualitas nutrien ikan patin Pangasius sp. yang diberi pakan mengandung daun kayu manis Cinnamomum burmanni [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nurlaela I, Tahapari E, Sularto. 2010. Pertumbuhan ikan patin nasutus (Pangasius nasutus) pada padat tebar yang berbeda. [Editor tidak diketahui]. Prosiding Forum Inovasi Teknologi; 2010; Subang, Indonesia. Subang (ID): Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar. hlm: 31-36

Orban E, Nevigato T, Lena GD, Masci M, Casini I,Gambelli L, Caproni R. 2008. New trend in the seafood market sutchi catfish (Pangasiushypopthalmus) filet from Vietnam: Nutritional qualityand safety aspect. J Food Chem. 110(2): 383–389.doi:10.1016/j.foodchem.2008.02.014

Prasad K N, Bao Y, Xinhong D, Guoxiang J, Haiyan Z, Haihui X, Yueming J. 2009. Flavonoid contents and antioxidant activities from Cinnamomum species. J Ifset. 10: 627-632. doi: 10.1016/j.ifset.2009.05.009.

Rohmah M. 2010. Aktifitas antioksidan campuran kopi robusta (Coffea cannephora) dengan kayu manis (Cinnamomum burmanii). J Teknologi Pertanian. 6 (2): 50-54.

Suryaningrum TS, Ijah M, Evi T. 2010. Profil sensori dan nilai gizi beberapa jenis ikan patin dan hibrid Nasutus. J Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Vol. 5 (2): 153-164.

Suwarsito. 2007. Pengaruh L-Karnitin terhadap kadar lemak daging dan komposisi tubuh ikan patin (Pangasius hypopthalmus). J Fish Sci. 9 (1): 63-68.

Takeuchi T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrition.In Watanabe T, ed. Fish Nutrition and Mariculture, JICA Textbook the General Aquaculture Course. Tokyo: Kanagawa International Fish Training Center. P 179-229

(25)

13

Wahjuningrum D, Widiani I, Nuryati S. 2012. Lama pemberian pakan mengandung tepung meniran Phyllantus niruri dan bawang putih Allium sativum untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. J Akuakultur Indonesia. 11(2): 179-189.

(26)

14

Lampiran 1 Scoresheet uji organoleptik tekstur dan rasa daging ikan patin Pangasius sp.

UJI SKOR ORGANOLEPTIK

TEKSTUR DAN RASA IKAN PATIN YANG DIBERI PAKAN BERBEDA Nama Panelis : Lina Yustikaningsih

Tanggal/Jam Pengujian : 19 Desember 2013 / 10.00 WIB

Produk : Ikan patin

Instruksi : Nyatakan penilaian anda dan beri tanda (√) pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian anda

No Parameter Nilai Kode Sampel

K (0%) A (0,5%) B (1%) C (1,5%)

1

 Tekstur

Sangat kompak 5

Kompak 4 √

Agak kompak 3 √ √

Lembek 2 √

Rapuh 1

2

 Rasa

Lebih manis 5

Manis 4

Agak manis 3 √

Agak gurih 2 √ √

(27)

15

Lampiran 2 Anova dan hasil uji Tukey JKP, EP, LPH, dan KH selama 60 hari Dalam kelompok 13636.083 8 1704.510

(28)

16

Lampiran 3 Anova dan hasil uji Tukey organoleptik hari ke 20, 40, dan 60

(29)

17

Lampiran 4 Anova dan hasil uji Tukey proksimat daging pada hari ke 20, 40, dan 60

Kadar Air

Jumlah

kuadrat df

Rataan

kuadrat F Sig.

Air 20 Antar kelompok 3.283 3 1.094 65.792 .000

Dalam kelompok .133 8 .017

Total 3.416 11

Air 40 Antar kelompok 2.953 3 .984 8.919 .006

Dalam kelompok .883 8 .110

Total 3.836 11

Air 60 Antar kelompok 7.721 3 2.574 1.634 .257 Dalam kelompok 12.601 8 1.575

Total 20.322 11

Air 20

Perlakuan N Untuk = 0.05

1 2 3

0,5% 3 79.8600

1,5% 3 79.9900 79.9900

1% 3 80.2967

0% 3 81.2000

Sig. .624 .075 1.000

Air 40

Perlakuan N Untuk alpha = 0.05

1 2

0,5% 3 79.0367

1,5% 3 79.8300 79.8300

1% 3 80.2467

0% 3 80.2567

(30)
(31)
(32)

20

Total 1.358 11

Glikogen 60

Antar kelompok .048 3 .016 2.084 .181

Dalam kelompok .061 8 .008

Total .109 11

Glikogen 20

Perlakuan N Untuk alpha = 0.05

1 2

1,5% 3 .0871

0% 3 .1663

1% 3 .1861

0,5% 3 .4117

(33)

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 13 April 1991 yang dilahirkan

dari bapak Syafe‟i dan ibu Rusmiati. Penulis adalah putri ketiga dari lima

bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari MA Ummul Quro Al-Islami Leuwiliang Bogor dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Kementerian Agama RI dan diterima di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Nutrisi Ikan pada tahun ajaran 2011/2012, asisten praktikum TP2BA pada tahun ajaran 2013/2014. Penulis aktif dibidang organisasi mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Kementerian Agama RI yang bernama CSS MoRA IPB. Tahun 2012 penulis mengikuti kegiatan IPB Goes to Field (IGTF) selama 40 hari di daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Penulis juga aktif mengikuti lomba Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI). Bulan Juli – Agustus 2014 penulis melaksanakan Praktik Lapang di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung (BBPBL Lampung) dengan judul „Pembenihan Ikan Bawal Bintang Trachinotus blochii’. Penulis telah

menyelesaikan tugas akhir pada bulan Juli dengan judul “Evaluasi Pertumbuhan

Gambar

Tabel 1  Komposisi nutrien pakan uji dalam presentase bobot kering
Tabel 2  Kondisi media pada sistem pemeliharaan ikan patinselama 60 hari.
Gambar 1 Bobot rata-rata ikan patin yang diberi dosis daun kayu manis berbeda selama    20, 40, dan 60 hari masa pemeliharaan
Tabel 4 Hasil uji parameter organoleptik rasa dan tekstur daging ikan patin yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun kayu manis dosis berbeda pada waktu pemeliharaan 20, 40, dan 60 hari

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : Untuk menerapkan penggunaan media pembelajaran handout dengan menggunakan metode pembelajaran STAD yaitu kerja

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelayanan informasi publik di Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah merupakan suatu

Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses

Dari hasil pemodelan dan simulasi didapatkan bahwa masing-masing revolute joint dari robot tersebut membutuhkan torsi yang berbeda-beda dan ditemukan pada kecepatan 1.26 rad/s,

The total project cost includes the construction cost (for building and site work), plus amounts for architect's fees, furniture and equipment, communications, contingency,

Kehidupan politik yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam

Pak Adi bermaksud menjadikan tanah pekarangan yang berbentuk empat persegi panjang berukuran 60 m  80 m sebuah taman. Dia merencanakan sebuah jalan setapak dengan lebar sama,

Judul : Pengaruh Penagihan Pajak Melalui Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi. Penagihan