• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstrak Sapogenin Akar Kuning sebagai Hepatoprotektor pada Mencit yang Diinduksi Parasetamol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekstrak Sapogenin Akar Kuning sebagai Hepatoprotektor pada Mencit yang Diinduksi Parasetamol"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

ISBN: 978-602-18459-0-5

ul

"Peran Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat

Indonesi

1

Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia

Program Studi Kimia dan Farmasi

Universitas Isla

Negeri

Ciputat, Kampus 3 

UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 

09-tO Oktober 20t2

Didukung oJeb : 

(2)

•••••••

•••••••••

----PROSIDING

SIMPOSIUM NASIONAL KlMIA BAHAN ALAM XX  

SintNasKBA 2012  

Tema: 

"Pera nan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman

Dbat Indon esia"

Jakarta, 9­10 Oktober 2012  

Gedung FKJK Kampus  3 UIN Syarif Hidaya tull ah Jakarta  

Terselenggara Atas Kerj asa ma 

Himpunan Kimia  Bahan Alam Indonesia  (HKBAI)  

dcngan  

Program Studi Kimia FS T  dan Program Studi  Farmasi FKTK  

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta  

UIII

didlfkung oleh

.' 

A . .

。ャ「ャサ セ

セNBN@

Nセ

セNB@

(3)

Simposilln! Nasional Kimia Bahan Alan!

XX 

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX (2012 : Jakarta)

Prosiding Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX  

9­lO Oktober 2012. ­ Jakarta:  

Gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)  

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta  

314 him.; 29,5  em  

ISBN: 978­602­18459­0­5  

Tema : Peranan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi  

Tanaman Obat Indonesia  

(4)

Simposium Nasional Kil11ia Bahan Alam

XX

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

PROSIDING

SIMPOSIUM NASIONAL KIMIA BAHAN ALAM XX

Jakarta, 9­10 Oktober 2012 

Tema:

"Peranan Kimia Bahan A/am da/am Meningkatkan Potensi dan Saintiflkasi Tanaman

Obat Indonesia"

PENYUNTING

Unang Supratman  

Lia D.  luliawaty  

Dede Sukandar  

Sandra Hennanto  

Hil yatuzahroh  

ISBN: 978-602-18459-0-5

(5)

Simposiu11l Nasional Ki11lia Bahan Ala11l

XX 

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Gbat Indonesia

KATA PENGANTAR 

Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara "mega diversity" yang

kaya akan keanekaragaman hayati, yang merllpakan reservoir bagi bahan-bahan kimia yang potensial sebagai obat-obatan, bahan agrokimia atau bahan baku industri. Iklim tropis di Indonesia dengan temperatur yang tinggi dan lembab ditambah dengan tingginya intensitas matahari dan interaksi tumbuhan dengan serangga, memacu tumbuhan tersebut untuk menghasilkan senyawa-senyawa bahan alami yang potensi,al.

Pemanfaatan sumber daya hayati khususnya tumbuhan tropis Indonesia sebagai penghasil bahan-bahan kimia yang berg una belum dilakukan secara optimal' untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, untuk itu perlu adanya wadah yang menampung para ahli untuk saling berinteraksi dalam pengembangan ilmu kimia bahan alam yang dapat dimanfaatkan

dalam pengelolaan tumbuhan tropis Indonesia. Pentingnya penelitian,

pengembangan dan pengelolaan tumbuhan tropis Indonesia khususnya dalam menggali potensi tanaman obat tradisional perlu dilakukan melalui saintifikasi dan standarisasi yang sinergis antara lembaga pemerintah, instansi perguruan tinggi dan lembaga riset terkait.

Standardisasi bahan alam sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan kandungan kimia dan efek terapinya. Kandungan simplisia seperti zat aktif jumlahnya sangat berkaitan dengan efek terapi yang dihasilkan karena setiap tanaman obat memiiliki kandungan senyawa aktif yang unik dengan efek farmakologisnya masing-masing.

Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia bekerjasama dengan Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta, telah

berhasil melaksanakan Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX

(SimNasKBA-2012) yang diselenggarakan pada tanggal 9-10 Oktober 2012 di Kampus 3 UIN Syarif Hidayatulah Jakarta dengan mengundang beberapa pembicara tamu (pakar) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri. Pada pelaksanaan Simposium Nasional ini telah dibahas berbagai perkembangan terkini dalam bidang kajian kimia bahan alam dan kaitannya dengan eksplorasi, karakterisasi serta standarisasi tanaman obat tradisional Indonesia (herbal) dan implementasinya dalam pengobatan kHnis serta pertukaral1 informasi dalam rangka memperkuat jalinan kerjasama antar penelitri, praktisi dan kalangan industri yang konsens dengan pengembangan tanaman obat herbal Indonesia.

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni sesi pleno yang diisi oleh pembicara undangan, baik dari luar negeri maupun dalam negeri (13 orang Pembicara), sesi paralel (50 Pembicara) dan sesi

poster (27 judul). Dari keseluruhan hasil simposium ini telah dipilih beberapa

makalah terbaik yang akan dipublikasikan pada jurnal HKBAI yang sudah terakreditasi serta sebagian lainnya diterbitkan dalam bentuk prosiding. Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih kepada Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia yang telah bekerjasama dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan simposium ini serta kepada seluruh mitra besta'ri yang telah bersedia mereview semua artikel yang masuk dari seluruh peserta dan partisipasi dari berbagai pihak termasuk dukungan dari pihak sponsor yang telah mendukung kegiatan simposium ini.

Wassalam

Ketua Pelaksana,

Drs. Dede Sukandar, M.Si

(6)

Simposium Nasional

Kimia 

Bahan Alam

XX 

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Ohat Indonesia

DAFTARISl 

Hal 

Kata Pengantar  IV  

Daftar lsi  V

Sambutan Ketua Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI)  IX  

Sambutan Rektor UIN Syarif HidayatuJlah Jakarta  X  

Keynote Speaker  

Prof. Dr.  dr.  Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K)  

(Staf ahli Kementrian Kesehatan RI Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi)  

Presenter Invited Speaker 

1.   Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim: 2

Pengembangan Kimia Bahan Alam Dalam Eksplorasi Potensi Keanekaragaman

Hayati Sebagai Sumber Bahan Kimia Yang Berguna

... .  

2. Prof. Dr. Jalifa'h Latif: 3

Anti-Infective Plant Stilbenoids ... : ...•...  

3. Prof. Dr. Dayar Arbain: 4 

Chemical Study OfSumatran Lower Plants ...

... , ... . 

4. Dra. Lucky Selamet, Apt, M.Sc :

Regulasi Pemerintah Dalam Peredaran Obat Tradisional di Masyarakat

... . 

5. Prof. Dr. Endang Hanani, M.Si : 6 

Standardisasi Tanaman Obat Dalam Mendukung Penggunaan Sediaan Obat Yang

Rasional

... .  

6. Dr. dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD : 7 

Perspektif Klinisi Terhadap Penggunaan Obat Herbal Yang Rasional Di

Masyarakat

... .  

7. Prof. dr. rer.nat Gunawan Indrayanto

Quality Control For Herbal Drugs: (Recent Development Of The Validation

Method)

... .  

8. Prof. Dr. Latifah K. Darusman : 10 

Pengembangan

&

Kontrol Kualitas Tanaman Obat untuk Produk Herbal ...

... .  

9. Prof. Yoshihito Shiono :

11

Studies OfSa It Concentration Induced-Compounds Produced By Mangrove

Endophytes

... , ... .  

10. Ismiarni Komala, Ph.D: 12 

Biologically Active Compounds From The Selected Liverworts ...

... . 

14

11. Prof. Dr. Sidik :

Botani, Kimia, Farmakologi Dan Manfaat Beberapa Tumbuhan Wewangian

... . 

15

12. Drs. Hadrian Syah Razad, MM :

Integrating Innovation System. Relevant Management Systems And Standards To

Improve Natural Resource-Based Industry Performance

... .  

Makalah Presentasi Oral 

&

Poster 

1.  

Chitta  Putri  Noviani,  Eka  Rizki  Amelia,  Dede  Sukandar,  Sandra  Hermanto, 

16 

(7)

..  

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam

XX

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Benth.) Sebagai Antioksidan

... .. ... . ... .... ... ... .. . 

18.  Moch.  Saiful  Bachri,  Sapto  Yuliani,  Eny  Rachmawati, 

Efek Pemberian Sub

Kronis Ekstrak Etanol Byi Pala (Myristica fragrans Houtt.) Pada Hepar Tikus

173

19.  Muharni, Elfita, Munawar, 

Vji Histopatologi Terhadap Organ Hati Dari Ekstrak

Et!1

aNウセエ。エ@ セゥォイセ「。@ eョ、ッNヲゥ セ ゥォ@

Acremonium sp Dari Tumbuhan Kandis Gajah

(Garclnla griffithli)

... . ... ... , ... ... ... . 

181 

20.  Noer  Komari,  Nolika  Wiji  Jayanti,  Maria  Dewi  Astuti,  Kholifatu  Rosyidah, 

Brine Shrimps Lethality Test (Bslt) Senyawa Aktif Dari Ekstrak Metilena Klorida

Lengkuas Putih (Alpinia galanga (L) Willd) ...

... . .. .... ... .. ... ... ... ... .... . 

187 

21.  Nurmeilis,  Laifa  Annisa,  Dahlia  Sari, 

Uji Efek Antiproliferatif Isolat Katekin

Gambir (Vncaria gambier Roxb) Dari Fase Eli! Asetat Terhadap Kultur Sel Kanker

Serviks (Hela Cell Line) ... .... ... .. .. ... . ... . ... ... .... .... .

194

22.  Ofa Suzanti Betha, M. Yanis Musdja, Kaniya Dumipta, 

Vji Kadar Glukosa Dan

Fruktosa Pada Sejumlah Sediaan Sari Kurma Yang Beredar Di Cyantung Dan

Kemampuannya Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Lactobacillus acidophi!us

FNCC

116 ... ... ... .... ... .. ... ... ... . 

205

23.  Puspa  Dewi  N  Lotulung,  Irwanto,  Dede  Sukandar,  Sofa  Fajriah, 

In Vitro

Antioxidant Activity And Cytotoxicity Effects Of Leave Canarium Balsamiferum

Willd From Indonesia ...

.. .... ... ... ... .... ... .. .... ... ... ... ... .. .. .. ... . 

216 

24.  Puteri  Amelia,  Berna  Elya,  .Muhammad  Hanafi, 

Isolasi Dan Vji Aktivitas

Antioksidan Dari Ekstrak Aseton Daun Garcinia benthami Pierre

... . .. ... .. ... . 

224

25.  R.S.  Purwantoro, Hartutiningsih M. Siregar, Sudarmono, dan A.  Agusta, 

Daya

Antibakteri Ekstrak Daun Lasianthus Terhadap Bacillus subtilis Secara In Vitro

236

26.  Rahmat  Azhari,  Salina  Febriany, 

Phytochemical Screening And In Vitro

Antibacterial Activity OfSeaweeds Extracts ...

.... ... .... .... ... .. ... ... ... ... .. ... . 

242

27.  Rina  Hidayati  Pratiwi,  Edy Djauhari  Purwakusumah, 

The Potential Of Ceiba

pentandra Gaertn. Stem Water And Stem As Antibacterial Causing Conjungtivity

... 

246

28.  Rofiq  Sunaryanto, 

Penapisan Endo.fit Aktinomisetes Dari Tanaman Obat

263

29.  Sabrina, Ismiarni Komala, Siti Robia, 

Formulasi Granul Efervesen Fase Aktif

Antioksidan Dari Bongkahan Vncaria gambier

(Roxb) ...

... .. ... ... ... , ... . 

270

30.  Sahidin, Ardiansyah, Marianti A.  Manggau dan Sahta Ginting, 

Pro.fil MetaboUt

Sekunder Dar; Batang Tanaman Bambu-Bambu (Polygonum pulchrum) Dan

Aktivitas Biologinya

... ... ... ... ... . 

283

31.  Sri  Hartati,  Ziyadah  Fitriana,  Dede  Sukandar, 

Vji Fitokimia Dan Aktivitas

Antioksidan

Ekstrak

Metanol

Daun

Baros

(Garcinia

celebica

Linn.)

289 

32.  Yoga Windhu Wardhana, Insan Sunan K.S.,  M.  Imran, T.  Alfian Jauhara, 

Vji

Aktivitas /1nti Bakteri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)

Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis Dan

Streptococcus mutans l\1enggulwkan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum

(KHTM)

... . ... ... .. ... . .. ... ... .. . ... .. 

297

(8)

illlposium Nasional Kimia Bahan Alam

XX

P

tens;

dan Saintifikasi Tanaman Obat Indonesia

Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan

Ek:smTk

Elanol Biji Kemangi (Ocimum

citriodorum) dengan Metode DPPH

... ... ... ... ;..: .. ... ... .... ... . 

2.  Dede Sukandar, Sandra Hermanto, Eka Rizki Amelia, 

Uji Aktivitas Antidiabetes

22

Fraksi Etil Asetat Daun Pandan Wangi (P. amalyl/i/o liu5 Roxb.) Dengan Metode

(1.-Glukosidase.. .-... ..

... ... ... ... .... ... ... ... .. ... ... . 

3.  Dede Sukandar, Sofnie M. Chairul, Rachma Diana Oktavitia Amelia, 

Pengaruh

33

Ekstrak Daun Surian (Toona sureni Merr.) Terhadap Mortalitas Vlat Kubis

(Crocidolomia binotalis Zeller) .. .

... ... ... ... ... .. 

4.   Deliana  Dahnum,  Haznan  Abimanyu,  Puspa  Dewi  Narrij  Lotulung,  Anis 

40 

Kristiani, 

Fauzan 

Aulia, 

Pembuatan

Senyawa

Turunan

Artemisinin

(Dihidroartemisinin) Dengan Reaksi Hidrogenasi Berbasis Katalis Padat

5.   Dharma  Permana, 

Structure Elucidation And Antioxidant Activity

0/ 

49 

Anthraquinones From Hedyotis herbacea

... . '"  ... ... ... . 

6.   Dudi 

Runadi, 

Ferry 

Ferdiansyah 

Sofian, 

Aktivitas

Larvasida

Dan

58

Repelenekstrakdanminyak Atsiri Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.)

Terhadap Larva Dan Nyamuk Aedes aegypti

... .... ... . .. ... ... . 

7.   Eka  Putri, Farida Sulistiawati, Aulina Alawiyah Arifiani, Karakterisasi Simplisia Dan 72

Standardisasi Ekstrak Etanol 8iji Jinten Hitam (NigeJla sativa

L.)

... 

8.   Eka  Rizki  Amelia,  Hilyatuz  Zahroh,  Dede  Sukandar, 

Structure Determination

83

0/ Antidiabetic Compounds From Ethyl Acetate Fraction

0/

Fragnant Pandanus

Leaves

(P.

Amaryllifolius

Roxb.)

With

A-Glucosidase

Method

9.   Elfita,  Munawar,  Muharni, 

Antibacterial Metabolite Of An Endophytic Fungus

93

From Brotowali (Tinaspora crispa) ...

... ... ... ... ... .. 

10.  Fandi  Achmad,  Dwi  Utami, 

Aktivitas Sitotoksik Fraksi Kloroform Dari Ekstrak

99 

Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Sel Kanker

Rahim (HELA) dan Sel Normal (Vero)

... ... .. ... .. 

11.  Galuh lImia Cahyaningtyas, Puji Astuti, Nasti Susanti, Eka Rizki Amelia, Dede 

111 

Sukandar, 

Kajian Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Elanol Buah Sukun

(Artocarpus communis) Menggunakan Metode Difusi Cab'am

... .... ... . 

12.  Hernawan,  Bambang  Purwono,  Suharto, 

New Azobenzene Dyes Derived From

116 

Eugenol For Dyeing Of Cotton Fabrics

... ... ... .. ... ... 

13.  Irma  H.  Suparto,  Panji  Hardian,  Suminar  Achmadi, 

Ekstrak Sapogenin Akar

121 

Kuning Sebagai Hepatoprotektor Pada Mendt Yang Diinduksi Parasetamol

14.  Iwan  Dini,  Darminto, 

Prospek Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.)

130

Sebagai Sumber Senyawa Bioaktif ...

... .. ... ... ... ... . ... .... . 

15.  Jasmansyah,  Yenny  Febriani  Yun,  Mega  Sonjaya, 

Kandungan Minyak Atsiri

138 

Dari Daun Keremunting (Rhodomyrtus tomentosa) Dan Daun Jambu Biji Putih

(Psidium gu(ljava) ...

... ... ... ... ... .. .. ... ... ... . 

16.  Lilla   Elfita,  Nurriteilis  dan  Fajri  Syahri, 

Perbandingan Aktivitas Antifungi

152

Katekin-Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Dan Eugenol Terhadap Dermatophyte

17.  Mamay Maslahat, Lany Nurhayati, Isna Oktafini, 

Potensi Ekstrak Elanol95%

159

Sjmplisia Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dan Sirih Merah (Piper Cj fragile

(9)

Simposium Nasional Kimia Bahan Alam

XX 

Potensi dan Saintifikasi Tanaman Gbat Indonesia

33.  

Zilhadia, Nurmeilis, Andriyani,

Uji Efek Imunomodulator Kombinasi Katekin

304

Dari Fase Eti! Asetat Gambir (Uncaria gambier, Roxb.) Dan Eugenol

l'.1enggunakan Parameter Bersihan Karbon Secara In Vivo

... .  

(10)

セdjセセ@

Jakarta, 9­10 Oktoher 2012 

SIMPOSIUM NASIONAL KIMIA BAHAN ALAM XX

SimNasKBA 2012

Tema:

"Peranan Kimia Bahan Alam dalam Meningkatkan Potensi dan Saintifikasi Tanaman

Gbat Indonesia"

Keynote Speaker

Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K)

(11)

セ。jQjセ@

 

Jakarta, 9-10 Oktober 2012

EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR

PADA MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

Irma II.

Suparto

J,2,3*, 

Panji JIardian., Sliminar

Achmadi

J,2 

IDepartment of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural  Sciences,   Bogor Agricultural  University, Indonesia  

セbゥッーィ。イュ。」。@ Research Center,  Bogor Agricultural  University,  Indonesia  

Jprimale Research Center,  Bogor Agricultural  University,  Indonesia  

*

i.!:lI1tl, SlIl)(U'f0!J.J:(lboo. COlli,

Ahstrak

Hepatitis  alau  penyakit  hati  dapat  disebabkan  oleh  virus,  bakteri,  parasit,  bahan  kimia,  dan  gizi  yang  buruk.  Usaha­usaha  untllk  melindllngi  hati  dari  paparan  tersebllt  antam  lain  dcngan  konsumsi  tanaman  obat  yang  berperan  sebagai  hepatoprotektor.  Secara  empirik  dan  uji  preklinik,  tdah  dibllktikan  bahwa  ckstrak  saponin  akar  kuning (Arc(/I/gelisia/lu\'(/) bcrpengaruh  mcmperbaiki  fungsi  hati.  Eksplorasi  lebih  tanjut  untuk  mengetahui  senyawa  yang aktif masih  perlu  ditakukan.  Oleh  karena  itu,  tujuan  penelitian  ini  adalah  mengevaluasi  pengaruh  sapogt:nin  dari  ekstrak  akar  kuning  dibandingkan  dengan  saponin  yang  berperan  sebagai  hepatoprotektor  pad a  mcneit  yang  diinduksi  paraselamol.  Saponin  diekstraksi  dengan  menggunakan  pelarut  metanol­dikloromctana  (2: I)  dan  dihidrolisis  untuk  memisahkan  gulanya  dari  sapogenin,  Saponin  dan  sapogenin  diuji  toksisitasnya  ll1t:nggunakan  metotie  uji  kematian  larva  udang  dengan  nitai  konsentrasi  Ictal  50  (LC50)  sccara  berurulan  677,65  dan  284.55  ppm.  Uji ill  I'il'o  pad a  rnt:neit jantan dewasa galur DDY  yang sudah diinduksi (hepatoterapi) atau  sebelum diinduksi  parasetamol  (hepatoprolektor) dengan dosis 250 mg/kg  bobol  badan secara oral.  EkSlrak  sapogenin atau  saponin (dosis  0.7  mg/ekor/hari  secara  oral)  selama  7  hari,  Berdasarkan  hasil  uji  fungsi  hati  lerhadap  enzim  alanin  aminotransferase,  ekstrak  sapogenin  memiliki  aklivitas  scbagai  hepatoproteklor  yang  kbih  baik  dibandingkan ekslrak saponin. 

Key words: Arct/I/gelisia jlava, hepaloprotekror. ill vi1'0. ellzim hal;

l.

PENDAIIULUAN

Pcnyakil  hati,  hepatilis  alau  pcnyakit  kuning  dapal  disebabkan  olch  keracunan 

obal-obatan,  infek:>i  virus  hepatitis,  bakteri,  parasit,  bahaH  kimia  alami  alau  sintctik  yang  merusak 

hati,  alkohol,  atau  gizi  yang  buruk,  Pcnyakit  ini  mcmbuluhkan  pcngobatan  yang  inlcnsif dan 

mahal  sehingga  masyarakal  banyak  yang  lidak  mampu  untuk  memperoleh  pcngobatan  yang 

layak.  Olch  karcna  itu,  banyak yang  beralih  pada  pengobatan altematif antaw lain tanaman obat. 

Salah satu  tanaman  yang sccara empirik digunakan  dalam  pengobalan penyakit  hali  adalah  akar 

kuning  (ArC{lflgelisia flam). Tanaman  ini  telah  digunabn  olch  penduduk  asli  di  daerah 

Sumatera,  Jawa,  dan  Sulawesi.  Tanaman  akar  kuning  tidak  hanya  mengandung  alkaloid  yang 

sebelulTInya  didugr. scbagai  hcpa'toprotektor letapi juga mengandun.g  saponin.  Pcngujian ekstrak 

alkaloid  yang  diuji  sccara ill

l'ilm

olch  Supar10 

et al.

(2003)  dan  sccara 

in

\'il'O olch  Meistiani 

(200 I)  tidak  menunjukknn  adanya  aktivitas  hepatoprotcklor  sehingga  senyawa  akli f  yang 

diduga  bcrfungsi  sebagai  hepatoprott:ktor ialah saponin. 

Aktivitas saponin sebugai  hepatoprotekwr didukullg oleh  beberapa penelitiun  alltam  lain 

sccara ill !'itl'O oleh  Batubam et al. 」セooMョ@ d::m  seeara ill )'il'O puda  tikus  oleh  Kayun  ('Z003). 

(12)

セ。Aャヲスセ@

Jakarta, 9,10 Oktober 2012 

B::1lubara 

et ai,

(2004)  bcrhasil  Illcngisol::1si  scnynW::1  S::1POIlIl1  dcng::1l1  rcndclllcn  s::1ngal  kceil, 

Y::1ilu 

0.0 I 6  0.039%.  Saponin diduga  tncrupaknn  gabungan sapogcnin 6­hidroksi  ::1rkangelisina 

dan  glukolll::1llosida.  Gula  padn  saponin  (bpat  dipisahkall  dari  bagian  nglikollnya  ocngan  eara 

hidrolisis  asmn  schingga  didapalknn  scny::1wa  aklif  lninnya,  Y::1ilu  sapogcnin.  Sapogenin 

mcmpunyai  fungsi  ckologis  scbagni  pclindung  did  yang  Icbih  baik  darip::1d::1  saponin  knrena 

Il1crupakan  scnyawa  mClabolil  sckundcr  goJongan  stcroid  (Laeaillc' 

Wagncr 

1996).  Unluk 

Jl1cl1lpcrolch  ekstrak  kasar  saponin  bagian  akar  dcng::11l  mclodc  ckslraksi  Kayun 

(2003)  yang 

Illcrupakall  modifikasi  dari  mclodc  ckslraksi  Bcutlcr 

et al.

(1997).  Sapogcnin  dipcrolch  dcngan 

mClotlc  hidrolisis lIarbomc (1987)  yang dimodifikasi  Nuraini  (2005) unluk mcmpcrolch ckslrak 

kasar sapogcnin. 

Dari  scgi  kcarnanannya dan  khasialnya, sapogcnin akar kuning belulll  pcrnah dilaporkan 

makn  dalam  pcnclilian  ini  dilakukan  uji  toksisitasnya  dan  uji  aklivitasnya.  Salah  salu  uii 

loksisitas  yang  digunakan  adalah  lIji  kcmatian  larva  udang  atau 

brille

shrimp lethality test

(BSLT).  Tahap  bcrikulnya  ckstrak  sapogcnin  diuji  khasialnya  seeara 

ill  l'i1'O

pad a  meneil 

mcnggunakan  2  pcndckatan  pcngobat:lIl,  yaitll  scbagai  pclindung  dan  pcngobatan  hali  dengan 

pcmbanding  digunakan  saponin  dari  akar  kuning.  Aktivilas  fungsi  hali  dinilai  berdasarkan 

enzim  yang  diproduksi  dalam  hali  paling  banyak,  yaitu  enzim  alanin  aminotransferase  (ALT) 

dan  aspartal aminotransferase (AST)  yang dihasilkan sclain  di  hati juga pada organ  lainnya. 

01ch  karcna  illl,  penelilian  ini  berlujuan  menguji  sapogenin  sceara 

in 1';1'0

sebagai 

hcpaloproleklor  atau  hepatoterapi  pada  meneit  yang diinduksi  paraselamol.  Hasil  pcnelilian  ini 

diharapkan  dapat  memberiknn  inronnasi  dan  mcnambah  publikasi  ilmiah  mcngcnai  khasiat 

sapogcnin dari  ekstrnk  akar kuning dalam  mclilldungi  alau  mengobali  hali  dari  sualll  zal  loksik. 

2. 

METODE PENELITIAN

Hah:," dan Alat

Uahan­bahan  yang  digunakan  adalah  scrbuk  akar  kuning  dari  Kalimanlan  produksi 

An' Am,  percaksi  Dragendorf,  pcreaksi  Mcyer,  percaksi  Wagner,  kisla 

A. salina,

paraselamol, 

rcagen  ALT  (burn  Iris,  L­alanin,  u­kctoglutarat.  LD,  dan  NADII),  dan  reagcn  AST (bufer tris, 

L­asparlat,  u­ketogiutarlll,  LO,  MO,  dan  NAOJ I),  Hewan  yang  diuji  adalah  mcneil  jantan 

dewasa  lipc 

DDY  yang  berumur 2 bulan  dengan  bobol  hadan  bcrkjsar anIma  20­30 g.  Pcralatan 

yang digunakan  anlara lain  alat  penclasan, acral or, dan  Cohas  Mira  Plus. 

Mctodc

(13)

セ。ャjuセ@

 

Jakarta, 9-10 Oktober 2012

lIewan  Laboralorium  Rlimah  Sakit  Ilewan 

JPH 

dcngan  nomor  protokol 

02/RSHIPB/KK PIIIX1I2008. 

Ekstraksi Saponin 

Serbuk­akar akar kuning sebanyak  25  g  diekslraksi  dengan  radas  Soxhlel  menggunakan 

300  mL  heksana  se1ama  6  jam.  Serbuk  bebas­Iemak  kemudian  diretlllks  dengan  campuran 

mctanol­dikloromelana  (2: I)  scbanyak  250  mL  selama  I  jam  sampai  serbuk  akar  kunillg 

terekslraksi  sempuma.  Ekslrak  senyawa  polar yang diperoleh  dipekalkan dengan  penguap putar 

dan  direlluks  kembali  dengan  campuran  etil  asetat­klorofonn  (I: I)  sebanyak  100  mL.  Basil 

refluks  kemudian dilarutkan dalam  100 mL metanol­diklorometana (2: I) dan dipekalkan sampai 

50  mL  sebelum  dile\eskan  ke  dalam  100  mL  ascton  sambi I diaduk  hingga  terbentuk  endapan. 

Endapan  dalam  aseton,  yang  didominasi  olen  saponin,  selanjulnya  disaring  dan  dikeringkan 

dalam  oven  bersllnll  40°C sampai  bobotnya  lelap.  Ekstrak  terscbut  dinamakan  ekstrak  kasar 

saponin akar dikonfinnasi dengan  uji  fitokimia  metode Harborne (1987). 

IIidrolisis Saponin 

Sampel  ekstrak  kasar saponin  dihidrolisis  menggunakan  asam  kuat  berair.  Scbanyak  5  g 

sampe! ditambahkan 30 mL  lICI  3  N  kemlldinn diretluks pada suhu  60·C sclama 6 jam. Residu 

dicuci  dengan  air.  Residu  yang  bebas  asam  diekstraksi  dcngan  dictil  etcr­metanol  (3: I) 

kemudian dipekatkan. 

Uji Toksisitas ft:kslrak  tcrhadllp 

A. Stllilltl

Sebanyak  10  ckor  larva A, l'alina dimasukkan  ke  dalam  vial  yang  berisi  atr  laut 

kemudian  ditambahkan  iarutan  ckstrak  kasar  dan  ditepatkan  volumenya  dengan  aIr  laut 

sehingga  konsentrasi  akhimya  menjadi  0,  10,  100,  500; dan  1000  ppm.  Pcngamalan  dilakllkan 

setelah  24 jam dcngan  mcnghitung jumlah  larva  yang  mali  dari  tOlal  larva  yang dimasukkan  ke 

dalam  vial.  Pengamalan  mcmakai  bantuan  \ampu  ne01l.  Pcngolahan  data  persen  mortalitas 

kUlllulatif digunakan  anal isis  probil 

LC\o 

(Lethal Concentration  50)  dengan  selang kepercayaan 

95% (Meyer et al. 1982).

llosis Ekstrak Akar Kuning 

Dosis  ekstrak  akar  kuning  yang  diglln.tkan  pada  hcwan  laboratorium  bcrdasarkan  hasil 

konversi  jumlah  akar  kuning  yang  digunakall  oleh  manusia  dcwasa  (berat  bqdan  60  kg).  Pada 

umumnya, dosis yang digunakan  seballyak  I jengkal  akar kunillg dcngan  bobo!  rata­rata  45.200 

g,  Serbllk  akar  kllning  scbauyak  5  g  mengalldung  ckstrak  glikosida  saponin  atau  sapogenin 

seberal  0.180  g,  Berdasarkan  hal  ini,  dosls  pada  mallusia  untuk  saponin  atau  sapogenin  adalah 

(14)

i

r

セdjヲjセ@

Jakarta, 9­10 Oktober 2012 

1.627  g.  Dosis  yang diberiknll  pada  mcneil  dcngan  bobot  rcrala  25  g  adalah  0.7  mg/ckor  yang 

dilarutknn  dalam 0.1  mL akllades. 

Uji 

111

Jlh'o Ekslrak lcrhadap MClleil 

Mcneil  yang aknn  digllnakan  dibagi  seearn  aeak  berdasarknn  bobot  badannya menjadi  5 

keiompok  perlakuan  dan  masing­masing  kclompok エ」イ、セイゥ@ atas  5  ekor.  Meneit  dikandangkan  seeara  individu dalam  kandang yang dibagi  menjadi 3 bagian  sehingga masih  dapat  bennteraksi 

seearn  langsung  dcngan  mcneil  sekclompoknya.  Selallla  flcnelitian  bcrlangsung,  hewan 

mcmpcroleh  pakan  stan dar  sebanyak  10  glekorihari  dan  minum ad-lihilllm. Sebelum  diberi 

perlakuan,  meneit  dipclihara  dan  diadaptasi  pada  lingkungan  bam  selama  I  minggu  di  dalam 

kandang. 

Kelompok  hewan,  yaitu  I)  konlrol  yang  diberi  pamsetalllol  per  oral  dosis  tunggal  250 

ll1g1kg 

nn

pada  hari  ke­O  (Kolltrol);  2)  hewan  yang diben  parasctmnol  per oral dosis  tunggal, 

jam  kClllUdian  hewan  dibcri  ckstrak  sapogcnin  (Par+SPG)  alau 3) saponin  akar kuning  dengan 

dosis  0.7  mg/ekor seeara  oral  selama  7  hari  (Par+SPN);  pada  kelompok  4) dan  5)  memperoleh 

ekstrak sapogenin atau  saponin  dengan  dosis 0.7  mg/ekor sclama (j han  pcr oral, kemudian  pada 

hari  ke­7,  dibcri  parnsetamol  dosis  tunggal  pcr  oral  dengan  dosis  250  mg/kg  (SPG+Par  dan 

SI'N+Par).  Padn  hari  ke­8,  selumh  hewan  dibius  dengan  dietil  eler  dan  sete\ah  terbius  diambil 

darahnya  sebanyak  2  IllL  mclalui  jantung.  Serum  yang  diperoleh  dianalisis  tcrhadap  aklivitas 

ALT dan  AST dengan  IIlcngunakan  alat Cobas Mira  Plus dan  kit  reagcnsia. 

Pellbah  lainllya  yang diukur adalah  bobot  badan  paua  hari  ke­O, 3, 5, dan  8.  Pengamalan 

harian  diJakukan  terhadap  kondisi UI11UI11 seperti  keadaan  bulu,  tingknh  laku,  postur  tubuh,  dan 

nafsll  makan dengan  mengamati sisa  makanan. 

Analisis Statistik 

Analisis  dilakukan  dcngan  program  Statistica Analysis (Tulsa,  Oklahoma,  USA). 

Sebelum  anal isis,  scluruh  data  dievalllasi  distribusi  dan  hOl11ogenilas  variansnya  dalam 

kelompok.  Transfonnasi  statistik  logaritma  (bobot  hati  dan  nisbah  bobot  hali  lerhadap  bobot 

badan)  dilakukan  agar  distribusi  dala  memenuhi  kriteria  nonnalilas  dan  homogenitas  schingga 

memperkeeil  bias  perhitungan  anal isis  variansnya.  Tingknt  kepercayaan  yang  dipakai  adalah 

0.05.  ScJuruh  nilai  yang dilaporkan  adalah  rerata dan  rerala simpang baku. 

3. 

IIASIL

DAN  PEMIlAIiASAN 

Ekstraksi Sllponin 

Ekstraksi  saponin dilakubn  menggunakan  metode Kayun (2003) yang  merupakan  hasi!  Illodifikasi  metode  fJelitler et al. (1997).  Melodc  ini  dipilih  karena  pcmisahan  3ntaro  saponin 

dan  alkaloid  Icbill  haik  walaupun, rcndcmcn  yang  didapatkan  Ichih  rcndnh.  Scrbuk  akar 

124

t

(15)

セdmセ@

 

Jakarta, 9-10 Oktober 2012

dipisahkan  Icrlcbih  dahulu  dari  bagian  nonpolarnya  menggunakan  pelarul  heksana  dengan  eara 

radas Soxhlel.  Hasil ekstraksi ini  didapatkan rendemen lemak 

4.84%. 

Serbuk  bcbas  lemak  dickstraksi  menggunakan  pclarut  I11ctanol­diklorometana  (2: I)

yang  merupakan  pelamt  tcrbaik  hasil  oplimasi  yang  dilakukan  Kayun  (2003).  Pelarut 

melanol-diklorometana (2: I) dipilih karena indeks polaritas dari campuran pclarul ini sebesar 4.4

mendekati indeks polarilas elanol (4.3) yang merupakan pelarul paling efektif dalam

mengekstraksi saponin. Pcnggunaan etanol dikhawatirkan dapat mcnycbabkan ャ・セェ。、ゥョケ。@

esterifikasi pada saponin. llal ini dapal menyebabkan pcrubahan struktur kimia saponin. Selain

ilU, juga dapal menimbulkan kesalahan positif karena terjadi pcnambahan bobot ekstrak kasar

yang didapal (Kayun 2003). Ekstraksi ini dilakukan unluk mengekstraksi senyawa polar dan

sedikil senyawa semipolar.

Senyawa polar sclanjutnya diekstraksi menggunakan campuran pelarut klorofonll-elil

asctal (I: I) unluk menghilangkan senyawa-senyawa Illclabolil sekundcr selain saponin, yailu

alkaloid dan flavonoid. Alkaloid akan larul dalam klorofonn, sedangkan l1avonoid akan larul

dalam elil asctat (Robinson 1995). Residu kemlldian dilarutkan kembali dengan

mctanol-diklorometana (2: I) dall dicndapkan dalam aselon. Ilasilnya mempero1eh rendemen sebesar

6.32

%.

Ilidrolisis Asam Saponin

Ekslrak saponin yang didapat kcmudian dihidrolisis dengan asam. Asam yang

digunakan ialah asam kual berair (IICI 3N). lIidrolisis dengan asam bertujuan memutus dua

gugus besar dalam saponin, yaitu glikon yang bcrupa gula dan aglikon yang berupa sapogenin.

llidrolisis saponin dilakukall menggunakan met ode Nuraini (2005), namun penggunaan suhu 92

QC pada praktiknya menycbabkan sampel menjadi hanglls. Olch karcna ilU, tahap hidrolisis

lhlakukan optimasi suhu dan diperolch pada sllhu 60°C unlllk mcnghidrolisis saponin. Waklu

yang dibutllhkan unluk hidrolisis sckitar 6 jam, scmakin rcndah suhu unluk menghidrolisis

saponin maka scmakin lama waklu hidrolisis yang Jiperiukan. Kelcmahan hidrolisis asam ini

ialah pembentukan artefak jika sapogcninnya sensilif lerhadap asam (Rumampuk et al. 200 I).

Fraksi scbdum dan sctelah hidrolisis dillJi secara fitokimia unlllk mendeteksi adanya

h:rpcnoid alau sleroid pada sapogcninnya. Uji Icrpclloid dalam sapogenin menunjukkan hasil

posilif dengan lerbcnluknya warlll\ ungu pada hasil uji, sedangkan wama hijau alau bim yang

mCllulljllkkan adanya steroid lelap lidak terdeteksi. Residll berupa sapogenin kcmudian

dickslraksi dcngall metanol-dietil clef (1:3). Sapogenin yang bcrsifal scdikit nOllopolar

diballdingkan saponin dan gllianya akan laml dalam lIlelanol-dictil cler (I :3), sedangkan

(16)

セッmセ@

Jakarta, 9­10 Oktober 2012 

lalu  dikeringkan  dalam  ovcn  40°C  schingga  terbentuk  ckstmk  kasar  dan  dipcroleh  relldemcn 

sebesar 3.14 

%. 

Uji Toksisitas. Larva Udang 

Uji  toksisitas  aipcrlukan  untuk  mengctahui  konscntmsi  yang  dapat  mcnyebabkan 

kcraeunan  schingga  dapat  dikctahui  jumlah  pcnggunaan  yang  tepa!.  Tingkat  konsentrasi  yang 

dapat  1llcnycbabkan  kcraeunan  ditcntukan  dengan  konsentrasi  Iclal  50% HlcセッIN@ lcセッ@ adalah 

konscnlrasi  dari  stlatu  bahan  yang  mcnyebabkan  50%  kemalian  dalam  suatu  populasi.  Uji 

toksisitas  yang  dilakukan  pada  sampc1  mcnggunakan  10  ckor larva  udang A. salina berumur 48 

jam dalam  masing­masing sumur uji. 

I !asil  uji  OSLT  terhadap  ekstrak  saponin  dan  sapogcnin  sceam  bcrurulan  677.653  ppm 

dan  284.547  ppm.  Basil  ini  menunjukkan  potensi  bioaklif untuk  kedua  ekstrak  tcrscbut  dan 

dapat  dimanl:'Hltkan  scbagai  obat  karena  memiliki  nilai  LC50 di  bawah  1000  ppm  (Meyer et al.

1982).  Nilai  LCso  setiap  ekstrak  dapat  dijadikan  batas  konsenlrasi  tcrtinggi  pada  pencntuan 

dosis  ekslrak  yang  dibcrikan  pada  mcneit,  karcna  formulasi  obal  abn  lebih  aman  jika 

konsentrasinya  dibuat di  bawah  LCso. 

UjiJII Vi\'(}

Uji  in  vivo  pada  mcncit  dilakubn  dengan  dua  pendekatan,  yaitu  scbagai  hepaloterapi 

dengan  diinduksi  parasctamol  dosis  250  mg/kg  pcr oral  kellludian  diberi  ekstrak  saponin  alau 

sapogenin Hp。イセspn@ dan  Par+SPG)  dan  sebagai  hepatoprotektor  dengan  pcmberian  ckstrak 

terlcbih  dahulu  kemudian  diinduksi  parasctamol  (SPN+Par  dan  SPG+Par).  Kcadaan  umum 

scperti  kondisi  bulu,  lingkah  laku,  postur  tubuh,  dan  nafsu  makan  sc1ama  penelitian  pada 

sc1umh  perlakuan  lidak  ada  pcrubahan.  Pcngamalan  dilakukan  terhadap  bobot  badan  seluruh 

kc1ompok  pcrlakuan  setiap  tiga  hari  (Gambar  1).  Bobot  badan  mcneit  meningkat  setelah 

pcrlakuan,  hal  ini  mcnunjukkan  bahwa  tidak  ada  perubahan  tcrhadap  nafsH  makan.  Kisaran 

bobo!  badan yang didapat adalah  24  ­ 26 g,  scdangkan kelompok  Par+SPN  bobot  badan mencit 

Illcncapai  kisnran  26  28  g  tetapi  tidak  berbcda nyala (P >0.05). 

30.0 

!

t

+_0 

Sobol 25,0 

badan (g) l

f

KOplrol {.f-)

f'AH.Sf'G 

20,0 f'AR'Sf'N

SPr;;f'AR 

.

SPN.PAR

15.0 

BBO  BB3  Han  BB"  BB8

r

r

(17)

セdmセ@

 

Jakarta,  9­10 Oktober 2012 

GlIlIlblir I Reml{1 dllll .I·illlfillllg b{lkl/ hohol l"lllllll (g) .I·e/I/rl/h ke/olllpok hew{IIl selallla hari pcrlakllall

(h{ld)

Nilai  konsentrasi  enzim  hati  ALT  dalam  serum  adalah  tanda  kuantitatif  indikasi 

kerusakan  hati,  sedangkan  AST  selain  di  organ  hati  dihasilkan  pad a  organ  lainnya.  Kelompok 

kontrol  positif  dengan  pemberian  parasctamol  dosis  tunggal  tidak  berpengaruh  nyata  pada 

peningkatan  kedua  aktivitas  cnzim  tersebut  (Gambar  2).  Pemberian  parasetamol  dosis  tunggal 

250  mglkg 

OB 

pada  kelompok  PartSPG  dan  PartSPN  menunjukkan  peningkatan  nilai  AtT 

dan  AST  dibandingkan  kontrol.  Kelompok  PartSPG  yang  merupakan  pengobatan  dengan 

ekstrak  sapogcnin  mempunyai  konsentrasi  AST  dan  ALT  lebih  rendah  daripada  kelompok 

PartSPN.  Keloll1pok  perlakuan  yang  memperoleh  ekstrak  saponin  sctclah  diinduksi  mengalami 

peningkatkan  konsentrasi  AS'!'  dan  ALT  secara  bcrurutan 716.80 U/L  dan 613.40 U/L  sccara 

signifikan. 

1200 

1000

I iAll 

1

Nil., (UlL)

'00 

200 

セiャ@ セiャャ@

*1] 

セii@

KoHI/oI(o) PAH.SPG parNセpnセGgipahセヲMGnNヲ^ah@

[image:17.611.112.279.341.446.2]

Kelompok

Gambar Rera/{/ d{lll SilllP{lllg h{lkll {lklil'il{l.\" {lsfiar/{Il alllillO InJII.'ijerase (AS7) d{ln

{I/lIlIill{llllillolramjerase (AL

7J 

p{/{/{/ sell/mil kelolllpok lIIelldl

Kelompok  dcngan  pcndckatan  hcratoprotektor  menllnjllkkan  keadaan  fungsi  hati  lebih 

baik  dibandingkan  kelompok  yang diindllksi ー。イ。ウ・エセュッャ@ dan  saponin.  Konsentrasi  kcdua cnzim  ccndcrung  lebih  rendah  khususnya  konscntrasi  ALT  pada  kclolllpok  SPG+Par.  Basil  penelitian 

ini  mencgaskan  bahwa  sapogcnin  Illcmbcri  cfek  hepatoprotcktor  l1laupun  hcpatotcrapi 

dibandingkan  saponlll  dari  akar  kuning.  Ilal  ini  bcrbcda  dengan  Kayun  (2003)  yang 

mcmbuktikan  sapollln  dari  tanaman  akar  kuning  lebih  baik  scbagai  hepatoprotcktor 

dibandingkan  ckstrak  tCl1lulawak. 

Kerusakan  hati  rada  kelompok  kontrol  tidak  ditunjllkkan  pada  hari  ke­8  didllga  karena 

parasctamol  tclah  tcnl.:toksifikasi  dan  mcngalami  perbaikan  pada  hati.  Ilasil  ini  menunjukkan 

!ndllksi  parasetamol  pcrlll  dipantall  aktivitas  cnzill1nya  pada  hari  kedua  pasea  induksi. 

Pcrbcdaan  galur  mcneit  jug.!  I1lcl1lpcngaruhi  hasil  rcspon  tcrhadap  induksi  parasctamol  dosis 

tllnggal  schingga  mcmbcr:kan  kerus1kan  hati  yang  berbcda,  scperti  halnya  Olalcyc & Rocha 

(2008) pada  mcneit  Albino  dan  Sabir & Rocha (2008) pada  mcneit  Balb­C. 

Iwaloklln el (I/. (2006)  mclaporkan senyawa  tcrpcnoid  lain,  yaitll  lakton  seskuitcrpcn  pada 

lanaman  V. alilyi/a/illa II1cmiliki  aktivitas  hcpatoprotcktor  dan  antioksidan.  Olaleye & Rocha 

(18)

セdヲiヲjセ@

 

...

_-

..

_._-_._--Jakarta, 9-10 Oktober 2012

(2008) juga membuktikan lal1n111an A/chon/ea cor£iilo/ia yang mempullyai senyawa metaboJit lerpenoid memiliki kemampuan menghaJangi peningkatan aktivitas ALT dan AST.

4. KESIMPULAN DAN SAnAN

Kcsimpulan

Berdasarkan hasil penclitian disimpulkan bahwa ekslrak sapogenin akar kuning memiliki 。ォエゥカゥエ。セイ@ sebagai hepatoprotektor yang Jebih baik dibandingkan ekstrak saponinnya pada meneit janlan dewasa gaJur DDY yang diinduksi parasetamol dosis tunggal 0.7 Illglkg bobot badan.

Saran

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan dosis yang tepaI dalam penggunaan ekstrak sapogenin. Pemeriksaan histopatologi dan enzim-enzim lain seperti katalase, glutation peroksida. dim slIperoksida dismulasc pada hati juga pcrlu dilakukan untuk melihat aktivilas kerusaknn hati.

l)aHar Pustaka

Adji P. 2004. Daya antioksidasi ckstrak saponin akar kuning (Arcallgelisia flam (L) Merr) Icrhadap radikaJ bebas pamselrnnol sebagai mekanislllc hepatoprotektor pada tikns putih galur Sprague Dawl<:v. [skripsi]. Bogor: Fakullas Matematika dan IImu Pengctahuan Almn, Institut Pertallian Bogor.

Batubara I, Achmadi SS, Iskandriali 0, Hanafi M. 2004. Glikosida akar kuning (Arca/lgelisia

.flam

(L.) Merr) sebagai hepatoprotektor: Ekstraksi, pemisahan, dan bioaktivitasnya. J Natllr II1(/ollc,<; 17: 14-20.

Beutler lA, Kashman Y, Carrdclliina

JII,

Alexander RMA, Balachak MS, Prather TR, Shoemaker IU I, Boyd MR. 1997. Isolalion and characterization of novel cytotoxic saponins from Arcltidcndron ellipticum.

Harbome lB. 1987. Me(ode P;tokimia. Pelllll1tllll Cara Modern Menganalisis Twnhllhall.

Padmawinata K, pener:icmah. i1alJ(]ung: ITB.

Iwalokun BA e( al. 2006. 'Iepatoprotective and antioxidant activities of Vernonia amygdalina

on acetaminophen-induced hepatic uamage in mice. J Med Food. 9:524-530.

lanbaz KH

&

Gilani All. 2000. Studies on preventive and curative effect of berberine on chemical-induced hepatotoxicity in rodents. Fitoterapia 71: 25-33.

Kayun SP. 2003. Ekstrak kasar saponin dari akar kuning sebagai hepatoprotektor [skripsi]. 13ogor: Fakultas Matematika dan I1mu Pengetalman Alam, Institut Pertanian i1ogor. Lacaille D, Wagner J

I.

1996. A review of the biological and phannacological activities of

saponins. Phytomed 2:363-3R9.

Marlian" N. 2005. Polensi ekstrak dnging buah l11ahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Hocr1.) sebagai hepatoprotektor padn tikus putih galur Sprague Dawley. [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dall II111U Pengetnhuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Meistiani Y. 200 I. Isolasi dan iti<.'nli fibsi scnyawa alkaloid dad akar kuning Haイ」。ャャァ・ャゥNセゥ。@

./lal'll (L.) Merr) [skripsiJ. Bogor: Fakultas Matematika dan IInm Pcngelahuan Alam, Instilut Pertanian Bogor.

(19)

セdjQjセ@

 

Jakarta, 9­10 Oktober 2012 

Meyer BN et at. 1982.  Brine shrimp:  a  convenient  general  bioassay  for  active plant constituent. 

Planta Med 45:  3\­34. 

Nuraini.  2005.  Pencirian  saponin  dari  batang  tanaman  akar  kuning (Arcallgelisia f/al'a (L.)

Merr)  [skripsi].  Bogor:  Fakultas  Matematika  dan  Ilmu  Pengetahuan  Alam,  Institut  Pertanian Bogor. 

Nuryanti  S.  1993.  Identifikasi  senyawa  alkaloid  dari  batang  kayu  kuning  [tesis].  Yogyakarta:  Program  Pascasarjana,  Universitas Gajah Mada. 

Olaleye  MT,  Rocha  JBT.  2008.  Acetaminophen­induced  liver  damage  in  mice:  Effect  of some 

medicinal plants on  the oxidative defense system. J Pharm. 59:319-327.

Robinson T.  1995. Kwullingall Kimia Organik Tallamall Tillggi. Bandung:  Penerbit  ITO. 

Rumampuk  RJ.  2001.  Elusidasi  struktur  saponin  dari  biji  Barringtollia asiatica L.  Kurz 

[disertasiJ.  Bandllng:  Universitas  Padjadjaran. 

Gambar

Gambar 2  Rera/{/ d{lll SilllP{lllg h{lkll {lklil'il{l." {lsfiar/{Il alllillO InJII.'ijerase (AS7) d{ln {I/lIlIill{llllillolramjerase (AL 7J p{/{/{/ sell/mil kelolllpok lIIelldl

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hubungan negatif ini menunjukkan bahwa tidak terdapat mekanisme pembagian dividen pada bank umum di Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk moral hazard dengan melakukan

Dari hasil penelitian dapat diketahui menunjukkan karakterristik pedagang lama Pasar Babat yang tidak mau menempati Pasar Baru Babat, sebagian besar pedagang lama Pasar Babat

[r]

MALI Universitas Muhammadiyah Malang PPG SM3T UTAMA MENGULANG 6 UK/UTN SM3T Biologi ISABELA OCTAVIANA SURI Universitas Muhammadiyah Malang PPG SM3T UTAMA MENGULANG 7 UK/UTN SM3T

[r]

[r]

Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa kapasitas penggorengan buah salak pada mesin vacum frying ini adalah 3,5 kg dengan