SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Andreas Halim
0713010005 / FE/ EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengendalian dan Audit Aplikasi Pada Sistem Penjualan”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna akan tetapi
diharapkan dengan penulisan skripsi ini dapat membantu banyak pihak yang
mungkin memerlukan informasi yang dapat diperoleh melalui penyusunan skripsi
ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. Rachman A. Suwaidi, MS, selaku Pembantu Dekan 1
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
5. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur, khususnya Program Studi Akuntansi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan pada penulis selama kuliah.
7. Ibu Priscilla dan rekan-rekan yang telah menyediakan waktu dan membantu
dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
8. Kedua orangtua, saudara-saudara dan teman-teman saya yang selalu
memberikan restu, dukungan dan doanya selama penulis menempuh kuliah
sampai dengan menyelesaikan skripsi.
9. Berbagai pihak yang telah turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri serta bermanfaat bagi pembaca, khususnya Program Studi
Akuntansi.
Surabaya, Juli 2011
DAFTAR ISI...iii
DAFTAR TABEL ...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR LAMPIRAN ...viii
ABSTRAKSI... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 14
1.3. Fokus Penelitian... 14
1.4. Tujuan Penelitian ... 15
1.5. Manfaat Penelitian ... 16
1.5.1. Bagi Perusahaan... 16
1.5.2. Bagi Program Studi... 16
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi... 18
2.2. Audit Sistem Informasi ... 19
2.3. Pengendalian Sistem ... 20
2.3.1. Pengendalian Umum... 20
2.3.2. Pengendalian Aplikasi ... 21
2.4. Pengendalian Input ... 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian... 35
3.2. Ketertarikan Penelitian ... 35
3.3. Informan... 36
3.4. Lokasi Penelitian... 37
3.5. Jenis dan Sumber Data... 38
3.5.1. Jenis Data... 38
3.5.2. Sumber Data ... 39
3.6. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data... 39
3.6.1. Instrumen Pengumpulan Data... 39
3.6.2. Metode Pengumpulan Data... 40
3.7. Unit Analisis ... 42
3.8. Teknik Analisis ... 43
3.9. Keabsahan Data ... 44
3.10. Research Question... 49
3.10.1. Source Document Controls... 49
3.10.2. Data Coding Control ... 49
3.10.3. Batch Control... 50
3.10.4. Validation Controls ... 51
3.10.5. Input Error Recovery ... 51
3.10.6. Controlling Batch Output Systems... 52
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum... 53
4.1.1. Latar Belakang Perusahaan... 53
4.2.3. Prosedur Penginputan Transaksi Penjualan ke dalam
Program Sistem Penjualan Berbasis Komputer ... 62
4.3. Analisa dan Pembahasan ... 65
4.3.1. Pengendalian Input ... 65
4.3.2. Pengendalian Output... 91
4.3.3. Pengendalian Input dan Output secara Keseluruhan ... 94
4.3.4. Daftar Pertanyaan Hasil Penelitian atas Pengendalian Aplikasi Sistem Penjualan ... 96
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 176
5.2. Saran ... 177
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 2 Research Question: Source Document Controls... 49
Tabel 3 Research Question: Data Coding Controls ... 49
Tabel 4 Research Question: Batch Control... 50
Tabel 5 Research Question: Validation Controls... 51
Tabel 6 Research Question: Input Error Recovery ... 51
Tabel 7 Research Question: Controlling Batch Output Systems ... 52
Tabel 8 Daftar Pertanyaan Source Document Control ... 97
Tabel 9 Daftar Pertanyaan Data Coding Control ... 125
Tabel 10 Daftar Pertanyaan Batch Control... 138
Tabel 11 Daftar Pertanyaan Field Interrogation ... 142
Tabel 12 Daftar Pertanyaan Record Interrogation ... 153
Tabel 13 Daftar Pertanyaan File Interrogation ... 157
Tabel 14 Daftar Pertanyaan Input Error Correction ... 163
Tabel 15 Daftar Pertanyaan Report Distribution Control... 167
Gambar 2 Bagan Alir Siklus Penjualan (Flow Chart) ... 9
Gambar 3 Bagan Alir Siklus Penjualan (lanjutan)... 10
Gambar 4 Bagan Alir Siklus Penjualan (lanjutan)... 11
Gambar 5 Bagan Alir Siklus Penjualan Berbasis Komputerisasi
Yang Diterapkan (Flow Chart) ... 12
Gambar 6 Bagan Alir Siklus Penjualan Berbasis Komputerisasi
Yang Seharusnya (Flow Chart) ... 13
Lampiran 2 Order Form (Surat Pesanan) – 009001 Lembar 2
Lampiran 3 Order Form (Surat Pesanan) – 009001 Lembar 3
Lampiran 4 Order Form (Surat Pesanan) – 009001 Lembar 4
Lampiran 5 Order Form (Surat Pesanan) – 009002 Lembar 1
Lampiran 6 Order Form (Surat Pesanan) – 009003 Lembar 1
Lampiran 7 Order Form (Surat Pesanan) – 009004 Lembar 1
Lampiran 8 Order Form (Surat Pesanan) – 009005 Lembar 1
Lampiran 9 Order Form Dealer – 009701 Lembar 1
Lampiran 10 Order Form Dealer – 009701 Lembar 2
Lampiran 11 Order Form Dealer – 009701 Lembar 3
Lampiran 12 Order Form Dealer – 009702 Lembar 1
Lampiran 13 Order Form Dealer – 009703 Lembar 1
Lampiran 14 Order Form Dealer (Otorisasi/TTD Marketing)
Lampiran 15 Order Form (Otorisasi/TTD Admin Service)
Lampiran 16 Capture Program Aplikasi Menu
Lampiran 17 Capture Form Penjualan 1
Lampiran 18 Scan Invoice
Lampiran 19 Scan Delivery Order
Lampiran 20 Capture Form Laporan Master Customer 1
Lampiran 25 Capture Form Penjualan (Help Master Customer)
Lampiran 26 Capture Laporan Aktifitas (Before)
Lampiran 27 Capture Laporan Aktifitas (After)
Lampiran 28 Capture Laporan Aktifitas (After—continued)
Lampiran 29 Capture Laporan Aktifitas (After—end)
Lampiran 30 Capture Form Master Supplier (Add New)
Lampiran 31 Capture Form Master Supplier (Saving Data)
Lampiran 32 Capture Form Master Barang
Lampiran 33 Capture Form Penjualan 2
Lampiran 34 Capture Form Penjualan 3
Lampiran 35 Capture File Database
Lampiran 36 Capture Program Aplikasi Old
Lampiran 37 Capture Program Aplikasi New
Lampiran 38 Capture Validasi User dan Password
Lampiran 39 Capture Dokumen-dokumen Yang Tidak Terpakai
Lampiran 40 Foto Kantor Perusahaan yang terletak di daerah Perumahan, Ruang
Kantor berada di lantai 2
Abstraksi
Permasalahan yang dibahas dan diteliti dalam penelitian skripsi ini adalah bagaimana penerapan sistem informasi berbasis komputerisasi dan bentuk-bentuk pengendalian serta audit aplikasi yang diperlukan untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem informasi yang berbasis komputerisasi. Mengingat sekarang teknologi informasi sudah berkembang pesat dan perlu adanya kontrol yang jelas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan pengujian terhadap program aplikasi yang digunakan di dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran suatu program aplikasi yang digunakan perusahaan dapat memberikan informasi dan pengendalian yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Berdasarkan analisa yang diperoleh ternyata masih terdapat banyaknya kelemahan-kelemahan dalam program aplikasi yang diterapkan oleh perusahaan. Dimana program aplikasi yang seharusnya dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengontrol aliran transaksi yang terjadi ternyata tidak berjalan dengan semestinya.
Abstract
Problems are discussed and examined in the study of this thesis is how the application of computerized information system-based and other forms of control and audit applications necessary to anticipate the weaknesses that exist based on computerized infomation systems. Given the current information technology is growing rapidly and there is need for clear control to anticipate things are not desirable.
The research method used in this study is case study. Data was collected through interviews, observation, documentation and testing of application programs used within the company. Given this research can provide a picture of an application program that used the company can provide information and controls needed by the company.
Based on the analysis obtained turns out there are still many weaknesses in the application program implemented by the company. Where an application that should be used as reference for controlling the flow of transactions that occured were not running properly.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Teknologi komputer telah berkembang dengan pesat pada beberapa
dekade belakangan ini. Para pebisnis menggunakan sistem berbasis
komputer untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam
memasukkan data, memproses dan menyimpannya. Sistem ini diharapkan
dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga serta mampu membantu
kinerja perusahaan agar lebih efisien, efektif, dan ekonomis, sehingga
menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin.
Penerapan sistem informasi berbasis komputer memerlukan
pengendalian yang baik mengingat resiko-resiko yang mungkin timbul
akibat sistem pengendalian yang kurang memadai. “Audit teknologi
informasi merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah melindungi
aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber
daya yang dimiliki secara efisien.” (Weber, 2000). Pengendalian internal
yang antara lain meliputi pengendalian umum (general control) dan
pengendalian aplikasi (application control) diperlukan karena sistem
memperoleh hasil kinerja yang maksimal dan sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi: “Sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
purpose).” (Hall dan Singleton 2007). Salah satu sistem informasi
akuntansi yang ada dalam perusahaan adalah sistem penjualan. Sistem ini
berhubungan dengan penjualan barang baik yang diproduksi sendiri
maupun yang dibeli untuk dijual kembali oleh perusahaan. Dalam
prosesnya, sistem penjualan memerlukan alat bantu seperti mesin fax,
komputer dan program penjualan untuk memudahkan pencatatan transaksi
penjualan, daftar harga dan jenis barang, dan persediaan barang yang
masih belum terjual. Penerapan sistem informasi berbasis komputer ini
menyebabkan data penjualan, file harga dan jenis barang, serta
data-data lainnya dapat diinput, diproses, dan disimpan dengan baik. Untuk itu,
sistem ini memerlukan pengendalian yang baik demi tercapainya tujuan
pengendalian aplikasi dan tujuan perusahaan tersebut pada umumnya.
“Penelitian dengan Audit sistem informasi akuntansi berbasis komputer
dilakukan dengan pemeriksaan terhadap aplikasi sampai dengan data
atau inputan data.” (Doni Waluya Firdaus, Universitas Komputer
Indonesia)
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
dipasaran bernama CV. Citra Sarana Solusi yang berlokasi di Surabaya,
Jawa Timur. Sejak tahun 2009 perusahaan ini telah menggunakan sistem
berbasis komputer untuk sistem penjualannya. Selain sistem informasi
berbasis komputer, CV. Citra Sarana Solusi memiliki dokumen sumber
yang penting untuk menyimpan daftar harga dan jenis barang yang
diperdagangkan. Keberadaan dokumen tersebut dimaksudkan untuk
keakuratan dan kelengkapan data yang diinput dalam sistem sehingga
menghindari terjadinya kesalahan atau kecurangan yang dilakukan oleh
user maupun pihak lain. “Quality assurance merupakan salah satu
pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan identifikasi
kebutuhan users, tidak diikutinya standar, dan penyempurnaan mutu
pengerjaan maupun pengembangan sistem.” (Gondodiyoto, Sanyoto,
Audit Sistem Informasi dan Pendekatan COBIT, Mitra Wacana Media,
2007).
Dalam sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh
perusahaan tidak menutup kemungkinan terjadi kecurangan atau
kelemahan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia maupun kurang
memadainya sistem berbasis komputer tersebut. Demi mengantisipasi
timbulnya permasalahan akibat sistem yang kurang memadai, maka
perusahaan perlu melakukan audit secara periodik atas sistem yang
digunakan agar dapat diketahui kelayakan sistem tersebut untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan dari waktu ke waktu. “Postimplementation audit
diimplementasikan pada suatu perusahaan telah berjalan dengan efektif
(sesuai dengan kebutuhan pengguna), efisien (telah dijalankan dengan
sumber daya optimal), data integrity, dan saveguard serta dilakukan
secara mendalam mengenai kontrol aplikasi (application control).”
(Gondodiyoto, Sanyoto, Audit Sistem Informasi dan Pendekatan COBIT,
Mitra Wacana Media, 2007).
Dalam perusahaan besar yang melibatkan banyak karyawan,
seringkali perusahaan kesulitan memeriksa para karyawannya satu per
satu. Akibatnya bisa menimbulkan masalah-masalah seperti terjadinya
penginputan data ganda dikarenakan dokumen sumber yang tidak
terotorisasi dan disimpan dengan baik, terdapat data yang belum tercatat
atau terlewat, maupun penerapan kebijakan perusahaan pada sistem yang
tidak diterapkan secara baik. Hal-hal tersebut seringkali mengarah pada
tindakan KKN yang melibatkan orang dalam perusahaan. Dalam
penyimpanan data, perusahaan tidak memiliki back up file untuk
mengamankan data dari resiko kehilangan, kebakaran, dan sebagainya.
Dengan diterapkannya sistem informasi berbasis komputer di perusahaan,
maka pengendalian aplikasi diperlukan untuk memastikan bahwa jalannya
input, proses, dan output data atau informasi di perusahaan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
“Sistem informasi berbasis komputer memerlukan pengendalian
yang cukup baik mengingat sistem pengendalian aplikasi yang kurang
Kasus pada Industri Mebel Ukir di Jepara, Jawa Tengah, Universitas
Kristen Petra, 2006). Mengingat pentingnya sistem informasi berbasis
komputer ini bagi perusahaan, maka audit dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui dan menilai bahwa pengendalian aplikasi pada sistem
penjualan masih memadai dengan tercapainya perusahaan dari
pengendalian aplikasi tersebut. Penelitian dilakukan pada perusahaan ini
karena perusahaan ternyata belum pernah melakukan audit terhadap sistem
informasi yang ada. Selain itu dari survei pendahuluan, penulis juga
melihat adanya beberapa kelemahan application control terkait dengan
akses masuk ke sistem perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari user id dan
password untuk masing-masing user, dimana setiap user yang seharusnya
hanya dapat mengakses dokumen dan menu sesuai dengan job
description-nya namun setiap user ini dapat mengakses semua dokumen dan menu
yang terdapat di sistem. Semua user memiliki akses untuk mengganti
data-data yang telah diinput, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan atau
memberikan peluang munculnya kesalahan yang disebabkan manusia dan
dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Permasalahan tersebut
sering terjadi, sehingga sangat berdampak terhadap operasional
perusahaan secara keseluruhan.
Selain itu belum diterapkannya audit logs dapat menimbulkan
permasalahan lain bagi perusahaan, yaitu jika terjadi kesalahan dalam
penginputan transaksi, maka akan sulit untuk ditelusuri siapa yang
ini perusahaan tidak dapat mendeteksi siapa saja yang melakukan dan
kapan dilakukan proses input dan update tersebut. Apabila perusahaan
dapat mengetahui entitas yang melakukan kesalahan tersebut, perusahaan
dapat menerapkan kebijakan punishment dan reward.
Perusahaan juga masih harus melakukan perbaikan terhadap
dokumen-dokumen yang menunjang operasional perusahaan. Dimana
banyak kekurangan atas informasi yang tercantum didalam formulir
tersebut. Salah satunya adalah dokumen-dokumen yang diinput tidak
pre-numbered secara otomatis, sehingga dapat menyebabkan penyalahgunaan
formulir dan tidak dapat terdeteksi jika formulir tersebut hilang. Hal ini
sering terjadi dalam perusahaan dan kesalahan-kesalahan tersebut
menimbulkan salah saji terhadap laporan yang dihasilkan.
Oleh karena alasan-alasan diatas, maka penulis ingin menguji
pengendalian aplikasi (application control) atas sistem informasi yang
dilakukan perusahaan secara keseluruhan. Disamping itu, pihak
manajemen juga ingin mengevaluasi dan menilai kelayakan sistem
informasi yang telah berjalan di perusahaan. Sehingga dapat menentukan
langkah-langkah yang perlu diambil untuk dapat meminimalkan ancaman
Tabel 1. Klasifikasi Transformasi dari Narasi Fisik ke Proses Logik
Entity Activity
Salesperson Melakukan pengecekan atas barang yang tersedia dari gudang
Salesperson
Menyiapkan order form, nama dan alamat jelas pembeli, jumlah, jenis barang yang dibeli, harga dan biaya kirim serta tanggal pengiriman
Memberikan copyan order form kepada bagian accounting, bagian pengiriman dan bagian gudang
Melakukan penyimpanan file copyan invoice penjualan di kumpulan invoice
Melakukan pengecekan skedul pengiriman yang ada pada buku skedul pengiriman
Customer Melakukan pembayaran atas barang yang dibeli baik dengan memberikan DP (Down Payment min. 30%), tunai, cek/giro, maupun kartu kredit Salesperson
Menyiapkan tanda terima pembayaran
1. Prepare Sales
Order
Accounting
Officer
Melakukan pengecekan terhadap stok barang di gudang
Mencatat dan menyimpan data penjualan dalam database penjualan
Mencatat dan menyimpan data pelanggan dalam database pelanggan
Melakukan penyimpanan file copyan nota di kumpulan nota
Mencatat dan menyimpan persediaan yang terjual dalam database persediaan
Computer Melakukan update database penjualan
Melakukan update database pelanggan
Melakukan update database persediaan
2. Update
Records
Warehouse
Clerk
Mencocokkan order pelanggan berdasarkan copy order form
Melakukan update stok gudang/barang digudang Delivery Person
Menyiapkan tanda terima pembayaran pelanggan
3. Delivery
Gambar 2. Bagan Alir Siklus Penjualan CV. Citra Sarana Solusi (Flow Chart)
Locate Inventory Check Inventory Status
(Warehouse)
Receipt Prepare Batched
Receipt Copy Order Form Copy
Entry Inventory Data
Entry Customer Data
Gambar 3. Bagan Alir Siklus Penjualan CV. Citra Sarana Solusi (lanjutan)
Computer Accounting Officer
Invoice Copy and Delivery Order Copy
Gambar 4. Bagan Alir Siklus Penjualan CV. Citra Sarana Solusi (lanjutan)
1.2. Perumusan Masalah
Adapun dalam perumusan masalah yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah:
“Bagaimana penerapan application control terhadap sistem penjualan
berbasis komputer pada CV. Citra Sarana Solusi?”
1.3. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada audit sistem informasi atas
pengendalian aplikasi pada CV. Citra Sarana Solusi. Fokus penelitian yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Audit dilakukan terhadap sistem informasi berbasis komputer yang
diterapkan dan digunakan oleh perusahaan yaitu pada sistem
penjualan.
Audit sistem informasi dilakukan atas pengendalian aplikasi meliputi
pengendalian input dan pengendalian output, tidak membahas process
control.
Tahap sistem penjualan yang dilalui meliputi prosedur-prosedur yaitu
melakukan update terhadap master file harga dan jenis barang, jumlah
order barang, persediaan barang digudang, dan jumlah piutang.
Pengendalian sistem informasi berbasis komputer pada sistem
penjualan CV. Citra Sarana Solusi yang akan dibahas adalah
pengendalian input program aplikasi yaitu source document controls,
recovery, serta pengendalian aplikasi output yaitu dengan metode
controling batch output systems yang meliputi report distribution
control dan waste or destruction control.
Pengendalian dikatakan memadai jika semua tujuan pengendalian
dapat tercapai dengan baik. Dengan indikator pencapaian tujuan
dijelaskan dalam Bab II.
Pengendalian dikatakan memadai jika semua tujuan pengendalian
terpenuhi.
Pengendalian dikatakan cukup memadai jika sebagian tujuan dari
pengendalian aplikasi terpenuhi, adanya kontrol pengganti, dan
dampaknya tidak terlalu signifikan.
Pengendalian dikatakan tidak memadai jika semua tujuan
pengendalian tidak terpenuhi, tidak adanya kontrol pengganti, dan
dampaknya signifikan bagi perusahaan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terutama pada sistem penjualan adalah:
1. Untuk memberikan gambaran mengenai penerapan application
control pada sistem penjualan yang diterapkan dan digunakan oleh
CV. Citra Sarana Solusi.
2. Untuk memberikan informasi berupa data-data yang jelas apakah
application control pada sistem penjualan tersebut telah memadai atau
3. Memberikan saran atau rekomendasi pada pihak manajemen atas
sistem informasinya apakah sistem pengendalian aplikasi yang
diterapkan sudah cukup memadai atau masih memiliki kekurangan,
sehingga manajemen dapat menentukan langkah-langkah yang harus
diambil untuk memperbaiki dan mencegah sistem pengendalian
tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini
adalah:
1.5.1. Bagi Perusahaan.
Dengan diperolehnya hasil audit sistem informasi atas
application control pada CV. Citra Sarana Solusi, maka dapat
memberikan masukan bagi CV. Citra Sarana Solusi tentang
penerapan application control yang selama ini berjalan di
perusahaan tersebut untuk dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi
atau sesuai standar yang ada.
1.5.2. Bagi Program Studi
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan gambaran
bagaimana sistem informasi yang berlaku di sebuah perusahaan
dan bagaimana kontrol atas sistem informasi tersebut. Sehingga
cukup bagi program studi untuk dapat meneliti lebih lanjut dan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan. Sistem selalu terbentuk dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil, tiap subsistem menjalankan fungsi
khusus yang penting dan mendukung sistem yang lebih besar dimana
subsistem tersebut merupakan bagian dari sistem.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood
2003:1)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terdiri dari orang, prosedur,
data, software dan teknologi informasi. SIA menjalankan tiga fungsi
penting, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review)
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi termasuk data organisasi. Pengendalian ini untuk
meyakinkan bahwa data tersedia saat diperlukan dan data tersebut
akurat dan handal. (Romney dan Steinbart 2004:3)
Sistem Informasi Akuntansi juga merupakan komponen dari
organisasi, yang dirancang untuk mengolah data keuangan menjadi
informasi atau laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak eksternal
maupun internal perusahaan. Data dapat diolah menjadi informasi dengan
cara manual maupun dengan bantuan komputer (Lindrawati 2001:28).
Sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi yang
tergantung pada hardware dan software komputer untuk pemrosesan dan
pemberian informasi (Laudon dan Laudon 2001:8).
2.2. Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi adalah suatu fungsi yang telah
dikembangkan untuk menilai apakah sistem komputer telah menjaga aset,
integritas data, dan melaksanakan tujuan dari organisasi yang hendak
dicapai, yaitu efektivitas dan efisiensi (Weber 1999:1).
Dua sistem utama yang perlu untuk dibagi, sebagai dasar untuk
a. Sistem manajemen, menyediakan infrastruktur yang stabil dimana
sistem informasi dapat dibangun dan dioperasikan dengan dasar hari
ke hari. Sistem manajemen dapat dibagi ke dalam beberapa subsistem
yang menyajikan top level information systems management, system
development management, programming management, data
administration, quality assurance, security administration, dan
operations management (Weber 1999:39)
b. Sistem aplikasi, mengambil dasar pemrosesan transaksi, pelaporan
manajemen, dan dukungan keputusan. Sistem aplikasi dapat dibagi ke
dalam subsistem yang menyajikan fungsi boundary, input,
communication, processing, database, output (Weber 1999:39).
2.3. Pengendalian Sistem
Ada dua jenis pengendalian yang digunakan oleh organisasi yang
menggunakan sistem informasi berbasis komputer (Lindrawati 2001:33):
2.3.1. Pengendalian Umum
Pengendalian umum didesain untuk meyakinkan bahwa
lingkungan pengendalian organisasi stabil dan ditangani dengan
baik untuk mencapai keefektifan pengendalian aplikasi (Romney
dan Steinbart 2004:297). Contoh pengendalian umum yaitu
perawatan dan akuisisi software, keamanan secara fisik dan online,
akan dibahas lebih lanjut oleh peneliti adalah pengendalian
aplikasi.
2.3.2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi digunakan untuk melindungi,
mendeteksi, dan mengkoreksi kesalahan (error) dalam transaksi
ketika mengalir melalu berbagai tahap dalam program pemrosesan
data (Romney dan Steinbart 2004:297). Tujuan utama dari
pengendalian aplikasi adalah untuk meyakinkan akurasi spesifikasi
aplikasi input, file, program, dan output, daripada untuk
mengendalikan sistem komputer secara umum.
Terdapat tiga kategori dalam pengendalian aplikasi (Hall
dan Singleton 2007:3), yaitu:
a. Pengendalian input.
b. Pengendalian proses.
c. Pengendalian output.
Yang akan dibahas lebih lanjut oleh peneliti adalah pengendalian
input dan output.
2.4. Pengendalian Input
Pengendalian input didesain untuk mencegah atau mendeteksi
kesalahan dalam tahap penginputan pada pemrosesan data (Bodnar dan
meyakinkan bahwa semua transaksi valid, akurat, dan lengkap (Hall dan
Singleton 2007:3), serta untuk menjamin bahwa data yang ada sesegera
mungkin diproses (Lindrawati 2001:33).
Pengendalian input yang ada pada umumnya adalah:
a. Source document controls, bertujuan:
1. Untuk menghindari kecenderungan kesalahan pencatatan data.
2. Mempercepat dalam pencatatan data.
3. Dapat dijadikan sebagai kontrol bagi pemrosesan aliran data.
Bentuk pengendaliannya yaitu:
Menggunakan prenumbered source documents. Dokumen
sumber seharusnya tercetak dan berurutan dengan nomor yang
unik pada masing-masing dokumen. Nomor dalam dokumen
sumber ini berguna demi keakuratan penggunaan dokumen dan
pelaksanaan audit trail.
Menggunakan source documents yang urut. Dokumen sumber
disampaikan kepada user dan digunakan dengan urut. Akses ke
dokumen sumber dibatasi hanya bagi yang berotorisasi saja.
Secara periodik memeriksa source documents tersebut.
Pemeriksaan terhadap dokumen yang nomornya berurutan
b. Data coding controls, bertujuan:
1. Untuk mencegah terjadinya error dalam pemrosesan data.
2. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memasukkan data.
Terdapat dua kesalahan yang dapat merusak data:
Transcription error.
Dibagi dalam tiga kategori:
- Kesalahan penambahan terjadi ketika angka atau karakter
tambahan ditambahkan ke dalam kode. Contohnya, nomor
barang 8376 dicatat sebagai 83766.
- Kesalahan pemotongan terjadi ketika sebuah angka atau
karakter dipindahkan dari akhir kode. Contohnya, dalam
kesalahan jenis ini, barang persediaan di atas akan dicatat
sebagai 837.
- Kesalahan substitusi adalah penggantian satu angka dalam
sebuah kode dengan angka lainnya. Contohnya, nomor kode
8376 dicatat sebagai 8377.
Transposition error
Dibagi dalam dua kategori:
- Single transposition error, terjadi ketika dua angka yang
berurutan terbalik. Contohnya, kode 8376 dicatat sebagai
- Multiple transposition error, terjadi ketika angka-angka
yang tidak berurutan terbalik. Contohnya, kode 8376 dicatat
sebagai 8673.
Terdapat dua metode pengendalian:
Angka pemeriksa, merupakan salah satu metode untuk
mendeteksi kesalahan pengodean data. Angka pemeriksa
adalah angka pengendali (atau beberapa angka pengendali)
yang ditambahkan pada kode terkait pada saat kode tersebut
diberikan sehingga memungkinkan integritas kode terbentuk
selama pemrosesan selanjutnya.
Kapan angka pemeriksa harus digunakan? Karena angka
pemeriksa dapat menimbulkan inefisiensi maka
penggunaannya harus dibatasi untuk data yang sangat penting,
seperti field kunci primer dan sekunder.
c. Batch controls, bertujuan untuk merekonsiliasi output yang dihasilkan
oleh sistem dengan input yang dimasukkan ke dalam sistem terkait
namun tidak efektif untuk mengelola volume data transaksi yang besar
dalam sistem.
Terdapat dua pengendalian yaitu:
Batch controls, memberikan kepastian semua record dalam batch
adanya jejak audit transaksi mulai dari tahap input, pemrosesan
hingga output sistem.
Hash total, mengacu pada teknik pengendalian sederhana yang
menggunakan data nonkeuangan untuk menelusuri berbagai record
dalam sebuah batch.
d. Validation controls, bertujuan untuk mengidentifikasi error dalam
input data transaksi sebelum data diproses.
Ada tiga level input validation controls yang akan dibahas oleh peneliti
yaitu field interrogation, record interrogation dan file interrogation.
(1) Field interrogation, meliputi prosedur yang terprogram untuk
memeriksa karakteristik data dalam field. Tujuannya untuk
memeriksa karakteristik data yang sesuai untuk field yang
tersedia.
Jenis-jenis field interrogation:
Missing data checks, digunakan untuk memeriksa isi field
bila terdapat data yang kosong.
Numeric-alphabetic data checks, merupakan pemeriksaan
untuk menentukan tipe data yang tepat dalam sebuah field.
Zero-value checks, digunakan untuk memverifikasi bahwa
field tertentu diisi dengan nol. Sehingga adanya kontrol
Limit checks, menentukan jika nilai yang terdapat dalam
field melebihi batas yang diotorisasi.
Range checks, menentukan batas atas dan bawah nilai data
yang dapat diterima.
Validity checks, membandingkan nilai aktual dalam field
dengan nilai yang telah ditentukan. Kontrol ini digunakan
untuk memverifikasi kode-kode transaksi, kode pegawai,
dan sebagainya.
(2) Record interrogation, memvalidasi seluruh record dengan
memeriksa hubungan nilai-nilai yang terdapat dalam field
tersebut. Tujuannya untuk memastikan bahwa nilai yang
terdapat dalam field telah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Jenis-jenis pengujiannya:
Qualified checks, merupakan pengujian terhadap suatu nilai
yang telah melewati pemeriksaan batas dan pemeriksaaan
kisaran, masuk akal ketika diperiksa bersama dengan
berbagai field data lainnya dalam record.
Sign checks, merupakan pengujian untuk memastikan
bahwa tanda (plus dan minus) dalam field tepat atas jenis
record yang akan diproses.
Sequence checks, digunakan untuk menentukan jika ada
(3) File interrogation, mengendalikan file master yang berisi
berbagai record permanen perusahaan yang akan sulit diganti
jika dihancurkan atau rusak. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa file benar sedang diproses oleh sistem
terkait.
Terdapat dua pengendalian:
Internal label controls, memverifikasi bahwa file yang
diproses adalah file yang benar-benar dikoneksi oleh
program terkait.
Expired date controls, memeriksa serta mencegah suatu file
dihapus sebelum masa kadaluarsanya.
e. Input error recovery, tujuannya:
1. Untuk mendeteksi adanya error atas data-data sebelum diproses
oleh sistem, sehingga dapat diperbaiki dengan segera.
2. Untuk mengetahui entitas yang melakukan kesalahan.
Terdapat tiga teknik umum untuk menangani kesalahan:
Memperbaiki segera, jika sistem menggunakan pendekatan
validasi data langsung.
Membuat file kesalahan, jika yang digunakan adalah
penundaan validasi maka tiap kesalahan harus ditandai untuk
Menolak keseluruhan batch, jika bentuk kesalahan yang
berkaitan dengan batch tidak dapat dengan jelas dihubungkan
dengan record tertentu.
2.5. Pengendalian Output
Pengendalian output didesain untuk memeriksa bahwa input dan
proses menghasilkan output yang valid dan bahwa output telah
didistribusikan dengan tepat (Bodnar dan Hopwood 2004:127).
Pengendalian output juga untuk memastikan bahwa output sistem tidak
hilang, salah arah, atau rusak dan bahwa tidak terjadi pelanggaran privasi
(Hall dan Singleton 2007:23).
Pengendalian output yang dilakukan yaitu membentuk,
mendokumentasikan, dan mengikuti prosedur yang didesain untuk
memastikan bahwa semua output sistem sesuai dengan tujuan, kebijakan,
dan standar integritas perusahaan. Sehingga dapat memastikan perusahaan
melakukan hal-hal sebagai berikut (Romney dan Steinbart 2004:306):
a. Meninjau kelogisan dan kesesuaian format semua output.
b. Merekonsiliasi total pengendalian input dan output yang berkaitan
setiap hari.
c. Mendistribusikan output komputer ke departemen pemakai yang
d. Melindungi output yang sensitif dan rahasia yang dikirim ke pemakai
melalui akses, modifikasi, dan kesalahan pengiriman yang tidak
diotorisasi.
e. Menyimpan output yang sensitif dan rahasia di area yang aman.
f. Mewajibkan pemakai untuk meninjau secara hati-hati kelengkapan
dan ketepatan semua output komputer yang mereka terima.
g. Menyobek atau menghancurkan data yang sangat rahasia, seperti
daftar pelanggan, data penelitian, dan catatan penggajian yang tidak
lagi dibutuhkan.
Pengendalian output yang dibahas oleh peneliti adalah Controlling batch
output systems. Batch systems biasanya menghasilkan output dalam bentuk
hard copy. Teknik-teknik untuk mengontrol tiap fase dalam proses output
adalah sebagai berikut:
Output spooling, yaitu program yang dijalankan oleh printer agar lalu
lintas mem-print berjalan lancar.
Print programs, menghasilkan output berupa hard copy dari file
output. Dalam mencetak output, biasanya membutuhkan campur
tangan operator. Kontrol print programs didesain berhubungan
dengan dua jenis masalah yang mungkin timbul yaitu: (1) produksi
pencetakan output yang tidak terotorisasi dan (2) karyawan membuka
data yang sensitif.
Waste, berarti memusnahkan dokumen yang salah agar tidak dibaca
oleh user yang tidak bertanggung jawab.
Data control, untuk memastikan keakuratan output sebelum
didistribusikan pada user.
Report distribution, metode pendistribusian report pada user. Dapat
dilakukan dengan cara report ditempatkan pada kotak surat yang
aman dimana hanya user yang memiliki kuncinya, user hadir sendiri
saat penyampaian report dan menandatangani report tersebut, dan
menempatkan penjaga keamanan atau kurir khusus untuk
menyampaikan report kepada user.
End user controls, merupakan pengendalian yang dilakukan oleh user
atas report atau laporan yang diterimanya. Hal ini dilakukan antara
lain dengan mengecek jumlah halaman report yang diterima user,
memastikan bahwa report diterima dalam keadaan baik (amplop
tertutup), dan lain sebagainya (Hall dan Singleton 2007:24-28).
2.6. Sistem Penjualan
Sistem Penjualan merupakan teknologi dari sistem jenis lama yang
mencirikan era kepemilikan data, dimana file didesain secara eksklusif
untuk pemakaian seorang pengguna (Hall and Singletone 2007:103).
Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam sistem penjualan ini antara lain:
a. Prosedur penerimaan dan pencatatan pesanan penjualan.
c. Prosedur penggudangan.
d. Prosedur pengiriman.
2.6.1. Aktivitas Dalam Sistem Penjualan
Sales atau penjualan merupakan salah satu aplikasi SIA
yang diproses dalam batch mode, karena (1) setiap transaksi
penjualan tidak selalu terjadi setiap waktu dan (2) besarnya volume
penjualan yang ditransaksikan tidak selalu sama.
Terdapat beberapa aktivitas dasar yang dilakukan dalam
sistem penjualan, yaitu (Hall dan Singleton 2007:108-114):
1. Entry Ketikan/Data.
Proses ini dimulai bersama dengan tibanya berbagai batch
pemberitahuan pengiriman dari bagian pengiriman.
Dokumen-dokumen ini adalah salinan dari berbagai pesanan penjualan
yang berisi informasi yang akurat mengenai jumlah unit yang
dikirim dan informasi mengenai kurirnya. Biasanya, proses ini
berlangsung terus-menerus sepanjang staf administrasi
menerima dan mengonversi banyak batch pemberitahuan
pengiriman menjadi media magnetis.
2. Run Edit.
Proses ini dilakukan secara berkala selama sistem penjualan
batch dijalankan dan tergantung dari volume transaksi serta
hanya sekali atau beberapa kali setiap harinya). Program ini
menvalidasi berbagai transaksi dengan menguji setiap record
untuk mencari keberadaan kesalahan pengetikan atau logika.
3. Run Pengurutan.
Dalam tahap ini, file pesanan penjualan berada dalam kondisi
yang tidak berguna urutannya. Untuk memproses file transaksi
berurutan, maka file tersebut harus diletakkan dalam urutan
yang sama dengan file master yang diperbaharuinya.
4. Pembaruan Piutang Usaha dan Run Penagihan.
Dalam tahap ini program pembaruan piutang usaha akan
melakukan pencatatan ke piutang usaha dengan cara berurutan
mencocokkan kunci Nomor Akun di tiap record pesanan
penjualan, dengan record terkait dalam file master
SUB-Piutang Usaha. Setiap record transaksi penjualan yang
diproses akan ditambahkan ke file jurnal penjualan dan pada
akhir run, record ini akan diringkas dan akan dimasukkan ke
file voucher jurnal untuk mencerminkan penjualan total dan
kenaikan total piutang usaha. Sedangkan untuk pekerjaan
penagihan dilakukan secara merata sepanjang bulan. Program
pembaruan terkait akan mencari field tanggal penagihan dalam
file master SUB-Piutang Usaha, untuk mencari pelanggan yang
harus ditagih pada hari tertentu dalam suatu bulan dan
5. Run Pengurutan dan Pembaruan Persediaan.
Proses ini akan mengurutkan file pesanan penjualan
berdasarkan kunci sekunder lainnya, yaitu Nomor Persediaan.
Program pembaruan persediaan akan mengurangi field Jumlah
Barang di Gudang dalam record persediaan yang terkena
pengaruh dari field Jumlah Barang Terjual dalam tiap record
pesanan penjualan. File master Persediaan, baru akan dibuat
dalam proses ini.
6. Run Pembaruan Buku Besar.
Dalam pendekatan file berurutan, file master buku besar tidak
diperbarui pada setiap kali akhir batch transaksi. Jika hal
tersebut dilakukan akan menyebabkan adanya pembuatan
ulang seluruh buku besar, tiap kali ada batch transaksi yang
diproses. Perusahaan yang menggunakan file berurutan
biasanya akan menggunakan prosedur akhir jam kerja yang
terpisah untuk memperbarui berbagai akun dalam buku besar.
Pada akhir jam kerja, sistem buku besar mengakses file
voucher jurnal.
2.6.2. Definisi Penjualan, dan Pesanan Penjualan
Penjualan merupakan proses dimana kebutuhan pembeli
dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran
Pesanan penjualan (sales order) merupakan dokumen
sumber yang menangkap informasi penting seperti nama dan
alamat pelanggan yang melakukan pembelian; nomor rekening
pelanggan; nama, jumlah dan deskripsi produk; kuantitas dan harga
per unit dari barang yang dijual; dan informasi keuangan lainnya
(Hall dan Singleton 2007:332).
2.6.3. Dokumen-dokumen Terkait Dalam Sistem Penjualan
Beberapa dokumen terkait dalam sistem penjualan antara
lain (Hall dan Singleton 2007:137):
File Pelanggan, berisi informasi alamat dan kredit pelanggan.
File Faktur Penjualan, berisi informasi data transaksi penjualan
untuk periode terkait (berkaitan dengan file barang)
File Barang, berisi record untuk tiap produk yang dijual.
File Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan
data lokasi gudang, untuk tiap barang persediaan.
File Daftar Pengiriman, berisi record semua pesanan penjualan
yang dikirimkan ke para pelanggan. Kunci primer dari file
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang memberikan gambaran kepada pembaca tentang keadaan yang
sebenarnya dari obyek penelitian secara mendetail mengenai suatu
masalah dan bagaimana pemecahan masalah tersebut. Penelitian ini
meliputi pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan atau masalah
sehubungan dengan subyek penelitian.
Rancangan penelitian yang dilakukan adalah observasi dan studi
kasus, dimana observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung
atas pengendalian aplikasi pada sistem informasi terkomputerisasi yang
terdapat di CV. Citra Sarana Solusi di Surabaya. Sedangkan studi kasus
adalah melakukan penelitian atas permasalahan yang ada sehingga
nantinya tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.
3.2. Ketertarikan Penelitian
Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer saat ini semakin
banyak digunakan dan berkembang dengan pesat. Semakin banyak
perusahaan yang merubah sistem informasi akuntansinya dari prosedur
yang berbasis komputer ini memiliki beberapa keuntungan bagi para user
perusahaan tersebut antara lain, memudahkan dalam proses transaksi,
menghemat waktu, dan lain sebagainya. Namun dari beberapa keuntungan
ini tidak menuntut kemungkinan terdapat beberapa kelemahan yang perlu
diketahui dan dipahami oleh user-user pengguna sistem tersebut, sehingga
ketertarikan peneliti mengambil penelitian ini didasari dari hal tersebut.
Peneliti ingin mengetahui sampai sejauh mana pengendalian-pengendalian
yang dapat dijalankan oleh sistem berbasis komputer tersebut serta
bagaimana pengendalian aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam sistem
komputer tersebut, apakah sudah sesuai dengan user atau apakah sudah
sesuai dengan standar sistem akuntansi yang ada. Oleh karena itu, dengan
penelitian ini diharapkan peneliti dapat menemukan apa inti permasalahan
dari sistem akuntansi komputerisasi tersebut dan dapat memberikan
jawaban atas inti permasalahan tersebut sehingga dapat berguna bagi user
maupun bagi peneliti juga.
3.3. Informan
Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik
snowball sampling. Menurut Sugiyono (2005), Snowball sampling adalah
penentuan sumber data pada proposal masih bersifat sementara, dan akan
berkembang kemudian setelah peneliti dilapangan. Sampel sumber data
pada tahap awal memasuki lapangan di pilih orang yang memiliki power
“membukakan pintu” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan
data.
Dalam penelitian ini, informan yang diperlukan oleh peneliti untuk
mendapatkan akses serta informasi yang diperlukan dalam penelitian ini
yaitu, chief accounting untuk mengetahui bagaimana sistem informasi
akuntansi, pengendalian internal maupun pengendalian aplikasi yang
dijalankan oleh perusahaan; berikutnya adalah staff accounting terutama
bagian penjualan untuk mendapatkan informasi bagaimana sistem
informasi akuntansi beserta pengendalian aplikasi yang dilaksanakan di
perusahaan; dan selanjutnya akan diteruskan oleh bagian lainnya yang
berhubungan dalam pengendalian aplikasi di dalam perusahaan tersebut.
3.4. Lokasi Penelitian
Penelitian yang diambil oleh peneliti berada didaerah Surabaya,
karena Surabaya merupakan daerah yang cukup luas dan daerah yang
cukup banyak terdapat industri maupun perusahaan dagang. Selain hal
tersebut, Surabaya juga merupakan kota metropolitan sehingga
perkembangan informasi dapat tersebar dengan cepat dan semakin
berkembang seiring dengan berjalannya waktu maupun kemajuan
teknologi. Peneliti melakukan penelitian di perusahaan CV. Citra Sarana
Solusi yang berada di Surabaya.
3.5. Jenis dan Sumber Data
3.5.1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif, yaitu
data yang tidak dapat diukur dan tidak dapat dikuantifikasikan,
yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dapat
berupa prosedur-prosedur atau sistem yang berjalan pada
perusahaan misalnya:
Data-data input yaitu dokumen-dokumen yang ada dalam
sistem penjualan, seperti Surat Jalan, Invoice.
Data-data output yaitu laporan-laporan yang dihasilkan oleh
bagian Penjualan, seperti Laporan Piutang Customer.
Data mengenai pelaksanaan atau penerapan kebijakan dan
prosedur pengendalian aplikasi atas sistem informasi
perusahaan.
Data tentang user yang terlibat dalam sistem informasi, berupa
struktur organisasi dan job description.
Prosedur password control, akses, toleransi kesalahan,
otorisasi database.
Prosedur sistem penjualan yang berbasis komputer,
Desain screen pada aplikasi sistem penjualan,
Pengendalian aplikasi yang dimiliki perusahaan atas sistem
3.5.2. Sumber Data
Sumber data berasal dari data internal yaitu data yang
didapat oleh penulis berasal dari dalam perusahaan (manajemen).
Data internal terdiri dari dua macam yaitu:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
yang terkait dalam perusahaan (user dari sistem). Data primer
yang digunakan antara lain adalah prosedur sistem penjualan,
seperti cara pencatatan pesanan penjualan, metode entry data
dan outputnya; kebijakan perusahaan atas sistem informasi;
serta sistem pengendalian informasi.
b. Data sekunder, yaitu data internal yang telah diolah oleh pihak
manajemen. Data sekunder yang dapat diperoleh seperti
struktur organisasi, job description.
3.6. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan
data berupa pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada bagian accounting dan
personel dalam unit-unit operasional yang bersangkutan seperti
bagian penjualan, bagian pengiriman dan bagian lain yang
berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta
fotokopi dokumen sumber yang terkait.
3.6.2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Survey pendahuluan, yaitu dengan mengadakan peninjauan
dan penelitian secara umum pada perusahaan tersebut untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan sehingga masalah
menjadi jelas. Dalam pengumpulan data penelitian di survey
pendahuluan ini ada dua proses kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu:
a. Proses memasuki lokasi (getting in).
Agar proses pengumpulan data dari informan berjalan baik,
maka peneliti terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu
yang diperlukan baik kelengkapan administratif maupun
semua persoalan yang berhubungan dengan setting dan
subyek penelitian serta mencari relasi awal. Dalam
memasuki lokasi penelitian, peneliti menempuh pendekatan
formal dan informal serta menjalin hubungan dengan
informan.
b. Ketika berada dilokasi penelitian (getting along).
Ketika berada dilokasi penelitian, peneliti melakukan
subyek penelitian (informan). Hal ini dilakukan karena
kunci sukses untuk mencapai dan memperoleh akurasi dan
komprehensivitas data penelitian.
2. Survey lapangan, dimaksudkan untuk mendapatkan data-data
pendukung yang akurat dan relevan, dapat dilakukan dengan:
a. Wawancara, yaitu melakukan kegiatan tanya jawab secara
lisan dengan pihak internal perusahaan, khususnya yang
berhubungan dengan bidang yang diteliti untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pihak-pihak yang
dimaksudkan disini adalah chief accounting, staff
accounting dan bagian lain yang terkait. Wawancara yang
dilakukan antara lain berhubungan dengan
masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan sistem
penjualan, seperti kesalahan yang terjadi saat penginputan
maupun pemrosesan data, juga metode yang digunakan
serta pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan
atas sistem informasinya, serta siapa user yang terotorisasi
atas data-data yang dihasilkan.
b. Observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan atas obyek tempat penelitian yang
berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti untuk
secara sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena yang diselidiki oleh penulis. Hal ini dilakukan
dengan mengamati kegiatan user dalam mengolah data
hingga proses pencetakan outputnya.
c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data berupa
dokumen, seperti file pelanggan, file faktur penjualan, file
barang, dan dokumen sumber lainnya dengan cara
meminta, melihat serta mencetak form, fotokopian, dan
sebagainya.
d. Uji coba, yaitu kegiatan melakukan pengujian atas obyek
yang diteliti secara langsung, dengan berperan sebagai
user penginput data (selaku karyawan bagian penjualan
yang bertugas menginputkan data ke dalam sistem).
3.7. Unit Analisis
Data-data yang dianalisis pada penelitian ini adalah ruang lingkup
staff accounting yaitu dalam hal mengoperasikan aplikasi yang ada sesuai
dengan job description masing-masing, penerapan pengendalian aplikasi
atas sistem informasi berbasis komputer yang berupa dokumen (yang
berupa dokumen manual dan interface), laporan, dan pengendaliannya atas
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis artinya dengan menggunakan
data yang diperoleh penulis, kemudian dibandingkan dengan teori-teori dan
tujuan pengendalian yang diterapkan CV. Citra Sarana Solusi, kemudian
penulis berusaha untuk memberikan pemecahannya. Deskriptif merupakan
penyajian data yang dihasilkan dari penelitian dengan memberikan
gambaran apa adanya atau sesuai dengan kenyataan, melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk keperluan
penelitian mengenai pengendalian aplikasi atas sistem informasi
berbasis komputer pada sistem penjualan dilakukan dengan
melakukan survei secara langsung ke CV. Citra Sarana Solusi. Penulis
melakukan observasi dan wawancara dengan user yang terkait.
2. Menganalisa sistem
Dengan melakukan pengujian terhadap program komputer yang
dijalankan perusahaan. Uji coba dilakukan dengan cara:
Menjalankan beberapa menu, bentuk dan pilihan-pilihan untuk
mengidentifikasi proses dan pilihan untuk menyesuaikan dengan
peraturan dan pelaksanaan bisnis.
Memvalidasi setiap masukan ke dalam sistem dengan kriteria yang
Memverifikasi pengendalian akses pada program aplikasi.
Memverifikasi bagaimana error dan pengecualian ditangani.
3. Memberikan penilaian audit
Setelah sistem tersebut dianalisa sesuai dengan teori-teori yang ada,
jika terdapat kelemahan, penulis melihat apakah kelemahan tersebut
signifikan, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan dengan
memberikan penilaian tentang pengendalian aplikasi atas sistem
informasi perusahaan, yaitu apakah pelaksanaan pengendalian aplikasi
telah memadai. Serta memberikan rekomendasi bagi perusahaan
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan.
3.9. Keabsahan Data
Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat
kepercayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian
kualitatif standar tersebut dengan keabsahan data (Sugiyono,
2005:117-127):
1. Derajat Kepercayaan (credibility).
Uji Kepercayaan atau credibility terhadap data penelitian kualitatif
antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian dan triangulasi.
a. Perpanjangan pengamatan.
Sebagaimana telah dikemukakan peneliti dalam penelitian
sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan
tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan pengamatan pada latar penelitian.
Pengamatan terhadap penelitian ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan sampai dua kali. Pengamatan pertama dilakukan untuk
mendapatkan data awal selama 1 minggu, kemudian pengamatan
kedua dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara
keseluruhan untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan untuk
proses penelitian ini yaitu hampir 2 bulan yaitu mulai pertengahan
bulan April sampai pertengahan bulan Juni (18 April 2011 sampai
10 Juni 2011). Dari hasil pengamatan selama hampir 2 bulan ini
data-data yang diperoleh dirasa sudah cukup untuk memperoleh
hasil yang diperlukan dalam penelitian ini.
b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian.
Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini
dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil
penelitian dengan cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan
kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan
peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati.
Dalam proses ketekunan ini peneliti melakukan fokus lebih
mendalam terhadap obyek selama 3 minggu dengan mengamati
tersebut sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
dapat diperoleh secara signifikan dan dapat diyakini keakuratan
datanya.
c. Triangulasi.
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data,
waktu dan teori. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara
menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi waktu
artinya pengumpulan data dilakukan pada berbagai kesempatan
baik pagi, siang, dan sore hari. Triangulasi sumber data artinya
membandingan dan mengecek sumber data yang didapat dari nara
sumber. Triangulasi teori artinya membandingkan teori yang ada
dengan hasil penelitian yang didapat dari sumber data. Dengan
triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui
apakah nara sumber memberikan data yang sama atau tidak dan
apabila data yang diberikan berbeda-beda maka data tidak kredibel.
2. Pengujian Transferability.
Transferability ini merupakan validasi eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampe
tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil
peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga
manakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan
situasi lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal” ini.
Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian
kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil
penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan harus
memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis, serta dapat
dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil
penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila
pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian
jelasnya, “semacam apa” suatu penelitian dapat diberlakukan
(transferability), maka laporan tersebut memenuhi transferabilitas.
3. Kebergantungan (dependability).
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan penelitian. Sering terjadi
peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa
memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitynya.
Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka
peneliti tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian
dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap
4. Pengujian konfirmability.
Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan
dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan
dengan proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian jangan
3.10. Research Question
3.10.1. Source Document Controls.
Pembuktian
No. Pertanyaan Jawab
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
1. Apakah
3.10.2. Data Coding Control.
Pembuktian No
.
Pertanyaan Jawab
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
1. Apakah dalam
pengkodean
terdapat angka
mendeteksi
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
1. Apakah dalam
2. Apakah terdapat
3.10.4. Validation Controls.
Pembuktian No
.
Pertanyaan Jawab
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
1. Apakah terdapat
pengecekan
terhadap field
yang kosong atau
tidak diisi?
2. Apakah isi dari
field sudah sesuai
dengan format
atau tipe data
yang ditentukan?
3.10.5. Input Error Recovery.
Pembuktian No
.
Pertanyaan Jawab
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
3.10.6. Controlling Batch Output Systems.
Pembuktian No
.
Pertanyaan Jawab
Wawancara Observasi Dokumentasi Uji Coba
1. Apakah orang
yang tidak
berwenang dapat
mengakses file
perusahaan?
2. Apakah terdapat
prosedur untuk
melenyapkan
dokumen-dokumen yang
BAB IV
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Latar Belakang Perusahaan
CV. Citra Sarana Solusi merupakan sebuah perusahaan distributor
yang bergerak di bidang jual beli barang elektronik yang berlokasi di
Surabaya. Perusahaan ini memperjualbelikan beragam barang elektronik
mulai dari kamera, komputer, proyektor, mesin fotocopy dan sebagainya.
Perusahaan ini memulai usahanya sejak tahun 1990-an, sebelumnya
perusahaan ini hanya menjual beberapa jenis barang elektronik dan pada
akhirnya berkembang dengan menjual bermacam-macam barang
elektronik yang berkaitan dengan teknologi informasi maupun desain
grafis.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini juga
memberikan dampak bagi perusahaan yaitu perusahaan semakin
mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan sistem berbasis
komputer yang ada. Semenjak digunakannya sistem berbasis komputer
pada tahun 2009, perusahaan mulai mengurangi prosedur manual yang
selama ini digunakan dan menggunakan komputer dalam sistem
administrasinya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keefisiensian dan
CV. Citra Sarana Solusi menggunakan sistem informasi berbasis
komputer secara LAN (Local Area Network) pada divisi-divisi yang
berkaitan. Program yang digunakan dalam divisi accounting merupakan
program yang berbasis SQL (Structured Query Language) yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data
relasional. Untuk penggunakan komputer dalam tiap-tiap divisi
menggunakan processor yang bervariasi. Processor yang digunakan dalam
tiap-tiap divisi, yaitu antara Pentium III 500 MHz dan Pentium Dual-Core
1.6 GHz.
Dalam tiap-tiap divisi masing-masing karyawan memiliki
password dalam mengakses komputer yang digunakan maupun aplikasi
yang berkaitan dengan sistem informasi perusahaan sesuai dengan job
description masing-masing karyawan di tiap-tiap divisi tersebut. Tiap-tiap
karyawan memiliki password yang berbeda, hal ini dimaksudkan untuk
membatasi penggunaan komputer dan akses data oleh pihak lain yang
tidak memiliki hak untuk menggunakan komputer maupun mengakses
data tersebut sehingga hanya user yang terotorisasi saja yang berhak
menggunakan komputer dan mengakses data tersebut.
Untuk kelancaran kinerja dan operasional perusahaan,
masing-masing divisi memiliki jumlah komputer yang berbeda antara lain untuk
bagian marketing disediakan 1 unit komputer yang digunakan secara
bergantian oleh masing-masing marketing, yang berfungsi untuk